November 10, 2014

SINOPSIS HIGH SCHOOL - LOVE ON EPISODE 15

Dilarang meng-COPAS SEMUA ARTIKEL yang ada didalam blog ini!!! tolong hargailah kerja keras penulis!!!




===== EPISODE 15 =====

Woo Hyun masuk kedalam rumah Sung Yeol seraya membawa tas. didalam rumah sudah ada Woo Jin dan juga Ji Hye. bahkan Seul Bi dan Sung Yeol ada disitu juga.

Woo Hyun : "Saya tahu ini memalukan, tapi mohon terimalah saya." ucapnya pada Ji Hye.

Sung Yeol yang mendengar itu, marah. Ia tanya apa Woo Hyun sudah gila?

Sung Yeol : "Kau tak sadar sedang ada dimana? keluar!" bentaknya.
Woo Hyun : "Aku tidak bisa pergi lagi." sahutnya.
Sung Yeol : "Aku katakan pergi sekarang!" teriaknya marah.

melihat Sung Yeol yang naik pitam, Ji Hye menyahut, Ia menyuruh Woo Hyun untuk kembali. karena dia tidak tinggal sendirian dan Seul Bi tinggal dengannya itu sudah cukup mendapatkan masalah baginya.

Ji Hye : "Tolong jangan lakukan ini padaku."
Sung Yeol : "Dengar itu? Sekali lagi kau dibuang." ucapnya sinis.

Woo Jin langsung memanggil Sung Yeol karena ucapannya yang kasar. Sung Yeol mengancam, jika Woo Hyun tidak mau pergi, maka dia yang akan pergi.

Sung Yeol melangkah untuk pergi, Ji Hye mencoba menahannya tapi Sung Yeol menampis tangan Ji Hye.

melihat Sung Yeol pergi, Ji Hye menjadi kesal pada Woo Hyun. Woo Jin menyuruh Ji Hye untuk berhenti. Seul Bi yang ada disitu sangat sedih melihat kekacauan yang terjadi.

Woo Jin : "Berhubung kau sudah di sini, tinggallah di sini." ucapnya pada Woo Hyun.

setelah mengatakan itu, Woo Jin mengambil jaketnya lalu pergi menyusul Sung Yeol. Ji Hye langsung terduduk lemas dikursi. dia tidak bisa berpikir lagi.


[Episode 15 : Luka? Saat aku memberimu luka justru aku sangat terluka karenanya!]

Sung Yeol dan Ayahnya (Woo Jin) pergi untuk minum dikedai yang ada dipinggir jalan.

Woo Jin tanya kenapa Sung Yeol tidak mengatakan padanya. Sung Yeol diam saja tak menjawab.

Woo Jin : "Kalau ada masalah, harusnya kau ceritakan padaku dulu.. aku Ayahmu."
Sung Yeol : "Justru karena kau Ayahku, aku tidak bisa memberitahu. aku tahu itu akan menyakitimu nantinya."
Woo Jin : "Kita pikirkan saja kita harus bagaimana selanjutnya."

Woo Jin terus saja minum. sedangkan Sung Yeol diam dan memperhatikan Ayahnya.

Woo Jin bilang pada Sung Yeol, disaat seperti ini, minum seperti ini bisa menjadi obat. Sung Yeol diam saja dan masih memperhatikan minuman dimeja.

Woo Jin : "Ayah.. Sungguh minta maaf.." ucapnya sedih.

saat Woo Jin akan meminum minumannya yang ada digelas, ponselnya berdering. Ia menaruh gelasnya kemeja, lalu mengangkat ponselnya.

Sung Yeol menatap gelas Ayahnya. kemudian mengambil gelas itu dan mencoba meminumnya. Sung Yeol mendesis, Ia langsung meminum cola yang ada dimeja. (maklum, Sung Yeol kan baru pertama kali minum-minuman keras).

Woo Jin yang tahu Anaknya mencoba untuk minum, langsung bilang kalau Sung Yeol bodoh.


dirumah, Ji Hye menata tempat tidur untuk Woo Hyun di bawah tempat tidur Sung Yeol.

Ji Hye khawatir Woo Hyun akan kedinginan, lalu Ia memeriksa tas yang dibawa Woo Hyun untuk melihat apakah Woo Hyun membawa pakaian hangat.

tepat ketika itu Woo Hyun masuk kekamar. melihat Ji Hye membuka tasnya, Woo Hyun langsung mengambil tas nya.

Ji Hye bilang pada Woo Hyun kalau dia akan berdiskusi mengenai hal ini dengan suaminya. Ji Hye juga meminta Woo Hyun untuk tidak membuat masalah dengan Sung Yeol, sementara dia tinggal disini. setelah mengatakan itu, Ji Hye pergi. Woo Hyun hanya terdiam dan merasa sedih.


Seul Bi berada dikamarnya. Ia terlihat galau, berjalan mondar-mandir seraya memikirkan sesuatu.

tak lama kemudian ponselnya bunyi, Ia langsung memeriksanya kemudian menuju kejendela kamarnya.

ternyata diluar jendela kamar Seul Bi, Woo Hyun sudah berdiri menunggu Seul Bi.

Seul Bi menyuruh Woo Hyun untuk kembali kerumah besok. karena Seul Bi tidak ingin Woo Hyun mengalami waktu yang sulit karenanya.

Woo Hyun : "Kau sungguh keterlaluan, aku kesini untuk melindungimu."
Seul Bi : "Aku tahu, tapi.."

melihat Woo Hyun yang berada diluar rumah, Seul Bi mengira Woo Hyun di luar karena merasa asing. Seul Bi berencana untuk keluar menemani Woo Hyun.

Woo Hyun : "Stop. Jangan keluar. Aku tidak mau diusir (mendapatkan masalah) di hari pertama."
Seul Bi : "Aku tidak bisa membiarkanmu terkena flu sendirian." seru Seul Bi khawatir.
Woo Hyun : "Woow.. Seul Bi, kau sungguh setia." goda Woo Hyun.

Seul Bi memaksa untuk keluar menemani Woo Hyun, tapi Woo Hyun tetap melarang Seul Bi.

Woo Hyun : "Jika kau sakit, maka aku harus mengerjakan semuanya sendirian. dan juga aku pergi kesekolah sendiri. tidak! Kau tidak boleh sampai sakit. kalau memang harus sakit, itu aku." serunya.

(sweet banget Woo Hyun ^_^)

Seul Bi menyuruh Woo Hyun untuk cepat masuk nanti. Woo Hyun mengeles dan bilang kalau Sung Yeol belum pulang. Seul Bi memberitahu kalau Sung Yeol bersama Ayahnya, jadi Woo Hyun tidak perlu khawatir.

Woo Hyun menyuruh Seul Bi kembali kekamar dan segera menutup jendela. Woo Hyun mulai menghitung dari 1, 2..

Seul Bi mengucapkan selamat malam lalu segera menutup jendela kamarnya.

Woo Hyun : "Sampai jumpa dimimpiku! selamat malam!" teriaknya seraya melambaikan tangan.


ketika Woo Hyun berbalik dari jendela kamar Seul Bi, Ia melihat Woo Jin yang sedang memapah Sung Yeol. saat itu Sung Yeol sedang mabuk.

Woo Hyun berlari menghampiri mereka. Woo Hyun tanya pada Sung Yeol apa Ia baik-baik saja? Woo Hyun terlihat khawatir.

Sung Yeol menoleh pada Woo Hyun, dengan kesal Ia mendorong Woo Hyun menjauh darinya. lalu Sung Yeol mengajak Ayahnya untuk pergi. Woo Hyun diam saja dan merasa sedih.


Woo Jin dan Ji Hye berada dikamar mereka. Ji Hye meminta maaf kemudian bilang kalau dia akan mencari jalan keluar.

dengan sedikit kesal Woo Jin tanya apa Ji Hye berencana akan menendang keluar anak kandungnya? atau membiarkan mereka berdua tinggal sendirian lagi?

Ji Hye : "Kau ingin aku bagaimana?"
Woo Jin : "Bagaimana bisa orang yang mempercayakan putranya padamu mengetahuinya?" sahutnya kesal. "Tapi, saat kau membuang putramu sendiri, aku takut Sung Yeol sangat terpukul karenanya." ucapnya sedih.

Ji Hye hanya diam saja dan terlihat sedih.


dikamarnya, Sung Yeol mengamuk tidak jelas dalam tidurnya. itu karena efek alkohol yang diminumnya.

ketika Woo Hyun menyelimuti Sung Yeol agar tidak kedinginan, Sung Yeol tiba-tiba melingkarkan tangannya keleher Woo Hyun. dan berbicara yang aneh-aneh. Woo Hyun mencium bau alkohol pada mulut Sung Yeol.

dalam ketidak sadarannya, Sung Yeol menarik Woo Hyun mendekat dan mencoba untuk menciumnya. Woo Hyun kaget dan menghalangi bibir Sung Yeol dengan tangannya. (wkwk)

Woo Hyun : "Kau memiliki hati yang dingin tapi tangan yang hangat."

Sung Yeol tidak mengatakan apapun, karena dia sudah tertidur. (sampe2 ngorok malahan :D)

Woo Hyun : "Sangat imut. aku berharap kau selalu imut. mari kita tidak bertengkar dalam mimpi."

kemudian Woo Hyun merebahkan dirinya dan mengeluh lelah.


dikamarnya, Seul Bi mengirimkan pesan pada Woo Hyun.

isi pesan : [tidur dilantai, pasti tidak nyaman kan?]

Woo Hyun membalas [Aku baik-baik saja karena aku bersamamu.]


Woo Hyun kemudian menyanyikan lagu tidur untuk Seul Bi. Seul Bi tersenyum senang mendengar suara Woo Hyun

~ Cintaku, Segala sesuatunya untukku ~
~ Malaikat dari surga ~
~ kau mencuri mata dan dunia ku pergi ~
~ little star... (bintang kecil) ~
~ tonight... (malam ini) ~
~ aku akan melindungimu sepanjang malam ~

setelah selesai menyanyi, Woo Hyun berseru pada Seul Bi untuk memimpikannya. Sung Yeol langsung melepar Woo Hyun dengan bantal seraya menyuruhnya diam. Woo Hyun menoleh dengan kesal.

Seul Bi : "Terima kasih untuk berada disisiku." ucap Seul Bi pelan. kemudian Ia tersenyum.

Woo Hyun kembali menyelimuti Sung Yeol.

~ Pejamkan matamu... dengarkan kisahku ~
~ Sebelum kisahku berakhir, kau akan bermimpi ~
~ Little star.., tonight ~
~ sepanjang malam, aku akan menjagamu ~

(lagunya keren.., aq suka lagu yang dinyanyi'in Woo Hyun..)


keesokan paginya, tampak Woo Hyun tidur ditempat tidur Sung Yeol seraya memeluk Sung Yeol.

Sung Yeol bangun terlebih dulu. Ia memegangi kepalanya karena merasa sakit.

Sung Yeol kaget melihat Woo Hyun yang tidur disampingnya seraya memeluknya. Ia langsung mendorong Woo Hyun sampai Woo Hyun terjungkal dari atas tempat tidur. Woo Hyun berteriak kesakitan. Ia juga kaget. bahkan Ia memegangi lengannya dan kesakitan.

Woo Hyun juga mengeluh kalau Sung Yeol memeluknya erat sehingga terasa akan membunuhnya.

Woo Hyun : "Kenapa kamarmu dingin sekali?" keluhnya.

Sung Yeol tidak menjawab. Ia melempar selimutnya pada Woo Hyun lalu pergi. Woo Hyun mendesis kesal melihat tingkah Sung Yeol.


ketika Woo Jin akan keluar rumah, Seul Bi memberikannya minuman. Seul Bi berseru kalau minuman itu bagus diminum setelah Woo Jin mabuk. dengan terpaksa, Woo Jin meminum minuman yang dibawa Seul Bi.

saat Woo Jin akan memakai sepatunya, Ia heran melihat sepatunya yang bersih.

Seul Bi bilang pada Woo Jin kalau dia mencoba untuk membersihkannya semampunya. Woo Jin menyahut, dia bilang Seul Bi tidak perlu melakukan hal semacam ini.

Seul Bi : "Terima kasih sudah mau menerima saya. Saya akan berusaha lebih giat kalau Anda juga mau menerima Woo Hyun. sampai nanti." ucapnya lalu tersenyum.


Woo Hyun dan Seul Bi berangkat kesekolah bersama. Seul Bi bilang kalau Sung Yeol sudah berangkat lebih dulu, Ia berharap Sung Yeol akan menunggu.

Woo Hyun mengira mungkin saja Sung Yeol tidak mau mendapatkan rumor kalau mereka tinggal bersama.

Seul Bi menyahut kalau tinggal bersama tidaklah buruk, dan mereka memiliki Ibu yang sama. Woo Hyun berseru kalau itu juga termasuk hal yang tidak bagus. sehingga mereka tidak bisa lagi berteman.

Seul Bi : "Aku berpikir, hidup manusia sangatlah rumit."

mendengar ucapan Seul Bi, Woo Hyun menjadi gelisah, karena Seul Bi berbicara menyebut kata 'manusia' sehingga terdengar aneh.

Woo Hyun : "Hey!! aku memperingatkanmu untuk berhenti berbicara seperti itu."

Seul Bi langsung menyahut kalau dia membuat kesalahan. Ia lalu tersenyum.

Seul Bi : "Akan lebih baik untuk Sung Yeol menjadi keluargamu daripada orang asing lainnya. kalian berdua saling mengenal."

Woo Hyun bilang kalau keluarga bukanlah sesuatu yang bisa di bagi.

Seul Bi : "Kau bilang keluarga adalah orang yang berada disisimu untuk seluruh waktumu. Kau bilang itu tidak untuk berbagi. tapi kau bisa tinggal bersama." ucap Seul Bi penasaran.
Woo Hyun : "Aku mengatakan kata bijak seperti itu untuk membuatmu menjadi pintar."

mereka berdua tersenyum bersama.


Woo Jin dan Sung Yeol makan bersama direstaurant. Woo Jin berseru kalau dia sudah lapar saat menunggu Sung Yeol. Ia lalu bertanya apa Sung Yeol tidur nyenyak semalam?

Sung Yeol mengangguk. Ia lalu bilang kalau obat yang dikatakan Ayahnya sungguh manjur.

Woo Jin bilang kalau Sung Yeol terlihat seperti Ibunya yang cepat mabuk padahal baru sekali minum.

Sung Yeol tidak senang mendengar itu, Ia bilang tidak ingin menjadi seperti salah satu dari mereka. Ayah atupun Ibunya.

Woo Jin : "Ya! Jangan sepertiku." ucapnya seraya mengangguk.

Sung Yeol merasa sedih mendengar ucapan Ayahnya. Ia bilang kalau dia akan berusaha keras.

Woo Jin : "Aku yakin Woo Hyun pasti punya alasan. Aku tahu ini akan sulit. Tapi kita harus sabar. bagaimanapun, dia adalah temanmu."
Sung Yeol : "Dia bukan lagi temanku." ucapnya dingin.

Woo Jin hanya diam. Ia memandang anaknya yang terlihat sedih sebenarnya.


tanpa sengaja, Woo Jin melihat Woo Hyun dan Seul Bi melintas direstaurant tempat mereka makan. saat itu Woo Hyun dan Seul Bi saling bercanda dengan riangnya tanpa menyadari disitu ada Woo Jin dan juga Sung Yeol.

Sung Yeol menoleh dan melihat kegembiraan mereka, Ia merasa tidak senang.


Tae Ho berangkat kesekolah sendirian. Ia berhenti didekat sebuah mobil untuk merapikan rambutnya dikaca spion mobil. bahkan Ia juga melembabkan bibirnya menggunakan lipbalm.

(Tae Ho ngerapi'in rambutnya pake ludah, jorok bgt :D but, I like Tae Ho!)

ketika sedang asik-asiknya melembabkan bibirnya, mobil itu jalan. Tae Ho berteriak dengan sedikit kesal.


tak jauh dari situ, Joo Ah sedang berseteru dengan pemilik toko (mini market). bahkan Ia diusir keluar dari toko.

Joo Ah meminta Ahjussi pemilik toko untuk melunasi gajinya yang kurang 31500 Won. Joo Ah memberitahu gaji yang seharusnya dia terima sebesar 5210 Won tapi selalu kurang 210 Won.

dengan marah Ahjussi pemilik toko melarang Joo Ah datang lagi jika tidak mau menerima gaji yang diberikannya. setelah mengatakan itu, pemilik toko pergi.


Joo Ah berdiri diluar toko dengan sedih. tak lama kemudian Tae Ho datang menghampiri Joo Ah.

Ia menempuk bahu Joo Ah dari belakang lalu menunduk untuk bersembunyi. Joo Ah tidak memperdulikan itu. Ia langsung melangkah untuk pergi.


Tae Ho langsung lari menghampiri Joo Ah dan berjalan disampingnya. Ia berseru kalau setidaknya Joo Ah harus berakting sedikit terkejut. Ia lalu tanya apa Joo Ah sudah selesai bekerja hari ini?

Joo Ah tidak menjawab pertanyaan Tae Ho. Ia diam saja dan menahan tangisnya.

melihat Joo Ah yang aneh, Tae Ho langsung menghentikan langkah Joo Ah. melihat mata Joo Ah yang berkaca-kaca, Tae Ho tanya apa yang salah? apakah itu karena pemilik toko? Joo Ah masih diam tidak menjawab, Ia menghapus air matanya yang menetes.

Tae Ho merasa marah. Ia berencana untuk kembali ketoko membalas semuanya, tapi Joo Ah menahan Tae Ho.

Joo Ah menatap Tae Ho dengan sendu kemudian Ia melangkah pergi.


Tae Ho segera menghampiri Joo Ah lalu melingkarkan tangannya dibahu Joo Ah.

Tae Ho berjanji pada Joo Ah dia akan membalaskan dendam.

Joo Ah : "Kenapa kau harus melakukannya?" tanyanya.

Tae Ho menjawab kalau itu sudah kewajibannya. Joo Ah tersenyum mendengarnya. Tae Ho menarik tangan Joo Ah lalu memberinya sapu tangan. Joo Ah teresenyum menerima sapu tangan itu.


Ji Hye sedang mengajar dikelas. Jae Suk diam-diam mengirimkan pesan pada Tae Ho dan Byung Wook.

isi pesan : [periksa jika Yo Han dan Chun Sik menaikkan level dan laporkan kembali.]

Tae Ho dan Byung Wook membaca pesan yang dikirimkan Jae Suk. Byung Wook yang sudah tidak suka dengan Jae Suk, langsung membuang ponselnya kelaci mejanya. sedangkan Tae Ho menoleh pada Jae Suk seraya menunjukkan tanda Ok dengan tangannya. melihat Byung Wook yang mengacuhkan pesannya, Jae Suk terlihat kesal.


ketika Ia akan mengirimkan pesan lagi, Ji Hye sudah berdiri disamping Jae Suk. dengan cepat Ia merampas ponsel Jae Suk.

Ji Hye : "Tidak boleh menggunakan ponsel selama dikelas. apa kau tidak tahu itu?"
Jae Suk : "Anda bisa merampasnya. Aku bisa membeli lagi."
Ji Hye : "Begitu? Baiklah aku akan menyitanya. Aku pikir aku akan membuka toko ponsel lain waktu."

semua murid tertawa mendengar ucapan Ji Hye. tak lama kemudian jam peajaran selesai. Ji Hye akan meninggalkan kelas.


sebelum Ji Hye benar-benar meninggalkan kelas, Jae Suk mengangkat tangannya untuk bertanya sesuatu pada Ji Hye.

Jae Suk bilang kalau dia melihat Ji Hye tinggal bersama Sung Yeol. Ji Hye diam dan tampak terkejut.

Jae Suk : "Kalau begitu, Lee Seul Bi tinggal dengan Hwang Sung Yeol?"
Ji Hye : "Gunakan rasa ingin tahumu itu untuk pelajaran."

seorang murid bertanya Ji Hye dan Sung Yeol memiliki hubungan apa. Ji Hye diam sejenak, kemudian bilang kalau Sung Yeol adalah putranya.

semua murid dikelas mulai berbisik-bisik. mereka semua terkejut mendengarnya. Woo Hyun diam dengan ekspresi wajah yang aneh. sedangkan Sung Yeol terlihat kesal.


setelah Ji Hye pergi, Sung Yeol bangkit dari duduknya, Ia lalu meyuruh Jae Suk untuk keluar.

Woo Hyun, Tae Ho dan Ki Soo, juga beberapa murid yang lain ikut keluar kelas.

seorang murid berseru pada Seul Bi kalau dia sangat beruntung. murid itu juga bertanya bagaimana Seul Bi melakukannya.

Seul Bi diam dan tampak panik. Ia berusaha menyembunyikan tangannya.

Ye Na : "Kau mempunyai keahlian untuk tinggal dengan pria?

Seul Bi bilang kalau dia memang tinggal bersama mereka tapi jangan salah paham karena itu tidak seperti yang mereka pikirkan. dan ada alasan kenapa begitu. setelah mengatakan itu, Seul Bi pergi meninggalkan kelas.


Ye Na : "Anjing mengejar ayam, sekarang memperbaiki lumbung." ucapnya menyindir Seul Bi.

(pepatah yang benar adalah 'Anjing mengejar ayam, melihat ke atap').

mendengar Ye Na salah mengucapkan pepatah, Young Eun tertawa. Ia menyindir Ye Na untuk belajar berbicara.

Young Eun menoleh pada Ye Na, Ia mengejek Ye Na yang terlihat seperti hewan yang ada didalam lumbung sekaran. Young Eun menyuruh Ye Na untuk menutup mulutnya atau dia akan membuatnya tidur seperti sapi.

Ye Na : "Aku hanya bilang yang sebenarnya." sahut Ye Na.

Young Eun berseru kalau dia tidak pernah mengijinkan Ye Na berbicara seperti itu.

Ye Na : "Aku tahu kau sedih karena Sung Yeil, tapi kau harusnya marah pada Seul Bi. Kenapa aku? bukankah seharusnya kau menemukan cara untuk bisa dekat dengan Sung Yeol?"

Young Eun tertawa mendengar ucapan Ye Na.

Young Eun : "Aku lebih khawatir denganmu. Kau menggunakan segala sesuatu (segala cara) untuk mendapatkan Woo Hyun. aku merasa kasihan padamu."

Ye Na merasa sangat kesal mendengar ucapan Young Eun. Ia langsung menyiram Young Eun dengan minuman yang ada dimejanya. Young Eun mengelap mukanya seraya tersenyum sinis pada Ye Na.


Sung Yeol dan Jae Suk berbicara berdua diatap sekolah.

Jae Suk : "Guru Etika adalah Ibu kandungmu? atau Ibu tiri?"

Sung Yeol diam tidak menjawab. Ia memandang Jae Suk dengan tajam.

Jae Suk : "Maaf. Kurasa aku melukai perasaanmu."
Sung Yeol : "Kerja bagus!" ucapnya dingin.
Jae Suk : "Kerja bagus?"

Jae Suk tidak mengerti maksud dari ucapan Sung Yeol.

Sung Yeol menyuruh Jae Suk terus saja mengoceh seperti itu. karena sangat tidak mungkin dia berbicara seperti itu.

setelah mengatakan itu, Sung Yeol pergi meninggalkan Jae Suk yang terdiam.


Ye Na duduk ditaman sekolah sendirian dengan rambut yang berantakan. Ia juga menangis.

(sepertinya Ye Na barusaja disiksa Young Eun nih..)

tak lama kemudian Da Yool datang menghampiri Ye Na. Da Yool melempar (mengembalikan) ponsel yang pernah Ye Na hadiahkan untuknya.

Da Yool menyuruh Ye Na untuk mengambil kembali barang itu dan menjauh darinya.

Ye Na : "Jika kau ingin menjadi penyanyi maka seharusnya kau menyanyi (mengikuti audisi). mengapa kau bekerja di tempat karaoke? kau tau bahwa aku tidak bisa menjaga rahasia."


Young Eun tiba-tiba datang. Ia sepertinya mendengar ucapan Ye Na. Young Eun berseru apa Ye Na sedang mengancam sekarang?

Young Eun : "Semua yang kau punya adalah uang dan mengancam.. Oh..,itu benar. Kau kan tidak punya teman." ucapnya pada Ye Na.

Ye Na menahan tangisnya. Da Yool menghampiri Young Eun. Da Yool bilang kalau dia benar-benar mengalami kesulitan karena Ye Na.

Young Eun : "Jika kau diancam, kau pasti sudah melakukan sesuatu (hingga bisa diancam). itu Lebih cocok denganmu daripada jadi penyanyi." serunya kemudian pergi.

Da Yool menoleh pada Ye Na dengan wajah kesal. Ia lalu pergi.

Ye Na menangis sedih. kali ini dia benar-benar sendirian tanpa seorang teman satupun.


Seul Bi datang menghampiri Ye Na. Ye Na menoleh dengan kesal pada Seul Bi.

Ye Na : "Puas sekarang?" ucapnya seraya terisak.
Seul Bi : "Mengapa kau selalu menyembunyikan perasaanmu? Young Eun tampak khawatir tentangmu dan dia mencarimu. Kau juga mendorongku di tangga supaya bisa dekat dengan Young Eun lagi."

Ye Na mengelak. Ia bilang tidak seperti itu. percuma saja karena Seul Bi tidak akan tahu.

Seul Bi : "Matamu berkeringat."

Seul Bi mengelap air mata Ye Na. Ye Na menoleh menatap Seul Bi. Seul Bi bilang kalau air mata manusia terasa hangat.

Ye Na berteriak kesal memanggil mamanya. karena Seul Bi terus saja mengejeknya. sedangkan Seul Bi hanya diam melihat Ye Na. (wkwk, lucu ekspresi Ye Na n' Seul Bi :D)


tanpa sengaja, Da Yool berpapasan dengan Jae Suk ditangga. Jae Suk tanya pada Da Yool siapa pria itu. (pria yang bersama Da Yool saat di tempat karaoke).

Da Yool sedikit kesal Jae Suk menyebut 'pria itu'. Da Yool bilang kalau mereka berkata, mereka bekerja untuk sebuah agensi.

dengan kesal Da Yool bilang kalau semua usahanya berantakan dan kacau karena Jae Suk.

Jae Suk : "Apa hanya mereka satu-satunya agensi? Kau ingin aku membuat label untukmu?" tanyanya marah.
Da Yool : "Kau menganggap aku lelucon? Apa impianku lucu? Aku juga tahu kalau aku tak punya bakat apapun. tidak ada cara lain untukku untuk bisa berdiri dipanggung. aku tidak punya uang atau koneksi. apa itu berarti ali tidak boleh punya mimpi? aku merasa sedih padamu karena kau tidak punya mimpi."

kemudian Da Yool pergi. Jae Suk terlihat kesal dan juga sedih.


Woo Hyun pergi ke ruang kesehatan sekolah untuk meminta obat pada Bu So Jin.

Bu So Jin memperingatkan Woo Hyun untuk tidak menggunakan bahunya dulu. Ia juga menyarankan Woo Hyun untuk pergi rontgen jika terasa sakit. Woo Hyun mengangguk dan berterima kasih.

kemudian Bu So Jin mendekati Woo Hyun. Ia bertanya dengan pelan apakah Ibu Sung Yeol itu benar-benar Bu Ahn? Bu So Jin bilang kalau semua orang membicarakan itu disekolah. Woo Hyun diam saja tidak menjawab.

Bu So Jin berseru kalau itu sudah tidak mengherankan mengapa Ji Hye selalu bertindak keras jika menangani masalah mengenai Sung Yeol.

Bu So Jin : "Tunggu, jadi dia adalah Ibu tirinya? aku merasa kasihan pada Sung Yeol, dengan semua yang dialami."
Woo Hyun : "Mengapa? karena dia bukanlah Ibu kandungnya?"

Bu So Jin mengangguk pasti. Ia bercerita pada Woo Hyun kalau Ibunya selalu bilang padanya bahwa kabar yang buruk, adalah memiliki Ibu baru.

Woo Hyun diam dan terlihat serius. Bu So Jin tertawa, Ia bilang kalau dia hanya bercanda. jaman sekarang, Ibu tiri banyak yang baik.

Woo Hyun : "Lalu apa bedanya Ibu tiri dan Ibu kandung?" tanyanya dengan sedih.

Bu So Jin heran mendengar pertanyaan Woo Hyun. kemudian Woo Hyun beranjak pergi. Bu So Jin bingung melihat reaksi Woo Hyun yang menanggapinya serius.


Pak Kim datang ke toko (mini market) tmpat Joo Ah bekerja untuk membeli makanan. saat membayar dikasir, Pak Kim menatap pemilik toko dengan pandangan dingin. bahkan Pak Kim tidak mengalihkan pandangannya sama sekali pada pemilik toko.

melihat Pak Kim yang aneh, pemilik toko bertanya apa ada yang lain? Pak Kim meminta kembalian sebesar 31500 Won.

Pak Kim melihat kesudut dinding tepat dikamera CCTV yang ada ditoko. Pak Kim menunjuk CCTV itu seraya bertanya, CCTV itu merekam, kan? pemilik toko diam dan sedikit takut.

Pak Kim : "Dia hanya anak-anak. kalau mereka kehilangan uang hasil jerih payahnya, kau pikir mereka akan merasa senang? Kau ingin aku melaporkan hal ini ke Departemen tenaga kerja?"

dengan heran pemilik toko bertanya siapa Pak Kim.

Pak Kim : "Kau membayar 210 kurang selama lima jam sehari untuk sebulan. Akankah kau mengembalikan 31500 nya atau tidak?" ucap Pak Kim tegas seraya menunjuk CCTV.

pemilik toko yang ketakutan memberikan uang pada Pak Kim. (Uang gaji milik Joo Ah). Pak Kim menerima uang itu dan berkata kalau dia akan memberikannya pada Joo Ah.

Pak Kim menasehati pemilik toko untuk mengucapkan 'kerja bagus' dan 'terima kasih' lain kali saat membayar gaji seseorang.

Pak Kim : "Mereka adalah anak-anak kami."

pemilik toko mengangguk ketakutan. setelah mengambil barang yang dibelinya, Pak Kim pergi.


Woo Hyun dan Seul Bi pulang sekolah bersama. Seul Bi bilang pada Woo Hyun, kadang-kadang dia berpikir bahwa manusia dilahirkan untuk menyakiti satu sama lain.

Woo Hyun : "Luka?" tanyanya tidak mengerti.
Seul Bi : "Keringat yang keluar dari mata terasa hangat karena manusia itu hangat, iya kan?"

Woo Hyun membenarkan perkataan Seul Bi. Ia lalu bilang, air mata yang dingin itu berarti merasa sangat sedih.

dengan ceria Seul Bi bilang Woo Hyun sangat pandai.

tanpa mereka sadari, Sung Yeol berdiri dibelakang mereka.


Sung Yeol menghampiri mereka berdua, dengan dingin Ia bilang kalau Seul Bi berjalan salah menuju kearah rumah. Seul Bi bilang dia pergi kekedai untuk membantu sebentar. Ia memohon pada Sung Yeol untuk merahasiakan hal ini pada Ji Hye.

Sung Yeol : "Kau ingin aku berbohong?"

Seul Bi diam dan tampak bingung.

Woo Hyun : "Bu Ahn bilang untuk tidak datang ke kedai. aku tidak apa-apa. kau harus pergi." ucapnya pada Seul Bi.
Seul Bi : "Tapi tetap saja.., ini akan sangat sulit untukmu bekerja sendiri."

Woo Hyun bilang kalau Ki Soo dan Chun Sik ada untuk membantunya. jadi, Seul Bi tidak perlu khawatir.

Woo Hyun menyuruh Sung Yeol untuk melindungi Seul Bi. Sung Yeol diam dan tak menjawab. Ia melangkah pergi.

dengan berat hati Seul Bi mengikuti Sung Yeol pulang kerumah. Woo Hyun tersenyum dan melambai pada Seul Bi agar Seul Bi tidak merasa khawatir.

dengan suara pelan, Woo Hyun bilang kalau ini meyakitinya. Woo Hyun menahan kesedihannya sendiri.


Seul Bi berjalan dibelakang Sung Yeol. karena Ia khawatir pada Woo Hyun, Seul Bi berbohong pada Sung Yeol kalau dia harus ke toko buku karena dia melupakan sesuatu padahal dia harus membelinya.

Sung Yeol menyahut kalau dia akan pergi dengan Seul Bi. Seul Bi bilang dia bisa pergi sendirian. Seul Bi janji, dia akan pulang cepat. setelah mengatakan itu, Seul Bi segera pergi.

Sung Yeol hanya diam menatap kepergian Seul Bi.


Tae Ho sedang makan ramen instan di toko tempat Joo Ah pernah berkerja. setelah selesai memakan ramennya, dengan sengaja Tae Ho menyiramkan kuah bekas ramen dimeja yang ada didalam toko. bahkan Ia juga memberantakkan bekas tempat minum.

tidak berhenti sampai disitu, Tae Ho dengan kesal mengacak-acak barang-barang yang dijual ditoko.

Tae Ho menuju kekasir untuk membayar kaleng minuman yang dibelinya. tentu saja dengan tatapan kesal dan tajam pada pemilik toko.

seperti Pak Kim, Tae Ho tidak mengalihkan pandangannya sedikitpun pada pemilik toko. Ia terus memelototinya.

selesai mentotal semuanya, Tae Ho membayar dengan uang receh, kemudian Ia pergi.

dengan gaya kemenangan, Tae Ho berseru "mudah!". Pemilik toko kesal melihat sikap Tae Ho yang membayar dengan uang recehan.

(susah ngitungnya kali ya :D)


***** 


dirumah, Woo Jin dan Ji Hye sedang berseteru.

Woo Jin terlihat kesal karena Ji Hye ternyata meminjam uang untuk menyelamatkan kedainya Woo Hyun secara diam-diam.

Ji Hye bilang kalau pinjaman serta bunganya akan dia bayar sendiri dengan gajinya bekerja,

Woo Jin : "Aku tidak membahas tentang itu, setidaknya kita harus diskusi mengenai ini! kau menganggap aku apa? Mengapa kau terus membuatku kecewa?" ucapnya marah.

Ji Hye bilang dia tidak bisa meninggalkan Woo Hyun begitu saja atau membicarakannya pada Woo Jin. Ji Hye tanya dia harus bagaimana?

Woo Jin : "Bagaimana aku bisa tahu apa yang masih kau sembunyikan?" ucapnya kesal.

Woo Jin melangkah pergi. Ji Hye mengejar suaminya seraya menjelaskan kalau dia tidak ada yang dia sembunyikan lagi. Ji Hye meminta maaf.

Woo Jin sudah tidak bisa mempercayai ucapan Ji Hye lagi seperti dulu.


tepat saat Woo Jin akan pergi, Sung Yeol pulang kerumah dan melihat pertengkaran mereka.

Woo Jin pergi begitu saja tanpa mengatakan sepatah katapun. melihat Ayahnya yang marah, Sung Yeol ikut kesal, Ia menghampiri Ji Hye.

dengan kesal Sung Yeol tanya apa Ji Hye juga membantu menyelamatkan kedai? Ji Hye menghela nafas, Ia bilang kalau Sung Yeol dulu juga ingin membantu Woo Hyun.

Sung Yeol : "Ini tidak lagi sama. Ayah bekerja keras mendapatkan uang yang ia kumpulkan setiap waktu."
Ji Hye : "Itu bukanlah uang Ayahmu. Uang itu aku simpan sebelum aku bertemu dengannya, untuk membeli rumah."
Sung Yeol : "Jadi akhirnya kau ingin tinggal bersama dengan anakmu? lalu kenapa memberitahu pada yang lain bahwa aku adalah anakmu?"
Ji Hye : "Karena kau juga Anakku!"
Sung Yeol : "Lalu seharusnya kau juga bilang bahwa Woo Hyun adalah anakmu yang sebenarnya."

Ji Hye sudah kesal. Ia mempersilahkan Sung Yeol untuk melakukan hal itu. sehingga dia bisa melihat Woo Hyun dengan mudah disekolah. Ji Hye terlihat berkaca-kaca. Sung Yeol diam dan terlihat menahan amarahnya.


dikedai, Ki So membicarakan mengenai Ji Hye yang ternyata adalah Ibunya Sung Yeol.

(Joo Ah membantu dikedai Woo Hyun ^^)

Ki Soo kesal karena Woo Hyun menyembunyikan kebenaran itu darinya. padahal, selama ini dia merasa kalau mereka adalah teman.

Ki Soo : "Kau tidak menyukaiku lagi?"

Woo Hyun tidak menjawab pertanyaan Ki Soo, Ia malah menyuruh Ki Soo untuk segera pergi mengantar pesanan sebelum menjadi dingin.

Ki Soo : "Tapi Sung Yeol dan Seul Bi dalam satu apartement, Kau pikir itu baik-baik saja?"

Woo Hyun diam dan tidak menjawab. diam-diam Ia juga gelisah mendengar ucapan Ki Soo.

Ki Soo : "Aku dengar jika melihat seseorang setiap hari, akan membuat mereka terlihat cantik/tampan."

Woo Hyun kesal mendengar ucapan Ki Soo.

Woo Hyun : "Lalu kenapa kau tidak terlihat tampan padahal aku melihatmu setiap hari?" tanyanya kesal.
Ki Soo : "Apa yang kau bicarakan? bukan itu maksudnya." gerutu Ki Soo.

Ki Soo langsung kabur untuk mengantarkan pesanan.


saat Ki Soo pergi untuk mengantar pesanan, Seul Bi datang kekedai. melihat Seul Bi, Woo Hyun langsung tanya mengapa dia datang kesini?

Seul Bi berbohong kalau Sung Yeol menyuruhnya untuk membantu Woo Hyun karena Woo Hyun akan sangat sibuk.

Woo Hyun tahu kalau Seul Bi sedang berbohong padanya. dan itu terlihat jelas dari raut wajah Seul Bi.

Seul Bi tersenyum dan bertanya apa yang harus dia lakukan pertama kali? Woo Hyun menyuruh Seul Bi untuk membantu Joo Ah. lalu Seul Bi menghampiri Joo Ah.


Seul Bi : "Selamat untuk hari pertamamu." serunya seraya tersenyum.
Joo Ah : "Terima kasih."

Joo Ah tanya pada Seul Bi apakah tidak menyenangkan tinggal bersama orang lain bukannya keluarga sendiri?

Seul Bi : "bukannya tidak menyenangkan, tapi aku sungguh mendapatkan pengawasan ketat."

Joo Ah bisa memahami apa yang dirasakan Seul Bi. begitulah jika hidup dengan sebuah keluarga. kau harus bagun terlebih dulu dan tidur paling malam.

Seul Bi : "Kau sungguh tahu semuanya!" ucap Seul Bi.

mereka berdua kemudian tersenyum.


Sung Yeol pergi ke cafe internet. tak lama kemudian Jae Suk datang dan duduk disamping Sung Yeol.

Jae Suk bilang kalau Sung Yeol terlihat tenang mengenai kejadian ini. itu membuatnya tertantang. dengan dingin Sung Yeol menyuruh Jae Suk untuk tidak bawel dan main game saja.

Jae Suk tampak kesal, tapi Ia menuruti ucapan Sung Yeol. tak lama kemudian Jae Suk tanya apa impian Sung Yeol.

Sung Yeol menoleh pada Jae Suk dengan tatapan tajam. Jae Suk sedikit takut. Ia bilang kalau dia hanya penasaran apa rencana Sung Yeol. rencana seorang pria yang sangat rajin.

Sung Yeol mengacuhkan Jae Suk. Ia beranjak dari duduknya dan akan pergi.


saat Sung Yeol akan pergi, Jae Suk tiba-tiba memanggil Seul Bi. ternyata dia memesan makanan dikedai Woo Hyun dan Seul Bi bekerja untuk mengantarkan makanan yang dipesan Jae Suk.

Seul Bi kaget melihat Sung Yeol ada disitu, padahal tadi dia bilang pada Sung Yeol pergi ke toko buku.

Sung Yeol menatap tajam pada Seul Bi. dengan ketakutan Seul Bi meminta maaf pada Sung Yeol. lalu Ia meletakkan pesanan Jae Suk Kemeja.

Seul Bi : "Sampai Nanti dirumah." ucapnya pelan pada Sung Yeol.

setelah mengatakan itu Seul Bi bergegas pergi.


Jae Suk meoleh pada Sung Yeol seraya tertawa. Ia bilang kalau ucapan Seul Bi terdengar seperti mereka adalah sepasang pengantin baru.

Jae Suk menirukan ucapan Seul Bi tadi. "Sampai nanti dirumah." ucapnya geli.

dengan dingin Sung Yeol bilang kalau dia butuh bantuan Jae Suk.


di kedai, terjadi sebuah ketegangan. Jae Suk dan Sung Yeol datang ke kedai bersama teman-teman mereka.


saat Joo Ah meletakkan sendok-garpu di meja, Tae Ho langsung menutupi wajahnya.

Byung Wook berencana untuk pergi, tapi Tae Ho menahannya dan menariknya untuk duduk kembali.


Jae Suk bilang pada teman-temannya untuk makan yang banyak karena Sung Yeol yang akan mentraktir. semua berseru senang.

Sung Yeol : "Kau tidak mau tanya kita mau pesan apa?" ucapnya pada Woo Hyun. dengan menahan kekesalannya Woo Hyun tanya dia mau pesan apa.


dengan suara pelan Byung Wook tanya pada Tae Ho apa yang sebenarnya terjadi.

Tae Ho : "Cemburu dan Pengkhianatan. sebuah cinta segitiga." jelasnya.


Sung Yeol memesan banyak makanan. Woo Hyun mengangguk dengan kesal. ddiam-diam Ia mengumpat karena kesal.

Woo Hyun dan yang lainnya bekerja keras bersama-sama. saat Joo Ah membawa nampan yang berisi banyak barang, Tae Ho langsung menghampirinya untuk membantu Joo Ah.


dan ketika Seul Bi mengantarkan pesanan kemeja Sung Yeol, Sung Yeol menatap Seul Bi dengan dingin lalu mengacuhkannya. Seul Bi hanya diam dan menghela nafas.


Jae Suk dan Byung Wook saling memandang dengan tajam. dengan kesal Byung Wook menaruh uang kemeja lalu beranjak pergi. Jae Suk kesal melihat Byung Wook.


Tae Ho yang melihat Byung Wook pergi, jadi bingung. Jae Suk menyuruh Tae Ho untuk segera mengatur tanggalnya.

(entah apa yang akan mereka rencanakan pada Byung Wook).


Sung Yeol dan yang lain sudah selesai makan. dan hanya Sung Yeol yang masih tinggal dikedai.

Woo Hyun membaca bill seraya berterima kasih pada Sung Yeol karenanya dia mendapatkan banyak uang.

lalu Woo Hyun memberitahu total semuanya sebanyak 174.000 Won. tapi dia hanya menyuruh Sung Yeol untuk membayar 170.000 Won saja.

Sung Yeol tersenyum. Ia menyuruh Woo Hyun untuk minta langsung pada Ibunya. karena ini adalah kedai Ibunya.

Woo Hyun : "Apa maksudmu?"
Sung Yeol : "Aku bilang, dialah pemilik tempat ini. kau tak tahu?"

Seul Bi kaget mendengar itu. Ia tanya pada Sung Yeol apa itu benar? dia sudah membantu mereka?

Sung Yeol menghela nafas panjang lalu bilang kalau Ji Hye mengeluarkan banyak uang untuk menolong anaknya.

Woo Hyun : "Jadi kenapa? aku tidak peduli siapa pemilik tempat ini. kau harus membayar bill-nya."
Sung Yeol : "Aku anaknya yang sah, jadi ini tidak masalah, bukan?"

Sung Yeol beranjak dari duduknya lalu mengajak Seul Bi untuk pulang.

Woo Hyun : "Hwang Sung Yeol, tidakkah kau merasa menyedihkan?"
Sung Yeol : "Aku akan menunjukkan padamu apa itu menyedihkan." serunya. Ia lalu menoleh pada Seul Bi dan mengajaknya pergi.

dengan sedih Seul Bi pamit pergi pada Woo Hyun.

Seul Bi : "Sampai nanti dirumah."


Seul Bi berjalan dibelakang Sung Yeol. Ia lalu tanya apa Sung Yeol sungguh-sungguh membuat Woo Hyun kesulitan? dengan dingin Sung Yeol bilang kalau dia akan melakukannya sampai akhir.

Sung Yeol : "Aku tidak tahu apa yang akan terjadi akhirnya, jadi jangan tanya."
Seul Bi : "Ini akan menyakitimu lebih dibandingkan kau melukai Woo Hyun."
Sung Yeol : "Tidak, Ini sama sekali tidak menyakitiku sedikitpun."


tiba-tiba ada seorang anak kecil yang mengejar bola kearah Sung Yeol. dan Ia terjatuh karena menabrak Sung Yeol.

Sung Yeol membantu anak kecil itu berdiri. Ia tanya apakah anak kecil itu tidak apa-apa?

Sung Yeol : "Kau tidak menangis. anak yang pintar." ucapnya seraya tersenyum.

suara hati Seul Bi : [Kau tersenyum seperti itu. tampak hangat dan manis.]

diam-diam Seul Bi memperhatikan Sung Yeol, Ia lalu tersenyum.


Sung Yeol menyuruh anak kecil itu untuk berhati-hati. Seul Bi mengelus kepala anak kecil itu.

tanpa sengaja dan sepengetahuan Seul Bi, Sung Yeol melihat tanda (simbol) malaikat yang ada dipergelangan tangan Seul Bi. tanda itu meyala dan mengeluarkan cahaya terang.


setelah anak kecil itu pergi, Seul Bi meminta maaf pada Sung Yeol karena sudah berbohong padanya.

Seul Bi bilang itu karena bahu Woo Hyun sepertinya terluka dan sakit. jadi dia tidak bisa membiarkannya bekerja sendirian.

Sung Yeol bilang mulai dari sekarang dia tidak akan membiarkan Seul Bi pergi lagi meskipun berbohong.

Seul Bi : "Aku ingin Woo Hyun mencoba tinggal dengan Ibunya juga. dia selalu merindukannya. itu terserah padamu memberi waktu sebulan ada beberapa hari. keputusannya ada padamu."

setelah mengatakan itu, Seul Bi melangkah pergi.

dari belakang, Sung Yeol memperhatikan tanda yang bercahaya ditangan Seul Bi dan Ia memikirkan sesuatu.


sesampainya dirumah, Sung Yeol mengingat simbol yang ada ditangan Seul Bi. kemudian Ia menggambar simbol itu dibukunya.

setelah selesai menggambar simbol itu, dengan anehnya simbol itu mengeluarkan cahaya. Sung Yeol kaget melihatnya.

Woo Jin berteriak dari luar, untuk mengajak Sung Yeol makan malam bersama. saat Sung Yeol kembali melihat bukunya, cahaya yang ada disimbol yang digambarnya itu menghilang. Sung Yeol jadi bingung.


Seul Bi membantu menyiapkan makan malam dimeja. Sung Yeol datang kemeja makan, bukannya duduk untuk makan, dia malah memperhatikan lengan Seul Bi.

tak lama kemudian Woo Hyun datang. melihat Sung Yeol memperhatikan tangan Seul Bi, Woo Hyun langsung menyembunyikan tangan Seul Bi dari pandangan Sung Yeol.

Sung Yeol sedikit curiga pada Woo Hyun. Ia mengira pasti Woo Hyun tahu yang sebenarnya.

Sung Yeol bilang kalau dia sedang tidak ingin makan. dia akan makan nanti.

Woo Hyun mengalah untuk pergi, jadi Sung Yeol bisa makan lebih dulu.

Woo Jin berseru menyuruh mereka berdua untuk duduk.


Woo Jin : "Aku tidak tahu berapa lama ini akan terjadi. tapi berhubung kalian berdua tinggal dirumah ini.., kalian harus rukun sehingga tidak mengganggu yang lainnya. yang tinggal disini bukan hanya kalian saja. mari kita mencoba untuk makan bersama." ucapnya tegas.

Woo Jin menoleh pada Sung Yeol dan menyuruhnya untuk berhenti makan ramen.

Woo Jin menyarankan mereka untuk mencoba saling bekerja sama. walaupun ini tidak terlihat mudah, mari coba melakukannya.

Woo Jin : "Mengerti?"

Woo Hyun mengangguk.


selesai makan, Woo Hyun dan Woo Jin duduk berdua diluar. Woo Jin tanya apa kedainya berjalan lancar? Woo Hyun mengiyakan. Ia juga bilang hari ini benar-benar membuatnya sibuk dan kewalahan.

Woo Jin : "Itu bagus!" serunya.
Woo Hyun : "Aku akan bekerja keras dan melunasinya! aku tidak bisa membayar sekarang. jadi aku tetap berpura-pura seolah tidak tahu. tolong beri aku sedikit waktu lagi."
Woo Jin : "sebagai orang tua, itu adalah hal yang wajar. Akupun juga akan melakukan hal yang sama. sejujurnya, Ya, ini terasa aneh dan tidak nyaman."

Woo Hyun menyahut dia juga merasakan hal yang sama. dia jadi tidak bisa tersenyum. Dia tahu kalau Ibunya tidak pernah datang, tapi dia lebih suka menunggunya dirumah.

Woo Jin : "Sung Yeol juga masih belum bisa melupakan Ibu kandungnya. dan kurasa kalian berdua memiliki masalah yang sama. kau baru 18 tahun."
Woo Hyun : "Dia dan aku terus berlari menuju ketebing. Jika dia jatuh lebih dulu, maka aku akan menariknya dan menyelamatkannya. jadi jangan khawatir."
Woo Jin : "Bagaimana jika kau yang jatuh duluan?"

Woo Hyun bilang dia tidak akan terjatuh karena ada seseorang yang harus dia lindungi.

Woo Hyun beranjak dari duduknya untuk memberi hormat pada Woo Jin. Ia berterima kasih karena Woo Jin sudah menerimanya. kemudian Woo Hyun pergi.

sepeninggalnya Woo Hyun, Woo Jin tampak sedang memikirkan sesuatu.


Woo Jin pergi kekedai di pinggir jalan untuk minum sendiri. matanya berkaca-kaca dan merasa sedih.


Woo Jin pulang kerumah dalam keadaan mabuk. Sung Yeol membantu membopong Ayahnya. Woo Hyun menghampiri mereka dan berniat untuk membantu, akan tetapi Sung Yeol mendorong Woo Hyun menjauh. dia bisa melakukannya sendiri.

Ji Hye datang dan tanya kenapa suaminya itu minum banyak, Woo Jin menampis tangan Ji Hye menjauh darinya.

Woo Hyun tampak terlihat sedih.


Woo Hyun dan Seul Bi pergi ketaman bermain berdua. mereka duduk di ayunan.

Seul Bi : "Kudengar manusia minum alkohol saat mereka merasa sedih."
Woo Hyun : "Kupikir, aku membuat Pak Hwang, Bu Ahn dan Sung Yeol tidak bahagia." ucapnya sedih.
Seul Bi : "Walaupun kau membuat semua orang didunia ini tidak bahagia, akan selalu ada seseorang yang bahagia karenamu."
Woo Hyun : "Dan siapa orang itu?"
Seul Bi : "Aku! Aku orangnya!" seru Seul Bi seraya mengangkat tangannya.

Woo Hyun ikut mengangkat tangannya dan berseru dia juga. tapi Ia segera menurunkan tangannya karena bahunya terasa sakit.


Seul Bi kesal karena Woo Hyun tidak memberitahunya kalau bahunya sakit. Woo Hyun bilang sekarang dia sedikit baikan karena Seul Bi mengkhawatirkannya. jadi tidak apa.

Seul Bi : "Sakit ditubuhmu akan sembuh oleh waktu, tapi sakit dihatimu, tidak bisa sembuh dengan cepat. tidak hanya kau, Sung Yeol juga." ucapnya sedih.

tanpa sengaja, Sung Yeol yang sedang lewat melihat mereka berdua dan tampak marah.


melihat Sung Yeol yang melintas, Woo Hyun memanggilnya dan menghampirinya. Woo Hyun bilang mereka perlu bicara.

kemudian Woo Hyun menyuruh Seul Bi untuk kembali kerumah duluan.

Seul Bi : "Jangan berkelahi." serunya lalu pergi.


Woo Hyun dan Sung Yeol berdiri dibawah sebuah mainan.

Woo Hyun : "Basket, sepak bola dan lari. dari semua itu kenapa aku harus melakukan yang ini?"
Sung Yeol : "Kalau begitu lupakan saja!"
Woo Hyun : "Jika aku menang, hubungan antara Bu Guru, kau dan aku akan tetap jadi rahasia."
Sung Yeol : "dan Jika aku menang, katakan padaku rahasia mengenai Seul Bi."

Woo Hyun berpura-pura tidak tahu rahasia Seul Bi apa yang dimaksud Sung Yeol. Sung Yeol menyahut kalau Woo Hyun tahu itu. dia tanya, apa yang Woo Hyun sembunyikan?


mereka berdua memulai pertandingan mereka. bergelantung dan mengangkat berat tubuh mereka masing-masing.

walaupun tangannya sedang sakit, Woo Hyun berusaha keras untuk menang. dan Sung Yeol menyerah lebih dulu karena sudah tidak kuat lagi dan kelelahan.


Woo Hyun : "Sekarang tutup mulutmu, untuk selamanya!"
Sung Yeol : "Kau memaksa untuk menang dengan bahu seperti itu? pasti ada sesuatu penting mengenai Seul Bi yang kau sembunyikan."
Woo Hyun : "Kumohon untuk tidak berkelahi dan berdebat saat kita sedang bersama. Itu juga akan menyakitinya."

setelah mengatakan itu, Woo Hyun pergi.


malam harinya, Woo Hyun tidak bisa tidur karena bahu dan lengannya terasa sakit.

Woo Hyun keluar kamar, Ia memeriksa semua laci untuk mencari obat, tapi Ia tidak bisa menemukannya.

karena sudah tak sanggup lagi menahan rasa sakitnya, Woo Hyun merebahkan tubuhnya ke sofa.

tak lama kemudian Ji Hye keluar kamar. Ia panik saat melihat Woo Hyun tertidur disofa dan tampak kesakitan. Ji Hye langsung menghampiri Woo Hyun.

Ji Hye : "Ada apa? apa yang kau rasakan?" tanyanya khawatir.

dengan suara pelan Woo Hyun meminta obat pereda sakit pada Ji Hye. Ji Hye bergegas mengambilkan obat yang diminta Woo Hyun. setelah itu Woo Hyun meminum obat yang diambilkan Ji Hye.


diam-diam, Sung Yeol pergi ke kamar Seul Bi. Sung Yeol berniat memeriksa simbol yang ada ditangan Seul Bi.

saat itu Seul Bi sudah tidur nyenyak. dengan perlahan Ia menarik tangan Seul Bi untuk melihat tandanya.

Sung Yeol kaget melihat Seul Bi memiliki tanda yang aneh ditubuhnya dan terlihat bercahaya.

Seul Bi tiba-tiba membuka matanya. melihat Sung Yeol ada di dalam kamarnya, Seul Bi langsung bangun dari tidurnya.

dengan cepat Sung Yeol membungkam mulut Seul Bi agar tidak berteriak. Sung Yeol melepaskan bungkamannya lalu bergegas pergi dari kamar Seul Bi.

Seul Bi tampak terlihat ketakutan dan juga terkejut. Ia melihat simbol ditangannya dan sekarang cahayanya semakin terang dari sebelumnya.


pagi harinya, tampak Woo Hyun tertidur disofa. ketika Ia bangun, Ia kaget melihat Ji ye yang tertidur dibawahnya.

saat mendengar suara pintu kamar, Woo Hyun kembali pura-pura tidur.


ternyata yang baru saja keluar kamar adalah Sung Yeol. melihat Ji Hye yang tertidur dilantai disamping Woo Hyun, Sung Yeol tampak tidak senang.


tak lama kemudian Seul Bi keluar dari kamarnya. Ia melihat Sung Yeol dengan tatapan aneh.

Sung Yeol bilang pada Seul Bi kalau dia yang akan membuat sarapan. setelah itu Sung Yeol pergi kedapur.


Seul Bi menoleh kesofa dan heran melihat Woo Hyun dan Ji Hye tidur berdekatan.


seluruh penghuni rumah sarapan bersama. Seul Bi memberitahu Woo Jin kalau Sung Yeol menyiapkan semuanya karena Ayahnya mabuk semalam.

lalu Woo Jin berterima kasih pada Sung Yeol.

saat Woo Hyun akan makan, Ia kaget melihat supnya terbuat dari kepiting. Woo Hyun langsung menatap Ji Hye.

Woo Hyun kesal karena dia tahu Sung Yeol sengaja melakukanya.

(masih ingat kan, kalau Woo Hyun dan Ji Hye ini alergi seafood??)

Woo Hyun berniat untuk menegur Sung Yeol, tapi Ji Hye mencegahnya.


Ji Hye mengambil mangkuk sup Woo Hyun kemudian memakan semuanya. Woo Hyun kaget melihatnya, terlebih lagi Sung Yeol.

Seul Bi merasa aneh, Ia memeriksa supnya dan baru menyadari apa yang terjadi. Woo Jin yang barusaja mencoba supnya juga baru menyadari hal itu.

melihat Ji Hye yang terus memakan sup itu, Sung Yeol berteriak untuk berhenti.

Woo Jin : "Apa yang kau lakukan?" teriaknya marah pada Sung Yeol.


Sung Yeol dan Ayahnya bicara berdua dikamar. Woo Jin kecewa melihat sikap Sung Yeol. dan semua ini akan menjadi salahnya jika dia bertingkah seperti ini.

dengan sedih Woo Jin memohon pada SUng Yeol untuk berhenti melakukan hal yang tak masuk akal demi dirinya.

Sung Yeol tidak mengatakan apapun, dia hanya diam saja. Woo Jin memegang bahu Sung Yeol lalu melangkah pergi.


Ji Hye berada dikamarnya, kondisinya tidak baik karena baru saja mengkonsumsi seafood.

Woo Hyun masuk kekamar Ji Hye untuk melihatnya. Ia duduk disamping Ji Hye.

Ji Hye : "Apa kau baik-baik saja?"
Woo Hyun : "Mengapa anda memakannya? apa anda tidak bisa bilang kalau anda tidak bisa memakannya?"
Ji Hye : "Maafkan aku. hanya alergi yang kutinggalkan untukmu."

Woo Hyun tidak mau mendengar lebih banyak lagi. Ia menyuruh Ji Hye untuk beristirahat.

saat Woo Hyun akan pergi, Ji Hye malah menceritakan masa kecil Woo Hyun. Woo Hyun langsung terhenti dan urung pergi.


Ji Hye : "Saat kamu 6 tahun, pernah suatu kali kau menyeberang jalan yang ramai. Kau menyeberang sendirian untuk menyusul Nenek. Begitu aku menangkapmu, aku malah memukulimu. hidupku sudah cukup sulit dan kau membuatnya semakin sulit. Kenyataannya aku bercerai,
membesarkan dan merawatmu seorang diri, Benar-benar sulit dan memalukan. Andai saja kau tahu perasaanku, kau akan menangis sendirian hingga tertidur. Aku takut kalau aku membawamu, mungkin kau akan mati. sungguh sulit." ucapnya sedih.

(aq bisa ngerti sih, kesedihan yang dirasakan Ji Hye. tapi tidak sepantasnya dia berkata seperti itu. bagaimanapun juga, Woo Hyun itu anaknya. aq bisa ngerasain pasti Woo Hyun tercabik-cabik mendengarnya.. poor Woo Hyun..)

Woo Hyun menyahut kalau semua yang dikatakan Ji Hye terdengar seperti sebuah alasan baginya. Ji Hye membenarkan ucapan Woo Hyun.

Ji Hye: "Karena kau berusaha untuk hidup dan aku juga akan berusaha untuk hidup dengan baik. ini pasti sangat menyakitimu. seharusnya aku mengambil derita itu darimu. dan aku sadar, kalau hal itu sudah terlambat. maafkan aku." ucapnya sedih.

Woo Hyun hanya diam saja. sedangkan Ji Hye mulai menangis.

Ji Hye : "Tapi.., dengan adanya kau terluka, aku bisa melihatmu lebih lama. dan aku menyukai bagian ini. aku sungguh Ibu yang kejam."

Woo Hyun juga merasa sedih, tapi Ia bisa menahan kesedihannya didepan Ji Hye.


Sung Yeol dan Seul Bi berada ditaman bermain. mereka sepertinya membicarakan sesuatu.

Seul Bi : "Tidak akan ada yang berubah walaupun kau melakukan ini. Kau hanya akan menyakiti yang lain. dan berhenti menyakiti Woo Hyun. aku tidak akan membiarkanmu lagi." ucapnya kesal.

Sung Yeol diam dan menatap Seul Bi tajam. tiba-tiba Ia melangkah perlahan mendekati Seul Bi hingga membuat Seul Bi ketakutan.


tidak jauh dari situ, Woo Hyun ternyata sedang mencari Seul Bi.

Seul Bi panik dan berseru pada Sung Yeol untuk tidak mendekat padanya.

Sung Yeol tiba-tiba memegang tangan Seul Bi yang terdapat tanda/simbol malaikat. Seul Bi semakin ketakutan.

Sung Yeol : "Sebenarnya, kau ini apa?" tanyanya penasaran.

Seul Bi diam tak menjawab. Woo Hyun masih mencari dan belum bisa menemukan Seul Bi.

Sung Yeol : "Sebenarnya apa yang sedang kau sembunyikan?" bentaknya.
Seul Bi : "Aku tidak menyembunyikan apapun!" ucapnya ketakutan.


Woo Hyun akhirnya bisa menemukan Seul Bi. Ia kaget melihat Sung Yeol sepertinya memojokkan Seul Bi.


tiba-tiba tanda/simbol yang ada ditangan Seul Bi bercahaya sangat terang. (berbeda dari biasanya).

Sung Yeol : "Apa kau seorang.."

belum sempat Sung Yeol bilang, Woo Hyun dengan cepat menutup mulut Sung Yeol. Woo Hyun menyuruh Sung Yeol untuk diam.


dan diluar dugaan, tanda/simbol yang ada di tangan Seul Bi mengeluarkan cahaya sangat sangat sangat sangat dan teramat terang hingga menyilaukan mata.

Seul Bi berusaha keras untuk menutupinya dengan tangannya yang satunya.


dan..
bersambung !

*previewnya nanti malam ya.. diatas jam 10an baru bisa diposting previewnya.

[makasih yang selalu memberikan semangat lewat Email, WA ataupun BBM ^^ #hug]

2 comments:

  1. Wahh.. Bikn +penasaran....???
    Thanx ya mbak....

    ReplyDelete
  2. ditunngu kelanjutannya minggu depan ka, semangat ^^

    ReplyDelete