Dilarang meng-COPAS SEMUA ARTIKEL yang ada didalam blog ini!!! tolong hargailah kerja keras penulis!!!
Jae Min dan Ma Ri saling berhadapan dan saling memandang.
Jae Min : "Jika aku mengatakan kepadamu apa yang aku lihat, kau mungkin tidak akan percaya padaku." ucapnya.
Ma Ri tersenyum simpul lalu bilang kalau dia mempercayai Jae Min, tentang semuanya.
Jae Min : "Ini seolah-olah seperti sebuah potongan puzzle sudah tersusun. ini bukanlah ilusi, melainkan memori." ucapnya.
kemudian Jae Min memeluk Ma Ri erat.
Suara Hati Jae Min : "Beberapa waktu dahulu, didalam ingatanku, Ma Ri, kau ada di sana."
Ma Ri membalas pelukan Jae Min dengan memeluknya erat.
Jae Min kembali kekelas untuk menaruh kembali barang-barang Ma Ri kedalam loker. semua murid dikelas memandanginya dengan heran.
teman Ah Ra yang bernama Ae Kyung (yg mendengar percakapan Jae Min dan Shi Hoo). berkomentar, "Bukankah itu milik Baek Ma Ri?" tanyanya heran.
teman Ah Ra yang lain menyahut, "Bukankah dia (Ma Ri) pindah ke sekolah lain?"
ekspresi Ah Ra dan Shi Hoo tampak terlihat biasa saja.
setelah menaruh barang-barang milik Ma Ri di loker, Jae Min menghampiri Ma Ri yang berdiri menunggunya diluar kelas.
Jae Min mengenggam tangan Ma Ri lalu mengajaknya pergi.
murid-murid yang lain berhambur keluar kelas dan sangat terkejut melihat apa yang dilakukan Jae Min.
Bum Sung yang melihat apa yang dilakukan Jae Min, tersenyum.
Shi Hoo terdiam dibangkunya dengan tatapan kosong. (Poor Shi Hoo..)
Jae Min dan Ma Ri pergi ke air mancur lagi. Jae Min mengajak Ma Ri untuk membuat keinginan lagi.
Ma Ri tanya pada Jae Min, pada saat itu, apa yang Jae Min inginkan? Jae Min tersenyum dan bilang tidak ada.
Jae Min : "Jujur, karena dirimu ada didekatku, aku tidak bisa memikirkan apapun." ucapnya.
lalu, mereka berdua tertawa.
Ma Ri bilang, dirinya sekarang bahagia karena keinginannya menjadi kenyataan.
Ma Ri : "Keinginanku adalah bisa datang kesini lagi bersamamu, Jae Min." ucapnya.
Jae Min mengatakan kalau Ma Ri mulai sekaran bisa terus berada disisinya. Ma Ri hanya perlu memberitahunya.
Ma Ri : "Terima kasih. untuk menerimaku sebagai apa sebenarnya diriku." ucapnya.
Suara Hati Jae Min : "Maafkan aku, aku seharusnya melakukannya sebelumnya. tidak peduli siapa kau, di masa lalu dan sekarang. Baek Ma Ri, Kau adalah satu-satunya untukku."
Jae Min memberitahu Ma Ri, mulai sekarang, mereka akan datang ke air mancur itu bersama-sama. Ma Ri mengangguk setuju. Ia bilang, akan selalu datang ke air mancur dengan Jae Min.
Suara Hati Jae Min : "Kita telah melewati banyak waktu untuk sampai kesini. kau tidak akan pernah tahu. kita tidak akan pernah tersesat."
Jae Min mengeluarkan koin dari sakunya lalu bilang kalau kali ini, dia akan membuat keinginan yang tepat. kemudian Jae Min melempar koin ke wadah air mancur.
setelah itu, Jae Min memberikan koin yang lain pada Ma Ri untuk dilepar.
Ma Ri mencoba melempar, kali ini lemparannya masuk. Ma Ri dan Jae Min tersenyum senang.
Jae Min meraih tangan Ma Ri dan memintanya untuk mengatakan padanya.
Jae Min : "Ketika aku ingin mencapai keinginanku, aku harus lebih banyak mengenalmu. untuk memenuhi keinginan Baek Ma Ri bersama-sama. itu.. adalah keinginanku." ucapnya.
Ma Ri tersnyum senang.
Ae Kyung dan teman Ah Ra yang lain mengajak Ah Ra bicara di toilet.
sepertinya Ae Kyung menceritakan pada yang lain kalau Shi Hoo adalah vampir, sama seperti Ma Ri.
teman Ah Ra, memastikan dengan bertanya pada Ah Ra mengenai kebenarannya.
Ae Kyung : "Aku benar-benar memikirkan tentang hal itu dari kemarin sampai sekarang, kupikir kau akan memberitahu kami. aku juga mendengar kalau semua anggota band sudah tahu." ucapnya kesal.
Ah Ra bilang pada teman-temannya kalau hal itu adalah janji. dan dia tidak bisa mengingkarinya.
Ae Kyung : "Omong kosong. kenapa kau merahasiakan bahwa Han Shi Hoo juga vampir?" tanyanya.
Ah Ra mengatakan, jika hal itu diketahui, maka sekolah akan ribut lagi.
dengan kesal Ae Kyung tanya, apa Ah Ra tidak takut? pria seperti Han Shi Hoo yang ternyata adalah seorang vampir?
tepat ketika itu, beberapa murid yang lain keluar dari bilik toilet. mereka mendengar semua percakapan Ah Ra dan yang lain dan tampak terlihat terkejut.
mengetahui murid lain mendengar perbincangannya mengenai Shi Hoo yang seorang vampir, Ah Ra terlihat panik dan cemas.
setelah mengetahui kalau Shi Hoo adalah vampir, murid-murid dikelas mulai menghindarinya.
mereka melakukan hal yang sama seperti yang dialami Ma Ri dulu. dengan menjauhkan semua meja mereka dari Shi Hoo.
ketika Ah Ra masuk ke dalam kelas, Ia kaget melihat apa yang dilakukan teman-temannya.
Shi Hoo : "Mereka pasti sudah tahu." ucapnya sendiri.
Shi Hoo beranjak berdiri lalu mengemasi semua bukunya kedalam tas. Ah Ra melihat Shi Hoo dengan sedih.
kemudian Shi Hoo menghampiri teman sebangkunya.
Shi Hoo : "Apa kau tidak nyaman karena aku?" tanyanya.
murid itu menahan ketakutannya seraya bilang tidak.
Shi Hoo menepuk bahu teman sebangkunya dan menyuruhnya untuk rileks. kemudian Shi Hoo melangkah pergi. semua murid dikelas, menggeser meja mereka memberi Shi Hoo jalan.
setelah Shi Hoo pergi, semua murid-murid dikelas mengumpat Shi Hoo dengan kata-kata yang buruk.
Ma Ri dan Jae Min pergi ke taman. Ma Ri memberitahu Jae Min kalau dia sebelumnya pernah berpikir, alangkah baiknya jika dirinya bukanlah seorang vampir. tapi setelah Ia bertemu Jae Min, pikirannya mulai berubah.
Jae Min : "Setelah bertemu denganku?" tanyanya.
Ma Ri membenarkan. Ia bilang, itu karena dia tidak bisa terus berpura-pura seperti dirinya bukanlah vampir.
Ma Ri : "Ini adalah kehidupan yang tidak kupilih, tapi inilah hidupku. aku akan menerimanya. kupikir, aku akan diterima olehmu sebagai vampir pertama, sehingga aku bisa jujur padamu." ucapnya.
mendengar itu Jae Min meminta maaf, selama ini dia tidak tahu.
Jae Min : "Aku hanya memikirkan diriku sendiri. bukankah aku ini bodoh?" serunya.
Ma Ri : "Jae Min, tadi, untuk pertama kalinya, aku ingin mimpiku menjadi kenyataan." ucapnya.
Jae Min yang penasaran tanya, apa mimpi Ma Ri? Ma Ri memberitahu, bahwa dia ingin dunia mendengar musiknya. bersama Jae Min.
Jae Min kembali mendengarkan pidato Ma Ri mengenai Orange Marmalade setelah tampil disekolah Ibunya.
setelah menonton video pidato Ma Ri, Jae Min teringat akan ucapan Ma Ri bahwa dia ingin dunia bisa mendengarkan musik yang Ia tulis sendiri.
saat itu Ma Ri bilang, "Ketika aku berada di band, bermain dan berkumpul bersama anggota lain, aku merasa baik. aku menyadari betapa aku sangat ingin bisa bersama teman-teman. rasanya seperti aku diterima oleh dunia."
kemudian Jae Min mengeluarkan kartu nama milik SJUN ENTERTAINMENT yang pernah diberikan Ketua Tim Lee padanya.
Ma Ri mengunjungi toko aksesoris tempat dimana Shi Hoo bekerja Part Time. diam-diam Ma Ri memperhatikan Shi Hoo dari kejauhan. lalu Ia teringat akan ucapan Jae Min : [Han Shi Hoo bilang, karena aku (Jae Min), murid-murid yang lain jadi tau bahwa Ma Ri adalah seorang vampir. dia juga memberi aku video penampilan Orange Marmalade.]
Ma Ri tersenyum, kemudian menghampiri Shi Hoo.
Ma Ri : "Han Shi Hoo, kau sudah dewasa. bahkan sekarang kau bekerja Paruh waktu." ucapnya meledek.
Shi Hoo bilang, sebelumnya dia juga pernah bekerja. hanya saja kerjanya tidak terlalu sering. Ma Ri tersenyum mendengarnya.
Shi Hoo tanya, apa yang membawa Ma Ri kemari?
Ma Ri : "Bolehkan seorang pekerja paruh waktu mengatakan, "Apa yang membawamu kesini?" pada pelanggan?" serunya.
Ma Ri bilang, dia datang untuk meningkatkan penjualan.
Shi Hoo : "Kau pasti memiliki banyak uang." sahutnya.
Shi Hoo menyarankan Ma Ri baris pita yang harus dibelinya, karena semua barang disitu harganya paling mahal.
Shi Hoo : "Tidak terlalu mahal kalau hanya melihat saja, kan?" tanyanya.
Ma Ri menatap Shi Hoo lalu mengucapkan terima kasih.
Shi Hoo : "Untuk apa?" tanyanya.
Ma Ri : "Untuk semuanya." jawabnya.
Shi Hoo : "Apakah kau sudah memutuskan untuk melanjutkan sekolah, Dumb-pire?" tanyanya.
Ma Ri tersenyum lalu mengangguk.
tepat setelah itu, pemilik toko berteriak pada Shi Hoo, "Pelajar! pacarmu datang!"
Ma Ri dangat terkejut ketika melihat Ah Ra.
Ah Ra menghampiri mereka lalu menyapa Shi Hoo dan Ma Ri dengan ramah, "Halo!!"
Ma Ri semakin heran. Ia langsung menoleh pada Shi Hoo. Shi Hoo hanya mengangkat bahunya pada Ma Ri.
Ah Ra dan Shi Hoo bicara berdua. Ah Ra menjelaskan pada Shi Hoo mengenai semuanya, dan itu sebetulnya tidak disengaja, dan teman-teman mengetahuinya.
Ah Ra : "Kupikir kau mungkin salah paham mengenai itu." ucapnya.
Shi Hoo : "Itu tidak masalah." sahutnya dingin.
Ah Ra : "Tapi itu masalah bagiku. aku tidak ingin kau salah paham." serunya.
mendengar itu, Shi Hoo menatap Ah Ra. Hal itu membuat Ah Ra salah tingkah.
Ah Ra : "Kumohon, datanglah ke sekolah besok. jika kau terlalu banyak absen tanpa alasan, namamu akan masuk ke daftar tindakan tidak disiplin. jangan memberi sekolah alasan untuk mengeluarkanmu." ucapnya.
Shi Hoo tersenyum lalu tanya, kenapa Ah Ra mencemaskan hal itu? Ah Ra diam dan bingung harus mengatakan apa.
ke esokannya, Shi Hoo datang ke sekolah, semua murid yang melihat Shi Hoo mencibirnya.
tak lama kemudian Jae Min memanggilnya.
Jae Min dan Shi Hoo bicara berdua ditaman sekolah.
Shi Hoo mengatakan, sulit baginya melihat Jae Min dan Ma Ri bersama. apa yang telah terjadi pada mereka berdua sehingga membuat mereka datang untuk berterima kasih, semakin membuatnya merasa ngeri.
Jae Min menyahut, justru Shi Hoo-lah yang membuatnya ngeri dengan bertindak sok keren. Ia menyuruh Shi Hoo untuk menerima saja ucapan terima kasihnya.
Jae Min : "Bukankah kau juga menyukai Ma Ri? tapi kenapa?"
Shi Hoo : "Vampir kelelawar. kudengar jika salah satu dari mereka kelaparan, yang lain akan memuntahkan darah yang dikonsumsinya pada mereka yang kelaparan. kurasa ini mungkin naluri alami diantara spesies penghisap darah. tapi kami berbeda.kesetiaan dibentuk menjadi satu dengan darah kami." ucapnya.
Shi Hoo bilang, Ia tidak tahu, Jae Min bisa mengerti apa yang dikatakannya atau tidak, karena Jae Min memiliki selera untuk memakan apa saja. Jae Min tersenyum medengar Shi Hoo meledeknya pemakan segala.
Jae Min terdiam sejenak, kemudian mengajak Shi Hoo untuk bermain Band lagi, Orange Marmalade.
Shi Hoo bilang, dia sudah tidak memiliki keinginan lagi. terlebih lagi sekarang timbul kekacauan.
dikantor, para guru sibuk menerima telepon dari para orang tua wali murid yang memprotes 2 vampir yang bersekolah disekolah anak-anak mereka.
bahkan Pak Han sangat kerepotan mengatasi protes para orang tua.
Orang tua Ah Ra juga menelepon ke sekolah dan mengatakan kalau hal ini akan dibawa ke komite administrasi sekolah untuk didiskusikan.
Jae Min mengumpulkan Ah Ra, Bum Sung dan Soo Ri. Jae Min mengajak mereka untuk kembali lagi ke band Orange Marmalade.
Soo Ri dan Bum Sung yang mendengar itu, setuju dengan usul Jae Min.
Ah Ra : "Aku juga berpikir, ini adalah kesempatan yang bagus. aku ingin melakukannya. jika itu SJUN Entertainment, orang tua kita pasti tidak akan keberatan." ucapnya.
Bum Sung : "Tapi, di SJUN, mereka tidak menerima vampir." serunya cemas.
Jae Min memberitahu yang lain bahwa dia memiliki sebuah ide. jika yang lain tidak keberatan, dia akan mencoba idenya.
ketika Jae Min dan yang lain kembali kekelas, mereka heran melihat teman-teman dikelas berkerumun didepan kelas.
Jae Min : "Apa yang kalian semua lakukan? kenapa semuanya ada di sini?" tanyanya heran.
seseorang bilang kalau dia tidak mau sekelas dengan vampir, itu membuat moodnya jadi buruk. yang lain mengomel kalau ini bukanlah kelas mereka resmi untuk kelas vampir atau semacamnya.
Shi Hoo dan Ma Ri yang berada didalam kelas, mendengar semua ucapan teman-temannya.
Jae Min mengajak teman-temannya untuk masuk kedalam kelas.
teman Ah Ra berseru, kalau mereka semua berbeda dengan Jae Min. Ia juga bilang kalau Jae Min, Ah Ra, Bum Sung dan Soo Ri tampak aneh.
Ae Kyung melirik pada Ah Ra seraya menyindir, "Apa kau tertarik dengan vampir?"
Jae Min menyahut, Ia membenarkan pertanyaan Ae Kyung. semua yang mendengar itu terlihat kesal.
Ae Kyung : "Pikiranmu sepertinya terganggu hari ini, Jung Jae Min!" serunya.
Ah Ra : "Ae Kyung, hentikan!" sahutnya.
Bum Sung merayu semuanya agar mau masuk kedalam kelas.
Shi Hoo yang sudah tidak tahan, membereskan bukunya, kemudian beranjak keluar kelas.
Ia menlihat ke Ah Ra lalu berkata, "Ini bukan absen tanpa alasan. aku hanya pulang lebih awal."
setelah mengatakan itu, Shi Hoo pergi. Ah Ra memandangi kepergian Shi Hoo.
sepeninggal Shi Hoo, teman-teman mau masuk kedalam kelas dan mengikuti pelajaran. Ma Ri juga berada didalam kelas.
beberapa saat kemudian Ma Ri menoleh, memandangi meja Shi Hoo dengan tatapan sedih.
Jae Min yang melihat tingkah Ma Ri, segera menyadarkannya dengan mengetuk meja pelan. Ia bahkan memberikan kode anggukan pada Ma Ri yang berarti semua akan baik-baik saja.
Ma Ri tersenyum pada Jae Min, tapi sebenarnya, hatinya tampak gelisah.
saat ini, Shi Hoo berdiri dihalte dan melamun.
Shi Hoo memilih pergi ke toko untuk bekerja Part Time. melihat Shi Hoo datang lebih awal, pemilik toko tampak heran.
Shi Hoo sedang sibuk bekerja memindahkan barang. dia mengangkat kardus satu persatu agar tampak seperti halnya manusia.
ketika jam istirahat, Jae Min dan Ma Ri terkejut melihat tempat yang biasanya mereka datangi terdapat coretan hina'an dari teman-teman.
akhirnya, Ma Ri dan Jae Min bekerja sama membersihkan coretan-coretan itu.
disela-sela membersihkan coretan, Jae Min tanya pada Ma Ri, apa jenis keberaniannya? dia sebenarnya terkejut ketika Ma Ri bilang kalau dia akan terus makan siang ditempat itu.
Ma Ri mengatakan, dia hanya berpikir kalau hal itu mungkin lebih baik. mendengar itu, Jae Min menatap Ma Ri.
Ma Ri : "Ini memang aneh pada awalnya. tapi jika mereka melihatnya lagi besok dan lusa, maka mereka akan melihat setiap hari. kupikir, suatu saat nanti mereka mungkin akan terbiasa dan tidak asing." ucapnya.
Ma Ri mengatakan, dia tidak berharap mereka semua akan menerimanya dalam semalam.
mendengar itu Jae Min merasa iba. Ia bilang pada Ma Ri, jika mereka terus saja mencorat-coret, maka dia akan terus membersihkan coretan itu untuk Ma Ri. Ma Ri tersenyum.
Jae Min : "Atau, apa kita harus meng-cat merah disini, agar mereka tahu, kalau ini adalah tempatnya Baek Ma Ri?" serunya.
mendengar itu Ma Ri tertawa.
Jae Min : "Kurasa hari ini kita tidak bisa makan siang disini." ucapnya.
Jae Min mengajak Ma Ri ketempat yang sedikit jauh ke belakang sekolah.
Jae Min memberitahu Ma Ri kalau mereka semua akan memulai Band lagi. dan semua orang juga sudah setuju.
Ma Ri : "Shi Hoo juga?" tanyanya terkejut.
Jae Min : "Tentu saja. Orange Marmalade tidak memiliki arti jika salah satu anggotanya hilang." ucapnya.
raut wajah Ma Ri tiba-tiba berubah cemas, megetahui kalau besok adalah rapat dewan sekolah Karena masalah vampir.
Jae Min bilang, dia akan menemukan sebuah jalan keluar untuk masalah itu.
setelah mengatakan itu, Jae Min mengeluh kalau kepalanya sakit. kemudian Ia membaringkan kepalanya ke pangkuan Ma Ri.
melihat apa yang dilakukan Jae Min, Ma Ri kaget.
Jae Min : "Tetaplah seperti ini beberapa menit." serunya.
Ma Ri : "Bagaimana jika seseorang melihat kita?" tanyanya cemas.
Jae Min meraih tangan Ma Ri lalu mengenggamnya erat.
Jae Min : "Ah~ ini nyaman. hanya lima menit." ucapnya.
Ma Ri : "Jae Min..."
Jae Min : "Hanya empat menit. tidak, tiga menit." ucapnya dengan mata yang tertutup.
Ma Ri diam dan menerima perlakuan Jae Min.
Jae Min : "Tanganmu terasa dingin." ucapnya.
Ma Ri tanya, apa vitamin yang Ia berikan, sudah Jae Min makan?
Jae Min : "Tidak. aku tidak bisa memakannya, karena itu adalah hadiah pertaman yang kuterima darimu." ucapnya.
mendengar itu, Ma Ri tersenyum senang.
Ibu Jae Min sedang bersih-bersih di kamar Jae Min. tanpa sengaja, Ia melihat bungkusan kertas yang berisi vitamin pemberian dari Ma Ri diantara buku yang berada dirak.
Ibu Jae Min : "Kenapa dia menaruhnya di sini?" tanyanya heran.
kemudian Ibu Jae Min memakan semua vitamin itu dengan lahap.
Jae Min menemui Ah Ra. Jae Min bilang, dia memiliki sesuatu yang harus Ia diskusikan dengan Ah Ra. Ia tanya, apakah Ah Ra mau membantunya?
Jae Min dan Ah Ra bekerja sama mencari inormasi mengenai hukum pendidikan. mereka mencari hak-hak yang dimiliki seorang pelajar. hal ini mereka lakukan untuk menolong Ma Ri dan Shi Hoo.
dirumah, Ibu Ma Ri mengemasi darah kekantung untuk suaminya. setelah itu, Ia memanggil Ma Ri.
Ibu : "Ayahmu lupa membawa makan malamnya. bisakah kau mengantarnya?" tanyanya.
Ma Ri mengangguk.
Joseph mengulurkan kantung darah pada Ma Ri dan memintanya untuk hati-hati.
Ma Ri : "Aku akan kembali." serunya.
saat dalam perjalanan mengantar darah untuk Ayahnya, Ma Ri mendapat telepon dari Soo Ri.
Soo Ri : "Ma Ri, ini aku, Soo Ri."
Ma Ri : "Ya, Soo Ri!"
Soo Ri : "Aku senang, kau tidak jadi pindah. saat aku hampir saja terluka, justru kau yang terluka. aku bersyukur sekaligus meminta maaf." ucapnya.
Ma Ri tanya, apakah Soo Ri mau datang ke kafe tempat dimana Ayahnya bekerja?
Ayah menyajikan es lemon serut untuk Soo Ri.
Ayah Ma Ri : "Nikmatilah!" ucapnya ceria.
Soo Ri tersenyum seraya mengucapkan terima kasih.
Ayah Ma Ri : "Terima kasih untuk apa? temannya Ma Ri yang bernama Soo Ri, boleh tambah sepuasnya!" ucapnya.
Soo Ri senang mendengar itu.
melihat hanya dirinya saja yang minum, Soo Ri tanya, bagaimana dengan Ma Ri?
beberapa detik kemudian Soo Ri tersadar kalau Ma Ri adalah vampir.
Ma Ri memuji Ayahnya yang sudah membuat es lemonnya dengan sepenuh hati dan terlihat cantik. Ma Ri bahkan mengangkat kedua jempolnya.
Ayah Ma Ri : "Itu benar! kupikir hatiku sampai mengalir ke ujung jemariku sekarang." serunya.
Ayah bilang kalau di menunangkan semua perasaannya kedalam es serut lemonnya. setelah mengatakan itu, Ayah pergi.
Soo Ri : "Tapi, kau pernah makan kimbap dan juga makan bawang putih.." ucapnya heran.
Ma Ri memberitahu kalau dia langsung menelannya, tidak mengunyahnya.
Ma Ri : "Walupun aku bisa menelannya, tapi aku harus memuntahkannya. jika tidak, aku tidak akan bisa bernapas." ucapnya.
Soo Ri : "Jadi begitu, makan bersama dengan manusia pasti sulit untukmu." serunya.
Ma Ri : "Sedikit." sahutnya.
Soo Ri : "Tapi, kau meminum darah, berat badanmu tidak bertambah, kan?" tanyanya bercanda.
kemudian mereka berdua tertawa.
melihat Ma Ri memiliki teman, bahkan tertawa bersama, membuat Ayah terharu.
melihat raut wajah Ayah Ma Ri yang sedih, Ibu Jae Min menghampirinya dan bertanya apa yang terjadi.
Ayah Ma Ri : "Putriku, dia membawa temannya kesini untuk pertama kalinya. ini adalah pertama kalinya dia membawa teman sejak dia mulai sekolah." ucapnya seraya terisak.
Ibu Jae Min tersenyum.
ketika melihat Ma Ri, Ibu Jae Min teringat akan kejadian ketika Jae Min masuk kerumah sakit setelah kecelakaan. saat itu, Ma Ri ada disitu.
Ibu Jae Min baru menyadari kalau Putranya (Jae Min) menyukai Ma Ri dari melihat tas yang dibawanya. (saat itu Ma Ri membawa tas yang diberi oleh Jae Min)
Ibu Jae Min dan Pak Han bicara berdua. Ibu Jae Min tanya, jadi Pak Han sudah mengetahui semuanya? Pak Han mengangguk lalu meminta maaf pada Istrinya.
Ibu Jae Min : "Karena Ma Ri, dia (Jae Min) mulai bermain musik lagi." ucapnya dengan mata berkaca-kaca.
Ibu Jae Min berseru, bukankah dia tampak aneh? Ia merasa bukan siapa-siapa bagi Jae Min tapi melainkan seorang Ibu yang egois.
Ibu Jae Min : "Ketika aku memikirkan Jae Min menyukai gadis yang bernama Ma Ri, aku merasa seperti hatiku tenggelam." ucapnya.
Pak Han : "Itu bisa dimaklumi karena dirimu memiliki waktu yang sulit karenaku. jadi kau ingin meluangkan waktu untuk Jae Min." sahutnya.
Ibu Jae Min mengatakan, selama 4 bulan Jae Min kehilangan ingatannya, dia berpikir bisa memahami alasannya.
Ibu Jae Min : "Mungkin saja rasa sakit yang kuberikan saat masa kecilnya, muncul kembali dan menimbulkan rasa sakit lagi." ucapnya sedih. "Bagaimanapun juga, karena Jae Min menyukainya, aku harus melindungi mereka berdua, kan?" tanyanya.
Ibu Jae Min berharap, Jae Min mau bermain musik yang disukainya lagi.
Pak Han bilang, dia tidak tahu apa yang akan terjadi nanti, karena Shi Hoo, anak-anak ada dalam perselisihan. rasanya hal ini tidak akan bisa diselesaikan dalam waktu dekat.
Ibu Jae Min : "Kau tidak sedang membicarakan mengenai pemindahan secara paksa, kan?" tanyanya cemas.
Pak Han diam, tak menjawab.
Rapat Dewan Direksi sedang dilaksanakan. Ayah Ah Ra menyerahkan kepada kepala sekolah daftar orang tua yang menginginkan Shi Hoo pindah.
Kepala sekolah bilang, seperti yang sudah diketahui, masalah ini memerlukan tindakan pendisiplinan.
salah seorang menyahut kalau hal ini berbeda dengan kasus biasa dan tidak ada yang lebih dari kasus khusus dari satu ini. lagipula Ia mendengar bahwa vampir itu nakal. para orang tua ingin sekolah mengambil tindakan pencegahan. dan mereka meminta untuk mentraser salah satu vampir ke sekolah lain.
jika hal itu tidak dituruti, mereka akan membuat petisi untuk departement pendidikan.
kemudian, Jae Min, Ah Ra, Bum Sung dan Soo Ri masuk kedalam ruang rapat.
Ayah Ah Ra kaget melihat putrinya masuk keruang rapat.
Jae Min : "Kami siswa dari kelas 2-4. kami datang untuk menyampaikan sesuatu pada kalian semua." ucapnya.
saat ini, Ma Ri dan Shi Hoo berada di ruang band menunggu keputusan dari rapat komite.
Jae Min dan yang lain bergabung ke dalam rapat komite.
Ayah Ah Ra tanya pada mereka, apa mereka pikir hal ini dilakukan karena ke egoisan orang tua? hal ini dilakukan karena murid sampir. sehingga sekolah menjadi tidak kondusif.
Ayah Ah Ra : "Bagaimana kita bisa mentolerir hak mereka sebagai siswa untuk belajar?" tanyanya.
Jae Min : "Saya minta maaf, tapi jika hak untuk belajar dipermasalahkan, sepengetahuan saya, semua siswa memiliki hak untuk diperlakukan sama." ucapnya.
Jae Min mengatakan pada semuanya, ada pasal untuk asas hak siswa di dalam Hukum Dasar Pendidikan.
Jae Min : "Bahkan Han Shi Hoo, meskipun dia vampir, dia juga siswa seperti hal-nya kami. dia adalah seorang siswa yang seharusnya mendapatkan pendidikan yang sama disekolah. apakah dia tidak pantas mendapatkannya?" ucapnya.
Ah Ra : "Kami bahkan melihat ke dalam Hak Asasi Manusia sebagai pelajar. didalamnya, tertulis bahwa sekolah dan para guru harus melindungi semua siswa." ucapnya.
Ah Ra bilang pada Ayahnya yang membesar-besarkan masalah ini dan mempermasalahkannya hanya karena ada 2 vampir disekolah. Ia memberitahu Ayahnya, dari sudut pandang mereka (Ma Ri dan Shi Hoo) hanya ada mereka berdua saja.
salah seorang menyahut, "Tapi, hanya karena mereka berdua, murid yang lain mempermasalahkan karena mereka tidak bisa belajar. semua siswa bilang, mereka takut dan tidak nyaman."
Ayah Ah Ra : "Para murid mengeluh mereka tidak mau berada di kelas yang sama karena mereka tidak nyaman. jadi pihak sekolah dan orang tua tidak bisa mengabaikan keluhan mereka semua." ucapnya.
mendengar itu, Jae Min dan Ah Ra tampak putus asa.
Shi Hoo yang ada diruang club band bersama Ma Ri, bilang kalau Ia berpikir akan lebih baik jika dirinya keluar dari sekolah.
Ma Ri : "Shi Hoo..." serunya seraya menatap Shi Hoo tajam.
Shi Hoo menyuruh Ma Ri untuk tidak menatapnya seperti itu. lagipula dirinya tidak menyesal sama sekali.
Shi Hoo : "Kau.. teruslah bersekolah disini. dan teruslah bermain musik." ucapnya.
ketika Shi Hoo akan pergi, Ma Ri menghalanginya. Ia meminta Shi Hoo untuk tidak melarikan diri.
Ma Ri : "Bahkan jika aku dikeluarkan, aku tidak akan melarikan diri." ucapnya.
Ayah Ah Ra bilang kepada kepala sekolah, mereka sudah sepakat untuk mengadakan rapat darurat. sekarang, mereka semua akan undur diri.
Jae Min : "Tunggu sebentar!!" serunya.
Jae Min tanya pada semuanya, apakah mereka bisa membuat kelas khusus untuk sementara waktu? Jae Min bilang kalau dia dan ke-3 temannya, akan berada dikelas yang sama dengan Ma Ri dan Shi Hoo.
Ah Ra menyahut, mereka semua ingin melakukannya.
mendengar itu, Ayah Ah Ra terkejut. ia segera memanggil Ah Ra.
Ah Ra : "Ayah, kumohon percayalah!" serunya memohon.
Jae Min bilang, kalau mereka akan membuktikan, bahwa tidak masalah bersekolah yang sama dengan vampir.
Soo Ri : "Kami akan satu kelas dengan vampir itu." serunya.
Bum Sung juga bilang kalau hal itu akan baik-baik saja. Bum Sung bilang, hanya satu bulan saja, jadi beri mereka kesempatan.
Jae Min : "Jika nanti akan timbul masalah setelah itu, silahkan anda mengadakan rapat darurat." ucapnya memohon.
Ayah Ah Ra dan yang lain bingung memikirkan ucapan Jae Min dan yang lain.
Jae Min : "Karena itu asing, mereka (murid-murid) tidak menyukainya karena tidak terbiasa. dan mereka takut karena mereka berbeda dari kita. jika kami menunjukkan seberapa baik kita bisa bergaul dengan vampir, murid lain pasti akan mengubah pikiran mereka." ucapnya menjelaskan.
melihat kedatangan Jae Min dan anggota lain ke ruang club band, Ma Ri terlihat tegang.
Jae Min melirik ke arah Ma Ri sejenak lalu menatap tajam Shi Hoo. kemudian Ia melempar lap pada Shi Hoo.
Jae Min : "Pertama, mari kita membersihkan meja." ucapnya.
Jae Min bilang kalau sekarang ini, ruang club band menjadi kelas mereka, kelas khusus.
dengan ceria Soo Ri memberitahu Ma Ri kalau mereka ber-6 bisa berada di kelas bersama-sama!
Bum Sung : "Enam orang di kelas khusus. apakah hal ini tidak tampak seperti Avengers? oke oke! mari kita lakukan dengan gaya Avengers. let's go!!" serunya.
Shi Hoo diam saja dan memandangi Ah Ra yang sedang tersenyum.
semuanya bekerja bergotong-royong membersihkan ruang club band untuk dijadikan kelas sementara.
ketika Shi Hoo melihat Ah Ra yang sedang kesulitan memindahkan meja, Ia segera membantunya.
Bum Sung yang melihat hal itu, merasa tidak terima, Ia menghampiri Ah Ra lalu mengambil alih dengan mengangkat meja itu.
Bum Sung : "Shi Hoo, biar aku saja. memindahkan meja adalah keahlianku. biar aku yang melakukannya." ucapnya.
ketika dirumah, Jae Min bilang pada Ibunya, bahwa dirinya ingin berhenti menerima perawatan.
Ibu Jae Min : "Walaupun begitu..."
Jae Min : "Sekarang, tidak peduli apa yang kuingat, itu tidak akan memperngaruhi hidupku. selama ini aku sudah melaluinya. biarpun kosong, aku akan membiarkannya apa adanya. dan.. aku akan mulai bermain band lagi." ucapnya.
Ibu Jae Min : "Bermain musik lagi?" tanyanya terkejut.
Jae Min mengangguk membenarkan. mengetahui hal itu, Ibu Jae Min sangat senang.
Jae Min : "Mulai dari sekarang, aku akan membuatmu banyak mendengar musik yang indah, bu." ucapnya canggung.
setelah mengatakan itu, Jae Min pergi.
mendengar Jae Min memanggilnya Ibu setelah sekian lama, mata Ibu Jae Min berkaca-kaca. ia tampak terlihat senang.
Ibu Jae Min : "Ya Tuhan.." serunya tak percaya.
Ibu menelepon Suaminya Pak Han dan menceritakan semuanya, Ia bilang kalau Jae Min memanggilnya 'Ibu'. selama ini dia benar-benar ingin mendengarkan itu.
Pak Han : "Jae Min melakukan?" tanyanya terkejut.
Ibu Jae Min membenarkan. mengetahui hal itu, Pak Han juga merasa senang.
Pak Han masuk ke kelas khusus dan memberitahu mereka kalau dia telah ditunjuk sebagai guru wali kelas mereka.
Pak Han : "Sebagai wali kelas kalian, hal yang ingin kusampaikan adalah, kelas khusus (yang diusulkan) aku menghormati pendapat kalian dan mendukungnya. mari kita melakukannya dengan baik. selesai." ucapnya.
setelah mengatakan itu, Pak Han pergi. mereka semua sangat senang.
Jae Min menyusul Pak Han keluar. kemudian mereka bicara berdua.
Jae Min : "Aku sama seperti sebelumnya, bisa hidup sendiri, karena aku sudah dewasa. kurasa aku sudah sembuh juga." ucapnya.
Pak Han : "Bersama Shi Hoo.. bisakah kita berempat.. hidup bersama?" tanyanya.
Jae Min tersenyum kecut lalu bilang hal itu masih belum bisa dilakukan. Pak Han mengangguk mengerti.
Pak Han : "Hanya ada satu alasan Ibumu berhenti (mengajar). Ibumu bilang, dia ingin memasak untukmu. dia ingin kau memakan makanan rumah buatan sendiri yang hangat." ucapnya menjelaskan.
Jae Min : "Pak Guru, kami.. akan memulai bermain band lagi. bisakah anda menjadi instruktur kami? saya berharap anda berkenan." ucapnya.
Pak Han senang mendengar itu, terutama karena Jae Min sendiri yang memintanya. Ia tersenyum dan mengucapkan terima kasih.
ketika Jae Min akan pergi, Pak Han memberitahunya bahwa Ma Ri pernah mengatakan padanya, darah Jae Min manis. mendengar itu, Jae Min terkejut.
PD Shim Hyung Joon membicarakan mengenai Band Orange marmalade dengan Jae Min. Ia bilang, band vampir terlalu berisiko sehingga mereka tidak tertarik. mereka bahkan sudah mengatakan hal itu sebelumnya.
Jae Min : "Bagaimana kalau.."
Jae Min mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan audisi TOP 10 STAR 2015 yang akan diadakan.
Hyung Joon : "Apakah Kau tahu bahwa perbandingan lolos program ini adalah 1: 100?" tanyanya.
Jae Min menganggu, Ia bilang dia tahu akan hal itu.
Hyung Joon : "Jika kau bisa melewati babak penyisihan dan masuk ke dalam 10 besar, anggota vampir akan terekspos ke media. apa hal itu tidak jadi masalah? dampaknya akan sangat besar." ucapnya.
Jae Min bilang, dirinya akan membuktikan bahwa mereka bisa mengatasinya dengan musik.
Jae Min : "Untuk mengubah pikiran orang, satu-satunya cara adalah membuktikannya." serunya.
Hyung Joon : "Apakah tujuanmu adalah debut?" tanyanya penasaran.
Jae Min : "Meskipun kesempatan itu kecil, jika kita berusaha, memiliki suara lebih keras dengan musik kami, kami membutuhkan bantuan dari seseorang seperti anda." ucapnya.
Band Orange Marmalade mulai berlatih bersama.
setelah berlatih band, mereka belajar bersama. dan Jae Min bertugas berdiri didepan kelas mengajari teman-temannya.
beberapa hari kemudian, mereka mengikuti audisi TOP 10 STAR 2015.
disekolah, Jae Min dan yang lain menunggu pengumuman audisi. setelah mengetahui bahwa mereka berhasil lolos melewati tahap 1 penyisihan, mereka semua bersorak riang.
Jae Min dan yang lain semakin semangat dan giat berlatih. hal itu membuat mereka bisa melewati babak penyisihan yang ke-2.
Hyung Joon yang mendengar kabar bahwa Orange Marmalade masuk ke dalam 10 besar, sangat terkejut dan tidak percaya.
Jae Min dan yang lain sangat senang mengetahui band mereka masuk ke dalam 10 besar. Ma Ri, Ah Ra dan Soo Ri tidak henti-hentinya bersorak. (seneng lihat mereka akur)
Jae Min : "Sekarang ini adalah awal dari Orange Marmalade. kita bisa berhasil sampai disini." ucapnya.
Ah Ra : "Hei, ini baru awalnya." serunya.
Bum Sung bilang, dia akan memulai perawatan kulit hari ini. ia membual pada yang lain, untuk menyiapkan diri mereka agar tidak terpesona padanya nanti.
mendengar ocehan Bum Sung, semuanya tertawa.
dari kejauhan, Ae Kyung dan teman Ah Ra yang satunya memperhatikan dari kejauhan.
teman Ah Ra bilang, kalau dia sangat kecewa dengan Ah Ra yang sekarang. karena Ah Ra selalu berlatih band dan bergaul dengan Ma Ri.
Ae Kyung : "Aku tidak tahu. ini sangat menjengkelkan." sahutnya kesal.
teman Ah Ra tanya, bukankah Ae Kyung adalah sahabat Ah Ra semenjak SMP? pasti Ae Kyung sangat kecewa.
teman Ah Ra bertanya-tanya, kenapa Ah Ra dan yang lain berlatih begitu keras? apakah mereka mau konser?
Ae Kyung : "lagipula siapa yang mau melihat penampilan vampir?" serunya marah.
tak lama setelah itu, Ae Kyung mendapat telepon dari temannya yang memberitahunya kalau Band Orange Marmalade berhasil masuk kedalam 10 besar audisi Top Star 2015. mendengar itu, Ae Kyung kaget.
Teman Ae Kyung : "Bukankah mereka dari sekolahmu? mereka adalah Gwemul (monster). kudengar mereka kandidat teratas." ucapnya kesal.
Ae Kyung : "Monster tetaplah monster. apa kau tahu orang seperti apa yang ada didalam bad itu?" serunya.
Orang tua Ma Ri mengantar putrinya dan anggota yang lain ke audisi 10 besar.
Ayah Ma Ri : "Orange Marmalade, Fighting!" teriaknya.
kecuali Shi Hoo, mereka semua membentuk gerakan love seraya berseru, "Fighting!!".
melihat Shi Hoo yang diam saja, Ma Ri menyuruhnya melakukan gerakan yang dilakukan yang lain.
ketika Shi Hoo membentuk gerakan love, semuanya menertawainya.
sebelum acara dimulai, Ma Ri berdiri dibangku penonton paling belakang. Ia memandangi panggung.
tak lama kemudian Jae Min datang menghampirinya.
Jae Min tanya, apa Ma Ri merasa gugup? Ma Ri mengangguk membenarkan, Ia bilang hal ini seperti mimpi.
Ma Ri : "Kupikir, datang kedunia ini adalah hal yang bagus." ucapnya.
Jae Min tersenyum lalu mengenggam tangan Ma Ri erat.
Jae Min : "Ketika program tv dimulai, itu akan lebih sulit. tapi fakta bahwa kita datang ke dunia ini, kita tidak harus menyesalinya." ucapnya.
Ma Ri mengangguk mengerti. dia bilang, dirinya tidak akan menyesal berada disamping Jae Min.
tanpa mereka sadari, Shi Hoo berdiri dibelakang mereka sedang memperhatikan.
melihat tangan mereka berdua saling mengenggam erat, Shi Hoo terlihat sedih.
tiba-tiba sebuah tangan menutup mata Shi Hoo. tangan itu ternyata milik Ah Ra.
Ah Ra : "Jika kau melihatnya dari dekat, bahkan telapak tanganku terlihat cantik." ucapnya.
Shi Hoo : "Apa kau bertingkah seperti seorang putri?" tanyanya.
lalu mereka berdua tersenyum.
tiba-tiba terdengar sebuah teriakan. semuanya berhambur keluar menuju ke tempat asal teriakan itu.
asal teriakan itu berasal dari salah satu ruang ganti peserta audisi. terdapat kekacauan dimeja rias. darah berceceran dimana-mana.
teman Ae Kyung yang melakukan hal itu secara diam-diam, tersenyum puas.
Ma Ri dan yang lain, duduk dengan cemas diruang ganti. sesaat kemudian Jae Min datang. Ia bilang, polisi datang tapi kemudian pergi.
Jae Min : "Pertama, mereka bilang itu bukan darah manusia. mereka masih menyelidikinya. tapi yang lebih penting, sulit untuk memulai syuting karena kita." ucapnya.
Shi Hoo : "Kenapa?" tanyanya.
Shi Hoo tanya, ini bukan karena dirinya dan Ma Ri, kan? Shi Hoo bilang itu bukanlah kesalahannya dan Ma Ri.
Jae Min : "hal itulah yang menjadi masalah untuk kita." ucapnya menjelaskan.
Ma Ri : "Aku seorang vampir, mereka semua tahu itu?" tanyanya.
Jae Min mengangguk membenarkan. Ia bilang, peserta lain menolak syuting karena mereka tidak nyaman.
Shi Hoo : "Kita berhenti saja." ucapnya dingin.
Jae Min : "Benar, aku berpikir bagaimana jika kita berhenti." serunya.
Ma Ri : "Aku tidak mau." sahutnya.
Ma Ri bilang, bahwa dirinya tidak mau melarikan diri. selama ini, dia selalu melarikan diri saat identitasnya terungkap.
Ma Ri bilang, jika dia tidak melarikan diri, maka dia bisa memulai lagi dari awal. Ma Ri bilang, dia baru menyadari hal itu.
Jae Min bilang, kalau yang akan mereka lakukan bukanlah melarikan diri. melainkan mencari pintu masuk yang lain.
Jae Min : "Di dunia ini, tidak hanya ada 1 pintu masuk." ucapnya.
Band Orange Marmalade bermain musik live di air mancur.
Orang tua Ma Ri dan Jae Min berdiri dibarisan penonton melihat penampilan anak-anak mereka.
bahkan Hyung Joon dan ketua tim Lee juga ada disitu, sedang menonton.
Hyung Joon : "Hitam dan putih hidup bersama dalam harmoni yang sempurna. bahkan pada keyboard piano." ucapnya.
Ketua tim Lee tidak mengerti apa maksud yang dikatakan PD Hyung Joon.
Hyung Joon : "Paul Mc Cartney dan Stevie Wonder." ucapnya.
Ketua Lee : "Oh.. Ebony dan Ivory?" serunya.
Hyung Joon : "Ketika pertama kali aku mendirikan perusahaanku, aku memiliki keinginan untuk membuat dunia bisa bersatu dengan musik. tapi, kupikir, aku hidup menjalani dunia dengan pengalaman yang bisa kau menyombongkannya dengan musik. tapi anak-anak aneh itu, mengacaukanku. sebuah band vampir. apakah itu terlalu ceroboh?" ucapnya.
ketua tim Lee tersenyum.
Band Orange Marmalade memulai rekaman dengan naungan dari agensi milik Hyung Joon.
anggota Oange Marmalade sedang menyaksikan video mereka diinternet.
Bum Sung sangat terkejut mengetahui video mereka menjadi hits teratas karena viewers yang lebih dari 2 juta orang.
Bum Sung : "Wow! tunggu, komentarnya pasti..."
Bum Sung mengarahkan kursor kebawah untuk melihat komentar dari pengunjung.
tapi dengan cepat Shi Hoo mencegahnya. Shi Hoo yang merasa cemas dengan komentar yang buruk, bilang pada Bum Sung, bukankah lebih baik jika dia tidak melihatnya?
Bum Sung berseru kalau itu tidak menjadi masalah.
kemudian mereka bersama-sama melihat komentar yang dikirmkan dari pengunjung.
melihat komentar yang negatif, Jae Min langsung menutup laptop. Ia mengajak yang lain untuk berlatih.
disekolah, beberapa murid membicarakan lagu baru dari band Orange Marmalade. mereka berpendapat lagu yang berjudul Dream With Twist dan Gonna Be Alright benar-benar bagus.
beberapa hari berlalu, komentar pengunjung mulai sedikit berubah menjadi positif, seperti 'Mataku berlinang tanpa kusadari ketika aku mendengarkan musiknya.'
Ma Ri : "Mereka bilang, kita berbakat." ucapnya pada Jae Min.
Ma Ri mengatakan, lagu berikutnya, mereka harus membuatnya lebih baik lagi.
Jae Min menasehati Ma Ri untuk tidak menjadikan hal itu sebagai beban. Ia menyuruh Ma Ri untuk tidak sampai kelelahan, dan membuatnya bersenang-senang.
Jae Min : "Kita harus membuatnya lebih baik. kita harus mengalahkan mereka." ucapnya.
mendengar ucapan Jae Min, Ma Ri tertawa.
Shi Hoo sedang berbicara dengan pemilik toko. mengetahui Shi Hoo adalah seorang vampir, pemilik toko berniat untuk memberhentikannya. Ia melakukan hal itu karena mencemaskan pelanggan.
tepat ketika itu, beberapa gadis datang ke toko. mereka langsung mengerumuni Shi Hoo. hal itu membuat pemilik toko heran.
salah satu dari mereka tanya pada Shi Hoo, "Oppa, kau yang ada di Orange Marmalade, kan?" tanyanya.
mereka tanya, apa benar Shi Hoo adalah vampir? Shi Hoo membenarkan.
bukannya takut, gadis-gadis itu malah berteriak histeris. mereka meributkan tampang Shi Hoo yang tampan dan penampilannya yang keren.
salah satu dari mereka bilang, "Oppa, Kau mengagumkan, sekarang aku tidak takut vampir."
mereka meminta Shi Hoo untuk memilihkan jepit rambut untuk mereka. mereka bilang akan membelinya.
pemilik toko tersenyum senang dan menyuruh Shi Hoo untuk giat bekerja. Ia urung mengeluarkan Shi Hoo dari tokonya.
Ah Ra yang datang ke toko dan melihat Shi Hoo sedang dikerumuni oleh gadis-gadis tampak terlihat kesal.
Ah Ra : "Harus kuapakan mereka? menyebalkan sekali. sainganku terlalu banyak." gerutunya.
Ah Ra bilang pada dirinya sendiri kalau dia seharusnya juga ikut bekerja ditoko bersama Shi Hoo.
Band Orange marmalade kembali bermain band di taman air mancur. kali ini, penontonnya lebih banyak dibandingkan yang sebelumnya.
tiba-tiba seseorang pria yang mabuk, melepas kabel dan berteriak, "Hei!! Bukankah kalian vampir? pergi sana!! menjauh!!".
tak lama kemudian dua orang polisi datang untuk mengamankan pria mabuk itu.
Pria Mabuk : "Apa benar, kalian polisi melindungi vampir? aku membayar pajak!!" protesnya.
polisi itu bilang, kalau vampir juga membayar pajak. kemudian, polisi membawa pria mabuk itu pergi.
dan Band Orange Marmalade melanjutkan penampilan mereka.
ketenaran Orange Marmalade, membuat vampir-vampir lain mengungkapkan identitas mereka. seperti, aktris Jung In Young, dan penulis Komik Yoon Tae Ho. bahkan idol Jung Yong Hwa (CNBlue) juga seorang vampir. (pas lihat scene ini ngakak!)
Band orange Marmalade semakin diminati. kali ini, ketika mereka tampil, banyak penonton datang untuk menyaksikan mereka. tidak hanya itu, mereka bahkan bersorak untuk Band Orange Marmalade.
VCS mengadakan jumpa pers mengenai proyek Koeksistensi. karena tujuan utama mengungkapkan identitas proyek koeksistensi berhasil, lebih dari 30 vampir akan mengungkapkan identitas mereka.
karena proyek koeksistensi yang berhasil, 19 dari 31 vampir yang sedang menjalani hukuman, mereka akan diampuni dan dibebaskan.
Pak Han yang menonton berita itu di tv, tersenyum senang.
Pak Han meminta Shi Hoo datang ke kafe untuk bertemu dengan orang tuanya yang sudah dibebaskan.
Shi Hoo : "Ibu..." panggilnya.
Shi Hoo memeluk Ibunya seraya menangis.
Jae Min dan Ma Ri pergi piknik berdua di taman.
Jae Min bermain gitar sedangkan Ma Ri menulis lagu.
tiba-tiba, Jae Min berhenti memetik gitar dan memandangi Ma Ri.
Ma Ri : "Apa?" tanyanya.
Jae Min : "Tiba-tiba aku penasaran. kenapa kau tidak memberitahuku? Pak Guru Han Yoon Jae mengatakan, "Orang yang memiliki darah manis bagi vampir, memiliki akdir yang sama". kau bilang, kalau darahku manis. benar, kan?" ucapnya.
Ma Ri bilang, dia tidak menyukai kata, 'Takdir'.
Ma Ri : "Terlepas dari takdir, kau sekarang, berada disini.. disisiku." ucapnya kemudian tersenyum.
Jae Min tanya, sampai sekarang, dimata Ma Ri, apakah darahnya masih manis? Ma Ri mengangguk dengan malu-malu.
Jae Min : "Itu melegakan." serunya senang.
kemudian Jae Min mengeluhkan dirinya yang lapar.
Ma Ri mengambil roti lalu mengolesinya dengan selai jeruk yang banyak. kemudian Ia memberikannya pada Jae Min.
Ma Ri mengambil darah yang ada digelas lalu meminumnya. Jae Min memandangi Ma Ri seraya tersenyum.
Jae Min mendekat kearah Ma Ri lalu menciumnya.
==== EPISODE 12 END ====
Jae Min dan Ma Ri saling berhadapan dan saling memandang.
Jae Min : "Jika aku mengatakan kepadamu apa yang aku lihat, kau mungkin tidak akan percaya padaku." ucapnya.
Ma Ri tersenyum simpul lalu bilang kalau dia mempercayai Jae Min, tentang semuanya.
Jae Min : "Ini seolah-olah seperti sebuah potongan puzzle sudah tersusun. ini bukanlah ilusi, melainkan memori." ucapnya.
kemudian Jae Min memeluk Ma Ri erat.
Suara Hati Jae Min : "Beberapa waktu dahulu, didalam ingatanku, Ma Ri, kau ada di sana."
Ma Ri membalas pelukan Jae Min dengan memeluknya erat.
Jae Min kembali kekelas untuk menaruh kembali barang-barang Ma Ri kedalam loker. semua murid dikelas memandanginya dengan heran.
teman Ah Ra yang bernama Ae Kyung (yg mendengar percakapan Jae Min dan Shi Hoo). berkomentar, "Bukankah itu milik Baek Ma Ri?" tanyanya heran.
teman Ah Ra yang lain menyahut, "Bukankah dia (Ma Ri) pindah ke sekolah lain?"
ekspresi Ah Ra dan Shi Hoo tampak terlihat biasa saja.
setelah menaruh barang-barang milik Ma Ri di loker, Jae Min menghampiri Ma Ri yang berdiri menunggunya diluar kelas.
Jae Min mengenggam tangan Ma Ri lalu mengajaknya pergi.
murid-murid yang lain berhambur keluar kelas dan sangat terkejut melihat apa yang dilakukan Jae Min.
Bum Sung yang melihat apa yang dilakukan Jae Min, tersenyum.
Shi Hoo terdiam dibangkunya dengan tatapan kosong. (Poor Shi Hoo..)
Jae Min dan Ma Ri pergi ke air mancur lagi. Jae Min mengajak Ma Ri untuk membuat keinginan lagi.
Ma Ri tanya pada Jae Min, pada saat itu, apa yang Jae Min inginkan? Jae Min tersenyum dan bilang tidak ada.
Jae Min : "Jujur, karena dirimu ada didekatku, aku tidak bisa memikirkan apapun." ucapnya.
lalu, mereka berdua tertawa.
Ma Ri bilang, dirinya sekarang bahagia karena keinginannya menjadi kenyataan.
Ma Ri : "Keinginanku adalah bisa datang kesini lagi bersamamu, Jae Min." ucapnya.
Jae Min mengatakan kalau Ma Ri mulai sekaran bisa terus berada disisinya. Ma Ri hanya perlu memberitahunya.
Ma Ri : "Terima kasih. untuk menerimaku sebagai apa sebenarnya diriku." ucapnya.
Suara Hati Jae Min : "Maafkan aku, aku seharusnya melakukannya sebelumnya. tidak peduli siapa kau, di masa lalu dan sekarang. Baek Ma Ri, Kau adalah satu-satunya untukku."
Jae Min memberitahu Ma Ri, mulai sekarang, mereka akan datang ke air mancur itu bersama-sama. Ma Ri mengangguk setuju. Ia bilang, akan selalu datang ke air mancur dengan Jae Min.
Suara Hati Jae Min : "Kita telah melewati banyak waktu untuk sampai kesini. kau tidak akan pernah tahu. kita tidak akan pernah tersesat."
Jae Min mengeluarkan koin dari sakunya lalu bilang kalau kali ini, dia akan membuat keinginan yang tepat. kemudian Jae Min melempar koin ke wadah air mancur.
setelah itu, Jae Min memberikan koin yang lain pada Ma Ri untuk dilepar.
Ma Ri mencoba melempar, kali ini lemparannya masuk. Ma Ri dan Jae Min tersenyum senang.
Jae Min meraih tangan Ma Ri dan memintanya untuk mengatakan padanya.
Jae Min : "Ketika aku ingin mencapai keinginanku, aku harus lebih banyak mengenalmu. untuk memenuhi keinginan Baek Ma Ri bersama-sama. itu.. adalah keinginanku." ucapnya.
Ma Ri tersnyum senang.
Ae Kyung dan teman Ah Ra yang lain mengajak Ah Ra bicara di toilet.
sepertinya Ae Kyung menceritakan pada yang lain kalau Shi Hoo adalah vampir, sama seperti Ma Ri.
teman Ah Ra, memastikan dengan bertanya pada Ah Ra mengenai kebenarannya.
Ae Kyung : "Aku benar-benar memikirkan tentang hal itu dari kemarin sampai sekarang, kupikir kau akan memberitahu kami. aku juga mendengar kalau semua anggota band sudah tahu." ucapnya kesal.
Ah Ra bilang pada teman-temannya kalau hal itu adalah janji. dan dia tidak bisa mengingkarinya.
Ae Kyung : "Omong kosong. kenapa kau merahasiakan bahwa Han Shi Hoo juga vampir?" tanyanya.
Ah Ra mengatakan, jika hal itu diketahui, maka sekolah akan ribut lagi.
dengan kesal Ae Kyung tanya, apa Ah Ra tidak takut? pria seperti Han Shi Hoo yang ternyata adalah seorang vampir?
tepat ketika itu, beberapa murid yang lain keluar dari bilik toilet. mereka mendengar semua percakapan Ah Ra dan yang lain dan tampak terlihat terkejut.
mengetahui murid lain mendengar perbincangannya mengenai Shi Hoo yang seorang vampir, Ah Ra terlihat panik dan cemas.
setelah mengetahui kalau Shi Hoo adalah vampir, murid-murid dikelas mulai menghindarinya.
mereka melakukan hal yang sama seperti yang dialami Ma Ri dulu. dengan menjauhkan semua meja mereka dari Shi Hoo.
ketika Ah Ra masuk ke dalam kelas, Ia kaget melihat apa yang dilakukan teman-temannya.
Shi Hoo : "Mereka pasti sudah tahu." ucapnya sendiri.
Shi Hoo beranjak berdiri lalu mengemasi semua bukunya kedalam tas. Ah Ra melihat Shi Hoo dengan sedih.
kemudian Shi Hoo menghampiri teman sebangkunya.
Shi Hoo : "Apa kau tidak nyaman karena aku?" tanyanya.
murid itu menahan ketakutannya seraya bilang tidak.
Shi Hoo menepuk bahu teman sebangkunya dan menyuruhnya untuk rileks. kemudian Shi Hoo melangkah pergi. semua murid dikelas, menggeser meja mereka memberi Shi Hoo jalan.
setelah Shi Hoo pergi, semua murid-murid dikelas mengumpat Shi Hoo dengan kata-kata yang buruk.
Ma Ri dan Jae Min pergi ke taman. Ma Ri memberitahu Jae Min kalau dia sebelumnya pernah berpikir, alangkah baiknya jika dirinya bukanlah seorang vampir. tapi setelah Ia bertemu Jae Min, pikirannya mulai berubah.
Jae Min : "Setelah bertemu denganku?" tanyanya.
Ma Ri membenarkan. Ia bilang, itu karena dia tidak bisa terus berpura-pura seperti dirinya bukanlah vampir.
Ma Ri : "Ini adalah kehidupan yang tidak kupilih, tapi inilah hidupku. aku akan menerimanya. kupikir, aku akan diterima olehmu sebagai vampir pertama, sehingga aku bisa jujur padamu." ucapnya.
mendengar itu Jae Min meminta maaf, selama ini dia tidak tahu.
Jae Min : "Aku hanya memikirkan diriku sendiri. bukankah aku ini bodoh?" serunya.
Ma Ri : "Jae Min, tadi, untuk pertama kalinya, aku ingin mimpiku menjadi kenyataan." ucapnya.
Jae Min yang penasaran tanya, apa mimpi Ma Ri? Ma Ri memberitahu, bahwa dia ingin dunia mendengar musiknya. bersama Jae Min.
Jae Min kembali mendengarkan pidato Ma Ri mengenai Orange Marmalade setelah tampil disekolah Ibunya.
[Meskipun kulit jeruk memang ditakdirkan dibuang, di selai jeruk, kulit merupakan unsur penting untuk membuat selai jeruk yang enak. kami berharap tidak akan dibuang hanya karena kami berbeda.]
setelah menonton video pidato Ma Ri, Jae Min teringat akan ucapan Ma Ri bahwa dia ingin dunia bisa mendengarkan musik yang Ia tulis sendiri.
saat itu Ma Ri bilang, "Ketika aku berada di band, bermain dan berkumpul bersama anggota lain, aku merasa baik. aku menyadari betapa aku sangat ingin bisa bersama teman-teman. rasanya seperti aku diterima oleh dunia."
kemudian Jae Min mengeluarkan kartu nama milik SJUN ENTERTAINMENT yang pernah diberikan Ketua Tim Lee padanya.
Ma Ri mengunjungi toko aksesoris tempat dimana Shi Hoo bekerja Part Time. diam-diam Ma Ri memperhatikan Shi Hoo dari kejauhan. lalu Ia teringat akan ucapan Jae Min : [Han Shi Hoo bilang, karena aku (Jae Min), murid-murid yang lain jadi tau bahwa Ma Ri adalah seorang vampir. dia juga memberi aku video penampilan Orange Marmalade.]
Ma Ri tersenyum, kemudian menghampiri Shi Hoo.
Ma Ri : "Han Shi Hoo, kau sudah dewasa. bahkan sekarang kau bekerja Paruh waktu." ucapnya meledek.
Shi Hoo bilang, sebelumnya dia juga pernah bekerja. hanya saja kerjanya tidak terlalu sering. Ma Ri tersenyum mendengarnya.
Shi Hoo tanya, apa yang membawa Ma Ri kemari?
Ma Ri : "Bolehkan seorang pekerja paruh waktu mengatakan, "Apa yang membawamu kesini?" pada pelanggan?" serunya.
Ma Ri bilang, dia datang untuk meningkatkan penjualan.
Shi Hoo : "Kau pasti memiliki banyak uang." sahutnya.
Shi Hoo menyarankan Ma Ri baris pita yang harus dibelinya, karena semua barang disitu harganya paling mahal.
Shi Hoo : "Tidak terlalu mahal kalau hanya melihat saja, kan?" tanyanya.
Ma Ri menatap Shi Hoo lalu mengucapkan terima kasih.
Shi Hoo : "Untuk apa?" tanyanya.
Ma Ri : "Untuk semuanya." jawabnya.
Shi Hoo : "Apakah kau sudah memutuskan untuk melanjutkan sekolah, Dumb-pire?" tanyanya.
Ma Ri tersenyum lalu mengangguk.
tepat setelah itu, pemilik toko berteriak pada Shi Hoo, "Pelajar! pacarmu datang!"
Ma Ri dangat terkejut ketika melihat Ah Ra.
Ah Ra menghampiri mereka lalu menyapa Shi Hoo dan Ma Ri dengan ramah, "Halo!!"
Ma Ri semakin heran. Ia langsung menoleh pada Shi Hoo. Shi Hoo hanya mengangkat bahunya pada Ma Ri.
Ah Ra dan Shi Hoo bicara berdua. Ah Ra menjelaskan pada Shi Hoo mengenai semuanya, dan itu sebetulnya tidak disengaja, dan teman-teman mengetahuinya.
Ah Ra : "Kupikir kau mungkin salah paham mengenai itu." ucapnya.
Shi Hoo : "Itu tidak masalah." sahutnya dingin.
Ah Ra : "Tapi itu masalah bagiku. aku tidak ingin kau salah paham." serunya.
mendengar itu, Shi Hoo menatap Ah Ra. Hal itu membuat Ah Ra salah tingkah.
Ah Ra : "Kumohon, datanglah ke sekolah besok. jika kau terlalu banyak absen tanpa alasan, namamu akan masuk ke daftar tindakan tidak disiplin. jangan memberi sekolah alasan untuk mengeluarkanmu." ucapnya.
Shi Hoo tersenyum lalu tanya, kenapa Ah Ra mencemaskan hal itu? Ah Ra diam dan bingung harus mengatakan apa.
ke esokannya, Shi Hoo datang ke sekolah, semua murid yang melihat Shi Hoo mencibirnya.
tak lama kemudian Jae Min memanggilnya.
Jae Min dan Shi Hoo bicara berdua ditaman sekolah.
Shi Hoo mengatakan, sulit baginya melihat Jae Min dan Ma Ri bersama. apa yang telah terjadi pada mereka berdua sehingga membuat mereka datang untuk berterima kasih, semakin membuatnya merasa ngeri.
Jae Min menyahut, justru Shi Hoo-lah yang membuatnya ngeri dengan bertindak sok keren. Ia menyuruh Shi Hoo untuk menerima saja ucapan terima kasihnya.
Jae Min : "Bukankah kau juga menyukai Ma Ri? tapi kenapa?"
Shi Hoo : "Vampir kelelawar. kudengar jika salah satu dari mereka kelaparan, yang lain akan memuntahkan darah yang dikonsumsinya pada mereka yang kelaparan. kurasa ini mungkin naluri alami diantara spesies penghisap darah. tapi kami berbeda.kesetiaan dibentuk menjadi satu dengan darah kami." ucapnya.
Shi Hoo bilang, Ia tidak tahu, Jae Min bisa mengerti apa yang dikatakannya atau tidak, karena Jae Min memiliki selera untuk memakan apa saja. Jae Min tersenyum medengar Shi Hoo meledeknya pemakan segala.
Jae Min terdiam sejenak, kemudian mengajak Shi Hoo untuk bermain Band lagi, Orange Marmalade.
Shi Hoo bilang, dia sudah tidak memiliki keinginan lagi. terlebih lagi sekarang timbul kekacauan.
dikantor, para guru sibuk menerima telepon dari para orang tua wali murid yang memprotes 2 vampir yang bersekolah disekolah anak-anak mereka.
bahkan Pak Han sangat kerepotan mengatasi protes para orang tua.
Orang tua Ah Ra juga menelepon ke sekolah dan mengatakan kalau hal ini akan dibawa ke komite administrasi sekolah untuk didiskusikan.
Jae Min mengumpulkan Ah Ra, Bum Sung dan Soo Ri. Jae Min mengajak mereka untuk kembali lagi ke band Orange Marmalade.
Soo Ri dan Bum Sung yang mendengar itu, setuju dengan usul Jae Min.
Ah Ra : "Aku juga berpikir, ini adalah kesempatan yang bagus. aku ingin melakukannya. jika itu SJUN Entertainment, orang tua kita pasti tidak akan keberatan." ucapnya.
Bum Sung : "Tapi, di SJUN, mereka tidak menerima vampir." serunya cemas.
Jae Min memberitahu yang lain bahwa dia memiliki sebuah ide. jika yang lain tidak keberatan, dia akan mencoba idenya.
ketika Jae Min dan yang lain kembali kekelas, mereka heran melihat teman-teman dikelas berkerumun didepan kelas.
Jae Min : "Apa yang kalian semua lakukan? kenapa semuanya ada di sini?" tanyanya heran.
seseorang bilang kalau dia tidak mau sekelas dengan vampir, itu membuat moodnya jadi buruk. yang lain mengomel kalau ini bukanlah kelas mereka resmi untuk kelas vampir atau semacamnya.
Shi Hoo dan Ma Ri yang berada didalam kelas, mendengar semua ucapan teman-temannya.
Jae Min mengajak teman-temannya untuk masuk kedalam kelas.
teman Ah Ra berseru, kalau mereka semua berbeda dengan Jae Min. Ia juga bilang kalau Jae Min, Ah Ra, Bum Sung dan Soo Ri tampak aneh.
Ae Kyung melirik pada Ah Ra seraya menyindir, "Apa kau tertarik dengan vampir?"
Jae Min menyahut, Ia membenarkan pertanyaan Ae Kyung. semua yang mendengar itu terlihat kesal.
Ae Kyung : "Pikiranmu sepertinya terganggu hari ini, Jung Jae Min!" serunya.
Ah Ra : "Ae Kyung, hentikan!" sahutnya.
Bum Sung merayu semuanya agar mau masuk kedalam kelas.
Shi Hoo yang sudah tidak tahan, membereskan bukunya, kemudian beranjak keluar kelas.
Ia menlihat ke Ah Ra lalu berkata, "Ini bukan absen tanpa alasan. aku hanya pulang lebih awal."
setelah mengatakan itu, Shi Hoo pergi. Ah Ra memandangi kepergian Shi Hoo.
sepeninggal Shi Hoo, teman-teman mau masuk kedalam kelas dan mengikuti pelajaran. Ma Ri juga berada didalam kelas.
beberapa saat kemudian Ma Ri menoleh, memandangi meja Shi Hoo dengan tatapan sedih.
Jae Min yang melihat tingkah Ma Ri, segera menyadarkannya dengan mengetuk meja pelan. Ia bahkan memberikan kode anggukan pada Ma Ri yang berarti semua akan baik-baik saja.
Ma Ri tersenyum pada Jae Min, tapi sebenarnya, hatinya tampak gelisah.
saat ini, Shi Hoo berdiri dihalte dan melamun.
Shi Hoo memilih pergi ke toko untuk bekerja Part Time. melihat Shi Hoo datang lebih awal, pemilik toko tampak heran.
Shi Hoo sedang sibuk bekerja memindahkan barang. dia mengangkat kardus satu persatu agar tampak seperti halnya manusia.
ketika jam istirahat, Jae Min dan Ma Ri terkejut melihat tempat yang biasanya mereka datangi terdapat coretan hina'an dari teman-teman.
akhirnya, Ma Ri dan Jae Min bekerja sama membersihkan coretan-coretan itu.
disela-sela membersihkan coretan, Jae Min tanya pada Ma Ri, apa jenis keberaniannya? dia sebenarnya terkejut ketika Ma Ri bilang kalau dia akan terus makan siang ditempat itu.
Ma Ri mengatakan, dia hanya berpikir kalau hal itu mungkin lebih baik. mendengar itu, Jae Min menatap Ma Ri.
Ma Ri : "Ini memang aneh pada awalnya. tapi jika mereka melihatnya lagi besok dan lusa, maka mereka akan melihat setiap hari. kupikir, suatu saat nanti mereka mungkin akan terbiasa dan tidak asing." ucapnya.
Ma Ri mengatakan, dia tidak berharap mereka semua akan menerimanya dalam semalam.
mendengar itu Jae Min merasa iba. Ia bilang pada Ma Ri, jika mereka terus saja mencorat-coret, maka dia akan terus membersihkan coretan itu untuk Ma Ri. Ma Ri tersenyum.
Jae Min : "Atau, apa kita harus meng-cat merah disini, agar mereka tahu, kalau ini adalah tempatnya Baek Ma Ri?" serunya.
mendengar itu Ma Ri tertawa.
Jae Min : "Kurasa hari ini kita tidak bisa makan siang disini." ucapnya.
Jae Min mengajak Ma Ri ketempat yang sedikit jauh ke belakang sekolah.
Jae Min memberitahu Ma Ri kalau mereka semua akan memulai Band lagi. dan semua orang juga sudah setuju.
Ma Ri : "Shi Hoo juga?" tanyanya terkejut.
Jae Min : "Tentu saja. Orange Marmalade tidak memiliki arti jika salah satu anggotanya hilang." ucapnya.
raut wajah Ma Ri tiba-tiba berubah cemas, megetahui kalau besok adalah rapat dewan sekolah Karena masalah vampir.
Jae Min bilang, dia akan menemukan sebuah jalan keluar untuk masalah itu.
setelah mengatakan itu, Jae Min mengeluh kalau kepalanya sakit. kemudian Ia membaringkan kepalanya ke pangkuan Ma Ri.
melihat apa yang dilakukan Jae Min, Ma Ri kaget.
Jae Min : "Tetaplah seperti ini beberapa menit." serunya.
Ma Ri : "Bagaimana jika seseorang melihat kita?" tanyanya cemas.
Jae Min meraih tangan Ma Ri lalu mengenggamnya erat.
Jae Min : "Ah~ ini nyaman. hanya lima menit." ucapnya.
Ma Ri : "Jae Min..."
Jae Min : "Hanya empat menit. tidak, tiga menit." ucapnya dengan mata yang tertutup.
Ma Ri diam dan menerima perlakuan Jae Min.
Jae Min : "Tanganmu terasa dingin." ucapnya.
Ma Ri tanya, apa vitamin yang Ia berikan, sudah Jae Min makan?
Jae Min : "Tidak. aku tidak bisa memakannya, karena itu adalah hadiah pertaman yang kuterima darimu." ucapnya.
mendengar itu, Ma Ri tersenyum senang.
Ibu Jae Min sedang bersih-bersih di kamar Jae Min. tanpa sengaja, Ia melihat bungkusan kertas yang berisi vitamin pemberian dari Ma Ri diantara buku yang berada dirak.
Ibu Jae Min : "Kenapa dia menaruhnya di sini?" tanyanya heran.
kemudian Ibu Jae Min memakan semua vitamin itu dengan lahap.
Jae Min menemui Ah Ra. Jae Min bilang, dia memiliki sesuatu yang harus Ia diskusikan dengan Ah Ra. Ia tanya, apakah Ah Ra mau membantunya?
Jae Min dan Ah Ra bekerja sama mencari inormasi mengenai hukum pendidikan. mereka mencari hak-hak yang dimiliki seorang pelajar. hal ini mereka lakukan untuk menolong Ma Ri dan Shi Hoo.
dirumah, Ibu Ma Ri mengemasi darah kekantung untuk suaminya. setelah itu, Ia memanggil Ma Ri.
Ibu : "Ayahmu lupa membawa makan malamnya. bisakah kau mengantarnya?" tanyanya.
Ma Ri mengangguk.
Joseph mengulurkan kantung darah pada Ma Ri dan memintanya untuk hati-hati.
Ma Ri : "Aku akan kembali." serunya.
saat dalam perjalanan mengantar darah untuk Ayahnya, Ma Ri mendapat telepon dari Soo Ri.
Soo Ri : "Ma Ri, ini aku, Soo Ri."
Ma Ri : "Ya, Soo Ri!"
Soo Ri : "Aku senang, kau tidak jadi pindah. saat aku hampir saja terluka, justru kau yang terluka. aku bersyukur sekaligus meminta maaf." ucapnya.
Ma Ri tanya, apakah Soo Ri mau datang ke kafe tempat dimana Ayahnya bekerja?
Ayah menyajikan es lemon serut untuk Soo Ri.
Ayah Ma Ri : "Nikmatilah!" ucapnya ceria.
Soo Ri tersenyum seraya mengucapkan terima kasih.
Ayah Ma Ri : "Terima kasih untuk apa? temannya Ma Ri yang bernama Soo Ri, boleh tambah sepuasnya!" ucapnya.
Soo Ri senang mendengar itu.
melihat hanya dirinya saja yang minum, Soo Ri tanya, bagaimana dengan Ma Ri?
beberapa detik kemudian Soo Ri tersadar kalau Ma Ri adalah vampir.
Ma Ri memuji Ayahnya yang sudah membuat es lemonnya dengan sepenuh hati dan terlihat cantik. Ma Ri bahkan mengangkat kedua jempolnya.
Ayah Ma Ri : "Itu benar! kupikir hatiku sampai mengalir ke ujung jemariku sekarang." serunya.
Ayah bilang kalau di menunangkan semua perasaannya kedalam es serut lemonnya. setelah mengatakan itu, Ayah pergi.
Soo Ri : "Tapi, kau pernah makan kimbap dan juga makan bawang putih.." ucapnya heran.
Ma Ri memberitahu kalau dia langsung menelannya, tidak mengunyahnya.
Ma Ri : "Walupun aku bisa menelannya, tapi aku harus memuntahkannya. jika tidak, aku tidak akan bisa bernapas." ucapnya.
Soo Ri : "Jadi begitu, makan bersama dengan manusia pasti sulit untukmu." serunya.
Ma Ri : "Sedikit." sahutnya.
Soo Ri : "Tapi, kau meminum darah, berat badanmu tidak bertambah, kan?" tanyanya bercanda.
kemudian mereka berdua tertawa.
melihat Ma Ri memiliki teman, bahkan tertawa bersama, membuat Ayah terharu.
melihat raut wajah Ayah Ma Ri yang sedih, Ibu Jae Min menghampirinya dan bertanya apa yang terjadi.
Ayah Ma Ri : "Putriku, dia membawa temannya kesini untuk pertama kalinya. ini adalah pertama kalinya dia membawa teman sejak dia mulai sekolah." ucapnya seraya terisak.
Ibu Jae Min tersenyum.
ketika melihat Ma Ri, Ibu Jae Min teringat akan kejadian ketika Jae Min masuk kerumah sakit setelah kecelakaan. saat itu, Ma Ri ada disitu.
Ibu Jae Min baru menyadari kalau Putranya (Jae Min) menyukai Ma Ri dari melihat tas yang dibawanya. (saat itu Ma Ri membawa tas yang diberi oleh Jae Min)
Ibu Jae Min dan Pak Han bicara berdua. Ibu Jae Min tanya, jadi Pak Han sudah mengetahui semuanya? Pak Han mengangguk lalu meminta maaf pada Istrinya.
Ibu Jae Min : "Karena Ma Ri, dia (Jae Min) mulai bermain musik lagi." ucapnya dengan mata berkaca-kaca.
Ibu Jae Min berseru, bukankah dia tampak aneh? Ia merasa bukan siapa-siapa bagi Jae Min tapi melainkan seorang Ibu yang egois.
Ibu Jae Min : "Ketika aku memikirkan Jae Min menyukai gadis yang bernama Ma Ri, aku merasa seperti hatiku tenggelam." ucapnya.
Pak Han : "Itu bisa dimaklumi karena dirimu memiliki waktu yang sulit karenaku. jadi kau ingin meluangkan waktu untuk Jae Min." sahutnya.
Ibu Jae Min mengatakan, selama 4 bulan Jae Min kehilangan ingatannya, dia berpikir bisa memahami alasannya.
Ibu Jae Min : "Mungkin saja rasa sakit yang kuberikan saat masa kecilnya, muncul kembali dan menimbulkan rasa sakit lagi." ucapnya sedih. "Bagaimanapun juga, karena Jae Min menyukainya, aku harus melindungi mereka berdua, kan?" tanyanya.
Ibu Jae Min berharap, Jae Min mau bermain musik yang disukainya lagi.
Pak Han bilang, dia tidak tahu apa yang akan terjadi nanti, karena Shi Hoo, anak-anak ada dalam perselisihan. rasanya hal ini tidak akan bisa diselesaikan dalam waktu dekat.
Ibu Jae Min : "Kau tidak sedang membicarakan mengenai pemindahan secara paksa, kan?" tanyanya cemas.
Pak Han diam, tak menjawab.
Rapat Dewan Direksi sedang dilaksanakan. Ayah Ah Ra menyerahkan kepada kepala sekolah daftar orang tua yang menginginkan Shi Hoo pindah.
Kepala sekolah bilang, seperti yang sudah diketahui, masalah ini memerlukan tindakan pendisiplinan.
salah seorang menyahut kalau hal ini berbeda dengan kasus biasa dan tidak ada yang lebih dari kasus khusus dari satu ini. lagipula Ia mendengar bahwa vampir itu nakal. para orang tua ingin sekolah mengambil tindakan pencegahan. dan mereka meminta untuk mentraser salah satu vampir ke sekolah lain.
jika hal itu tidak dituruti, mereka akan membuat petisi untuk departement pendidikan.
kemudian, Jae Min, Ah Ra, Bum Sung dan Soo Ri masuk kedalam ruang rapat.
Ayah Ah Ra kaget melihat putrinya masuk keruang rapat.
Jae Min : "Kami siswa dari kelas 2-4. kami datang untuk menyampaikan sesuatu pada kalian semua." ucapnya.
saat ini, Ma Ri dan Shi Hoo berada di ruang band menunggu keputusan dari rapat komite.
Jae Min dan yang lain bergabung ke dalam rapat komite.
Ayah Ah Ra tanya pada mereka, apa mereka pikir hal ini dilakukan karena ke egoisan orang tua? hal ini dilakukan karena murid sampir. sehingga sekolah menjadi tidak kondusif.
Ayah Ah Ra : "Bagaimana kita bisa mentolerir hak mereka sebagai siswa untuk belajar?" tanyanya.
Jae Min : "Saya minta maaf, tapi jika hak untuk belajar dipermasalahkan, sepengetahuan saya, semua siswa memiliki hak untuk diperlakukan sama." ucapnya.
Jae Min mengatakan pada semuanya, ada pasal untuk asas hak siswa di dalam Hukum Dasar Pendidikan.
Jae Min : "Bahkan Han Shi Hoo, meskipun dia vampir, dia juga siswa seperti hal-nya kami. dia adalah seorang siswa yang seharusnya mendapatkan pendidikan yang sama disekolah. apakah dia tidak pantas mendapatkannya?" ucapnya.
Ah Ra : "Kami bahkan melihat ke dalam Hak Asasi Manusia sebagai pelajar. didalamnya, tertulis bahwa sekolah dan para guru harus melindungi semua siswa." ucapnya.
Ah Ra bilang pada Ayahnya yang membesar-besarkan masalah ini dan mempermasalahkannya hanya karena ada 2 vampir disekolah. Ia memberitahu Ayahnya, dari sudut pandang mereka (Ma Ri dan Shi Hoo) hanya ada mereka berdua saja.
salah seorang menyahut, "Tapi, hanya karena mereka berdua, murid yang lain mempermasalahkan karena mereka tidak bisa belajar. semua siswa bilang, mereka takut dan tidak nyaman."
Ayah Ah Ra : "Para murid mengeluh mereka tidak mau berada di kelas yang sama karena mereka tidak nyaman. jadi pihak sekolah dan orang tua tidak bisa mengabaikan keluhan mereka semua." ucapnya.
mendengar itu, Jae Min dan Ah Ra tampak putus asa.
Shi Hoo yang ada diruang club band bersama Ma Ri, bilang kalau Ia berpikir akan lebih baik jika dirinya keluar dari sekolah.
Ma Ri : "Shi Hoo..." serunya seraya menatap Shi Hoo tajam.
Shi Hoo menyuruh Ma Ri untuk tidak menatapnya seperti itu. lagipula dirinya tidak menyesal sama sekali.
Shi Hoo : "Kau.. teruslah bersekolah disini. dan teruslah bermain musik." ucapnya.
ketika Shi Hoo akan pergi, Ma Ri menghalanginya. Ia meminta Shi Hoo untuk tidak melarikan diri.
Ma Ri : "Bahkan jika aku dikeluarkan, aku tidak akan melarikan diri." ucapnya.
Ayah Ah Ra bilang kepada kepala sekolah, mereka sudah sepakat untuk mengadakan rapat darurat. sekarang, mereka semua akan undur diri.
Jae Min : "Tunggu sebentar!!" serunya.
Jae Min tanya pada semuanya, apakah mereka bisa membuat kelas khusus untuk sementara waktu? Jae Min bilang kalau dia dan ke-3 temannya, akan berada dikelas yang sama dengan Ma Ri dan Shi Hoo.
Ah Ra menyahut, mereka semua ingin melakukannya.
mendengar itu, Ayah Ah Ra terkejut. ia segera memanggil Ah Ra.
Ah Ra : "Ayah, kumohon percayalah!" serunya memohon.
Jae Min bilang, kalau mereka akan membuktikan, bahwa tidak masalah bersekolah yang sama dengan vampir.
Soo Ri : "Kami akan satu kelas dengan vampir itu." serunya.
Bum Sung juga bilang kalau hal itu akan baik-baik saja. Bum Sung bilang, hanya satu bulan saja, jadi beri mereka kesempatan.
Jae Min : "Jika nanti akan timbul masalah setelah itu, silahkan anda mengadakan rapat darurat." ucapnya memohon.
Ayah Ah Ra dan yang lain bingung memikirkan ucapan Jae Min dan yang lain.
Jae Min : "Karena itu asing, mereka (murid-murid) tidak menyukainya karena tidak terbiasa. dan mereka takut karena mereka berbeda dari kita. jika kami menunjukkan seberapa baik kita bisa bergaul dengan vampir, murid lain pasti akan mengubah pikiran mereka." ucapnya menjelaskan.
melihat kedatangan Jae Min dan anggota lain ke ruang club band, Ma Ri terlihat tegang.
Jae Min melirik ke arah Ma Ri sejenak lalu menatap tajam Shi Hoo. kemudian Ia melempar lap pada Shi Hoo.
Jae Min : "Pertama, mari kita membersihkan meja." ucapnya.
Jae Min bilang kalau sekarang ini, ruang club band menjadi kelas mereka, kelas khusus.
dengan ceria Soo Ri memberitahu Ma Ri kalau mereka ber-6 bisa berada di kelas bersama-sama!
Bum Sung : "Enam orang di kelas khusus. apakah hal ini tidak tampak seperti Avengers? oke oke! mari kita lakukan dengan gaya Avengers. let's go!!" serunya.
Shi Hoo diam saja dan memandangi Ah Ra yang sedang tersenyum.
semuanya bekerja bergotong-royong membersihkan ruang club band untuk dijadikan kelas sementara.
ketika Shi Hoo melihat Ah Ra yang sedang kesulitan memindahkan meja, Ia segera membantunya.
Bum Sung yang melihat hal itu, merasa tidak terima, Ia menghampiri Ah Ra lalu mengambil alih dengan mengangkat meja itu.
Bum Sung : "Shi Hoo, biar aku saja. memindahkan meja adalah keahlianku. biar aku yang melakukannya." ucapnya.
ketika dirumah, Jae Min bilang pada Ibunya, bahwa dirinya ingin berhenti menerima perawatan.
Ibu Jae Min : "Walaupun begitu..."
Jae Min : "Sekarang, tidak peduli apa yang kuingat, itu tidak akan memperngaruhi hidupku. selama ini aku sudah melaluinya. biarpun kosong, aku akan membiarkannya apa adanya. dan.. aku akan mulai bermain band lagi." ucapnya.
Ibu Jae Min : "Bermain musik lagi?" tanyanya terkejut.
Jae Min mengangguk membenarkan. mengetahui hal itu, Ibu Jae Min sangat senang.
Jae Min : "Mulai dari sekarang, aku akan membuatmu banyak mendengar musik yang indah, bu." ucapnya canggung.
setelah mengatakan itu, Jae Min pergi.
mendengar Jae Min memanggilnya Ibu setelah sekian lama, mata Ibu Jae Min berkaca-kaca. ia tampak terlihat senang.
Ibu Jae Min : "Ya Tuhan.." serunya tak percaya.
Ibu menelepon Suaminya Pak Han dan menceritakan semuanya, Ia bilang kalau Jae Min memanggilnya 'Ibu'. selama ini dia benar-benar ingin mendengarkan itu.
Pak Han : "Jae Min melakukan?" tanyanya terkejut.
Ibu Jae Min membenarkan. mengetahui hal itu, Pak Han juga merasa senang.
Pak Han masuk ke kelas khusus dan memberitahu mereka kalau dia telah ditunjuk sebagai guru wali kelas mereka.
Pak Han : "Sebagai wali kelas kalian, hal yang ingin kusampaikan adalah, kelas khusus (yang diusulkan) aku menghormati pendapat kalian dan mendukungnya. mari kita melakukannya dengan baik. selesai." ucapnya.
setelah mengatakan itu, Pak Han pergi. mereka semua sangat senang.
Jae Min menyusul Pak Han keluar. kemudian mereka bicara berdua.
Jae Min : "Aku sama seperti sebelumnya, bisa hidup sendiri, karena aku sudah dewasa. kurasa aku sudah sembuh juga." ucapnya.
Pak Han : "Bersama Shi Hoo.. bisakah kita berempat.. hidup bersama?" tanyanya.
Jae Min tersenyum kecut lalu bilang hal itu masih belum bisa dilakukan. Pak Han mengangguk mengerti.
Pak Han : "Hanya ada satu alasan Ibumu berhenti (mengajar). Ibumu bilang, dia ingin memasak untukmu. dia ingin kau memakan makanan rumah buatan sendiri yang hangat." ucapnya menjelaskan.
Jae Min : "Pak Guru, kami.. akan memulai bermain band lagi. bisakah anda menjadi instruktur kami? saya berharap anda berkenan." ucapnya.
Pak Han senang mendengar itu, terutama karena Jae Min sendiri yang memintanya. Ia tersenyum dan mengucapkan terima kasih.
ketika Jae Min akan pergi, Pak Han memberitahunya bahwa Ma Ri pernah mengatakan padanya, darah Jae Min manis. mendengar itu, Jae Min terkejut.
PD Shim Hyung Joon membicarakan mengenai Band Orange marmalade dengan Jae Min. Ia bilang, band vampir terlalu berisiko sehingga mereka tidak tertarik. mereka bahkan sudah mengatakan hal itu sebelumnya.
Jae Min : "Bagaimana kalau.."
Jae Min mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan audisi TOP 10 STAR 2015 yang akan diadakan.
Hyung Joon : "Apakah Kau tahu bahwa perbandingan lolos program ini adalah 1: 100?" tanyanya.
Jae Min menganggu, Ia bilang dia tahu akan hal itu.
Hyung Joon : "Jika kau bisa melewati babak penyisihan dan masuk ke dalam 10 besar, anggota vampir akan terekspos ke media. apa hal itu tidak jadi masalah? dampaknya akan sangat besar." ucapnya.
Jae Min bilang, dirinya akan membuktikan bahwa mereka bisa mengatasinya dengan musik.
Jae Min : "Untuk mengubah pikiran orang, satu-satunya cara adalah membuktikannya." serunya.
Hyung Joon : "Apakah tujuanmu adalah debut?" tanyanya penasaran.
Jae Min : "Meskipun kesempatan itu kecil, jika kita berusaha, memiliki suara lebih keras dengan musik kami, kami membutuhkan bantuan dari seseorang seperti anda." ucapnya.
Band Orange Marmalade mulai berlatih bersama.
setelah berlatih band, mereka belajar bersama. dan Jae Min bertugas berdiri didepan kelas mengajari teman-temannya.
beberapa hari kemudian, mereka mengikuti audisi TOP 10 STAR 2015.
disekolah, Jae Min dan yang lain menunggu pengumuman audisi. setelah mengetahui bahwa mereka berhasil lolos melewati tahap 1 penyisihan, mereka semua bersorak riang.
Jae Min dan yang lain semakin semangat dan giat berlatih. hal itu membuat mereka bisa melewati babak penyisihan yang ke-2.
Hyung Joon yang mendengar kabar bahwa Orange Marmalade masuk ke dalam 10 besar, sangat terkejut dan tidak percaya.
Jae Min dan yang lain sangat senang mengetahui band mereka masuk ke dalam 10 besar. Ma Ri, Ah Ra dan Soo Ri tidak henti-hentinya bersorak. (seneng lihat mereka akur)
Jae Min : "Sekarang ini adalah awal dari Orange Marmalade. kita bisa berhasil sampai disini." ucapnya.
Ah Ra : "Hei, ini baru awalnya." serunya.
Bum Sung bilang, dia akan memulai perawatan kulit hari ini. ia membual pada yang lain, untuk menyiapkan diri mereka agar tidak terpesona padanya nanti.
mendengar ocehan Bum Sung, semuanya tertawa.
dari kejauhan, Ae Kyung dan teman Ah Ra yang satunya memperhatikan dari kejauhan.
teman Ah Ra bilang, kalau dia sangat kecewa dengan Ah Ra yang sekarang. karena Ah Ra selalu berlatih band dan bergaul dengan Ma Ri.
Ae Kyung : "Aku tidak tahu. ini sangat menjengkelkan." sahutnya kesal.
teman Ah Ra tanya, bukankah Ae Kyung adalah sahabat Ah Ra semenjak SMP? pasti Ae Kyung sangat kecewa.
teman Ah Ra bertanya-tanya, kenapa Ah Ra dan yang lain berlatih begitu keras? apakah mereka mau konser?
Ae Kyung : "lagipula siapa yang mau melihat penampilan vampir?" serunya marah.
tak lama setelah itu, Ae Kyung mendapat telepon dari temannya yang memberitahunya kalau Band Orange Marmalade berhasil masuk kedalam 10 besar audisi Top Star 2015. mendengar itu, Ae Kyung kaget.
Teman Ae Kyung : "Bukankah mereka dari sekolahmu? mereka adalah Gwemul (monster). kudengar mereka kandidat teratas." ucapnya kesal.
Ae Kyung : "Monster tetaplah monster. apa kau tahu orang seperti apa yang ada didalam bad itu?" serunya.
Orang tua Ma Ri mengantar putrinya dan anggota yang lain ke audisi 10 besar.
Ayah Ma Ri : "Orange Marmalade, Fighting!" teriaknya.
kecuali Shi Hoo, mereka semua membentuk gerakan love seraya berseru, "Fighting!!".
melihat Shi Hoo yang diam saja, Ma Ri menyuruhnya melakukan gerakan yang dilakukan yang lain.
ketika Shi Hoo membentuk gerakan love, semuanya menertawainya.
sebelum acara dimulai, Ma Ri berdiri dibangku penonton paling belakang. Ia memandangi panggung.
tak lama kemudian Jae Min datang menghampirinya.
Jae Min tanya, apa Ma Ri merasa gugup? Ma Ri mengangguk membenarkan, Ia bilang hal ini seperti mimpi.
Ma Ri : "Kupikir, datang kedunia ini adalah hal yang bagus." ucapnya.
Jae Min tersenyum lalu mengenggam tangan Ma Ri erat.
Jae Min : "Ketika program tv dimulai, itu akan lebih sulit. tapi fakta bahwa kita datang ke dunia ini, kita tidak harus menyesalinya." ucapnya.
Ma Ri mengangguk mengerti. dia bilang, dirinya tidak akan menyesal berada disamping Jae Min.
tanpa mereka sadari, Shi Hoo berdiri dibelakang mereka sedang memperhatikan.
melihat tangan mereka berdua saling mengenggam erat, Shi Hoo terlihat sedih.
tiba-tiba sebuah tangan menutup mata Shi Hoo. tangan itu ternyata milik Ah Ra.
Ah Ra : "Jika kau melihatnya dari dekat, bahkan telapak tanganku terlihat cantik." ucapnya.
Shi Hoo : "Apa kau bertingkah seperti seorang putri?" tanyanya.
lalu mereka berdua tersenyum.
tiba-tiba terdengar sebuah teriakan. semuanya berhambur keluar menuju ke tempat asal teriakan itu.
asal teriakan itu berasal dari salah satu ruang ganti peserta audisi. terdapat kekacauan dimeja rias. darah berceceran dimana-mana.
teman Ae Kyung yang melakukan hal itu secara diam-diam, tersenyum puas.
Ma Ri dan yang lain, duduk dengan cemas diruang ganti. sesaat kemudian Jae Min datang. Ia bilang, polisi datang tapi kemudian pergi.
Jae Min : "Pertama, mereka bilang itu bukan darah manusia. mereka masih menyelidikinya. tapi yang lebih penting, sulit untuk memulai syuting karena kita." ucapnya.
Shi Hoo : "Kenapa?" tanyanya.
Shi Hoo tanya, ini bukan karena dirinya dan Ma Ri, kan? Shi Hoo bilang itu bukanlah kesalahannya dan Ma Ri.
Jae Min : "hal itulah yang menjadi masalah untuk kita." ucapnya menjelaskan.
Ma Ri : "Aku seorang vampir, mereka semua tahu itu?" tanyanya.
Jae Min mengangguk membenarkan. Ia bilang, peserta lain menolak syuting karena mereka tidak nyaman.
Shi Hoo : "Kita berhenti saja." ucapnya dingin.
Jae Min : "Benar, aku berpikir bagaimana jika kita berhenti." serunya.
Ma Ri : "Aku tidak mau." sahutnya.
Ma Ri bilang, bahwa dirinya tidak mau melarikan diri. selama ini, dia selalu melarikan diri saat identitasnya terungkap.
Ma Ri bilang, jika dia tidak melarikan diri, maka dia bisa memulai lagi dari awal. Ma Ri bilang, dia baru menyadari hal itu.
Jae Min bilang, kalau yang akan mereka lakukan bukanlah melarikan diri. melainkan mencari pintu masuk yang lain.
Jae Min : "Di dunia ini, tidak hanya ada 1 pintu masuk." ucapnya.
Band Orange Marmalade bermain musik live di air mancur.
[Narasi Jae Min : "Penampilan pertama Band Orange Marmalade.
kurang dari 20 orang penonton.
akan tetapi, vampir dan manusia, bersama-sama, mengambil langkah pertama.]
Orang tua Ma Ri dan Jae Min berdiri dibarisan penonton melihat penampilan anak-anak mereka.
bahkan Hyung Joon dan ketua tim Lee juga ada disitu, sedang menonton.
Hyung Joon : "Hitam dan putih hidup bersama dalam harmoni yang sempurna. bahkan pada keyboard piano." ucapnya.
Ketua tim Lee tidak mengerti apa maksud yang dikatakan PD Hyung Joon.
Hyung Joon : "Paul Mc Cartney dan Stevie Wonder." ucapnya.
Ketua Lee : "Oh.. Ebony dan Ivory?" serunya.
Hyung Joon : "Ketika pertama kali aku mendirikan perusahaanku, aku memiliki keinginan untuk membuat dunia bisa bersatu dengan musik. tapi, kupikir, aku hidup menjalani dunia dengan pengalaman yang bisa kau menyombongkannya dengan musik. tapi anak-anak aneh itu, mengacaukanku. sebuah band vampir. apakah itu terlalu ceroboh?" ucapnya.
ketua tim Lee tersenyum.
Band Orange Marmalade memulai rekaman dengan naungan dari agensi milik Hyung Joon.
[Narasi Jae Min : "Melalui kebersamaan yang tak pernah terpikirkan, Band Orange marmalade memulai debutnya.]
anggota Oange Marmalade sedang menyaksikan video mereka diinternet.
[Narasi Jae Min : "Kami adalah penyanyi online."]
Bum Sung sangat terkejut mengetahui video mereka menjadi hits teratas karena viewers yang lebih dari 2 juta orang.
Bum Sung : "Wow! tunggu, komentarnya pasti..."
Bum Sung mengarahkan kursor kebawah untuk melihat komentar dari pengunjung.
tapi dengan cepat Shi Hoo mencegahnya. Shi Hoo yang merasa cemas dengan komentar yang buruk, bilang pada Bum Sung, bukankah lebih baik jika dia tidak melihatnya?
Bum Sung berseru kalau itu tidak menjadi masalah.
kemudian mereka bersama-sama melihat komentar yang dikirmkan dari pengunjung.
[Narasi Jae Min : "Dengan menceritakan kebenaran tentang Ma Ri dan Shi Hoo sebagai vampir, kami tersiksa oleh komentar negatif.
komentar negatif tentang vampir masih tetap ada."]
melihat komentar yang negatif, Jae Min langsung menutup laptop. Ia mengajak yang lain untuk berlatih.
[Narasi Jae Min : "Tapi, terkadang ada komentar positi, penyemangat yang memberi kita kekuatan."]
disekolah, beberapa murid membicarakan lagu baru dari band Orange Marmalade. mereka berpendapat lagu yang berjudul Dream With Twist dan Gonna Be Alright benar-benar bagus.
beberapa hari berlalu, komentar pengunjung mulai sedikit berubah menjadi positif, seperti 'Mataku berlinang tanpa kusadari ketika aku mendengarkan musiknya.'
Ma Ri : "Mereka bilang, kita berbakat." ucapnya pada Jae Min.
Ma Ri mengatakan, lagu berikutnya, mereka harus membuatnya lebih baik lagi.
Jae Min menasehati Ma Ri untuk tidak menjadikan hal itu sebagai beban. Ia menyuruh Ma Ri untuk tidak sampai kelelahan, dan membuatnya bersenang-senang.
Jae Min : "Kita harus membuatnya lebih baik. kita harus mengalahkan mereka." ucapnya.
mendengar ucapan Jae Min, Ma Ri tertawa.
[Narasi Jae Min : "Pemikiran orang seperti sebuah cangkakang yang keras.
tetapi mereka seringkali berubah.
aku percaya, pikiran negati pasti berubah kapan saja.
seperti yang kulakukan.]
Shi Hoo sedang berbicara dengan pemilik toko. mengetahui Shi Hoo adalah seorang vampir, pemilik toko berniat untuk memberhentikannya. Ia melakukan hal itu karena mencemaskan pelanggan.
tepat ketika itu, beberapa gadis datang ke toko. mereka langsung mengerumuni Shi Hoo. hal itu membuat pemilik toko heran.
salah satu dari mereka tanya pada Shi Hoo, "Oppa, kau yang ada di Orange Marmalade, kan?" tanyanya.
mereka tanya, apa benar Shi Hoo adalah vampir? Shi Hoo membenarkan.
bukannya takut, gadis-gadis itu malah berteriak histeris. mereka meributkan tampang Shi Hoo yang tampan dan penampilannya yang keren.
salah satu dari mereka bilang, "Oppa, Kau mengagumkan, sekarang aku tidak takut vampir."
mereka meminta Shi Hoo untuk memilihkan jepit rambut untuk mereka. mereka bilang akan membelinya.
pemilik toko tersenyum senang dan menyuruh Shi Hoo untuk giat bekerja. Ia urung mengeluarkan Shi Hoo dari tokonya.
Ah Ra yang datang ke toko dan melihat Shi Hoo sedang dikerumuni oleh gadis-gadis tampak terlihat kesal.
Ah Ra : "Harus kuapakan mereka? menyebalkan sekali. sainganku terlalu banyak." gerutunya.
Ah Ra bilang pada dirinya sendiri kalau dia seharusnya juga ikut bekerja ditoko bersama Shi Hoo.
Band Orange marmalade kembali bermain band di taman air mancur. kali ini, penontonnya lebih banyak dibandingkan yang sebelumnya.
[Narasi Jae Min : "Kami masih tampil di tempat yang sama setiap minggu.
berharap bertambah satu penonton lagi yang mendengarkan musik kami.
jadi untuk satu orang lagi, kami bisa menyampaikan hati kami."]
tiba-tiba seseorang pria yang mabuk, melepas kabel dan berteriak, "Hei!! Bukankah kalian vampir? pergi sana!! menjauh!!".
tak lama kemudian dua orang polisi datang untuk mengamankan pria mabuk itu.
Pria Mabuk : "Apa benar, kalian polisi melindungi vampir? aku membayar pajak!!" protesnya.
polisi itu bilang, kalau vampir juga membayar pajak. kemudian, polisi membawa pria mabuk itu pergi.
dan Band Orange Marmalade melanjutkan penampilan mereka.
ketenaran Orange Marmalade, membuat vampir-vampir lain mengungkapkan identitas mereka. seperti, aktris Jung In Young, dan penulis Komik Yoon Tae Ho. bahkan idol Jung Yong Hwa (CNBlue) juga seorang vampir. (pas lihat scene ini ngakak!)
Band orange Marmalade semakin diminati. kali ini, ketika mereka tampil, banyak penonton datang untuk menyaksikan mereka. tidak hanya itu, mereka bahkan bersorak untuk Band Orange Marmalade.
VCS mengadakan jumpa pers mengenai proyek Koeksistensi. karena tujuan utama mengungkapkan identitas proyek koeksistensi berhasil, lebih dari 30 vampir akan mengungkapkan identitas mereka.
karena proyek koeksistensi yang berhasil, 19 dari 31 vampir yang sedang menjalani hukuman, mereka akan diampuni dan dibebaskan.
Pak Han yang menonton berita itu di tv, tersenyum senang.
Pak Han meminta Shi Hoo datang ke kafe untuk bertemu dengan orang tuanya yang sudah dibebaskan.
Shi Hoo : "Ibu..." panggilnya.
Shi Hoo memeluk Ibunya seraya menangis.
Jae Min dan Ma Ri pergi piknik berdua di taman.
Jae Min bermain gitar sedangkan Ma Ri menulis lagu.
tiba-tiba, Jae Min berhenti memetik gitar dan memandangi Ma Ri.
Ma Ri : "Apa?" tanyanya.
Jae Min : "Tiba-tiba aku penasaran. kenapa kau tidak memberitahuku? Pak Guru Han Yoon Jae mengatakan, "Orang yang memiliki darah manis bagi vampir, memiliki akdir yang sama". kau bilang, kalau darahku manis. benar, kan?" ucapnya.
Ma Ri bilang, dia tidak menyukai kata, 'Takdir'.
Ma Ri : "Terlepas dari takdir, kau sekarang, berada disini.. disisiku." ucapnya kemudian tersenyum.
Jae Min tanya, sampai sekarang, dimata Ma Ri, apakah darahnya masih manis? Ma Ri mengangguk dengan malu-malu.
Jae Min : "Itu melegakan." serunya senang.
kemudian Jae Min mengeluhkan dirinya yang lapar.
Ma Ri mengambil roti lalu mengolesinya dengan selai jeruk yang banyak. kemudian Ia memberikannya pada Jae Min.
[Narasi Jae Min : "Pacarku menyukai selai jeruk sebanyak rasa sukanya padaku.
akan tetapi, makan selai jeruk bersama-sama, hal itu tidak mungkin.
karena pacarku adalah vampir."]
Ma Ri mengambil darah yang ada digelas lalu meminumnya. Jae Min memandangi Ma Ri seraya tersenyum.
[Narasi Jae Min : "Kami sedikit berbeda. tidak banyak, hanya sedikit.]
Jae Min mendekat kearah Ma Ri lalu menciumnya.
==== TAMAT ====
Note :
Bagi yang belum tahu, Ebony dan Ivory adalah single milik Paul McCartney dan Stevie Wonder yang dirilis pada tahun 1982.
Lagu Ebony dan Ivory menempati posisi puncak tangga lagu di Britania Raya dan Amerika Serikat.
Judul lagu Ebony dan Ivory diciptakan oleh Paul McCartney karena terinspirasi oleh perkataan Spike Milligan (Seorang musisi, penyair, penulis). "Black Notes, white notes, and you need to play the two to make harmony, folks." yang berarti, "Not hitam, not putih, dan kau perlu memainkannya untuk menciptakan sebuah harmoni, teman."
Pada tahun 2008, lagu Ebony dan Ivory mendapatkan peringkat ke-59 sebagai salah satu lagu Billboard terbaik sepanjang masa.
Maaf kak, selama ini aku jadi silent reader heheh. makasih kak buat sinops nya, dari episode awal sampe akhir aku selalu baca sinops nya disini. ditunggu sinops drama yang lain kak . gomawo
ReplyDeleteterima kasih kembali atas kunjungannya dan juga menyempatkan untuk meninggalkan komentar :)
DeleteAkhirnya selesai juga, semangat terus ya kak buat sinopsis drama yg lainnya..... GBU
ReplyDeleteterima kasih semangatnya :)
DeleteKeren kak sinopsisnya tapi kok lain ya sama yang dikomik
ReplyDeletemeskipun lain, tapi bagus untuk ditonton :)
Deletegak kalah dari komiknya kan? :)
Cheongmal cheongmal,,,cheongmal gumawo kanaya-ya! He6,,,
ReplyDeleteSeneng deh akhrnya gitu.....
ReplyDeleteMakasih buat sinopsis nya :)
ReplyDeleteTtp smangat (^^,)9
Makasih buat sinopsis nya :)
ReplyDeleteTtp smangat (^^,)9
Makasih buat sinopsis nya :)
ReplyDeleteTtp smangat (^^,)9
Makasih buat sinopsisnya seru banget !!!
ReplyDeleteMakasih buat sinopsisnya seru banget !!!
ReplyDeleteNgakak baca jung yong hwa vampir..hahaq
ReplyDeleteIni serius udah tamat ka? Aaaaaaa ga rela sumpah mau baca sinopsisnya sama dramanya
ReplyDeleteSuka bgt sama SINOPSISNYA dari pada liat dramanya,,,
ReplyDeleteMungkin karena Imajinasi sendiri yaaa,, hhahahaha
maksh yaaaa,,,
Makasih ya udah buat sinop nya....kamsahamnida^_^
ReplyDeletewahhh ,..
ReplyDeletemenarik .. :')
Hi Kanaya.. Thanks sinopsisnya... ^^
ReplyDeleteOrange Marmalade ini emang beda banget.
Boleh izin share link sinopsisnya?
silahkan :)
DeleteMakasih sinopsisnya kak kanaya .
ReplyDeletehappy ending,,
ReplyDeleteseruuu.makasih sinopsisnyaa,,
당신에게 자매 이야기 감사합니다
ReplyDelete:)
bagus banget.,, bikin terharu..
ReplyDeletejadi pengen liat film aslinya hehe
thank you kkak :)
Hwahaha makasih sinopsisnya detail banget. Tetap semangat nulis sinopsis drama yang lain ya
ReplyDeletehalo kanaya, thanks for sinopsis ya.. :)
ReplyDeletebtw, km udah baca komiknya juga ga?
kayaknya kalo mau ngebandingin, yang lebih bikin baper itu komiknya ya?
T________T
itu aku baca komiknyanya baper abis.. tapi nice ending sih ya baik drama maupun komiknya..
but i really like the comic version.. still the best..
Thank sinopnya min.....memuaskan....hehehhe
ReplyDeleteSemangat....!!!!
Thank sinopnya min.....memuaskan....hehehhe
ReplyDeleteSemangat....!!!!
Kak makasih yaaa sinopsisnya, semangat terus! Maaf selama ini jadi silent reader
ReplyDeleteKak makasih yaaa sinopsisnya, semangat terus! Maaf selama ini jadi silent reader
ReplyDeletebagus banget sinopsisnya, tapi aku masih penasaran sama endingnya han shi hoo/ah ra gimana...
ReplyDeleteTerima kasih banyaakk😄😄 sinopsisnya sangat jelas memaparkan dramanya
ReplyDeletemakasih kakak sinopsisnya membantu banget.. keren.. tapi masih bingung.. kenapa ada scenes yg jaman joseon ya.. hubungannya apa..
ReplyDeleteMakasih Sinopsinya :)
ReplyDeletefinis....
ReplyDeleteterimakasih sinopsisnya, suka banget sama alur ceritanya. semangatya untuk sinopsis drama yang lainnya...
Aku penasaran sama drama orange marmalade, meskipun sudah terlalu terlambat tapi gpp deh, hehe, skrg jadi tahu, suka banget sama dramanya, meskipun gak liat dramanya gpp deh, makasih kak sinopsisnya. Semangat untuk sinopsis drama yg lainnya ya kak... Fighting... 😊😊
ReplyDeletemantap :D :D
ReplyDelete