June 29, 2013

SINOPSIS FROM ME TO YOU [J-MOVIE] Part 2

Dilarang meng-COPAS SEMUA ARTIKEL yang ada didalam blog ini!!! tolong hargailah kerja keras penulis!!!




==== PART 2 ====


Yoshida dan Yano berjalan dilorong sekolah. mereka tidak percaya yang menyebarkan gosip adalah Sawako.

"tidak mungkin itu perbuatan Sadako!!" seru Yoshida.
"dia memang tertutup, tapi dia tidak mungkin melakukan hal seperti itu." ucap Yano.
"tepat sekali!!" seru Yoshida.
"pastinya..." sahut Yano.


pak guru Kaizuichi yang melihat Sawako dilorong tangga, memanggilnya. ia menanyakan Yano dan Yoshida pada Sawako. Sawako menggelengkan kepala dan mengatakan tidak tahu. disaat itu, Yoshida dan Yano datang dan berdiri dibelakang Sawako.


"apa benar? aku lihat kalian berteman dengan baik!" ucap Kazuichi.
"me...mereka bukan temanku!!" ucap Sawako. Yoshida dan Yano yang mendengar ucapan Sawako terkejut.
"bukan???!!!" teriak Kazuichi marah.
"tapi...aku kira..." ucap Sawako belum selesai.
"Sadako???" sahut Yoshida.


Sawako menoleh, ia terkejut melihat Yoshida dan Yano. saat yang bersamaan, murid yang menggosipkannya saat ditempat sampah datang dan melihat Sawako.


Sawako bergegas pergi menjauh, agar murid tukang gosip itu tidak membicarakan hal buruk lagi mengenai Yoshida dan Yano.

"ak...aku permisi dulu..." ucap Sawako lalu segera pergi.

Yoshida dan Yano akan mengejar Sawako untuk meminta penjelasan atas ucapannya tadi. akan tetapi, Kazuichi menghalangi mereka.

"lepaskan!!!!" teriak Yoshida kesal.
"aku mau kalian berdua menulis nama peserta yang ikut festival!!" ucap Kazuichi beralasan.
"kenapa kami??" teriak mereka berdua marah.


Yano dan Yoshida berada diatap sekolah. Yoshida sangat marah, sampai ia menendang bola kedinding.

"pak guru sialan!! dia menghalangi kita!!" teriak Yoshida kesal.
"kenapa Sadako beranggapan begitu?" tanya Yano dengan heran.
"jika kau mempertanyakannya... jadi apakah kita ini bukan temannya?" tanya Yoshida tak mengerti. Yano hanya diam. "lalu kita ini apa!!" teriak Yoshida kesal. "dulu, apa yang kau lakukan pada seseorang sebelum dia bisa jadi temanmu?" tanya Yoshida pada Yano.

Yoshida mengajak Yano untuk bertanya langsung pada Sawako. Yano setuju dengan ide Yoshida.


Sawako pulang sekolah sendirian lagi. seperti dulu saat ia belum berteman dengan Yoshida dan Yano. ia merasa sangat sedih juga kesepian.


keesokannya...

saat Sawako masih berada diloker, Yano dan Yoshida mendekatinya.

"Sadako..." panggil Yoshida. Sawako menoleh. "kami mau tanya padamu dan kau harus menjawab dengan jujur!!" ucap Yoshida.
"ummm" ucap Sawako pelan.
"bagaimana perasaanmu terhadap kami?" tanya Yano.
"bagaimana perasaanku?" tanya Sawako masih belum paham.
"Yano dan aku suka dekat denganmu. apa kau suka didekat kami?" tanya Yoshida.
"aku tidak tahu maksud kalian tentang 'suka' atau yang lainnya..." ucap Sawako.


belum selesai Sawako bicara, murid-murid yang suka bergosip itu datang keloker. Sawako terlihat cemas.

"aku kira kita tidak baik jika bersama sekarang...." seru Sawako lalu bergegas pergi dari Yano dan Yoshida.

Yano dan Yoshida hanya menatap kepergian Sawako dengan heran dan bingung. mereka masih belum mendapatkan jawaban.


Yoshida duduk menyendiri ditaman yang berbukit sambil memakan roti. Ryu yang melihat Yoshida, menghampirinya dan duduk disebelah Yoshida.

"apa kau mau aku menghiburmu?" tanya Ryu.
"berisik!!" seru Yoshida.
"kau makan ubi rebus lagi?" tanya Ryu menggoda.
"bukan!! ini roti!!" teriak Yoshida kesal.
"kau selalu datang kesini saat sedang depresi..." ucap Ryu.
"aku tidak sedang depresi.." seru Yoshida.
"kau mungkin saja depresi menghadapi gosip itu.." tebak Ryu.
"aku tidak peduli dengan gosip itu. tapi Sadako... ketika kami bertanya pada Sadako, apa dia suka bersama kami atau tidak, dia tidak menjawabnya. aku yakin, dia suka berteman dengan kami. mungkin dia tidak yakin pada kami" ucap Yoshida kecewa. "kenapa Sadako tidak berkata kalau dia sebenarnya suka berteman dengan kami?" lanjut Yoshida.
"mungkin saja dia tidak menyukai kalian!" sahut Ryu.
"jadi menurutmu, dia tidak mau berteman sama kami?" tanya Yoshida.
"mungkin saja.." jawab Ryu.
"itu berarti, kau sama sekali tidak menghiburku!!" teriak Yoshida kesal. ia mendorong tubuh Ryu.
"tapi, aku rasa dia punya alasan tersendiri."  ucap Ryu.
"maksudmu?" tanya Yoshida tak mengerti.
"jika Kurosawa bilang, dia tidak peduli pada kalian, baru aku mau menghiburmu!!" ucap Ryu lalu berlari pergi.
"namanya Kuronuma, dasar bodoh!!" omel Yoshida kesal.


Yano berjalan menaiki anak tangga dengan tidak bersemangat. tanpa sengaja, ia berpapasan dengan Kazuichi.

"kau kenapa Yano?" tanya Kazuichi heran. "kenapa kau masih ada disini?" tanya Kazuichi lagi. uhjian MID semester sudah selesai.. pulang sana!!" lanjutnya.
"aku mau ambil buku diperpustakaan!!" seru Yano tak bersemangat.
"aku tidak percaya, kau masih mau membaca buku..." seru Kazuichi meledek.
"ini semua karena bapak!!" teriak Yano kesal.
"apa?" tanya Kazuichi bingung.
"bapak menghalangi kami.. bicara pada Sadako!!" seru Yano marah.
"kau tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi. jadi, kau jangan menyalahkan orang lain!! itu tidak akan menyelesaikan masalah.. semua yang terjadi didunia ini, memang tidak adil. jadi, yang harus kau lakukan adalah membuat masalahmu pergi dengan tenang." ucap Kazuichi menasehati. "meskipun... itu memang salahku...!!" teriak Kazuichi dan berlalu pergi.


Sawako berada dilapangan sendirian. ia mengumpulkan batu-batu kecil menggantikan bola untuk melatih tendangannya. Sawako metatap batu-batu itu dan merasa sangat sedih, hingga ia meneteskan airmata.


"Yoshida... Yano..." ucap Sawako pelan.

Ia semakin sedih mengingat sahabatnya itu. tak kuat menahan kesedihan, Sawako berjongkok dan menangis.


sebuah bola menggelinding didepannya. Sawako melihat kearah bola berasal, ia melihat Kazehaya berdiri tidak jauh darinya.

"itu bukan latihan namanya!!" seru Kazehaya. Sawako lalu berdiri.

"kemana mereka? kenapa mereka tidak ikut latihan denganmu?" tanya Kazehaya menanyakan Yoshida dan Yano pada Sawako seraya berjalan mendekati Sawako.


Sawako langsung berjalan pergi menghindari Kazehaya. melihat Sawako yang melarikan diri darinya, Kazehaya segera mengejar Sawako dan menghentikannya.


"kenapa kau menghindariku?" tanya Kazehaya.
"aku tidak bisa.... membiarkanmu berada didekatku..." jawab Sawako pelan dan sedikit terisak.
"kenapa? aku tidak akan mengerti jika kau tidak menjelaskannya padaku!!" seru Kazehaya.
"jika kalian dekat denganku... aku akan membuat reputasi kalian rendah." ucap Sawako.
"kenapa kau berpikiran seperti itu?" tanya Kazehaya. Sawako tidak menjawab pertanyaan Kazehaya, ia hanya menangis. "apa karena... gosip itu?" tanya Kazehaya lagi. Sawako mengangguk.
"aku... aku ingin sekali berteman dengan Yoshida ddan Yano. tapi, aku tidak mau membuat mereka tertimpa masalah." ucap Sawako menjelaskan.
"semua masalah yang datang itu, bukan kau penyebabnya!! buktinya aku, gosip itu tidak berarti apapun bagiku." sahut Kazehaya.

Sawako menatap Kazehaya tajam.

"hey, coba kau bayangkan, jika kau ada diposisi kami. bagaimana perasaanmu jika sahabat baikmu mulai menjauhimu?" tanya Kazehaya.
"ak...aku.. tidak akan suka!!" jawab Sawako. Kazehaya tersenyum.
"mereka berdua mungkin berpikir seperti itu!!" sahut Kazehaya kemudian tertawa ceria.


Kazehaya berlari mengambil bolanya. lalu menaruhnya didepan Sawako. ia lalu mengambil jarak sedikit menjauh dari Sawako.

"coba oper bolanya padaku!" teriak Kazehaya.

Sawako mengambil posisi, lalu menendang bola. bola itu bergulir sedikit jauh dari Kazehaya.

Kazehaya lalu menuju ke bola itu.

"ketika kau menendang bolanya, kau harus seolah-olah ingin menggapai orang itu." ucap Kazehaya mengajari Sawako.


Yoshida dan Yano sedang bersama. Yano melihat buku buatan Sawako yang dibrikan untuk Yoshida. disitu terdapat gambar wajah Sawako dengan kata-kata menyemangati Yoshida, yang membuatnya tertawa geli.

"sepertinya Sadako punya jiwa seni didirinya.." ucap Yano.
"dia begadang membuat itu, hanya untuk membantuku!!" seru Yoshida.


Yano memberikan buku itu pada Yoshida. ia juga mengeluarkan sebuah buku dan menunjukkannya pada Yoshida, kalau ia telah meminjam buku hantu dari perpustakaan untuk Sawako.

"Yano..." ucap Yoshida terharu.
"saat aku lihat daftar peminjam, ternyata dia sudah meminjam semua buku cerita hantu!!" ucap Yano. Yoshida tertawa geli.
"dia lugu sekali...." seru Yoshida dan tertawa.
"dia tersenyum pada kita saat di kedai mie ramen kan?" tanya Yano.
"iya, aku ingat!!" seru Yoshida bersemangat. "aku sangat terkejut waktu itu.." ucap Yoshida.


Yoshida dan Yano mengingat kembali saat-saat bersama Sawako dan mereka kembali sedih.

"kau tahu, dia pasti sudah terbiasa dijauhi teman-teman. bahkan mungkin dia sudah biasa dengan hal seperti ini kan?" ucap Yoshida dengan sedih. "sebenarnya dia anak yang sangat baik. oleh karena itu, aku tidak ingin dia menjauhi kita!!" lanjut Yoshida.
"begitu ya... aku juga, sudah terbiasa hidup sendirian.. jadi aku tahu bagaimana rasanya dijauhi orang. karena itulah aku senang saat melihatnya tersenyum waktu itu." ucap Yano.
"jadi, kau juga beranggapan seperti itu..." seru Yoshida.
"hey... aku juga heran kenapa kau begitu peduli padanya!!" sahut Yano.


Yoshida tertawa. ia berpikir sudah mengetahui semua tentang Yano.

"aku rasa kita harus bertanya langsung padanya agar kita tahu seperti apa perasaanya. begitu juga dengan Sadako" ucap Yano. Yoshida mengangguk setuju.

tak lama kemudian Yoshida tertawa sendiri.

"apa kau sadar, dari tadi kita membicarakan dia terus!!" seru Yoshida seraya tersenyum.
"dia memang benar-benar teman kita!" ucap Yano juga ikut tersenyum.
"ayo kita ungkapkan perasaan kita padanya, dan semua yang kita rasakan padanya!!" ajak Yoshida. Yano mengangguk setuju.


Saat disekolah...

Sawako berada ditoilet. dia berdiri didepan cermin dan belajar mengatakan kata-kata untuk menjelaskan pada Yano dan Yoshida.

tiba-tiba saja murid penggosip datang ketoilet. mereka menggosipkan hal yang buruk mengenai Yano dan Yoshida. Sawako segera bersembunyi disalah satu wc.


Sawako menguping pembicaraan mereka yang mengatakan kalau Yano dan Yoshida sebagai mucikari. Sawako terlihat tidak senang mendengar itu. ia bergegas keluar dari persembunyiannya.

"ka... kalian salah paham!!!" seru Sawako.
"ada Sadako!!" seru murid pertama.


Sawako sedikit ketakutan, ia sedikit berjalan mundur.

"itu cuma salah paham, Yano dan Yoshida orang baik-baik!!" jelas Sawako.
"benarkah???" tanya murid pertama dan tertawa meledek. ia berjalan maju mendekat ke Sawako. "yang satu wanita nakal dan satunya lagi adalah pelacur!" lanjutnya.
"kalian salah!! tolong tarik kata-kata kalian!!" seru Sawako kesal. "mereka berdua orang baik, dan..."

murid pertama marah dan mendorong Sawako.

"kenapa kau tidak diam saja?" seru murid kedua kesal.

murid-murid yang lain menonton dari luar toilet.


salah satu murid memberitahu Kazehaya kalau Kuronuma sedang berkelahi ditoilet. ia tampak terkejut.

ia bertanya pada Ryu keberadaan Yoshida dan Yano, Ryu mengatakan kalau mereka ada dikelas.

Kazehaya segera berlari menuju kelas.

"ada apa?" teriak Ryu pada Kazehaya.

Kazehaya berhenti sebentar dan mengatakan "sekarang saat yang tepat untuk mereka menyelesaikan masalah ini!!".


Kazehaya berlari dengan cepat menuju kekelas. bahkan ia mengacuhkan Kurumizawa dan melewatinya begitu saja. Kurumizawa hanya melihat heran pada Kazehaya.

sesampainya dikelas, Kazehaya memberitahu Yano dan Yoshida kalau sekarang Sawako sedang bertengkar ditoilet. Yano dan Yooshida terkejut mendengarnya.


ditoilet, Sawako memegang tangan murid kedua untuk memohon padanya supaya menarik kembali kata-kata buruk yang telah diucapkan pada Yano dan Yoshida.

"jangan menyebarkan gosip yang bukan-bukan tentang mereka!!" ucap Sawako memohon.

murid kedua itu melepaskan tangan Sawako dengan kasar, bahkan ia mendorong Sawako hingga terjatuh kelantai.

"bukankah kau yang mengatakannya!!!" teriak murid kedua itu.
"kaulah yang menyebarkan gosip ini!!" teriak murid ketiga.
"apa? aku?" tanya Sawako tak mengerti.
"kau memanfaatkan mereka untuk bisa mendekati Kazehaya, iya kan?" seru Murid pertama. "ini sangat mungkin, sehingga mereka tampak aneh bergaul denganmu!!" lanjutnya.


Sawako menangis sedih mendegar anggapan mereka.

"kalian semua keliru... kalian tidak tahu apa-apa!" teriak Sawako. ia lalu bangkit berdiri. murid penggosip itu sedikit takut. "kalian tidak pernah merasakan perbuatan baik yang mereka lakukan untukku. kalian tidak pernah tahu perbuatan baik mereka. kalian tidak tahu.... berapa banyak... dan berapa besar rasa sayang mereka untukku!!" teriak Sawako.

disaat Sawako mengatakan itu, Yano dan Yoshida masuk ketoilet dan mendengar apa yang dikatakan Sawako. merekaterharu dan senang mendegar pengakuan itu.


Yoshida dan Yano langsung berdiri didepan Sawako untuk melindunginya.

"kalian hanya diam saja setelah dia menggosipkan kalian berdua?" tanya murid kedua pada Yano dan Yoshida.
"dia tidak mungkin melakukannya!!" teriak Yoshida marah.
"dan bukan Sadako yang menyebarkannya!!" Sahut Yano.

Yoshida sangat kesal hingga dia menggebrak pintu.

"aku yakin kalianlah yang menyebarkan omong kosong itu!!" teriak Yoshida penuh emosi.


murid penggosip itu mengatakan kalau itu bukan dia dan berlalu pergi karena takut melihat kemarahan Yoshida.

"tunggu!!" teriak Sawako menghentikan murid penggosip itu. "tolong tarik kembali apa yang sudah kau katakan terhadap mereka!!" pinta Sawako.
"baiklah.. aku tarik kembali kata-kataku!" ucap murid penggosip itu.

Sawako senang karena bisa melakukan hal yang berguna untuk Yano dan Yoshida. Yano dan Yoshida terharu dengan apa yang dilakukan Sawako.

"Sadako... kami tidak mempermasalahkan gosip itu..." ucap Yano. Yoshida mengangguk.


Sawako beserta Yano dan Yoshida berada di atap sekolah. Yano mengobati telapak tangan Sawako yang terluka akibat terjatuh tadi.

"aku tidak sadar kalauada luka ditanganku... tadi aku merasa kecewa...." ucap Sawako.
"dasar bodoh, kenapa kau melakukan itu?" sahut Yano.
"aku tidak sanggup lagi menahan semua itu. aku hanya ingin berteman dengan siapapun, tapi selalu saja membuat masalah. jadi, kuputuskan untuk melupakan keinginanku. tapi... aku tidak bisa melupakan kalian berdua. mereka mengatakan, jika aku berteman dengan kalian, pasti ada gosip buruk mengenai kalian. gosip itu...." seru Sawako.
"Sadako, apa kau kira gosip itu akan menyakiti hati kami?" tanya Yoshida.
"dan kau berpikir, kalau kau berteman dengan kami, kami akan selalu mendapat masalah?" tanya Yano.


Sawako menganggukan kepala. ia lalu berdiri.

"aku tidak tahu mana yang terbaik untuk kita, tapi... aku akan berusaha membersihkan nama baik kalian berdua, apapun caranya! karena.. aku ingin berteman dengan kalian... aku ingin bersama kalian..." ucap Sawako sambil menangis.

Yoshida dan Yano terharu mendengar apa yang dikatakan Sawako. Yano langsung memeluk Sawako erat.

"ak...aku merasa saat ditoilet tadi...." ucap Sawako tak selesai.

Yano ikut menangis terharu.

"Sadako... jangan paksakan dirimu lagi..." ucap Yano sedih. Yoshida juga ikut menangis.
"kau tahu, Sadako? persahabatan bukan sesuatu yang bisa kita buat. tapi, dia datang dengan sendirinya! dan kita bertiga adalah sahabat!!" ucap Yoshida senang. ia juga ikut memeluk Sawako.


mereka bertiga menangis bahagia. Yano dan Yoshida mulai memanggil nama asli Sawako, bukan Sadako lagi. dari kejauhan, Kazehaya melihat dan mengamati mereka. ia tersenyum senang.


FESTIVAL OLAH RAGA DIMULAI!!!!

murid wanita dikelas Sawako mengikuti lomba sepak bola. Sawako juga ikut menjadi peserta. kali ini, penampilannya sedikit berbeda dengan rambut yang terikat rapi sehingga tidak seperti Sadako lagi. ^^

kelas mereka bekerjasama dengan baik sehingga mampu mencetak gol. semuanya berkumpul dan bersorak senang. sekarang, teman-teman sekelas Sawako tidak takut lagi dengan Sawako.


lalu giliran murid laki-laki lomba bermain baseball. dan giliran Ryu untuk memukul bola. Kazehaya bersiap untuk berlari, ia tersenyum dan memberi semangat pada Ryu.

saat bola sudah terlempar, semua penonton bersorak. Kazehaya berusaha untuk berlari sebelum bola tertangkap. dan dia berhasil melakukannya. semuanya bersorak senang.


"jadi, keberuntunganmu datang pada waktunya ya..." ledek Pak Kazuichi.
"apa maksudnya itu!!" ucap Kazehaya seraya tertawa. kemudian Kazuichi merangkul Kazehaya.
"maksudku, kau selalu teguh dengan apa yang ingin kau lakukan!! ingatlah... hal seperti itu tidak selalu berhasil." ucap Kazuichi.
"aku mengerti!!" sahut Kazehaya kemudian berlalu pergi.


Kazehaya memberi tos pada semua murid wanita yang berbaris. saat giliran Sawako, mereka selalu salah mengarah kan tangan untuk tos. tapi akhirnya mereka bisa melakukan tos juga.


Sawako tersenyum pada Kazehaya, begitu sebaliknya, Kazehaya juga tersenyum pada Sawako. dari kejauhan, Kurumizawa melihat kebersamaan Sawako dan Kazehaya dengan tatapan tidak senang.


Kurumizawa berjalan mendekati Sawako. Saat itu, Sawako sedang bersama Yoshida dan Yano.

"Sawako!!" panggil Kurumizawa. Sawako dan Yano menoleh. "bisa bicara sebentar?" lanjut Kurumizawa. Sawako lalu mengangguk.

Sawako berjalan mendekati Kurumizawa, lalu mereka pergi kesuatu tempat.


"hey Chizu..." panggil Yano pada Yoshida. "anak itu belakangan ini mendekati Sawako! siapa dia?" seru Yano.
"oh.. maksudmu Kurumi? aku tidak terlalu mengenalnya. dia selalu tertarik dengan sesuatu yang berhubungan dengan Kazehaya." sahut Yoshida.
"tentang Kazehaya..." ucap Yano sedikit curiga.


Sawako dan Kurumizawa berbincang di taman.

"Sawako, kita berteman kan?" tanya Kurumizawa.
"iya!" jawab Sawako seraya mengangguk.
"aku membutuhkan bantuanmu... aku suka dengan seorang lelaki... apa kau bisa membantuku?" tanya Kurumizawa.
"jika aku bisa melakukannya, akan ku bantu." jawab Sawako.
"terima kasih!! lelaki yang kusukai adalah... Kazehaya!" ucap Kurumizawa. Sawako terkejut mendengarnya.
"apa?" seru Sawako.


Kurumizawa melihat jam ditangannya ia pamit pergi pada Sawako. saat Kurumizawa akan beranjak pergi, Sawako menghentikan Kurumizawa.

"ada apa?" tanya Kurumizawa.
"ma..maafkan aku!! tapi, kurasa aku tidak bisa membantumu!!" ucap Sawako.
"kenapa? kau tadi mengatakan akan membantuku. kita ini berteman kan?" ucap Kurumizawa.
"Kazehaya itu.. orang yang spesial bagiku." ucap Sawako pelan.
"apa kau juga ingin pergi dengannya?" tanya Kurumizawa.
"pergi dengannya? kemana?" tanya Sawako tidak paham dengan apa yang dikatakan Kurumizawa.
"saat kau mengatakan 'orang yang spesial bagimu' apa dalam hal Asmara?" tanya Kurumizawa.
"asmara?" tanya Sawako tidak mengerti. Kurumizawa semakin kesal.
"maksudku, apa perasaanmu padanya berbeda dengan perasaanku padanya? kenapa dia menjadi orang yang spesial bagimu? apa karena dia selalu perhatian padamu?" tanya Kurumizawa.
"bisa dibilang begitu..." ucap Sawako tidak yakin.

Kurumizawa semakin kesal. ia bertanya sekali lagi dengan kata-kata sejelas mungkin agar Sawako bisa mengerti apa yang dimaksudnya.

"Sawako, apa dia menjadi orang yang spesial bagimu hanya karena dia satu-satunya lelaki yang mau berbicara denganmu?" tanya Kurumizawa. "kenapa kau tidak mencoba untuk berbicara dengan lelaki lain? contohnya, Sanada!" ucap Kurumizawa.
"Sanada?" seru Sawako. Kurumizawa mengangguk.
"kalian berdua duduk berdekatan. coba kau ajak dia bicara! jika kau bicara dengannya, mungkin dia bisa menjadi orang yang spesial untukmu!!" ucap Kurumizawa. Sawako termenung.


Ryu Sanada tiduran di gedung olahraga. sepertinya, ia sedang menunggu seseorang. Sawako datang ke gedung olahraga dan berlari mendekati Ryu. Ryu menoleh dan melihat kedatangan Sawako.

"permisi..." sapa Sawako dengan nafas terengah-engah. Ryu bangkit untuk duduk. "Kurumi memberitahuku kau ada disini..." ucap Sawako.
"kau... kura...." ucap Ryu lupa. ia mengambil kertas disakunya. "Kuronuma Sawako!" lanjut Ryu.
"iya!" seru Sawako senang Ryu mengingat namanya.
"kau mau apa?" tanya Ryu.
"aku mau... aku mau apa ya..." ucap Sawako lupa.


Kurumizawa sedang bersama Kazehaya. mereka berjalan bersama menuju ke gedung olahraga.

"Sawako terlihat manis hari ini ya!!" seru Kurumizawa memuji Sawako. Kazehaya tersenyum pada Kurumizawa. "saat pertandingan Baseball, dia selalu memperhatikan Sanada!" ucap Kurumizawa berbohong.

Kazehaya terkejut mendengarnya. senyum yang ada idbibirnya langsung menghilang mendengar ucapan Kurumizawa. ia sedikit terpengaruh dengan apa yang dikatakan Kurumizawa.


digedung olahraga, Sawako duduk berhadapan dengan Ryu Sanada.


"apa kau tahu apa yang dimaksud dengan asmara? aku tidak mengerti itu.." tanya Sawako polos.
"itu adalah perasaan. perasaan spesial yang dimiliki seseorang terhadap orang yang disukai." ucap Ryu menjelaskan.
"dari mana kita bisa tahu kalau perasaan kita ini spesial?" tanya Sawako lagi.
"jika kau mulai mengalaminya, kau akan tahu sendiri." jawab Ryu. "aku selalu merasakan perasaan itu terhadap Chizuru (Yoshida). ini rahasia kita berdua ya!!" ucap Ryu.
"it..itu.. mengagumkan sekali!!" seru Sawako bersemangat.


kazehaya dan Kurumizawa sampai didepan gedung olahraga. Kazehaya melihat Sawako dan Ryu berada didalam berdua. Kazehaya marah melihatnya.

Ia mengacuhkan Kurumizawa dan segera masuk ke gedung olahraga menuju ke Sawako dan Ryu.


Kazehaya menarik paksa tangan Sawako dan mengajaknya pergi. Kurumizawa kesal dengan apa yang dilakukan Kazehaya. rencananya untuk menghancurkan perasaan Kazehaya dan Sawako gagal.


Kazehaya menarik sawako hingga ke belakang sekolah. Sawako menurut dan diam saja.

setelah sampai, Kazehaya melepaskan tangannya yang menggenggam erat tangan Sawako.


"maaf.. aku hanya tidak mengerti..." ucap Kazehaya. Sawako heran melihat Kazehaya. "Kuronuma... apa kau menyukai Ryu?" tanya Kazehaya.
"aku suka padanya!" jawab Sawako seraya mengangguk. Kazehaya merasa frustasi mendengar jawaban Sawako. "tapi... bukan perasaan yang spesial..." lanjut Sawako. Kazehaya bingung. "aku menyukainya... hanya sebagai teman sekelas.." ucap Sawako menjelaskan.
"begitu ya...." seru Kazehaya. ia lalu terduduk lemas. itu karena ia mengira Sawako menyukai Ryu.


Sawako melihat Kazehaya dengan tatapan bingung.

"maafkan aku..." seru Kazehaya.
"ngomong-ngomong, Sanada itu baik sekali ya! dia ternyata.. orang yang suka menolong!!" seru Sawako bersemangat. Kazehaya tertawa mendengar apa yang dikatakan Sawako, karena Sawako terlalu polos dan lugu.
"aku tahu... maaf ya.. lupakan saja masalah ini..." sahut Kazehaya. Sawako ikut duduk jongkok disamping Kazehaya.


Ryu sedang makan bekalnya dikelas. ia memberikan pada Yoshida secarik kertas dari kantongnya.


"surat ini ada diloker sepatumu?" tanya Yoshida heran.
"iya!" jawab Ryu.
"datang ke gedung olahraga jam 12 siang, Kuronuma Sawako." ucap Yoshida membaca isi surat itu. "tapi ini bukan tulisan Sawako!!" seru Yoshida. Yano mengambil surat itu dari tangan Yoshida dan membacanya.
"tapi Kuroiwa ada disana jam segitu." ucap Ryu.
"bukan Kuroiwa, tapi Kuronuma!!" sahut Yoshida membenarkan.


Yano menatap surat itu dan merasa curiga. Ryu mengatakan saat ini Sawako sedang bersama Shota.

"Kazehaya??" seru Yoshida heran.
"dia datang bersama seorang wanita berkulit putih." ucap Ryu menjelaskan.
"wanita berkulit putih?" seru Yano. Yano termenung dan ia terlihat mencurigai seseorang.


Yano dan Yoshida sedang berhadapan dengan Kurumizawa. Yano berdiri tegap didepan Kurumizawa.

"Hey, Kurumi!! apa kau mencoba untuk memisahkan Sawako dan Kazehaya?" tanya Yano dengan tatapan tajam. Kurumizawa tersenyum.
"kenapa aku harus melakukan hal seperti itu?" tanya Kurumizawa pura-pura tak mengerti.
"aku melihat... suratmu!!" seru Yano lalu menunjukkan surat dari Ryu. "aku melihatmu menaruhnya diloker sepatu Ryu!" lanjut Yano marah.
"trus kenapa?" seru Kurumizawa. Yano sangat kesal.
"sangat disayangkan rencanamu gagal kali ini. Sawako lebih tangguh dari yang kau lihat! dia anak yang jujur dan polos, tidak sepertimu!!" seru Yano.

Yoshida mengangkat tangan untuk diberi kesempatan berbicara. ia masih tidak paham dengan apa yang telah terjadi. ia justru mencurigai Yano sedikit tidak beres otaknya.


"saat gosip yang dituduhkan pada Sawako saat ditoilet, dan juga gosip sebelumnya tentang Sawako." ucap Yano.

Yoshida mengingat gosip mengenai Sawako seperti hantu dan kutukan Sawako.

"iya, itu semuanya berhubungan dengan Kazehaya!!" sahut Yano. "pasti menyakitkan melihat seseorang yang tidak disukai seperti Sawako, bisa bersama Kazehaya! bagaimana mneurutmu Kurumi?" seru Yano dengan tatapan tajam.

tiba-tiba Sawako datang dan bertanya kepada kedua Sahabatnya mereka sedang apa dan apa yang sedang terjadi. Yano mengatakan pada Sawako kalau Kurumi mencoba untuk menjebaknya.


"apa!!!! anak ini??" teriak Yoshida terkejut. Yano mengangguk.
"dia juga yang menyebarkan gosip tentang kita berdua." ucap Yano pada Yoshida.
"it...itu pasti salah paham. Kurumi tidak akan melakukan hal seperti itu." seru Sawako tidak percaya. Kurumi menatap Sawako. "Kurumi dan aku berteman. dia juga mengatakan padaku tentang seseorang yang berarti untuknya!" lanjut Sawako.
"kau ini menyebalkan sekali!! itu sebabnya aku tidak menyukaimu." sahut Kurumizawa tiba-tiba. Sawako terkejut mendengar apa yang dikatakan Kurumizawa kepadanya.


"aku tidak pernah menganggapmu sebagai teman. memang benar, aku yang menyebarkan gosip itu. lalu, kalian mau apa?" ucap Kurumizawa angkuh.
"kenapa kau melakukan hal itu?" teriak Yoshida marah dan akan memukul Kurumizawa.
"itu karena dia merusak impianku!! dia selalu bersama Kazehaya. kau seharusnya hidup sendirian seumur hidupmu!!" teriak Kurumizawa.

Yoshida marah dan meminta Kurumizawa untuk meminta maaf pada Sawako. Yano mengajak Yoshida untuk menceritakan semua ini pada Kazehaya.

"silahkan saja!! aku tidak peduli!!" teriak Kurumizawa dengan nada bergetar.

Yano dan Yoshida pergi meninggalkan Kurumizawa untuk menceritakan pada Kazehaya.


Sawako mengejar Yoshida dan Yano. ia menghentikan kedua sahabatnya itu. Sawako memohon pada Yano dan Yoshida untuk tidak mengatakan apapun pada Kazehaya mengenai masalah tadi.

"aku yakin, dia tidak serius saat mengatakan 'silahkan saja!'." ucap Sawako.
"Sawako, kau ini bicara apa? kenapa kau melindunginya?" tanya Yoshida kesal.

Yano menghentikan Yoshdia. Yano mengangguk dan mengatakan mereka tidak akan memberitahu Kazehaya jika itu kemauan Sawako. sedangkan Yoshida menatap Yano bingung.

"Sawako kau mau kemana?" tanya Yoshida yang melihat Sawako pergi.
"aku ingin mencari Kurumi. ada sesuatu yang ingin kukatakan padanya. aku merasa harus melakukannya." ucap Sawako lalu pergi. Yano tersenyum melihat Sawako.


Sawako kembali ketempat yang tadi untuk menemui Kurumizawa.


"ada apa?" tanya Kurumizawa yang melihat Sawako kembali.
"umm... aku rasa perasaanku pada Kazehaya juga spesial. sama spesialnya dengan perasaanmu." ucap Sawako. "ya tuhan.. rasanya aku takut sekali meskipun mengatakannya pada teman sendiri" ucap Sawako pelan.
"aku sudah bilang, aku bukan temanmu!!" teriak Kurumizawa kesal. ia lalu menangis. "rasa sukaku pada Kazehaya, lebih dari yang kau kira! jangan samakan perasaanku denganmu!! aku sudah menyukainya sejak SMP!! aku berusaha untuk bisa satu sekolah SMA dengannya! meskipun aku masih belum bisa mengungkapkan perasaanku padanya. tapi, bukan itu saja masalahnya. jika akhirnya Kazehaya tidak menyukaiku, semua yang kulakukan percuma! aku tahu.. aku kini tahu kalau dia tidak menyukaiku. padahal aku yang lebih memperhatikannya!" ucap Kurumizawa sambil menangis sedih.


Sawako yang melihat Kurumi menangis, ia mengulurkan sapu tangannya untuk dipakai Kurumizawa.

"sekarang, tidak mungkin aku bisa jujur padanya seperti yang kau lakukan!! AKU SANGAT MEMBENCIMU!! teriak Kurumizawa lalu pergi meninggalkan Sawako sendirian.


Sawako menatap Kurumizawa dengan iba.


bersambung!!!