June 15, 2013

SINOPSIS FIRST KISS [THAI MOVIE] Part 1


Dilarang meng-COPAS SEMUA ARTIKEL yang ada didalam blog ini!!!

FIRST KISS



DETAIL

Judul: Rak Sud Tai Pai Na
Judul Internasional: First Kiss
Director: Kirati Nakintanon
Tanggal Rilis: 26 Januari 2012
Genre : Romance

Cast

Kaneungnich Jaksamithanon
Pichasini Tanwiboon
Songsitt Rungnoppakhunsri
Takrit Hemannopjit
Tin Chokamolkit

sinopsis First Kiss ini sengaja aku bikin 3 part karena aku mau taruh lebih banyak foto biar semakin jelas ceritanya. banyak adegan2 yg bagus dan sayang kalau nggak ditampilin. cerita dari filmnya sendiri jelas dan alurnya nggak ruet. benar-benar mengalir apa adanya dan nggak dibuat-buat. humornya juga ringan dan bisa diterima. pokoknya recommended nih film..

==== PART 1 ====

Seorang wanita muda bernama Sa, sedang berjalan sedikit tergesa-gesa menuju kantor, tangannya sibuk membolak-balik dokumen yg dibawanya. karena tidak melihat jalan, ia sampai menabrak pohon.


ada yg bilang, cinta itu seperti menunggu bus
yg datang bukanlah yg selalu kau harapkan
dan saat yg kau harapkan datang, ada saja rintangan yg menghalanginya, ini terjadi setiap saat

Sa duduk dihalte menunggu bus berikutnya datang. saat bus yg ditunggunya datang, ia segera menuju bus untuk naik, akan tetapi segerombolan orang berebut masuk kedalam bis hingga membuat tampilannya berantakan. (wkwkwk)
Sa hanya bisa mendengus kesal.


FLASHBACK

disebuah sekolah menengah, seorang murid laki-laki yg tampan sedang bermain basket bersama teman-temannya. banyak murid wanita yg bersorak-sorak dan meneriaki laki-laki itu dipinggir lapangan basket. laki-laki itu bernama Ohm.


seorang murid wanita (Sa) mengamati Ohm dari dalam kelas Sains lewat jendela. Sa sudah menyukai Ohm sejak SD. 


saat Ohm berhasil memasukkan bolanya ke Ring, para murid wanita mengerumuninya dan berteriak histeris.


Sa merasa cintanya sangat mustahil. tapi dia masih menyimpan harapan pada Ohm tidak peduli berapa tahun dia harus menunggu.

Sa membuat begitu banyak bola bintang dari kertas dan menaruhnya kedalam toples kaca. ia berencana akan memberikannya pada Ohm. akan tetapi pada saat Sa akan memberikannya pada Ohm, seorang wanita bernama Pam lebih dulu mendekati Ohm dan memberi bola bintang dengan toples yg lebih besar. 


Ohm menerima pemberian Pam. kemudian mereka berdua pergi dan saling berpegangan tangan.

Sa sangat sedih melihatnya. ia menjatuhkan toples bintangnya dan toples itu pecah. Sa menangis kecewa.


cinta Sa berakhir saat itu juga. Ohm dan Pam melanjutkan studi ke luar negreri. sedangkan Sa terus melanjutkan hidup dengan Pindah ke bangkok untuk kuliah.

FLASHBACK END

kejadian lucu terjadi saat Sa keluar dari apartementnya. tetangganya yg seorang pria, menatapnya dengan aneh sambil menjilat ice cream semangka. Sa segera menutup bagaian dadanya dengan buku yg dibawanya (wkwkwk ini kejadiannya cepet bgt!!)


Sa duduk diatas tempat tidurnya sambil menatap toples kaca yg berisi bola bintang yg sudah dilemnya. Sa tersenyum melihat toples itu. 

Sa berharap dirinya bisa jatuh cinta pada seseorang. tapi saat ini dia masih belum mempunyai perasaan apapun. 

"mungkin... aku masih menantikan Ohm." pikirnya.


Sa datang ke acara reuni sekolah. dia duduk bersama kedua sahabatnya Jane dan Mham. 

Mham mencoba membangunkan Jane yg sedang memejamkan mata layaknya seseorang yg sedang bermeditasi. Jane akhirnya membuka mata dengan kesal.


"ada apa wahai makhluk fana?" ucap Jane pelan. (wkwkwk)
"selagi kau meditasi, apa kau tau, bintang tamu yg hadir dipesta malam ini?? sangat.... seksi....." ucap Mham senang.

Jane langsung membuka matanya lebar. 

"hentikan!! aku sedang berhibernasi.. aku sedang diet cowok!!" seru Jane jual mahal.

(wkwkwk Jane ini karakternya paling lucu di film ini, tiap lihat dia pasti ketawa)

Mham berteriak kalau seseorang yg dia maksud sudah datang. Sa dan Jane melihat kearah seseorang itu.

ternyata yg dimaksud Mham adalah Ohm. sekarang Ohm sudah berubah menjadi pria dewasa dan semakin tampan juga keren.

"Ohm..." ucap Sa bengong, ia benar-benar tak percaya bisa bertemu Ohm.

Jane dan Mham berlari menuju Ohm.


aku tau ini mustahil, tapi tidak lagi. sekarang dia kembali lagi dalam kehidupanku. aku tak pernah membayangkan moment ini sebelumnya. tapi ini nyata

semua orang yg hadir memberi tepuk tangan dan menyambut kedatangan Ohm dengan meriah. Sa menatap Ohm dari tempat duduknya. Sa masih belum mempercayai hal ini, sampai saat Ohm mendekatinya dirinya masih belum tersadar. 

"kau Sa kan?" sapa Ohm, kemudian ia tersenyum.

Sa menoleh dan melihat Ohm begitu dekat dengannya. ia benar-benar terkejut hingga membuatnya jatuh kebelakang. (wkwkwk)


Sa dan Ohm bicara berdua dan saling duduk berhadapan. Sa tampak malu-malu.


"aku kira kau masih tinggal di london". ucap Sa lembut. (jidatnya ada plesternya. pasti gara2 jatuh td :D wkwk)
"setelah aku mengambil gelar BA ku di Harvard, aku mengambil gelar MA di Oxford, lalu aku kembali ke Thailand. ada urusan penting. dan... " ucap ohm belum selesai.
"dan kau sendiri?" tanya Sa.
"ya, aku sendiri." jawab Ohm. Sa senang mendengarnya. "aku baru tiba, dan terlalu sibuk untuk mencari teman. aku baru datang. boleh aku minta nomormu?" ucap Ohm. 

Sa tersenyum girang. ia lalu memberikan ponselnya pada Ohm.


Sa berada di toilet, ia berteriak senang dengan apa yg barusan saja terjadi padanya.


jika cinta seperti menunggu bus, kurasa setiap menit yg berlalu pantas untuknya. mungkin bisa bertahun-tahun, tapi bus ku sudah datang sekarang. aku akan naik bus ini dan memulai perjalananku

Sa tampak sedang duduk dihalte menunggu bus. kali ini ia menunggu bus dengan wajah yg ceria.


didalam bus pun ia duduk tenang dengan senyum yg lembut. seorang anak laki-laki berseragam sekolah yg duduk disebelah Sa tertidur dan kepalanya tersandar di bahu Sa membuat suasana ceria dihati Sa menghilang dan berubah menjadi kesal.

Sa mencoba menggerakkan bahunya agar anak laki-laki itu tidak bersandar padanya tapi tidak berhasil. walaupun sempat terjatuh, anak laki-laki itu masih menyandarkan kepalanya dibahu Sa.


Ohm mengantar Sa berangkat kekantor dengan mobilnya. sesampainya di depan kantor, Sa turn dari mobil dan merapikan pakaiannya. Ohm memberi pesan pada Sa untuk fokus pada pekerjaan. ia juga mengatakan akan menelepon nanti. 

Sa tersenyum dan melambaikan tangan pada Ohm. Ohm meraih tangan Sa dan menciumnya. Sa tersenyum geli dibuatnya.


"ada bulu anjing dikemejamu". seru Sa saat melihat bahu Ohm tertempel bulu anjing. "anjing bulunya selalu rontok, tapi kau tetap saja menggendongnya." lanjutnya.
"dimana?" tanya Ohm seraya memeriksa kemejanya.
"disebelah sana!" jawab Sa seraya menunjuk.

Sa memberikan bantuan pada Ohm untuk memngambil bulu anjing itu. ia memasukkan kepalanya kedalam mobil untuk meraih bulu anjing. 

Mham dan Jane yg saat itu sedang melihat Sa dan ohm, mengira kalau mereka sedang berciuman.

"ciuman?" seru Mham histeris. Jane menggigit jarinya dengan gemas.


saat Sa masuk kedalam lift, Mham dan Jane ikut masuk. merekaberdua menyerbu Sa.

"saat dia mengantarmu, aku melihat semuanya..." ucap Jane.

Sa yg tak tau kalau temannya telah salah paham dengannya hanya tersenyum dan mengangguk.

"ketahuan!!" seru Mham.
"dasar penggoda! genit! kau merayunya!" omel Jane (wkwkwk)
"benar!" seru Mham.
"tapi aku suka!" ucap Jane.
"dasar genit!!" ejek Mham pada Jane.


"kau tau, ciuman pertama sangat penting." ucap Jane pada Sa saat sampai di ruang kerja.

Mham mengangguk setuju dengan apa yg dikatakan Jane.

"itu akan menentukan masa depanmu bersama kekasihmu" lanjut Jane memberitahu Sa. "aku putus dengan mantan pacarku gara-gara ciuman pertama. lidahnya besar sekali!! saat bibirku menekan bibirnya, ludahnya kemana-mana. rasanya seperti mencium anjing buldog." cerita Jane. (wkwkwk)

Mham dan Sa jijik mendengarnya. (aku juga ikutan jijik. tp gak bisa dipungkiri kl ceritanya lucu..)

"intinya, jika ciuman pertamamu sukses, kemungkinan hubungan kalian akan berjalan lancar." ucap Mham.
"itu benar!" seru Jane.
"semoga sukses!" seru Mham seraya menepuk lengan Sa.


Sa membayangkan kalau dirinya dan Ohm sedang berada dipuncak Phu Thab. saat itu Ohm mengatakan kalau dirinya mencintai Sa. Sa tersenyum dan mereka akan berciuman. 


"kecelakaan!!!" teriak salah satu penumpang didalm bis membuat Sa tersadar dari lamunannya.

Sa melihat kearah luar jendela melihat kecelakaan itu. saat ia berbalik, tanpa sengaja ia berciuman dengan seorang pria yg juga melihat kecelakaan yg berada tepat disampingnya.


mereka berdua terkejut dan saling menatap. pria itu adalah seorang murid sekolah menengah yg pernah tertidur didalam bis dan menyandarkan kepalanya dibahu Sa.

mereka spontan langsung menutup mulut masing-masing. Sa berteriak histeris.

"kau memngacaukan Phu Thab ku!!!" omel Sa kesal.
"Phu Thab apa, tante?" tanya murid sekolah itu. (wkwk dipanggil tante)

Sa menatap pria itu kesal. ia berdiri dan ingin turun dari bus.


"minggir, aku turun disini!!!" teriak Sa pada sopir bus seraya menggedor-gedor pintu bus.
"kita harus bicara" ucap murid sekolah.
"dasar kurang ajar! aku tidak mau melihat wajahmu lagi, orang gila!!" omel Sa.

Sa kembali berteriak minta turun dari bus.

"tidak boleh turun selain dihalte, tante..." ucap kernet bus. 

Sa semakin kesal mendengarnya. sedangkan murid sekolah itu tersenyum melihat Sa.


"Hey!! kau panggil aku apa? orang gila? apa aku seperti orang gila? kaulah orang yang..." ucap murid sekolah belum seselai.
"hey... berhenti!!!" teriak Sa. murid sekolah itu memajukan bibirnya kedepan mengejek Sa. "diam, dasar mesum!!!" teriak Sa lagi.
"...mencium aku!!" ucap murid sekolah melanjutkan kata-katanya.
"aku tak bermaksud menciummu!! maaf.." seru Sa kesal.
"kau tidak sengaja, lalu kenapa minta maaf?" ucap murid sekolah. 
"entahlah.. oke. itu kecelakaan!! tapi aku tak bermaksud melakukannya. aku tidak melakukan apa-apa" seru Sa.
"benarkah? jelas-jelas kau menciumku". seru murid sekolah. 

Sa sangat malu dengan penumpang lain. ia menyuruh murid sekolah itu untuk diam.

"kita memang berciuman, mau bagaimana lagi? kau menciumku. kau menciumku... mencium..." seru murid sekolah sambil memonyongkan bibirnya. (halah bahasaku!! wkwk)


Sa sangat jengkel dengan sikap murid sekolah itu. ia memukul kepala murid sekolah itu menggunakan tas dan map dokumennya. (wkwkwk)

tanpa sengaja, Sa menjatuhkan ponselnya di atas tas murid sekolah yg dipukulinya itu. parahnya lagi Sa tidak tau kalau ponselnya jatuh.


Sa turun daari bis dengan kesal. ia melihat ke arah murid sekolah itu dengan marah. murid sekolah itu tersenyum dan melambaikan tangan pada Sa. Sa membuang muka melihatnya.


Sesampainya dirumah Sa mengusap-usap mulut dengan tangannya. ia meraih tasnya untuk mengambil ponselnya. ia menumpahkan semua isi didalam tasnya namun ponselnya tak ada.


Sa segera menelepon ponselnya menggunakan telepon rumah. 

"halo.. maaf! ponselku ada padamu? aku...." ucap Sa belum selesai.
"mengapa kau menciumku?" tanya murid sekolah dari seberang telepon.

Sa langsung mengenal suara siapa itu. ia mengumpat kesal.


"kenapa kau mencuri ponselku? dasar kriminal!!" ucap Sa menuduh.
"kau yg melemparnya padaku, ingat?? lalu kau pergi begitu saja, bagaimana bisa aku mengembalikannya padamu!!" seru murid sekolah.
"terserah!! kembalikan padaku sekarang!!" omel Sa.
"tidak mau!!" seru murid sekolah sambil menggenjreng gitarnya. (wkwkwk)
"kau tidak bisa memilikinya! itu punyaku!!" teriak Sa.
"ya, tentu bisa. aku akan menyimpannya sebagai ganti rugi karena kau menciumku." seru murid sekolah.
"dasar bandiiit!!!! otakmu isinya apa???!!!" teriak Sa semakin kesal. "kau yg harus bayar lebih banyak ganti rugi!! karena kau mencuri ciuman pertamaku!!" omel Sa geram. 

murid sekolah itu benar-benar terkejut mendengar kalau itu adalah ciuman pertama Sa. 



"itu adalah ciuman pertamamu? berapa usiamu?" tanya murid sekolah mengejek.
"dasar tengil... jika kau tidak mengembalikan ponselku, aku akan kesekolahmu... dan lihat saja nanti!!!" ucap Sa mengancam.

murid sekolah itu tidak takut dengan ancaman Sa. bahkan dia menantang Sa apa bisa menemukannya.


Keesokan harinya .....

speaker pengumuman sekolah di salah satu sekolah menengah dibangkok, meminta semua murid yg bernama Paramee untuk datang berkumpul di kantor BK (bimbingan konseling). 

murid pria yg membuat masalah dengan Sa menuju ruang BK. sesampainya di BK, sudah berjajar rapi beberapa murid dengan nama Paramee.



"apa yg kau tangisi??" tanya murid pria yg bermasalah dengan Sa pada seorang murid yg berdiri disebelahnya yg sedang menangis.

tiba-tiba ada seorang wanita yg meneriakinya. wanita itu adalah Sa. 
Sa menunjuk ke arah murid sekolah yg mengambil ponselnya.

murid-murid yg lain bersorak senang karena mereka terbebas dari ruang BK. (wkwkwk)


"Paramee.. apa kau mencuri ponselnya?" tanya guru BK. murid pria itu diam saja.
"benar, bu!! dia sudah ketahuan, tapi tidak mau mengembalikannya" seru Sa tegas.
"kenapa kau melakukan itu?" tanya guru BK.
"astaga... aku tidak percaya anak ini berani mencuri..." seru Sa memanas-manasi guru Bk.
"kembalikan ponselnya!!" ucap guru Bk. ia lalu menggebrak meja. Sa dan murid yg bernama Paramee itu terkejut.

Paramee mengambil ponsel dari saku celananya dan mengembalikannya pada Sa. ia menatap Sa kesal sedangkan Sa tersenyum penuh kemenangan.


guru Bk meminta maaf pada Sa atas perilaku muridnya. Sa mengatakan tidak apa-apa. guru Bk mengatakan pada Paramee akan menghukumnya atas perilaku yg ia timbulkan.

guru BK mengambil tongkat yg ia pajang diatas lemari. ia menyuruh Paramee untuk berbalik dan akan memukulnya. 

Sa mencoba menghentikan aksi ekstrim guru Bk itu. 

"bu, kurasa anda tidak perlu melakukan ini. aku  sudah mendapatkan ponselku dalam keadaan utuh." seru Sa mencoba menolong Paramee.

guru Bk mengatakan kalau dirinya akan tetap melakukan hukuman untuk mempertanggung jawabkan perbuatan muridnya sehingga tidak akan diulangi lagi.

guru BK memukul pantat paramee begitu keras beberapa kali.


Paramee dan Sa berada dikedai makanan. Paramee susah mengatur duduknya karena pantatnya sakit akibat pukulan guru BK. ia menaruh ban plastik dikursinya. (wkwkwk)


"apa masih sakit?" tanya Sa sedikit merasa bersalah.
"apa kau tidak pernah dihukum saat masih sekolah? oh... kau pasti tak ingat kan.. karena itu pasti sudah lama sekali." ucap Paramee mengejek.
"diam!! aku tidak setua itu!!!" teriak Sa kesal.

Sa memberikan bungkusan obat pada Paramee.


"apa itu? obat herbal untuk perawan tua?" ucap Paramee. (wkwkwk)
"dasar kurang ajar!! pakai saja!!" omel Sa.
"tante, bagaimana kau tau namaku?? dan sekolahku??" tanya Paramee penasaran.
"kau pikir aku buta apa?? aku cuma tidak sempat baca nama belakangmu!! lalu, berhentilah memanggilku tante!!" omel Sa kesal.
"lalu aku harus panggil apa?" tanya Paramee.
"panggil aku kakak Sa!" seru Sa.
"kenapa aku harus memanggilmu kakak Sa? bolehkak aku memanggilmu nona Sa?" ucap Paramee.
"tidak boleh!! panggil aku kakak!!" seru Sa.
"tidak mau!! diantara tante Sa dan nona Sa, yg mana yg kau pilih?" tanya Paramee menggoda.
"baiklah, panggil nona saja!" teriak Sa marah dan kesal. "tidak bisa dipercaya!! dasar bodoh!!" lanjutnya.
"Bass..!! panggil aku Bass!" ucap Paramee. (sekarang kita panggil Bass aja ya!)

ponsel Sa berdering. Ohm meneleponnya. dengan lemah lembut Sa menjawab telepon dari Ohm. Ohm mengajak Sa untuk bertemu direstaurant cina besok malam. Bass diam-diam menguping pembicaraan Sa dan Ohm.


Sa datang ke restaurant cina untuk bertemu dengan Ohm. Sa berjalan riang menuju meja yg sudah dipesan. tapi, tiba-tiba ia berhenti dan mundur beberapa langkah. ia menoleh, matanya tertuju pada salah satu meja. Sa benar-benar terkejut melihat Bass juga berada direstaurant itu. 

"sedang apa kau disini?" tanya Sa kesal.
"dunia ini kecil ya!!" seru Bass.
"kau yakin?" Tanya Sa mencurigai Bass sengaja datang kerestaurant itu.
"cuma kebetulan.." ucap Bass.


Sa kesal, dia ingin sekali memukul Bass, tapi dia malu karena semua pengunjung mengamatinya sekarang. Sa berjalan menuju kemejanya.

tidak berapa lama Ohm datang sambil berbincang ditelepon. Bass tersenyum melihat Ohm dan Sa.

sepertinya Bass tidak datang sendirian ke restaurant. ia juga mengundang kedua sahabatnya Win dan Art. 

teman Bass yg bernama Art mengeluh kenapa Bass memilih untuk makan di restaurant cina. (face-nya Art ini aneh menurutku.. gmn gt liatnya wkwkwk)


"suasana tempat ini terlalu tua buat kita!!" protes Art.
"tempat ini cocok dengan wajahmu!!" ucap Win. (wkwkwk)
"maksudmu?" tanya Art tak mengerti.

Win bertanya pada Bass kenapa dia menelepon mereka untuk datang kerestaurant itu. Bass mengatakan kalau dia ingin membuat pesta kecil karena dia merasa kalau keberuntungan sepertinya berpihak padanya. Bass terus saja melihat kearah meja Sa. disitu, Ohm terus merayu dan memuji Sa.


Ohm mengantar Sa hanya sampai didepan Apartement. sebelum turun dari mobil, Sa mengucapkan terimakasih pada Ohm.


"Sa, aku sangat senang kita bertemu lagi." ucap Ohm lembut.

Sa tersenyum mendengarnya. Ohm memajukan badannya dan akan mencium Sa. seseorang tiba-tiba saja mengetuk pintu kaca mobil mengagetkan mereka. Orang itu menawarkan karangan bunga. Ohm menolak dengan melambaikan tangannya.

Ohm tersenyum melihat Sa. dia memajukan badannya lagi untuk mencium Sa. akan tetapi penjual karangan bunga tadi kembali mengetuk pintu mobil. Ohm dan Sa sangat kesal dibuatnya. 

"sebaiknya kau segera masuk, nanti kutelepon" ucap Ohm pada Sa.
"baiklah..." seru Sa dengan pasrah. 


Sa melambaikan tangan pada Ohm. Sa sepertinya ia kecewa karena ciumannya gagal.


saat ia berbalik untuk masuk, ia dikejutkan oleh Bass yg membawa karangan bunga.

"Hey!! mau karangan bunga, nyonya?" seru Bass. ia memainkan alisnya.
"ternyata kau!!!" teriak Sa marah. (ketahuan deh biang keladinya wkwkwk) "kenapa kau selalu membuatku kesal? berapa yg kau mau" omel Sa. ia membuka tasnya dan akan mengambil uang.
"hentikan!!!!" seru Bass. "orang sepertiku tidak bisa dibeli dengan uang." ucap Bass.
"lalu maumu apa?" tanya Sa kesal.
"Besok, temui aku disini pukul 10 pagi. dan berdandanlah yg cantik. kita akan pergi ke bioskop, karena...." ucap Bass seraya memegang bibirnya.
"apa kau gila?!" teriak Sa. 

Bass kemudian pergi sambil tersenyum dan melambaikan tangan pada Sa. Sa melotot ke arah bass.


keesokannya.....

Bass sudah datang kedepan apartement Sa. ia tersenyum ceria dan menunggu Sa. tidak berapa lama Sa keluar. Bass kaget melihat penampilan Sa. Sa berdandan rapi dan tampak formal. Sa tersenyum dan memutar badannya. (wkwk lucu, kayak mau pergi arisan atau kondangan gt)

"baju macam apa itu? kubilang berdandan yg cantik kan?" protes Bass.
"ini yg tercantik! baju yg tercantik untuk kencan denganmu" jawab Sa.


mereka pergi kemall untuk menonton bioskop. Bass berjalan dibelakang Sa sambil tersenyum. sebelum menonton, Sa mampir sebentar ke toko tas melihat-lihat.

dua orang gadis terpesona melihat Bass.


"Lihat dia!! dia sangat tampan!!" seru salah satu gadis. Bass tersenyum mendengarnya. "apa dia sedang bersama ibunya?" lanjut gadis itu.
"tidak mungkin. mereka tidak mirip!! kurasa mereka juga bukan keluarga" seru gadis satunya lagi. 
"apa menurutmu dia itu pacarnya?" tanya gadis pertama. "Astaga!! aku yakin dia itu ibunya!!" lanjutnya. 
"mungkin dia dari pusat seni kerajinan tangan" seru gadis yg kedua.

Bass tertawa mendengar kata-kata dua gadis itu. sedangkan Sa kesal mendengarnya. 

"itulah kenapa aku menyuruhmu dandan dengan benar! apa kau mau tukar pakaian? sebaiknya kau berdandan yg sesuai lain kali" ucap Bass pada Sa.
"lain kali? tidak ada lain kali!! ini untuk yg terakhir kalinya!!" teriak Sa marah seraya memukul Bass dengan tasnya lalu pergi.


sesampainya dibioskop, Bass menghentikan Sa yg berjalan begitu cepat.
"apa? sedang apa kau hah??" omel Sa.
"aku mau menunjukkan trailer-nya dulu sebelum kita masuk" jawab Bass. ia memberi isyarat menggunakan kepalanya pada Sa untuk menoleh kebelakang. 

Sa sungguh terkejut dengan apa yg dilihatnya. ia melihat Ohm sedang bersama Pam. Pam membetulkan kancing kemeja Ohm dengan lembut. Ohm tanpa sengaja melihat kearah Sa yg berdiri tidak jauh darinya. lebih buruknya lagi, Ohm pura-pura tidak mengenal Sa.


disuatu tempat, Sa berdiri dengan lesu dan sama sekali tak bersemangat. saat ini hatinya sedang sakit dan kecewa melihat Ohm kembali bersama Pam.

"aku kenal Pam. aku melihatmu berkencan dengan pacarnya (Ohm). jadi aku membawamu kesini untuk melihatnya secara langsung. mereka akan menikah." ucap Bass.

Sa meneteskan air mata mendengar kenyataan itu. ia mendorong Bass dengan kesal dan berjalan pergi.


== keesokan paginya dikantor Sa ==

Mham tidak percaya mendengar cerita Sa kalau Ohm akan menikah. begitupun dengan Jane. ia merasa kalau Ohm sangat mencintai Sa. Sa hanya bisa menangisinya.

rekan kantor Sa memberi Sa sebuah bintang dari kertas dan mengatakan kalau seseorang telah memberikannya pada Sa. Sa memegang bintang itu dan membolak-baliknya.


"siapa yg mengirimnya? murahan sekali" komentar jane.

"itu aku!!" jawab seseorang pria.

Sa, dan kedua temannya melihat kearah Suara itu. ternyata dia adalah Bass. Bass datang kekantor menggenakkan baju layaknya pria kantoran. Sa kaget melihatnya, begitupun dengan kedua teman dan rekan kerja Sa yg lain.


"siapa kau?" tanya Jane yg terkagum-kagum.
"mau makan siang denganku?" tanya Bass pada Sa.
"ya, tentu!!" jawab Jane dan Mham bersamaan. (lho, yg ditanya siapa, yg jawab siapa? wkwkwkwk)

Sa mendekati Bass dan berbisik.
"Pastikan kau tidak ketahuan, oke?" ucap Sa. ia lalu merapikan dasi Bass lalu pergi menyusul Jane dan Mham. Bass tersenyum girang mendengarnya.


mereka berempat pergi kerestaurant cepat saji. Sa bersama kedua sahabatnya duduk sedangkan Bass memesan makanan.

"dasar penggoda!! genit!! baru saja kau menangis karena Ohm, dalam sekejap... kau dapat yg baru" oceh jane.

Jane dan Mham saling bergantian mengatai Sa.

Mham : "Jahat!!"
Jane : "genit!!"
Mham : "setan!!"

(wkwkwk ni orang berdua sirik mulu.. tanda tak laku...)


Bass datang dengan membawa minuman. Jane dan Mham bersikap manis dan anggun. 

Bass menegur Sa karena tidak mengenalkannya pada temannya. akhirnya Sa menuruti kemauan Bass dengan kesal.

"ini Bass!! dia cuma teman. kenal dijalan." seru Sa pada kedua sahabatnya.
"kenapa tidak aku saja yg menemukannya pertama kali!!" seru Jane pada Mham. Sa melototi Jane.

"kau Bass?" tanya Jane.
"iya!" jawab Bass.
"bisa kumainkan?" goda Jane genit. Bass tersenyum. Jane dan Mham tertawa cekikikan. (wkwk mau digenjreng gt apa?)

Sa marah dan meminta mereka berhenti berbuat genit. Bass melihat Sa yg marah dan memainkan alisnya seperti biasa.


makanan yg mereka pesan akhirnya datang. saat sedang asik makan, ponsel Sa berdering. saat akan mengangkat telepon, Bass dengan cepat merebut ponsel Sa dan mematikan telepon itu. Jane dan Mham tertegun melihat sikap Bass

"sadis!! dia tidak memberi kesempatan Sa mengangkat telepon." ucap Mham pelan pada Jane. (wkwkwk)

kemudian ponsel sa bunyi lagi ada sms masuk. dengan secepat kilat Bass merebut ponsel Sa dan menghapus sms itu.

"Hebat!! bahkan Sa juga tidak bisa membaca smsnya!!" seru Jane pelan pada Mham. (wkwkwk)


lalu ponsel Sa berdering lagi. Sa mencoba mengambil ponselnya tapi Bass lebih dulu merebutnya. Bass mengangkat panggilan itu.

"boleh kutanya? apakah itu ponselku??" tanya Sa kesal pada Jane dan Mham. kedua temannya hanya bisa mengangguk. (wkwkwk)

"apa yg kau lakukan?" omel Sa pada Bass.
"tidak ada! kau tidak perlu tau, tidak ada gunanya!" jawab Bass.
"apa itu Ohm?" tanya Sa. Bass tidak menjawab pertanyaan Sa, ia lebih memilih meminum minumannya.

"dia benar-benar membuatku iri... kenapa tidak ada yg memperebutkan aku??" omel Jane pada Mham.
"lihat wajahmu!!" seru Mham seraya menunjukkan kaca pada Jane. "menurutmu, apa ada pria yg mau memperebutkanmu?" lanjutnya. (wkwkwk sadis...)
"abaikan saja. habiskan saja makananmu" celoteh Jane kesal.

Bass pamit pergi dengan alasan ada yg ia kerjakan sekarang. Sa sadar kalau ponselnya terbawa Bass. tapi terlanjur Bass sudah pergi.

"jangan pura-pura lugu, aku tau kau merayunya!" celoteh Jane pada Sa.
"rayuan maut!!" tebak Mham.
"rayuannya bukan tandinganku.." seru Jane pada Mham.


== disekolah Bass ==

Art berjalan melewati gadis-gadis yg bersorak-sorak sambil membawa setangkai bunga dan papan bertuliskan 'i love you'.

dengan GR nya, art mengatakan kalau gadis-gadis itu bukan tipenya, karena dia lebih suka wanita remaja seperti Khru Dao.

"siapa dia (Khru Dao)?" tanya Win.
"guru magang yg baru!!" jawab Bass.

gadis-gadis itu ternyata bersorak-sorak untuk Bass.


Bas dan kedua temannya berjalan dengan santainya menuju kelas. mereka melewati seorang siswa perempuan yg berdiri bersandar di tembok.

Bass menghentikan langkahnya dan berjalan mundur untuk melihat siswa perempuan itu yg tampaknya familiar. 

siswa wanita itu ternyata adalah Sa yg menyamar menjadi murid sekolah. Sa tersenyum pada Bass yg melihatnya.

"bagaimana kau bisa disini?" tanya Bass pada Sa.

Sa tidak menjawab pertanyaan Bass. ia hanya membuat pose aneh layaknya anak kecil.


Win dan Art mendekati Bass dan Sa. Sa memberi hormat dan memperkenalkan dirinya.

"Halo, aku Sa. aku senior di Sekolah ini." ucap Sa. Bass, Win dan Art tidak mengerti maksud perkataan Sa. "oh, maksudku kelas 12-4" lanjutnya menjelaskan.
"apa kau bilang? senior?" tanya Bass.
"sa... sa...sampai nanti...!!" seru Sa.
"dia murid sekolah ini? aku tidak pernah melihatnya..dia kelihatan sudah tua" ucap Art. Sa kesal mendengarnya.
"lihat siapa yg bicara!!" ucap Win menyindir Art.
"aku merawat kulitku sejak kecil.." ucap Art dengan PD nya. (wkwk.. lucunya lagi, setelah Art bicara seperti itu, terdengar dengan jelas bunyi suara sapi, moooo...)

Win mengatakan pada Bass kalau dia tidak familiar dengan Sa. Bass memberitau kedua temannya kalau Sa bukanlah siswa disekolah ini. Bass juga mengatakan kalau sebenarnya Sa sudah bekerja. Sa kesal mendengar pernyataan Bass yg membuatnya malu.


"tapi aku jatuh cinta padanya. itu sebabnya dia mengikutiku kesini". aku Bass pada kedua temannya. 

Sa sangat kesal dia ingin sekali memukul Bass namun tak sanggup. Win memuji Bass sangat hebat. Sa hanya bisa pasrah dengan apa yg dikatakan Bass.

Bass memperkenalkan kedua temannya pada Sa. 
Sa melihat Art dan menanyakan sesuatu pada bass.

"apakah dia pamanmu? kenapa dia ada disini? apakah dia membantumu mencuri? sudah berapa lama dia disini?" tanya Sa. (wkwk... bales dendam ini Sa, td dia kan dikatain tua sama Art).

Bass tertawa mendengar celoteh Sa.

guru BK berteriak pada semua murid untuk mengikuti upacara bendera. Bass menarik Sa untuk ikut upacara.


setelah upacara bendera selesai. Bass menunjukkan ponsel Sa didalam lokernya. saat Sa akan mengambil ponselnya, Bass memukul tangan Sa.


"jangan buru-buru!" ucap Bass. "karena kau sudah ada disini, mari kita bersenang-senang. saat kau di SMA, apakah kau pernah melanggar peraturan?" lanjut Bass. Sa menggelengkan kepalanya. "apa kau mau coba?" lanjut Bass lagi.
"mmmm.... baiklah.. mari kita mulai dengan mengerjaimu." ucap Sa lalu menendang kaki Bass hingga Bass terjatuh. 
"baiklah... ayo!!" seru Bass lalu dengan cepat ia menyibakkan rok Sa.

Sa berlutut dan berpura-pura menangis. Bass meminta maaf pada Sa atas sikapnya.


Sa mengumpat Bass dan memukul-mukul Bass. Bass menghentikan Sa dengan memegang erat kedua tangannya dan menyandarkannya ditembok. 

mereka saling menatap. Bass mendekatkan wajahnya pada Sa.

"kau pernah bolos?" tanya Bass.

belum sempat Sa menjawab, guru BK melihat mereka berdua.

"sedang apa kalian disini? kenapa kalian tidak dikelas?" teriak guru BK.


Bass menarik tangan Sa untuk kabur dari guru Bk. guru Bk berlari mengejar mereka.

Sa dan Bass berlari sambil berpegangan tangan.


mereka bersembunyi masuk kedalam ruang Sains. sebenarnya Bass tidak mau masuk, tapi Sa menariknya kedalam.


"aku suka menghabiskan waktu di lab sains saat waktu luang". ucap Sa seraya melihat sekitar ruangan.
"kenapa?" tanya Bass. 

Bass sedikit takut masuk kedalam ruang Sains yg berisi tengkorak, sesuatu yg diawetkan, dll.

"kurasa, ini bukan tempat yg cocok untuk bersantai" seru Bass ngeri.

ia berjalan ketakutan melihat banyak tengkorak yg dipajang. ada juga bayi yg diawetkan. 

Sa mengejutkan Bass dengan membawa tengkorak manusia. Bass berteriak kaget dan membuat mereka berdua jatuh. 


Sa dan Bass membetulkan tengkorak yg rusak karena jatuh. 


Sa mencoba mengagetkan Bass lagi dengan tengkorak kepala yg dipegangnya. tapi kali ini dia gagal. 

"kau tidak takut?" tanya Sa.
"akting!!" jawab Bass jaim. ia memainkan alisnya.
"kau suka pergi kemana saat bolos?" tanya Sa.
"biasanya aku pergi keruang musik. latihan dengan band-ku. aku tidak bermaksud membual, aku adalah anggota band sekolah." ucap Bass.
"apakah fans-nya banyak?" tanya Sa.
"tidak juga, aku cuma main karena hobi." jawab Bass. "itukah yg mau kau dengar?" lanjut Bass.
"uh.. kasihan.. hey, jika tidak ada yg mendengar lagumu, katakan padaku. aku akan mendengarkannya." ucap Sa lalu tersenyum.
"benarkah?" tanya Bass. Sa mengangguk.


Bass menanyakan alasan kenapa Sa suka berada diruang Sains. Sa berjalan menuju ke jendela di ikuti Bass. Sa membuka sedikit tirai jendela untuk melihat keluar. 

"aku suka lab sains karena disekolahku jika melihat kebawah dari jendela, bisa melihat lapangan basket dengan jelas." ucap Sa.


ia lalu membayangkan saat-saat dirinya masih disekolah, ia berada dikelas sains melihat kearah luar jendela dan mengamati Ohm yg sedang bermain basket.


tiba-tiba guru BK masuk keruang sains dan mengejutkan mereka. Sa dan Bass segera bersembunyi dibawah meja. mereka bermain kucing-kucingan dengan guru Bk. Sa dan Bass akhirnya bisa keluar dan melarikan diri. akan tetapi dompet Sa terjatuh diruang sains.


bagaimana selanjutnya?

Bersambung ke part 2 ya...

5 comments: