November 16, 2014

SINOPSIS HIGH SCHOOL - LOVE ON EPISODE 16

Dilarang meng-COPAS SEMUA ARTIKEL yang ada didalam blog ini!!! tolong hargailah kerja keras penulis!!!




===== EPISODE 16 =====

disebuah taman, Sung Yeol mencengkram tangan Seul Bi yang terdapat tanda/simbol malaikat.

melihat Seul Bi memberontak, dengan sedikit membentak Sung Yeol tanya pada Seul Bi, apa yang dia sembunyikan. Seul Bi menyahut tidak ada.

tidak jauh dari situ, Woo Hyun yang sedari tadi mencari-cari keberadaan Seul Bi, baru menemukan dimana Seul Bi. Ia terkejut ketika melihat Sung Yeol sedang memojokkan Seul Bi.

Sung Yeol : "Apakah kau seorang.."


Woo Hyun tiba-tiba datang dan langsung menutup mulut Sung Yeol. Seul Bi yang panik, kaget melihat kedatangan Woo Hyun.

Woo Hyun : "Tutup mulutmu!" serunya pada Sung Yeol.

tanda/simbol yang ada ditangan Seul Bi tiba-tiba mengeluarkan sinar terang. Seul Bi berusaha menutupinya dengan tangannya yang satunya.


Sung Yeol menghempaskan tangan Woo Hyun dari mulutnya, lalu berbalik menatap Woo Hyun dengan marah. Seul Bi menggunakan kesempatan itu untuk melarikan diri (alias kabur..)

Woo Hyun : "Apa yang kau lakukan?"

Sung Yeol bilang dia akan mencari tahu sendiri sebenarnya, walaupun Woo Hyun tidak mau mengatakan padanya.

Sung Yeol : "Sinar apa yang ada dipergelangan tangannya?"
Woo Hyun : "Kau tahu kau bertindak sangat aneh."

Sung Yeol menyahut dengan yakin kalau Woo Hyun juga melihatnya tadi.

dengan kesal Woo Hyun bilang dia hanya melihat Sung Yeol memberikan kesulitan pada Seul Bi.

Woo Hyun : "Coba lakukan lagi, dan aku akan membunuhmu."

setelah mengatakan itu, Woo Hyun melangkah pergi. Sung Yeol berteriak pada Woo Hyun kalau dia akan mencari tahu segalanya!


[Episode 16 : Ketulusan? Sesuatu yang ingin kusembunyikan karenamu!]

Sung Yeol sedang duduk merenung dikamarnya sendirian. saat Ia menoleh, tapa sengaja pandangannya tertuju pada buku milik Woo Hyun yang tergeletak diatas tas.

Sung Yeol mengambil buku itu dan membaca judul buku tersebut.

judul buku : [Segala sesuatu tentang malaikat yang telah menjadi manusia]

Sung Yeol membuka buku itu lalu mulai membacanya..

"Tanda malaikat akan bersinar ketika dicurigai atau dalam bahaya."

tiba-tiba buku itu melayang dengan sendirinya. Sung Yeol sangat terkejut dan ketakutan. tak lama kemudian buku itu terjatuh ditangan Sung Yeol. Sung Yeol langsung menjatuhkan buku itu karena takut.


Woo Hyun masuk kedalam kamar, Ia heran melihat ekspresi wajah Sung Yeol yang tampak ketakutan.

melihat bukunya terjatuh kelantai, Woo Hyun jadi kesal, Ia langsung memungut bukunya.

Woo Hyun protes kenapa Sung Yeol harus menyentuh barangnya.

dengan dingin Sung Yeol mengatakan kalau dia akhirnya menemukannya (menemukan jawaban rahasia Seul Bi).

Woo Hyun : "Hentikan omong kosongmu, dan ayo pergi tidur. kau lebih baik tidak jatuh padaku hari ini."

Woo Hyun berbaring di alas tidurnya. raut wajahnya tampak terlihat khawatir mengetahui Sung Yeol sudah tahu akan kebenaran mengenai Seul Bi.

(takut Sung Yeol berbuat sesuatu yang membahayakan Seul Bi, kali Ya...)


Seul Bi sedang berada dikamarnya. Ia memandangi tanda malaikatnya dan tampak cemas. tapi setidaknya Ia lega tidak terjadi apapun pada dirinya.

Seul Bi memandangi kedua boneka nya dengan sedih.

Seul Bi : "Kumohon, jangan membiarkan sesuatu terjadi pada kami." ucapnya pelan.


keesokan paginya, Woo Hyun berniat pergi kekamar mandi untuk mandi, tapi karena Sung Yeol masih berada dikamar mandi, Woo Hyun terpaksa menunggu diluar dengan mata yang masih terkantuk-kantuk.

ketika Sung Yeol berteriak pada Ayahnya untuk memberikannya handuk, Woo Hyun yang diluar kamar mandi mendengar teriakan Sung Yeol.

dengan sengaja Woo Hyun berbuat usil, Ia menyuruh Sung Yeol untuk meminta dengan memohon.

Sung Yeol yang tidak bisa membuka matanya, menurut saja, Ia mengulurkan tangannya keluar pintu dan memohon.

Woo Hyun membuka pintu seraya tersenyum. Sung Yeol yang mengetahui itu adalah Woo Hyun yang sedang mengerjainnya, menjadi kesal.

Woo Hyun : "Kerja bagus. Buatlah lebih manis berikutnya dengan mengatakan tolong."

Woo Hyun menyerahkan handuknya, lalu Sung Yeol menutup pintu dengan keras karena kesal.

Woo Hyun berguman kalau tubuh Sung Yeol ternyata tidak sebagus miliknya.

sedangkan didalam kamar mandi, Sung Yeol tampak kesal karena Woo Hyun masih saja bercanda padanya.


disekolah, Seul Bi dan Joo Ah sedang berbicara berdua sambil berjalan dikoridor.

Seul Bi tanya pada Joo Ah untuk apa itu Konseling karir. Joo Ah memberitahu kalau mereka biasanya melakukannya setiap tahun.

Joo Ah mengeluh kenapa meminta mereka mengatakan Impian mereka.

Seul Bi : "Tepat! Apa kita harus
mengubah impian kita setiap tahun?"
Joo Ah : "Begitu naif. Apa gunanya bermimpi, ketika kenyataan begitu menyedihkan."
Seul Bi : "kau cerdas, cantik, tahu banyak, dan baik! Mimpimu akan menjadi kenyataan."

Joo Ah tertawa mendengar ucapan Seul Bi. mereka berdua tersenyum bersama.


**SAAT KONSELING KARIR**

[Joo Ah sedang berhadapan dengan Ji Hye diruang BK]

Ji Hye tanya, apa Joo Ah tidak akan pergi ke Perguruan Tinggi? Joo Ah diam dan tidak menjawab pertanyaan Ji Hye.

Ji Hye : "Jika itu karena alasan finansial (keuangan), ada hibah dan beasiswa."
Joo Ah : "Rumahku masih akan bocor saat hujan, bahkan jika Aku pergi ke perguruan tinggi."

Ji Hye terdiam sejenak dan merasa Iba.

Ji Hye : "Mungkin bocor, Tapi setidaknya kau mampu membayar
penutup plastik untuk cuaca badai."

Joo Ah tertunduk dan diam.


[Woo Hyun]

Woo Hyun bilang pada Ji Hye, kalau keinginannya adalah dapat tumbuh dengan cepat. (maksudnya cepat besar).

Ji Hye tersenyum dan bilang itu akan terjadi dari waktu ke waktu.

Woo Hyun : "Karena ketika Aku tumbuh, Aku tidak perlu seseorang untuk merawatku. Karena setidaknya aku bisa
menjawab atas pilihan-pilihan yang Aku buat."

Ji Hye dan Woo Hyun saling memandang


[Seul Bi]

Seul Bi : "Aku ingin menjadi manusia." ucapnya pelan.

Ji Hye diam dan heran. tapi kemudian Ia tertawa.

Ji Hye : "Apa itu berarti kau bukan manusia sekarang?"

Seul Bi tiba-tiba tersenyum lebar.. (dan, Backsoundnya terdengar suara kuncing mengeong.. :D)

(biasanya Backsound yang seperti ini untuk Ye Na aja.. kalau Ye Na berbuat kesalahan saat ngomong, pasti backsound kucing ini muncul :D)

Ji Hye tertawa melihat tingkah imut Seul Bi. Ia lalu berterima kasih karena sudah membuatnya tertawa.


saat dikelas, diam-diam Sung Yeol memperhatikan tangan Seul Bi. Ia ingin memastikan sekali lagi tanda/simbol yang ada ditangan Seul Bi.

dengan sengaja, Sung Yeol menumpahkan air dibotolminumnya ke tangan Seul Bi. lalu Ia berpura-pura membantu membersihkan tangan Seul Bi.

tapi Seul Bi langsung menghindar dari Sung Yeol, Ia beranjak berdiri dari duduknya. Ia tampak panik.


Woo Hyun yang melihat itu langsung menghampiri Seul Bi. Ia memegang tangan Seul Bi dan berusaha menutupinya dari yang lain.

Woo Hyun mengeluh pada Seul Bi kalau dia benar-benar tidak bisa memalingkan matanya dari Seul Bi walaupun hanya sebentar.

teman-teman dikelas yang mendengar ucapan Woo Hyun langsung berseru. mereka mengira Woo Hyun dan Seul Bi sedang pamer keromantisan mereka.


tepat ketika itu, Pak Yoon masuk kedalam kelas. melihat Woo Hyun dan Seul Bi berpegangan tangan, Pak Yoon keget. (wkwk ekspresinya lucu, sumpah!)

Pak Yoon langsung berteriak meminta mereka untuk terpisah. semua yang ada dikelas kaget mendengar teriakan Pak Yoon.

Pak Yoon : "Tidak boleh pacaran, ingat? Ini menjengkelkan!" keluh Pak Yoon.

Sung Yeol tampak sedang berpikir. dan dia semakin penasaran dengan Seul Bi.


Woo Hyun dan Sung Yeol berbicara berdua disebuah tempat disekolah.

Woo Hyun : "Kau pikir, apa yang kau lakukan?"
Sung Yeol : "Ceritakan tentang rahasia Seul Bi. Apa yang Aku pikir itu?"

Woo Hyun bilang dia tidak akan mengatakannya.

Sung Yeol : "Bagaimana kau tahu apa yang Aku pikirkan? setidaknya kau bisa meminta. Aku mungkin bisa mendengarkan."

Sung Yeol melangkah untuk pergi. Woo Hyun bilang, apapun yang Sung Yeol pikirkan..

Sung Yeol langsung menghentikan langkahnya.

Woo Hyun : "Kau lebih baik tutu mulut."

Sung Yeol berbalik menatap Woo Hyun. dengan sinis Ia bilang, haruskah Ia mengungkapkannya?


diruang siaran sekolah, Byung Chul ternyata berada disana. dengan kekuatan yang dimilikinya, Ia menghidupkan alat untuk siaran.


dikelas,Tae Ho sedang asik bermain dengan ponselnya. tiba-tiba Jae Suk menghampirinya lalu menyahut ponselnya.

Jae Suk : "kau sekarang 'Pemberi Data' ku (Data donor)"

Tae Ho kaget. Ia menolak itu. saat Ia mencoba mengambil kembali ponselnya dari Jae Suk, Jae Suk enggan mengembalikan ponsel Tae Ho.

Jae Suk : "kau telah kehilangan kontakmu."

Jae Suk menyuruh Tae Ho untuk keluar dengan membawa Byung Wook nanti.


diruang siaran, Byung Chul mulai menghidupkan tombol untuk siaran.


Tae Ho mencegah Jae Suk yang menyita ponselnya dan akan pergi. Tae Ho bilang, Jae Suk bisa menggunakan semua datanya. dia hanya perlu memperbarui rencananya. Tae Ho meminta Jae Suk untuk santai sedikit.

speaker disekolah tiba-tiba berdengung. lalu tertengar suara percakapan antara Woo Hyun dan Sung Yeol. semua yang mendengar itu kaget.


Sung Yeol : "Haruskah Aku mengungkapkan bahwa guru etika adalah ibu tiri dan ibu kandungmu?"
Woo Hyun : "kau berpendapat bahwa seolah-olah itu adalah senjatamu. Yah itu tidak akan berhasil"

Woo Hyun bilang ini sangat lah rumit karena dia tiba-tiba memiliki seorang ibu.

Woo Hyun dan Sung Yeol menyadari ada keanehan. mereka juga mendengar percakapan mereka tersebar disekolah lewat speaker.

bukannya diam dan mengakhiri pembicaraan, Sung Yeol malah memanfaatkan kesempatan itu untuk melampiaskan kekesalannya selama ini.

Sung Yeol : "Guru etika, yang bertanggung jawab atas konseling mahasiswa.. Telah menunggalkan anak kandungnya dan telah mengadopsiku.."

dengan kesal Woo Hyun menyuruh Sung Yeol untuk berhenti.


diruang guru, semua guru juga terkejut mendengar itu. terlebih lagi Ji Hye. sampai-sampai, Ia tidak sanggup untuk berdiri dan pergi.


Sung Yeol : "Aku masih tidak ingin mengungkapkan yang satu itu karena aku masih punya hati nurani."
Woo Hyun : "Tolong tutup mulutmu."
Sung Yeol : "Untuk siapa Aku harus menutup mulutku? untuk kau? atau Ibumu?"
Woo Hyun : "Hwang Sung Yeol!"

Sung Yeol berbalik dan melangkah pergi. Woo Hyun berseru kalau Ini semua untuk Sung Yeol. Woo Hyun memaki Sung Yeol idiot.

dan Byung Chul mengakhiri aksinya dengan mematikan semua alat siaran.


Seul Bi berlarian disekolah mencari keberadaan Woo Hyun. ketika melihat Woo Hyun melintas tidak jauh darinya, Seul Bi langsung menghampirinya.

Seul Bi menyuruh Woo Hyun untuk mengangkat kepalanya. (karena Woo Hyun berjalan dengan kepala yang menunduk).

Seul Bi mulai memberikan aba-aba, satu-dua.., satu-dua..

Woo Hyun menyahut, Ia tanya pada Seul Bi tidak bisakah dia melihat semua mata tertuju padanya? Ia menyuruh Seul Bi menjaga jarak dua meter dengannya.

Seul Bi bercanda, Ia bilang telah diciptakan untuk menjadi pusat perhatin, jadi tidak masalah. dan Woo Hyun akan terbiasa dengan hal itu. Woo Hyun tersenyum mendengar ucapan Seul Bi.


dan mereka berpapasan dengan Jae Suk dan Tae Ho dilorong.

Jae Suk : "Kenapa begitu banyak drama?"
Tae Ho : "Jika si penyihir adalah ibu yang sesungguhnya, Apa itu membuatmu dan Seong Yeol bersaudara? saudara.."
Tae Ho menatap Seul Bi. "Dengan seorang gadis di antaranya?"

Tae Ho berseru itu sangatlah keren.

Woo Hyun : "Hal ini akan membuat beberapa penilaian, kan?" sindirnya pada Jae Suk kemudian pergi.

Seul Bi : "kalian bertiga seperti si Bodoh, Dumber, dan Dumbest. Dimana yang terakhir (Byung Wook)?"

setelah mengatakan itu Seul Bi pergi. Jae Suk menjadi kesal dibuatnya.


Jae Suk berkomentar, lihat saja seperapa lama mereka akan bersikap seperti itu.

Tae Ho : "Bodoh, Dumber, dan Dumbest? Ibuku berkata bahwa Aku adalah orang yang paling tampan di dunia."

saat Tae Ho akan pergi, Jae Suk bilang padanya untuk membawa Byung Wook sekarang.

Tae Ho menoleh pada Jae Suk dengan sedikit takut. Ia tanya apakah dia benar-benar harus melakukannya? Jae Suk tidak menjawab, Ia menunjukkan wajah kesalnya.


sepulang sekolah, Tae Ho menarik paksa Byung Wook kesuatu tempat. dengan kesal Byung Wook menampis tangan Tae Ho.

Byung Wook : "Hei, aku lebih suka dipukuli dan mendapatkan lebih dari itu."

Tae Ho berteriak kesal, Ia memberitahu kalau dia tidak mau Byung Wook dipukuli. Byung Wook tertawa mendengarnya.

Byung Wook : "Idiot, siapa juga yang mau dipukuli?"

Tae Ho bilang dia harus melakukannya hari ini. dia tidak mempunyai ponselnya (karena Jae Suk mengambilnya). sehingga dia tidak bisa mendongakkan kepala.


Jae Suk tiba-tiba datang. Ia bilang harus menukarkan ponsel Tae Ho dengan Byung Wook.

Tae Ho dan Byung Wook kaget melihat kedatangan Jae Suk yang tiba-tiba. Jae Suk menatap tajam pada Byung Wook.

Byung Wook dan Tae Ho saling berpandangan. dan kemudian, mereka berdua tiba-tiba lari dengan arah yang berbeda. melihat Byung Wook kabur, Jae Suk langsung mengejarnya.


Woo Hyun. sedang duduk merenung dikedai. tak lama kemudian Ki Soo, Chun Sik dan Joo Ah datang.

melihat Woo Hyun yang melamun dan tampak gelisah, Ki Soo menegurnya.

Ki Soo : "Bodoh! Bisakah Aku memukulmu sekali lagi?"
Woo Hyun : "Jika kau ingin mati hari ini, baiklah."

Ki Soo kesal karena Woo Hyun merahasiakan hal itu dari sahabat-sahabatnya..

Woo Hyun : "Apa kau sudah mampu menerimanya bahwa bukan ibuku setelah kau tahu?"

Joo Ah tanya, apakah Woo Hyun benar-benar ditinggalkan? Woo Hyun menjawab itu tidak benar. hanya saja dia tidak dipilih.

Ki Soo menyahut kalau itu sama saja. Ki Soo mengeluh Ibu macam apa yang meninggalkan anaknya?

Woo Hyun menyahut kalau dia sekarang adalah Ibunya Sung Yeol. Chun Sik bertanya, apakah Woo Hyun dan Sung Yeol baik-baik saja? mendengar pertanyaan Chun Sik, Woo Hyun malah mencubit pipi Chun Sik dan juga Ki Soo,

Woo Hyun : "Kalian pikir?" serunya.
Ki Soo : "Apa kau tinggal dirumah guru etika? Apa ayah Sung Yeol baik-baik saja? Sung Yeol sangat rewel, bukan? Ini juga sulit bagi Seul Bi?"

Joo Ah mencoba mengklarifikasi dan memahami. ia bilang pada Ki Soo kalau ia tidak berpikir dia mengalami halburuk.

Joo Ah menoleh pada Woo Hyun dan berkata kalau dia sangat senang Woo Hyun dapat tinggal dengan Seul Bi. Woo Hyun tersenyum mendengarnya.

Ki Soo : "Beritahu Aku jika Sung Yeol memberimu waktu yang sulit, karena Aku akan memukulnya."

Chun Sik menyahut, dia juga akan membantu Woo Hyun.

Woo Hyun : "Tolong jangan menempatkanku dalam posisi untuk membantumu."


Byung Wook datang kekedai dengan nafas yang ngos-ngosan. Ia bertanya dimana Tae Ho. Ki Soo tanya, apa Jae Suk memukulnya lagi? Ki Soo ketakutan dan tanya lagi apa Jae Suk datang kesini?

Byung Wook : "Tae Ho datang kesini atau tidak?" tanyanya kesal.

Byung Wook memberitahu Ayah Tae Ho mengalami kecelakaan dan dia dioperasi sekarang.

semua yang ada disitu tampak terkejut.


Seul Bi menghampiri Sung Yeol yang jalan sendirian menuju kerumah. Ia tanya apa Sung Yeol baik-baik saja?

Sung Yeol menoleh lalu tanya pada Seul Bi apa yang terjadi? Apa sebelumnya itu hanya kebetulan? Seul Bi menyahut, Ia bilang bagaimana dia tahu?

Sung Yeol : "Hal Aneh terus terjadi. Apa karenamu?"
Seul Bi : "kau adalah orang yang membuat semuanya aneh. Berikan Woo Hyun kesempatan untuk memanggil ibunya sebagai ibunya. Dia pasti sangat berterima kasih karena mendapatkannya. Kenapa mengambil haknya?"

dengan marah Sung Yeol bilang Woo Hyunlah orang yang mengambil semuanya darinya.

Seul Bi : "Aku akan mendengarkanmu. Aku akan melihatmu sampai kau merasa lebih baik. jadi tolong hentikan."

Sung Yeol diam dan menatap Seul Bi dengan kesal.


Joo Ah berdiri di depan kedai dan tampak cemas. sebentar-bentar Ia menoleh kekanan dan kekiri menunggu kedatangan Tae Ho.

tak lama kemudian Tae Ho datang dengan ceria seraya menunjukkan sebuah buku pada Joo Ah.

Joo Ah langsung menyuruh Tae Ho untuk pergi kerumah sakit karena Ayahnya mengalami kecelakaan.

Tae Ho syok mendengarnya. Senyumnya seketika menghilang dan Ia menjatuhkan buku yang dipegangnya. Tae Ho langsung berlari pergi.


Joo Ah memungut buku yang dibawa Tae Ho tadi. Woo Hyun dan Byung Wook yang baru saja datang, melihat kepergian Tae Ho. Ia tanya pada Joo Ah apakah sudah memberitahunya? Joo Ah mengangguk.

dengan marah Byung Wook bilang dia akan pergi untuk membunuh Jae Suk(membalaskan dendam).

Woo Hyun mencegah Byung Wook. Ia menyarankan untuk pergi kerumah sakit terlebih dahulu.

Joo Ah juga merasa sedih, bahkan Ia meneteskan air mata.


Woo Hyun duduk dikedai sendirian, tiba-tiba sebuah benda terjatuh begitu saja didepannya hingga membuatnya terkejut.

hal-hal aneh juga terjadi. lampu di kedai tiba-tiba hidup dan mati lalu beberapa benda bergerak dengan sendirinya.

Woo Hyun : "Siapa itu? jangan bersembunyi dan tunjukkan dirimu." serunya.

Woo Hyun sudah merasa lelah, Ia beranjak dari duduknya dan berseru lagi, "Kau bahkan tidak mau menunjukkan dirimu, kau pengecut!"

benda-benda yang berada didekat Woo Hyun bergerak kearanya. bahkan meja dan kursi bergerak menuju pada dirinya.

Woo Hyun : "Kau pikir aku akan menyerah pada Seul Bi? Seul Bi dan aku, tidak akan pernah terpisahkan. aku akan melindunginya dengan hidupku. jadi kau harus menyerah!"

Woo Hyun terdesak, dan Ia berusaha untuk pergi dari kedai.


dan kebetulan Seul Bi berjalan menuju kekedai. melihat Seul Bi akan pergi kekedai, Woo Hyun langsung menariknya pergi.

Woo Hyun dan Seul Bi berhenti disebuah tempat ditengah kota. Seul Bi yang tidak tau apa-apa, dan heran melihat Woo Hyun yang tiba-tiba menariknya, tanya apa yang terjadi.

dengan nafas yang ngos-ngos an, Woo Hyun berbohong dengan mengatakan dia hanya sedang latihan tapi tampaknya Seul Bi begitu takut dan serius. Seul Bi tidak bisa percaya karena Woo Hyun tampak terlihat ketakutan.

saat mengetahui Seul Bi menatapnya dalam, Woo Hyun memintanya untuk berhenti menatapnya. karena itu membuatnya lemah.

Seul Bi : "Kau selalu seperti nafas bagiku."
Woo Hyun : "Hei, itu hal yang baik. Ini berarti aku masih hidup. dan aku sehat."

Seul Bi tersenyum mendengar ucapan Woo Hyun. sedangkan Woo Hyun masih cemas, Ia terus memeriksa ke belakang.


dirumah, Ji Hye makan malam bersama dengan Woo Hyun dan Seul Bi. Ji Hye diam seraya memandangi ponselnya. Ia menunggu telepon dari suaminya.

Woo Hyun tanya pada Seul Bi, apa Pak Hwang dan Sung Yeol tidak memberi kabar? Seul Bi mengangguk.

lalu Ji Hye bilang dia akan pergi untuk mencari mereka, Ji Hye menyuruh Woo Hyun dan Seul Bi untuk makan dahulu.

Woo Hyun berseru Ji Hye tidak makan apapun hari ini. Ia menyuruh Ji Hye untuk memakan makan malamnya. dan dialah yang akan pergi untuk mencari mereka.

sebelum Woo Hyun pergi, Ia bilang pada Seul Bi kalau dia tidak bisa membantu Seul Bi mencuci piring nanti. Seul Bi tidak apa dengan hal itu, Ia menyuruh Woo Hyun untuk tidak khawatir.

lalu kemudian Woo Hyun pergi.


ternyata Sung Yeol sedang berada dikantor polisi. sepertinya Ia sedang terlibat masalah dengan seorang pria.

Pria itu marah dan protes pada petugas kepolisian karena Sung Yeol memukulnya. padahal dia hanya lewat saja. kenapa Sung Yeol harus bertengkar dengannya?

Pria itu mengeluhkan sikap anak sekolah jaman sekarang.

Petugas yang tak lain rekan kerja Woo Jin (Ayah Sung Yeol) bertanya pada Sung Yeol apa benar Sung Yeol melakukannya?

Sung Yeol menyahut kalau dia tidak akan pernah puas.

pria yang dipukuli Sung Yeol kesal mendengar ucapan Sung Yeol. Ia berseru seperti itukah Sung Yeol dibesarkan?

Sung Yeol : "Tidak, tapi Aku diajarkan untuk melawan ketika seseorang berbicara tentang orang tuaku."

Pria itu beranjak dari duduknua dan memaki Sung Yeol brengsek karena kesal.

tiba-tiba Sung Yeol mengangkat kursi dan akan memukul pria itu. beberapa petugas yang ada disitu mencegah Sung Yeol melakukan hal gila.

Sung Yeol : "Bisakah Aku menghabiskan malam di sini jika Aku melemparkan ini?" tanyanya pada petugas.

rekan kerja Woo Jin menyuruh Sung Yeol untuk berhenti.


Woo Jin sedang berhadapan dengan pria yang dipukuli Sung Yeol. pria itu semakin kesal mengetahui ternyata Ayah dari anak yang dipukulinya adalah seorang polisi.

pria itu tanya pada Woo Jin bagaimana dia bisa melakukan itu ketika ayahnya adalah seorang polisi? Woo Jin hanya bisa meminta maaf. dia benar-benar menyesal dengan apa yang terjadi.


Woo Jin menemui Sung Yeol yang berada di sel/tahanan sementara. saat itu, Sung Yeol tertidur seraya mengenakan earphone ditelinganya.

Woo Jin menghela nafas dan merasa sedih melihat putranya itu.

tak lama kemudian rekan kerja Woo Jin datang. Ia tanya pada Woo Jin apa yang sebenarnya terjadi? bukankah Sung Yeol adalah anak yang baik?

Woo Jin meminta rekannya itu untuk membiarkan Sung Yeol tinggal disel malam ini. karena itu adalah keinginannya. setelah mengatakan itu, Woo Jin pergi.

rekan kerja Woo Jin bingung mendengar ucapan Woo Jin. karena membiarkan putranya berada didalam sel.


tengah malam, Woo Jin masuk kedalam sel seraya membawa selimut. Ia menyelimuti Sung Yeol dan perlahan melepas earphone ditelinga putranya itu.

Woo Jin duduk disamping Sung Yeol lalu menyandarkan kepala Sung Yeol dibahunya.

Woo Jin : "Pertama kalinya kita menghabiskan waktu seperti ini bersama setelah pubertasmu. ditempat seperti ini. maafkan aku." ucapnya sedih.

(sebenernya sedih loh lihat Sung Yeol seperti ini.. bener-bener gak tega..)


beberapa saat kemudian Woo Hyun datang ke kantor polisi. melihat Sung Yeol dan Ayahnya tidur bersama didalam sel, Woo Hyun merasa iba dan juga sedih. lalu Woo Hyun kembali pulang kerumah dan memilih tidak menganggu mereka.


Seul Bi berdiri didepan rumah menunggu Woo Hyun. ketika Ia menoleh, Ia kaget melihat Byung Chul. Seul Bi memanggilnya dan segera menghampirinya.

Seul Bi : "Mereka mengatakan pengakuan dapat dibuat untuk menakut-nakuti. Tapi penolakan harus dilakukan secara keras dan jelas. Jangan menyakiti siapa pun dan kembali ke tempatmu. aku memohon padamu."
Byung Chul : "Aku tidak tahu Kenapa aku melakukan ini. Bagaimana bisa aku kembali? Aku tidak dapat kembali lagi
karenamu. Malaikat mungkin perkerjaanku. tapi Aku bukan malaikat lagi."

Seul Bi bisa memahami kalau Byung Chul sekarang bingung. tapi ini semua salah.

Byung Chul : "Menolak mudah bagimu? Jadi sederhana?"


tatapan Byung Chul tiba-tiba beralih dan tertuju pada sesuatu, Seul Bi penasaran, dan ketika Ia menoleh, Ia kaget karena yang dilihat Byung Chul ternyata adalah Woo Hyun.

Byung Chul langsung mengayunkan tangannya keatas pada Woo Hyun untuk melakukan sesuatu. Seul Bi yangmelihat itu langsung berteriak padanya untuk berhenti.


melihat Seul Bi yang berbicara sendirian dan terlihat panik, Woo Hyun berlari menghampiri Seul Bi.

Woo Hyun : "Apa yang kau lakukan?" tanyanya pada Seul Bi.

melihat Woo Hyun berada dibelakangnya, Seul Bi langsung merentangkan tangannya untuk melindungi Woo Hyun dari Byung Chul.

Woo Hyun merasa aneh melihat sikap Seul Bi yang seolah melindunginya dari sesuatu. karena Woo Hyun tidak melihat siapapun disitu selain Seul Bi. Woo Hyun memberanikan dirinya, Ia menarik Seul Bi kebelakangnya dan berseru "siapa itu?", Seul Bi langsung berteriak "jangan!"

Woo Hyun bilang pada Seul Bi kalau dia akan baik-baik saja selama Seul Bi berada didekatnya.

Byung Chul menurunkan tangannya. Ia menatap Woo Hyun tajam.

Woo Hyun : "Siapa kau? tunjukkan dirimu."

Byung Chul diam dan tidak melakukan apapun. matanya terlihat berkaca-kaca, sepertinya Byung Chul menahan tangisnya.


keesokan paginya, terjadi keributan disekolah. beberapa orang tua sedang berdemo.

saat mobil Ji Hye datang kesekolah, para orang tua yang sedang berdemo langsung berlari menghampiri mobil Ji Hye. mereka mengerumuni mobil Ji Hye dan berteriak memintanya untuk keluar dari mobil. Ji Hye panik melihat beberapa orang tua mengerumuninya dan terlihat marah.


tepat ketika itu Woo Hyun dan Seul Bibaru saja tiba disekolah. melihat Ji Hye dalam masalah, Woo Hyun langsung berlari menuju Ji Hye, diikuti Seul Bi.

salah satu orangtua yang berdemo berteriak : "Bagaimana dia bisa mengajarkan etika setelah bercerai dan meninggalkan anaknya?"

orang tua yang lain menyahut kalau Ji Hye mungkin menikah hanya untuk uang saja.

beberapa murid yang melihat kejadian itu merekam dengan ponsel mereka.

sementara yang lain menghalangi para orang tua untuk mendekat, Woo Hyun membantu Ji Hye untuk keluar dari mobil dan pergi masuk kedalam sekolah.

Sung Yeol yang baru saja tiba disekolah, kaget melihat keributan yang terjadi. tapi dia cuek dan langsung pergi.


semua murid dikelas melihat keributan yang terjadi tadi yang terekam diponsel. ketika Sung Yeol masuk kedalam kelas, semua mata tertuju pada Sung Yeol. murid-murid dikelas saling berbisik-bisik.

Woo Hyun dan Sung Yeol saling menatap tajam dengan pandangan kesal. Seul Bi yang melihat itu langsung memajukan duduknya untuk menghalangi pandangan mereka.


tak lama kemudian bell berbunyi. Jae Suk berseru pada semua murid dikelas kalau sekarang adalah waktunya kelas etika dengan guru yang tidak etis. Jae Suk berteriak menyuruh semuanya untuk keluar.

Suk Hoon beranjak dari duduknya dengan kesal, Ia menoleh kebelakang pada Woo Hyun seraya bertanya apa sekarang sekolah adalah sebuah lelucon?

Jae Suk menyahut pertanyaan Suk Hoon dengan berkata kalau itu benar. dia harus memberitahu Ayahnya.

Jae Suk menoleh pada Sung Yeol seraya berkata "The Brave Brothers."


murid-murid beranjak dari duduknya untuk keluar kelas dan tidak mengikuti pelajaran. bahkan Jae Suk menarik paksa Yo Han untuk pergi meninggalkan kelas.

saat Young Eun beranjak dari duduknya, Ki Soo menahannya. Ia memohon pada Young Eun untuk tetap tinggal demi dirinya.

mendengar itu Young Eun langsung menghempaskan tangannya dari Ki Soo.

Young Eun : "Aku pergi itu karenamu." serunya lalu pergi.


tak lama kemudian Ji Hye masuk kedalam kelas. melihat semua murid meninggalkan bangkunya, Ia berseru pada semuanya untuk kembali kebangku masing-masing.

Jae Suk : "Anda juga harus kembali pulang dan beristirahat untuk selamanya." serunya pada Ji Hye.

Ji Hye hanya bisa diam. Jae Suk mendorong Yo Han pergi, dan yang lain pun ikut pergi.


dan yang tertinggal didalam kelas hanya beberapa orang.

(Woo Hyun, Sung Yeo, Seul Bi, Ye Na, Ki Soo, Joo Ah dan Chun Sik).

dengan sedikit canggung, Ji Hye memulai pelajarannya. Ia meminta semua yang masih berada didalam kelas untuk membuka buku mereka.

Ji Hye kaget ketika melihat Sung Yeol malah memakai earphonenya. Seul Bi mengingatkan Sung Yeol kalau mereka dalam pelajaran.

Ji Hye menghampiri Sung Yeol, lalu menarik earphonenya. Ji Hye menyuruh Sung Yeol untuk pergi saja jika seperti itu. dengan kesal Sung Yeol mengambil earphonenya dari tangan Ji Hye dengan kasar lalu beranjak pergi.

Ji Hye menguatkan hatinya, Ia bilang pada murid-murid yang tersisa dikelas akan memulai pelajarannya.


saat jam istirahat, Da Yool mengajak Young Eun untuk pergi kekantin membeli makanan ringan. Young Eun malas, Ia bilang pada Da Yool untuk pergi sendiri karena dia sedang tidak ingin.

tanpa sengaja mereka berpapasan dengan Ye Na. saat itu Ye Na sedang asik memandangi roti yang dibawanya.

saat melihat Young Eun dan yang lain menatapnya, Ye Na langsung menyembunyikan rotinya dibalik badannya.

Young Eun tiba-tiba merubah sikapnya. Ia mengajak Da Yool untuk pergi dan menonton film.


Young Eun dan yang lainnya lewat disamping Ye Na begitu saja. Ye Na benar-benar merasa sedih.

Young Eun menoleh pada Ye Na yang berdiri kaku. Ia sebenarnya iba dan merasa kasihan ketika melihat roti ditangan Ye Na sebagai menu makan siangnya. Da Yool menghentikan Young eun dan mengajaknya untuk pergi.

(makan siang Ye Na hanya roti saja.. kasihan juga ya lihat Ye Na..)


setelah Young Eun pergi, Seul Bi lewat dibelakang Ye Na. melihat Ye Na hanya makan siang dengan roti saja, Seul Bi merasa Iba.


Ye Na pergi ketoilet untuk memakan rotinya. karena sangat sedih, Ia makan rotinya sambil menangis. bahkan sampai-sampai dia tersedak karena tidak membawa minum.

Ye Na menangisi kesendiriannya. tak lama kemudian seseorang mengetuk dinding toilet. Ye Na langsung menutup mulutnya, agar tidak berisik.

tiba-tiba dari bawah celah toilet, seseorang mengulurkan satu kotak susu untuk Ye Na. Ye Na semakin sedih melihat kotak susu itu.


beberapa murid sedang piket dikelas. Woo Hyun dan Sung Yeol juga kebagian bersih-bersih. mereka membersihkan kaca kelas.

Ki Soo datang dengan tergesa-gesa. Ia memberitahu Woo Hyun kalau Guru Etika mengajukan resign / pengunduran diri.

Woo Hyun kaget mendengar itu, dalam hati, Sung Yeol sebenarnya juga terkejut.

Woo Hyun : "Apakah ini yang kau inginkan?" tanyanya pada Sung Yeol.
Sung Yeol : "Kau pikir?"


Jae Suk datang menghampiri mereka seraya berseru kalau dia menyukai ikatan persaudaraan antara mereka.

Jae Suk meledek dengan bertanya siapa yang tertua dan menjadi kakak diantara mereka?

Jae Suk : "Kau? (menunjuk Woo Hyun), atau Kau? (menunjuk Sung Yeol)"

Woo Hyun membanting tongkat pembersih kaca dengan kesal. sedangkan Sung Yeol memilih untuk pergi.

Jae Suk mengeluh pada Sung Yeol untuk menyelesaikan apa yang sudah dia mulai.

Jae Suk : "Menonton perkelahian adalah yang terbaik." serunya pada Woo Hyun.


tak lama kemudian Tae Ho dan Byung Wook datang kekelas. Tae Ho tampak marah pada Jae Suk.

Tae Ho : "Choi Jae Suk. Aku akan membunuhmu." ucapnya marah.

Byung Wook menahan Tae Ho yang akan menghampiri Jae Suk.

Jae Suk : "Apa yang membuatmu begitu lama untuk datang?" teriaknya.

Tae Ho melepaskan tangan Byung wook yang menghalanginya. kemudian Ia menghampiri Jae Suk lalu memukulnya keras hingga Jae Suk terjatuh. Tae Ho memukuli Jae Suk berkali-kali.

Woo Hyun melerai Tae Ho dibantu Byung Wook.

Tae Ho berteriak pada Jae Suk kalau dia tidak bisa melihat Ayahnya dioperasi karenanya. mendengar itu Woo Hyun langsung berhenti tidak menghalangi Tae Ho lagi.

Tae Ho : "Jika ayahku tidak bangun, Aku akan membunuhmu."


Tae Ho terus berteriak kalau dia akan membunuh Jae Suk. Woo Hyun juga menyuruh Byung Wook Untuk berhenti marah pada Jae Suk.

Byung Wook : "kau tahu apa yang telah dilakukannya kepadaku? kau tidak harus membiarkan dia."
Woo Hyun : "Lalu dengan begitu, apa ia akan mendapatkan kembali akal sehatnya?"

Woo Hyun menyuruh Tae Ho untuk tenang. dengan kesal Byung Wook membawa Tae Ho pergi. Tae Ho berteriak dengan marah pada Jae Suk.

Tae Ho : "Aku akan membunuhmu. Ayahku sangat menyedihkan!" ucapnya seraya terisak.


setelah Byung Wook dan Tae Ho pergi, Jae Suk bangkit. Ia menatap Woo Hyun kesal.

Jae Suk : "Menyenagkan?"
Woo Hyun : "Melihat pertengkaran mungkin akan menyenangkan bagimu. tapi itu tidak denganku. Sikapmu akhirnya dapat benar-benar menyakitkan bagi orang lain."

Jae Suk berteriak kesal karena Woo Hyun menceramahinya. Ia memaki Woo Hyun dengan menyebutnya berudu.

Woo Hyun : "kau bahkan tidak akan bisa sampai menjadi berudu. Pelajari cara mencari teman-teman dulu. terlalu."

Woo Hyun kemudian melangkah pergi diikuti Ki Soo.


Seul Bi, Joo Ah, Ki Soo Chun Sik dan juga Yo Han sedang berada dikedai. mereka sedang berdiskusi dan sepertinya merencanakan sesuatu.

Ki Soo bertanya pada yang lainnya apakah yang mereka akan lakukan ini tidak akan membuat si penyihir (Ji Hye) dipecat? bukankah lebih baik untuk Woo Hyun jika dia berhenti?

Seul Bi mengatakan kalau Ji Hye harus tinggal disekolah untuk Woo Hyun. Joo Ah bilang, walaupun Ji Hye dingin, tapi dia punya banyak kasih sayang untuk anak-anak.

Chun Sik melihat kanan dan kirinya, Ia tanya dimana Woo Hyun?

Seul Bi : "Aku pikir dia tidak dalam suasana hati yg baik."

Seul Bi bilang cukup mereka saja yang melakukan ini. Ki Soo mengangguk. dengan semangat Ia bilang, mereka harus melakukan hal ini sampai tuntas untuk Woo Hyun.

Seul Bi : "Pertama mari mengambil polling kemudian membuat orang untuk menandatangani petisi."
Chun Sik : "Kami akan meninggalkan pesan di website sekolah dan dewan pendidikan."

mendengar itu Ki Soo mengacungkan jempolnya. dan bercanda dengan membenturkan kepala Chun Sik dan Yo Han karena kecerdikan mereka.

Seul Bi tersenyum senang. Ia berterima kasih pada yang lainnya sudah mau membantu.


Sung Yeol berada dikafe internet (di indo bilangnya warnet :D).

Ia membuka web sekolah dan melihat ada banyak sekali komentar mengenai Ahn Ji Hye.

tak lama kemudian Jae Suk datang. Ia duduk disebelah Sung Yeol.

Jae Suk : "Kau masih khawatir tentang Ibu tirimu."

Sung Yeol diam tidak mengatakan apapun.

Jae Suk : "Aku pikir Aku berudu lagi."

dengan dingin Sung Yeol mengucapkan selamat pada Jae Suk. Jae Suk langsung menundukkan kepalanya.

Jae Suk : "Aku takut. akan sendirian lagi." ucapnya pelan dengan nada sedih.

Sung Yeol menoleh pada Jae Suk tapi tidak mengatakan apapun.


saat Woo Hyun pulang kerumah, Ia melihat Ji Hye baru saja pulang sedang memarkirkan mobilnya. seelah Ji Hye keluar dari mobil Woo Hyun menghampirinya.

Woo Hyun : "Kudengar anda keluar."
Ji Hye : "Ya!"
Woo Hyun : "Mengapa?"
Ji Hye : "Aku terluka karena murid-murid, dan kalian berdua. Aku tidak ingin melihatmu saat bekerja."
Woo Hyun : "Aku dengar, kau menjadi guru dengan harapan kau bisa berakhir di sekolah denganku."

Ji Hye menyahut karenau waktu itu tidak ada Sung Yeol. dan sekarang ini, sangat sulit untuk berada di sekolah yang sama.

Ji Hye menyuruh Woo Hyun untuk tidak ikut campur dalam urusannya sekarang. karena dia hanya akan terluka. kemudian Ji Hye pergi.


Ji Hye duduk melamun dikamarnya. Ia menonton televisi tapi pandangannya tidak terfokus pada televisi. sedangkan Woo Jin sedang memasukkan bajunya kedalam tas.

Woo Jin bilang pada Ji Hye dia ada tugas, jadi dia tidak pulang malam ini. Ji Hye hanya diam saja. pandangannya kosong dan melamun.

Woo Jin menasehati Ji Hye kalau dia bisa beristirahat dan mencari pekerjaan lain. hal ini tampak canggung untuk Sung Yeol dan juga Woo Hyun.

Woo Jin : "Tapi Apa kau benar-benar tidak tahu di mana ayahnya?"

Ji Hye masih diam saja.

Woo Jin : "Aku tidak berpikir itu adalah hak untuk meninggalkan Sung Yeol dan Woo Hyun bersama-sama."
Ji Hye : "Apa Kau hanya melihat Sung Yeol? Apa kau tidak melihat Woo Hyun yang berpura-pura bahwa Ia baik-baik saja?"

dengan kesal Woo Jin mengatakan untuk segera mencari jalan keluar untuk menyelamatkan mereka berdua dari situasi ini.

Ji Hye : "Dan cara itu adalah menemukan ayahnya di Amerika dan mengirim dia di sana? Tidak apa-apa bagimu untuk menyakiti Woo Hyun hanya untuk menyelamatkan Sung Yeol?"
Woo Jin : "Seandainya aku tahu bahwa Sung Yeol memiliki waktu yang sulit, Aku tidak akan membiarkan Woo Hyun untuk tinggal."

Ji Hye tidak senang mendengar ucapan suaminya itu. Ia marah dan langsung beranjak dari duduknya. dengan tegas Ji Hye mengatakan dia tidak akan pernah mengirim Woo Hyun kemanapun. Ji Hye blang dia akan merawat Woo Hyun.

Woo Jin keluar kamar dan pergi dengan marah. diam-diam dan tanpa sengaja, Woo Hyun mendengarkan pertengkaran mereka dari dapur. Woo Hyun tampak berpikir dan terlihat sedih.


Woo Hyun kembali masuk kekamar. Sung Yeol menyindir Woo Hyun untuk bersama-sama membuat kue beras dengan Ji Hye setelah dia dikeluarkan dari sekolah.

Woo Hyun : "Bukan ide yang buruk. Terima kasih atas masukanmu."

Sung Yeol melempar bantal dengan kesal pada Woo Hyun seraya menyuruhnya untuk pergi.

Woo Hyun berbalik melempar bantal pada Sung Yeol dan menyuruhnya pergi.

Sung Yeol : "Ini adalah rumahku." ucapnya sinis.

Sung Yeol kembali melempar bantal pada Woo Hyun. dengan kesal Woo Hyun bilang kalau Sung Yeol juga tinggal dirumahnya.

Sung Yeol : "Aku bilang keluar!" bentaknya marah.
Woo Hyun : "Diam!"Aku peringatkan. Aku tidak akan pergi begitu saja dengan mudah sekarang."

Woo Hyun keluar dari kamar Sung Yeol. Sung Yeol tampak kesal pada Woo Hyun.


keesokan paginya, Woo Hyun tertidur didepan kamar Sung Yeol sambil memeluk bantal.

Ji Hye yang akan pergi kedapur untuk memasak, kaget melihat Woo Hyun yang tidur didepan pintu.

Ji Hye mengambil selimut, lalu menyelimuti Woo Hyun. Ia memandang Woo Hyun dengan sedih.

(sedih banget.. backsoundnya mendukung bgt nih, bikin air mata meleleh T_T)


keesokan harinya disekolah, beberapa orang tua masih mengadakan Demo. mereka meneriakkan untuk mengeluarkan Ji Hye dari sekolah.

dan tak jauh dari situ, Seul Bi, Joo Ah, Ki Soo dan yang lain, sedang sibuk mengumpulkan tanda-tangan dari murid-murid disekolah untuk menolak pengunduran diri Ji Hye dan membiarkannya untuk tinggal dan mengajar.

saat Woo Hyun datang kesekolah,Ia kaget melihat Seul Bi dan teman-temannya sedang mengumpulkan tanda tangan penolakan pengunduran diri Ji Hye. Sung Yeol yang baru datang kesekolah juga heran melihat apa yang dilakukan Seul Bi.

Woo Hyun menghampiri Seul Bi lalu menariknya pergi.


Woo Hyun : "Kau bangun pagi-pagi karena ini?"

Seul Bi bilang pada Woo Hyun kalau hal ini sangat tidak benar membiarkan Ji Hye begitu saja dan meninggalkan dia seperti ini.

Woo Hyun : "Ini adalah keputusannya."
Seul Bi : "Dia pergi karena ini sulit bagimu dan Sung Yeol. Aku yakin ia memilih jalan ini untuk menyelamatkanmu dari kesulitan."

Seul Bi menyerahkan kertas petisi pada Woo Hyun. Ia tanya apa Woo Hyun mau menandatanganinya? tanda tangannya masih belum cukup banyak.

Woo Hyun : "Itu bagus, karena Aku ingin dia pergi."

setelah mengatakan itu, Woo Hyun pergi.

Seul Bi : "kau adalah orang yang akan paling terluka ketika dia pergi." gumannya pelam.


Joo Ah menyerahkan minuman kaleng pada Tae Ho. lalu Ia tanya apa Ayahnya baik-baik saja? Tae Ho menerima minuman dari Joo Ah. lalu mengangguk dan bilang Ayahnya sudah sadar.

Joo Ah tersenyum senang mendengarnya. Ia berseru kalau itu sungguh bagus.

Tae Ho : "Apakah kau khawatir?"

Joo Ah tampak gugup.

Joo Ah : "Ya karena Aku perlu dukungan untuk ini." ucapnya seraya menyerahkan kertas petisi.

Tae Ho bingung dan tanya, apa untungnya petisi itu untuk dirinya? Joo Ah bilang dia sudah membelikan Tae Ho minuman.

Tae Ho : "Heeehhh???" serunya dengan wajah aneh. "Kau menyuapku?"

Tae Ho menyodorkan minuman itu kembali pada Joo Ah dan bilang dia tidak mau menerimanya.

dengan kesal Joo Ah mengambil minumannya kembali. saat Ia akan pergi, Tae Ho menahannya.

Tae Ho : "Akan kulakukan. dimana aku harus tanda tangan?"

saat Tae Ho mulai tanda tangan, Joo Ah diam-diam tersenyum senang.


Ki Soo sedang berdiri didepan toilet perempuan. saat ada murid perempuan lewat, Ia menutupi wajahnya karena malu.

tak lama kemudian, orang yang ditunggu Ki Soo keluar. Ki Soo ternyata sedang menunggu Young Eun.

Ki Soo langsung mengulurkan kertas untuk meminta tanda tangan Young Eun. Young Eun berteriak terkejut melihat Ki Soo yang berdiri didepan toilet perempuan dan mengejutkannya.

Young Eun : "Ya Tuhan! apa kau cabul?" serunya kesal.
Ki Soo : "Apa kau sembelit? Kumohon, tanda tangan disini."
Young Eun : "Bukankah kau tidak menyukai Guru Etika."
Ki Soo : "Tapi dia adalah Ibunya Woo Hyun."
Young Eun : "Dan juga Ibunya Sung Yeol."

Ki Soo mengatakan dia sangat yakin Ji Hye melakukan hal seperti ini untuk menghentikan semua masalah yang ada. dan Sung Yeol seperti itu karena Ibu tirinya. bahkan Woo Hyun tidak dapat menyebut / memanggil Ibunya, Ibu.

Ki Soo memaki kalau Sung Yeol benar-benar brengsek.

Young EUn : "Bukankah kau menjadi emosional atas masalah publik?"
Ki Soo : "Aku hanya tidak ingin Woo Hyun mengalami kesulitan."

Ki Soo menyerahkan kertas petisi pada Young Eun seraya menutup matanya, karena takut Young Eun akan memukulnya.

akhirnya Young Eun mau memberikan tanda tangannya. tidak lupa Ki Soo berterima kasih. Young Eun bilang dia melakukan itu karena dendam pada Sung Yeol, bukannya hal lain. Ki Soo tersenyum senang.


Seul Bi menghampiri Da Yool dan temannya untuk meminta tanda tangan.

Da Yool berkomentar kalau dia tidak menyukai guru Etika. sama seperti dia yang tidak tertarik pada murid seperti mereka.

Seul Bi : "Aku tidak memintamu menjadi seperti itu. hal ini hanya untuk menghentikan pengunduran diri yang tidak adil saja."

teman Da Yool tanya pada Seul Bi apakah Woo Hyun dan Sung Yeol juga menandatanganinya?

Seul Bi bingung harus menjawab apa. tapi akhirnya Ia bilang kalau mereka pasti akan melakukannya.

Da Yool : "Keluarga harus menandatangani terlebih dahulu." serunya dingin.

Da Yool mengembalikan kertas petisi itu pada Seul Bi, kemudian berlalu pergi.


setelah mereka pergi, Ye Na datang menghampiri Seul Bi. Ia menyahut kertas petisi yang dipegang Seul Bi.

Ye Na tanya Seul Bi tanda tangan dimana? dengan semangat Seul Bi bilang dia tanda tangan di kolom menolak pengunduran diri.

Ye Na : "kalau begitu aku akan menandatangani sebaliknya."

Ye Na akan tanda tangan, tapi Ia berhenti dan urung memberikan tanda tangannya.

Ia tanya pada Seul Bi apakah Seul Bi harus berbuat sejauh ini untuk membuat Woo Hyun terkesan? Seul Bi diam tak menjawab. Ia menunjukkan wajah manyunnya pada Ye Na.

Ye Na : "terserah, jadi dimana Woo Hyun menandatanganinya?"

Seul Bi menunjuk kolom penolakan. Ye Na mengernyitkan dahi dan tidak percaya.

Ye Na : "Kau yakin?"

Seul Bi mengangguk pasti. Ye Na akhirnya menandatangani dikolom penolakan.

Ye Na : "Biarkan Woo Hyun tahu bahwa aku di perahu yang sama."

setelah menyerahkan kertas itu pada Seul Bi, Ye Na melangkah pergi.


Seul Bi sedikit berteriak untuk mengucapkan terima kasih pada Ye Na. bahkan Ia mengajak Ye Na untuk pergi makan siang bersama lain kali.

mendengar itu, Ye Na langsung menghentikan langkahnya. Ia berbalik untuk menatap Seul Bi.

Ye Na : "Apakah itu kau? Susu?"
Seul Bi : "Kau harus makan denganku. ini demi aku."
Ye Na : "Aku sedang Diet!"

Ye Na tampak malu, Ia langsung bergegas pergi. Seul Bi tersenyum memandang kepergian Ye Na.


Seul Bi berusaha keras meminta tanda tangan pada murid-murid disekolah. dan banyak sekali penolakan. tanpa sepengetahuannya, Woo Hyun berdiri tidak jauh darinya, dan mengamatinya.


disalah satu sudut sekolah, Pak Yoon sedang duduk disebuah bangku sendirian sambil memakan roti. Ia menagis memikirkan masalah yang terjadi pada Ji Hye.

Pak Yoon : "Guru Etika.., Kenapa aku harus makan roti yang terendam air mata?" keluhnya.

tiba-tiba seseorang datang, Ia berdiri dibelakang Pak Yoon lalu menepuk bahunya.

Pak Yoon : "Hey, Aku sedang makan disini. jangan menyentuhku saat aku sedang makan." serunya kesal.

tanpa Pak Yoon ketahui, pria yang berdiri dibelakangnya adalah Sung Gook. dan Pak Yoon masih terus saja mengomel.

Pak Yoon : "Ini adalah pilihan ganda. A - Kau ingin mendapatkan pukulan. B - terus ingin dipukul. C - mendapatkan pukulan lagi!"

Sung Gook menyahut : "E - bangun, panik kemudian terjatuh dan terduduk."

Pak Yoon menoleh dan terkejut melihat Sung Gook berdiri dibelakangnya. sampai-sampai Ia terduduk lemas. melihat tangannya memegang roti, Pak Yoon langsung melempar roti Itu seraya berseru pura-pura tak tahu "Apa ini?" (wkwk) lucunya lagi, plastik rotinya melayang didepan Pak Yoon. (wkwk)

Sung Gook : "Kenapa kau membuang rotimu kejalan?" omelnya.
Pak Yoon : "Aku menyimpannya untuk nanti. Kau tahu bagaimana menjadikannya lebih baik bila diambil dari tanah." (wkwkwkwk)

Sung Gook mengabaikan masalah roti. Ia bilang pada Pak Yoon kalau dia mendengar ada sebuah gerakan dari murid-murid.

Pak Yoon : "Aku pikir mereka menandatangani petisi pengunduran diri. Aku akan melakukan sesuatu tentang hal itu."

Sung Gook tanya pada Pak Yoon apa dia tahu yang Ia pikirkan mengenai Pak Kim? Anak-anak tidak tertarik pada apa pun kecuali smartphone dan permainan. Fakta bahwa mereka membuat gerakan berarti itu penting.

Sung Gook : "Mungkin kita harus menunggu mereka. Apa pendapatmu?"
Pak Yoon : "Tentu saja! Tentu saja Pak! Aku akan menunggu, Pak. Aku orang yang sabar."


dikelas, Seul Bi, Ki Soo dan Joo Ah sedang memeriksa hasil tanda tangan yang mereka dapatkan.

Ki Soo mengeluh kalau Ji Hye harus peduli tentang polularitasnya. itu karena lebih banyak anak-anak yang memilihnya untuk mengundurkan diri.

Joo Ah : "Mereka hanya berpikir bahwa petisi tidak akan mengubah cara orang dewasa memutuskan. Hal ini karena ketidak percayaan yang mendalam pada orang dewasa."

Seul Bi bilang ini sudah cukup bagi mereka untuk menunjukkan kepada yang lain kalau mereka bisa melakukannya. Seul Bi meminta Joo Ah dan Ki Soo untuk lebih bersemangat.


tak lama kemudian Woo Hyun dan Sung Yeol masuk kedalam kelas bersamaan. mereka berdua langsung duduk dibangku mereka masing-masing tanpa mengatakan sepatah katapun.

Sung Yeol menendang kursi Jae Suk yang berada didepannya. Ia tanya apa Jae Suk menandatanganinya?

Jae Suk yang sedang tiduran langsung menoleh kesal pada Sung Yeol. Sung Yeol hanya diam menatap Jae Suk dingin.

Jae Suk memanggil Seul Bi. Ia bilang akan menandatanganinya. Seul Bi senang mendengarnya. Ia langsung memberikan kertas pada Jae Suk.

Seul BI tanya, akankah Jae Suk menandatanganinya? Jae Suk mengiyakan.

Jae Suk : "untuk pengunduran diri, kan?" tanyanya pada Sung Yeol.

Sung Yeol mengedipkan matanya dan mengangguk samar-samar.


Byung Wook dan Tae Ho memandang Jae Suk dengan aneh dari bangku mereka.

Tae Ho : "Apa dia kelelawar? Dia adalah pesuruh Sung Yeol sekarang?"
Byung Wook : "Ular itu tahu bagaimana untuk bertahan hidup."


Suk Hoon berseru pada Seul Bi dia juga akan menandatangani untuk pengunduran diri Ji Hye.

Seul Bi kesal, Ia bilang kalau hal ini bukanlah kesalahannya. mereka hanya perlu untuk mengumpulkan kekuatan.


Woo Hyun berseru, meminta Seul Bi untuk berhenti. Sung Yeol menyahut dia juga memilih pengunduran diri.

salah satu murid berkomentar kalau mereka bersaudara tapi berada disisi yang berlawanan. yang lain menyahut "Drama keluarga".

Woo Hyun sudah merasa muak melihat semua ini. Ia beranjak dari duduknya dan terlihat lelah.

Woo Hyun : "Aku tidak mempunyai seseorang yang bisa kupanggil Ibu seperti kalian. kalian memanggil Ibu kalian sedikitnya 10 kali setiap hari. Tapi bagiku kata itu tersedak
tepat di tenggorokanku. jadi aku selalu tersedak." ucapnya sedih.

Woo Hyun mulai berkaca-kaca. Seul Bi menatap Woo Hyun Iba. dan begitu juga murid-murid yang lain.

Woo Hyun : "Satu-satunya tempat, Aku bisa melihat wajahnya dan mendengarkannya bicara hanyalah dikelas ini. kumohon.. biarkan aku dapat melihatnya seperti ini." ucapnya seraya terisak.


Ki Soo sangat terharu sampai-sampai meneteskan air mata. Ia berseru pada semua yang ada dikelas bukankah Woo Hyun seorang teman untuk kalian semua? bahkan Woo Hyun memikirkan mereka semua sebagai teman.

Byung Wook mengambil kertas itu lalu memberikan tanda tangannya. Ia lalu tanya pada yang lainnya siapa lagi yang mau tanda tangan.

teman Da Yool dan Da Yool Juga memberikan tanda tangannya. dan murid-murid yang lain ikut memberikan tanda tangannya untuk mendukung Ji Hye.


Seul Bi menghampiri Woo Hyun, Ia tersenyum seraya memujinya "Anak anjing yang baik". Sung Yeol tampak kesal, Ia langsung beranjak dari duduknya dan pergi meninggalkan kelas.


diluar kelas, Ji Hye ternyata mendengarkan semuanya tadi. Ia menangis sedih mendengar kata-kata Woo Hyun. Sung Yeol menatap Ji Hye sebentar, kemudian melangkah pergi.


kepala sekolah sedang mengadakan rapat dengan Pak Yoon dan juga Ji Hye. bahkan Sung Gook juga ada disana mengikuti rapat.

kepala sekolah mengatakan para orang tua benar-benar menentang Ji Hye. jadi Lebih baik bagi mereka untuk membiarkan Ji Hye pergi.

Sung Gook : "guru yang baik dapat mengubah siswa. Tapi hari ini Aku datang untuk merealisasikan sesuatu yang lain. Bahkan guru dengan kehidupan pribadi yang buruk dapat mengubah siswa."

Sung Gook menaruh surat petisi dimeja. Ia lalu bilang itu adalah sebuah bukti. dimana murid-murid tetap bersama-sama (bekerja sama). Ji Hye kaget melihat petisi yang dibuat oleh murid-murid untuknya.

Sung Gook : "Aku kira itu berarti bahwa mereka menggunakan kesempatan ini untuk mencintai satu sama lain sebagai sebuah tim. Aku pikir guru sekarang memiliki kesempatan untuk menjadi benar-benar baik."


Pak Yoon mengeluarkan suaranya, Ia cemas jika orang tua terus protes didepan gerbang.

Sung Gook : "Muridmu akan bersatu dan kau akan mengayunkan tongkatmu. lawan kembali."

Pak Yoon syok mendengar solusi yang diberikan Sung Gook. sampai-sampai Ia menjatuhkan tongkatnya kemeja.

Sung Gook : "Melawan kembali. melawan, menang, dan cinta. Ajarkan melalui tindakan."

Ji Hye menghela nafasnya.


Sung Gook mengambil surat pengunduran diri Ji Hye yang ada didepan kepala sekolah.

Sung Gook : "Surat pengunduran dirimu. Aku akan menyimpannya untuk pensiun nanti."

kemudian Sung Gook merobeknya. Ji Hye dan Pak Yoon kaget melihatnya. Ji Hye mencoba menolak, tapi SUng Gook menyahut kalau Ji Hye telah melalui banyak hal untuk bisa sampai ke sini. jadi setidaknya melewatinya sedikit lagi, karena dia sudah terlanjur berada disini.

Sung Gook : "Ada orang lain yang tidak suka kau berhenti."


Sung Gook membuka pintu, dan didepan pintu Pak Kim berdiri dengan pakaian yang rapi. Pak Yoon sangat terkejut melihat Pak Kim.

Pak Yoon : "Kwang Shik!!" serunya.

(dan langsung terdengar backsound romantis, dari Whitney Houston - I Will Always Love You :D)

dengan slow motion, Pak Yoon berlari menuju ke Pak Kim, tapi scene romantis itu dikacaukan oleh Sung Gook yang menyuruh Pak Yoon untuk pergi. (wkkw.. backsoundnya langsung ilang :D)


Pak Yoon : "Kwang Sik! apa yang membuatmu begitu lama? aku menunggumu begitu lama!" serunya seraya mencengkram baju Pak Kim. "Anak-anak mengangguku! lihatlah betapa kurusnya aku!"

Pak Yoon berlagakseperti kekasih Pak Kim. Ia memukul dada Pak Kim dengan imut seraya bertingkah manja. wkwkwk..

Pak Kim tersenyum seraya meminta maaf pada Pak Yoon.

melihat wajah Pak Kim, Pak Yoon tanya apa Pak Kim baru saja kembali dari pesta halloween? Pak Yoon menyentuh wajah Pak Kim dan berkomentar kalau Pak Kim tampak seperti Gollum. (wkwkwk)

Pak Kim kesal mendengarnya, Ia mendorong Pak Yoon menjauh darinya.


Woo Hyun, Seul Bi, Ki Soo, Joo Ah, Chun Sik dan Yo Han berada dikedai. mereka bersorak bersama atas diurungkannya pengunduran diri Ji Hye.

Woo Hyun mengucapkan terima kasih karena ini semua berkat teman-temannya.

mereka semua duduk dimeja untuk makan bersama merayakan kemenangan.

Seul Bi bilang dia sangat senang karena guru Etika masih tetap tinggal untuk mengajar.

Woo Hyun berseru kalau dia masih belum bisa memahami kalau itu adalah hal yang baik.

Joo Ah : "Rasanya menyenangkan mendapatkan sesuatu yang bisa dicapai."

Seul Bi berseru terharu karena memiliki teman-teman yang begitu baik.

mendengar itu Woo Hyun menyahut dan bilang pada Seul Bi kalau pacar bukannya lebih baik?

Woo Hyun : "Sebesar ini? Atau sebanyak ini? Atau sebanyak ini?"

(Woo Hyun membentuk love dengan tangannya)

semua yang melihat itu langsung membanting sumpit ke meja dan berseru muak melihat kenarsisan Woo Hyun.. (wkkwk..)


Sung Yeol sedang membaca buku mengenai malaikat dikamarnya. Ia benar-benar tampak serius.

tak lama kemudian Ji Hye datang kekamar Sung Yeol.

Ji Hye : "Kita harus bicara."

Sung Yeol menyahut dia tidak mau.

Ji Hye : "Sung Yeol, Aku akan berubah. Jadi.. Tolong jangan pergi lebih jauh di jalan ini."
Sung Yeol : "Selamat karena tetap tinggal di sekolah. Aku akan melihat apa yang akan terjadi mulai dari sekarang."

Ji Hye tanya apa yang bisa Ia lakukan untuk Sung Yeol agar dia bisa memaafkannya?

Sung Yeol : "Memaafkanmu?" tanyanya lalu tersenyum sinis.
Ji Hye : "Sung Yeol, Kumohon.."

Sung Yeol meletakkan buku dengan kesal. Ia membuka laci lalu mengambil kalung milik Ji Hye. setelah itu beranjak dari duduknya keluar kamar. Ji Hye mengikuti Sung Yeol.


Ji Hye mencoba mengambil kalungnya pada Sung Yeol.

Ji Hye : "Kumohon berikan padaku. itu tidak berguna untukmu."

Sung Yeol menghempaskan tangan Ji Hye dengan kasar. tepat ketika itu, Woo Hyun dan Seul Bi baru saja pulang dari rumah.

Sung Yeol : "Itulah kenapa aku mau membuangnya kejalan."

Woo Hyun menghampiri mereka. Ia menyuruh Ji Hye untuk membiarkannya.

Woo Hyun : "Dia bilang bahwa kau mengabaikan aku." ucapnya pada Ji Hye.
Sung Yeol : "Kau mendengarnya? Kau mengabaikan anakmu selayaknya aku tidak ada. sekarang dia ingin aku untuk mengenyahkan sampah ini."


Ji Hye menyuruh Sung Yeol untuk tidak bicara seperti itu. Ji Hye berusaha mengambil kalungnya dari tangan Sung Yeol. dan lagi-lagi Sung Yeol menghempaskan Ji Hye dengan kasar.

hanya saja, kali ini Ji Hye jatuh terhempas kelantai. Seul Bi kaget melihatnya. Ia langsung berlari menolong Ji Hye.

Seul Bi memungut kalung milik Ji Hye yang ternyata sudah patah. Sung Yeol menyahut kalau itu tampak terlihat lebih baik. Ia lalu menoleh pada Woo Hyun dan berseru untuk membuangnya sendiri.


kesabaran Woo Hyun sudah habis melihat sikap Sung Yeol yang keterlaluan. Ia mencengkram baju Sung Yeol dengan marah.

Woo Hyun bilang dia tidak sanggup lagi menahannya terlalu lama.

Sung Yeol : "Ya! aku juga tidak akan menahan diri untuk menyakitimu dan dia."
Woo Hyun : "Aku tidak akan membiarkanmu memiliki Seul Bi atau Ibu Ahn lagi."

tepat ketika itu, Woo Jin baru saja pulang kerumah dan melihat semuanya.


Sung Yeol : "begitukah? saat aku mengatakan sesuatu tentang Seul Bi.. kalian akan selamanya terpisah.."
Woo Hyun : "Aku bilang tutup mulutmu!" teriaknya marah.

Woo Hyun melanyangkan tangannya untuk memukul Sung Yeol. dengan cepat Woo Jin menghampiri mereka dan memegangi tangan Woo Hyun.


Ji Hye beranjak berdiri, Ia mencoba melepaskan tangan Woo Jin yang mencengkram tangan Woo Hyun.

dengan memelas Ji Hye bilang dia akan menjelaskan.

Woo Jin : "Keluar dari rumahku sekarang juga." serunya pada Woo Hyun.


dan..
bersambung..

9 comments:

  1. Semangat ya mbak ...
    Selalu setiamenunggu kelanjutannya :-)

    ReplyDelete
  2. Wow..eonni cepet banget sinopsisnya..
    makasih eonni, semangat terus ya^^

    ReplyDelete
  3. Gomawo unnie bwt sinopsisnya.
    di lanjut dan semangat ia unnie cz tinggal 4 eps terakhir.

    ReplyDelete
  4. Semangat 4 Episode kedepannya (^_^)i

    ReplyDelete
  5. zila arrifah11/25/2014 1:55 PM

    baru pertama komen! tapi aku ngikutin terus kox mb'
    huft......... sedih bgt liat woo hyun

    ReplyDelete
  6. Knp ceh seung yeol itu egois banget,,, sbnrnya dy suka gx ceh sma ibu trinya

    ReplyDelete
  7. seung youl juga diposisi yg sulit sebenarnya, dilain sisi dia cemburu krn seulbi lbh memilih whoyun, dilain sisi ibu tirinya sbnernya juga ibunya whoyon, jd intinya dia cemburu

    ReplyDelete
  8. Keren sinopsis nya engkapppp .
    Semangat terus ya

    ReplyDelete
  9. jae suk,byung wook,tae ho .semakin dramatis pertengkarannya.

    ReplyDelete