December 13, 2014

SINOPSIS HIGH SCHOOL - LOVE ON EPISODE 19

Dilarang meng-COPAS SEMUA ARTIKEL yang ada didalam blog ini!!! tolong hargailah kerja keras penulis!!!




===== EPISODE 19 =====

Woo Hyun dalam perjalanan kerumah Sung Yeol untuk memberikan beberapa kerperluan yang dititipkan Ji Hye.

ditengah perjalanan, Ia tiba-tiba merasakan kalau dadanya sakit lagi. Woo Hyun langsung berpikir pasti ada sesuatu yang tidak beres pada Seul Bi.

seketika itu Woo Hyun yang berpikir Seul Bi dalambahaya, menguatkan dirinya dan mencoba untuk bergegas menuju kerumah Sung Yeol.


Seul Bi yang terpojok oleh Jae Suk, mencoba menggedor pintu dan memanggil Sung Yeol. tapi tiba-tiba rasa kantuknya muncul. dengan sekejap Seul Bi jatuh kelantai, tidur.


didalam rumah, Sung Yeol yang sedang dalam kondisi tidak fit, berusaha untuk keluar membuka pintu. tapi ketika Ia membuka pintu kamarnya, Ia terjatuh kelantai.


melihat pergelangan tangan Seul Bi bersinar, Jae Suk merasa penasaran. ketika Ia akan memeriksa pergelangan Seul Bi, Sinar yang aneh muncul dengan begitu kuat dan terang hingga membuat Jae Suk silau dan terpental.

Jae Suk menutupi wajahnya dengan tangan dari kilauan cahaya pergelangan Seul Bi, dengan perlahan Ia mendekat dan mencoba untuk memeriksanya.

tepat ketika itu, Woo Hyun yang sudah berada didepan rumah Sung Yeol, langsung menghampiri Jae Suk untuk menghentikannya.

Woo Hyun : "Apa yang kau lakukan?" teriaknya.

Woo Hyun menarik Jae Suk lalu memukulnya. dengan wajah kesal karena Woo Hyun mengacaukan rencananya, Jae Suk memilih untuk pergi.


Woo Hyun menghampiri Seul Bi. Ia memanggil-manggil nama Seul Bi dan menepuk-nepuk pipinya untuk membangunkannya, tapi Seul Bi tidak bangun.

Woo Hyun membopong Seul Bi, kemudian Ia menggedor pintu memanggil Sung Yeol. ternyata Sung Yeol duduk didekat pintu, Ia sepertinya lemas dan tidak memiliki tenaga untuk membukakan pintu.

mendengar Woo Hyun terus menggedor pintu, dengan tenaga yang tersisa, Sung Yeol berusaha untuk membuka pintu.

setelah pintu terbuka, Woo Hyun kaget melihat Sung Yeol yang terduduk lemas dilantai. tak lama kemudian, Sung Yeol pingsan.


[EPISODE 19 : Selamat Tinggal? Hanya Untuk Kembali Lagi.]

Woo Hyun membawa Sung Yeol kerumah sakit, dia sudah dirawat. disitu juga ada Seul Bi. Seul Bi sudah terbangun dari tidurnya.

dengan cemas Woo Hyun tanya apakah Seul Bi baik-baik saja? Seul Bi mengangguk yakin.

Woo Hyun bilang Sung Yeol pasti kelelahan saat Seul Bi menghilang, jadi dia perlu untuk istirahat sementara waktu.


dalam tidurnya (mimpinya) Sung Yeol mengingat kembali masa-masa bahagianya saat bersama Woo Hyun dan Seul Bi.

saat ketika mereka bertiga bermain semprotan air disekolah..

mereka bersama dan tampak terlihat begitu bahagia..


saat mereka berada di Sauna. ketika itu Sung Yeol memukulkan telur rebus ke dahi Woo Hyun dan mereka bermain kejar-kejaran..


ketika dia dan Woo Hyun berkelahi (bercanda) dirumah Nenek Gong..

saat Sung Yeol memutuskan untuk pindah kerumah Woo Hyun karena khawatir dengan Seul Bi.


dan ketika mereka bermain basket disekolah..


saat Ia menyelamatkan Woo Hyun yang tenggelam dikolam renang..


kenangan ketika mereka bertiga didepan toko, Seul Bi berbalik padanya dan melambaikan tangan seraya tersenyum manis..


dan kenangan termanis adalah ketika Seul Bi menyatukan tangannya dengan tangan Woo Hyun dan tampak seperti berpegangan tangan..


bayangan Sung Yeol mengenai masa lalunya yang bahagia berhenti sampai disitu, Ia membuka matanya dan mulai tersadar.

samar-samar yang dilihatnya pertama kali ketika membuka mata adalah Woo Hyun. dengan wajah cemasnya, Woo Hyun memanggil Sung Yeol dan menanyakan apakah dia baik-baik saja?

Sung Yeol tidak menjawab pertanyaan Woo Hyun, Ia menoleh kesamping dan dilihatnya Seul Bi berdiri disampingnya.


tak lama kemudian, Ji Hye datang kerumah sakit dengan tergesa-gesa. Ia langsung masuk keruang rawat dan menemui Sung Yeol.

Ji Hye : "Sung Yeol! Apa kau baik-baik saja?" tanyanya khawatir.

Sung Yeol diam tak menjawab. Ia mencoba untuk duduk. Ji Hye memeriksa dahi Sung Yeol,

Ji Hye : "Mengapa menyembunyikannya? Kau harus mengatakan padaku bahwa kau merasa sakit." serunya cemas.

Sung Yeol melihat kebawah, dan dilihatnya Ji Hye hanya memakai sendal saja. Sung Yeol tahu, kalau Ji Hye pasti tergesa-gesa karena khawatir tentang dirinya.

melihat Sung Yeol yang diam saja, Ji Hye tanya lagi apa dia baik-baik saja? Sung Yeol mengangguk pelan.

Ji Hye : "Baik, terima kasih. Aku senang. Aku sangat lega." serunya seraya terisak.

lalu Ji Hye mengucapkan terima kasih pada Woo Hyun.

Woo Hyun melihat kebawah dan dilihatnya Ji Hye hanya memakai sendal. dia berpikiran sama dengan Sung Yeol.


suara hati Seul Bi : "Bagi manusia, Ibu adalah salah satunya yang merasakan pertama kali sakit, pertama kali tersenyum, dan pertama kali menangis. memiliki seorang Ibu berarti bahwa semuanya akan baik-baik saja kemudian."

Ji Hye duduk diruang tunggu, Woo Hyun duduk berlutut didepan Ji Hye untuk menyerahkan sepatunya untuk dipakai Ji Hye.

Ji Hye merasa malu karena Woo Hyun melihatnya dalam kondisi yang seperti itu.

Ji Hye menolak memakainya, Ia menyuruh Woo Hyun untuk memakai sepatunya kembali karena diluar sangat dingin. Woo Hyun bilang dia baik-baik saja.

Woo Hyun menarik kaki Ji Hye untuk memakaikannya sepatu. setelah itu Woo Hyun bangkit berdiri.

Woo Hyun : "Bu Ahn, Aku senang bahwa Anda adalah orang yang baik."

Ji Hye menundukkan kepalanya dengan sedih. tepat ketika itu, Sung Yeol dan Seul Bi kebetulan melihat mereka.


Sung Yeol sudah berada dirumahya, Ia berbaring dikamarnya. Ayahnya, Woo Jin berada disampingnya menggenggam tangannya erat.

Woo Jin : "Aku berharap bahwa akulah yang sakit sebagai gantinya. Sung Yeol! cepat bangun. Aku merasa kesepian juga!" ucapnya dengan sedih.

mata Woo Jin berkaca-kaca, Ia berusaha menahan tangisnya.

Woo Jin merapikan selimut Sung Yeol, setelah itu Ia pergi dari kamar Sung Yeol.

tanpa Woo Jin ketahui, Sung Yeol ternyata tidak tidur. Ia berusaha menahan kesedihannya juga. dan terlihat bahwa Sung Yeol menahan tangisnya. air matanya menetes ketika Ayahnya keluar dari kamar.


keesokan paginya, entah apa yang dilakukan Sung Yeol. Ia masuk kekamar orang tuanya dan duduk didepan meja rias.

awalnya Sung Yeol menatap foto Ayahnya dan Ji Hye. tapi ketika melihat sebuah amplop aneh yang terjepit diantara laci, Sung Yeol membuka laci dan mengambil amplop itu kemudian memeriksa isinya.

Ia menghela nafas dan tampak terkejut ketika melihat isinya adalah berkas surat perceraian orang tuanya.


Seul Bi yang sedang bersih-bersih, melihat Sung Yeol didalam kamar ketika Ia kebetulan lewat.

Seul Bi berseru kalau Sung Yeol masih harus banyak beristirahat.

Seul Bi : "Apa itu?" tanyanya ketika melihat berkas yang dipegang Sung Yeol. "Perceraian?" serunya terkejut.

Sung Yeol langsung mengembalikan berkas itu kedalam laci.

Seul Bi : "Apa mereka akan bercerai?" tanya Seul Bi.
Sung Yeol : "Aku pikir itu karena aku."
Seul Bi : "Mereka tampak serasi bersama." ucap Seul Bi kecewa.

Ia bilang melihat di drama bahwa surat seperti itu tidaklah berarti dan berpengaruh terhadap cinta.

Sung Yeol : "Benarkah?"

Seul Bi mengangguk meyakinkan. Ia lalu bilang bahwa mereka akan menemukan jalan keluar.

menyadari Seul Bi masih berada dirumahnya, Sung Yeol tanya kenapa Seul Bi masih tinggal?

Seul Bi bilang bahwa dia akan mendapatkan kembali senyum Sung Yeol. jadi dia akan tinggal sampai luka Sung Yeol sembuh.

Seul Bi : "Cepat sembuh jika kau ingin melihatku pergi. Kita pasti menemukan jalan untuk semua orang agar bahagia, karena kau pintar. Ya seperti itulah. Itulah apa yang ingin dilihat Woo Hyun dan Aku."

Sung Yeol mengangguk mengerti.


tidak jauh dari sekolah, Woo Hyun dan Jae Suk berbicara berdua.

Woo Hyun : "Apa kau menginginkan Seul Bi untuk menghilang?" tanyanya.

Jae Suk menyahut kalau itu karena semua adalah kesalahan Seul Bi.

Woo Hyun : "Kenapa itu semua menjadi salahnya mengetahui kau sangat egois sehingga kau tidak memiliki teman?"

dengan kesal Jae Suk bilang Dia tidak membutuhkan teman.

Woo Hyun : "Apakah itu sebabnya kau jadi sangat tertarik pada urusan orang lain? Bukannya kau menjadi pembully karena kau ingin memiliki teman?"
Jae Suk : "Tidak!" sahutnya.
Woo Hyun : "Tidak? kalau begitu hiduplah sendirian untuk sisa hidupmu, karena tidak ada satupun yang akan peduli."

Jae suk diam saja mendengarkan ucapan Woo Hyun. Ia tampak terlihat menyesal dan sedikit takut.

Woo Hyun bilang bahwa Seul Bi khawatir mengenai Jae Suk karena bisa saja Jae Suk akan sakit.

Woo Hyun : "Jadi, dengan tulus aku memintamu untuk melindungi Seul Bi."

Woo Hyun berbalik dan bilang pada Jae Suk, tanpa Seul Bi, Jae Suk akan benar-benar sendirian untuk sisa hidupnya. setelah mengatakan itu, Woo Hyun pergi.

Jae Suk diam dan merenungkan semua perkataan Woo Hyun.


Seul Bi dan Sung Yeol berdiri bersama di dekat tangga. tak lama kemudian Woo Hyun turun dan melihat mereka. lalu Ia menghampiri Seul Bi dan Sung Yeol.

Woo Hyun tanya apa Sung Yeol baik-baik saja? Sung Yeol menyahut, apa yang Woo Hyun pikirkan melihatnya berada disekolah?

Woo Hyun : "Lihat, siapa yang omong besar sekarang bahwa kau sudah hidup kembali." ledeknya.

Woo Hyun menarik Seul Bi mendekat padanya dan menjauh dari Sung Yeol.

melihat sikap mereka berdua, Seul Bi kesal karena mereka berkelahi lagi. Sung Yeol berseru kalau Woo Hyun sangat kekanak-kanakan. Woo Hyun menyahut kalau Sung Yeol-lah orang yang paling kekanak-kanakan yang dia kenal.

Woo Hyun menunjukkan jarinya pada Sung Yeol. melihat itu, Sung Yeol langsung menggenggam erat jari Woo Hyun lalu memelintirnya. Woo Hyun berteriak kesakitan. Seul Bi tertawa melihat tingkah mereka berdua.


Woo Hyun menyahut tangan Sung Yeol lalu mengikatkan kain pita berwarna kuning dipergelangan tangannya seperti yang dilakukan teman-teman.

Woo Hyun : "Semua orang memakainya. Mau mengikuti tren, Kan?" serunya.

Sung Yeol hanya diam saja membiarkan apa yang Woo Hyun lakukan.

Woo Hyun bilang bahwa dia mengikatnya dengan kencang jadi Sung Yeol tidak akan pernah bisa melepasnya. Sung Yeol menatap ikatan dipergelangan tangannya.


raut wajah Sung Yeol seketika berubah menjadi sedih.

Sung Yeol : "Aku pikir Bu Ahn dan Ayahku akan bercerai." ucapnya memberitahu Woo Hyun.

Woo Hyun kaget mendengar kabar itu, Ia langsung menatap Sung Yeol.

Sung Yeol : "Aku akan meyakinkan Ayah, Kau harus menyakinkan Bu Ahn."
Woo Hyun : "Bukankah ini yang kau inginkan?"

Seul Bi langsung mencubit lengan Woo Hyun. Woo Hyun berteriak kesakitan.

dengan kesal Woo Hyun bilang kalau dia akan melaporkan Sung Yeol.

Sung Yeol : "Kepada siapa?" tanyanya seraya tersenyum.
Woo Hyun : "Ayahmu adalah satu-satunya polisi yang kukenal. Aku akan pergi bicara padanya untukmu!" ucapnya seraya berakting seolah-olah mematahkan sesuatu.
Sung Yeol : "Katakan padanya untukku."

Sung Yeol melangkah untuk pergi, tapi Woo Hyun menghentikannya. Woo Hyun berseru bukan itu cara bagaimana Sung Yeol meminta pada seseorang.

Sung Yeol tanya kalau begitu bagaimana caranya? Woo Hyun menyahut "Sopan!"

Woo Hyun : "menjadi manis dan cantik. kau harus tampak terlihat putus asa."


Woo Hyun meminta Sung Yeol untuk memperhatikannya dan dia akan memberikan contoh. Woo Hyun mulai menutup matanya dan berakting memohon dengan tulus.

tepat ketika itu, Sung Yeol pergi mengacuhkan Woo Hyun tanpa disadari Woo Hyun. Seul Bi tertawa melihat Woo Hyun.

Woo Hyun : "Teman, tolong laukan apa yang aku minta. Aku mohon padamu. Inilah bagaimana.."

Woo Hyun membuka matanya dan kesal mengetahui Sung Yeol pergi mengacuhkannya. "Hey! Aku sedang bicara denganmu!!" teriaknya kesal.


saat pelajaran, Ye Na tampak sedih melihat bangku Young Eun yang kosong. Ki Soo juga merasakan hal yang sama seperti Ye Na.


sedangkan Woo Hyun dan Seul Bi tampak berbunga-bunga. mereka sesekali bertatap muka dan Woo Hyun tersenyum lebar menatap Seul Bi.


tanpa sengaja Sung Yeol memergoki mereka. Ia menggoda Woo Hyun dengan berpura-pura membuka ikatan dipergelangan tangannya.

melihat itu, Seul Bi kaget sedangkan Woo Hyun menjadi kesal.


melihat Woo Hyun yang kesal, Sung Yeol tersenyum menang. dia kembali belajar lagi. Woo Hyun kembali tersenyum lebar, Seul Bi diam-diam ikut tersenyum.


Da Yool melirik pada Jae Suk yang tidak memakai ikatan kain dipergelangan tangannya. dan saat itu Jae Suk juga tampak terlihat tegang sedikit takut. Da Yool merasa buruk melihat Jae Suk seperti itu.


seusai pelajaran, tanpa sengaja Sung Yeol berpapasan dengan Ji Hye dilorong sekolah. Ji Hye langsung menanyakan bagaimana perasaan Sung Yeol? Sung Yeol menjawab singkat bahwa dia baik.

Ji Hye memintanya untuk memberitahunya ketika Sung Yeol sakit dan memintanya untuk tidak memendamnya.

Sung Yeol : "Ayah tidak pandai dalam hal menelepon terlebih dahulu dan meminta maaf. Anda tahu bagaimana dia mudah marah dan mengatakan hal-hal yang tidak benar-benar berarti. jadi anda bisa menghubunginya terlebih dahulu."

setelah mengatakan itu, Sung Yeol pergi.


semua murid berada digedung olahraga mengikuti pelajaran Pak Yoon. Pak Yoon memberitahu kepada semua murid kalau hari ini mereka mendapatkan waktu bebas.

menyadari semua murid memakai ikatan dipergelangan tangan mereka, Pak Yoon tanya apa maksud semua itu. Pak Yoon mengira bahwa mereka semua sedang melakukan sebuah protes. Pak Yoon berseru kepada semuanya untuk melepaskannya. tapi semua murid diam saja.

Pak Yoon berseru kesal apa yang terjadi sebenarnya? Ia lalu memanggil Seul Bi dan memanggilnya kedepan.


sebelum Seul Bi sempat maju kedepan, Woo Hyun melangkah kedepan terlebih dahulu untuk menyelamatkan Seul Bi.

Ia bilang pada Pak Yoon bahwa ini semua adalah gaya baru yang sedang tren. Woo Hyun memberitahu kalau itu adalah simbol bahwa mereka adalah satu. Pak Yoon berseru "Benarkah?"

Woo Hyun memakaikan ikatan juga kepergelangan Pak Yoon. Ia meminta Pak Yoon untuk tidak melepaskannya. Pak Yoon tertawa senang.

Pak Yoon : "Kau tahu sensitif terhadap tren. Mengapa aku tidak tahu mengenai ini?"
Woo Hyun : "Anda tahu, kami mencintai anda! aku mencintaimu!" serunya kemudian memeluk Pak Yoon.
Pak Yoon : "Ya, Oke. Aku juga mencintaimu."

semua murid tersenyum melihat mereka berdua. Pak Yoon berteriak bahwa mereka adalah satu.


beberapa murid berkumpul membahas Young Eun. mereka sedang berdiskusi untuk menemukan jalan keluar untuk membantu adik Young Eun yang sedang dirawat.

melihat Sung Yeol yang lewat begitu saja didekat mereka, Woo Hyun menghampiri Sung Yeol.

Woo Hyun : "Hey, Apa kau lupa bahwa kau memintaku untuk melakukan kebaikan untukmu?"

dengan dingin Sung Yeol menyahut pada Woo Hyun untuk melupakannya saja. Woo Hyun menarik Sung Yeol dengan paksa untuk bergabung dengan mereka dan ikut berdiskusi.

Ki Soo : "Anak itu tidak memiliki cukup uang untuk operasinya."
Seul Bi : "Kita bisa membantu."

Ye Na menyahut bahwa dia akan membantu juga.

Tae Ho : "Aku punya 3000 Won. Ini bahkan tidak cukup untuk membayar taksi." serunya seraya menghitung uangnya.
Woo Hyun : " Kita masih bisa menemukan jalan keluar."

Woo Hyun menunjuk Sung Yeol seraya bilang bahwa Sung Yeol yang akan menemukan jalan keluarnya. Sung Yeol tampak kaget mendengar ucapan Woo Hyun.

Woo Hyun : "Kau bisa melakukannya, Kan?"


tanpa sengaja Seul Bi melihat Jae Suk yang berdiri mengamati mereka dari lantai atas.


saat Jae Suk akan pergi, Da Yool menghampirinya.

Da Yool : "Kau seharusnya menjadi lebih manis. lihat apa yang terjadi padamu setelah membully orang."

Jae Suk mengacuhkan Da Yool, dan Ia melangkah untuk pergi. tapi Da Yool menahan Jae Suk. Ia memegang tangan Jae Suk lalu mengikatkan kain pita dipergelangan tangannya.

Da Yool : "Jika kau cemas karena kau berbeda, cobalah untuk menyesuaikan diri."

Da Yool menepuk dada Jae Suk lalu pergi.


Jae Suk : "Apa yang berbeda denganku?" serunya pada Da Yool.

tepat ketika itu Seul Bi menghampiri Jae Suk.

Seul Bi : "Tidak masalah untuk menjadi berbeda. Cara terbaik untuk menyelamatkan orang yang dikucilkan adalah tetap bersamanya. sehingga Ia akan merasa bahwa dia adalah salah satu dari kami."

setelah mengatakan itu Seul Bi mengangkat tangannya untuk melakukan high five dengan Jae Suk. Jae Suk diam saja tidak mengerti. Seul Bi menarik tangan Jae Suk untuk melakukan high five dengannya. kemudian ia tersenyum pada Jae Suk.


Ki Soo dan Yo Han sedang memasang spanduk didepan kedai yang tertulis kata-kata untuk menyelamatkan adik Young Eun (Hye Eun).

didalam kedai, Joo Ah sedang bekerja, tapi pandangannya melihat keluar seperti sedang menantikan seseorang dengan cemas.

Joo Ah : "Dia pasti datang pada saat-saat seperti ini untuk membantu. Dia sangat berguna." gumamnya.

Da Yool yang ikut membantu dikedai, mendengar ucapan Joo Ah. Ia langsung menghampiri Joo Ah.

Da Yool tanya siapa yang sedang Joo Ah tunggu?


ditempat lain, Jae Suk sedang dikepung beberapa orang pria. salah satu dari mereka bilang bahwa mereka dengar, Jae Suk adalah salah satu Alpha disekolah.

merasa kesal Jae Suk mulai mencoba menghajar mereka. tapi dengan mudahnya beberapa pria itu balik menghajar Jae Suk.

tiba-tiba seseorang berteriak bahwa Jae Suk memanglah seorang Alpha. Byung Wook dan Tae Ho menghampiri mereka dan menyelamatkan Jae Suk.

Byung Wook : "Karena seorang Alpha sehari-hari menggunakan otak mereka bukannya tinju." ucapnya pada beberapa pria yang memukuli Jae Suk.
Tae Ho : "Kami adalah salah satu orang yang menggunakan tinju kami. jadi bagaimana dengan ini?"

Tae Ho dan Byung Wook melepas jaket mereka dan mengambil ancang-ancang untuk memukul.


Ye Na berlari tergesa-gesa masuk kedalam kedai seraya memegang celengan babinya (hahaha). semua kaget melihat Ye Na.

Ye Na : "Katakan pada Ibuku bahka kau tidak melihatku." serunya pada Woo Hyun dan yang lain. "Aku melewatkan golf dan Ini adalah tabungannya untuk membeli tas baru."

mengetahui itu, Woo Hyun tanya, jadi Ye Na mencurinya? dengan malu-malu Ye Na bilang bahwa dia tidak mencurinya.


tak lama kemudian Byung Wook dan Tae Ho datang. mereka membawa Jae Suk juga. lucunya lagi, Tae Ho menjewer telinga Jae Suk untuk ikut membantu di kedai.

Woo Hyun tanya apa yang mereka lakukan disini? bukannya menjawab pertanyaan Woo Hyun, Tae Ho justru menyapa Joo Ah. Tae Ho memberitahu bahwa dia membawa seseorang perkerja yang kuat. (hahaha)

Byung Wook : "Tidak bisakah kau lihat bahwa kita semua sibuk? cepat bantu." serunya pada Jae Suk.

Woo Hyun dan Seul Bi tersenyum senang melihat mereka.


tak lama kemudian terdengar suara ribut-ribut. Sung Yeol datang kekedai dengan diikuti beberapa murid pelajar wanita. salah satu dari mereka berseru bahwa Sung Yeol sangat keren.

(Sung Yeol ternyata mendapatkan tugas untuk membawa beberapa pelanggan makan dikedai dengan menggunakan daya tariknya.)


pekerjaan mereka akhirnya selesai. beberapa dari mereka merebahkan diri kemeja karena lelah. Woo Hyun berseru pada mereka bahwa ini semua kerja yang bagus.

tiba-tiba Ji Hye, Pak Kim dan Pak Yoon datang kekedai. semua kaget melihat kedatangan guru-guru mereka.

mereka berteriak, siapa yang memperbolehkan melakukan acara seperti ini tanpa mereka? Pak Kim tertawa seraya memuji mereka semua sangat menggemaskan.

kemudian Ji Hye menyerahkan sebuah amplop pada Woo Hyun. Ia memberitahu bahwa guru-guru menyumbangkan sejumlah uang. Ji Hye berharap itu bisa membantu.

Seul Bi tersenyum senang menerima itu. Ia mengucapkan terima kasih. mereka semua tersenyum senang. Sung Yeol tersenyum ketika melihat Ji Hye juga tersenyum, begitu pula dengan Woo Hyun.


Ye Na dan Ki Soo pergi kerumah sakit untuk menyerahkan uang sumbangan pada Young Eun.

Young Eun kesal melihat Ye Na, terlebih lagi Ye Na menyerahkan sejumlah uang.

Young Eun : "Apa kau kesini untuk membual mengenai uangmu lagi? pergilah!" serunya marah.
Ye Na : "Ini tidak seperti itu."

Ki Soo memberitahu bahwa mereka mendapatkan uang itu dari melakukan sebuah acara. dengan kesal Ki Soo tanya apakah Young eun berencana untuk menyerah pada Hye Eun seperti itu?

Young Eun : "Siapa yang kau pikir kau bisa bersimpati? Aku tidak membutuhkan bantuanmu!"
Ye Na : "Maaf, Ini semua adalah salahku!" ucapnya terisak.

Ye Na menyerahkan uang itu pada Young Eun. Ia memohon pada Young Eun untuk menerimanya.

Ye Na : "Bisakah kau menyelamatkan adikmu dan aku dengan ini?" ucapnya terisak.
Young Eun : "Diam!" sahutnya kesal.


Ye Na mulai menangis. Ia bilang bahwa dia tidak tahu kalau Young Eun punya adik perempuan. dia bahkan tidak tahu wajahnya. Ye Na bilang dia ingin melihatnya.

Young Eun : "Mengapa kau ingin melihat adikku?" teriaknya marah dengan mata berkaca-kaca.
Ye Na : "Karena dia adalah adikmu!" teriaknya balik.

Ye Na memeluk Young Eun seraya menangis.
Ia meminta maaf pada Young Eun karena tidak tahu bahwa hal ini sangat sulit baginya. Ye Na juga meminta maaf sudah berpaling.

Young Eun memeluk balik Ye Na. Ia juga meminta maaf. Young Eun ikut menangis. Ki Soo yang ada disitu terharu melihat mereka berdua.


Ji Hye sedang duduk didalam rumah seraya memandangi surat perceraiannya. saat Woo Hyun datang, Ji Hye langsung menyembunyikannya.

Woo Hyun : "Pria seperti apa yang menjadi Ayahku?"
Ji Hye : "Dia orang yang baik."
Woo Hyun : "Lalu mengapa anda menceraikannya?"

Ji Hye bilang dia sendiri tidak tahu kenapa. berniat untuk mendapatkan hal yang baik satu sama lain, mereka hanya menemukan hal yang buruk. kembali dari semua itu, dia (Woo Jin) menginginkan untuk bersandar padanya. tapi Ji Hye merasa bahwa dia juga ingin untuk bersandar pada Woo Jin.

Woo Hyun bilang akan lebih baik jika mereka berdua saling bersandar satu sama lain. Ji Hye menyahut bahwa dia tidak menyadari hal itu.

Woo Hyun berseru pada Ji Hye untuk tidak menyesalinya kemudian. karena dia tahu Pak Hwang memiliki pekerjaan yang berbahaya. Dia bahkan menceritakan lelucon yang buruk. Dia juga pemarah. tapi, Dia tinggi dan tampan. Dia adalah pria baik yang bisa Ji Hye gantungkan.


setelah mengatakan itu, Woo Hyun beranjak dari duduknya. sebelum Woo Hyun pergi, Ji Hye memanggil Woo Hyun. Ia menyerahkan kalung yang dimilikinya pada Woo Hyun. Ji Hye meminta Woo Hyun untuk mengambil itu.

Ji Hye : "Aku sudah bertemu denganmu. Aku cukup senang bahwa aku bisa terus melihatmu. berikan ini kepada seseorang yang kau cintai. sehingga kau bisa bertemu lagi dengannya tidak peduli seberapa jauh kau berada."

Woo Hyun manatap kalung pemberian Ji Hye.

Ji Hye : "Ini akan membawa sebuah keajaiban seperti yang kita alami."


kenangan masa lalu kembali muncul, saat Ji Hye pertama kali memberikan kalung itu pada Woo Hyun ketika Woo Hyun masih kecil..


saat kalung itu menghilang dan ternyata terjatuh dikolam renang sekolah. dan Sung Yeol berhasil menemukannya..


saat Seul Bi mencoba meraih kalung itu disela-sela selokan. bahkan sampai-sampai Ia terguyur air kotor hingga membuat kalung itu terjatuh kedalam selokan..


saat Ji Hye menangis dikamar seraya memegang kalungnya..


dan ketika Woo Hyun memegangi kalungnya, dan Sung Yeol mencurigainya karena seperti pernah melihat kalung itu..


saat Sung Yeol menggabungkan kedua kalung itu dikamar Woo Hyun untuk pertama kalinya..


dan ketika Woo Hyun melepas kalungnya dengan marah dan membuangnya ketempat sampah..

Seul Bi yang tanpa sengaja menemukan kalung Woo Hyun didalam tempat sampah..


Woo Hyun menggenggam erat kalung itu, Ia menyadari begitu banyak kenangan yang sudah mereka lewati bersama kalung itu.


Sung Yeol dan Seul Bi berjalan bersama menuju kerumah. Sung Yeol tanya pada Seul Bi bukankah hari ini sungguh sulit?
Seul Bi bilang dia senang bisa membantu seseorang. terutama lagi bahwa dia bisa melakukannya bersama dengan orang yang dia suka.

suara hati Sung Yeol : "Kau benar-benar seorang malaikat."

dengan semangat Seul Bi bilang pada Sung Yeol untuk segera menemukan jalan keluar untuk membuat Ayah Sung Yeol datang saat ulang tahun Ji Hye.

Sung Yeol mengeluh kalau dia merasa lelah karena semua pekerjaan hari ini.

Seul Bi : "Apa kau merasa sakit? Kau mau aku untuk membuatkan sesuatu?"
Sung Yeol : "Aku rasa sedikit udara segar akan membantu. mari kita pikirkan mengenai hal ini besok sementara itu kita cari udara segar dengan bos yang mengerikan sepertimu."
Seul Bi : "Begitukah?"

mereka berdua tersenyum.


Woo Hyun, Sung Yeol dan Seul Bi pergi ketempat bermain es. mereka bertiga tampak begitu bersemangat.

*spesial gambarnya aku perbanyakin.


pertama kali mereka bermain sebuah permainan seperti Hoki.


kemudian mereka bermain kereta ski..


lalu bermain seluncur..


dan bermain kereta dorong..




selesai bermain, mereka bertiga duduk untuk beristirahat didekat komedi putar. lucunya lagi, mereka fokus memperhatikan setiap orang dan pasangan yang lewat didepan mereka :D

Woo Hyun dan Seul Bi saling melihat kemudian mereka tertawa. melihat kedekatan mereka, Sung Yeol mengacaukannya dengan mengeluh lelah, Ia merentangkan tangannya. Seul Bi dan Sung Yeol ikut-ikutan.


tiba-tiba muncul ide jahil Seul Bi. dengan cepat Ia mengikat tali sepatu Woo Hyun dan Sung Yeol berkaitan.

menyadari apa yang dilakukan Seul Bi, Woo Hyun dan Sung Yeol protes. mereka berseru pada Seul Bi untuk melepaskannya.

bukannya melepaskannya, Seul Bi malah berseru pada mereka berdua untuk mencoba menangkapnya. setelah itu Seul Bi lari (kabur).


Woo Hyun mengeluh kesal melihat apa yang dilakukan Seul Bi. Ia lalu menoleh pada Sung Yeol dengan wajah muram.

Sung Yeol : "Apa? Kau mau menciumku atau sesuatu?" teriaknya.
Woo Hyun : "Wow, kau sangat pintar. kesini kau!" seru Woo Hyun.

Woo Hyun menarik Sung Yeol mendekat padanya dan bergaya seperti akan mencium, dan tiba-tiba mereka terjatuh kelantai.

Woo Hyun : "Tapi ini kurang memalukan untuk jatuh bersama-sama, kan?"
Sung Yeol : "Atau lebih!" sahutnya.

Sung Yeol melepaskan ikatan tali sepatu. setelah itu ia menendang Woo Hyun. Woo Hyun yang kesal menarik kaki Sung Yeol. dan mereka tertawa bersama.


mereka bertiga pergi kekafe untuk beristirahat. Sung Yeol memesankan Woo Hyun dan Seul Bi kopi.

Woo Hyun berseru bahwa minuman gratis selalu terasa enak. Seul Bi menyahut dia pikir juga seperti itu.

Sung Yeol bilang kalau dia membayar kembali untuk kue beras yang terakhir kali.

(saat Sung Yeol dan Jae Suk meminta semua orang makan sepuasnya tapi ketika Woo Hyun memintanya untuk membayar, Sung Yeol menyuruh Woo Hyun untuk meminta bayarannya pada Ji Hye).

Woo Hyun : "Apa? Kau tahu berapa banyak biaya yang keluar? dan hanya membayar ini?" serunya kesal.
Sung Yeol : "Aku membayar untuk taksi dan tiket masuk. aku membayar seluruhnya 23000 Won."

Seul Bi berseru kalau Sung Yeol sangat cerdik. Woo Hyun menyahut kalau itu bukanlah cerdik. melainkan pelit.

Woo Hyun : "Pelit!" ledeknya pada Sung Yeol.
Sung Yeol : "Pelit apa?" serunya kesal.
Seul Bi : "Ah.. aku tahu, jadi itu pelit? kosa kata manusia sungguh sulit."

Woo Hyun meledek Sung Yeol dengan memanggilnya pelit. kemudian Ia lari mengajak Seul Bi. dengan kesal Sung Yeol berseru akan membunuhnya. tapi kemudian Ia tersenyum.


Sung Yeol masih duduk dimeja, Ia memandangi Woo Hyun dan Seul Bi yang sedang bermaindari mejanya.

suara hati Sung Yeol : "Woo Hyun, Aku pikir aku menyukaimu sebagai temanku. mungkin kita sudah ditakdirkan untuk memiliki Ibu yang sama. maaf, aku membuatmu kesulitan sehingga kau tidak bisa memanggilnya Ibu. panggil dia Ibu dengan keras mulai sekarang. dan juga jagalah Ayahku."

dari jauh, Woo Hyun dan Seul Bi memanggil Sung Yeol untuk bergabung bersama mereka. Sung Yeol berseru Ya, kemudian menghampiri mereka.


mereka bertiga pergi kesuatu tempat 'Joongang Daily'. disitu terdapat sebuah kotak pos yang akan mengirimkan surat untuk setahun berikutnya. dinamakan 'slow post box'.

Woo Hyun, Sung Yeol dan Seul Bi, masing-masing dari mereka menuliskan sebuah surat.

Woo Hyun : "Jadi kita akan menerima sura ini 1 tahun kemudian?" tanyanya pada Seul Bi.
Seul Bi : "Ini sangat keren dan romantis."

Woo Hyun meminta Seul Bi untuk membuat surat pernyataan cintanya sekarang untuk tahun berikutnya. Woo Hyun bilang apa gunanya mengatakan semua itu untuk tahun depan jika Seul Bi bisa mengatakannya sekarang.


Woo Hyun kemudian memanggil Sung Yeol. Woo Hyun berseru kalau Sung Yeol terlihat seperti dia sedang mencoba melakukannya.

dengan cepat Sung Yeol melipat suratnya dan memasukkannya kedalam amplop. Ia berseru bahwa itu rahasia.

Woo Hyun : "Rahasia? sekarang aku sungguh ingin untuk melihatnya. tunggu! biarkan aku melihatnya!"

Woo Hyun menghampiri Sung Yeol, Sung Yeol bergegas memasukkan suratnya kedalam kotak pos.

Woo Hyun kesal melihat tingkah Sung Yeol. Woo Hyun kemudian menoleh pada Seul Bi. Seul Bi langsung berseru kalau Woo Hyun tidak bisa membaca surat cinta.

mendengar itu, Woo Hyun penasaran Ia segera menghampiri Seul Bi.

Woo Hyun : "Surat cinta? Biarkan aku melihatnya jika itu untukku."

sebelum Woo Hyun mendapatkan suratnya, dengan cepat Seul Bi melemparkan suratnya pada Sung Yeol, lalu kemudian Sung Yeol memasukkannya kedalam kotak pos.

hal itu membuat Woo Hyun semakin kesal. Seul Bi dan Sung Yeol senang bisa mengusili Woo Hyun.


Woo Hyun dan Sung Yeol sedang menunggu Seul Bi yang pergi ketoilet. merasa Seul Bi terlalu lama berada di toilet, Sung Yeol merasa khawatir, Ia tanya pada Woo Hyun apa dia pikir Seul Bi tertidur didalam toilet?

Woo Hyun memegang dadanya, kemudian Ia bilang pada Sung Yeol kalau Seul Bi baik-baik saja sekarang. dia tidak berpikir kalau Seul Bi tertidur.

Sung Yeol : "Bagaimana kau tahu?"
Woo Hyun : "Aku memiliki sebuah ikatan. aku akan terluka ketika dia terluka. seperti itulah kerjanya."

mendengar hal itu, Sung Yeol terdiam. raut wajahnya kembali murung. melihat Sung Yeol seperti itu, Woo Hyun memintanya untuk tidak membuat wajah yang seperti itu didepannya karena dia tidak ingin melihatnya.

Woo Hyun : "Jadi kau akan kembali?"
Sung Yeol : "Aku tidak pernah pergi. aku selalu ada disini. kalian berdualah orang yang melarikan diri."

Woo Hyun meledek Sung Yeol yang pemberani. lalu Woo Hyun mengingatkan kalau besok adalah ulang tahun Ji Hye. Woo Hyun mengingatkan kembali untuk tidak lupa membawa Ayahnya. Sung Yeol mengangguk.


tak lama kemudian Seul Bi keluar dari toilet. ketika melihat orang saling berfoto, Seul Bi ikut-ikutan mengajak mereka untuk berfoto bersama. Seul Bi langsung berdiri ditengah-tengah antara Sung Yeol dan Woo Hyun.

Woo Hyun : "Hey! Kau tahu aku benci berfoto."

Woo Hyun melangkah untuk pergi, tapi Sung Yeol menariknya kembali.

Sung Yeol : "Mari melakukannya sebelum kau menyesal."

Seul Bi memberi aba-aba untuk tersenyum, dan mulai menghitung. jadilah mereka berfoto bersama..


dengan anehnya, tanpa mereka bertiga sadari, hanya foto Seul Bi saja yang berwarna hitam-putih dan tampak redup.


dikedai, teman-teman yang lain sedang bekerja keras. Ki Soo yang kelelahan mulai bernyanyi dengan negelantur..

Ki Soo : "Keinginan mereka akhirnya menjadi kenyataan. mereka pergi bersama sendiri." serunya kesal. "Ah.. Mengapa kita sangat sibuk? Astaga!" keluhnya.

tiba-tiba terdengar suara orang yang berdehem. ketika Ki Soo berbalik, Ia kaget melihat Young Eun datang kekedai. Ia langsung menghampiri Young Eun.

Ki Soo : "Bagaimana dengan Hye Eun?" tanyanya khawatir.

Young Eun mengangguk dengan gugup. menandakan kalau adiknya baik-baik saja. Ki Soo senang mendengarnya. Ia memegang erat tangan Young Eun seraya mengoncang-goncangnya. menyadari itu, Ypung Eun langsung menampis tangan Ki Soo. lalu Ia berterima kasih.

Byung Wook berseru kalau itu kabar bagus, karena Ki Soo benar-benar khawatir.

Ki Soo : "Sejak kapan aku khawatir?" ucapnya mengelak.


seorang pelanggan berseru untuk memesan. mendengar itu, Young Eun menghampiri pelanggan lalu melayaninya.

melihat Ki Soo diam tak terpaku padanya, Young Eun berseru apakah dia tidak bekerja? Ki Soo hanya tersenyum lebar.

Joo AH tersenyum pada Young Eun, lalu bertanya bukankah Young Eun membenci hal-hal seperti ini? Young Eun bilang ini karena hutang membebani hatinya. jadi dia akan bekerja keras.

Joo Ah memberi tugas pada Young Eun untuk mencuci taplak meja, membersihkan piring di mesin pencuci, mengepel lantai dengan pembersih kemudian mengeringkannya setelah itu.

mendengar banyak tugas yang diberikan Joo Ah pada Young Eun, Ki Soo menjadi kesal.

Ki Soo : "Hey! Bagaimana dia bisa melakukan semua itu sendirian?" omelnya.
Byung Wook : "Kalau begitu kau bisa membantunya." sahutnya.

Ki Soo menunjuk lengan Young EUn pelan kemudian pergi, Young Eun membalasnya dengan mencubit Ki Soo.


Ji Hye sedang membersihkan dapur. tak lama kemudian Woo Hyun lewat. melihat Woo Hyun sudah pulang, Ji Hye langsung menyapanya.

Ji Hye : "Apa menyenangkan bersama Sung Yeol? Apa sesuatu terjadi? Apa kau sudah makan malam?"

Woo Hyun hanya tertawa mendengar berondongan pertanyaan Ji Hye.

Ji Hye : "Apa yang kau lakukan? Apa kau memiliki cukup uang? kau tidak terluka dimanapun?"
Woo Hyun : "Aku akhirnya bisa mendengar apa yang anak-anak lain dengar setiap hari."
Ji Hye : "Aku hanya ingin tau. Aku minta maaf." ucapnya seraya tersenyum.
Woo Hyun : "Aku memiliki banyak hari untuk mendengar itu."

Ji Hye senang mendengar apa yang dikatakan Woo Hyun. Woo Hyun memberitahu Ji Hye kalau dia tidak perlu khawatir mengenai Sung Yeol lagi karena Sung Yeol sudah kembali seperti dirinya yang dulu. Ji Hye lega mendengarnya.

Ji Hye : "Aku sudah selesai melakukan banyak hal untuknya, tapi aku tidak pernah memberikannya hatiku. dan aku tidak melakukan apapun untukmu kecuali memberimu hatiku. terima kasih karena sudah tumbuh dengan baik."
Woo Hyun : "Karena aku tahu anda akan sangat ingin aku melakukannya dengan baik, aku tidak bisa menjadi buruk."

sebelum Woo Hyun pergi kekamarnya, Ia bilang pada Ji Hye kalau lain waktu dia juga harus pergi bersama mereka. Ji Hye tersenyum senang mendengarnya.


Sung Yeol dan Seul Bi pulang bersama. Sung Yeol tanya apa Seul Bi bahagia? Seul Bi bilang dia sangat bahagia karena Sung Yeol dan Woo Hyun sudah berbaikan.

Sung Yeol : "Aku melakukan hal benar?"
Seul Bi : "Kau adalah yang terbaik! Ini seperti dirimu." serunya seraya mengacungkan kedua jempolnya.
Sung Yeol : "Apa maksudnya seperti diriku?"
Seul Bi : "Kau seperti payung pada saat hari hujan dan berwarna saat hari yang cerah. menjadi angin dingin dihari yang panas."

Sung Yeol kemudian tanya, apakah Seul Bi tidak membencinya setelah semua hal yang dilakukannya pada Seul Bi? Seul Bi menyahut kalau itu juga sulit bagi Sung Yeol.

Seul Bi berjalan mundur dengan menghadap Sung Yeol, dan tiba-tiba Ia tersandung dan hampir saja jatuh. untung saja Sung Yeol menangkapnya dengan sigap.

Seul Bi : "Tidak ada satupun yang salah. Kau adalah tipe orang yang akan menagkapku kapanpun dan dimanapun aku jatuh."

Sung Yeol tersenyum mendengarnya. Seul Bi mengucapkan terima kasih karena hari ini Sung Yeol tidak terluka. lalu Ia bilang kalau semuanya akan menjadi lebih sempurna jika mereka bisa membuat Ji Hye dan Ayah Sung Yeol kembali bersama lagi.


Woo Hyun sedang belajar dikamarnya. tak lama kemudian ponselnya bunyi. Ia mendapatkan kiriman foto dari Seul Bi.

[Seul Bi : "Kau tampak terlihat begitu tampan di foto!"]

Woo Hyun tersenyum membacanya. Ia kemudian membalas kalau Seul Bi juga terlihat baik. kemudian Woo Hyun memandangi foto itu.

Woo Hyun : "Seul Bi begitu cantik. Dia memiliki senyum yang lebar. dia memiliki mata yang sedih ketika tersenyum."

Woo Hyun kemudian memberi tanda di tanggalan untuk hari ini.


paginya, Seul Bi, Sung Yeol dan Ayahnya sarapan bersama. Sung Yeol menasehati Ayahnya untuk berhenti bersikap keras untuk menjadi seorang pria. mendengar itu, Woo Jin langsung menatap Sung Yeol heran.

Sung Yeol : "Ayah bilang bahwa pria sejati dapat berlutut didepan kelarganya."

Woo Jin tersenyum lebar mendengar ucapan Sung Yeol. Ia lalu tanya pada Seul Bi apa yang merasuki Sung Yeol?

Seul Bi : "Ya, Aku sudah meracuni makanannya."

mendengar itu Sung Yeol langsung melihat makanannya seraya berseru kaget "Apa??"

Sung Yeol : "Apa yang sudah kau masukkan?" tanyanya pada Seul Bi.
Seul Bi : "Satu sendok terh cinta dan rekonsiliasi. dan juga satu sendok teh pengampunan."

Woo Jin dan Sung Yeol tertawa mendengar apa yang dikatakan Seul Bi.

Sung Yeol meminta Ayahnya untuk menemui mereka nanti. Woo Jin setuju, Ia tanya dimana mereka akan bertemu? Seul Bi menjawab dia akan memilihkan tempat dan akan memberitahu nanti. Woo Jin setuju dengan itu.

Sung Yeol dan Seul Bi saling menatap seraya tersenyum. mereka berdua senang karena berhasil mengajak Woo Jin pergi untuk bertemu.


Sung Yeol pergi keluar bersama Ayahnya, melihat sikap aneh Sung Yeol yang tidak seperti biasanya, Ia tanya apa Sung Yeol membutuhkan uang? atau Sung Yeol memiliki sesuatu untuk dikatakan? atau Sung Yeol mendapat kesulitan lagi?

Sung Yeol bilang dia mau mengambil uang. dia memperjelas kalau dirinya tidak dalam mendapat masalah. tapi dia sedang berencana melakukannya.

Woo Jin yang penasaran tanya apa itu? Ia mengancam akan memenjarakan Sung Yeol jika sampai memukul orang lagi.

Sung Yeol : "Ayah! aku senang bagaimana kau tidak terluka bahkan saat kau pergi mencari buronan. jangan sampai terluka, dan jangan berlari terlalu terlalu banyak. Ayah harus memikirkan usiamu."

Woo Jin senang mendengar perkataan Sung Yeol tapi kesal mendengar Anaknya membicarakan perihal usianya. Woo Jin berseru kalau dia masih sehat.

Woo Jin meminta Sung Yeol untuk tidak khawatir padanya. Woo Jin senang Sung Yeol akhirnya kembali seperti yang dulu.
setelah itu Woo Jin pergi untuk berangkat kerja.


raut wajah Sung Yeol seketika berubah menjadi sedih. Ia teringat semua kenangannya saat bersama Ayahnya.

saat ketika Ayahnya memborgol tangannya dan mengajaknya makan mie bersama. saat itu Woo Jin bilang kalau makan ramen ternyata lebih seru jika dimakan bersama-sama dengan Sung Yeol.


saat ketika pertama kali Sung Yeol mencoba meminum soju. karena rasanya yang aneh untuk pertama kali bagi Sung Yeol, Ia langsung meminum cola. Woo Jin sampai kaget melihat tingkah Sung Yeol.


Sung Yeol juga teringat saat pertama kali Ayahmya menamparnya karena bertengkardengan Ji Hye.


saat Ayahnya menyelimutinya ketika berada didalam penjara. ternyata ketika itu Sung Yeol tidak tidur, dia hanya berpura-pura tidur.


saat ketika Sung Yeol merasa terpuruk karena merasa telah menjadi monster yang mengerikan. Ia meminta Ayahnya untuk mengawasinya. dengan lembut Woo Jin menggenggam tangan Sung Yeol dan bilang dia akan mengawasi Sung Yeol dibawah kontrol.

suara hati Sung Yeol : "Ayah, maafkan aku.


Joo Ah tampak sedang berjalan disebuah jalan sendirian, tak lama kemudian Ia mendapatkan telepon dari Ayahnya. raut wajah Joo Ah seketika berubah menjadi tidak senang.

diam-diam, Tae Ho berdiri dibelakang Joo Ah, Ia membawa sebuah mainan pemukul dan berencana untuk mengusili Joo Ah. tapi Ia diam terdiam kaku saat mendengar Joo Ah tampak marah berbicara di telepon.

sepertinya Ayah Joo Ah meminta uang pada Joo Ah. hal itulah yang membuat Joo Ah marah.

Joo Ah : "Aku tidak punya uang! kau berjudi sepanjang waktu dan minum! aku tidak punya uang, terlebih lagi untukmu!" ucapnya dengan terisak dan kesal.

setelah mengatakan itu, Joo Ah menutup ponselnya.


tanpa sengaja, Tae Ho menekan tombol pada mainan yang dibawanya sehingga mainan itu terpental memukul kepala belakang Joo Ah.

mengetahui ada seseorang dibelakangnya, Joo Ah langsung berbalik. dilihatnya Tae Ho berdiri dengan wajah yang gusar.

Tae Ho : "Maaf!" serunya. "Aku tidak bermaksud untuk.." ucapnya terbata.

dan tiba-tiba, tanpa sengaja lagi, mainan yang dipegang Tae Ho kembali terpental mengenai dahi Joo Ah. Tae Ho kaget, Joo Ah memegangi dahinya seraya menatap Tae Ho tajam.

mata Joo Ah berkaca-kaca, Tae Ho langsung membuang mainannya. Ia meminta Joo Ah untuk memukulnya. Tae Ho meminta maaf lagi pada Joo Ah.

Tae Ho menggerakkan tangan Joo Ah untuk memukuli dirinya. dan Joo Ah mulai memukuli Tae Ho dengan kesal seraya menangis.

(sebenarnya Joo Ah ini gak marah sama Tae Ho, dia hanya sedih melihat Ayahnya yang masih saja memerasnya. Joo Ah hanya melampiaskan kekesalannya pada Tae Ho)

setelah Joo Ah sedikit tenang, Tae Ho meminta maaf karena menyakiti Joo Ah ketika dia sedang tersakiti.

Ia kemudian berakting kesakitan dengan memegangi dadanya yang tadi dipukuli Joo Ah.

Tae Ho : "Kau tahu, aku baik dalam menerima pukulan." ucapnya seraya tertawa. Joo Ah menatap Tae Ho. "Kau mau aku untuk memakaiku sebagai kupon dari waktu kewaktu?" tanyanya.

mendengar itu, Joo Ah tersenyum simpul. melihat Joo Ah tersenyum, Tae Ho senang.


Woo Hyun, Sung Yeol, Seul Bi sedang merayakan ulang tahun Ji Hye dikedai, disitu juga ada Woo Jin.

karena masalah yang terjadi, Ji Hye dan Woo Jin tampak kaku dan tidak saling berbicara.

Woo Hyun memecahkan suasana canggung dengan berseru dia menolak mengenai perceraian. Sung Yeol dan Seul Bi menyahut bergantian, bahwa mereka juga menolak.

Woo Jin merasa aneh melihat tingkah mereka bertiga. Woo Hyun bilang pada Woo Jin kalau Bu Ahn, mengkhawatirkannya dan juga Sung Yeol. tapi Woo Jin tidak pernah datang sekalipun.

Woo Jin : "Tapi aku.. aku ada pengintaian!" ucapnya membela diri.

Ji Hye kesal mendengar alasan Woo Jin. Woo Hyun menyahut kalau seharusnya, Woo Jin mengintai dalam hati Ji Hye! Woo Hyun bertanya, apa pekerjaan lebih penting?

Woo Jin : "Aku ada pengintaian! tapi aku tidak bisa menangkapnya (Ji Hye)."

Seul Bi menggelengkan kepalanya. Sung Yeol bilang dia sangat benci kepada orang-orang yang menyerah padahal baru sekali mencoba. mendengar itu, Woo Jin langsung menoleh pada Sung Yeol.

Sung Yeol berseru kalau perceraian adalah pilihan yang tepat jika begitu.

Woo Hyun : "Setuju! Bu Ahn, tanda tangani surat-suratnya." seru Woo Hyun.

Seul Bi : "Tumbuh dengan cepat memberitahu kita untuk tidak menyerah. tapi mereka selalu menyerah begitu cepat."

Woo Hyun dan Sung Yeol menyerukan kata "cepat" berurutan. Ji Hye dan Woo Jin tertawa melihat tingkah mereka.


selesai merayakan ulang tahun Ji Hye mereka bertiga jalan-jalan bersama. Woo Hyun bilang dia menyukai cuaca seperti ini.

tiba-tiba Woo Hyun berhenti, Ia mengulurkan tangannya pada Sung Yeol.

Woo Hyun : "Aku saudara tuamu, Shin Woo Hyun." serunya.

Sung Yeol tertawa kecut. Ia lalu tanya, tua dalam hitungan sebulan?

Woo Hyun : "Maaf bahwa aku dilahirkan sebelumnya." Ia lalu menoleh pada Seul Bi. "Seul Bi, Bukankah aku pernah mengatakan padamu bahwa tanganku ini mahal?"


Seul Bi meminta Sung Yeol untuk menjabat tangan Woo Hyun. karena Woo Hyun akan terus bersama Sung Yeol ketika Sung Yeol tersandung dan akan membuat Sung Yeol bahagia. Seul Bi memberitahu kalau Woo Hyun sudah melakukan itu padanya.

Sung Yeol menggerakkan tangannya pada Woo Hyun. bukannya menjabat tangan Woo Hyun, Ia malah menepuknya. Woo Hyun langsung menggenggam tangan Sung Yeol dan menariknya kedalam pelukannya. Woo Hyun memeluk Sung Yeol erat.

dengan kesal Sung Yeol manampis Woo Hyun dan berrtanya apa yang dilakukannya.

Woo Hyun : "Kau pikir aku hanya memeluk Seul Bi? Aku juga memeluk orang lain!"

Woo Hyun kembali menarik Sung Yeol dan memeluknya. Seul Bi tertawa melihat mereka.


Sung Yeol mengangkat tangannya dan akan memukul Woo Hyun karena Woo Hyun pantas untuk dipukul. Woo Hyun langsung bersembunyi dibelakang Seul Bi seraya berseru dia takut.

Seul Bi : "Apa kau akan memukulku?" tanyanya pada Sung Yeol.

Sung Yeol langsung menurunkan tangannya. Woo Hyun kembali mengusili Sung Yeol dengan menepuk tangannya.


Woo Hyun dan Seul Bi duduk berdua ditaman. Ia tanya pada Woo Hyun, jadi sekarang mereka dapat hidup bersama? Woo Hyun mengangguk.

Woo Hyun : "Bagaimana kita bisa berbagi kamar ketika Sung Yeol memiliki kebiasaan tidur yang buruk?"
Seul Bi : "Kalau begitu kau harus tidur dengan memeluk satu sama lain seperti yang selalu kau lakukan."

Woo Hyun langsung menutupi tubuhnya dan berseru "tidak pernah".

Seul Bi tanya bagaimana dengan cedera Woo Hyun? Woo Hyun bilang kalau baik-baik saja. selama itu tidak menyakiti Seul Bi, dia akan baik-baik saja.

Woo Hyun mengeluarkan kalung gembok yang diberikan Ji Hye, Ia mengeluh seandainya dia punya pasangannya. (Woo Hyun ingat kalau dia sudah membuang kalungnya ketempat sampah.)

Seul Bi tersenyum, Ia lalu mengambil pasangan dari kalung itu dan menunjukkannya pada Woo Hyun. melihat kalung itu bisa bersama Seul Bi, Woo Hyun tanya dimana Seul Bi mendapatkannya?

Seul Bi : "Aku akhirnya menemukan pemiliknya yang pas."


Woo Hyun mengambil kalung itu lalu memakaikannya pada Seul Bi. Seul Bi kaget melihat apa yang dilakukan Woo Hyun, Ia mengingatkan kalau itu adalah milik Woo Hyun.

Woo Hyun : "Itulah kenapa aku memberikannya padamu. karena kau adalah milikku."

Woo Hyun menyerahkan kalung yang satunya pada Seul Bi dan memintanya untuk memakaikannya untuknya.

kemudian mereka tersenyum bersama. Seul Bi memegang kalung yang dipakainya dan bilang kalau itu adalah pertama kalinya dia memakai (memiliki) kalung.

Woo Hyun : "Ini adalah kalung ajaib yang akan menemukanmu kepada seorang yang harus kau temui. Ini akan membantu kita untuk selalu bersama" ucapnya seraya tersenyum.

Seul Bi tersenyum, Ia mengangguk pada Woo Hyun.


Woo Hyun dan Ji Hye duduk berdua diruang tamu. Woo Hyun mengucapkan selamat ulang tahun pada Ji Hye. Ji Hye membalas dengan mengucapkan terima kasih. mereka tampak terlihat canggung satu sama lain.

Ji Hye kaget ketika menyadari, Woo Hyun memakai kalung gembok yang diberikannya, "Itu..."

Woo Hyun : "Anda bilang bahwa ini adalah kalung ajaib. aku ingin tahu apakah itu benar. Aku memberikan pasangannya untuk Seul Bi."
Ji Hye : "Kau bilang kalau kau sudah membuangnya?"
Woo Hyun : "Aku pikir aku tidak pernah bermaksud untuk membuangnya karena Seul Bi menemukannya."
Ji Hye : "Kalian berdua sangat imut."

Woo Hyun beranjak dari duduknya, Ia menyuruh Ji Hye untuk beristirahat. Ji Hye bertanya pada Woo Hyun apakah Woo Hyun pikir mereka semua bisa hidup bersama? apakah ini hal yang benar untuk dilakukan? Ji Hye tampak terlihat khawatir.

Ji Hye : "Apa sudah benar yang kulakukan setelah menyakitimu terlalu banyak?"
Woo Hyun : "Bantu aku menyembuhkan luka itu. Aku juga ingin merangkul (menguatkan) Ibuku. pernahkah aku mengatakan padamu? Terima kasih karena sudah melahirkanku. dan aku sangat menyukai Sung Yeol."

setelah mengatakan itu, Woo Hyun pergi. mata Ji Hye tampak berkaca-kaca, karena terharu mendengar semua yang dikatakan Woo Hyun.


Woo Hyun masuk kekamarnya, kemudian Ia mencium kalungnya.

Woo Hyun : "Nyonya Gong, Kupikir Aku akhirnya bisa tersenyum."


Sung Yeol mengemasi pakaiannya kedalam tas. lalu Ia memandangi hadiah yang pernah diberikan Seul Bi padanya. Sung Yeol berencana untuk pergi dari rumah.

Sebelum pergi, Sung Yeol memanfaatkan waktunya yang tersisa untuk mengamati sekeliling kamarnya.


Sung Yeol berdiri didepan kamar Seul Bi, dengan suara pelan Ia bilang, "Selamat tinggal cinta pertamaku." setelah itu Sung Yeol pergi.


Seul Bi sedang duduk merenung didalam kamar sendirian.

Seul Bi : "Semua orang menjadi bahagia. aku harap kau juga bahagia, Sunbae."

kemudian Seul Bi memegangi kalungnya.


tanpa diketahui Seul Bi, Byung Chul (Sunbae) ternyata berdiri diluar jendela kamar Seul Bi.

Byung Chul : "Selama kau tidak kembali, aku tidak pernah bisa kembali. aku akan mengungkapkan segalanya dan membuktikan bahwa cinta manusia berubah. aku akan melakukannya sekalipun aku kehilangan segalanya."


tanpa sengaja, Byung Chul melihat Sung Yeol yang lewat didekatnya, Ia sepertinya mememikirkan sebuah ide.


Seul Bi masuk kekamar Sung Yeol untuk menaruh pakaian bersih. Ia terkejut ketika melihat lemari Sung Yeol yang kosong. Seul Bi segera pergi keluar mencari Sung Yeol.


sepertinya Seul Bi memberitahu Woo Hyun mengenai kaburnya Sung Yeol. karena terlihat Woo Hyun berlari kencang untuk mencari Sung Yeol.

suara hati Woo Hyun : "Hwang Sung Yeol, Kau pengecut. kemana kau akan pergi sendirian?"

Sung Yeol berdiri dilampu merah menunggu untuk menyebrang dengan pandangan yang kosong.

suara hati sung Yeol : "Aku tidak berpikir aku bisa pergi setelah mengucapkan selamat tinggal. Aku pergi untuk hidup. jadi tunggulah aku. aku akan mengistirahatkan diri dan belajar lebih banyak untuk kembali menjadi pria baru."


lampu sudah hijau, Sung Yeol mulai melangkah untuk menyebrang. diam-diam Byung Chul yang mengamati Sung Yeol menggunakan kekuatannya untuk menggerakkan sebuah truk agar menuju kencang menabrak Sung Yeol.


Woo Hyun yang berdiri diseberang jalan lega bisa menemukan Sung Yeol, tapi Ia menjadi panik ketika melihat sebuah truk yang melaju kencang kearah Sung Yeol.

Woo Hyun segera berlari untuk menyelamatkan Sung Yeol. sedangkan Sung Yeol, Ia tertegun diam melihat sebuah truk melaju kencang menghampirinya.

Woo Hyun mendorong Sung Yeol menjauh dan truk itu mengerem mendadak dan menjadi oleng.


keadaan tiba-tiba berubah seketika menjadi slow motion. entah darimana, Seul Bi tiba-tiba muncul dan berlari kearah Woo Hyun. Ia memeluk Woo Hyun erat. sedangkan Sung Yeol, jatuh terkapar ketanah.

Byung Chul tiba-tiba muncul didepan mereka dan menggunakan kekuatannya untuk menghentikan truk.

dan scene menjadi sangat terang dan seketika berubah.


Ji Hye dan Woo Jin duduk menunggu dengan cemas di depan ruang IGD (operasi). Ji Hye menangis dengan sedih, Woo Jin memeluknya untuk menenangkannya.


Woo Hyun berada diruang rawat. dan Ji Hye duduk disampingnya. saat Woo Hyun sadarkan diri dan mencoba mengangkat tangannya, Ji Hye yang mengetahui itu segera menggenggam tangan Ji Hye erat.

Ji Hye : "Woo Hyun! Ini Ibu! Woo Hyun!"
Woo Hyun : "Bagaimana dengan Seul Bi dan Sung Yeol?" tanyanya lemah.

Ji Hye diam tak menjawab pertanyaan Woo Hyun.


Sung Yeol ternyata dirawat diruang khusus, dengan dibantu oksigen untuk bernafas. kepalanya diperban.

Woo Hyun dan Ji Hye berdiri didekat Sung Yeol untuk melihatnya.


Ji Hye sudah tidak sanggup lagi melihat kondisi Sung Yeol yang seperti itu, Ia berbalik untuk pergi. tapi Woo Hyun menahannya dan menanayakan Seul Bi. Ji Hye menggeleng dan bilang Seul Bi tidak ada disini (menghilang).


mengetahui itu, Woo Hyun langsung terjatuh lemas kelantai. beruntung Ji Hye menagkap Woo Hyun. Woo Hyun mulai menangis mengetahui Seul Bi menghilang.


bersambung..

5 comments:

  1. akhirnya woo hyun dan sung yeol sudah baikan. seneng jga sung yeol brusaha buat ibu ahn dan ayah nya g bercerai 😃
    aku curiga nih, klo seul bi dan woo hyun bkal ke pisah stelah woo hyun kasih kalung dr ibu anh k seul bi. dan mereka ketemu lg seperti yg d ceritain d eps 1, wktu woo hyun nabrak cewe dan berteduh dr hujan breng cwe itu yg wajah nya ke tutup payung. tapi itu cuma tebakan aku aja siih 😁 . aah see u woo hyun on Next week, last eps 😊

    ReplyDelete
  2. Ahhhh....aq tkut klu woo hyun ma seul bi berpisah.
    smoga drama ni happy ending dech.....

    ReplyDelete
  3. penasaran baget episode 20..nyaaa....moga aja cepat di luncurkan....aminnnn

    ReplyDelete
  4. gomawo unnie bwt sinopsisnya.
    semoga happy ending deh bwt HSLO.
    hwaiting unnie bwt nulis ep final.

    ReplyDelete
  5. drama ini sedih bangat

    ReplyDelete