October 26, 2014

PREVIEW HIGH SCHOOL LOVE ON EPISODE 14

Dilarang meng-COPAS SEMUA ARTIKEL yang ada didalam blog ini!!! tolong hargailah kerja keras penulis!!!


==== PREVIEW EPISODE 14 ====

ketika di kedai, Woo Hyun meminta seseorang memfoto dirinya bersama Seul Bi. saat itu juga, tampak Jae Suk berada disana.


Woo Hyun berdiri didepan pintu kamar Seul Bi. dan dia terlihat ragu untuk masuk kedalam atau tidak.


Woo Hyun dan Seul Bi duduk sambil merenung dikamar bersama.


Seul Bi : "Apakah buruk bahwa kita hidup bersama?"

Woo Hyun : "Dari sudut pandang orang dewasa, itu bisa menjadi buruk."

Woo Hyun sedang berada diatap. dan dia terlihat buru-buru pergi. tapi dengan anehnya baju yang tergantung dijemuran tiba-tiba bergeser seolah-olah menghalanginya pergi.


dan ternyata terdapat Byung Chul (Sunbaenya Seul Bi) diatap. dialah yang menggerakkan jemuran untuk menghalangi Woo Hyun.


Pak Kim berada didepan sebuah Bar. dan Ia dikeroyok oleh beberapa pria.

Pak Kim : "Jangan pukul aku!" teriaknya. 


dan tidak jauh dari Pak Kim, Da Yool juga ada disitu. Ia melihat Pak Kim yang dikeroyok dan Ia terlihat ketakutan.


Sung Yeol sedang berbicara digedung olah raga. tapi tidak diketahui dengan siapa Ia bicara. yang jelas, raut wajah Sung Yeol terlihat kesal.


Sung Yeol : "Jangan ikut campur." 

Woo Hyun berdiri didepan rumah Sung Yeol. entah siapa yang Ia tunggu (atau ingin ditemui). dan diam-diam Sung Yeol memperhatikan Woo Hyun dari jendela dikamarnya.


Seul Bi sedang berbicara dengan seseorang disekolah.


Seul Bi : "Itu karena kau. Karena dia tidak ingin mengambil apa pun darimu." 

saat dirumah, Sung Yeol terlihat sedang berdebat dengan Ayahnya. dan terlihat Ayahnya menamparya.


Woo Jin : "Apa yang kau lakukan!?" teriaknya marah. 

Sung Yeol dan Ji Hye sedang beradu mulut. terlihat Sung Yeol mencengkram tangan Ji Hye.


Ji Hye : "Seberapa jauh kau akan pergi?" tanyanya marah. 

Sung Yeol berada di kamarnya. Ia terlihat putus asa.


Woo Hyun dan Seul Bi sedang berjalan diarea yang sama. tapi mereka berbeda jalur sehingga mereka tidak saling melihat dan bertemu.


Woo Hyun sedang berdiri didepan sesuatu dan berbicara sendiri.


Woo Hyun : "Bagaimana cara menjadi cepat dewasa?"

tampaknya Seul Bi sedang berada dirumah Sung Yeol. dan terlihat Ia sedang makan bersama Sung Yeol. saat Seul Bi akan pergi, tubuhnya tiba-tiba oleng dan hampir terjatuh. dan Sung Yeol menangkapnya.


Sung Yeol : "kau mengalami demam." 

saat lewat dilorong sekolah, Seul Bi dan Woo Hyun saling bertemu. dan Woo Hyun melemparkan senyum manis pada Seul Bi.


Seul Bi : "kau bertindak seakan segala sesuatu baik-baik saja. tidak ada apa-apa denganku."

Seul Bi duduk menyendiri. dan wajahnya terlihat kesepian dan sangat sedih.


***

komentar saya : semakin seru dan menegangkan. saya penasaran, apa Woo Hyun bisa melihat Sunbae? dan apa yang membuat Woo Hyun berlarian tergesa-gesa dari atap?

ditambah tanda tanya besar dikepala saya. bagaimana bisa Seul Bi ada dirumah Sung Yeol? trus Woo Hyun?

sepertinya episode berikutnya, episode yang sedih untuk Woo Hyun yah.. aku kok merasa Seul Bi akan menjauhi Woo Hyun untuk menyelamatkan jati dirinya. 

dan.. welcome back untuk Pak Kim :D #hughughug..

SINOPSIS HIGH SCHOOL - LOVE ON EPISODE 13

Dilarang meng-COPAS SEMUA ARTIKEL yang ada didalam blog ini!!! tolong hargailah kerja keras penulis!!!




===== EPISODE 13 =====

diepisode 13 ini diawali dengan adegan Woo Hyun, Seul Bi dan Ji Hye yang berada dipohon peristirahatan Nenek Gong. Woo Hyun yang baru saja menyadari kalau Ji Hye ternyata adalah Ibu kandungnya. Ibu kandung yang selama ini dicarinya.

Ji Hye menghampiri Woo Hyun, Ia mencoba menjelaskan semua pada Woo Hyun tapi Woo Hyun keburu memotong ucapannya.

Woo Hyun : "Aku anakmu?" tanyanya.

Ji Hye tidak menjawab. Ia mencoba meraih tangan Woo Hyun, tapi Woo Hyun menepisnya.

Woo Hyun : "Anakmu adalah Sung Yeol." ucapnya seraya berkaca-kaca.

Ji Hye sedih mendengar ucapan Woo Hyun. Woo Hyun menoleh pada Seul Bi dan bertanya yang baru saja Ia dengar itu keliru, kan? Seul Bi diam tak menjawab.

Ji Hye : "Maafkan aku, aku bisa menjelaskan." ucapnya pada Woo Hyun.
Woo Hyun : "Tidak! kumohon jangan!"
Ji Hye : "Aku punya alasan. itulah kenapa aku tidak bisa memberitahumu. aku tahu ini sulit dipercaya. tapi aku Ibumu."
Woo Hyun : "Aku tidak punya orang tua. silahkan pergi." ucapnya kesal.

Woo Hyun bilang kalau dia datang untuk mengucapkan selamat tinggal pada Nenek. lalu Ia menyuruh Ji Hye untuk segera pergi.

Ji Hye menahan tangisnya kemudian melangkah pergi.


Woo Hyun berdiri didepan pohon Nenek. Ia memegang pohon seraya bertanya bagaiamana keadaan nenek? Nenek merindukannya, bukan?

Woo Hyun : "Mengapa hal ini hanya terjadi padaku?" ucapnya seraya menangis. "Nenek.. katakan sesuatu.., kau adalah Ibu dan juga Ayahku." ucapnya sedih.

Woo Hyun tidak sanggup berkata-kata lagi, Ia menundukkan kepala dan menangis. Seul Bi menggenggam tangan Woo Hyun erat.

dari kejauhan, Ji Hye berdiri dibalik pohon. Ia juga menangis.


sesudahnya mengunjungi Nenek. Woo Hyun dan Seul Bi pulang. mereka jalan beriringan. Woo Hyun mengatakan kalau cuacanya sangat bagus. saat itu Woo Hyun bicara dengan menahan kesedihannya, Seul Bi tahu apa yang dirasakan Woo Hyun saat ini. tapi Woo Hyun mencoba menutupi perasaannya itu dari Seul Bi dengan tersenyum padanya.

suara hati Seul Bi : "Senyummu menyakitkan."


[episode 13 : Pilihan? Rasa Sakit Karena Kehilangan Semuanya Untukmu]

sesampainya dirumah, Woo Hyun duduk merenung dikamarnya. Ia memegang kalungnya dan mengingat semua kejadian yang terjadi pada Sung Yeol. saat Sung Yeol yang tiba-tiba marah padanya dan tidak ingin didekati. dan juga saat disekolah ketika Sung Yeol mengatakan hal-hal yang aneh.

Woo Hyun menduga kalau Sung Yeol pasti sudah mengetahui hal ini lebih dahulu.


Woo Hyun dan Sung Yeol bertemu disebuah lapangan. tanpa basa-basi, Woo Hyun langsung bertanya apa arti dirinya bagi Sung Yeol. Sung Yeol diam tak menjawab. Ia hanya menoleh sebentar pada Woo Hyun.

Woo Hyun : "Berapa lama lagi kau akan menyembunyikannya dan mencoba untuk mencekikku?"

mendengar ucapan Woo Hyun, Sung Yeol langsung menatapnya tajam.

Woo Hyun : "Apakah aku mengacaukan rencanamu?"
Sung Yeol : "Tampaknya begitu."
Woo Hyun : "Tidak ada yang berubah bagiku, aku tidak peduli kau anak siapa."
Sung Yeol : "Aku juga. kenapa ibumu harus menjadi milikku?"

dengan kesal Woo Hyun mengatakan kalau dia tidak membutuhkan seorang Ibu. jadi buat dia milik Sung Yeol saja.

Woo Hyun : "Aku datang ke sini untuk mengatakan itu."
Sung Yeol : "Sangat mudah untukmu mengatakan itu karena dia ibu kandungmu."
Woo Hyun : "Kau dapat memilikinya, cengeng!" teriaknya marah.

Woo Hyun melangkah untuk pergi. tapi Sung Yeol menghentikan langkahnya dengan mengatakan kalau mereka bilang darah lebih kental dari air. dan Woo Hyun sangat ambisius seperti dia (Ji Hye). mendengar ucapan Sung Yeol, Woo Hyun menoleh dengan kesal.

Woo Hyun : "Katakan itu sekali lagi!"
Sung Yeol : "Aku muak berurusan denganmu sekarang!"

setelah mengatakan itu, Sung Yeol pergi meninggalkan Woo Hyun.


Woo Jin sedang menyelimuti istrinya ditempat tidur. Ia khawatir melihat kondisi Istrinya yang tiba-tiba buruk.

(Ji Hye ini depresi menerima sikap Woo Hyun yang menolaknya)


saat Sung Yeol baru saja pulang kerumah, Ia berpapasan dengan Ayahnya yang akan pergi keluar.

Ayahya bilang kalau Ibunya sedang sakit. jadi Ayah meminta Sung Yeol untuk mengurusnya karena malam ini dia ada urusan. Woo Jin mengandalkan Sung Yeol.

melihat Sung Yeol yang diam saja dengan wajah yang pucat, Woo Jin tanya apakah Sung Yeol juga sakit? kau juga tidak terlihat sehat?

Sung Yeol : "Rasanya sakit. Rasanya sakit sekali." ucapnya dengan mata berkaca-kaca.

Woo Jin tidak paham dengan apa yang dimaksud Sung Yeol. Ia mengira Sung Yeol benar-benar sakit. Woo Jin memeriksa suhu badan Sung Yeol lalu mengatakan kalau Sung Yeol tidak demam. Woo Jin mengatakan kalau mungkin ini karena perubahan musim.

Sung Yeol : "Ayah.."

Sung Yeol ingin mengatakan sesuatu tapi Woo Jin keburu memotong ucapannya.

Woo Jin : "Kau bisa mengambil obat-obatan kan? pergi ambil obat-obatan dan istirahat, oke?"

Woo Jin pergi begitu saja meninggalkan Sung Yeol.


Sung Yeol memandang foto keluarganya. Ia berkata kesal kenapa harus dia? kenapa harus Ibunya Woo Hyun (yang dicintai Ayahnya)?


sedangkan Woo Hyun, semalaman dia tidak tidur. Woo Hyun sendiri juga depresi menerima kenyataan yang terjadi dalam hidupnya.

saat hari sudah berganti dengan pagi. Woo Hyun menghadap kaca dengan wajah yang kesal. Ia melepas kalungnya dengan kasar.

suara hati Woo Hyun : "Ini satu-satunya yang kau berikan padaku, jadi ini satu-satunya hal yang ingin kubuang."

Woo Hyun membuang kalungnya ketempat sampah. setelah itu Ia pergi.


saat berangkat sekolah-pun, pikiran Woo Hyun tidak fokus. Ia lebih sering melamun. Seul Bi diam dan memperhatikannya dari belakang. ketika langkah Woo Hyun terhenti, Seul Bi juga mengikutinya.

Seul Bi tersenyum kemudian mengadahkan tangannyaa pada Woo Hyun. Woo Hyun menoleh dan bertanya apa yang Seul Bi lakukan?

Seul Bi : "Ketika hidupmu sulit, aku akan selalu ada disana untuk mengulurkan tangan."

Woo Hyun mengatakan kalau dia tidak bisa menerimanya. Seul Bi kaget dan bertanya kenapa tidak? Woo Hyun mengatakan kalau Ia melakukan itu, mereka berdua akan terjatuh kemudian.

Seul Bi : "Apa ada masalah dengan itu? ini sedikit memalukan, dan kita bisa bangun bersama-sama."
Woo Hyun : "Benar! kalau begitu aku tidak boleh terjatuh karena kau akan terluka."
Seul Bi : "Woo Hyun..."
Woo Hyun : "Ayo! kita akan terlambat nanti."

Seul Bi tersenyum senang.


disekolah, Jae Suk sedang memarahi Byung Wook dan Tae Ho karena mereka tidak mengangkat teleponnya dan juga tidak datang ketika dipanggil.

Jae Suk menduga kalau mereka sengaja melakukannya karena tidak ingin datang.

Tae Ho beralasan kalau dia bukannya tidak mau datang, itu karena Ayahnya akan memukulnya jika dia pergi.

ketika Jae Suk bertanya alasan Byung Wook kenapa tidak datang, dengan santai Byung Wook mengatakan kalau dia tidur karena mengantuk.

mendengar alasan Byung Wook, Jae Suk tersenyum sinis. Ia beranjak dari duduknya lalu menepuk bahu Byung Wook keras.

Jae Suk : "kejujuran yang brutal? Tinjuku bisa brutal juga."

Tae Ho mencoba menyelamatkan Byung Wook dengan bertanya apakah dia bermain game semalaman? tidak heran jika dia tidak mengangkat telepon Jae Suk.

Jae Suk : "Aku akan membiarkannya lolos sekali, karena siapapun dapat membuat kesalahan."


teman Da Yool yang gendut kebetulan lewat dan melihat mereka. Ia berteriak pada Byung Wook kalau dia dipanggil Guru sekarang. setelah mengatakan itu, teman Da Yol bergegas pergi, tapi sayangnya dia tersandung sehingga terjatuh. dan tomat cerry yang dibawanya harus terjatuh berserakan.

Jae Suk menyuruh Byung Wook untuk berhati-hati kemudian Ia pergi diikuti Tae Ho.

Sebelum benar-benar pergi, Jae Suk menginjak tomat yang berserakan dilantai. dan teman Da Yool yang gendut itu harus menerima wajahnya kotor karena terciprat tomat yang di injak Jae Suk.

Byung Wook membantu teman Da Yool membereskan tomat yang berserakan. Byung Wook memberitahu kalau wajah temannya itu kotor terkena cipratan tomat.

setelah selesai membantu membereskan tomat yang berserakan, teman Da Yool mengatakan pada Byung Wook kalau dia tidak perlu menemui guru. dia hanya membuat alasan mengenai itu. Byung Wook menyahut kalau dia tahu. kemudian Ia pergi.


Jae Suk menghampiri Sung Yeol diloker. Ia tanya apakah menyenangkan berduaan bersama Seul Bi? dan apakah Seul Bi menunjukkan kekuatannya? teleport? Sung Yeol diam tidak menggubris ucapan Jae Suk.

Jae Suk : "Aku membiarkanmu sendirian dengan Lee Seul Bi dan aku memancing kemarahan Woo Hyun supaya datang. kau harusnya bersyukur."

Sung Yeol tetap tidak menggubris Jae Suk. Ia menutup lokernya dan berencana pergi. ketika Sung Yeol menutup pintu loker, Ia kaget melihat Woo Hyun yang sudah berdiri disampingnya.

Woo Hyun : "Jadi kalian berdua sudah merencanakannya bersama-sama?" tanyanya kesal. Sung Yeol diam tak menjawab. "Kau berpikir kau bisa menyakitiku, tidakkah itu menyakiti dirimu sendiri? menyerahlah. jangan libatkan Seul Bi dalam hal ini." ucapnya kesal lalu pergi.

Jae Suk tersenyum senang melihat ketidak akuran Woo Hyun dan Sung Yeol. Ia mengatakan kalau sesuatu akan terjadi pada mereka berdua dan itu tampak menyenangkan.

Sung Yeol : "Anak-anak akan berpikir kalau ini jauh lebih menyenangkan jika itu terjadi antara kau dan aku." ucapnya lalu pergi.
Jae Suk : "Jika terjadi sesuatu, aku perlu untuk memeriksanya." ucapnya sendiri.


tiba-tiba Pak Yoon datang, Ia memukul keras kepala Jae Suk.

Pak Yoon : "Memeriksa apa? hidungmu? hah!" tanyanya marah. "Periksa buku sebelum aku menggali kuburanmu. jadilah sumber minyak! Jae Suk" ucapnya putus asa.


Ye Na mengatakan pada Da Yool kalau dia akan mengadakan pesta ulang tahun. Ia menyuruh memberitahu murid-murid yang lain. Da Yool heran karena Ye Na tidak sedang berulang tahun. Ia mengatakan kalau Young Eun tahu tanggal ulang tahun Ye Na yang sebenarnya. Ye Na mengatakan kalau dia tidak akan menggundang Young Eun.

Da Yool : "Jadi apa kau lupa kalau dia adalah Alpha?"
Ye Na : "aku bisa mengatasinya. kau hanya perlu mengajak anak-anak."

raut wajah Ye Na seketika berubah menjadi ketakutan. Ia segera melangkah pergi. hal itu membuat Da Yool heran dan bertanya-tanya apa yang salah dengan Ye Na.


tak lama kemudian Young Eun datang. ternyata Ye Na bergegas pergi karena melihat Young Eun.

Young Eun tanya pada Da Yool sejak kapan mereka berdua jadi sahabat?

Young Eun : "Kau tampak begitu dekat bersama."
Da Yool : "Kenapa kalian berdua memberiku waktu yang sulit?" serunya kesal lalu pergi.

Young Eun yang tidak tahu apa-apa, kesal melihat Da Yool yang tiba-tiba marah padanya.


Woo Hyun, Sung Yeol, Seul Bi dan Ye Na belajar kelompok bersama dikelas. masing-masing dari mereka diam dan tidak saling bicara.

Sung Yeol memfoto soal yang ada dibuku lewat ponselnya. kemudian memberinya tanda pada tulisan yang dirasanya penting. setelah itu Ia mengirimkannya pada Seul Bi.

Seul Bi menerima pesan yang dikirimkan Sung Yeol dengan bingung. Sung Yeol beranjak dari duduknya lalu mengatakan pada Seul Bi kalau dia sudah menandai semua bagian-bagian yang penting. dia sudah mengerjakan bagiannya, dan sisanya Seul Bi yang menyelesaikan. setelah itu Ia beranjak pergi.

Woo Hyun mengatakan pada Ye Na kalau dia akan mengirimkan poin kunci. dengan sumringah Ye Na menyahut kalau dia akan mengaturnya.

setelah Ye Na pergi, Seul Bi meminta pada Woo Hyun untuk memberikan buku yang sedang dipegangnnya. Woo Hyun mengangguk setuju.

tak lama kemudia Woo Hyun tanya kenapa Ye Na tidak pergi? dengan kesal Ye Na mengemasi bukunya lalu pergi.


setelah Ye Na pergi, Seul Bi meminta Woo Hyun memberikan sebuah buku yang ada pada Woo Hyun. Seul Bi memberitahu dia akan mengirimkannya pada Sung Yeol.

Woo Hyun menggunakan kesempatan itu untuk mengusili Seul Bi. Ia menyuruh Seul Bi untuk memohon padanya. awalnya Seul Bi tidak mau, tapi Woo Hyun terus memaksa.

Seul Bi mengulurkan tangannya dan berkata "kumohon.. (berikan)"

Woo Hyun menyuruh Seul Bi lebih tulus lagi. dan mencoba lebih imut saat memohon.

dan Seul Bi mencoba memohon sekali lagi dengan menggunaka suara Aeggyo. Woo Hyun menahan tawanya melihat Seul Bi. Ia bilang menyesal menyuruh Seul Bi seperti itu.

Seul Bi menggeleng-gelengkan kepalanya dengan imut seraya berkata "Akankah kau berikan kepadaku?"

Woo Hyun tersenyum lalu memberikan buku yang diminta Seul Bi. lalu Ia memasang raut wajah marah dan menyuruh Seul Bi tidak melakukan hal seperti tadi lagi. pada siapapun itu.

Seul Bi : "kenapa menjadi marah?" tanyanya kesal.


ketika Woo Hyun membersihkan kaca jendela didalam kelas, tanpa sengaja Ia melihat Sung Yeol yang duduk menyendiri diluar sambil memakai earphonenya.

Woo Hyun : "Dia mendengarkan musik sepanjang hari."

Woo Hyun menguapi kaca tepat pada Sung Yeol. sehingga tampak Sung Yeol terlihat berembun jika dilihat dari kaca jendela.

Woo Hyun : "Aku tidak ingin melihatmu mengalami waktu yang sulit." ucapnya sedih.

Woo Hyun bersandar pada jendela dengan wajah yang sedih.


saat Seul Bi membuang sampah dari tempat sampah yang ada dikamar Woo Hyun, tanpa sengaja Ia melihat kalung yang biasa dipakai Woo Hyun didalam tempat sampah itu. Seul Bi mengambil kalung itu dan terkejut mengetahui Woo Hyun membuang kalungnya.

karena Seul Bi ingat, Woo Hyun pernah bilang kalung itu berharga baginya.


Woo Hyun sedang membagikan brosur dipakiran. Ia menaruh brosur kedai yang dibawanya diatas kaca mobil yang diparkir.

kebetulan, salah satu mobil dia taruh brosur adalah mobil polisi milik Woo Jin.

melihat Woo Hyun ada disitu, Woo Jin langsung keluar dari mobilnya dan memanggil Woo Hyun.

Woo Hyun sedikit terkejut bertemu dengan Ayah Sung Yeol. Ia memberi hormat pada Woo Jin.

saat Woo Hyun akan pergi, Woo Jin berkata kalau Sung Yeol tampak terlihat tertekan. Ia tanya pada Woo Hyun apa terjadi sesuatu?

teman Woo Jin menyahut mereka berdua pasti sedang bertengkar. Woo Jin menyahut kalau itu pasti benar. teman Woo Jin menyahut lagi kalau hal seperti itu normal bagi mereka untuk berkelahi. karena mereka masih muda, saat itulah kau bisa merasakan hidup.

Woo Hyun hanya diam saja tidak mengatakan apapun. Ia segera pamit untuk pergi.

Woo Jin bertanya-tanya apa yang terjadi dengan mereka?


dikamar, Seul Bi menatap kalung milik Woo Hyun yang dibuang ditempat sampah.

Seul Bi : "Ini pasti menyakitkan bagi Woo Hyun." ucapnya sedih.

kemudian Seul Bi menyimpan kalung itu kedalam laci. Seul Bi mengambil ponselnya dan berniat menelepon Sung Yeol, tapi urung dilakukannya.


Seul Bi duduk didepan rumah Sung Yeol, menunggunya pulang. tak lama kemudian Sung Yeol pulang, tapi Ia mengacuhkan Seul Bi dan lewat begitu saja. Seul Bi segera beranjak dari duduknya dan mengahampiri Sung Yeol.

Seul Bi : "Ini bukan kesalahan Woo Hyun." serunya menghentikan langkah Sung Yeol. "dan ini juga bukan kesalahanmu." Sung Yeol diam saja tak bergeming. "aku tahu ini sulit untukmu, tapi ini juga sulit untuk Woo Hyun."
Sung Yeol : "Jadi kau ingin aku menghiburnya atau semacamnya?"
Seul Bi : "Itu adalah keputusan yang dibuat oleh orang dewasa. kalian berdua tidak perlu melakukan apapun. kebenarannya, kalian berdua adalah teman sesungguhnya dan bahkan..."
Sung Yeol : "Kami bahkan tidak berteman sekarang."

Seul Bi sedih mendengar itu. Ia mengatakan pada Sung Yeol kalau mereka tampak benar-benar serasi sebagai teman.

Sung Yeol : "Dia satu-satunya yang kau lihat. Aku tidak tahu apa yang akan aku lakukan jika kau terus melakukan hal ini."
Seul Bi : "Tolong jangan. kau bisa menyakiti Woo Hyun dan dirimu sendiri."
Sung Yeol : "Dia bukan teman atau keluarga lagi. Jadi aku bisa mencurimu darinya sekarang."

Seul Bi tanya apa maksud ucapan Sung Yeol. Sung Yeol mengingatkan, apakah Seul Bi ingat dia pernah bilang akan mengambil segalanya yang dimiliki Woo Hyun?

Sung Yeol : "Semakin kau mempersulit aku, semakin aku cenderung untuk mencuri. semuanya."
Seul Bi : "Sung Yeol, kumohon.."
Sung Yeol : "Jadi, kau jangan pernah lagi membicarakannya didepanku lagi."

setelah mengatakan itu, Sung Yeol masuk kedalam rumah. Seul Bi hanya bisa diam dan sedih.


dikedai, Woo Hyun sedang mempersiapkan dekorasi untuk sebuah pesta ulang tahun.

setelah selesai, Ia pergi kekamarnya. Woo Hyun berbicara sendiri dengan baju milik Nenek.

Woo Hyun : "Nyonya Gong, jangan biarkan siapapun terluka." ucapnya sedih.

kemudian Woo Hyun memeluk baju milik Nenek.


keesokan paginya disekolah, semua murid mendapatkan pesan undangan ulang tahun dari Ye Na. Ye Na mengadakan pesta ulang tahunnya di kedai kue beras Nenek Gong. bahkan Ye Na juga akan mengundi smartphone gratis.

Tae Ho mengajak Byung Wook untuk pergi. Ia mengincar Smartphone yang akan diundi. Jae Suk kebetulan lewat, dan mendengar semuanya. Ia memaki Tae Ho dan Byung Wook lalu pergi.

Byung Wook : "Apa yang terjadi dengannya?" tanyanya kesal.

Tae Ho tidak memperdulikan Jae Suk. Ia mengatakan pada Byung Wook kalau Ayahnya pernah mmengatakan bahwa barang gratis belum pasti itu buruk. Ia memaksa Byung Wook untuk pergi.


Ji Hye pergi menemui Woo Hyun. Ia menyerahkan amplop yang berisi uang pada Woo Hyun.

Woo Hyun : "ini sangat khas dan bahkan tidak lucu." ucapnya kesal.

Ji Hye memberitahu kalau dia biasa memberikan itu pada Nenek. karena Nenek sudah tiada, jadi Ia memberikannya pada Woo Hyun.

Woo Hyun menyahut kalau Nenek tidak pernah menggunakan uang pemberian Ji Hye. tapi sedetik kemudian Ia meralat kalau pada akhirnya mereka menggunakan uang itu untuk melunasi hutang Ayah.

Ji Hye : "Kau terlalu muda untuk bekerja. dan kenapa Seul Bi tinggal denganmu?"
Woo Hyun : "Itu bukan urusanmu!" ucapnya seraya menyodorkan amplop pada Ji Hye.

Ji Hye bilang sekarang apalagi yang dibutuhkan Woo Hyun, yang paling penting adalah uang. Ia tanya bagaimana Woo Hyun akan hidup?

Woo Hyun : "Kebanyakan orang akan membutuhkan cinta dan perhatian. Kebanyakan remaja seperti ku. Aku tidak akan pernah meminta bantuan mu Bu Ahn. Jadi kau tidak perlu khawatir tentang itu."
Ji Hye : "Aku bilang padamu untuk lebih realitas."

Woo Hyun : "Orang-orang mengatakan mereka dapat mengenali saat kehilangan ibu mereka dari aroma mereka. Bahkan ketika mereka tidak tahu wajah mereka. Aku selalu khawatir tentang tidak diakui, aku bertanya-tanya apakah Ibunya akan seperti itu. Dan bertanya-tanya apakah aku harus tertawa atau menangis ketika aku bertemu dengannya. Jika Nenek meminta mu untuk mengurusku, maka kau hanya perlu melupakannya. Karena itu jauh lebih baik sehingga aku percaya kau sedang berada di tempat lain berharap yang terbaik untukku. Ini adalah neraka bagi ku sekarang. tetaplah menjadi Ibu Sung Yeol." ucapnya berkaca-kaca.

Ji Hye menangis sedih mendengar semua yang Woo Hyun katakan.


saat Woo Hyun beranjak dari duduknya dan akan pergi, Ji Hye memegangi tangannya seraya memanggil namanya.

Woo Hyun : "Jangan panggil aku seperti itu. Bahkan namaku menyakitkan." ucapnya seraya menangis.

diam-diam Seul Bi mengintip mereka dari balik dinding.

Ji Hye memberitahu Woo Hyun kalau dia tidak bisa datang lagi kerumah Woo Hyun. Ia harus hidup sebagai Ibu Sung Yeol mulai sekarang.

Woo Hyun : "Ya! jangan datang."
Ji Hye : "Hanya sekali, biarkan aku memelukmu sekali saja."

Woo Hyun menepis tangan Ji Hye yang memeganginya, Ia mengatakan Ji Hye sudah menganggu bisnisnya. Ia menyuruh Ji Hye untuk segera pergi. setelah mengatakan itu, Woo Hyun pergi kedapur.

Seul Bi segera bersembunyi agar tidak terlihat oleh Woo Hyun. Ia merasa sedih melihat Woo Hyun.


Ji Hye keluar dari rumah Woo Hyun sambil menangis sedih. sampai-sampai Ia terduduk lemas dan menangis tersedu-sedu.

tanpa sengaja, Jae Suk yang saat itu akan pergi kerumah Woo Hyun, dari kejauahan melihat Ji Hye yang sedang menangis didepan rumah Woo Hyun.

Jae Suk segera bersembunyi. Ia bertanya-tanya kenapa Ji Hye menangis didepan rumah Woo Hyun.


Woo Hyun berada didapur. Ia sedang memasak, tapi pikirannya tidak fokus. Ia cenderung melamun.

Seul Bi datang dengan tiba-tiba dan menggejutkannya. Woo Hyun segera menutupi perasaannya dengan melanjutkan memasak.

Seul Bi datang untuk memakaikan apron pada Woo Hyun. seperti yang dulu pernah dilakukan Woo Hyun kepada Seul Bi, Seul Bi juga melakukan hal yang sama kali ini. Ia memutar badan Woo Hyun untuk mengikat apron. Woo Hyun tersenyum melihat perlakuan Seul Bi padanya. setelah selesai mengikat apron, Seul Bi membalik tubuh Woo Hyun menghadapnya.

Seul Bi : "Kata nenek, Selera makanan yang terbaik ketika kau membuat mereka berharap untuk yang terbaik. Dengan wajahmu yang seperti itu, akan membuat makanan sedih."

Woo Hyun tersenyum mendengar ucapan Seul Bi.

Seul Bi : "Ya, seperti itu. kau terlihat paling baik ketika tersenyum."


Seul Bi membantu Woo Hyun memasak. ketika melihat Seul Bi memotong, Woo Hyun khawatir melihat tangan Seul Bi yang tidak tertutup. Ia khawatir seseorang melihat tanda ditangannya / menyentuhnya.

Woo Hyun memanggil Seul Bi, Ia meraih tangan Seul Bi dan mengatakan kalau Seul Bi harus menyembunyikan pergelangan tangannya karena sangat cantik.

Woo Hyun membuka lingkisan lengan baju Seul Bi kemudian menutupnya. Seul Bi tersenyum. setelah selesai, Woo Hyun mencandai Seul Bi kalau lengannya terlihat panjang sekarang.

Seul Bi diam dan terharu melihat apa yang dilakukan Woo Hyun untuk melindunginya.


Ye Na dan teman-teman sekelas datang kekedai. Woo Hyun kaget melihat mereka semua. dengan kesal Ia tanya, jadi Ye Na orangnya? (yang memesan kedai untuk diadakannya pesta).

Woo Hyun mengembalikan uang pembayaran Ye Na untuk memboking kedai. Ia menyuruh Ye Na untuk mengadakan pesta ketempat lain.

Ki Soo menyuruh Woo Hyun untuk menyimpan kembali uang itu. Ia tahu Woo Hyun sangat membutuhkan uang itu. tapi Woo Hyun bersikeras tidak mau, akhirnya Ki Soo dan Seul Bi harus memaksa Woo Hyun. mereka berdua mendorong Woo Hyun untuk pergi kedapur.

sebelum itu Seul Bi mengatakan pada semuanya kalau mereka akan melayani dengan baik.


setelah semuanya duduk, teman Da Yool bertanya pada Ye Na kapan undiannya dimulai?

Ye Na : "bukankah seharusnya kau mengucapkan selamat ulang tahun padaku terlebih dahulu? apakah kau hanya tertarik pada umpan?" tanyanya kesal.

Ki Soo menyahut, Ia meralat ucapan Ye Na, bukankah seharusnya Ia bilang hadiah? Ki Soo kemudian bertanya diaman teman baik Ye Na ? (yang dimaksud Ki Soo adalah Young Eun).

Ye Na : "Aku tidak tahu. Aku mengiriminya pesan. mungkin saja dia sibuk?"

Da Yool menyahut kalau Ye Na bilang pada mereka untuk tidak menhubungi bahkan memberitahu Young Eun sedikitpun. mendengar ucapan Da Yool, Ye Na segera menyuapi Da Yool dengan kue beras.


teman Da Yool yang gendut itu berniat menyuapi Byung Wook dengan wajahnya yang belepotan saus. Tae Ho berseru keras melihat itu. Ia meledek kalau dia harus melakukan ciuman kue beras dengan wajahnya yang belepotan. seperti difilm-film romantis.

Tae Ho tertawa menatap Byung Wook. Byung Wook juga ikut tertawa keras.

Byung Wook : "dan itu akan berubah menjadi film horor." ucapnya kesal pada Tae Ho. (wkwk)

Byung Wook menoleh pada teman Da Yool dan menyuruhnya untuk tidak tersenyum.


ketika Woo Hyun sedang sibuk memasak, Seul Bi membantu mengelap keringat diwajah Woo Hyun. tepat saat itu, Ye Na melihat mereka. Ye Na benar-benar cemburu dan merasa sedih.


ketika Seul Bi mengantarkan makanan kemeja, Ye Na berpura-pura mengalami sakit perut. Ia mengatakan pada Seul Bi kalau toilet sedang penuh, jadi bisakah dia menggunakan kamar mandi pribadi mereka dilantai atas? Seul Bi segera memberitahu letaknya pada Ye Na. Ye Na bergegas pergi.


Ye Na masuk kedalam rumah. Ia menjadi kesal ketika melihat sepatu Woo Hyun dan Seul Bi tertata rapi berdampingan.


saat Ye Na lebih masuk kedalam rumah, Ia juga melihat diatas meja terdapat buku Woo Hyun dan Seul Bi. tampak jelas kalau mereka berdua selalu belajar bersama.


dan juga baju mereka yang tertumpuk bersama diatas meja. Ye Na semakin kesal melihatnya.


saat Ye Na masuk kedalam toilet, Ia melihat sikat gigi Woo Hyun dan Seul Bi terletak dalam satu wadah. hal itu membuat Ye Na menjadi semakin cemburu.


Ki Soo pergi ketoko yang ada didekat rumah Young Eun. Ia juga membawa bungkusan kue beras.

ketika melihat Young Eun lewat, Ki Soo menyerahkan bungkusan kue beras itu pada Young Eun.

Young Eun diam dan memasang wajah aneh pada Ki Soo. Ki Soo mengatakan kalau itu bukan untuk Young Eun, melainkan untuk adiknya Ye Eun. Young Eun masih diam tidak bergeming.

Ki Soo meraih tangan Young Eun lalu memberikan bungkusan kue beras itu.

Ki Soo : "Hari ini ulang tahun Ye Na. kenapa kau tidak datang?"

melihat ekspresi wajah Young Eun yang terkejut, Ki Soo bisa menebak kalau Young Eun tidak tahu hal ini.

Young Eun : "Jika aku melihatmu berkeliaran dilingkungan ini lagi, kau akan mati."

Young Eun melempar bungkusan kue beras itu dengan kasar lalu pergi. Ki Soo menggerutu sendiri, kalau dia sendiri tinggal dilingkungan itu.


Sung Yeol duduk melamun dikafe Internet sendirian. tak lama kemudian Jae Suk datang, Ia sedikit kaget ketika melihat Sung Yeol juga ada disitu, lalu ia duduk disamping Sung Yeol.

Jae Suk mengatakan kalau ini adalah wilayahnya. Sung Yeol menyahut menyuruh Jae Suk pergi ketempat lain jika tidak suka.

Jae Suk : "Aku akan memikirkan tentang itu jika kau memberikan jawaban untuk pertanyaanku. Guru Etika menangis didepan kedai Shin Woo Hyun, apa yang terjadi antara mereka berdua?"

Sung Yeol diam tak menjawab. Ia sendiri juga terkejut mengetahui hal itu.

Jae Suk : "Kau seharusnya melihat wajahmu sekarang. kau membuatnya begitu jelas bahwa kau tahu."
Sung Yeol : "Katakan apapun yang aku tahu, kau pikir aku akan memberitahumu?"

Sung Yeol menyuruh Jae Suk untuk pergi ketempat lain mulai besok. setelah mengatakan itu, Ia pergi.

Jae Suk sangat kesal, Ia memaki Sung Yeol brengs*k. sekarang rasa ingin tahunya semakin bertambah.


pesta telah usai, Woo Hyun dan Seul Bi sedang menghitung penghasilan mereka hari ini dikedai.

Seul Bi : "Lihat bagaimana kesabaran kita mendapatkan uang?"
Woo Hyun : "Apakah kau lebih menyukai uang dibandingkan pacarmu sendiri?"
Seul Bi : "Karena uang penting bagi manusia."

kemudian Seul Bi bilang kalau dia lebih senang lagi jika pacarnya bisa menghasilkan banyak uang.

Woo Hyun : "kau pintar! Tapi Ye Na yang terbaik (pemikirannya)."
Seul Bi : "Ini semua karena kau begitu populer." ucapnya kesal.
Woo Hyun : "Aku tidak tahu itu. hanya saja sedikit melelahkan." keluhnya melihat Ye Na terus mengejarnya.
Seul Bi : "Ini bukan hal yang buruk untuk menyukai seseorang. Tapi terlalu berlebihan jika harus menyakiti orang lain. Meskipun mereka tidak bermaksud hal itu terjadi."
Woo Hyun : "Ada sesuatu yang kau tidak bisa hanya menerima karena uluran tangan seseorang padamu. Dan itulah hati seseorang."

Seul Bi mengangguk mengerti.

tak lama kemudian ponsel Woo Hyun berdering. Ia mendapatkan telepon dari seseorang yang menyuruhnya untuk datang. Woo Hyun pamit pada Seul Bi kalau dia akan keluar sebentar.


Woo Jin pergi kerestaurant bersama Sung Yeol. tapi Sung Yeol diam saja dan tidak makan sedikitpun.

Woo Jin mengatakan kalau dia tidak ingin makan sendirian, jadi ia meminta Sung Yeol untuk makan dengannya.

tak lama kemudian Woo Hyun datang. Sung Yeol kaget melihat kedatangan Woo Hyun. sepertinya Woo Hyun juga begitu. Ia tidak menyangka akan bertemu Sung Yeol. sepertinya Woo Jin sengaja mengundang mereka bersama-sama.

Woo Jin : "Aku dengar kalian berdua bertengkar."

Woo Jin berencana akan meninggalkan mereka berdua agar bisa bicara.

Woo Jin : "Tunggu, apakah kalian berdua memperebutkan Seul Bi?"

Sung Yeol menyahut menyuruh Ayahnya untuk makan saja. woo Jin menyahut kalau dia sudah kenyang hanya dengan melihat mereka berdua.

Woo Jin : "Kau seperti anak keduaku, Woo Hyun! Persahabatan! Ini sama pentingnya dengan cinta." ucapnya bersemangat.

Woo Hyun diam saja tidak bergeming. Woo Jin memberitahu kalau Ayah Woo Hyun kemungkinan masih berada di Amerika. Woo Jin menyesal tidak bisa membantu banyak, tapi Ia berpikir kalau cara yang terbaik adalah menemukan Ibu kandung Woo Hyun.

Woo Hyun menyahut, Ia memberitahu sebenarnya dia sudah menemukan Ibunya. SUng Yeol langsung menatap Woo Hyun tajam. Ia khawatir Woo Hyun akan menceritakan hal yang sebenarnya pada Ayahnya.

Woo Jin : "Kau menemukannya? Apa kau bertemu dengannya?"
Woo Hyun : "Aku bertemu dengannya hari ini. Tapi tentu saja, aku ditinggalkan. Kami memutuskan untuk  hidup sendiri dan hidup terpisah."
Woo Jin : "Oh.., aku mengerti, Woo Hyun, tetaplah kuat."

Woo Hyun berterima kasih karena sudah peduli dengannya. dia pamit untuk pergi karena dia sudah meninggalkan Seul Bi sendirian dirumah.

Woo Jin berpesan pada Woo Hyun untuk tidak sungkan mengatakan padanya jika Woo Hyun membutuhkan bantuannya kapanpun. Woo Hyun memberi hormat lalu melangkah pergi.

setelah Woo Hyun pergi, Woo Jin bertanya pada Sung Yeol, apakah dia tahu kalau Woo Hyun sudah menemukan Ibunya? Sung Yeol menggelengkan kepala dan menjawab tidak.

Woo Jin mengeluh kalau hal ini pasti sangat sulit untuk Woo Hyun. Ia bilang pada Sung Yeol kalau Woo Hyun sekarang memerlukan teman lebih dari sebelumnya. Woo Jin berpesan untuk menjadi teman yang baik untuk WOo Hyun. menjaga dan selalu berada didekatnya. Sung Yeol hanya diam saja.


dirumah, Seul Bi khawatir karena Woo Hyun belum juga pulang kerumah. bahkan Woo Hyun tidak menghubunginya untuk memberi kabar.


ternyata Woo Hyun berada ditaman bermain. Ia duduk sendirian dengan perasaan yang sedih. Woo Hyun melihat kesekitarnya dan melihat beberapa orang tua yang terlihat bahagia bersama anak mereka (keluarga mereka).

Woo Hyun benar-benar merasa sedih melihat pemandangan yang dilihatnya.

(sedih lihat Woo Hyun, Ia tidak pernah merasakan kasih sayang seperti itu dari orang tuanya semenjak kecil!)


Seul Bi duduk ditangga rumah menunggu Woo Hyun pulang. sampai-sampai Ia tertidur sambil memakai headset ditelinganya.

ketika Woo Hyun pulang, Ia tersenyum melihat Seul Bi. Woo Hyun segera menghampiri Seul Bi dan menahan kepalanya yang akan membentur tangga. Woo Hyun menyandarkan kepala Seul Bi dipundaknya.

setelah itu Woo Hyun melepas headset yang dipakai Seul Bi, lalu memasang headset itu ketelinganya.

Ia tersenyum geli ketika tahu kalau lagu yang didengarkan Seul Bi adalah suaranya ketika sedang menyanyi.

dengan percaya diri Woo Hyun bilang kalau dia sangat baik dalam menyayikan lagu pengantar tidur.

Seul Bi terbangun dari tidurnya dan tanya sejak kapan Woo Hyun ada disampingnya? Woo Hyun menjawab baru saja.

Seul Bi kembali menyandarkan kepalanya pada Woo Hyun dan memejamkan matanya.


Woo Hyun : "Apa itu keluarga?" tanyanya sedih.
Seul Bi : "Seseorang yang selalu ada disisimu selamanya."
Woo Hyun : "Kalau begitu aku tidak memilikinya. Aku bahkan kehilangan Nyonya Gong."
Seul Bi : "Kau punya aku."
Woo Hyun : "Kita bukanlah keluarga."
Seul Bi : "tapi aku akan selalu disisimu. kau tidak percaya padaku?"
Woo Hyun : "Tidak sekarang. tidak pernah."
Seul Bi : "Kenapa? kenapa tidak?"
Woo Hyun : "Kau bilang kau telah menonton banyak drama. Jika kau dan aku menjadi keluarga dari sekarang, pada akhirnya kita tidak akan bersama."
Seul Bi : "Impossible Love? sesuatu seperti itu?"

Woo Hyun menyuruh Seul Bi untuk memastikan selalu berada disisinya, selamanya. Seul Bi tersenyum seraya mengangguk.

kemudian mereka berdua membuat janji dengan saling melingkarkan jari kelingking dan menempelkan jempol.

Woo Hyun menjadi gugup setelah itu. Ia mengalihkan suasana dengan mencandai Seul Bi. Ia bertanya siapa yang menyanyikan lagu yang sedang mereka dengar? lagunya membuatnya mengantuk. mereka berdua tersenyum bersama.

Woo Hyun memberikan kode pada Seul Bi untuk menyandarkan lagi kepalanya.


Woo Jin baru saja pulang kerumah. Ji Hye membantunya melepaskan baju yang dikenakan Woo Jin.

Woo Jin memberitahu Ji Hye, kalau Woo Hyun sudah menemukan Ibunya. Ji Hye terkejut mendengar itu.

Woo Jin : "Tapi tampaknya mereka memutuskan menjalani kehidupan yang terpisah."

Woo Jin benar-benar mengkhawatirkan Woo Hyun karena harus membayar hutang Ayahnya sendirian. mengalami hal seperti itu bagaimana Woo Hyun bisa tidur dan makan? Woo Jin mengatakan kalau ini sungguh berlebihan. bahkan hatinya terasa sakit.

Woo Jin : "Aku tidak tahu mengapa, tapi dia seperti anakku dan aku menyukainya. Seong Yeol adalah anak tunggal, jadi aku ingin mereka menjadi seperti saudara. Tidakkah kau berpikir begitu?"

Ji Hye hanya diam saja, tidak mengatakan apapun. Ia menjadi sedih mendengar itu.


Ji Hye duduk menyendiri dimeja makan sambil minum. tak lama kemudian Sung Yeol duduk disampingnya.

Ji Hye tanya pada Sung Yeol kenapa dia tidak menceritakan al yang sebenarnya pada Ayahnya?

Sung Yeol : "untuk kebaikan? Aku akan melihatmu tenggelam perlahan-lahan."
Ji Hye : "Kau berbeda dari Woo Hyun."
Sung Yeol : "Apakah kau membandingkan putra kandungmu sekarang?"
Ji Hye : "Kau tak tertandingi. Kau secara hukum anak ku. Tapi Woo Hyun adalah orang asing."
Sung Yeol : "Tapi aku kira hanya melihat dia membuat air mata menetes? Dapatkah kau membuatnya lebih jelas? Ayah akan mencari tahu."

Ji Hye menyahut kalau dia akan segera memberitahunya. Sung Yeol bilang kalau ini belum waktunya. dia harus menjadi orang yang mengungkapkannya. setelah itu Sung Yeol pergi.

Ji Hye : "kau akan melakukannya untuk ku? Karena aku tidak bisa membawa diri untuk melakukannya." ucapnya pelan.


Woo Hyun sedang duduk melamun dikamarnya sendirian. Ia meraba lehernya yang dulu selalu dipakaikannya kalung. Woo Hyun menghela nafas panjang, Ia merasa sedih dan juga kehilangan.


pagi harinya, Woo Hyun membaca semua pesan tertempel dijendela yang ditulis Seul Bi untuknya.

[Sungguh menyakitkanku bahwa itu menyakitimu], [aku ada didalam dirimu], [kehidupan sebenarnya yang menyedihkan adalah hidup dengan tidak ada apapun yang terjadi.]

Woo Hyun : "[Pertama, tetapi bukan yang pertama] Apa ini?"
Seul Bi : "aku harus berpikir sepanjang malam..."

Woo Hyun menebak kalau semua itu pasti dialog yang ada didalam drama. Seul Bi berseru kalau Woo Hyun sangat pintar.

Woo Hyun berseru kalau mereka akan terlambat kesekolah.

Woo Hyun : "Let's Go, Baby!" godanya.

mendengar itu, Seul Bi berseru kesal kalau dia melupakan dialog yang satu itu. (wkwk)


disekolah, semua murid heboh mendengar berita diponsel mereka kalau Woo Hyun dan Seul Bi hidup bersama.

Ye Na sedang menghadap Pak Yoon. Ia melaporkan semua yang dilihatnya pada Pak Yoon kalau Woo Hyun dan Seul Bi benar-benar tinggal bersama.

Pak Yoon bisa mengerti kenapa Woo Hyun sendirian karena Neneknya baru saja meninggal. ketika Pak Yoon memeriksa data orang tuan Woo Hyun, Ia mengetahui kalau orang tua Woo Hyun tidak tinggal bersama.

Pak Yoon : "Lalu mengapa mereka hidup bersama?" tanyanya penasaran.

Ye Na tersenyum menang. ide liciknya untuk memisahkan Woo Hyun dan Seul Bi berjalan mulus.


ketika Seul Bi berada diloker, Ye Na, Da Yool, dkk mencoba membully Seul Bi. Da Yool tanya apa benar Seul Bi tinggal dengan Woo Hyun? Seul Bi diam tak menjawab.

Ye Na : "Siapa itu Woo Hyun atau Seong Yeol? Bukankah kau belum memutuskan?"
Seul Bi : "Apakah ini ulahmu lagi?"
Ye Na : "ada apa denganku?"
Seul Bi : "Ini hanya akan membuat mu lebih jauh dari Woo Hyun. Dan membuat aku lebih dekat kepadanya." ucapnya kemudian pergi.

Ye Na semakin kesal pada Seul Bi. Ia berteriak memaki Seul Bi.


Young Eun datang keloker dan berseru kalau Ye Na kurang keras teriakannya.

teman Da Yool yang gendut tanya pada Young Eun kenapa kemarin Young Eun tidak datang kepesta ulang tahun Ye Na? Da Yool telah memenagkan undian ponsel. Da Yool langsung menyembunyikan ponsel barunya.

Young Eun : "Aku tidak pergi karena aku tidak ingin seseorang mati pada hari ulang tahunnya." ucapnya sinis.
Ye Na : "Akan ada model (ponsel) yang lebih baru untuk pesta Natal. Pastikan untuk datang kemudian." ledeknya.

setelah mengatakan itu, Ye Na mengajak yang lainnya pergi.


Young Eun membanting pintu loker dengan kesal. ia berniat membalas Ye Na. Ki Soo segera menghampiri Young Eun untuk mencegahnya. Ki Soo melepas kaca matanya dan menyuruh Young Eun memukulnya sebagai gantinya.

dan.. Ki Soo harus mimisan menerima pukulan dari Young Eun..


kepala sekolah dan seluruh guru sedang mengadakan rapat. dan... anehnya Sung Gook juga ada disana mengikuti rapat.

Bu So Jin merasa aneh ketika melihat Sung Gook tiba-tiba menarikkan kursi untuknya. Sung Gook mempersilahkan Bu So Jin duduk.

kepala sekolah memperkenalkan pada semuanya kalau Sung Gook adalah ketua dewan baru.

seperti biasa, Pak Yoon mancari muka didepan Sung Gook. Ia berseru kalau dia sudah mendengar banyak tentang Sung Gook. dan mulai menggombal yang aneh-aneh. dengan sikap cool, Sung Gook mengacuhkan ucapan Pak Yoon. ia mengatakan kalau dia sudah tahu. Pak Yoon langsung menutup mulutnya. (wkwk)

Sung Gook : "Rapat dimulai. Lee Seul Bi dan Shin Woo Hyun, mereka murid yang tinggal bersama dalam satu rumah. Bagaimana masalah ini?"

kepala sekolah bertanya bagaimana Sung Gook bisa mengetahui hal ini?

Pak Yoon : "Bagaimana kau tahu? kau sudah tahu apa pertemuan itu tentang kapan jadwal mu harus begitu penuh."

Sung Gook memberikan tanda pada Pak Yoon untuk diam. secara otomatis Pak Yoon langsung menutup mulutnya. (wkwk, kayak diremote)

salah satu guru mengatakan kalau mereka harus hidup terpisah mengetahui mereka masih dibawah umur.

Sung Gook : "Sejauh yang aku tahu keduanya tidak memiliki orang tua. Aku bertanya apakah ada hukumnya?" (hukum yang berlaku pada permasalahan itu)
Ji Hye : "Tidak ada masalah hukum."
Sung Gook : "Begitukah? kalau begitu masalah selesai."

Sung Gook mengeluh kenapa mengadakan pertemuan jika masalah bisa diselesaikan? apakah mereka semua memiliki banyak waktu luang?

kepala sekolah menyahut akan menjadi masalah besar jika para orang tua tahu. mereka juga seharusnya tidak memberikan contoh yang buruk untuk murid lain. dan juga hal ini akan buruk untuk reputasi sekolah.

masing-masing guru mengeluarkan pendapatnya. cenderung dari mereka tidak setuju. takut menerima imej yang jelek dan bagaimana jika terjadi hamil diluar nikah? siapa yang akan bertanggung jawab?


Sung Gook langsung beranjak dari duduknya. semua guru langsung diam.

Sung Gook : "aku tidak melihat ada orang yang ingin bertanggung jawab untuk mereka. kalian pikir mereka ingin hidup hanya berdua saja? kalian penasaran mengapa mereka  dalam situasi untuk hidup bersama. Dan sekarang kalian ingin tahu yang akan bertanggung jawab?"

Sung Gook menghampiri Bu So Jin. Ia bertanya apa Bu So Jin yang bertanggung jawab mengenai pendidikan seks? Sung Gook tanya bagaimana pendapat Bu So Jin mengenai hal ini.

Bu So Jin terkejut. karena sangat gugup, Bu So Jin menjadi cegukan.

Bu So Jin : "Nah anak-anak saat ini terlebih dahulu berinteraksi dengan porno. Ini bukan masalah jika mereka menerima pendidikan seks yang tepat. Aku benci fakta bahwa mereka kehilangan, tak berdosa karena orang dewasa menghakimi."

Pak Yoon berseru, menyuruh Bu So Jin untuk minum air terlebih dulu.

Sung Gook menyahut kalau itu sangat mengesankan. Pak Yoon tiba-tiba berseru, berterima kasih pada Sung Gook. Sung Gook menjelaskan yang dia maksud adalah Bu So Jin, bukannya Pak Yoon. (wkwk)

Sung Gook mengatakan kalau dia juga memikirkan hal yang sama. Jangan menilai anak-anak dengan nilai-nilai dewasa.

Sung Gook : "Mari kita lakukan ini. Membuat proposal yang baik bagi mereka. Atau menerima cinta mereka. Itu saja untuk pertemuan."


Sung Gook melangkah untuk pergi, tapi Ia kembali lagi untuk bertanya apakah ada yang mau menemukan Pak Kim Kwang Sik? semua guru diam saja.

Sung Gook : "Bagaimana kalian bisa begitu tak berperasaan kepada rekan kerja? Dan kalian mengajari anak-anak kasih sayang? ada apa ini? kalian harus berubah. jika kita berubah, anak-anak akan berubah."

Pak Yoon menatap kagum pada Sung Gook. sampai-sampai matanya berbinar-binar. (awas keluar sinar lasernya.. wkwk)

Sung Gook memandang Pak Yoon dan mengatakan kalau dia tampak berbakat. Ia menyuruh Pak Yoon untuk menunjukkan bakatnya. dia akan mengawasi Pak Yoon.

mendengar itu Pak Yoon menjadi besar kepala. Ia langsung berjanji pada Sung Gook akan segera menemukan Pak Kim. Pak Yoon membukakan pintu saat Sung Gook pergi meninggalkan ruang rapat.

(wah.. aku sendiri juga kagum lihat Sung Gook yang keren :D)


dikelas, Tae Ho mengusili Woo Hyun. Ia berkata kalau Ia dengar Woo Hyun dan Seul Bi hidup bersama. Jae Suk menyahut apakah mereka hanya hidup berdua saja? Jae Suk mengeluh kalau dia benar-benar iri.

Woo Hyun : "Kenapa? kau punya masalah? Jangan pedulikan urusan orang lain dan pikiran urusanmu sendiri."
Jae Suk : "kau harusnya senang ketika nenekmu meninggal. Karena kau bisa berdua saja dengan dia."

mendengar itu Woo Hyun menjadi marah. Ia langsung mendorong Jae Suk kebelakang.

Jae Suk : "Nenekmu tidak bisa datang ke sekolah untukmu lagi. Apakah kau benar-benar akan memukulku?"

saat itu Sung Yeol masuk kedalam kelas. Ia heran melihat keributan yang terjadi.

Seul Bi beranjak dari duduknya dan berteriak menyuruh Jae Suk berhenti.

Seul Bi : "Aku katakan bahwa aku akan menghukum mu."

Seul Bi melangkah mendekat pada Jae Suk tapi Woo Hyun menghentikannya dengan mengenggam erat tangannya. Woo Hyun menyembunyikan tangan Seul Bi dibalik tubuhnya.

Woo Hyun : "Nenek ku mungkin tidak datang, tapi Seul Bi akan pergi denganku."
Jae Suk : "Apakah ini yang kalian lakukan di rumah juga?"
Woo hyun : "Tidak ada! Kami bahkan lebih menyenangkan."

semua murid dikelas berseru. Sung Yeol yang mendengar itu hanya bisa menghela nafas menahan kesalnya.


ketika Pak Yoon dikantor guru, Ia bertanya pada Ji Hye Apa yang akan mereka lakukan pada Shin Woo Hyun dan Lee Seul Bi? guru tidak bisa mengirim mereka ke panti asuhan.

Pak Yoon mengeluh kalau ketua lee (Sung Gook) ingin melihat bakatnya. Ia benar-benar merasa pusing.

Ji Hye : "Yang penting adalah apa yang mereka ingin bahkan untuk sebuah panti asuhan."
Pak Yoon : "Itu tidak berarti aku bisa bertanggung jawab atas Lee Seul Bi. Mungkin kau dan Choi bisa
membawa pulang anak-anak.."

Ji Hye diam dan menatap Pak Yoon tajam. melihat itu, Pak Yoon langsung meralat ucapannya.

Pak Yoon : "Orang tua Shin Woo Hyun
bercerai dan ayahnya di AS, Jadi kita tidak bisa mengirim dia di sana. Jadi kita menemukan ibunya menikah lagi. Benarkah?"

dengan sedikit gugup Ji Hye mengatakan kalau Ibunya pasti akan membawa Woo Hyun jika situasinya memungkinkan.

Pak Yoon : "Tapi itu anaknya! Dia tidak bisa pergi begitu saja. Itulah satu-satunya cara. Kita harus menemukan Ibunya,"

mendengar itu, Ji Hye diam dan tidak bisa berpikir lagi.


saat pelajaran Etika, Seul Bi tanpa sadar mengetuk-ngetukkan pensilnya kemeja. dan itu membuat Sung Yeol sedikit merasa terganggu.

ketika Sung Yeol bermaksud memperingatkan Seul Bi dengan menyenggol tangannya, karena terkejut, secara reflek Seul Bi langsung menyembunyikan tangannya kebawah meja. diam-diam, Woo Hyun melihat kejadian itu dari bangkunya.


ketika Ji Hye akan mengakhiri pelajarannya, Sung Yeol menanyakan suatu hal pada Ji Hye.

Sung Yeol : "Kami belajar tentang nilai-nilai keluarga. Apa pendapat mu tentang seorang ibu yang meninggalkan anaknya?"

Ji Hye kaget mendengar pertanyaan Sung Yeol. begitupun dengan Woo Hyun dan juga Seul Bi. tapi Ji Hye mencoba menjawab pertanyaan Sung Yeol.

Ji Hye : "Hal ini tergantung pada situasi."
Sung Yeol : "misalnya meningkatkan anak orang lain sebagai gantinya, mekanisme kompensasi nya? Atau masalah mental?"
Ji Hye : "kau dapat mengunjungiku selama jam kantorku."

setelah mengatakan itu, Ji Hye meninggalkan kelas. Woo Hyun menatap kesal pada Sung Yeol. sedangkan Sung Yeol tersenyum sinis mendengar jawaban dari Ji Hye.


saat pulang sekolah Ki Soo bertanya-tanya mengenai hal-hal aneh yang ditanyakan Sung Yeol pada Guru penyihir. (maksudnya Ji Hye). Sung Yeol membuat Ji Hye menjadi sulit dan membuatnya pucat.

Woo Hyun menghentikan langkahnya. Ia menyuruh Ki Soo dan Seul Bi untuk pulang terlebih dahulu. sedangkan Woo Hyun kembali kesekolah. Seul Bi mengikuti Woo Hyun.


Woo Hyun dan Sung Yeol berada diatap sekolah.

Woo Hyun : "Apa itu perilaku kekanak-kanakan?"
Sung Yeol : "Apa? Apakah kau khawatir tentang dia? Karena dia ibumu?"
Woo Hyun : "hentikan!" ucapnya kesal.
Sung Yeol : "Bahkan anjing yang ditinggalkan dapat mencari anak anjingnya. Apakah kau senang kau menemukannya?"

Woo Hyun mencengkram baju Sung Yeol dan akan memukulnya. Sung Yeol menyuruhnya memukul dengan keras jika Woo Hyun ingin melakukannya.

Woo Hyun : "aku berjanji bahwa aku tidak akan berkelahi. Untuk Nenek dan Seul Bi."
Sung Yeol : "Oh tidak. kau tidak akan bisa memenuhi janji itu."

Sung Yeol memukul Woo Hyun hingga bibirnya terluka. Woo Hyun mengatakan dia baik-baik saja. Ia menantang Sung Yeol untuk memukulnya lagi. jika itu membuat Sung Yeol merasa lebih baik, dia akan menerimanya. Sung Yeol memukul Woo Hyun lagi.

Sung Yeol : "Kau gila.. aku.. aku.." ucapnya berkaca-kaca.
Woo Hyun : "Tahukah kau? aku berpikir untuk belajar dengan keras sehingga Aku bisa pergi ke perguruan tinggi denganmu. aku ingin mendaftar bersamamu dan aku ingin minum alkohol pertamaku dengan mu! Masa depanku tidak selalu hanya Seul Bi. Kau juga ada didalamnya."
Sung Yeol : "aku ingin memulai melihatnya sebagai waliku."

Woo Hyun menyahut dia juga begitu. dia melihat Sung Yeol sebagai teman yang sangat penting melebihi Ibu kandungnya. dan itu sangat menyakitkan karena Sung Yeol. Woo Hyun tidak bisa lagi menahan kesedihannya. kini kesedihan dan kekesalannya menjadi satu.

Sung Yeol : "berhenti bersikap menjijikkan!"
Woo Hyun : "Tidak peduli apa yang kau lakukan, Aku tidak akan membencimu." ucapnya seraya meneteskan air mata.


tanpa sengaja, Ji Hye berpapasan dengan Seul Bi saat lewat tangga. melihat Seul Bi yang berlarian tergesa-gesa, Ji Hye mengikutinya yang berlarian menuju ke atap sekolah.

sesampainya diatap, Seul Bi melihat Sung Yeol yang akan memukul Woo Hyun. Ia segera berteriak memintanya untuk berhenti. Ji Hye yang melihat hal itu kaget, Ia juga meneriakkan hal yang sama seperti Seul Bi. Seul Bi kaget melihat Ji Hye yang tiba-tiba muncul dibelakangnya.


Ji Hye segera menghampiri Woo Hyun dan Sung Yeol untuk melerai mereka.

Ji Hye : "Apa yang kau lakukan?"
Sung Yeol : "Menjawab pertanyaan ku."
Ji Hye : "Kau pikir ini tidak menyakitkan ketika aku menyadari aku Ibu yang buruk yang mengangkat anak lain?" ucapnya kesal.

Sung Yeol mencengkram baju Woo Hyun lalu mendorongnya pada Ji Hye.

Sung Yeol : "Perhatikan dengan teliti. aku yakin kau merindukannya sekali."

Ji Hye menoleh pada Woo Hyun lalu berkata kalau dia berharap Woo Hyun tidak akan membuat masalah dengan Sung Yeol.

Woo Hyun : "Kaulah yang menyebabkan semua ini Bu Ahn. aku sudah membuangnya. Membuang segalanya
seperti bagaimana kau melemparkan aku pergi. perhatikan dia saja."


Sung Yeol melangkah mundur ketepi gedung seraya berkata, "Mari kita lihat jika kau bisa benar-benar membuangnya."

Sung Yeol berdiri dipinggir pagar pembatas gedung. Ia berencana untuk melompat dari sana.

Woo Hyun berseru kesal apa yang Sung Yeol coba lakukan. Sung Yeol menyuruh Woo Hyun untuk melakukan hal yang sama sepertinya.

Sung Yeol : "aku ingin melihat siapa yang akan dia selamatkan dulu?"
Ji Hye : "Hwang Sung Yeol!" teriaknya.
Woo Hyun : "Berhenti menjadi kekanak-kanakan dan turun sekarang!"

dari kejauhan, Seul Bi kaget melihat apa yang dilakukan Sung Yeol.

Sung Yeol : "Siapa yang akan dia selamatkan dulu? aku atau anak biologis?"


Seul Bi berteriak memanggil Sung Yeol dari kejauhan, ketika Ia akan menghampiri Sung Yeol, tiba-tiba saja tumpukan kursi yang tidak terpakai jatuh didepannya dan menutupi jalan Seul Bi. Sung Yeol dan Woo Hyun menoleh melihat Seul Bi.

saat Seul Bi mencoba untuk lewat kejalan disebelahnya, tumpukan kursi yang terjatuh itu ikut bergeser dan memblokir jalan untuk Seul Bi.


Seul Bi merasa kaget dan heran. ketika Ia menoleh, Seul Bi lebih terkejut lagi melihat Sunbaenya dari kejauahan sedang menggunakan kekuatannya untuk menghalangi langkah Seul Bi yang mencoba menolong Sung Yeol.

Seul Bi menjadi panik ketika melihat Sunbaenya mengarahkan tangannya pada Sung Yeol untuk mencelakai Sung Yeol. Seul Bi berteriak "tidak!!".


Seul Bi mengarahkan tangannya pada Sung Yeol, mencoba menggunakan kekuatannya yang tersisa untuk menolong Sung Yeol. Ia tidak memperdulikan tanda yang ada ditangannya yang sudah berkelip dan menyala semakin terang.

Sung Yeol melihat Seul Bi dan merasa heran karena Seul Bi terlihat aneh. bahkan Ia mengulurkan tangan padanya dari kejauahan. Ia bertanya-tanya apa yang sedang Seul Bi coba lakukan.

Woo Hyun menoleh dan panik melihat Seul Bi. Ia segera berlari menuju Seul Bi.


Byung Chul yang melihat Woo Hyun berlari menuju Seul Bi, segera menerbangkan tumpukan kardus untuk menghalangi Woo Hyun.

Woo Hyun sebenarnya keget melihat kardus-kardus yang tiba-tiba menghalangi jalannya, tapi Ia berusaha melewatinya untuk menuju Seul Bi.


Sung Yeol menjadi tidak fokus dengan apa yang akan dilakukannya. tatapannya tertuju pada Seul Bi. ia baru percaya kalau ternyata Seul Bi memang memiliki kekuatan.

melihat Sung Yeol yang lengah, Ji Hye menggunakan kesempatan itu untuk menarik Sung Yeol dari pinggiran tembok pembatas gedung. dan mereka terjatuh bersamaan dan Ji Hye harus pingsan karena terbentur.


Woo Hyun berhasil menghampiri Seul Bi. Ia menurunkan tangan Seul Bi dan langsung memeluknya.

Woo Hyun : "Kau aman sekarang."


mata Seul Bi tertuju pada sesuatu. dan ia tampak terlihat ketakutan.


bersambung...