August 25, 2014

SINOPSIS HIGH SCHOOL - LOVE ON EPISODE 6

Dilarang meng-COPAS SEMUA ARTIKEL yang ada didalam blog ini!!! tolong hargailah kerja keras penulis!!!


==== EPISODE 6 ====

Woo Hyun menghadang Sung Yeol dan Seul Bi yang sedang bersepeda. setelah itu Woo Hyun mengatakan pada untuk kembali kesisinya. setelah itu Woo Hyun menarik Seul Bi lebih dekat dengannya. Ye Na melihat apa yang dilakukan Woo Hyun dari kejauhan. hal itu membuat Ye Na menangis sedih.

tak lama kemudian, Seul Bi menghempaskan tangan Woo Hyun dan mundur sedikit menjauh.

Seul Bi : "Manusia mengatakan hal-hal yg aneh ketika mereka kelelahan karena panas." Seul Bi lalu mengipas-ngipaskan bajunya. "Disini sangat panas." 
Woo Hyun : "Hei, aku seri..."

Seul Bi tidak mau lagi mendengar apa yang Woo Hyun katakan, ia segera berlari pergi menghindari Woo Hyun.


ketika Woo Hyun akan mengejar, Sung Yeol mencegah Woo Hyun. 

Sung Yeol : "Tidak bisakah kau lihat kalau dia terkejut?"
Woo Hyun : "Apa aku mengatakan ini terlalu cepat." 
Sung Yeol : "Kalau kau mengatakan sesuatu seperti itu ketika orang tersebut belum siap, maka itu curang." 

setelah mengatakan itu, Sung Yeol pergi. Woo Hyun merasa kalau waktunya sudah sempurna.


Ye Na dan Young Eun duduk berdua disuatu tempat. Ye Na menangis tersedu-sedu karena penolakan Woo Hyun terhadapnya. 

Young Eun berteriak menyuruh Ye Na untuk berhenti menangis seraya menyerahkan tisu.

Ye Na : "Aku naksir Woo Hyun selama tiga tahun. Aku hanya memperhatikannya.."

Young Eun : "Maksudmu il-Pyun-dan-shim?"

(ketika itu Ye Na berkata il-pyun-some, bukannya il-pyun-dan-shim yg berarti kesetiaan)

Young Eun bilang kenapa Ye Na harus menangis seperti itu, bukankah Ye Na sering dicampakkan. Ye Na berteriak kesal pada Young Eun dan mengatakan kalau ini pertama kalinya. 


Seul Bi berdiri dipinggir jalan sendirian. ia memegang pipinya karena merasa udara berubah menjadi sangat panas. ia lalu memegang dadanya dan bertanya-tanya kenapa dadanya berdetak begitu cepat.

Sung Yeol menghampiri Seul Bi dan tanya apakah Seul Bi baik-baik saja.

Seul Bi : "Aku menyesal telah berbohong tentang menjadi sepupunya. maaf.."
Sung Yeol : "Tak perlu meminta maaf padaku."
Seul Bi : "Aku tidak pernah bermaksud untuk berbohong. Sebenarnya aku.."

Seul Bi terdiam menatap Sung Yeol, ia bermaksud untuk memberitahu Sung Yeol siapa dirinya. 

Seul Bi : "Sudahlah. Kau juga tidak akan percaya."

Sung Yeol mengangguk lalu mengatakan kalau Setiap orang pasti punya alasannya sendiri. Seul Bi tersenyum dan berterima kasih pada Sung Yeol.


[Episode 6 : Pengakuan? Selalu pada waktu yang salah!]

Sung Yeol pulang kerumah, mengetahui Sung Yeol sudah pulang, Jin Hye mengatakan kalau dia tahu Sung yeol melewatkan pelajaran tambahan karena gurunya menelepon. Jin Hye tanya, akhir-akhir ini Sung Yeol bergaul dengan siapa.

Sung Yeol : "Kenapa? Apa kau khawatir kalau aku akan melakukan perzinahan?"
Jin Hye : "Apa?"
Sung Yeol : "Urus kehidupanmu sendiri."

setelah berkata seperti itu, Sung Yeol masuk kedalam kamar dan membanting pintu dengan keras. ia lalu duduk ditempat tidurnya dan melamunkan Seul Bi.


Seul Bi dan Woo Hyun pulang bersama. tapi mereka tidak berjalan sejajar. mereka juga tidak saling berbicara.

[suara hati Seul Bi: Apa yang harus aku lakukan dalam 
situasi seperti ini?] 

[suara hati Woo Hyun : Aku benar-benar tidak tahu bagaimana aku harus bertindak.]

Woo Hyun lalu berjalan lebih cepat didepan Seul Bi.


sepulang dari tempat bersepeda, Young Eun dan Ye Na pergi ke restaurant hot dog. Young Eun masuk sambil mengomel mengenai Seul Bi dan Woo Hyun.

Da Yool kebetulan juga ada direstaurant itu bersama temannya. mereka juga tanpa sengaja mendengar semua percakapan Ye Na dan Young Eun.

Ye Na memohon pada Young Eun untuk tidak mengatakan pada siapapun kalau Woo Hyun telah mengatakan perasaannya pada Seul Bi.


ketika Ye Na mengalihkan perhatiannya, ia melihat Da Yool bersama temannya sedang memperhatikannya. ketika Young Eun menoleh kearah yang dilihat Ye Na, Da Yool dan temannyaserempak menundukkan kepalanya. (haha)

Young Eun : "Alihkan perhatian kalian dan makan hot dogmu."


Young Eun dan Ye Na maju untuk memesan hot dog. saat itu, yang menjadi pelayannya adalah Kim Joo Ah (wanita yang dompetnya pernah dirampas oleh ayahnya sendiri.)

Young Eun : "Berapa banyak pekerjaan yang kau punya? Kau ingin menjadi jutawan?" 
Joo Ah menjawab : "Bisakah kau hanya memesan, pelanggan?"
Young Eun berteriak : "Apa mereka tidak melatih pekerjanya di sini?" 
 
atasan Joo Ah langsung datang dan melihat apa yang terjadi. Ye Na menghentikan pertengkaran dengan langsung memesan Hot dog.

Atasan restaurant hot dog itu memberi kode pada Joo Ah untuk meminta maaf pada Young Eun. 

Joo Ah : "maafkan aku"


keeseokannya, Nenek dikamar sedang duduk didepan cermin. ia tampak sedikit pucat dan wajahnya terlihat sedih. Nenek mengambil lipstik pemberian Seul Bi lalu memakainya.


Nenek menempelkan sebuah kertas bertuliskan [Ditutup Sementara] dipintu kedainya.

setelah itu Nenek memakai topinya dan terlihat kalau Nenek akan pergi jauh.

Woo Hyun yang akan berangkat kesekolah bertanya pada Nenek dimana Lee Seul Bi.

Seul Bi : "Dia sudah pergi, katanya dia ingin mengerjakan tugas sekolahnya."
Woo Hyun : "Dia sudah pergi? Tanpa memberitahuku?"
Nenek : "Apa kalian bertengkar?"
Woo Hyun : "Tidak."

Woo Hyun melihat penampilan Nenek yang berbeda kali ini. laluWoo Hyun tanya ada apa dengan pakaian Nenek. 

Nenek mengatakan kalau dia bekerja sudah cukup keras. jadi dia akan pergi berlibur. Woo Hyun tanya Kenapa tiba-tiba Neneknya ingin berlibur. Nenek menjawab kalau liburan yang baik adalah
tanpa direncanakan. 

Woo Hyun : "Kau tidak akan bisa bertahan satu haripun karena merindukanku. Tunggu dulu, apa Nona Gong sedang menjalin asmara?"
Nenek : "Kenapa? Aku tidak layak untuk punya pacar?"
Woo Hyun : "Biarkan aku melihatnya dulu. Sehingga bisa memberi persetujuan."
Nenek : "Kenapa kau harus melihat pacarku?" 
Woo Hyun : "Karena aku walimu." 

Nenek tertawa mendengar ucapan cucu kesayangannya itu. ia lalu meminta pada Woo Hyun untuk menjaga rumah dan Seul Bi. Nenek juga berpesan jangan sampai lupa makan.

Woo Hyun : "Nona Gong harus berhati-hati dengan mobil, air, dan
terutama terhadap lelaki."
Nenek : "Ya aku tahu." ia lalu menepuk-nepuk pipi Woo Hyun. "Oh bayiku yg berharga!" 


disekolah, banyak murid wanita yang bergerumul dimeja Da Yool. sepertinya Da Yool sudah menceritakan apa yang telah ia dengar dan terjadi kemarin yang diucapkan Ye Na. 

murid-murid dikelas kaget mengetahui kalau Woo Hyun telah menyatakan cinta pada Seul Bi. bukankah mereka bersepupu. 

salah satu dari mereka mengomentari kalau kisah Woo Hyun dan Seul Bi benar-benar seperti sebuah makjang.

(makjang = jenis genre yang paling dramatis dari drama korea)

teman Da Yool mengatakan kalau rumor ini harus disebar luaskan. Jae Suk tersenyum dari bangkunya mendengar rumor itu.


Ki Soo kemudian berseru kalau Woo Hyun dan Seul Bi tidak bersepupu. Da Yool tanya, Lalu mengapa Woo Hyun dan Seul Bi bilang kalau mereka saudara sepupu. 

Ki Soo : "Karena Woo Hyun benci banyak pertanyaan."

Teman Da Yool tanya Lalu mengapa Woo Hyun dan Seul Bi hidup bersama. Ada apa di antara mereka.

Ki Soo : "Hei! Dia tahu akan seperti ini, itu sebabnya ia berbohong!"

Sung Yeol juga diam-diam mendengarkan semua ucapan teman-teman dikelas.


Young Eun dan Ye Na tiba-tiba muncul didalam kelas, semua murid dikelas langsung berpencar kembali kebangku masing-masing. Young Eun marah dan mengomel tidak jelas.

Young Eun berteriak : "Kang Ki Soo! Ini semua karena ulahmu! Hari itu jadi kacau! Bagaimana kau akan mempertanggung jawabkannya? Huh?!"
Ki Soo : "Aku tidak tahu kalau akan jadi begini. Aku berkata yang sebenarnya."

Young Eun akan memukul Ki Soo karena kesal, tapi Ye Na menahannya. 


ketika Woo Hyun datang masuk kedalam kelas, seorang murid memanggilnya dengan sebutan 'pasangan baru'.

"Merekan pasangan terpanas di kota ini. Sekarang dimulai!"

tak lama kemudian Seul Bi datang dengan membawa sebuah keranjang. Seul Bi berdiri terdiam didepan kelas ketika semua murid dikelas memperhatikannya.

Byung Wook : "Hal ini semakin jelas karena mereka datang secara terpisah." 
Tae Ho : "Sudah seberapa jauh yg mereka lakukan? Apa sudah berciuman?" 

semua murid dikelas tertawa. Woo Hyun beranjak berdiri dan meminta teman-temannya untuk berhenti. semua murid dikelas semakin mengejeknya.

Seul Bi diam dan menatap Woo Hyun. sedangkan Sung Yeol terlihat tidak senang.


Pak Kim datang, ia melihat Seul Bi berdiri didepan kelas lalu tanya apa yang Seul Bi lakukan disini. 

Tae Ho kemudian berteriak dan memberitahu Pak Kim kalau Lee Seul Bi dan Shin Woo Hyun berpacaran. 

Byung Wook : "Mereka bukanlah saudara sepupu."

Pak Kim terkejut mendengarnya. ia lalu menanyakan yang sebenarnya pada Seul Bi. 

Seul Bi tidak menjawab. ia menaruh keranjang yang dibawanya lalu segera pergi duduk.

Pak Kim : "Aku waktu itu hanya mengira-ngira saja kalau kalian saudara sepupu. Maaf tentang itu.
Maafkan aku." 

dibangkunya, Seul Bi diam dan terlihat sedih. Woo Hyun melihat Seul Bi dan merasa tidak enak.


Nenek ternyata pergi kerumah sakit. sebelum masuk kedalam, Nenek menghapus lipstick dibibirnya lebih dulu.


ketika dikelas, Woo Hyun tidak fokus mengikuti pelajaran. ia sesekali melirik kearah Seul Bi.


Pak Kim pergi keruang kesehatan untuk meminta maaf kepada Bu So Jin mengenai insiden Rok.

Pak Yoon (guru olahraga) tiba-tiba datang dan berdiri disamping Pak Kim. ia tanya apakah Pak Kim akan meminta maaf pada Bu So Jin. Pak Kim kaget melihat kemunculan Pak Yoon yang tiba-tiba.

Pak Yoon : "Kenapa datang dengan tangan kosong?" 
Pak kim : "Aku tidak tahu apa yang harus dibawa."
Pak Yoon : "Setidaknya bawalah sebuah apel. Tidak heran Anda 
'Sendiri Selamanya', sangat buruk."

ketika Pak Kim akan beranjak pergi, Pak Yoon berseru kalau dia punya sebuah ide.

Pak Yoon : "Anda harus membuat ini terlihat sealami mungkin."

Pak Yoon kemudian membisikkan sesuatu ditelinga Pak Kim. tapi Pak Kim tidak setuju dengan ide Pak Yoon.


Pak Yoon : "Baik, kalau begitu jangan..." ucapnya dan akan pergi. 

Pak Kim lalu berteriak pada Pak Yoon untuk berhenti.

Pak Kim : "Apa kau yakin?"
Pak Yoon : "Dengarkan baik-baik. Kau Selamanya Sendiri, dan aku bercerai. Jika kau melihatnya dengan seksama ada perbedaan yg sangat besar. Kau tahu berapa banyak gadis yg aku punya sebelum aku menikah? Aku harus membariskan mereka dan 
memberi mereka nomor. Satu, dua, tiga.."

Pak Kim kemudian mengangguk dan menyetujui ide Pak Yoon. Pak Yoon mengatakan pada Pak Kim untuk bersikap alami. ia mengeluarkan sapu tangan dan meminta Pak Kim untuk membuka mulutnya.

Pak Yoon menyumpal mulut Pak Kim dengan sapu tangan. setelah itu ia meremas-remas tangannya dan bersiap-siap memukul Pak Kim.


Pak Kim membuka pintu ruang kesehatan. sekarang terlihat hidungnya Pak Kim mimisan.  

ketika masuk kedalam, Pak Kim mendengar suara aneh dari Bu So Jin. saat itu Bu So Jin sedang mengigau tentang Pak Phillip. melihat itu, Pak kim menjadi sedih. ia lalu menahan tangisnya.


Pak Kim dan Pak Yoon duduk berdua ditaman sekolah. Pak Kim menyumpal hidungnya yang mimisan dengan tisu dan wajahnya terlihat sangat sedih karena patah hati.

Pak Yoon : "Apa masalahnya? Apa kau tidak tahu? Kau benar-benar tidak tahu?"

Pak Kim diam saja tidak menjawab pertanyaan Pak Yoon. 

Pak Yoon : "Kau tahu ini biasanya selalu bisa memenangkan hati. Tapi sekarang kau terlihat.., aish...!!!"

Pak Yoon menghela nafas melihat idenya yang gagal.


Seul Bi pulang sekolah sendirian, ia berjalan begitu cepat tanpa melihat kanan kirinya. Sung Yeol yang melihat Seul Bi melewatinya begitu saja, segera memanggilnya.

Seul Bi berhenti dan menoleh pada Sung Yeol. ia meminta maaf dan mengatakan kalau dia akan pergi duluan.


Woo Hyun datang, ia mengejar Seul Bi. melihat Woo Hyun mengejar Seul Bi, Sung Yeol menghadangnya.

Sung Yeol : "Jika kau tidak berniat untuk memasukkan namamu sebagai nomor satu didaftar, hentikanlah." 
Woo Hyun : "Ya, aku cenderung menjadi nomor satu dalam daftar itu." 
Sung Yeol : "Tidak bisakah kau melihat bahwa kau membuat hidupnya sulit?"
Woo Hyun : "Kenapa? Apa kau ingin menjadi nomor satu juga didaftar itu? Kau membuat semuanya jadi aneh 
seperti sebuah cinta segitiga."

setelah berkata seperti itu, Woo Hyun berlari mengejar Seul Bi. Sung Yeol menatapnya tidak senang. 


Seul Bi pulang kerumah, ia heran ketika melihat pintu yang terkunci. lalu ia memanggil-manggil Nenek.

Seul Bi : "Kemana dia pergi?" 
Woo Hyun berdiri dibelakang Seul Bi dan menyahut : "Dia pergi berlibur." 
Seul Bi : "Mengapa begitu tiba-tiba?" 
Woo Hyun : "Apa gunanya kau datang duluan ke sini kalau kau tidak tahu kuncinya?" 

Seul Bi menjawab kalau dia datang lebih cepat untuk membantu Nenek. 

Woo Hyun : "Pembohong."
Seul Bi : "Aku tidak berbohong." 
Woo Hyun : "Aku bisa mendengar kebohonganmu sekarang."

Woo Hyun akhirnya membukakan pintu untuk Seul Bi.


Di rumah sakit, nenek sedang melakukan CT-Scan. 


Sung Yeol sedang belajar dikamarnya, Jin Hye masuk dengan membawakan Sung Yeol makanan. ia lalu tanya apakah Sung Yeol sedang belajar. Jin Hye menyuruh Sung Yeol untuk makan dulu. 

Sung Yeol : "Berpura-pura menjadi ibu yang baik sekarang? Seharusnya kau tahu bahwa kau harus meninggalkan anakmu sendirian 
ketika dia belajar." 
Jin Hye : "Aku minta maaf tentang insiden kecurangan itu. Aku akan memastikan tidak akan terjadi hal yg
tidak adil seperti itu lagi." 
Sung Yeol : "Yang tidak adil bagiku adalah aku tidak bisa hidup dengan ibuku sendiri." 
Jin Hye : "Tidak peduli seberapa keras usahamu agar aku pergi, Aku akan hidup bahagia di sini bersamamu. Apa pun yang terjadi, 
Sekarang aku ini ibumu Dan aku akan melindungimu. Aku akan memberitahu pihak sekolah tentang kau dan aku."
Sung Yeol : "Sehingga kau bisa merasa lebih baik? Seorang ibu yang sebenarnya akan khawatir tentang 
kenyamanan dan perasaan anaknya. Tidakkah dia akan merasa tidak nyaman? Bu Guru, kau tidak layak menjadi seorang ibu." 

Jin Hye menahan tangisnya mendengar semua ucapan Sung Yeol kepadanya. ia lalu berkata ia mengerti yang diucapkan Sung Yeol kepadanya.

Jin Hye : "Aku memang selalu menjadi yang palsu. Tapi aku akan mencoba untuk menjadi seorang ibu yang sebenarnya mulai sekarang. Juga jika kau merindukan ibumu, Kau selalu bisa pergi menemuinya. Aku yakin kalau dia sangat merindukanmu juga." 

Jin Hye mengingatkan Sung Yeol untuk tidak lupa makan dulu. Ia kemudian menaruh makanan yang dibawanya diatas meja dan setelah itu Jin Hye pergi. setelah keprgian Jin Hye, Sung Yeol tampak sedih.


Woo Hyun baru saja selesai mandi, ia melihat Seul Bi sedang minum didapur. melihat Woo Hyun yang memandangnya, Seul Bi menjadi gugup, ia lalu pamit untuk tidur lebih dulu karena sangat lelah.

Woo Hyun : "Tentu saja kau lelah, 
karena terus menghindariku." 
Seul Bi : "Aku tidak menghindarimu". 

Seul Bi segera pergi menghindar dari Woo Hyun. Woo Hyun berteriak mengatakan pada Seul Bi kalau Nenek  memintanya untuk menutup pintu toko. 

setelah kepergian Woo Hyun, Seul Bi membuka pintu dan mengintip.


dikamar, Woo Hyun tidak bisa tidur karena memikirkan Seul Bi. ia lalu meraih ponselnya dan mengirimi Seul Bi pesan.

Seul Bi ternyata sedang duduk diatap rumah. ia menerima pesan dari Woo Hyun yang mengucapkan selamat malam padanya.

Seul Bi mengetik balasan selamat malam juga pada Woo Hyun, tapi ia segera menghapusnya dan urung membalas pesan Woo Hyun. Seul Bi berkata sendiri ia meminta maaf pada Woo Hyun.

Woo Hyun melihat ponselnya dan merasa kesal karena Seul Bi tidak membalas pesannya padahal sudah membacanya. 


Woo Hyun pergi keatap, dan ia menemukan Seul Bi ada disitu. 

Woo Hyun : "Lee Seul Bi, Sekarang, kau mengabaikan pesan dariku?"

Seul Bi beralasan kalau dia hanya tidak ingin membangunkan Woo Hyun.

Seul Bi : "Woo Hyun, tentang yang kau bicarakan kemarin..."

Woo Hyun segera menepuk-nepuk telinganya sambil berkata kalau dia tidak menerima penolakan.

Seul Bi : "Aku tidak menolakmu." 
Woo Hyun : "Lalu? Apa kau menerimanya?" 
Seul Bi : "Sebenarnya aku.., Aku tidak yakin." 
Woo Hyun : "Apa mungkin kau tidak menyukaiku?"
Seul Bi : "Tidak! Ini tidak seperti itu. Ketika bersamamu, itu sangat menyenangkan. Aku menyukainya."
Woo Hyun : "Oke. Aku akan menunggumu sampai kau meyakininya. Karena aku ini pria yang cool. Tapi jangan melarikan diri lagi." 

Seul Bi tersenyum dan mengangguk, ia lalu berkata Ya.

Woo Hyun : "Kau tahu kalau kau tersenyum padaku untuk pertama kalinya hari ini?" 
Seul Bi : "Benarkah? Maaf."
Woo Hyun : "Apa kau tidak keberatan untuk menghabiskan sepanjang harimu 
besok denganku." 
Seul Bi : "Sepanjang hari? Apa yang kita lakukan?" 
Woo Hyun : "Jangan penasaran tentang besok. Oke?"


pagi harinya..

Woo Hyun sibuk mempersiapkan sebuah bekal. ia berencana untuk pergi piknik berdua dengan Seul Bi. setelah selesai, ia berteriak meminta Seul Bi untuk cepat.

Woo Hyun sedang bersepeda, ia memberikan contoh pada Seul Bi cara mengendarai sepeda dengan benar. 

Woo Hyun : "Merasa terhormatlah. Kau tidak akan pernah bertemu guru yang sebaik aku." 
Seul Bi : "Apa aku bisa melakukan ini dengan baik? Aku takut." 
Woo Hyun : "Percayalah. Kau harus mengayuhnya dengan cepat pada awalnya."
Seul Bi : "Bukankah seharusnya aku mengayuhnya pelan-pelan?" 
Woo Hyun : "Kecepatan membuatmu tetap seimbang."

Seul Bi mengangguk mengerti, ia berkata kalau ternyata naik sepeda itu berbeda. 

Seul Bi naik kesepeda, sedangkan Woo Hyun memeganginya dari belakang. Woo Hyun menyuruh Seul Bi untuk tidak khawatir dan mengingatkan untuk mengayuhnya dengan cepat.

Seul Bi mulai mengayuh sepedanya. ia mengendarai sepeda dengan baik. bahkan terlihat sangat ahli. Woo Hyun menatap tidak percaya pada Seul Bi.

Woo Hyun : "Apa? Apa dia seorang atlet? Hebat, Wow."


setelah selesai bersepeda, Woo Hyun dan Seul Bi duduk di atas tikar sambil memakan bekal yang mereka bawa. Seul Bi tanya pada Woo Hyun kalau dia tadi naik sepeda dengan baik, kan. Woo Hyun menjawab Itu karena dia mengajari Seul Bi dengan baik. 

Seul Bi mengomentari masakan Woo Hyun yang sangat enak dan juga lezat.

Seul Bi : "Kau pandai memasak 
dan naik sepeda." 
Woo Hyun : "Kau terdengar seperti nenek lagi. Tidak ada yang tak bisa aku lakukan." 
Seul Bi : "Aku berharap dia di sini bersama kita. Kartu tarot nya memang benar. Diramalkan bahwa kita akan piknik." 
Woo Hyun : "Kau benar. Dia bahkan benar meramalku, kalau aku akan menemukan seseorang yg kusuka."

mereka kemudian saling memandang dan terlihat gugup. Woo Hyun kemudian tanya apakah Seul Bi ingin bicara dengan Nenek. Seul Bi mengangguk senang. Woo Hyun menghubungi Nenek diponselnya.


Nenek sedang melihat hasil CT-Scan diruang Dokter. karena Nenek datang sendiri, Dokter menanyakan tentang wali Nenek.

Nenek melihat ponselnya yang berdering, ia melihat kelayar dan tahu kalau Woo Hyun meneleponnya. Nenek lalu teringat kata-kata Woo Hyun yang mengatakan kalau dirinya adalah wali dari Nenek.

Nenek kemudian mengatakan pada Dokter kalau dia sendiri yg menjadi wali. jadi Dokter dapat berbicara langsung dengannya. 

Dokter : "Anda perlu dirawat di rumah sakit. Ini berkembang lebih cepat. Ini hanya akan lebih menyakitkan." 
Nenek : "Dokter, Apakah anda bisa membuat saya merasa baik hanya untuk beberapa hari saja? Saya tidak akan meminta Anda untuk menyelamatkan saya. Berikan saya beberapa waktu untuk mengurus beberapa hal."


Nenek berjalan dilorong rumah sakit sambil menahan rasa sakitnya. Ia melihat keponsel, Woo Hyun masih menghubunginya. Nenek akhirnya menjawab panggilan Woo Hyun.

Nenek : "Jangan meneleponku! Aku sibuk bersenang-senang! Di sini? Disini benar-benar bagus. Kau juga pergi keluar? Itu bagus. Teman-temanku ingin berfoto. Aku harus pergi!" 

setelah menutup telepon, Nenek menangis sambil memandang foto Woo Hyun diponselnya.


ditempat Woo Hyun dan Seul Bi..
setelah menelepon Nenek, Woo Hyun mengatakan pada Seul Bi kalau Nenek terdengar sangat bersemangat. 

Woo Hyun : "Aku bisa mengerti. Dia tidak pernah bisa keluar karena dia harus membesarkanku. Aku akan melakukan segalanya untuknya mulai sekarang." 
Seul Bi : "Kau sudah dewasa sekarang." 
Woo Hyun : "Aku memang lebih tua darimu."

kemudian mereka berdua tersenyum bersama.


Woo Hyun dan Seul Bi masih jalan-jalan hingga malam. tanpa sengaja mereka melihat seorang pria yang sedang melamar kekasihnya. setelah itu, Woo Hyun mengajak Seul Bi untuk pergi.


Woo Hyun membawa Seul Bi kesebuah tempat. ia juga menutup mata Seul Bi menggunakan tangannya.

ketika sudah sampai, Woo Hyun membuka mata Seul Bi. Seul Bi terkejut dan terpesona melihat kembang api dilangit. Seul Bi mengatakan kalau itu sangat indah.

Woo Hyun : "Lumayan sulit untuk memilih tempat ini." 
Seul Bi : "Aku tidak tahu ada yang begitu indah ditempat manusia."
Woo Hyun : "Lagi? Manusia lagi? Aku menunjukkan ini hanya untukmu." 

Seul Bi berjanji kalau dia akan bersikap baik terutama pada Woo Hyun.


Woo Hyun : "Kau ingin tahu bagaimana 
itu bisa terlihat lebih indah lagi?"

Seul Bi mengangguk penasaran. lallu Woo Hyun mengangkat kepala Seul Bi. Seul Bi memberontak dan berteriak kalau itu sakit.

Woo Hyun : "Terlihat lebih indah kan sekarang?" 

Seul Bi kemudian diam dan berkata kalau Woo Hyun benar, kembang apinya jadi terlihat lebih indah.

Woo Hyun melepas tangannya dan tersenyum, ia mengatai Seul Bi bodoh. lalu mereka menikmati kembang api bersama.


ketika sampai rumah, Woo Hyun yang sedang berada dikamar, sibuk mencari cara untuk mendapatkan hati Seul Bi. ia lalu mengetik dikolom search diponselnya menggunakan kata kunci 'Bagaimana menjadi lebih dekat dengan seseorang yang kau sukai'. ia kemudian membuka satu artikel yang memberikan solusi. 

[Siapkan satu popcorn dan cola. Menonton film horor di telepon. Kemudian kau bisa memperpendek jarak antara kau dan gadis itu]

Woo Hyun tersenyum, ia lalu mengatakan kalau itu ide yang bagus.


Woo Hyun mengajak Seul Bi untuk menonton film horor diponsel. Woo Hyun mengatakan pada Seul Bi kalau Film horor adalah yang
terbaik selama musim panas. 

Seul Bi : "Apakah menakutkan?" 
Woo Hyun : "Tidak apa-apa. Aku ada disini untukmu." 
Seul Bi : "Tapi mengapa menontonnya dilayar kecil ini bukannya di TV?" 
Woo Hyun : "Itu akan membuatnya lebih menakutkan." 

Seul Bi mengangguk mengerti.


tiba-tiba muncul seorang pria misterius (entah siapa) masuk kerumah Nenek secara mengendap-endap. anehnya pria itu bisa mengetahui password pintu rumah Nenek.

ketika sudah mulai menonton film horor, Woo Hyun mengalihkan pandangannya pada ponselnya karena ketakutan. Seul Bi yang melihat itu tertawa, ia mengatai Woo Hyun yang penakut.

Woo Hyun : "Hei. Aku jauh dari hal-hal seperti penakut, tukang mengeluh, dan pembuat masalah." protesnya. 
Seul Bi : "Ya anggap saja begitu." 
Woo Hyun : "Aku lebih seperti seorang pria cool dan penuh pengertian." 

Woo Hyun kembali mengalihkan perhatiannya dari layar ponselnya. Seul Bi menggoda Woo Hyun dengan mendorong ponsel lebih menghadap ke Woo Hyun.


pria misterius yang masuk kerumah Nenek tiba-tiba menuju ketempat listrik. kemudian pria itu mematikan sklar listrik dan membuat listrik dirumah Nenek menjadi mati.

Woo Hyun dan Seul Bi kaget melihat lampu yang tiba-tiba menjadi padam.

ketika pandangan Woo Hyun melihat ponsel, tepat saat itu hantu yang ada difilm muncul, melihat itu Woo Hyun langsung pingsan.

mengetahui Woo Hyun pingsan, Seul Bi berusaha untuk membangunkannya. ketika bangun, Woo Hyun kembali pingsan karena melihat Seul Bi yang menyeramkan. (saat itu, sinar dari ponsel hanya menyinari wajah Seul Bi saja, jadi terlihat seram)

Seul Bi : "Dia pingsan lagi. Hei! Bangun! Kaulah yang ingin menonton film horor!"


pria misterius itu ternyata adalah Sung Gook. ia berdiri didepan kedai dan merasa puas melihat hasil kerjanya mematikan listrik dirumah Nenek. 

Sung Gook : "Satu pasangan yg berada dirumah tanpa pencahayaan. Itu bagus! Sangat bagus!"


ketika berbalik akan pergi, Sung Gook terkejut melihat Byung Chul (senior Seul Bi) berdiri tepat dihadapannya.

Byung Chul terkejut mengetahui Sung Gook bisa melihatnya.

Byung Chul : "Kau..."

seperti biasa, Sung Gook berakting kalau dia tidak melihat Byung Chul. ia bernyayi dan joget lalu segera pergi. (haha)


Pak Kim sedang bertugas jaga malam dengan berkeliling disekitar sekolah. Woo Jin (Ayah Sung Yeol) menamani Pak Kim berkeliling.

Pak Kim : "Terima kasih telah membantu saya padahal anda begitu sibuk." 
Woo Jin : "Ini menjadi tugas saya sebagai orangtua. Ada banyak tempat didekat sekolah yang berbahaya."
Pak Kim : "Ya benar." 


Sung Gook berjalan sambil berjoget, ketika Byung Chul muncul didepannya, Sung Gook segera berbelok menghindar, dan begitu seterusanya. 

akhirnya Sung Gook masuk kedalam taxi yang sedang parkir. tapi tak lama kemudian ia keluar lagi. 

ketika menghadap kedepan, langkahnya terhenti karena wajahnya tepat menghadap Byung Chul. Sung Gook terdiam dan sedikit takut, tapi ia langsung berakting tidak melihat dan segera pergi dari hadapan Byung Chul. 

Byung Chul melihat Sung Gook dan merasa curiga.


disebuah gang yang gelap dan sepi, Jae Suk dan genk-nya sedang mengerjai Chun Shik.

Tae Ho memarahi Chun Shik yang tidak membayar akun game-nya bulan ini. Chun Shik mengatakan kalau Ibunya memblokir biaya pembayaran kreditnya. 

Tae Ho : "Lalu gunakan kartu debit-mu. Aku juga menerima uang tunai. Dengan begitu waktuku tidak terbuang, kemudian aku akan membayarkannya sendiri."

Tae Ho menekan bahu Chun Shik hingga sia kesakitan. mereka kemudian menyuruh Chun Shik untuk melakukan salto (berguling) ditanah.


tanpa sengaja, Pak Kim dan Woo Jin melihat Jae Suk dan genk-nya. Pak Kim dan Woo Jin segera menghampiri mereka. melihat Pak Kim datang, Jae Suk segera menarik Chun Shik untuk berdiri.


Pak Kim tanya apa yang sedang mereka lakukan. Jae Suk berbohong dengan bertanya pada Chun Shik kenapa bisa terjatuh.

Woo Jin menarik Chun Shik untuk mengajaknya bicara.

Chun Shik menolak: "Tidak! Aku tidak dipukuli. Itu benar." 

Jae Suk kesal mendengar ucapan Chun Shik. Pak Kim menghela nafas dan terlihat kesal dan marah pada Jae Suk.

Woo Jin lalu tanya pada Jae Suk apakah Jae Suk mengingatnya. Jae Suk mengangguk. Pak Kim tanya, bagaimana Woo Jin bisa mengenal Jae Suk.

Woo Jin : "Dia sudah berteman lama dengan Sun Yeol."


tiba-tiba Sung Gook datang dan memukul Pak Kim. Woo Jin terkejut ia melihat keadaan Pak Kim yang terjatuh. melihat Pak Kim dan Woo Jin yang lengah, Jae Suk dan genk-nya menggunakan kesempatan itu untuk melarikan diri, tidak lupa Jae Suk menarik Chun Shik pergi.

Sung Gook kemudian berkata kalau dia ternyata salah orang.

Sung Gook : "Dia sangat mirip tampak dari belakang. Apa yang harus saya lakukan? Apa sekarang saya akan ditangkap? Silakan saja.."

Woo Jin tersenyum aneh pada Sung Gook. dari kejauhan Byung Chul mengamati Sung Gook.

Sung Gook : "Oh tapi itu benar-benar 
kesalahan. Biarkan aku pergi? Aku benar-benar salah lihat." 

(sebenarnya, Sung Gook memukul Pak Kim dan melakukan keributan hanya untuk menghidar dari Byung Chul, agar Byung Chul tidak terus mengikutinya)


Woo Hyun dan Seul Bi duduk berdua dengan ditemani beberapa lilin dimeja. Woo Hyun kemudian bertanya bagaimana pendapat Seul Bi mengenai Hari ini.

Seul Bi : "Ini menyenangkan. Terutama saat kau pingsan." 
Woo Hyun : "Hei! Tiba-tiba saja aku hanya merasa lelah. terlihat Sama sepertimu." 
Seul Bi : "Anggap saja begitu."

Seul Bi lalu mengaatakan kalau Lilin dan musik. terlihat seperti sebuah drama. 

Woo Hyun : "Tidakkah kau pikir itu pernyataan yang sedikit berbahaya?" 
Seul Bi : "Tentang apa?" 
Woo Hyun : "Apa kau tahu apa yang terjadi dalam drama dengan musik dan cahaya lilin?"
Seul Bi : "Mereka berciuman."

menyadari itu Seul Bi langsung menutup mulutnya. (haha)

Woo Hyun : "Lalu akan cepat dialihkan ke pagi yang cerah. Aku pikir kau menyukai drama. Apakah kau menonton bagian itu? Aku mau tidur."

Woo Hyun kemudian beranjak dari duduknya dan pergi. Seul Bi mengucapkan Selamat malam pada Seul Bi.


dikamar, Woo Hyun mengeluh pada dirinya sendiri yang tadi pingsan.

Woo Hyun : "Itu adalah saat yang tepat kalau saja aku tidak pingsan. Aku ini bodoh."

Seul bi bicara dengan bonekanya, ia tersenyum lebar dan mengatakan pada bonekanya Bukankah Woo Hyun terlihat lucu ketika sedang pingsan.


paginya, Woo Hyun tidak melihat Seul Bi berada dirumah, ia bertanya-tanya sendiri apakah Seul Bi pergi lebih dulu lagi. 

Woo Hyun melihat kemeja makan, Seul Bi telah menyiapkan sarapan untuk Woo Hyun.

dipesan itu Seul bi mengatakan kalau dia harus pergi lebih awal untuk melakukan tugasnya. Seul Bi juga memberitahu kalau dia membuatkan Woo Hyun sushi.

Woo Hyun : "Wow! Sushi?"


Woo Hyun membuka kotak bekal yang dibuat Seul Bi. ia melihat didalam kotak bekal itu hanya terlihat nasi gulung, nugget berbentuk ikan dan wassabi. Woo Hyun tertawa melihat kotak itu.

Woo Hyun : "Seperti yg kuduga. Apa ini bisa dimakan?"

Woo Hyun mencoba memakan satu bekal buatan Seul Bi, dan ternyata masakan Seul Bi tidak enak.

Woo Hyun : "Nenek tidak suka 
orang yang membuang-buang makanan."


disekolah, Seul Bi sedang menata bangku dikelas. Seul Bi kaget melihat Sunbaenya datang menemuinya.

Byung Chul : "Bahkan kau harus melakukan ini sekarang?" 
Seul menggerutu : "Sun Bae! Ini bukan hidup yang mudah sebagai manusia."

lalu Byung Chul menggunakan kekuatannya untuk membantu Seul Bi merapikan meja. Seul Bi senang melihatnya.

Seul Bi : "Bisakah kau membantuku lagi besok?"


Byung Chul tersenyum. kemudian ia memberikan buku catatan kematian (catatan hitam) pada Seul Bi.

Seul Bi : "Kau menemukannya? Dimana?" 
Byung Chul : "Ini bukan milikmu."
Seul Bi : "Lalu?"
Byung Chul : "Aku mendapatkannya dari seorang malaikat yang secara sukarela mengembalikan catatan hitamnya untuk menjadi manusia. Setelah berjanji dan bersumpah lagi, catatan ini akan menjadi milikmu. Dan kau akan menjadi malaikat lagi." 

Seul Bi terlihat sedikit sedih. ia lalu tanya apakah setelah itu dia bisa kembali. melihat ekspresi Seul Bi yang tidak bersemangat, Byung Chul tanya apakah Seul Bi tidak senang.

Seul Bi : "Hah? Tentu saja senang. Terima kasih. Tapi mengapa malaikat itu mengembalikan catatan hitamnya 
dan memilih untuk menjadi manusia?"

Byung Chul tidak menjawab pertanyaan Seul Bi. ia mengalihkan pembicaraan dengan menyuruh Seul Bi untuk bersumpah diatas catatan hitam itu.

Byung Chul : "Satu minggu setelah kau bersumpah, maka kau akan menjadi malaikat lagi. Kau memiliki sisa waktu satu minggu. Jangan berikan hatimu pada manusia." 


ketika Seul Bi akan bersumpah, ia melihat Sunbaenya tiba-tiba menghilang. Seul Bi menoleh dan melihat kedatangan Joo Ah. Seul Bi langsung menyembunyikan catatan hitamnya dibalik tubuhnya.

Seul Bi : "Oh, kau datang? Aku sudah selesai membersihkan ruangan."
Joo Ah : "Lain kali, sisakan untuk ku juga."
Seul Bi : "Siapa yang peduli kalau aku yg melakukannya? Karena kita berdualah yg bertugas dikelas." 
Joo Ah : "Aku akan melakukan sisanya. Aku sangat muak 
harus berhutang kepada orang lain."

Joo Ah melihat Seul Bi terlihat aneh, seperti sedang menyembuyikan sesuatu dibelakangnya. Seul Bi hanya diam saja dengan pandangan sedih.


Pak Kim sedang cemas menunggu Bu So Jin lewat. ditangannya terdapat dua buah kopi. ketika Bu So Jin lewat, Pak Kim malah bersembunyi.

Bu So Jin berdiri dibelakang Pak Kim, melihat Bu So Jin berdiri dibelakangnya, Pak Kim pura-pura terkejut melihat Bu So Jin. 

Pak Kim : "Aku sangat menyesal tentang kejadian terakhir kali. Aku tidak bermaksud untuk menarik
rok mu begitu aku hanya mau.."

Bu So Jin meminta Pak Kim Untuk diam. Pak Yoon datang dan melihat Bu So Jin sedang berbincang dengan Pak KIm.

Bu So Jin : "Kau ingin membuat 
pengumuman publik?" 
Pak Kim : "Bukan begitu ..."

Pak Kim menyodorkan kopi pada Bu So Jin sebagai ucapan maaf. Bu So Jin menolak dengan beralasan udaranya panas.


ketika akan pergi, Pak Yoon memanggil Bu So Jin.

Pak Yoon : "Bu guru Choi. Kau bukanlah perawat yg sejati kalau kau
belum bisa mengobati hati seseorang kan?" 
Bu So Jin : "Apa yang kau bicarakan?" 
Pak Yoon : "Dari kehidupan dan pengalaman panjang cinta saya, wajah dan penampilan tidak akan bertahan lama." 
Bu So Jin : "Kau memiliki kemampuan yang besar dan kepribadian yang besar dan sangat gagah! Juga penuh tanggung jawab!"

mereka kemudian melakukan tos. Pak Kim sedikit cemburu melihatnya.

Bu So Jin : "Tapi alasan mengapa kau bercerai adalah.., Aku bertanya-tanya apa alasannya?" 
Pak Yoon : "Benar!! Itulah misteri yang belum terpecahkan." (haha) 

Bu So Jin kemudian menggerakkan tanggannya didepan wajah Pak Yoon sambil mengatakan "Sebuah misteri yang belum terpecahkan." (haha, maksudnya Bu So Jin ngatain Pak Yoon jelek) 

Bu So Jin : "Ini hanya buang-buang waktu."


ketika Bu So Jin akan pergi, Pak Yoon memanggil Bu So Jin untuk menerima kopi dari Pak Kim. 

Pak Yoon mengambil kopi itu dari tangan Pak Kim, Pak kim mengatakan pada Pak Yoon kalau itu tidak masalah jika Bu So Jin tidak mau menerima. tapi Pak Yoon memaksa merebut Kopi itu. 

dan terjadilah insiden kedua, Pak Kim tanpa sengaja memuncratkan kopi yang dibawanya ke rok Bu So Jin. melihat itu, secara reflek Pak Yoon Memukul kepala Pak Kim. 

(haha, kasian bgt ini Pak Kim, udah sakit hati, eh kepalanya digemplang sama Pak Yoon.)

Pak Kim dan Pak Yoon langsung kabur melihat Bu So Jin yang marah besar.


Bu So Jin pergi ketoilet untuk membersihkan roknya yang kotor. 

ketika melihat Jin Hye datang, Bu So Jin bercerita kalau dia cukup populer disekolah sehingga sangat melelahkan. Jin Hye mengiyakan dengan malas. 

Bu So Jin : "Aku tahu adalah wajar bagi kupu-kupu untuk mendatangi bunga. Tapi itu benar-benar melelahkan ketika mereka semua datang bersamaan."

lagi-lagi Jin Hye mengiyakan dengan malas lalu pergi. Bu So Jin kesal melihat Jin Hye yang dingin kepadanya. ketika melihat seorang guru yang lain datang, Bu So Jin menceritakan hal yang sama seperti yang dia katakan pada Jin Hye.


dikelas, Seul Bi memandang catatan hitamnya secara diam-diam. Jin Hye mengiyakan dengan malas. yang duduk disebelah Seul Bi melihat sikap Seul Bi yang aneh. ia lalu menyuruh Seul Bi untuk fokus dikelas. Seul Bi menyembunyikan catatan hitamnya dikolong meja.

Woo Hyun : "Terima kasih untuk sarapan pagi ini."
Seul Bi : "Apa itu enak? Aku akan membuatkannya lagi untukmu." 
Woo Hyun : "Jangan! Aku yg akan membuatnya nanti untukmu. Kau tidak boleh main-main dengan makanan." 


Pak Yoon kemudian menyahut : "Dan kau tidak boleh main-main dalam kelasku. Oh kelas olahraga terlalu mudah untukmu? Berdiri!" 

Woo Hyun dan Seul Bi kemudian bersama-sama berdiri. seluruh murid dikelas berseru. 

Woo Hyun dan Seul Bi saling memandang, mereka kemudian tersenyum. Pak Yoon melarang mereka untuk tersenyum.


ketika jam istirahat, Seul Bi membantu Joo Ah untuk menenteng keranjang. Joo Ah berseru kalau dia bisa membawanya sendiri.

Seul Bi : "Aku suka melakukan segala sesuatu bersama-sama itu lebih baik daripada melakukannya sendiri." 

Joo Ah kemudian mengalihkan tangan Seul Bi. ia mengatakan kalau dirinya benci hal-hal yg menjengkelkan. Seul Bi kembali merebut keranjang itu, untuk ditenteng bersama.

Seul Bi : "Kau seperti Woo Hyun. Kau tidak suka hal-hal yang mengganggu." 
Joo Ah : "Dia hanya mengatakannya saja." 
Seul Bi : "Oh. Lalu apa dia memintaku untuk mengganggunya?"

Joo Ah hanya diam saja. Seul Bi melihat buku yang dibaca Joo Ah yang bercerita mengenai malaikat.

Seul Bi tanya pada Joo Ah bisakah malaikat itu benar-benar jatuh cinta. 

Seul Bi : "Bagaimana? Seorang malaikat tidak memiliki emosi manusia." 
Joo Ah : "Ini kasus yg khusus. Disini malaikat jatuh cinta dengan manusia, sehingga ia menjadi manusia." 
Sel Bi : "Menjadi manusia setelah jatuh cinta dengan manusia?" 
Joo Ah : "Kau tertarik dengan malaikat juga?" 
Seul Bi : "Apa yang terjadi selanjutnya? Setelah dia menjadi manusia." 

Joon A menjawab kalau dirinya tidak tahu karena belum membaca semuanya. setelah itu ia pergi. Seul Bi mengikuti Joo Ah.

Ye Na dan Young Eun ternyata diam-diam mengamati Seul Bi.


ketika melihat Seul Bi sendirian berjalan didekatnya, Ye Na dan Young Eun menghampiri Seul Bi. 

Young Eun : "Kau pasti bekerja 
keras melakukan semua PR-ku tapi aku belum sempat memberikan apa-apa."

Ye Na meminta maaf pada Seul Bi seraya memberikan cola dan es krim. 

Seul Bi : "Apa semua ini untukku? Aku sangat suka ini! Terima kasih!"


Young Eun memberitah pada Seul Bi kalau itu akan lebih enak kalau memakannya secara bersamaan. 

Young Eun : "Pertama makan es 
cream dulu, lalu minum cola-nya. Cobalah."

Seul Bi menurut, ia mencoba apa yang dikatakan Young Eun. dan tak lama kemudian, Seul Bi menyemprotkan cola dan es krim yang dimakannya sehingga mengenai seragam Ye Na. 

Young Eun : "Aigoo Bom nya meledak."

tepat ketika itu Ye Na melihat Woo Hyun berada didekat mereka. ia lalu berakting dengan pura-pura syok sehingga terlihat Seul Bi sengaja melakukannya pada Ye Na. 

Seul Bi : "Apa kau baik-baik saja? Maaf."
Ye Na : "Mengapa kau melakukan ini padaku?" 

Woo Hyun datang mendekat dan tanya apakah Seul Bi baik-baik saja. 

Seul Bi : "Aku baik-baik saja, tapi Ye Na.."

Ye Na lalu berakting dengan berpura-pura baik pada Seul Bi, ia mengatakan kalau dirinya tidak apa-apa.

Woo Hyun tahu kalau Ye Na pasti sengaja melakukannya agar Seul Bi terlihat salah. ia meminta maaf pada Ye Na dengan dingin lalu menarik Seul Bi pergi.

Ye Na : "Seharusnya yg terjadi bukan begini! Sudah berakhir semuanya..."

Sung Yeol lewat dan mengejek mereka berdua yang tampak Sangat kekanak-kanakan. 


Woo Hyun pergi ketoilet, Sung Yeol menyusulnya. Sung Yeol mengatakan pada Woo Hyun untuk melindungi Seul Bi jika Woo Hyun menyukai Seul Bi kalau tidak, sebaiknya Woo Hyun menjauhi Seul Bi.

Woo Hyun : "Kau tertarik dengan Seul Bi, apakah ini cinta atau hanya persahabatan?" 
Sung Yeol : "Kau membuat hidupnya jadi sulit." 
Woo Hyun : "Jangan pedulikan dia. Jika ada yang harus melindunginya, itu adalah aku. Kau, menyingkirlah."

setelah itu Woo Hyun pergi, Sung Yeol terlihat kesal dengan ucapan Woo Hyun.


Seul Bi keloker untuk mengambil pakaian olahraganya. Seul Bi berencana untuk mengganti seragamnya yang kotor dengan pakaian olahraga. 

melihat Ye Na yang juga pergi keloker, Seul Bi menghampirinya dan meminta maaf. ia tanya Haruskah dia mencuci seragam Ye Na.

Ye Na : "Tidak apa-apa! Menjijikkan ..."

Seul Bi takjub ketika melihat Ye Na mengeluarkan uang dari dalam ponselnya.

Seul Bi : "Kau menyimpan uang di sana?" 
Ye Na : "Kau tahu ini apa? Ini, biaya untuk laundry." 
Seul Bi : "Tidak! Aku yg harusnya memberikan uang padamu." 
Ye Na : "Tidak apa-apa. Jangan katakan apa-apa lagi, cukup kau mengambilnya." 
Seul Bi : "Biarkan aku meminjam uang 
dari Woo Hyun, tunggulah sebentar."

ketika Seul Bi akan pergi, Ye Na berteriak kesal mengatakan kalau ia bilang tidak apa-apa. 

Ye Na menyerahkan uang itu pada Seul Bi. Young Eun tiba-tiba muncul dan mengambil uang itu dari tangan Ye Na.

Young Eun : "Dia bilang dia tidak membutuhkannya. Terima kasih!" 


Woo Hyun, Seul Bi dan Ki Soo pulang bersama. Ki Soo tanya pada Woo Hyun kapan Nenek pulang. ia mengeluh karena tidak ada tempat untuknya bekerja selain disana. 

Ki Soo : "Ayo kita bermain game! 
Kau yg bayar dan traktir juga aku ramen." 
Woo Hyun : "Lee Seul Bi, ikutlah bersama kami." 
Ki Soo : "Kenapa mengajak Seul Bi? Dia tidak bisa bermain game. Udara disana benar-benar buruk." 

Seul Bi bilang tidak perlu untuk mengajaknya, ia akan pulang dan beristirahat dirumah. Woo Hyun tanya apakah Seul Bi sakit. Woo Hyun lalu mengatakan kalau dia akan pulang saja kerumah.

Ki Soo : "Ah, Woo Hyun, kau penghianat. Jadi seperti ini saat kau sudah punya pacar?" 
Woo Hyun : "Pacar apaan?" 
Seul Bi : "Aku tidak sakit. Aku harus mencuci seragamku. Pergilah bermain game dengan Ki Soo."

Woo Hyun tanya apakah Seul Bi tidak apa-apa sendirian, karena Nenek tidak ada dirumah. 

Seul Bi : "Jangan khawatir. Aku punya waktu yang menyenangkan untuk bisa menonton drama sendirian." 
Woo Hyun : "Aku akan pulang secepatnya." 

kemudian Woo Hyun pergi untuk bermain game bersama Ki Soo.


ketika sampai rumah, Seul Bi melihat seorang kakek-kakek berdiri didepan kedai Nenek. kakek-kakek itu tanya pada Seul Bi dimana Nyonya Gong.

Seul Bi : "Dia sedang berlibur. Apa ada sesuatu?"
kakek : "Dia ingin menjual toko ini. 
Dan sekarang ada seseorang yg ingin membelinya." 
Seul Bi : "Dia ingin menjual toko ini?"
Kakek : "Katakan padanya bahwa butuh beberapa waktu untuk menemukan
seseorang yang cocok dengan kondisi tokonya. Tolong beritahu dia untuk menghubungiku saat dia sudah kembali." 


setelah kepergian kakek itu, Seul Bi menghubungi Nenek dan memberitahu pesan dari kakek itu.

Nenek mengatakan kalau dia akan mengurusnya, Nenek juga berpesan untuk tidak mengatakan kepada Woo Hyun. 

Seul Bi heran mengapa Nenek ingin merahasiakannya dari Woo Hyun. ia juga merasa aneh karena suara nenek tidak ada tenaganya. Seul Bi lallu berseru kalau ia merindukannya. 


Nenek ingin menghubungi Jin Hye, tapi karena ragu, ia urung melakukannya.

Nenek : "Tidak!! Dia ingin Woo Hyun untuk pindah. sehingga bisa melindungi dirinya dan anaknya 
yg bahkan tidak ada hubungan darah. Tidak akan! Aku tidak akan pernah menemuinya. Bagaimana dengan bayi-ku (Woo Hyun)?" 


Ki Soo ternyata mengajak Woo Hyun untuk bekerja paruh waktu membuat boneka disuatu tempat bukannya bermain game.

(mereka membuat boneka yang sama seperti boneka milik Seul Bi)

Woo Hyun : "Apa kau sengaja menipuku?" 
Ki Soo : "Kau tidak akan mau datang jika aku tidak melakukannya."
Woo Hyun : "Hei. Kau harus tahu aku ini adalah pekerja yg mahal!" 

ketika melihat boneka itu dengan jelas, Woo Hyun merasa kalau dirinya pernah melihat boneka itu di suatu tempat.

Ki Soo : "Lakukanlah seperti kau adalah seorang profesional. Oke?" 

Ki Soo bercerita kalau saudaranya menjadi kapten tim sepak bola di sekolahnya. 

Ki Soo : "Bukankah dia mengagumkan?" 
Woo Hyun : "Lalu?" 
Ki Soo : "Dia membutuhkan seragam dan sepatu.."
Woo Hyun : "Lakukan dengan benar. Itu kurang rapi." 
Ki Soo : "Urus saja pekerjaanmu." 
Woo Hyun : "Hei. Aku akan mengambil ini sebagai hadiah." 
Ki Soo : "Jangan! Kita harus bayar 
kalau ada salah satu yang hilang." 

Ki Soo tanya apakah itu untuk Seul Bi. Woo Hyun menyahut meminta Ki Soo untuk tidak tanya lagi kalau kau sudah tahu jawabannya.


dirumah Seul Bi sedang menatap buku catatan hitam. ketika ia akan bersumpah diatas buku catatan kematian, teleponnya bunyi. Seul Bi sedikit heran mengetahui yang meneleponnya adalah Ye Na.

suara Ye Na ditelepon : "Sekarang aku tidak punya alasan untuk tetap hidup, Mohon jaga Woo Hyun dengan baik."
Seul Bi : "Jangan lakukan itu, Ye Na. Aku akan segera datang. 
Kau dimana?"


Seul Bi pergi untuk menemui Ye Na. Seul Bi tanya apakah Ye Na baik-baik saja, ia mengatakan kalau dirinya sangat khawatir.

Ye Na : "Jangan mengasihani aku." 
Seul Bi : "Aku tidak mengasihanimu. 
Kau hanya terlihat menyedihkan. Kau tidak akan bisa lagi melihat Woo Hyun jika kau mati. Kalau kau sangat menyukainya, kau harus tetap hidup dan melihatnya." 
Ye Na : "Apa gunanya terus melihatnya. Dia bahkan tidak memperdulikanku. Dia hanya memperhatikanmu. Aku tidak pernah ada dalam penantiannya."
Seul Bi : "Maksudmu perhatiannya?" 
(haha pabo ah Ye Na, masih sempet-sempetnya dalam situasi seperti ini salah ngomong :D) 

Ye Na : "Aku yang menyukainya lebih dulu. Kalau bukan karenamu.., Cintaku.., Pengakuanku..., Tidak akan menyedihkan seperti ini." ucapnya seraya menangis.
Seul Bi : "Jadi manusia akan menangis saat mereka menyukai seseorang.."
Ye Na : "Karena hatiku sakit. Bukankah wajar akan terluka.. ketika dirimu sangat menyukai seseorang?" 
Seul Bi : "Aku menyesal karena membuatmu terluka. Jangan menangis." 
Ye Na : "Maaf saja tidak cukup." 
Seul Bi : "Tidak ada yang bisa aku lakukan. Maaf." 
Ye Na : "Jika kau menyesal, tolong belikan aku tisu dan minuman."
Seul Bi : "Baik. Tunggulah sebentar."

ketika Seul Bi akan pergi, Ye Na memberi uang pada Seul Bi untuk membayar. Seul Bi mengatakan kalau dia punya uang. Ye Na menyahut kalau dia yang memintanya. Ye Na juga menyuruh Seul Bi untuk meninggalkan tasnya.

ketika Seul Bi pergi, diam-diam Ye Na membuka isi tas Seul Bi. 


Woo Hyun pulang dengan membawa sebuah boneka untuk Seul Bi. ia tampak sangat senang.


Seul Bi mengantarkan Ye Na pulang. Ye Na mengatakan kalau Seul Bi tidak perlu mengantarnya.

Seul Bi : "Aku mengkhawatirkanmu."
Ye Na : "Jangan khawatir. Aku tidak akan melakukan hal yang buruk. Woo Hyun bukanlah satu-satunya pria di dunia ini. Aku rasa memang butuh waktu yang cukup lama, tapi aku akan segera melupakannya." 
Seul Bi : "Kau akan bertemu cowok yang keren, karena kau ini manusia wanita yang cantik."

tapi Ye na kemudian berseru kalau Tidak ada yang lebih keren lagi dari Woo Hyun. 

Seul Bi : "Ketika waktu berlalu, dia akan menyadari bagaimana perasaanmu terhadapnya."
Ye Na : "Ketika waktu berlalu? 
Bagaimana denganmu?" 
Seul Bi : "Aku harus kembali." 
Ye Na : "Kembali? Kemana?" 

Seul Bi lalu mengalihkan pembicaraan dengan mengatakan kalau dirinya harus segera pulang kerumah karena pasti Woo Hyun sudah menungunya. 

Ye Na meminta Seul Bi untuk tidak memberitahu Woo Hyun kalau mereka saling bertemu.


Ye Na pergi menemui Young Eun yang sudah menunggunya di restaurant hot dog. Young Eun tanya apakah Ye Na sudah melakukannya. Ye Na menjawab tentu saja sudah.

Ye Na : "Tapi aku rasa Lee Seul Bi orang yang baik meskipun.."
Young Eun : "Hei. Dia hanya berpura-pura!"
Ye Na : "Dia juga tampak bodoh. Apa Woo Hyun menyukai gadis bodoh? Aku juga sedikit paling bodoh."

Young Eun : "Maksudmu baekchimi? baekchimi!!"

(ketika itu Ye Na salah berbicara dia berkata dongchimi bukannya baekchimi yg berarti sibodoh manis)

diam-diam Joo Ah memperhatikan mereka.


Seul Bi pulang kerumah dengan lesu, ia mengatakan apakah menyukai seseorang sungguh menyakitkan.

Seul Bi : "Dan kau juga akan menangis? Kalau aku tidak menangis, apa itu berarti aku tidak menyukai orang itu? Ini sangat rumit."

tanpa sengaja Seul Bi berpapasan dengan Woo Hyun yang juga akan pulang kerumah.

Woo Hyun : "Ada apa ini? Kau tampak kelaparan." 
Seul Bi : "Mengapa kau pulang begitu terlambat?"
Woo Hyun : "Oh. Kau sedang menungguku ya? Kau darimana?" 

mengingat pesan Ye Na yang mengatakan untuk tidak bercerita pada Woo Hyun, Seul Bi berbohong kalau dia hanya pergi untuk berjalan-jalan. 

Woo Hyun : "Apa kau datang ke sini untuk menemuiku? Kau harusnya meneleponku. Jadi aku bisa pulang lebih cepat." 
Seul Bi : "Begitukah?"


Seul Bi lalu tanya apa yang dibawa Woo Hyun. Woo Hyun memberitahu kalau itu adalah sebuah hadiah untuk Seul Bi.

melihat boneka itu sama seperti miliknya, Seul Bi berseru kalau itu adalah teman dari adiknya! 

(Seul Bi menganggap boneka yang ditemukannya adalah sebagai adiknya)


Seul Bi : "Sekarang dia tidak akan kesepian lagi." 
Woo Hyun : "Peganglah tangan."

Seul Bi diam dan bingung.

Woo Hyun : "Apa yang kau pikirkan? 
Maksudku pegang ini (tangan boneka). Tanganku ini mahal. Jangan pernah berpikiran untuk memegangnya. Ayo pergi." 

mereka lalu pulang bersama dengan tangan yang menggandeng boneka.


bersambung...

9 comments:

  1. blog ini yang paling update deh soal High School Love On :)
    makasih banget ya..gak sempurna kalo gak baca sinopsisnya juga cuz krg pndai dlm bhs inggris sih :D jadi pas ntn streamingnya ya cuma manggut2 aja :v
    semangat terus ya mba..ditunggu sinopsis eps 7 ! FIGHTING ! ;)

    ReplyDelete
  2. Suka banget am woo hyun dan seuL bi
    thanks ea min udah update ep 6nya
    Fighting !!
    Setia menunggu nih ^^

    ReplyDelete
  3. penasaran sama apa yang dimasukin Ye Na ke tasnya Seul Bi -_-
    ditunggu episode selanjutnya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalau gak salah sih Ye Na bukan memasukkan sesuatu kedalam tas Seul Bi, melainkan mengambil sesuatu dari tas Seul Bi. dan kemungkinan Ye Na ngambil ponsel Seul Bi karena ketika dicafe dia sempat tanya pada Young Eun, 'apakah sangat tidak nyaman tanpa ponsel?'. hanya saja gak saya tulis bagian itu :)

      Delete
  4. akhirnya yang ditunggu keluar jg.
    makasih banyak udah selalu cepet update sinopsisnya.
    ditunggu kelanjutannya deh mb.
    smangat !!!!

    ReplyDelete
  5. What a fantabulous post this has been. Never seen this kind of useful post. I am grateful to you and expect more number of posts like these. Thank you very much.
    Cute Dog Clothes

    ReplyDelete