April 2, 2015

SINOPSIS MIDDLE SCHOOL STUDENT A PART 3 END

Dilarang meng-COPAS SEMUA ARTIKEL yang ada didalam blog ini!!! tolong hargailah kerja keras penulis!!!


==== PART 3 END ===

Hae Joon masih menunggu Eun Seo didepan gerbang sekolah. saat melihat Na Yun keluar, Hae Joon segera menghampirinya untuk menanyakan Eun Seo. Na Yun memberitahu bahwa Eun Seo sedang bersama Pak Guru wali kelas. mengetahui itu, Hae Joon kembali masuk kesekolah.


Pak Guru dan Eun Seo berbicara dikelas. setelah mendengar pernyataan Eun Seo, Pak Guru sangat marah.

Pak Guru : "Jadi ini maksudnya kau mendatangiku? kau memohon padaku untuk mengubah catatan akhir sekolahmu. aku bilang tidak dan ini jalan keluar yang kau pilih?" amuknya.

Pak Guru mengatakan, bahwa sekarang dia tidak percaya apapun yang dikatakan Eun Seo. anak semacam Eun Seo, menjadikan masa remaja sebagai alasan, berpura-pura kelelahan dan berakting seperti anak-anak, kemudian menikam orang dewasa dari belakang.

Pak Guru : "Aku sama sekali tidak bisa mempercayaimu." ucapnya kesal.

saat Pak Guru akan beranjak pergi, Eun Seo yang sedari tadi diam, mulai membuka suaranya.

Eun Seo : "Apakah anda.. mau berusaha untuk bisa mengerti?" tanyanya.

Pak Guru : "Apa??"

Eun Seo : "Jika anda benar-benar guruku, bukankah seharusnya anda bertanya padaku? ingatkah yang sudah pernah anda katakan sewaktu aku tidak masuk kelas disemester pertama, 'Kau murid pintar jadi aku pasti bisa mengatasinya.' anda tidak pernah bertanya padaku apakah aku baik-baik saja atau tidak." ucapnya marah.

Pak Guru : "Jo Eun Seo!" bentaknya.


Eun Seo : "Guru macam apa anda ini? murid terbaik Jo Eun Seo, putri dari direktur salah satu rumah sakit. apa lagi yang anda ketahui tentang diriku?" tanyanya kecewa.

mendengar ucapan Eun Seo, Pak Guru marah. Ia menghampiri Eun Seo lalu memegang erat lengannya. Pak Guru memarahi Eun Seo yang berani bicara kasar padanya. Eun Seo berteriak menyuruh Pak Guru untuk melepaskannya.

tepat ketika itu, Hae Joon masuk kedalam kelas dan melihat mereka.

Hae Joon : "Hentikan!!" teriaknya.

Pak Guru menyuruh Hae Joon menunggu diluar, karena dia sedang bicara dengan Eun Seo. Hae Joon tidak menghiraukan ucapan Pak Guru, Ia menghampiri Eun Seo, lalu menariknya pergi.

Pak Guru : "Tidakkah kau mendengarku?" teriaknya marah pada Hae Joon.

Hae Joon : "Aku bilang hentikan!!" teriaknya balik. "Anda haya peduli dengan nilainya. kami tahu bahwa kalian hanya peduli dengan itu saja. jadi hentikan." amuknya.

Hae Joon kembali menarik Eun Seo pergi.


Hae Joon membawa Eun Seo ke atap sekolah. sesampainya di atap, Ia memarahi Eun Seo.

Hae Joon : "Apa kau bodoh? Kau bersikap seperti kau itu pintar. kenapa kau tidak mengatakan kau terluka dan bukan kau yang melakukannya? kau bukan yang menyebarkan rumor itu. kau tidak melakukannya. katakan itu!" teriaknya marah.

Eun Seo mulai menangis. Ia kecewa karena Hae Joon tidak mempercayainya.

Eun Seo : "Lalu, apa yang akan terjadi jika aku mengatakan itu? apa yang akan berubah? apa yang akan berubah jika aku bilang aku terluka?" teriaknya seraya terisak.


Hae Joon mengantar Eun Seo pulang melewati jalanan yang ada sungainya. sesampainya di sungai, Eun Seo bilang pada Hae Joon dia baik-baik saja sekarang, dan dia juga bisa pulang sendiri. Eun Seo menyuruh Hae Joon pergi.

Hae Joon terdiam dan tampak berpikir, Ia lalu memanggil Eun Seo. tepat ketika itu Eun Seo berdiri ditengah sungai.

Hae Joon : "Apa yang aku katakan padamu.. aku bersungguh-sungguh. aku menyukaimu." ucapnya.

Eun Seo : "Kenapa?" tanyanya. "rumor yang menyebar karena aku, kau bahkan dipanggil ke ruang guru. aku juga mengacaukan ujianmu. aku orang yang kasar. aku bertingkah sesukaku. kenapa?" tanyanya.

Hae Joon bilang dia juga seperti itu.


Hae Joon mengingat semua kenangannya, saat Ia dihajar oleh beberapa murid pria di atap sekolah.

saat Hae Joon akan pergi dari atap sekolah, Ia melihat Eun Seo yang duduk menyendiri di atap.

Hae Joon mengatakan pada Eun Seo kalau dia juga sama sepertinya. dia sendiri telah mengalaminya. itulah kenapa dia mengikuti Eun Seo.


Hae Joon menghampiri Eun Seo, untuk mengikat tali sepatunya yang lepas.

Hae Joon : "Tali sepatumu lepas lagi." serunya.

setelah selesai mengikat tali sepatu Eun Seo, Hae Joon memberitahu Eun Seo bahwa sekarang dia tidak akan sendirian lagi. kemudian Hae Joon tersenyum.


Hae Joon beranjak berdiri lalu menatap langit. Ia mengatakan tidak melihat bintang dilangit malam ini. Eun Seo melihat langit lalu mengiyakan ucapan Hae Joon.

Hae Joon : "Tapi, ini bukan berarti bahwa bintang sudah lenyap. baik bintang yang bisa dilihat atau tidak, setiap bintang bersinar dengan cahayanya menyinari suatu tempat. itu tidak bisa dirubah." ujarnya.

kemudian Hae Joon memegang bahu Eun Seo untuk meyakinkannya.

Hae Joon : "Jadi.., kau tidak perlu bersinar sangat terang. ini akan baik-baik saja. Jo Eun Seo sendiri adalah bintangmu." serunya.

Eun Seo : "Bintangku?" tanyanya.

Hae Joon mengangguk mengiyakan. Ia mengatakan bahwa Eun Seo adalah bintang.


Eun Seo : "Hae Joon.., aku.. aku.." ucapnya bimbang.

Eun Seo mengalihkan dengan bertanya apa Hae Joon bisa menunjukkan padanya dimana letak bintang Scorpio?

Hae Joon memberitahu kalau itu adalah bintang musim panas. jika ingin melihatnya sekarang, itu tidak mudah. entah kenapa, raut wajah Eun Seo berubah menjadi sedih.

Hae Joon : "Kita mungkin tidak dapat melihatnya sekarang, tapi dengan berjalannya waktu dan saat musim panas tiba, nanti akan terlihat sangat cantik." ucapnya.

Hae Joon tanya pada Eun Seo, apa nanti dia mau melihat bersama dengannya? Eun Seo mengangguk pelan.


ke esokannya disekolah, saat jam Istirahat, Won Ki menyampaikan pesan bahwa Hae Joon diminta untuk menemui wali kelas di lab. setelah menyampaikan pesan itu, Won Ki berlalu pergi.


sedangkan Eun Seo pergi ke lab untuk menemui Na Yun yang ingin bicara dengannya. dengan malas Eun Seo tanya pada Na Yun, apa yang sebenarnya ingin di bicarakannya?

saat melihat ke lantai, Eun Seo kaget melihat hasil karya Hae Joon rusak dan pecah berkeping-keping.

Eun Seo : "Kau yang melakukannya?" amuknya.

Na Yun diam saja tak menjawab.


Eun Seo : "Kau menjatuhkan pot bunga dan melempar susu. kau juga yang meneror Hae Joon. kau melakukan semua itu." ucapnya marah.

Na Yun tersenyum sinis. Ia lalu bilang, bahwa dia sudah memperingatkan Eun Seo. apakah Eun Seo tidak ingat?

Eun Seo : "Aku sudah bilang padamu untuk berhenti." teriaknya marah.

Na Yun : "Kenapa aku harus melakukan apa yang kau katakan? kau pikir kau itu siapa? apakah kau hebat?" tanyanya kesal.

Eun Seo : "Aku tidak pernah mengatakan itu." serunya.

Na Yun : "Oke, Kau berbuat sesukamu jadi kau tidak tahu! aku selalu ada disampingmu. aku ada didalam bayanganmu. aku bahkan memahami suasana hatimu. apa kau tahu apa yang kurasakan? sangat memuakkan." ucapnya terisak.

Eun Seo kaget mendengar semua yang dikatakan Na Yun. Ia tanya bagaimana bisa Na Yun melakukannya? bukankah mereka berteman?

Na Yun : "Teman? apa kau pikir aku temanmu?" tanyanya balik.

Na Yun tersenyum sinis.

Na Yun : "kalau begitu maaf, aku tidak pernah menganggapmu sebagai temanku." ucapnya dingin.

Eun Seo terkejut melihat Na Yun mengkhianatinya.


tapi tiba-tiba Na Yun merubah sikapnya dengan menangis dan bertingkah aneh.

(diam-diam Na Yun mengetahui Hae Joon datang ke lab, sedangkan Eun Seo tidak tahu. Na Yun menggunakan kesempatan itu untuk membuat Hae Joon menjadi salah paham dengan Eun Seo)

Na Yun : "Lee Hae Joon yang malang, apa yang akan terjadi padanya sekarang? hidupnya hancur karena kau. jika dia tahu kau yang merencanakan semua ini, menurutmu apa yang akan dia katakan?" ucapnya.

tiba-tiba suara Hae Joon terdengar dan ikut bertanya, apa yang sekiranya Eun Seo pikirkan?

Eun Seo kaget mendengar suara Hae Joon, Ia berbalik dan lebih terkejut lagi melihat Hae Joon ada disitu. Hae Joon tampak terlihat marah pada Eun Seo.

Na Yun pura-pura khawatir, Ia tanya apa Hae Joon mendengar semuanya? Hae Joon tidak mengatakan apa-apa, Ia pergi begitu saja.


Eun Seo mengejar Hae Joon untuk mencoba menjelaskan semuanya. Ia meminta Hae Joon untuk mendengarnya. tapi Hae Joon yang sudah salah paham, Ia sangat marah pada Eun Seo dan tidak maumendengar apapun alasan Eun Seo.

Hae Joon : "kau melakukan semua ini dari awal?" tanyanya kesal. "aku masih.., aku tidak mempercayaimu!" teriaknya.

Eun Seo : "Tidak. aku berniat menceritakan semuanya padamu. aku bersungguh-sungguh tapi.."

Hae Joon : "Ya, aku tahu kau akan mengatakan itu!" sahutnya.

dengan kecewa Hae Joon tanya pada Eun Seo, apakah semua ini menyenangkan baginya? Eun Seo bersikap seolah-olah bersedih dan kesepian dididepannya lalu kemudian mempermainkannya. pasti sangat menyenangkan bagi Eun Seo.

Eun Seo menangis mendengar semua ucapan Hae Joon.

Eun Seo : "Hae Joon, dapatkah kau mendengarkanku sebentar saja? kumohon.." ucapnya terisak.

Hae Joon : "Bagaimana caramu memikatku? ah.. aku mengerti, kau dan wali kelas.., itu hanyalah sandiwara untuk memikatku, kan? kau melakukan apapun untuk meraih peringkat kelas." teriaknya marah.

Eun Seo yang sudah tidak tahan lagi mendengar cacian Hae Joon, Ia menampar Hae Joon.

Hae Joon : "Kau benar-benar sangat memuakkan. kau tahu itu?" serunya kemudian pergi.


sepeninggal Hae Joon, Eun Seo menangis tersedu-sedu. Ia menatap ketali sepatunya yang lepas dan menangis semakin sedih mengingat Hae Joon yang biasanya mengikatkan tali sepatunya.


sepulang sekolah, Won Ki mengamati Hae Joon yang pulang sekolah sendirian dengan lesu.

tak lama kemudian seseorang menyodorkan sebuah buku pada Won Ki. seseorang itu adalah Na Yun.

Na Yun berterima kasih pada Won Ki untuk semuanya. Won Ki menyuruh Na Yun untuk tidak melibatkannya lagi dan mengatasinya sendiri.

Na Yun : "Kenapa? Ini menyenangkan!" serunya.

Na Yun mengatakan kalau peringkat Won Ki akan naik juga. dengan perasaan menyesal Won Ki bilang bahwa dia sebenarnya tidak nyaman dengan itu.

Na Yun mengingatkan kalau semua ini masih belum selesai. peringkat Won Ki akan bisa lebih naik, apa Won Ki tidak mau? sepertinya Na Yun menawarkan sesuatu pada Won Ki.


ke esokannya, Na Yun mulai menyebarkan gosip dikelas dengan bantuan Won Ki. mereka menyebarkan bahwa murid siswi disekolah Myeongmun (Eun Seo) menyuruh teman sekelasnya untuk menyentuh dadanya. hal itu dilakukan agar bisa menurunkan peringkat sekolah temannya itu. dan setelah hal itu terjadi, Le Hae Joon benar-benar hancur. dengan jelas Na Yun menyebut bahwa siswi itu adalah Eun Seo.

gosip yang disebarkan Na Yun sangat cepat menyebar disekolah. semua murid membicarakan keburukan Eun Seo. terlebih lagi saat Eun Seo kembali menjadi peringkat pertama.


saat baru datang ke sekolah, Eun Seo kaget melihat mejanya sangat kotor dan dipenuhi dengan coretan yang memakinya.


Eun Seo mencoba untuk meninggalkan kelas, tapi seseorang memanggilnya dan merekamnya dengan ponsel.


Eun Seo mengabaikan temannya itu dan melangkah untuk pergi, tapi murid yang lainnya dengan sengaja menabraknya hingga terjatuh.

saat Eun Seo beranjak berdiri, seseorang melemparinya dengan susu basi. semua murid dikelas menertawainya. Eun Seo benar-benar sangat kesal.


video pembully'an Eun Seo tersebar di sekolah bahkan mereka menguploadnya di SNS dengan memberinya judul 'Video Memalukan Si Ratu Kejam.'


Hae Joon bersiap untuk berangkat ke sekolah. Ibu masuk ke kamar untuk menanyakan apakah Hae Joon baik-baik saja? Ibu memeluk putranya itu erat.

Ibu : "Ini pasti sulit. aku tahu ini sungguh menyakitkan sekarang. tapi ini akan berlalu." ucapnya.

mata Hae Joon berkaca-kaca, tapi ia mencoba menutupinya dengan tersenyum agar Ibunya tidak khawatir. Ia lalu pamit untuk berangkat kesekolah.


disekolah, semua murid mengerumuni papan pengumuman. mereka berbisik-bisik membicarakan Eun Seo yang mendapatkan peringkat pertama lagi.

Hae Joon yang kebetulan lewat, menoleh kepapan pengumuman setelah itu berlalu.

saat Eun Seo berjalan di lorong, beberapa murid dengan sengaja mendorongnya hingga Eun Seo terjatuh. Eun Seo diam saja dan mencoba untuk bertahan menerima semua ini.


saat mengetahui jepit bintang pemberian Hae Joon terjauh didepannya, Eun Seo mencoba mengambilnya, tapi seseorang dengan sengaja menginjak jepit itu.

Eun Seo mendongak ke atas dan kaget saat melihat Hae Joon.

Hae Joon : "selamat sudah menjadi peringkat pertama." ucapnya dingin lalu pergi.


Eun Seo benar-benar sedih, terlebih lagi saat mengetahui jepit bintangnya rusak.


dirumah, Ibu benar-benar bahagia melihat hasil nilai Eun Seo begitupun dengan Ayahnya. lalu Ibu megeluarkan kotak hadiah untuk Eun Seo. Eun Seo diam saja tak bereaksi.

 Ayah memberitahu kalau Eun Seo tidak boleh lupa, dia harus terus berusaha. Eun Seo pantas mendapatkan hadiah karena peringkat yang didapatkannya. Eun Seo termasuk dalam 1% orang yang spesial. Ayah bahkan berjanji akan mengatasi hal yang lain demi Eun Seo.

Ayah : "Kau hanya perlu mempertahankan nilaimu saja. mengejar mimpi untuk hidup, itu semua hanya alasan yang dibuat oleh pemalas." ucapnya.

Eun Seo masih diam saja. dengan kesal Ayah tanya kenapa Eun Seo tidak mengatakan apapun?


Eun Seo : "Aku.. tali sepatuku lepas." ucapnya sedih seraya menatap tali sepatunya.

dengan kesal Ibu mengatakan kalau Ayahnya sedang bicara. apa maksud dari yang Eun Seo katakan?

Eun Seo : "Tapi.., tak ada satupun orang yang mengikatkannya untukku. tidak ada orang yang berpihak padaku. dan.., kalian ingin aku terus menjadi yang terpintar? sampai kapan? seberapa banyak lagi?" ucapnya dengan mata berkaca-kaca.

setelah mengatakan itu semua, Eun Seo beranjak dari duduknya dan pergi.


Hae Joon pergi ke kafe Internet (disini namanya warnet). Ia memainkan game online dengan malas-malasan.

beberapa pria yang ada didekatnya, terdengar sedang membicarakan mengenai siswi di sekolah Myeongmun (Eun Seo). mereka mengatakan bahwa akun media sosial dari Eun Seo telah dibajak. mereka mengomentari foto Eun Seo yang cantik.

Hae Joon yang mendengar nama Eun Seo disebut, langsung beranjak dari duduknya, dan menghampiri mereka yang sedang ribut-ribut.

Hae Joon merebut mouse dan memeriksa akun Eun Seo. Ia melihat Eun Seo pernah memasang foto jembatan saat pertama kali merka bertemu. disitu Hae Joon baru menyadari bahwa Eun Seo juga menaruh perasaan padanya. bukan hanya sekedar mempermainkan atau memanfaatkannya.


para pria itu kesal melihat Hae Joon yang nyelonong begitu saja, mereka tanya siapa Hae Joon? ada apa dengannya? apa yang dia inginkan?

Hae Joon : "Kalian tahu siapa Eun Seo?" tanyanya marah.

salah satu dari mereka mengatakan kalau Eun Seo adalah murid yang sedang digosipkan itu. mereka balik tanya, apa Hae Joon tidak tahu? Hae Joon terkejut mendengar hal itu.

Hae Joon : "Aku tidak tahu apa-apa sampai sekarang. aku tidak tahu apa-apa. bagaimana bisa kalian tahu? kalian tidak tahu apa-apa tentang Eun Seo!"  teriaknya marah.

Hae Joon segera pergi untuk mencari Eun Seo.


Eun Seo pergi kesekolah, Ia perlahan menaiki tangga menuju ke atap sekolah.

sedangkan Hae Joon, berlari kencang untuk mencari Eun Seo. Hae Joon yang panik, bertanya ke setiap murid disekolahnya yang ditemuinya dijalan.

Eun Seo berdiri dipinggi atap dengan hati yang kalut dan juga sedih.

suara hati Eun Seo : "Satu langkah lagi, ini semua akan berakhir. tapi kau mengacaukannya. tapi, saat aku melihatmu.., aku merasa lega untuk suatu alasan. aku tahu ini lucu, tapi aku sungguh-sungguh sangat ingin tahu apa kau juga menyukaiku. aku pikir, aku benar-benar mulai menyukaimu. oleh karena itu.. aku seharusnya mengatakan padamu. ini semua adalah salahku. aku yang melakukan itu padamu tapi ini justru melukaiku. Hae Joon.., apa yang harus kulakukan sekarang?"

Eun Seo melangkahkan kakinya semakin dekat ke tepi atap.


Eun Seo mengingat semua kenangan saat pertama kali Ia bertemu dengan Hae Joon dijembatan.

saat pertama kali Eun Seo bertemu dengan Hae Joon di jembatan, diam-diam Eun Seo tersenyum, Ia senang bertemu dengan Hae Joon.


dan saat pertama kali Hae Joon mengikat tali sepatunya disungai, rasa suka Eun Seo mulai semakin tumbuh pada Hae Joon.


dihari Hae Joon menunjukkan karyanya, dan menyanyikan lagu ulang tahun untuk Eun Seo, dan bahkan memberinya hadiah jepit bintang, Eun Seo menyembunyikan perasaanya bahwa dia menyukai Hae Joon. itulah kenapa Eun Seo memberanikan dirinya mencium Hae Joon.


Hae Joon sudah benar-benar panik karena tidak menemukan Eun Seo. terlebih lagi Eun Seo mematikan ponselnya.

Hae Joon mencari Eun Seo ke sekolah, Ia pergi ke atap tapi tidak menemukan Eun Seo. Ia mencari disekitar atap dan akhirnya menemukan Eun Seo duduk disudut sendirian sambil menangis.


Eun Seo menoleh dan kaget melihat Hae Joon. Hae Joon menghela nafas lega setelah berhasil menemukan Eun Seo. Ia duduk disamping Eun Seo dengan nafas yang ngos-ngos'an. Eun Seo heran melihat Hae Joon yang tampak kelelahan.


Eun Seo membungkuk untuk mengikatkan tali sepatunya dengan tali sepatu Eun Seo. Eun Seo semakin sedih dan menangis.


setelah mengikat tali sepatu, Hae Joon tersenyum pada Eun Seo lalu mengulurkan tangannya. Eun Seo tersenyum dan meraih tangan Hae Joon.

kemudian mereka menuju kepinggir atap bersama.

Eun Seo : "Kau tahu, Hae Joon? kau benar." ucapnya.

Hae Joon : "Tentang apa?" tanyanya.

Eun Seo : "sekarang adalah musim dingin, jadi aku tidak bisa melihat scorpio. jika musim panas datang, dia akan muncul, kan?" tanyanya seraya menatap ke langit.

Hae Joon menjawab dengan anggukan.


Eun Seo : "Jika itu terjadi, maukah kau melihatnya denganku?" tanyanya.

Hae Joon mengangguk setuju dan bilang mari mereka melakukannya.

Hae Joon :"tapi, Kita tidak perlu menunggu, terlalu lama menunggu sampai musim panas." ucapnya seraya tersenyum.

mereka berdua saling menggenggam erat dan tersenyum.


==== THE END ====

Note : Terima kasih sudah membaca sinopsis Middle School Student A yang saya buat :) 

2 comments:

  1. makasih sinopnya..
    kasihan anak2 dipaksa memenuhi obsesi ortunya..

    ReplyDelete
  2. Kyknya aq salah satu korban... hehe

    ReplyDelete