July 10, 2013

SINOPSIS FROM ME TO YOU [J-MOVIE] Part 3 end

Dilarang meng-COPAS SEMUA ARTIKEL yang ada didalam blog ini!!! tolong hargailah kerja keras penulis!!!




==== PART 3 ====

setelah Festival olah raga selesai, Pak Kazuichi memimpin rapat kepanitiaan dan membubarkan panitia festival olahraga.

"kalian semua bekerja dengan baik!! terima kasih!!" teriak Kazuichi.

Semua murid langsung bubar dan meninggalkan kelas. Kazehaya masih tetap didalam kelas, ia mendekati Kurumizawa.

"Kurumizawa!!" panggil Kazehaya. Kurumi sedikit takut dan khawatir Kazehaya memanggilnya.


"aku minta maaf, tadi aku meninggalkanmu begitu saja!" ucap Kazehaya.
"apa tidak ada yang mengatakan sesuatu tentang aku?" tanya Kurumizawa khawatir.
"tentang apa?" tanya Kazehaya balik. Kurumizawa hanya diam, ia bingung mau menjawab apa. "katakan, aku penasaran!!" seru Kazehaya.

Kurumizawa berdiri dan mendekat pada Kazehaya.

"Kazehaya... aku... menyukaimu. aku sudah lama menyukaimu." ucap Kurumizawa.

Kazehaya terdiam dan terkejut mendengarnya.

"maafkan aku... ada seseorang yang kusukai." ucap Kazehaya.

Kurumizawa terlihat kecewa dan menahan tangisnya, ia tahu kalau jawaban Kazehaya akan seperti ini, tapi ia memaksa untuk tersenyum.

"apa kau senang saat aku megatakan aku menyukaimu?" tanya Kurumizawa.
"ya, aku senang. terima kasih!" jawab Kazehaya lalu tersenyum.
"sepertinya, kau memang tidak tertarik dengan gadis sepertiku.. dengan gadis manis seperti aku..." ucap Kurumizawa sedih. ia tidak sanggup menahan air matanya kemudian bergegas pergi.


Kazehaya pulang kerumah dengan perasaan sedih, ia kasihan melihat Kurumizawa.

Kazehaya berdiri sebentar dipertigaan jalan, tempat dimana ia bertemu pertama kali dengan Sawako.

Kazehaya menatap ranting pohon sakura yang sudah mengering dan berguguran.


dirumah, Sawako membuka bingkai kelopak bunga Sakuranya. ia memandang kelopak bunga itu dengan kagum lalu tersenyum bahagia.

Sawako meletakkan kelopak bunga sakuranya dibelakang buku siswa.


Saat jam makan disekolah, Sawako makan bersama kedua sahabatnya Yano dan Yoshida.

Yoshida melihat-lihat majalah fashion dan menanyakan pada Sawako dan Yano yang terbaik untuknya.

"aku ingin terlihat sedikit dewasa." seru Yoshida.
"kau tidak biasanya melihat majalah seperti ini." ucap Sawako heran. Yoshida tertawa.
"inikan sudah mendekati tahun baru." ucap Yoshida.
"apa maksudmu kata-katamu? ini kan baru masuk bulan november!" sahut Yano.
"aku tidak tahu kalau kau sangat menyukai tahun baru!!" seru Sawako kagum.
"itu kerena, dia akan bertemu dengan cinta rahasianya!!" sahut Yano.
"apa maksudmu dengan cinta rahasia?" tanya Sawako penasaran.

Yoshida membenarkan apa yang dikatakan Yano. ia menceritakan pada Sawako kalau dirinya dan cinta rahasianya, selalu bermain bersama sewaktu kecil, namun cinta rahasianya itu hanya menganggapnya seperti adik.

"aku ingin menunjukkan padanya kalau aku bisa menjadi gadis dewasa!!" seru Yoshida bersemangat.
"apakah maksudmu...." ucap Sawako seraya melirik Ryu Sanada. "orang yang kau suka itu..."

Sawako tidak melanjutkan kata-katanya karena terdengar dering telepon milik Yano.

Yano mengangkat telepon dengan senang. ia membuat janji dengan seseorang ditelepon itu. sepertinya itu telepon dari pacarnya.

"itu pacarmu kan?" tanya Yoshida.
"iya!" jawab Yano seraya mengangguk.
"pacar Yano anak kuliahan!" seru Yoshida memberitahu Sawako.
"dewasa sekali..." seru Sawako kagum.

Yano meminta maaf pada Yoshida kalau hari ini dia tidak bisa menemani Yoshida belanja.


Saat pelajaran dimulai..

Kazehaya menulis disebuah kertas kecil, dan menaruhnya dimeja Sawako. Sawako yang tidak mengerti maksud dari Kazehaya, menaruh kertas itu dimeja Ryu.

Kazehaya sedikit kesal, ia segera mengambil kertas itu dari meja Ryu lalu menulis dikertas itu 'untuk Sawako, dari Kazehaya', dan meletakkan kertas itu dimeja Sawako lagi.


Sawako membuka kertas itu, dan tertulis 'aku menunggumu digerbang sekolah saat pulang'.
Sawako melihat Kazehaya, ia tersenyum lalu mengangguk. Kazehaya tertawa senang.


saat pulang sekolah, suasana hati Kazehaya begitu cerah. setelah mengambil sepedanya, ia bergegas menuju kegerbang sekolah untuk bertemu Sawako.

"Kuronuma!!" panggil Kazehaya bersemangat.

tiba-tiba saja Yoshida muncul dari belakang Sawako. Kazehaya terkejut melihat keberadaan Yoshida.

"Yoshida??" seru Kazehaya heran.
"aku sebenarnya akan pergi berbelanja dengan Chizu.." ucap Sawako memberitahu.
"be...begitu ya!!" seru Kazehaya sedikit kecewa.
"maaf ya, Kazehaya! aku sudah mengajaknya duluan!" ucap Yoshida.
"tapi, jika kau tidak keberatan, kita bisa pergi bersama!" ucap Sawako pada Kazehaya.

Kazehaya mengangguk dan tersenyum kecut.


Sawako dan Kazehaya menemani Yoshida mencari baju. Sawako sedang membantu Yoshida memilih beberapa rok, sedangkan Kazehaya menunggu.

Yoshida memegang dua rok ditangannya. ia menanyakan pada Sawako, mana yang lebih bagus. Sawako mengatakan kalau dua-duanya terlihat bagus. Yoshida memutuskan untuk bertanya pada Kazehaya saja, mungkin Kazehaya tahu selera lelaki seperti apa.

"Kazehaya!! menurutmu, mana yang lebih bagus?" tanya Yoshida seraya menunjukkan kedua rok itu.
"yang disebelah kiri!" jawab Kazehaya.
"benarkah?" tanya Yoshida masih tidak yakin.


Yoshida menitipkan rok yang dipilih Kazehaya pada Sawako. ia memilih rok yang lain lagi siapa tau menemukan yang lebih bagus.

Sawako berdiri didepan cermin dan mencoba rok yang dititipkan Yoshida itu. Sawako senyum-senyum sendiri saat mencobanya. tanpa sepengetahuan Sawako, Kazehaya memperhatikannya dari belakang dan tersenyum.

Kazehaya berpikir, mungkin ini bukan saat yang tepat untuknya berdua dengan Sawako. sepertinya ada sesuatu yang ingin dikatakan Kazehaya pada Sawako, tapi karena ada Yoshida, maka ia tidak jadi mengatakannya. Kazehaya lalu pamit pergi pada Sawako dan Yoshida.


setelah selesai menemani Yoshida berbelanja, Sawako bertanya pada Yoshida siapa cinta rahasia Yoshida.

"siapa orang yang kau sukai?" tanya Sawako. Yoshida tertawa dan sedikit malu.
"kakaknya Ryu!" jawab Yoshida malu.
"kakaknya Sanada?" tanya Sawako terkejut.
"benar!" jawab Yoshida seraya mengangguk dan tersenyum. "sekarang dia tinggal diTokyo, tapi, dia selalu pulang saat tahun baru." lanjut Yoshida.

Sawako sedikit merasa kasihan dengan Ryu, ia mengetahui perasaan Ryu yang sebenarnya telah menyukai Yoshida sejak kecil, tapi Yoshida justru menyukai kakaknya Ryu.


dirumah, ayah sedang sibuk berlatih simbal untuk konsernya nanti. Sawako sedang menyiapkan makanan dimeja.

"belakangan ini ayah sering latihan!" ucap Sawako pada ayahnya.
"iya, ayah cuma mempunyai waktu 1 bulan sebelum konser. setelah konser selesai, ayah dan ibu akan merayakan hari ulang tahunmu bersama-sama!" sahut ayah. Sawako mengangguk senang.

ayah menunjukkan tiket konser pada ayah dan ibu.

"Sawako, ayah mau bertanya padamu. cuaca sudah mulai dingin, dan matahari mulai redup. bagaimana jika kau naik bus untuk pergi kesekolah?" tanya ayah.
"aku baik-baik saja..." jawab Sawako agar ayahnya tidak khawatir.
"ayahmu selalu mengkhawatirkanmu!! ayahmu kan memang seperti itu." sahut ibu.
"itu karena Sawako anak perempuan.." ucap ayah.

Sawako termenung, sebenarnya dia masih ingin pulang sekolah bersama teman-temannya.


Sawako menemui pak Kazuichi untuk membicarakan mengenai pendaftaran bus sekolah.

"kau mau naik bus sekolah?" tanya pak Kazuichi.
"iya, ayah selalu khawatir jika aku pulang malam." jawab Sawako.

pak Kazuichi mengangguk mengerti. ia meminta buku siswa Sawako untuk pendataan. Sawako mengeluarkan buku siswanya dari tasnya, ia sedikit berat hati memberikannya pada pak Kazuichi karena kelopak bunga sakura yg disayanginya ada didalam buku itu. tapi pak Kazuichi buru-buru merampas buku siswa itu dari tangan Sawako.

"aku akan mendaftarkan tempat duduk dibus untukmu." seru Kazuichi.
"terima kasih!" ucap Sawako dengan berat hati.


saat jam pulang sekolah..

pak Kazuichi sedang sibuk mencari buku siswa Sawako dimeja kantornya, Sawako menunggu disebelahnya dengan cemas.

"apa anda menghilangkan buku siswa milik saya?" tanya Sawako.
"aku lupa menaruhnya dimana... tapi jangan khawatir, akan kubuatkan yang baru untukmu!" jawab Kazuichi.
"apa?? tapi... bagaimana ya... buku itu sangat penting bagiku" seru Sawako cemas.


pak Kazuichi menatap Sawako tajam.

"jangan seperti itu..." seru pak Kazuichi.

ia memberikan secarik kertas diskon pada Sawako untuk naik bus sekolah.

"ini!! selama kau punya ini.. kau akanmendapatkan diskon transport!" seru Kazuichi.

Sawako menatap kertas diskon itu dengan wajah muram, kesal dan kecewa.

pak Kazuichi juga mengatakan kalau semua yang ada dibuku siswa itu tidak penting, jika ada isinya, maka itu akan penting.

Sawako hanya bisa pasrah menatap kertas yang diberikan pak Kazuichi.


Sawako berjalan menuju kelas dengan tidak bersemangat. sesampainya dikelas, Kazehaya, Yoshida dan Yano telah menunggunya.

"kenapa kalian masih disini?" tanya Sawako terkejut.
"kami semua menunggumu!!" jawab Kazehaya.

Yano mengatakan kalau mereka ingin mengajak Sawako makan mie ramen. Sawako senang mendengarnya, tapi ia ingat sudah punya janji dengan ayahnya untuk pulang lebih awal.

"kalau begitu, lain kali saja..." seru Kazehaya.

Kazehaya bergegas ingin mengantar Sawkao pulang. tapi Sawkao menolak, ia mengatakan kalau mulai sekarang ia akan naik bus sekolah.

"jadi, kita tidak bisa pulang sama-sama lagi?" tanya Yoshida. Sawako bingung mau menjawab apa.
"rumah Sawako sedikit jauh dari sini!!" sahut Yano mencoba mengerti.


akhirnya, mereka bertiga menemani Sawako menunggu bis sekolah datang. saat bus sekolah sudah datang, Sawako segera naik kedalam bus.

Yano dan Yoshida melambaikan tangan pada Sawako.

Kazehaya sebenarnya sedikit kecewa karena tidak bisa bersama Sawako. didalam bus, Sawako sebenarnya juga sedih.


keesokannya disekolah..

Sawako datang lebih awal kesekolah, Kazehaya mendekati Sawako sedikit ragu. ia menyapa Sawako. Sawako menmbalas sapaan Kazehaya dengan ceria.

"hey, aku mau pergi melihat tempat untuk malam tahun baru hari minggu besok, apa kau mau ikut denganku?" tanya Kazehaya.
"hari minggu?" tanya Sawako.
"ayahmu tidak akan keberatan jika aku yang mengantarmu pulang, kan?" tanya Kazehaya lagi.
"akan kutanyakan!!" seru Sawako seraya mengangguk. Kazehaya tersenyum senang.


sesaat kemudian Yano dan Yoshida datang. mereka menyapa Sawako dan Kazehaya. Yoshida bertanya, Sawako dan Kazehaya sedang membicarakan apa tadi.

"mengenai malam tahun baru... aku mengajaknya untuk melihat tempatnya bersamaku" ucap Kazehaya.
"aku juga mau!! aku mau ikut!! tempatnya ada didekat stasiun kan?" teriak Yoshdia bersemangat.

Yano mencoba menghentikan Yoshida, dan memberi isyarat pada Yoshida agar Yoshdia tidak pergi. tapi Yoshdia tidak peka. dia terus mengomel dan ingin ikut Kazehaya dan Sawako. berbeda dengan Yano, Yano tau kalau Kazehaya hanya ingin pergi dengan Sawako.

"apa kau juga mau ikut Ayane?" tanya Sawako pada Yano.
"aku pergi bersama pacarku hari minggu besok!" jawab Yano.
"begitu ya..." seru Sawako.

Yoshida memberitahu Sawako kalau tempat yang akan diadakannya tahun baru berada didekat stasiun. ia mengatakan kalau disana banyak penjual makanan yang enak. Sawako senang mendengarnya, sedangkan Kazehaya hanya manyun dan pasrah.


hari minggu telah tiba....

Sawako menunggu kedatangan Kazehaya untuk melihat tempat tahun baru. tidak berapa lama, Kazehaya datang.

"aku tahu kau pasti sudah sampai duluan!" seru Kazehaya dengan nafas sedikit terengah-engah. Sawako hanya diam menatap Kazehaya. "maksudku, kau datang tepat waktu!!" lanjut Kazehaya tak enak hati. Sawako mengangguk.

"apa kau akan datang diacara malam tahun baru nanti?" tanya Kazehaya.
"apa aku diundang?" tanya Sawako balik. Kazehaya tertawa mendengarnya.
"tentu saja!!" jawab Kazehaya.

Sawako senang mendengar kalau dia boleh datang. tapi ia ingat kalau harus ikut perayaan natal bersama kedua orang tuanya.

"aku ingin sekali datang ke pesta tahun baru itu, aku akan bertanya pada ayah!" seru Sawako. Kazehaya tersenyum, ia senang mendengarnya.

"dan selesai... setelah pesta selesai..." ucap Kazehaya belum selesai karena teman-teman lelaki Kazehaya keburu datang.


"apa kau sudah merencanakan acara untuk pesta tahun baru?" tanya teman-teman Kazehaya.
"belum!!" jawab Kazehaya.

Sawako tersenyum melihat Kazehaya begitu disukai teman-temannya. sedangkan Kazehaya sedikit kesal dan kecewa karena kesempatannya berdua bersama Sawako hilang.

Sawako melihat Yoshida dari kejauhan berlari tergesa-gesa dan memanggilnya.

"Sawako!! Yano dalam masalah!! ayo kita temui dia!!" ajak Yoshida.
"Ayane?" seru Sawako terkejut.

Yoshida menarik Sawako dan berpamitan pada Kazehaya.

"apa yang terjadi?" tanya Kazehaya.
"kau tidak perlu tahu, ini masalah wanita!!" jawab Yoshida.

mereka lalu pergi untuk menemui Yano.

Sawako menoleh melihat Kazehaya sebentar, ia merasa menyesal tidak dapat menemani Kazehaya. Kazehayapun juga merasakan hal yang sama.


ternyata Yano bertengkar dengan kekasihnya. Yano menceritakan keluh kesahnya pada kedua sahabatnya itu.

"aku kira dia orang yang baik, karena lebih tua dan lebih dewasa dariku, tapi dia terus saja meneleponku dan selalu mencurigaiku selingkuh. dia selalu pergi begitu saja dan juga sering membatalkan janji kencan. aku sangat muak dengannya!! apa boleh buat, dia lebih parah daripada anak kecil." cerita Yano dengan sedih.


tanpa sengaja, Yano melihat Toru (kakaknya Ryu). ia memanggil Toru dengan perasaan yang senang.

"Toru!! ya tuhan... kau sudah pulang!!" teriak Yoshida gembira, ia berlari memeluk Toru.

Sawako bertanya siapa orang itu, Yano mengatakan kalau itu adalah kakaknya Ryu.

"ini kan belum tahun baru, kenapa kau sudah pulang? ada apa?" tanya Yoshida semangat.


belum sempat Toru menjawab, seorang wanita dan Ryu keluar dari kedai. Yoshida merasa ada yang aneh.

Toru memanggil wanita itu untuk mendekat padanya.

"Chizuru... aku akan menikah!" ucap Toru pada Yoshida.
"salam kenal. namaku Haruka Katayama." sapa wanita disamping Toru.

Yoshida terkejut mendengarnya. dia sangat syok.

Toru dan Haruka saling memandang dengan sayang.

"salam kenal" sapa yoshida.


Ryu bisa membaca apa yang sedang dirasakan Yoshida. ia tahu kalau Yoshdia kecewa. sama sepertinya saat ini, ia jadi tahu kalau Yoshida tidak mempunyai perasaan padanya.

Sawako dan Yano menatap sedih melihat Yoshida.


Kazehaya pergi bersama teman-temannya. ia jalan dengan tidak bersemangat.

"aku berharap.. dia tahu perasaanku padanya.." gumam Kazehaya memikirkan Sawako. ia menghela nafas.


Sawako dan Yano menemani Yoshida yang frustasi. untuk mengatasi kesedihannya, Yoshida menutupinya dengan makan sebanyak-banyaknya. Sawako dan Yano hanya melihat Yoshida.

Yano cemas melihat Yoshida yang dari tadi terus makan, ia menyuruh Yoshida untuk berhenti.

Yoshida tidak menghiraukan apa yang dikatakan Yano, ia justru memesan makanan lagi.

"bagaimana kau bisa sabar, mengalami pacar yang posesif dan sebagainya!!" seru Yoshida.
"kita sudah mengganti topik pembicaraan!!" sahut Yano.

Yoshida tertawa melihat wajah Sawako yang terlihat aneh. Sawako mencoba menahan air matanya yang akan menetes. ia sedih melihat Yoshida.

"Sawako, kenapa wajahmu seram sekali?" tanya Yoshida.
"ini supaya aku tidak menangis! kau yang sedang sakit hati, bukannya aku. kejam sekali jika aku menangis didepanmu." ucap Sawako sambil menangis.

Yoshida tertawa pahit. ia kemudian menangis seraya melanjutkan makannya. Yano dan Sawako iba melihat Yoshida.


Ryu duduk sendiri di taman berbukit yang sering dikunjungi Yoshida jika sedang frustasi. Ryu membawa dua bungkus roti isi kesukaan Yoshida. sepertinya Ryu mengira Yoshida datang kebukit itu, tapi ternyata tidak.


Sawako dan kedua sahabatnya berada diatap. Yoshida kesal melihat nilai ujiannya yang mendapat 25. sedangkan Yano sibuk dengan ponselnya.

"musnah sudah harapanku.. ujian gagal, cintaku pun gagal!!" seru Yoshida kesal. "aku rasa aku akan ikut pesta musim dingin!" lanjutnya.
"kau kan ada kelas tambahan dimusim dingin nanti!" sahut Yano mengingatkan.
"SIAL!!!" teriak Yoshida semakin kesal.
"aku mau pergi kepesta natal, aku ingin putus dengan pacarku!!" seru Yano.
"aku juga, tapi Ryu minta tolong padaku untuk berjualan dikedainya! sialan dia, apa dia tidak bisa mengerti perasaan orang?" sahut Yoshida.

Yano bertanya pada Sawako apa sudah tanya pada ayahnya mengenai pesta tahun baru. Sawako mengatakan kalau ia belum bertanya pada ayahnya.

"apa? tapi inikan 2 hari lagi!!" seru Yoshida.
"pastikan kau pergi bersama Kazehaya!" ucap Yano.
"iya" ucap Sawako, ia tersenyum dan mengangguk.


Sawako menunggu bis sekolah sendirian. ia berencana akan tanya ayahnya malam ini. Kazehaya menghampiri Sawako.

Kazehaya memanggil Sawako. Sawako terkejut melihat Kazehaya berdiri disampingnya.


"Kuronuma.. maukah kau ikut denganku?" tanya Kazehaya.
"tapi.. ada sesuatu yang harus aku kerjakan hari ini.." ucap Sawako salah paham, ia melihat jam ditangannya.
"bukan itu maksudku!!" seru kazehaya. Sawako menatap Kazehaya dengan tatapan bingung.
"apa kau mau jadi pacarku?" tanya Kazehaya.
"apa?" seru Sawako terkejut.
"ayo kita pergi kesini malam tahun baru nanti" ucap Kazehaya seraya memberikan 2 tiket pada Sawako. "hanya kita berdua!" lanjut Kazehaya.

Kazehaya mengajak Sawako untuk melihat pemandangan Salju. Sawako menatap tiket itu.


"aku ingin menghabiskan malam natal bersamamu!" ucap Kazehaya. Sawako menatap tajam pada Kazehaya.

Bus sekolah yang ditumpangi Sawako datang. Sawako masih bingung harus melakukan apa.

"t...ta..tapi a..aku.. aku tidak bisa, jadi... maksudku, aku tidak bisa membayangkan kalau aku menjadi... anu, aku..." ucap Sawako terbata-bata. ia terlalu gugup, jadi ia memutuskan untuk naik kedalam bus.

sebelum pintu tertutup dan bus pergi, Sawako menyempatkan diri untuk meminta maaf pada Kazehaya.

didalam bus, Sawako sedikit kecewa dengan apa yang dilakukannya pada Kazehaya.


dan benar saja, Sawako tidak datang saat pesta malam natal. Kazehaya berdiri sendirian diatas bukit yang dulu pernah ia datangi bersama Sawako. Kazehaya menatap tiket yang seharusnya ia datangi bersama Sawako dengan sedih. Kazehaya kecewa karena cintanya ditolak Sawako. ia meremas tiket itu.


dirumah, Sawako menatap bingkai tempat bunga sakuranya yang kini sudah kosong. Sawako terlihat menyesal dengan apa yang telah dilakukannya pada Kazehaya.


Yoshida dan Yano berkunjung kerumah Sawako. ayah yang sedang merapikan pohon natal, sedikit khawatir melihat putrinya berteman dengan Yoshida dan Yano. merasa khawatir, ayah mendatangi ibu yang sedang menyiapkan teh dan kue didapur.

"apa dia (Sawako) akan baik-baik saja?" tanya ayah pada ibu.
"apa?" sahut ibu tak mengerti.
"teman-temannya itu sepertinya membawa pengaruh buruk." seru ayah. ibu hanya tersenyum melihat kekhawatiran suaminya.


Sawako mengajak Yano dan Yoshida masuk kekamarnya. mereka sedang berbincang serius.

"Sawako,kudengar kau tidak datang keacara pesta natal?" tanya Yano.
"iya. dan teman-teman mengatakan kalau Kazehaya terlihat seperti putus asa. apa yang terjadi?" sahut Yoshida. Sawako sedih mendengar nya. ia sedikit terisak.


ayah membawa nampan berisi teh dan kue. saat ia akan mengetuk pintu, ia mendengar isak tangis putrinya. ayah mengurungkan niatnya untuk masuk kekamar Sawako. ayah menjadi panik dan penasaran.

ayah cemas, ia mengadu pada istrinya yang mencuci beras didapur. ayah mengadu kalau Sawako menangis. ibu hanya menanggapinya dengan tenang.

"bagaimana ini? apa yang harus kita lakukan?" keluh ayah cemas.
"sekarang aku ingat, belakangan ini dia terlihat murung saat natal tahun ini." ucap ibu.


Sawako menceritakan apa yang telah ia alami apa kedua sahabatnya itu. ia mengatakan kalau Kazehaya menginginkan ia menjadi pacarnya. Sawako mengakui pada kedua sahabatnya itu kalau sebenarnya ia ingin sekali menjadi pacar Kazehaya, tapi ia khawatir jika itu terjadi. saat itu, pikirannya tiba-tiba saja kosong sehingga ia tidak tahu apa yang harus dilakukannya.

"lalu apa kau menolaknya?" tanya Yano.
"kenapa?" tanya Yoshida.
"aku terlalu.. terlalu senang. tapi ungkapan perasaanya saja sudah lebih dari cukup untukku." jawab Sawako.
"tapi bukankah.. Kazehaya mengatakan isi hatinya juga perasaanya padamu?" tanya Yano memastikan. Sawako mengangguk.
"kenapa kau tidak mengatakan perasaanmu padanya?" teriak Yoshida sedikit kesal. Yano berusaha menenagkan Yoshida. "kau selalu merendahkan dirimu. tidakkah kau tahu itu? jika kau tidak bisa menjadi dirimu sendiri, itu berarti kau membohongi perasaanmu sendiri!! kami sangat menyayangimu, apakah kau juga membohongi perasaan kami?" lanjut Yoshida marah.

Yano menyuruh Yoshida untuk tenang. Sawako menangis sedih, Yoshida ikut menangis.


Yano menanyakan sekali lagi pada Sawako apa Kazehaya benar-benar mengungkapkan perasaannya pada Sawako. Sawako menjawabnya dengan anggukan.

Yano juga menanyakan bagaimana dengan Sawako, apakah Sawako mengungkapkan perasaanya pada Kazehaya. Sawako diam dan hanya termenung.

"Kazehaya itu lelaki, dia pasti butuh perhatian. jadi.. meskipun kau mengatakan perasaanmu sekarang, dia mungkin tidak akan percaya padamu lagi. seharusnya kau mengatakan perasaanmu padanya apapun alasanmu. walaupun Kazehaya sangat sibuk membereskan rumah dan lain-lain, dia akan tetap datang ke kuil Yagumo saat malam tahun baru. iya kan Chizu!!" ungkap Yano.
"dia bilang akan datang jam 11" ucap Yoshida.
"tapi... malam tahun baru nanti..." ucap Sawako sedih.


Sawako membuka laci meja dikamarnya. ia mengambil tiket konser ayahnya saat malam tahun baru. konser ayahnya berlangsung pada jam 11 malam. Sawako menatap tiket itu dengan sedih dan bingung.


pesta malam tahun baru telah berlangsung. semua orang bergembira dan menikmati acara yang diadakan. Yano dan Yoshida menunggu Sawako dengan cemas.

"Sawako akan datang kan?" tanya Yoshida cemas.
"aku rasa iya.." jawab Yano tidak yakin.


Kazehaya bertugas menjadi panitia yang menyajikan makanan. ia tampak lesu dan tak bersemangat. teman-temannya datang dan menggoda Kazehaya. mereka mengatakan kalau baju yang dikenakan Kazehaya sangat cocok untuknya. mereka juga mengatakan Kazehaya tampak seperti orang yang berbahagia dengan baju itu. Kazehaya kesal mendengarnya. ia melepas bajunya lalu melemparnya ketemannya itu.

"aku bukan orang yang berbahagia!!" seru Kazehaya mengambil jaketnya lalu beranjak pergi.


bahkan Kurumizawa yang menyapa Kazehaya pun tidak ditanggapi oleh Kazehaya. ia berlalu pergi tanpa menoleh ke Kurumizawa. Kurumizawa heran melihat sikap Kazehaya yang tidak seperti biasanya.


Ryu yang juga berada di acara itu, menarik lengan Kazehaya dan membawanya kebelakang kuil. Kurumizawa memperhatikan mereka dari kejauhan.


ditempat konser ayah Sawako...

Sawako dan ibu duduk dibangku penonton menunggu konser dimulai. Sawako tampak cemas, ia sesekali melihat jam ditangannya.

"ada apa Sawako?" tanya ibu. Sawako tersenyum dan menggelengkan kepala. ibu tersenyum pada putrinya itu.


dibelakang kuil, Kazehaya dan Ryu bermain lempar tangkap buah.

"aku dengar, kau mengungkapkan perasaanmu pada Kuronuma!" ucap Ryu.
"darimana kau tahu?" tanya Kazehaya sedikit terkejut.
"dari Chizuru (yoshida)" jawab Ryu.
"oh.. begitu.. masuk akal!!" seru Kazehaya.
"dia sangat tertekan. kata mereka (Yoshida dan Yano), dia (Sawako) merasa kecewa pada dirinya sendiri, karena sudah mengecewakanmu. menurutmu, Kuronuma itu seperti apa orangnya?" tanya Ryu.

Ryu mencoba membuka pikiran Kazehaya, ia berusaha untuk membuat Kazehaya mengerti bagaimana perasaan Sawako dan apa yang dipikirkan Sawako.

Kazehaya tidak mengerti dengan apa yang dikatakan Ryu. Ryu menyuruh Kazehaya hanya menjawab yang ia tahu saja mengenai Sawako.

"dia itu selalu serius menghadapi sesuatu, pekerja keras, lugu, emosional dan jujur..." ucap Kazehaya tersenyum meningat Sawako. "dia selalu memikirkan orang lain.." lanjutnya. Kazehaya diam dan tersadar setelah mengatakan itu.

ia berpikir, pasti Sawako memikirkan orang yang ada disekitarnya saat ia mengungkapkan perasaanya.

"sekarang aku sudah mengerti perasaanya.." ucap Kazehaya lirih. Ryu tersenyum.


pak Kazuichi tiba-tiba datang dan mengganggu mereka berdua. ia mengatakan menemukan sebuah buku siswa saat wakil kepala sekolah menyuruhnya bersih-bersih. Kazuichi menunjukkan buku siswa itu pada Kazehaya. Kazuichi menyerahkan buku itu pada Kazehaya dan menyuruh Kazehaya untuk mengembalikannya pada pemilik buku siswa itu. Kazehaya protes, kenapa harus dia yang mengembalikannya.

Kazehaya membuka buku siswa itu. ia terkejut melihat pemilik buku itu ternyata Sawako.


pak Kazuichi juga memberikan lipatan kertas kecil pada Kazehaya. ia mengatakan kalau kertas itu terselip didalam buku siswa Sawako.

Kazehaya semakin terkejut melihatnya. itu adalah kertas yang diberikannya pada Sawako saat mengajak Sawako untuk bertemu digerbang sekolah. Kazehaya heran kenapa Sawako menyimpan kertas itu.

"sekarang itu tanggung jawabmu, cobalah mengerti perasaannya.." ucap kazuichi menggoda.

Ryu menarik pak Kazuichi dan membawanya pergi menjauh dari Kazehaya.


saat Kazehaya akan menaruh kertas lipatan itu dibelakang sampul buku, ia tertegun dan terkejut untuk ketiga kalinya. Kazehaya melihat kelopak bunga Sakura yang ditaruh Sawako dibuku itu. Kazehaya ingat kalau itu adalah kelopak bunga sakura saat mereka pertama kali bertemu.


Sawako berada diruang ganti untuk mencari ayahnya. ia berdiri dengan ragu didepan ruang ayahnya. Sawako memberanikan diri untuk mengetuk pintu.

belum sempat mengetuk pintu, dari belakang ayah memanggil Sawako.

"ada apa?" tanya ayah.

Sawako diam dan menunduk, ayah cemas melihat raut muka Sawako.


ayah dan Sawako berbincang berdua dilobby gedung. ayah menceritakan kebahagiaannya saat pertama kali mendapat kabar kalau Sawako dilahirkan. walaupun ayah meninggalkan tempat konser dan menyusahkan teman-temannya, ayah sangat bahagia dan harus melihat kelahiran putri pertamanya.

"ayah sangat bahagia saat pertama kali melihatmu dilahirkan. itu adalah saat-saat paling membahagiakan dalam hidup ayah. dan juga, ayah senang melihat ibumu sehat dan baik-baik saja." ucap ayah.
"ayah... aku..." ucap Sawako ragu. "ada seseorang yang harus kutemui.. aku ingin bertemu dengannya malam ini.. tapi.. nanti rencana kita..." lanjut Sawako terbata-bata. "tapi aku juga harus mengatakan perasaanku padanya..." ucap Sawako memberanikan diri.
"kalau begitu... pergilah.." sahut ayah tersenyum. "saat kau sudah bertemu orang yang kau sayangi, kau harus siap mengorbankan semuanya." ucap ayah memahami apa yang sedang dirasakan putri kesayangannya itu.

Sawako terharu mendengar ucapan ayahnya, dengan lirih ia mengatakan maaf juga terima kasih pada ayahnya itu.


Sawako berlari kencang menuju acara tahun baru untuk menemui Kazehaya. akhirnya Sawako sampai ditempat acara malam tahun baru. Yano dan Yoshida yang melihat kedatangan Sawako, segera menghampirinya.

"dimana Kazehaya?" tanya Sawako pada kedua sahabatnya itu.
"dia didalam, sedang jualan sake!" jawab Yano memberi tahu.

Sawako berlari untuk menemui Kazehaya, sebelum itu, ia berterima kasih pada kedua sahabatnya itu. Yano dan Yoshida tersenyum melihat Sawako, Yoshida menyemangati Sawako.


setelah Sawako sampai ditempat kios sake, ia tidak melihat keberadaan Kazehaya. Sawako bertanya pada Joe dimana Kazehaya. Joe memberitahu kalau Kazehaya baru saja pergi.


Sawako berkeliling untuk mencari Kazehaya, tanpa sengaja, ia bertemu dengan Kurumizawa.

"bodoh!! apa yang kau lakukan disini?" seru Kurumizawa.

Sawako terengah-engah, ia tidak sanggup menjelaskannya pada Kurumizawa.

"kalau kau mencari Kazehaya, dia ada ditaman belakang kuil." ucap Kurumizawa memberitahu.
"terima kasih" sahut Sawako. ia segera berlari menuju kebelakang kuil.

Kurumizawa tersenyum pahit pada Sawako. ia menghela nafas panjang. mungkin ia sudah merelakan Kazehaya bersama Sawako.


semua orang menghitung mundur untuk pergantian tahun baru.


sedangkan Sawako baru sampai dibelakang kuil, ia tidak menemukan Kazehaya. bahkan tidak ada satupun orang disitu. Sawako terduduk lemas. kelelahan, kecewa, sedih, semua bercampur menjadi satu..

kembang api tahun baru sudah menghiasi langit dengan indahnya. Sawako melihat jam ditangannya yang sudah menunjukkan pukul 12 tepat. ia semakin sedih dengan keterlambatannya untuk datang. Sawako menatap kelangit untuk melihat kembang api tahun baru, perasaannya sangat sedih dan kecewa dengan dirinya sendiri.

Sawako memilih pulang kerumah dengan gontai dan tak bersemangat.


Kazehaya berada dipertigaan jalan tempat pertama kali ia bertemu dengan Sawako. ia membuka buku siswa Sawako ia tersenyum kecil melihat foto Sawako, lalu ia menatap kelopak bunga sakura. Kazehaya sedikit sedih melihat kelopak bunga itu.


saat berjalan menuju kerumah, Sawako terkejut melihat Kazehaya. ia mempercepat langkahnya untuk mendekati Kazehaya. Kazehaya menyadari keberadaan Sawako didekatnya, ia terkejut.


"K...Kazehaya! umm.. terima kasih!! tunggu, bukan itu maksudku!! ada sesuatu yang ingin kukatakan.. aku mau bilang..." ucap Sawako terbata-bata. ia masih tidak percaya diri dan terlalu gugup.
"apa itu?" tanya Kazehaya penasaran.
"aku... aku... suka... padamu..." ucap Sawako terbata-bata. ia berusaha memberanikan dirinya. Kazehaya tertegun.
"aku juga! aku selalu menyayangimu..." sahut Kazehaya.

mereka berdua terlihat gugup dan bingung dengan apa yang harus dilakukan.

"ini seperti mimpi!!" seru Kazehaya seraya tertawa senang. "mimpi yang jadi kenyataan.." lanjutnya. Sawako mengangguk pelan.


Kazehaya meminta maaf pada Sawako karena tidak sempat mengucapkan selamat ulang tahun. Kazehaya menyerahkan buku siswa Sawako.

Sawako segera melihat bagian belakang buku yang ada kelopak bunga sakuranya. ternyata bunga itu masih ada. Sawako lega dan tersenyum senang. Kazehaya ikut tersenyum.

"aku sangat senang bisa menghabiskan malam tahun baru bersamamu.. aku sangat bahagia sekali." ucap Kazehaya.

Sawako mengangguk setuju ia juga merasakan hal yang sama. keduanya lalu tersenyum bahagia. mereka bersama-sama menatap kelangit tepat dibawah pohon sakura yang menjadi saksi bisu cinta mereka.


hubungan Ryu dan Yoshida berjalan dengan lancar, mereka duduk dibukit kecil berdua sambil memakan roti isi bersama. bahkan mereka dengan senang bertukar sebagian roti isi masing-masing.


Yano dan Kurumizawa mulai membuka pertemanan mereka. dan mereka kini berteman baik.


dirumah, ibu menghibur ayah yang kesepian, karena kini Sawako putri kesayangannya jarang menemaninya. ibu dengan mesra dan penuh kasih sayang menyuapi ayah. ayah terhibur dengan perlakuan ibu, ia kembali bersemangat seperti biasanya.


setahun kemudian..

Sawako pulang sekolah bersama Kazehaya. Sawako melangkah pelan sehingga ia tertinggal dari Kazehaya. Sawako menatap tiket untuk melihat pemandangan musim salju. tiket yang sama yang diberikan Kazehaya setahun yang lalu. Sawako tersenyum senang memandang tiket itu karena tahun ini ia bisa pergi bersama Kazehaya.


"Kuronuma!!" panggil Kazehaya.

Sawako melihat kearah Kazehaya yang tersenyum manis padanya.


Sawako segera berlari menghampiri Kazehaya. mereka jalan berdampingan dengan gembira.


==== TAMAT ====

6 comments:

  1. waaahhh suka baca sinopsisnya, hampir mirip dengan manganya. walaupun sawako, menurutku jauh lebih manis disini. thanks... udah bikin sinopnya.

    ReplyDelete
  2. Bagus ceritanya...
    Sist kok gambarnya g bs muncul di hp?
    Sist tlg donk bgmn crx spy yg pake hp jg bs membaca n melihat gambarx..
    Thx y sist buat kerja kerasx sdh ngebuat sinopsis movie ini ��

    ReplyDelete
  3. Baguuuuuuuuuuus bgt..... Tapiiuuuuii sayang g ad gambar ny.....

    ReplyDelete
  4. Gambarx ndak bsa terbuka..

    ReplyDelete
    Replies
    1. masih dalam proses perbaikan. besok baru bisa dilihat gambarnya.

      Delete
  5. Terimakasih atas sinopsisnya 😘... Suka banget sama ceritanya

    ReplyDelete