June 21, 2013

SINOPSIS MOP GIRL Episode 3


Dilarang meng-COPAS SEMUA ARTIKEL yang ada didalam blog ini!!! tolong hargailah kerja keras penulis!!!

==== EPISODE 3 ====

malam hari disalah satu gedung di Tokyo, disalah satu ruangan, terdapat seseorang yg sedang memasang sesuatu dirantai lampu yg menggantung diruangan itu.


satpam gedung yg sedang berkeliling untuk berjaga, mendengar suara didalam suatu ruang. dia masuk ke ruang itu dan memeriksa sekitar ruangan, dan menyalakan lampu. namun tidak ada siapapun didalam.


pagi harinya, Momoko duduk didepan cermin kesayangannya seperti biasa. Hina memanggil Momoko, mengeluh kalau dia sedang Haus.

"kau sudah berada disini selama 3 hari, tidak, tunggu, 4 hari???" seru Momoko sambil melihat kalender.
"4 hari. apa?? apakah kau menyuruhku untuk pergi?" tanya Hina. "untuk kembali ke tempat itu, bagaimana jika pemilik datang untuk menagih uang? dan kau menyebut dirimu adalah temanku??!!" seru Hina kesal.
"kau kehabisan uang karena yg kau lakukan adalah selalu berbelanja ditoko." ucap Momoko.
"hanya dengan pendapatanku dari perusahaan penerbitan, aku tidak bisa membayar sewa..." rengek Hina kesal. "tapi untuk saat ini, aku pasti akan menghindari GALS" lanjut Hina.

(aku gak tau pasti arti GALS yg dikatakan sama Hina. kemungkinan yg dimaksud adalah suatu kelompok anak perempuan yg suka jalan-jalan dan membelanjakan semua uangnya)

Momoko tidak mempercayai yg dikatakan Hina. ia tidak percaya Hina bisa melakukannya.


"aku mengenal Okami di Kyoto, yg bisa memberiku pekerjaan part time. Momoko, kau juga harus pergi. itu adalah restaurant jepang kelas satu. dimana politisi sering berkunjung. kudengar, tipsnya sungguh mengejutkan!" ucap Hina penuh semangat pada Momoko.

(Okami = wanita yg bekerja di Losmen / kedai)


mendengar kata tips, momoko membayangkan dirinya menjadi Okami. ia sedang melayani seorang pria tua. pria tua itu meminta momoko untuk mendekat dan memberinya setumpuk uang untuk tips. akan tetapi, pria tua itu menarik Momoko masuk kedalam kamar dan melepas tali kimononya.


didapur, Momoko yg sedang membuat jus berteriak ngeri mengenai khayalannya menjadi Okami. Hina meneriaki Momoko yg bersikap aneh.

Hina mengambil buku milik Momoko diatas meja dan mengomentari Momoko sungguh aneh karena membaca buku mengenai kematian.


hari dimana seseorang telah meninggal, saat aku menyentuh suatu hal milik mereka, aku akan kembali ke waktu sebelumnya. 
ini terjadi semenjak aku menjadi petugas kebersihan khusus. 
aku harus melakukan sesuatu atau kalau tidak, orang yg ada didepanku akan mati. 
itulah yg sebenarnya. 
aku bisa kembali kemasa lalu dan menyelamatkan orang-orang yang seharusnya tidak meninggal.
saat waktu akan kembali, aku mendengar bunyi lonceng peringatan ditelingaku. 
aku berpikir kembali, kesaat dimana seseorang telah meninggal didepanku.
sekarang, aku selalu berhati-hati dengan apa yg terjadi.
kenapa aku bisa kembali kewaktu sebelumnya?
aku disini juga tidak tau kenapa.

Momoko berada disuatu apartement. dia sedang mengemasi barang-barang diapartement itu ditemani oleh Shotaro dan Azuma.

saat sedang membereskan barang, Momoko menemukan mainan 'american cracker' (pinball yg hampir mirip yoyo). Momoko senang menemukan mainan itu, ia memainkannya.

Shotaro yg melihat Momoko sedang bermain-main dengan barang klien memarahinya.

"keluarga dari yg meninggal mengatakan akan menjual semua barang yg terlihat bisa dijual pada beberapa penggemar. jangan menyentuh atau merusak apapun." omel Shotaro.
"baik!" seru Momoko.


Momoko heran dan bertanya, kenapa mereka juga harus mengerjakan hal seperti ini. Azuma mengatakan kl itu adalah permintaan dari keluarga yg meninggal untuk merapikan barang kepunyaan. Momoko masih tidak mengerti apa yg dimaksud oleh Azuma.

"ini adalah rumah dari seorang ayah yang tinggal sendirian. keluarga meninggalkannya setelah pembakaran mayat." ucap Azuma menjelaskan.
"apakah itu tidak apa-apa untuk tidak dimakamkan?" tanya Momoko.
"ini adalah bagaimana masyarakat sekarang. itu terjadi kadang-kadang." jawab Azuma.
"begitu menyedihkan.." ucap Momoko iba.


Momoko melihat kumpulan foto dan beberapa surat dilantai, ia memungutnya.

"aku heran jika Kotaki-san yg tinggal disini" ucap Momoko seraya melihat-lihat foto itu.
"itu benar!" seru Azuma membenarkan Kotaki tinggal sendiri di apartement itu.

Shotaro menyuruh Momoko untuk membuang foto itu.

"tapi bukankah foto dan surat ini seharusnya dikembalikan kepada keluarga?" tanya Momoko.

Shotaro mengatakan kalau keluarga Kotaki berpesan untuk membuang barang yg tidak dapat menghasilkan uang.

Shotaro mengambil Foto dan surat Kotaki dari tangan Momoko lalu membuangnya ke sampah.


lalu, seseorang datang sambil membawakan minuman. sepertinya dia adalah pemilik apartement.

Shotaro mengangkat sebuah kardus tapi tidak bisa karena kardus itu terlalu berat. ia membuka kardus itu yg isinya penuh dengan brosur kampanye dengan gambar Negishi Sayuri.

wanita pemilik apartement mengatakan seseorang dari kantor Negishi-san akan datang mengambil kembali kardus itu.


Shotaro bertanya apakah Kotaki bekerja di dikantor kampanye Negishi, pemilik apartement membenarkannya, ia mengatakan kalau Kotaki adalah sukarelawan.

"ia menjadi pemimpin kelompok kampanye Negishi. ia benar-benar bekerja keras. dan sungguh sesuatu yg tidak disangka kalau dia meninggal." ucap wanita pemilik apartement. Momoko mendengarnya dengan iba.


Momoko. Shotaro beserta Azuma kembali kekantor. Shotaro mengeluh karena mereka pulang sore gara-gara Momoko menyia-nyiakan waktu.

Azuma memuji Momoko yg sekarang sudah mulai aktif bekerja dan Momoko bekerja sangat baik. Momoko senang mendengarnya. Azuma meminta Momoko untuk bekerja membantu klien dengan perasaan dan hati yang tulus. Momoko tersenyum dan setuju dengan argumen Azuma.


Miki memberitahu pada Azuma kalau acara tv yg menyiarkan Interview Negishi telah dimulai. mereka semua menonton acara itu bersamaan. Momoko mengambil posisi duduk didepan televisi.

"Azuma-san, bukankah kau penggemar dari Negishi?" tanya Tamaki pada Azuma.
"tidak... tidak seperti itu.. perusahaannya mempunyai banyak hal yg harus dikerjakan dengan orang-orang perakitan. kita mendapatkan banyak pekerjaan dari pemakaman pejabat publik" jawab Azuma.


Momoko salah paham, ia mengira negishi telah mendebatkan mengenai tiket makanan. akira memberitahu itu mengenai korupsi bukan tiket makanan.

"jika kau memperhatikan, kau akan mengerti!!" omel Akira kesal. Momoko baru sadar kalau dia salah.
"sungguh mengagumkan!! secara alami kau benar-benar bodoh" seru Shotaro mengejek.]

Maki menceritakan kalau seorang dari Chouju chaki chaki kaigo center telah mengambil uang suap sebesar 50 milyar yen.

(rumah perawatan untuk orang yg sudah tua kl di indonesia mungkin seperti panti jompo)


didepan pers, Negishi mengakui kalau ia menerima sejumlah uang. Fujii ryuhei membela Negishi dengan mengatakan kalau Negishi melakukannya karena masih muda.

(aku masih belum tau Fujii ryuhei ini siapa dan bekerja sebagai apa)

Miki memuji Fujii yg sangat tampan. Shotaro mengomentari kalau wajah tampan bukan berarti tidak pernah melakukan kesalahan.

Tamaki memberi komentar kalau laki-laki memang buruk lalu beranjak pergi. Akira yg mempunyai perasaan pada Tamaki mengejar Tamaki seraya mengatakan kalau dia tidak seperti yg dipikirkan Tamaki.


tiba-tiba saja Negishi tertimpa lampu dari atas. ia pun terjatuh. saat kejadian itu, Hanya Momoko yg menyaksikan acara interview, sedangkan yg lain sibuk dengan kegiatannya sendiri-sendiri.

"ada sesuatu yg jatuh!!" seru Momoko. semuanya  melihat ketelevisi. "umm, sesuatu menghantam negishi-san!" seru Momoko. semuanya semakin mendekat ke televisi.


acara interview Negishi menjadi ribut karena adanya insiden itu. Negishi telah meninggal dengan luka dikepala. para wartawan sibuk mengambil gambar Negishi. seseorang wanita berbaju merah yg berada ditempat kejadian terlihat tampak mencurigakan. ia menutup wajahnya dengan kipas tangan. lencana negishi terlepas dan jatuh dibawah meja


reporter berita wanita sedang memberitakan insiden meninggalnya Negishi sayuri yg kepalanya jatuh tertimpa lampu yg telah dirakit dengan suatu alat coil dan magnet yg dikendalikan oleh remote dari jarak jauh.

Hina yg menelepon Momoko, memberitahu Momoko kalau reporter wanita itu tadi siang telah menang diacara food fighter melawan seorang laki-laki.

(food fighter = lomba makan)

Hina menelepon disaat Momoko sedang membersihkan darah Negishi di TKP. Hina mengingatkan Momoko kalau malam ini mereka harus kerja part time menjadi Okami. dengan malas Momoko menjawab iya.


Shotaro memarahi Momoko yg bekerja sambil menerima telepon.

Yokouchi yg melihat sikap Shotaro kasar pada Momoko memarahinya.
"apakah kau kekasih Hasegawa Momoko?" teriak Yokouchi pada Shotaro.

Yokouchi membela Momoko dengan meminta Shotaro untuk mengajari Momoko dengan baik.


Momoko memberitahu Yokouchi kalau dia tidak mempunyai kekasih. Shotaro memukul kepala Momoko dengan keras. Momoko merintih kesakitan.

"kau mempunyai kulit yg indah.." puji Yokouchi pada Momoko. "apakah kau dari Akita? keindahan Akita?" tanya Yokouchi.
"tidak. aku dari Soshigaya Ookura" jawab Momoko. Yokouchi agak malu karena salah menebak. wkwkwk

(ni orang tiap kali mau ngerayu Momoko selalu gatot :D)


assisten Yokouchi datang dan mengenalkan sekertaris Negishi yg bernama Kayo. Shotaro dan Momoko kembali pada pekerjaanya membersihkan darah di TKP.

"maaf, aku telah terlambat. aku baru saja dari rumah sakit." ucap Kayo pada Yokouchi.

Yokouchi tidak mempermasalahkan keterlamabat Kayo. ia bisa memakluminya. Yokouchi mengatakan dirinya turut berduka atas meninggalnya Negishi.

"aku sudah mengenalnya sejak sekolah menengah, dan hubungan kami sudah seperti keluarga." ucap Kayo sedih.
"apakah negishi melakukan sesuatu yg membuat seseorang dendam padanya?" tanya Yokouchi.


belum sempat Kayo menjawab pertanyaan Yokouchi, seseorang wanita yg memakai baju merah yg mencurigakan berteriak kepada Yokouchi.

"kenapa aku harus pergi kekantor polisi?" protes wanita itu pada Yokouchi.

(diketahui nama wanita itu adalah Saionji Ranko dia adalah rival Negishi di dunia politisi)

Yokouchi mengatakan pada Saionji kalau dia menemukan suatu potongan kawat tembaga didalam tas Saionji yg sama seperti apa yg digunakan dialat yg digunakan untuk membunuh Negishi. Momoko dan Shotaro mendengarkan pembicaraan mereka.


"maksudmu kau mencurigaiku? jangan bercanda!! kantor polisi sangat jauh. jika kau ingin bertanya padaku, bawa seseorang yg lebih otoritas." seru Saionji marah lalu prgi meninggalkan Yokouchi diikuti para bodyguardnya.


Shotaro menceritakan mengenai Saionji kepada Momoko.

"Negishi Sayuri dan Saionji sensei ada ditempat kampanye yg sama. Saionji telah berhasil mengalahkan Negishi. Negishi dikenal dengan kebijaksanaannya, dan Saionji merencanakan untuk menghilangkannya. Negishi yg muda dan lincah, menjadi idola kesejahteraan." ucap Shotaro.


FLASHBACK

saat itu Saionji mengajak Kitahama Saburo, penyanyi senior Jepang untuk menarik hati masyarakat agar memilihnya. masyarakat saling berlarian meninggalkan tempat Negishi menuju ketempat Saionji.


Negishi dan Saionji terlipih menjadi kandidat pemilihan. mereka dan semua bawahannya bersorak gembira dikantor masing-masing.


Saioji kesal dengan populernya Negishi dibandingkan dirinya.

Saionji tidak dapat menahan amarhnya, ia menampar Negishi didepan orang banyak


semenjak peristiwa itu, mereka pun menjadi musuh dan saling menyaingi.

FLASHBACK END

"aku menebak, kalau dia tidak bisa ditahan walaupun telah dicurigai meskipun ada bukti" seru Shotaro.

Shotaro mengajak Momoko untuk kembali bekerja menyelesaikan tugas mereka.

Yokouchi mendekati Kayo dan mengatakan kalau dia sering mendengar mengenai Saionji yg berperilaku kejam terhadap Negishi. Yokouchi mengatakan kalau polisi akan mengawasi Saionji Ranko sebagai orang pertama yg dicurigai.

"Keiji-san, Negashi telah dipermalukan, tolong bersihkan namanya. aku menyerahkannya padamu" ucap Kayo seraya menunduk pada Yokouchi.

(Keiji = berarti polisi)

dari jauh, Momoko mengamati Kayo.


Momoko dan Shotaro kembali kemobil, mereka selesai dengan tugasnya.

Momoko mengomentari persahabatan Negishi dan Kayo.

"kehilangan seorang teman dengan cara seperti itu adalah goncangan yg besar." ucap Momoko.
"bagiku, persahabatan seorang wanita, seperti kondom." seru Shotaro.
"huh??" seru Momoko tidak paham.
"saat kau lihat, itu tipis. tetapi jika kau membelinya, itu terasa gemuk. kemudian ketika kau menggunakannya, itu sangat mudah. dan pada akhirnya, itu akan tidak berguna" oceh Shotaro. (wkwk.. jorok!!)
"tolong berhenti mengatakan hal-hal seperti itu!!" protes Momoko.
"IDIOT!!! sebelum bernama kondom..." ucap Shotaro belum selesai karena Momoko berteriak kalau dia ingat sudah punya janji. Momoko malas mendengar ocehan Shotaro, ia segera bergegas pergi. wkwkwk...


Momoko dan Hina menjadi Okami. mereka memberi hormat pada tamu yg datang. Momoko mengintip wajah tamu yg datang, ia terkejut melihat wajah tamu itu karena mirip sekali seperti pria tua yg pernah ia bayangkan. Momoko menunduk ketakutan membayangkan yg tidak-tidak. wkwkwk...

tamu itu berjalan melewatinya begitu saja.


Hina mengatakan pada Momoko kalau sore ini Saionji dan Fujii ketempat ini bersama-sama. Hina berfikir mereka melakukan perzinahan.

"orang nomor 1 yg dicurigai..." gumam Momoko.

Hina mengatakan jika Fujii mengencani orang seperti Saionji, kemungkinan besar karena menginginkan uang Saionji.

tiba-tiba Momoko mendapat telepon dari shotaro yg meminta Momoko kembali kegedung tempat terjadinya insiden meninggalnya Negishi untuk mencari lencana negishi yg terjatuh. Momoko berusaha menolak, tapi Shotaro memaksanya.


Momoko kembali kegedung tempat insiden Negishi untuk mencari sebuah lencana yg terjatuh dengan masih menggenakkan pakaian Okami. ia ditemani seorang petugas keamanan.

petugas keamanan meminta Momoko untuk menghubunginya kalau Mokoko selesai menemukan apa yg ia cari.


Momoko mencari lencana negishi dengan sebuah lampu senter. (kenapa gak dinyalain aja ya semua lampunya? aneh!!)

setelah lama mencari, akhirnya Momoko menemukannya dibawah sebuah lemari.


Momoko segera mengambil lencana itu. pada saat memegangnya, keanehan terjadi pada dirinya seperti biasa yg pernah terjadi.

Momoko merasakan telinganya berdengung dan ia kesakitan. dan... Momoko kembali kewaktu awal lagi.


Momoko duduk didepan cermin kesayangannya seperti saat tadi pagi.

lalu Hina mengeluh pada Momoko kalau dia kehausan. Momoko melihat kalender, dan tau kalau hina sudah tinggal dirumahnya selama 4 hari. semua yg dikatakan Hina sama persis dengan apa yg dikatakannya pagi tadi.

"aku kembali keawal hari lagi..." rengek Momoko.

Momoko ingat mengenai lencana dan kematian Negishi, juga mengenai Saionji yg menjadi orang nomor satu yg dicurigai.

"Hina... bukankah kau mengatakan.. sore ini Saionji Ranko dan Fujii Ryuhei datang ke losmen?" tanya Momoko.
"hah??" seru Hina tidak mengerti.


Saioji baru sampai di Losmen, ia turun dari mobilnya. Momoko mengejar dan menghalang Saioji.

"umm... aku mempunyai sesuatu untuk aku katakan padamu mengenai Negishi." seru Momoko.
"apakah kau reporter?" tanya Saioji.
"aku bukan reporter!!" jawab Momoko. "umm...um... aku berpikir kalau semua orang pasti memiliki orang-orang yg tidak akrab dengan kita. akan tetapi tidak benar jika membunuh mereka. maksudku adalah..." ucap Momoko sedikit takut..
"minggir!!" seru Saioji memotong ucapan Momoko.


Saioji masuk kedalam losmen tidak menghiraukan Momoko. Momoko mengikutinya masuk kedalam tapi ia dihadang petugas.

"aku akan check-in sebagai tamu!!" seru MOmoko kesal.
"untuk satu orang biayanya 30.000 yen." ucap petugas.
"30.000 yen, baik.." seru Momoko.

Momoko membuka dompetnya. ia berteriak menyadari kalau biaya check-in sangat mahal.


Dikantor, Shotaro mkesal karena Momoko datang terlambat. Miki mengkhawatirkan sesuatu terjadi pada Momoko.

tidak lama kemudian ponsel Shotaro berdering. Momoko meneleponnya.

(lucu deh.. Shotaro menulis nama Momoko diponsel jadi Uza Momo yg berarti panggilan buat Momoko yg sanggat menyebalkan dan pengganggu bagi Shotaro. wkwkwk)


"apa yg kau lakukan, membolos tanpa permisi lebih dahulu?" tanya Shotaro marah pada Momoko ditelepon.
"tolong aku!! dalam mimpiku, aku menemukan rahasia.. aku berada didepan restaurant jepang kelas satu, Jisaku." jawab Momoko.
"aku sudah bosan dengan semua cerita konyolmu!!!" seru Shotaro.
"tapi, bukankah kau kemarin membantuku?" rengek Momoko.
"ITU KARENA KAU... YVO..." teriak Shotaro kesal. semua yg ada dikantor menatapnya. Shotaro segera memelankan suaranya. "kau menipuku dengan mengatakan akan mengenalkan aku pada Yvonne!" lanjut Shotaro.
"jika kau tidak menolongku, Negishi Sayuri akan meninggal!!" teriak Momoko.
"aku tidak percaya tentang itu!!" seru Shotaro.

Momoko mengatakan pada Shotaro kalau hari ini saat makan siang, ditelevisi akan menyiarkan lomba makan Gyudon, antara reporter Duo Mariko melawan raja makanan, dan pemenangnya adalah Duo Mariko.

(Gyudon = semangkuk sup daging sapi)

Shotaro tidak percaya dengan apa yg dikatakan Momoko, ia menantang Momoko akan memberinya uang 100.000 Yen jika yg dikatakan Momoko itu benar.

"daripada memberiku 100.000 Yen, lebih baik kau menolongku!!" seru Momoko.

Shotaro mengatakan pada Momoko kalau Miki berpendapat kalau Duo Mariko tidak akan menang.


Miki berteriak kalau acara lomba makannya sudah dimulai. Shotaro kaget karena mereka memang lomba makan gyudon seperti yg dikatakan Momoko.

Shotaro mendekat kelayar televisi dan tidak mempercayai semua yg dikatakan Momoko benar-benar terjadi. Duo Mariko benar-benar menjadi pemenangnya.


sepasang turis masuk kedalam Losmen. turis pria dengan ceria berseru "oh... Ryotei.. aku cinta jepang!!" sedangkan turis wanita berkata "aku cinta Tokyo!!"

(ryotei = restaurant jepang kelas satu)

Momoko juga berjalan dibelakang sepasang turis itu sambil berteriak "aku cinta Todoshigezan!!"

namun penjaga pintu segera menariknya dan melemparnya keluar. wkwkwk penyamaran Momoko gagal.


petugas losmen marah dan mengancam Momoko akan melaporkannya pada polisi jika Momoko melakukan hal semacam itu lagi.

tidak lama kemudian, Negishi datang kelosmen. dia berpesan pada petugas losmen untuk tidak membiarkan siapapun masuk kekamarnya.

"apa yg kau lakukan berbaring disini seperti itu?" tanya Shotaro yg tiba dilosmen.

Momoko berteriak senang karena Shotaro sudah datang. Shotaro mengatakan dia datang karena Momoko selalu mengatakan hal yg mengerikan.

momoko mengeluh pada Shotaro kalau dia ingiN masuk kedalam Losmen tapi dia tidak punya uang sejumlah 30.000 yen. Shotaro tidak menghiraukan Momoko, ia beranjak pergi. Momoko lari mengejar Shotaro.


Seorang wanita blesteran bernama Claudia memanggil kepala chef Losmen dari pintu belakang. ia menawarkan sebuah produk yaitu beer baru.

"maaf, sekarang aku sedikit sibuk!! apa kau bisa menaruhnya kedalam kotak digudang?" seru Chef.
"tidak masalah!!" seru Claudia. lalu Chef itu segera masuk.

Claudia memberi aba-aba pada Shotaro dan Momoko untuk masuk menyelinap lewat pintu belakang. Claudia menunjukkan jalannya.

Shotaro minta maaf kepada Claudia karena sudah merepotkannya. ia lalu memeluk Claudia. Momoko ngeri melihat mereka berdua. apalagi saat Claudia mencium Shotaro. wkwkwk


Shotaro dan Momoko menyelinap masuk ke kamar ganti karyawan. (mukanya Shotari bekas ciuman semua.. wkwkwk)


Shotaro mememeriksa semua loker untuk menemukan baju karyawan yg bisa mereka kenakan. Momoko khawatir mereka akan tertangkap. Shotaro menambahkan mereka juga akan dianggap sebagai pencuri juga, bukan hanya melakukan pelanggaran. Momoko membela diri dengan mengatakan kalau mereka hanya meminjam untuk sementara waktu.


Momoko mendengar suara kalau seseorang akan datang. mereka segera mencari tempat persembunyian yg aman. akhirnya mereka berdua masuk kedalam lemari.

"aku tercekik disini!!" keluh Momoko.
"jika kau tidak ingin tertangkap, maka jangan mengeluh!!" omel Shotaro.
"aku merasa seperti Princess Tenko" seru Momoko.

(Princess Tenko = nama panggung dari penyanyi pop terkenal dijepang, Mariko itakura yg merubah profesin menjadi pesulap)


pegawai losmen wanita masuk kedalam ruang ganti untuk berganti pakaian. dari dalam lemari Shotaro menajamkan matanya melihat mereka berganti pakaian.

salah satu dari pegawai itu mendengar suara aneh dari dalam lemari. Momoko dan Shotaro cemas kalau sampai mereka membuka lemari dan mengetahui keberadaan mereka.

"aku khawatir kalau seseorang ada didalam sana!" ucap salah satu pegawai.
"itu mungkin hanya imajinasimu saja!" ucap pegawai lainnya.


para pegawai itu sedang membicarakan Fujii. salah satu pegawai memuji Fuji yg menurutnya keren. Momoko dan Shotaro menguping pembicaraan mereka.

"jika kau mengatakan hal seperti itu didepan Saionji Ranko, kau akan mendapatkan pukulan!!" seru salah satu pegawai lain.
"bukankah Negishi Sayuri pernah mendapatkan pukulan?" tanya pegawai yg kedua.

salah satu dari mereka mengatakan kalau Negishi Sayuri ada dikamar Mugi.

(Mugi = salah satu nama dari kamar di losmen yg artinya gandum)

salah satu pegawai juga mengatakan kalau Fujii melakukan meeting rahasia. bergantian masuk ke kamar Negishi dan Saionji. Momoko dan Shotaro saling berpandangan mendengar hal itu.


Momoko dan Shotaro sudah keluar dari kamar ganti. mereka berjalan mengendap-endap menuju kamar Saionji.


Fuji sedan berada dikamar Saionji. mereka saling bergenggaman tangan.

"kenapa kau harus ikut meeting hari ini?" tanya Saionji pada Fujii.
"karena akulah yg bertanggung jawab atas permasalahan kesejahteraan didalam dewan" jawab Fujii.
"aku tau tentang kau dan Negishi, dia sering menemuimu dihotel" ucap Saionji.
"dia hanya sekedar kambing hitam! karena orang yg mengambil uang dari Chouju Chaki Chaki Kaigo Center adalah aku. saat dalam keadaan darurat, aku memberinya sedikit tempat untuk membawanya kedalam. dan Negishi Sayuri menerima uang itu." seru Fujii.


Momoko dan Shotaro mengintip dan mendengar semua pembicaraan mereka.

"aku membuatnya sedemikian rupa sehingga hanya Negishi yg akan menjadi tersangka." lanjut Fujii lagi.
"benarkah??" seru Saionji tak percaya.
"dengan begitu, dunia politik akan melepas Negishi yg sangat kau benci." ucap Fujii.
"aku tidak bisa tenang kecuali jika mulutnya diam. aku ingin membunuh wanita itu!" seru Saionji kesal.


tak lama kemudian, Fujii izin untuk pergi ke toilet. Momoko dan Shotaro terkejut karena Fujii mendadak akan keluar, mereka segera mencari tempat untuk bersembunyi.

karena tidak menemukan tempat untuk bersembunyi, mereka akhirnya berpura-pura menjadi pegawai losmen. Shotaro berakting sedang memarahi Momoko. dan usaha mereka pun berhasil, Fujii lewat begitu saja didekat mereka tanpa kecurigaan apapun.

fujii berjalan dengan cepat menuju keruang Negishi. Negishi kesal karena Fujii begitu lama kembali dari toilet. Fujii hanya dapat mengatakan maaf.


"jika kau melakukan seperti apa yg kukatakan, namamu akan dibersihkan sebagai orang yg telah dicurigai. bukti akan dihapus." ucap Fujii pada Negishi. ia memberikan sesuatu berupa kertas pada Negishi dan menyuruh Negishi untuk selalu bersikap tidak tau apapun. (sepertinya, kertas yg diberikan Fujii pada Negishi adalah barang bukti).


Momoko dan Shotaro mengintip mereka dari lubang angin-angin.

Negishi mengatakan pada Fujii kalau dia punya suatu rencana. Fujii sedikit khawatir rencana Negishi.

"tenang, aku tidak akan mengkhianatimu!" seru Negishi. "karena kau, aku terpilih menjadi politisi wanita!" lanjut Negishi, ia lalu memeluk lengan Fujii. (wah ini Fujii keterlaluan banget, bener-bener..)

Negishi menanyakan, apakah Fujii benar-benar akan segera mengakhiri hubungannya dengan Saionji. Fujii membenarkan itu, ia juga mengatakan alasannya berpacaran dengan Saionji hanya karena ingin mengetahui strategi politisi Saionji.

"aku tidak mencintainya..." seru Fujii meyakinkan Negishi, ia lalu mencium kening Negishi. Negishi tersenyum senang.


Fujii pura-pura menerima telepon dan izin keluar. ia segera menuju ketempat Saionji. Momoko dan Shotaro keluar dari tempat persembunyiannya.

Momoko dan Shotaro membicarakan sikap Fujii yg benar-benar 'wah'.. wkwk

seorang pegawai losmen melihat Momoko dan Shotaro dan menanyakan siapa mereka. Momoko dan Shotaro segera pergi dari pegawai itu.


Momoko dan Shotaro datang keapartement Kotaki untuk bersih-bersih. mereka meminta maaf pada Azuma yg telah berada disitu atas keterlambatan mereka.

Azuma benar-benar kaget melihat pakaian yg dikenakkan Momoko dan Shotaro. saat itu, Momoko dan Shotaro masih mengenakkan pakaian pegawai losmen, mereka tidak sempat untuk berganti pakaian.


Momoko mengulangi pekerjaan yg pernah ia lakukan sebelumnya yaitu membersihkan barang-barang milik Kotaki. ia menemukan permainan american cracker seperti sebelumnya. ia memberikannya pada Shotaro.

"mengumpulkan barang-barang yg terlihat masih bisa dijual kepenggemar kan?" tanya Momoko pada Shotaro.
"benar!" jawab Shotaro. ia sedikit heran, Momoko pintar kali ini. wkwkwk..


Momoko mengambil foto dan kumpulan surat Kotaki yg terletak dilantai. Azuma menanyakan apa yg ditemukan Momoko. Shotaro menyuruh Momoko untuk membuangnya jika itu tidak bisa dijual. Momoko mengatakan ia akan melakukannya. tapi yg dilakukan Momoko adalah menyimpan diam-diam foto dan surat itu kedalam saku celananya.

tak berapa lama, bibi pemilik apartemen datang membawakan makanan dan minuman, Kayo berdiri dibelakang bibi itu. bibi itu meyuruh Kayo untuk masuk. Momoko menyadari kedatangannya yg terlambat membuat dirinya melihat Kayo datang keapartement Kotaki.


Kayo menangisi Kotaki didepan Meja abunya. mereka semua duduk dan saling berbicara.


"kakinya benar-benar tidak sehat. dia selalu mengumpulkan para orang tua disekitar dan mendukung Negishi. kita dulu sering berjalan bersama-sama. setiap hari, kita pergi kelingkungan sekitar. dia mengumpulkan koin 50 yen dikaleng. kita pernah berjanji untuk pergi minum bersama-sama" ucap Kayo dengan sedih. ia menatap kaleng uang milik Kotaki.


"kau benar-benar menjaganya" seru bibi pemilik apartement.
"tidak juga, ini adalah ide Negishi Sayuri, untuk mendukung para orang tua yg tinggal sendiri disekitar sini." ucap Kayo.
"umm.. Kayo-san.., apakah kau berpikir Negishi-san tidak bersalah?" tanya Momoko.
"IDIOT!! apa yg kau tanyakan??" seru Shotaro memarahi Momoko. Momoko meminta maaf atas kelancangannya.
"tentu saja Negishi tidak bersalah!" jawab Kayo.
"kumohon untuk melindungi Negishi sepanjang hari ini, ya!" ucap Momoko memohon.
"itu adalah pekerjaanku untuk membantu dan melindunginya." seru Kayo. ia lalu pamit pergi karena akan ada interview.

bibi mengantar Kayo pergi. Momoko berpendapat kalau Kayo tidak tau Negishi menerima uang dari Chouju Chaki Chaki Kaigo Center. Momoko menari Shotaro keluar. Azuma meneriaki mereka karena pekerjaan membereskan barang belum selesai.


Momoko dan Shotaro pergi kegedung dimana akan diadakan interview Negishi. ia menemui Hina untuk meminjam tanda pengenal sebagai wartawan untuk dapat masuk kedalam gedung.

"pastikan kau datang malam ini!!" seru Hina sebelum memberikan tanda pengenal wartawan pada Momoko. Momoko diam saja karena dia tak mengerti apa yg maksud Hina. "kerja part time...." seru Hina mengingatkan Momoko.

Momoko menunjukkan wajah malasnya. dia berusaha mengelak tetapi Shotaro menyuruh Momoko untuk pergi saja menuruti apa yg dikatakan Hina.

"seseorang sepertimu mempunyai teman yg rela untuk datang... dia pasti memiliki jiwa penolong." ucap Shotaro lalu menyapa Hina. (ngerayu....wkwk)
"kau mengerti, hah?" seru Hina tersipu.
"aku mengerti...aku mengerti...aku benci dia!!" seru Shotaro pada Momoko. ia lalu berakting aneh dengan memegang bahu Momoko.

Hina memberitahu Shotaro kalau Momoko mempunyai trauma dari sejak kecil. Momoko mengalihkan perhatian dengan berlari pergi meninggalkan Hina dan Shotaro.


Momoko dan Shotaro berada diruang interview. didalam sudah banyak wartawan yg berkumpul.

"semua pilitisi sepertinya sangat mengangumkan dan cerdas. jadi kenapa dia (Negishi) dengan mudah bisa ditipu oleh orang itu (Fujii)? bukankah itu susah dimengerti?" tanya Momoko.
"sudah jadi. masker selam" seru Shotaro. ia menunjukkan sebuah uang yg sudah dilipatnya hingga wajah yg ada diuang itu seperti memakai masker selam.


Momoko kesal karena Shotaro bermain-main dan tidak mendegarkannya. ia berjanji tidak akan berbicara apapun lagi. wkwkwk

"orang pintar dan orang baik, dapat berubah menjadi orang idiot!! bukankah biasanya seperti itu? cinta!" seru Shotaro.
"apa?" tanya Momoko tak mengerti.
"aku menduga, orang sepertimu tidak akan bisa memahami hati seorang wanita!" seru Shotaro.
"aku memang terlihat seperti ini, 21 tahun, hidup sebagai seorang wanita yg mandiri!!" seru Momoko percaya diri. ia kesal dengan apa yg diucapkan Shotaro padanya.

Shotaro melihat staff gedung sedang merapikan meja interviw. Shotaro segera mendekatinya untuk menanyakan apakah tidak masalah jika ia menaruh kamera dilampu. staff itu menjawab tidak apa-apa.


Momoko heran dan mengingatkan Shotaro kalau mereka tidakmempunyai kamera.

"kita harus menggagalkan alat diatas lampu!" bisik Shotaro kesal.
"ya!" ucap Momoko mengerti.
"kau benar-benar tidak berguna!!" keluh Shotaro.
"maaf..." ucap Momoko lirih.


mereka akhirnya mengambil tangga untuk naik keatas melihat lampu. Shotaro melihat ada suatu benda aneh dirantai lampu.


Momoko dan Shotaro duduk diluar gedung. Shotaro menunjukkan pada Momoko gambaran dari alat jebakan yg terpasang dirantai lampu untuk membunuh Negishi.

"ini bengkok dengan suatu kawat tembaga sebagai antena. lampu terikat dengan magnet dan ini terlihat seperti dapat dikendalikan dari jarak jauh. saat Negishi duduk dibawahnya, itu akan jatuh terlepas." ucap Shotaro menjelaskan.
"tapi, tidakkah ini memerlukan banyak waktu untuk mempersiapkannya? aku curiga kalau Saionji yang telah merencanakan ini sebelumnya." ucap Momoko.
"mungkin, dia bisa keluar masuk gedung setiap saat" ucap Shotaro.
"tapi sekarang, Negishi Sayuri tidak akan meninggal kan?" tanya Momoko.
"IDIOT!! aku sudah mengatakannya padamu dari awal, aku tidak akan pernah percaya cerita yg kau buat!! tapi meskipun kita sudah merusak alat itu, pembunuh tidak akan menghilang lenyap begitu saja. jika aku adalah pembunuhnya, saat di konferensi pers alatnya tidak bekerja, aku akan masih tetap membunuhnya" seru Shotaro.

Momoko berseru dia akan menemui Saonji dan mencoba untuk meyakinkan Saionji. Momoko akan menunjukkan gambar yg dibuat Shotaro, dan mengatakan untuk tidak membunuh siapapun. Momoko beranjak pergi untuk menemui Saionji Ranko.


Momoko berlarian mencari Saionji. tanpa sengaja, ia menabrak seseorang hingga terjatuh. foto dan surat Kotaki yg disimpannya disaku, bertebaran dilantai.

saat Momoko mengambil foto dan surat Kotaki dilantai, ia melihat surat Kotako yg terlepas dari amplopnya, dan membaca surat itu.


Saionji yg berada ditempat itu, menyuruh Momoko untuk minggir karena ia akan lewat. Momoko terkejut melihat kedatangan Saionji bersama para bodyguarnya sedangkan Saionji ingat dia pernah bertemu Momoko saat dilosmen.

"seperti yg kuduga, kau adalah seorang wartawan!" seru Saionji yg melihat tanda pengenal sebagai wartawan yg dikenakkan Momoko.
"kumohon, untuk tidak membunuh seseorang!!" teriak Momoko.
"apa yg kau katakan? apakah ada sesuatu yg salah dengan kepalamu?" tanya Saionji.
"kau merencanakan untuk membunuh Negishi Sayuri, kan?" tanya Momoko balik. Saionji tersenyum mendengar apa yg dikatakan Momoko. "kumohon, aku meminta padamu, jangan membunuhnya!!" seru Momoko lalu menunduk.


Saionji menyuruh Momoko untuk melakukan hal yg berguna untuk hidupnya, bukannya mengurusi hidup orang lain. Momoko menjawab dengan kata maaf, ia dengan sengaja merampas tas Saionji dan mengambil beberapa kawat didalamnya.

(kawat yg diambil Momoko adalah kawat tembaga yg sama persis seperti yg ada dialat yg dipakai untuk menjatuhkan lampu diruang interview)

"kau merangkai alat itu dengan ini, kan?" tanya Momoko.
"kenapa ada sampah didalam tasku?" tanya Saionji tak mengerti.
"apa? kau tidak tau?" tanya Momoko lagi.
"kau... apakah kau adalah salah satu kaki tangan Negishi?" tanya Saionji balik. Momoko menggelengkan kepala. "apa kau mengancamku?" tanyaSaionji lagi.
"kau salah paham!!" teriak Momoko ketakutan. ia lalu melarikan diri dari Saionji.

Saionji menyuruh para pengawalnya untuk mengejar Momoko dan menangkapnya.


Shotaro yg melihat Momoko berlarian, memanggil Momoko dan mengajaknya untuk berlari kebawah gedung.

"apa yg kau lakukan?" tanya Shotaro kesal karena Momoko sangat ceroboh.
"Saionji Ranko bukanlah tersangkanya!" jawab Momoko ngos-ngosan.
"apa? teriak Shotaro tak percaya.
"tapi... siapa?" keluh Momoko putus asa.


tanpa sengaja mereka mendengar suara seseorang sedang berbicara. Momoko dan Shotaro diam-diam menuju ketempat suara itu berasl. dan ternyata, itu adalah suara Kayo yg sedang berbicara dengan Fujii. mereka sedang membicarakan Saionji dan Ranko. Shotaro dan Momoko kaget melihat Kayo dan Fujii bersama.


dikantor, staff Little Angle menonton acara interview yg sudah dimulai melalui acara televisi.

Negishi mengucapkan kata sambutan untuk para wartawan yg hadir. Kayo berdiri dibelakang para wartawan menyaksikan acara interview dari jauh. Saionji juga ada disitu, ia berdiri tidak jauh dari Kayo.

Saionji yg tampak mencurigakan, mengambil sesuatu dari balik blazzernya. dan ternyata.. itu hanyalah sebuah Kipas tangan.


Kayo menatap Negishi tajam. ia mengambil sesuatu dari dalam tasnya. dia mengambil sebuah alat semacam remote kontrol.

Kayo menekan salah satu tombol untuk mengaktifkan alat yg sudah dipasangnya diatas lampu. saat Negishi berdiri dari duduknya untuk menjelaskan kasus korupsi yg menyangkutnya, Kayo menekan tombol satunya diremote kontrolnya. akan tetapi tidak ada satupun yang terjadi.

ia menekan-nekan remote kontrol itu, dan alat jebakan untuk membunuh Negishi tidak jatuh. Kayo tampak kebingungan.


Momoko tiba-tiba memegang lengan Kayo.

"membunuh seseorang itu salah... apapun alasannya" ucap Momoko pada Kayo.

Kayo terkejut melihat Momoko. saat ia beranjak pergi dari ruang pers conference, Shotaro menghadang Kayo. ia menunjukkan kabel tembaga yg telah diambilnya dari alat yg digunakan untuk menjatuhkan lampu.

"kita memergoki kau bertemu diam-diam dengan Fujii-san. konferensi ini dilakukan Negishi Sayuri untuk mendapatkan simpati dari seluruh dunia. dan yg merencanakan semuanya adalah kau, kan?" ucap Momoko.


FLASHBACK

Momoko dan Shotaro mendengarkan pembicaraan antara Kayo dan Fujii tadi mengenai negishi.

Kayo : "kau tidak perlu khawatir... aku sudah merencanakan konferensi ini matang-matang, Negishi dan Saionji kedua-duanya dengan pasti akan jatuh terpuruk."


Fujii : "saat konferensi, lampu akan jatuh.. Negishi yg terluka akan memiliki seseorang yg membantu hidupnya.. media masa akan melakukan investigasi dan pasti merekam semua untuk dukungan dari seluruh dunia. dan kecurigaan yang tadinya jatuh pada negishi, akan berputar dan jatuh menimpa Saionji. tetapi, jika Negishi benar-benar mendapat simpati, dan memperoleh kembali ketenaran, apa yg akan kau lakukan?"

Kayo : "tidak masalah.. aku sudah mempunyai rencana mengejutkan!!"

Fuji menanyakan kejutan apa yg telah direncanakan Kayo, ia sedikit menggoda kayo dengan seakan-akan akan merangkul Kayo. tapi Kayo menghindar dan berjalan pergi meninggalkan Fujii.


"kerjasamalah denganku mulai sekarang... aku akan mengambil alih orang yg memiliki hak pilih Sayuri" seru Kayo pada Fujii.

FLASHBACK END

Momoko tidak bisa mempercayai kalau Kayo mempunyai rencana untuk membunuh.

"aku tidak berpikir kalau aku salah, karena aku adalah tipe wanita yg tidak bisa diam saja melihat kejahatan yg tak terampunkan. aku seseorang yg sederhana yg menuntun keadilan untuk diriku sendiri." ucap Kayo.
"jangan mengatakan hal seperti itu. ini tidak hanya menyangkut hal politik, kan? kau ingin bertukar tempat dengan Negishi, bukankah begitu?"  seru Shotaro.
"kau salah!! aku hanya ingin politik kembali untuk menolong yg lemah dan kembali keawal seperti yg diinginkan." seru Kayo.
"jika kau menginginkan hal seperti itu, seharusnya kau tidak membicarakan tentang apa yg kau percaya dan berusaha untuk membunuh Negishi." ucap Momoko menasehati.


salah satu wartawan menanyakan pada Negishi mengenai uang yg seharusnya tidak masuk ke management Negishi. Neghisi tampak kebingungan tidak bisa menjawab pertanyaan itu. para wartawan mendesak Negishi untuk mengaku saja dan mengatakan yg sebenarnya. tapi yg ada, Negishi tidak mengaku, ia berteriak tidak tau apa-apa.

"semua yg dikatakan wanita itu adalah bohong!!" teriak Kayo tiba-tiba.

Semua mata spontan tertuju pada Kayo.


"Negishi Sayuri.... mengambil uang itu!!" seru Kayo tegas. Negishi terkejut dengan apa yg dikatakan Kayo, ia tidak menyangka Kayo membongkar kedoknya.

"aku adalah seseorang yg bodoh yg mengkuti Negishi. dari sekolah menengah, aku mempunyai pemikiran yg lebih kuat... untuk ingin menjadi lebih baik dan melindungi yg lemah. itu adalah mimpiku. tetapi, Negishi telah menjadi kekasih Fujii. mereka pergi keluar negeri bersenang-senang. dan orang yg meriset dan mendokummentasikan semua adalah aku!! kau merebut mimpiku dan mendapat apa yg kau inginkan!!" omel Kayo.
"iyu bohong!!" seru Negishi.
"itu bukan kebohongan!! saat itu, kau yg mengusulkan!!" teriak Kayo kesal.


FLASHBACK

Negishi merencanakan pada Kayo untuk menjatuhkan lampu dikepalanya. sehingga semua akan berpihak padanya dan mengucilkan Saionji. Negishi percaya kalau dia akan mendapatkan kembali popularitasnya. Kayo tidak menyetujui rencana konyol Negishi. Kayo memikirkan negishi untuk bertanggung jawab atas Kotaki yg diperdayanya begitupun dengan para orang tua yg lain. akan tetapi Negishi lupa siapa itu Kotaki.


Kayo menjelaskan bahwa Kotaki adalah suporter setia Negishi. Negishi hanya berkomentar pada Kayo untuk tidak perlu mementingkan para orang tua itu. Kayo kesal dengan sikap Negishi. ia memohon pada Negishi untuk tidak mengambil uang yg menjadi Hak para orang tua. tapi Negishi tidak peduli dengan apa yg dikatakan Kayo.


"kau butuh uang untuk menjadi terkenal, bukankah begitu? aku merubah hidupku dengan lencana ini, aku berniat untuk melihat seberapa banyak aku bisa melangkah. semua harus kau lakukan adalah tetap diam dan membantuku" seru Negishi angkuh. ia lalu pergi meninggalkan Kayo.

FLASHBACK END

Negishi mengatakan pada semua wartawan kalau yg diceritakan Kayo adalah bohong. mereka akhirnya bertengkar dengan beradu mulut. Negishi kesal karena Kayo membongkar semua rahasianya. ia menarik Negishi untuk keluar ruang pers conference. tapi yg ada mereka malah saling tarik menarik.


"Hirashima Kayo mengakui mengenai perrcobaan pembunuhan, Negishi dan Fujii akan ditangkap atas penipuan, sebab dia mempunyai affair dengan Fujii, itu bisa saja untuk menyulitkan Saionji lanjut ke politik" ucap Yokouichi pada Shotaro.


Momoko memanggil dan menghentikan Kayo yg akan dibawa kekantor polisi. Momoko menghampirinya serta memberikan foto dan surat milik Kotaki yg disimpannya. Momoko mengatakan Kotaki menulisnya untuk Kayo sebelum ia meninggal.


ISI SURAT : 

aku sangat senang mengetahui Kayo-san sangat khawatir padaku.
terima kasih untuk segalanya.
dengan langkahmu yg cepat, jalan kaki menjadi sangat menyenagkan.
ketika aku melakukan kerja yg berat, kau akan memarahiku.
suatu hari kau akan menjadi seorang politisi dan berbahagialah.
itu yang ku pikirkan.
kumohon bekerja keras untuk menjadikan Jepang lebih baik.

Kayo menangis membaca surat itu. ia menatap foto dirinya bersama Kotaki. Kayo menangis sedih.


polisi juga menggiring Negishi untuk dibawa kekantor polisi.

"Negishi Sayuri, kau juga salah.. rencanamu sangat berbahaya! dan itu bisa membunuh dirimu sendiri, jadi kau menyuruh Kayo untuk melakukannya. karena kau mempercayainya, kan?" ucap Momoko.

Negishi dan Kayo saling menatap tajam. Kayo memalingkan wajahnya dan berjalan pergi, namun Negishi memanggilnya.

Kayu berhenti tanpa menoleh ke Negishi. ia menghela nafas lalu berjalan pergi. Negishi sedih melihat Kayo, ia menyesal dengan apa yg ia lakukan.


Momoko sedih dan menangis melihat Kayo. Shotaro memperhatikannya dari jauh.


Shotaro dan Momoko jalan kemobil untuk pulang.

"persahabatan wanita, seperti kondom, benarkan?" ucap Shotaro.
"suatu hari... suatu hari aku berharap bisa melupakan mereka semua." seru Momoko tegas. "dan dugaan yg ingin kukatakan... bisakah kau berhenti dengan lelucon sex mu?" lanjut Momoko. ia kesal mendengar lagi kata-kata jorok yg keluar dari mulut Shotaro mengenai kondom yg sudah pernah ia dengar sebelumnya.


tiba-tiba Hina menepuk bahu momoko dari belakang. Hina memakai pakaian kimono.

Hina berseru senang akhirnya bisa menemukan Momoko. Momoko berteriak kesal karena harus pergi untuk kerja part time dilosmen dengan Hina, tapi ia mempunyai alasan untuk meninggalkan Shotaro.


Shotaro mencegah Momoko karena ada pekerjaan lain yg harus dikerjakan.

Momoko mengingatkan Shotaro kalau ia pernah mengatakan padanya untuk melakukan apa yg Hina minta.

Momoko tetap pergi bersama Hina dan tidak memperdulikan Shotaro. ia lari meninggalkan Shotaro.

Shotaro meneriaki Momoko dengan kesal karena dia belum selesai bercerita mengenai persahabatan antara wanita.

Momoko menghentikan langkahnya dan meneriaki Shotaro.

"Shotaro-san!! kau menyebalkan!!" ejek Momoko lalu menjulurkan lidahnya.

Shotaro berteriak marah..


Bersambung.....

preview ep 4




1 comment:

  1. Bagus critanyaaa.... Terangkum dlm 1 episod.... Tapiiiiiiiiii sayang gambar ny...... Hehe makasih yaaaaaa dah bikin recap nya....

    ReplyDelete