April 30, 2015

SINOPSIS ONE SUNNY DAY EPISODE 9

Dilarang meng-COPAS SEMUA ARTIKEL yang ada didalam blog ini!!! tolong hargailah kerja keras penulis!!!


==== EPISODE 9 ====

Young Ho menunggu kedatangan Ji Ho dibandara. disela-sela waktu menunggu, Young Ho menyempatkan dirinya untuk menggoda pramugari. saat melihat Ji Ho datang, Young Ho segera mengakhiri percakapannya dengan pramugari itu.


Young Ho : "Aku disini!" serunya pada Ji Ho.

melihat gaya Young Ho yang playboy, Ji Ho memalingkan wajahnya pura-pura tidak mengenal Young Ho.

Young Ho membuka kacamatanya lalu berteriak, "Hey! ini aku!!"

Ji Ho terus melangkah tidak memperdulikan Young Ho.

Young Ho : "Apa kau sangat terkejut melihat ketampananku? kau terlalu senang sehingga tidak bisa mengatakan apapun, kan? aku memarkirkan mobilku disana." ucapnya narsis.

Ji Ho masih diam saja mengacuhkan Young Ho. melihat Ji Ho menenteng sekantung jeruk, Young Ho tanya mengapa Ji Ho membawa oleh-oleh jeruk? seharusnya Ji Ho membawa soju dari Jeju. di Seoul juga banyak jeruk.

Ji Ho : "Jang Mi yang memberikanku ini." sahutnya pendek.

Young Ho : "Siapa dia?" tanyanya penasaran.

Ji Ho : "Jang Mi." jawabnya pendek.


Young Ho : "Kau bertemu seorang wanita?" tanyanya seraya menghentikan langkah Ji Ho.

melihat Young Ho salah paham, Ji Ho tersenyum kecil.

Young Ho : "Katakan padaku sekarang! wanita sungguhan? wanita muda? atau wanita tua?" tanyanya penasaran.

Ji Ho hanya tersenyum kemudian melangkah pergi.

Young Ho : "Hey! apa dia seseorang yang aku kenal? siapa dia? Hey! aku ini bossmu! bagaimana dengan pekerjaanmu di Jeju? kau harus memberitahuku lebih dulu, ya kan?" teriaknya kesal.


dirumah, Kim Ji sedang menyelesaikan pekerjaannya. sahabatnya Jae Sook juga ikut membantu.

Kim Ji bilang pada Jae Sook kalau dia mendengar ada pencuri di penginapan Jae Sook. Kim Ji tanya, apa jae Sook baik-baik saja?

Jae Sook : "Bagaimana bisa aku baik-baik saja?" sahutnya dengan wajah sedih. "Semua yang kumiliki dicuri, termasuk hatiku." lanjutnya.

mendengar itu, Kim Ji langsung mendesis.

Jae Sook bercerita pada Kim Ji kalau dipenginapannya ada satu pria yang tampak baik. Jae Sook bilang kalau pria itu hampir saja jatuh cinta padanya. Kim Ji tertawa mendengar cerita Jae Sook.

Jae Sook : "Sungguh! bahunya sangat lebar sekali. ditambah lagi, dia tampak keren ketika minum bir. aww~ dia sangat tampan sekali." serunya ceria.

Kim Ji juga bilang pada Jae Sook, kalau dia bertemu dengan pria seperti itu juga.

Kim Ji : "Bahunya juga lebar." ucapnya.

tanpa mereka sadari, mereka menceritakan pria yang sama, yaitu Ji Ho.


Ji Ho juga berada dirumahnya, sedang memandangi sebuah paket ditangannya. tak lama kemudia Young Ho menghampiri Ji Ho lalu tanya, apa yang Ji Ho beli? apa itu untuknya? Ji Ho bilang kalau itu hanyalah sebuah buku.

Young Ho : "Buang saja kalau begitu!" sahutnya.

Ji Ho meminta Young Ho untuk segera pulang karena hari sudah larut.

Young Ho : "Kenapa? kita masih punya 12 botol, mari kita nikmati." ucapnya.

Ji Ho : "Hyung, jika kau pulang kerumah sekarang, kau akan terlihat baik-baik saja besok." sahutnya. "Ketua.., kau ada meeting besok pagi di departement pariwisata, kan?" tanyanya.

Young Ho : "Ahh~ tentang itu.., apa aku belum memberitahumu? kau harus pergi denganku. kau satu-satunya orang yang harus mempresentasikan proyek kita. jadi, aku akan bersantai." serunya.

Ji Ho langsung menunjukkan wajah kesalnya. melihat itu, Young Ho langsung tanya, "Kenapa?"

Young Ho bilang, bukankah Ji Ho adalah manager dan bertanggung jawab untuk proyek ini. Young Ho mengatakan, jika Ji Ho tidak mau, Ji Ho bisa bertukar tempat duduk dengannya. (maksudnya bertukar posisi jabatan). Ji Ho hanya menghela nafas panjang.

Young Ho : "Ikut saja denganku.. aku merasa tidak nyaman dengan meeting ditempat seperti itu." serunya.


hari sudah semakin larut. Kim Ji masih terus berusaha menyelesaikan pekerjaannya. Jae Sook mengeluh pada Kim Ji kalau dia sudah lelah dan kakinya sakit.

Jae Sook : "Haruskah kita berhenti bekerja hari ini? lalu, mencoba untuk menyelesaikannya besok pagi." ucapnya memohon.

Kim Ji bilang, kalau besok dia ada klien dari cina dan kliennya membutuhkan seorang penerjemah.

Jae Sook tanya, kenapa harus Kim Ji yang menangani klien itu? dimana senior Jung Ah? Kim Ji mengangkat bahunya lalu bilang dia sedang mengambil libur. dan besoknya baru dia akan kembali lagi.

Jae Sook : "Aku pikir.., karena dia tahu pekerjaan besok tidak mudah, dan dia tidak mau melakukannya. jadi, dia sengaja mengambil libur. Aish~ aku benar-benar tidak menyukainya." omelnya kesal.

Jae Sook lalu tanya, apa yang akan Kim Ji lakukan? apa Kim Ji sanggup makan ditempat seperti itu? Kim Ji diam tak menjawab, dia hanya menggelengkan kepala.


Young Ho dan Ji Ho masih minum bersama. Young Ho bilang pada Ji Ho, sepertiya dia sudah mulai mabuk. Ji Ho menyahut, Young Ho sudah minum selama 3 jam.

Young Ho : "Selagi aku mabuk, aku memiliki sesuatu untuk dikatakan padamu." serunya.

Ji Ho : "Apa?" tanyanya.

Young Ho menghela nafas panjang lalu meraih ponselnya. dia mulai menelepon.


ponsel Ji Ho tiba-tiba berdering, saat melihat dilayar ponsel adalah nama Young Ho, dengan kesal Ji Ho bertanya, apa-apa'an ini? Young Ho menyuruh Ji Ho mengangkat teleponnya, bossnya sedang menelepon. mau tak mau, Ji Ho mengangkat telepon Young Ho.

Ji Ho : "Kenapa?" tanyanya kesal.

Young Ho : "Hey! kupikir.., putus dengan Hye Joo, adalah hal yang melegakan. ini adalah jalan yang semestinya. bagaimanapun juga, kau sudah melakukan hal yang benar." ucapnya.

Ji Ho : "Hyung.." panggilnya.

Young Ho : "Hmm..."

Ji Ho : "Aku sangat berterima kasih padamu. tapi tetap saja, setelah mendengar kau bicara seperti itu,  aku merasa kuat tapi.." ucapnya sedih.

Young Ho : "Terasa sedih, kan?" tanyanya.

Ji Ho : "Tidak. ini bukan seperti itu. hatiku.."

Young Ho : "Apa itu sakit?" tanyanya.

Ji Ho diam saja tak menjawab. dia menahan air matanya.


Ji Ho teringat kembali apa yang pernah Kim Ji katakan padanya.

[Untuk menghadapi situasi seperti itu, ini pasti sangat berat bagimu, tapi, karena kalian berdua sudah berpisah, hidupmu tidak akan berat seperti dulu lagi. selamat!]


Narasi Ji Ho : "Meskipun, itu adalah hal yang harus disyukuri, tapi aku tidak tahu kenapa, aku tidak bisa tersenyum. suatu hal yang tidak bisa kulepaskan, kemungkinan bukanlah Hye Joo, tapi hatiku. sebagai sebuah pujian setelah lagu yang tidak ingin mereka dengar berhenti. seperti sebuah kata manis bahwa kita bicara satu sama lain setelah pesta yang membosankan berakhir."

Young Ho sudah tertidur disofa. sedangkan Ji Ho sibuk membereskan botol dan makanan yang berserakan dimeja.


Kim Ji bekerja keras menyelesaikan pekerjaannya dan akhirnya dia berhasil. Jae Sook menyodorkan teh hangat untuk Kim Ji, lalu mereka bersulang.

Jae Sook : "Apa kau lelah?" tanyanya.

Kim Ji : "Aku sangat lelah." sahutnya.


Narasi Ji Ho : "Ketika kami berpisah, aku satu-satunya orang yang menerima belas kasih dan kata pujian. tapi kata-kata itu membuatku merasa bersalah. untuk kisah cintaku dan Hye Joo."

Ji Ho menyelimuti Young Ho yang sudah tertidur lelap. kemudian dia membuka kotak paketnya.

ternyata, Ji Ho membeli sebuah buku yang diedit Ki Ji. yang berjudul, 'Seoul Travel Guides'


Ji Ho membuka buku itu dan saat melihat halaman belakang dia mulai fokus melihat kata-kata ungkapan perasaan dengan bahasa china yang diterjemahkan ke korea.

Ji Ho mulai mengingat apa yang pernah Kim Ji katakan padanya dengan menggunakan bahasa China saat didepan toko.

Suara Hati Ji Ho : "Dengan penuh harap, cinta akan terjadi lagi ditempat yang lebih indah."


dikamarnya, Kim Ji memandangi boneka China yang dibelinya diJeju seraya mengingat semua hal tentang Ji Ho.

Suara Hati Ji Ho : "Ditempat dimana begitu banyak orang, tapi aku bisa mengatakan, "Aku menyukaimu" disana. semoga aku akan menemukan seseorang seperti itu disana."


Keesokan harinya, Ji Ho sedang bersama seorang pria disebuah hotel. mereka serius membicarakan masalah pekerjaan seraya berjalan menuju kesuatu tempat.


Kim Ji ternyata juga berada ditempat yang sama dengan Ji Ho. saat ini, Kim Ji sedang bersama seorang klien dari China dan menjadi penerjemah. mereka berdua juga membicarakan pekerjaan.


tanpa sengaja Ji Ho berpapasan dengan Kim Ji. mereka berdua terkejut bisa bertemu lagi ditempat yang tidak terduga.

karena kedua-duanya sedang bersama klien masing-masing, mereka berdua tidak bisa bertegur sapa, dan pergi begitu saja.


pria yang bersama Ji Ho mengatakan kalau Ji Ho dan wanita tadi (Kim Ji) tampak terlihat saling mengenal. Ji Ho mengangguk mengiyakan. pria itu bilang kalau Kim Ji sangat cantik seperti seorang artis.


Kim Ji berpisah dengan kliennya diloby. Kim Ji berbalik untuk melihat Ji Ho, kemudian Ia tersenyum. Kim Ji berniat menghampiri Ji Ho.


pria yang bersama Ji Ho bilang kalau wanita tadi sepertinya bukan kekasih Ji Ho, dia lalu tanya, apakah dia adalah seseorang yang Ji Ho sukai?

Ji Ho : "Ah~ itu.." ucapnya gugup.

Ji Ho bingung harus mengatakan darimana, karena ceritanya sangat panjang. Ji Ho akhirnya bilang kalau wanita tadi (Kim Ji) adalah seseorang yang dia temui secara singkat saat berpergian.

tanpa Ji Ho sadari, Kim Ji yang saat itu sudah berdiri dibelakang Ji Ho, mendengar semuanya.

pria yang bersama Ji Ho berseru, "Ah~ aku mengerti! hubungan jangka pendek, ketika kau berpergian disana, kan? aku juga pernah.."

Kim Ji langsung menghentikan langkahnya, dia terkejut dengan apa yang Ia dengar.


Ji Ho dan rekannya berbalik, mereka kaget melihat Kim Ji berdiri dibelakang mereka. Kim Ji memberi hormat kepada mereka lalu segera pergi.

menduga Kim Ji salah paham dengan pembicaraannya tadi, Ji Ho segera pamit untuk pergi sebentar.


Ji Ho pergi untuk mengejar Kim Ji. dia meraih tangan Kim Ji untuk menghentikannya.

Ji Ho : "Tunggu sebentar!" serunya.

Kim Ji menunduk menahan tangisnya.

Ji Ho merasa tak enak, mengira Kim Ji kesakitan. dia langsung melepas genggamannya dan meminta maaf.

Kim Ji : "Tidak apa-apa." ucapnya pelan.


Ji Ho : "Aku tidak ingin kau salah paham dan menyakitimu." ucapnya.

Kim Ji : "Iya, tidak apa-apa." ucapnya seraya memaksakan tersenyum.

walaupun begitu, tetap saja, suara Kim Ji gemetar karena menahan tangisnya.

Ji Ho : "Percakapan tadi yang kau dengar mungkin terdengar aneh bagimu, tapi aku tidak bermaksud seperti itu." ucapnya.

Kim Ji : "Iya, tidak apa-apa." serunya terisak.

Ji Ho kaget saat melihat mata Kim Ji berkaca-kaca.

Ji Ho : "Apa yang kukatakan tadi.., aku tidak bermaksud menuju ke hal negatif." ucapnya.

Kim Ji : "Ya, tidak apa-apa" ucapnya terisak.

Kim Ji mulai menangis. melihat Kim Ji menangis, Ji Ho bingung harus melakukan apa.

tiba-tiba rekan Ji Ho dan Kim Ji datang untuk mencari mereka. Kim Ji memberi hormat pada Ji Ho lalu segera pergi dengan kekecewaannya.


saat Ji Ho berada dikantor, dia mencoba menghubungi Kim Ji dari nomor telepon yang didapatkannya dibuku travel yang dibelinya.

Ji Ho : "Halo, apa mungkin, disana ada editor yang bertanggung jawab untuk buku china? Ah~ aku mengerti. jadi, kapan dia akan kembali?"


tiba-tiba Young Ho datang. melihat Ji Ho memegang buku china, Young Ho tanya apa Ji Hos sedang memperlajari bahasa china?

Young Ho : "Kenapa kau tidak mengatakan padaku? aku ahli dalam hal ini." serunya.

Young Ho kemudian mengatakan kalimat pendek dengan bahasa china. Ji Ho diam saja tidak menghiraukan Young Ho. dia sibuk memikirkan Kim Ji.

Young Ho : "Apa kau sudah memberi nama proyekmu?" tanyanya.

Ji Ho : "Hyung, permisi sebentar." serunya.

Young Ho : "Apa ada masalah?" tanyanya.

Ji Ho : "Masalah penting." jawabnya,

Young Ho : "Masalah penting apa?" tanyanya lagi.

Ji Ho : "Masalah penting." jawabnya kemudian pergi.


Young Ho : "Hei! kau pikir kau bisa pergi dengan mudah setelah bersikap sok keren seperti itu? aku adalah bosmu! selama jam kerja, tidak seharusnya kau tidak memberitahuku apa yang akan kau lakukan?" teriaknya kesal. "Sepertinya aku sering bicara sendiri akhir-akhir ini.." omelnya sendirian.


Ji Ho pergi ketempat Kim Ji bekerja. dia mondar-mandir menunggu Kim Ji diluar.

tak lama kemudian Kim Ji datang, dia terkejut melihat Ji Ho datang kekantornya.


Bersambung..

April 28, 2015

SINOPSIS ONE SUNNY DAY EPISODE 8

Dilarang meng-COPAS SEMUA ARTIKEL yang ada didalam blog ini!!! tolong hargailah kerja keras penulis!!!




==== EPISODE 8 ====

Ji Ho dan Kim Ji kembali ke penginapan. kali ini Ji Ho yang menyetir, bukan Kim Ji. tiba-tiba Kim Ji memeluk Ji Ho karena takut jatuh jatuh. awalnya Ji Ho kaget, tapi dia membiarkan Kim Ji memeluknya.


sesampainya dipenginapan, mereka berdua tidak bisa tidur karena memikirkan satu sama lain.

Flashback : saat Kim Ji mengungkapkan perasaannya pada Ji Ho, Ji Ho diam saja tidak mengatakan apapun dan hanya tersenyum kecil.

(ini karena Ji Ho tidak tau apa arti dari kata yang dikatakan Kim Ji)


ke esokan paginya, mereka berpapasan didekat kamar mandi dan terlihat saling canggung.

Ji Ho membuka suara dengan bertanya pada Kim Ji, apa dia mau pergi ke kantor polisi bersamanya?

Kim Ji : "Hah?" serunya tak mengerti.


Ji Ho dan Kim Ji pergi ke kantor polisi bersama. Ji Ho memberikan bingkisan 1 kardus ramen kepada kedua polisi yang pernah membantunya.

Hyun Jun bilang kepada Ji Ho dan Kim Ji, mereka tidak perlu membeli ramen untuk bingkisan ucapan terima kasih. seharusnya, mereka membelikan mereka daging.

Hyun Jun : "Coba pikirkan! datang kemari, kalian berdua sebenarnya tidak kehilangan apapun. sekalipun kalian kehilangan sesuatu, tapi kalian telah mendapatkan sesuatu yang baru yang lebih berarti." ucapnya kemudian tersenyum malu.

Ji Ho dan Kim Ji saling menatap.


Hyun Jun juga bilang, kalau mereka berdua terlihat serasi bersama-sama.

Kim Ji : "Ah~ ini tidak seperti itu, kami hanya.."

Hyun Jun : "Aku baru saja gagal dan sedikit terlambat. tapi setelah bertemu mereka berdua, aku merasa lebih baik." ucapnya memotong ucapan Kim Ji.

Hyun Jun menarik tangan Ji Ho untuk berpegangan dengan tangan Kim Ji seraya bilang, "Pegang tangannya!". hal itu membuat Kim Ji terkejut.

Hyun Jun : "Jangan pernah melepaskan tangannya. saling mencintai satu-sama lain untuk waktu yang lama." serunya pada Ji Ho.

Kim Ji dan Ji Ho saling menatap dan sedikit canggung.

Hyun Jun : "Kembalilah ke Jeju lagi saat kalian honeymoon. mengerti?" serunya.

Hyun Jun dan rekannya tersenyum pada mereka.

saat Ji Ho melepaskan tangan Kim Ji, Hyun Jun kembali memintanya untuk menggenggam erat tangan Kim Ji.

Hyun Jun berbisik-bisik dengan temannya lalu bilang kalau mereka berdua tampak serasi.


setelah dari kantor polisi, Kim Ji mengajak Ji Ho untuk pergi ke toko bunga. Kim Ji berencana membelikan seikat bunga untuk Nenek Jang Mi.

Kim Ji : "Wa~ mereka sangat cantik! baunya sangat harum.." serunya kagum.

tak lama kemudian seorang pria yang wajahnya mirip Hyun Jun, menghampiri mereka seraya menyodorkan seikat bunga.

Hyun Jun : "Sekarang ini, sangat sulit menemukan pria yang membelikan bunga untuk kekasihnya. ditambah lagi, bunga sangat mahal." ucapnya.

Kim Ji dan Ji Ho diam dan canggung. Hyun Jun menyenggol Kim Ji seraya bilang, "Kekasihmu keren sekali."


Kim Ji hanya tersenyum malu seraya mengangguk.

Hyun Jun : "Ah~ aku sangat yakin akan terjual banyak hari ini." serunya ceria.

Kim Ji : "Terima kasih." ucapnya pada Hyun Jun.

Ji Ho menyerahkan bunga yang dipegangnya pada Kim Ji. Hyun Jun langsung memberikan tepuk tangan yang meriah untuk mereka berdua.


hujan turun lagi membasahi Jeju. saat ini, Ji Ho sedang mengantar Kim Ji ke halte. hari ini Kim Ji berencana untuk kembali ke Seoul.

sesampainya dihalte dan menunggu bus tiba, tampak terlihat Ji Ho dan Kim Ji sedang bingung. mereka tidak tahu harus mengatakan apa satu-sama lain.


Kim Ji menoleh pada Ji Ho lalu berterima kasih untuk semuanya.

Ji Ho : "Tidak apa-apa, aku yang seharusnya yang berterima kasih." sahutnya.

mereka berdua kembali terdiam.

tak lama kemudian bus yang ditunggu Kim Ji datang. dia memberitahu Ji Ho kalau busnya sudah datang.

Kim Ji : "Kalau begitu, aku harap kau menikmati pekerjaanmu." ucapnya.

saat Ji Ho akan membantu Kim Ji membawakan kopernya, Kim Ji menolak. "Tidak perluu, aku bisa melakukannya sendiri. kau bisa pergi sekarang". kemudian Kim Ji melambaikan tangan pada Ji Ho.


bus mulai berjalan pergi, Ji Ho juga melangkah untuk kembali kepenginapan.

tapi tiba-tiba bus berhenti tidak jauh dari halte. Kim Ji turun dari bus kemudian berteriak pada Ji Ho, "Tunggu sebentar!"

Ji Ho berbalik dan kaget melihat Kim Ji turun dari bus. Kim Ji segera berlari menghampiri Ji Ho.


Kim Ji berdiri berdekatan dengan Ji Ho dibawah satu payung, mereka saling memandang untuk beberapa saat.


dengan gugup Kim Ji bilang pada Ji Ho, ada sesuatu yang ingin dia katakan.

Kim Ji : "Sebenarnya, tidak ada banyak hal yang akan kukatakan, tapi, tetap saja, aku harus.. tidak! aku lebih baik tidak mengatakan apapun." serunya.

Kim Ji bilang, dia seharusnya mengucapkan terima kasih dan memberi Ji Ho kartu namanya, atau berusaha membuat beberapa alasan untuk mendapatkan kartu nama Ji Ho. Kim Ji selalu memikirkan tentang itu. tapi dia sadar, bahwa dia seharusnya tidak melakukan hal seperti itu.

Kim Ji : "Aku pasti.. akan merindukanmu. tapi, kau tidak pernah memikirkan aku. jika aku memberimu kartu namaku, itu akan seperti aku memaksamu untuk menghubungiku. jika ada kesempatan, jika suatu hari kita bertemu dijalan, aku takut, bahwa nanti kita berpura-pura pernah saling mengenal atau kita akan merasa aneh. tapi jika kita melakukan perpisahan seperti ini, suatu hari jika kita bertemu lagi, kita tidak akan canggung untuk bertemu lagi. kau setuju, kan?" ucapnya.

Ji Ho diam saja menatap Kim Ji yang tersenyum manis padanya.


Suara Hati Kim Ji : "Jika suatu hari aku melihat poster konser dijalan, ketika melihat seseorang menumpahkan kopi, dan melihat obat flu di apotek, saat aku melihat seseorang mengendarai scooter, dan ketika aku melihat lampu merah dari ponsel yang sedang dicharge, semua kejadian itu, akan membuatku merindukanmu. jika kita bertemu lagi, aku mungkin sangat senang dan tidak sanggup untuk bernafas. tapi, jika kita tidak pernah bertemu lagi, tidak apa-apa, karena kenangan yang indah ini tidak akan pernah hilang. dan kenangan yang indah ini, adalah hadiah terindah yang harus kusyukuri yang pernah terjadi dalam hidupku. terima kasih banyak."

Ji Ho duduk dihalte sendirian, mengingat hal tentang Kim Ji lalu tersenyum sendiri.


sepasang kekasih pergi ke hutan lindung dan membaca tulisan dipapan yang pernah dibaca oleh Kim Ji.

[(Dialek Jeju) aku ingin bersamamu sedikit lebih lama]


dipenginapan San Diego, Jae sook menghampiri dua orang pria lalu bertanya pada mereka, apa mereka ingin diramal hal percintaan dengan kartu tarot?

Jae Sook : "Aku mengunjungi peramal yang terkenal, peramalmya terkenal sekali." ucapnya ceria.

tapi kedua pria itu tidak menghiraukan Jae Sook.


Jong Hyun dan pacarnya sedang jalan-jalan. seperti biasa, Jong Hyun terus mengomel dan memprotes. hingga kekasihnya mengeluh dia merasa akan gila karena Jong Hyun.

Pacar Jong Hyun : "Bagaimana bisa seorang anak kecil memakimu? jika kau terus seperti ini, bagaimana nanti kau membesarkan anak-anakmu dengan baik? meminta strawberry kepada anak kecil, tapi dengan alasan yang tak masuk akal bilang mereka akan memukulmu, sampai takutnya kau sampai tidak bisa berkata-kata." omelnya.

Jong Hyun : "Apa kau ingin memiliki anak dariku?" tanyanya.

Pacar Jong Hyun menyahut, "Tentu saja. lalu, apa kau ingin aku memiliki anak dari pria lain?".

Jong Hyun : "Aigoo.., gadis ini.. ayo! kalau begitu, lahirkan anakku hari ini.." serunya.


Hyun Jun dan rekannya, menikmati ramen yang dihadiahkan Ji Ho dan Kim Ji.


sedangkan Ji Ho, berpamitan pada Nenek Jang Mi.

Nenek : "Setelah para tetua meninggal, aku tidak ingin sendirian, dan tidak ingin melakukan apapun lagi. aku masih ingin memelihat pemuda-pemudi yang bersemangat, jadi aku membangun penginapan ini. tapi, setelah memilikinya, ini bukanlah sesuatu yang memberikanku kesempatan untuk bertemu siapapun. ini adalah sesuatu yang membuatku berpisah dengan seseorang." ucapnya sedih.

Ji Ho memeluk Nenek dengan sayang. kemudian Nenek memberikan Ji Ho sekantong jeruk sebelum Ji Ho pergi.


Nenek meletakkan bunga yang Kim Ji dan Ji Ho beli diruang tamu. bunga itu diletakkan divas bunga didekat oto keluarga Nenek Jang Mi. ini berarti Nenek Jang Mi juga akan merindukan mereka seperti halnya merindukan anaknya sendiri.


dipinggir pantai, tampak terlihat jelas bahwa Ji Ho sudah membuang kalung kenangannya dengan Hye Joo.


Kim Ji duduk disuatu tempat lalu tersenyum..


Ji Ho juga duduk disuatu tempat, dia juga tersenyum..


dan terlihat mereka seakan-akan duduk ditempat yang sama, saling memandang dan tersenyum.


gambar mereka terlihat jelas disebuah kartu tarot..


Bersambung...