November 30, 2014

SINOPSIS HIGH SCHOOL - LOVE ON EPISODE 17

Dilarang meng-COPAS SEMUA ARTIKEL yang ada didalam blog ini!!! tolong hargailah kerja keras penulis!!!




===== EPISODE 17 =====

Woo Hyun dan Seul Bi kembali kerumah Nenek Gong. bahkan Ji Hye juga ikut bersama mereka.

mereka bertiga terdiam dan canggung untuk bicara setelah insiden pengusiran dari rumah Sung Yeol.

untuk memecahkan rasa canggungnya, Seul Bi membuka suaranya dan bilang pada Ji Hye kalau Ji Hye bisa berbagi kamar dengannya.

Ji Hye tersenyum simpul seraya mengangguk. kemudian Seul Bi pergi ke kamar untuk menaruh tas.


Ji Hye berbalik untuk mengikuti Seul Bi ke kamar, tapi Woo Hyun mencegahnya dengan memegang tangan Ji Hye.

Woo Hyun : "Kembalilah. tidak ada tempat untuk anda disini."

Ji Hye hanya diam saja tidak menjawab apapun.

Woo Hyun melanjutkan kata-katanya. Ia bilang kalau Pak Hwang sedang menunggu Ji Hye.

Ji Hye : "Tidak bisakah kau juga menungguku?"

Woo Hyun diam dan menatap Ji Hye tajam.


[Episode 17 : Cinta? Aku Berharap Aku Dapat mengatakan, 'Aku Mencintaiumu!']

Ji Hye masuk ke kamar Nenek Gong. Ia  melihat-lihat foto Woo Hyun saat masih kecil yang terpajang diatas meja. Ia mengusap meja dengan lembut dan merasa sedikit terharu.

lalu Ji Hye membuka salah satu laci. Ia melihat sebuah kotak kemudian mengambilnya dan membuka kotak itu.

di dalam kotak itu, terdapat barang-barang masa kecil Woo Hyun. seperti foto kecil Woo Hyun, dan juga baju Woo Hyun ketika masih bayi.

Ji Hye melihat foto masa kecil Woo Hyun, Ia tersenyum dan sedikit terisak. lalu Ia mengambil baju Woo Hyun ketika masih bayi. Ji Hye mencium baju itu dengan rasa rindu.


tak lama kemudian Seul Bi masuk ke kamar. Ia langsung bertanya apakah Ji Hye khawatir tentang Sung Yeol? Ji Hye tidak menjawab.

Seul Bi : "Saya berharap Woo Hyun dan Sung Yeol bisa hidup bersama."

mendengar itu Ji Hye menoleh menatap Seul Bi. Seul Bi bilang kalau mereka berdua cocok dan saling melengkapi untuk menjadi keluarga.

Seul Bi : "Saya berharap Woo Hyun dan Sung Yeol bisa hidup berdampingan satu sama lain."
Ji Hye : "Kau pikir mereka bisa?"

Seul Bi percaya kalau mereka berdua bisa melakukan hal itu. Ji Hye kembali terdiam, Ia menatap foto Woo Hyun. dalam benaknya, Ia berharap hal seperti itu benar-benar terjadi.


Sung Yeol dan Ayahnya (Woo Jin) duduk termenung dirumah. Woo Jin menghela nafas panjang dan berseru kalau sekarang dirumah hanya ada dirinya dan Sung Yeol saja (seperti dulu).

Woo Jin : "Apapun yang kau inginkan, Jangan menghancurkan dirimu sendiri untuk mendapatkannya."

Sung Yeol menyahut kalau sekarang dia sudah datang terlalu jauh untuk berhenti. Ia meminta Ayahnya untuk berhenti menasehatinya. Ia meminta pada Ayahnya untuk membayangkan saja dia seolah-olah hilang.

(tak tampak maksudnya? Invisible man gitu?)

setelah mengatakan itu, Sung Yeol beranjak pergi. melihat itu, membuat Woo Jin sedikit berteriak kesal pada Sung Yeol.

Woo Jin : "Kau pikir aku bisa 'berpikir' bahwa anakku menghilang?"

Woo Jin menghela nafas panjang. Ia mengusap wajahnya dan tampak frustasi.


Ke esokan harinya, Woo Hyun dan Seul Bi berangkat ke sekolah bersama.

Seul Bi tanya pada Woo Hyun apakah dia tidak bisa memberi Ji Hye kesempatan lagi?

Woo Hyun menyahut kalau hal semacam itu hanya diberikan oleh orang-orang yang memiliki kekuasaan dan semacamnya.

Seul Bi bilang kalau ini semua adalah kesalahan mereka. bahkan Ji Hye tidak punya uang ataupun rumah.

Seul Bi : "Kau bisa membiarkannya tinggal.."
Woo Hyun : "Hey! rumahku bukan untuk siapapun yang bisa tinggal begitu saja."
Seul Bi : "Dia bukan orang lain. Dia adalah Ibumu."

mendengar itu Woo Hyun langsung menghentikan langkahnya. Ia menoleh pada Seul Bi dengan kesal seraya bilang kalau dia bukan Ibunya.

Seul Bi : "Kau tahu, kalian berdua mengerikan (maksudnya, Woo Hyun dan Sung Yeol). kalian berdua sama-sama mengatakan dia bukanlah Ibu kalian. bayangkan bagaimana perasaannya."
Woo Hyun : "Anggap saja aku mengakuinya sebagai Ibuku. lalu bagaimana dengan Sung Yeol?"
Seul Bi : "Jika ini karena Sung Yeol.."

Woo Hyun memotong kalau Sung Yeol membutuhkan Ibunya. Seul Bi menyahut kalau Woo Hyun juga membutuhkan Ibunya. tidak bisakah dia berbagi?

Seul Bi : "Kau begitu hangat pada setiap orang yang bukan siapa-siapa dan memanggil mereka 'Ibu'. Manusia begitu aneh!"

Woo Hyun tertawa mendengar ucapan Seul Bi. Ia tanya pada Seul Bi, lalu apakah setiap wanita di Korea adalah Ibunya?


sesampainya disekolah, Woo Hyun menghampiri Sung Yeol yang sedang berada diloker. raut wajah Woo Hyun tampak terlihat kesal.

Woo Hyun : "Kau bahagia sekarang, bahwa semua orang sudah pergi?"
Sung Yeol : "Tidak untuk Seul Bi."

Sung Yeol tanya apa rahasia Seul Bi. dengan kesal Woo Hyun bilang pada Sung Yeol untuk menghilangkan minatnya pada Seul Bi.

Sung Yeol : "Akankah terjadi sesuatu jika aku mengatakan sesuatu tentang Seul Bi?"


tiba-tiba Jae Suk datang menghampiri mereka. Ia berseru kalau yang Ia dengar barusan terdengar menarik.

Woo Hyun : "Jangan lakukan apapun yang akan membuatmu menyesal."

setelah mengatakan itu, Woo Hyun pergi. saat Jae Suk akan mengatakan sesuatu, Sung Yeol menutup pintu lokernya kemudian pergi begitu saja mengacuhkan Jae SUk.

Jae Suk yang melihat Sung Yeol mengabaikannya tampak begitu kesal.

Jae Suk : "Kalian lebih baik tidak mengacuhkanku!" teriaknya kesal.


Pak Kim masuk ke kelas untuk mengajar. murid-murid dikelas langsung bersorak ketika melihat Pak Kim. mereka semua memberikan tepuk tangan yang meriah untuk Pak Kim. Pak Kim tersenyum senang bisa kembali mengajar.

Pak Kim menyuruh mereka untuk tenang. kemudian Ia memperhatikan anak didiknya dikelas. setelah itu Pak Kim blang kalau ini sangat baik bisa melihat murid-murid kesayangannya lagi.

teman Da Yool yang gendut berseru, Ia tanya darimana saja Pak Kim? Ia mengeluh kalau Guru P.E (Pak Yoon), membuat mereka seperti dineraka.

Pak Kim : "Ya! Aku minta maaf. Akankah kalian memaafkanku?"

Tae Ho langsung berseru, memaafkan dengan gratis? Byung Wook menyahut, Ia meminta Pak Kim mentraktir mereka semua Pizza. teman Da Yool yang gendut ikut berseru untuk mentraktir mereka Ayam goreng juga. semua murid bersorak.

akhirnya Pak Kim mengiyakan permintaan mereka, dengan syarat mereka harus mendapatkan nilai yang bagus untuk ujian yang akan datang.


Usai pelajaran, Pak Kim menyerahkan uang gaji kerja paruh waktu milik Joo Ah.

Pak Kim : "Ini gaji milikmu yang sudah ditipu dari 31.500 Won, Bukalah."
Joo Ah : "Bagaimana bisa anda?"

Pak Kim bilang kalau bossnya Joo Ah pemilik toko itu merasa bersalah pada Joo Ah.

Joo Ah merasa senang. Ia mengucapkan terima kasih pada Pak Kim. Ia juga bilang pada Pak Kim, terkadang Ia merindukan Pak Kim. Pak Kim tersenyum dan mengangguk pelan.

Joo Ah memberi hormat kemudian pergi. Pak Kim bergumam kalau dia merindukan anak didiknya setiap hari.


semua murid dikelas belajar untuk ujian yang akan diadakan. diam-diam Sung Yeol melirik ke tangan Seul Bi. Seul Bi yang mengetahui itu, langsung menyembunyikan tangannya kebelakang.

Sung Yeol menjadi semakin curiga karena lagi-lagi Ia melihat simbol aneh yang ada ditangan Seul Bi mengeluarkan cahaya.

semua murid tiba-tiba menoleh pada Seul Bi dan melihat cahaya aneh dari tangannya.


Woo Hyun yang menyadari Seul Bi dalam bahaya, segera membuat bola kertas. Ia lalu melemparkan bola kertas itu pada Sung Yeol untuk mengalihkan perhatian.

Sung Yeol langsung beranjak dari duduknya dan terlihat marah. Woo Hyun juga beranjak dari duduknya dan menunjukkan wajah kesalnya.

Jae Suk yang lagi malas-malasan menjadi kesal, Ia langsung berseru pada Woo Hyun dan Sung Yeol untuk tidak bertengkar antara saudara.

Suk Hoon juga ikut kesal, Ia berseru apa yang salah dengan mereka berdua. salah seorang murid menyeletuk kalau hal ini pasti sangat sulit juga untuk Guru Etika (Ji Hye).

Bel berbunyi. tepat ketika itu Ji Hye masuk kedalam kelas. semua murid kembali ke tempat duduk masing-masing.


dan..

Ujian sudah dimulai, Ji Hye berkeliling untuk memeriksa jika terjadi kecurangan.

semua murid fokus mengerjakan soal ujian. tapi tidak dengan Sung Yeol. bukannya mengerjakan soal ujian, dia malah memandangi tangan Seul Bi dari mejanya.

Woo Hyun melirik pada Sung Yeol yang mengamati Seul Bi. mau tak mau Ia harus menahan amarahnya.

Ji Hye melihat Sung Yeol yang malas-malasan dan tidak mengerjakan soal ujiannya, Ia mengetuk meja Sung Yeol dengan tongkat yang dibawanya untuk memberi peringatan.


tiba-tiba hal aneh terjadi. soal ujian tiba-tiba saja menghilang. dan hal itu terjadi diseluruh lembar ujian murid-murid dikelas.

mereka menjadi ribut melihat keanehan itu. dan membolak-balik kertas ujian dengan bingung.

tak lama kemudian semua kembali normal. soal ujian yang menghilang muncul kembali seperti semula. Seul Bi terdiam dan merasa curiga dan begitu  janggal.

ternyata, diluar kelas, Byung Chul (senior Seul Bi) sedang berdiri mengamati ujian. dia-lah yang menyebabkan keanehan terjadi dikelas.

(Byung CHul ini sengaja melakukannya, supaya Seul Bi dicurigai oleh teman-temannya. dengan begitu Seul Bi akan gagal menjadi manusia jika ketahuan. hm,, dasar licik!)


Ujian selesai, Ye Na dan Seul Bi bertugas mengumpulkan kertas ujian. Seul Bi terakhir mengumpulkan kertas ujian di meja guru.

dan setelah Seul Bi menaruh kertas ujian itu, Byung Chul kembali melakukan aksinya dengan menghilangkan kertas ujian yang sudah terkumpul dimeja guru.

Ji Hye menjadi bingung karena tidak menemukan kertas ujian diatas meja. Ia memeriksa kesekeliling meja tapi tetap tidak bisa menemukannya.

Ji Hye berseru kalau lembar ujiannya hilang. semua murid jadi merasa heran karena lembar ujiannya hilang lagi dengan anehnya.


Jae Suk langsung berseru pada Seul Bi, bukankah ini kesalahannya? semua mata langsung tertuju pada Seul Bi.

Woo Hyun menyahut, bagaimana hal ini bisa menjadi kesalahannya bahwa lembar ujiannya hilang?

Jae Suk : "Aku dengar kau memiliki kekuatan super power. pergi temuknlah!" ucapnya pada Seul Bi.

dengan kesal Woo Hyun memaki Jae Suk. Seul Bi beranjak dari duduknya menuju kedepan.


Seul Bi kembali kemeja guru untuk memeriksa. dan tepat ketika itu Byung Chul mengembalikan kertas ujian keatas meja.

Seul Bi mengambil lembar ujian itu dan bilang pada Ji Hye kalau Ia menemukannya.

Ji Hye langsung mengambil kertas ujian itu dari Seul Bi. semua murid berseru mengenai keanehan yang terjadi.

Woo Hyun tampak terlihat cemas dengan Seul Bi. Ji Hye menatap Seul Bi dengan aneh, tapi Ia tidak mengatakan apapun. Ji Hye langsung meninggalkan kelas.

dibangkunya, Sung Yeol diam-diam juga terlihat cemas.


jam istirahat, Woo Hyun, Seul Bi dan Ki Soo berjalan beriringan dilorong.

Ki Soo bilang pada Woo Hyun dan Seul Bi kalau dia merasa aneh. Ia pikir pergelangan tangan Seul Bi bersinar...

Woo Hyun langsung menyahut kalau itu adalah trik cerminnya. Ia mencoba meyakinkan Ki Soo.

Ki Soo : "Aku tahu itu! tapi tunggu.., Tae Ho tidak memalingkan matanya dari Seul Bi."

tanpa sengaja Seul Bi melihat Ye Na yang menuju kekantin. Ia langsung bilang pada Woo Hyun kalau dia akan pergi makan dengan Ye Na. kemudian Seul Bi segera berlari menyusul Ye Na.

Woo Hyun menggelitiki Ki Soo seraya tanya apa dia lapar? Ki Soo berseru kalau Woo Hyun menyentuh bagian sensitifnya. Ia mencoba berontak karena Woo Hyun menggelitikinya terus-terusan.


Ye Na makan sendirian dikantin. tidak jauh dari situ, Young Eun dan teman-teman yang lain juga sedang makan bersama.

diam-diam Young Eun mencuri pandang ke Ye Na yang makan sendirian tanpa seorang teman. sebenarnya Ia merasa sedikit sedih.


tak lama kemudian Seul Bi datang. Ia duduk didepan Ye Na. dengan kesal Ye Na berseru apakah ini tampak lucu bagi Seul Bi?

Seul Bi bilang kalau dia bisa saja makan sendirian tanpa Ye Na, jadi mari untuk makan bersama-sama.

Ye Na : "Berhenti berpura-pura untuk menjadi manis! dan Kau!"

tiba-tiba Ye Na mencengkram tangan Seul Bi. Hal itu membuat Seul Bi menjadi takut.

Ye Na memeriksa tangan Seul Bi seraya bilang kalau Ia melihat sesuatu bersinar, itu sangat aneh.

Seul Bi mengalihkan pembicaraan dengan memuji kuku Ye Na yang terlihat cantik. Ia tanya apa Ye Na mengecatnya sendiri?

Ye Na menjawab Ibunya yang melakukan. Ibunya bertindak seperti dia memberinya dunia setelah melakukan hal seperti itu padanya.

Seul Bi : "Jadi kau dekat dengan Ibumu?"
Ye Na : "aku tidak dapat melakukan apa-apa saat dia mengomel begitu banyak."

menyadari Seul Bi mengalihkan pembicaraan, dengan kesal Ia tanya kenapa mengubah topik? Seul Bi baru saja membuatnya bingung.


Ye Na kembali celingukan melihat tangan Seul Bi. Ia kembali bertanya apa yang ada dipergelangan tangannya.

tepat ketika itu Joo Ah datang dan bergabung untuk makan bersama mereka. dan tak lama kemudian Tae Ho ikut bergabung bersama mereka. Ia duduk disamping Seul Bi.

Tae Ho menyapa Joo Ah dengan imutnya. Hal itu membuat Joo Ah merasa aneh. Ia tanya apa yang Tae Ho inginkan.

Tae Ho bilang kalau ada sesuatu yang ingin dia temukan (pastikan!). saat mengatakan itu, Tae Ho menoleh dan menatap pergelangan tangan Seul Bi. bahkan Ia makan sambil terus menatap tangan Seul Bi tanpa mengalihkan pandangannya sedikitpun.


melihat Seul Bi terancam, Woo Hyun langsung berseru pada Tae Ho untuk berhenti menatap Seul Bi. setelah itu Woo Hyun mengajak Seul Bi pergi untuk mengambil minum.

melihat itu, Tae Ho langsung mengangkat makanannya dan pergi mengikuti Woo Hyun dan Seul Bi.

(haha.. lucu ekspresinya Tae Ho :D)

Joo Ah yang melihat itu, langsung mengikuti Tae Ho dengan kesal.

melihat semua pergi meninggalkannya, merasa kesal. Ia langsung membanting sendoknya.

Ye Na : "Ahh.. Ibu!!! anak-anak itu meledekku!!" rengeknya kesal.


Seul Bi sedang berdiri sendirian disalah satu sudut sekolah. tiba-tiba Tae Ho berlari menghampirinya dan langsung mencengkram tangan Seul Bi.

Tae Ho : "Akhirnya hanya kita berdua."
Seul Bi : "Apa yang kau lakukan? lepaskan!" serunya.
Tae Ho : "Aku akan membiarkanmu pergi setelah memeriksa sesuatu."

Seul Bi berteriak menyuruh Tae Ho pergi. bahkan Ia mencoba untuk menendang Tae Ho. tapi dengan sigap Tae Ho bisa menghindari tendangan Seul Bi.

Tae Ho : "Aku yakin aku melihatnya! itu bersinar!"


saat Tae Ho akan memeriksa tangan Seul Bi, Joo Ah datang untuk menyelamatkan Seul Bi. Ia berdiri ditengah-tengah untuk menghalangi Tae Ho.

Joo Ah bilang pada Tae Ho kalau ada sesuatu yang ingin Ia katakan.

Tae Ho : "Hah? tunggu satu detik, ini akan segera selesai."
Joo Ah : "Aku menyukaimu!" teriaknya.

hal itu membuat Tae Ho terkejut mendengar ucapan Joo Ah. Ia langsung melepaskan cengkramannya pada Seul Bi dan diam mematung.

Joo Ah berbalik melihat Seul Bi. Ia memberikan kode pada Seul Bi untuk segera pergi. Seul Bi langsung menuruti Joo Ah untuk segera pergi dari situ.

Tae Ho : "Katakan itu sekali lagi!" ucapnya dengan terbata-bata dengan wajah terkejut.

Joo Ah tidak mengatakan apapun. Ia terlihat aneh, dan langsung berlari pergi dari hadapan Tae Ho.

Tae Ho : "Hari ini hari pertama kita!" teriaknya.


dirumah, Seul Bi sedang bersama Ji Hye dikamar. Ia menghiasi kuku Ji Hye dengan kutek.

Ji Hye tanya ada apa dengan ini? Seul Bi bilang kalau temannya mengatakan bahwa Ia melakukan hal seperti ini pada Ibunya ketika Ibunya mengomelinya.

dan dia bilang ini adalah bagaimana cara untuk membuat Ibunya menjadi lebih baik.

Ji Hye : "Kau ingin membuatku untuk menjadi lebih baik? Kenapa?"
Seul Bi : "Karena anda Ibu Woo Hyun dan Sung Yeol."

dengan sedih Ji Hye bilang kalau dia tidak layak untuk menjadi Ibu.

Seul Bi : "Ibu, Ayah, anda tidak perlu layak untuk menjadi salah satunya. selama anda memiliki cinta. anda mencintai mereka, kan?"


Seul Bi selesai mengecat kuku Ji Hye. saat Ia menutup tempat kutek, Ji Hye melihat sesuatu yang aneh dipergelangan Seul Bi. Ji Hye tanya apa itu? Seul Bi langsung mengalihkan pembicaraan, Ia bilang akan pergi untuk melihat Woo Hyun.

setelah Seul Bi pergi, Ji Hye memandangi kukunya seraya tersenyum.


Seul Bi menghampiri Woo Hyun yang sedang tertidur. diam-diam Ia memberi kutek pada kuku Woo Hyun. bahkan Seul Bi tersenyum-senyum sendiri melihat keusilannya.


tak lama kemudian Woo Hyun terbangun karena merasakan sesuatu pada tangannya. ketika mendongakkan kepala, dilihatnya Seul Bi sedang menghiasi kukunya dengan kutek.

Woo Hyun : "Hey! Apa yang kau lakukan?"
Seul Bi : "Jangan menghapusnya." serunya seraya tersenyum.

setelah mengatakan itu, Seul Bi langsung kabur dan melarikan diri dari Woo Hyun.


Woo Hyun berteriak memanggil Seul Bi, Ia langsung beranjak untuk mengejar Seul Bi.

Seul Bi lari masuk kedalam kamar. tepat ketika itu Woo Hyun berpapasan dengan Ji Hye yang baru saja keluar dari kamar.

Ji Hye tersenyum melihat Seul Bi ternyata tadi berlarian untuk menghindari Woo Hyun.

Ji Hye bilang kalau Seul Bi memiliki kekuatan (daya tarik) untuk membuat orang bahagia. itulah kenapa Sung Yeol juga menyukai Seul Bi.

Ji Hye memberi nasehat pada Woo Hyun untuk tidak merasa buruk terhadap diri sendiri. karena suatu hari nanti, dia (Sung Yeol) pasti mengerti.


Woo Hyun sedang berada dikamarnya, Ia duduk dimeja belajarnya.

Woo Hyun : "Dia (Byung Chul) membuat anak-anak mencurigainya (yang dimaksud Seul Bi). Apa itu berarti bahaya yang lebih akan datang?" ucapnya sendirian.

Woo Hyun tampak terlihat cemas.


tak berapa lama, seseorang mengetuk pintu kamarnya. Seul Bi masuk seraya tersenyum lebar pada Woo Hyun. Ia bilang akan menghapus kutek yang ada dikuku Woo Hyun.

mereka berdua duduk berhadapan ditempat tidur. Woo Hyun mengulurkan tangannya dan berseru Seul Bi memang harus menghapusnya.

Seul Bi menyuruh Woo Hyun untuk memohon terlebih dulu padanya.

Woo Hyun : "Kau sungguh-sungguh?"

Seul Bi tersenyum lebar seraya mengangguk. Woo Hyun mulai memohon pada Seul Bi dengan memasang wajah imut, bahkan Woo Hyun mengedipkan matanya berkali-kali. (like this scene!)

melihat sikap Woo Hyun, Seul Bi berseru pada Woo Hyun untuk tidak melakukannya lagi.

mendengar itu, Woo Hyun semakin menggoda Seul Bi dengan memasang wajah imutnya seraya bersuara Aegyo "kenapa tidak?" ucapnya berulang-ulang. Seul Bi tertawa melihat tingkah lucu Woo Hyun.


Seul Bi mulai menghapus kutek yang ada dikuku Woo Hyun satu-persatu. melihat kutek itu dengan mudahnya terhapus, Seul Bi menjadi sedih. Ia berpikir seandainya saja tanda yang ada dipergelangan tangannya bisa terhapus dengan mudah seperti itu.


tiba-tiba Seul Bi mengarahkan kapas yang dipegangnya kearah tanda yang ada dipergelangan tangannya.

Woo Hyun kaget melihat apa yang dilakukan Seul Bi. dengan frustasi Seul Bi menggosok-gosokkan kapas ditanda itu dan berharap bisa terhapus seperti halnya kutek. tanpa sadar, Seul Bi mengeluarkan air mata dan mulai menangis.

(ini pertama kalinya aku lihat Seul Bi nangis!! dan aku merasa sekarang Seul Bi benar-benar seperti manusia :D)

Seul Bi : "Aku berharap aku bisa menghapus ini juga." ucapnya sedih.
Woo Hyun : "Apa yang kau lakukan?"

Woo Hyun menghentikan Seul Bi yang terus menggosok tangannya. Seul Bi menangis sedih.


Woo Hyun : "Ini akan baik-baik saja. Jangan terlalu khawatir."

Woo Hyun meraih tangan Seul Bi, Ia meniup tanda yang ada dipergelangan Seul Bi dengan lembut dan hati-hati.

melihat apa yang dilakukan Woo Hyun untuknya, Seul Bi terharu dan semakin sedih.

(scene ini sukses membuat sy nangis termewek-mewek T_T)


keesokannya disekolah, terjadi kehebohan dikantor karena soal ujian yang menghilang. Ji Hye mencari disekitar mejanya tapi tidak bisa menemukan lembar jawabannya.

Pak Yoon : "Lembar jawabannya menghilang? Bagaimana mungkin?" serunya pada Ji Hye. "Kau tidak mengunci lemari ketika kau meninggalkan pekerjaan kemarin?" tanyanya.

Ji Hye bilang dia sudah menguncinya. Pak Yoon berseru dia harus memeriksa CCTV.

Pak Yoon kembali bertanya pada Ji Hye, apa ada salah satu murid yang bertindak aneh saat mengumpulkan lembar ujian? Ji Hye diam dan memikirkan sesuatu.

melihat ekspresi Ji Hye, Pak Yoon meyakini kalau ada sesorang yang bertindak aneh. Ia tanya siapa orangnya?

Ji Hye tidak menjawab pertanyaan Pak Yoon. Ia beranjak dari duduknya dan pergi. sebelum itu Ji Hye bilang dia perlu satu detik. dia perlu memeriksa lebih dalam lagi.

diam-diam Suk Hoon yang sedang berada dikantor guru, mendengar percakapan mereka.


dikelas, murid-murid menyudutkan Seul Bi kedepan kelas. mereka mencurigai Seul Bi adalah pelaku yang mengambil lembar ujian.

Suk Hoon : "Kau sudah bertingkah aneh. Kau mengambil lembar jawaban, kan?"

yang lain bertanya "apakah itu benar?", "kau benar-benar memiliki kekuatan super power?"

Seul Bi ketakutan, Ia diam saja tak menjawab. Joo Ah menghampiri Seul Bi untuk menyelamatkannya.

Joo Ah : "Apakah dia ini Harry Potter? Apakah kalian memiliki bukti bahwa dia melakukannya?" teriaknya kesal.

murid-murid yang menyudutkan Seul Bi mencengkram tangan Seul Bi untuk melihat apa yang tersembunyi dibalik pergelangan tangan Seul Bi.

Seul Bi memegang pergelangan tangannya yang terdapat tanda dengan sangat erat.

tidak jauh dari situ, Jae Suk tersenyum senang, mengamati Seul Bi yang tersudut.


Sung Yeol tiba-tiba datang. Ia bilang pada yang lain kalau Ia melihat Guru Etika membawanya kemarin. Ia menyuruh yang lain untuk pergi dan tanya pada Guru Etika.

Jae Suk : "Dia adalah Ibumu. pergilah tanya padanya." sahut Jae Suk.

Sung Yeol tidak menggubris Jae Suk, Ia menarik Seul Bi dari murid-murid yang menyudutkannya.

ketika akan membawa Seul Bi pergi, Ia berpapasan dengan Woo Hyun. karena merasa aneh dan terjadi sesuatu, Woo Hyun membiarkan Sung Yeol membawa Seul Bi pergi.


Jae Suk : "Mungkin, anak Biologis-lah yang harus bertanya. dimana lembar jawabannya?" serunya meledek Woo Hyun.
Woo Hyun : "Ini sebenarnya bagus untukmu. lagipula kau akan mendapatkan tempat terkahir (nilai jelek). bukankah ini lebih baik daripada melaporkan pada orang tuamu?"

Woo Hyun menatap Jae Suk tajam.


Sung Yeol membawa Seul Bi ke ruang Istirahat sekolah. Sung Yeol menyuruh Seul Bi untuk tidak kembali kekelas dan tetap tinggal. Seul Bi mengangguk dan mengucapkan terima kasih.

Sung Yeol : "Jangan berterima kasih padaku. aku tidak menolongmu."
Seul Bi : "Tapi tetap saja, terima kasih."
Sung Yeol : "Jangan berterima kasih padaku atau meminta maaf padaku mulai sekarang."

setelah mengatakan itu, Sung Yeol pergi. Seul Bi menatap pergelangan tangannya, lalu Ia berguman dimana dia akan menemukan lembar jawaban ujian?


Woo Hyun dan Sung Yeol berbicara berdua. Woo Hyun bilang anak-anak sekarang sudah tahu.

Sung Yeol : "Tidakkah kau berpikir seseorang membantuku?"
Woo Hyun : "Aku kira dia (Byung Chul) ingin hal yang sama seperti yang kau lakukan."
Sung Yeol : "Benarkah? kalau begitu dia akan mengambil Seul Bi suatu saat."

Sung Yeol menyuruh Woo Hyun untuk menyerah saja. itu adalah satu-satunya cara yang aman dan mereka berdua bisa tetap hidup didunia bersama-sama. setelah mengatakan itu, Sung Yeol pergi.

Woo Hyun sangat kesal, Ia memaki Sung Yeol brengs*k.


Seul Bi pergi ketoko perhiasan. Ia melihat sebuah kalung dan terlihat puas. setelah itu Seul Bi pergi.

(sepertinya Seul Bi membenarkan kalung milik Ji Hye yang rusak.)


Seul Bi sudah berada dikedai bersama Woo Hyun. mereka berdiri didepan papan kedai.

sepertinya Woo Hyun membuat pinboard dikedai untuk pengunjung. jadi, pengunjung yang datang bisa menuliskan apa keinginan mereka.

Seul Bi tanya pada Woo Hyun darimana dia mendapatkan ide seperti ini? Woo Hyun bilang anak-anak tidak dapat mengatakan segala sesuatu yang mereka ingin katakan. jadi mereka bisa menulis apa yang ada dipikiran mereka di pinboard itu.

Seul Bi mulai membaca tulisan dari pengunjung yang sudah tertulis di pinboard. seperti, "Aku ingin mendapatkn tempat pertama!", "Aku tidak ingin belajar!". dan yang lainnya..

Seul Bi menunjuk salah satu tulisan yang familiar. Ia berseru kalau itu adalah tulisan tangan Woo Hyun.

tertulis : [mari kita tinggal bersama.]

Woo Hyun tersenyum lebar. Seul Bi bilang semua tulisan ini ada harapan. Woo Hyun membenarkan. Woo Hyun menyuruh Seul Bi untuk menulis juga.

Seul Bi dan Woo Hyun mengambil pena. Seul Bi terdiam dan bingung harus menulis apa. ketika melihat Woo Hyun menggambar sebuah hati, Seul Bi mengikutinya. dan mereka membuat garis yang terhubung untuk gambar hati yang sudah mereka gambar. Woo Hyun dan Seul Bi saling memandang dan tersenyum ceria.

Woo Hyun : "Semoga semua harapan menjadi kenyataan! Yap!" seru Woo Hyun bergaya seperti pesulap.

Seul Bi mengikuti gaya Woo Hyun.


Ki Soo dan Yo Han sedang memasang stiker sayap (malaikat) dikaca jendela kedai. Woo Hyun dan Seul Bi keluar untuk melihat.

melihat mereka menempel sayap malaikat, Woo Hyun protes, Ia tanya pada Ki Soo dan Yo Han apa yang sedang mereka lakukan.

Ki Soo bilang ini adalah foto-zone mereka. Ki Soo memberitahu ini adalah ide bagus dari Yo Han.

Woo Hyun : "Dari semua gambar..."

Ki Soo tidak menggubris Woo Hyun, Ia malah menyuruh Seul Bi untuk mencoba pertama kali. Ki Soo menyuruh Seul Bi untuk berdiri tepat ditengah-tengah sayap.

Woo Hyun tidak sanggup melihat Seul Bi, Ia menutup wajahnya dengan tangannya. sedangkan Ki Soo asik memfoto Seul Bi.


Seul Bi : "Siapa yang menemukan gagasan bahwa malaikat malaikat memiliki sayap?"

Yo Han bilang itu hanyalah dongeng. mereka ingin malaikat bisa juga terbang.

Seul Bi : "Aku yakin mereka bisa terbang tanpa sayap."

Woo Hyun menghela nafas sesak, Ia benar-benar tak sanggup mendengarkan lagi.

Ki Soo : "Malaikat harus membutuhkan sayap mereka. atau mereka tidak ingin menjadi malaikat."
Woo Hyun : "Hay!! berhenti mengatakan malaikat! Ayo tempelkan sayap tepat dimulutmu." serunya pada Ki Soo,

Woo Hyun merasa kesal, Ia menarik bibir Ki Soo dan menariknya pergi. Yo Han mengikuti Woo Hyun dan Ki Soo masuk kedalam kedai.


Seul Bi masih asik berdiri didepan stiker sayap, Ia bahkan melambaikan tangannya seolah-olah memiliki sayap sungguhan.

tepat ketika itu Joo Ah datang ke kedai untuk kerja paruh waktu. melihat tingkah Seul Bi, Joo Ah terlihat khawatir.

(aku curiga,, sepertinya Joo Ah sudah tau siapa Seul Bi sebenarnya..)

Seul Bi memberitahu kalau Yo Han dan Ki Soo membuat foto-zone, Ia lalu tanya apakah Joo Ah menyukainya?

Joo Ah diam tidak menjawab, Ia menatap Seul Bi dan tersirat rasa cemas diraut wajahnya.

Seul Bi berterima kasih pada Joo Ah karena menyelamatkannya kemarin dan kemarinnya lagi. Joo Ah tetap diam dan memandang Seul Bi lekat.

tiba-tiba terdengar suara teriakan dari Tae Ho yang memanggil Joo Ah.

Tae Ho : "Sayang!! Biarkan aku membantu pekerjaanmu!"


Joo Ah balik mengucapkan terima kasih pada Seul Bi karena dia dalam kesulitan besar.

Tae Ho yang menghampiri Joo Ah, tanya apa yang harus dia lakukan pertama kali.

melihat Seul Bi berdiri disamping Joo Ah, Tae Ho menyapanya. Ia tanya apa yang ada dibelakang Seul Bi.

Joo Ah mengalihkan pembicaraan, dengan menyuruh Tae Ho untuk kembali kekelas kursus nya. setelah itu Joo Ah masuk kedalam kedai.

Tae Ho berteriak memanggil-manggil Joo Ah, tapi Joo Ah mengacuhkannya. Tae Ho berguman kalau Joo Ah begitu dingin padanya. Ia tanya pada Seul Bi apa dia melakukan sesuatu hal yang salah?

Seul Bi : "Beberapa dari manusia, tidak mengungkapkan dengan mudah terima kasih dan cinta."


Woo Hyun duduk sendirian disebuah bangku taman. Ia terlihat cemas dan memikirkan sesuatu.

Woo Hyun kembali mengingat ketika Sung Yeol mengatakan "jika aku mengatakan sesuatu tentang Seul Bi, kau dan Seul Bi selamanya akan.."


Woo Hyun juga teringat ucapan Woo Jin, Ayah Sung Yeol yang mengatakan kalau dia tidak bisa melepaskan pandangannya pada Sung Yeol. terlebih lagi ketika Sung Yeol melakukan sesuatu.

saat itu, Woo Jin menemui Woo Hyun didepan rumahnya. Woo Jin bilang, tidak ada orang lain yang bisa ia tanyai mengenai Sung Yeol selain Woo Hyun.


Woo Hyun juga teringat ketika Seul Bi menangis sedih ketika mencoba menghapus tanda yang ada dipergelangan tangannya.

Woo Hyun menghela nafas panjang. sepertinya ia tahu harus melakukan apa untuk kebaikan Seul Bi dan orang-orang yang ada disekitarnya.


Woo Hyun kembali kekedai. Ia melihat Ji Hye duduk dikedai menunggunya. melihat Woo Hyun datang, tanpa basa-basi, Ji Hye tanya apa yang telah terjadi hari ini dan kemarin.

Ji Hye : "Kau tahu sesuatu, kan?"

Woo Hyun balik bertanya, apakah Ji Hye sudah menemukan lembar jawaban? Ji Hye menjawab belum.

Ji Hye : "Anak-anak hidup bergantung dengan itu."
Woo Hyun : "Ini sangat menyedihkan bahwa hidup bergantung pada lembar jawaban. aku ingin tahu, apa itu adalah jawabannya. apakah ada jawaban yang tepat untuk hidup?"

Ji Hye meminta Woo Hyun untuk mengatakan padanya apa yang sebenarnya terjadi. Ji Hye bilang mari menemukan jawabannya bersama-sama.

Woo Hyun : "Aku memiliki sebuah hal untuk ditanyakan."


dan scene tiba-tiba beralih pada Woo Jin dan Ji Hye yang berbincang berdua. mereka bertemu disebuah restaurant.

dengan kesal Woo Jin tanya apa yang sedang Ji Hye lakukan. Ji Hye bilang dia tidak bisa lagi meninggalkan Woo Hyun begitu saja dan membiarkannya hidup dengan Seul Bi sendirian.

Woo Jin : "Bagaimana dengan Sung Yeol! Tidakkah kau mengkhawatirkannya?"
Ji Hye : "Keduanya adalah anakku. aku akan menunggu sampai mereka menerimaku." Ji Hye menatap tajam pada Woo Jin, "Aku memiliki suatu hal untuk ditanyakan. ini tentang Seul Bi..."


ditempat lain, Woo Hyun bertemu dengan Sung Yeol. Woo Hyun menyuruh Sung Yeol untuk menjaga Seul Bi baik-baik. dengan dingin Sung Yeol bilang dia bisa menjaga Seul Bi.

Woo Hyun : "Kita tidak akan bisa melihatnya lagi jika dia menghilang."
Sung Yeol : "Itu akan adil untuk kita berdua."
Woo Hyun : "Ini jauh lebih baik dari pada dia menghilang selamanya."
Sung Yeol : "Kau percaya padaku?"

Woo Hyun menjawab dia percaya pada Sung Yeol. mendengar itu Sung Yeol tanya kenapa?

dengan mata berkaca-kaca Woo Hyun bilang karena Sung Yeol juga menyukainya.

Woo Hyun : "Karena kau juga ingin untuk tinggal bersamanya, bahkan dengan cara ini atau yang lain. Jangan biarkan Seul Bi kembali padaku apapun yang terjadi. Sungguh."


Seul Bi sedang ada dikamar sendirian. Ia membaca surat yang Ia dapatkan dari Sung Gook dulu.

(surat yang berisi mengenai tanda malaikat yang ada dipergelangan tangannya)

Seul Bi membaca surat itu dengan khawatir. Ia lalu melihat pergelangan tangannya.

(sepertinya Seul Bi cemas memikirkan sesuatu mengenai dirinya jika sampai menghilang dan Woo Hyun yang akan lupa tentangnya)


tak lama kemudian Seul Bi keluar dari rumah Woo Hyun dengan membawa kopernya. diluar Sung Yeol sudah menunggunya.

sebelum pergi, Seul Bi melihat gembok yang sudah dikuncinya dipagar rumah Woo Hyun dengan raut wajah sedih. Sung Yeol diam saja mengawasi Seul Bi dari belakang.

lalu Seul Bi berbalik pada Sung Yeol, setelah menguatkan hatinya, Seul Bi mengajak Sung Yeol untuk pergi.

Sung Yeol mengambil tas milik Seul Bi kemudian melangkah lebih dulu diikuti Seul Bi dari belakang.

dari dalam rumah, ternyata Woo Hyun melihat kepergian Seul Bi. Ia menangis sedih.


== FLASHBACK ==

sebelum kepergian Seul Bi dari rumah Nenek Gong, ternyata Woo Hyun dan Seul Bi berbicara berdua dikedai.

Woo Hyun : "Apa yang akan kukatakan padamu mungkin terdengar seperti kebohongan. tapi itu tidak bohong. kau harus percaya."
Seul Bi : "Aku selalu percaya padamu. kita sudah berjanji, ingat?"
Woo Hyun : "Ini sangat sulit bagiku untuk tinggal bersamamu. pergilah."

Seul Bi terkejut mendengar apa yang dikatakan Woo Hyun.

Woo Hyun : "Semua ini sangat menyebalkan dan menyusahkan. kau tau bagaimana bencinya aku diganggu, kan?" ucapnya berbohong.
Seul Bi : "Kau bilang ini hanya akan aman saat aku bersamamu."
Woo Hyun : "Apa yang terjadi hari ini sudah terjadi berulang-ulang. anak-anak sudah mencurigaimu juga. aku khawatir terjadi sesuatu yang berbahaya karenamu. jadi pergilah."

Seul Bi sedih mendengar ucapan Woo Hyun. tapi Ia mencoba menahannya. Seu Bi bilang dia akan percaya pada kebohongan yang Woo Hyun katakan ini. Seul Bi mencoba untuk tersenyum walaupun Ia merasa terluka.


dengan menahan tangisnya Seul Bi tanya kemana dia harus pergi sekarang?

== FLASHBACK END ==

Woo Hyun bersandar dipintu seraya menangis. Seul Bi menoleh kebelakang untuk melihat rumah Woo Hyun dengan raut wajah yang sedih.


sesampainya dirumah Sung Yeol, Seul Bi mengeluarkan barang-barangnya dari dalam tas dikamar seraya menangis.

tak laa kemudian Sung Yeol masuk kekamar Seul Bi. mengetahui seseorang masuk kekamarnya, Seul Bi segera menghapus air mata yang membasahi wajahnya.


Sung Yeol tahu Seul Bi menangis. dengan kesal Ia tanya kenapa Seul Bi menangis? kenapa kau mau datang ketempat ini?

Seul Bi : "Ini membingungkan. aku ingin berhenti menangis, tapi mataku tidak bisa menahannya."
Sung Yeol : "Kau jangan pernah menangis lagi didepanku."

Seul Bi mengangguk pada Sung Yeol. setelah itu Sung Yeol keluar dari kamar Seul Bi.

Seul Bi mengusap wajahnya. Ia mencoba untuk berhenti menangis tapi tetap saja tidak bisa.


Sung Yeol berdiri didepan pintu kamar Seul Bi.

Sung Yeol : "Kau jangan pernah memaafkanku." gumannya pelan.


keesokan paginya, saat akan berangkat kesekolah Woo Hyun menjadi sedih ketika melihat kertas yang terpajang dikamarnya. (bikinan Seul Bi).

Woo Hyun : "Mulai hari ini.. Bagaimana aku bisa hidup seperti ini?" ucapnya pelan.

Woo Hyun tampak sedih dan tidak bersemangat.


dikelas, Ki Soo, Byung Wook dan Tae Ho sedang asik bermain game diponsel masing-masing.

tak lama kemudian Woo Hyun datang, ketika pandangannya bertemu dengan Seul Bi, tidak seperti biasanya, kali ini sikap Woo Hyun berubah. Ia mengacuhkan Seul Bi dan langsung menghampiri Ki Soo.


Woo Hyun mengajak Ki Soo untuk pergi kekantin. Ki Soo menyahut, Woo Hyun perlu untuk sarapan supaya menjadi pintar.

Woo Hyun : "Lalu kenapa kau tidak pintar padahal kau sarapan setiap hari?"
Ki Soo : "Hey! Aku sebenarnya pintar! aku hanya menyembunyikannya untuk nanti."

Ki Soo menoleh pada Seul Bi dan berteriak "Benarkan, Seul Bi?"

Seul Bi mengiyakan dengan canggung karena Woo Hyun.

Woo Hyun masih saja mengacuhkan Seul Bi. Ia memilih ikut bermain game diponsel seperti yang lain. Seul Bi terlihat sedih melihat sikap Woo Hyun.


Jae Suk baru saja datang kekelas. melihat Byung Wook dan Tae Ho asik bermain bersama yang lainnya, Jae Suk tampak tidak senang.


Woo Hyun sedang berada ditoilet sekolah. Ia berdiri didepan cermin seraya menekan-nekan wajahnya.

Chun Sik yang melihat tingkah aneh Woo Hyun bertanya apa Woo Hyun baik-baik saja?

Woo Hyun : "Hmm?? Apa?"
Chun Sik : "Kau terlihat sedih ketika kau tersenyum."

Woo Hyun tersenyum, Ia bilang kalau dirinya bahkan tidak pernah tahu bisa membuat wajah yang seperti itu. setelah mengatakan itu, Woo Hyun pergi. Chun Sik hanya tersenyum simpul. Ia bisa tahu kalau Woo Hyun sedang memiliki masalah dan menyembunyikan sesuatu.


tanpa sengaja Woo Hyun berpapasan dengan Seul Bi dikoridor sekolah. mereka saling menatap dan tidak mengatakan apapun.

tiba-tiba Sung Yeol hadir diantara mereka. Ia berdiri disamping Seul Bi dan menatap Woo Hyun dengan tajam. lalu Ia menarik Seul Bi pergi.

(argh.. kenapa kau harus hadir sih Sung Yeol??)


Ye Na yang melihat kejadian itu, merasa aneh. Ia menghampiri Woo Hyun dan tanya apa terjadi sesuatu pada Seul Bi? dengan dingin Woo Hyun bilang Ye Na tidak perlu tahu.

Ye Na : "Kau tahu, aku menangkap hal-hal dengan begitu cepat. Kau bisa menggunakan bantuanku."
Woo Hyun : "Aku tidak butuh bantuanmu." ucapnya dingin lalu pergi.

Ye Na berteriak pada Woo Hyun untuk bercerita padanya kapapun dia mau. Ia bisa melakukan apapun untuk Woo Hyun karena Ia merasa tidak enak.


Ji Hye dan Pak Kim berbicang berdua di tangga sekolah. mereka membahas mengenai hilangnya lembar jawaban ujian yang hilang.

Ji Hye heran karena tidak terlihat siapapun di CCTV. Ji Hye bingung memikirkan nilai ujian murid-murid. Ia harus bagaimana?

tanpa sengaja Seul Bi yang berjalan ketangga mendengar perbincangan mereka.

Pak Kim : "Ini akan terlihat buruk didalam nilai transkip mereka. ini benar-benar buruk."
Ji Hye : "Kemana mereka hilang?"

Pak Kim bilang mereka harus menemukannya untuk anak-anak.

mendengar itu Seul Bi menjadi cemas. Ia bergegas pergi memeriksa ke tiap sudut sekolah untuk menemukan Byung Chul (Sunbaenya).


Seul Bi memeriksa perpustakaan, lapangan sekolah. tapi tetap tidak melihat Byung Chul.

Seul Bi pergi kegedung olah raga dan tetap tidak ada siapapun disana. Seul Bi merasa frustasi, Ia terduduk lemas.

tiba-tiba hal aneh terjadi. berkeping-keping sobekan lembaran kertas menghujani Seul Bi.

(itu adalah sobekan lembar jawaban yang menghilang).


tak lama kemudian Byung Chul muncul dihadapan Seul Bi.

Seul Bi : "Sunbae!" serunya marah.
Byung Chul : "Hidup mereka akan hancur semua karenamu."
Seul Bi : "Itu tidak akan terjadi. aku akan melakukan apapun untuk mereka! kami adalah teman! kau tidak memiliki teman, kan? ya, aku punya banyak. jadi bawa saja itu!"


setelah mengatakan itu, Seul Bi mengumpulakan lembar jawaban yang berhamburan kelantai. melihat Seul Bi seperti itu, Byung Chul menahan sedihnya.

Byung Chul : "Jika aku bisa mengembalikanmu ketempatmu, aku akan melakukan sesuatu yang lebih buruk." ucapnya pada dirinya sendiri.


dikedai, Ki Soo bertanya pada Woo Hyun kenapa Ia membiarkan Seul Bi kembali kerumah Sung Yeol? dengan pandangan kosong Woo Hyun bilang itu karena dia seorang pengecut dan pecundang.

Ki Soo : "Apa ini karena Sung Yeol?"

Woo Hyun mengalihkan pembicaraan dengan bertanya bukankah Ki Soo akan pergi untuk mengirim pesanan?

Woo Hyun menyerahkan kantong plastik yang berisi sesuatu. bukannya berisi kotak pesanan.

melihat Woo Hyun yang lunglai seperti itu, Ki Soo menjadi kesal. Ia memarahi Woo Hyun, apa hanya ini saja yang ada didalam kepalanya sekarang?

Ki Soo mengantongii kotak pesanan kedalam kantong seraya mengomel kalau ini benar-benar tidak tampak baik. Ia lalu beranjak pergi.

Woo Hyun : "Dia benar. apa yang kupikirkan?" gumannya.

dan tampak Woo Hyun perpenampilan kacau hari ini. Ia bahkan memakai sepatu yang tidak sama antara kanan-dan kirinya.


Ki Soo berdiri didepan sebuah tempat menunggu Sung Yeol. Sung Yeol tahu Ki Soo datang menemuinya. Ia bilang pada Ki Soo dia akan pulang kerumah. Sung Yeol menyuruh Ki Soo untuk langsung datang kerumah. ketika Sung Yeol lewat Ki Soo langsung menahannya.

Ki Soo : "Apakah itu Seul Bi? Mengapa kau menyuruhnya untuk memesan?"

Sung Yeol mengacuhkan Ki Soo. Ia asik memutar MP3 diponselnya. lalu dengan dingin Ia tanya "aku?"

Ki Soo : "Kau tidak bisa membuat mereka terpisah. bukankah kau teman Woo Hyun?"
Sung Yeol : "Kau bisa menjadi temannya."

kemudian Sung Yeol pergi. Ki Soo memaki Sung Yeol dengan kesal.


tiba-tiba saja Jae Suk menghampiri Ki Soo. Ia tanya apa yang terjadi. dengan ketakutan Ki Soo bilang tidak berbicara dengan Jae Suk.

Jae Suk berseru kalau akhir-akhir ini minatnya beralih. Ia mengajak Ki Soo pergi.


Jae Suk dan Ki Soo berada disuatu tempat. Jae Suk menghajar Ki Soo habis-habisan.

tapi ketika Jae Suk akan memukul kiso lagi, tiba-tiba Byung Wook datang. Ia langsung mendorong Jae Suk.

melihat Byung Wook mendorongnya, Jae Suk kaget. Ia berseru apa yang Byung Wook lakukan?

Byung Wook bilang kalau dia datang untuk menyelamatkan Ki Soo. tak lama kemudian Tae Ho muncul.

Tae Ho : "Aku dengar, bahwa anak nakal akan mengigit kucing saat berkeliaran tanpa pilihan. aku penasaran apa ini bagus melihat apa yang bajingan akan lakukan"

dengan sedikit ketakutan, Jae Suk memperingatkan pada mereka untuk tidak mendekat.

Jae Suk mengambil kardus yang ada didekatnya, lalu melemparkannya pada Tae Ho. tapi Tae Ho diam saja tidak peduli.

Jae Suk : "Pergi!" bentaknya.
Byung Wook : "Jangan takut. aku tidak akan memukulmu."
Tae Ho : "Aku pikir, aku sudah menyia-nyiakan separuh hidupku karenamu. jadi aku merubah pendirianku."

Byung Wook menolong Ki Soo yang terduduk ditanah. mereka bertiga kini memandang tajam Jae Suk.

Byung Wook : "Aku katakan ini untuk terakhir kalinya. jangan pernah biarkan aku melihatmu lagi."

setelah mengatakan itu, mereka bertiga pergi. Jae Suk hanya bisa diam tak berkutik.


Young Eun baru saja pulang dari belanja. Ia kaget ketika melihat Ki Soo yang meringkuk didepan toko.

dengan kesal Young Eun bilang bukankah dia sudah memperingatkan Ki Soo untuk tidak datang kembali kesekitar ini? Ki Soo diam saja tak menjawab.

Young Eun baru sadar wajah Ki Soo babak belur. Ia tanya apa yang terjadi?

Young Eun mencoba melihat wajah Ki Soo dengan jelas, tapi Ki Soo menangkis tangan Young Eun.

Young Eun : "Ulah Jae Suk?"

Ki Soo masih diam saja tak bersuara.

Young Eun : "Dia seperti harimau tanpa giginya sekarang. dan kau tetap membiarkannya membullymu?"

Ki Soo mengelak, Ia bilang dia hanya melindungi pertemanannya. Young Eun menyahut, harusnya Ki Soo melindungi wajahnya saat dia seperti itu.

Young Eun menyerahkan telur pada Ki Soo untuk mengompres luka memar diwajahnya.

setelah Ki Soo menerimanya, Young Eun melangkah pergi. Ki Soo berteriak mengucapkan terima kasih.


Woo Hyun sedang beridiri didepan pinboard yang ada dikedai.

tiba-tiba Joo Ah berseru terkejut pada Woo Hyun. "Tidak mungkin! apa ini semua benar?" tanyanya pada Woo Hyun. saat itu Joo Ah memegang sebuah buku.

Woo Hyun diam saja menatap Joo Ah tajam.

Joo Ah : "Dia adalah..."
Woo Hyun : "Bisakah kau merahasiakannya?"

Joo Ah melihat buku yang dipegangnya. buku itu berjudul [Segala sesuatu tentang malaikat yang akan menjadi manusia]

Joo Ah : "Menurutku, menjaga rahasia saja tidak cukup."
Woo Hyun : "Aku takut jika sampai dia menghilang. maka aku tidak akan bisa melihatnya lagi."
Joo Ah : "Mari kita temukan jalan keluar. Jika buku ini benar, harusnya ada buku lainnya dengan solusi. aku akan mencarinya."

setelah mengatakan itu, Joo Ah berkemas untuk pergi. Woo Hyun berterima kasih pada Joo Ah.


Woo Hyun duduk merenung dikedai sendirian. tak lama kemudian Ji Hye datang. Ia duduk didepan Woo Hyun.

Ji Hye bilang kalau Woo Hyun akan terus menderita jika seperti ini.

Ji Hye : "Bisakah kau ceritakan padaku mengenai Seul Bi?"

Woo Hyun hanya diam saja. Ia menatap tajam Ji Hye.

Ji Hye : "Mengenai apa yang terjadi ketika test, Mengapa dia bilang dia ingin menjadi manusia. Bagaimana bisa lembar jawaban menghilang. aku ingin tahu apa itu semua berhubungan dengan Seul Bi?"
Woo Hyun : "Saya harap anda berhenti bertanya. karena aku harus menjaga rahasiaku."
Ji Hye : "Aku yakin dia sedang mencari lembar jawaban itu. Aku tidak yakin dia bisa menemukannya."

mendengar itu, Woo Hyun langsung beranjak dari duduknya dan pergi. sedangkan Ji Hye heran melihat sikap Woo Hyun.


Seul Bi ternyata berada disekolah. Ia duduk sendirian dikelas untuk menempel dan menyusun robekan dari lembar jawaban ujian.

Seul Bi berusaha dengan keras menyatukan robekan lembar jawaban satu per satu.

(jadi inget Choi Dal Po - Pinnochio. nempelin potongan kertas sendirian!)


Woo Hyun ternyata pergi kesekolah. Ia berdiri diambang pintu memperhatikan Seul Bi yang bekerja keras menyatukan potongan lembar jawaban. Woo Hyun merasa sedih melihat Seul Bi bekerja keras sendirian.


saat Seul Bi kelelahan dan tertidur, diam-diam Woo Hyun duduk disamping Seul Bi. Ia membantu Seul Bi menempel dan menyatukan lembar jawaban dengan selotip.

ketika Seul Bi bangun, Ia kaget melihat Woo Hyun duduk disampingnya sedang menyatukan lembar jawaban. Seul Bi kembali menutup matanya. Ia mencoba menahan tangis kesedihannya.

ketika Woo Hyun menoleh pada Seul Bi, Ia kaget melihat Seul Bi menangis dalam tidurnya. hal itu membuat Woo Hyun sedih.


Sung Yeol berlari kencang menuju kesekolah. sepertinya Woo Hyun mengiriminya pesan yang memberitahukan kalau Seul Bi sedang berada disekolah. Woo Hyun meminta Sung Yeol untuk tidak meninggalkan Seul Bi sendirian.

Woo Hyun dan Sung Yeol berpapasan didepan sekolah. mereka tidak saling bicara. hanya menatap satu sama lain dengan pandangan dingin.


tiba-tiba berhembus angin yang aneh disekitar mereka. Woo Hyun dan Sung Yeol merasa heran. dan tak lama kemudian angin itu berhembus mengitari Woo Hyun dan Sung Yeol.

Woo Hyun dan Sung Yeol saling memunggungi dan menjadi waspada.

Woo Hyun : "Kau pikir kau bisa menghentikanku?" teriaknya pada angin itu.

Sung Yeol heran melihat Woo Hyun yang bicara sendirian.

Woo Hyun : "Kau pikir bisa membawanya!" teriaknya lagi.

Woo Hyun memberi aba-aba pada pada SUng Yeol untuk berlari kearah sekolah pada hitungan ketiga. sedangkan dia akan berlari kearah sebaliknya.

Woo Hyun mulai menghitung. setelah hitungan ketiga, Woo Hyun dan Sung Yeol berlari keluar dari hembusan angin secara berlawanan.

Woo Hyun menoleh kebelakang dan melihat Sung Yeol berhasil masuk kedalam sekolah.

Woo Hyun : "Jaga dia baik-baik." gumam Woo Hyun.

setelah mengatakan itu, Woo Hyun segera berlari pulang.


Sung Yeol pergi kekelas menemui Seul Bi. tanpa basa-basi, Ia tanya kenapa Seul Bi pergi sejauh ini?

Seul Bi bilang dia mendengar mereka akan mencantumkannya ke nilai transkrip. dan ini penting untuk keperguruan tinggi.

Sung Yeol : "Setelah semua yang sudah mereka lakukan padamu. tidakkah kau merasa dendam?"
Seul Bi : "Aku tidak ingin mereka menderita karenaku. semua ini tidak akan terjadi jika bukan karena aku."

Seul Bi janji pada Sung Yeol dia akan segera pergi jika sudah selesai. jadi Sung Yeol bisa..

belum selesai Seul Bi bicara, Sung Yeol duduk didepan Seul Bi dan membantunya menyatukan lembar jawaban.

melihat itu, Seul Bi tersenyum. Ia mengucapkan terima kasih pada Sung Yeol.


Woo Hyun menelepon Sung Yeol, Ia tanya apa yang sebenarnya terjadi pada Seul Bi.

Sung Yeol mengacuhkan Woo Hyun dengan bilang untuk tetap menjaga jarak. setelah mengatakan itu Sung Yeol melempar ponselnya ketempat tidur.


Sung Yeol mencuci wajahnya dikamar mandi. setelah itu Ia menatap dirinya sendiri dicermin. Ia merasa kacau melihat dirinya sendiri.


Woo Jin terkejut ketika melihat Sung Yeol duduk menyendiri diruang tamu gelap-gelapan.

Woo Jin berseru Sung Yeol mengejutkannya. Ia lalu tanya apa yang Sung Yeol lakukan disitu? dan bagaimana dengan Seul Bi. dia sudah tidur?

Sung Yeol : "Aku takut." ucapnya seraya terisak.

mengetahui putranya menangis, Woo Jin duduk disamping Sung Yeol. Ia tanya ada apa sebenarnya?

Sung Yeol : "Aku telah menjadi monster. tolong mengawasiku dibawah kontrol." ucapnya seraya menangis.

Woo Jin menggenggam tangan Sung Yeol erat.

Woo Jin : "Baik, aku akan memperhatikanmu."

Woo Jin mengusap lembut punggung putranya itu, Sung Yeol masih tetap menangis.


keesokan harinya disekolah, Seul Bi menemui Ji Hye untuk menyerahkan lembar jawaban. Ji Hye heran Seul Bi bisa menemukannya.

Ji Hye : "Bagaimana bisa kau.."

Ji Hye tanya apa Seul Bi pelakunya? Seul Bi bilang dia menemukannya. dia sudah mencoba yang terbaik untuk menyatukan lembar jawaban itu.

Ji Hye : "Apa sebenarnya rahasia yang kau sembunyikan?" gertak Ji Hye.

tanpa sengaja, Sung Yeol berdiri tidak jauh dari mereka dan mendengar perbincangan itu.


Ji Hye : "Dan kau apa? Mengapa Woo Hyun mengirimmu pada Sung Yeol?"

Seul Bi diam saja, Ia bingung harus menjawab apa. Sung Yeol berdiri disamping Seul Bi. Ia menyuruh Ji Hye untuk berhenti mencoba mencari tahu. apapun itu. kemudian Sung Yeol menarik Seul Bi pergi.

Ji Hye hanya bisa melihat mereka dengan heran.


teman Da Yool yang gendut berteriak kedalam kelas kalau Seul Bi berhasil menemukan lembar jawaban ujian.

saat Seul Bi dan Sung Yeol bersamaan kembali kekelas, mereka berpapasan dengan Woo Hyun. seperti sebelumnya, Woo Hyun masih bersikap mengacuhkan Seul Bi. Ia pergi begitu saja.


Seul Bi pergi keperpustakaan untuk meminjam beberapa buku. ketika akan pergi, tanpa sengaja Ia bertabrakan dengan Woo Hyun yang ternyata juga berada diperpustakaan.

Woo Hyun dan Seul Bi saling memunguti buku mereka yang terjatuh kelantai karena bertabrakan tadi.

Woo Hyun masih tetap tidak berbicara dengan Seul Bi. setelah memunguti bukunya, Woo Hyun langsung pergi.

melihat Woo Hyun meninggalkan salah satu buku, Seul Bi segera memungutnya.

(buku ini yang ada di eps.1)


Woo Hyun ternyata tidak pergi. Ia berdiri belakang salah satu rak buku tidak jauh dari Seul Bi.

Seul Bi memandangi buku itu dengan sedih.

Seul Bi : "Aku makan dengan baik. aku juga tidur dengan baik. jadi aku mengharapkan hal yang sama padamu." ucapnya dengan sedih kepada buku itu.

kemudian Seul Bi beranjak pergi.

Woo Hyun yang mendengar itu menahan kesedihannya.


Woo Hyun duduk dikedai dengan pandangan kosong. tapi pandangannya tertuju pada pinboard.

tidak jauh dari tempat Woo Hyun duduk, Ki Soo, Joo Ah, Tae Ho dan Chun Sik duduk bersama dan Iba melihat Woo Hyun.

Joo Ah : "Kalian pikir apa ini baik-baik saja membiarkan Woo Hyun seperti itu?"
Ki Soo : "Dia tertawa seperti orang gila disekolah lalu menjadi bleng ketika di toko. dia tidak makan ataupun tidur. dia membuatku seperti kedelai."


mendengar Ki Soo menyebut itu, Tae Ho langsung duduk dan berseru apa barusan ada yang memanggilnya? (haha)
semuanya diam tidak menghiraukan Tae Ho.

melihat semuanya mengacuhkannya, Tae Ho kesal. Ia memandang Woo Hyun dengan kesal seraya berseru "Kau tahu, Seul Bi..."

dengan cepat Joo Ah menutup mulut Tae Ho. Tae Ho tersenyum mengerti. Ia langsung hormat pada Joo Ah.

dasarnya, Tae Ho usil dan rempong. Ia lagi-lagi berseru membicarakan Seul Bi. Joo Ah langsung berteriak kesal.

Joo Ah : "Jika kau datang untuk membicarakan gadis lain, maka kau hars pergi."
Tae Ho : "Tidak! Tidak!"

Tae Ho melihat jamnya dan bertanya bukankah Joo Ah sudah selesai? (selesai kerja paruh waktu)

Joo Ah bilang dia masih punya waktu 5 menit untuk pergi. Ki Soo berseru pada Joo Ah untuk bersiap dan pergi. Tae Ho tersenyum senang mendengarnya. Ia dan Joo Ah segera pergi.

Ki Soo sudah cukup muak melihat Woo Hyun yang seperti itu. Ia mengambil ponselnya dan berseru, "Baik, kali ini saja."


Seul Bi dan Sung Yeol jalan beriringan bersama. Seul Bi bilang pada Sung Yeol kalau Ji Hye suatu hari nanti akan mengetahui hal yang sebenarnya. Seul Bi mengeluh kalau berbohong itu ternyata sulit.

Sung Yeol : "Ada saat-saat kau harus berbohong demi orang lain.."
Seul Bi : "Demi orang lain."

suara hati Sung Yeol : "Seperti bagaimana aku harus berbohong padamu dan selalu berbohong padamu."

tak lama kemudian ponsel Seul Berdering. Ia mendapatkan sebuah pesan. Ia langsung bilang pada SUng Yeol kalau dia harus pergi.

Seul Bi lari menuju rumah Woo Hyun karena Ki Soo mengiriminya pesan yang memberitahukannya kalau Woo Hyun sakit. Woo Hyun ingin dia datang.


Seul Bi sudah berada didepan rumah Woo Hyun, saat Ia akan masuk, Sung Yeol mencegahnya. ternyata Sung Yeol mengikuti Seul Bi dari belakang.

Seul Bi : "Aku harus menemuinya sebentar. dia sedang sakit."
Sung Yeol : "Kemudian kau akan ingin melihatnya lebih lama. lalu kau akan semakin ingin melihatnya besok. dan kau akan merindukannya setiap hari setelah itu. dan aku tidak akan berada dihatimu."

Seul Bi memohon kalau ini hanya sebentar saja. dia sedang sakit. Sung Yeol menyahut dia yang akan pergi memeriksa.


Sung Yeol melangkah masuk kedalam rumah Woo Hyun, Seul Bi memegang lengan Sung Yeol mencoba menahannya.

dengan kasar Sung Yeol menampis tangan Seul Bi hingga Seul Bi terjatuh.

Sung Yeol terkejut, Ia langsung menghampiri Seul Bi.


Sung Yeol : "Seul Bi! apa kau baik-baik saja?"

Seul Bi diam menahan rasa sakitnya. Ia menggenggam erat pergelangan tangannya. tapi tiba-tiba saja Seul Bi pingsan tak sadarkan diri.

Sung Yeol panik. Ia berseru memanggil Seul Bi.

didalam rumah, Woo Hyun yang terlihat baik-baik saja saat menuruni tangga tiba-tiba merasakan sakit yang teramat sangat didadanya.

diluar, Sung Yeol terus memanggil Seul Bi. Ia berteriak meminta Seul bi untuk bangun.

hal yang aneh terjadi, tanda malaikat yang ada dipergelangan Seul Bi mengeluarkan cahaya merah yang sangat aneh.

Sung Yeol : "Bangung! Seul Bi! kau baik-baik saja?" teriaknya.


Seul Bi tetap tidak bereaksi.

Woo Hyun berjalan tertatih-tatih menuju keluar rumah. tapi karena Ia merasakan sakit yang tiba-tiba menimpanya, Woo Hyun terjatuh kelantai.

Woo Hyun merintih kesakitan seraya memegang dadanya. Ia ingin keluar tapi tidak bisa.


dan..

bersambung..

# untuk preview diposting nanti malam diatas jam 10