Dilarang meng-COPAS SEMUA ARTIKEL yang ada didalam blog ini!!! tolong hargailah kerja keras penulis!!!
Se Na duduk sendirian di atap perusahaan. Ia mengingat kembali pertemuannya dengan Hyun Wook kemarin sepulang dari ANA.
FLASHBACK
saat itu, Hyun Wook bilang pada Se Na kalau setidaknya baginya, Se Na Istimewa. Se Na kaget mendengar itu. Hyun Wook tersenyum dan mengatakan kalau setelah sekian lama, jantungnya kembali berdebar saat mendengarkan lagu seseorang. Se Na kembali terkejut mendengar itu. tanpa sengaja Ia melepaskan balon yang dipegangnya. tapi dengan sigap Hyun Wook meraih balon itu. kemudian Hyun Wook mengembalikan balon itu pada Se Na. Hyun Wook juga menggenggam tangan Se Na.
Hyun Wook : "Jangan melepaskan sesuatu yang sudah berhasil dalam genggamanmu. Tidak peduli apapun yang terjadi."
FLASHBACK END
Hae Yoon menghampiri Se Na diatap perusahaan. Hae Yoon tanya apa rencana Se Na untuk mengalahkan Produser Seo.
Se Na : "Jujur saja, aku merasa sangat tertekan."
Hae Yoon : "Kalau begitu, menyerahlah."
Se Na : "Apa?
Hae Yoon : "Aku tak mau kau kalah. Kau adalah orang yang direkrut oleh Presiden Wook. Tapi, aku memang tak mau kau menang. Memang yang terbaik kau mundur saja. Dengan begitu, masalah antara Presiden Wook dan Produser Seo akan usai. Kau tak mau tetap di ANA? Temui Produser Seo. Minta dia untuk melupakan pertandingan ini. agar kau bisa bebas juga."
lalu Se Na tanya, apakah nanti Presdir Wook setuju. karena dia belum menanyakan pendapatnya.
Jae Young tiba-tiba datang, dengan sinis Ia tanya pada Hae Yoon apa sekarang dia berteman dengan Newbie (Se Na). Jae Young tanya pada Se Na kalau dia tidak takut karena Presdir terus membelanya, bukan.
Jae Young : "Keputusan ini yang sangat aku nantikan. Aku harap, kau akan bertarung dengan kemampuanmu sendiri Bukan dengan bantuan dari orang lain."
Se Na : "Aku tidak punya niat untuk meminta bantuan."
Jae Young : "Baiklah. Semoga beruntung. Aku yakin kau akan merasakan sakit saat kalah nantinya. Dengan begitu, kau akan tahu tempat dan siapa yang kau lawan Kau akan sadar, orang sepertimu tidak layak di sini."
setelah mengatakan itu, Jae Young pergi. Hae Yoon beranjak berdiri dari duduknya, Ia bertanya pada Se Na apa dia masih belum sadar situasinya makin kacau sekarang. lalu Hae Yoon pergi meninggalkan Se Na.
Se Na pergi keloker, Ia kaget ketika melihat lokernya kotor karena seseorang dengan sengaja menaruh es krim.
Hyun Wook kebetulan lewat, Ia melihat Se Na berdiri didepan lokernya. diam-diam Hyun Wook mengampiri Se Na, karena penasaran, Ia mengintip kedalam loker Se Na dan melihat es krim yang mengotori tas.
melihat Hyun Wook tiba-tiba muncul didekatnya, membuat Se Na kaget. Hyun Wook tanya kenapa Se Na kaget seperti itu melihatnya. Se Na menyahut kalau dia tidak kaget.
Hyun Wook : "Kenapa es krim bisa ada di atas tasmu?"
Se Na : "Jadi, mata kecilmu itu masih berfungsi, ya."
Hyun Wook mendesis kesal mendengar itu. Se Na tersenyum melihat ekspresi Hyun Wook. lalu Hyun Wook tanya apa Se Na mendapatkan konsep untuk judul lagunya.
Se Na : "Kau pikir mudah, ya? Semuanya membutuhkan waktu."
Hyun Wook : "wah.. Kau cukup tenang untuk orang yang sama sekali belum memulai kerjanya."
Se Na : "Ini tidak mudah. Bukan aku yang memutuskan pertarungan ini. Kau yang memintanya tanpa bertanya dulu padaku."
Hyun Wook : "Bukannya sudah dikatakan dalam kontrak? Pendapatku adalah pendapatmu juga Begitulah kehidupan seorang trainee. Hidupmu, bukan aku."
Se Na melihat Seo Yoon Ji datang dan berdiri dibelakang Hyun Wook. Hyun Wook tidak tahu kedatangan Yoon Ji. sepertinya Yoon Ji mendengar semua perkataan Hyun Wook. tak lama kemudian Yoon Ji pergi. Se Na merasa tidak enak hati.
Se Na tanya pada Hyun Wook, apa dia bisa membantunya. Hyun Wook meminta Se Na untuk mengatakan padanya.
Se Na : "Apa kau bisa berhenti menghampiriku saat kita sedang kerja?"
Hyun Wook : "Kau pikir, Presdir tidak akan peduli pada traineenya?"
Se Na : "Ya. Karena aku masuk ke sini karena kau. Kau sudah cukup membantuku. Terima kasih telah memasukkanku ke Perusahaan ini. Aku bisa jaga diri sendiri."
setelah itu Se Na pergi. Hyun Wook berteriak kenapa Se Na menjadi serius seperti itu, biasanya tidak. Hyun Wook menjadi heran melihat tingkah Se Na yang aneh.
Hyun Wook membuka loker Se Na, Ia melihat loker Se Na kotor karena es krim. Hyun Wook menghela nafas dan sepertinya tahu apa yang terjadi.
Hyun Wook kembali keruangannya. Ia melihat didalam ruangganya Shi Woo sedang menonton music video girlband. Hyun Wook mengambil remot, lalu mematikannya. Hyun Wook bilang kalau Shi Woo masih saja tidak sopan karena masuk keruangan orang lain tanpa permisi. dengan tenang Shi Woo mengatakan kenapa dia harus menghormati ruangannya, yang harus dia hormati adalah orangnnya. kemudian Shi Woo membungkuk memberi hormat pada Hyun Wook.
Shi Woo : "Aku adalah produk ANA yang paling berharga. Bukannya kau kasar sekali padaku?"
Hyun Wook menyuruh Shi Woo untuk duduk. Shi Woo tanya kenapa Hyun Wook membuat judul lagu Infinite Power seperti mainan. Jika dia ingin mengadakan pertarungan, harusnya Hyun Wook rekrut penulis terkenal.
Hyun Wook : "Jadi, kau khawatir? Kau pikir, kami akan meriliskan album baru jika kerja tim kalian jelek?"
Hyun Wook menyuruh Shi Woo untuk berbaikan dengan member yang lain. Shi Woo bilang pada Hyun Wook kalau dia harus memanggil dan memberitahu member yang lain. Bukan dia yang menimbulkan masalah ini.
Hyun Wook : "Bukannya lebih mudah jika hanya 1 orang yang minta maaf dibandingan 3 orang?"
Shi Woo : "Aku tidak mau minta maaf."
Hyun Wook : "Apa yang kau tunjukkan pada fans bukanlah dirimu. Kau marah, tapi pura-pura tenang. Kau berlagak punya karisma
tapi ternyata nihil."
Shi Woo : "Memangnya kenapa? Kau mau memintaku minta maaf?"
Hyun Wook menyuruh Shi Woo untuk Foto selfie dengan mereka dan meng-uploadnya ke SNS. Kecuali jika Shi Woo mau digugat.
telepon kantor tiba-tiba berdering, Hyun Wook segera mengangkatnya. yang menelepon adalah Ayahnya. Ayah tanya, apa Hyun Wook tidak tahu hari ini dia sudah keluar RS, Kenapa tidak menjemputnya.
Hyun Wook : "Kau yang bilang kan, aku tidak akan digaji jika pulang sebelum jam 7."
Presdir Lee : "Memangnya kau mau beli apa dengan gaji itu? Datang ke RS. dan bayar tagihannya!" teriaknya kesal.
Hyun Wook tanya, apa tidak ada karyawan di sana. dengan kesal Ayah mengatakan kalau dia tidak memerlukan mereka. Apa Hyun Wook mau membeberkan hubungan buruk mereka. lalu Ayah tanya kenapa Hyun Wook berlagak jadi orang sibuk. Ayah lalu bilang kalau mereka ketemu di rumah saja. Ayah juga memberitahu kalau Hee Soon sedang sibuk bekerja di toko makanan. kemudian Ayah menutup teleponnya ketika melihat Dokter Yoo datang.
sepulang bekerja, Hyun Wook menemui Ayahnya dirumah. ketika itu Ayahnya sedang meminum obat. melihat Hyun Wook sudah datang, Ayah langsung tanya apa didalam otak Hyun Wook hanya itu saja yang dipikirkan, kenapa dia mengadakan pertarungan itu. Hyun Wook meminta Ayahnya untuk menjaga kesehatannya saja dan tidak perlu memikirkan yang lain.
Presdir Lee : "Jika memang penulis itu jenius, tidak usah berurusan dengan Jae Young. Kita tidak tahu apa yang akan dia lakukan jika dia marah. Jangan memberikan pisau pada seseorang yang bisa menusukmu dari belakang."
ditempat lain, Se Na sedang duduk didepan mini market sambil melamun. dan didepannya terdapat sebuah mie ramen. setelah diambeberapa saat, Se Na mengambil sumpit sambil memikirkan sesuatu untuk membuat lagu. Se Na menjadi kesal karena tidak bisa memikirkan apapun.
Se Na : "Tidak, pasti karena kau sedang lapar. Makan dan tulis lagunya." ucapnya pada diri sendiri.
ketika Se Na akan memakan ramennya, 3 gadis murid sma berteriak memanggilnya.
Se Na dan ke-3 murid sekolah itu berbicara disebuah gang. murid sekolah itu marah pada Se Na karena Insiden Se Na dengan Shi Woo. murid yang memakai ransel pink bilang, beraninya gelandangan seperti Se Na menggoda Shi Woo. Se Na mengatakan kalau dia tidak tertarik pada idola mereka.
salah satu dari mereka tanya apa Se Na menampar Shi Woo hanya untuk mendapatkan perhatian. Se Na menyahut kesal kalau dia menampar Shi Woo karena dia marah. Shi Woo ternyata juga berada disekitar situ. Ia baru saja turun dari sebuah taksi. ketika Shi Woo melewati sebuah gang sempit, tanpa sengaja Ia melihat beberapa murid sekolah sedang membully Se Na.
Murid beransel Pink : "Sekarang kau mau apa? 100 orang meninggalkan fansclub karena ulahmu. Kau menggancurkan image Shi Woo kami, brengs*k!"
Se Na : "Kenapa kau tak sopan sekali dan bertindak tidak sesuai umurmu?"
Murid beransel Pink : "Jangan melotot. Kau yang salah di sini."
murid itu akan memukul Se Na, tapi dengan cepat Se Na menahan pukulan itu. Ia bilang seharusnya mereka bicara sopan, dasar anak tengik. murid beransel pink itu mendorong Se Na hingga Se Na terjatuh. Shi Woo kaget melihatnya.
Murid beransel Pink : "Hei! Kuperingatkan. Jangan dekat-dekat dengan Shi Woo lagi, mengerti?"
setelah mengatakan itu, Ia mengajak teman-temannya pergi. Se Na langsung beranjak berdiri dan menjambak rambut Murid beransel Pink itu. Shi Woo menghampiri mereka dan berteriak pada Se Na untuk melepaskannya. Se Na tampak kesal, Ia langsung melepaskan jambakannya.
Shi Woo : "Apa yang kau lakukan pada fans-ku?" tanyanya pada Se Na.
lalu Shi Woo tanya pada murid sekolah itu apa mereka baik-baik saja, apa mereka terluka. ke-3 murid itu senang bisa melihat Shi Woo secara langsung.
Shi Woo : "Orangtua kalian pasti khawatir. Masih ada bus, kan? Sudahlah. apa perlu aku memanggilkan taksi untuk kalian?"
Shi Woo melirik pada Se Na, Se Na hanya bisa tertawa tak percaya dengan apa yang dilakukan Shi Woo.
Se Na kembali ke ANA, Ia menuju ke toilet untuk membersihkan dirinya, dengan kesal Ia mengomel kalau Shi Woo sungguh unik. ternyata Shi Woo mengikuti Se Na ketoilet. Ia berdiri didepan pintu.
Se Na : "Kau tahu ini toilet wanita, kan?" tanya Se Na kesal.
Shi Woo : "Aku tak akan masuk."
Se Na : "Apa yang kau lakukan pada fans-ku? (Se Na menirukan ucapan Shi Woo tadi) Jangan membuatku tertawa. Mereka yang memukulku duluan."
Shi Woo bilang kalau dia tahu itu. Se Na kesal mendengarnya.
Se Na : "Kau tahu? Tapi, kenapa berlagak seperti itu? Jika kau tahu, harusnya kau memarahi mereka. Kau setakut itu kehilangan popularitasmu? Kau selalu saja tersenyum agar terlihat baik.."
Shi Woo : "Dengan begitu, kau tidak akan terluka parah. Jika aku membelamu, mereka tidak akan tinggal diam. Dengan memarahimu, akan lebih cepat menjauhkan mereka darimu."
Se Na: "Terima kasih, aku sampai ingin menangis." ucapnya menyindir.
dengan dingin Shi Woo bilang kalau memang sudah seharusnya begitu.
Se Na tanya sedang apa Shi Woo ditempat tadi. Shi Woo bilang kalau dia lebih suka menginap di hotel. Kafe, bar, restoran, dia tidak suka di sana.
Se Na : "Pasti sulit sekali menjadi artis."
Shi Woo : "Sekarang bukan waktunya kau khawatir pada orang lain. Kau akan keluar. Kau tidak akan mungkin mengalahkan Jae Young."
mendengar itu, Se Na teringat akan tugasnya harus membuat lagu. saat Se Na akan keluar dari toilet, Shi Woo menghalanginya. Se Na menyuruh Shi Woo minggir karena dia harus segera pergi. Shi Woo melepas topi yang dipakainya lalu memakaikannya pada Se Na. Shi Woo bilang itu supaya fansnya tidak bisa melihatnya. Shi Woo juga bilang jika Se Na terluka, maka akan merepotkan saja. kemudian Shi Woo pergi.
Se Na berteriak memanggil Shi Woo, Ia tanya jenis lagu apa yang ingin Shi Woo nyanyikan. Shi Woo menjawab sebuah lagu yang akan menjadi hits.
Se Na berada distudio latihan untuk membuat lagu. Ia menghela nafas kesal karena tidak bisa memikirkan apapun. lalu Se Na menutup matanya.
ketika Se Na membuka matanya, Ia kaget melihat dirinya sudah berada didalam kamarnya. Se Na mencoba berpikir lagi tapi tetap saja tidak bisa menemukan apa-apa. Ia sangat stress dan kemudian mengacak-acak rambutnya.
Se Na keluar kamar untuk mencari inspirasi. melihat penampilan Se Na yang kusut, Joo Hong tanya Se Na kenapa.
Se Na : "tidak kenapa-napa. Bagaimana ini? Aku tak punya ide. Aku pasti akan tamat!"
Gong Chul menyuruh Se Na untuk duduk. setelah Se Na duduk, Gong Chul menebak kalau Se Na stres pasti karena judul lagu untuk Infinite Power.
Gong Chul : "Kau harus santai. Pikirkan tentang hentakannya. 'Growl' atau 'Its Red' Lagu yang akan stuck di telingamu. Bagaimana kalau 'Moan'?"
Se Na : "Tidak, terima kasih."
mendengar Se Na berkata itu, Gong Chul bilang kalau itu juga bagus untuk judul lagu, 'tidak terima kasih!'. Gong Chul lalu membuat lirik sendiri. ~dasar pamer.., tidaaak,, terima kasih!~. Se Na hanya diam menatap aneh pada Gong Chul. (Haha, makin stress nih Se Na.)
Joo Hong memuji kalau pacarnya itu sangat hebat sekali. kemudian Joo Hong ikut-ikutan bernyanyi.
~Tidak, terima kasih... Dasar bodoh! tidak, terima kasih~
Se Na : "Kalian ini! Aku serius. Tidak, terima kasih." serunya kesal.
Hyun Wook sedang berada dirumahnya membaca buku. tak lama kemudian Ia menutup bukunya karena tidak bisa berkonsentrasi. Ia lalu tanya pada dirinya sendiri apa Se Na baik-baik saja. Hyun Wook sepertinya mengkhawatirkan Se Na. kemudian
Hyun Wook mengajak Dal Bong bicara.
Hyun Wook : "Dal Bong, jika menurutmu Se Na akan menang, menggonggonglah! Jika Jae Young yang menang, menga-ngaplah."
lalu Dal Bong menggonggong. Hyun Wook memuji Dal Bong anjing yang pintar. Hyun Wook menempelkan telinganya pada Dal Bong seolah-olah Ia mendengar Dal Bong berbicara.
Hyun Wook : "Apa? Tapi, kau masih khawatir? Aku harus menemuinya? Benarkah? AH.., Jika kau yang menyuruh, bagaimana lagi. Ayo pergi!"
Hyun Wook pergi untuk menemui Se Na, Ia juga mengajak Dal Bong.
ternyata Se Na juga sedang berada diluar rumah untuk menghilangkan kejenuhannya. Se Na sangat senang ketika berpapasan dengan Hyun Wook. tapi senyumnya langsung menghilang mengingat apa yang terjadi sebelumnya. melihat wajah cemberut Se Na, Hyun Wook berseru bukannya seharusnya Se Na menyapa Dal Bong.
Se Na tersenyum, lalu Ia menyapa Dal Bong dengan ceria. setelah itu Se na langsung pergi.
Se Na pergi ketoko untuk membeli es krim. Hyun Wook membuntuti Se Na dari belakang. ketika Se Na akan mengambil es krim, dengan cepat Hyun Wook juga mengambil es krim yang dipilih Se Na. dengan kesal Se Na menyuruh Hyun Wook untuk melepaskan es krim itu.
Hyun Wook : "Aku yang duluan."
Se Na : "Aku yang melihatnya duluan."
Hyun Wook : "Kau tidak suka coklat, kan?"
Se Na : "Ini es krim rasa kelapa."
Hyun Wook : "Kenapa kau tidak mengalah saja? Aku adalah bossmu."
Se Na : "Kau memang bosku di kantor, tapi di luar, kau hanyalah ahjussi biasa. Hanya ahjussi."
Hyun Wook kesal, Ia menyuruh Se Na untuk tidak memanggilnya 'Ahjussi' karena umur mereka tidak jauh beda. pemilik toko menghampiri mereka dan bertanya kenapa mereka berdua bertengkar, pemilik toko memberitahu kalau rasa kelapa masih banyak. Hyun Wook melihat Se Na lengah, Ia langsung menarik es krim itu.
Hyun Wook : "Dia bilang masih banyak. ambil sana!" serunya menang.
Hyun Wook lalu tanya berapa harga es krim itu. pemilik toko bilang harganya 1000 won. ketika akan membayar, Hyun Wook panik ketika menyadari dia tidak membawa uang. dengan menahan malunya, Ia tanya apa Se Na punya 1000 won.
setelah membeli es krim, Se Na pulang kerumah, Hyun Wook mengikuti Se Na. Hyun Wook bilang kalau Se Na bisa menghitung dari uang 20.000.000 won yang dia berikan itu.
Se Na : "Sudahlah. Jangan ikuti aku."
Hyun Wook : "Kau pikir aku mengikutimu? Aku hanya jalan-jalan. Dal Bong suka jalan-jalan. Terutama di rute ini."
Se Na : "Kau kembali menjadi 'Si Pemilik Anjing yang Tampan'."
Hyun Wook : "Apa?"
Se Na : "Tidak."
Hyun Wook tanya, rumah Se Na aman bukan. Apa tidak masalah 2 wanita tinggal di sana sendirian. Se Na bilang tidak apa-apa, lagipula ada seorang pria. dan Dia tidak berbahaya, jadi dirinya merasa aman. Hyun Wook kaget mendengar itu.
Hyun Wook : "2 wanita dan 2 pria?"
Se Na : "Memangnya kenapa?"
Hyun Wook : "itu berbahaya! 2 wanita dan 1 pria."
Se Na : "Memangnya kau tidak pernah berbagi rumah, ya? Kampungan sekali. Dia adalah pacar Hong. Mereka saling mencintai. Aku merasa tak enak karena menganggu mereka."
Hyun Wook tanya, apa Se Na tidak punya tempat lain lagi. Se Na menjawab tidak ada.
Se Na : "Satu-satunya temanku adalah Hong. Aku tidak punya yang lain. Kau beruntung punya banyak uang. Membuat iri saja."
kemudian Se Na memberitahu tempat tinggalnya. Memang kecil. Tapi, pemandangannya bagus.
Hyun Wook : "Pasti sulit, 'kan. Kau terus memikirkan judul lagu itu."
Se Na : "Sudah kubilang, jangan khawatir."
Hyun Wook mengeles, kalau dia tidak khawatir. dia hanya bertanya. Seperti yang Se Na bilang, sebagai ahjussi tetangga.
Se Na : "Jadi, kau mengakui kau adalah 'Ahjussi'?" ledek Se Na.
lalu Se Na mengucapkan selamat tinggal pada Dal Bong dan kemudian pergi. Hyun Wook melihat kepergian Se Na kemudian ia tersenyum.
Hee Soon mengantar Min Ah ke ANA dengan mengendarai mobil. melihat Min Ah yang bersedih, Hee Soon memintanya untuk menegapkan kepalanya. Min Ah mengeluh kalau dia lelah. Hee Soon menyahut, walaupun Min Ah lelah, Ia Harus tetap tegap dan selalu bertindak seperti sedang diperhatikan.
karena tidak memperhatikan jalan dan terus mengajak Min Ah berbicara, Hee Soon menabrak mobil seseorang. pemilik mobil itu keluar dan marah-marah. dia ternyata adalah Pak Kang. Ia kaget ketika mengetahui pemilik mobil yang ditabraknya adalah Istri Presdir.
Hee Soon : "Kenapa kau berhenti tiba-tiba?"
Pak Kang : "Tidak, bukan aku. Andalah yang hampir.."
Hee Soon tiba-tiba memegang kepalanya dan mengeluh, melihat Hee Soon akan terjatuh, Pak Kang langsung menangkapnya. Hee Soon sempat terpesona melihat leher Pak Kang yang jenjang. begitupula Pak Kang, Ia juga sempat terpesona ketika wajahnya terkena rambut dari Hee Soon.
Hee Soon mengeluh kalau sekarang sudah waktunya les vokal Min Ah. Pak Kang mempersilahkan Hee Soon untuk segera masuk.
Ra Eum sedang berada diruangan Hae Yoon. Hae Yoon menunjukkan foto pakaian yang akan Ra Eum pakai di acara selanjutnya. Ra EUm memilih pakaian lain dan bilang kalau dia akan mengenakkan yang dipilihnya.
Hae Yoon memberitahu kalau Jenny ingin memakai pakaian yang dipilih Ra Eum. mengetahui itu, Ra Eum menyahut kalau dia semakin ingin memakainya,
Hae Yoon : "Bajumu lebih lebar. Dia mau baju itu, karena bisa menutupi pinggulnya. Pinggulmu bagus, jadi kau bisa pakai baju yang pas body."
Ra Eum : "Jadi, Jenny-lah yang harus memakai bajuku Dan pinggulnya bisa terlihat oleh wartawan."
Hae Yoon kaget mendengar Ra Eum mengatakan itu pada temannya sendiri. Ia bilang kalau Ra Eum jahat sekali.
Ra Eum : "Apa kau berhak untuk mengatakan itu pada artis?"
seseorang mengetuk pintu, dan dia adalah Hyun Wook. Hyun Wook ternyata mendengar pembicaraan mereka berdua. Ia mengatakan pada mereka berdua untuk menutup pintunya jika sedang berkelahi.
Ra Eum : "Banyak yang harus diubah di sini. Aku disebut sebagai 'Icon pengkhianat'. Pelayanan disini sangat jelek. Membuat aku kesal saja."
Hyun Wook : "Apa sepatu saja tidak cukup?"
Ra Eum : "Sepatu?" tanyanya tidak mengerti.
Hae Yoon menyerahkan kotak berisi sepatu sebagai hadiah untuk Ra Eum. Hae Yoon bilang kalau dia hampir saja lupa. Ra Eum sedikit kesal, Ia tanya kenapa Hae Yoon baru memberikannya sekarang.
Hae Yoon : "Baiklah, nanti saja."
Ra Eum menyahut kotak itu kemudian membukanya. Ia sangat senang melihat sepatunya. Ra Eum mencoba sepatu barunya dan bertanya pendapat Hyun Wook bagaimana.
Hyun Wook : "Kau mau dengar pendapatku? Nn. Shin, tolong ke ruanganku."
Hae Yoon berseru Ya. Ra Eum melihat ketika itu tingkah Hae Yoon tampak terlihat kalau dia menyukai Hyun Wook, Ra Eum bisa tahu itu. Ia diam-diam tertawa. Hyun Wook melangkah pergi menuju keruangannya.
setelah Hyun Wook pergi, Ra Eum menyuruh Hae Yoon melepaskan sepatunya.
Hae Yoon : "Apa?"
Ra Eum : "Kubilang, lepaskan."
Hae Yoon menurut. Ia melepaskan sepatunya. Ra Eum mengambil sepatu Hae Yoon lalu memukulkan sepatu itu kelantai dengan keras hingga hak nya patah. Hae Yoon kaget melihat apa yang dilakukan Ra Eum pada sepatunya.
Hae Yoon : "Kau gila, ya?"
Ra Eum : "Apa gunanya terus bersama? Harus ada momen yang tepat. Kau menyukainya, kan?"
Hae Yoon : "Ti... Tidak. Tidak!"
melihat Hae Yoon berbohong, Ra Eum menggodanya dengan mengatakan kalau begitu dia yang akan mengejar Hyun Wook. mendengar itu Hae Yoon langsung berteriak.
Hae Yoon keluar dari ruangannya menemui Hyun Wook. Hyun Wook mengatakan pada Hae Yoon, dia telah memikirkan sesuatu setelah memproduksi musik sekian tahun yaitu, semua penyanyi memang manja. Mereka mengeluh dan merengek sepanjang hari. Dan herannya, mereka sangat dicintai. Fans hanya melihat mereka dalam 5 menit. Dan sisanya, merekalah yang menghabiskan waktu dengan penyanyi itu. Hyun Wook meminta Hae Yoon untuk lebih bersabar.
Hae Yoon : "Kau memberinya hadiah. Aku akan jadi wanita jahat."
setelah mengatakan itu Hae Yoon berbalik dan akan pergi, tapi tiba-tiba dia akan terjatuhkarena hak sepatunya yang rusak. untung saja Hyun Wook segera menangkapnya. Hyun Wook tersenyum dan bilang kalau ternyata sebenarnya Hae Yoonlah yang membutuhkan sepatu itu. Hae Yoon malu, Ia langsung pergi. tanpa mereka sadari, Jae Young melihat mereka berdua, Ia terlihat cemburu dan tidak senang.
Jae Young menemui Hyun Wook diruangannya. Hyun Wook bertanya bagaimana dengan lagu Jae Young. Jae Young balik bertanya, apa yang ingin Hyun Wook bicarakan dengannya.
Hyun Wook : "Kita perlu menyusun aturannya. Seminggu lagi, kita mempunyai pertemuan. Infinite Power juga akan hadir. Dan untuk aransemennya Spider yang akan mengaransemen ke-2 lagu itu."
Jae Young : "Tidak bisa. Spider adalah timku.
Hyun Wook : "Bukannya tidak adil jika hanya kau yang hanya memiliki pengaransemen lagu?"
Jae Young : "Karya Seo Jae Young lahir dari bakat dan pengalam selama 12 tahun. Jika kau keberatan, kau seharusanya tidak membuatnya menghadapiku. Oh, jika kau khawatir, kenapa bukan kau saja? Bukannya kau hebat?"
Hyun Wook diam saja mendengar ucapan Jae Young.
diruangan lain, Min Ah sedang berlatih vokal. Sung Jin yang menjadi gurunya. Hee Soon juga berada disitu menunggu Min Ah berlatih. ketika Min Ah mulai berlatih, Hee Soon tiba-tiba menghentikannya dengan berkata kalau Min Ah harus lebih bergairah. Hee Soon memberikan contoh pada Min Ah dengan menyanyikan sebait lirik.
Sung Jin meminta Min Ah untuk lebih fokus pada liriknya saat bernyanyi. dan juga merasakan feeling-nya. Sung Jin juga memberi Min Ah contoh yang benar ketika menyanyikan liriknya.
Hee Soon : "Guru, suaramu bagus. Kenapa kau tidak jadi penyanyi saja?"
Sung Jin : "Apa?"
Hee Soon : "Biar aku saja yang mengajari tentang feel-nya. Kau fokuskan dia pada tekniknya."
Sung Jin hanya diam dengan wajah aneh. melihat ekspresi Sung Jin, Hee Soon tanya apa Sung Jin tersinggung. Sung Jin merasa kesal karena Hee Soon selalu ikut campur. Ia beranjak dari duduknya dan berseru "aku...". mengingat Hee Soon adalah Istri dari Presdir, Sung Jin tidak berani marah, Ia mengeles kalau dia harus pergi ketoilet.
kembali ke scene Hyun Wook dan Jae Young. Jae Young menyarankan Hyun Wook untuk mengaransemen lagu Yoon Se Na. Hyun Wook harus total membantunya.
Jae Young : "Kenapa? Kau tidak yakin?" Kau kehilangan bakatmu setelah lama vakum?"
Hyun Wook : "Bukan begitu, hanya saja ini adalah pertarungan antara kau dan Yoon Se Na."
Jae Young : "Bukannya kau mau mengeluarkanku sejak dulu? Itulah kenapa kau menjadi presiden, kan?"
Hyun Wook : "Kenapa kau malah berpikiran seperti itu? Apakah ada sesuatu yang tidak kau suka?"
Jae Young : "benar! Tapi, tidak juga. Dan sepertinya pengganti So Eun sudah ada. Kau sudah jatuh cinta pada orang lain.
Hyun Wook kesal mendengar ucapan Jae Young. Ia menyuruh Jae Young untuk diam. Hyun Wook mengatakan kalau dia tidak tahan mendengar Jae Young mengucapkan naman 'So Eun'. Jae Young tertawa dan meledek Hyun Wook lucu sekali. Ia lalu bilang kalau bukan dia yang membunuh So Eun. setelah mengatakan itu Jae Young beranjak pergi. tapi Hyun Wook menariknya, Ia mencengkram baju Jae Young dan memojokkannya ketembok. Hyun Wook terlihat marah.
Hyun Wook : "Kenapa kau harus mengatakan itu? Jika kau tidak memberitahunya, semuanya tidak akan terjadi. Jika kau diam saja. Kejadian itu tak akan terjadi." teriaknya marah.
Jae Young tidak bisa mengatakan apapun karena Hyun Wook mencengkram bajunya erat. kebetulan Sung Jin datang keruangan Hyun Wook, Ia langsung melerai mereka berdua. setelah terbebas dari Hyun Wook, Jae Young yang kesal memaki Hyun Wook gila kemudian pergi.
Sung Jin meminta Hyun Wook untuk mengeluarkan Yoon Se Na dari ANA.
Sung Jin : "Kau bertemu dengannya setiap hari. Dan apa kau bisa melupakan So Eun? Jangan menahannya terus. Dia tak bisa membantumu!"
Hyun Wook : "Kau pikir kenapa aku terus mencarinya?"
Sung Jin : "Jadi, kau mau apa sekarang? Kau mau membesarkan dan membantunya terus?"
Hyun Wook : "Tentu saja. selama aku bisa.."
Sung Jin memandang Hyun Wook dengan tatapan tak percaya.
ketika Jae Young keluar dari ruangan Hyun Wook, Ia berpapasan dengan Se Na. hal itu membuat kekesalan Jae Young bertambah.
Jae Young : "Lee Hyun Wook pasti hebat. Bagaimana bisa dia mensandingkanku dengan orang sepertimu? Situasinya tidak akan menjadi seperti ini jika kau sadar tempatmu. Bersiaplah. Lihat bagaimana aku akan menghancurkan Lee Hyun Wook karena kau."
Se Na hanya diam mendengar ucapan Jae Young. setelah Jae Young pergi, wajah Se Na terlihat sedih.
malam harinya, Hyun Wook tidak bisa tidur. Ia merasa kalau kepalanya sakit. lalu Hyun Wook memilih untuk mandi.
Se Na masih berada di ANA. Ia duduk distudio latihan dengan sedih. Se Na mengambil ponselnya dan akan menelepon seseorang.
saat Hyun Wook mandi, Ia langsung keluar ketika mendengar ponsel So Eun berdering. ketika melihat panggilan itu dari Se Na, Hyun Wook langsung mengangkatnya.
suara Se Na : [Kak, ini aku. Aku ingin menulis lagu yang bagus. Dan aku ingin menang. Aku tidak mau mengecewakan dia. Aku menyukai seseorang yang percaya padaku. Tidak ada seorangpun yang percaya padaku sebelumnya. Aku akan melakukan yang terbaik. Aku pasti bisa melakukannya, Tapi, aku selalu ragu.]
Hyun Wook sedih mendengar ucapan Se Na.
pagi harinya, Se Na pergi kerumahHyun Wook. Ia ingin mengatakan sesuatu pada Hyun Wook. setelah sampai didepan rumah Hyun Wook, Se Na sempat ragu untuk menemui Hyun Wook apa tidak. tanpa Se Na ketahui, saat itu Hyun Wook berdiri dijendela dan melihat Se Na.
Se Na memberanikan diri untuk menemui Hyun Wook, tepat ketika itu Hyun Wook keluar rumah. melihat Se Na ada dirumahnya, Hyun Wook tanya ada apa. Se Na berbohong, Ia bilang kalau dia hanya kebetulan lewat. Hyun Wook tertawa mendengar kebohongan Se Na. Ia lalu bilang kalau melihat Se Na mondar-mandir tadi.
Se Na : "Aku hanya jalan-jalan. Aku suka jalan-jalan di sekitar sini."
Hyun Wook menyipitkan matanya pada Se Na. melihat itu, Se Na bilang kalau sebenarnya ada yang ingin dia katakan. Se Na bertanya kapan saat termudah bagi Hyun Wook untuk menulis lagu.
Se Na : "Aku tidak bertanya padamu, bukan sebagai Presdir ANA. Aku bertanya padamu, sebagai ahjussi tetangga."
melihat Hyun Wook diam saja, Se Na berpikir mungkin itu adalah pertanyaan yang sulit untuk Hyun Wook. Se Na meminta Hyun Wook untuk melupakan apa yang dia katakan barusan. Ia lalu pamit pergi.
Hyun Wook : "Apa aku bisa meminjam sesuatu seharian ini?"
Se Na : "Meminjam apa?"
Hyun Wook : "meminjammu, Yoon Se Na."
Se Na : "Kenapa?"
Hyun Wook : "Aku tak bisa tinggal diam."
Hyun Wook menarik tangan Se Na dan mengajaknya pergi.
Hyun Wook mengajak Se Na pergi ke pameran lukisan. Se Na bertanya kenapa Hyun Wook mengajaknya pergi ke tempat itu, bukankah dia bisa pergi sendiri. bukankah Hyun Wook tahu kalau Se Na adalah orang sibuk. Se Na menebak kalau Hyun Wook sedang tidak ada kerjaan.
Hyun Wook tiba-tiba memegang wajah Se Na. Se Na diam dan kaget. lalu Hyun Wook menolehkan wajah Se Na untuk melihat lukisan yang dilihatnya tadi.
Hyun Wook : "Lihatlah lukisan itu. Kau sudah melihatnya?"
Se Na menjadi gugup, Ia mengangguk pelan.
kemudian Hyun Wook memegang kepala Se Na dan mengajaknya untuk melihat lukisan lain. diam-diam Se Na tersenyum.
setelah selesai melihat-lihat lukisan, Hyun Wook tanya apa yang Se Na rasakan setelah melihat luskisan tadi. Se Na bilang kalau lehernya merasa sangat sakit (karena Hyun Wook selalu memegang kepalanya). Se Na mengatakan kalau ini adalah pertama kalinya dia pergi ke galeri lukisan. Hyun Wook tersenyum dan menyahut kalau dia tahu itu. Hyun Wook menasehati Se Na untuk membiasakan melihat sesuatu dengan teliti. Se Na kesal mendengarnya Ia langsung pergi. Hyun Wook tersenyum dan mengikutinya keluar, tapi Ia terbentur kaca karena Hyun Wook mengira itu adalah pintu. Se Na menoleh kebelakang dan tersenyum melihat Hyun Wook.
Se Na kembali masuk dan tanya apa Hyun Wook baik-baik saja.
Hyun Wook : "Tentu, tidak apa-apa."
Se Na : "Tapi, kau berdarah." ucapnya seraya menunjuk dahi Hyun Wook.
Hyun Wook kaget mendengarnya. Ia langsung mengusap-usap kepalanya. Se Na menahan tawanya melihat Hyun Wook.
Hyun Wook dan Se Na pergi ketaman bermain yang sudah tidak terpakai lagi. Se Na khawatir dan tanya pada Hyun Wook apakah tidak masalah mereka bermain-main sepanjang hari seperti ini. Hyun Wook mengatakan kalau Se Na tidak akan bisa menulis lagu jika hanya terus berpikir saja.
Se Na melihat sekitar dan bilang kalau ada sesuatu yang terasa sangat kesepian di tempat bermain itu. Hyun Wook memberitahu kalau dulu tempat bermain itu sangat bagus. Saat banyak orang yang datang.
Hyun Wook : "Pasangan yang kasmaran. kemping dengan keluarga, Mereka semua bersenang-senang dan bersantai ria."
kemudian mereka berdua berhenti didepan komedi putar. Se Na berkata kalau Suatu hari nanti, mungkin tempat bermainnya akan menghilang. Hyun Wook menyahut kalau itu tidak akan terjadi. Karena tempat bermain itu akan selalu ada dikenangan semua orang. Sebagai pengalaman yang indah. Sebagai kenangan yang berharga. Selamanya.
mereka berdua memandangi komedi putar itu. dan tiba-tiba lampunya menyala dan komedi putar itu hidup. Hyun Wook melihat So Eun ada di komedi putar itu. So Eun tertawa melihat Hyun Wook.
Hyun Wook : "Seseorang menyajikan sebuah kenangan ke dalam lagu. Dan lagu itu akan menjadi kenangan seseorang. Begitulah, siklus itu terus berputar."
Se Na : "Sulit sekali."
Hyun Wook : "Tulislah apa yang ada dipikiranmu. Hal yang lucu, sedih, mendebarkan, menyakitkan. Perasaan itu, pengalaman dan kenanganmu. Seperti saat ini."
Se Na : "Apakah.. Kau juga mempunyai kenangan di sini?" Hyun Wook diam tak menjawab. Se Na bertanya lagi, " Apa yang kau lakukan di sini? Ciuman pertamamu?"
Hyun Wook masih diam tak menjawab. Ia melangkah pergi.
Hyun Wook dan Se Na pulang bersama.
Se Na : "Mungkin, aku tahu apa itu. Saat mendengar lagu, aku teringat kenangan saat aku bersama kakakku."
ketika melihat didepannya ada tangga. Se Na langsung berlari keatas. Ia memberitahu Hyun Wook Saat masih kecil, dia dan kakaknya sering bermain ini bersama-sama.
kemudian Se Na naik kepegangan tangga dan meluncur dari atas. melihat hal itu, Hyun Wook teringat akan So Eun. So Eun juga pernah melakukan hal itu, sama seperti Se Na.
Setelah meluncur, Se Na bilang kalau Hyun Wook belum menjawab pertanyaannya tadi. kapan saat termudah bagi Hyun Wook untuk menulis sebuah lagu.
Hyun Wook : "Saat aku sedang jatuh cinta."
setelah mengatakan itu, Hyun Wook menyuruh Se Na untuk masuk. kemudian Hyun Wook melangkah pergi. Se Na tersenyum senang.
Se Na pulang kerumah dan ketika masuk kekamar, Ia langsung mengambil gitarnya dan mulai membuat lagu.
Hyun Wook sudah berada dirumahnya, Ia duduk dikursi sambil memandangi ponsel milik So Eun.
Hyun Wook : "Hari ini.. Aku bermain dengan adikmu. Rasanya senang sekali. Dan.. Aku teringat padamu." Hyun Wook mengambil gelang milik So Eun lalu memandanginya. "Jika kita bertiga pergi. Pasti lebih seru lagi. Waktu itu, aku.. Harusnya aku memegangmu." ucap Hyun Wook sambil menangis sedih.
bersambung ke part 2
==== EPISODE 4 PART 1 ====
Se Na duduk sendirian di atap perusahaan. Ia mengingat kembali pertemuannya dengan Hyun Wook kemarin sepulang dari ANA.
FLASHBACK
saat itu, Hyun Wook bilang pada Se Na kalau setidaknya baginya, Se Na Istimewa. Se Na kaget mendengar itu. Hyun Wook tersenyum dan mengatakan kalau setelah sekian lama, jantungnya kembali berdebar saat mendengarkan lagu seseorang. Se Na kembali terkejut mendengar itu. tanpa sengaja Ia melepaskan balon yang dipegangnya. tapi dengan sigap Hyun Wook meraih balon itu. kemudian Hyun Wook mengembalikan balon itu pada Se Na. Hyun Wook juga menggenggam tangan Se Na.
Hyun Wook : "Jangan melepaskan sesuatu yang sudah berhasil dalam genggamanmu. Tidak peduli apapun yang terjadi."
FLASHBACK END
Hae Yoon menghampiri Se Na diatap perusahaan. Hae Yoon tanya apa rencana Se Na untuk mengalahkan Produser Seo.
Se Na : "Jujur saja, aku merasa sangat tertekan."
Hae Yoon : "Kalau begitu, menyerahlah."
Se Na : "Apa?
Hae Yoon : "Aku tak mau kau kalah. Kau adalah orang yang direkrut oleh Presiden Wook. Tapi, aku memang tak mau kau menang. Memang yang terbaik kau mundur saja. Dengan begitu, masalah antara Presiden Wook dan Produser Seo akan usai. Kau tak mau tetap di ANA? Temui Produser Seo. Minta dia untuk melupakan pertandingan ini. agar kau bisa bebas juga."
lalu Se Na tanya, apakah nanti Presdir Wook setuju. karena dia belum menanyakan pendapatnya.
Jae Young tiba-tiba datang, dengan sinis Ia tanya pada Hae Yoon apa sekarang dia berteman dengan Newbie (Se Na). Jae Young tanya pada Se Na kalau dia tidak takut karena Presdir terus membelanya, bukan.
Jae Young : "Keputusan ini yang sangat aku nantikan. Aku harap, kau akan bertarung dengan kemampuanmu sendiri Bukan dengan bantuan dari orang lain."
Se Na : "Aku tidak punya niat untuk meminta bantuan."
Jae Young : "Baiklah. Semoga beruntung. Aku yakin kau akan merasakan sakit saat kalah nantinya. Dengan begitu, kau akan tahu tempat dan siapa yang kau lawan Kau akan sadar, orang sepertimu tidak layak di sini."
setelah mengatakan itu, Jae Young pergi. Hae Yoon beranjak berdiri dari duduknya, Ia bertanya pada Se Na apa dia masih belum sadar situasinya makin kacau sekarang. lalu Hae Yoon pergi meninggalkan Se Na.
Se Na pergi keloker, Ia kaget ketika melihat lokernya kotor karena seseorang dengan sengaja menaruh es krim.
Hyun Wook kebetulan lewat, Ia melihat Se Na berdiri didepan lokernya. diam-diam Hyun Wook mengampiri Se Na, karena penasaran, Ia mengintip kedalam loker Se Na dan melihat es krim yang mengotori tas.
melihat Hyun Wook tiba-tiba muncul didekatnya, membuat Se Na kaget. Hyun Wook tanya kenapa Se Na kaget seperti itu melihatnya. Se Na menyahut kalau dia tidak kaget.
Hyun Wook : "Kenapa es krim bisa ada di atas tasmu?"
Se Na : "Jadi, mata kecilmu itu masih berfungsi, ya."
Hyun Wook mendesis kesal mendengar itu. Se Na tersenyum melihat ekspresi Hyun Wook. lalu Hyun Wook tanya apa Se Na mendapatkan konsep untuk judul lagunya.
Se Na : "Kau pikir mudah, ya? Semuanya membutuhkan waktu."
Hyun Wook : "wah.. Kau cukup tenang untuk orang yang sama sekali belum memulai kerjanya."
Se Na : "Ini tidak mudah. Bukan aku yang memutuskan pertarungan ini. Kau yang memintanya tanpa bertanya dulu padaku."
Hyun Wook : "Bukannya sudah dikatakan dalam kontrak? Pendapatku adalah pendapatmu juga Begitulah kehidupan seorang trainee. Hidupmu, bukan aku."
Se Na melihat Seo Yoon Ji datang dan berdiri dibelakang Hyun Wook. Hyun Wook tidak tahu kedatangan Yoon Ji. sepertinya Yoon Ji mendengar semua perkataan Hyun Wook. tak lama kemudian Yoon Ji pergi. Se Na merasa tidak enak hati.
Se Na tanya pada Hyun Wook, apa dia bisa membantunya. Hyun Wook meminta Se Na untuk mengatakan padanya.
Se Na : "Apa kau bisa berhenti menghampiriku saat kita sedang kerja?"
Hyun Wook : "Kau pikir, Presdir tidak akan peduli pada traineenya?"
Se Na : "Ya. Karena aku masuk ke sini karena kau. Kau sudah cukup membantuku. Terima kasih telah memasukkanku ke Perusahaan ini. Aku bisa jaga diri sendiri."
setelah itu Se Na pergi. Hyun Wook berteriak kenapa Se Na menjadi serius seperti itu, biasanya tidak. Hyun Wook menjadi heran melihat tingkah Se Na yang aneh.
Hyun Wook membuka loker Se Na, Ia melihat loker Se Na kotor karena es krim. Hyun Wook menghela nafas dan sepertinya tahu apa yang terjadi.
Hyun Wook kembali keruangannya. Ia melihat didalam ruangganya Shi Woo sedang menonton music video girlband. Hyun Wook mengambil remot, lalu mematikannya. Hyun Wook bilang kalau Shi Woo masih saja tidak sopan karena masuk keruangan orang lain tanpa permisi. dengan tenang Shi Woo mengatakan kenapa dia harus menghormati ruangannya, yang harus dia hormati adalah orangnnya. kemudian Shi Woo membungkuk memberi hormat pada Hyun Wook.
Shi Woo : "Aku adalah produk ANA yang paling berharga. Bukannya kau kasar sekali padaku?"
Hyun Wook menyuruh Shi Woo untuk duduk. Shi Woo tanya kenapa Hyun Wook membuat judul lagu Infinite Power seperti mainan. Jika dia ingin mengadakan pertarungan, harusnya Hyun Wook rekrut penulis terkenal.
Hyun Wook : "Jadi, kau khawatir? Kau pikir, kami akan meriliskan album baru jika kerja tim kalian jelek?"
Hyun Wook menyuruh Shi Woo untuk berbaikan dengan member yang lain. Shi Woo bilang pada Hyun Wook kalau dia harus memanggil dan memberitahu member yang lain. Bukan dia yang menimbulkan masalah ini.
Hyun Wook : "Bukannya lebih mudah jika hanya 1 orang yang minta maaf dibandingan 3 orang?"
Shi Woo : "Aku tidak mau minta maaf."
Hyun Wook : "Apa yang kau tunjukkan pada fans bukanlah dirimu. Kau marah, tapi pura-pura tenang. Kau berlagak punya karisma
tapi ternyata nihil."
Shi Woo : "Memangnya kenapa? Kau mau memintaku minta maaf?"
Hyun Wook menyuruh Shi Woo untuk Foto selfie dengan mereka dan meng-uploadnya ke SNS. Kecuali jika Shi Woo mau digugat.
telepon kantor tiba-tiba berdering, Hyun Wook segera mengangkatnya. yang menelepon adalah Ayahnya. Ayah tanya, apa Hyun Wook tidak tahu hari ini dia sudah keluar RS, Kenapa tidak menjemputnya.
Hyun Wook : "Kau yang bilang kan, aku tidak akan digaji jika pulang sebelum jam 7."
Presdir Lee : "Memangnya kau mau beli apa dengan gaji itu? Datang ke RS. dan bayar tagihannya!" teriaknya kesal.
Hyun Wook tanya, apa tidak ada karyawan di sana. dengan kesal Ayah mengatakan kalau dia tidak memerlukan mereka. Apa Hyun Wook mau membeberkan hubungan buruk mereka. lalu Ayah tanya kenapa Hyun Wook berlagak jadi orang sibuk. Ayah lalu bilang kalau mereka ketemu di rumah saja. Ayah juga memberitahu kalau Hee Soon sedang sibuk bekerja di toko makanan. kemudian Ayah menutup teleponnya ketika melihat Dokter Yoo datang.
sepulang bekerja, Hyun Wook menemui Ayahnya dirumah. ketika itu Ayahnya sedang meminum obat. melihat Hyun Wook sudah datang, Ayah langsung tanya apa didalam otak Hyun Wook hanya itu saja yang dipikirkan, kenapa dia mengadakan pertarungan itu. Hyun Wook meminta Ayahnya untuk menjaga kesehatannya saja dan tidak perlu memikirkan yang lain.
Presdir Lee : "Jika memang penulis itu jenius, tidak usah berurusan dengan Jae Young. Kita tidak tahu apa yang akan dia lakukan jika dia marah. Jangan memberikan pisau pada seseorang yang bisa menusukmu dari belakang."
ditempat lain, Se Na sedang duduk didepan mini market sambil melamun. dan didepannya terdapat sebuah mie ramen. setelah diambeberapa saat, Se Na mengambil sumpit sambil memikirkan sesuatu untuk membuat lagu. Se Na menjadi kesal karena tidak bisa memikirkan apapun.
Se Na : "Tidak, pasti karena kau sedang lapar. Makan dan tulis lagunya." ucapnya pada diri sendiri.
ketika Se Na akan memakan ramennya, 3 gadis murid sma berteriak memanggilnya.
Se Na dan ke-3 murid sekolah itu berbicara disebuah gang. murid sekolah itu marah pada Se Na karena Insiden Se Na dengan Shi Woo. murid yang memakai ransel pink bilang, beraninya gelandangan seperti Se Na menggoda Shi Woo. Se Na mengatakan kalau dia tidak tertarik pada idola mereka.
salah satu dari mereka tanya apa Se Na menampar Shi Woo hanya untuk mendapatkan perhatian. Se Na menyahut kesal kalau dia menampar Shi Woo karena dia marah. Shi Woo ternyata juga berada disekitar situ. Ia baru saja turun dari sebuah taksi. ketika Shi Woo melewati sebuah gang sempit, tanpa sengaja Ia melihat beberapa murid sekolah sedang membully Se Na.
Murid beransel Pink : "Sekarang kau mau apa? 100 orang meninggalkan fansclub karena ulahmu. Kau menggancurkan image Shi Woo kami, brengs*k!"
Se Na : "Kenapa kau tak sopan sekali dan bertindak tidak sesuai umurmu?"
Murid beransel Pink : "Jangan melotot. Kau yang salah di sini."
murid itu akan memukul Se Na, tapi dengan cepat Se Na menahan pukulan itu. Ia bilang seharusnya mereka bicara sopan, dasar anak tengik. murid beransel pink itu mendorong Se Na hingga Se Na terjatuh. Shi Woo kaget melihatnya.
Murid beransel Pink : "Hei! Kuperingatkan. Jangan dekat-dekat dengan Shi Woo lagi, mengerti?"
setelah mengatakan itu, Ia mengajak teman-temannya pergi. Se Na langsung beranjak berdiri dan menjambak rambut Murid beransel Pink itu. Shi Woo menghampiri mereka dan berteriak pada Se Na untuk melepaskannya. Se Na tampak kesal, Ia langsung melepaskan jambakannya.
Shi Woo : "Apa yang kau lakukan pada fans-ku?" tanyanya pada Se Na.
lalu Shi Woo tanya pada murid sekolah itu apa mereka baik-baik saja, apa mereka terluka. ke-3 murid itu senang bisa melihat Shi Woo secara langsung.
Shi Woo : "Orangtua kalian pasti khawatir. Masih ada bus, kan? Sudahlah. apa perlu aku memanggilkan taksi untuk kalian?"
Shi Woo melirik pada Se Na, Se Na hanya bisa tertawa tak percaya dengan apa yang dilakukan Shi Woo.
Se Na kembali ke ANA, Ia menuju ke toilet untuk membersihkan dirinya, dengan kesal Ia mengomel kalau Shi Woo sungguh unik. ternyata Shi Woo mengikuti Se Na ketoilet. Ia berdiri didepan pintu.
Se Na : "Kau tahu ini toilet wanita, kan?" tanya Se Na kesal.
Shi Woo : "Aku tak akan masuk."
Se Na : "Apa yang kau lakukan pada fans-ku? (Se Na menirukan ucapan Shi Woo tadi) Jangan membuatku tertawa. Mereka yang memukulku duluan."
Shi Woo bilang kalau dia tahu itu. Se Na kesal mendengarnya.
Se Na : "Kau tahu? Tapi, kenapa berlagak seperti itu? Jika kau tahu, harusnya kau memarahi mereka. Kau setakut itu kehilangan popularitasmu? Kau selalu saja tersenyum agar terlihat baik.."
Shi Woo : "Dengan begitu, kau tidak akan terluka parah. Jika aku membelamu, mereka tidak akan tinggal diam. Dengan memarahimu, akan lebih cepat menjauhkan mereka darimu."
Se Na: "Terima kasih, aku sampai ingin menangis." ucapnya menyindir.
dengan dingin Shi Woo bilang kalau memang sudah seharusnya begitu.
Se Na tanya sedang apa Shi Woo ditempat tadi. Shi Woo bilang kalau dia lebih suka menginap di hotel. Kafe, bar, restoran, dia tidak suka di sana.
Se Na : "Pasti sulit sekali menjadi artis."
Shi Woo : "Sekarang bukan waktunya kau khawatir pada orang lain. Kau akan keluar. Kau tidak akan mungkin mengalahkan Jae Young."
mendengar itu, Se Na teringat akan tugasnya harus membuat lagu. saat Se Na akan keluar dari toilet, Shi Woo menghalanginya. Se Na menyuruh Shi Woo minggir karena dia harus segera pergi. Shi Woo melepas topi yang dipakainya lalu memakaikannya pada Se Na. Shi Woo bilang itu supaya fansnya tidak bisa melihatnya. Shi Woo juga bilang jika Se Na terluka, maka akan merepotkan saja. kemudian Shi Woo pergi.
Se Na berteriak memanggil Shi Woo, Ia tanya jenis lagu apa yang ingin Shi Woo nyanyikan. Shi Woo menjawab sebuah lagu yang akan menjadi hits.
Se Na berada distudio latihan untuk membuat lagu. Ia menghela nafas kesal karena tidak bisa memikirkan apapun. lalu Se Na menutup matanya.
ketika Se Na membuka matanya, Ia kaget melihat dirinya sudah berada didalam kamarnya. Se Na mencoba berpikir lagi tapi tetap saja tidak bisa menemukan apa-apa. Ia sangat stress dan kemudian mengacak-acak rambutnya.
Se Na keluar kamar untuk mencari inspirasi. melihat penampilan Se Na yang kusut, Joo Hong tanya Se Na kenapa.
Se Na : "tidak kenapa-napa. Bagaimana ini? Aku tak punya ide. Aku pasti akan tamat!"
Gong Chul menyuruh Se Na untuk duduk. setelah Se Na duduk, Gong Chul menebak kalau Se Na stres pasti karena judul lagu untuk Infinite Power.
Gong Chul : "Kau harus santai. Pikirkan tentang hentakannya. 'Growl' atau 'Its Red' Lagu yang akan stuck di telingamu. Bagaimana kalau 'Moan'?"
Se Na : "Tidak, terima kasih."
mendengar Se Na berkata itu, Gong Chul bilang kalau itu juga bagus untuk judul lagu, 'tidak terima kasih!'. Gong Chul lalu membuat lirik sendiri. ~dasar pamer.., tidaaak,, terima kasih!~. Se Na hanya diam menatap aneh pada Gong Chul. (Haha, makin stress nih Se Na.)
Joo Hong memuji kalau pacarnya itu sangat hebat sekali. kemudian Joo Hong ikut-ikutan bernyanyi.
~Tidak, terima kasih... Dasar bodoh! tidak, terima kasih~
Se Na : "Kalian ini! Aku serius. Tidak, terima kasih." serunya kesal.
Hyun Wook sedang berada dirumahnya membaca buku. tak lama kemudian Ia menutup bukunya karena tidak bisa berkonsentrasi. Ia lalu tanya pada dirinya sendiri apa Se Na baik-baik saja. Hyun Wook sepertinya mengkhawatirkan Se Na. kemudian
Hyun Wook mengajak Dal Bong bicara.
Hyun Wook : "Dal Bong, jika menurutmu Se Na akan menang, menggonggonglah! Jika Jae Young yang menang, menga-ngaplah."
lalu Dal Bong menggonggong. Hyun Wook memuji Dal Bong anjing yang pintar. Hyun Wook menempelkan telinganya pada Dal Bong seolah-olah Ia mendengar Dal Bong berbicara.
Hyun Wook : "Apa? Tapi, kau masih khawatir? Aku harus menemuinya? Benarkah? AH.., Jika kau yang menyuruh, bagaimana lagi. Ayo pergi!"
Hyun Wook pergi untuk menemui Se Na, Ia juga mengajak Dal Bong.
ternyata Se Na juga sedang berada diluar rumah untuk menghilangkan kejenuhannya. Se Na sangat senang ketika berpapasan dengan Hyun Wook. tapi senyumnya langsung menghilang mengingat apa yang terjadi sebelumnya. melihat wajah cemberut Se Na, Hyun Wook berseru bukannya seharusnya Se Na menyapa Dal Bong.
Se Na tersenyum, lalu Ia menyapa Dal Bong dengan ceria. setelah itu Se na langsung pergi.
Se Na pergi ketoko untuk membeli es krim. Hyun Wook membuntuti Se Na dari belakang. ketika Se Na akan mengambil es krim, dengan cepat Hyun Wook juga mengambil es krim yang dipilih Se Na. dengan kesal Se Na menyuruh Hyun Wook untuk melepaskan es krim itu.
Hyun Wook : "Aku yang duluan."
Se Na : "Aku yang melihatnya duluan."
Hyun Wook : "Kau tidak suka coklat, kan?"
Se Na : "Ini es krim rasa kelapa."
Hyun Wook : "Kenapa kau tidak mengalah saja? Aku adalah bossmu."
Se Na : "Kau memang bosku di kantor, tapi di luar, kau hanyalah ahjussi biasa. Hanya ahjussi."
Hyun Wook kesal, Ia menyuruh Se Na untuk tidak memanggilnya 'Ahjussi' karena umur mereka tidak jauh beda. pemilik toko menghampiri mereka dan bertanya kenapa mereka berdua bertengkar, pemilik toko memberitahu kalau rasa kelapa masih banyak. Hyun Wook melihat Se Na lengah, Ia langsung menarik es krim itu.
Hyun Wook : "Dia bilang masih banyak. ambil sana!" serunya menang.
Hyun Wook lalu tanya berapa harga es krim itu. pemilik toko bilang harganya 1000 won. ketika akan membayar, Hyun Wook panik ketika menyadari dia tidak membawa uang. dengan menahan malunya, Ia tanya apa Se Na punya 1000 won.
setelah membeli es krim, Se Na pulang kerumah, Hyun Wook mengikuti Se Na. Hyun Wook bilang kalau Se Na bisa menghitung dari uang 20.000.000 won yang dia berikan itu.
Se Na : "Sudahlah. Jangan ikuti aku."
Hyun Wook : "Kau pikir aku mengikutimu? Aku hanya jalan-jalan. Dal Bong suka jalan-jalan. Terutama di rute ini."
Se Na : "Kau kembali menjadi 'Si Pemilik Anjing yang Tampan'."
Hyun Wook : "Apa?"
Se Na : "Tidak."
Hyun Wook tanya, rumah Se Na aman bukan. Apa tidak masalah 2 wanita tinggal di sana sendirian. Se Na bilang tidak apa-apa, lagipula ada seorang pria. dan Dia tidak berbahaya, jadi dirinya merasa aman. Hyun Wook kaget mendengar itu.
Hyun Wook : "2 wanita dan 2 pria?"
Se Na : "Memangnya kenapa?"
Hyun Wook : "itu berbahaya! 2 wanita dan 1 pria."
Se Na : "Memangnya kau tidak pernah berbagi rumah, ya? Kampungan sekali. Dia adalah pacar Hong. Mereka saling mencintai. Aku merasa tak enak karena menganggu mereka."
Hyun Wook tanya, apa Se Na tidak punya tempat lain lagi. Se Na menjawab tidak ada.
Se Na : "Satu-satunya temanku adalah Hong. Aku tidak punya yang lain. Kau beruntung punya banyak uang. Membuat iri saja."
kemudian Se Na memberitahu tempat tinggalnya. Memang kecil. Tapi, pemandangannya bagus.
Hyun Wook : "Pasti sulit, 'kan. Kau terus memikirkan judul lagu itu."
Se Na : "Sudah kubilang, jangan khawatir."
Hyun Wook mengeles, kalau dia tidak khawatir. dia hanya bertanya. Seperti yang Se Na bilang, sebagai ahjussi tetangga.
Se Na : "Jadi, kau mengakui kau adalah 'Ahjussi'?" ledek Se Na.
lalu Se Na mengucapkan selamat tinggal pada Dal Bong dan kemudian pergi. Hyun Wook melihat kepergian Se Na kemudian ia tersenyum.
Hee Soon mengantar Min Ah ke ANA dengan mengendarai mobil. melihat Min Ah yang bersedih, Hee Soon memintanya untuk menegapkan kepalanya. Min Ah mengeluh kalau dia lelah. Hee Soon menyahut, walaupun Min Ah lelah, Ia Harus tetap tegap dan selalu bertindak seperti sedang diperhatikan.
karena tidak memperhatikan jalan dan terus mengajak Min Ah berbicara, Hee Soon menabrak mobil seseorang. pemilik mobil itu keluar dan marah-marah. dia ternyata adalah Pak Kang. Ia kaget ketika mengetahui pemilik mobil yang ditabraknya adalah Istri Presdir.
Hee Soon : "Kenapa kau berhenti tiba-tiba?"
Pak Kang : "Tidak, bukan aku. Andalah yang hampir.."
Hee Soon tiba-tiba memegang kepalanya dan mengeluh, melihat Hee Soon akan terjatuh, Pak Kang langsung menangkapnya. Hee Soon sempat terpesona melihat leher Pak Kang yang jenjang. begitupula Pak Kang, Ia juga sempat terpesona ketika wajahnya terkena rambut dari Hee Soon.
Hee Soon mengeluh kalau sekarang sudah waktunya les vokal Min Ah. Pak Kang mempersilahkan Hee Soon untuk segera masuk.
Ra Eum sedang berada diruangan Hae Yoon. Hae Yoon menunjukkan foto pakaian yang akan Ra Eum pakai di acara selanjutnya. Ra EUm memilih pakaian lain dan bilang kalau dia akan mengenakkan yang dipilihnya.
Hae Yoon memberitahu kalau Jenny ingin memakai pakaian yang dipilih Ra Eum. mengetahui itu, Ra Eum menyahut kalau dia semakin ingin memakainya,
Hae Yoon : "Bajumu lebih lebar. Dia mau baju itu, karena bisa menutupi pinggulnya. Pinggulmu bagus, jadi kau bisa pakai baju yang pas body."
Ra Eum : "Jadi, Jenny-lah yang harus memakai bajuku Dan pinggulnya bisa terlihat oleh wartawan."
Hae Yoon kaget mendengar Ra Eum mengatakan itu pada temannya sendiri. Ia bilang kalau Ra Eum jahat sekali.
Ra Eum : "Apa kau berhak untuk mengatakan itu pada artis?"
seseorang mengetuk pintu, dan dia adalah Hyun Wook. Hyun Wook ternyata mendengar pembicaraan mereka berdua. Ia mengatakan pada mereka berdua untuk menutup pintunya jika sedang berkelahi.
Ra Eum : "Banyak yang harus diubah di sini. Aku disebut sebagai 'Icon pengkhianat'. Pelayanan disini sangat jelek. Membuat aku kesal saja."
Hyun Wook : "Apa sepatu saja tidak cukup?"
Ra Eum : "Sepatu?" tanyanya tidak mengerti.
Hae Yoon menyerahkan kotak berisi sepatu sebagai hadiah untuk Ra Eum. Hae Yoon bilang kalau dia hampir saja lupa. Ra Eum sedikit kesal, Ia tanya kenapa Hae Yoon baru memberikannya sekarang.
Hae Yoon : "Baiklah, nanti saja."
Ra Eum menyahut kotak itu kemudian membukanya. Ia sangat senang melihat sepatunya. Ra Eum mencoba sepatu barunya dan bertanya pendapat Hyun Wook bagaimana.
Hyun Wook : "Kau mau dengar pendapatku? Nn. Shin, tolong ke ruanganku."
Hae Yoon berseru Ya. Ra Eum melihat ketika itu tingkah Hae Yoon tampak terlihat kalau dia menyukai Hyun Wook, Ra Eum bisa tahu itu. Ia diam-diam tertawa. Hyun Wook melangkah pergi menuju keruangannya.
setelah Hyun Wook pergi, Ra Eum menyuruh Hae Yoon melepaskan sepatunya.
Hae Yoon : "Apa?"
Ra Eum : "Kubilang, lepaskan."
Hae Yoon menurut. Ia melepaskan sepatunya. Ra Eum mengambil sepatu Hae Yoon lalu memukulkan sepatu itu kelantai dengan keras hingga hak nya patah. Hae Yoon kaget melihat apa yang dilakukan Ra Eum pada sepatunya.
Hae Yoon : "Kau gila, ya?"
Ra Eum : "Apa gunanya terus bersama? Harus ada momen yang tepat. Kau menyukainya, kan?"
Hae Yoon : "Ti... Tidak. Tidak!"
melihat Hae Yoon berbohong, Ra Eum menggodanya dengan mengatakan kalau begitu dia yang akan mengejar Hyun Wook. mendengar itu Hae Yoon langsung berteriak.
Hae Yoon keluar dari ruangannya menemui Hyun Wook. Hyun Wook mengatakan pada Hae Yoon, dia telah memikirkan sesuatu setelah memproduksi musik sekian tahun yaitu, semua penyanyi memang manja. Mereka mengeluh dan merengek sepanjang hari. Dan herannya, mereka sangat dicintai. Fans hanya melihat mereka dalam 5 menit. Dan sisanya, merekalah yang menghabiskan waktu dengan penyanyi itu. Hyun Wook meminta Hae Yoon untuk lebih bersabar.
Hae Yoon : "Kau memberinya hadiah. Aku akan jadi wanita jahat."
setelah mengatakan itu Hae Yoon berbalik dan akan pergi, tapi tiba-tiba dia akan terjatuhkarena hak sepatunya yang rusak. untung saja Hyun Wook segera menangkapnya. Hyun Wook tersenyum dan bilang kalau ternyata sebenarnya Hae Yoonlah yang membutuhkan sepatu itu. Hae Yoon malu, Ia langsung pergi. tanpa mereka sadari, Jae Young melihat mereka berdua, Ia terlihat cemburu dan tidak senang.
Jae Young menemui Hyun Wook diruangannya. Hyun Wook bertanya bagaimana dengan lagu Jae Young. Jae Young balik bertanya, apa yang ingin Hyun Wook bicarakan dengannya.
Hyun Wook : "Kita perlu menyusun aturannya. Seminggu lagi, kita mempunyai pertemuan. Infinite Power juga akan hadir. Dan untuk aransemennya Spider yang akan mengaransemen ke-2 lagu itu."
Jae Young : "Tidak bisa. Spider adalah timku.
Hyun Wook : "Bukannya tidak adil jika hanya kau yang hanya memiliki pengaransemen lagu?"
Jae Young : "Karya Seo Jae Young lahir dari bakat dan pengalam selama 12 tahun. Jika kau keberatan, kau seharusanya tidak membuatnya menghadapiku. Oh, jika kau khawatir, kenapa bukan kau saja? Bukannya kau hebat?"
Hyun Wook diam saja mendengar ucapan Jae Young.
diruangan lain, Min Ah sedang berlatih vokal. Sung Jin yang menjadi gurunya. Hee Soon juga berada disitu menunggu Min Ah berlatih. ketika Min Ah mulai berlatih, Hee Soon tiba-tiba menghentikannya dengan berkata kalau Min Ah harus lebih bergairah. Hee Soon memberikan contoh pada Min Ah dengan menyanyikan sebait lirik.
Sung Jin meminta Min Ah untuk lebih fokus pada liriknya saat bernyanyi. dan juga merasakan feeling-nya. Sung Jin juga memberi Min Ah contoh yang benar ketika menyanyikan liriknya.
Hee Soon : "Guru, suaramu bagus. Kenapa kau tidak jadi penyanyi saja?"
Sung Jin : "Apa?"
Hee Soon : "Biar aku saja yang mengajari tentang feel-nya. Kau fokuskan dia pada tekniknya."
Sung Jin hanya diam dengan wajah aneh. melihat ekspresi Sung Jin, Hee Soon tanya apa Sung Jin tersinggung. Sung Jin merasa kesal karena Hee Soon selalu ikut campur. Ia beranjak dari duduknya dan berseru "aku...". mengingat Hee Soon adalah Istri dari Presdir, Sung Jin tidak berani marah, Ia mengeles kalau dia harus pergi ketoilet.
kembali ke scene Hyun Wook dan Jae Young. Jae Young menyarankan Hyun Wook untuk mengaransemen lagu Yoon Se Na. Hyun Wook harus total membantunya.
Jae Young : "Kenapa? Kau tidak yakin?" Kau kehilangan bakatmu setelah lama vakum?"
Hyun Wook : "Bukan begitu, hanya saja ini adalah pertarungan antara kau dan Yoon Se Na."
Jae Young : "Bukannya kau mau mengeluarkanku sejak dulu? Itulah kenapa kau menjadi presiden, kan?"
Hyun Wook : "Kenapa kau malah berpikiran seperti itu? Apakah ada sesuatu yang tidak kau suka?"
Jae Young : "benar! Tapi, tidak juga. Dan sepertinya pengganti So Eun sudah ada. Kau sudah jatuh cinta pada orang lain.
Hyun Wook kesal mendengar ucapan Jae Young. Ia menyuruh Jae Young untuk diam. Hyun Wook mengatakan kalau dia tidak tahan mendengar Jae Young mengucapkan naman 'So Eun'. Jae Young tertawa dan meledek Hyun Wook lucu sekali. Ia lalu bilang kalau bukan dia yang membunuh So Eun. setelah mengatakan itu Jae Young beranjak pergi. tapi Hyun Wook menariknya, Ia mencengkram baju Jae Young dan memojokkannya ketembok. Hyun Wook terlihat marah.
Hyun Wook : "Kenapa kau harus mengatakan itu? Jika kau tidak memberitahunya, semuanya tidak akan terjadi. Jika kau diam saja. Kejadian itu tak akan terjadi." teriaknya marah.
Jae Young tidak bisa mengatakan apapun karena Hyun Wook mencengkram bajunya erat. kebetulan Sung Jin datang keruangan Hyun Wook, Ia langsung melerai mereka berdua. setelah terbebas dari Hyun Wook, Jae Young yang kesal memaki Hyun Wook gila kemudian pergi.
Sung Jin meminta Hyun Wook untuk mengeluarkan Yoon Se Na dari ANA.
Sung Jin : "Kau bertemu dengannya setiap hari. Dan apa kau bisa melupakan So Eun? Jangan menahannya terus. Dia tak bisa membantumu!"
Hyun Wook : "Kau pikir kenapa aku terus mencarinya?"
Sung Jin : "Jadi, kau mau apa sekarang? Kau mau membesarkan dan membantunya terus?"
Hyun Wook : "Tentu saja. selama aku bisa.."
Sung Jin memandang Hyun Wook dengan tatapan tak percaya.
ketika Jae Young keluar dari ruangan Hyun Wook, Ia berpapasan dengan Se Na. hal itu membuat kekesalan Jae Young bertambah.
Jae Young : "Lee Hyun Wook pasti hebat. Bagaimana bisa dia mensandingkanku dengan orang sepertimu? Situasinya tidak akan menjadi seperti ini jika kau sadar tempatmu. Bersiaplah. Lihat bagaimana aku akan menghancurkan Lee Hyun Wook karena kau."
Se Na hanya diam mendengar ucapan Jae Young. setelah Jae Young pergi, wajah Se Na terlihat sedih.
malam harinya, Hyun Wook tidak bisa tidur. Ia merasa kalau kepalanya sakit. lalu Hyun Wook memilih untuk mandi.
Se Na masih berada di ANA. Ia duduk distudio latihan dengan sedih. Se Na mengambil ponselnya dan akan menelepon seseorang.
saat Hyun Wook mandi, Ia langsung keluar ketika mendengar ponsel So Eun berdering. ketika melihat panggilan itu dari Se Na, Hyun Wook langsung mengangkatnya.
suara Se Na : [Kak, ini aku. Aku ingin menulis lagu yang bagus. Dan aku ingin menang. Aku tidak mau mengecewakan dia. Aku menyukai seseorang yang percaya padaku. Tidak ada seorangpun yang percaya padaku sebelumnya. Aku akan melakukan yang terbaik. Aku pasti bisa melakukannya, Tapi, aku selalu ragu.]
Hyun Wook sedih mendengar ucapan Se Na.
pagi harinya, Se Na pergi kerumahHyun Wook. Ia ingin mengatakan sesuatu pada Hyun Wook. setelah sampai didepan rumah Hyun Wook, Se Na sempat ragu untuk menemui Hyun Wook apa tidak. tanpa Se Na ketahui, saat itu Hyun Wook berdiri dijendela dan melihat Se Na.
Se Na memberanikan diri untuk menemui Hyun Wook, tepat ketika itu Hyun Wook keluar rumah. melihat Se Na ada dirumahnya, Hyun Wook tanya ada apa. Se Na berbohong, Ia bilang kalau dia hanya kebetulan lewat. Hyun Wook tertawa mendengar kebohongan Se Na. Ia lalu bilang kalau melihat Se Na mondar-mandir tadi.
Se Na : "Aku hanya jalan-jalan. Aku suka jalan-jalan di sekitar sini."
Hyun Wook menyipitkan matanya pada Se Na. melihat itu, Se Na bilang kalau sebenarnya ada yang ingin dia katakan. Se Na bertanya kapan saat termudah bagi Hyun Wook untuk menulis lagu.
Se Na : "Aku tidak bertanya padamu, bukan sebagai Presdir ANA. Aku bertanya padamu, sebagai ahjussi tetangga."
melihat Hyun Wook diam saja, Se Na berpikir mungkin itu adalah pertanyaan yang sulit untuk Hyun Wook. Se Na meminta Hyun Wook untuk melupakan apa yang dia katakan barusan. Ia lalu pamit pergi.
Hyun Wook : "Apa aku bisa meminjam sesuatu seharian ini?"
Se Na : "Meminjam apa?"
Hyun Wook : "meminjammu, Yoon Se Na."
Se Na : "Kenapa?"
Hyun Wook : "Aku tak bisa tinggal diam."
Hyun Wook menarik tangan Se Na dan mengajaknya pergi.
Hyun Wook mengajak Se Na pergi ke pameran lukisan. Se Na bertanya kenapa Hyun Wook mengajaknya pergi ke tempat itu, bukankah dia bisa pergi sendiri. bukankah Hyun Wook tahu kalau Se Na adalah orang sibuk. Se Na menebak kalau Hyun Wook sedang tidak ada kerjaan.
Hyun Wook tiba-tiba memegang wajah Se Na. Se Na diam dan kaget. lalu Hyun Wook menolehkan wajah Se Na untuk melihat lukisan yang dilihatnya tadi.
Hyun Wook : "Lihatlah lukisan itu. Kau sudah melihatnya?"
Se Na menjadi gugup, Ia mengangguk pelan.
kemudian Hyun Wook memegang kepala Se Na dan mengajaknya untuk melihat lukisan lain. diam-diam Se Na tersenyum.
setelah selesai melihat-lihat lukisan, Hyun Wook tanya apa yang Se Na rasakan setelah melihat luskisan tadi. Se Na bilang kalau lehernya merasa sangat sakit (karena Hyun Wook selalu memegang kepalanya). Se Na mengatakan kalau ini adalah pertama kalinya dia pergi ke galeri lukisan. Hyun Wook tersenyum dan menyahut kalau dia tahu itu. Hyun Wook menasehati Se Na untuk membiasakan melihat sesuatu dengan teliti. Se Na kesal mendengarnya Ia langsung pergi. Hyun Wook tersenyum dan mengikutinya keluar, tapi Ia terbentur kaca karena Hyun Wook mengira itu adalah pintu. Se Na menoleh kebelakang dan tersenyum melihat Hyun Wook.
Se Na kembali masuk dan tanya apa Hyun Wook baik-baik saja.
Hyun Wook : "Tentu, tidak apa-apa."
Se Na : "Tapi, kau berdarah." ucapnya seraya menunjuk dahi Hyun Wook.
Hyun Wook kaget mendengarnya. Ia langsung mengusap-usap kepalanya. Se Na menahan tawanya melihat Hyun Wook.
Hyun Wook dan Se Na pergi ketaman bermain yang sudah tidak terpakai lagi. Se Na khawatir dan tanya pada Hyun Wook apakah tidak masalah mereka bermain-main sepanjang hari seperti ini. Hyun Wook mengatakan kalau Se Na tidak akan bisa menulis lagu jika hanya terus berpikir saja.
Se Na melihat sekitar dan bilang kalau ada sesuatu yang terasa sangat kesepian di tempat bermain itu. Hyun Wook memberitahu kalau dulu tempat bermain itu sangat bagus. Saat banyak orang yang datang.
Hyun Wook : "Pasangan yang kasmaran. kemping dengan keluarga, Mereka semua bersenang-senang dan bersantai ria."
kemudian mereka berdua berhenti didepan komedi putar. Se Na berkata kalau Suatu hari nanti, mungkin tempat bermainnya akan menghilang. Hyun Wook menyahut kalau itu tidak akan terjadi. Karena tempat bermain itu akan selalu ada dikenangan semua orang. Sebagai pengalaman yang indah. Sebagai kenangan yang berharga. Selamanya.
mereka berdua memandangi komedi putar itu. dan tiba-tiba lampunya menyala dan komedi putar itu hidup. Hyun Wook melihat So Eun ada di komedi putar itu. So Eun tertawa melihat Hyun Wook.
Hyun Wook : "Seseorang menyajikan sebuah kenangan ke dalam lagu. Dan lagu itu akan menjadi kenangan seseorang. Begitulah, siklus itu terus berputar."
Se Na : "Sulit sekali."
Hyun Wook : "Tulislah apa yang ada dipikiranmu. Hal yang lucu, sedih, mendebarkan, menyakitkan. Perasaan itu, pengalaman dan kenanganmu. Seperti saat ini."
Se Na : "Apakah.. Kau juga mempunyai kenangan di sini?" Hyun Wook diam tak menjawab. Se Na bertanya lagi, " Apa yang kau lakukan di sini? Ciuman pertamamu?"
Hyun Wook masih diam tak menjawab. Ia melangkah pergi.
Hyun Wook dan Se Na pulang bersama.
Se Na : "Mungkin, aku tahu apa itu. Saat mendengar lagu, aku teringat kenangan saat aku bersama kakakku."
ketika melihat didepannya ada tangga. Se Na langsung berlari keatas. Ia memberitahu Hyun Wook Saat masih kecil, dia dan kakaknya sering bermain ini bersama-sama.
kemudian Se Na naik kepegangan tangga dan meluncur dari atas. melihat hal itu, Hyun Wook teringat akan So Eun. So Eun juga pernah melakukan hal itu, sama seperti Se Na.
Setelah meluncur, Se Na bilang kalau Hyun Wook belum menjawab pertanyaannya tadi. kapan saat termudah bagi Hyun Wook untuk menulis sebuah lagu.
Hyun Wook : "Saat aku sedang jatuh cinta."
setelah mengatakan itu, Hyun Wook menyuruh Se Na untuk masuk. kemudian Hyun Wook melangkah pergi. Se Na tersenyum senang.
Se Na pulang kerumah dan ketika masuk kekamar, Ia langsung mengambil gitarnya dan mulai membuat lagu.
Hyun Wook sudah berada dirumahnya, Ia duduk dikursi sambil memandangi ponsel milik So Eun.
Hyun Wook : "Hari ini.. Aku bermain dengan adikmu. Rasanya senang sekali. Dan.. Aku teringat padamu." Hyun Wook mengambil gelang milik So Eun lalu memandanginya. "Jika kita bertiga pergi. Pasti lebih seru lagi. Waktu itu, aku.. Harusnya aku memegangmu." ucap Hyun Wook sambil menangis sedih.
bersambung ke part 2
No comments:
Post a Comment