December 21, 2014

SINOPSIS HIGH SCHOOL - LOVE ON EPISODE 20 [FINAL]

Dilarang meng-COPAS SEMUA ARTIKEL yang ada didalam blog ini!!! tolong hargailah kerja keras penulis!!!




===== EPISODE 20 FINAL =====

Episode 20 diawali dengan scene Sung Yeol yang menyebrangi jalan setelah lampu pejalan kaki berwarna hijau.

sebuah truk yang dikendalikan oleh kekuatan Byung Chul (Sunbae), melaju kencang menuju ke Sung Yeol.

Sung Yeol hanya tertegun diam melihat sebuah truk menuju kearahnya. dengan cepat Woo Hyun yang ada disitu, langsung mendorong Sung Yeol untuk terhindar dari tabrakan.

truk yang melaju kencang itu, tiba-tiba saja oleng dan beralih menuju ke Woo Hyun.

Entah darimana, Seul Bi berlari menuju ke Woo Hyun dan langsung memeluknya erat. mereka berdua menutup mata mereka rapat.

Byung Chul (Sunbae) muncul diantara mereka, Ia mengangkat tangannya dan menggunakan kekuatannya untuk menghentikan truk.


Scene beralih ke Rumah sakit tempat dimana Sung Yeol dan Woo Hyun di rawat setelah insiden kecelakaan.

Woo Hyun, Ji Hye dan Woo Jin (Ayah Sung Yeol) berdiri di kamar Sung Yeol untuk melihatnya. disini Sung Yeol masih terhubung dengan beberapa alat medis pada tubuhnya.

melihat keadaan Sung Yeol yang belum sadarkan diri dan tak berdaya seperti itu, Woo Hyun menunduk sedih, bahkan Ia menghela nafasnya.

Ji Hye mengatakan pada Woo Hyun kalau ini semua bukanlah kesalahannya. Ji Hye berpikir kalau Woo Hyun pasti menyalahkan dirinya melihat kondisi Sung Yeol seperti itu.

Woo Hyun : "Bagaimana jika dia tidak pernah bangun? Apa yang harus kulakukan?"

Ji Hye meyakinkan Woo Hyun kalau Sung Yeol pasti akan bangun selama Woo Hyun ada disisinya.

Woo Hyun menyalahkan dirinya sendiri karena seharusnya dialah yang terluka bukannya Sung Yeol.

Woo Jin menyahut, Ia bilang pada Woo Hyun, bagaimanapun Woo Hyun sudah menyelamatkan Sung Yeol.

Ji Hye : "Itu benar. Ini bukan salahmu Woo Hyun."

Ji Hye memeluk Woo Hyun erat, untuk menguatkan, menenangkan, dan meyakinkannya.


==== 2 TAHUN KEMUDIAN ====

Woo Hyun berlari dari guyuran hujan, dan Ia berteduh di sebuah tempat di kampusnya.

(*scene ini kembali ke episode 1.)

Woo Hyun menatap hujan yang turun, kemudian Ia mengadahkan tangannya pada cucuran air hujan..

tak lama kemudian seorang wanita berdiri tepat disamping Woo Hyun.

Woo Hyun menoleh pada wanita itu, dan Ia terkejut ketika melihat kalung yang dipakai oleh si wanita. Woo Hyun merasa dia mengenal kalung itu. secara reflek, Woo Hyun langsung memegang kalung yang dipakainya.

Woo Hyun : "Kalung itu..."

(*persis seperti kalung miliknya, yang diberikannya pada Seul Bi.)

sayang sekali Woo Hyun tidak bisa melihat wajah wanita itu karena dia memakai payung sehingga menutupi wajahnya dari jangkauan pandangan Woo Hyun.

wanita itu pergi saat ketika Woo Hyun mencoba untuk mengajaknya bicara. Woo Hyun hanya bisa diam dan terpaku memandangi kepergian wanita itu.

*Narasi Woo Hyun : Hanya untuk sehari, satu jam atau bahkan satu detik. aku berharap kalau aku bisa melihatmu sekali lagi.*


[EPISODE 20 : Takdir? Jarak Antara Hatimu dan aku : 3 Inci!]

Woo Hyun dan Sung Yeol jalan berdampingan dikampus. dan tampak beberapa wanita yang lewat didekat mereka tampak terpesona dengan ketampanan mereka berdua.

(*seneng lihat mereka akur begitu, knp gak dari dulu-dulu? :D)

mereka duduk bersama di tengah-tengah anak tangga. Sung Yeol berseru kalau dia sangat menyukai tempat ini.

melihat Sung Yeol yang selalu tebar pesona kepada setiap wanita yang lewat, Woo Hyun memintanya untuk berhenti memperhatikan (mencari) wanita dan pergi kekelas hari ini.

Sung Yeol : "Aku suka matahari dan anginnya. aku suka semua dari perempuan."

Sung Yeol menyuruh Woo Hyun untuk mengabsenkannya hari ini (memeriksa kartu kehadirannya). karena dia harus pergi.

tak lama kemudian terdengar suara dari seorang wanita yang memanggil Sung Yeol. Sung Yeol langsung beranjak dari duduknya dan pergi.

(jadi Sung Yeol sekarang playboy??)

Woo Hyun tersenyum seraya bilang siapa juga yang akan menghaentikannya? kemudian Woo Hyun melihat jam nya dan langsung bergegas pergi.


Woo Jin sedang bekerja keras di kedai. tak lama kemudian Woo Hyun pulang. melihat Woo Hyun pulang sendirian, Woo Jin menanyakan Sung Yeol. Woo Hyun memberitahu kalau Sung Yeol sedang ada kencan.


Ki Soo yang mendengar ucapan Woo Hyun menyahut kalau itu keahlian (bakat) Sung Yeol.

Ki Soo : "Bagaimana bisa dia pergi untuk berkencan setiap hari. aku berharap aku juga bisa pergi." keluhnya.

Young Eun yang mendengar ucapan Ki Soo menjadi kesal (cemburu).

Young Eun : "Apakah aku tidak cukup memukulmu?" gertaknya.
Ki Soo : "Sebenarnya kau membuatku keluar dari kesadaranku. ayo pergi nonton film sekarang karena Woo Hyun disini."
Young Eun : "Mari mengalahkanmu seperti kemarin malam itu." ucapnya seraya tersenyum.
Ki Soo : "Lalu menghajarku dengan bibirmu."

setelah mengatakan itu, Ki Soo langsung berlari kabur. Young Eun tampak kesal dan segera mengejarya. Woo Jin yang melihat tingkah mereka hanya tertawa.


melihat Woo Hyun yang akan mengelap meja ketika pelanggan pergi, Woo Jin menyuruhnya untuk meninggalkannya karena dia yang akan melakukannya. Woo Jin menyuruhnya untuk berganti pakaian.

Woo Hyun menoleh pada Woo Jin dan bertanya dimana Ibu?


Ji Hye ternyata sedang berada disekolah. sepertinya Ia sedang menghadapi dua murid wanita pembuat masalah dengan make-up mencolok diwajah mereka saat melakukan konseling.

Ji Hye duduk berhadapan dengan 2 murid itu diruang kesiswaan.

Ji Hye : "Bagaimana mungkin kalian tidak memiliki mimpi?" tanyanya kesal.

murid yang pertama mengatakan kalau dia bahkan sangat malas untuk bermimpi didalam tidurnya.

Ji Hye : "Kau bisa menjadi apapun yang kau impikan."

murid kedua tertawa mengejek mendengar ucapan Ji Hye. Ia bilang kalau dia tidak punya uang, koneksi, dan tidak punya pendidikan tinggi. dan wajah mereka juga tidak cukup bagus kecuali jika dia melakukan operasi. sehingga dia harus melihat pada kenyataan.

Ji Hye : "Baiklah, kalau begitu kau bisa bekerja keras dan membeli tas itu."

(*maksudnya koneksi)


Ji Hye mengambil beberapa tisu dan melangkah menuju ke mereka.

Ji Hye : "Dan kau juga bisa mendapatkan pendidikan yang kau inginkan." lanjutnya.

Ji Hye mengelap bibir murid yang kedua dengan tisu. setelah itu dia bilang kalau murid itu sebenarnya cantik.

murid itu terlihat kesal, Ia mengumpat Ji Hye. "Sial! Sangat menyebalkan!"

Ji Hye yang mendengar ucapan mereka dan menjadi kesal. Ia menghela nafasnya dan kembali kemejanya.

Ji Hye : "Aku menemukan kau tidak memiliki mimpi itu bahkan lebih menjengkelkan."


Ji Hye memberikan beberapa buku kepada mereka berdua dan menugaskan mereka untuk menyalinnya hingga mereka memiliki mimpi.

Ji Hye : "Mungkin akan gelap pada awalnya, tapi kau akhirnya akan melihat sebuah cahaya."

murid pertama mengeluh kesal. Ia mengomel, "Apa yang kau katakan? Ini konseling berlebihan?"


kedua murid itu beranjak dari duduknya dan akan pergi. dengan cepat Ji Hye mengeluarkan sebuah foto yang terdapat Woo Hyun dan Sung Yeol.

melihat foto Woo Hyun dan Sung Yeol, kedua murid itu tampak terpesona. mereka berseru kalau Woo Hyun dan Sung Yeol begitu keren. mereka tanya pada Ji Hye siapa mereka yang ada difoto.

Ji Hye : "Tidakkah kalian ingin pergi keperguruan tinggi dengan pria seperti mereka?" tanyanya.

Ji Hye memberitahu kalau mereka berdua pergi keperguruan tinggi yang sama.

mendengar itu, murid yang kedua tanya dimana perguruan tinggi mereka? dia juga ingin pergi.


Ji Hye mengambil foto miliknya dari tangan kedua murid itu seraya berseru "Jadi, miliki sebuah mimpi." lalu Ia melangkah pergi.

sebelum meninggalkan ruangan, Ia berguman, "Terima kasih Anak-anakku." ucapnya sumringah :D

kedua murid itu hanya menatap kepergian Ji Hye dengan bengong.


Sung Yeol sedang pergi kekafe dengan seorang wanita. sepertinya dia sedang pergi berkencan / semacamnya. tapi jelas terlihat di raut wajah Sung Yeol kalau dia tidak tertarik dengan wanita itu.

wanita itu tanya apa yang Sung Yeol sukai? dengan enteng Sung Yeol menjawab, "berkencan? membereskan? bersenang-senang, lalu putus?"

wanita itu tersenyum kecut mendengar ucapan Sung Yeol. Ia bilang kalau Sung Yeol sangat jujur, dan dia menyukai kejujuran.

Sung Yeol : "dan, aku benci orang yang tidak mengerti itu."


Sung Yeol beranjak dari duduknya untuk pergi, dan tiba-tiba terdengar seorang pelayan wanita yang meminta maaf pada pelanggan yang ada disitu karena membuat kesalahan.

Sung Yeol yang mendengar itu langsung menghentikan langkahnya dan menoleh, karena Ia merasa mengenal suara itu.

(*suara pelayan itu mirip seperti suara Seul Bi)

tapi teleponnya tiba-tiba berdering, Sung Yeol mengangkat telepon itu kemudian pergi.

setelah Sung Yeol pergi, pelayan itu berbalik, dan ternyata dia memanglah Seul Bi.


hari sedang Hujan, Seul Bi memakai payung dan menjuku ke sebuah mini market. tanpa sengaja Sung Yeol berlari disamping Seul Bi, melewatinya. Sung Yeol berlari untuk menghindari hujan.


Sung Yeol berteduh didepan minimarket. dan didepan mini market seorang pria berdiri dengan sebuah payung ditangannya. Seul Bi menghampiri pria itu, dan tampak jelas kalau pria itu adalah Byung Chul (Sunbae). mereka berdua masuk kedalam mini market bersama.

(*WOW!! syok tau Byung Chul jadi Manusia!!)

Sung Yeol menoleh pada Seul Bi. Ia merasa seperti mengenal wanita yang baru saja melintas disampingnya, tapi tidak begitu jelas.


Seul Bi dan Byung Chul duduk didalam minimarket untuk memakan sesuatu.

Byung Chul : "Kau tidak mendapatkan kesulitan hari ini? Apa kau memecahkan beberapa gelas?"
Seul Bi : "Aku tidak memecahkan apapun, tapi aku menumpahkan kopi kepada pelanggan."

Byung Chul tertawa seraya bilang kalau dia tahu itu pasti terjadi.

Sung Yeol yang sangat penasaran, berdiri didepan minimarket, mengamati Seul Bi dari luar.


tanpa sengaja, Seul Bi melihat Sung Yeol yang mengamatinya, dan matanya membulat tampak terkejut.

melihat Seul Bi yang aneh dan seperti melihat sesuatu, Byung Chul menoleh untuk melihat apa yang dilihat oleh Seul Bi. Ia kaget melihat Sung Yeol berdiri disitu menatap tajam pada Seul Bi.

Byung Chul : "Aku sudah selesai. ayo pergi."

Seul Bi menyahut kalau dia masih belum selesai. tapi Byung Chul memaksanya untuk segera pergi.


Byung Chul menarik Seul Bi pergi dari minimarket, Sung Yeol mencoba mengajaknya bicara tapi Seul Bi sepertinya tidak mengenalinya.

Seul Bi menghentikan langkahnya, Ia berbalik menuju pada Sung Yeol. Seul Bi memberikan payungnya untuk dipakai Sung Yeol, karena saat itu Sung Yeol berdiri ditengah-tengah hujan.

Seul Bi : "Kau akan masuk angin." ucapnya seraya tersenyum.

setelah memberikan payungnya, Seul Bi kemudian pergi. Sung Yeol tertegun melihat Seul Bi yang aneh.

Ia menurunkan tangannya yang memegang payung Seul Bi dan menatap kepergian Seul Bi.

(*mungkin Seul Bi kehilangan ingatannya setelah peristiwa kecelakaan itu.)


Sung Yeol memandangi gelas soju yang dipegangnya dengan pandangan melamun. Woo Hyun yang duduk didepannya merasa aneh melihat sikap Sung Yeol yang seperti itu.

Woo Hyun : "Hujan asam akan membuatmu kehilangan rambutmu. kenapa bisa basah dengan payung ditanganmu?"
Sung Yeol : "Aku pasti terlihat gila."
Woo Hyun : "Ya. tapi tidak karena kau berdiri ditengah hujan." sahutnya kemudian meminum gelas sojunya.

Sung Yeol menuangkan soju lagi ke gelas Woo Hyun yang sudah kosong. melihat itu, Woo Hyun tanya kenapa Sung Yeol mencoba untuk membuatnya mabuk?

Sung Yeol mulai bertingkah aneh. dia tersenyum kemudian menggelitiki leher Woo Hyun. dengan cepat Woo Hyun langsung memelintir tangan Sung Yeol hingga membuatnya merintih kesakitan.

Woo Hyun : Apa? Kau ingin melakukannya? Hah?"
Sung Yeol : "Berhenti bertindak bodoh!" serunya kesal.
Woo Hyun : "Siapa kakakmu, Hah?"
Sung Yeol : "Aku bilang ini sakit, bregs*k!"


mendengar itu Woo Hyun langsung melepaskan tangan Sung Yeol. Ia kaget Sung Yeol memanggilnya 'brengs*k'.

Woo Hyun tanya kenapa Sung Yeol tidak memanggilnya dengan panggilan kakak? bukankah dia lahir lebih dulu?.

raut wajah Sung Yeol tiba-tiba berubah menjadi sedih. melihat ekspresi Sung Yeol, Woo Hyun menjadi khawatir. Ia tanya apakah dia sudah menyakiti Sung Yeol terlalu banyak? Woo Hyun meledek akting Sung Yeol semakin baik.

Woo Hyun bilang, seharusnya Sung Yeol mengatakannya sebelumnya. lalu Woo Hyun memijiti tangan Sung Yeol.


Sung Yeol : "Hyung.." panggilnya pelan.

Woo Hyun sedikit kaget mendengar Sung Yeol memanggilnya kakak untuk pertama kali. tapi Ia segera berseru "Ya?"

Sung Yeol tanya, apakah Woo Hyun merindukan Seul Bi? pertanyaan Sung Yeol itu menghentikan Woo Hyun memijit.

Sung Yeol : "Kau merindukannya, kan? Hyung?" tanyanya.

raut wajah Woo Hyun berubah menjadi sedih. Ia diam saja tidak menjawab pertanyaan Sung Yeol, Ia lebih memilih memegang kalungnya.


Woo Hyun memapah Sung Yeol yang mabuk menuju kerumah.

Woo Hyun : "Kenapa kau minum sangat banyak? dan kenapa kau sangat tinggi?" keluhnya.

tanpa mereka berdua sadari, Seul Bi ternyata juga berjalan disamping mereka.


Seul Bi terhenti ketika melihat sebuah lowongan pekerjaan yang tertempel disebuah tiang.

Seul Bi : "Kue beras Nyonya Gong? Nyonya Gong?" ucapnya membaca selebaran lowongan pekerjaan itu. "Nama jenis apa itu? Aku akan menyimpannya untuk sementara." ucapnya kemudian pergi.


Woo Hyun sudah berada dikamarnya. Ia membuka sebuah kotak yang berisi boneka, baju dan semua barang milik Seul Bi.

Woo Hyun mengambil sebuah surat yang ditulis Seul Bi ketika mereka pergi ke 'Joongang Daily'.

Ia kemudian membaca isi surat itu.


Isi surat :

Aku berharap bahwa aku bisa membaca surat ini disampingmu ketika kau mendapatkan ini. 

sekali lagi aku berdoa saat aku tidak berada disini bersamamu, dan kita tidak bisa saling mengenali satu sama lain. 

kita akan bertemu lagi selama kita memiliki kalung ini. 

dan kita akan saling mencintai dari awal lagi. "Hai, aku Lee Seul Bi.", "Aku dulu menyukai Shin Woo Hyun begitu banyak".

(Woo Hyun mulai menangis membaca surat dari Seul Bi, dan scene beralih pada Seul Bi saat ketika menulis surat ini)


Woo Hyun, yang sudah kusebutkan? 
aku mencintaimu. aku akan mencintaimu bahkan jika aku tidak ingat.

(saat menulis surat itu, Seul Bi menangis sedih.)


air mata Woo Hyun menetes membasahi surat Seul Bi.

Woo Hyun : "Kemana kau pergi meninggalkanku sendirian?"

Woo Hyun menangis seraya memeluk erat surat itu.

Woo Hyun : "Aku merindukanmu.."


keesokan paginya, Woo Hyun makan bersama Sung Yeol dan kedua orang tua mereka (Ji Hye-Woo Jin).

tampak Woo Hyun dan Sung Yeol makan dengan lahapnya.

Ji Hye : "Lihatlah dirimu! Apa kalian pergi ke perguruan tinggi untuk mabuk?" omelnya.
Woo Jin : "Lihatlah dirimu! mengapa kau selalu merepotkan Woo Hyun terus?" serunya pada Sung Yeol.


Sung Yeol menoleh pada Woo Hyun seraya berseru padanya untuk memastikan semalam Woo Hyun tidak menyeret lengan dan kakinya.

Woo Hyun menyahut dengan enteng kalau dia adalah rewalan yang membantu membersihkan jalanan dengan kaki Sung Yeol.

mendengar itu, Sung Yeol memaki Woo Hyun brengs*k. Woo Jin langsung memukul kepala Sung Yeol dengan sendok.

Woo Jin : "Jangan panggil kakakmu seperti itu!" omelnya.

Sung Yeol memegangi kepalanya yang kesakitan. Ji Hye memarahi Woo Jin karena memukul Sung Yeol dengan sendok.


(*penasaran kan sama Ji Hye dan Woo Jin yang masih bersama-sama, bukankah dulu mereka merencanakan untuk bercerai? kita simak flashbacknya)

== FLASHBACK ==

setelah insiden kecelakaan Woo Hyun dan Sung Yeol, Ji Hye dan Woo Jin duduk diruang tunggu.

Woo Jin memberitahu Ji Hye kalau sekarang dia pengangguran. Ji Hye kaget mendengar itu, Ia langsung menoleh melihat Woo Jin.


Woo Jin : "Aku berhenti." jelasnya.
Ji Hye : "Aku akan mengurus Sung Yeol. Ini adalah kecelakaan."
Woo Jin : "Aku ingin menjadi Ayah yang baik sekarang. untuk Sung Yeol dan Woo Hyun."

== FLASHBACK END ==

Woo Jin tampak terkejut melihat Seul Bi datang kekedai untuk melamar pekerjaan. sedangkan Seul Bi yang kehilangan ingatannya, hanya menunjukkan wajah aneh melihat Woo Jin yang menatapnya terkejut.

Woo Jin : "Kau.. Lee Seul Bi? Seul Bi! Kemana saja kau?" serunya seraya menarik tangan Seul Bi.
Seul Bi : "Lee Seul Bi? Namaku adalah Cheon Sa Rang."

(*aku tulis Seul Bi aja ya, ini lebih memudahkanku untuk menulis, dibandingkan menulis nama barunya :D)

Woo Jin : "Seul Bi?" ucapnya syok.
Seul Bi : "Apa aku tidak mendapatkan pekerjaan karena aku bukan Seul Bi?" tanyanya polos.

Woo Jin hanya diam terbengong. Seul Bi memohon pada Woo Jin untuk mendapatkan pekerjaan, karena dia harus membayar uang kuliah dan sewa.

Woo Jin : "Tentu saja kau mendapatkan pekerjaannya!" serunya.
Seul Bi : "Terima kasih! aku akan melakukan yang terbaik." ucapnya seraya memberi hormat. "Apa yang harus aku mulai?" tanyanya.


tak lama kemudian Woo Hyun baru saja pulang, Ia juga terkejut melihat Seul Bi. Woo Hyun memanggil Seul Bi dan langsung menghampirinya untuk memeluknya.

Seul Bi kaget tiba-tiba dipeluk seperti itu, Ia mendorong Woo Hyun.

Seul Bi : "Apa yang kau lakukan?" serunya panik kemudian menamparnya.

Woo Hyun dan Woo Jin kaget melihat apa yang dilakukan Seul Bi.


Woo Hyun : "Seul Bi.." ucapnya terkejut.
Seul Bi : "Ada apa dengan semua orang? Siapa itu Seul Bi?"

mengetahui Seul Bi lupa mengenai dirinya, Woo Hyun mulai menangis. Ia tidak mengira ini akan terjadi.

melihat Woo Hyun yang tiba-tiba saja menangis, Seul Bi merasa tidak enak. Ia langsung meminta maaf pada Woo Hyun.

Seul Bi : "Tapi mengapa kau memeluk begitu erat?" tanyanya.

Seul Bi menggerakkan tangannya untuk mengusap air mata Woo Hyun.

Seul Bi : "Air mata..." ucapnya pelan.


dan kenangan masa lalu Seul Bi mulai muncul sedikit demi sedikit dikepalanya.

saat ketika dia mengusap air mata Woo Hyun di studio SBS.
Seul Bi : "air matamu begitu hangat,"


dan saat ketika dia dan Woo Hyun saling berpelukan dan menangis bersama.


Seul Bi memegangi kepalanya karena merasakan sakit tiba-tiba. Woo Hyun yang melihat itu hanya diam melihatnya dengan sedih.


Seul Bi menoleh, dan Ia melihat pinboard yang ada dikedai. Ia mendekat ke pinboard dan mengamati tanda (garis-love) yang pernah Woo Hyun dan dia buat kemudian Ia meletakkan telapak tangannya tepat ditengah-tengah garis yang menghubungkan tulisannya dengan Woo Hyun. Seul Bi merasa tidak asing dengan hal itu, tapi dia masih belum mengingatnya.


Seul Bi : "Apa maksud dari semua grafiti disini?" tanyanya pada Woo Hyun. "Aku bisa membersihkan dinding dihari pertamaku." serunya.
Woo Hyun : "Itu semua adalah kenangan (memori) seseorang. dan kau tidak boleh menghapus kenangan (memori) seseorang."
Seul Bi : "Itu bagus. lagipula aku tidak ingin membersihkannya."


Sung Yeol baru saja pulang. Ia kaget melihat Seul Bi ada dikedai. Seul Bi yang sudah melihat Sung Yeol lebih dulu, langsung menyapanya.

Seul Bi : "Kau pria payung itu." Seul Bi melangkah menghampiri Sung Yeol. "Bagaimana kau bisa menemukan tempat ini? Apa kau tahu bahwa aku bekerja disini?"

melihat itu Woo Jin tanya pada Seul Bi apa dia mengingat Sung Yeol?

Seul Bi : "Namanya adalah Sung Yeol? aku suka namanya." serunya seraya memandangi Sung Yeol.

Woo Hyun menunduk dengan sedih. sementara Sung Yeol memperhatikan Woo Hyun.

(*setelah ingatannya hilang, Seul Bi sepertinya lebih tertarik dengan Sung Yeol dibandingkan Woo Hyun.)


Sung Yeol meminum air digelas dengan pandangan kosong sedangkan Woo Hyun duduk melamun ditangga memikirkan Seul Bi.

Sung Yeol berseru pada Woo Hyun kalau dia bukanlah Seul Bi. Woo Hyun tanya kenapa?

Sung Yeol : "Seul Bi tidak mengingatku? katakan saja dia bisa mengingatku. tapi kau? dia (Sa Rang) hanya tampak seperti dia (Seul Bi). namanya adalah Cheon Sa Rang." jelasnya.
Woo Hyun : "Tidak. itu adalah Seul Bi."
Sung Yeol : "Lalu apa itu amnesia (hilang ingatan)?"
Woo Hyun : "Mungkin tidak. aku tidak tahu. aku hanya tidak mengerti."

Woo Hyun mengacak-acak kepalanya frustasi.


Byung Chul duduk dikafe seraya minum kopi bersama Sung Gook. ketika Ia meletakkan gelasnya ke meja, tampak tanda malaikat ada di pergelangan tangannya (tanda seperti milik Seul Bi dulu).

(Oh.. I see, Byung Chul ini masih newbie dalam permanusiaan :D haha)

Sung Gook : "Kau menyelamatkan Seul Bi. dia tidak menghilang, terima kasih padamu. tapi ingatannya yang menghilang bukan kenangan dari dirinya. apa yang akan kau lakukan?"

Byung Chul bilang kalau dia tidak bisa membiarkan Seul Bi pergi.

Sung Gook : "Sekarang kau sudah melihat bahwa cinta tidak pernah berubah."

Byung Chul bilang kalau dia ingin tinggal sebagai pelindung Seul Bi. Sung Gook menyahut kalau Woo Hyun bahkan membawa semua rasa sakit dari Seul Bi. disisi lain, cinta Byung Chul menyakiti cinta Seul Bi.

Sung Gook : "Kita adalah malaikat yang harus membuat manusia bahagia."
Byung Chul : "Tapi tetap saja, Aku masih ingin Seul Bi tidak mengingat apapun selamanya."
Sung Gook : "Aku yakin bahwa mereka masih merasakan sesuatu bahkan jika mereka tidak ingat. mereka dihubungkan dengan tali yang tidak terlihat."

Sung Gook menyarankan Byung Chul untuk membiarkan Seul Bi pergi sehingga dia bisa hidup sebagai Lee Seul Bi bukannya Cheon Sa Rang.

Byung Chul hanya bisa menunduk dengan sedih.


Seul Bi sedang kerja paruh waktu dikedai, dia sibuk mengelap meja. diam-diam, Woo Hyun, Sung Yeol dan kedua orang tuanya (Ji Hye-Woo Jin) mengamati Seul Bi dari belakang.

Seul Bi yang merasa aneh karena mereka berempat memperhatikannya, sesekali berbalik kebelakang untuk melihat. dengan cepat mereka berempat langsung pura-pura mengerjakan sesuatu.

first ci-luk-ba :D

second ci-luk-ba :D

Seul Bi mengelap meja seraya melihat jam tangannya. dan ketika tepat pukul 8, Ia langsung tampak senang karena jam kerja paruh waktunya sudah habis.


Woo Jin memuji Seul Bi sudah kerja dengan bagus hari ini. Ia mempersilahkan Seul Bi untuk pulang dengan aman.

Ji Hye tanya dimana Seul Bi tinggal? Seul Bi memberitahu dia tinggal di dekat sini.

Ji Hye menyuruh Woo Hyun untuk mengantar Seul Bi pulang kerumahnya karena ini sudah malam. mendengar itu Seul Bi menolak. dia bilang dia akan baik-baik saja pulang sendirian.

kemudian Seul Bi pamit dan segera pergi. Woo Hyun bergegas mengambil jaketnya mengejar Seul Bi.


Ji Hye bertanya-tanya, apakah dia benar-benar bukan Seul Bi? Woo Jin menjawab dia tidak tahu, karena dia tampak persis seperti Seul Bi. (emang Seul Bi itu Om..)

Sung Yeol : "tidakkah kalian pikir dia hanya berpura-pura karena dia muncul terlambat?" tanyanya pada Ibu dan Ayahnya.


Woo Hyun mengantar Seul Bi pulang kerumahnya. Seul Bi berhenti didepan sebuah rumah yang tampak sedikit aneh dengan lampu jalan yang selalu berkelip. (nyala-mati berulang).

Woo Hyun tanya apa Seul Bi tinggal disini? Seul Bi mengangguk.

Seul Bi : "Kau tidak harus mengantarku. terima kasih karena sudah merepotkan."

Woo Hyun tertawa kecil mendengar itu. Ia tanya apakah dia membuatnya tidak nyaman? Seul Bi menyahut kalau dia baru saja bertemu (mengenal) Woo Hyun hari ini.

Woo Hyun : "Hari ini?" ucapnya kecewa.


tiba-tiba Seul Bi menanyakan Sung Yeol pada Woo Hyun, apa Sung Yeol sudah punya pacar? dan berapa usianya? Woo Hyun balik bertanya kenapa?

Seul Bi : "Hanya.. dia adalah saudaramu. aku ingin menjadi teman baiknya."
Woo Hyun : "Hey, aku bosmu. kau harus baik padaku terlebih dulu."

Seul Bi tampak kecewa, Ia langsung mengucapkan selamat tinggal pada Woo Hyun.

tapi ketika Ia akan masuk kerumah, Ia berbalik lagi pada Woo Hyun.

Seul Bi : "Tapi kenapa kau berbicara tidak formal? bukankah itu kasar melihat kita baru saja bertemu?" keluhnya. Woo Hyun tersenyum mendengarnya. "Kau tidak bisa melakukan itu hanya karena kau pemilik restaurant. Ini tidak sopan."

Woo Hyun tanya berapa usia Seul Bi? Seul Bi menyuruh Woo Hyun untuk mengatakan usianya terlebih dahulu.

Woo Hyun : "Aku 20."
seul Bi : "Lihat? aku tahu itu. kita memiliki umur yang sama dan kau pemilik tempat. ini sangat kejam. aku mencari pekerjaan dan kau melakukannya. mentang-mentang kau pemiliknya." omelnya.

Woo Hyun menahan tawanya. Ia bilang pada Seul Bi kalau dia juga bisa bicara tidak formal.

Seul Bi : "tidakkah kau akan memotong gajiku?"

Woo Hyun mengangguk yakin. Seul Bi berkomentar, dia kira usia adalah faktor yang paling adil.


Woo Hyun mengulurkan tangannya pada Seul Bi untuk memperkenalkan dirinya.

Woo Hyun : "Namaku Shin Woo Hyun."

Seul Bi menjabat tangan Woo Hyun dan berseru, "Aku..," dia terdiam sejenak, kemudian. "Cheon Sa Rang." serunya.

Woo Hyun diam menatap tajam Seul Bi. entah kenapa, dia semakin yakin kalau itu adalah Seul Bi meskipun dia menyebutkan nama yang berbeda.


tepat ketika itu Byung Chul keluar dari rumah Seul Bi.

(*mereka tinggal bareng? Oh,tidak!)

Byung Chul : "Kenapa kau tidak masuk?" tanyanya pada Seul Bi.
Seul Bi : "Oppa! Ini adalah Bosku." serunya memperkenalkan Woo Hyun pada Byung Chul.

Byung Chul terkejut ketika melihat Woo Hyun. Ia langsung mengajak Seul Bi untuk masuk kedalam rumah dengan alasan cuaca yang dingin.

Seul Bi : "Sampai jumpa besok. aku akan melihatmu." serunya pada Woo Hyun lalu masuk kedalam rumah.

Woo Hyun masih berdiri tertegun didepan rumah Seul Bi, "Oppa?" ucapnya pelan.


besok nya, Woo Hyun menemui Sung Gook dikafe. mereka membicarakan Seul Bi. Sung Gook tanya pada Woo Hyun apa dia melihat Seul Bi?

Woo Hyun : "Jadi benar itu Seul Bi." serunya. Sung Gook menganguk. "Mengapa kau tidak menceritakan padaku bahwa kau tahu segalanya?"
Sung Gook : "Itu perlu beberapa waktu untuk segalanya kembali pada tempatnya. menunggu cinta juga."

Woo Hyun memberitahu Sung Gook kalau Seul Bi tidak mengingatnya. Sung Gook mengiyakan. itu terjadi saat kecelakaan ketika menyelamatkan Woo Hyun.

Woo Hyun : "Kecelakaan?" serunya terkejut.
Sung Gook : "Pada hari itu, Seul Bi mengorbankan dirinya untuk menyelamatkanmu. dan korban lain menyelamatkannya."
Woo Hyun : "Korban lain? mungkinkah.., Oppa itu?"

Sung Gook mengangguk mengiyakan. Ia memberitahu kalau dia (yang dipanggil Seul Bi Oppa aka Byung Chul) adalah seorang malaikat. sekarang dia malaikat yang menjadi manusia.

Woo Hyun : "Lalu, memorinya tidak pernah kembali selamanya?"

Sung Gook menggelengkan kepalanya. dia bilang tidak tahu mengenai hal itu. dia hanya bisa berharap bahwa cinta Woo Hyun bisa menemukan memori Seul Bi kembali dengan lebih cepat.


dikedai, Ki Soo mengamati Seul Bi yang sedang mengelap meja dengan pandangan yang fokus, bahkan tanpa berkedip.

Seul Bi yang merasa tidak enak karena Ki Soo terus saja menatapnya, menghampirinya kemudian bertanya dengan kesal apa ada sesuatu diwajahnya?

Ki Soo langsung mengiyakan dengan gugup. mendengar itu Seul Bi langsung cemas dan meraba wajahnya.

Ki Soo : "Aku cukup yakin aku mengenal wajahmu." ucapnya pelan. "Wajahmu tampak seperti dia. Ini aku! Ki Soo!" serunya.

Seul Bi langsung berseru "Oh..!!" dengan pandangan bingung.

Ki Soo : "Ya! Kau mengingatku, kan?" serunya senang.
Seul Bi : "Apa kau pria pengirim disini?" tanyanya.

mendengar itu wajah Ki Soo berubah murung. (haha)

Seul Bi malah bertanya berapa lama Ki Soo bekerja di kedai. dengan kesal Ki Soo menyahut, apa Seul Bi sedang bercanda sekarang? dia dikedai hanya membantu, bukannya bekerja.

Seul Bi tanya lagi, apa Ki Soo teman bosnya? bagaimanapun, Ki Soo masih dibayar, kan?

Seul Bi : "Dia tampak seperti tipe orang yang membuatmu bekerja." keluhnya.

mendengar itu Ki Soo sedikit kesal. Ia sampai tidak bisa berbicara lagi menghadapi Seul Bi.


kemudian Sung Yeol pulang. melihat Sung Yeol datang, dengan ceria Seul Bi menghampirinya. Ia menyapa Sung Yeol yang pulang lebihawal. Ia tanya apa Sung Yeol ingin beberapa kue beras? kue beras pedas dan manis yang akan membuat Sung Yeol merasa lebih baik.

Sung Yeol : "Apa kau ingat kalimat itu?" tanyanya serius.
Seul Bi : "Ingat, ingat, ingat! apa aku harus mengingat sesuatu?" tanyanya kesal.
Sung Yeol : "Maaf." sahutnya. "Dan, bicaralah tidak formal. ini tidak nyaman." ucapnya.

Seul Bi tersenyum senang seraya bilang, "Haruskah?"

melihat sikap Seul Bi yang berubah menjadi agresif pada Sung Yeol, dengan kesal Ki Soo memanggil Sung Yeol.

Ki Soo : "Apa yang salah dengan dia?" serunya menunjuk pada Seul Bi dengan kesal. "Aish!! Woo Hyun!! aku merasa begitu buruk!" teriaknya seraya pergi.


Chun Sik sedang menuangkan minuman kegelas. tapi pandangannya menatap jauh kemeja memperhatikan Woo Hyun. (disitu juga ada Joo Ah, Tae Ho, Ki Soo, Young Eun dan juga Ye Na).

karena tidak memperhatikan gelasnya, Ia sampai tidak sadar kalau gelasnya sudah penuh.


Byung Wook segera menghampiri Chun Sik dan menegurnya untuk tidak menumpahkannya. melihat Chun Sik yang memperhatikan Woo Hyun. dengan iseng Byung Wook tanya apa Chun Sik suka pria? CHun Sik menjawab, dia hanya menghormati Woo Hyun. mendengar itu Byung Wook tersenyum seraya bilang, "menghormati pantatku."


Ki Soo menceritakan pada teman-temannya mengenai Seul Bi. Ia juga bilang kalau Seul Bi benar-benar tidak bisa mengenalinya. Young Eun tanya kenapa tidak?

Joo Ah menyahut dan bertanya Seul Bi kehilangan memorinya mengenai cinta? dengan heran Tae Ho berseru, bagamana bisa dia lupa? Tae Ho pikir hal itu tidak bernilai uang. Joo Ah langsung menyikut Tae Ho.


Ki Soo bahkan memberitahu yang lain kalau sekarang Seul Bi naksir Sung Yeol, benar-benar mengecewakan.

Young Eun : "Kalian pikir, dia akan ingat jika dia mendapatkan pukulan dikepalanya lagi? kalian tau bagaimana hal itu terjadi di film?" tanyanya pada yang lain. "Kalian ingin aku memukulnya? aku bagus dalam hal itu." serunya bersemangat seraya melingkis lengan bajunya.

Woo Hyun menyuruh Ki Soo untuk menghentikan pacarnya itu. Ki Soo langsung menyumpal mulut Young Eun dengan semangka.


Woo Hyun tanya pada teman-temannya apa ada cara yang lain? Ye Na mengangkat tangannya seraya berseru kalau Woo Hyun dapat menemukan jalan keluar untuk Seul Bi. mendengar itu, yang lain serempak bertanya pada Ye Na apa dia punya ide bagus?

Ye Na : "Bukankah kita disini untuk menemukan salah satunya?"

semua langsung menciut mendengar itu. (haha Ye Na masih tetep sama o'on nya!)


selesai minum bersama teman-temannya, Joo Ah dan Tae Ho pulang bersama. Tae Ho tanya apa Joo Ah harus pergi bekerja? Tae Ho mengeluh kalau dia terkena demam.

dengan enteng Joo Ah bilang, itu karena Tae Ho minum terlalu banyak. mendengar itu Tae Ho mendesis. Ia tanya mana yang lebih penting, bekerja atau dirinya?

Joo Ah : "Bekerja." jawabnya.
Tae Ho : "Apa?" serunya terkejut. "Apa kau mengerti maksudnya itu?" tanyanya.

Joo Ah mengangguk seraya bilang, "Ya!"

Tae Ho tampak terlihat kecewa. Ia tanya bagaimana bisa Joo Ah selalu mengatakan hal-hal yang seperti itu? kau tidak pernah ragu-ragu. apa aku bukan apa-apa bagimu? Tae Ho terlihat kesal. Joo Ah balik bertanya, kenapa Tae Ho marah?

Tae Ho : "Sesekali, kau bisa menjangkau tanganmu. kau bisa bertanya sesekali mengapa aku ingin bersamamu!" ucapnya kesal.

setelah mengatakan itu, Tae Ho pergi. Joo Ah hanya bisa terdiam melihat Tae Ho.


Byung Chul menunggu Seul Bi didepan rumah dengan cemas. Ia bahkan sampai mondar-mandir. diam-diam Seul Bi berdiri tidak jauh dari situ mengintip Byung Chul.


Ia jalan pelan, mengendap-endap berniat untuk mengejutkan Byung Chul, begitu mendekat, justru Byung Chul lah yang mengejutkan Seul Bi, karena sebelumnya dia bisa tahu Seul Bi akan melakukan itu. Seul Bi langsung menunjukkan wajah kesalnya.

Byung Chul : "Kau sangat begitu mudah." ucapnya seraya tersenyum.
Seul Bi : "Tidak bisakah kau berpura-pura kau terkejut sesekali?" omelnya.

Byung Chul tanya pada Seul Bi bagaimana kerjanya? apa bosnya baik? Seul Bi bilang kalau penampilannya menganggunya.

Byung Chul : "Penampilannya?" tanyanya tak mengerti.
Seul Bi : "Dia menatapku dengan hangat kadang-kadang, tapi sebagian besar ia tampak terlihat sedih. Ini seperti dia sedang putus asa dan mencoba untuk mengatakan sesuatu." jelasnya.

mendengar itu, Byung Chul menjadi teringat akan perkataan Sung Gook yang mengatakan Woo Hyun dan Seul Bi terhubung dengan tali yang tak terlihat.

Seul Bi mengeluh pada Byung Chul kalau Ia memiliki banyak esai untuk ditulis. Ia pikir dirinya harus begadang semalaman. setelah mengatakan itu, Seul Bi masuk kedalam rumah.

raut wajah Byung Chul terlihat sedih, Ia kemudian mengikuti Seul Bi masuk kedalam rumah.


diam-diam Woo Hyun pergi kerumah Seul Bi. Ia berdiri didepan pagar rumah Seul Bi mencoba mengintip kedalam. Ia mengangkat tangannya berniat untuk mengetuk, tapi urung dilakukannya.

(sedih lihat Woo Hyun seperti ini T_T)


keesokannya, tampak pagar rumah Woo Hyun penuh dengan beberapa gembok yang digantungkan oleh pelanggan seperti yang pernah dilakukan Seul Bi dulu.

tiba-tiba saja Seul Bi membawa pemotong yang besar, dia berdiri dipagar dan berencana untuk memotong gembok-gembok itu.

Woo Hyun langsung berlari keluar dan bertanya apa yang Seul Bi lakukan? Seul Bi bilang kalau gembok-gembok itu akan membuat pagar menjadi berat, jadi dia akan memotongnya.

Woo Hyun : "Tunggu!" serunya mencegah Seul Bi. "Ini adalah simbol untuk toko kami karena menguncihati yang penuh kasih sayang bersama-sama. tidakkah kau ingat ini?"
Seul Bi : "Ingat apa sekarang? mengingat dan memikirkan mengenai sesuatu yang terjadi dimasa lalu? tapi aku tidak pernah mengenalmu." Seul Bi kemudian menoleh pada gembok dipagar. "Dan juga! ini tidak seperti kau bisa mengunci hati sehingga cinta tidak akan berubah. lalu mengapa orang-orang putus sepanjang waktu. Cinta seharusnya terjadi. apa kau tidak berkencan?"

Woo Hyun balik bertanya apa Seul Bi berkencan? dengan kesal Seul Bi berseru kalau dia tidak ingin tahu. lagipula, semua hal ini ada di tv. lalu Seul Bi mendorong Woo Hyun untuk minggir. Woo Hyun tidak mau.

Woo Hyun : "Biarkan saja itu kecuali jika kau ingin dipecat."
Seul Bi : "Ini tidak kerena mengancam pekerjaan seseorang." keluhnya.


Seul Bi menunjuk ke sayap malaikat yang tertempel dikaca, Ia meminta Woo Hyun untuk melepas semua itu. karena itu benar-benar jelek disana.

Woo Hyun : "Jangan berani-berani untuk melepas mereka. kau akan dipecat nantinya." ucapnya kesal.
Seul Bi : "Ya ampun, aku benci manusia sepertimu."

setelah mengatakan itu, Seul Bi masuk kekedai. Woo Hyun bergumam. "Manusia, lagi." ucapnya seraya tersenyum kecil.


Ia kemudian melihat kegembok milik Seul Bi yang tergantung dipagar.

Woo Hyun : "Menurutku, kau harus mengunci memorimu disini juga." ucapnya seraya menghela nafas.


Joo Ah sedang kerja part time direstaurant lain. Ia sedang mengepel. tiba-tiba sepasang kaki menginjak kain pelnya dengan sengaja. dia adalah Tae Ho.

Tae Ho tersenyum kecut pada Joo Ah seraya bilang kalau dia kalah lagi.

Tae Ho : "Bagaimana bisa kau tidak menelepon sama sekali?"
Joo Ah : "Tidakkah kau pergi kesekolah hari ini?" tanyanya balik.

Tae Ho merebut tongkat pel Joo Ah seraya bilang Joo Ah telah mengambil cuti satu semester lagi tanpa memberitahunya.

Joo Ah merebut kembali tongkat pelnya dari Tae Ho. Ia bilang bahwa dia berpikir jika bekerja untuk semester ini, maka dia bisa membayar untuk semester yang berikutnya.

Joo Ah merasa aneh karena tiba-tiba tidak ada pelanggan yang datang lagi. Tae Ho memberitahu kalau dia sudah menyewa tempat kerja Joo Ah selama satu jam. Joo Ah kaget mendengarnya.

Joo Ah : "Apa kau harus memamerkan uangmu padaku?"
Tae Ho : "Aku tidak pernah melihatmu lebih dari satu jam karena kita berdua bekerja setiap hari."

Joo Ah menyahut, Jika Tae Ho punya uang untuk ini, sebaiknya di sumbangkan. Ia menyuruh Tae Ho pergi sekarang juga. Joo Ah mulai mengepel lantai lagi.


bukannya pergi, Tae Ho malah berjongkok dilantai. Joo Ah tanya apa yang Tae Ho lakukan sekarang?

Tae Ho menyerahkan buku tabungan kepada Joo Ah. Tae Ho memberitahu kalau itu adalah uang tabungannya selama bekerja bersama Joo Ah.

melihat itu Joo Ah tertawa kesal. Ia berseru apa Tae Ho memamerkan uangnya lagi?

Tae Ho : "Aku pikir, aku sudah menabung uang bersamamu. tapi itu semua kenangan. habiskan mereka (uangnya) dan kembalilah kesekolah."

Joo Ah mengambil buku tabungan itu dari Tae Ho. kemudian meminta Tae Ho bangun.
Tae Ho menuruti kata Joo Ah.


Joo Ah mengembalikan buku tabungan itu ketangan Tae Ho. Ia bilang kalau tidak membutuhkan uang Tae Ho dan juga dia bisa mendapatkannya sendiri. dia akan baik-baik saja dengan dirinya sendiri. Tae Ho langsung menyahut itu karena dia ada disamping Joo Ah.

Jooh Ah merasa curiga mendengar ucapan Tae Ho. Ia tanya apa Tae Ho akan pergi ke suatu tempat?

Tae Ho : "Aku hanya ingin kau tinggal dengan baik untuk dua tahun kedepan saat aku pergi. bergantung pada uang yang aku tabung bukan tergantung padaku. dan merasa buruk saat kau tidak ingin melihat orang lain." ucapnya sedih.

mata Joo Ah mulai berkaca-kaca. Ia tanya apa Tae Ho sudah terdaftar? (terdaftar ikut wamil-wajib militer).

Tae Ho diam tak menjawab. Ia menundukkan kepalanya menatap Joo Ah lekat. lalu Ia mengembalikan buku tabungannya kepada Joo Ah kemudian berbalik.

Tae Ho : "Jangan tersenyum pada pria lain. dan duduklah disudut perpustakaan. dan sembunyikan wajahmu dengan topi setiap waktu. oke?" pintanya.

saat Tae Ho berbalik untuk melihat Joo Ah, Joo Ah tiba-tiba berlari untuk memeluk Tae Ho. Joo Ah mulai menangis.

Tae Ho : "Jika terlalu sulit untuk menunggu, jangan menunggu." ucapnya seraya mengelus kepala Joo Ah. Joo Ah menangis mendengarnya. (aku juga ikut nagis T_T)

Joo Ah memukuli Tae Ho seraya menangis, Ia berkata "aku benci kau. kau jahat sekali."

Tae Ho : "Jika kau tidak menunggu, aku akan menunggumu untuk datang kembali."

Joo Ah menggelengkan kepalanya seraya bilang dia akan menunggu Tae Ho. Tae Ho menghapus air mata Joo Ah dipipi.

Tae Ho : "Jangan sampai sakit. jangan pernah lupa."

Joo Ah mengangguk kemudian memeluk Tae Ho lagi.


Byung Chul sedang membenarkan saklar lampu jalan didepan rumahnya agar tidak hidup dan mati terus-terusan. setelah selesai. Ia melanjutkan membenarkan pagar rumahnya agar bisa tertutup dengan rapat.

setelah selesai, Ia bergumam, "Jaga pintu tetap tertutup, Seul Bi. aku tidak akan pernah bisa membuka hatimu. aku minta maaf, aku sudah membuatmu kesulitan."


saat Byung Chul akan masuk kedalam rumah, Ia melihat Woo Hyun datang kerumah.


mereka berdua duduk ditaman untuk bicara. melihat Byung Chul membawa tas, Woo Hyun tanya apa Byung Chul mau pergi kesuatu tempat?

Byung Chul : "Aku pergi sekarang. tolong jaga Seul Bi."

Byung Chul beranjak dari duduknya kemudian melangkah untuk pergi. Woo Hyun segera mengucapkan terima kasih pada yung Chul karena sudah menyelamatkan Seul Bi.

Byung Chul : "Itu adalah cintamu yang menyelamatkannya. kenagannya akan kembali. karena dia selalu bersama denganmu bahkan ketika dia sedang bersamaku."

setelah mengatakan itu, Byung Chul pergi. Woo Hyun berbalik untuk melihat kepergian Byung Chul. bagaimanapun Ia juga merasakan kesedihan Byung Chul.

Woo Hyun : "Aku akan lebih mencintainya." gumamnya pelan.


Byung Chul jalan dengan lunglai, tanpa sengaja seorang wanita menabraknya hingga wanita itu terjatuh. dia adalah Ye Na.
Ye Na segera bangun seraya mengomel, dia sudah telat. tapi ketika melihat Byung Chul, Ia langsung terpesona pada Byung Chul.


Seul Bi sedang mengiris bawang dikedai, sama seperti dulu, bawang itu membuat matanya pedih hingga air mata Seul Bi menetes seperti menangis.

Seul Bi : "Ini membuat mataku berkeringat dan aku harus memotong bawang." ucapnya seraya terisak.

Woo Hyun hanya diam memandanginya dari jauh. kemudian Ia memakaikan helm pada Seul Bi.

Woo Hyun bilang, dia memberitahu rahasianya pada Seul Bi karena Seul Bi cengeng.

mendengar itu Seul Bi menyahut sepertinya dia pernah mendengar kata-kata itu sebelumnya. Ia kemudian mengucapkan terima kasih.


diam-diam, Sung Yeol dan Ibunya (Ji Hye) memperhatikan Seul Bi.

Sung Yeol bilang pada Ibunya kalau itu bukanlah Seul Bi. sedangkan Ji Hye bilang kalau itu sungguh Seul Bi.

Sung Yeol : "Dia naksir padaku. Ini bukanlah dirinya. dia hanya menyukai Woo Hyun."

mendengar itu, Ji Hye menatap tajam Sung Yeol. melihat Ibunya menatapnya seperti itu, Sung Yeol berseru memintanya untuk tidak menatapnya seperti itu. Sung Yeol bilang kalau Seul Bi bukan tipenya lagi. Ji Hye langsung tersenyum.

Ji Hye : "dan kau punya seribu tipe?" tanyanya.
Sung Yeol : "Tidak! sepuluh ribu." jawabnya.

mereka berdua kemudian tertawa bersama.


Jae Suk baru saja selesai mengikuti PE. saat akan pulang, Ia melihat seorang pria yang sedang dibully. uangnya diambil oleh beberapa pria. Jae Suk yang tak tahan, menghampiri mereka.

Jae Suk : "Mengapa anak-anak melakukan pelanggaran hukum hari ini? kau tahu kau tidak pernah bisa mengambil uang dari kelulusan."

Jae Suk tanya pada mereka, apa mereka tahu apa itu rasanya belajar setahun lagi untuk masuk ke perguruan tinggi?

salah satu dari mereka yang merupakan pimpinan genk, menyahut bilang pada Jae Suk untuk memperlihatkan dompetnya.

Jae Suk : "Apa itu kau (ketuanya)? bawa neraka pergi dari sini." ucapnya.

mereka kemudian mengeroyok Jae Suk. saat mereka mulai menggeledahi Jae Suk untuk mengambil dompetnya, tiba-tiba terdengar suara sirine dari mobil patroli polisi. kumpulan genk itu langsung kabur begitu mendengar sirine.


ketika Jae Suk berbalik, Ia melihat Da Yool datang seraya membawa pembatas. Jae Suk tersenyum melihat Da Yool. Da Yool menunjukkan ponselnya pada Jae Suk, dialah yang membunyikan suara sirine dari ponselnya.

Jae Suk tanya apa itu? seraya menunjuk kepembatas yang dibawa Da Yool. Da Yool bilang kalau Jae Suk tidak perlu berkelahi dengan anak-anak itu. Jae Suk menyahut, itu tidaklah seburuk yang Da Yool lihat.

Da Yool : "Ya ampun, kau begitu egois."
keluhnya.


tak lama kemudian Suk Hoon lewat didekat mereka. Suk Hoon menatap Jae Suk seraya bilang, Jae Suk tidak layak untuk berkencan sampai dia bisa masuk keperguruan tinggi. setelah itu Ia menggelengkan kepala dan pergi. Jae Suk hanya tersenyum.

Da Yool : "Ada apa dengan sikapnya?" ucapnya kesal.

Jae Suk bilang pada Da Yool kalau Suk Hoon melakukan hal yang lebih buruk lagi dibandingkan dia dalam tes bahasa inggris.

Da Yool : "Sungguh?" serunya senang.


Jae Suk tanya bagaimana dengan audisi Da Yool? Da Yool tidak menjawab, dia menunjukkan wajah cemberutnya.

Jae Suk : "Tidak apa-apa. kau bisa mencoba lagi lain waktu." ucapnya menyemangati. Da Yool menganggukkan kepala.

Jae Suk bilang kalau praktek hanya membuat sempurna. Da Yool tiba-tiba berteriak, "Mereka ingin aku datang ke grup praktek."

Jae Suk : "Sungguh?" tanyanya senang.

Jae Suk kemudian memeluk Da Yool. Ia bilang kalau dia tahu ini pasti akan terjadi.


Seul Bi baru saja pulang bekerja, Woo Hyun mengikutinya kemudian menyahut tas Seul Bi untuk membawakannya.

Woo Hyun tanya pada Seul Bi, menjalani hidup, tidak sulit kan? Seul Bi menjawab, kalau ini tidaklah sulit, tapi menyenangkan. dia merasa hidup.

Seul Bi : "Kau! kau! itulah tampilan anak pria yang diberikan kepada para gadis yang mereka cintai."
Woo Hyun : "Hah? aku?"
Seul Bi : "Dan sekarang terlihat seperti aku memberikanmu sebuah kejutan. aku sudah melihat itu di drama. aku adalah penggemar setia dari drama."
Woo Hyun : "Aku tahu!" sahutnya.

mendengar itu Seul Bi heran Ia tanya bagaimana bisa Woo Hyun tahu? Seul Bi langsung menyilangkan tangannya didepan dadanya. "Apa kau mengintaiku?" tanyanya khawatir.


Woo Hyun tidak menjawab, Ia menatap kebawah, ke tali sepatu Seul Bi yang tidak di ikat. (sama seperti Seul Bi yang dulu saat pertama kali).

Woo Hyun berjongkok didepan Seul Bi untuk mengikat tali sepatunya. belum selesai Woo Hyun mengikatnya, Seul Bi memundurkan kakinya.


Woo Hyun jadi teringat akan kenangannya dahulu saat pertama kali mengikat tali sepatu Seul Bi.

saat itu Seul Bi terpesona dengan apa yang dilakukan Woo Hyun. Ia memuji Woo Hyun yang sangat baik. dia bahkan tidak pernah bisa melakukannya.


Woo Hyun kembali menarik kaki Seul Bi untuk mengikat tali sepatu.

Woo Hyun : "Aku melakukan ini setiap waktu. ikat tali sepatumu dengan baik, atau kau akan jatuh."

Woo Hyun beranjak berdiri seraya bilang pada Seul Bi untuk memegang tangannya saat dia jatuh.

Seul Bi : "kalau begitu kau akan jatuh bersamaku."
Woo Hyun : "kemudian itu akan memalukan dan kita dapat bangun bersama-sama."
Seul Bi : "kalau begitu aku tidak perlu jatuh. aku tidak berpikir kau harus terluka."
Woo Hyun : "Kenapa tidak?"

awalnya Seul Bi bingung harus menjawab apa, tapi kemudian Ia bilang itu karena Woo Hyun adalah bossnya dan Ia ingin Woo Hyun bisa membayar gajinya.

setelah mengatakan itu, Seul Bi langsung berlari pergi karena bingung harus mengatakan apa lagi.

suara hati Woo Hyun : "Disuatu tempat didalam memorimu, aku ada."


sesampainya didepan rumahnya, Seul Bi bilang pada Woo Hyun kalau dia bisa pulang sendiri. Ia mengucapkan terima kasih.

Woo Hyun : "Kalung itu.." ucapnya tiba-tiba.

Seul Bi tersenyum kemudian bilang dia tidak tahu berapa lama lagi dia akan memakainya. tapi kalung itu seperti menyatu dengannya.

Woo Hyun : "Itu adalah kalung ajaib yang akan membawamu kembali ke orang yang kau cintai."
Seul Bi : "Membawaku kembali? Lalu aku akan melihat orang yang sama lagi? eh.., tapi aku ingin jatuh cinta dengan orang yang baru. aku harus melepasnya."

Seul Bi mengangkat tangannya untuk melepas kalung itu.

Woo Hyun : "Tunggu!" serunya menghentikan Seul Bi. "Itu akan menyusahkanmu untuk bertemu orang baru juga." ucapnya berbohong.

Seul Bi langsung percaya pada ucapan Woo Hyun. Ia berseru, "Benarkah?". Ia kemudian tanya, Woo Hyun juga punya kalung yang seperti itu juga, kan? Woo Hyun mengangguk.

Seul Bi : "Begitu banyak orang yang percaya pada hal-hal yang seperti ini mengetahui ini hanyalah taktik penjualan. mereka sudah membuatmu bodoh."

Seul Bi kemudian mengucapkan selamat tinggal pada Woo Hyun. lalu masuk kedalam rumah.


dirumah, Woo Hyun berdiri didepan pinboard di kedai. Ia menempelkan tangannya kepapan mengikuti garis yang pernah ditulisnya.

lalu Ia memegang tulisan yang bertuliskan 'kembalilah Seul Bi'.

suara hati Woo Hyun : "Walaupun kau Seul Bi yang sama atau Seul Bi yang berbeda, sekarang, itu tidak menjadi masalah. sama seperti halnya itu tidak penting jika kau adalah seorang malaikat atau manusia. tetaplah disini bersamaku."


keesokannya, Seul Bi berdiri di depan mesin minuman untuk membeli minuman. diam-diam Woo Hyun memperhatikan Seul Bi dari balik mesin minuman.

sama seperti dulu, Seul Bi mencoba menekan dua tombol minuman setelah memasukkan koin. saat melihat minumannya keluar dua kaleng, Seul Bi bersorak girang. (padahal Woo Hyun udah naruh kaleng sebelumnya)

Seul Bi : "Ya ampun! aku dapat dua. akhirnya aku mengalahkan mesin." (hahaha)

Woo Hyun menghampiri Seul Bi seraya tersenyum. Ia mengucapkan selamat.


Seul Bi : "Oppa (Byung Chul) mendapatkan pekerjaan dan pergi. ada begitu banyak cara untuk merayakannya. aku hanya tidak bisa membantu berpikir bahwa sesuatu yang baik akan terjadi."
Woo Hyun : "Kau masih mengutip garis kerena lainnya."

Seul Bi kemudian bilang bahwa dia tidak percaya berada satu sekolah dengan Woo Hyun. Woo Hyun tanya apa Seul Bi tidak menyukainya?

Seul Bi menjawab ini tidak ada apa-apanya untuk menyukai hal seperti itu.

Seul Bi : "Lihat mereka!" serunya seraya melihat beberapa gadis yang memperhatiknya karena dekat dengan Woo Hyun. "Aku merasa seperti aku bersalah atau sesuatu." keluhnya.

Woo Hyun tertawa mendengarnya. Ia bilang kalau dia sebenarnya cukup populer disini.

Woo Hyun : "Aku bisa menyanyi, menari, dan aku atletis." ucapnya percaya diri.

tapi diam-diam Seul Bi melarikan diri dari bualan Woo Hyun. Woo Hyun yang mengetahui itu menjadi kesal.

Woo Hyun : "Hey! tunggu aku! aku punya lebih banyak kelebihan." teriaknya.


saat Seul Bi melintas di taman, tanpa sengaja dia melihat Sung Yeol yang sedang bersama beberapa orang gadis. Sung Yeol tampak terlihat sedang bercanda dengan gadis-gadis itu.


Sung Yeol langsung menghampiri Seul Bi begitu Ia tahu Seul Bi berdiri memperhatikannya.

Sung Yeol : "Hey! Mengapa kau terus mengikutiku? Kau bukanlah tipeku, mengerti?" serunya kesal.
Seul Bi : "Aku tidak pernah bertanya padamu untuk melakukan sesuatu. tidak bolehkah aku hanya naksir padamu?"
Sung Yeol : "Tidak!"
Seul Bi : "Kenapa? kenapa tidak? aku bebas untuk menyukai siapapun yang aku mau!"

Sung Yeol menyahut kalau Woo Hyun hidup untuk melindungi Seul Bi. sedangkan dia dan Seul Bi selalu membuatnya menunggu. jadi, tidak masalah Seul Bi pergi untuk mendapatkan ingatannya kembali. Sung Yeol menyuruh Seul Bi untuk pergi.

Sung Yeol berbalik kemudian bergumam, "Kerja bagus. aku sangat keren." (haha)


Seul Bi sedih mendengar penolakan dari Sung Yeol, Ia memaki sung Yeol dengan memanggilnya, 'Payung jelek.' Ia kemudian mengacungkan tangannya pada Sung Yeol, kemudian mengutuknya, "Jatuhlah!"

dan tiba-tiba saja Sung Yeol terjatuh. (hahaha) Seul Bi kaget melihat itu, karena timingnya pas saat dia mengutuk Sung Yeol :D Seul Bi langsung berbalik dan pergi.

(kasihan ini Sung Yeol, 2 kali dia seperti ini, dulu sama Woo Hyun, sekarang sama Seul Bi :D)


tanpa mereka sadari, Woo Hyun berada tidak jauh dai situ, Ia melihat dan mendengar semua apa yang baru saja terjadi.


Sung Gook mengajak Byung Chul kesekolah. mereka diikuti oleh beberapa murid perempuan sepanjang jalan. murid-murid itu terpesona dengan ketampanan Byung Chul.

dan mereka berpapasan dengan Pak Kim dan Pak Yoon dilorong.

Sung Gook meminta Byung Chul memberi hormat dan menyapa Pak Kim dan Pak Yoon. Sung Gook memperkenalkannya sebagai Cheon Sang Jo.

(sekarang kita panggil dia dengan nama barunya, Sang Jo, oke!)

Sang Jo : "Hai, aku guru sastra baru, Cheon Sang Jo." sapanya.

Pak Kim dan Pak Yoon balik menyapanya dengan hangat.

Pak Kim : "Kau terlihat seperti kau datang dari dunia yang berbeda." serunya.
Pak Yoon : "Akhirnya kita seperti F4." (haha ngayal!). "Chairman (Sung Gook), aku, guru sastra..." Pak Yoon terhenti di Pak Kim, kemudian meralat, "Mari membuatnya menjadi F3." (Hahaha)

Pak Yoon bilang kalau dia lebih menyukai 3, karena itu lebih baik.

(haha, ngakak!)

mendengar itu Pak Kim langsung menyikut Pak Yoon.


Sung Gook langsung berbisik pada Sung Jo, "Jangan khawatir tentang dia (Pak Yoon). dia sebenarnya tidak buruk, jadi tidak perlu untuk menjaga jarak. hanya baiklah padanya." Sung Jo mengangguk.


Sung Gook : "Dari melihat gayamu dan rambut, kau harusnya seperti Gu Jun Pyo!"

Pak Yoon langsung tertawa histeris mendengar itu. ia jadi salah tingkah. sedangkan Pak Kim tampak syok. (hahaha, kasihan Jun Pyo disamain sama Pak Yoon :D)

Sung Gook langsung mengajak Sung Jo pergi.

Pak Yoon : "Aku beruntung bahwa aku memakai jaket ini hari ini." serunya.

(aku bakalan kagen sama mereka T_T Pak Kim dan Pak Yoon =))


Seul Bi sedang mengelap meja dikedai, saat Ia menoleh melihat pinboard, entah kenapa Ia sepertinya melihat tanda love (yang dulu dibuatnya) seperti bercahaya.


kemudian Seul Bi mendekat pada pinboard. Ia mengikuti garis love yang dulu dibuatnya dengan garisnya. dan dengan anehnya, garis Itu mengeluarkan cahaya mengikuti telunjuk Seul Bi.

(backsoundnya keren banget, sampe hafal gara-gara tiap melem dengerin :D)

dan..
muncul scene transparan dari Woo Hyun yang juga melakukan hal yang sama seperti Seul Bi di garis love yang dibuatnya.

mereka berhenti tepat ditengah-tengah dan tekunjuk Seul Bi mengeluarkan cahaya yang terang. tiba-tiba Seul Bi merasakan sakit dikepalanya lagi. tapi dia masih tidak mengingat apapun.

saat sadar, Seul Bi heran kenapa dia melakukan hal itu.


Seul Bi sudah selesai bekerja, Woo Hyun diam-diam mengikutinya dari belakang. Seul Bi berhenti dilampu merah pejalan kaki untuk menyebrang.

(ini perempatan jalan yang ada di episode 1. saat Woo Hyun akan menabrak Sung Yeol dengan sepedanya.)

Woo Hyun tiba-tiba berdiri disamping Seul Bi. melihat Woo Hyun, raut wajah Seul Bi berubah menjadi cemberut.

Seul Bi : "Apa menyakitkan karena tidak dapat mengingat?" tanyanya.
Woo Hyun : "lebih menyakitkan untuk menunggu." jawabnya.
Seul Bi : "Lalu, apa itu buruk untuk menyukai seseorang?" tanyanya lagi.
Woo Hyun : "Itu tidak buruk. Itu hanya menyakitkan."

Seul Bi memberitahu Woo Hyun kalau dia baru saja ditolak oleh Sung Yeol. dengan wajah sedih, Woo Hyun tanya, "Kau melakukannya?"

Seul Bi : "Tidak apa. tapi itu adalah pertama kalinya aku mengatakan pada seseorang aku menyukainya."


menyadari lampu menyebrang sudah hijau, Seul Bi langsung melangkah untuk menyebrang. tapi tiba-tiba sebuah mobil melaju kencang kearahnya. Woo Hyun yang melihat itu terkejut.

Woo Hyun langsung berlari untuk menarik Seul Bi.

secara otomatis scene berubah terhenti layaknya dipause, kemudian slow motion dan normal kembali.

Woo Hyun berhasil menarik Seul Bi ketepi sehingga dia bisa terhindar dari tabrakan itu.


dan terlihat Woo Hyun memeluk Seul Bi erat. Ia benar-benar terkejut dan ketakutan. Seul Bi ada dipelukan Woo Hyun, mendengar degub jantung Woo Hyun yang berdetak kencang.


Woo Hyun tiba-tiba mendorong Seul Bi dengan kesal. "Kau!!" serunya.

Seul Bi menunduk dan tampak linglung. sedangkan Woo Hyun melangkah untuk pergi.


Seul Bi jalan pulang kerumah dengan gontai. Woo Hyun mengikutinya dari belakang sedikit jauh.

Seul Bi mulai menangis karena ingatannya mulai bermunculan dikepalanya satu per satu.

saat ketika dirinya akan tertabrak.. sewaktu dia akan bunuh diri. (episode 1)


dan saat Woo Hyun mengatkan cinta padanya di arena bersepeda..

Woo Hyun : "Lee Seul Bi! datanglah kesisiku."

(episode 5)

dan kenangan saat di tempat sauna. saat pertama kali Woo Hyun menciumnya dengan permen karet.

(episode 10)


kenagan saat dia dan Woo Hyun berada ditaman. saat mereka saling memakaikan kalung ajaib yang mereka pakai.

Seul Bi : "Ini adalah kalung pertamaku."
Woo Hyun : "Kalung ini akan membawamu keorang yang tepat. ini akan membuat kita selalu bersama-sama."

(episode 19)


Seul Bi menangis mengingat itu semua. kini ingatannya telah kembali. Ia sedih karena sudah melupakan semua itu.


Woo Hyun yang tidak tahu ingatan Seul Bi sudah kembali, bilang pada Seul Bi kalau dia akan marah jika Seul Bi kembali ketempat tadi. Seul Bi diam tak menjawab, Ia menangis sedih.

Woo Hyun : "Maaf. Kau pasti terkejut. pergilah istirahat."

Woo Hyun kemudian melangkah untuk meninggalkan Seul Bi.


Seul Bi : "Puppyku.." serunya pada Woo Hyun seraya terisak.

Woo Hyun langsung menghentikan langkahnya. dan hanya terdengar suara detak jantung. (gak tau ini suara detak jantung siapa, jantungku kali ya :D)

Woo Hyun langsung menoleh pada Seul Bi yang menangis, kini mata Woo Hyun mulai berkaca-kaca. (aku juga!!!!)

Seul Bi : "Aku.., aku.." ucapnya terisak. "Aku minta maaf, aku mengingatnya terlambat." ucapnya terbata-bata.
Woo Hyun : "Seul Bi..." ucapnya terkejut mengetahui Seul Bi sudah mendapatkan kembali ingatannya.

Woo Hyun langsung memeluk Seul Bi erat. mereka berdua menangis.


Seul Bi : "Aku minta maaf, aku membuatmu menunggu."
Woo Hyun : "Aku merindukanmu. aku sangat merindukanmu."

mereka berdua tersenyum dalam tangis. (apa'an sih kata-kataku ini :D hihi)


keesokan harinya, semua berkumpul dikedai. Woo Hyun, Seul Bi dan sahabat-sahabat mereka.

Jae Suk dan Da Yool sibuk berfoto bersama.

Joo Ah dan Tae Ho menjadi semakin dekat dan mesra.

dan Ki Soo dan Young Eun masih sama, mereka selalu berdebat.


tak lama kemudian si playboy datang, eh maksudku Sung Yeol :D

Sung Yeol : "Party~ aku disini!" teriaknya ceria. Ia kemudian duduk disamping Ye Na.


Ki Soo : "Semua orang sudah disini." serunya.

Tae Ho : "Selamat untuk Seul Bi yang sudah kembali!" seru Tae Ho.

kemudian mereka semua bersulang bersama.


Ye Na : "Jangan sampai kau kehilangan ingatanmu lagi. Aku satu-satunya orang dengan ingatan yang buruk disini." ucapnya pada Seul Bi.

Young Eun menyahut kalau Ye Na tidak memiliki kecerdasan, bukannya ingatan. ingatan yang terjadi setelah itu. semua yang mendengar itu tertawa. Ye Na memasang wajah cemberut.


Woo Hyun tanya pada Seul Bi bagaimana dengan hadiah natalnya?

Seul Bi : "Hmm? aku..." ucapnya bingung.
Woo Hyun : "Kau adalah semua yang aku inginkan." ucapnya menggombal.

semua yang mendengar itu langsung berseru kesal. Woo Hyun tertawa.


lalu Woo Hyun bergaya seperti sedang mengambil sesuatu dari balik jaketnya kemudian berseru, "Hadiahku adalah aku!" lalu bergaya lucu.

semua yang melihat itu kembali kesal.


mereka kemudian saling berteriak, "Merry Christmas!"

dan mereka berfoto bersama..


Seul Bi dan Woo Hyun jalan berdampingan bersama-sama dan tampak mesra.


Narasi Seul Bi : "Kami kembali bersama-sama seperti terlihat bahwa kami ditakdirkan untuk bersama. kami saling mencintai lagi. cinta masa muda kami akan selalu teringat."

Narasi Woo Hyun : "Di 20 tahun yang indah kami, kami saling jatuh cinta lagi."

==== THE END ===

catatanku..
seneng lihat endingnya yang happy. walaupun menurutku kurang greget dan detail. karena banyak hal yang masih membuatku penasaran.

positif :
1.Seul Bi kembali lagi, bahkan sekarang dia menjadi manusia sungguhan, 
2.Seul Bi, Woo Hyun dan Sung Yeol bahagia, begitu juga dengan orang tua mereka. bahkan Woo Hyun dan Sung Yeol hidup bersama. 
3.Semanya menjadi berpasangan, walaupun Ye na tidak.
4.Joo Ah menunjukkan pada Tae Ho perasaannya yang sesungguhnya. dan Jae Suk merubah sikapnya yang dulunya tidak baik, sekarang menjadi 'a good man'.
5.Woo HYun kembali narsis lagi, itu yang terpenting :D hahaha

negatif : 
1.Sepertinya beberapa orang telah dilupakan. seperti Chun Sik dan temannya (walaupun CHun Sik muncul dalam beberapa detik saja). Bu So jin kemana? kenapa drama ini mudah sekali menghilangkan peran seseorang? awalnya Pak philip.. hmm.. lupakan!
2.Sung Yeol tidak memberitahu bahwa dia melihat Seul Bi. mikir itu jadi dongkol sendiri.
3.Dan akting Seul Bi yang selalu centil didepan Sung Yeol, tidak menunjukkan itu seperti Seul Bi (walaupun aku tahu Seul Bi kehilangan ingatannya) saat Sung Yeol berpikir kalau Seul Bi bukanlah Seul Bi, aku pikir dia adalah pria yang sangat pintar :D

berharap dramanya diedit ulang dan dibuat dengan sedetail mungkin :D hahaha

dan jadi pengen ini nih..

Boneka Iko dan Rai


dan juga ini..  'Crazy Love'


jealous lihat membernya crayon pop pegang Iko dan Rai T_T


Bonus Pic =)