August 9, 2014

SINOPSIS HIGH SCHOOL - LOVE ON EPISODE 3

Dilarang meng-COPAS SEMUA ARTIKEL yang ada didalam blog ini!!! tolong hargailah kerja keras penulis!!!


===== EPISODE 3 =====

Woo Hyun tercebur kekolam karena Jae Suk. Woo Hyun berusaha bergerak keatas air agar tidak tenggelam tapi tidak bisa.

Sung Yeol yang kebetulan lewat dekat tangga menuju kekolam renang, memergoki sikap Jae Suk dan genknya yang aneh.

Woo Hyun mengapung diatas air. Seul Bi meloncat kekolam dan menarik Woo Hyun. Woo Hyun malah menarik Seul Bi sehingga mereka berdua tenggelam bersama.

Sung Yeol masuk kekolam dan menyelamatkan Woo Hyun dan Seul Bi. Sung Yeol menarik Woo Hyun dan Seul Bi dari dalam air. Woo Hyun masih panik, ia berusaha untuk bergerak agar tidak tenggelam.

Sung Yeol : "buka matamu! kakimu bisa berpijak didasar kolam."


Woo Hyun berdiri dan ternyata kolam itu dangkal. setelah itu Sung Yeol pergi. melihat Woo Hyun terbatuk-batuk, Seul Bi tanya apakah Woo Hyun baik-baik saja.

Seul Bi : "dalam drama, mereka menarik nafas dan mengeluarkannya seperti ini"

Seul mencotohkan pada Woo Hyun untuk menarik nafas dengan hidung lalu menghembuskan dengan mulut. Woo Hyun mengikuti Seul Bi dan ia sudah sedikit tenang sekarang.

Woo Hyun : "tapi tadi airnya sudah melebihi kepalaku."
Seul Bi : "itu karena kau duduk didalam air! apa kau tidak bisa berenang?"
Woo Hyun : "hei!! orang-orang memanggilku 'Si anjing laut'."
Seul Bi : "tapi anjing laut berenang sangat pintar. bahkan anjing saja bisa berenang dengan baik. guk, guk" ia menirukan gaya anjing menggonggong.
Woo Hyun : "kau benar-benar bisa menirukannya dan memang sangat mirip!"


Woo Hyun, Sung Woo dan Seul Bi pergi kekelas. Sung Woo memberikan seragam sekolahnya pada Seul Bi untuk baju ganti. 

Seul Bi : "bagaimana denganmu?"

Woo Hyun memberikan pakaiannya yang baru pada Seul Bi untuk dipakai. ia mengambil seragam milik Sung Yeol dan mengembalikannya. Woo Hyun mengatakan kalau Sung Yeol tidak bisa keluar dengan pakain yang basah seperti itu.

Woo Hyun mengatakan pada Seul Bi kalau dia bisa mengganti pakaiannya dikelas. dirinya dan Sung Yeol akan berganti pakaian dikamar mandi.

Seul Bi : "terima kasih"


tanpa Woo Hyun sadari, kalungnya terjatuh dikolam renang.


EPISODE 3 : DEBARAN HATI? AKAN SEMAKIN TERASA SAAT TELINGA TAK MENDENGAR!

Ji Hye sedang berada dikamarnya, ia menatap kalungnya. suaminya masuk dan bertanya apakah ada yang menyulitkannya disekolah.

Woo Jin : "apa kau ingin aku untuk mendisiplinkan semua siswa yang bandel itu?"

Ji Hye tertawa, ia kemudian mengatakan kalau semua baik-baik saja. Woo Jin menarik Ji Hye untuk duduk di sampingnya.

Woo jin : "kau tau Sung Yeol.., aku pikir dia sudah semakin dewasa. aku tidak mengira dia masih tetap merindukan ibunya."
Ji Hye : "dia adalah ibunya. tentu saja, ia merindukannya. rasa itu akan terus ada. aku yakin ibu Sung Yeol juga sangat merindukannya. biarkan merekabertemu lebih sering."

mendengar itu, Woo Jin memeluk Ji Hye. ia mengucapkan maaf dan juga terima kasih karena Ji Hye mau mengerti dan peduli.


Woo Hyun, Sung Yeol dan Seul Bi pulang bersama. ketika melewati toko tempat pertemuan pertama kalinya dengan Seul Bi, Sung Yeol tanya pada Seul Bi apakah dia ingat tempat ini.

Seul Bi : "oh ya! 'payung'! hari itu sangat dingin."
Sung Yeol : "kau tinggal dimana? aku akan mengantarmu pulang."
Seul Bi : "aku tinggal disekitar sana dengan..."

Woo Hyun memotong ucapan Seul Bi. ia mengajak Seul Bi pergi dan mengatakan pada Sung Yeol kalau ia dan Seul Bi tinggal dilingkungan yang sama. (Woo Hyun cemburu kah??? =D). Woo Hyun kemudian menarik Seul Bi. Seul Bi menoleh pada Sung Yeol dan bilang kalau dia hanya perlu pergi bersama Woo Hyun.

Seul Bi : "aku akan sering melihatmu, payung!" ucapnya seraya melambaikan tangannya.

Woo Hyun menarik Seul Bi dan menyuruhnya untuk cepat. Sung Yeol melambaikan tangannya pada Seul Bi.


Seul Bi berjalan mengikuti Woo Hyun dibelakangnya. ketika Woo Hyun berbalik, Seul Bi menabrak Woo Hyun. Woo Hyun mendorong kepala Seul Bi dengan telunjuknya.

Seul Bi mengatakan pada Woo Hyun kalau ia menyukai pakaian milik Woo Hyun yang dipakainya.

Seul Bi : "dimana kau mendapatkannya? sangat nyaman dan sangat bagus."
Woo Hyun : "lupakan saja! kau tidak akan mampu membelinya."
Seul Bi : "benarkah? kenapa pakaian manusia harganya sangat mahal?"
Woo Hyun : "kau tidak melompat (kekolam) untuk menyelamatkanku kan?"
Seul Bi : "aku melakukannya! untuk menyelamatkan anjing laut yang tidak bisa berenang." ejeknya.


Seul Bi tanya apakah Woo Hyun tidak bisa berenang. Woo Hyun mengatakan kalau dirinya hanya tidak mau berenang saja.

Seul Bi : "kenapa?"
Woo Hyun : "karena aku merasa malas."
Seul Bi : "lain kali berenanglah walaupun kau sedang malas. sama seperti yang dilakukan 'si payung'."
Woo Hyun : "aku bisa berenang dengan baik saat aku tidak merasa malas. aku hanya tidak enak badan hari ini." 

Woo Hyun kemudian berakting batuk-batuk. Seul Bi tanya apakah Woo Hyun terkena flu. ia memeriksa kepala Woo Hyun. Woo Hyun menangkis tangan Seul Bi.


Woo Hyun : "dan kau jangan lagi terlibat dalam situasi seperti itu. mengerti?"
Seul Bi : "tapi jika kau dalam bahaya..."
Woo Hyun : "dan mengapa kau terus tersenyum didepan Sung Yeol?" (cemburu nih... =D)
Seul Bi : "Sung Yeol? apa itu namanya? aku suka namanya. sangat keren."
Woo Hyun : "bagaimana bisa nama seperti itu keren?"
Seul Bi : "namamu juga. setidaknya namamu juga keren."
Woo Hyun : "setidaknya? aku ini lebih keren daripada namaku!" (hahaha)
Seul Bi : "itu memang cocok dengan wajahmu!"

Seul Bi kembali membuat tanda V lagi diwajahnya. (hahaha, Woo Hyun si psiko =D)


paginya, Woo Hyun menyadari kalau kalungnya telah hilang setelah bercermin dalam tas, ditempat tidur, bawah ranjang tapi tidak menemukannya.


Woo Hyun kekedai dan mencari kalungnya. Seul Bi menyapanya dan Woo Hyun menyuruhnya untuk berhenti. Woo Hyun memeriksa disetiap sudut kedai. nenek tanya apa yang sedang Woo Hyun cari. Woo Hyun menjawab Singkat ia mencari kalung.

Seul Bi : "kalung?"
Nenek : "kau menghilangkannya? dimana? bagaimana bisa?"
Woo Hyun : "aku tidak tahu!!"

Nenek menyuruh Woo Hyun untuk berhenti mencari kalungnya dan makan saja dulu, ia akan membelikan Woo Hyun kalung yang sama seperti itu. mendengar itu Woo Hyun menjadi marah.

Woo Hyun : "yang sama? bagaimana mungkin? itu hanya ada satu didunia! hanya karena terlihat sama, bukan berarti itu kalung yang sama!"
Nenek : "kau kehilangan itu karena sudah waktunya kau dapat yang lebih bagus."
Woo Hyun : "apa kau akan mendapatkan yang lebih dariku saat kau kehilanganku juga?"


Nenek terkejut mendengar Woo Hyun berkata seperti itu, ia sampai berdiri dari duduknya.

Nenek : "bagaimana bisa kau bilang begitu?"
Woo Hyun : "kau bilang tidak akan pernah meninggalkan keluargamu walaupun tidak tinggal bersamanya!"

Woo Hyun pergi dengan kesal. Nenek marah melihat Woo Hyun yang hilang sopan santunnya. Nenek memegang dadanya yang tiba-tiba terasa sakit.

Nenek : "itu sangat penting baginya karena kalung itu pemberian ibunya."
Seul Bi : "ibuya yang memberikannya?" 

Seul Bi menolong nenek yang terjatuh dikursi karena dadanya sakit. 


Woo Hyun mencari kalungnya diloker, wastafel bahkan kolam renang. dan ia masih belum bisa menemukan kalungnya hingga membuatnya kesal.

Seul Bi membantu nenek untuk meminum obat. Seul Bi tanya apakah nenek sangat kesakitan. Seul Bi memeriksa kening Nenek. nenek tersenyum dan berkata kalau dia baik-baik saja.

Seul Bi : "jangan sakit. Woo Hyun akan khawatir."
Nenek : "jangan khawatir.. kau juga harusistirahat. kau akan merasa lelah saat bekerja nanti."
Seul Bi : "aku harus menyelesaikan ini sekarang"

Seul Bi mengerjakan tugas yang diberikan Young Eun kemarin. nenek memperhatikan Seul Bi. Seul Bi mengerjakan soal matematika dengan cepat.


Nenek : "bisakah kau membantu menyelesaikan tugas sekolahnya Woo Hyun?"
Seul Bi : "Woo Hyun bodoh disekolah?"
Nenek : "dia hanya tidak mencobanya. aku tahu sebenarnya dia pintar. apa kau ingin pergi kesekolah juga? kau bisa ingat lebih cepat jika kau punya teman baru."

Seul Bi senang, ia mengatakan kalau ingin sekali pergi kesekolah.


Seul Bi pergi kekantor polisi. ia melihat kekanan dan kekiri untuk memberikan data dirinya. Seorang pria tiba-tiba menghadangnya didepan pintu ketika Seul Bi akan masuk. 

(pria ini yang dulu pernah menatap Seul Bi dengan aneh ketika ia sedang mengecat - episode 1. belum tahu namanya, jadi panggil pakai nama asli aja ya, Choi Sung Gook).

Sung Gook mengedipkan sebelah matanya pada Seul Bi. ditangannya, Sung Gook membawa dokumen.

Sung Gook : "ini. dokumen yang kauperlukan semua sudah lengkap." ucapnya tiba-tiba.
Seul Bi : "bagaimana kau tahu kalau aku akan pergi kesekolah?"
Sung Gook : "ada beberapa hal yang tidak ku tahu, tapi selebihnya aku hampir tahu semuanya. jadi anggap saja aku tahu semuanya. kau hanya perlu untuk menukarnya". 

(menukar dokumen yang dibawanya dengan dokumen yang dibawa Seul Bi.)"


Seul Bi langsung menyembunyikan dokumen yang dibawanya kebelakang tubuhnya. Sung Gook tanya apa Seul Bi tidak mempercayainya. Sung Gook tertawa keras setelah bertanya itu.

Sung Gook : "dia tidak percaya padaku! kau bertingkah layaknya manusia, sangat curigaan. oke!oke! aku mengerti, aku akan menunjukkannya padamu."

Sung Gook menunjukkan isi dokumennya pada Seul Bi. ia menyuruh Seul Bi untuk melihatnya.

Seul Bi : "Lee Seul Bi." ucapnya membaca nama yang tertera didokumen yang dibawa Sung Gook.
Sung Gook : "dan siapa namamu?"
Seul Bi : "Lee Seul Bi!"
Sung Gook : "jadi ini milikmu!"
Seul Bi : "benarkah?"

Seul Bi akhirnya menukarkan dokumennya walaupun ia masih sedikit tidak percaya dengan Sung Gook.


Seul Bi : "tapi bagaimana kau...."
Sung Gook : "berhentilah bertanya dan anggap saja aku tahu segalanya. dan, semoga sekolahmu lancar! kau tahu sekolah itu sangat sulit. tapi itu juga menyenangkan."

Seul Bi mengangguk mengerti mendengarkan ucapan Sung Gook. Sung Gook menyuruh Seul Bi untuk berhati-hati terhadap anak laki-laki. tapi Seul Bi tidakmengerti apa yang dimaksud oleh Sung Gook.

Sung Gook : "aku seorang lelaki juga. tapi anak laki-laki tetaplah anak laki-laki atau anjing. jangan lupakan itu."
Seul Bi : "anak laki-laki atau anjing? seperti anak anjing?"
Sung Gook : "tidak, anak laki-laki atau anjing. seperti bayi (Sung Gook menirukan suara bayi menangis) dan anak anjing (Sung Gook menirukan suara anjing menggonggong)."

pekerja yang ada didalam ruang polisi saling melihat sikap aneh dari tingkah Sung Gook. Seul Bi yang merasa Sung Gook aneh, pergi meninggalkan Sung Gook.


setelah berada diluar kantor polisi, Seul Bi melihat sunbaenya yang berdiri tidak jauh dari pintu masuk menunggunya.

(baru tahu kalau sunbaenya Seul Bi ini bernama Jun Byung Chul. jadi sekarang kita panggil dengan namanya saja, oke =))

Seul Bi : "Sunbae!! kau datang menemuiku?"

Byung Chul tersenyum pada Seul Bi. orang-orang yang lewat melihat Seul Bi dengan tatapan aneh karena bicara sendirian. 


Sung Gook menemui Seul Bi diluar kantor polisi.

Sung Gook : "lihatlah, aku menyuruhmu untuk berhati-hati pada lelaki!"

Sung Gook melihat kearah Byung Chul dan tampak terkejut. (Sung Gook bisa melihat Byung Chul). Sung Gook segera mengalihkan pandangannya dari Byung Chul. ia berakting seolah-olah tidak bisa melihat Byung Chul.

Sung Gook : "jika kau terus berbicara dengan angin, kau akan dibawa kerumah sakit jiwa. tangan dan kakimu akan diikat."

setelah mengatakan itu Sung Gook langsung pergi. ia seperti ketakutan melihat Byung Chul. sedangkan Seul Bi tidak mengerti dengan apa yang dibicarakan Sung Gook barusan.


Seul Bi dan Byung Chul berbicara berdua disuatu tempat. 

Seul Bi : "sunbae, aku rasa manusia lebih misterius daripada yang kupikirkan."
Byung Chul : "kau tampaknya baik-baik saja hidup sebagai manusia."
Seul Bi : "berkat dokumen yang kau berikan, ini baik-baik saja."
Byung Chul : "lalu kau akan tinggal sebagai manusia sampai sisa hidupmu."
Seul Bi : "apa? tidak mungkin. aku hanya tidak punya pilihan lain sampai aku bisa menemukan jalan untuk kembali."
Byung Chul : "dan kau ingin kembali?"
Seul Bi : "apa maksudmu?"
Byung Chul : "bisakah kau melihatku dengan jelas?"
Seul Bi : "apa maksudmu? maksudmu aku tidak akan bisa melihatmu lagi nanti?"
Byung Chul : "adalah normal bagi manusia tidak bisa melihat kami"
Seul Bi : "tapi aku bukan manusia. aku hanya tinggal disini karena aku menyelamatkan manusia."
Byung Chul : "bagaimana aku tahu kalau kau hanya menyelamatkan manusia atau kau memang ingin untuk menjadi salah satunya." ucapnya marah.

Byung Chul beranjak dari duduknya. Seul Bi akan memegang tangan Byung Chul tapi ia tidak bisa. Byung Chul menghilang dari hadapan Seul Bi.


Seul Bi melihat kekanan dan kiri mencari keberadaan Byung Chul. dari sebuah atap, Byung Chul mengamati Seul Bi dengan pandangan sedih.


disekolah, Woo Hyun sedang bermalas-malasan. Ye Na, Young Eun dan Da Yool melihat Woo Hyun yang tampak tidak bersemangat hari ini.

Jae Suk menaruh sebuah minuman dimeja Woo Hyun. ia mengatakan kalau seharusnya ia kemarin menyelamatkan Woo Hyun, tapi ia terlambat. Woo Hyun diam tak bergeming.

Jae Suk : "karena aku merasa bersalah, aku akan membeli sesuatu darimu. semua kue beras yang dijual keluargamu."
Woo Hyun : "sepertinya kau benar-benar ingin mengenalku. aku tidak tahu apa masih ada yang tersisa untukmu."

Jae Suk menjambak Woo Hyun karena kesal. 

Jae Suk : "kalau begitu, haruskah aku mengunyahmu?"


Woo Hyun berdiri sambil mengocok minuman soda yang tadi ditaruh Jae Suk diatas mejanya. setelah itu Woo Hyun membuka minuman itu hingga wajah Jae Suk tersemprot.

Woo Hyun : "minum itu!"

semua murid dikelas menatap mereka.

Woo Hyun : "menyentuhku lagi, maka tidak akan berakhir baik. kau mengerti?"

Byung Wook marah mendengar ucapan Woo Hyun pada Jae Suk. ia tanya apakah Woo Hyun ingin mati.

Jae Suk mencengkram baju Woo Hyun dengan kesal. 

Jae Suk : "kau tahu? aku pikir aku mulai menyukaimu."
Woo Hyun : "sayang sekali, karena aku benar-benar tidak menyukaimu."



pak guru datang diikuti Seul Bi dibelakangnya. Seul Bi memakai seragam sekolah. pak guru meminta semua murid untuk kembali kemejanya masing-masing. Woo Hyun dan Sung Yeol kaget melihat Seul Bi. 


pak guru tanya apa yang sedang dilakukan Woo Hyun dan Jae Suk. Seul Bi yang melihat Jae Suk mencengkram baju Woo Hyun, segera berlari dan menggigit tangan Jae Suk.

Jae Suk berteriak kesakitan, ia mendorong kepala Seul Bi. Seul Bi menatap marah pada Jae Suk. melihat itu, Sung Yeol tertawa.


Woo Hyun : "apa yang kau lakukan disini?" tanyanya pada Seul Bi.
pak guru : "itu cara yang aneh untuk memperkenalkan diri." ucapnya pada Seul Bi. pak guru kemudian tertawa.

pak guru memanggil Seul Bi untuk kembali kedepan kelas dan menyapa seluruh kelas.

Woo Hyun : "maaf, aku rasa dia tersesat!"

Woo Hyun menarik Seul Bi keluar. pak guru memanggil Woo Hyun dan bertanya apakah dirinya mengenal Seul Bi. Woo Hyun tergagap. ketika ia akan menjawab, Seul Bi memotongnya dengan mengatakan pada pak guru kalau mereka tinggal bersama. Sung Yeol kaget mendengar itu.

ada yang berseru apakah Woo Hyun dan Seul Bi anak kembar? Ye Na yang melihat semuanya tampak tidak senang.


ye Na : "lihatlah.. dia mengayunkan ekornya!"
Young Eun : "maksudmu mengibaskan ekornya? kita tidak boleh membiarkannya!"


pak guru yang melihat nama belakang Seul Bi dan Woo Hyun berbeda menanyakan apakah mereka adalah saudara sepupu.

Woo Hyun : "ya, hanya ada hubungan kekerabatan."

semua murid dikelas berseru tidak percaya. pak guru meminta Seul Bi kedepan kelas untuk memperkenalkan diri. Seul Bi segera kedepan kelas sedang kan Woo Hyun hanya bisa pasrah.

Seul Bi : "aku Lee Seul Bi. aku tinggal bersama Woo Hyun. datanglah kerestoran kue beras kami. aku akan memberikanmu beberapa bonus. dan kau! (Seul Bi menunjuk Jae Suk). kau tidak usah datang. kami punya hak untuk tidak memberikan pelayanan."

murid dikelas tertawa mendengar ucapan Seul Bi. Woo hyun hanya bisa memegang kepalanya.


pak guru mengatakan pada Seul Bi kalau dirinya juga sangat suka dengan kue beras. 

Seul Bi : "anda pastinya harus datang. bolehkah saya duduk disebelah Woo Hyun?"

Jae Suk memberi tanda pada Chun Shik yang duduk disebelah Woo Hyun untuk pindah. Ye Na kesal melihat Seul Bi yang ingin duduk disebelah Woo Hyun.

ye Na : "apa dia sudah gila?" serunya marah.


pak guru bingung karena sudah ada yang duduk disebelah Woo Hyun. tapi tiba-tiba Chun Shik mengangkat tangannya, ia mengatakan pada pak guru kalau ia ingin pindah tempat duduk. Woo Hyun kaget mendengarnya.

Seul Bi senang, ia lalu berlari untuk duduk disebelah Wo Hyun. Jae Suk membisikkan kata orientasi pada Woo Hyun.

Woo Hyun : "ini gila!!" ucapnya seraya mengacak-acak rambutnya.


Ji Hye sedang berada diruang kesehatan. Bu Guru So Jin memberikan obat pada Ji Hye. Ji Hye segera meminum obat itu.

So Jin : "apa kau sedang stress? tidak baik terus-terusan hanya minum obat."

Bu So Jin membuatkan sebuah kopi untuk Ji Hye. 

So Jin : "apa kau tahu, dengan curhat bisa membuatmu lebih baik." ucapnya seraya menyodorkan kopi. 

Ji Hye pergi begitu saja tanpa mengucapkan sepatah katapun. Bu So Jin kesal melihat sikap Ji Hye yang dingin kepadanya.

So Jin : "bagaimana mungkin dia bisa menikah dua kali dengan sikap sedingin es itu? aku sangat iri padanya!!"


Pak Phillip masuk ke ruang kesehatan dan menyapa Bu So Jin. Pak Phillip mengatakan pada Bu So Jin untuk menyiapkan P3K untu sukarelawan. Bu So Jin mengatakan kalau ia sudah menyiapkannya. lalu ia menawari Pak Phillip kopi. (Bu So Jin sepertinya menyukai Pak Phillip)

Phillip : "lain kali tolong French Coffe ya.." ucapnya lalu pergi.
So Jin : "French? lain kali? kau tadi bilang lain kali ya?" teriaknya salah paham.


Seul Bi sedang melihat-lihat meja belajarnya. Ki Soo tersenyum melihat Seul Bi. Young Eun menghampiri Seul Bi. ia tanya apa Seul Bi mengingatnya. Seul Bi tersenyum dan berkata tentu saja ia mengingat Young Eun.

Seul Bi mengembalikan buku pelajaran milik Young Eun dan bilang kalau ia sudah menyelesaikan semuanya. Young Eun memeriksanya.

salah satu murid heran, apakah Seul Bi seorang pesuruh dan mengenal genknya Young Eun sebelumnya.


Ki Soo : "kau tidak boleh menyuruh Seul Bi mengerjakan.."
Young Eun : "lalu kenapa? kalau begitu kau mau melakukannya?"
Ki Soo : "hah? aku yakin kau memilih orang yang tepat. benarkan?"


tanpa sengaja, Seul Bi melihat Sung Yeol dan memanggilnya dengan panggilan payung. Seul Bi menghampiri Sung Yeol. Young Eun kesal melihat tingkah Seul Bi.

Seul Bi : "kita ada dikelas yang sama. mulai sekarang kita akan lebih sering bertemu kan?"

Seul Bi mengulurkan tangannya untuk bersalaman. Sung yeol tersenyum dan menerima salam Seul Bi.


Seul Bi : "aku tidak percaya kau ada dikelasku juga. ini seperti sebuah drama!"

mendengar itu, Young Eun tampak muak dan kesal. sedangkan Ki Soo menutup matanya tidak ingin melihat adegan ini. (hahaha)


Seul Bi pergi keloker untuk mengganti sepatunya dengan sepatu olah raga. Ye Na datang dan menendang sepatu Seul Bi. 

Ye Na : "omo, sorry!"

Saat Seul Bi akan mengambil sepatunya, Young Eun mengambilnya lalu melemparkannya. Seul Bi tampak kesal. ketika ia akan melangkah untuk mengambil sepatu, Young Eun menjegalnya hingga Seul Bi terjatuh.

Young Eun : "ah, maaf!"
Ye Na : "berhati-hatilah. apa kau terluka?"

Ye Na mengulurkan tangannya pada Seul Bi untuk membantunya berdiri. tapi saat Seul Bi memegang tangan Ye Na, ia melepasknya sehingga Seul Bi terjatuh lagi.

Young Eun : "ayo kita bersenang-senang hari ini!" ucapnya lalu per.g
Ye Na : "ini pasti akan menyenangkan! sampai jumpa lagi!" 

Seul Bi tidak mengerti apa yang sedang dilakukan gadis-gadis itu terhadapnya. Woo Hyun yang baru saja keluar kelas, melihat Seul Bi yang sepertinya baru saja mendapat masalah.


murid wanita sedang melakukan permainan lempar-tangkap bola diruang olah raga. Seul Bi menerima bola yang dilemparkan padanya dengan senang. lalu Seul Bi memainkan bola itu sendirian. 

Young Eun : "apa yang kau lakukan?"

kemudian Seul Bi melempar bola itu pada Young Eun. Young Eun membuat kode pada Ye Na dan yang lain untuk mengerjai Seul Bi.

Young Eun mulai melempar bola, seseorang menyenggol Seul Bi hingga terjatuh. mereka saling melempari Seul Bi dengan bola. Seul Bi hanya bisa duduk dan menerima semua perlakuan teman-temannya yang melemparinya bola. 


(sumpah, kasihan lihat adegan ini... jadi pengen nangis..)

Young Eun melempar bola dengan keras tepat mengenai wajah Seul Bi hingga ia mimisan. Seul Bi melihat darah keluar dari hidungnya.


giliran Ye Na mengambil ancang-ancang melempar bola pada Seul Bi. melihat itu Seul Bi memalingkan dan menutupi wajah dengan tangannya. tiba-tiba Woo Hyun melindungi Seul Bi dari lemparan bola dengan tubuhnya. dan bola mengenai punggung Woo Hyun. Ye Na kaget melihat Woo Hyun yang tiba-tiba muncul melindungi Seul Bi. Seul Bi menatap Woo Hyun dan semuanya terdiam.


Seul Bi : "Woo Hyun..."

Woo Hyun menatap marah pada Ye Na. 

Ye Na : "Woo Hyun! ini bukanlah seperti itu.."

Woo Hyun menatap anak-anak yang mempermainkan Seul Bi satu persatu. Woo Hyun kemudian menarik Seul Bi pergi.


Jae Suk yang melihat mengomentari apakah Woo Hyun dan Seul Bi sengaja memamerkan cinta mereka disekolah. pak guru datang dan tanya apa yang telah terjadi. Sung Yeol diam melihat Seul Bi dan Woo Hyun yang meninggalkan gedung olah raga. pak guru melihat Woo Hyun dan Seul Bi keluar dan mengikutinya.


diluar, Woo Hyun memarahi Seul Bi yang bodoh karena diam saja ketika dipermainkan dan diganggu.

Seul Bi : "mengganggu? aku? kenapa?"
Woo Hyun : "sitolol ini..! katakan saja ini sakit kalau itu memang sakit. dan berhentilah tersenyum."

Woo Hyun memberikan Seul Bi tisu untuk mengelap mimisan dihidungnya.

Seul Bi : "hidup manusia pasti berat karena mereka sangat mudah berdarah!"


melihat Seul Bi yang mengelap asal-asalan pada hidungnya yang mimisan, Woo Hyun mengambil tisu dari tangan Seul Bi dan mencoba membantunya.

Woo Hyun : "jika kau tidak bisa mengatasinya, setidaknya jaganlah terlibat dalam masalah."

Woo Hyun menyumpal kedua hidung Seul Bi dengan tisu sehingga membuatnya susah bernafas. (hahaha)

Seul Bi : "ah.. aku sesak nafas! bukankah manusia akan mati kalau mereka tak bisa bernafas?" (hahaha)
Woo Hyun : "manusia tidak akan mati semudah itu. kau mengerti?"
Seul Bi : "benarkah?"


pak guru jalan mengendap-endap menghampiri mereka. Seul Bi tersenyum ketika melihat pak guru membuatnya kaget. Woo Hyun menoleh dan pak guru memasang wajah garang.

pak guru : "tertangkap basah kalian! aku lihat kalian melewatkan pelajaran dan berkencan!"

pak guru menjewer kuping Woo Hyun dan menariknya. pak guru meminta mereka untuk mengikutinya.

pak guru : "bersihkan perpustakaan, kamar mandi dan ruang pelayanan kelompok sekolah selama seminggu."
Woo Hyun : "pak! bukanlah seperti itu..."
pak guru : "akan ditambah satu jam untuk setiap kata yang kau ucapkan!"

Seul Bi berkata kalau akan lebih cepat selesai jika dikerjakan bersama-sama.

Woo Hyun : "kenapa kau mengatakan itu??"
pak guru : "oke! satu jam lagi untuk kalian!" (hahaha)


Woo Hyun merapikan buku diperpustakaan sesuai dengan jenis buku. Seul Bi menghampiri Woo Hyun dan tanya apakah Woo Hyun dalam masalah lagi karenanya. Woo Hyun diam tak menjawab, ia malah mendorong dahi Seul Bi dengan jarinya.

Seul Bi membantu Woo Hyun merapikan buku di rak. Woo Hyun melihat judul buku yang dirapikan Seul Bi bertuliskan 'maafkan aku, maafkan aku'. ia kemudian melihat Seul Bi yang tersenyum padanya.


Woo Hyun mengambil satu buku yang bertuliskan 'kau membuat hidupku semakin berat'. Seul Bi mengambil 2 buku dan menujukkannya pada Woo Hyun 'aku lapar' , 'makan dengan baik, hidup dengan baik'. Woo Hyun tersenyum membaca judul buku yang dipegang Seul Bi.


Seul Bi : "kau tersenyum..!!"

Woo Hyun menutup mulut Seul Bi dengan tangannya dan menyuruhnya untuk diam karena mereka sedang ada diperpustakaan sekarang. Seul Bi mengalihkan tangan Woo Hyun dari mulutnya.

Seul Bi kemudian tanya apakah Woo Hyun sudah menemukan kalungnya. Woo Hyun diam tak menjawab.

Seul Bi : "kau belum menemukannya ya?"
Woo Hyun : "aku tidak membutuhkannya. itu pemberian dari seseorang yang bahkan tak bisa ku ingat wajahnya. apa artinya memiliki itu? lebih baik seperti ini. lagi pula aku tak membutuhkannya. aku merasa lebih baik sekarang."



Seul Bi tahu kalau Woo Hyun sedang berbohong mengenai perasaannya dengan mengenali suaranya yang berat. Seul Bi memegang dada Woo Hyun.

Seul Bi : "katakan sakit kalau memang sakit. jangan berbohong."
Woo Hyun : "aku tak berbohong". ucapnya seraya mengalihkan tangan Seul Bi dari tubuhnya.
Seul Bi : "tapi kenapa aku mendengar kalau kau berbohong? ini aneh! aku bisa selalu mengetahuinya!"
Woo Hyun : "kau yang aneh! jangan pernah menyentuhku lagi!"

Woo Hyun menyuruh Seul Bi untuk merapikan semua buku lalu ia pergi.


Woo Hyun kembali kekelas. Ki soo menggodanya yang dekat dengan Seul Bi. 

Woo Hyun : "aku pikir kau mau bilang kalau dia adalah tipemu.."

Ki Soo berseru mengajak Woo Hyun pergi bermain game sepulang sekolah. Seul Bi masuk kekelas untuk mengambil tasnya.

Woo Hyun : "kau tidak akan ikut kan? kami akan pergi."
Seul Bi : "hei! aku tidak bisa ikut denganmu. aku pergi dulu ya!"

Woo Hyun mengacak rambutnya kesal karena kali ini Seul Bi mempermalukannya lagi. Seorang murid pria yang bernama Suk Hoon sedang belajar dikelas marah pada Woo Hyun dan Ki Soo yang berisik. Woo Hyun dan Ki Soo meminta maaf lalu mereka segera pergi.


Seul Bi berlari tergesa-gesa menuju gedung olah raga. tapi kemudian langkahnya terhenti ketika melihat Ye Na dan Young Eun. Seul Bi segera bersembunyi dibalik pohon.

setelah Ye Na dan Young Eun pergi, Seul Bi baru sadar kenapa ia harus bersembunyi.

Seul Bi : "kenapa aku harus bersembunyi? aku kan tidak melakukan kesalahan!" ia mengomel sendiri dan mendang pohon didepannya karena kesal. lalu ia berteriak marah. "Hei! kalian Berdua! kenapa kalian menggangguku?"

Sung Yeol yang sedang tiduran disebuah bangku terbangun mendengar suara Seul Bi yang berteriak marah. ia memperhatikan Seul Bi yang berbicara sendirian dengan pohon.

Seul Bi : "aku pernah menonton drama, dan orang seperti kalian tidak akan berakhir dengan baik. ah.. ini akan bagus untuk pemanasan! (Seul Bi mengepalkan tangannya). aku seharusnya bilang itu!! (Seul Bi memukul kepalanya)"

Sung Yeol diam-diam menertawai tingkah Seul Bi.

Seul Bi : "merasa bersalah sekarang? ayo minta maaf! kalian pasti tidak akan menggangguku kalau tahu siapa aku. kalian lebih baik berhati-hati! aku memperingatkan kalian!"

setelah mengatakan itu, Seul Bi menepuk-nepuk pohon dan mengucapkan maaf. ia lalu pergi. Sung Yeol menertawai Seul Bi lagi.


Woo Hyun dan Ki Soo bermain melempar tas. Ji Hye lewatdidekat mereka dan tanpa sengaja, Woo Hyun menabrak Ji Hye.

Woo Hyun : "maafkan saya!"
Ji Hye : "aku sudah beritahu kalian! jangan lari-lari dilorong!"

Ji Hye memukul kepala Ki Soo dengan tongkat yang dibawanya. Woo Hyun dan Ki Soo meminta maaf karena sikapnya. Ji Hye sangat marah, lalu ia pergi dengan kesal.


Seul Bi pergi kekolam renang untuk mencari kalung Woo Hyun, tapi pintu renang sudah terkunci.

Sung Yeol yang ada disitu menghampiri Seul Bi dan mengintip kedalam kolam renang yang tidak ada siapa-siapa.

Sung Yeol : "ada apa?"
Seul Bi : "aku perlu mencari sesuatu. aku rasa aku menghilangkannya dikolam renang. tapi pintunya terkunci."
Sung Yeol : "tunggu disini sebentar!"


diruang guru, Ji Hye menatap kalung miliknya. Sung Yeol menemui pak guru untuk meminjam kunci pintu kolam renang. 

Sung Yeol : "saya meninggalkan sesuatu dikolam renang. bolehkah saya meminjam kuncinya?"

pak guru meminjamkan kunci kolam renang pada Sung Yeol. ia juga berkata pada Sung Yeol kalau dirinya terlihat pucat karena sepanjang hari belajar dikamar. Ji Hye ikut mendengarkan percakapan mereka.


pak guru : "keluarlah dan dapatkan sinar matahari. bersenang-senanglah dengan teman-temanmu. belajar bukan segalanya dalam hidup!" ucapnya pada Sung Yeol. "benarkan, Suk Hoon?" tanyanya pada Suk Hoon yang baru saja datang keruang guru.
Sung Yeol : "aku baik dalam sepak bola dan aku akan mendapatkan nilai yang lebih baik lagi."
pak guru : "aku tahu. aku tahu... tapi mencoba yang terbaik lebih penting daripada hanya jadi lebih baik."

Ji Hye menyahut kata-kata pak guru.

Ji Hye : "dan lebih baik bila kau mencoba yang terbaik dan melakukannya dengan baik."
pak guru : "itu benar. tapi jika seorang siswa selalu mendapat nilai terbaik itu membuat nilai siswa lainnya turun."

melihat pak guru dan Ji hye beradu kata, Sung Yeol pergi. melihat reaksi Ji Hye yang diam saja terhadap kata-katanya barusan, pak guru tercengang. ia beralih berbicara pada Suk Hoon.


pak guru : "Suk Hoon! kau hanya perlu melakukan usaha terbaikmu di ujian yang akan datang. semoga berhasil!"
Suk Hoon : "aku akan mendapat tempat pertama."
pak guru : "fighting!"

setelah itu Suk Hoon pergi. Ji Hye mengatai pak guru dengan mengatakan kalau semangat pak guru yang memihak murid pasti datangnya dai complex-nya. setelah mengatakan itu, Ji Hye pergi.

pak guru : "tentu saja! tunggu, apa?? complex???"


Seul Bi dan Sung Yeol masuk kegedung kolam renang. Seul Bi mengitari pinggir kolam untuk mencari kalung milik Woo Hyun.

Sung Yeol : "apa itu sangat penting? kalung itu?"
Seul Bi : "iya!"
Seul Bi : "siapa yang membelikannya untukmu? apa pacarmu?"
Seul Bi : "tidak!"

Seul Bi lalu menjawab ibunya yang membelikannya. Seul Bi kemudian tanya kapan kolam dibersihkan.

Sung Yeol : "kira-kira sebulan sekali, mereka menguras kolam dan membersihkannya."


Seul Bi mengambil kaca mata renang dan memakainya. lalu ia memasukkan kepalanya kedalam air untuk mencari kalung. Sung Yeol hanya diam memperhatikan Seul Bi.

Seul Bi mengeluarkan kepalanya dari air kolam karena tidak bisa bernafas. tapi ia mengulanginya lagi dan kembali tergagap ketika tidak bisa bernafas.

Seul Bi : "ini menyebalkan!"

Sung Yeol merasa kasihan dengan Seul Bi. ia tanya apakah Seul Bi yakin menghilangkan kalungnya dikolam. Seul Bi menjawab dengan suara yang putus asa.

Seul Bi : "mungkin memang tidak disini. aku tidak melihatnya."

Sung Yeol mengambil handuk dari dalam tasnya dan memberikannya pada Seul Bi.

Sung Yeol : "bukankah kau bilang kau harus pergi kerja?"

Seul Bi mengangguk. ia mengambil handuk dari tangan Sung Yeol lalu mengelap wajahnya yang basah.

Seul Bi : "terima kasih, aku berhutang padamu lagi. apa yang harus kulakukan?"
Sung Yeol : "bayar padaku kembali"
Seul Bi : "bagaimana caranya?"
Sung Yeol : "aku akan memikirkannya nanti."

Seul Bi tersenyum dan mengangguk. Sung Yeol kemudian menyuruh Seul Bi pergi duluan. sementara dia akan mengembalikan kunci.

Seul Bi : "terima kasih lagi. aku pergi dulu"


beberapa saat kemudian, Sung Yeol sudah mengganti bajunya dengan pakaian renang. ia masuk kedalam kolam untuk mencari kalung yang dicari Seul Bi. dan akhirnya Sung Yeol bisa menemukan kalung itu.


Ye Na dan Young Eun sedang ada di restaurant hot dog. mereka saling menebak siapa yang kali ini akan mengantarkan makanan yang mereka pesan lewat telepon, apakah Woo Hyun ataukah Seul Bi.

Ye Na menelepon kedai nenek Woo Hyun dan memesan makanan. ia meggunakan suara palsu dengan cara menekan hidungnya. mereka mempunyai rencana untuk mengerjai Seul Bi. pegawai restaurant yang melihat mereka memesan makanan dari luar merasa kesal.


Young Eun tanya apakah Seul Bi yang mengangkat teleponnya. Ye Na menjawab iya.

Young Eun : "apa dia benar-benar sepupunya Woo Hyun? mungkin dia cuma berbohong dan berkencan dengan Woo Hyun." ucapnya memanas-manasi Ye Na.
Ye Na : "tidak mungkin!! itu sangat buruk! dia terlihat sangat dekat dengan Sung Yeol. jangan-jangan.." 
Ye Na berganti memanas-manasi Young Eun. Young Eun kesal mendengarnya. pelayan restaurant mengatakan pada Ye Na dan Young Eun kalau dia akan mendapat masalah kalau mereka membawa makanan dari luar. pelayan menyuruh mereka untuk makan diluar. sepertinya pelayan ini satu sekolah dengan  Ye Na dan Young Eun.

Young Eun : "kau mau aku membunuhmu sebelum bosmu memberimu masalah?"
Ye Na : "jangan khawatir..., secara teknik, kami tidak akan memakannya!"


seorang Ahjussi masuk kedalam restaurant dan berdehem. pelayan menoleh dan tampak terlihat ketakutan.


Woo Hyun dan Ki Soo sedang bermain game. Woo Hyun tampak murung dan tidak berkonsentrasi mengingat kalungnya yang hilang. Ki Soo melihat kemurungan sahabatnya itu.

Ki Soo tanya apakah Woo Hyun masih belum menemukan kalungnya. Woo Hyun diam tak menjawab. Ki Soo mengajak Woo Hyun untuk pergi kesuatu tempat. Woo Hyun tanya kemana.

Ki Soo : "berapa banyak kau akan mengunyah (permen karet) itu hari ini? apa yang telah dilakukan permen karet padamu?"

Woo Hyun menawari permen karet pada Ki Soo. tapi Ki Soo menolaknya dan berkata kalau akhir-akhir ini rahangnya tambah lebar. ia menakut-nakuti Woo Hyun.

Ki Soo : "hey friend, kau tampak sedih! tapi aku lapar!! ini waktunya ngemil..." ucapnya dengan gaya nge-rap.

Woo Hyun tidak menggubris. ia malah asik membuat balon dari permen karet dimulutnya. Ki Soo memaksa dan menarik Woo Hyun untuk pergi makan.


Woo Hyun dan Ki Soo pergi kerestaurant hot dog yang didatangi Ye Na dan Young Eun.

Ye Na panik melihat kedatangan Woo Hyun. ia memberitahu Young Eun dan mereka segera berjongkok untuk bersembunyi. Young EUn sangat kesal kenapa mereka datang disaat seperti ini.

Ye Na dan Young Eun akhirnya pergi dengan berjalan jongkok keluar restaurant agar tidak ketahuan. (hahaha lucu lihatnya =D)

ketika didepan pintu, mereka berpapasan dengan Seul Bi. Ye Na dan Young Eun menutup wajah mereka kemudian bergegas pergi. Seul Bi melihat aneh pada mereka.


Seul Bi masuk kedalam restaurant dan berteriak siapa yang telah memesan kue beras. Woo Hyun terkejut melihat Seul Bi ada direstaurant.

Woo Hyun : "kau memasang GPS padaku?" (hahaha)

Ki Soo yang melihat keluar, terheran-heran ketika melihat seseorang sedang lari terbirit-birit.

Woo Hyun tanya apa sekarang Seul Bi menjadi tukang antar. Seul Bi tersenyum dan mengangguk. tak lama kemudian terdengar suara orang bertengkar. 


Ahjussi yang tadi datang kerestaurant sedang merebut dengan paksa tas milik pelayan. ia menumpahkan semua isi tas dilantai.

Woo Hyun, Ki Soo dan Seul Bi datang untuk melihat. Woo Hyun memegang tangan Ahjussi itu ketika dia akan menampar pelayan.

Woo Hyun : "apa yang kau lakukan?"
Ahjussi : "kau pikir kau siapa?"

Ahjussi itu mendorong Woo Hyun sampai terjatuh. Ki Soo tanya apa Woo Hyun baik-baik saja.


Woo Jin dan rekannya sedang berada diluar untuk mencari tempat makan siang. Woo Jin berkata yang terpenting mereka tidak makan ramen.

Woo Jin : "anakku makan ramen sepanjang waktu. itu tidak terlihat baik untuknya."

rekan Woo Jin mengajak untuk makan siang ala amerika hari ini. tiba-tiba mereka mendengar teriakan dari seseorang yang meminta uangnya untuk dikembalikan. Woo Jin dan rekannya segera menuju kesumber suara.


Pelayan sedang berlutut memohon pada Ahjussi yang mengambil uangnya. Seul Bi ikut berlutut dan memohon untuk mengembalikan uang milik pelayan. Ahjussi itu marah dan menyuruh mereka untuk melepaskan kakinya.

Woo Jin dan rekannya datang, mereka langsung memegangi Ahjussi itu. 

Woo Jin : "apa yang kau lakukan? kau merampok anak-anak?"

rekan Woo Jin mengeluarkan kartu pengenalnya dan mengatakan kalau mereka adalah detektif. Ahjussi itu marah.

Ahjussi : "aku ayahnya! urusi saja urusanmu." ucapnya pada Woo Jin dan rekannya.


Pelayan berdiri dan mengatakan pada Woo Jin untuk menangkap ayahnya itu.

Ahjussi : "hei!! apa kau sudah gila? aku ini ayahmu!!"

Woo Jin mengambil dompet dari tangan Ahjussi dan memberikanya pada pelayan. Woo Jin tanya apa Ahjussi itu benar-benar ayahnya. pelayan berbohong dan mengatakan kalau dia tidak mengenalnya.

Pelayan : "mengganggu bisnis, penyerangan, merusakkan alat-alat..tekankan semua itu. selama yang kau bisa."
Ahjussi : "hei!! apa kau tahu bagaimana aku membesarkanmu?"
pelayan : "kurang makan dan kurang persediaan dibandingkan anak lainnya! kau berjudi dengan uang yang aku hasilkan tanpa tidur! kau makan dengan baik, berpakaian dengan baik.." ucapnya pada ayahnya. "aku tumbuh sendirian! aku tak punya ayah!" jelasnya pada Woo Jin dengan mata berkaca-kaca.

Seul Bi merasa iba pada pelayan. Woo Jin dan mengajak pergi Ahjussi itu. Ahjussi marah dan memberontak, ia berteriak mengatakan kalau dirinya ini benar-benar seorang ayah. Woo Jin tetap membawa Ahjussi itu.


Seul Bi memegang lengan pelayan dan menenangkannya. pelayan tertawa sinis, ia menghempaskan tangan Seul Bi. 

Pelayan : "apa kau sudah selesai menontonnya? bisakah kau pergi sekarang?"
Seul Bi : "aku hanya..."

Woo Hyun mengajak Ki Soo untuk pergi membeli es krim. Ki Soo menolak karena dia mau hot dog. Woo Hyun menarik Seul Bi dan mengajak Ki Soo pergi dari situ.


diluar, Seul Bi tanya pada Woo Hyun apakah dia melakukan sesuatu yang salah tadi karena pelayan terlihat marah padanya. Seul Bi jadi panik ketika mengingat ia tidak mendapatkan uang untuk kue berasnya. Woo Hyun mencegah Seul Bi untuk kembali kerestauran. ia akan membantu Seul Bi untuk memberitahu nenek nanti.

ponsel Woo Hyun berdering, ia mengangkatnya. Sung Yeol menelepon dan ingin bicara dengan Seul Bi. Woo Hyun terlihat tidak senang. (cemburu....)

Woo Hyun : "bicara saja padaku!"

Woo Hyun tampak kesal, dengan terpaksa ia memberikan ponselnya pada Seul Bi. ia menyuruh Seul Bi untuk menutup teleponnya dalam 10 detik.

Seul Bi : "Sung Yeol? benarkah? tidak, aku yang akan pergi. tunggu ya!"

Seul Bi mematikan ponsel dan memberikannya pada Woo Hyun. Woo Hyun menarik tangan Seul Bi ketika Seul Bi akan pergi.

Woo Hyun : "kau mau pergi kemana?"
Seul Bi : "aku harus bertemu dengan sipayung. nenekmu ingin aku membeli ini (Seul Bi memberikan catatan belanja pada Woo Hyun) tolong urus ini ya!"

Seul Bi segera berlari pergi. Ki Soo berkomentar kalau Seul Bi lari terburu-buru seperti berlari untuk melihat boy band.

Ki Soo : "Sung Yeol? ya tuhan! cinta segitiga!!"
Woo Hyun : "jangan mulai lagi!!"


Sung Yeol berada dikamarnya. ia menatap kalung yang dikiranya milik Seul Bi dan kemudian tersenyum. Ji Hye masuk membawakan makanan untuk Sung Yeol.

Ji Hye melihat kalung yang sedang dipegang Sung Yeol. ia kaget dan sangat kenal dengan kalung itu. Ji Hye tanya bagaimana Sung Yeon mendapatkannya.

Ji Hye mengambil kalung itu dari Sung Yeol, ia mengamatinya. Sung Yeol merebut kembali kalung itu.

Sung Yeol : "ini punya temanku!"
Ji Hye : "temanmu? temanmu siapa?"

Sung Yeol menatap Ji Hye dengan pandangan aneh. Ji Hye kembali bertanya siapa teman Sung Yeol pemilik kalung itu. Sung Yeol tidak menjawab. ia pergi begitu saja.


Seul Bi duduk sendiri menunggu Sung Yeol ditempat yang sudah Sung Yeol tentukan.

tak lama kemudian Sung Yeol datang. Seul Bi melihat tangan Sung Yeol yang disembunyikan dibalik badannya. Sung Yeol menghindari Seul Bi melihat kalung itu. Seul Bi merengut kesal karena Sung Yeol tidak mau menunjukkannya. Sung Yeol akhirnya menunjukkan kalung itu pada Seul Bi.

Sung Yeol : "apa ini yang kau cari?"

Seul Bi menjawab iya dan tersenyum senang.


Seul Bi : "bagaimana bisa kau menemukannya?"
Sung Yeol : "sangat susah bagiku untuk menemukannya!"
Seul Bi : "terima kasih banyak."
Sung Yeol : "kalau begitu belikan aku teh!"

Seul Bi salah mengartikan kata teh dengan mobil. teh terdengar seperti mobil ditelinganya.

Seul Bi : "mobil? aku punya kenangan buruk tentang mobil."
Sung Yeol : "kenangan buruk?"
Seul Bi : "iya. jangan dipikirkan. ayo pergi."

saat akan pergi, Sung Yeol kaget melihat Ji Hye yang berdiri tidak jauh mengamati mereka. Sung Yeol pergi begitu saja dengan Seul Bi mengacuhkan Ji Hye.


Sung Yeol mengajak Seul Bi bermain game balap mobil. ketika akan menabrak, tanpa sengaja Sung Yeol memegang tangan Seul Bi yang memegang kemudi stir. hal itu cukup membuat ia gugup dan berdebar-debar. Sung Yeol segera melepaskan tangannya.

Seul Bi yang kalah dalam game balapan berkomentar kalau balapan menyebabkan kecelakaan. Sung Yeol tertawa mendengarnya.



dalam perjalanan pulang, Seul Bi melihat mesin mainan dipinggir jalan dan ingin mencobanya. Seul Bi menunjuk sebuah mainan mobil-mobilan yang akan ia dapatkan pada Sung Yeol. Sung Yeol kagum melihat Seul Bi yang bisa mendapatkan mainan yang diincarnya dengan sangat mudah.

Seul Bi memberikan mainan itu pada Sung Yeol.

Seul Bi : "aku mendapatkan sebuah mobil untukmu."



Seul Bi mengucapkan terima kasih lagi pada Sung Yeol untuk kalungnya.

Sung Yeol : "tidak, aku yang sangat berterima kasih. aku telah melewati hariku yang buruk."
Seul Bi : "kenapa? seseorang mengganggumu? beritahu aku. aku akan menghajar mereka semua!"
Sung Yeol : "apa kau akan menendang mereka lagi?"

Seul Bi tiba-tiba bersin. Sung Yeol tanya apakah Seul Bi terkena flu. Seul Bi kembali bersin.

Sung Yeol : "kau perlu minum obat!"
Seul Bi : "tidak, aku akan meminumnya dirumah."
Sung Yeol : "apa kau yakin?"
Seul Bi : "tentu saja. aku benar-benar sehat. aku tak pernah minum obat selama hidupku."

Sung Yeol tanya pada Seul Bi berapa lama Seul Bi akan tinggal dirumah Woo Hyun. Seul Bi menjawab sampai dirinya menemukan sesuatu.

Sung Yeol : "kenapa kau sering kehilangan sesuatu?"
Seul Bi : "kau memang benar. aku ini ceroboh."

Sung yeol menawarkan diri untuk mengantar Seul Bi. tapi Seul Bi menolak dan bilang kalau dia bisa pulang sendiri. Seul Bi melambaikan tangan kemudian berlari dengan sangat cepat.

Sung Yeol : "dia benar-benar cepat!"


Woo Hyun dan Ki Soo sedang berbelanja. Ki Soo mengerjai Woo hyun dengan mengambil belanjaan dikereta dorong dan mengembalikannya kembali ketempatnya. melihat kereta belanjanya kosong, ia marah pada Ki Soo. Ki Soo melarikan diri dari amukan Woo Hyun.

Woo Hyun melihat daftar belanja, dan menuju ke tempat tofu. saat akan mengambil tofu, tanpa sengaja Ji Hye yang juga sedang berbelanja ditempat yang sama, juga ikut mengambil tofu yang akan diambil oleh Woo Hyun.

Woo Hyun : "bu guru!!" serunya kaget.

Woo Hyun bilang kalau Ji Hye bisa mengambil tofu itu. Ki Soo datang dan memanggil Woo Hyun, ia mengajaknya untuk pergi karena nenek sudah menunggunya. Ki Soo kaget melihat Ji Hye ada disitu. kemudian Ki Soo menyapa Ji Hye.

Woo Hyun : "semoga makan malam anda menyenangkan." ucapnya lalu pamit pergi.
Ji Hye : "tunggu! siapa namamu tadi?"
Woo Hyun : "Shin Woo Hyun." setelah itu ia pergi.

Ji Hye kaget mendengar Woo Hyun yang memiliki nama sama seperti anaknya. 


diam-diam, Ji Hye mengikuti Woo Hyun sampai kerumah. ia berdiri dibalik tiang agar tidak ketahuan. Ji Hye melihat ibunya (nenek) yang berdiri didepan kedai sedang menepuk-nepuk celemeknya yang kotor. ia segera bersembunyi ketika melihat ibunya melihat kearahnya. Ji Hye menjadi sedih.


Woo Hyun yang membersihkan meja, menggerutu karena Seul Bi lama sekali belum pulang.

Pak Phillip datang kekedai dan berseru kalau dia sangat lapar. nenek tersenyum dan memintanya untuk duduk. 

Nenek : "kenapa makan malam dengan kue beras? kau harusnya makan nasi! apa kau mau nasi?"
Phillip : "kaulah satu-satunya orang yang peduli padaku."

Pak Kim dan Bu So Jin datang kekedai nenek. Woo Hyun menyapa pak gurunya itu. Nenek terkejut kalau itu adalah guru Woo Hyun. 

Nenek : "apa dia gurumu?"

Nenek meminta mereka untuk segera duduk. Pak Phillip menawarkan untuk duduk bersama dimejanya. nenek memarahi Phillip untuk berhenti bersikap tidak sopan kepada seorang guru. kemudian nenek meminta maaf pada Pak Kim. nenek belum tahu kalau Phillip ini juga seorang guru.

Pak Kim : "kau kenal Pak Phillip, guru kami?" tanyanya pada Nenek.
Nenek : "ya tuhan...! kau seorang guru?" tanyanya pada Phillip.

Nenek yang syok, bingung harus berbuat apa. Pak Phillip meminta nenek untuk memanggilnya dengan sesuka hati. nenek pamit kedapur untuk menyiapkan mereka beberapa makanan.


Pak kim mempersilahkan Bu So Jin untuk duduk, Bu So Jin tidak menghiraukan pak Kim, ia malah memilih duduk disebelah Pak Phillip.

Woo Hyun datang untuk mengantarkan minuman dan sendok. Pak Kim tanya apa Woo Hyun membantu neneknya. Woo Hyun mengangguk, Pak Kim memuji Woo Hyun.

Pak phillip memberitahu Pak Kim dan Bu So Jin kalau nenek hanya punya satu cucu. Pak Phillip mengenalkan WoO Hyun pada Bu So Jin yang menjadi perawat disekolah.

Woo Hyun : "halo, saya Shin Woo Hyun."
So Jin : "halo. kau sangat tampan. kau seperti seorang idol dari INFINITE..., aku tidak ingat! kau benar-benar tipeku."
Woo Hyun : "terima kasih!" ucapnya lalu pergi.

Woo Hyun berucap dalam hati "ada apa dengan semua guru disekolah? aneh!" (hahaha)


Pak Kim mengambil Sendok dan garpu lalu memberikannya pada Bu So Jin. Bu So Jin memberikan sendok dan garpu itu pada Pak Phillip. 

Pak Phillip merasa tak enak hati pada Pak Kim. ia lalu memberikan sendok dan garpu itu pada Pak Kim. dan..., Pak Kim memberikan sendok dan garpu itu pada Bu So Jin lagi. (hahaha)

So Jin : "apa kita sedang bermain tukar menukar sendok sekarang?" tanyanya kesal. 

senyuman dibibir Pak Kim langsung hilang. (hahaha kasian ini Pak Kim!)


Bu So Jin tanya pada pak Phillip apakah dia minum vitamin yang ia berikan. Pak Kim menatap mereka dengan tatapan tajam.

Phillip : "aku akan memberikannya kepada guru musik (Pak Kim). aku belum membutuhkannya."

Pak Kim langsung mengeluh pada Bu Seo Jin kalau akhir-akhir ini ia merasa terganggu.

So Jin : "itulah yang terjadi saat kau jomblo. mulailah berkencan."

Bu So Jin beralih melihat Pak Phillip dan tersenyum manis, berbeda ketika ia melihat Pak Kim yang tampak tidak senang.

Pak Kim : "aku harus makan dengan baik saat aku mulai menua sendirian." ucapnya lalu meneguk air putih. (hahaha)


didapur, Nenek mengeluhkan dirinya yang tidak tahu kalau Pak Phillip adalah seorang guru.

Nenek : "aku sangat ceroboh! dia tak akan menyulitkan cucuku, karena aku kasar padanya kan?"

Woo Hyun masuk kedapur, ia lalu meminta maaf pada Nenek karena tadi pagi marah dan berkata kasar. Woo Hyun memijit Neneknya.

Nenek : "maafkan aku juga. aku tidak pengertian terhadapmu."

Woo Hyun memeluk neneknya erat. Nenek tanya pada Woo Hyun apa yang membuat Seul Bi sangat lama. Nenek menyuruh Woo Hyun untuk keluar mencari Seul Bi.

Woo Hyun : "kenapa harus aku? dia bisa kesini sendiri."


Woo Hyun berniat untuk menelepon Sung Yeol untuk menanyakan apakah ia sedang bersama Seul Bi. tapi ia mengurungkan niatnya karena akan terlihat aneh.

Woo Hyun : "bagaimana jika dia bertanya kenapa aku menelepon? Apa yang mereka lakukan?" keluhnya.


Woo Hyun memutuskan untuk keluar mencari Seul Bi. 

Woo Hyun : "Seharusnya dia menelepon kalau
dia akan pulang telat! Oh, dia tak punya handphone. Oh.. Benar-benar.."

Woo Hyun pergi ketoko yang menjual ponsel. ia sedang memilih-milih sebuah ponsel. (untuk Seul Bi kah??)


Seul Bi berlarian dengan riang menuju kerumah. sesekali ia memainkan kalung yang dibawanya. 

saat berada ditikungan jalan, seorang pesepeda nyaris saja menabraknya. Seul Bi jatuh karena terkejut. ia panik ketika tahu kalungnya hilang. Seul Bi merangkak kesana-kemari mencari kalung Woo Hyun.

Seul Bi melihat kalung itu ada diatas selokan. ketika akan mengambilnya, seorang pelayan toko menyiram air kotor kejalan dan mengenai Seul Bi dan membuat kalungnya jatuh kedalam selokan.

Seul Bi berusaha untuk meraih kalun itu tapi tangannya tidak muat masuk keselokan. akhirnya ia mempunyai ide, Seul Bi memutuskan untuk menggunakan kekuatannya. Seul Bi mencoba berkali-kali menangkat kalung itu agar terangkat dari selokan.

tidak jauh darinya, Sunbaenya Byung Chul sedang berdiri mengamatinya.


Hari sudah berganti malam. Woo Hyun berada disuatu tempat. ia menoleh kekanan dan kekiri mencari Seul Bi.

karena menggunakan kekuatannya dengan berlebihan, Seul Bi jadi lemas. ia jalan menuju kerumah dengan sempoyongan.

Woo Hyun berbalik dan melihat Seul Bi. Seul Bi tersenyum melihat Woo Hyun. Seul Bi mencoba berlari menghampiri Woo Hyun akan tetapi dia malah hampir saja terjatuh karena lemas. Woo Hyun panik dan berlari menghampiri Seul Bi.

Woo Hyun : "Ada apa? darimana saja kau? Dia memulangkanmu dalam keadaan berantakan begini?"

Seul Bi tersenyum. ia menunjukkan kalung milik Woo Hyun.

Seul Bi : "Tada! Aku menemukan kalungmu."

Woo Hyun terkejut melihatnya. Seul Bi memakaikan kalung itu keleher Woo Hyun.

Seul Bi : "Jangan menghilangkannya lagi. Itu membuatku kesusahan."
Woo Hyun : "kau.."
Seul Bi : "Apa kau senang aku menemukannya? Tapi, Seong Yeol..."

Woo Hyun tiba-tiba mengelus kepala Seul Bi hingga membuatnya gugup dan speechless.


Woo Hyun : "Terima kasih."

Woo Hyun mencium tangannya. 

Woo Hyun : "Bau apa ini? Dimana kau terjatuh?"
Seul Bi : "Bagaimana kau bisa tahu aku jatuh?"
Woo Hyun : "Dimana kau jatuh? Apa kau jatuh cinta"
Seul Bi : "Hah? apa?"
Woo Hyun : "Kalau kau jatuh cinta, 
maka jatuh cintalah."


Seul Bi melihat Sunbaenya berdiri sedang menatapnya. sepertinya Sunbaenya terlihat marah. Woo Hyun yang melihat Seul Bi sedang menatap sesuatu, berbalik untuk melihat apa yang sedang dilihat Seul Bi.

Seul Bi berlari menghampiri Sunbaenya sedangkan Woo Hyun melebarkan matanya dan tampak terkejut dengan apa yang dilihatnya.


bersambung...

2 comments:

  1. Mian keluar dari topik, saya mau tanya template blognya pake apa ya? mohon di jawab ya

    ReplyDelete
  2. pakai PT Keren Sekali. kan ada banyak pilihan, saya pakai yang itu.

    ReplyDelete