April 23, 2015

SINOPSIS ONE SUNNY DAY EPISODE 4

Dilarang meng-COPAS SEMUA ARTIKEL yang ada didalam blog ini!!! tolong hargailah kerja keras penulis!!!


==== EPISODE 4 ====

Setelah bangun pagi, Kim Ji segera menuju ke kamar mandi. saat membuka pintu kamar mandi dan melihat Ji Ho berada didalam kamar mandi, Kim Ji spontan berteriak.

Kim : "Ibu!!!" teriaknya.

kemudian Kim Ji segera menutup pintu.


Kim Ji : "Oh, Maafkan aku! aku tidak tahu kalau ada orang di dalam. sungguh, aku tidak tahu. aku hanya membuka pintunya. aku sungguh tidak melihat apapun." ucapnya gugup.

Kim Ji yang terkejut sekaligus bingung, berlari menuju ke kamar seraya berteriak keras, "Ah~ bagaimana ini, aku melihat semuanya!".


tak lama kemudian Ji Ho keluar dari kamar mandi dan juga tampak bingung dan malu. dia memeriksa pintu kamar mandi dan baru tahu kalau pintunya itu rusak.

Nenek Jang Mi tiba-tiba muncul membuat Ji Ho kaget. Nenek bilang, kalau pintu kamar mandi rusak.

Nenek : "Menantuku bilang dia akan memperbaikinya. tapi dia mungkin baru akan datang kesini jika aku sudah mati. aigoo..." keluhnya.

Ji Ho yang malu, segera pergi kekamar.


Ji Ho dan Kim Ji bersiap untuk pergi. dan tampak terlihat jelas kalau mereka sama-sama canggung dan malu karena insiden tadi. kejadian tadi membuat mereka berdua salah tingkah.


Ji Ho pergi ke bank untuk membuat kartu kredit. sedangkan Kim Ji pergi untuk menyewa ponsel.


Ji Ho dan Kim Ji menjalankan pekerjaan mereka masing-masing. Ji Ho pergi survei tempat untuk festifal sedangkan Kim Ji pergi untuk merevisi tempat wisata yang ada dibuku.

tanpa mereka berdua sadari, mereka ternyata pergi ke tempat yang sama.

saat melewati sebuah papan yang tergantung ditembok, Ji Ho berhenti sejenak untuk membacanya.

[Belajar melepaskan, akan memberikan kebahagiaan]

setelah membaca, Ji Ho membenarkan papan itu yang terlihat miring.


tak berapa lama kemudian, Kim Ji juga berdiri di tempat yang sama seperti Ji Ho tadi dan membaca sebuah papan yang terdapat tulisan.

[Keajaiban itu seperti cinta, membutuhkan keberanian untuk mendapatkannya]

melihat papan itu miring, Kim Ji membenarkan letaknya.


Ji Ho dan Kim Ji berjalan ditempat yang sama hanya saja diwaktu yang berbeda. tapi tampak terlihat kalau mereka berjalan beriringan, seakan berjalan bersama.


Ji Ho duduk untuk beristirahat sambil memperhatikan ponselnya. tidak jauh dari tempat Ji Ho berada, Kim Ji sedang asik berteleponan dengan temannya.

saat melihat Ji Ho dari kejauhan, Kim Ji langsung menghentikan langkahnya.

Kim Ji : "Oh, itu dia!" serunya ditelepon. "Kami menginap ditempat yang sama. ya, benar si "pria 500 won" Ah~ tidak, aku akan berpura-pura tidak mengenalnya. kemarin, aku mengikutinya seharian." ucapnya ditelepon.


saat Ji Ho menoleh, Kim Ji segera bersembunyi. dia bilang pada temannya ditelepon, jika dia melakukan hal seperti kemarin (mengikuti Ji Ho), maka Ji Ho pasti akan merasa terganggu.


Ji Ho pergi kesebuah kedai untuk makan. setelah selesai makan dan akan membayar, dia bingung karena pelayan dikedai bilang kalau makanannya tadi sudah dibayar.

Ji Ho : "Tapi aku belum bayar.." serunya.

Pelayang : "Bukankah anda memesan kimbab? ini sudah dibayar." ucapnya.

Ji Ho bingung dengan apa yang terjadi. dia merasa belum membayar, tapi pelayan bilang makanannya sudah dibayar.


saat Ji Ho keluar dari kedai, dia kaget melihat Kim Ji duduk tidak jauh dari kedai dan tersenyum padanya.

melihat Kim Ji ada disitu, Ji Ho bisa menebak kalau Kim Ji -lah yang sudah membayar makanannya.


Ji Ho berterima kasih pada Kim Ji untuk makanannya yang sudah dibayar. Ia lalu tanya, kenapa Kim Ji membayar makanannya?

Kim Ji : "Kupikir kau merasa tidak nyaman denganku karena kejadian tadi pagi." ucapnya pelan.

Ji Ho diam saja, Ia beranjak pergi. Kim Ji mengikuti Ji Ho.


Kim Ji membela diri kalau tadi pagi, dia tidak melihat apapun. Kim Ji kemudian tersenyum. dia bilang pada Ji Ho, seharusnya Ji Ho membalikkan tubuhnya sewaktu dia membuka pintu tadi.

setelah mengatakan itu, Kim Ji sadar kalau kata-katanya sedikit vulgar. dia langsung menunduk kesal pada dirinya.

Kim Ji : "Aish~ kenapa aku mengatakan itu!" keluhnya. "Walaupun begitu, saat kau membalikkan tubuhmu, dan kau melihatku masih membuka pintu, itu bukan karena aku terlalu fokus melihatmu.." serunya pada Ji Ho.

lagi-lagi Kim Ji baru sadar kalau ucapannya vulgar. Ia mengeluh lagi, "Melihatnya... ish..?"

Ji Ho sedari tadi diam saja. dia tampak tidak berminat dengan ocehan Kim Ji.


Kim Ji membela diri kalau dia juga kaget karena kejadian tadi.

Kim Ji : "Jadi, kau tidak perlu malu, karena kau memiliki tubuh yang bagus." ucapnya dengan ceria.

Kim Ji langsung terdiam karena melakukan kesalahan lagi dengan ocehannya. Kim Ji berusaha untuk meralat ucapannya agar Ji Ho tidak berpikiran aneh padanya.

Kim Ji : "Eh~ bukan, maksudku.. aku tidak bermaksud melihat badanmu." serunya.

melihat Ji Ho yang diam saja dengan raut wajah yang tampak kesal, Kim Ji langsung menutup mulutnya. terlebih lagi Ji Ho menatapnya tajam.

Kim Ji : "Kalau begitu, selamat bekerja.. sampai jumpa di penginapan." ucapnya pelan.

Ji Ho : "Ya!" sahutnya dingin kemudian pergi.


setelah Ji Ho pergi, Kim Ji memaki dirinya sendiri. dia berjanji akan menjahit mulutnya sampai rapat setelah kembali ke seoul nanti.

tanpa Kim Ji sadari, Ji Ho berbalik arah dan berjlan dibelakangnya. bahkan Ji Ho bisa mendengar apa yang Kim Ji keluhkan.

Kim Ji : "Aku bukanlah wanita psyco.., tapi, dia mungkin berpikir, jika menunjukkan tubuhnya maka aku akan mentraktirnya." omelnya kesal.


Ji Ho mempercepat langkahnya melewati Kim Ji begitu saja. mengetahui Ji Ho melewatinya, Kim Ji langsung berseru terkejut. spontan Kim Ji langsung menutup mulutnya.

tanpa sepengetahuan Kim Ji, Ji Ho menertawainya.

Kim Ji : "Ibu!! aku pasti benar-benar terlihat seperti wanita yang berpikiran kotor." gerutunya lemas.


Ji Ho melanjutkan pekerjaannya men-survei tempat untuk festial. saat melewati sebuah jalan setapak, terdapat sepasang kekasih yang sedang bertengkar dijalan itu.

(sepasang kekasih itu, yang jadi cowoknya adalah Lee Jong Hyun. kita sebut dengan nama aslinya)

Jong Hyun marah, mengetahui kekasihnya itu mengajaknya pergi kehutan.

Jong Hyun : "Sebenarnya, apa yang mau kau lihat disini? tidak ada apa-apa disini. bukankah ditempat tinggalmu juga banyak pohon?" keluhnya.

pacar Jong Hyun balik marah, dia tanya, apa tujuan mereka datang ke Jeju hanya untuk terus-terusan berada dikamar?

Jong Hyun menyahut, tujuan mereka Ke Jeju adalah untuk refreshing. jadi seharusnya mereka beristirahat.

pacar Ji Ho mengamuk, jika tujuan mereka hanya tidur, kenapa harus jauh-jauh pergi ke Jeju. Jong Hyun mengelak disalahkan. dia balik menyalahkan pacarnya yang memaksa pergi ke Jeju.

pacar Jong Hyun berteriak pada Jong Hyun untuk bertanya pada seseorang, siapa diantara mereka yang harus disalahkan.

Ji Ho yang berjalan dibelakang mereka, mendengar semua pertengkaran mereka.

Pacar Jong Hyun : "Sejak hari pertama kita sampai, apakah kau menemukan orang yang sepertimu? yang hanya beristirahat dikamarnya dan menonton TV sepanjang hari? cepat tanya pada seseorang!" amuknya.


saat mereka menoleh kebelakang, sepasang kekasih itu kaget melihat Ji Ho berdiri dibelakang mereka.

Ji Ho : "Permisi, bisa saya lewat.." serunya.

Jong Hyung mengangguk pada Ji Ho, lalu dia memberikan jalan pada Ji Ho untuk lewat.


setelah itu, Jong Hyun mengalah pada pacarnya. dia tanya pada pacarnya itu, mau pergi kemana selanjutnya? dia bersedia ikut kemanapun pacarnya itu pergi.

Pacar Jong Hyun mengajak pergi kepantai. Jong Hyun kembali mengomel lagi, "Kenapa harus kepantai?". mereka berdua kembali bertengkar.


Ji Ho duduk beristirahat ditengah hutan sendirian. saat akan mengambil ponsel disakunya, tanpa sengaja kalung milik mantan kekasihnya yang dulu terjatuh. melihat kalung itu, raut wajah Ji Ho berubah sedih.


== FLASHBACK ==

Ji Ho dan mantan kekasihnya bertemu didepan rumah mantan kekasihnya itu.

Mantan Kekasih Ji Ho : "Kau mengerti kan, aku berusaha untuk tidak menjawab teleponmu. tapi tanpa sadar, aku ternyata tetap menjawab teleponmu. seharusnya aku tidak keluar sekalipun kau menungguku. tapi, kelemahanku adalah aku tetap saja menemuimu. hanya ini yang bisa kulakukan. karena, sudah tidak ada lagi yang bisa kulakukan untukmu. aku tidak bisa pergi begitu saja. tidak mungkin menemukan pekerjaan baru dan pindah dalam waktu singkat. jadi, aku tidak bisa begitu saja hilang dari hidupmu. yang bisa kulakukan adalah aku akan berusaha untuk tidak menjawab teleponmu lagi. dan berapa lamanya kau menungguku, aku tidak akan pernah menemuimu. hanya ini yang bisa kulakukan. jadi, kumohon, tolonglah aku. jika suatu hari nanti kau melihatku menangis, bahkan jika aku terjatuh di jalan. berpura-puralah tidak mengenalku. aku mohon padamu." ucapnya sedih.

Ji Ho hanya diam saja mendengar semuanya dengan raut wajah sedih.


== FLASHBACK END ==

Ji Ho mengambil kalung itu yang terjatuh lalu menoleh ke tempat sampah yang terletak disampingnya.

Ji Ho berpikir untuk membuang kalung itu, tapi dia tak sanggup. Ji Ho menggenggam kalung itu, lalu memasukkannya lagi kesakunya.

tiba-tiba hujan turun deras. Ji Ho segera pergi dari hutan.


Kim Ji berteduh dihalte menunggu hujan sedikit reda untuk kembali kepenginapan.

tak berapa lama kemudian, sebuah bus datang dan Ji Ho turun dari bus itu.

saat melihat Ji Ho turun dari bus, Kim Ji langsung beranjak dari duduknya karena terkejut.

Ji Ho juga terkejut melihat Kim Ji berada dihalte.


Bersambung..

Indo sub by aidenia

1 comment: