August 31, 2014

SINOPSIS HIGH SCHOOL - LOVE ON EPISODE 7

Dilarang meng-COPAS SEMUA ARTIKEL yang ada didalam blog ini!!! tolong hargailah kerja keras penulis!!!


==== EPISODE 7 ====

pagi hari ketika dirumah, Seul Bi sedang sibuk merapikan seragamnya dan bersiap untuk pergi kesekolah. setelah itu, Seul Bi berpamitan pada kedua bonekanya.


Woo Hyun berteriak menyuruh Seul Bi untuk bergegas, jika tidak maka dia akan meninggalkan Seul Bi. Seul Bi berseru kalau dia akan datang. kemudian ia memindah kan isi tasnya kedalam tas sekolahnya. tanpa sepengetahuannya, Seul Bi memasukkan sebuah dompet (milik Ye Na) kedalam tas sekolahnya.


EPISODE 7 : Ragu? Saat kamu mempercayai yang lain!

Seul Bi, Woo Hyun dan Ki Soo berangkat kesekolah bersama. Ki Soo mengajak Woo Hyun untuk bermain basket saat makan siang atau makan pizza bersama. Seul Bi bilang kalau dia ingin ikut dan akan menjadi wasitnya, yang nanti kalah juga harus mentraktirnya.

Woo Hyun yang optimis nanti menang, langsung mengatakan pada Ki Soo kalau dia merasa kasihan pada Ki Soo karena nanti Seul Bi pasti makannya banyak.

sedangkan Ki Soo yang juga merasa nanti akan menang, berkata sebaliknya. ia merasa kasihan pada Woo Hyun karena dia belum makan tadi malam. (jadi nanti pasti makannya akan lebih banyak lagi dibandingkan Seul Bi)

lalu mereka tertawa.

ketika melihat Sung Yeol lewat, Seul Bi memanggilnya. Seul Bi tanya apa Sung Yeol mau ikutan main basket juga karena dia yang akan jadi wasitnya.

Ki Soo : "Si atlet Seong Yeol. Kau harus di tim ku. Setuju?"
Sung Yeol : "Aku tidak ikut."
Woo Hyun : "Pemikiran bagus. Kamu tidak mau bermain karena tahu akan kalah. Pintar sekali!"

melihat Woo Hyun mengejeknya, Sung Yeol langsung bilang sampai jumpa nanti saat makan siang. setelah itu ia pergi.

Seul Bi langsung mengatakan pada Woo Hyun Kalau memang benar cowok berkelahi supaya dewasa maka Woo Hyun akan cepat tinggi.

kemudian Seul Bi meninggalkan Woo Hyun dan mengejar Sung Yeol. 


Woo Hyun kesal melihatnya. Ki Soo langsung memvonis mereka terlibat cinta segitiga. Woo Hyun langsung memiting kepala Ki Soo.

Woo Hyun : "Kau mau tambah tinggi juga? Dasar pengkhianat. Jadi timnya siapa?"

Ki Soo hanya pasrah dan merengek kesakitan. (haha)


disekolah, Ye Na dan Young Eun menemui Jae Suk secara rahasia. mereka sepertinya meminta Jae Suk untuk melakukan suatu hal.

Jae Suk : "Kau pikir aku bodoh?Kenapa harus kulakukan?"
Young Eun : "Kuberi kau satu kesempatan. Aku kasihan melihatmu
selalu kalah dengan Shin Woo Hyun."

Jae Suk berdiri dari duduknya dan kesal. ia minta Young Eun dan Ye Na tidak memaksanya. Ye Na ketakutan melihat Jae Suk marah, lalu ia memohon pada Jae Suk.

Jae Suk : "Kupikir kau menykai Shin Woo Hyun."
Ye Na : "Karena itulah kulakukan ini. Harusnya kau tahu rasanya
karena kau suka Da Yool."
Jae Suk : "Tak masalah kalau Shin Woo Hyun terlibat masalah lagi?"
Ye Na : "Woo Hyun, kau tak perlu menyentuhnya."
Jae Suk : "Yah, sepertinya menyenangkan."


setelah menemui Jae Suk, Ye Na dan Young Eun kembali kekelas. Ye Na sibuk mengobrak abrik lokernya untuk mencari ponselnya yang hilang.

Young Eun meminta Ye Na untuk lebih detail mencarinya, dengan sedih Ye Na bilang kalau memang benar tidak ada.

Da Yool menghampiri mereka dan tanya ada apa. Young Eun mengatakan kalau ponsel Ye Na hilang Ada uang tunai untuk bayar sekolah juga.

Da Yool : "Ya Tuhan, berapa banyak?"
Ye Na : "200,000 Won."

Young Eun langsung tanya Bukannya Ye Na bilang bertemu Seul Bi kemarin malam. Ye Na mengatakan kalau dia yakin semua masih ada sebelum bertemu Seul Bi. tapi dia kehilangan setelah itu.

Young Eun : "Aku sedang berpikir.., bukannya Seul Bi tertarik bagaimana kamu nyimpan uang di ponsel?"
Ye Na : "Iya, benar."

lalu Young Eun memanggil Seul Bi. Ye Na tanya padanya apa Seul Bi melihat ponselnya semalam. murid dikelas memperhatikan mereka.

Seul Bi : "tidak, kenapa? ponselmu hilang?"
Ye Na : "sudahlah, tidak perlu dipikirkan."

Ye Na langsung kembali kebangkunya dengan kesal. Young Eung langsung berseru "Apa-apa'an ini? Di kelas kita ada maling?"

Seul Bi terlihat bingung. sedangkan Joon Ah diam-diam merasakan kalau Seul Bi akan menjadi korban penjebakan Ye Na dan Young Eun.


ketika Chun Shik akan keluar dari kamar mandi, Jae Suk dan genknya menghadangnya.

Tae Ho mengadahkan tangannya pertanda dirinya meminta uang pada Chun Shik. lalu Chun Shik memberikan uang sakunya pada Tae Ho.

Byung Wook ikut-ikut mengadahkan tangannya pada Chun Shik. Chun Shik bilang kalau dia hanya punya uang itu saja. Tae Ho tersenyum dan menyuruh Chun Shik untuk menyerahkan ponselnya.

Chun Shik memohon untuk tidak mengambil ponselnya. Byung Wook langsung memukul kepala Chun Shik dan bilang kalau mereka tidak akan mengambil ponselnya.

kemudian Chun Shik menyerahkan ponselnya pada Byung Wook. Byung Wook membuka ponsel Chun Shik lalu menaruh uang kedalamnya. mereka menyuruh Chun Shik untuk menaruh ponselnya ditas Seul Bi secara diam-diam jangan sampai ada yang tahu.


saat istirahat dan kelas kosong tidak ada orang, Chun Shik diam-diam menaruh ponselnya kedalam tas milik Seul Bi. setelah itu Chun Shik bilang kalau ini Bukan salahnya. hidupnya semakin susah gara-gara ada Seul Bi. lalu ia segera pergi dari kelas.


Woo Hyun dan Sung Yeol sedang bermain basket bersama tim mereka masing-masing dan Seul Bi yang menjadi jurinya.

dengan percaya diri Woo Hyun bilang kalau Sung Yeol tidak akan bisa merebut bola dari tangannya. Sung Yeol menyahut kalau dia bisa merebut bola kapan saja.

Woo Hyun : "Akan kubiarkan kau mencobanya."

Sung Yeol : "Aku tidak butuh izinmu."

dan dalam sekejap Sung Yeol mampu untuk merebut bola dari tanganWoo Hyun. Woo Hyun menarik Sung Yeol dan memintanya untuk mengembalikan bola. Woo Hyun menggelitiki Sung Yeol. Sung Yeol tertawa karena kegelian.


Seul Bi meniup peluitnya, dan menyuruh mereka berdua untuk keluar. Woo Hyun dan Sung Yeol langsung tanya kenapa secara bersamaan. Seul Bi memberikan mereka kartu merah. 


Pak Yoon masuk kedalam kelas untuk mengajar. Byung Wook berbisik pada Chun Shik kalau Pak Guru sudah ada dikelas. Chun Shik terlihat ketakutan.

lalu Chun Shik mengangkat tangannya dan melapor pada Pak Yoon kalalu ponselnya hilang.

Pak Yoon : "Apa? ponselmu hilang? Yakin kamu membawanya ke sekolah?"
Chun Shik : "Saya yakin membawanya. Saat makan siang masih ada. Ada uangnya juga di dalam."

Pak Yoon langsung meminta semua murid dikelas untuk menaruh tas mereka diatas meja dan memeriksa barang bawaan mereka.

Suk Hoon langsung mengatakan pada Pak Yoon kalau mereka mempunyai hak sipil. Pak Yoon tidak boleh menggeledah tanpa memberitahu mereka sebelumnya. mengingat itu Pak Yoon menganguk. Young Eun berseru kalau mereka harus segera menangkap malingnya.

Pak Yoon kembali berteriak meminta mereka untuk menaruh tasnya kembali keatas meja dan mengeluarkan isinya.


ketika mengeluarkan isi didalam tasnya, Seul Bi kaget melihat ada sebuah ponsel asing dari dalam tasnya. Woo Hyun yang melihatnya tanya itu ponsel siapa.


Tae Ho langsung berseru kalau itu ponsel milik Chun Shik. Semua yang ada dikelas melihat kearah Seul Bi. Pak Yoon menghampiri Seul Bi dan langsung mengambil ponsel itu. kemudian Pak Yoon meminta Chun Shik untuk memeriksanya.

Chun Shik membuka ponselnya dan melihat ada uangnya didalam. ia lalu bilang kalau itu memang benar ponselnya. Pak Yoon tanya apakah Chun Shik yakin kalau itu ponselnya.

murid-murid dikelas berseru. Pak Yoon berteriak menyuruh mereka diam.

Seul Bi : "tidak! kalian pasti salah!!" ucapnya lemah.

Sung Yeol melapor pada pak guru kalau Seul Bi terus bersamanya
selama makan siang. Woo Hyun langsung menyahut ini aneh, siapa yang melakukannya. Pak Yoon tampak bingung.

ketika Pak Yoon akan menghampiri Seul Bi untuk bertanya sesuatu, Ye Na memanggilnya.

Ye Na melapor kalau Sebenarnya, ponselnya juga hilang. ia mengatakan kalau ponselnya Hilang setelah ia bertemu Seul Bi kemarin malam.

Young Eun mengatakan kalau Di dalam ponselnya Ye Na ada uang 200,000 Won.


mendengar itu, Pak Yoon langsung menyuruh Seul Bi untuk mengeluarkan seluruh isi dari dalam tasnya.

Woo Hyun membantu Seul Bi mengeluarkan isi dari dalam tas. mereka berdua kaget ketika melihat ada sebuah dompet asing. ketika Woo Hyun membukanya, terdapat ponsel milik Ye Na.

Seul Bi : "Apa-apaan ini? Aku tidak mencurinya."

Pak Yoon memberikan ponsel itu pada Ye Na dan menyuruhnya memeriksa apakah uangnya ada. Ye Na membuka ponselnya dan ternyata uangnya tidak ada.

dengan lemah Seul Bi mengatakan pada Pak Yoon kalau dia tidak melakukannya. Pak Yoon menyuruh Seul Bi untuk ikut dengannya.


Pak Kim dan Pak Yoon membawa Seul Bi, Ye Na dan Chun Shik keruang guru.

Pak Kim : "Sel Bi, Sebuah kesalahan bukanlah kejahatan. Akui saja dan jujurlah pada kami."
Seul Bi : "Saya tak melakukannya."

Seul Bi menoleh pada Ye Na dan Chun Shik, tapi mereka mengalihkan pandangan mereka dari Seul Bi.

Pak Kim : "Mengambil barang temanmu
bukanlah lelucon. Itu kejahatan!"

Pak Yoon tanya kenapa Pak Kim malah banyak bicara, bukankah buktinya sudah ada. Pak Yoon tanya pada Seul Bi apakah dia mau dibawa ke kantor polisi. Seul Bi menyahut kalau dia sungguh tidak melakukannya.

Ye Na mengatakan pada Pak Yoon dan Pak Kim untuk membiarkan masalah ini, toh, ponsel mereka sudah ketemu jadi tidak masalah.

Ye Na : "Salahku juga tak hati-hati meletakkannya."

kemudian Pak Yoon tanya bagaimana dengan Chun Shik.

Chun Shik : "Saya juga tidak apa-apa. uangnya juga masih ada."

Pak Yoon langsung bilang kalau mereka akan menyelesaikan dengan kerja sosial. Pak Kim protes pada Pak Yoon kalau dia tidak bisa semudah itu menyelesaikan masalah ini.

Pak Yoon : "Pak Kim! Aku sudah buat
yang very complicated jadi very simple untuk Anda." (haha)

Pak Kim mengacuhkan Pak Yoon, Pak Kim mengatakan pada Seul Bi kalau Ye Na dan Chun Shik sudah memaafkannya, jika Seul Bi sulit untuk meminta maaf sekarang, mereka akan memberi Seul Bi waktu.

Pak Yoon langsung menyahut : "Kasih waktu untuk apa? Untuk Istri yang suka kabur? Istri?"

mengingat kata istri, Pak Yoon langsung sedih. (haha)

Seul Bi : "Saja tidak melakukan hal yang salah."

Pak Kim mengangguk dan bisa mengerti Seul Bi. ia lalu mengatakan kalau Seul Bi akan ikut kerja sosial selama seminggu. Pak Kim juga meminta Seul Bi untuk memikirkan kesalahan yang telah dilakukannya. Seul Bi sedih mendengarnya. 


dikelas, Ki Soo kaget mengetahui Seul Bi mencuri. Woo Hyun kesal mendengar ucapan Ki Soo ia minta Ki So untuk diam.


Da Yool sedang berbicara dengan Young Eun. ia meledek Seul Bi yang tadi sok pura-pura tidak tahu. diam-diam Joon Ah menguping pembicaraan Da Yool.

Woo Hyun muak berada didalam kelas karena semuanya menjelekkan Seul Bi, ia beranjak dari duduknya dan langsung pergi.


selesai memberikan pengarahan pada Seul Bi, Pak Kim berkata kalau dia percaya pada Seul Bi, jadi dia akan menunggu. (menunggu Seul Bi untuk mengakui semuanya). setelah itu Pak Kim pergi.

ketika Ye Na akan pergi juga, Seul Bi menahannya dengan memegang tangan Ye Na.

Seul Bi : "Yang kau katakan tadi malam padaku, semuanya bohong?"

Ye Na menghempaskan tangan Seul Bi lalu tanya apa yang Seul Bi lakukan.

Seul Bi : "Kenapa kau melakukan ini padaku?"
Ye Na : "Kamu sungguh tidak tahu malu ya. Benar tidak tahu kenapa? Aku tidak menyukaimu."
Seul Bi : "Apa aku melakukan kesalahan?"
Ye Na : "Pikirkan apa yang kamu ambil dariku. Kehadiranmu adalah kesalahan."

lalu Seul Bi bilang kalau dia menyesal terlihat seperti itu dihadapan Ye Na. Ye Na menyahut meminta Seul Bi untuk berhenti bersikap seolah dia malaikat. ia juga berkata kalau Seul Bi sangat menyebalkan.


Woo Hyun melihat Seul Bi, ia menarik Seul Bi kesuatu tempat. kemudian Woo Hyun tanya kenapa Seul Bi melakukannya (mencuri).

Seul Bi : "Apa? Kau juga tidak percaya padaku?"
Woo Hyun : "Aku hanya ingin tahu kebenarannya. Kenapa ponselnya bisa ada di tasmu?"

Seul Bi menjelaskan kalau ponselnya Chun Shik dia tidak pernah tahu. sedangkan ponsel Ye Na, Seul Bi merasa kalau Ye Na sendiri yang menaruh sendiri kedalam tasnya.

Woo Hyun tanya kenapa Seul Bi tidak bilang kalau bertemu Ye Na kemarin malam. Seul Bi menjawab kalau Ye Na memintanya merahasiakannya.

Woo Hyun : "Rahasia yang semua orang tahu? Aku harus tahu yang sebenarnya supaya bisa membantumu."
Seul Bi : "Sebenarnya? Sudah kubilang. Aku tidak mencurinya."
Woo Hyun : "Kenapa kau keluar dan membuat masalah? Sekarang apa yang akan kau lakukan? Bukti-buktinya ada."

Seul Bi kesal dan kecewa karena Woo Hyun tidak mempercayainya, ia melangkah pergi dari hadapan Woo Hyun. tapi Woo Hyun segera menarik Seul Bi dan bertanya lagi apa Seul Bi tidak tahu masalah apa yang sudah terjadi karenanya.

Seul Bi : "Aku lihat kau tidak percaya padaku."

Setelah mengatakan itu, Seul Bi pergi. Woo Hyun bicara sendiri kalau bukan seperti itu maksudnya.


dirumah sakit, Nenek sedang mengemasi pakaiannya dan bersiap untuk pulang. Dokter memperingatkan kalau Nenek pasti akan kesulitan untuk bernafas. Dokter meminta Nenek untuk cepat kembali.

Nenek : "Aku sungguh tidak akan bisa bernafas kalau tidak melihat cucuku. Aku harus melihatnya supaya bisa terus hidup. Aku sudah cukup beristirahat di sini."


kembali kesekolah. Jae Suk dan genknya sedang mengintrogasi Chun Shik disalah satu ruangan yang ada disekolah.

Tae Ho tanya, Seul Bi tadi bilang apa pada Pak Guru. Chun Shik mengatakan kalau Seul Bi tadi bilang tidak melakukannya. Chun Shik memberitahu kalau masalahnya semakin gawat karena Seul Bi tidak mau minta maaf. Byung Wook berkomentar kalau Seul Bi lebih tangguh dari perkiraannya.

Byung Wook : "Chun Shik, dia lebih baik darimu."
Chun Shik : "Kalau Seul Bi terus tanya padaku, aku harus bagaimana?"
Jae Suk : "Kenapa tanya kami? Kau kan yang memulainya."
Chun Shik : "Aku? Aku melakukan apa yang kalian suruh."

kemudian mereka menghajar Chun Shik. 


Woo Hyun sedang mencari Chun Shik diseluruh sudut sekolah. lalu Woo Hyun menemukan Chun Shik duduk sendirian digudang.

Woo Hyun tanya apa Chun Shik dipukuli lagi. Chun Shik diam tak menjawab, ia bangkit dan akan pergi.

Woo Hyun : "Yang menaruh ponselmu di tasnya Seul Bi, apa Jae Suk orangnya?"
Chun Shik : "Bukan."
Woo Hyun : "Kalau gitu kau?"
Chun Shik : "Bukan, kenapa aku?"
Woo Hyun : "Apa Jae Suk memaksamu melakukannya? Jawab!"

Chun Shik bilang kalau saat itu ponselnya benar-benar hilang dan dia tidak tahu apa-apa. Woo Hyun mengingatkan Chun Shik kalau Seul Bi disalahkan gara-gara dia. Seul Bi telah menjadi korban.

Chun Shik : "ponselku hilang. Terus aku dipukul Jae Suk. Yang jadi korban itu aku."

Woo Hyun kesal karena Chun Shik tidak mau mengatakan yang sebenarnya. ia mencengkram baju Chun Shik.

Woo Hyun : "Kau selalu dipukuli setiap hari karena kau selalu lari. apa kau tidak lihat, kau telah membuat orang lain menjadi korban?"


Seul Bi tiba-tiba datang dan bertanya apa Chun Shik baik-baik saja, lalu ia tanya lagi Siapa yang memukuli Chun Shik. Woo Hyun langsung mengatakan kalau bukan dia yang melakukannya.

Seul Bi : "Kau tidak melakukannya kan? Kau harus mengatakan yang sebenarnya supaya aku bisa bantu."
Chun Shik : "Mana mungkin kau bisa membantu? Kau kan yang mencurinya."

Woo Hyun kesal mendengar Chun Shik berkata seperti itu, ia mengumpat Chun Shik.

Seul Bi meminta Woo Hyun untuk tidak ikut campur karena ini adalah masalahnya.

Woo Hyun : "Jangan ikut campur? Yang membuat masalah tambah rumit itu kau."

Seul Bi tidak menghiraukan Woo Hyun, ia mengajak Chun Shik untuk pergi ke UKS. tapi Chun Shik menampiknya dan pergi. Seul Bi mengikuti Chun Shik. Woo Hyun mengeluh kalau dia bisa-bisa gila karena ini.


ketika dikelas, Seul Bi mengatakan pada Pak Kim kalau dia tidak mencuri. Pak Kim meminta Seul Bi untuk meminta maaf pada teman-temannya.

Sung Yeol menyahut kalau Kebenarannya masih belum terungkap. ia bilang kalau Pak Kim Tidak adil jika hanya percaya Ye Na dan Chun Shik.

Pak Kim : "Aku bukannya tak percaya Seul Bi. tapi Buktinya sudah ada."
Woo Hyun : "Kalau buktinya dipalsukan bagaimana?"
Pak Kim : "Ragu... hanya akan
membuat keraguan lain."


ketika menuju kelokernya, semua murid menatap Seul Bi dengan benci. dan saat membuka lokernya, ia melihat banyak sampah didalam lokernya.

Seul Bi membuka tulisan dikertas yang ditaruh didalam lokernya, dan semuanya berisi makian untuknya.

[Seul Bi, dasar maling!], [Kenapa masih hidup?], [Mati saja].

Seul Bi menjadi sedih.


Da Yool dan teman-temannya berdiri disamping Seul Bi dan mengejeknya. 

Da Yool : "Sekarang kau bahkan mencuri sampah?"

mereka mengeluh kalau sudah tidak merasa nyaman lagi di sekolah.

Seul Bi mengatakan pada mereka kalau lokernya bukanlah tempat sampah.

mereka mengolok Seul Bi yang sungguh tak tahu malu. mereka bilang kalau tidak mau berbicara dengan penjahat. kemudian mereka pergi. Joon Ah kebetulan melihat itu semua. tapi dia hanya diam saja tidak melakukan apa-apa.


Seul Bi mengambil sampah yang berserakan dilantai. Sung Yeol datang dan membantunya.  Seul Bi bilang kalau dia harus bersihkan lokernya karena kotor sekali.

Sung Yeol : "Aku tahu bukan kau pelakunya."
Seul Bi : "Sungguh? terima kasih!"


Nenek sudah pulang kerumah. ia menyalakan lampu dikedainya. lalu Nenek memegang kursi pelanggan dan berkata kalau mereka sudah bekerja begitu keras.


Seul Bi dan Woo Hyun pulang sekolah bersama-sama. Woo Hyun bilanng kalau dia yang memukuli Chun Shik. Seul Bi menghentikan langkahnya dan menatap Woo Hyun. Woo Hyun tertegun karena Seul Bi menatapnya seperti itu.

Seul Bi : "Aku tidak pernah menyangka kau akan memukul Chun Shik."
Woo Hyun : "lalu kenapa kau tadi terlihat ragu (tidak percaya)?"
Seul Bi : "Maksudmu kenapa bisa
aku tidak percaya padamu?"
Woo Hyun : "Bukan begitu. Aku tidak tahu kenapa sampai terjadi seperti ini. Aku hanya tidak suka kau dipermainkan.

Seul Bi bilang kalau seandainya saja Woo Hyun percaya padanya, maka dia tidak akan menjadi seperti ini.

melihat pintu kedai terbuka, Seul Bi segera berlari dan memanggil Nenek.

Woo Hyun memanggil Seul Bi untuk menjelaskan maksudnya. Woo Hyun menjadi kesal karena Seul Bi salah paham padanya.


Nenek, Woo Hyun dan Seul Bi makan bersama. Woo Hyun tanya kenapa Nenek pulangnya sangat lama. apakah Nenek tidak merindukannya. Nenek manjawab kalau dia pulang karena merindukan Woo Hyun.

melihat Seul Bi yang terlihat lesu dan tidak nafsu makan, Nenek tanya apa Seul Bi sedang tidak enak badan.

Seul Bi menggeleng dan mengatakan tidak. ia berterima kasih pada Nenek untuk makanannya setelah itu ia pergi. Nenek heran melihat tingkah Seul Bi yang aneh.

Nenek : "Sejak kapan Seul Bi
menyisakan makanannya?"

Nenek tanya pada Woo Hyun apa mereka bertengkar.

Woo Hyun : "Bertengkar? Enak saja!"

Woo Hyun mengambil makanan milik Seul Bi dan memakannya seraya mengomel Kenapa Seul Bi meninggalkan makanannya. Nenek menatap Woo Hyun dengan curiga. Woo Hyun memuji masakan Nenek yang sangat enak. melihat Woo Hyun yang makan dengan lahap, nenek menyuruh Woo Hyun untuk makan yang banyak.


Seul Bi sedang berada diatap. ia memandang fotonya bersama Woo Hyun yang ada diponselnya. 

Seul Bi : "Psiko Shin Woo Hyun,
aku benci kau."

tiba-tiba saja dirinya menghilang difoto itu, Seul Bi heran apa yang telah terjadi. Seul Bi menggosok-gosok layar ponselnya.


Byung Chul (Sunbae) sedang duduk disamping Seul Bi dan memperhatikannya. ia lalu bilang kalau tidak akan berpengaruh walaupun Seul Bi sudah menggosoknya.

Seul Bi terkejut Sunbaenya datang.

Sunbae : "Artinya perlahan kamu akan menghilang"
Seul Bi : "Maksudnya apa?"
Sunbae : "Aku menyuruhmu untuk bersupah diatas catatan hitam secepatnya. Sekarang ini kau bukan malaikat ataupun manusia. Kau akan menghilang jika kau tidak segera bersumpah. Kenapa masih ingin tinggal di dunia ini, padahal mereka menganggapmu pencuri?"
Seul Bi : "Itu hanya salah paham."
Sunbae : "Kau pernah bertanya kenapa malaikat mengembalikan catatan hitamnya dan memilih menjadi manusia, iya kan?"
Seul Bi : "Karena mereka jatuh cinta?"
Sunbae : "Benar. Dan pada akhirnya mereka tidak bahagia."

Seul Bi lalu tanya Kenapa tidak bahagia kalau mencintai seorang manusia. Byung Chul menjelaskan kalau Cinta manusia selalu berubah.

Seul Bi masih belum mengerti apa maksud dari perkataan Sunbaenya yang mengatakan 'berubah'.


Woo Hyun sedang ada dikamarnya. ia memandangi kotak uang miliknya. ia berencana untuk mengganti uang milik Ye Na yang hilang.

Woo Hyun : "Aku bisa mengembalikan uangnya, tapi bagaimana luka di hatimu?" ucapnya sendiri.


pagi-pagi sekali Seul Bi pergi kesekolah. seperti biasa, ia merapikan bangku milik teman-temannya. setelah selesai, Seul Bi duduk dipinggir jendela dan menatap keluar. Woo Hyun yang baru saja sampai disekolah, tanpa sengaja melihat Seul Bi yang duduk didalam kelas sendirian dan terlihat sedih. 


dirumah, Nenek sedang melihat buku tabungannya yang sudah ia persiapkan untuk Woo Hyun jika dia meninggal nanti. Biaya kuliah, biaya hidup, Biaya pernikahan, dan Rumah. semua sudah tersedia untuk bekal Woo Hyun nanti jika dia meninggalkannya. Nenek menghela nafas panjang melihat itu.

Nenek mencoba menghubungi anaknya (ayah Woo Hyun) yang sedang berada diluar negeri, tapi ponselnya sedang tidak aktif. Nenek mengeluh kesal.


ketika Seul Bi akan masuk kekelas, dia berpapasan dengan Woo Hyun. Seul Bi hanya diam dan tidak mengucapkan apapun, begitu juga dengan Woo Hyun.

Seul Bi kaget ketika melihat meja dan kursinya tidak ada ditempatnya. Woo Hyun mengumpat teman-teman sekelasnya yang keterlaluan. ia kemudian pergi.

Ye Na : "Omo! Kau pulang saja
bangkumu sudah tidak ada."
Young Eun : "Kenapa repot-repot sekolah? Kau bisa kaya dari hasil mencuri."
Seul Bi : "Berhubung sudah memindahkan bangkunya dan sulit bagiku membawanya kembali ke sini, Tolong kalian jangan seperti ini lagi."


Setelah itu Seul Bi pergi untuk mencari mejanya. murid-murid dikelas mencemooh Seul Bi yang tidak tahu malu. Sung Yeol datang dan melihat Seul Bi yang aneh. ia melihat ke meja Seul Bi yang kosong.

Sung Yeol menjadi kesal, ia lalu menghampiri Ye Na dan tanya Kenapa melakukan ini pada Seul Bi.

dengan tenang Ye Na menjawab ini karena Seul Bi tidak meminta maaf
setelah mengambil ponselnya. jadi wajar kalau dia melakukan hal seperti itu.

Sung Yeol : "Sekarang juga katakan yang sebenarnya."

Young Eun kesal melihat Sung Yeol yang disukainya membela Seul Bi.

Young Eun : "Sebenarnya apa? Kenapa kau selalu berpihak padanya? Lihat buktinya."
Sung Yeol : "Bukti? Hati-Hati dengan permainan kekanak-kanakanmu. Ini kejahatan."
Young Eun : "Lee Seul Bi adalah penjahat."
Sung Yeol : "kau tahu kenapa aku hanya menyukai Seul Bi? Dia benar-benar berbeda dengan kalian! Puas mendengar jawabanku?"

Sung Yeol sangat marah melihat Ye Na, young Eun dan yang lainnya.


ternyata meja Seul Bi ada di tengah lapangan. Woo Hyun yang lebih dulu menemukannya. ia melihat meja Seul Bi yang ada coretan gambar, tulisannya.


Seul Bi datang dan melihat Woo Hyun yang sedang duduk diatas mejanya. Woo Hyun menyuruh Seul Bi untuk pulang saja.

Seul Bi : "Aku tidak akan lari dari masalah ini, karena aku tidak berbuat salah."
Woo Hyun : "Masalah juga tidak akan selesai."
Seul Bi : "Kabur juga tidak akan
menyelesaikan semuanya."

Woo Hyun akan mengatakan sesuatu, ia minta Seul Bi mendengarkan baik-baik, tapi Seul Bi keburu memotong ucapan Woo Hyun dengan mengatakan kalau Woo Hyun membuat semuanya semakin rumit karena ikut campur masalahnya. setelah itu Seul Bi menyuruh Woo Hyun untuk minggir. 

Seul Bi menyeret Kursinya sendirian untuk membawanya kembali kekelas. Woo Hyun menghalanginya dengan berkata kalau ini terlalu berat untuk Seul Bi.

Seul Bi : "ini memang berat, karena kau tidak percaya padaku."
Woo Hyun berteriak kesal : "Bukannya aku tidak percaya padamu!!"

Seul Bi mengacuhkan teriakan Woo Hyun.


bel sudah berbunyi, Seul Bi masih bersusah payah membawa bangkunya kedalam kelas. Sung Yeol datang dan mencoba menolong Seul Bi.

tapi Seul Bi melarangnya, ia berkata kalau harus melakukannya sendiri. dengan terpaksa Sung Yeol akhirnya membiarkan Seul Bi membawa bangkunya sendirian. ia menatap Seul Bi dengan sedih.


Ji Hye masuk kedalam kelas untuk mengajar. ketika akan memulai pelajarannya, Seul Bi datang dengan membawa bangkunya dan diikuti Sung Yeol dari belakang. 

Ji Hye meminta pada mereka untuk tepat waktu kain kali. mendengar itu Seul Bi langsung meminta maaf.

tak lama kemudian Woo Hyun masuk kekelas. Ji Hye menghukum Woo Hyun untuk berdiri diluar kelas karena terlambat. setelah menghukum Woo Hyun, Ji Hye menahan kesedihannya.

didalam kelas, Seul Bi merasa kasihan pada Woo Hyun karena tidak dapat mengikuti pelajaran karenanya.


saat jam istirahat, Woo Hyun menemui Ye Na untuk mengganti uang Ye Na yang hilang. Ye Na mengacuhkan Woo Hyun.

Woo Hyun : "Kalau kau butuh permintaan maaf, aku yang akan minta maaf. Maafkan aku."
Ye Na : "Kau kenapa? Sudahlah. Salahku juga tidak menyimpannya baik-baik. Kau juga terkejut kan Karena Seul Bi seperti ini?"

Woo Hyun lalu tanya kenapa Ye Na meminta Seul Bi menemuinya kapan hari, kenapa juga meminta Seul Bi untuk merahasiakannya.

Ye Na mengelak. ia tidak pernah menyuruh Seul Bi untuk merahasiakannya. Ye Na bilang kalau Saat itu Seul Bi minta bertemu, jadi dia datang.

Woo Hyun menatap Ye Na tajam dan tidak mempercayai ucapan Ye Na. lalu ia memberi uang pada Ye Na sebagai pengganti uangnya yang hilang.

Woo Hyun : "Kumohon. Jangan ganggu Seul Bi lagi, uangmu kan sudah kembali."

setelah mengatakan itu, Woo Hyun pergi.


Seul Bi ada dikelas, ketika dia melihat keranjang yang ditaruh didepan kelas sembarangan, ia berniat untuk merapikannya. tapi saat akan mengambil keranjang itu, teman-teman dikelas melempari Seul Bi menggunakan susu kotak.

Woo Hyun yang baru masuk kekelas dan melihat Seul Bi sedang dibully oleh yang lainnya, segera melindungi Seul Bi dengan tubuhnya. Seul Bi kaget melihat Woo Hyun yang berdiri untuk melindunginya.


Woo Hyun : "apa yang kalian lakukan?
apa kalian sudah gila?"

Ye Na datang kekelas dan menjadi sedih karena melihat Woo Hyun mati-matian membela Seul Bi.

Byung Wook mengatakan kalau dia hanya ingin Seul Bi minum susu dan menjadi putih (tidak bersalah).

Young Eun : "Dia sudah mengambil ponsel dan tidak minta maaf, apa dia sudah tidak waras?"
Jae Suk : "Pepatah mengatakan, "yang sama dicampur dengan sejenisnya".
Kau melindungi pencuri, berarti kau juga pencuri."

Woo Hyun benar-benar marah kali ini. ia menghampiri Jae Suk dan menghajarnya habis-habisan. Seul Bi hanya berdiri melihat Woo Hyun dengan sedih.

Sung Yeol datang dan segera menghentikan Woo Hyun yang menghajar Jae Suk. Woo Hyun memberontak menyuruh Sung Yeol melepaskannya.

Pak Yoon datang dan berteriak menyuruh mereka semua untuk berhenti.


Pak Yoon membawa Woo Hyun, Jae Suk dan Sung Yeol kekantornya. Pak Yoon memarahi mereka.

Pak Yoon : "kalian tidak mau belajar, Tapi tangan kalian punya banyak waktu. Kau ranking 1 di kelas (Sung Yeol), dan kau rangking terakhir (Jae Suk). Kau tengah-tengah (Woo Hyun). melihat kalian satu set seperti ini Seperti natal saja." (hahaha)

Jae Suk meminta Pak Yoon untuk melihat wajahnya yang terluka, itu karena Woo Hyun memukulnya.

Pak Yoon : "Ah, Benar! harus diapakan ini..?" serunya khawatir.

Pak Yoon kemudian membentak Woo Hyun dan menanyakan kenapa memukul Jae Suk. Woo Hyun menoleh pada Jae Suk dan mengatakan kalau itu karena Jae Suk kurang ajar.

Pk Yoon : "lalu, apakah memukul orang itu tidak kurang ajar?"
Sung Yeol : "Seandainya Pak Guru adalah Woo Hyun, Anda juga pasti akan memukulnya."

Pak Yoon tanya apa yang dilakukan Sung Yeol sampai bicara seperti itu. apa Sung Yeol Pikir sekolah menjadi mudah karena Wali kelas menyukainya.

kemudian Pak Yoon menyuruh mereka untuk membawa orang tua masing-masing kesekolah besok.


Seul Bi sedang duduk melamun dilorong sekolah. ia sudah mengganti seragamnya yang basah karena susu dengan seragam olah raga. ketika Joon Ah menghampirinya, Seul Bi kaget dan sedikit waspada. Joon Ah berseru kalau dia tidak akan melakukan apa-apa pada Seul Bi.

melihat dirinya telah salah paham pada Joon Ah, Seul Bi segera minta maaf.

Joon Ah : "Aku percaya kau tidak melakukannya. Tapi karena bermaksud melindungimu, Shin Woo Hyun akhirnya ikut berkelahi. dan Masalah akan jadi lebih rumit."

Seul Bi terdiam mencerna apa yang dikatakan Joon Ah.


dilapangan, Sung Yeol dan Woo Hyun sedan berbicara berdua.

Sung Yeol mengatakan kalau Woo Hyun hanya akan membuat semuanya jadi sulit, untuk Seul Bi dan juga Woo Hyun sendiri.

Woo Hyun : "Kau ingin aku diam saja
saat mereka membulinya?"
Sung Yeol : "Kau tidak tahu Jae Suk
sengaja membiarkanmu untuk memukulnya?"
Woo Hyun : "Untuk mengacaukan aku? Jadi, begitu juga dengan Seul Bi?"
Sung Yeol : "berpikirlah menggunakan otak! tapi apa kau punya otak?"

mendengar Sung Yeol mengejeknya, Woo Hyun menjadi kesal. ia mencengkram baju Sung Yeol. tapi Woo Hyun segera melepaskannya. Woo Hyun menyuruh Sung Yeol untuk melanjutkan kata-katanya.

Sung Yeol : "Lee Ye Na menyukaimu, jadi dia pasti akan membenci Seul Bi. Jae Suk sangat membencimu. Jadi dia akan membully Seul Bi Seperti sekarang ini. Makanya, Jae Suk lebih pintar darimu."

menyadari semua yang dikatakan Sung Yeol benar, Woo Hyun mengumpat Jae Suk. dia ingin sekali menghajar Jae Suk. tapi Sung Yeol meminta Woo Hyun berpikir menggunakan otaknya, jika tidak maka akan lebih mempersulit Seul Bi.

Woo Hyun mengacak-ngacak rambutnya dan berteriak kesal tidak bisa melakukan apapun.


Pak Kim dan Pak Yoon sedang berbicara berdua. Pak Kim marah, mengetahui Pak Yoon memanggil orang tua Sung Yeol, Woo Hyun dan Jae Suk datang kesekolah.

Pak Kim : "Aku wali kelasnya.
Biarkan aku yang menangani masalah ini."
Pak Yoon : "Anda benar-benar belum mengerti? Bagaimana kalau Ayahnya Jae Suk menghentikan bantuan sponsor di sekolah ini? Kita harus menyelesaikan masalah ini dulu."
Pak Kim : "Mereka bahkan saja dikeluarkan."
Pak Yoon : "Itu karena Anda tak tegas pada mereka."

Pak Kim kesal karena Pak Yoon memutuskan sesuatu tanpa bilang padanya terlebih dahulu. karena sudah lelah, ia Lalu tanya harus bagaimana sekarang.

Pak Yoon : "Anda harus selesaikan masalah ini sebaik-baiknya. Dan minimalkan kerugian. Bilang saja, semuanya adalah kesalahan Woo Hyun."

ternyata Seul Bi berada diluar ruangan, tanpa sengaja dia mendengar semua yang dikatakan Pak Yoon dan Pak Kim.


Nenek menemui Ji Hye disebuah restaurant. Ji Hye tanya pada Nenek Gong apa yang terjadi. bukankah dulu Nenek bilang tidak ingin melihatnya lagi.

Nenek memberikan buku tabungan pada Ji Hye, ia minta Ji Hye untuk memeriksanya.

Nenek : "Ini uang yang kau kirimkan padaku dan sudah kutabung. Ini untuk biaya kuliah dan membuka kedai."
Ji Hye : "Kenapa Anda memberikannya padaku?"
Nenek : "Dengarkan, Tidak bisakah kau mengurus Woo Hyun? Aku tahu kau di posisi yang sulit. Tapi hanya kau yang bisa melakukannya."

Ji Hye kaget mendengar ucapan Nenek. ia tanya kenapa Nenek seperti itu.

Nenek : "Aku ada masalah. Aku harus pergi jauh untuk waktu yang lama."

Ji Hye benar-benar tidak bisa memahami Nenek, ia menyuruh Nenek untuk menghubungi Ayah Woo Hyun saja.

Ji Hye akan pergi tapi Nenek menahannya, Nenek memberitahu kalau dia sudah bicara dengan Ayah Woo Hyun. tapi kemudian Nenek meralat kata-katanya dan bilang sebenarnya dia ingin bicara pada Ayah Woo Hyun.

Ji Hye : "Apa Anda tidak bisa menghubunginya?"

Nenek mengangguk dan menangis sedih. ia berkata kalau hanya Ji Hye satu-satunya yang dimiliki Woo Hyun.

Ji Hye : "Bagaimana aku bisa, kalau Papanya sendiri tidak bisa? Aku baru saja mulai dengan keluarga baruku setahun lalu. Kalau Anda bisa mengerti Ayahnya, Anda juga seharusnya bisa mengerti aku."

Ji Hye pergi setelah mengatakan semua itu. Nenek menagis sedih melihat nasib Woo Hyun.


dirumahnya, Ji Hye duduk dimeja makan dengan sedih mengingat kata-kata Nenek tadi yang menitipkan Woo Hyun padanya. sampai-sampai ia lupa kalau dirinya sedang memasak.


Woo Jin sedang berada dikamar Sung Yeol. sepertinya Sung Yeol sudah mengatakan kalau dia harus membawa orang tuanya datang kesekolah.

Woo Jin : "Jadi, Ayah harus ke sekolah?"

Sung Yeol mengangguk pelan. bukannya marah, Woo Jin malah tertawa.

Woo Jin : "Ayah harus ke sekolah
karena kau berkelahi? Apa benar kau putraku? Ayah harus datang dan melihat siapa yang telah mengubahmu."

Woo Jin lalu tanya bagaimana dengan Ji Hye. apakah sudah tahu. Sung Yeol bilang kalau dia tidak memberitahunya karena mungkin akan khawatir. Woo Jin berseru kalau nanti juga pada akhirnya Ji Hye tahu ketika dia datang kesekolah.

Sung Yeol : "Ibu akan mengajar kalau tahu Papa datang. Ibu mungkin tak memperhatikan."

Woo Jin tanya, Mau berapa lama lagi Sung Yeol merahasiakan
hubungannya dengan Ibunya. Sung Yeol diam saja tidak menjawab. Woo Jin kemudian berkata kalau dia akan menunggu waktu untuk itu.

Woo Jin memarahi Sung Yeol ketika melihat Sung Yeol menyimpan semua tonik yang diberikan Ji Hye. Woo Jin menyuruh Sung Yeol untuk meminumnya. ketika Ji Hye berteriak memberitahu mereka kalau makanan sudah siap, Woo Jin langsung meminum minuman itu.

Woo Jin : "Aku membantumu, jadi kau juga bantu Papa Ayah. Kalau begitu adil kan? Mengerti?"


Seul Bi sedang duduk sendirian ditangga sambil memeluk kedua bonekanya. dia juga mengajak bonekanya berbicara.

Seul Bi : "Di drama kenapa pemeran utamanya tak melakukan apa-apa?
Sungguh menyebalkan. Tapi sekarang aku menyukainya. Aku benar-benar tidak bisa berbuat apa-apa. Woo Hyun mendapat masalah gara-gara aku."


Dikamar, Woo Hyun juga sedang bicara sendirian.

Woo Hyun : "Di drama aktor pria
selalu membuat yang wanita senang. Apa yang kulakukan sekarang ini?"

Woo Hyun menghela nafas panjang.


pagi harinya, ketika akan berangkat kesekolah, Nenek memberitahu Woo Hyun kalau Seul Bi sudah berangkat.

ketika akan memberitahu Nenek untuk pergi kesekolah, Woo Hyun tidak punya nyali untuk mengatakannya karena takut nanti Nenek akan marah. ia memilih untuk mengambil jalan pintas dengan mengirimi Nenek pesan diponsel.

ketika Nenekmembaca pesan yang dikirimkan Woo Hyun diponselnya, Nenek kesulitan untuk membacanya karena matanya sedikit buram. ia lalu meminta Woo Hyun untuk membacakannya untuknya. 

(hahaha, sama aja dong, ngapain tadi Woo Hyun ngirim pesan ke Nenek kalo ujung2nya dia sendiri yang baca :D)

Woo Hyun membaca pesan itu dengan ketakutan dan menjaga jarak dari Nenek dengan sedikit menjauh. (haha,lucu ini Woo Hyun :D)

Woo Hyun : "Nenek, tolong ke sekolah ya hari ini jam 2. Aku dapat masalah karena berbuat seenaknya. Pak Guru ingin bertemu Nenek."

setelah membaca pesan itu, Woo Hyun mengembalikan ponsel Nenek dan langsung kabur. (haha)


sesampainya disekolah, Woo Hyun menghampiri Sung Yeol yang berada diloker dan menanyakan apa orang tua Sung Yeol akan datang.

Sung Yeol : "Ayahku ingin bertemu denganmu."
Woo Hyun : "bukan aku yang kena pukul."
Sung Yeol : "Dia hanya ingin lihat seberapa parah."

Woo Hyun langsung berkata kalau dia sedang tidak mood bercanda. Woo Hyun mencekik lehernya sambil mengeluh kalau Neneknya pasti akan membunuhnya.


Jae Suk datang keloker dan memberitahu Woo Hyun dan Sung Yeol kalau mereka akan tamat kalau Ayahnya datang.

Woo Hyun : "Lakukan semaumu. Nona Gong punya bekingan aku. Beliau tidak semudah itu kalah. Bilang Ayahmu! Dia pasti gugup."

Sung Yeol : apa yang akan kau lakukan? Nenek Woo Hyun..," (Sung Yeol menunjukkan jempolnya pada Jae Suk)

setelah kepergian Woo Hyun dan Sung Yeol, Jae Suk mengumpat mereka dengan kesal.


Nenek pergi kesekolah untuk memenuhi panggilan Pak Guru. sebentar-sebentar Nenek berhenti dan mengelap keringatnya. 

Nenek masuk keruang rapat sekolah, didalam Woo Jin sudah datang lebih dulu. Nenek segera meminta maaf pada Pak Kim dan Pak Yoon.

Pak Kim : "Kumohon, tidak perlu anda seperti itu, Saya yang harusnya minta maaf karena panas-panas begini meminta Anda datang."

Woo Jin yang mengenal Nenek, menyapanya. Nenek terkejut melihat Woo Jin ada disitu.

Nenek : "Bukankah Anda pak polisi? Kenapa Anda ke sini?"
Woo Jin : "Putraku terlibat masalah."
Nenek : "Cucuku juga."

Nenek mengatakan kalau Woo Hyun mendapatkan masalah. Woo Jin langsung mengenali Woo Hyun.

Woo Jin : "Jadi yang diceritakan Seong Yeol adalah Woo Hyun?"

Pak Kim kaget melihat Nenek dan Woo Jin sudah saling kenal.



Woo Jin lalu menanyakan Seul Bi pada nenek. Nenek mengatakan kalau Seul Bi masih tinggal di rumahnya.

Nenek tanya pada Woo Jin kesalahan apa yang sudah dilakukan Woo Hyun.

Woo Jin : "Kudengar putraku memukul Woo Hyun. Maafkan aku."
Nenek : "Bukannya Woo Hyun yang memukul seseorang? Tidak apa-apa! Anak-anak biasa berkelahi."

Pak Yoon menyahut dan bilang kalau Itu sama sekali tak baik.

Pak Yoon : "Ayahnya Jae Suk tak akan bilang seperti itu. Woo Hyun telah memukul Jae Suk."
Nenek : "Apa? Woo Hyun memukul siapa?"

tepat ketika itu Ayahnya Jae Suk datang.


Sung Yeol, Woo Hyun dan Jae Suk akan pergi ke ruang rapat sekolah. tanpa sengaja mereka berpapasan dengan Ji Hye. Ji Hye kesal melihat ketiga muridnya itu.

Ji Hye : "Kalian berdua yang berkelahi? Seong Yeol juga?"

ketiga-tiganya dari mereka diam tidak menjawab. 


diruang rapat, Nenek meminta maaf pada Ayahnya Jae Suk. Pak Kim memberitahu Ayahnya Jae Suk kalau Woo Hyun sudah menyadari kesalahannya.

tak lama kemudian Ji Hye masuk diikuti Woo Hyun, Sung Yeol dan Jae Suk. Nenek kaget melihat Ji Hye datang. ia melampiaskan kemarahannya dengan memarahi Woo Hyun. Nenek juga memukuli Woo Hyun.

Woo Hyun : "Kenapa kau harus memukuli temanmu sendiri? Aku tak bisa hidup seperti ini. Kita mati bersama saja."

Nenek menghadap ke Ayahnya Jae Suk dan meminta maaf sekali lagi.

Woo Jin : "Pak Choi, kumohon maafkan beliau. Dengarlah permintaan wanita tua ini."
Ayah Jae Suk : "Anak macam dia akan jadi biang keladi kejahatan nantinya. Sekolah adalah institusi untuk mendisiplinkan merreka."

Woo Jin berseru kalau kata-kata Ayah Jae Suk kasar sekali. mendengar itu Nenek meminta maaf lagi pada Ayah Jae Suk. ketika Nenek akan berlutut, Woo Hyun melarang nenek dengan menariknya berdiri.

Woo Hyun : "Maafkan saya." ia kemudian berlutut didepan Ayah Jae Suk. "Saya yang salah."

Jae Suk tersenyum puas melihat Woo Hyun berlutut kepada Ayahnya.


Sung yeol tiba-tiba berkata kalau Jae Suk bukan anak yang gampang untuk dipukul, tapi Dia memang pantas dipukul. Jika bukan Woo Hyun
yang melakukannya, maka dia yang akan memukulinya.

mendengar apa yang dikatakan anaknya, Woo Jin langsung berseru memanggil Sung Yeol. Pak Yoon menyuruh mereka untuk kembali kekelas sekarang juga.


ketika keluar dari ruang rapat, Jae Suk meledek Woo Hyun dan Sung Yeol kalau memang benar seperti yang dikatakan Sung Yeol, Nenek Woo Hyun sangat keren sekali.

Jae Suk : "Apa dia tak tahu kapan menyerah?"

Woo Hyun dan Sung Yeol kesal mendengar ucapan Jae Suk.

Jae Suk : "Tidak ada yang tidak bisa dibeli dengan uang. Kau tahu itu? Memangnya dia punya uang?"

Sung Yeol hilang kesabarannya, ia mengumpat Jae Suk lalu menghajarnya.

Sung Yeol : "Apa hanya uang yang kau pikirkan?" setelah itu Sung Yeol pergi.
Woo Hyun : "pukulanku jadi sia-sia diwajahmu!" Woo Hyun mengikuti Sung Yeol pergi.


kembali keruang pertemuan orang tua.
Pak Yoon meminta Ayahnya Jae Suk untuk tenang, dia akan memastikan Woo Hyun dan Sung Yeol untuk minta maaf.

Ayahnya Jae Suk marah dan berseru bagaimana dia bisa tenang.

Ji Hye : "Saya guru etika sekolah ini. Seperti yang Anda katakan. Shin Woo Hyun memukul Choi Jae Suk. Tapi jika mengeluarkan dia terlihat seperti balas dendam. Insiden mencontek Choi Jae Suk begitu mudah dilupakan."
Pak Yoon : "Bu Ahn, Anda kenapa? Pak Choi memberi dana untuk renovasi lantai gym dan lapangan bola."

Ayah Jae Suk berteriak menyuruh Pak Yoon untuk diam.


Seul Bi tiba-tiba masuk kedalam ruangan dan memberi hormat kepada semuanya. Seul Bi mengatakan kalau semuanya adalah kesalahannya.

Seul Bi : "Saya dituduh mencuri dan menjadi korban bully yang dilakukan Choi Jae Suk. Woo Hyun dan Sung Yeol
hanya ingin membantuku tapi mereka malah terlibat perkelahian dengan Jae Suk. Kalau ada yang dikeluarkan, maka harusnya adalah Jae Suk dan saya."

Ayah Jae Suk merasa malu, ia berdiri dan bilang kalau dia akan mendisiplinkan anaknya, kemudian ia minta Pak Yoon untuk mengurus sisanya. setelah mengatakan itu iia kemudian pergi.

Pak Yoon mengejar Ayah Jae suk keluar. Pak Kim mengatakan pada Woo Jin dan nenek kalau mereka akan mengurusnya, ia kemudian mempersilahkan mereka untuk pulang.


Nenek menyuruh Seul Bi untuk pergi menemui Woo Hyun, mungkin saja dia merasa tertekan. Woo Jin juga menyuruh Seul Bi segera pergi, dia yang akan mengurus Nenek.

Seul Bi : "Kalau begitu tolong urus beliau."

Woo Jin berkata kalau dia akan mengantar Nenek pulang karena Nenek terlihat sakit. Nenek menolak dan bilang kalau dia bisa pulang sendiri.

Woo Jin kemudian melihat Ji Hye dan memanggilnya dengan sebutan sayang. ia memuji istrinya itu yang sangat keren.


Woo Jin menuntun Nenek keluar dari sekolah. Nenek meminta maaf karena sudah merepotkan Woo Jin. Woo Jin bilang tidak masalah, lagian tempat tinggal mereka searah. Nenek yang penasaran, memberanikan diri untuk menanyakan hubungan Woo Jin dan Ji Hye.

NeneWoo Jin : "Iya? Maksud Anda Bu Guru yang cantik dan keren tadi?"
Nenek : "Iya."
Woo Jin : "Dia istri saya."

Nenek terkejut mendengar itu, lututnya tiba-tiba lemas hingga membuat Nenek hampir terjatuh. Woo Jin langsung tanya apakah Nenek baik-baik saja. apa mau diantar ke rumah sakit.

Nenek kemudian mengeluh kenapa jadi seperti ini.


Pak Yoon pergi ketoilet karena sakit perut. ia merasa ini terjadi karena dia stres.

setelah masuk ketoilet guru, Pak Yoon panik karena seluruh toilet penuh. karena sudah tidak tahan, Pak Yoon memutuskan untuk menggunakan toilet siswa.

Jae Suk dan genknya sedang berada ditoilet. Tae Ho mengatakan kalau Shin Woo Hyun mungkin dikeluarkan.

Jae Suk tanya bagaimana dengan Chun Shik. Byung Wook mengatakan kalau dia menyuruh Chun Shik menutup mulutnya, Begitu dia membuka mulutnya, nyawanya akan melayang.

Tae Ho : "lagipula Chun Shik sendiri yang menaruh ponselnya di tasnya Lee Seul Bi. jadi itu salah dia. tenang saja."

Pak Yoon keluar dari toilet dan mendengar semua itu. ia langsung memukul kepala Jae Suk and the genk menggunakan tongkatnya.

Pak Yoon : "Tenang saja? Kalian tidak tahu, 'Too much, too bad.' kalian ingin tahu apa selanjutnya? Apa kalian ingin sekali tahu? Kalian akan.."

tiba-tiba Pak Yoon merasa sakit perut lagi. sampai-sampai suara kentutnya terdengar. Pak Yoon menyuruh mereka menunggu sebentar dan langsung masuk lagi ketoilet. (haha)

Jae Suk dan genknya memanfaatkan kesempatan itu untuk kabur.


Woo Hyun sedang berdiri didepan pengumuman hukuman. Seul Bi datang dan berdiri disamping Woo Hyun.

[Kelas 2-3 Shin Woo Hyun. Tindakan pendisiplinan: Percobaan 7 hari. Pelayanan masyarakt 20 Jam]

Seul Bi melihat Woo Hyun dengan sedih, Woo Hyun tersenyum pada Seul Bi kemudian pergi. ketika berpapasan dengan Jae Suk, Woo Hyun sengaja menyenggolnya dengan keras.


dirumah, Nenek sedang duduk sendirian meratapi nasib Woo Hyun.

Nenek : "Apa-apaan ini? Kenapa bisa jadi begini? Apa yang terjadi pada  bayiku? Ya Tuhan..."

tak lama kemudian Woo Hyun dan Seul Bi pulang, Woo Hyun menyapa Nenek. ketika Nenek akan pergi, Woo Hyun memegang tangan Nenek.

Woo Hyun : "Nenek..." panggilnya pelan.
Nenek : "aku mengerti perasaanmu, Tentu saja. Tapi berusahalah menahan amarahmu. Berhentilah bikin masalah yang tak adil. Dalam kehidupan,
semuanya memang tak adil. Mengerti?"

Woo Hyun mengangguk mengerti. Nenek pamit untuk beristirahat karena dia sangat lelah.


Seul Bi membantu Nenek untuk beristirahat dikamar. setelah itu ia meminta maaf pada nenek.

Seul Bi : "Harusnya aku tidak datang ke sini."
Nenek : "Aigoo, kenapa kau bicara seperti itu?"
Seul Bi : "Gara-gara aku, Nenek dan Woo Hyun tak bahagia."

Nenek menyangkal dan mengatakan kalau dia bahagia.

Nenek : "Jangan pikirkan kami, Kau sendiri juga harus bahagia. jika tidak, Maka kita juga tak akan bahagia."

Seul Bi mengangguk mengerti.


Seul Bi sedang berada diatap rumah menatapi buku catatan hitam. Woo Hyun datang dan tanya apa yang sedang Seul Bi lakukan. Seul Bi mengatakan kalau dia hanya ingin melihat langit.

kemudian mereka berdua bersama-sama mengucapkan kata maaf.

Seul Bi : "Kau tidak ikut pelajaran gara-gara aku. Kau ditimpuk susu dan terlibat perkelahian. Dan juga pelayanan masyarakat.., Maaf. Aku minta maaf."
Woo Hyun : "Maafkan aku juga. Tidak bisa melindungimu, Membuatmu marah dan berkelahi. Aku hanya membuatmu susah. Pada akhirnya, aku tidak lakukan apa-apa untukmu."

Seul Bi menyangkal, ia mengatakan kalau Woo Hyun sudah melakukan banyak hal untuknya. dia juga tahu kalau bukan Woo Hyun yang memukul Chun Shik. 

Woo Hyun : "Dan aku percaya kau tidak mencuri apapun."

lalu Woo Hyun duduk disamping Seul Bi. Woo Hyun bilang pada Seul Bi apakah mereka harus membuat janji.

Seul Bi : "Janji apa?"
Woo Hyun : "Apapun yang terjadi, kita akan saling percaya."

Seul Bi tersenyum mendengarnya. Woo Hyun lalu menunjukkan jari kelingkingnya pada Seul Bi. Seul Bi kemudian melingkarkan kelingkingnya pada kelingking Woo Hyun.


ketika berada dikamar, Woo Hyun mencium kalungnya lalu berkata kalau Mulai sekarang dia akan melindungi Seul Bi Dan dia akan membuat Seul Bi bahagia. Seul Bi dan juga Nenek.


Seul Bi masih duduk diatap, kali ini Byung Chul menemuinya lagi.

Sunbae : "Kau tidak lihat apa yang akan terjadi kalau tetap di dunia manusia? Orang di sekelilingmu
akan makin sulit melindungimu. Dan mereka akan lebih sakit lagi (jika kehilangan). Mereka akan berubah. Kau dan juga manusia."
Seul Bi : "Jadi..., Akankah kita tak bahagia?"

Byung Chul mengangguk.

Sunbae : "Hentikan dan kembali ke tempat asalmu."

setelah mengatakan itu Byung Chul langsung pergi. 


Seul Bi kembali mengingat semua penderitaan Woo Hyun karenanya. setelah itu Seul Bi memandang buku catatan hitam.

pada awalnya Seul Bi ragu untuk meletakkan tangannya diatas catatan hitam. sebelum benar-benar bersumpah, Seul Bi mengucapkan terima kasih lalu ia memohon pada catatan hitam untuk menemukan kebahagiaan Woo Hyun. setelah itu ia menaruh tangannya dan bersumpah diatas BUku catatan hitam.


tak lama kemudian catatan hitamnya bersinar dan sinarnya sampai menyebar keseluruh kota. setelah sinarnya menghilang, mata Seul Bi berubah menjadi aneh. (mata malaikat?)


bersambung :)

4 comments:

  1. Makasih bgt update sinopsisnya ya.
    Gregetan sm eps ini. Eps berikutnya eps yg menyedihkan sepertinya Nenek Gong meninggal, Seul Bi juga akan pergi ninggalin Woo Hyun utk kembali jadi Malaikat.Udh gitu Woo Hyun ngeliat Sung yeol meluk Seul Bi pula :'( *Eh boleh gak ya ngomongin spoiler di blog ini*. Menurut mbak eps berikutnya udh lsg ketahuan blm ya kalo Seul Bi cuma korban dari fitnahan Ye Na dan Chun Shik. Kalo bisa di akhir sinopsisnya kasih pendapat Mbak dunk tentang drama ini biar makin lengkap. hehhehhehe. Maaf ya byk komen. Semangat terus ya mbak (-_^)9

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima kasih untuk saran dan masukannya, untuk episode selanjutnya, saya akan berusaha bikin yang lebih baik lagi :)

      Delete
  2. Thanks kk udh,seru degn sinopsis drama ini..Di tunggu kelnjutannya y.

    ReplyDelete