July 1, 2016

SINOPSIS THE THOUSANDTH MAN EPISODE 14

Dilarang meng-COPAS SEMUA ARTIKEL yang ada didalam blog ini!!! tolong hargailah kerja keras penulis!!!


==== EPISODE 14 ====

Diawali dengan scene Sec. Park yang sedang asik minum teh. tak jauh didekatnya berdiri Mi Jin. tampak juga Ibu Mi Sun berjalan mondar-mandir tampak cemas. mereka semua menunggu Mi Mo dan hendak pergi.

melihat Mi Jin yang ramah (senyam-senyum) tidak seperti biasanya, Sec. Park memujinya. dengan polosnya, Mi Jin mengatakan kalau itu adalah satu-satunya cara agar dia terlihat seperti manusia.

Sec.Park : "Disisi lain, Direktur dan Mi Mo tampak terlihat...." ocehnya.


ocehan Sec. Park terhenti karena hadirnya Mi Mo. Mi Mo menatap kesal pada Sec. Park sambil berkata, "Apa??? Apa aku dan Ibu tidak terlihat seperti manusia lagi???". Amuk Mi Mo.

Sec.Park : "Tidak, justru kebalikannya." jawabnya pelan.


melihat Sec. Park yang terus meminum sesuatu dari teko, Ibu tanya apa yang diminumnya. Sec. Park memberitahu bahwa Ia meminum teh dulcis, yang bagus untuk hati.

Ibu : "Terserah!! Apa yang sudah pernah kukatakan padamu, hanyalah lelucon. Aku tidak akan menerima hatimu bahkan jika kau memberikannya untukku." ucapnya.

mendengar ucapan Ibu, Sec.Park tampak sedih dan matanya langsung berkaca-kaca.


sedangkan Mi Mo terkejut dengan pengakuan Ibu. Ia langsung bertanya, "Bu, kau memintanya untuk...". Ibu menyahut dengan enteng tidak.

Sec. Park yang patah hati cintanya ditlak oleh Ibu, langsung memakai kaca mata hitamnya.

Ibu : "Sekretaris Park, tidakkah kau mendengar apa yang dikatakan Mi Jin? Kita harus berpikir positif dan lembut agar tampak terlihat seperti manusia. dan Kau juga." ucapnya.

setelah mengatakan itu, Ibu meminta Sec. Park untuk senyum. dengan terpaksa, Sec. Park menunjukkan wajah senyum pada Ibu.

tapi, setelah melihat Sec. Park tersenyum, Ibu malah tampak jijik. Ia berseru, "Sudahlah, lupakan!! jadilah dirimu sendiri." (Hahahaha)


Ibu, Mi Jin, dan Mi Mo bersiap untuk pergi. sebelum masuk ke dalam mobil, Mi Jin bilang pada Ibunya kalau dia ingin menemui Eung Suk.

Ibu : "Kenapa kau ingin pergi kesana?" tanyanya kesal.

Mi Jin : "Aku pergi tanpa mengatakan apa-apa. Mereka pasti khawatir." jawabnya cemas.

Mi Mo : "Pikirkan saja dirimu sendiri. Emosimu akan mengkhianatimu." ledeknya.

Mi Jin : "Kau ingin mati??" amuknya.

Ibu langsung menyuruh kedua putrinya untuk tenang. Ia mengingatkan Mi Jin untuk rileks, tidak marah-marah agar Ia tidak berubah menjadi rubah lagi.

Mi Mo mengoceh lagi kalau Mi Jin benar-benar mudah emosi. mendengar itu, Mi Jin yang kembali kesal, bilang pada Ibunya kalau dia merasa lebih baik tinggal di Last daripada tinggal bersama Mi Mo.

Ibu : "Apa kau yakin akan baik-baik saja?" tanyanya khawatir.

Mi Jin : "Melihatnya (Mi Mo) membuatku frustasi dan mengacau pikiranku." jawabnya kesal sambil menatap Mi Mo tajam.

Mi Mo : "Mi Jin yang manis tidak boleh marah." sahutnya meledek.

Mi Jin benar-benar kesal dengan Mi Mo. hampir Ia memukulnya jika Ibu tidak mencegahnya.


untuk mencegah keadaan yang tak terkendali, Ibu memutuskan untuk pergi sendiri-sendiri.

melihat Mi Jin tidak masuk kedalam mobil, Sec. Park tanya pada Ibu. Ibu memberitahu kalau Mi Jin akan baik-baik saja.

== Episode 14 : Goo Mi Jin Sedang Krisis ==

Mi Jin kembali ke LAST Restaurant. Ia berjalan mengendap-endap. didalam Restaurant, Eung Suk dan chef Kyung Suk sedang tertidur.


ketika Mi Jin mengendap-endap akan menaiki tangga menuju kamarnya, Eung Suk yang terbangun dan melihat Mi Jin, berteriak memanggil Mi Jin. Sontak Mi Jin kaget mendengar teriakan Eung Suk. hal itu membuat Chef Kyung Suk terguling dari kursi yang ditidurinya.

Mi Jin : "Ya ampun!! Kenapa kau berteriak?" keluhnya.

melihat Mi Jin yang sudah kembali, dengan kesal Chef tanya darimana saja dia?mereka bahkan sudah menelpon polisi.

Mi Jin : "Menelepon polisi? Kenapa?" tanyanya heran.

Eung Suk : "Semalam kau menghilang. bagaimana mungkin kami diam saja? Kami sangat mengkhawatirkanmu." ucapnya cemas.

Mi Jin : "Ya ampun, aku bukan lagi anak kecil." amuknya.


tapi kemudian Mi Jin tertawa. Ia tanya, apa mereka berdua  tidak tidur karena
mengkhawatirkannya? Mi Jin memuji mereka berdua yang imut sekali. tapi setelah itu Ia meminta maaf.

Mi Jin : "Terkadang aku tidur berjalan. Kurasa aku sangat merindukan ibuku. Saat aku terbangun, aku menyadari diriku sudah ada di rumah. Jadi aku kembali lagi ke sini. Jadi jangan khawatir dan tenanglah. kalian, tidurlah lagi." ucapnya panjang-lebar.

setelah menjelaskan pada Eung Suk dan Chef, Mi Jin pamit kembali kekamarnya karena Ia lelah sekali, dan akan istirahat.


Eung Suk menghela nafas panjang dan terduduk. Ia bilang pada Chef Kyung Suk, hari ini dia sangat lelah dan menyarankan untuk tutup saja.


beberapa saat kemudian...

Eung Suk mengantar Chef Kyung Suk yang akan pergi. sebelum pergi, Chef menyerahkan buku kuno milik Mi Jin pada Eung Suk.

Eung Suk : "Apa ini?" tanyanya.

Chef : "Ini dokumen kuno milik Mi Jin." jawabnya.

Eung Suk : "Kau seharusnya tidak mengambilnya." omelnya sambil menyahut buku itu.

Chef berseru itulah kenapa dia ingin mengembalikannya. Ia menjelaskan, hanya penasaran dengan isinya.

Chef : "Aku menemukan nama 'Mi Jin' di dalamnya." ucapnya memberitahu.

Eung Suk : "Nama Mi Jin?" tanyanya terkejut.

Chef mengagguk meyakinkan.

Eung Suk bilang, dia akan mengembalikannya kembali. Chef berterima kasih.


saat Eung Suk kembali kedalam Restaurant, Chef menerima telepon dari Ibu Mi Sun yang mengajaknya untuk bertemu.


didalam Restaurant, Eung Suk masih tidak yakin dengan pengakuan Mi Jin tentang kebiasaannya tidur sambil berjalan. Ia kembali teringat akan ucapan Chef Kyung Suk mengenai buku kuno yang terdapat nama Mi Jin didalamnya. akhirnya Eung Suk urung mengembalikan buku itu dan pergi menghubungi seseorang.


Eung Suk pergi kesuatu tempat menemui seseorang ahli untuk menanyakan perihal isi buku milik Mi Jin. tapi Eung Suk diberitahu kalau itu akan memakan waktu 3 hari.

Eung Suk : "Aku harus segera mengembalikannya. Bisakah selesai dalam sehari?" tanyanya memaksa.


Chef Kyung Suk menemui Ibu Mi Sun dikantor. Chef menatap sekeliling dan memuji kantor Ibu yang tampak cantik dan elegan. tapi ketika melihat Sec. Park yang berdiri dipojokan ruangan, Ia mengeluh, "Tapi ada sesuatu yang membuat stres."

Ibu : "Pierre, apakah kau sedang cemas? Mi Jin memanglah sedikit unik." ujarnya pada Chef.

Chef : "Tidak, tidak masalah. Dia sangat merindukan ibunya, karena itu dia pergi dan menghilang. Jadi tidak masalah. Aku benar-benar mengerti." serunya.

Ibu : "Omo..! Kau sangat bijaksana. bahkan, Ayah kandungnya saja tidak akan
bisa seperti itu." pujinya.

mendengar itu, Sec. Park langsung berteriak, "Direktur!!!!"

hal itu membuat Ibu dan Chef terkejut.

Ibu : "Ya ampun!!! Kau mengejutkanku. apa lagi sekarang??" amuknya.


Sec. Park tidak menggubris pertanyaan Ibu. Ia menatap Chef Kyung Suk kesal sambil bertanya Ia ingin minum apa.

Chef tidak menghiraukan Sec. Park, ia tanya pada Ibu, apa benar, Ia lebih baik dibandingkan ayah kandung Mi Jin?

Sec. Park yang cemburu buta, menghampiri Chef Kyung Suk lalu memegang pundaknya. dengan tatapan amarah, Ia kembali bertanya, "Kopi, teh hijau, Jus..."

Chef yang takut akan sikap Sec. park, bilang pada Ibu untuk menganggap dirinya tidak mendengar apa yang Ibu Mi Sun tadi katakan.

Chef : "Aku tidak bisa menjadi ayahnya." ucapnya gugup.

Sec.Park langsung sumingrah mendegar kata terakhir Chef. Ia melepaskan tangannya dari pundak Chef.

Sec. park : "Kalau begitu, kita lewati tehnya." ucapnya ramah.


Mi Jin dan Eung Suk sedang makan bersama di Restaurant. melihat Eung Suk yang tidak memakan makanannya, Mi Jin tanya kenapa. apakah Eung Suk sedang tidak berselera?

Eung Suk : "Kau tidak terlihat sakit." ucapnya sambil menatap heran pada Mi Jin.

Mi Jin : "Aku memang tidak sakit." serunya.

Eung Suk : "Lalu kenapa kau tampak terlihat sakit parah kemarin? Apa kau benar-benar baik-baik saja?" tanyanya.

Mi Jin : "Kau curiga padaku? Kau tidak percaya apa yang kukatakan?" amuknya.

karena emosinya tak terkendali, tanpa disadarinya, ekor rubah Mi Jin pun muncul. tepat ketika itu, Chef Kyung Suk kembali kerestaurant.


Chef menggoda mereka berdua yang sedang asik makan ramen di restaurant yang bagus sekelas LAST.

tak lama kemudian, Chef menyadari terdapat ekor pada Mi Jin. Ia tampak terkejut.

Chef : "Oh???? It... Itu!" serunya seraya menunjuk pada ekor Mi Jin.

Mi Jin : "Apa????" serunya heran.


menyadari ekor rubahnya keluar, dengan cepat Mi Jin memasukkannya kembali kedalam tubuhnya. dan seketika ekornya menghilang.

Chef berlari menghampiri Mi Jin dan menyuruhnya untuk berdiri.

Mi Jin berdiri dan pura-pura tak paham apa yang baru saja dilihat oleh Chef.

Chef : "Bulunya tadi menggantung." serunya panik.

Mi Jin : "Bulu?" tanyanya pura-pura tak mengerti.

Chef sibuk memeriksa sekitar kursi yang diduduki Mi Jin.


Mi Jin : "Aku pasti sudah melakukan banyak masalah padamu. kau sudah melihat hal yang aneh-aneh. Tidak ada bulu di sini. ucapnya pada Chef.

Chef meyakinkan, kalau tadi dia benar-benar melihat sebuah bulu. Eung Suk mengomel kalau tidak ada apa-apa.

Chef : "Aku melihatnya..." serunya yakin.

Eung Suk meminta maaf pada Mi Jin atas sikap Chef yang sangat aneh. Mi Jin hanya tersenyum.

Chef : "Maafkan aku... Aku mengganggu makanmu." ucapnya pada Mi Jin.

Mi Jin : "Tidak apa-apa. Ini semua salahku. aku pasti sudah memberimu banyak masalah. Aku sangat menyesal." ucapnya ramah sambil tersenyum.


Eung Suk tanya, kenapa Chef Kyung Suk tidak juga pulang? melihat Chef membawa kotak seperti hadiah, Ia tanya apa yang dipegangnya itu.

Chef mengatakan kalau Ibu Mi Sun memintanya memberikan kotak itu pada Mi Jin.

Chef : "Ini pasti sesuatu yang mahal sampai dia memintaku untuk mengirimkannya. " jelasnya.

Mi Jin menerima kotak itu seraya berterima kasih.

setelah menerima kotak itu, Mi Jin segera kembali kekamar.

Eung Suk mendesis atas sikap Chef yang aneh, Ia kemudian membereskan piring dan pergi.


saat melihat tempat duduk yang diduduki Mi Jin, tanpa sengaja Chef menemukan beberapa helai ekor rubah milik Mi Jin yang rontok. Ia menatap helai ekor itu dan semakin penasaran dan juga curiga.


dikamar, Mi Jin mengomeli dirinya sendiri yang tidak bisa bersikap lebih tenang dan menahan emosinya. Ia kembali menyemangati dirinya untuk tenang dan lebih rileks.

Mi Jin membuka kotak pemberian Ibunya. didalamnya berisi foto-foto lamanya.

Ibu juga menulis pesan berisi : Mi Jin, Mi Ja bilang kenangan manis akan membantu. Jadi kukirimkan foto-foto lama ini. Ini akan banyak membantumu saat kau kesulitan. Kau tahu Ibu sangat menyayangimu, kan? Jangan menyerah dan fighting.

membaca surat dari Ibunya, Mi Jin mulai menangis terharu.


Eung Suk mendapat telepon dari pria yang ditemuinya beberapa waktu lalu. Eung Suk segera pergi untuk menemuinya.

setelah bertemu dengan Eung Suk, pria itu tanya, darimana Eung Suk menenemukan dokumen itu?

Eung Suk : "Akan kuberitahu nanti. Isinya tentang apa?" tanyanya penasaran.

pria itu mengatakan kalau buku itu sangat unik. ia memberitahu Eung Suk kalau isinya adalah laporan pembunuhan pada jaman Joseon, dokumen yang sangat langka. Isinya juga sangat mendetail.


== Flashback ==

ditengah hutan pada era Joseon, sebuah pasukan kerajaan menemukan sebuah mayat seorang pria bernama Lee Yu Kwang. tubuhnya digorok dan hatinya dicuri,
sebagian besar digigit.

kepala pasukan menduga, kemungkinan hal ini dilakukan oleh penderita kusta. Ia mengatakan pada rekannya akan menyelidiki kasus kematian itu dan mengintrogasi para penderita kusta.

salah satu pasukan mengatakan bahwa penyebab langsung kematian adalah luka pisau pada leher dengan luka berbentuk bulat sepanjang 4 inci dan darahnya berceceran di sekitar hati.

mereka pun menebak, pria itu sudah mati terlebih dahulu sebelum hatinya dicuri. dengan spesifik kalau tersangka
menikam lehernya dulu kemudian mengeluarkan hatinya.

tak jauh dari tempat itu, Mi Jin berdiri dengan air mata yang bercucuran.


pasukan investigasi masih bingung dengan mayat didepan mereka karena tidak tampak bukti kalau itu adalah pembunuhan, melainkan kejadian bunuh diri. karena mata korban yang tampak tenang.

seorang pasukan bertanya, "Maksudmu dia bunuh diri dulu lalu seeorang mengambil hatinya?"

tanpa sengaja, salah seorang dari mereka melihat Mi Jin yang sedang menangis. Ia pun berteriak, "Siapa kau hingga menangis seperti itu?" tanyanya.

Mi Jin : "Aku Goo Mi Jin yang tinggal di Bek Chun. aku sangat sedih melihat seorang sarjana yang meninggal di usia muda." ucapnya terisak seraya mengusap air matanya dengan sapu tangan.

pasukan tsb merasa aneh dengan Mi Jin, karena wanita lain pasti takut
untuk datang ke hutan. mereka pun tanya pada Mi Jin, apa dia tidak takut?

Mi Jin menjelaskan pada mereka kalau pekerjaannya mencari tanaman herbal di gunung untuk hidup, jadi ia sudah sering melihat banyak mayat-mayat
di hutan. Ia bahkan pernah mengubur mayat-mayat yang dimakan binatang buas.

seorang pasukan bertanya pada Mi Jin, jadi maksudnya, hati mayat yang didepan mereka dimakan oleh binatang buas? Mi Jin terdiam kebingunan.


salah satu pasukan bilang, jika hal itu benar, pasti ada bekas gigitan tajam, tapi mereka tidak melihat apapun.

Mi Jin : "Bagaimana aku tahu tentang hal itu? Aku hanya iba dengan kematiannya." ucapnya gugup.

tanpa sengaja, salah satu pasukan melihat noda bercak darah di sapu tangan yang dipegang Mi Jin. Ia langsung tanya, apa itu noda darah?


Mi Jin semakin gugup. matanya berubah menjadi mata rubah. dengan cepat Ia merebut buku salinan kematian milik pasukan.

melihat Mi Jin yang menyeramkan, pasukan-pasukan itu pun ketakutan dan menjaga jarak dengan Mi Jin.


== Flashback End ==

Eung Suk yang penasaran, tanya bagaimana kisah selanjutnya. tapi pria itu mengatakan kalau kisah itu hanya sampai situ saja.

pria itu juga bilang kalau catatan itu tidak seharusnya meninggalkan saksi mata. ia pun menduga bahawa seseorang telah mengambil atau mencuri catatan itu.

Eung Suk : "Dari isinya, gadis yang bernama Goo Mi Jin sepertinya merupakan pelakunya (pembunuh)". ucapnya.

pria itu membernarkan pernyataan Eung Suk karena cerita itu dipotong pada saat bagian yang penting. Ia pun menduga kalau Mi Jin memiliki rekan lain.

Eung Suk : "Goo Mi Jin???? Tidak mungkin..." ucapnya ragu.

pria itu memberitahu Eung Suk kalau surat yang terdapat didalam buku ditulis oleh seorang wanita 100 tahun kemudian. Isinya juga sangat menarik.

Eung Suk : "Aku tidak tahu apa-apa." serunya melihat tulisan kuno pada surat itu.


pria itu bilang pada Eung Suk, bahwa seorang wanita bernama Mi Jin seharusnya melakukan pengusiran setan pada orang mati. Tapi itu menjadi hari sialnya, jadi dia curhat pada ibunya dalam surat itu. hal yang aneh adalah setelah 100 tahun, Mi Jin muncul lagi.

pria itu menjelaskan pada Eung Suk, Catatan itu ditulis oleh seseorang gadis yang datang ke Seoul untuk pertama kalinya setelah tinggal di Kang Won. bahkan gadis itu menceritakan kemarahannya pada jepang setelah penjajahan. dan semua itu ditulis oleh Mi Jin.

Eung Suk : "Jika dia orang yang sama, bukankah itu berarti dia sudah hidup
selama ribuan tahun?" tanyanya.

pria itu langsung menyahut kalau itu adalah hal yang tidak masuk akal.

Eung Suk : "Jika cara penulisannya sama, bisa jadi itu benar." serunya.

pria itu mengangguk membenarkan. Ia tanya pada Eung Suk, apa dia akan menganalisa
tulisan tangannya?

Eung Suk segera membereskan dokumen kuno milik Mi Jin dimeja. dan segera pamit pergi.


dirumah, Mi Mo sedang merengek pada Ibu yang sedang menghitung dengan jarinya. dengan kesal Ibu memarahi Mi Mo yang sudah mengacaukannya.

Mi Mo : "Mengacaukan apa?" rengeknya.

Ibu : "Aku sedang menghitung, apa benar ini tahun ke- 1.000." serunya kesal.

Ibu berharap hitungannya meleset sehingga Mi Jin bisa mendapatkan beberapa hari lagi.

Mi Mo : "Ibu pasti benar-benar sudah tua. Kenapa ibu menghitung manual? Ada cara yang lebih mudah." ucapnya seraya mengeluarkan ponselnya dari saku.

Mi Mo membuka ponselnya dan menjelaskan pada Ibunya, "Pada tahun 1012, Jenderal Kang Kam Chan berperang melawan Kitan." ucapnya.

Ibu : "Aku tahu itu. tapi bukan yang itu. Kita harus menghitung hari yang sudah kita lewati. saat kita berubah dari kalender bulan ke kalender matahari." ucapnya kesal.

Mi Mo mengangguk membenarkan. Ia ikut-ikutan mengadahkan tangannya seperti Ibu dan bertanya bagaimana cara untuk menghitungnya.

Ibu : "Hitung dalam hati. Secara terpisah. Mulai dari tahun ke 200, mengerti? Ibu akan mulai dari tahun ke 300." ucapnya.

Mi Mo mengangguk pelan.


tak beberapa lama kemudian, Woo Hyun datang berkunjung kerumah Mi Mo. Ia menyapa Ibu dan Mi Mo tapi tidak digubris.

Woo Hyun : "Halo......" sapanya lagi.

lagi-lagi Woo Hyun tidak dihiraukan Ibu dan Mi Mo yang asik berhitung.

Woo Hyun : "Goo Mi Mo. Aku sudah tidak tahan. mari kita bicara." ucapnya.

Mi Mo masih tidak menghiraukan Woo Hyun.

Woo Hyun yang kesal, sedikit berteriak memanggil Mi Mo.

Ibu dan Mi Mo menoleh seraya berseru, "APA??"


Niat hati ingin bicara dengan Mi Mo, Woo Hyun malah disuruh membantu untuk menghitung hari. Ia menulis di selembaran kertas besar dengan teliti sambil diawasi oleh Ibu.

tak lama kemudian Woo Hyun berhenti menulis dan bertanya pada Ibu, apa dia harus menuliskan ini semua?

mendengar ocehan Woo Hyun, Mi Mo marah. Ia kesal karena Woo Hyun mengacaukan hitungannya.

Woo Hyun yang sudah kelelahan, tanya lagi, haruskah Ia melanjutkannya? Ibu menjawab tentu saja harus. mendengar itu, Woo Hyun mengeluhkan kedatangannya. Ia menyesal sudah datang kerumah Mi Mo, seharusnya Ia tidak datang jika berakhir seperti itu. (hahaha)


Eung Suk duduk sendirian sambil minum kopi di halaman restaurant. Ia masih memikirkan perihal isi buku milik Mi Jin. Ia merasa semua itu tidak masuk akal.

dalam lubuk hatinya, Eung Suk merasa bersalah pada Mi Jin telah menyelidiki buku kuno itu.


tiba-tiba Mi Jin menghampiri Eung Suk kemudian memfotonya menggunakan kamera.

Eung Suk : "Kenapa kau memotretku?" tanyanya terkejut.

Mi Jin : "Karena aku sedang bahagia." jawabnya.

Eung Suk : "Apa ini juga hobimu?" tanyanya lagi.

Mi Jin : "Bukan, aku hanya mencoba
untuk mengabadikan kenangan yang indah." ucapnya.

Eung Suk : "Kenangan? Kenapa...??" tanyanya heran.

kemudian Eung Suk bilang, kalau Ia juga mengharapkan hal yang sama seperti Mi Jin.

mendengar itu, Mi Jin tanya apa maksud dari ucapan Eung Suk.

Eung Suk : "Kuharap kau tetap akan tinggal
dalam foto itu bahkan setelah kau mati." ucapnya.


Mi Jin : "Kau tahu, bahkan jika aku menghilang, bukankah aku akan tetap menjadi kenangan manis dalam foto?" ucapnya.

Eung Suk bilang pada Mi Jin kalau mereka tidak pernah foto bersama. kemudian Eung Suk mengajak Mi Jin untuk foto bersama.


setelah kejadian itu, hari-hari mereka lewati dengan sering foto bersama.


Eung Suk menemui seorang pria untuk mengambil hasil analisa tulisan tangan didalam dokumen kuno milik Mi Jin.

pria yang ditemui Eung Suk mengatakan kalau Aliran emosi atau
kata-kata favoritnya sama dengan yang ada dokumen ini.

Eung Suk : "Jadi tulisan tangannya
sama atau tidak?" tanyanya penasaran.

pria itu bilang, dia sendiri tidak pernah memeriksa tulisan tangan kuno sebelumnya jadi dia tidak yakin. Tapi dokumen kuno itu ditulis dari awal hingga akhir
jaman Joseon. hurufnya berbeda tapi goresan dan gaya penulis sama.

Eung Suk : "Maksudmu, orang yang menulisnya selama seribu tahun adalah orang yang sama??" tanyanya menebak.

pria yang ditemui Eung Suk, mengatakan bahwa ada kemungkinan pemalsu yang menulis itu semua kemudian menjualnya.


sekembalinya di Restaurant, Eung Suk menjelaskan semuanya pada Chef Kyung Suk.bahwa semua itu bukanlah Mi Jin pelakunya. (yang menulis semuanya)

Chef Kyung Suk bilang pada Eung Suk kalau dia akan mengembalikan dokumen kuno itu pada Mi Jin. Eung Suk mengangguk mengiyakan.


malam harinya, Mi Jin tersenyum melihat hasil cetakan fotonya bersama Eung Suk. Mi Jin memilih beberapa foto untuk dimasukkannya kedalam album.

ketika Mi Jin memilih satu foto dan akan memasukkannya kedalam album, Eung Suk protes untuk tidak memasukkan foto yang itu.

Mi Jin : "Kenapa?" tanyanya.

Eung Suk : "Wajahku terlihat besar." jawabnya.

Mi Jin tersenyum mendengar ucapan Eung Suk. Ia bilang kalau itu karena wajahnyalah yang lebih kecil dibandingkan wajah Eung Suk.

Eung Suk : "Ah.., itu tidak masuk akal. Apa kau ingin mengukurnya?" serunya.


tak lama kemudian ponsel Eung Suk bunyi, Ia mendapat pesan dari Chef Kyung Suk yang memintanya untuk keluar tanpa memberitahu Mi Jin.

Eung Suk yang menganggap Chef sedang membuat lelucon, balik meneleponnya. tapi anehnya, Chef Kyung Suk tidak mengangkatnya. hal itu membuat Eung Suk heran.

Mi Jin : "Ada apa?" tanyanya penasaran.

Eung Suk tidak memberitahu Mi Jin. Ia pamit pergi sebentar dan segera kembali.


setelah keluar dari restaurant, Eung Suk memanggil-manggil Chef Kyung Suk karena tidak melihat siapapun diluar.

dibalik semak-semak, Chef Kyung Suk melambaikan tangannya pada Eung Suk dan memintanya untuk menghampirinya.

Eung Suk : "Ada masalah apa?" serunya.

Chef Kyung Suk memberi isyarat untuk diam. Ia melambaikan tangannya pada Eung Suk lagi.


tiba-tiba Mi Jin keluar menghampiri Eung Suk dan bertanya apa yang terjadi. melihat Mi Jin, Chef Kyung Suk langsung kabur.

melihat Chef Kyung Suk kabur, Eung Suk berteriak memanggilnya. melihat tidak ada siapapun disitu, Mi Jin tanya, apa Chef tadi ada disitu? Eung Suk membenarkan.

Eung Suk : "Dia bertingkah aneh." ucapnya heran.

Mi Jin mengajak Eung Suk untuk masuk kedalam. Ia bilang kalau Chef pasti sedang mabuk. Eung Suk setuju pendapat Mi Jin bahwa Chef pasti sedang mabuk.


Mi Jin : "Tunggu sebentar. Aku mau
pergi ke supermarket." ucapnya tiba-tiba.

Eung Suk : "Aku akan pergi denganmu." ucapnya.

Mi Jin : "Tidak perlu. hanya sebentar. Istirahatlah" serunya.

Eung Suk meminta Mi Jin untuk berhati-hati. Mi Jin mengangguk mengerti.


saat ini Chef Kyung Suk sedang berada didalam mobil tidak jauh dari LAST. raut wajahnya tampak ketakutan dan juga cemas. Ia kembali membuka dokumen kuno milik Mi Jin.


== Flashback ==

Chef Kyung Suk menemui pria tua ahli sejarah. Ia menanyakan mengenai keaslian buku kuno milik Mi Jin.

pria tua itu bilang, kalau sepertinya penulisnya adalah orang biasa, jadi tidak begitu penting.

Chef : "Apa maksudmu ini asli?"

pria tua itu bilang terserah mau bilang apa, dia tidak akan membayar mahal untuk buku itu.


Chef : "Aku tidak bilang aku akan menjualnya. Hanya beritahu aku ini
asli atau tidak." serunya kesal.

pria tua itu membenarkan bahwa dokumen itu adalah asli. mendengar itu, Chef Kyung Suk terkejut.

== Flashback End ==

Chef memutuskan untuk menelepon Eung Suk. setelah Eung Suk menjawab panggilannya, dengan gemetar Ia berkata, "Eung Suk, Dengar baik-baik tanpa
mengatakan apapun! Jangan bilang apapun! mengenai Mi Jin. Dia adalah..."


belum selesai Chef Kyung Suk bicara, Ia berteriak histeris karena dikejutkan oleh seseorang yang tiba-tiba berada didepan kaca mobilnya.


Bersambung.....

*bagi kamu pecinta Drama, saya menyediakan Flashdisk (USB) 16 GB (BARU!), berisi 4 Drama Asia (pilihan kamu sendiri 'Korea/Jepang/Taiwan'), dengan harga 150rb. 
silahkan menghubungi saya di 08560664054 atau pin BBM 512fca11. hanya untuk yang serius ya :)