Dilarang meng-COPAS SEMUA ARTIKEL yang ada didalam blog ini!!! tolong hargailah kerja keras penulis!!!
Kim Ji duduk dihalte menunggu hujan sedikit reda. tak lama kemudian sebuah bus datang dan Ji Ho turun dari bus.
saat melihat satu sama lain, Kim Ji dan Ji Ho sama-sama terkejut bertemu lagi dihalte.
Kim Ji : "Sepertinya hujannya akan lama." keluhnya pada Ji Ho.
Ji Ho bilang dia baru saja melihat ramalan cuaca. katanya hujan akan berhenti malam ini, dan akan turun lagi besok.
Kim Ji : "Benarkah?" serunya.
Kim Ji menunjuk ke kedai yang terletak tidak jauh dari halte. dia menawarkan pada Ji Ho untuk menunggu bus dikedai itu. Kim Ji yang menggigil kedinginan, mengajak Ji Ho untuk minum teh panas dulu sebelum kembali ke penginapan.
Mereka berdua akhirnya pergi kekedai. setelah meminum teh panasnya, Kim Ji menghela lega.
lalu, Kim Ji bilang pada Ji Ho kalau di Jeju sangat dingin sekali. Ji Ho hanya diam saja, malah asik meminum tehnya.
Kim Ji memperhatikan Ji Ho lalu tertawa. Ji Ho menatap Kim Ji dengan aneh.
Kim Ji : "Dilihat dari bahumu, kupikir kau akan memesan segelas es americano. seseorang dengan ukuran bahu seperti itu, disaat cuaca dingin, mereka biasanya akan memesan minuman yang dingin. seperti seorang wanita yang memiliki wajah kecil tapi bertubuh besar, mereka pasti suka minum coklat panas." ucapnya panjang lebar.
Ji Ho masih diam saja.
Kim Ji merentangkan tangannya sebesesar lebar bahu Ji Ho lalu berseru, "Bahu besar!"
Ji Ho : "Kau bilang seseorang dengan bahu yang besar suka meminum es americano? itukah yang kau pikirkan?" tanyanya.
Kim Ji balik bertanya, apakah Ji Ho belum pernah mendengar hal itu sebelumnya? Kim Ji memberitahu Ji Ho, kalau tipe orang yang memiliki bahu yang besar, biasanya memiliki emosi yang tinggi. Kim Ji bahkan memberikan contoh pada Ji Ho.
Kim Ji : "Apa kau sudah mengerti?" tanyanya.
Ji Ho : "Bagaimana aku tahu itu?" serunya dingin.
Kim Ji tersenyum lalu mengajukan pertanyaan pada Ji Ho.
Kim Ji : "Apa yang paling kau suka, bir atau soju? pasti Bir!" serunya.
Ji Ho : "Tidak, aku lebih suka soju." jawabnya dingin.
Kim Ji : "Apa..?" serunya kaget.
Kim Ji tanya lagi, apakah bagi Ji Ho bermain ski lebih baik daripada berenang?
jawaban Ji Ho lagi-lagi bertolak belakang dengan tebakan Kim Ji. Ji Ho bilang, dia sangat suka berenang.
Kim Ji : "Heol.., semuanya salah..!" serunya heran.
Kim Ji sibuk berpikir, sedangkan Ji Ho diam-diam tersenyum menertawai Kim Ji.
Kim Ji lalu tanya pada Ji Ho, apakah Ji Ho memang selalu pendiam seperti ini? Ji Ho mengangguk mengiyakan.
Kim Ji : "Ah~ aku sangat khawatir, kupikir kau marah padaku." serunya lega. "Ngomong-ngomong, aku tidak benar-benar melihatmu. tapi jika aku melihat, aku tidak bisa apa-apa, itu insting. karena mataku secara otomatis melihatmu (bukan salahku). sungguh, aku tidak mengingat apapun." ocehnya.
Ji Ho langsung mendesis pada Kim Ji. membuat Kim Ji langsung bungkam.
Ji Ho : "Bisakah kita berhenti membicarakan itu?" serunya.
Kim Ji : "Ahh.. Ok.." sahutnya.
Kim Ji melihat keluar jendela dan mengeluh apakah besok benar-benar akan turun hujan? Kim Ji berharap itu tidak terjadi.
Kim Ji : "Karena aku harus menjelajahi sebuah kebun." ucapnya memberitahu Ji Ho.
tiba-tiba Kim Ji bersin. Ji Ho segera mengambilkan tisu untuk Kim Ji.
Ji Ho : "Wajahmu merah sekali." ucapnya.
Kim Ji : "Ah~ mungkin karena aku berpindah dari tempat yang dingin ke tempat yang hangat. wajahku jadi memerah, ini bukan karena aku malu. aku sungguh tidak sedang malu." ocehnya.
Ji Ho diam saja menahan senyumnya.
Kim Ji : "Ngomong-ngomong, jika kau sedang mencari sebuah tempat untuk pertunjukan. aku tahu salah satu tempat yang indah. kau bisa menonton pertunjukan sembari melihat laut secara bersamaan. mendengarkan lagu dengan angin yang berhembus. tempatnya seperti itu." ucapnya memberitahu.
Keesokan harinya, hujan sudah turun deras semenjak pagi. Ji Ho dan Kim Ji sedang menunggu Nenek Jang Mi menyajikan sarapan.
Kim Ji yang biasanya banyak bicara, hari ini cenderung diam karena merasa tak enak badan. Kim Ji bahkan terbatuk-batuk.
Nenek Jang Mi datang membawakan semangkuk nasi untuk mereka berdua. dia menyuruh Kim Ji untuk makan dulu sebelum istirahat. nanti dia akan menyalakan pemanas ruangan untuk Kim Ji.
Nenek : "Makanlah dulu, lalu pergi tidur di ruangan yang hangat." ucapnya.
Kim Ji : "Terima kasih banyak." sahutnya.
setelah mengatakan itu semua pada Kim Ji, Nenek Jang Mi pergi.
Kim Ji yang sedari tadi terbatuk-batuk, berniat untuk mengambil air minum. tapi Ji Ho lebih dulu mengambilkan air untuk Kim Ji.
Kim Ji : "Terima kasih." ucapnya.
Kim Ji tiba-tiba bersin diatas meja makan.
Kim Ji : "Ah~, Maafkan aku." ucapnya menyesal.
Ji Ho hanya diam saja. dia merasa iba melihat Kim Ji sakit.
tak lama kemudian Nenek Jang Mi datang dengan membawa semangkuk buah jeruk untuk Ji Ho dan Jang Mi.
Nenek tanya pada Ji Ho, apa dia punya payung? Ji Ho menjawab dia tidak punya. dia berencana untuk pergi membeli payung nanti.
Nenek : "Kenapa beli? aku akan meminjamkan payungku satu. aku akan meletakkannya didekat pintu. sebelum kau pergi, bawalah payung itu bersamamu." ucapnya.
Ji Ho : "Terima kasih." ucapnya seraya tersenyum.
setelah makan, Ji Ho pergi keluar rumah. dia berdiri menyandar pada tembok dan tampak kebingungan.
setelah beberapa saat berpikir, Ji Ho akhirnya menggunakan payung milik Nenek Jang Mi.
(payung milik Nenek bergambar Cony, sebenarnya Ji Ho malu mengenakkan payung Nenek yang cewek abis :D haha..)
mau tak mau, Ji Ho terpaksa menggunakan payung yang dipinjamkan Nenek. saat berpapasan dengan orang dijalan, Ji Ho menundukkan wajahnya. orang-orang yang melihat Ji Ho, berbisik-bisik bahkan menertawainya.
dan parahnya lagi, Ji Ho dikejar-kejar oleh pria yang cucok hanya karena payung mereka sama. sampai-sampai Ji Ho mempercepat jalannya karena takut dengan pria itu (wkwkwk)
beberapa saat kemudian..
Kim Ji sedang beristirahat didalam kamar. tiba-tiba seseorang mengetuk pintu kamarnya.
Kim Ji : "Yaa..." serunya pelan.
tapi tak ada jawaban.
Kim Ji : "Ada apa?" tanyanya.
Ji Ho membuka pintu kamar Kim Ji sedikit untuk meletakkan obat lewat bawah pintu. setelah itu menutup pintu kembali.
Ji Ho : "Obat flu." serunya.
Kim Ji : "Oh~ terima kasih." sahutnya.
Kim Ji merangkak dari tempat tidur untuk mengambil obat itu. lalu kembali ke tempat tidur lagi.
tak lama kemudian Ji Ho mengetuk pintu kamar Kim Ji lagi.
Kim Ji : "Ya.." serunya.
Ji Ho membuka pintu untuk menyerahkan air minum untuk Kim Ji minum obat. Ji Ho melakukannya seperti pertama kali. meletakkannya lewat bawah pintu.
Kim Ji tersenyum lalu merangkak lagi untuk mengambil air itu.
saat Kim Ji kembali keatas tempat tidur, lagi-lagi Ji Ho mengetuk pintu kamarnya.
Kim Ji : "Ya?" serunya senang.
kali ini Ji Ho menyerahkan sebuah payung untuk Kim Ji. (payung milik Nenek)
Ji Ho : "Pakai itu jika kau ingin pergi keluar." ucapnya dari luar kamar Kim Ji.
kemudian Ji Ho pergi.
Kim Ji tersenyum melihat apa yang dilakukan Ji Ho. Kim Ji mengambil payung itu lalu mendekat kepintu. mencoba untuk mendengar apa lagi yang akan dilakukan Ji Ho.
Kim Ji heran ketika tidak mendengar apapun. saat dia membuka pintu untuk memeriksa, dia tidak melihat Ji Ho.
Kim Ji kembali masuk kekamarnya. dia meminum obat lalu bermain-main dengan payung yang diberikan Ji Ho. Kim Ji tampak terlihat senang.
Ji Ho ternyata berada diluar rumah. dia kembali menempel di tempok menghindari tetesan air hujan.
setelah beberapa saat berpikir, Ji Ho memakai penutup kepala lalu pergi dan memilih menerjang hujan tanpa payung.
(jadi Ji Ho tadi rela malu mengenakan payung Nenek hanya untuk pergi membelikan obat untuk Kim Ji)
Ji Ho pergi ke suatu tempat. saat ini, hujan sudah mulai reda. Ji Ho tampak sedang menunggu seseorang.
tak lama kemudian seorang Ahjussi bernama Choi Hyun Jun menghampiri Ji Ho. sebelum berhadapan dengan Ji Ho, Hyun Jun merapikan bajunya lalu menutupi setengah wajahnya dengan sapu tangan.
(Hyun Jun itu wajahnya sama dengan yang jadi supir taksi dan polisi)
Hyun Jun : "Selamat siang.." sapanya.
Ji Ho berbalik dan sedikit terkejut melihat orang yang ada didepannya.
Ji Ho : "Selamat siang. saya yang tadi menelepon anda, nama saya Kim Ji Ho." ucapnya seraya menyerahkan kartu nama.
Hyun Jun menyimpan kartu nama Ji Ho disaku. Ji Ho mengamati Hyun Jun karena merasa pernah melihatnya disuatu tempat.
Hyun Jun : "Nama saya Choi Hyun Jun." ucapnya memperkenalkan diri. dia juga menyerahkan kartu namanya pada Ji Ho.
Ji Ho : "Senang bertemu dengan anda." serunya.
kemudian Hyun Jun menunjukkan jalan pada Ji Ho untuk pergi.
Hyun Jun : "Apakah perusahaan anda akan mengadakan acara yang besar?" tanyanya.
saat Ji Ho menoleh pada Hyun Jun, Hyun Jun segera menutupi wajahnya dengan sapu tangan.
Ji Ho : "Ya, dan kami akan menggunakan panggung. selama 7 hari, dan akan ada 10 kegiatan dalam sehari. 70 aktifitas. sepertinya, ada 5 panggung outdoor." ucapnya menjelaskan.
melihat Hyun Jun terus terbatuk-batuk, Ji Ho langsung bertanya, apa dia baik-baik saja?
Hyun Jun : "Saya baik-baik saja, silahkan dilanjutkan." ucapnya pelan.
Ji Ho : "Tapi karena kita tidak dapat mengadakan acara pada malam hari di lingkungan ini, saya mencoba mencari lokasi yang lain." ucapnya menjelaskan.
Ji Ho kembali terdiam melihat Hyun Jun bersin-bersin. Hyun Jun meminta maaf, lalu meminta Ji Ho untuk melanjutkan bicaranya lagi.
(heran aku, Hyun Jun ini satu orang atau gimana sih :D banyak banget profesinya..)
setelah meminum obat dari Ji Ho, Kim Ji tertidur lelap. sampai-sampai dia tidak tahu kalau ponselnya terus berdering.
Ji Ho yang baru saja menyelesaikan salah satu pekerjaannya, menerima telepon dari seseorang diponselnya. orang yang ada ditelepon itu mencari seorang wanita yang pernah menggunakan ponsel Ji Ho beberapa hari yang lalu.
Ji Ho : "Wanita itu.." Ji Ho diam dan berpikir. Ia lalu mengingat Kim Ji. "Sekarang, dia tidak disini. tapi kulihat dia menyewa sebuah ponsel. cobalah menghubunginya dengan nomor yang sama. aku baru bertemu dengannya lagi nanti malam. apa ada hal penting yang terjadi?" ucapnya.
Ji Ho mencoba menghubungi telepon di penginapan. Kim Ji terbangun karena mendengar telepon dipenginapan berdering. tapi saat Kim Ji akan turun dari tempat tidur untuk mengangkat telepon, telepon itu tiba-tiba tidak berdering lagi.
Ji Ho beristirahat di sebuah kedai. dia memandangi ponselnya untuk memeriksa hasil dari foto tempat-tempat yang sudah dikunjunginya. setelah itu Ji Ho mengirimkannya pada Young Ho.
tak lama kemudian Young Ho menelepon Ji Ho. Young Ho berkomentar kalau tempat-tempat yang didatangi Ji Ho terlihat sangat bagus.
Ji Ho : "Aku hanya baru melihat 4 tempat dari semua lokasi." ucapnya.
[Young Ho : Tidak apa-apa, kau bisa pulang sekarang. ayo pergi minum. ini perintah dari bos mu.]
Ji Ho : "Hyung, kita harus mengatur panggung seperti bentuk palang kan? tapi jika terjadi kekacauan, akan lebih sulit untuk mengontrolnya. Hyung, apa kau sudah menyiapkan pengamanan untuk acaranya nanti?" tanyanya cemas.
[Young Ho : Tentu saja. sebuah tim itu tidak akan bisa mengatasi segalanya sendirian. tapi, biaya pengamanan semakin mahal.. hal..hal.. hal..]
Ji Ho diam tak berkomentar. dia sedang asik memakan ramennya. mendengar Ji Ho diam saja, dan mendengar suara aneh, Young Ho berteriak.
[Young Ho : Hei, kau sedang apa? suara apa itu?]
Ji Ho : "Ramennya enak sekali!" sahutnya tenang.
[Young Ho : "Hei, aku sudah makan daging saat makan siang tadi, kenapa aku jadi ingin makan ramen? bagaimana cuaca disana?]
Ji Ho bilang, diJeju sedang hujan, walaupun terkadang berhenti.
Young Ho menyuruh Ji Ho untuk egera kembali ke Seoul dalam waktu 4 jam.
Ji Ho diam saja tak menjawab, tepat ketika itu, tanpa sengaja dia melihat seorang wanita lewat didepan kedai dengan mengenakan payung Cony yang sama dengan milik Nenek. Ji Ho berpikir itu adalah Kim Ji.
Ji Ho segera berlari keluar untuk memeriksa. setelah mengetahui kalau wanita itu bukanlah Kim Ji, raut wajah Ji Ho tampak terlihat kecewa.
Bersambung..
Indo sub by aidenia
==== EPISODE 5 ====
Kim Ji duduk dihalte menunggu hujan sedikit reda. tak lama kemudian sebuah bus datang dan Ji Ho turun dari bus.
saat melihat satu sama lain, Kim Ji dan Ji Ho sama-sama terkejut bertemu lagi dihalte.
Kim Ji : "Sepertinya hujannya akan lama." keluhnya pada Ji Ho.
Ji Ho bilang dia baru saja melihat ramalan cuaca. katanya hujan akan berhenti malam ini, dan akan turun lagi besok.
Kim Ji : "Benarkah?" serunya.
Kim Ji menunjuk ke kedai yang terletak tidak jauh dari halte. dia menawarkan pada Ji Ho untuk menunggu bus dikedai itu. Kim Ji yang menggigil kedinginan, mengajak Ji Ho untuk minum teh panas dulu sebelum kembali ke penginapan.
Mereka berdua akhirnya pergi kekedai. setelah meminum teh panasnya, Kim Ji menghela lega.
lalu, Kim Ji bilang pada Ji Ho kalau di Jeju sangat dingin sekali. Ji Ho hanya diam saja, malah asik meminum tehnya.
Kim Ji : "Dilihat dari bahumu, kupikir kau akan memesan segelas es americano. seseorang dengan ukuran bahu seperti itu, disaat cuaca dingin, mereka biasanya akan memesan minuman yang dingin. seperti seorang wanita yang memiliki wajah kecil tapi bertubuh besar, mereka pasti suka minum coklat panas." ucapnya panjang lebar.
Ji Ho masih diam saja.
Kim Ji merentangkan tangannya sebesesar lebar bahu Ji Ho lalu berseru, "Bahu besar!"
Ji Ho : "Kau bilang seseorang dengan bahu yang besar suka meminum es americano? itukah yang kau pikirkan?" tanyanya.
Kim Ji balik bertanya, apakah Ji Ho belum pernah mendengar hal itu sebelumnya? Kim Ji memberitahu Ji Ho, kalau tipe orang yang memiliki bahu yang besar, biasanya memiliki emosi yang tinggi. Kim Ji bahkan memberikan contoh pada Ji Ho.
Kim Ji : "Apa kau sudah mengerti?" tanyanya.
Ji Ho : "Bagaimana aku tahu itu?" serunya dingin.
Kim Ji tersenyum lalu mengajukan pertanyaan pada Ji Ho.
Kim Ji : "Apa yang paling kau suka, bir atau soju? pasti Bir!" serunya.
Ji Ho : "Tidak, aku lebih suka soju." jawabnya dingin.
Kim Ji : "Apa..?" serunya kaget.
Kim Ji tanya lagi, apakah bagi Ji Ho bermain ski lebih baik daripada berenang?
jawaban Ji Ho lagi-lagi bertolak belakang dengan tebakan Kim Ji. Ji Ho bilang, dia sangat suka berenang.
Kim Ji : "Heol.., semuanya salah..!" serunya heran.
Kim Ji sibuk berpikir, sedangkan Ji Ho diam-diam tersenyum menertawai Kim Ji.
Kim Ji lalu tanya pada Ji Ho, apakah Ji Ho memang selalu pendiam seperti ini? Ji Ho mengangguk mengiyakan.
Kim Ji : "Ah~ aku sangat khawatir, kupikir kau marah padaku." serunya lega. "Ngomong-ngomong, aku tidak benar-benar melihatmu. tapi jika aku melihat, aku tidak bisa apa-apa, itu insting. karena mataku secara otomatis melihatmu (bukan salahku). sungguh, aku tidak mengingat apapun." ocehnya.
Ji Ho langsung mendesis pada Kim Ji. membuat Kim Ji langsung bungkam.
Ji Ho : "Bisakah kita berhenti membicarakan itu?" serunya.
Kim Ji : "Ahh.. Ok.." sahutnya.
Kim Ji melihat keluar jendela dan mengeluh apakah besok benar-benar akan turun hujan? Kim Ji berharap itu tidak terjadi.
Kim Ji : "Karena aku harus menjelajahi sebuah kebun." ucapnya memberitahu Ji Ho.
tiba-tiba Kim Ji bersin. Ji Ho segera mengambilkan tisu untuk Kim Ji.
Ji Ho : "Wajahmu merah sekali." ucapnya.
Kim Ji : "Ah~ mungkin karena aku berpindah dari tempat yang dingin ke tempat yang hangat. wajahku jadi memerah, ini bukan karena aku malu. aku sungguh tidak sedang malu." ocehnya.
Ji Ho diam saja menahan senyumnya.
Kim Ji : "Ngomong-ngomong, jika kau sedang mencari sebuah tempat untuk pertunjukan. aku tahu salah satu tempat yang indah. kau bisa menonton pertunjukan sembari melihat laut secara bersamaan. mendengarkan lagu dengan angin yang berhembus. tempatnya seperti itu." ucapnya memberitahu.
Keesokan harinya, hujan sudah turun deras semenjak pagi. Ji Ho dan Kim Ji sedang menunggu Nenek Jang Mi menyajikan sarapan.
Kim Ji yang biasanya banyak bicara, hari ini cenderung diam karena merasa tak enak badan. Kim Ji bahkan terbatuk-batuk.
Nenek Jang Mi datang membawakan semangkuk nasi untuk mereka berdua. dia menyuruh Kim Ji untuk makan dulu sebelum istirahat. nanti dia akan menyalakan pemanas ruangan untuk Kim Ji.
Nenek : "Makanlah dulu, lalu pergi tidur di ruangan yang hangat." ucapnya.
Kim Ji : "Terima kasih banyak." sahutnya.
setelah mengatakan itu semua pada Kim Ji, Nenek Jang Mi pergi.
Kim Ji yang sedari tadi terbatuk-batuk, berniat untuk mengambil air minum. tapi Ji Ho lebih dulu mengambilkan air untuk Kim Ji.
Kim Ji : "Terima kasih." ucapnya.
Kim Ji tiba-tiba bersin diatas meja makan.
Kim Ji : "Ah~, Maafkan aku." ucapnya menyesal.
Ji Ho hanya diam saja. dia merasa iba melihat Kim Ji sakit.
tak lama kemudian Nenek Jang Mi datang dengan membawa semangkuk buah jeruk untuk Ji Ho dan Jang Mi.
Nenek tanya pada Ji Ho, apa dia punya payung? Ji Ho menjawab dia tidak punya. dia berencana untuk pergi membeli payung nanti.
Nenek : "Kenapa beli? aku akan meminjamkan payungku satu. aku akan meletakkannya didekat pintu. sebelum kau pergi, bawalah payung itu bersamamu." ucapnya.
Ji Ho : "Terima kasih." ucapnya seraya tersenyum.
setelah makan, Ji Ho pergi keluar rumah. dia berdiri menyandar pada tembok dan tampak kebingungan.
setelah beberapa saat berpikir, Ji Ho akhirnya menggunakan payung milik Nenek Jang Mi.
(payung milik Nenek bergambar Cony, sebenarnya Ji Ho malu mengenakkan payung Nenek yang cewek abis :D haha..)
mau tak mau, Ji Ho terpaksa menggunakan payung yang dipinjamkan Nenek. saat berpapasan dengan orang dijalan, Ji Ho menundukkan wajahnya. orang-orang yang melihat Ji Ho, berbisik-bisik bahkan menertawainya.
dan parahnya lagi, Ji Ho dikejar-kejar oleh pria yang cucok hanya karena payung mereka sama. sampai-sampai Ji Ho mempercepat jalannya karena takut dengan pria itu (wkwkwk)
beberapa saat kemudian..
Kim Ji sedang beristirahat didalam kamar. tiba-tiba seseorang mengetuk pintu kamarnya.
Kim Ji : "Yaa..." serunya pelan.
tapi tak ada jawaban.
Kim Ji : "Ada apa?" tanyanya.
Ji Ho membuka pintu kamar Kim Ji sedikit untuk meletakkan obat lewat bawah pintu. setelah itu menutup pintu kembali.
Ji Ho : "Obat flu." serunya.
Kim Ji : "Oh~ terima kasih." sahutnya.
Kim Ji merangkak dari tempat tidur untuk mengambil obat itu. lalu kembali ke tempat tidur lagi.
tak lama kemudian Ji Ho mengetuk pintu kamar Kim Ji lagi.
Kim Ji : "Ya.." serunya.
Ji Ho membuka pintu untuk menyerahkan air minum untuk Kim Ji minum obat. Ji Ho melakukannya seperti pertama kali. meletakkannya lewat bawah pintu.
Kim Ji tersenyum lalu merangkak lagi untuk mengambil air itu.
saat Kim Ji kembali keatas tempat tidur, lagi-lagi Ji Ho mengetuk pintu kamarnya.
Kim Ji : "Ya?" serunya senang.
kali ini Ji Ho menyerahkan sebuah payung untuk Kim Ji. (payung milik Nenek)
Ji Ho : "Pakai itu jika kau ingin pergi keluar." ucapnya dari luar kamar Kim Ji.
kemudian Ji Ho pergi.
Kim Ji tersenyum melihat apa yang dilakukan Ji Ho. Kim Ji mengambil payung itu lalu mendekat kepintu. mencoba untuk mendengar apa lagi yang akan dilakukan Ji Ho.
Kim Ji heran ketika tidak mendengar apapun. saat dia membuka pintu untuk memeriksa, dia tidak melihat Ji Ho.
Kim Ji kembali masuk kekamarnya. dia meminum obat lalu bermain-main dengan payung yang diberikan Ji Ho. Kim Ji tampak terlihat senang.
Ji Ho ternyata berada diluar rumah. dia kembali menempel di tempok menghindari tetesan air hujan.
setelah beberapa saat berpikir, Ji Ho memakai penutup kepala lalu pergi dan memilih menerjang hujan tanpa payung.
(jadi Ji Ho tadi rela malu mengenakan payung Nenek hanya untuk pergi membelikan obat untuk Kim Ji)
Ji Ho pergi ke suatu tempat. saat ini, hujan sudah mulai reda. Ji Ho tampak sedang menunggu seseorang.
tak lama kemudian seorang Ahjussi bernama Choi Hyun Jun menghampiri Ji Ho. sebelum berhadapan dengan Ji Ho, Hyun Jun merapikan bajunya lalu menutupi setengah wajahnya dengan sapu tangan.
(Hyun Jun itu wajahnya sama dengan yang jadi supir taksi dan polisi)
Hyun Jun : "Selamat siang.." sapanya.
Ji Ho berbalik dan sedikit terkejut melihat orang yang ada didepannya.
Ji Ho : "Selamat siang. saya yang tadi menelepon anda, nama saya Kim Ji Ho." ucapnya seraya menyerahkan kartu nama.
Hyun Jun menyimpan kartu nama Ji Ho disaku. Ji Ho mengamati Hyun Jun karena merasa pernah melihatnya disuatu tempat.
Hyun Jun : "Nama saya Choi Hyun Jun." ucapnya memperkenalkan diri. dia juga menyerahkan kartu namanya pada Ji Ho.
Ji Ho : "Senang bertemu dengan anda." serunya.
kemudian Hyun Jun menunjukkan jalan pada Ji Ho untuk pergi.
Hyun Jun : "Apakah perusahaan anda akan mengadakan acara yang besar?" tanyanya.
saat Ji Ho menoleh pada Hyun Jun, Hyun Jun segera menutupi wajahnya dengan sapu tangan.
Ji Ho : "Ya, dan kami akan menggunakan panggung. selama 7 hari, dan akan ada 10 kegiatan dalam sehari. 70 aktifitas. sepertinya, ada 5 panggung outdoor." ucapnya menjelaskan.
melihat Hyun Jun terus terbatuk-batuk, Ji Ho langsung bertanya, apa dia baik-baik saja?
Hyun Jun : "Saya baik-baik saja, silahkan dilanjutkan." ucapnya pelan.
Ji Ho : "Tapi karena kita tidak dapat mengadakan acara pada malam hari di lingkungan ini, saya mencoba mencari lokasi yang lain." ucapnya menjelaskan.
Ji Ho kembali terdiam melihat Hyun Jun bersin-bersin. Hyun Jun meminta maaf, lalu meminta Ji Ho untuk melanjutkan bicaranya lagi.
(heran aku, Hyun Jun ini satu orang atau gimana sih :D banyak banget profesinya..)
setelah meminum obat dari Ji Ho, Kim Ji tertidur lelap. sampai-sampai dia tidak tahu kalau ponselnya terus berdering.
Ji Ho yang baru saja menyelesaikan salah satu pekerjaannya, menerima telepon dari seseorang diponselnya. orang yang ada ditelepon itu mencari seorang wanita yang pernah menggunakan ponsel Ji Ho beberapa hari yang lalu.
Ji Ho : "Wanita itu.." Ji Ho diam dan berpikir. Ia lalu mengingat Kim Ji. "Sekarang, dia tidak disini. tapi kulihat dia menyewa sebuah ponsel. cobalah menghubunginya dengan nomor yang sama. aku baru bertemu dengannya lagi nanti malam. apa ada hal penting yang terjadi?" ucapnya.
Ji Ho mencoba menghubungi telepon di penginapan. Kim Ji terbangun karena mendengar telepon dipenginapan berdering. tapi saat Kim Ji akan turun dari tempat tidur untuk mengangkat telepon, telepon itu tiba-tiba tidak berdering lagi.
Ji Ho beristirahat di sebuah kedai. dia memandangi ponselnya untuk memeriksa hasil dari foto tempat-tempat yang sudah dikunjunginya. setelah itu Ji Ho mengirimkannya pada Young Ho.
tak lama kemudian Young Ho menelepon Ji Ho. Young Ho berkomentar kalau tempat-tempat yang didatangi Ji Ho terlihat sangat bagus.
Ji Ho : "Aku hanya baru melihat 4 tempat dari semua lokasi." ucapnya.
[Young Ho : Tidak apa-apa, kau bisa pulang sekarang. ayo pergi minum. ini perintah dari bos mu.]
Ji Ho : "Hyung, kita harus mengatur panggung seperti bentuk palang kan? tapi jika terjadi kekacauan, akan lebih sulit untuk mengontrolnya. Hyung, apa kau sudah menyiapkan pengamanan untuk acaranya nanti?" tanyanya cemas.
[Young Ho : Tentu saja. sebuah tim itu tidak akan bisa mengatasi segalanya sendirian. tapi, biaya pengamanan semakin mahal.. hal..hal.. hal..]
Ji Ho diam tak berkomentar. dia sedang asik memakan ramennya. mendengar Ji Ho diam saja, dan mendengar suara aneh, Young Ho berteriak.
[Young Ho : Hei, kau sedang apa? suara apa itu?]
Ji Ho : "Ramennya enak sekali!" sahutnya tenang.
[Young Ho : "Hei, aku sudah makan daging saat makan siang tadi, kenapa aku jadi ingin makan ramen? bagaimana cuaca disana?]
Ji Ho bilang, diJeju sedang hujan, walaupun terkadang berhenti.
Young Ho menyuruh Ji Ho untuk egera kembali ke Seoul dalam waktu 4 jam.
Ji Ho diam saja tak menjawab, tepat ketika itu, tanpa sengaja dia melihat seorang wanita lewat didepan kedai dengan mengenakan payung Cony yang sama dengan milik Nenek. Ji Ho berpikir itu adalah Kim Ji.
Ji Ho segera berlari keluar untuk memeriksa. setelah mengetahui kalau wanita itu bukanlah Kim Ji, raut wajah Ji Ho tampak terlihat kecewa.
Bersambung..
Indo sub by aidenia
Ditunggu update sinop nya ya sist^_^
ReplyDeletekamsahamnida