March 14, 2015

SINOPSIS THE THOUSANDTH MAN EPISODE 1

Dilarang meng-COPAS SEMUA ARTIKEL yang ada didalam blog ini!!! tolong hargailah kerja keras penulis!!!


THE THOUSANDTH MAN


Details
Tittle :  Chunbunjjae Namja
Also Known as : A Thousandth Man
Genre : Romance, Fantasy
Episode : 8
Broadcast : 2012
Screenwriter : Kim Kyun Tae
Director : Choi Hwa Jin, Kang Chul Woo


CAST
Kang Ye Won as Goo Mi Jin
Lee Chun Hee as Kim Eung Suk
Jun Mi Sun as Goo Mi Sun
Hyo Min as Mi Mo
Nam Woo Hyun as Nam Woo Hyun
Suh Kyung Suk as Suh Kyung Suk
Park Jung Hak as Secretary Park

==== EPISODE 1 ====

Seekor rubah yang berumur 1000 tahun, harus memakan 1000 hati laki-laki sebelum berakhir di tahun keseribu. ini adalah legenda dari Gumiho.


Berikut ini adalah keluarga yang harus menerima takdir ini :


Ini Goo Mi Jin, Gumiho yang tulus.
 yang hanya akan menerima hati dari para pria yang memberikannya secara sukarela. 
Jika dia tidak mendapatkan satu hati lagi hingga 100 hari ke depan, Goo Mi Jin akan menghilang seperti buih. Berbagai macam pria datang mendekatinya. 
Akankah Mi Jin mampu memakan hati pria yang ke seribu dan berubah menjadi seorang manusia?

[Episode 1 : Kenapa cinta tidak berumur panjang?]

dua orang anak kecil berebut minuman di dalam pesawat. tanpa sengaja, minuman yang mereka perebutkan, tumpah hingga mengenai Goo Mi Jin.

Mi Jin langsung menoleh pada kedua anak kecil itu dengan sorot mata rubahnya. kedua anak kecil itu takut melihat mata Mi Jin yang aneh.

Ibu dari kedua anak itu langsung meminta maaf pada Mi Jin. Mi Jin mengangguk, dan menahan kekesalannya.


Mi Jin sibuk mengelap bajunya yang basah karena tumpahan minuman tadi. Ia menoleh ke kursi penumpang sebelah yang mengeluh sakit kepala. pria yang duduk didekat Mi Jin meminta obat pada Pramugari.

tiba-tiba Mi Jin merasa tidak nyaman melihat dua penumpang asing yang asik berciuman. Mi Jin benar-benar terganggu.

Mi Jin mengambil ponselnya. Ia menghapus semoa fotonya bersama beberapa pria asing.


tiba-tiba pesawat bergoyang dan terdengar suara keras seperti tabrakan. Pramugari mengumumkan bahwa pesawat sedang mengalami turbulensi, sehingga semua penumpang disarankan untuk duduk tenang di kursinya.

(turbulensi : pesawat berada pada ketinggian yang rendah karena perubahan tiba-tiba dari arah angin.)

Mi Jin tampak terlihat panik. begitupun juga dengan beberapa penumpang.

tak lama kemudian, pesawat mengalami goncangan yang kuat. semua penumpang semakin panik. hanya seorang penumpang saja yang terlihat tenang. malahan, penumpang pria itu tidur sangat nyenyak. pria itu bernama Kim Eung Suk.

karena pesawat diluar kendali, pilot pesawat segera memanggil bantuan.

suara hati Mi Jin : "Tidak boleh. aku tidak boleh mati seperti ini."


Mi Jin mengingat semua pria yang sudah menjadi korbannya. Ia ingat hanya perlu memakan satu hati seorang pria lagi. sehingga dia tidak rela jika harus mati sekarang.

Mi Jin duduk berjongkok karena ketakutan. karena pesawat tidak stabil dan terus bergoncang, membuatnya jatuh disebelah Kim Eung Suk.

Eung Suk langsung bangun dari tidurnya karena Mi Jin menyenggolnya. Eung Suk menatap Mi Jin dengan kesal, lalu kembali tidur lagi.


seorang pria yang mengeluh sakit kepala pada Pramugari tadi, berteriak keras karena frustasi karena mengira pesawat akan terjatuh. Mi Jin yang sedari tadi panik, semakin ketakutan.

Mi Jin : "Ibu..,  Mi Mo..." rengenknya.

Mi Jin menoleh pada Eung Suk lalu membangunkannya.

Mi Jin : "Jika kau selamat, tolong katakan pada ibuku bahwa aku sangat ingin menjadi seorang manusia. Aku sangat ingin menjadi seorang manusia." serunya panik.

Eung Suk membuka penutup matanya, lalu menatap Mi Jin dengan aneh. sedangkan Mi Jin, terkejut melihat Eung Suk yang memiliki wajah yang sama dengan korbannya dimasa lalu.


- FLASHBACK -

di masa lalu, Mi Jin pernah menyukai seorang Jenderal dan mereka pun menikah. suatu hari, Ia bertarung dengan  Jenderal yang menjadi suaminya itu di pinggir tebing. Jenderal itu mengacungkan pedangnya pada Mi Jin.

Mi Jin : "Aku sangat senang jika aku bisa mati di tanganmu." ucapnya dengan mata berkaca-kaca.

anak buah dari jenderal itu mengepung Mi Jin dari kejauhan. seseorang dari mereka memberitahu Jenderal bahwa Mi Jin adalah seorang Gumiho.

(Gumiho : Rubah berekor sembilan)


Jenderal dan Mi Jin mulai meneteskan air mata.

Jenderal berteriak pada bawahannya, bahwa dia akan membuat perjanjian dengan Mi Jin. namun bawahannya tidak mau mematuhi perintah sang jenderal.

mereka mulai menyerang Mi Jin dengan menembakkan panah mereka. tapi, sang Jenderal dengan cepat melindungi Mi Jin dengan memeluknya sehingga panah-panah itu mengenai sang Jenderal.


mereka berdua jatuh kesungai. Jenderal memegang wajah Mi Jin dengan lembut.

Mi Jin : Suamiku, maafkan aku." ucapnya dalam hati.


mereka berdua saling menggenggam tangan erat.

- FLASHBACK END -

Mi Jin menatap tajam Eung Suk dengan mata berkaca-kaca.

Eung Suk : "Lepaskan tanganku." serunya tiba-tiba pada Mi Jin.

Mi Jin masih bengong dan tak mengerti apa maksud Eung Suk.

Eung Suk : "Kubilang, lepaskan tanganku." serunya lagi.

Eung Suk menampis tangan Mi Jin yang mengenggam tangannya sedari tadi.

Mi Jin : "Kau benar-benar mirip." ucapnya.

Eung Suk : "Apa maksudmu bahwa aku mirip dengan orang yang kau kenal?" tanyanya dingin.

Mi Jin : "Bukan seperti itu." sahutnya.

Eung Suk : "Kau tidak akan mengerti situasi. Urutan penerusmu menyebalkan. Kau benar-benar harus menjadi seorang manusia." ucapnya meledek.

Eung Suk kembali memakai penutup matanya.

Mi Jin mencoba membenarkan ucapannya, tapi pesawat bergoncang lagi sehingga membuatnya terjatuh dipangkuan Eung Suk. Eung Suk mendorong Mi Jin dengan kesal.


di sebuah restaurant yang bernama LAST di korea. seorang Chef yang bernama Suh Kyung Suk sedang asik menelepon.

tak lama kemudian terdengar suara pintu dibuka, Eung Suk masuk dengan kopernya.

Eung Suk : "Pierre Seo, aku pulang!" sapanya pada Kyung Suk.

Kyung Suk kaget melihat Eung Suk sudah kembali kekorea.

melihat ekspresi Kyung Suk yang sangat terkejut, Eung Suk bertanya ada apa dengannya? dia kembali karena sudah lama tidak bertemu dengan Kyung Suk. Eung Suk meminta Kyung Suk mengambilkannya segelas air.

Kyung Suk : "Paling tidak kau seharusnya memberitahuku dulu bahwa kau akan kembali." ucapnya.

Eung Suk meminum air yang diambilkan Kyung Suk lalu memuji bahwa air korea memang yang terbaik. Kyung Suk membenarkan.

melihat ekspresi Kyung Suk yang tidak seperti biasa, Eung Suk tanya apa ada yang aneh? apa Kyung Suk menyembunyikan sesuatu darinya?

Kyung Suk : Yang benar saja. Kenapa kau menuduhku padahal kau baru saja kembali? seharusnya kau ke atas dan membongkar barang-barangmu." serunya.

Eung Suk : "Apa mungkin.. Kau menerima reservasi tanpa sepengetahuanku?" tanyanya curiga.

Kyung Suk : "Reservasi apa.. Tentu saja tidak. Cepatlah pergi dan rapikan barangmu." sahutnya.


saat Eung Suk melangkah pergi, Kyung Suk memanggilnya, dengan gugup Ia mengajak Eung Suk untuk bicara sebentar.

Kyung Suk : "Bahkan manik-manik yang mahalpun akan menjadi tidak berharga bila kau tidak menyatukannya menjadi sebuah kalung. Jika kita hanya menerima pelanggan berdasarkan
sikap pilih-pilihmu itu, bagaimana kita bisa hidup? Sejujurnya, ini sulit bagiku hidup dengan upah sekecil ini. Jika kau akan terusseperti ini, kenapa kau tidak memberikanku kontrak pilihan?" ucapnya.

Kyung Suk kemudian mengeluh. dia bahkan tidak habis pikir menjalani kehidupan yang seperti ini
setelah lulus dari Le Cordon Bleu.

setelah mencerna semua perkataan dari Kyung Suk, Eung Suk semakin yakin bahwa Kyung Suk telah menerima sebuah reservasi.

dengan kesal Kyung Suk bilang kalau semua mengenai Eung Suk itu baik, kecuali ketidakpercayaannya pada orang lain. dia benar-benar tidak menyukainya. Eung Suk mengangguk mengerti.


saat Eung Suk akan pergi, terdengar suara seseorang datang.

Kyung Suk : "Siapa itu?" tanyanya dengan gugup.

beberapa gadis remaja datang, Ia memanggil Kyung Suk dengan panggilan Oppa.

Kyung Suk : "Kurasa kalian salah orang. Kami tidak bisa menerima pelanggan yang belum membuat reservasi." serunya berpura-pura.

Kyung Suk menyuruh mereka semua untuk pergi. Eung Suk yang tahu bahwa Kyung Suk berpura-pura tidak menghiraukannya. Ia melangkah ke atas menuju ke kamarnya.


belum lama berada di atas, Eung Suk kembali turun ke restaurant saat mendengar suara seorang pria (Min Suk) yang baru saja datang.

Eung Suk : "Apa anda memerlukan sesuatu?" tanyanya.

Min Suk bilang dia melihat iklan di internet dan dia ingin membuat reservasi.

Eung Suk bilang, restaurant mereka memiliki dasar yang sangat khusus untuk reservasi.

Min Suk : "Apa yang harus kulakukan?"


Kyung Suk yang baru saja kembali dari mengusir gadis-gadis tadi, dengan cepat mengambil alih.

Kyung Suk : "Reservasi! Restaurant kami hanya menerima orang yang ingin
memakan hidangan terakhir mereka sebelum mereka mati. Ini adalah tipe restaurant yang akan menjadi salah
satu dari kenangan terakhir mereka sebelum kematiannya. Sederhananya, waktu, tanggal, dan menu akan dipilihkan oleh kami." ucapnya.

Min Suk hanya bengong mendengar penjelasan Kyung Suk yang menurutnya tidak masuk akal.

Kyung Suk bilang, ini memang terdengar sulit.Kyung Sik menyarankan Min Suk untuk segera pergi.

Kyung Suk mengantar Min Suk keluar. Ia berbisik pada Min Suk untuk membuat alasan lain kali. jika dia tidak bisa, Kyung Suk yang akan membantu membuatkannya sebuah alasan.


Mi Jin baru saja sampai di rumah. Mi Mo, langsung menghampiri Mi Jin seraya bertanya kenapa Mi Jin datang terlambat.

Ibu Mi Jin langsung menghampiri Mi Jin dan menyapanya dengan ceria.

Mi Jin menceritakan pada Ibunya, Pesawat yang dinaikinya tadi mengalami turbulensi. dia bahkan mengira dirinya akan mati.

Mi Jin : "Apa kau tidak bahagia bertemu denganku?" tanyanya pada Mi Mo yang sibuk mengobrak-abrik koper Mi Jin.

sedangkan Ibunya malah bertingkah aneh. Ia mengendus badan Mi Jin, bahkan pantatnya juga. mengetahui Mi Jin masih menjadi seekor rubah, Ibunya marah.

(Ibu memeriksa bau Mi Jin, apa masih menjadi rubah atau sudah berubah menjadi manusia)


Ibu : "Kau tidak bisa memakannya? atau kau memang tidak memakannya? Aigo.., Otakmu masih saja tumpul walaupun kau sudah hidup seribu tahun. aku memberimu uang untuk ke luar negeri agar kau menemukan seorang pria. Jika kau masih belum juga menemukan seseorang dalam 100 hari, kau akan mati!" omelnya kesal.

Mi Mo : "Ya!! Apa kau tidak membeli barang yang kuminta?" teriaknya marah. "Sudah kubilang padamu, barang itu tidak di jual di Korea! dan aku sudah mengingatkanmu berulang kali!" rengeknya.

Mi Mo sangat kesal karena Mi Jin hanya membeli keperluan untuk dirinya sendiri.

Mi Jin : "Kubilang, aku hampir mati.
Pesawatku hampir celaka. Aku hanya membutuhkan satu orang pria lagi. hanya satu pria. bagaimana mungkin pria itu tidak ada di sekitar sini?" keluhnya kesal.

Mi Jin meminta Ibu dan adiknya itu untuk menunggu sebentar, kenapa Ibunya begitu tidak sabar?

Ibu : "Benar. Aku sudah mengenalmu selama seribu tahun. Apa kau pikir aku tidak tahu kau? Temukan saja seseorang, hanya tinggal satu lagi!" omelnya.

Mi Jin menyahut, dia sudah tahu hal itu. Ia bilang pada Ibunya bahwa pria yang dinantinya akan segera muncul. Mi Jin meminta Ibunya untuk menunggu saja.


Ibu bilang dia sudah melalui banyak rintangan hanya untuk mendapatkan pria-pria itu (korban Mi Jin). bahkan, Ia sampai harus pergi ke goa musang!

Mi Mo sibuk menggeledahi baju-baju Mi Jin di koper. Ia sepertinya tertarik dengan salah satu baju milik Mi Jin. Mi Jin menyuruh Mi Mo untuk menutup kopernya.

setelah memuji baju milik Mi Jin yang menurutnya sangat cantik. Mi Mo membawa baju Mi Jin itu kekamarnya. melihat itu, Mi Jin mengejar Mi Mo yang kabur membawa bajunya.


Mi Ji berbaring ditempat tidur. ingatannya kembali kemasa lalu. Mi Jin mengingat wajah suaminya dahulu dan pria yang ada didalam pesawat (Eung Suk) benar-benar sangat mirip.

Mi Jin mengingat kembali tahun kejadian saat dia menikah dengan seorang jenderal. saat itu adalah Dinasti Goryeo.

(Dinasti Goryeo dari tahun 918-1392)

Mi Jin memakai kaca matanya, lalu beranjak dari tempat tidur. Ia membuka peti kecil yang ada dibawah meja kamarnya.

didalam peti itu, tersimpan barang-barang milik Mi Jin di masa lalu. Mi Jin mengambil sebuah pedang kecil. tatapan matanya kembali mengingat masa lalunya.


- FLASHBACK -

Mi Jin sedang memainkan musik Gayageum. sedangkan suaminya berlatih pedang. awalnya Mi Jin memainkan musik dengan irama yang pelan, tapi lambat laun, irama musiknya menjadi cepat. begitupun dengan gerakan pedang suaminya.


setelah selesai berlatih pedang. Jenderal duduk untuk beristirahat disamping Mi Jin.

Mi Jin : "Kelihatannya kau sedikit tidak sabaran hari ini." ucapnya.

Jenderal : "Banyak orang mengatakan bahwa Gumiho telah muncul
di desa sebelah. Mungkin ini salah satu alasannya." sahutnya.

suara hati Mi Jin : "Jangan-jangan itu ibu atau adikku?"

Jenderal yang belum tahu siapa Mi Jin yang sebenarnya, bilang pada Mi Jin untuk tidak khawatir. jika Gumiho muncul, dia akan menebasnya dengan pedangnya. mendengar itu, raut wajah Mi Jin berubah menjadi panik.

Tiba-tiba Jenderal menyerahkan salah satu pedangnya pada Mi Jin. Ia memberitahu Mi Jin kalau pedang itu sangat berharga baginya. Jenderal meminta Mi Jin untuk menusuk Gumiho itu, jika muncul. Mi Jin kaget mendengarnya.

Mi Jin : "Apa aku harus menggunakan pedang ini?" tanyanya.

Jenderal : "Kau mungkin tidak memerlukannya, karena aku akan selalu menjagamu." jawabnya.

Mi Jin menelan ludahnya karena gugup.


- FLASHBACK END -

Mi Mo meneriaki Mi Jin untuk segera keluar dari kamar. Mi Jin ikut berteriak pada Mi Mo kenapa menyuruhnya keluar?

Mi Mo : "Jika kau keluar, kau akan mengetahuinya. jangan banyak tanya dan cepatlah keluar!" serunya.

Mi Mo sedang menonton tayangan berita di TV. reporter memberitakan mengenai hilangnya aktris Han Yi Seul yang menyebabkan kekacauan. Polisi mengatakan bahwa rumah aktris yang berada di Hannam-dong itu akan menjadi pusat dari investigasi. Han Yi Seul diduga menewaskan nyawa seorang pria.

Mi Mo melhat berita itu sambil menggeleng-gelengkan kepala. sedangkan Mi Jin diam saja tak bereaksi apapun.

Mi Mo : "Apa kau terkejut?" tanyanya pada Mi Jin.

Mi Jin : "Apa itu dia?" tanyanya dingin.


Ibu yang juga melihat berita itu berkomentar betapa bodohnya Han Yi Seul. padahal dia sudah memperingatkannya.

Mi Mo : "Sekarang, siapa yang meragukannya sebagai rubah? aktris terbaik adalah seorang rubah, omong kosong! aku membayangkan bagaimana dia bisa bertemu dengan para pria." ucapnya.

Mi Mo menceritakan pada Ibu dan kakaknya, bahwa dulu Han Yi Seul selalu menyombongkan diri bahwa
dia hanya membutuhkan 3 hati lagi. tapi sekarang, dia merobohkan pertahanannya dan 1000 tahun
pun telah berlalu. Sekarang, dia akan berubah menjadi buih.

Mi Mo : "Mungkin masa depanmu juga begitu." ucapnya pada Mi Jin.

Mi Jin bilang dia merasa kasihan pada Han Yi Seul. mendengar itu, Ibu menghela nafas panjang. Ia lalu bilang bahwa seharusnya Mi Jin khawatir pada dirinya sendiri. Ibu menyuruh Mi Jin untuk segera menemukan satu pria lagi dan mengambil hatinya.

Ibu : "Ada banyak Gumiho yang mati setelah ditemukannya pistol." serunya.

Mi Jin : "Apa sudah tidak ada cinta sejati lagi di dunia ini?" tanyanya kesal.

Mi Mo menyahut kalau cinta itu ada dimana-mana. sekarang ini, hanya membutuhkan 1 menit bagi seorang pria untuk bisa "jatuh cinta" pada seorang wanita.

Mi Jin : "Berhenti bercanda." serunya kesal.

Ibu setuju dan membenarkan apa yang dikatakan Mi Mo. masa dimana cinta tumbuh perlahan sudah berakhir. hal seperti itu mungkin hanya terjadi saat dinasti Georyeo dan Joseon.
Kira-kira sudah 800 tahun.


Mi Mo : "Apa kau masih menunggu pria yang rela menyerahkan hatinya secara sukarela karena dia mencintaimu?" tanyanya pada Mi Jin.

Mi Jin menjawab, tentu saja dia akan menunggu. karena dia tidak seperti Mi Mo.

Ibu benar-benar kesal mendengar jawaban dari Mi Jin. hal itu membuatnya frustasi.

Mi Mo tiba-tiba mengeluh kalau perutnya terasa sedikit aneh dan dia begitu sensitif. Ia merasa akan datang bulan.

Mi Mo memberitahu Mi Jin kalau hal seperti ini akan sering terjadi dan menjadi biasa jika Mi Jin sudah berubah menjadi manusia.

Mi Mo yang sudah tidak tahan dengan rasa sakit, meminta obat pereda rasa sakit pada Ibunya.

(disini yang belum menjadi manusia cuma Mi Jin aja.)

Ibu yang sedari tadi membersihkan bulu-bulu rubah milik Mi Jin yang ada didalam rumah benar-benar kesal karena lelah. Mi Jin memarahi Ibunya yang mempermasalahkan hal itu.

Ibu : "Lihat semua bulu di rumah ini!
Apa yang harus kulakukan?" omelnya.

Mi Jin : "Ibu, kau membuatku sedih! apa Ibu tidak punya bulu sebelumnya?" amuknya.

Ibu : "Apa itu berarti aku akan terus membersihkan bulumu di usiamu yang sekarang ini?" amuknya balik.


ke esokannya, Mi Jin sedang sibuk bekerja. Mi Jin memiliki tempat perawatan tubuh. Ia sedang menangani salah satu klien.

Mi Jin : "Ini bukanlah alergi yang bisa membuatmu rapuh. ini karena hatimu tidak sehat. Kau seharusnya
melakukan perawatan mandi lumpur hari ini dan kau harus mencoba perawatan
tubuh herbal selama satu bulan." ucapnya pada kliennya.

Klien : "Kudengar tempat ini sangat luar biasa, dan tempat ini sangat berbeda dengan tempat lainnya." serunya.

Mi Jin memijit bahu Kliennya, lalu berkata kalau tulang belikatnya sedikit bengkok. Ia menyarankan pada kliennya untuk menemui dokter punggung juga.

Klien : "Bagaimana kau bisa tahu itu? apa kau seorang dokter?" tanyanya.

Mi Jin : "Ini pekerjaanku." jawabnya seraya tersenyum.


tiba-tiba Mi Mo masuk seraya memanggil Mi Jin dengan panggilan rubah. menyadari Mi Jin sedang menangani Klien, Mi Mo langsung berdiri mematung.

Mi Mo : "Direktur, ada seorang pria imut yang memintamu untuk datang ke lobi." ucapnya dengan sopan.

Mi Jin : "Ya, aku mengerti." sahutnya seraya tersenyum.

Mi Mo : "Dia sangat imut." ucapnya berbisik.

Mi Jin langsung merubah wajahnya dengan pandangan galak.

Mi Jin : "Aku akan memulai perawatan mandi lumpur. Tolong tunggu sebentar." ucapnya pada Kliennya.

setelah mengatakan itu, Mi Jin pergi.


Mi Jin pergi keluar untuk menemui seseorang yang dikatakan Mi Mo. tapi dia tidak melihat siapapun.

Mi Jin mencoba mencari, dan malah menemukan sebuah jejak kaki dengan tulisan 'Mi Jin. Ikuti aku.'


Mi Jin pergi mengikuti jejak kaki itu. dan jejak kaki itu berhenti disuatu tempat.

di akhir jejak kaki, terdapat tulisan, 'Wajah cantikmu. Lihat ke atas.'

Mi Jin mendongakkan kepala dan dilihatnya sebuah tulisan besar terpampang didepannya, 
'Aku mencintaimu, Mi Jin ^^' tulisan itu tertempel di kaca sebuah gedung.


seorang pria tiba-tiba berdiri disamping Mi Jin dengan membawa seikat bunga. pria itu adalah Min Suk. Mi Jin kaget melihat Min Suk.

Min Suk menyerahkan bunga yang dibawanya pada Mi Jin seraya mengatakan, dia mencintai Mi Jin.

Mi Jin : "Apa yang kau katakan?" tanyanya kaget.

Min Suk : "Aku mencintaimu." ucapnya lagi.

Mi Jin yang masih terkejut, diam saja.

Min Suk : "Apa kau tahu berapa lama aku mencarimu?" amuknya.

Mi Jin tanya, kenapa Min Suk mencarinya? Mi Jin tanya lagi, apa Min Suk mengambil bunga itu dari tanah?

Min Suk bilang dia datang setiap hari ke tempat ini untuk mencari Mi Jin
selama 2 bulan. dia mengambil itu satu persatu untuk membuatkan buket bunga untuk Mi Jin.

Mi Jin : "Kenapa kau melakukannya?" tanyanya dengan wajah aneh.

Min Suk : "Apa kau benar-benar tidak tahu?" tanyanya.

Mi Jin : "Ya." serunya.


seorang pegawai kebersihan marah-marah melihat kaca gedung yang akan dibersihkannya sangat kotor karena terdapat banyak tempelan kertas.

(ulah dari Min Suk :D)


Min Suk bilang pada Mi Jin, sangat berat baginya karena Mi Jin tidak ada disini bersamanya. dia datang kesini hanya untuk mencari Mi Jin. tapi, Mi Jin sama sekali tidak mengerti perasaannya? Min Suk mulai berkaca-kaca.

Mi Jin : "Maksudmu, apa kau mengatakan bahwa kau benar-benar mencintaiku? jangan bercanda." serunya.

Min Suk meraih tangan Mi Jin lalu menempelkannya ke dadanya. Min Suk bilang Mi Jin sangat membuatnya frustasi. hatinya-lah yang akan memberitahu Mi Jin segalanya.

suara hati Mi Jin : "Kurasa bukan dia orangnya."

Min Suk : "Hatiku. Bisakah kau mendengarnya?" tanyanya dengan mata terpejam.

suara hati Mi Jin : "Apa-apa'an ini? detaknya lebih lambat dari biasanya."

melihat reaksi Mi Jin yang diam saja, Min Suk memindah posisi tangan Mi Jin kebagian dadanya yang lain.

Min Suk : "Didalam sana ada hatiku." ucapnya.

Mi Jin hanya menghela nafas panjang.


Mi Jin kembali kekantornya. Ia pergi ke toilet untuk menggosok giginya. Mi Jin menceritakan semuanya pada Ibunya yang sedang berada disalah satu bilik toilet.

Mi Jin : "Ibu, hal ini begitu murahan hingga membuat cakarku mulai muncul." omelnya kesal.

Ibu : "Mi Jin, itu bukan cakarmu! Tanganmu, tangan!" serunya mengingatkan.

Mi Jin : "Ah~ ya! aku tahu." sahutnya.

Ibu : "Sejujurnya, aku menyukainya.
Tidak ada banyak pria yang seperti dia sekarang ini. jangan memikirkan hal lain. Pikirkan saja hatinya. Hati." ucapnya.

Mi Jin berpendapat kalau Min Suk tidak memiliki ketulusan pada wanita. sama sekali tidak tulus.



Ibu keluar dari bilik seraya mengomeli Mi Jin yang begitu naif karena mementingkan ketulusan.

Ibu : "Apa kau ingat? Insiden sepuluh sekaligusnya Mi Mo." serunya.

Mi Jin : "Apa?"

Ibu : "Sepuluh sekaligus." serunya.

Mi Jin mengangguk. Ia ingat kejadian itu.


- FLASHBACK -

[1969 Da Nang, Vietnam]

Terjadi sebuah perang di vietnam. seorang tentara terluka parah. Mi Mo yang saat itu masih menjadi seekor rubah, bekerja menjadi petugas kesehatan.

tentara yang terluka itu dibawa kesebuah tenda. Mi Mo datang ke tenda sendirian. Ia menghampiri tentara yang baru saja terluka itu.

Tentara yang terluka itu mengira Mi Mo adalah kekasihnya. Mi Mo mengenggam tangannya. lalu perlahan Mi Mo mendekat ke dadanya dan langsung melahap hatinya.

tidak berhenti disitu saja, Mi Mo bahkan memakan semua hati dari ke sepuluh tentara yang berada didalam tenda.

Mi Mo benar-benar sangat senang. karena dia bisa mendapatkan sepuluh hati sekaligus.


- FLASHBACK END -

Mi Jin menolak melakukan hal seperti yang di lakukan Mi Mo.

Mi Jin : "Bagaimana bisa kau mengatakan bahwa itu cinta?" tanyanya pada Mi Mo.

Ilustrasi Mi Mo berkata : "Pada saat itu, aku bisa merasakan ketulusan para tentara." jawabnya.

Mi Jin bilang, tentara-tentara itu tidak jatuh cinta dengan Mi Mo. Ia rasa tentara itu salah mengira kekasihnya adalah Mi Mo.

Mi Mo mengolok Mi Jin yang tidak bisa mengerti perasaan karena Mi Jin adalah seekor rubah. semua manusia memang seperti itu. menurut Mi Mo, cinta adalah sebuah hadiah. seperti sesuatu yang mereka pamerkan di pasar.

Ilustrasi Mi Mo berkata : "Para pria itu hanya bingung. Mereka tidak mengetahui apakah ini cinta, hasrat, kesenangan, atau untuk bermain-main. inilah alasan kenapa cinta itu tidak abadi." serunya.


setelah mendengarkan apa yang dikatakan Mi Mo, Ibu menyarankan Mi Jin untuk segera menikah.

Mi Jin : "Apa yang Ibu inginkan dariku?" tanyanya kesal.

Ibu : "Coba saja ikuti cara Mi Mo." sahutnya.

Mi Jin kesal karena Ibunya lagi-lagi membandingkannya dengan Mi Mo.


dilobi, Mi Jin menyapa sekertaris dari Ibunya, Sec. Park. melihat ekspresi wajah Sec Park yang aneh, Mi Jin tanya apa sesuatu yang buruk terjadi?

belum sempat Sec. Park menjawab pertanyaan Mi Jin, Ibu menyahut kalau itu adalah ekspresi senang dari Sec. Park. karena dia sedang dalam suasana hati yang baik.

tiba-tiba Sec Park menunduk seraya mengedipkan mata berkali-kali. Ibu segera menyuruh Mi Jin untuk pergi sebelum Sec. Park. menjadi sedih lagi.

(Sekertaris Park ini memang jarang senyum. wajahnya selalu galak dan tegang)


Ibu bertanya pada Sec. Park, apa dia sudah memesan tempat? Sec. Park meminta maaf.

Ibu : "Kenapa begitu sulit?" tanyanya.

Sec. Park memberitahu bahwa dia sudah ditolak 8 kali.

Ibu : "Apa ini hal terbaik yang bisa kau lakukan, Sekretaris Park? kau tahu bagaimana aku, kan?" ucapnya dingin.

Sec. Park : "Ya, saya tahu. Sekali anda menginginkan sesuatu, anda harus mendapatkannya." ucapnya.

Sec. Park Park menunduk memberi hormat, lalu beranjak untuk pergi.

Ibu : "Jika kau tidak dapat memesan tempat disana, jangan pernah kembali lagi. mengerti?" teriaknya marah.

Sec. Park tidak menjawab apa-apa. Ia menahan tangisnya lalu bergegas pergi.

(sepertinya Sec. Park ini suka sama Ibunya Mi Jin :D)


Sec. Park pergi ke restaurant LAST milik Eung Suk. Ia memesan tempat untuk hari ini juga pada Chef Kyung Suk. Kyung Suk mengangguk pelan pertanda tidak bisa.

Sec. Park : "Dan juga besok?"

Kyung Suk mengangguk lagi.

Sec. Park : "Selamanya?"

Kyung Suk : "Ya."

Sec. Park melepas jasnya. lalu Ia melipat celananya. setelah itu Ia menghampiri Kyung Suk. Kyung Suk mundur karena ketakutan.

Sec. Park mengambil vas bunga di meja, lalu akan menjatuhkannya.

Kyung Suk : "Hei! Apa yang kau lakukan?" teriaknya terkejut.

Sec. Park menaruh vas bunga itu ke lantai. Ia bilang akan bertingkah aneh seperti itu sampai Kyung Suk mengabulkan permintaannya. kemudian Sec. Park berbaring di atas meja.


Eung Suk baru saja turun dari atas. Ia kaget melihat seseorang berbaring diatas meja. Ia bertanya pada Kyung Suk apa yang terjadi.

Kyung Suk memberitahu bahwa Sec. Park membuat kekacauan karena mereka tidak
menerima reservasinya. Eung Suk tertawa mendengarnya.

Eung Suk : "Kenapa kau tidak menerimanya?" tanyanya.

Kyung Suk : "Dia tidak mempunyai alasan apapun. dia juga memberikan banyak uang karena kita tidak juga menerima reservasinya. kau tahu, dia adalah tipe pria yang kubenci. kau tidak bisa membeli kenangan yang indah. itulah yang sedang kuajarkan padanya." ucapnya panjang lebar.

Eung Suk menebak, kalau Kyung Suk menolaknya karena Sec. Park bukanlah seorang wanita.

Kyung Suk : "Hei..!! Apa kau masih menganggapku seperti itu?" tanyanya kesal.

Eung Suk mengangguk membenarkan. Ia bilang pada Hyungnya itu, sekarang dia benar-benar memahami Kyung Suk. setelah mengatakan itu, Eung Suk pergi.

Kyung Suk menatap Sec. Park dari kejauhan dengan kesal seraya mengumpatnya.

Kyung Suk : "Tidurlah dengan nyenyak, lalu cepat pergi." omelnya.


Eung Suk ternyata pergi untuk membuang sampah.

didalam restaurant, Sec. Park masih saja berbaring diatas meja.

suara hati Sec. Park : "Kantung kemihku sudah tidak tahan. pemiliknya bukanlah seseorang yang akan membuat kekacauan. aku sudah ditolak hingga 8 kali. jika aku pergi sekarang, aku akan mendapat masalah. anggap saja ini tidak pernah terjadi, jadi aku lebih baik pergi sekarang."

Sec. Park yang sudah tidak tahan ingin buang air kecil, melipat kakinya dan mencengkram erat pinggiran meja.

Sec. Park kembali menguatkan hatinya bahwa dia tidak boleh menyerah. dia harus mengorbankan sesuatu untuk kebahagiaan Mi Sun (Ibunya Mi Jin).

suara hati Sec. Park : "Tapi, restaurant apa ini, dan kenapa restauran ini membuatku menderita? tidak, inilah tempat yang disukai Mi Sun. ya, aku harus memaafkan dan melupakan untuk seseorang yang kucintai. aku akan memaafkan semuanya."

Sec. Park turun dari meja. Ia kembali memakai jasnya dan berniat untuk pergi.


dipintu keluar, Ia berpapasan dengan Kyung Suk.

Sec. Park : "Aku akan memaafkan semua kesalahanmu. selamat tinggal." ucapnya kemudian pergi.

Kyung Suk yang merasa tidak membuat kesalahan, heran melihat sikap Sec. Park. Ia bertanya-tanya sendiri, untuk apa Sec. Park memaafkannya?


Sec. Park lari meninggalkan restaurant. diluar, Ia juga berpapasan dengan Eung Suk.

tanpa sengaja, Eung Suk melihat salah satu bunga yang mekar dipekarangannya.


Min Suk datang lagi ke restaurant LAST. Ia tersenyum mengingat pesan Chef Kyung Suk yang memberitahunya untuk mengarang sebuah alasan jika lain kali datang. sepertinya Min Suk sudah membuat alasan kali ini.

saat itu sedang hujan. Min Suk yang masih berdiri didepan restaurant, sengaja membuang payungnya kejalan untuk membuatnya kehujanan. tidak hanya itu saja, Ia bahkan mengacak-acak rambutnya.


Eung Suk berdiri diperkarangannya, disamping bunga yang baru saja mekar. Eung Suk menutupi bunga itu dengan sebuah toples mika agar bunga itu tidak kehujanan.


Min Suk masuk ke restaurant dengan menunduk dan tampak terlihat sedih. Ia berpapasan dengan Eung Suk diperkarangan.

Min Suk : "Apa kau ingat aku?" sapanya.


Eung Suk dan Min Suk masuk kedalam restaurant.

Kyung Suk yang mengingat wajah Min Suk, langsung menyapanya. Ia juga mengingatkan Min Suk bahwa dia sudah pernah mengatakan kalau Min Suk tidak bisa melakukan reservasi.

Eung Suk : "Tuan, Reservasi anda.." ucapnya belum selesai karena Min Suk keburu memeluknya.

Min Suk memeluk Eung Suk sambil menangis. Ia bilang pada Eung Suk bahwa pacarnya hanya punya waktu 3 bulan untuk hidup. dia memohon pada Eung Suk untuk menolongnya.

Min Suk menangis seraya memeluk Eung Suk erat. Kyung Suk tersenyum melihat alasan yang dibuat Min Suk sangat keren.


Sec. Park sedang sibuk menyetrika kaos kaki dirumah Mi Jin. Ibu Mi Jin menghampirinya untuk menyuruhnya makan sebelum Sec. Park pulang.

Sec. Park : "Aku tidak nafsu makan." ucapnya dengan sedih.

Ibu : "Kenapa mereka terus menolakmu?" tanyanya heran.

Sec. Park : "Aku tidak yakin. Ini membingungkan." jawabnya.

Ibu heran karena restaurant LAST tetap menolak sekalipun dia sudah memberi banyak uang.

Ibu mendekat pada Sec. Park.

Ibu : "Kau menyetrika karena kau pikir hal ini akan mengurangi kemarahanku, kan?" tanyanya pelan.

Sec. Park mengangguk pelan.

Ibu : "Sebenarnya untuk apa kau menyetrika kaus kaki itu?" tanyanya lagi.

Sec. Park memberitahu, bahwa menyetrika kaos kaki itu hingga membuatnya lurus bisa membuatnya merasa lebih baik.

Ibu : "Suasana hatiku sedang buruk. sangaat buruk!" teriaknya marah.


Ibu beranjak berdiri lalu memarahi Sec. Park habis-habisan karena gagal menjalankan tugas.

Ibu : "Sekretaris Park! Park Jung Hak! Kau seharusnya membuat reservasi
dibandingkan dengan menyetrika kaos kaki itu!" teriaknya lagi.

Sec. Park langsung beranjak untuk pergi. Ibu Mi Jin menghela nafas panjang karena kesal.

Sec. Park : "Presdir. saya sudah memaafkan kesalahan mereka semua." ucapnya pada Ibu.

Ibu yang tidak mengerti, tanya pada Sec. Park apa maksud dari perkataannya.

Sec. Park diam saja tidak menjawab. hanya hidungnya saja yang bergerak-gerak.

Ibu : "Lihat, lihat.. lihat hidungmu. lihat.." serunya. "Kau marah pada dirimu sendiri dan memaafkan mereka sendiri. Aku benar, kan? Pria macam apa kau ini?" lanjutnya.

karena tidak ingin Ibu Mi Sun melihatnya menangis, Sec. Park segera memakai kaca mata hitamnya.


tiba-tiba Mi Jin masuk. Ia baru saja pulang dari bekerja. melihat Sec. Park ada dirumah, Mi Jin menyapanya.

Mi Jin : "Ahjussi! kelihatannya suasana hatimu hari ini sangat bagus." serunya.

Sec. Park mendesah layaknya anak kecil lalu beranjak pergi. Mi Jin heran melihatnya.


Mi Jin : "Ada apa dengannya?" tanyanya pada Ibunya.

Ibu : "Pria macam apa yang sering menangis?" sahutnya.

Mi Jin : "Dia menangis?" tanyanya terkejut.

Ibu : "Ya. Apa dia pikir dengan menggunakan kacamata dia bisa menyembunyikan air matanya?" sahutnya kesal.


Mi Jin merasa aneh. melihat Sec. Park memakai kaca mata, Ia mengira suasana hati Sec. Park sedang bagus.

~Bersambung..

No comments:

Post a Comment