Dilarang meng-COPAS SEMUA ARTIKEL yang ada didalam blog ini!!! tolong hargailah kerja keras penulis!!!
Ji Ho dan Kim Ji kembali ke penginapan. kali ini Ji Ho yang menyetir, bukan Kim Ji. tiba-tiba Kim Ji memeluk Ji Ho karena takut jatuh jatuh. awalnya Ji Ho kaget, tapi dia membiarkan Kim Ji memeluknya.
sesampainya dipenginapan, mereka berdua tidak bisa tidur karena memikirkan satu sama lain.
Flashback : saat Kim Ji mengungkapkan perasaannya pada Ji Ho, Ji Ho diam saja tidak mengatakan apapun dan hanya tersenyum kecil.
(ini karena Ji Ho tidak tau apa arti dari kata yang dikatakan Kim Ji)
ke esokan paginya, mereka berpapasan didekat kamar mandi dan terlihat saling canggung.
Ji Ho membuka suara dengan bertanya pada Kim Ji, apa dia mau pergi ke kantor polisi bersamanya?
Kim Ji : "Hah?" serunya tak mengerti.
Ji Ho dan Kim Ji pergi ke kantor polisi bersama. Ji Ho memberikan bingkisan 1 kardus ramen kepada kedua polisi yang pernah membantunya.
Hyun Jun bilang kepada Ji Ho dan Kim Ji, mereka tidak perlu membeli ramen untuk bingkisan ucapan terima kasih. seharusnya, mereka membelikan mereka daging.
Hyun Jun : "Coba pikirkan! datang kemari, kalian berdua sebenarnya tidak kehilangan apapun. sekalipun kalian kehilangan sesuatu, tapi kalian telah mendapatkan sesuatu yang baru yang lebih berarti." ucapnya kemudian tersenyum malu.
Ji Ho dan Kim Ji saling menatap.
Hyun Jun juga bilang, kalau mereka berdua terlihat serasi bersama-sama.
Kim Ji : "Ah~ ini tidak seperti itu, kami hanya.."
Hyun Jun : "Aku baru saja gagal dan sedikit terlambat. tapi setelah bertemu mereka berdua, aku merasa lebih baik." ucapnya memotong ucapan Kim Ji.
Hyun Jun menarik tangan Ji Ho untuk berpegangan dengan tangan Kim Ji seraya bilang, "Pegang tangannya!". hal itu membuat Kim Ji terkejut.
Hyun Jun : "Jangan pernah melepaskan tangannya. saling mencintai satu-sama lain untuk waktu yang lama." serunya pada Ji Ho.
Kim Ji dan Ji Ho saling menatap dan sedikit canggung.
Hyun Jun : "Kembalilah ke Jeju lagi saat kalian honeymoon. mengerti?" serunya.
Hyun Jun dan rekannya tersenyum pada mereka.
saat Ji Ho melepaskan tangan Kim Ji, Hyun Jun kembali memintanya untuk menggenggam erat tangan Kim Ji.
Hyun Jun berbisik-bisik dengan temannya lalu bilang kalau mereka berdua tampak serasi.
setelah dari kantor polisi, Kim Ji mengajak Ji Ho untuk pergi ke toko bunga. Kim Ji berencana membelikan seikat bunga untuk Nenek Jang Mi.
Kim Ji : "Wa~ mereka sangat cantik! baunya sangat harum.." serunya kagum.
tak lama kemudian seorang pria yang wajahnya mirip Hyun Jun, menghampiri mereka seraya menyodorkan seikat bunga.
Hyun Jun : "Sekarang ini, sangat sulit menemukan pria yang membelikan bunga untuk kekasihnya. ditambah lagi, bunga sangat mahal." ucapnya.
Kim Ji dan Ji Ho diam dan canggung. Hyun Jun menyenggol Kim Ji seraya bilang, "Kekasihmu keren sekali."
Kim Ji hanya tersenyum malu seraya mengangguk.
Hyun Jun : "Ah~ aku sangat yakin akan terjual banyak hari ini." serunya ceria.
Kim Ji : "Terima kasih." ucapnya pada Hyun Jun.
Ji Ho menyerahkan bunga yang dipegangnya pada Kim Ji. Hyun Jun langsung memberikan tepuk tangan yang meriah untuk mereka berdua.
hujan turun lagi membasahi Jeju. saat ini, Ji Ho sedang mengantar Kim Ji ke halte. hari ini Kim Ji berencana untuk kembali ke Seoul.
sesampainya dihalte dan menunggu bus tiba, tampak terlihat Ji Ho dan Kim Ji sedang bingung. mereka tidak tahu harus mengatakan apa satu-sama lain.
Kim Ji menoleh pada Ji Ho lalu berterima kasih untuk semuanya.
Ji Ho : "Tidak apa-apa, aku yang seharusnya yang berterima kasih." sahutnya.
mereka berdua kembali terdiam.
tak lama kemudian bus yang ditunggu Kim Ji datang. dia memberitahu Ji Ho kalau busnya sudah datang.
Kim Ji : "Kalau begitu, aku harap kau menikmati pekerjaanmu." ucapnya.
saat Ji Ho akan membantu Kim Ji membawakan kopernya, Kim Ji menolak. "Tidak perluu, aku bisa melakukannya sendiri. kau bisa pergi sekarang". kemudian Kim Ji melambaikan tangan pada Ji Ho.
bus mulai berjalan pergi, Ji Ho juga melangkah untuk kembali kepenginapan.
tapi tiba-tiba bus berhenti tidak jauh dari halte. Kim Ji turun dari bus kemudian berteriak pada Ji Ho, "Tunggu sebentar!"
Ji Ho berbalik dan kaget melihat Kim Ji turun dari bus. Kim Ji segera berlari menghampiri Ji Ho.
Kim Ji berdiri berdekatan dengan Ji Ho dibawah satu payung, mereka saling memandang untuk beberapa saat.
dengan gugup Kim Ji bilang pada Ji Ho, ada sesuatu yang ingin dia katakan.
Kim Ji : "Sebenarnya, tidak ada banyak hal yang akan kukatakan, tapi, tetap saja, aku harus.. tidak! aku lebih baik tidak mengatakan apapun." serunya.
Kim Ji bilang, dia seharusnya mengucapkan terima kasih dan memberi Ji Ho kartu namanya, atau berusaha membuat beberapa alasan untuk mendapatkan kartu nama Ji Ho. Kim Ji selalu memikirkan tentang itu. tapi dia sadar, bahwa dia seharusnya tidak melakukan hal seperti itu.
Kim Ji : "Aku pasti.. akan merindukanmu. tapi, kau tidak pernah memikirkan aku. jika aku memberimu kartu namaku, itu akan seperti aku memaksamu untuk menghubungiku. jika ada kesempatan, jika suatu hari kita bertemu dijalan, aku takut, bahwa nanti kita berpura-pura pernah saling mengenal atau kita akan merasa aneh. tapi jika kita melakukan perpisahan seperti ini, suatu hari jika kita bertemu lagi, kita tidak akan canggung untuk bertemu lagi. kau setuju, kan?" ucapnya.
Ji Ho diam saja menatap Kim Ji yang tersenyum manis padanya.
Suara Hati Kim Ji : "Jika suatu hari aku melihat poster konser dijalan, ketika melihat seseorang menumpahkan kopi, dan melihat obat flu di apotek, saat aku melihat seseorang mengendarai scooter, dan ketika aku melihat lampu merah dari ponsel yang sedang dicharge, semua kejadian itu, akan membuatku merindukanmu. jika kita bertemu lagi, aku mungkin sangat senang dan tidak sanggup untuk bernafas. tapi, jika kita tidak pernah bertemu lagi, tidak apa-apa, karena kenangan yang indah ini tidak akan pernah hilang. dan kenangan yang indah ini, adalah hadiah terindah yang harus kusyukuri yang pernah terjadi dalam hidupku. terima kasih banyak."
Ji Ho duduk dihalte sendirian, mengingat hal tentang Kim Ji lalu tersenyum sendiri.
sepasang kekasih pergi ke hutan lindung dan membaca tulisan dipapan yang pernah dibaca oleh Kim Ji.
[(Dialek Jeju) aku ingin bersamamu sedikit lebih lama]
dipenginapan San Diego, Jae sook menghampiri dua orang pria lalu bertanya pada mereka, apa mereka ingin diramal hal percintaan dengan kartu tarot?
Jae Sook : "Aku mengunjungi peramal yang terkenal, peramalmya terkenal sekali." ucapnya ceria.
tapi kedua pria itu tidak menghiraukan Jae Sook.
Jong Hyun dan pacarnya sedang jalan-jalan. seperti biasa, Jong Hyun terus mengomel dan memprotes. hingga kekasihnya mengeluh dia merasa akan gila karena Jong Hyun.
Pacar Jong Hyun : "Bagaimana bisa seorang anak kecil memakimu? jika kau terus seperti ini, bagaimana nanti kau membesarkan anak-anakmu dengan baik? meminta strawberry kepada anak kecil, tapi dengan alasan yang tak masuk akal bilang mereka akan memukulmu, sampai takutnya kau sampai tidak bisa berkata-kata." omelnya.
Jong Hyun : "Apa kau ingin memiliki anak dariku?" tanyanya.
Pacar Jong Hyun menyahut, "Tentu saja. lalu, apa kau ingin aku memiliki anak dari pria lain?".
Jong Hyun : "Aigoo.., gadis ini.. ayo! kalau begitu, lahirkan anakku hari ini.." serunya.
Hyun Jun dan rekannya, menikmati ramen yang dihadiahkan Ji Ho dan Kim Ji.
sedangkan Ji Ho, berpamitan pada Nenek Jang Mi.
Nenek : "Setelah para tetua meninggal, aku tidak ingin sendirian, dan tidak ingin melakukan apapun lagi. aku masih ingin memelihat pemuda-pemudi yang bersemangat, jadi aku membangun penginapan ini. tapi, setelah memilikinya, ini bukanlah sesuatu yang memberikanku kesempatan untuk bertemu siapapun. ini adalah sesuatu yang membuatku berpisah dengan seseorang." ucapnya sedih.
Ji Ho memeluk Nenek dengan sayang. kemudian Nenek memberikan Ji Ho sekantong jeruk sebelum Ji Ho pergi.
Nenek meletakkan bunga yang Kim Ji dan Ji Ho beli diruang tamu. bunga itu diletakkan divas bunga didekat oto keluarga Nenek Jang Mi. ini berarti Nenek Jang Mi juga akan merindukan mereka seperti halnya merindukan anaknya sendiri.
dipinggir pantai, tampak terlihat jelas bahwa Ji Ho sudah membuang kalung kenangannya dengan Hye Joo.
Kim Ji duduk disuatu tempat lalu tersenyum..
Ji Ho juga duduk disuatu tempat, dia juga tersenyum..
dan terlihat mereka seakan-akan duduk ditempat yang sama, saling memandang dan tersenyum.
gambar mereka terlihat jelas disebuah kartu tarot..
Bersambung...
==== EPISODE 8 ====
Ji Ho dan Kim Ji kembali ke penginapan. kali ini Ji Ho yang menyetir, bukan Kim Ji. tiba-tiba Kim Ji memeluk Ji Ho karena takut jatuh jatuh. awalnya Ji Ho kaget, tapi dia membiarkan Kim Ji memeluknya.
sesampainya dipenginapan, mereka berdua tidak bisa tidur karena memikirkan satu sama lain.
Flashback : saat Kim Ji mengungkapkan perasaannya pada Ji Ho, Ji Ho diam saja tidak mengatakan apapun dan hanya tersenyum kecil.
(ini karena Ji Ho tidak tau apa arti dari kata yang dikatakan Kim Ji)
ke esokan paginya, mereka berpapasan didekat kamar mandi dan terlihat saling canggung.
Ji Ho membuka suara dengan bertanya pada Kim Ji, apa dia mau pergi ke kantor polisi bersamanya?
Kim Ji : "Hah?" serunya tak mengerti.
Ji Ho dan Kim Ji pergi ke kantor polisi bersama. Ji Ho memberikan bingkisan 1 kardus ramen kepada kedua polisi yang pernah membantunya.
Hyun Jun bilang kepada Ji Ho dan Kim Ji, mereka tidak perlu membeli ramen untuk bingkisan ucapan terima kasih. seharusnya, mereka membelikan mereka daging.
Hyun Jun : "Coba pikirkan! datang kemari, kalian berdua sebenarnya tidak kehilangan apapun. sekalipun kalian kehilangan sesuatu, tapi kalian telah mendapatkan sesuatu yang baru yang lebih berarti." ucapnya kemudian tersenyum malu.
Ji Ho dan Kim Ji saling menatap.
Hyun Jun juga bilang, kalau mereka berdua terlihat serasi bersama-sama.
Kim Ji : "Ah~ ini tidak seperti itu, kami hanya.."
Hyun Jun : "Aku baru saja gagal dan sedikit terlambat. tapi setelah bertemu mereka berdua, aku merasa lebih baik." ucapnya memotong ucapan Kim Ji.
Hyun Jun menarik tangan Ji Ho untuk berpegangan dengan tangan Kim Ji seraya bilang, "Pegang tangannya!". hal itu membuat Kim Ji terkejut.
Hyun Jun : "Jangan pernah melepaskan tangannya. saling mencintai satu-sama lain untuk waktu yang lama." serunya pada Ji Ho.
Kim Ji dan Ji Ho saling menatap dan sedikit canggung.
Hyun Jun : "Kembalilah ke Jeju lagi saat kalian honeymoon. mengerti?" serunya.
Hyun Jun dan rekannya tersenyum pada mereka.
saat Ji Ho melepaskan tangan Kim Ji, Hyun Jun kembali memintanya untuk menggenggam erat tangan Kim Ji.
Hyun Jun berbisik-bisik dengan temannya lalu bilang kalau mereka berdua tampak serasi.
setelah dari kantor polisi, Kim Ji mengajak Ji Ho untuk pergi ke toko bunga. Kim Ji berencana membelikan seikat bunga untuk Nenek Jang Mi.
Kim Ji : "Wa~ mereka sangat cantik! baunya sangat harum.." serunya kagum.
tak lama kemudian seorang pria yang wajahnya mirip Hyun Jun, menghampiri mereka seraya menyodorkan seikat bunga.
Hyun Jun : "Sekarang ini, sangat sulit menemukan pria yang membelikan bunga untuk kekasihnya. ditambah lagi, bunga sangat mahal." ucapnya.
Kim Ji dan Ji Ho diam dan canggung. Hyun Jun menyenggol Kim Ji seraya bilang, "Kekasihmu keren sekali."
Kim Ji hanya tersenyum malu seraya mengangguk.
Hyun Jun : "Ah~ aku sangat yakin akan terjual banyak hari ini." serunya ceria.
Kim Ji : "Terima kasih." ucapnya pada Hyun Jun.
Ji Ho menyerahkan bunga yang dipegangnya pada Kim Ji. Hyun Jun langsung memberikan tepuk tangan yang meriah untuk mereka berdua.
hujan turun lagi membasahi Jeju. saat ini, Ji Ho sedang mengantar Kim Ji ke halte. hari ini Kim Ji berencana untuk kembali ke Seoul.
sesampainya dihalte dan menunggu bus tiba, tampak terlihat Ji Ho dan Kim Ji sedang bingung. mereka tidak tahu harus mengatakan apa satu-sama lain.
Kim Ji menoleh pada Ji Ho lalu berterima kasih untuk semuanya.
Ji Ho : "Tidak apa-apa, aku yang seharusnya yang berterima kasih." sahutnya.
mereka berdua kembali terdiam.
tak lama kemudian bus yang ditunggu Kim Ji datang. dia memberitahu Ji Ho kalau busnya sudah datang.
Kim Ji : "Kalau begitu, aku harap kau menikmati pekerjaanmu." ucapnya.
saat Ji Ho akan membantu Kim Ji membawakan kopernya, Kim Ji menolak. "Tidak perluu, aku bisa melakukannya sendiri. kau bisa pergi sekarang". kemudian Kim Ji melambaikan tangan pada Ji Ho.
bus mulai berjalan pergi, Ji Ho juga melangkah untuk kembali kepenginapan.
tapi tiba-tiba bus berhenti tidak jauh dari halte. Kim Ji turun dari bus kemudian berteriak pada Ji Ho, "Tunggu sebentar!"
Ji Ho berbalik dan kaget melihat Kim Ji turun dari bus. Kim Ji segera berlari menghampiri Ji Ho.
Kim Ji berdiri berdekatan dengan Ji Ho dibawah satu payung, mereka saling memandang untuk beberapa saat.
dengan gugup Kim Ji bilang pada Ji Ho, ada sesuatu yang ingin dia katakan.
Kim Ji : "Sebenarnya, tidak ada banyak hal yang akan kukatakan, tapi, tetap saja, aku harus.. tidak! aku lebih baik tidak mengatakan apapun." serunya.
Kim Ji bilang, dia seharusnya mengucapkan terima kasih dan memberi Ji Ho kartu namanya, atau berusaha membuat beberapa alasan untuk mendapatkan kartu nama Ji Ho. Kim Ji selalu memikirkan tentang itu. tapi dia sadar, bahwa dia seharusnya tidak melakukan hal seperti itu.
Kim Ji : "Aku pasti.. akan merindukanmu. tapi, kau tidak pernah memikirkan aku. jika aku memberimu kartu namaku, itu akan seperti aku memaksamu untuk menghubungiku. jika ada kesempatan, jika suatu hari kita bertemu dijalan, aku takut, bahwa nanti kita berpura-pura pernah saling mengenal atau kita akan merasa aneh. tapi jika kita melakukan perpisahan seperti ini, suatu hari jika kita bertemu lagi, kita tidak akan canggung untuk bertemu lagi. kau setuju, kan?" ucapnya.
Ji Ho diam saja menatap Kim Ji yang tersenyum manis padanya.
Suara Hati Kim Ji : "Jika suatu hari aku melihat poster konser dijalan, ketika melihat seseorang menumpahkan kopi, dan melihat obat flu di apotek, saat aku melihat seseorang mengendarai scooter, dan ketika aku melihat lampu merah dari ponsel yang sedang dicharge, semua kejadian itu, akan membuatku merindukanmu. jika kita bertemu lagi, aku mungkin sangat senang dan tidak sanggup untuk bernafas. tapi, jika kita tidak pernah bertemu lagi, tidak apa-apa, karena kenangan yang indah ini tidak akan pernah hilang. dan kenangan yang indah ini, adalah hadiah terindah yang harus kusyukuri yang pernah terjadi dalam hidupku. terima kasih banyak."
Ji Ho duduk dihalte sendirian, mengingat hal tentang Kim Ji lalu tersenyum sendiri.
sepasang kekasih pergi ke hutan lindung dan membaca tulisan dipapan yang pernah dibaca oleh Kim Ji.
[(Dialek Jeju) aku ingin bersamamu sedikit lebih lama]
dipenginapan San Diego, Jae sook menghampiri dua orang pria lalu bertanya pada mereka, apa mereka ingin diramal hal percintaan dengan kartu tarot?
Jae Sook : "Aku mengunjungi peramal yang terkenal, peramalmya terkenal sekali." ucapnya ceria.
tapi kedua pria itu tidak menghiraukan Jae Sook.
Jong Hyun dan pacarnya sedang jalan-jalan. seperti biasa, Jong Hyun terus mengomel dan memprotes. hingga kekasihnya mengeluh dia merasa akan gila karena Jong Hyun.
Pacar Jong Hyun : "Bagaimana bisa seorang anak kecil memakimu? jika kau terus seperti ini, bagaimana nanti kau membesarkan anak-anakmu dengan baik? meminta strawberry kepada anak kecil, tapi dengan alasan yang tak masuk akal bilang mereka akan memukulmu, sampai takutnya kau sampai tidak bisa berkata-kata." omelnya.
Jong Hyun : "Apa kau ingin memiliki anak dariku?" tanyanya.
Pacar Jong Hyun menyahut, "Tentu saja. lalu, apa kau ingin aku memiliki anak dari pria lain?".
Jong Hyun : "Aigoo.., gadis ini.. ayo! kalau begitu, lahirkan anakku hari ini.." serunya.
Hyun Jun dan rekannya, menikmati ramen yang dihadiahkan Ji Ho dan Kim Ji.
sedangkan Ji Ho, berpamitan pada Nenek Jang Mi.
Nenek : "Setelah para tetua meninggal, aku tidak ingin sendirian, dan tidak ingin melakukan apapun lagi. aku masih ingin memelihat pemuda-pemudi yang bersemangat, jadi aku membangun penginapan ini. tapi, setelah memilikinya, ini bukanlah sesuatu yang memberikanku kesempatan untuk bertemu siapapun. ini adalah sesuatu yang membuatku berpisah dengan seseorang." ucapnya sedih.
Ji Ho memeluk Nenek dengan sayang. kemudian Nenek memberikan Ji Ho sekantong jeruk sebelum Ji Ho pergi.
Nenek meletakkan bunga yang Kim Ji dan Ji Ho beli diruang tamu. bunga itu diletakkan divas bunga didekat oto keluarga Nenek Jang Mi. ini berarti Nenek Jang Mi juga akan merindukan mereka seperti halnya merindukan anaknya sendiri.
dipinggir pantai, tampak terlihat jelas bahwa Ji Ho sudah membuang kalung kenangannya dengan Hye Joo.
Kim Ji duduk disuatu tempat lalu tersenyum..
Ji Ho juga duduk disuatu tempat, dia juga tersenyum..
dan terlihat mereka seakan-akan duduk ditempat yang sama, saling memandang dan tersenyum.
gambar mereka terlihat jelas disebuah kartu tarot..
Bersambung...
No comments:
Post a Comment