Dilarang meng-COPAS SEMUA ARTIKEL yang ada didalam blog ini!!! tolong hargailah kerja keras penulis!!!
episode 14 dibuka dengan scene Ji Hye yang sedang dirawat setelah insiden terjatuh di atap sekolah ketika menolong Sung Yeol yang mencoba bunuh diri.
Woo Hyun dan Seul Bi berdiri didekat Ji Hye. Seul Bi memberitahu Woo Hyun kalau perawat bilang Ji Hye akan baik-baik saja, jadi Woo Hyun tidak perlu khawatir mengenainya.
tak lama kemudian Ji Hye memanggil-manggil nama Sung Yeol didalam ketidak sadarannya. mendengar itu Seul Bi langsung memanggil Ji Hye. sedangkan Woo Hyun sedikit merasa kesal, Ia langsung pergi dari ruangan.
setelah Woo Hyun pergi, Ji Hye membuka matanya lalu menyebutkan nama Woo Hyun.
saat Woo Hyun keluar dari ruangan, Ia melihat Sung Yeol berdiri didepan pintu. dengan kesal Woo Hyun menghampirinya dan bertanya apakah Sung Yeol harus bertingkah sejauh ini? dengan sinis Sung Yeol bilang dia sudah membuat Woo Hyun melihat Ibunya berkatnya, tidakkah dia mengucapkan terima kasih padanya?
Woo Hyun : "Aku bilang aku tidak ingin melihatnya. bagaimana caranya membuatmu percaya?"
dengan sinis Sung Yeol menyuruh Woo Hyun dan Ji Hye menghilang.
Woo Hyun : "Jika kau tidak mau melihatku, Maka kau bisa pergi."
Sung Yeol : "kau tahu sesuatu mengenai Seul Bi, kan? apa yang kau sembunyikan?"
Woo Hyun tidak menjawab pertanyaan Sung Yeol. Ia mengalihkan pembicaraan dengan menyuruh Sung Yeol untuk masuk menemui Ji Hye karena dia mencari Sung Yeol. setelah mengatakan itu, Woo Hyun pergi.
[Episode 14 : Kehilanganmu? Aku terus berjalan ke dalam dirimu tak peduli apapun.]
Woo Hyun dan Seul Bi sudah berada dirumah. Seul Bi mengobati luka dibibir Woo Hyun menggunakan salep. (bukan salep kakinya Nenek Gong lagi kan? =D)
Seul Bi : "Aku sudah bilang padamu untuk tidak berkelahi."
Woo Hyun : "Aku tidak berkelahi. aku pergi untuk minta maaf."
Seul Bi : "Ini bukan salahmu."
Woo Hyun : "Bagiku, Ibuku datang entah dari mana. Tapi dia mulai percaya padanya. dia pasti merasa bahwa dia sudah mencurinya."
sebenarnya, Seul Bi bisa memahami hal itu, tapi Sung Yeol menyakiti wajah imut Woo Hyun. Seul Bi kemudian bertanya apakah Woo Hyun ingin dia pergi untuk membalas memukul Sung Yeol?
Woo Hyun bilang dia tidak merasa sakit sedikitpun, dan sekarang semuanya baik-baik saja. Woo Hyun tersenyum pada Seul Bi, Seul Bi membalas senyuman Woo Hyun dengan tersenyum manis walaupun sebenarnya dia merasa iba pada Woo Hyun.
seul Bi pergi keatap rumah. Ia memeriksa sekitar dan seperti sedang mencari seseorang.
tak lama kemudian Byung Chul muncul dibelakang Seul Bi. Ia langsung bertanya apa Seul Bi sedang mencarinya? Seul Bi menoleh dan mendekati Sunbaenya itu.
dengan marah Seul Bi tanya kenapa Sunbaenya bertindak hingga sejauh ini (keterlaluan)? apa yang sebenarnya Ia inginkan? Byung Chul bilang kalau semua harus kembali pada tempatnya.
Seul Bi : "Semakin kau bertindak seperti itu, semakin aku ingin berada disamping Woo Hyun."
Byung CHul menghilang lalu muncul dibelakang Seul Bi.
Byung Chul : "Tinggal dan lihat apa yang akan terjadi padanya. Ini akan menjadi kengerian yang tak terbayangkan."
Seul Bi : "Kau seperti Iblis sekarang."
Byung Chul : "Kaulah yang membuatku menjadi seperti ini."
dengan tegas Seul Bi bilang kalau dia tidak akan menjadi malaikat lagi. Ia juga bilang tidak ingin melihat Sunbaenya lagi. Seul Bi meminta maaf kemudian pergi.
Byung CHul : "Kau tidak tahu, itu adalah hal yang paling menyedihkan yang pernah kau katakan." ucapnya dengan sedih.
Woo Hyun dan Seul Bi sedang bekerja dikedai. saat itu kedai sedang ramai. Jae Suk dan Tae Ho juga ada disana.
murid perempuan teman sekelas Seul Bi yang datang kekedai berbisik-bisik, mereka memperhatikan kedekatan Woo Hyun dan Seul Bi.
salah satu dari mereka mencoba memfoto dengan ponsel dan bilang kalau Seul Bi terlihat sedang mencoba merayu Woo Hyun. yang lain menyahut kalau mereka berdua sangat sensitif. benar-benar sensitif.
Seul Bi dan Woo Hyun sebenarnya mendengar semua yang mereka katakan.
Tae Ho : "Seseorang dalam masa bulan madu. baunya seperti madu." ledek Tae Ho.
Jae Suk : "Kau hidup bersama saat di SMA. Apa yang akan kau lakukan nanti jika sudah besar nanti?" ucapnya meledek.
Woo Hyun merasa kesal, Ia langsung menghampiri Jae Suk. Seul Bi memegang lengan Woo Hyun untuk mencegahnya berkelahi.
Woo Hyun tiba-tiba merangkul Seul Bi, hal itu membuat Seul Bi terkejut.
Woo Hyun : "Kau tidak akan pernah dewasa, jadi kau tidak akan bisa melakukan ini. Aku merasa kasihan padamu."
Jae Suk tersenyum kesal mendengar ucapan Woo Hyun. kemudian Woo Hyun mengatakan pada semua teman-temannya yang datang kekedai kalau ini mungkin terlihat membosankan ketika Ia sedang berkencan, tapi mereka akan membuatnya terlihat hebat.
Woo Hyun : "Jika kau mempunyai waktu untuk mengambil gambar, cari seseorang yang kau sukai. Jika kalian ingin mendapatkan foto, ambil salah satu yang imut dari kita."
Woo Hyun kemudian berpose didepan teman-temannya itu sambil tetap merangkul Seul Bi.
semua yang datang kekedai dan mencoba untuk mengambil foto, menjadi kesal mendengar ucapan Woo Hyun. (mungkin karena blak-blak'an).
Jae Suk berdiri dari duduknya menghadap Woo Hyun dan Seul Bi.
Jae Suk : "Lee Seul Bi. teleportasi dan cinta segitiga. sekarang kau tinggal dengan seorang pria. kau mempunyai banyak 'kemampuan'."
Seul Bi diam dan menjadi gugup. Ia segera menyembunyikan tangannya yang semakin menyala tanda malaikatnya. tepat ketika itu Jae Suk melihat gerak-gerik Seul Bi yang aneh.
Jae Suk : "Kau terlihat berbeda dari yang lainnya."
Woo Hyun menyahut kalau Seul Bi memang berbeda. karena Seul Bi adalah kekasihnya.
Jae Suk : "Lalu apa arti dirinya bagi Sung Yeol?"
Woo Hyun : "Kau terlalu banyak ikut campur dalam urusan orang lain."
Woo Hyun memegang dagu Jae Suk lalu memeriksa wajahnya.
Woo Hyun : "Cobalah untuk memperhatikan dirimu sendiri. Aku yakin ada bagian yang kau suka. atau mungkin tidak. Jika kau ingin tinggal lebih lama, Kau bisa membersihkan meja. makanlah."
Woo Hyun memberikan Lap pada Jae Suk, setelah itu mengajak Seul Bi kedapur. dengan kesal Jae Suk melempar lap itu pada Tae Ho. dan dengan bodohnya Tae Ho mulai mengelap meja.
Ji Hye baru saja keluar rumah untuk pergi kesuatu tempat, tanpa sengaja Ia berpapasan dengan Sung Yeol yang baru saja pulang didepan rumah.
Ji Hye menyuruh Sung Yeol untuk berhenti melakukan hal-hal yang berbahaya.
Sung Yeol : "Kau bisa melihat sesuatu yang lebih dari itu. ini barusaja permulaan." ucapnya kemudian pergi.
Ji Hye diam dan hanya bisa menghela nafasnya.
Ji Hye menemui Seul Bi disebuah restaurant. Seul Bi tanya apakah Ji Hye sudah merasa baikan?
Ji Hye : "Apa yang kau rencanakan pada Woo Hyun? aku benar-benar tidak menyukaimu. aku membenci kenyataan bahwa kau membuat situasi menjadi semakin buruk. dan aku bahkan tidak tahu kau berasal darimana. dan yang paling buruk dari semua itu, aku tidak ingin melihat Woo Hyun atau Sung Yeol terluka."
dengan sedih Seul Bi hanya bisa mengucapkan kata maaf. lalu Ji Hye menyuruh Seul Bi pindah kerumahnya. Seul Bi kaget mendengar ucapan Ji Hye.
Ji Hye : "Berhenti membuat hidup Woo Hyun sulit dan pindahlah kerumahku. tidak ada cara lain untuk memperbaiki masalah ini."
Seul Bi : "Saya tidak mengerti mengapa hal itu adalah masalah bagi saya untuk hidup dengan Woo Hyun."
Ji Hye : "Dunia ini tidak begitu pengertian. Kalian berdua hidup bersama bahkan menyusahkanku untuk jujur."
Seul Bi : "Saya sudah berjanji pada Woo Hyun untuk tinggal bersamanya tidak peduli apapun yang terjadi."
mendengar ucapan Seul Bi, Ji Hye tanya apa Seul Bi ingin membuat hidup Woo Hyun dan Sung Yeol semakin keras? Ji Hye mengatakan kalau Sung Yeol akan memberi Woo Hyun keadaan yang lebih sulit lagi. apakah itu yang Seul Bi inginkan?
Seul Bi hanya bisa diam. Ia begitu terlihat sedih. Ji Hye meminta Seul Bi berpikir tentang hal itu.
Jae Suk dan Tae Ho berada disuatu tempat. Tae Ho terlihat sedang menelepon seseorang. tak lama kemudian Ia bilang pada Jae Suk kalau Byung Wook tidak menjawab teleponnya. Jae Suk menyuruh Tae Ho terus menghubunginya sampai Byung Wook menjawabnya.
Tae Ho mencoba mengatakan sesuatu untuk melindungi Byung Wook. Ia bilang mungkin saja Tae Ho kehabisan baterai, tapi karena Jae Suk menatapnya tajam Ia kembali mengubungi ponsel Byung Wook dengan kesal seraya menggerutu kapan Byung Wook mau menjawab teleponnya.
ketika Tae Ho mengalihkan pandangannya kearah lain, tanpa sengaja Ia melihat Da Yool yang berjalan tidak jauh dari mereka.
Tae Ho : "Bukankah itu Lee Da Yool?"
Jae Suk dan Tae Ho terkejut melihat Da Yool masuk ketempat klub.
Tae Ho : "Apa yang dilakukannya?" tanyanya penasaran.
Tae Ho melangkah untuk menghampiri Da Yool, tapi Jae Suk mencegahnya.
Jae Suk : "Apakah kau tidak meneleponnya? (yang dimaksud Jae Suk adalah Byung WOok). Lebih baik kau pergi menemukannya."
Tae Ho : "Hah? Sekarang?" tanyanya kesal. "Dia mungkin saja tidak sedang dirumah."
Jae Suk : "Aku bilang pergi temukan dia dan membawanya kesini." serunya marah.
Tae Ho : "Aku mengerti." sahutnya kesal.
kemudian Tae Ho pergi mencari Byung Wook. sedangkan Jae Suk mengamati Da Yool.
dirumah, Ji Hye masuk kekamar Sung Yeol dan memeriksa meja belajar dan lacinya. Ia terlihat sedang mencari sesuatu. tak lama kemudian Sung Yeol masuk kekamar. Ia sangat marah melihat Ji Hye berada didalam kamarnya.
Sung Yeol : "Apa yang kau lakukan?" teriaknya marah.
Ji Hye : "Berikan padaku!"
Sung Yeol : "Apa?"
Ji Hye : "Kalungku! kembalikan padaku."
dengan dingin Sung Yeol bilang dia sudah membuangnya. Ji Hye terkejut mendengarnya. Ia menangis seraya memukuli Sung Yeol.
Ji Hye : "Kau tahu itu apa?" tanyanya marah.
Sung Yeol langsung mencengkram tangan Ji Hye. Ia bertanya pada Ji Hye apa sebenarnya itu.
Ji Hye : "Seberapa rendah lagi kau akan pergi?"
Sung Yeol : "Akan serendah dirimu."
tepat ketika itu, Woo Jin masuk kekamar Sung Yeol karena mendengar keributan. matanya terbelalak ketika melihat Sung Yeol bersikap kasar pada Istrinya.
Woo Jin : "Apa yang kau lakukan?" teriaknya marah.
Sung Yeol dan Ji Hye menoleh, mereka kaget melihat Woo Jin. Sung Yeol langsung melepaskan tangan Ji Hye. Woo Jin menghampiri Sung Yeol lalu menamparnya keras.
Woo Jin : "Beraninya kau!! Bagaimana kau bisa melakukan ini?"
Ji Hye langsung mendorong Woo Jin keluar dari kamar Sung Yeol. Sung Yeol terkejut melihat Ayahnya menamparnya, Ia memegangi pipinya.
Ji Hye mengambilkan air untuk Suaminya. Woo Jin tanya pada Ji Hye apakah ini selalu terjadi jika dia tidak sedang berada dirumah? Ji Hye menjawab tidak. hari ini adalah kesalahannya.
Woo Jin : "Hari ini? lalu bagaimana dengan hari-hari yang lain?"
Ji Hye bilang kalau dia sedang mencari sesuatu dikamar Sung Yeol. dan Sung Yeol tidak suka dia berada dikamarnya.
Woo Jin : "Tapi tetap saja! dia tidak seharusnya..." teriaknya marah.
Ji Hye menahan Woo Jin yang akan menghampiri Sung Yeol. Ji Hye bersihkeras kalau ini adalah salahnya.
Woo Jin : "Apakah kau masih memikirkan dia sebagai anak orang lain?" tanyanya kesal.
Ji Hye : "Apa maksudmu?"
Woo Jin : "Mengapa seperti itu? Akankah kau melakukan hal yang sama seandainya ia putra kandungmu?"
Ji Hye meminta maaf, Ia bilang akan berbicara dengan Sung Yeol nanti.
Ji Hye : "Kita perlu waktu untuk membiasakan diri.."
Ji Hye langsung menghentikan ucapannya. Ia teringat dengan ucapan Woo Hyun yang pernah mengatakan kalau Sung Yeol hanya membutuhkan waktu untuk terbiasa dengannya. Ji Hye langsung mengganti ucapannya.
Ji Hye : "Ibu kandung-Nya baru saja menikah. Dan aku hanya membuatnya lebih buruk. Aku akan mengurusnya. kau harus percaya padaku dengan yang satu ini."
Woo Jin : "Mengapa mengasuh begitu sulit?" keluhnya.
Seul Bi baru saja mandi. ketika Ia keluar dari kamar mandi, Ia berpapasan dengan Woo Hyun. mereka terlihat canggung satu sama lain.
kemudian Woo Hyun dan Seul Bi menonton drama bersama. (drama yang mereka tonton adalah Discovery of Love)
dan ketika melihat adegan 'Nam Ha Jin yang mencium Han Yeo Reum', Woo Hyun dan Seul Bi menjadi gugup. mereka berdua langsung mengalihkan pandangan dari layar kaca.
Seul Bi membuka buku pelajaran sedangkan Woo Hyun menguap dan pura-pura sedang mengantuk. lalu Woo Hyun pamit pergi tidur pada Seul Bi.
setelah Woo Hyun pergi, Seul Bi tersenyum geli. sedangkan Woo Hyun berdiri didepan pintu kamar Seul Bi sambil memegangi dadanya yangberdegup kencang.
Woo Hyun : "Apa yang kulakukan?" tanyanya seraya tersenyum.
Seul Bi kembali menonton drama ditv sendirian. ketika Ia menoleh kebonekanya, Ia terkejut melihat kedua bonekanya yang duduk berjauhan. Seul Bi segera menata bonekanya duduk berdampingan.
Seul Bi : "Apakah tinggal dengan Woo Hyun membuat lebih sulit bagi Woo Hyun dan Sung Yeol? Aku berharap Woo Hyun bisa hidup dengan ibunya." ucapnya dengan sedih.
keesokan paginya, dirumah Sung Yeol terjadi ketegangan. Woo Jin, Sung Yeol dan Ji Hye duduk diruang tamu.
Sung Yeol bertanya pada Ayahnya, apakah bisa mereka tidak menyuruh Seul Bi tinggal dirumahnya?
dengan kesal Woo Jin bilang bukankah seharusnya Sung Yeol meminta maaf pada Ibunya? Sung Yeol hanya diam saja.
Woo Jin menghela nafas, Ia tanya memangnya kenapa dengan Seul Bi?
Sung Yeol : "Ada banyak rumor tentang Seul Bi dan Woo Hyun hidup tanpa wali. Kita tidak bisa menyuruh Woo Hyun tinggal di sini."
Woo Jin menyuruh Sung Yeol untuk meminta maaf pada Ibunya terlebih dahulu. Sung Yeol masih diam saja. dengan kesal Woo Jin bilang dia benar-benar kecewa pada Sung Yeol.
Woo Jin beranjak dari duduknya dan akan pergi. melihat itu, Sung Yeol langsung meminta maaf pada Ji Hye. mendengar Sung Yeol meminta maaf, Woo Jin menatapnya.
Ji Hye : "Ya! aku juga minta maaf."
Woo Jin : "Aku membiarkanmu kali ini. Tapi jika kau melakukan ini lagi, aku tidak bisa memaafkanmu. Apa kau mengerti?"
Sung Yeol : "Ya!"
lalu Woo Jin bilang kalau Sung Yeol bisa berbicara dengan Ibunya (Ji Hye) tentang Seul Bi dan memutuskan. setelah mengatakan itu Woo Jin pergi.
Sung Yeol berada dikamarnya sedang mengemasi barang-barangnya dan akan pergi kesekolah. tak lama kemudian Ji Hye datang dan tanya apa yang Sung Yeol pikirkan?
Sung Yeol : "Saya hanya berpikir tentang apa yang paling bisa menyakiti Woo Hyun."
Ji Hye : "Aku ibu yang kejam terlepas dari pilihanku antara Kau atau Woo Hyun. Tapi kau juga sangat kejam."
Sung Yeol menyahut, jika seperti itu, maka Ji Hye perlu membuang keduanya.
Ji Hye : "Aku tidak ingin kau terluka, tapi.. aku benci menyakiti Woo Hyun bahkan lebih."
dengan senyum sinis Sung Yeol bilang kalau akhirnya Ji Hye jujur. Sung Yeol bilang dia tidak akan terluka. dia hanya akan menyakiti anak Ji Hye. setelah itu Sung Yeol keluar dari kamar untuk pergi kesekolah.
ketika Woo Hyun dan Seul Bi berangkat sekolah bersama, semua murid disekolah membicarakan mereka (mencemo'oh) karena masih saja tinggal bersama. Seul Bi kesal mendengarnya.
Woo Hyun mengeluarkan headsetnya. setelah memasang headset itu ketelinganya, Ia memasangkan headset yang satunya ketelinga Seul Bi.
Woo Hyun : "Cuacanya bagus dan lagunya bahkan lebih baik."
Seul Bi tersenyum dan tanya kapan Woo Hyun menyiapkannya? Seul Bi kemudian bilang kalau lagunya memang benar-benar bagus.
Woo Hyun : "Tentu saja! Aku yang memilihnyanya. Mana yang lebih kau sukai? lagu ini atau aku?" goda Woo Hyun.
Seul Bi : "Kekanak-kanakan!"
mereka berdua tersenyum bersama.
tanpa mereka sadari, Sung Yeol berjalan dibelakang mereka. melihat kedekatan Woo Hyun dan Seul Bi, Sung Yeol cemburu dan menghela nafas kesal.
Woo Hyun-Sung Yeol, Jae Suk-Tae Ho sedang menjalankan hukuman membersihkan gedung olah raga.
melihat Woo Hyun dan Sung Yeol yang masih saja belum berbicara, Jae Suk tersenyum lalu bertanya Apa mereka berdua masih belum baikan?
Jae Suk : "Pertarungan cintamu berlangsung lebih lama daripada yang kupikir."
mendengar mereka bertengkar, Tae Ho berseru terkejut. Ia bilang kalau mereka berdua harus berjuang secara fisik. Tae Ho menawarkan diri untuk menjadi wasitnya. bahkan Tae Ho Juga membeberkan matras untuk mereka berkelahi.
dengan kesal Woo Hyun melempar bola pada Tae Ho. lalu menyuruhnya untuk memasukkan bola kedalam keranjang.
tak lama kemudian Seul Bi datang. Ia memberitahu Jae Suk dan Tae Ho kalau Guru PE memanggil mereka. ketika Tae Ho tanya kenapa, Seul Bi menggeleng dan bilang tidak tau. Ia lalu membantu Woo Hyun memasukkan bola kedalam keranjang.
Tae Ho menerka-nerka, guru memanggil mereka apa karena Byung Wook tidak pergi kesekolah? saat Tae Hoo membahas masalah Da Yool, Jae Suk langsung memukul kepala Tae Ho keras. Ia menyuruh Tae Ho menutup mulutnya kemudian melangkah pergi.
Seul Bi merasa tidak enak karena Sung Yeol juga ada disitu juga. apalagi Woo Hyun dan Sung Yeol tidak saling berbicara.
Woo Hyun yang memergoki ekspresi dari Seul Bi yang cemas berkata untuk tidak menghiraukan dan bantu dia saja.
saat melihat Sung Yeol mengangkat keranjang yang berisi bola, Seul Bi bergegas menghampiri Sung Yeol untuk membantunya.
Seul Bi : "mari kita lakukan bersama-sama."
Sung Yeol langsung melemparkan keranjang yang dibawanya sehingga Seul Bi terjatuh.
Woo Hyun terkejut, Ia langsung menghampiri Seul Bi dan bertanya apakah dia baik-baik saja?
Sung Yeol : "Jangan mengganggu!" serunya kesal pada Seul Bi.
Woo Hyun membantu Seul Bi untuk berdiri. ketika Sung Yeol akan meninggalkan gedung olahraga, Woo Hyun menghalanginya.
Woo Hyun : "Kau benar-benar kehilangan penglihatan?"
Sung Yeol : "Tidak, aku melihatnya dengan jelas. Kau dan pacar mu yang hidup bersama." sahutnya kemudian pergi.
Seul Bi merasa bersalah. Ia meminta maaf pada Woo Hyun karena semua ini karenanya.
Woo Hyun tersenyum. Ia bilang mungkin Sung Yeol ingin melewatkan kelas. seharusnya Sung Yeol bisa lebih jujur.
Seung Yeol pergi keloker, Ia terlihat menyesal dengan apa yang tadi dilakukannya pada Seul Bi. tanpa sengaja, Seul Bi juga pergi keloker. ketika melihat Sung Yeol, Seul Bi segera menghampirinya.
Seul Bi : "Sangat aneh mendengar kau mengatakan 'pacarmu yang hidup bersama'. Aku pikir aku bisa bertahan dengan perkataan orang lain di belakangku. Tapi sangat sedih mendengar kau berkata begitu."
Sung Yeol : "Jika kau tidak ingin mendengarnya, maka tinggalkan tempat itu."
Seul Bi : "Kau lebih tahu dari siapa pun tentang situasi kita."
Sung Yeol : "Dan kau tahu tentang Woo Hyun dan aku."
Sung Yeol mengancam akan mengungkapkan semua tentang Woo Hyun dan guru etika jika Seul Bi tetap tinggal disana.
mendengar itu Seul Bi bertanya, tidak bisakah Sung Yeol melihat mengapa WOo Hyun menyembunyikannya? semua ini demi Sung Yeol. karena Woo Hyun tidak ingin mengambil apa pun.
Seul Bi : "Dia telah berpisah dengan ibunya begitu lama. Tapi dia tidak melakukan apa-apa karena kau."
Sung Yeol : "Kau adalah senjataku sekarang. Jadi pikirkan tentang hal itu jika kau ingin melindunginya."
Sung Yeol melangkah pergi, wajahnya terlihat sedih dan menyesal sudah berbicara kasar. Seul Bi pun tidak kalah sedihnya dengan Sung Yeol.
Woo Hyun dan Ji Hye berbicara berdua diruang disiplin siswa. mereka membicarakan masalah Seul Bi.
Ji Hye bilang pada Woo Hyun kalau dia sudah bicara pada Seul Bi untuk bersiap.
dengan dingin Woo Hyun tanya sejak kapan Ji Hye mulai peduli pada mereka?
Ji Hye : "Ini bukan hanya sekolah. Lingkungan mu telah menelepon kantor lokal."
Woo Hyun : "Apakah Anda harus mengambil Seul Bi dari saya dan menempatkan dia di samping Sung Yeol?"
Ji Hye mengatakan akan berbahaya jika mereka berdua tinggal bersama. dengan kesal Woo Hyun menyahut kalau mereka hanya memiliki satu sama lain untuk bergantung, jadi apanya yang berbahaya?
Ji Hye : "Menurutmu apa yang akan terjadi ketika seorang gadis SMA hidup dengan seorang pria? Biarkan Seul Bi tinggal denganku. itu demi kebaikan Seul Bi."
Woo Hyun diam dan menghela nafas kesal.
setelah menemui Ji Hye, Woo Hyun terlihat sedih. Ia berjalan menuju kelas dengan tak bersemangat.
begitupun dengan Seul Bi, Ia juga tampak tak bersemangat dan sedih.
(ost.nya kereen ^_^)
tanpa sengaja mereka berdua bertemu dilorong sekolah. saat melihat Seul Bi, Woo Hyun langsung membuang wajah sedihnya. Ia tersenyum manis pada Seul Bi. begitupun dengan Seul Bi, Ia juga tersenyum pada Woo Hyun.
(duh.., miris banget deh, lihat mereka berdua. sedih..)
keesokannya, Seul Bi dan Woo Hyun berdiri dipagar depan pagar. Ia menggantung gembok kepagar. setelah mengunci gmboknya, Ia menyerahkan kunci itu pada Woo Hyun.
Woo Hyun : "Apa ini?"
Seul Bi : "Hatimu dan hatiku sudah terkunci disini, jadi mereka tidak bisa pergi." jelasnya.
Woo Hyun terlihat sedih mendengarnya.
Seul Bi : "Kurasa, aku harus pergi."
Woo Hyun : "Kemana?"
Seul Bi : "Kerumah guru Etika."
Woo Hyun : "Kenapa?"
Seul Bi : "Karena aku tidak ingin kau meninggalkan tempat ini karena aku."
dengan kesal Woo Hyun bilang kalau dia tidak akan pergi dari rumah. jadi Seul Bi juga tidak perlu meninggalkan rumah.
Seul Bi : "Untuk sementara waktu, hatiku hanya melihat perasaanmu. aku tidak baik-baik saja denganmu yang berpura-pura bahwa semuanya baik-baik saja. Aku mengunci hatiku disini. jadi tidak akan pernah pergi. ini hanyalah tubuhku yang pergi."
Woo Hyun : "Tidak. jangan pergi. Ini akan terasa sakit ketika kau
meninggalkan hatimu di sini."
Seul Bi bilang dia ingin melindungi Seul Bi dari rumor dan fitnah, jadi Ia minta untuk membiarkannya melindungi kali ini.
Woo Hyun menatap kunci ditangannya, lalu menggenggamnya erat.
Woo Hyun mengantar Seul Bi pergi kerumah Ji Hye. Sebelum Seul Bi masuk kedalam, Woo Hyun meminta Seul Bi untuk memikirkannya lagi.
Seul Bi tersenyum, Ia lalu mengambil tasnya dari tangan Woo Hyun. Ia menyuruh Woo Hyun untuk pergi lebih dulu. dan dia akan melihat Woo Hyun besok disekolah.
saat Seul Bi melangkah pergi, Woo Hyun memanggil Seul Bi. Ia bilang pada Seul Bi untuk Jangan pernah ragu untuk datang kembali dan memegang tangannya saat terasa sulit. lalu Woo Hyun mengulurkan tangannya. Seul Bi mengangguk kemudian menuju kepintu rumah Sung Yeol.
Seul Bi menekan bel rumah Sung Yeol. tak lama kemudian pintu terbuka, Sung Yeol yang saat itu membukakan pintu. Sung Yeol melihat Woo Hyun sebentar kemudian menutup pintu tanpa berbicara sedikitpun.
Woo Hyun pergi kesamping rumah Sung Yeol untuk melihat Seul Bi. tapi sepertinya Ia tidak bisa melihatnya.
diam-diam dari dalam rumah, Sung Yeol berdiri didekat jendela, Ia memperhatikan Woo Hyun.
ketika Seul Bi keluar dari kamarnya, Ia heran melihat Sung Yeol yang berdiri didekat jendela. karena takut Seul Bi melihat Woo Hyun, Sung Yeol langsung menutup tirai jendela. setelah itu, Ia pergi menuju kekamarnya.
disekolah, Jae Suk dan Tae Ho sedang asik mengerjai teman Da Yool yang gendut. mereka menyuruhnya untuk menyanyi sambil menari.
Jae Suk berkomentar apakah dengan gaya yang seperti itu akan membuatnya lulus audisi? Tae Ho menyahut menyuruh temannya yang gendut itu untuk serius.
Tae Ho : "Kau harus senang mengatakan 'dua mangkuk', Mengapa kau menangis?" tanyanya.
Tae Ho menyuruh temannya yang gendut itu untuk mengulangi.
tak lama kemudia Byung Wook datang. Ia menyuruh temannya yang dibully itu untuk pergi dengan alasan kalau dia sama sekali tidak lucu.
(Byung Wook ini mencoba untuk melepaskan temannya yang gendut itu dari bully'an Jae Suk).
Tae Ho : "Kenapa kau datang ke sekolah setelah kelas berakhir?" tanyanya.
Byung Wook tidak memperdulikan pertanyaan Tae Ho. Ia berteriak pada temannya yang gendut itu untuk cepat pergi.
ketika murid yang gendut itu melangkah pergi, Jae Suk berteriak menyuruhnya berhenti. Jae Suk memintanya untuk kembali karena pertunjukannya belum berakhir. tapi Byung Wook bersikeras menyuruh temannya yang gendut itu untuk segera pergi. dengan ketakutan, murid yang dibully itu berlari pergi.
dengan kesal Jae Suk bangkit dari duduknya lalu mencengkram baju Byung Wook. Ia menyuruh Byung Wook untuk menggantikannya.
Byung Wook menangkis tangan Jae Suk dari tubuhnya. Ia bilang kalau Jae Suk lebih jago melakukan pertunjukan itu. Jae Suk kesal mendengar itu, Ia langsung menghajar Byung Wook.
Woo Hyun kembali kerumah. Ia menatap gembok yang digantungkan Seul Bi. Woo Hyun benar-benar merasa sedih.
kemudian Ia masuk kekamar Nenek. (kamar yang biasa dipakai Seul Bi untuk tidur).
Woo Hyun melihat boneka kesayangan Seul Bi. Ia mengambil boneka itu lalu memikirkan sesuatu. dan sepertinya Woo Hyun akan menggunakan kesempatan melalui boneka itu supaya bisa bertemu dengan Seul Bi.
seperti yang diduga, Woo Hyun pergi kerumah Sung Yeol. Ia berdiri diluar depan jendela kamar Seul Bi sambil membawa boneka milik Seul Bi. tapi Woo Hyun masih saja tidak bisa menemukan dan melihat Seul Bi.
tanpa Woo Hyun ketahui, Seul Bi pergi kerumah Woo Hyun. Seul Bi berdiri didepan pintu, Ia memeriksa kedalam rumah dan tidak melihat Woo Hyun.
Seul Bi duduk diluar (didepan gembok yang digantungnya) sambil menunggu Woo Hyun.
Pak Kim menjadi petugas keamanan keliling. ketika melihat beberapa murid sekolah yang masih saja nongkrong, Pak Kim menyuruhnya untuk pulang kerumah masing-masing.
tidak jauh dari tempat Pak Kim berada, Jae Suk berdiri disuatu tempat. sepertinya Ia sedang mengintai Da Yool.
Jae Suk menelepon Tae Ho, Ia bilang pada Tae Ho untuk tidak mengantar Byung Wook kerumah atau membiarkan dia tidur di sana. Ia menyuruh Tae Ho untuk berhati-hati.
ketika Jae Suk melihat Da Yool keluar dari club dengan beberapa orang pria, Jae Suk segera mengakhiri teleponnya.
(syok lihat Da Yool jadi pekerja penghibur club)
Jae Suk menghalangi Da Yool yang bersama beberapa pria. Ia langsung menarik tangan Da Yool. Da Yool berseru apa yang Jae suk coba lakukan?
salah satu pria bertanya siapa Jae Suk. Ia tanya pada Da Yool apakah Jae Suk itu temannya? Da Yool langsung menyahut bukan.
Jae Suk berseru dia pacar Da Yool. Da Yool langsung berseru bukan. Jae Suk menyuruh Da Yool untuk kearahnya.
salah satu pria yang lain menyingkirkan Jae Suk kemudian menyuruh Da Yool dan Seorang pria untuk pergi. saat Jae Suk mencoba mencegah, pria yang menyingkirkan Jae Suk tadi memukulnya.
dan pada akhirnya Jae Suk harus menjadi korban pukulan pria-pria itu.
Da Yool panik melihatnya, tapi dia tidak mampu untuk menolong.
Pak Kim datang dan langsung mencegah perkelahian. melihat Pak Kim, Da Yool langsung bergegas pergi.
pria-pria itu tanya siapa Pak Kim. Pak Kim menjelaskan kalau itu adalah muridnya jadi jangan memukulnya lagi. tapi pria-pria itu malah memukuli Pak Kim.
Jae Suk duduk disebuah bangku ditengah kota, tak lama kemudian Pak Kim datang lalu menyerahkan obat pada Jae Suk.
Pak Kim : "Jangan sampai wajahmu yang tampan tampak bekas luka." omelnya.
Pak Kim menyerahkan sesuatu lagi pada Jae Suk. Ia bilang Jae Suk akan terkena flu, Pak Kim menyuruhnya segera pulang.
setelah itu Pak Kim pergi dengan jalan yang pincang-pincang. Jae Suk terdiam menatap kepergian Pak Kim.
saat Ki Soo jalan sendirian, tanpa sengaja Ia melihat Byung Wook yang tergeletak disamping tempat sampah dengan wajah yang babak belur. Ki Soo terkejut melihatnya.
Ki Soo panik melihat kondisi Byung Wook yang babak belur dan setengah tidak sadar. Ia bertanya apa yang terjadi?
Ki Soo segera membopong Byung Wook pergi ke rumah Woo Hyun. setelah sampai, Ia mendudukkan Byung Wook lalu menggedor pintu memanggil Woo Hyun.
tepat saat itu, Woo Hyun baru saja pulang kerumah, Ia terkejut melihat kondisi Byung Wook. Ia tanya pada Ki Soo apa yang terjadi. Ki Soo menjawab tidak tahu. Ia menemukan Byung Wook tergeletak dipinggir jalan. Woo Hyun dan Ki Soo segera membawa Byung Wook masuk kedalam rumah.
Byung Wook berbaring dikursi, Woo Hyun dan Ki Soo mengobati luka diwajahnya.
Ki Soo mengeluh dia akan tidur dirumah Woo Hyun juga. Woo Hyun menyuruh Ki Soo untuk pulang.
Ki SOo : "Aku datang saat kau merasa kesepian karena Seul Bi tidak ada di sini."
Woo Hyun : "Aku bahkan tidak punya waktu untuk merasakan kesepian."
kemudian Woo Hyun bertanya pada Ki Soo, apa tidak seharusnya Byung Wook pergi kerumah sakit? Ki Soo menyarankan untuk memberitahukan orang tua Byung Wook.
mendengar itu, dengan lemah Byung Wook melarang Ki Soo melakukannya. karena orang tuanya akan membunuhnya nanti. Woo Hyun dan Ki Soo diam dan saling menatap.
Sung Yeol baru saja pulang kerumah. (entah darimana dia). saat akan membuka pintu, Ia melihat didepan pintunya tergeletak Boneka dan secarik pesan yang mengucapkan selamat malam untuk Seul Bi.
Sung Yeol mengambil Boneka itu, kemudian membuang pesan yang ditulis Woo Hyun untuk Seul Bi.
Sung Yeol berniat untuk membuang Bonekanya, tapi Ia berpapasan dengan Seul Bi yang baru saja pulang kerumah.
melihat Sung Yeol membawa bonekanya, Seul Bi langsung memberondong pertanyaan pada Sung Yeol.
Seul Bi : "Woo Hyun kesini? Dimana dia?" tanyanya senang seraya mengambil bonekanya dari tangan Sung Yeol.
Sung Yeol diam dan menatap tajam pada Seul Bi. Seul Bi berkata pelan kalau dia merindukan Woo Hyun.
Sung Yeol memegang tangan Seul Bi dan bertanya apakah dia sungguh-sungguh?
Seul Bi : "Mengapa kau ingin tahu?"
Sung Yeol : "Karena tidak mungkin tidak ada apa-apa. aku tidak tahu mengenaimu. Karena aku perlu tahu segala sesuatu tentang mu!"
Sung Yeol mencoba merebut boneka yang dipegang Seul Bi. tapi Seul Bi memegang bonekanya erat. sehingga terjadi tarik-menarik antara mereka.
tepat ketika itu Ji Hye keluar rumah untuk membuang sampah dan melihat Sung Yeol dan Seul Bi. Ia langsung bertanya apa yang sedang mereka berdua lakukan?
Seul Bi langsung menghampiri Ji Hye dan menawarkan akan membantunya, tapi Ji Hye menolak. Sung Yeol masuk kedalam rumah dengan kesal.
Ji Hye menghela nafas kemudian bertanya pada Seul Bi kenapa dia pulang telat. Ia kemudian menebak, apakah Seul Bi keluar untuk mengunjungi Woo Hyun? Seul Bi mengangguk pelan.
Ji Hye menghela nafas kemudian menyuruh Seul Bi untuk tidak pergi menemui Woo Hyun mulai dari sekarang. dan melarang pergi ketokonya. Ji Hye juga menyuruh Seul Bi menjauh dari Woo Hyun disekolah.
Seul Bi : "Pasti sulit bagi Woo Hyun bekerja sendiri di toko."
Ji Hye : "Jangan membuat Woo Hyun lebih sulit lagi dengan memperparah Sung Yeol. Mari kita hidup tenang. Seolah-olah kau tidak ada."
Seul Bi : "Baiklah." ucapnya sedih.
Ji Hye mengadahkan tangannya pada Seul Bi, Ia meminta Seul Bi menyerahkan ponselnya. karena Ji Hye tidak ingin Seul Bi menghubungi Woo Hyun saat diluar sekolah.
Seul Bi : "Tapi ini.., Woo Hyun akan menunggu."
Ji Hye : "Apakah kau tidak mengerti yang ku katakan?"
dengan berat hati Seul Bi menyerahkan ponselnya.
dirumah, Woo Hyun mencoba menghubungi Seul Bi, tapi Seul Bi tidak mengangkat ponselnya.
Woo Hyun : "Dia bahkan tidak menjawab teleponnya. apa-apan ini? Apakah sesuatu terjadi padanya?" ucapnya cemas.
saat itu, Sung Yeol dan Seul Bi, duduk didekat jendela kamar mereka masing-masing.
tak lama kemudian Seul Bi duduk ditempat tidurnya, dia benar-benar sedih kali ini.
dikamarnya, Sung Yeol memegang tembok (kamar Seul Bi). dia juga merasa sedih.
sehingga Woo Hyun, Sung Yeol dan juga Seul Bi sama-sama tidak bisa tidur.
keesokan paginya, Woo Hyun sibuk memperbaiki jam dirumahnya yang dirusak Seul Bi.
sedang kan Ki Soo dan Byung Wook masih tertidur. dan lucunya, mereka tidur bersama dan berpelukan. bahkan dalam tidurnya, Byung Wook meraba-raba tubuh Ki Soo. (wkwk)
ketika Ki Soo membuka matanya, Ia berteriak terkejut melihat Byung Wook tidur disebelahnya sambil memeluknya. Ki Soo langsung melompat dari kursi. Byung Wook terbangun karena kaget mendengar teriakan Ki Soo.
Ki Soo berteriak pada Byung Wook apa yang disentuhnya. Ki Soo langsung menutupi tubuhnya. Byung Wook malah bertanya sebaliknya, apa yang Ki Soo sentuh darinya.
Ki Soo : "Permisi! kau tidak dapat melakukan ini padaku."
Byung Wook : "Hey! Berhenti. Aku tidak ingin berpikir tentang hal itu." ucapnya seraya mengacak-acak rambutnya dengan frustasi.
(wkwk lucu nih mereka).
Woo Hyun menghampiri mereka dan bertanya apa yang sedang mereka lakukan, Ia lalu pamit berangkat kesekolah lebih dulu.
Ki Soo berteriak kesal karena Woo Hyun tidak membuatkan sarapan.
sedangkan Seul Bi, Ia langsung pergi kedapur untuk membuatkan sarapan setelah bangun dari tidurnya.
hari ini kondisi Seul Bi tampak kurang sehat, Ia juga terlihat pucat. tapi Ia menguatkan dirinya untuk membuat sarapan.
saat Seul Bi selesai memasak, Ji Hye keluar dari kamarnya dan melihat beberapa makanan sudah tersaji dimeja makan.
Seul Bi menghampiri Ji Hye, Ia bilang tidak tahu sarapan pagi seperti apa yang biasa Ji Hye makan, tapi Ia sudah menyiapkan beberapa makanan.
Ji Hye menuju ke lemari pendingin seraya berseru 'pemborosan'. mereka biasanya memakan sarapan dengan menu yang sederhana.
Seul Bi : "Saya akan membuatnya sederhana besok."
Ji Hye : "Jangan repot-repot. Hal ini membuatku tidak enak (merasa buruk)."
tak lama kemudian Sung Yeol datang, Ia langsung duduk dimeja makan dan memakan menu sarapannya.
melihat Seul Bi yang masih terdiam berdiri disamping meja, Sung Yeol menariknya untuk duduk lalu menyuruhnya untuk makan.
Seul Bi diam dan menatap Ji Hye, Ia merasa tidak enak. melihat ekspresi Seul Bi yang tidak nyaman, Sung Yeol berseru menyuruhnya untuk menganggap ini adalah rumahnya sendiri. lalu Sung Yeol menatap Ji Hye dengan tajam dengan tatapan tidak suka.
Sung Yeol : "Yang bersalah pasti membuat dirinya seperti di rumah. Mengapa harus kau?"
Ji Hye langsung menatap SUng Yeol. lalu Ia beranjak dari duduknya dan melangkah pergi. tepat saat itu, Sung Yeol berseru pada Seul Bi untuk tidak membuang-buang makanan. dan cepat Makan.
Seul Bi mencoba untuk makan, tapi karena Ia tidak berselera, Ia pamit pada Sung Yeol untuk pergi dulu.
ketika Seul Bi berankak dari duduknya, Ia hampir saja terjatuh. melihat kondisi Seul Bi yang terlihat kurang sehat, Sung Yeol langsung memeriksa dahi Seul Bi.
Sung Yeol : "Kau demam! Berapa lama ini terjadi?"
Seul Bi diam dan tidak menjawab pertanyaan Sung Yeol.
Seul Bi sudah berganti dengan seragam sekolah. Ia mengemasi buku dan memasukkannya kedalam tas. setelah selesai, Ia bilang pada Sung Yeol yang berdiri didekat pintu untuk segera berangkat sekolah, karena mereka akan terlambat nanti.
Sung Yeol : "Mau kemana kau seperti ini?"
Seul Bi : "Aku bawa obat. Woo Hyun sedang menunggu."
Sung Yeol menyuruh Seul Bi untuk beristirahat hari ini. Seul Bi menyahut dia ingin pergi kesekolah, karena Woo Hyun akan khawatir nanti.
Seul Bi : "Aku bahkan tidak punya ponsel untuk menghubunginya."
Sung Yeol : "Woo Hyun lagi, Woo Hyun lagi! Apakah hanya dia yang bisa kau lihat?" serunya kesal.
Sung Yeol keluar dari kamar Seul Bi kemudian menutup pintu. Seul Bi mencoba membuka pintu kamarnya tapi tidak bisa karena Sung Yeol menahannya dari luar.
Seul Bi : "Sung Yeol!!" teriaknya.
Sung Yeol : "Tidak!! Bahkan jika kau pergi ke sekolah, Aku tidak akan membiarkanmu melihat Woo Hyun."
Seul Bi : "Sung Yeol, kumohon.."
Sung Yeol : "Tetap disini, jika kau tidak ingin melihatnya terluka." bentaknya.
dengan sedih Seul Bi bilang pada Sung Yeol kalau dia tidak akan pergi. cukup bilang pada Woo Hyun dia baik-baik saja.
mendengar itu, Sung Yeol tidak lagi menahan pintu kamar Seul Bi.
Sung Yeol : "Jika kau ingin melihat Woo Hyun, cepatlah sembuh." ucapnya sedih.
kemudian Sung Yeol berangkat kesekolah sendirian.
Woo Hyun menunggu Seul Bi didepan sekolah. saat melihat Sung Yeol datang, Woo Hyun segera menghampirinya. Woo Hyun tanya kenapa Sung Yeol sendirian? dimana Seul Bi? Sung Yeol tidak menjawab pertanyaan Woo Hyun, Ia mengacuhkannya.
Woo Hyun menahan Sung Yeol yang akan pergi, Ia tanya apakah Seul Bi sakit? Sung Yeol menyuruh Woo Hyun untuk tidak menghiraukan. lalu Sung Yeol pergi. melihat tingkah Sung Yeol, Woo Hyun mengumpatnya karena kesal.
Da Yool dan beberapa genknya membicarakan Seul Bi yang sekarang tinggal dengan guru etika. Ye Na yang mendengar kabar itu menjadi senang. akhirnya dia memiliki kesempatan sekarang.
dengan sinis Da Yool bertanya pada Ye Na apakah dia masih memiliki kesempatan? Ye Na langsung memasang wajah kesal pada Da Yool.
ketika melihat Jae Suk, Da Yool buru-buru pergi. Ia mengajak teman-temannya untuk pergi kekantin.
teman Da Yool yang gendut memegang tangan Da Yool dan memberitahunya kalau arahnya menuju kekantin salah.
Jae Suk melewati Da Yool dan yang lainnya begitu saja seakan-akan dia tidak melihat siapapun.
Ye Na yang merasakan keanehan pada Jae Suk, bertanya-tanya ada apa dengan Jae Suk.
Da Yool : "Bagaimana aku tahu?" teriaknya kesal.
Ye Na : "Apa kau baru saja berteriak padaku? Kau tahu kan, kau tidak bisa
berteriak padaku."
dengan kesal Da Yool bilang dia tidak akan melakukannya. kemudian Ia pergi meninggalkan Ye Na. dan Ye Na tersenyum menang.
Woo Hyun menemui Ji Hye, Ia tanya dimana Seul Bi.
Ji Hye : "Seul Bi? Ada apa dengannya?"
Woo Hyun : "Mengapa membawanya jika Anda tidak peduli dia datang ke sekolah atau tidak? dan Kenapa aku tidak bisa meneleponnya?"
Ji Hye bilang dia mengambil ponsel Seul Bi. dengan kesal Woo Hyun menyuruh Ji Hye untuk memberikan ponsel Seul Bi padanya.
Ji Hye : "Dia tadi sudah bersiap-siap ke sekolah dengan Sung Yeol pagi ini."
Woo Hyun : "Saya bilang berikan ponsel itu."
lalu Ji Hye memberikan ponsel Seul Bi pada Woo Hyun. Ia tanya apakah Woo Hyun sudah tanya pada Sung Yeol? dengan dingin Woo Hyun bilang kalau Sung Yeol tidak mau memberitahunya.
saat Woo Hyun akan pergi, Ji Hye memegang tangan Woo Hyun seraya bertanya mau kemana dia.
Woo Hyun : "Aku harus pergi memeriksanya untuk melihat apakah dia baik-baik saja."
Ji Hye : "Aku yang akan pergi. Kau tetap di sini. suamiku akan datang untuk mengambil pakaian Seul Bi. Aku masih belum menceritakan padanya mengenaimu."
Woo Hyun : "Pertahankan sampai ke liang lahat dan jangan membuat saya merasa buruk bagi Anda. Dia tampak baik."
setelah mengatakan itu, Woo Hyun pergi.
tidak jauh dari tempat Ji Hye dan Woo Hyun berbicara, Jae Suk dan Tae Ho berdiri dibalik dinding dan memperhatikan mereka.
beberapa orang polisi sedang membagikan brosur untuk murid-murid sekolah didepan gerbang. bahkan ada satu polisi yang mengenakkan topeng badut. (berbentuk kepala polisi).
Woo Hyun mengejar Sung Yeol yang akan pulang sekolah didepan gerbang. Ia menyerahkan ponsel milik Seul Bi pada Sung Yeol. Woo Hyun menyuruh Sung Yeol untuk memberikan ponsel itu pada Seul Bi. dan kenapa dia tidak bisa meneleponnya.
Sung Yeol : "Jika kau ingin tahu kau harus datang langsung ke rumahku."
Woo Hyun : "Berhenti bersikap sarkastis."
Sung Yeol : "Bukankah kau ingin hidup dengan ibumu? Ibumu yang berada di rumahku?"
Woo Hyun : "Haruskah? Mungkin aku harus mencoba hidup dengan ibu kandungku. Bahkan Seul Bi disana. Hal ini bahkan lebih baik."
dengna kesal Sung Yeol melangkah pergi. Woo Hyun berteriak pada Sung Yeol untuk memberitahu Seul Bi untuk meneleponnya, atau dia akan benar-benar akan pergi.
setelah Woo Hyun pergi, polisi yang menggenakkan topeng itu melepas topengnya pelan. dan ternyata dia adalah Woo Jin.
Woo Jin benar-benar terkejut mendengar kenyataan bahwa istrinya adalah Ibu kandung dari Woo Hyun.
Ki Soo sedang membantu dikedai Woo Hyun. Ia membersihkan meja yang kotor. tanpa sadar, Ki Soo mengeluh kalau mereka benar-benar repot, dan tidak adanya Seul Bi benar-benar terasa. mendengar itu, Woo Hyun menjadi sedih.
tak lama kemudian Chun Sik datang, Ki Soo bertanya apakah temannya tidak datang, Chun Sik bilang tidak, temannya sedang pergi kesuatu tempat. Chun Sik bilang dia akan membantu Ki Soo dikedai.
Byung Woo Juga datang kekedai, Ki Soo yang melihatnya langsung bilang apa yang byung Wook lakukan. mereka tidak akan membiarkan Byung Wook tidur dirumah Woo Hyun lagi malam ini.
Byung Wook berseru dia juga tidak mau. Ia lalu bilang pada Woo Hyun untuk pergi keluar. karena seseorang sedang menunggunya diluar.
Woo Hyun keluar dari rumah, Ia melihat Ye Na berdiri didepan rumahnya dengan membawa koper kecil.
Ye Na : "Woo Hyun! Aku sedang..."
Woo Hyun : "Bertengkar dengan ibumu dan meninggalkan rumah?"
Ye Na langsung menganggukan kepalanya.
Woo Hyun : "Kau tidak ingin pergi menghabiskan malam di sauna, atau kembali pulang ke rumah. Jadi Kau ingin tidur nyenyak di tempatku malam ini?"
Ye Na : "Aku telah melakukan banyak kesalahan kepadamu dan Seul Bi. aku ingin membantu direstaurant dan membayarmu kembali."
lalu Woo Hyun menyuruh Ye Na masuk. Ye Na benar-benar senang karna Woo Hyun menyetujuinya.
didalam kedai, Woo Hyun, Ki Soo, Byung Wook dan Chun Sik berdiri berjejer. Woo Hyun memberitahu Ye Na kalau mereka semua tidur dirumahnya malam ini, apa itu baik-baik saja?
Ye Na kaget mendengarnya. Byung Wook, Ki Soo dan Chun Sik memasangwajah aneh pada Ye Na. Ye Na sangat kesal, Ia langsung pergi begitu saja dari rumah Woo Hyun.
Ki Soo : "Dia selalu berusaha mengisi tempat Seul Bi." celoteh Ki Soo.
Woo Hyun langsung menoleh dan menatap Ki Soo tajam. Ki So memperjelas pada Woo Hyun kalau dirinya adalah Ki Soo.
Woo Hyun melempar tas milik Ki Soo dan Chun Sik keluar rumah. Ki Soo mengomel kenapa Woo Hyun membuangnya kejalan.
Woo Hyun : "Kalian semua pulanglah. Rumahku bukan penginapan."
Ki Soo : "Hey! Aku bilang aku Ki Soo! Saat kau kesepian.."
Woo Hyun menutup pintu dan menguncinya. Ki Soo mengomel kalau pemanas air dirumahnya pecah.
Byung Wook menggedor-gedor pintu dan berkata kalau dia tidak bisa pulang sampai memar diwajahnya hilang.
sedangkan Chun Sik bilang dia ketakutan sendirian dirumah karena orang tuanya sedang liburan. mereka bertiga menggedor-gedor pintu rumah Woo Hyun.
karena Woo Hyun tidak membukakan pintu, mereka berdua duduk didepan rumah Woo Hyun. Ki Soo mengeluh kalau ini adalah kesalahan.
Ji Hye baru saja pulang menuju kerumah, ketika Ia akan membuka pintu, Sung Yeol keluar dari rumah dan terlihat cemas.
Ji Hye tanya kemana Sung Yeol akan pergi. Sung Yeol tidak menghiraukan Ji Hye, Ia pergi begitu saja. lagi-lagi Ji Hye hanya bisa menghela nafasnya.
ternyata diam-diam Jae Suk sedang mengintai. Ia juga mengambil gambar dari ponselnya.
Jae Suk : "Apa-apa'an ini? Sung Yeol dan guru etika tinggal di rumah yang sama?"
Ji Hye pergi kekamar Seul Bi untuk memeriksanya. melihat Ji Hye datang, Seul Bi langsung bangun dari tidurnya.
Ji Hye : "Apa kau sakit? Kau ingin pergi ke dokter?"
Seul Bi : "Sung Yeol bilang bahwa dia akan mencarikan saya obat."
Ji Hye mengangguk mengerti, Ia menyuruh Seul Bi untuk beristirahat.
ketika Ji Hye akan pergi, Seul Bi memanggilnya. Ia tanya, bolehkah dia menggunakan ponselnya untuk menelepon? karena Woo Hyun pasti sedang menunggunya.
Ji Hye memberitahu kalau Woo Hyun sudah mengambil ponsel Seul Bi. Ji Hye menyuruh Seul Bi pergi kesekolah besok dan mengambil ponselnya sendiri pada Woo Hyun.
saat Ji Hye akan pergi, lagi-lagi Seul Bi memanggilnya. Seul Bi berterima kasih karena sudah membiarkannya tinggal dirumahnya.
Seul Bi : "'Anda tidak bisa melupakan keluarga bahkan jika Anda tinggal terpisah dari mereka'. Woo Hyun bilang caranya memikirkan tentang Ibunya dengan melihat kalungnya setiap hari."
Ji Hye sedih mendengarnya. Ia mengangguk lalu menuruh Seul Bi untuk beristirahat.
setelah keluar dari kamar Seul Bi, Ji Hye mulai menangis. dia benar-benar merasa sedih.
Jae Suk menemui Woo Hyun. Ia menunjukkan foto diponselnya yang terlihat Ji Hye dan Sung Yeol.
Jae Suk : "Mereka tinggal di apartemen yang sama." Woo Hyun diam saja. "Oh yeah, Seul Bi tinggal di sana juga."
Woo Hyun : "Apa itu?" ucapnya pura-pura tidak tahu.
Jae Suk : "Guru etika adalah ibu Sung Yeol?" tanyanya penasaran.
Woo Hyun menyuruh Jae Suk untuk pergi dan tanya Sung Yeok sendiri jika benar-benar ingin tahu. Jae Suk tersenyum mendengarnya.
Jae Suk : "Ini benar-benar terlihat serius antara kau dan guru etika. Apa hubunganmu dengannya?"
Woo Hyun : "Apa yang ingin kau katakan padaku? tunggu, apakah kau..., Aku sudah punya pacar. Apakah kau ingin tahu lebih banyak tentangku? Apakah hatimu berdebar-debar?" Woo Hyun memegang dada Jae Suk.
Jae Suk kesal pada Woo Hyun karena mengira dia menyukainya. Ia balik bertanya apa yang baru saja Woo Hyun katakan.
Woo Hyun menyuruh Jae Suk untuk menjaga jarak dengannya. Jae Suk mencengkram baju Woo Hyun dengan kesal.
Jae Suk : "Jika kau membiarkan Byung Wook tinggal di sini lagi, Aku akan menghancurkan toko ini seperti aku hancurkan dia."
Woo Hyun : "Apa yang harus ku lakukan pada mulut kotormu?" sahutnya seraya menyumpal mulut Jae SUk dengan kain lap.
Jae Suk : "Hey!! Kau ingin mati?"
Woo Hyun : "Aku benar-benar marah saat ini. Jadi aku hanya menunggu siapa pun untuk berkelahi denganku. Aku harap itu kau."
dengan dingin Jae Suk bilang lihat saja siapa yang akan mnang nantinya. ini benar-benar menarik. setelah mengatakan itu, Jae Suk pergi.
Woo Hyun pergi keatap rumah. Woo Hyun duduk lalu memegang bangku yang biasanya Seul Bi duduki. lalu Woo Hyun merebahkan tubuhnya.
Woo Hyun kembali mengingat saat Seul Bi mencoba menolong Sung Yeol yang akan bunuh diri dengan kekuatannya.
dan saat dimana Sung Yeol bertanya padanya sesuatu mengenai Seul Bi.
saat Woo Hyun bangkit dan akan pergi, tiba-tiba baju yang tergantung dijemuran bergerak dengan sendirinya.
walaupun merasa aneh, Woo Hyun hanya diam saja. Ia benar-benar terkejut ketika melihat baju itu bergerak lagi ketika Ia melangkah pergi.
Woo Hyun mencoba untuk mundur, dan baju itu bergerak bergeser mengikutinya.
Woo Hyun memantapkan hatinya kemudian segera berlari pergi dari atap. setelah kepergian Woo Hyun, Byung Chul ternyata ada diatap. dialah yang menggerak-gerakkan baju itu untuk menakut-nakuti Woo Hyun.
Ji Hye sedang minum obat dirumah. Ia kaget ketika melihat suaminya sudah berada dirumah. Ia tanya apakah suaminya kembali untuk mengganti pakaiannya? Woo Jin diam saja, Ia menatap Ji Hye marah.
Woo Jin menyeret Ji Hye kedalam kamar dengan kesal. Ji Hye menutup pintu dan heran melihat keanehan pada suaminya.
Woo Jin : "Anak itu membayar semua hutang Ayahnya sendirian! Dan ibu mengerikan yang meninggalkannya, adalah kau?" tanyanya sedih.
Ji Hye terkejut mengetahui kalau suaminya sdah tahu semuanya. Ia bingung tidak bisa berbicara apa-apa.
Woo Jin : "Katakan. Mengapa hanya
aku yang tidak tahu?" teriaknya marah.
dengan ketakutan Ji Hye bilang dia berencana untuk memberitahu suaminya. dengan kesal Woo Jin bertanya kapan itu? ketika dia akan mati?
Ji Hye : "Aku tidak bisa karena aku tahu kau akan menghakimiku."
Woo Jin : "Aku benar-benar percaya ??padamu." ucapnya kecewa.
Ji Hye : "Bagiku apa yang kau pikir tentangku adalah lebih penting daripada apa yang anakku pikir."
Woo Jin : "Kau benar-benar seorang ibu yang mengerikan." ucapnya sedih.
diam-diam Seul Bi mendengarkan pertengkaran mereka. Woo Jin berteriak marah pada Ji Hye. Ia bertanya apa yang akan Ji Hye lakukan sekarang? dengan marah Ia tanya apalagi yang Ji Hye sembunyikan darinya? Woo Jin menyuruhnya untuk mengatakan padanya.
ketika mendengar suara bell, Seul Bi segera membukanya. Ia kaget melihat yang menekan bell adalah Woo Hyun.
Woo Hyun langsung memegang wajah Seul Bi dan bertanya apakah Seul Bi sakit? Seul Bi menggelengkan kepala dan menjawab tidak.
Seul Bi : "Mengapa kau kesini?"
Woo Hyun : "Apa kau tahu ada lima pohon di depan ruanganmu? Kau tahu kamar mu memiliki pemandangan yang terbaik waktu senja?"
Seul Bi tersenyum mendengar ucapan Woo Hyun.
Woo Hyun mengepalkan kedua tangannya didepan Seul Bi. Seul Bi sedikit bingung, tapi Ia menunjuk tangan kanan Woo Hyun.
Woo Hyun membuka tangannya dan tertulis ditelapak tangannya 'Merindukanku?'
Seul Bi tersenyum pada Woo Hyun lalu mengangguk.
Woo Hyun membuka tangan kirinya dan terdapat tulisan ditelapaknya 'Aku lebih merindukanmu'.
Seul Bi tersenyum senang. lalu Ia menggenggam kedua tangan Woo Hyun.
Seul Bi : "Ini tidak akan sulit lagi." ucapnya senang.
mereka berdua saling tersenyum dan berpegangan tangan.
tepat ketika itu Sung Yeol pulang kerumah dari apotek. Melihat Woo Hyun berdiri didepan rumahnya bersama Seul Bi, Sung Yeol terlihat marah.
Sung Yeol : "Apa yang kau lakukan di sini?"
Woo Hyun dan Seul Bi kaget melihat kedaatangan Sung Yeol.
Woo Hyun : "Aku tidak akan mengizinkan apa yang menjadi milikku diambil lagi." ucapnya marah.
Woo Hyun dan Sung Yeol saling menatap tajam.
bersambung...
===== EPISODE 14 =====
episode 14 dibuka dengan scene Ji Hye yang sedang dirawat setelah insiden terjatuh di atap sekolah ketika menolong Sung Yeol yang mencoba bunuh diri.
Woo Hyun dan Seul Bi berdiri didekat Ji Hye. Seul Bi memberitahu Woo Hyun kalau perawat bilang Ji Hye akan baik-baik saja, jadi Woo Hyun tidak perlu khawatir mengenainya.
tak lama kemudian Ji Hye memanggil-manggil nama Sung Yeol didalam ketidak sadarannya. mendengar itu Seul Bi langsung memanggil Ji Hye. sedangkan Woo Hyun sedikit merasa kesal, Ia langsung pergi dari ruangan.
setelah Woo Hyun pergi, Ji Hye membuka matanya lalu menyebutkan nama Woo Hyun.
saat Woo Hyun keluar dari ruangan, Ia melihat Sung Yeol berdiri didepan pintu. dengan kesal Woo Hyun menghampirinya dan bertanya apakah Sung Yeol harus bertingkah sejauh ini? dengan sinis Sung Yeol bilang dia sudah membuat Woo Hyun melihat Ibunya berkatnya, tidakkah dia mengucapkan terima kasih padanya?
Woo Hyun : "Aku bilang aku tidak ingin melihatnya. bagaimana caranya membuatmu percaya?"
dengan sinis Sung Yeol menyuruh Woo Hyun dan Ji Hye menghilang.
Woo Hyun : "Jika kau tidak mau melihatku, Maka kau bisa pergi."
Sung Yeol : "kau tahu sesuatu mengenai Seul Bi, kan? apa yang kau sembunyikan?"
Woo Hyun tidak menjawab pertanyaan Sung Yeol. Ia mengalihkan pembicaraan dengan menyuruh Sung Yeol untuk masuk menemui Ji Hye karena dia mencari Sung Yeol. setelah mengatakan itu, Woo Hyun pergi.
[Episode 14 : Kehilanganmu? Aku terus berjalan ke dalam dirimu tak peduli apapun.]
Woo Hyun dan Seul Bi sudah berada dirumah. Seul Bi mengobati luka dibibir Woo Hyun menggunakan salep. (bukan salep kakinya Nenek Gong lagi kan? =D)
Seul Bi : "Aku sudah bilang padamu untuk tidak berkelahi."
Woo Hyun : "Aku tidak berkelahi. aku pergi untuk minta maaf."
Seul Bi : "Ini bukan salahmu."
Woo Hyun : "Bagiku, Ibuku datang entah dari mana. Tapi dia mulai percaya padanya. dia pasti merasa bahwa dia sudah mencurinya."
sebenarnya, Seul Bi bisa memahami hal itu, tapi Sung Yeol menyakiti wajah imut Woo Hyun. Seul Bi kemudian bertanya apakah Woo Hyun ingin dia pergi untuk membalas memukul Sung Yeol?
Woo Hyun bilang dia tidak merasa sakit sedikitpun, dan sekarang semuanya baik-baik saja. Woo Hyun tersenyum pada Seul Bi, Seul Bi membalas senyuman Woo Hyun dengan tersenyum manis walaupun sebenarnya dia merasa iba pada Woo Hyun.
seul Bi pergi keatap rumah. Ia memeriksa sekitar dan seperti sedang mencari seseorang.
tak lama kemudian Byung Chul muncul dibelakang Seul Bi. Ia langsung bertanya apa Seul Bi sedang mencarinya? Seul Bi menoleh dan mendekati Sunbaenya itu.
dengan marah Seul Bi tanya kenapa Sunbaenya bertindak hingga sejauh ini (keterlaluan)? apa yang sebenarnya Ia inginkan? Byung Chul bilang kalau semua harus kembali pada tempatnya.
Seul Bi : "Semakin kau bertindak seperti itu, semakin aku ingin berada disamping Woo Hyun."
Byung CHul menghilang lalu muncul dibelakang Seul Bi.
Byung Chul : "Tinggal dan lihat apa yang akan terjadi padanya. Ini akan menjadi kengerian yang tak terbayangkan."
Seul Bi : "Kau seperti Iblis sekarang."
Byung Chul : "Kaulah yang membuatku menjadi seperti ini."
dengan tegas Seul Bi bilang kalau dia tidak akan menjadi malaikat lagi. Ia juga bilang tidak ingin melihat Sunbaenya lagi. Seul Bi meminta maaf kemudian pergi.
Byung CHul : "Kau tidak tahu, itu adalah hal yang paling menyedihkan yang pernah kau katakan." ucapnya dengan sedih.
Woo Hyun dan Seul Bi sedang bekerja dikedai. saat itu kedai sedang ramai. Jae Suk dan Tae Ho juga ada disana.
murid perempuan teman sekelas Seul Bi yang datang kekedai berbisik-bisik, mereka memperhatikan kedekatan Woo Hyun dan Seul Bi.
salah satu dari mereka mencoba memfoto dengan ponsel dan bilang kalau Seul Bi terlihat sedang mencoba merayu Woo Hyun. yang lain menyahut kalau mereka berdua sangat sensitif. benar-benar sensitif.
Seul Bi dan Woo Hyun sebenarnya mendengar semua yang mereka katakan.
Tae Ho : "Seseorang dalam masa bulan madu. baunya seperti madu." ledek Tae Ho.
Jae Suk : "Kau hidup bersama saat di SMA. Apa yang akan kau lakukan nanti jika sudah besar nanti?" ucapnya meledek.
Woo Hyun merasa kesal, Ia langsung menghampiri Jae Suk. Seul Bi memegang lengan Woo Hyun untuk mencegahnya berkelahi.
Woo Hyun tiba-tiba merangkul Seul Bi, hal itu membuat Seul Bi terkejut.
Woo Hyun : "Kau tidak akan pernah dewasa, jadi kau tidak akan bisa melakukan ini. Aku merasa kasihan padamu."
Jae Suk tersenyum kesal mendengar ucapan Woo Hyun. kemudian Woo Hyun mengatakan pada semua teman-temannya yang datang kekedai kalau ini mungkin terlihat membosankan ketika Ia sedang berkencan, tapi mereka akan membuatnya terlihat hebat.
Woo Hyun : "Jika kau mempunyai waktu untuk mengambil gambar, cari seseorang yang kau sukai. Jika kalian ingin mendapatkan foto, ambil salah satu yang imut dari kita."
Woo Hyun kemudian berpose didepan teman-temannya itu sambil tetap merangkul Seul Bi.
semua yang datang kekedai dan mencoba untuk mengambil foto, menjadi kesal mendengar ucapan Woo Hyun. (mungkin karena blak-blak'an).
Jae Suk berdiri dari duduknya menghadap Woo Hyun dan Seul Bi.
Jae Suk : "Lee Seul Bi. teleportasi dan cinta segitiga. sekarang kau tinggal dengan seorang pria. kau mempunyai banyak 'kemampuan'."
Seul Bi diam dan menjadi gugup. Ia segera menyembunyikan tangannya yang semakin menyala tanda malaikatnya. tepat ketika itu Jae Suk melihat gerak-gerik Seul Bi yang aneh.
Jae Suk : "Kau terlihat berbeda dari yang lainnya."
Woo Hyun menyahut kalau Seul Bi memang berbeda. karena Seul Bi adalah kekasihnya.
Jae Suk : "Lalu apa arti dirinya bagi Sung Yeol?"
Woo Hyun : "Kau terlalu banyak ikut campur dalam urusan orang lain."
Woo Hyun memegang dagu Jae Suk lalu memeriksa wajahnya.
Woo Hyun : "Cobalah untuk memperhatikan dirimu sendiri. Aku yakin ada bagian yang kau suka. atau mungkin tidak. Jika kau ingin tinggal lebih lama, Kau bisa membersihkan meja. makanlah."
Woo Hyun memberikan Lap pada Jae Suk, setelah itu mengajak Seul Bi kedapur. dengan kesal Jae Suk melempar lap itu pada Tae Ho. dan dengan bodohnya Tae Ho mulai mengelap meja.
Ji Hye baru saja keluar rumah untuk pergi kesuatu tempat, tanpa sengaja Ia berpapasan dengan Sung Yeol yang baru saja pulang didepan rumah.
Ji Hye menyuruh Sung Yeol untuk berhenti melakukan hal-hal yang berbahaya.
Sung Yeol : "Kau bisa melihat sesuatu yang lebih dari itu. ini barusaja permulaan." ucapnya kemudian pergi.
Ji Hye diam dan hanya bisa menghela nafasnya.
Ji Hye menemui Seul Bi disebuah restaurant. Seul Bi tanya apakah Ji Hye sudah merasa baikan?
Ji Hye : "Apa yang kau rencanakan pada Woo Hyun? aku benar-benar tidak menyukaimu. aku membenci kenyataan bahwa kau membuat situasi menjadi semakin buruk. dan aku bahkan tidak tahu kau berasal darimana. dan yang paling buruk dari semua itu, aku tidak ingin melihat Woo Hyun atau Sung Yeol terluka."
dengan sedih Seul Bi hanya bisa mengucapkan kata maaf. lalu Ji Hye menyuruh Seul Bi pindah kerumahnya. Seul Bi kaget mendengar ucapan Ji Hye.
Ji Hye : "Berhenti membuat hidup Woo Hyun sulit dan pindahlah kerumahku. tidak ada cara lain untuk memperbaiki masalah ini."
Seul Bi : "Saya tidak mengerti mengapa hal itu adalah masalah bagi saya untuk hidup dengan Woo Hyun."
Ji Hye : "Dunia ini tidak begitu pengertian. Kalian berdua hidup bersama bahkan menyusahkanku untuk jujur."
Seul Bi : "Saya sudah berjanji pada Woo Hyun untuk tinggal bersamanya tidak peduli apapun yang terjadi."
mendengar ucapan Seul Bi, Ji Hye tanya apa Seul Bi ingin membuat hidup Woo Hyun dan Sung Yeol semakin keras? Ji Hye mengatakan kalau Sung Yeol akan memberi Woo Hyun keadaan yang lebih sulit lagi. apakah itu yang Seul Bi inginkan?
Seul Bi hanya bisa diam. Ia begitu terlihat sedih. Ji Hye meminta Seul Bi berpikir tentang hal itu.
Jae Suk dan Tae Ho berada disuatu tempat. Tae Ho terlihat sedang menelepon seseorang. tak lama kemudian Ia bilang pada Jae Suk kalau Byung Wook tidak menjawab teleponnya. Jae Suk menyuruh Tae Ho terus menghubunginya sampai Byung Wook menjawabnya.
Tae Ho mencoba mengatakan sesuatu untuk melindungi Byung Wook. Ia bilang mungkin saja Tae Ho kehabisan baterai, tapi karena Jae Suk menatapnya tajam Ia kembali mengubungi ponsel Byung Wook dengan kesal seraya menggerutu kapan Byung Wook mau menjawab teleponnya.
ketika Tae Ho mengalihkan pandangannya kearah lain, tanpa sengaja Ia melihat Da Yool yang berjalan tidak jauh dari mereka.
Tae Ho : "Bukankah itu Lee Da Yool?"
Jae Suk dan Tae Ho terkejut melihat Da Yool masuk ketempat klub.
Tae Ho : "Apa yang dilakukannya?" tanyanya penasaran.
Tae Ho melangkah untuk menghampiri Da Yool, tapi Jae Suk mencegahnya.
Jae Suk : "Apakah kau tidak meneleponnya? (yang dimaksud Jae Suk adalah Byung WOok). Lebih baik kau pergi menemukannya."
Tae Ho : "Hah? Sekarang?" tanyanya kesal. "Dia mungkin saja tidak sedang dirumah."
Jae Suk : "Aku bilang pergi temukan dia dan membawanya kesini." serunya marah.
Tae Ho : "Aku mengerti." sahutnya kesal.
kemudian Tae Ho pergi mencari Byung Wook. sedangkan Jae Suk mengamati Da Yool.
dirumah, Ji Hye masuk kekamar Sung Yeol dan memeriksa meja belajar dan lacinya. Ia terlihat sedang mencari sesuatu. tak lama kemudian Sung Yeol masuk kekamar. Ia sangat marah melihat Ji Hye berada didalam kamarnya.
Sung Yeol : "Apa yang kau lakukan?" teriaknya marah.
Ji Hye : "Berikan padaku!"
Sung Yeol : "Apa?"
Ji Hye : "Kalungku! kembalikan padaku."
dengan dingin Sung Yeol bilang dia sudah membuangnya. Ji Hye terkejut mendengarnya. Ia menangis seraya memukuli Sung Yeol.
Ji Hye : "Kau tahu itu apa?" tanyanya marah.
Sung Yeol langsung mencengkram tangan Ji Hye. Ia bertanya pada Ji Hye apa sebenarnya itu.
Ji Hye : "Seberapa rendah lagi kau akan pergi?"
Sung Yeol : "Akan serendah dirimu."
tepat ketika itu, Woo Jin masuk kekamar Sung Yeol karena mendengar keributan. matanya terbelalak ketika melihat Sung Yeol bersikap kasar pada Istrinya.
Woo Jin : "Apa yang kau lakukan?" teriaknya marah.
Sung Yeol dan Ji Hye menoleh, mereka kaget melihat Woo Jin. Sung Yeol langsung melepaskan tangan Ji Hye. Woo Jin menghampiri Sung Yeol lalu menamparnya keras.
Woo Jin : "Beraninya kau!! Bagaimana kau bisa melakukan ini?"
Ji Hye langsung mendorong Woo Jin keluar dari kamar Sung Yeol. Sung Yeol terkejut melihat Ayahnya menamparnya, Ia memegangi pipinya.
Ji Hye mengambilkan air untuk Suaminya. Woo Jin tanya pada Ji Hye apakah ini selalu terjadi jika dia tidak sedang berada dirumah? Ji Hye menjawab tidak. hari ini adalah kesalahannya.
Woo Jin : "Hari ini? lalu bagaimana dengan hari-hari yang lain?"
Ji Hye bilang kalau dia sedang mencari sesuatu dikamar Sung Yeol. dan Sung Yeol tidak suka dia berada dikamarnya.
Woo Jin : "Tapi tetap saja! dia tidak seharusnya..." teriaknya marah.
Ji Hye menahan Woo Jin yang akan menghampiri Sung Yeol. Ji Hye bersihkeras kalau ini adalah salahnya.
Woo Jin : "Apakah kau masih memikirkan dia sebagai anak orang lain?" tanyanya kesal.
Ji Hye : "Apa maksudmu?"
Woo Jin : "Mengapa seperti itu? Akankah kau melakukan hal yang sama seandainya ia putra kandungmu?"
Ji Hye meminta maaf, Ia bilang akan berbicara dengan Sung Yeol nanti.
Ji Hye : "Kita perlu waktu untuk membiasakan diri.."
Ji Hye langsung menghentikan ucapannya. Ia teringat dengan ucapan Woo Hyun yang pernah mengatakan kalau Sung Yeol hanya membutuhkan waktu untuk terbiasa dengannya. Ji Hye langsung mengganti ucapannya.
Ji Hye : "Ibu kandung-Nya baru saja menikah. Dan aku hanya membuatnya lebih buruk. Aku akan mengurusnya. kau harus percaya padaku dengan yang satu ini."
Woo Jin : "Mengapa mengasuh begitu sulit?" keluhnya.
Seul Bi baru saja mandi. ketika Ia keluar dari kamar mandi, Ia berpapasan dengan Woo Hyun. mereka terlihat canggung satu sama lain.
kemudian Woo Hyun dan Seul Bi menonton drama bersama. (drama yang mereka tonton adalah Discovery of Love)
dan ketika melihat adegan 'Nam Ha Jin yang mencium Han Yeo Reum', Woo Hyun dan Seul Bi menjadi gugup. mereka berdua langsung mengalihkan pandangan dari layar kaca.
Seul Bi membuka buku pelajaran sedangkan Woo Hyun menguap dan pura-pura sedang mengantuk. lalu Woo Hyun pamit pergi tidur pada Seul Bi.
setelah Woo Hyun pergi, Seul Bi tersenyum geli. sedangkan Woo Hyun berdiri didepan pintu kamar Seul Bi sambil memegangi dadanya yangberdegup kencang.
Woo Hyun : "Apa yang kulakukan?" tanyanya seraya tersenyum.
Seul Bi kembali menonton drama ditv sendirian. ketika Ia menoleh kebonekanya, Ia terkejut melihat kedua bonekanya yang duduk berjauhan. Seul Bi segera menata bonekanya duduk berdampingan.
Seul Bi : "Apakah tinggal dengan Woo Hyun membuat lebih sulit bagi Woo Hyun dan Sung Yeol? Aku berharap Woo Hyun bisa hidup dengan ibunya." ucapnya dengan sedih.
keesokan paginya, dirumah Sung Yeol terjadi ketegangan. Woo Jin, Sung Yeol dan Ji Hye duduk diruang tamu.
Sung Yeol bertanya pada Ayahnya, apakah bisa mereka tidak menyuruh Seul Bi tinggal dirumahnya?
dengan kesal Woo Jin bilang bukankah seharusnya Sung Yeol meminta maaf pada Ibunya? Sung Yeol hanya diam saja.
Woo Jin menghela nafas, Ia tanya memangnya kenapa dengan Seul Bi?
Sung Yeol : "Ada banyak rumor tentang Seul Bi dan Woo Hyun hidup tanpa wali. Kita tidak bisa menyuruh Woo Hyun tinggal di sini."
Woo Jin menyuruh Sung Yeol untuk meminta maaf pada Ibunya terlebih dahulu. Sung Yeol masih diam saja. dengan kesal Woo Jin bilang dia benar-benar kecewa pada Sung Yeol.
Woo Jin beranjak dari duduknya dan akan pergi. melihat itu, Sung Yeol langsung meminta maaf pada Ji Hye. mendengar Sung Yeol meminta maaf, Woo Jin menatapnya.
Ji Hye : "Ya! aku juga minta maaf."
Woo Jin : "Aku membiarkanmu kali ini. Tapi jika kau melakukan ini lagi, aku tidak bisa memaafkanmu. Apa kau mengerti?"
Sung Yeol : "Ya!"
lalu Woo Jin bilang kalau Sung Yeol bisa berbicara dengan Ibunya (Ji Hye) tentang Seul Bi dan memutuskan. setelah mengatakan itu Woo Jin pergi.
Sung Yeol berada dikamarnya sedang mengemasi barang-barangnya dan akan pergi kesekolah. tak lama kemudian Ji Hye datang dan tanya apa yang Sung Yeol pikirkan?
Sung Yeol : "Saya hanya berpikir tentang apa yang paling bisa menyakiti Woo Hyun."
Ji Hye : "Aku ibu yang kejam terlepas dari pilihanku antara Kau atau Woo Hyun. Tapi kau juga sangat kejam."
Sung Yeol menyahut, jika seperti itu, maka Ji Hye perlu membuang keduanya.
Ji Hye : "Aku tidak ingin kau terluka, tapi.. aku benci menyakiti Woo Hyun bahkan lebih."
dengan senyum sinis Sung Yeol bilang kalau akhirnya Ji Hye jujur. Sung Yeol bilang dia tidak akan terluka. dia hanya akan menyakiti anak Ji Hye. setelah itu Sung Yeol keluar dari kamar untuk pergi kesekolah.
ketika Woo Hyun dan Seul Bi berangkat sekolah bersama, semua murid disekolah membicarakan mereka (mencemo'oh) karena masih saja tinggal bersama. Seul Bi kesal mendengarnya.
Woo Hyun mengeluarkan headsetnya. setelah memasang headset itu ketelinganya, Ia memasangkan headset yang satunya ketelinga Seul Bi.
Woo Hyun : "Cuacanya bagus dan lagunya bahkan lebih baik."
Seul Bi tersenyum dan tanya kapan Woo Hyun menyiapkannya? Seul Bi kemudian bilang kalau lagunya memang benar-benar bagus.
Woo Hyun : "Tentu saja! Aku yang memilihnyanya. Mana yang lebih kau sukai? lagu ini atau aku?" goda Woo Hyun.
Seul Bi : "Kekanak-kanakan!"
mereka berdua tersenyum bersama.
tanpa mereka sadari, Sung Yeol berjalan dibelakang mereka. melihat kedekatan Woo Hyun dan Seul Bi, Sung Yeol cemburu dan menghela nafas kesal.
Woo Hyun-Sung Yeol, Jae Suk-Tae Ho sedang menjalankan hukuman membersihkan gedung olah raga.
melihat Woo Hyun dan Sung Yeol yang masih saja belum berbicara, Jae Suk tersenyum lalu bertanya Apa mereka berdua masih belum baikan?
Jae Suk : "Pertarungan cintamu berlangsung lebih lama daripada yang kupikir."
mendengar mereka bertengkar, Tae Ho berseru terkejut. Ia bilang kalau mereka berdua harus berjuang secara fisik. Tae Ho menawarkan diri untuk menjadi wasitnya. bahkan Tae Ho Juga membeberkan matras untuk mereka berkelahi.
dengan kesal Woo Hyun melempar bola pada Tae Ho. lalu menyuruhnya untuk memasukkan bola kedalam keranjang.
tak lama kemudian Seul Bi datang. Ia memberitahu Jae Suk dan Tae Ho kalau Guru PE memanggil mereka. ketika Tae Ho tanya kenapa, Seul Bi menggeleng dan bilang tidak tau. Ia lalu membantu Woo Hyun memasukkan bola kedalam keranjang.
Tae Ho menerka-nerka, guru memanggil mereka apa karena Byung Wook tidak pergi kesekolah? saat Tae Hoo membahas masalah Da Yool, Jae Suk langsung memukul kepala Tae Ho keras. Ia menyuruh Tae Ho menutup mulutnya kemudian melangkah pergi.
Seul Bi merasa tidak enak karena Sung Yeol juga ada disitu juga. apalagi Woo Hyun dan Sung Yeol tidak saling berbicara.
Woo Hyun yang memergoki ekspresi dari Seul Bi yang cemas berkata untuk tidak menghiraukan dan bantu dia saja.
saat melihat Sung Yeol mengangkat keranjang yang berisi bola, Seul Bi bergegas menghampiri Sung Yeol untuk membantunya.
Seul Bi : "mari kita lakukan bersama-sama."
Sung Yeol langsung melemparkan keranjang yang dibawanya sehingga Seul Bi terjatuh.
Woo Hyun terkejut, Ia langsung menghampiri Seul Bi dan bertanya apakah dia baik-baik saja?
Sung Yeol : "Jangan mengganggu!" serunya kesal pada Seul Bi.
Woo Hyun membantu Seul Bi untuk berdiri. ketika Sung Yeol akan meninggalkan gedung olahraga, Woo Hyun menghalanginya.
Woo Hyun : "Kau benar-benar kehilangan penglihatan?"
Sung Yeol : "Tidak, aku melihatnya dengan jelas. Kau dan pacar mu yang hidup bersama." sahutnya kemudian pergi.
Seul Bi merasa bersalah. Ia meminta maaf pada Woo Hyun karena semua ini karenanya.
Woo Hyun tersenyum. Ia bilang mungkin Sung Yeol ingin melewatkan kelas. seharusnya Sung Yeol bisa lebih jujur.
Seung Yeol pergi keloker, Ia terlihat menyesal dengan apa yang tadi dilakukannya pada Seul Bi. tanpa sengaja, Seul Bi juga pergi keloker. ketika melihat Sung Yeol, Seul Bi segera menghampirinya.
Seul Bi : "Sangat aneh mendengar kau mengatakan 'pacarmu yang hidup bersama'. Aku pikir aku bisa bertahan dengan perkataan orang lain di belakangku. Tapi sangat sedih mendengar kau berkata begitu."
Sung Yeol : "Jika kau tidak ingin mendengarnya, maka tinggalkan tempat itu."
Seul Bi : "Kau lebih tahu dari siapa pun tentang situasi kita."
Sung Yeol : "Dan kau tahu tentang Woo Hyun dan aku."
Sung Yeol mengancam akan mengungkapkan semua tentang Woo Hyun dan guru etika jika Seul Bi tetap tinggal disana.
mendengar itu Seul Bi bertanya, tidak bisakah Sung Yeol melihat mengapa WOo Hyun menyembunyikannya? semua ini demi Sung Yeol. karena Woo Hyun tidak ingin mengambil apa pun.
Seul Bi : "Dia telah berpisah dengan ibunya begitu lama. Tapi dia tidak melakukan apa-apa karena kau."
Sung Yeol : "Kau adalah senjataku sekarang. Jadi pikirkan tentang hal itu jika kau ingin melindunginya."
Sung Yeol melangkah pergi, wajahnya terlihat sedih dan menyesal sudah berbicara kasar. Seul Bi pun tidak kalah sedihnya dengan Sung Yeol.
Woo Hyun dan Ji Hye berbicara berdua diruang disiplin siswa. mereka membicarakan masalah Seul Bi.
Ji Hye bilang pada Woo Hyun kalau dia sudah bicara pada Seul Bi untuk bersiap.
dengan dingin Woo Hyun tanya sejak kapan Ji Hye mulai peduli pada mereka?
Ji Hye : "Ini bukan hanya sekolah. Lingkungan mu telah menelepon kantor lokal."
Woo Hyun : "Apakah Anda harus mengambil Seul Bi dari saya dan menempatkan dia di samping Sung Yeol?"
Ji Hye mengatakan akan berbahaya jika mereka berdua tinggal bersama. dengan kesal Woo Hyun menyahut kalau mereka hanya memiliki satu sama lain untuk bergantung, jadi apanya yang berbahaya?
Ji Hye : "Menurutmu apa yang akan terjadi ketika seorang gadis SMA hidup dengan seorang pria? Biarkan Seul Bi tinggal denganku. itu demi kebaikan Seul Bi."
Woo Hyun diam dan menghela nafas kesal.
setelah menemui Ji Hye, Woo Hyun terlihat sedih. Ia berjalan menuju kelas dengan tak bersemangat.
begitupun dengan Seul Bi, Ia juga tampak tak bersemangat dan sedih.
(ost.nya kereen ^_^)
tanpa sengaja mereka berdua bertemu dilorong sekolah. saat melihat Seul Bi, Woo Hyun langsung membuang wajah sedihnya. Ia tersenyum manis pada Seul Bi. begitupun dengan Seul Bi, Ia juga tersenyum pada Woo Hyun.
(duh.., miris banget deh, lihat mereka berdua. sedih..)
keesokannya, Seul Bi dan Woo Hyun berdiri dipagar depan pagar. Ia menggantung gembok kepagar. setelah mengunci gmboknya, Ia menyerahkan kunci itu pada Woo Hyun.
Woo Hyun : "Apa ini?"
Seul Bi : "Hatimu dan hatiku sudah terkunci disini, jadi mereka tidak bisa pergi." jelasnya.
Woo Hyun terlihat sedih mendengarnya.
Seul Bi : "Kurasa, aku harus pergi."
Woo Hyun : "Kemana?"
Seul Bi : "Kerumah guru Etika."
Woo Hyun : "Kenapa?"
Seul Bi : "Karena aku tidak ingin kau meninggalkan tempat ini karena aku."
dengan kesal Woo Hyun bilang kalau dia tidak akan pergi dari rumah. jadi Seul Bi juga tidak perlu meninggalkan rumah.
Seul Bi : "Untuk sementara waktu, hatiku hanya melihat perasaanmu. aku tidak baik-baik saja denganmu yang berpura-pura bahwa semuanya baik-baik saja. Aku mengunci hatiku disini. jadi tidak akan pernah pergi. ini hanyalah tubuhku yang pergi."
Woo Hyun : "Tidak. jangan pergi. Ini akan terasa sakit ketika kau
meninggalkan hatimu di sini."
Seul Bi bilang dia ingin melindungi Seul Bi dari rumor dan fitnah, jadi Ia minta untuk membiarkannya melindungi kali ini.
Woo Hyun menatap kunci ditangannya, lalu menggenggamnya erat.
Woo Hyun mengantar Seul Bi pergi kerumah Ji Hye. Sebelum Seul Bi masuk kedalam, Woo Hyun meminta Seul Bi untuk memikirkannya lagi.
Seul Bi tersenyum, Ia lalu mengambil tasnya dari tangan Woo Hyun. Ia menyuruh Woo Hyun untuk pergi lebih dulu. dan dia akan melihat Woo Hyun besok disekolah.
saat Seul Bi melangkah pergi, Woo Hyun memanggil Seul Bi. Ia bilang pada Seul Bi untuk Jangan pernah ragu untuk datang kembali dan memegang tangannya saat terasa sulit. lalu Woo Hyun mengulurkan tangannya. Seul Bi mengangguk kemudian menuju kepintu rumah Sung Yeol.
Seul Bi menekan bel rumah Sung Yeol. tak lama kemudian pintu terbuka, Sung Yeol yang saat itu membukakan pintu. Sung Yeol melihat Woo Hyun sebentar kemudian menutup pintu tanpa berbicara sedikitpun.
Woo Hyun pergi kesamping rumah Sung Yeol untuk melihat Seul Bi. tapi sepertinya Ia tidak bisa melihatnya.
diam-diam dari dalam rumah, Sung Yeol berdiri didekat jendela, Ia memperhatikan Woo Hyun.
ketika Seul Bi keluar dari kamarnya, Ia heran melihat Sung Yeol yang berdiri didekat jendela. karena takut Seul Bi melihat Woo Hyun, Sung Yeol langsung menutup tirai jendela. setelah itu, Ia pergi menuju kekamarnya.
disekolah, Jae Suk dan Tae Ho sedang asik mengerjai teman Da Yool yang gendut. mereka menyuruhnya untuk menyanyi sambil menari.
Jae Suk berkomentar apakah dengan gaya yang seperti itu akan membuatnya lulus audisi? Tae Ho menyahut menyuruh temannya yang gendut itu untuk serius.
Tae Ho : "Kau harus senang mengatakan 'dua mangkuk', Mengapa kau menangis?" tanyanya.
Tae Ho menyuruh temannya yang gendut itu untuk mengulangi.
tak lama kemudia Byung Wook datang. Ia menyuruh temannya yang dibully itu untuk pergi dengan alasan kalau dia sama sekali tidak lucu.
(Byung Wook ini mencoba untuk melepaskan temannya yang gendut itu dari bully'an Jae Suk).
Tae Ho : "Kenapa kau datang ke sekolah setelah kelas berakhir?" tanyanya.
Byung Wook tidak memperdulikan pertanyaan Tae Ho. Ia berteriak pada temannya yang gendut itu untuk cepat pergi.
ketika murid yang gendut itu melangkah pergi, Jae Suk berteriak menyuruhnya berhenti. Jae Suk memintanya untuk kembali karena pertunjukannya belum berakhir. tapi Byung Wook bersikeras menyuruh temannya yang gendut itu untuk segera pergi. dengan ketakutan, murid yang dibully itu berlari pergi.
dengan kesal Jae Suk bangkit dari duduknya lalu mencengkram baju Byung Wook. Ia menyuruh Byung Wook untuk menggantikannya.
Byung Wook menangkis tangan Jae Suk dari tubuhnya. Ia bilang kalau Jae Suk lebih jago melakukan pertunjukan itu. Jae Suk kesal mendengar itu, Ia langsung menghajar Byung Wook.
Woo Hyun kembali kerumah. Ia menatap gembok yang digantungkan Seul Bi. Woo Hyun benar-benar merasa sedih.
kemudian Ia masuk kekamar Nenek. (kamar yang biasa dipakai Seul Bi untuk tidur).
Woo Hyun melihat boneka kesayangan Seul Bi. Ia mengambil boneka itu lalu memikirkan sesuatu. dan sepertinya Woo Hyun akan menggunakan kesempatan melalui boneka itu supaya bisa bertemu dengan Seul Bi.
seperti yang diduga, Woo Hyun pergi kerumah Sung Yeol. Ia berdiri diluar depan jendela kamar Seul Bi sambil membawa boneka milik Seul Bi. tapi Woo Hyun masih saja tidak bisa menemukan dan melihat Seul Bi.
tanpa Woo Hyun ketahui, Seul Bi pergi kerumah Woo Hyun. Seul Bi berdiri didepan pintu, Ia memeriksa kedalam rumah dan tidak melihat Woo Hyun.
Seul Bi duduk diluar (didepan gembok yang digantungnya) sambil menunggu Woo Hyun.
Pak Kim menjadi petugas keamanan keliling. ketika melihat beberapa murid sekolah yang masih saja nongkrong, Pak Kim menyuruhnya untuk pulang kerumah masing-masing.
tidak jauh dari tempat Pak Kim berada, Jae Suk berdiri disuatu tempat. sepertinya Ia sedang mengintai Da Yool.
Jae Suk menelepon Tae Ho, Ia bilang pada Tae Ho untuk tidak mengantar Byung Wook kerumah atau membiarkan dia tidur di sana. Ia menyuruh Tae Ho untuk berhati-hati.
ketika Jae Suk melihat Da Yool keluar dari club dengan beberapa orang pria, Jae Suk segera mengakhiri teleponnya.
(syok lihat Da Yool jadi pekerja penghibur club)
Jae Suk menghalangi Da Yool yang bersama beberapa pria. Ia langsung menarik tangan Da Yool. Da Yool berseru apa yang Jae suk coba lakukan?
salah satu pria bertanya siapa Jae Suk. Ia tanya pada Da Yool apakah Jae Suk itu temannya? Da Yool langsung menyahut bukan.
Jae Suk berseru dia pacar Da Yool. Da Yool langsung berseru bukan. Jae Suk menyuruh Da Yool untuk kearahnya.
salah satu pria yang lain menyingkirkan Jae Suk kemudian menyuruh Da Yool dan Seorang pria untuk pergi. saat Jae Suk mencoba mencegah, pria yang menyingkirkan Jae Suk tadi memukulnya.
dan pada akhirnya Jae Suk harus menjadi korban pukulan pria-pria itu.
Da Yool panik melihatnya, tapi dia tidak mampu untuk menolong.
Pak Kim datang dan langsung mencegah perkelahian. melihat Pak Kim, Da Yool langsung bergegas pergi.
pria-pria itu tanya siapa Pak Kim. Pak Kim menjelaskan kalau itu adalah muridnya jadi jangan memukulnya lagi. tapi pria-pria itu malah memukuli Pak Kim.
Jae Suk duduk disebuah bangku ditengah kota, tak lama kemudian Pak Kim datang lalu menyerahkan obat pada Jae Suk.
Pak Kim : "Jangan sampai wajahmu yang tampan tampak bekas luka." omelnya.
Pak Kim menyerahkan sesuatu lagi pada Jae Suk. Ia bilang Jae Suk akan terkena flu, Pak Kim menyuruhnya segera pulang.
setelah itu Pak Kim pergi dengan jalan yang pincang-pincang. Jae Suk terdiam menatap kepergian Pak Kim.
saat Ki Soo jalan sendirian, tanpa sengaja Ia melihat Byung Wook yang tergeletak disamping tempat sampah dengan wajah yang babak belur. Ki Soo terkejut melihatnya.
Ki Soo panik melihat kondisi Byung Wook yang babak belur dan setengah tidak sadar. Ia bertanya apa yang terjadi?
Ki Soo segera membopong Byung Wook pergi ke rumah Woo Hyun. setelah sampai, Ia mendudukkan Byung Wook lalu menggedor pintu memanggil Woo Hyun.
tepat saat itu, Woo Hyun baru saja pulang kerumah, Ia terkejut melihat kondisi Byung Wook. Ia tanya pada Ki Soo apa yang terjadi. Ki Soo menjawab tidak tahu. Ia menemukan Byung Wook tergeletak dipinggir jalan. Woo Hyun dan Ki Soo segera membawa Byung Wook masuk kedalam rumah.
Byung Wook berbaring dikursi, Woo Hyun dan Ki Soo mengobati luka diwajahnya.
Ki Soo mengeluh dia akan tidur dirumah Woo Hyun juga. Woo Hyun menyuruh Ki Soo untuk pulang.
Ki SOo : "Aku datang saat kau merasa kesepian karena Seul Bi tidak ada di sini."
Woo Hyun : "Aku bahkan tidak punya waktu untuk merasakan kesepian."
kemudian Woo Hyun bertanya pada Ki Soo, apa tidak seharusnya Byung Wook pergi kerumah sakit? Ki Soo menyarankan untuk memberitahukan orang tua Byung Wook.
mendengar itu, dengan lemah Byung Wook melarang Ki Soo melakukannya. karena orang tuanya akan membunuhnya nanti. Woo Hyun dan Ki Soo diam dan saling menatap.
Sung Yeol baru saja pulang kerumah. (entah darimana dia). saat akan membuka pintu, Ia melihat didepan pintunya tergeletak Boneka dan secarik pesan yang mengucapkan selamat malam untuk Seul Bi.
Sung Yeol mengambil Boneka itu, kemudian membuang pesan yang ditulis Woo Hyun untuk Seul Bi.
Sung Yeol berniat untuk membuang Bonekanya, tapi Ia berpapasan dengan Seul Bi yang baru saja pulang kerumah.
melihat Sung Yeol membawa bonekanya, Seul Bi langsung memberondong pertanyaan pada Sung Yeol.
Seul Bi : "Woo Hyun kesini? Dimana dia?" tanyanya senang seraya mengambil bonekanya dari tangan Sung Yeol.
Sung Yeol diam dan menatap tajam pada Seul Bi. Seul Bi berkata pelan kalau dia merindukan Woo Hyun.
Sung Yeol memegang tangan Seul Bi dan bertanya apakah dia sungguh-sungguh?
Seul Bi : "Mengapa kau ingin tahu?"
Sung Yeol : "Karena tidak mungkin tidak ada apa-apa. aku tidak tahu mengenaimu. Karena aku perlu tahu segala sesuatu tentang mu!"
Sung Yeol mencoba merebut boneka yang dipegang Seul Bi. tapi Seul Bi memegang bonekanya erat. sehingga terjadi tarik-menarik antara mereka.
tepat ketika itu Ji Hye keluar rumah untuk membuang sampah dan melihat Sung Yeol dan Seul Bi. Ia langsung bertanya apa yang sedang mereka berdua lakukan?
Seul Bi langsung menghampiri Ji Hye dan menawarkan akan membantunya, tapi Ji Hye menolak. Sung Yeol masuk kedalam rumah dengan kesal.
Ji Hye menghela nafas kemudian bertanya pada Seul Bi kenapa dia pulang telat. Ia kemudian menebak, apakah Seul Bi keluar untuk mengunjungi Woo Hyun? Seul Bi mengangguk pelan.
Ji Hye menghela nafas kemudian menyuruh Seul Bi untuk tidak pergi menemui Woo Hyun mulai dari sekarang. dan melarang pergi ketokonya. Ji Hye juga menyuruh Seul Bi menjauh dari Woo Hyun disekolah.
Seul Bi : "Pasti sulit bagi Woo Hyun bekerja sendiri di toko."
Ji Hye : "Jangan membuat Woo Hyun lebih sulit lagi dengan memperparah Sung Yeol. Mari kita hidup tenang. Seolah-olah kau tidak ada."
Seul Bi : "Baiklah." ucapnya sedih.
Ji Hye mengadahkan tangannya pada Seul Bi, Ia meminta Seul Bi menyerahkan ponselnya. karena Ji Hye tidak ingin Seul Bi menghubungi Woo Hyun saat diluar sekolah.
Seul Bi : "Tapi ini.., Woo Hyun akan menunggu."
Ji Hye : "Apakah kau tidak mengerti yang ku katakan?"
dengan berat hati Seul Bi menyerahkan ponselnya.
dirumah, Woo Hyun mencoba menghubungi Seul Bi, tapi Seul Bi tidak mengangkat ponselnya.
Woo Hyun : "Dia bahkan tidak menjawab teleponnya. apa-apan ini? Apakah sesuatu terjadi padanya?" ucapnya cemas.
saat itu, Sung Yeol dan Seul Bi, duduk didekat jendela kamar mereka masing-masing.
tak lama kemudian Seul Bi duduk ditempat tidurnya, dia benar-benar sedih kali ini.
dikamarnya, Sung Yeol memegang tembok (kamar Seul Bi). dia juga merasa sedih.
sehingga Woo Hyun, Sung Yeol dan juga Seul Bi sama-sama tidak bisa tidur.
keesokan paginya, Woo Hyun sibuk memperbaiki jam dirumahnya yang dirusak Seul Bi.
sedang kan Ki Soo dan Byung Wook masih tertidur. dan lucunya, mereka tidur bersama dan berpelukan. bahkan dalam tidurnya, Byung Wook meraba-raba tubuh Ki Soo. (wkwk)
ketika Ki Soo membuka matanya, Ia berteriak terkejut melihat Byung Wook tidur disebelahnya sambil memeluknya. Ki Soo langsung melompat dari kursi. Byung Wook terbangun karena kaget mendengar teriakan Ki Soo.
Ki Soo berteriak pada Byung Wook apa yang disentuhnya. Ki Soo langsung menutupi tubuhnya. Byung Wook malah bertanya sebaliknya, apa yang Ki Soo sentuh darinya.
Ki Soo : "Permisi! kau tidak dapat melakukan ini padaku."
Byung Wook : "Hey! Berhenti. Aku tidak ingin berpikir tentang hal itu." ucapnya seraya mengacak-acak rambutnya dengan frustasi.
(wkwk lucu nih mereka).
Woo Hyun menghampiri mereka dan bertanya apa yang sedang mereka lakukan, Ia lalu pamit berangkat kesekolah lebih dulu.
Ki Soo berteriak kesal karena Woo Hyun tidak membuatkan sarapan.
sedangkan Seul Bi, Ia langsung pergi kedapur untuk membuatkan sarapan setelah bangun dari tidurnya.
hari ini kondisi Seul Bi tampak kurang sehat, Ia juga terlihat pucat. tapi Ia menguatkan dirinya untuk membuat sarapan.
saat Seul Bi selesai memasak, Ji Hye keluar dari kamarnya dan melihat beberapa makanan sudah tersaji dimeja makan.
Seul Bi menghampiri Ji Hye, Ia bilang tidak tahu sarapan pagi seperti apa yang biasa Ji Hye makan, tapi Ia sudah menyiapkan beberapa makanan.
Ji Hye menuju ke lemari pendingin seraya berseru 'pemborosan'. mereka biasanya memakan sarapan dengan menu yang sederhana.
Seul Bi : "Saya akan membuatnya sederhana besok."
Ji Hye : "Jangan repot-repot. Hal ini membuatku tidak enak (merasa buruk)."
tak lama kemudian Sung Yeol datang, Ia langsung duduk dimeja makan dan memakan menu sarapannya.
melihat Seul Bi yang masih terdiam berdiri disamping meja, Sung Yeol menariknya untuk duduk lalu menyuruhnya untuk makan.
Seul Bi diam dan menatap Ji Hye, Ia merasa tidak enak. melihat ekspresi Seul Bi yang tidak nyaman, Sung Yeol berseru menyuruhnya untuk menganggap ini adalah rumahnya sendiri. lalu Sung Yeol menatap Ji Hye dengan tajam dengan tatapan tidak suka.
Sung Yeol : "Yang bersalah pasti membuat dirinya seperti di rumah. Mengapa harus kau?"
Ji Hye langsung menatap SUng Yeol. lalu Ia beranjak dari duduknya dan melangkah pergi. tepat saat itu, Sung Yeol berseru pada Seul Bi untuk tidak membuang-buang makanan. dan cepat Makan.
Seul Bi mencoba untuk makan, tapi karena Ia tidak berselera, Ia pamit pada Sung Yeol untuk pergi dulu.
ketika Seul Bi berankak dari duduknya, Ia hampir saja terjatuh. melihat kondisi Seul Bi yang terlihat kurang sehat, Sung Yeol langsung memeriksa dahi Seul Bi.
Sung Yeol : "Kau demam! Berapa lama ini terjadi?"
Seul Bi diam dan tidak menjawab pertanyaan Sung Yeol.
Seul Bi sudah berganti dengan seragam sekolah. Ia mengemasi buku dan memasukkannya kedalam tas. setelah selesai, Ia bilang pada Sung Yeol yang berdiri didekat pintu untuk segera berangkat sekolah, karena mereka akan terlambat nanti.
Sung Yeol : "Mau kemana kau seperti ini?"
Seul Bi : "Aku bawa obat. Woo Hyun sedang menunggu."
Sung Yeol menyuruh Seul Bi untuk beristirahat hari ini. Seul Bi menyahut dia ingin pergi kesekolah, karena Woo Hyun akan khawatir nanti.
Seul Bi : "Aku bahkan tidak punya ponsel untuk menghubunginya."
Sung Yeol : "Woo Hyun lagi, Woo Hyun lagi! Apakah hanya dia yang bisa kau lihat?" serunya kesal.
Sung Yeol keluar dari kamar Seul Bi kemudian menutup pintu. Seul Bi mencoba membuka pintu kamarnya tapi tidak bisa karena Sung Yeol menahannya dari luar.
Seul Bi : "Sung Yeol!!" teriaknya.
Sung Yeol : "Tidak!! Bahkan jika kau pergi ke sekolah, Aku tidak akan membiarkanmu melihat Woo Hyun."
Seul Bi : "Sung Yeol, kumohon.."
Sung Yeol : "Tetap disini, jika kau tidak ingin melihatnya terluka." bentaknya.
dengan sedih Seul Bi bilang pada Sung Yeol kalau dia tidak akan pergi. cukup bilang pada Woo Hyun dia baik-baik saja.
mendengar itu, Sung Yeol tidak lagi menahan pintu kamar Seul Bi.
Sung Yeol : "Jika kau ingin melihat Woo Hyun, cepatlah sembuh." ucapnya sedih.
kemudian Sung Yeol berangkat kesekolah sendirian.
Woo Hyun menunggu Seul Bi didepan sekolah. saat melihat Sung Yeol datang, Woo Hyun segera menghampirinya. Woo Hyun tanya kenapa Sung Yeol sendirian? dimana Seul Bi? Sung Yeol tidak menjawab pertanyaan Woo Hyun, Ia mengacuhkannya.
Woo Hyun menahan Sung Yeol yang akan pergi, Ia tanya apakah Seul Bi sakit? Sung Yeol menyuruh Woo Hyun untuk tidak menghiraukan. lalu Sung Yeol pergi. melihat tingkah Sung Yeol, Woo Hyun mengumpatnya karena kesal.
Da Yool dan beberapa genknya membicarakan Seul Bi yang sekarang tinggal dengan guru etika. Ye Na yang mendengar kabar itu menjadi senang. akhirnya dia memiliki kesempatan sekarang.
dengan sinis Da Yool bertanya pada Ye Na apakah dia masih memiliki kesempatan? Ye Na langsung memasang wajah kesal pada Da Yool.
ketika melihat Jae Suk, Da Yool buru-buru pergi. Ia mengajak teman-temannya untuk pergi kekantin.
teman Da Yool yang gendut memegang tangan Da Yool dan memberitahunya kalau arahnya menuju kekantin salah.
Jae Suk melewati Da Yool dan yang lainnya begitu saja seakan-akan dia tidak melihat siapapun.
Ye Na yang merasakan keanehan pada Jae Suk, bertanya-tanya ada apa dengan Jae Suk.
Da Yool : "Bagaimana aku tahu?" teriaknya kesal.
Ye Na : "Apa kau baru saja berteriak padaku? Kau tahu kan, kau tidak bisa
berteriak padaku."
dengan kesal Da Yool bilang dia tidak akan melakukannya. kemudian Ia pergi meninggalkan Ye Na. dan Ye Na tersenyum menang.
Woo Hyun menemui Ji Hye, Ia tanya dimana Seul Bi.
Ji Hye : "Seul Bi? Ada apa dengannya?"
Woo Hyun : "Mengapa membawanya jika Anda tidak peduli dia datang ke sekolah atau tidak? dan Kenapa aku tidak bisa meneleponnya?"
Ji Hye bilang dia mengambil ponsel Seul Bi. dengan kesal Woo Hyun menyuruh Ji Hye untuk memberikan ponsel Seul Bi padanya.
Ji Hye : "Dia tadi sudah bersiap-siap ke sekolah dengan Sung Yeol pagi ini."
Woo Hyun : "Saya bilang berikan ponsel itu."
lalu Ji Hye memberikan ponsel Seul Bi pada Woo Hyun. Ia tanya apakah Woo Hyun sudah tanya pada Sung Yeol? dengan dingin Woo Hyun bilang kalau Sung Yeol tidak mau memberitahunya.
saat Woo Hyun akan pergi, Ji Hye memegang tangan Woo Hyun seraya bertanya mau kemana dia.
Woo Hyun : "Aku harus pergi memeriksanya untuk melihat apakah dia baik-baik saja."
Ji Hye : "Aku yang akan pergi. Kau tetap di sini. suamiku akan datang untuk mengambil pakaian Seul Bi. Aku masih belum menceritakan padanya mengenaimu."
Woo Hyun : "Pertahankan sampai ke liang lahat dan jangan membuat saya merasa buruk bagi Anda. Dia tampak baik."
setelah mengatakan itu, Woo Hyun pergi.
tidak jauh dari tempat Ji Hye dan Woo Hyun berbicara, Jae Suk dan Tae Ho berdiri dibalik dinding dan memperhatikan mereka.
beberapa orang polisi sedang membagikan brosur untuk murid-murid sekolah didepan gerbang. bahkan ada satu polisi yang mengenakkan topeng badut. (berbentuk kepala polisi).
Woo Hyun mengejar Sung Yeol yang akan pulang sekolah didepan gerbang. Ia menyerahkan ponsel milik Seul Bi pada Sung Yeol. Woo Hyun menyuruh Sung Yeol untuk memberikan ponsel itu pada Seul Bi. dan kenapa dia tidak bisa meneleponnya.
Sung Yeol : "Jika kau ingin tahu kau harus datang langsung ke rumahku."
Woo Hyun : "Berhenti bersikap sarkastis."
Sung Yeol : "Bukankah kau ingin hidup dengan ibumu? Ibumu yang berada di rumahku?"
Woo Hyun : "Haruskah? Mungkin aku harus mencoba hidup dengan ibu kandungku. Bahkan Seul Bi disana. Hal ini bahkan lebih baik."
dengna kesal Sung Yeol melangkah pergi. Woo Hyun berteriak pada Sung Yeol untuk memberitahu Seul Bi untuk meneleponnya, atau dia akan benar-benar akan pergi.
setelah Woo Hyun pergi, polisi yang menggenakkan topeng itu melepas topengnya pelan. dan ternyata dia adalah Woo Jin.
Woo Jin benar-benar terkejut mendengar kenyataan bahwa istrinya adalah Ibu kandung dari Woo Hyun.
Ki Soo sedang membantu dikedai Woo Hyun. Ia membersihkan meja yang kotor. tanpa sadar, Ki Soo mengeluh kalau mereka benar-benar repot, dan tidak adanya Seul Bi benar-benar terasa. mendengar itu, Woo Hyun menjadi sedih.
tak lama kemudian Chun Sik datang, Ki Soo bertanya apakah temannya tidak datang, Chun Sik bilang tidak, temannya sedang pergi kesuatu tempat. Chun Sik bilang dia akan membantu Ki Soo dikedai.
Byung Woo Juga datang kekedai, Ki Soo yang melihatnya langsung bilang apa yang byung Wook lakukan. mereka tidak akan membiarkan Byung Wook tidur dirumah Woo Hyun lagi malam ini.
Byung Wook berseru dia juga tidak mau. Ia lalu bilang pada Woo Hyun untuk pergi keluar. karena seseorang sedang menunggunya diluar.
Woo Hyun keluar dari rumah, Ia melihat Ye Na berdiri didepan rumahnya dengan membawa koper kecil.
Ye Na : "Woo Hyun! Aku sedang..."
Woo Hyun : "Bertengkar dengan ibumu dan meninggalkan rumah?"
Ye Na langsung menganggukan kepalanya.
Woo Hyun : "Kau tidak ingin pergi menghabiskan malam di sauna, atau kembali pulang ke rumah. Jadi Kau ingin tidur nyenyak di tempatku malam ini?"
Ye Na : "Aku telah melakukan banyak kesalahan kepadamu dan Seul Bi. aku ingin membantu direstaurant dan membayarmu kembali."
lalu Woo Hyun menyuruh Ye Na masuk. Ye Na benar-benar senang karna Woo Hyun menyetujuinya.
didalam kedai, Woo Hyun, Ki Soo, Byung Wook dan Chun Sik berdiri berjejer. Woo Hyun memberitahu Ye Na kalau mereka semua tidur dirumahnya malam ini, apa itu baik-baik saja?
Ye Na kaget mendengarnya. Byung Wook, Ki Soo dan Chun Sik memasangwajah aneh pada Ye Na. Ye Na sangat kesal, Ia langsung pergi begitu saja dari rumah Woo Hyun.
Ki Soo : "Dia selalu berusaha mengisi tempat Seul Bi." celoteh Ki Soo.
Woo Hyun langsung menoleh dan menatap Ki Soo tajam. Ki So memperjelas pada Woo Hyun kalau dirinya adalah Ki Soo.
Woo Hyun melempar tas milik Ki Soo dan Chun Sik keluar rumah. Ki Soo mengomel kenapa Woo Hyun membuangnya kejalan.
Woo Hyun : "Kalian semua pulanglah. Rumahku bukan penginapan."
Ki Soo : "Hey! Aku bilang aku Ki Soo! Saat kau kesepian.."
Woo Hyun menutup pintu dan menguncinya. Ki Soo mengomel kalau pemanas air dirumahnya pecah.
Byung Wook menggedor-gedor pintu dan berkata kalau dia tidak bisa pulang sampai memar diwajahnya hilang.
sedangkan Chun Sik bilang dia ketakutan sendirian dirumah karena orang tuanya sedang liburan. mereka bertiga menggedor-gedor pintu rumah Woo Hyun.
karena Woo Hyun tidak membukakan pintu, mereka berdua duduk didepan rumah Woo Hyun. Ki Soo mengeluh kalau ini adalah kesalahan.
Ji Hye baru saja pulang menuju kerumah, ketika Ia akan membuka pintu, Sung Yeol keluar dari rumah dan terlihat cemas.
Ji Hye tanya kemana Sung Yeol akan pergi. Sung Yeol tidak menghiraukan Ji Hye, Ia pergi begitu saja. lagi-lagi Ji Hye hanya bisa menghela nafasnya.
ternyata diam-diam Jae Suk sedang mengintai. Ia juga mengambil gambar dari ponselnya.
Jae Suk : "Apa-apa'an ini? Sung Yeol dan guru etika tinggal di rumah yang sama?"
Ji Hye pergi kekamar Seul Bi untuk memeriksanya. melihat Ji Hye datang, Seul Bi langsung bangun dari tidurnya.
Ji Hye : "Apa kau sakit? Kau ingin pergi ke dokter?"
Seul Bi : "Sung Yeol bilang bahwa dia akan mencarikan saya obat."
Ji Hye mengangguk mengerti, Ia menyuruh Seul Bi untuk beristirahat.
ketika Ji Hye akan pergi, Seul Bi memanggilnya. Ia tanya, bolehkah dia menggunakan ponselnya untuk menelepon? karena Woo Hyun pasti sedang menunggunya.
Ji Hye memberitahu kalau Woo Hyun sudah mengambil ponsel Seul Bi. Ji Hye menyuruh Seul Bi pergi kesekolah besok dan mengambil ponselnya sendiri pada Woo Hyun.
saat Ji Hye akan pergi, lagi-lagi Seul Bi memanggilnya. Seul Bi berterima kasih karena sudah membiarkannya tinggal dirumahnya.
Seul Bi : "'Anda tidak bisa melupakan keluarga bahkan jika Anda tinggal terpisah dari mereka'. Woo Hyun bilang caranya memikirkan tentang Ibunya dengan melihat kalungnya setiap hari."
Ji Hye sedih mendengarnya. Ia mengangguk lalu menuruh Seul Bi untuk beristirahat.
setelah keluar dari kamar Seul Bi, Ji Hye mulai menangis. dia benar-benar merasa sedih.
Jae Suk menemui Woo Hyun. Ia menunjukkan foto diponselnya yang terlihat Ji Hye dan Sung Yeol.
Jae Suk : "Mereka tinggal di apartemen yang sama." Woo Hyun diam saja. "Oh yeah, Seul Bi tinggal di sana juga."
Woo Hyun : "Apa itu?" ucapnya pura-pura tidak tahu.
Jae Suk : "Guru etika adalah ibu Sung Yeol?" tanyanya penasaran.
Woo Hyun menyuruh Jae Suk untuk pergi dan tanya Sung Yeok sendiri jika benar-benar ingin tahu. Jae Suk tersenyum mendengarnya.
Jae Suk : "Ini benar-benar terlihat serius antara kau dan guru etika. Apa hubunganmu dengannya?"
Woo Hyun : "Apa yang ingin kau katakan padaku? tunggu, apakah kau..., Aku sudah punya pacar. Apakah kau ingin tahu lebih banyak tentangku? Apakah hatimu berdebar-debar?" Woo Hyun memegang dada Jae Suk.
Jae Suk kesal pada Woo Hyun karena mengira dia menyukainya. Ia balik bertanya apa yang baru saja Woo Hyun katakan.
Woo Hyun menyuruh Jae Suk untuk menjaga jarak dengannya. Jae Suk mencengkram baju Woo Hyun dengan kesal.
Jae Suk : "Jika kau membiarkan Byung Wook tinggal di sini lagi, Aku akan menghancurkan toko ini seperti aku hancurkan dia."
Woo Hyun : "Apa yang harus ku lakukan pada mulut kotormu?" sahutnya seraya menyumpal mulut Jae SUk dengan kain lap.
Jae Suk : "Hey!! Kau ingin mati?"
Woo Hyun : "Aku benar-benar marah saat ini. Jadi aku hanya menunggu siapa pun untuk berkelahi denganku. Aku harap itu kau."
dengan dingin Jae Suk bilang lihat saja siapa yang akan mnang nantinya. ini benar-benar menarik. setelah mengatakan itu, Jae Suk pergi.
Woo Hyun pergi keatap rumah. Woo Hyun duduk lalu memegang bangku yang biasanya Seul Bi duduki. lalu Woo Hyun merebahkan tubuhnya.
Woo Hyun kembali mengingat saat Seul Bi mencoba menolong Sung Yeol yang akan bunuh diri dengan kekuatannya.
dan saat dimana Sung Yeol bertanya padanya sesuatu mengenai Seul Bi.
saat Woo Hyun bangkit dan akan pergi, tiba-tiba baju yang tergantung dijemuran bergerak dengan sendirinya.
walaupun merasa aneh, Woo Hyun hanya diam saja. Ia benar-benar terkejut ketika melihat baju itu bergerak lagi ketika Ia melangkah pergi.
Woo Hyun mencoba untuk mundur, dan baju itu bergerak bergeser mengikutinya.
Woo Hyun memantapkan hatinya kemudian segera berlari pergi dari atap. setelah kepergian Woo Hyun, Byung Chul ternyata ada diatap. dialah yang menggerak-gerakkan baju itu untuk menakut-nakuti Woo Hyun.
Ji Hye sedang minum obat dirumah. Ia kaget ketika melihat suaminya sudah berada dirumah. Ia tanya apakah suaminya kembali untuk mengganti pakaiannya? Woo Jin diam saja, Ia menatap Ji Hye marah.
Woo Jin menyeret Ji Hye kedalam kamar dengan kesal. Ji Hye menutup pintu dan heran melihat keanehan pada suaminya.
Woo Jin : "Anak itu membayar semua hutang Ayahnya sendirian! Dan ibu mengerikan yang meninggalkannya, adalah kau?" tanyanya sedih.
Ji Hye terkejut mengetahui kalau suaminya sdah tahu semuanya. Ia bingung tidak bisa berbicara apa-apa.
Woo Jin : "Katakan. Mengapa hanya
aku yang tidak tahu?" teriaknya marah.
dengan ketakutan Ji Hye bilang dia berencana untuk memberitahu suaminya. dengan kesal Woo Jin bertanya kapan itu? ketika dia akan mati?
Ji Hye : "Aku tidak bisa karena aku tahu kau akan menghakimiku."
Woo Jin : "Aku benar-benar percaya ??padamu." ucapnya kecewa.
Ji Hye : "Bagiku apa yang kau pikir tentangku adalah lebih penting daripada apa yang anakku pikir."
Woo Jin : "Kau benar-benar seorang ibu yang mengerikan." ucapnya sedih.
diam-diam Seul Bi mendengarkan pertengkaran mereka. Woo Jin berteriak marah pada Ji Hye. Ia bertanya apa yang akan Ji Hye lakukan sekarang? dengan marah Ia tanya apalagi yang Ji Hye sembunyikan darinya? Woo Jin menyuruhnya untuk mengatakan padanya.
ketika mendengar suara bell, Seul Bi segera membukanya. Ia kaget melihat yang menekan bell adalah Woo Hyun.
Woo Hyun langsung memegang wajah Seul Bi dan bertanya apakah Seul Bi sakit? Seul Bi menggelengkan kepala dan menjawab tidak.
Seul Bi : "Mengapa kau kesini?"
Woo Hyun : "Apa kau tahu ada lima pohon di depan ruanganmu? Kau tahu kamar mu memiliki pemandangan yang terbaik waktu senja?"
Seul Bi tersenyum mendengar ucapan Woo Hyun.
Woo Hyun mengepalkan kedua tangannya didepan Seul Bi. Seul Bi sedikit bingung, tapi Ia menunjuk tangan kanan Woo Hyun.
Woo Hyun membuka tangannya dan tertulis ditelapak tangannya 'Merindukanku?'
Seul Bi tersenyum pada Woo Hyun lalu mengangguk.
Woo Hyun membuka tangan kirinya dan terdapat tulisan ditelapaknya 'Aku lebih merindukanmu'.
Seul Bi tersenyum senang. lalu Ia menggenggam kedua tangan Woo Hyun.
Seul Bi : "Ini tidak akan sulit lagi." ucapnya senang.
mereka berdua saling tersenyum dan berpegangan tangan.
tepat ketika itu Sung Yeol pulang kerumah dari apotek. Melihat Woo Hyun berdiri didepan rumahnya bersama Seul Bi, Sung Yeol terlihat marah.
Sung Yeol : "Apa yang kau lakukan di sini?"
Woo Hyun dan Seul Bi kaget melihat kedaatangan Sung Yeol.
Woo Hyun : "Aku tidak akan mengizinkan apa yang menjadi milikku diambil lagi." ucapnya marah.
Woo Hyun dan Sung Yeol saling menatap tajam.
bersambung...
Kenapa enggak full ya ?
ReplyDeleteEnggak sabar ni ��
ReplyDeleteBila mau siapnya ? Gue mau bacain ��
ReplyDeleteAhhh to be continue..ditunggu lanjutan'y.gomapda
ReplyDeleteAku kira yg bakal berpaling dr jae suk duluan tuh tae ho, eh ternyata byung wook,,, ditunggu kenjutanya ya....
ReplyDeleteMakin seru ceritanya, tetap smangat ya mba;) ditunggu kelanjutannya dengan gambar yg lebih di banyakin ;))
ReplyDeletetq kak sinop nya
ReplyDeletePreview nya ada ngk,?? Kalau ada kapan di post???
Safira
Gabisa streaming hari ini,jadi baca sinopsis untuk episode 14 ~
ReplyDeleteJi hye egois,sung yeol apalgi.
ji hye dn sung yeol sprt ibu dn anak kandung sj, sm2 egois, buta krn skt d hati msng2.
ReplyDeleteeonni makasih ya sinopsisnya :D
makasih banyak eonni :D
Next admin ^^
ReplyDeleteLama-lama Seul bi yang jadi korban :(
Sung Yeon malah egois banget...
episode 15 di tunggu kak :-)
ReplyDelete