Dilarang meng-COPAS SEMUA ARTIKEL yang ada didalam blog ini!!! tolong hargailah kerja keras penulis!!!
Episode 10 diawali dengan scene Woo Hyun yang sedang mengobati tangan Seul Bi yang terluka akibat menolongnya sewaktu Woo Hyun akan kejatuhan pot yang tiba-tiba melayang diatasnya.
Seul Bi bilang dia sangat bersyukur karena Woo Hyun tidak terluka.
Woo Hyun : "Apa Kau tidak lihat bahwa kau terluka?"
Seul Bi : "Aku senang kau tidak terluka."
Woo Hyun : "Apakah kau yakin kita tidak perlu pergi kerumah sakit?"
Seul Bi tersenyum dan mengangguk. Woo Hyun melarang Seul Bi tersenyum karena seharusnya Seul Bi tidak tersenyum.
Seul Bi : "Aku merasa hidup sekarang karena akhirnya kau mau bicara padaku."
Woo Hyun berniat akan membahas mengenai kejadian pot yang tiba-tibaterjatuh tepat diatasnya. tapi Ia diam dan tidak melanjutkan kata-katanya. Ia menyuruh Seul Bi untuk segera beristirahat.
setelah Woo Hyun pergi, Seul Bi memikirkan kejadian tadi.
FLASHBACK
ternyata, ketika Woo Hyun menyenggol Seul Bi hingga terjatuh didepan kedai, saat itu Byung Chul (Senior Seul Bi) melihat.
Byung Chul marah melihat Woo Hyun memperlakukan Seul Bi dengan kasar.
maka dari itu Byung Chul menggunakan kekuatannya untuk melayangkan pot tepat diatas Woo Hyun dan berniat menjatuhkannya.
tapi rencananya gagal karena Seul Bi menyelamatkan Woo Hyun. hal itu membuat Byung Chul semakin kesal.
Byung Chul segera menghilang agar Seul Bi tidak melihatnya.
FLASHBACK END
Seul Bi bertanya-tanya, apakah yang melakukan itu semua adalah Sunbaenya. tapi Seul Bi segera menggelengkan kepalanya dan berseru kalau Sunbaenya tidak mungkin melakukan hal seperti itu.
dikamarnya, Woo Hyun juga sedang memikirkan insiden tadi. Ia bicara sendiri dan tanya pada dirinya apakah Ia sedang bermimpi. tapi Ia yakin karena melihat sendiri potnya tiba-tiba terjatuh dan seul Bi juga mengalami luka karena itu.
Woo Hyun : "Apakah hantu?"
Woo Hyun tiba-tiba ketakutan sendiri. (ingat, Woo Hyun kan takut hantu :D)
[EPISODE 10 : Cinta tak berbalas? Saat Kau Memakasakan Diri Untuk Berpaling!]
Sung Yeol sedang berkumpul bersama keluarganya. Ia menunjukkan pada Ayahnya dan Ji Hye proposal Investasi Proposisi untuk kedai Nenek Gong.
Sung Yeol : "Ini riset pemasaran untuk pelanggan dan persaingan. Kedainya sudah lama berdiri, pelanggannya pasti banyak. Aku yakin bisa menghasilkan lebih banyak dari bunga bank."
Woo Jin bilang kalau itu lumayan juga. Ia lalu tanya kapan Sung Yeol membuat proposal itu.
Sung Yeol : "Jadi serius kalau masalah uang, karena tak ada yang mau kehilangan uang."
Woo Jin : "Tapi Sung Yeol.., Ayah sekarang tidak punya uang."
Sung Yeol sedikit kecewa mendengar itu. Ialalu tanya apa tidak ada jalan keluar yang lain. Woo Jin menjawab entahlah. dengan sedih Sung Yeol bilang dia segera pergi.
setelah Sung Yeol pergi, Woo Jin mengatakan kalau Sung Yeol lucu sekali. Ia lalu bertanya-tanya sendiri, apa mungkin Sung Yeol akan berhutang untuk membantu masalah temannya. tapi Woo Jin berpikir, jika iya, maka Ia harap itu akan bisa membantu.
Woo Jin : "Menjalankan kedainya pasti akan.. Mereka masih terlalu muda untuk mencari uang. Bagaimana ya. Tidak bisa membantu bukan berarti kita boleh diam saja." ucapnya pada Hye Jin.
Hye Jin hanya diam saja.
ketika Seul Bi akan berangkat kesekolah, Ia mendengar suara gaduh dari dapur. Seul Bi diam-diam menuju kedapur untuk memeriksa.
Seul Bi lega ketika melihat Woo Hyun yang ternyata berada didapur. Woo Hyun mengeluh melihat dapur berantakan dan itu membuatnya tidak bisa beristirahat.
Seul Bi langsung menghampiri Woo Hyun, Ia menggenggam tangan Woo Hyun dan berseru senang karena Woo Hyun sudah kembali seperti semula.
Woo Hyun : "Aku sudah bilang padamu kalau tanganku sangat mahal."
Woo Hyun mencium sesuatu yang aneh pada Seul Bi. Ia meledek Seul Bi yang bau koyo dan juga kotak kardus. Seul Bi kesal mendengarnya, Ia lalu mengancam Woo Hyun apa mau ditonjok. Seul Bi bilang kalau dia sangat ingin menonjok Woo Hyun.
Woo Hyun menundukkan kepalanya mendekat pada Seul Bi. Ia mempersilahkan Seul Bi untuk menonjoknya. bukannya menonjok Woo Hyun, Seul Bi malahmengelus rambutnya. Seul Bi meminta Woo Hyun untuk bersemangat dan juga berkerja keras sekarang. Woo Hyun tersenyum.
Seul Bi : "Sudah lama aku tak melihatmu tersenyum. Apa yang akan kau lakukan dengan kedainya?"
Woo Hyun : "Kita akan cari jalan keluarnya."
Seul Bi : "Tidak akan sulit jika kita lakukan bersama."
Woo Hyun : "Kau yakin? Pasti akan sulit." ledek Woo Hyun.
Seul Bi : "kau benar-benar ingin dtonjok?"
Woo Hyun bilang kalau Seul Bi terus saja menyela dan mengambil kesempatan. Seul Bi tidak mengerti maksud Woo Hyun, Ia tanya kesempatan apa.
Woo Hyun : "Kesempatan untuk melindungimu. Aku tak bisa berbuat apa-apa untukmu."
Seul Bi : "Siapa yang peduli kalau aku melindungimu."
Woo Hyun : "Kau tidak bisa mengerti pria! ketika si pria tidak bisa melindungi wanitanya.."
Woo Hyun tidak meneruskankata-katanya. mereka berdua tiba-tiba menjadi canggung, Woo Hyun mengalihkan suasana dengan mengajak Seul Bi untuk berangkat kesekolah.
disekolah, Chun Sik baru saja terlihat keluar dari ruang guru. Ye Na menghampiri Chun Sik dan tanya apa Chun Sik baru saja bilang pada Pak Guru kalau dia yang meletakkan hapenya di tasnya Seul Bi. Ye Na marah, Ia tanya apa Chun Sik sudah gila, apa Chun Sik melaporkan dirinya juga terlibat. Chun Sik bilang dia hanya bilang pada Pak Guru dirinya saja. jadi Ye Na bisa mengaku mengenai keterlibatannya sendiri.
Ye Na : "Kau tidak takut pada Jae Suk?"
Chun Sik : "Takut."
Ye Na : "Terus?"
Chun Sik : "Aku tidak mau jadi pengecut."
kemudian Chun Sik pergi.
ketika masuk kedalam kelas, teman-teman dikelas senang melihat kedatangan Woo Hyun dan Seul Bi kesekolah. Seul Bi menoleh pada Sung Yeol dan melambaikan tangannya. Sung Yeol sedih ketika melihat lengan Seul Bi yang diperban.
ketika Ye Na akan menyapa Woo Hyun, Ia kecewa karena Woo Hyun mengabaikannya. Ye Na mengambil ponselnya lalu berencana untuk mengirimkan pesan pada Woo Hyun pengakuannya. tapi tiba-tiba Young Eun merebut ponselnya dan bertanya dengan kesal apa yang sedang Ye Na lakukan. apa Ye Na mau mati, ancamnya.
Pak Yoon datang kekelas. ketika Pak Yoon akan memulai pelajaran, Young Eun tiba-tiba berdiri dari duduknya dan bilang pada Pak Yoon yang memasukkan ponsel di tasnya Seul Bi sebenarnya adalah Lee Ye Na. Ye Na terkejut melihat Young Eun mengatakan itu dikelas. semua murid kaget mendengar itu.
Young Eun : "Ye Na melakukannya untuk menjebak Seul Bi. Saya ingin melepaskan beban yang menyesakkan dada."
semua murid dikelas menjadi ribut.
Pak Yoon berteriak menyuruh semua murid untuk menaruh tasnya diatas meja. Pak Yoon berniat memindah tempat duduk mereka.
dan jadinya, Woo Hyun duduk dengan Ye Na. Seul Bi duduk dengan Sung Yeol. Young Eun duduk dengan Ki Soo, Tae Ho duduk dengan Joo Ah, dan Jae Suk duduk dengan Da Yool.
Pak Yoon : "tidak ada yang boleh pacaran dikelas. Kupasangkan semuanya dengan seseorang yang nantinya mereka tidak akan putus. Banyak yang harus kulakukan untuk mewujudkan rencana ini."
Sung Yeol memperhatikan lengan Seul Bi yang diperban dan tanya kenapa. Seul Bi bilang dia jatuh.
Sung Yeol : "Kau harus berhati-hati."
Seul Bi : "Ya."
Woo Hyun melihat kedekatan mereka dengan kesal kearah Seul Bi dan Sung Yeol. lalu Pak Yoon berteriak menyuruh Ye Na pergi keruang guru.
Ye Na menghadap Pak Yoon diruang Bp. Ye Na terlihat ketakutan. dengan mata berkaca-kaca Ye Na mengaku dia salah. Pak Yoon bicara dengan bahasa inggris, Ia bilang, dia akan memberi Ye Na tugas. tapi Ye Na tidak mengerti maksud Pak Yoon.
Pak Yoon berteriak kesal Duty!! harus dilaksanakan! Pak Yoon menyuruh Ye Na untuk Belajar Bahasa Inggris! Pak Yoon menyuruh Ye Na untuk mendekat, dia akan membisikkan sesuatu.
Sung Yeol berada ditoilet, Woo Hyun juga ketoilet, melihat Sung Yeol ada disana,Woo Hyun menyapanya. Sung Yeol tanya kenapa Seul Bi terluka. Sung Yeol kesal karena Woo Hyun tidak bisa menjaga Seul Bidan melindunginya.
Woo Hyun : "Kenapa kau peduli? Dia milikku."
Sung Yeol : "Aku sudah bilang, bisa jadi kalau kau tak bisa melindunginya? Kau baru saja bangkit dan aku menunggu awal yang adil untuk kita berdua."
Woo Hyun : "Apa maksudnya?"
Sung Yeol : "Aku akan mengejar Seul Bi." ucapnya kemudian pergi.
Woo Hyun tampak kesal mendengar ucapan Sung Yeol.
Seul Bi bersama dengan Young Eun, Da Yool dan juga teman yang lainnya dilorong sekolah. mereka membicarakan Ye Na mengenai insiden ponsel.
Sung Yeol melihat Seul Bi dilorong, Ia langsung memanggilnya.
Sung Yeol : "Lee Seul Bi!"
Woo Hyun juga datang, ia juga memanggil Seul Bi.
Woo Hyun : "Seul Bi!"
Seul Bi dan teman yang lain bingung dan heran melihat tingkah mereka berdua.
Woo Hyun menoleh pada Sung Yeol dan bilang Inilah bedanya. Sung Yeol memanggil Lee Seul Bi, sedangkan dia memanggilnya Seul Bi. Ia lalu bilang, rebut saja jika Sung Yeol bisa.
Woo Hyun menghampiri Seul Bi dan bilang kalau waktu mereka sudah habis. Seul Bi bingung dan bertanya waktu apa yang dimaksud Woo Hyun
Woo Hyun : "Waktunya melihat wajahku."
semua yang ada disitu tertawa geli melihat kelucuan Woo Hyun. Woo Hyun menarik Seul Bi pergi.
Sung Yeol lewat, Young Eun memperhatikannya. Ia ingin mengatakan sesuatu tapi Sung Yeol mengacuhkan Young Eun.
tak lama kemudian Ye Na datang. Ia tanya pada teman-temannya apa mereka mau pergi kekantin, dia yang akan mentraktir. seseorang dari mereka menyindir, supaya Ye Na bisa menaruh ponselnya ditas mereka.
Ye Na : "Bukan begitu.."
Da Yool : "Aku tahu, kau dibutakan oleh cinta. Tapi tindakanmu itu bodoh!"
Young Eun kemudian mengajak yang lain pergi, dia yang akan mentraktir. Ye Na sedih karena teman-teman menjauhinya.
ketika Chun Sik membeli minuman, Jae Suk dan genknya datang. mereka merebut minuman yang dibeli Chun Sik. saat Tae Ho tanya apa Chun Sik tidak mau membeli minuman lagi, Chun Sik memberanikan dirinya menyuruh mereka untuk membayar sendiri.
Jae Suk : "Kurasa aku salah dengar."
Byung Wook bilang mereka tidak punya uang jadi Chun Sik yang harus bayar. Chun Sik memberanikan dirinya bilang menyuruh mereka tidak minum jika tidak bisa beli. kemudian Ia pergi.
Jae Suk kesal, Ia memarahi Tae Ho, bukankah dia sudah menyuruhnya untuk mengurus Chun Sik.
Tae Ho: "Soal itu.. Kurasa dia melakukan perlawanan."
Jae Suk memukul kepala Tae Hoo dan juga Byung Wook menyuruh mereka untuk sadar.
dari kejauhan, Pak Yoon memergoki mereka, Pak Yoon langsung lari menghampiri mereka.
saat pelajaran, Seul Bi tertidur dengan kepala menghadap ke Sung Yeol. melihat wajah Seul Bi yang terkena sinar matahari, Sung Yeol mencoba menghalangi cahaya dengan tangannya. tapi Seul Bi malah membalikkan wajahnya dan kini menghadap ke Woo Hyun. saat itu, Woo Hyun juga sedang tidur.
suara hati sung Yeol : "Dia menyakitimu setiap hari, apa yang kau suka darinyai? Jika aku membuatmu terluka juga, apa kau akan menyukaiku?"
(hiks..Poor Sung Yeol)
ketika Woo Hyun membuka matanya, Ia tersenyum melihat Seul Bi yang tertidur.
Jae Suk dan genknya beralih membully teman sebangku Chun Sik. Jae Suk juga mengambil seluruh uang yang ada didompetnya.
pria yang dibully tadi marah pada Chun Sik dikelas. Ia menyalahkan ini semua gara-gara Chun Sik. melihat wajah teman sebangkunya babak belur, Chun Sik menduga kalau itu adalah perbuatan Jae Suk dan genknya. pria itu bilang pada Chun Sik, jika dia tidak keluar sekolah, maka hal ini akan menimpa siapa saja di kelas. Ia lalu tanya sekarang apa yang akan Chun Sik lakukan.
Joo Ah mengampiri Seul Bi diloker. Ia mengucapkan selamat untuk pemulihan nama baik Seul Bi. Seul Bi mengembalikan buku yang dipinjamkan Joo Ah padanya. Seul Bi berterimakasih dan bilang buku itu mengatakan kebenaran.
Joo Ah : "Kau suka buku ini?"
Seul Bi : "Semua yang tertulis benar adanya."
Joo Ah bilang kalau Seul Bi sedikit aneh. dia terlihat berbeda. Joo Ah bilang kalau Seul Bi seolah-olah muncul dari buku.
Seul Bi tidak mengerti arti dari kata muncul yang diucapakan Joo Ah, Ia mengira itu adalah makanan.
Joo Ah : seperti kau entah berasal dari mana. apa kau tidak tahu peribahasa itu?"
Seul Bi : "Tentu saja aku pernah dengar. Tapi kenapa anak jaman sekarang bicara seperti itu?"
Joo Ah menjelaskan karena tidak ada waktu berbicara dengan bahasa yang benar.
Seul Bi : "Kau benar. tidak ada waktu. Aku pergi dulu ya."
Seul Bi menutup lokernya kemudian berlari pergi.
Seul Bi peri keperpustakaan, Ia sedang mencari-cari sebuah buku. Seul Bi menemukan satu buku yang berjudul 'Semua hal tentang malaikat yang telah jadi manusia'. tapi Seul Bi kesusahan mengambilnya karena buku itu berada diatas. Woo Hyun tiba-tiba muncul dan menolong Seul Bi mengambil buku itu. Woo Hyun membaca judul buku itu lalu memberikannya pada Seul Bi.
Woo Hyun tanya kenapa Seul Bi selalu tertawa dan gembira dikelas. Seul Bi tanya kapan. Woo Hyun bilang kalau Seul Bi selalu tersenyum setiap kali melihat Sung Yeol. Woo Hyun mbilang Seul Bi terlihat jelek seperti itu.
Seul Bi : "Kau cemburu ya?"
Woo Hyun : "Apa? Cemburu? Itu terjadi jika aku kalah. Aku menang dari segala aspek."
Seul Bi : "Menang juga cemburu."
Woo Hyun : "jika kau ketawa-ketiwi di dekat Sung Yeol lagi.."
Seul Bi kaget melihat buku yang ada dirak tepat diatas Woo Hyun bergerak dengan sendirinya. Seul Bi segera menarik Woo Hyun supaya tidak terkena reruntuhan buku itu.
Woo Hyun menoleh dan heran melihat buku dirak jatuh dengan sendirinya. Ia juga terkejut.
Seul Bi tahu kalau ini adalah ulah dari Sunbaenya, Ia segera berlari keluar mencari Byung Chul. Woo Hyun juga berlari mengikuti Seul Bi.
Seul Bi menemukan Byung Chul diluar sekolah, Ia segera menghampirinya. Seul Bi tanya sebenarnya ada apa. Ia bertanya mengenai pot yang terjatuh itu apa Byung Chul yang melakukannya. Byung Chul Bilang Seul Bi selalu terluka saat menyelamatkan Woo Hyun.
Byung Chul : "Kau yang kenapa?"
Seul Bi : "Menyelamatkan manusia adalah tugas malaikat."
Byung Chul : "Kau salah! Kau bukan lagi malaikat."
Seul Bi : "Sunbae juga tidak pantas menjadi malaikat. Malaikat macam apa yang mencelakakan manusia?"
Byung Chul kesal mendengar ucapan Seul Bi, Ia langsung menghilang dari hadapan Seul Bi. ternyata diam-diam Woo Hyun mengintip Seul Bi. Ia juga mendengar semua yang diucapakan Seul Bi.
Woo Hyun : "Malaikat?"
Woo Hyun kembali keperpustakaan, Ia mengambil buku yang dipilih Seul Bi dan membacanya. Byung Chul ternyata kembali keperpustakaan, Ia mengamati Woo Hyun dari kejauhan.
(Byung Chul ini sepertinya ingin menunjukkan pada Woo Hyun kalau Seul Bi adalah malaikat. dengan begitu, Seul Bi akan menjauh dari Woo Hyun)
Woo Hyun kembali mengingat pertemuannya pertama kali dengan Seul Bi. ketika Seul Bi menyelamatkannya saat terjatuh dari atap gedung.
Woo Hyun juga teringat ketika Seul Bi melambaikan tangan kelangit dan tampak terlihat sedang berbicara pada seseorang.
Woo Hyun membaca buku dan tertulis : mereka (malaikat) akan pergi (menghilang) saatu ketahuan kalau mereka adalah malaikat.
Woo Hyun : "Apa maksudnya aku harus berpura-pura tidak tahu?" tanyanya kebingungan.
Sung Gook tiba-tiba muncul diperpustakaan, Ia dengan sengajamenjatuhkan beberapa buku yang dibawanya didekat Woo Hyun.
(hore.. Sung Gook muncul :D heran deh, Sung Gook ini muncul dimana-mana, hahaha!)
Woo Hyun melihat judul buku yang dijatuhkan Sung Gook 'buku malaikat'.
Sung Gook memberi isyarat pada Woo Hyun untuk diam dengan menutup mulutnya dengan telunjuknya.
Sung Gook : "Diammu akan melindungi kekasihmu."
sebuah buku tiba-tiba jatuh mengenai kepala Sung Gook. itu adalah perbuatan dari Byung Chul.
Sung Gook segera berbalik menghampiri Byung Chul dan memegang tangannya untuk mengentikannya menggunakan kekuatannya. Byung Chul kaget melihat Sung Gook bisa melihatnya.
Woo Hyun menatap Sung Gook aneh dari kejauhan karena bicara sendirian.
Sung Gook : "Aku akan membiarkannya. Kau dalam masalah. Ikut denganku."
Sung Gook menarik Byung Chul pergi. sedangkan Woo Hyun dibuat bingung dengan buku-buku yang dijatuhkan Sung Gook, semuanya bercerita tentang malaikat.
Sung Gook membawa Byung Chul keatap sekolah. Ia langsung memperkenalkan dirinya pada Byung Chul.
Sung Gook : "Aku malaikat pertama yang menjadi manusia. Namaku Choi Sung Gook. Aku yakin kau pernah mendengar namaku, aku lumayan terkenal di sini. Kau tidak mendengar? Apa aku harus ceritakan pengalamanku?"
Byung Chul : "Tidak usah. Maaf tak mengenali Anda."
Byung Chul langsung memberi hormat pada Sung Gook.
Sung Gook : "Oke. Langsung ke pokok masalah. Apa kau mau menjadi manusia? Kalau begitu jadilah pria sejati!"
Byung CHul bilang dia tidak tertarik menjadi manusia rendahan.
Sung Gook : "Oh ya? Kau tahu bagaimana malaikat harus kembali begitu indentitasnya terungkap? bukankah kau mau menggunakan cara itu? Apa kau tidak tahu itu murahan? Aku tahu kau sangat merindukan Seul Bi."
Byung Chul : "Malaikat tidak merindukan manusia."
melihat ekspresi wajah Byung Chul, Sung Gookbisa tahu kalau Byung Chul kecewa pada Seul Bi.
Sung Gook : "Kau kecewa, merindukannya, kau cemburu dan kau ingin melihatnya. Semua ini. Adalah perasaan manusia. Kenapa kau memilikinya? Bahaya."
Byung Chul menyangkal. Ia bilang dirinya tidak pernah memiliki perasaan seperti itu.
Sung Gook : "Dan sekarang kau bahkan berbohong seperti manusia."
Sung Gook bilang kalau Byung Chul pantas dijepret. Sung Gook mengambil karet, kemudian Ia menyuruh Byung Chul menunjukkan dahinya.
Sung Gook : "Dalam sekejap, kau akan terkena jepret. Menghindar kau kena jepret lagi. Tersentak, kau kena jepret lagi. Kulihat setan berwujud malaikat hari ini. Dan aku harus meluruskanya. Satu, dua.."
ketika akan menjepret Byung Chul, Sung Gook malah menjepret dirinya sendiri. (hahaha)
Sung Gook menunjuk wajahnya yang terkena jepretan pada Byung Chul.
Sung Gook : "Merah kan? Ini yang namanya sakit. Akan kurasakan sakitnya. seperti itulah yang namanya cinta."
lalu Sung Gook memberikan karet itu pada Byung Chul. kemudian Ia beranjak pergi.
Young Eun dan yang lain sedang berada dikelas. merekasedang memakai krim tangan keluaran terbaru. Ye Na datang dan tanya pada mereka apa dia juga boleh mencobanya. Young Eun menyahut dengan sinis kalau tidak ada sisa untuk Ye Na.
Da Yool berteriak memanggil Seul Bi. Ia tanya apa Seul Bi juga mau mencobanya.
Seul Bi kemudian mencoba krim itu dan memakainya untuk wajahnya. Seul Bi bilang kalau krimnya sangat menyegarkan. yang lain melihat Seul Bi dengan tatapan aneh. mereka lalu memberitahu Seul Bi kalau itu bukan untuk wajah. Seul Bi terlihat malu.
Young Eun menyahut, mungkin saja Seul Bi ingin tampil cantik didepan seseorang. Seul Bi lalu tanya, apa krim itu bisa membuatnya cantik.
ketika Seul Bi akan memberikan krim itu pada Ye Na, Young Eun menyahutnya terlebih dahulu.
Ye Na : "Berapa harganya? aku akan membelikan kalian juga."
Young Eun menoleh pada Ye Na dan menumpahkan krim ditangan Ye Na banyak sekali.
Young Eun : "Pakai yang banyak untuk membersihkan pikiranmu."
Ye Na sedih Young Eun berbuat seperti itu padanya. Seul Bi melihat iba pada Ye Na.
Pak Yoon masuk kedalam kelas. Ia memberitahu kalau peringkat kelas sudah keluar.
Suk Hoon kesal ketika mengetahui peringkatnya turun.
Pak Yoon memberitahu kalau Sung Yeol Peringkat dua.
Seul Bi tidak percaya ketika Pak Yoon bilang dirinya menjadi peringkat pertama dikelas. Suk Hoon menatap Seul Bi dengan benci. sedangkan Woo Hyun, terlihat heran.
ketika pulang sekolah, Woo Hyun bertanya-tanya sendiri mengenai Seul Bi yang menjadi peringkat pertama.
Woo Hyun : "Dia benar pandai atau karena kemampuan malaikatnya?"
Seul Bi berteriak menyuruh Woo Hyun untuk cepat.
Woo Hyun, Seul Bi, Sung Yeol dan Ki Soo pulang bersama. Ki Soo tanya seberapa besar kepintaran Seul Bi. Ki Soo bilang Seul Bi tampak misterius.
Woo Hyun menyahut kalau Seul Bi tidak misterius. itu hanya karena Seul Bi sedang beruntung saja.
Sung Yeol : "Meski hanya beruntung
kau tetap harus pandai." ucapnya pada Woo Hyun.
Seul Bi : "Aku punya keduanya. Woo Hyunlah yang butuh keberuntungan."
Woo Hyun kesal mendengar ucapan Seul Bi, Ia segera mengejar Seul Bi yang kabur.
melihat mereka berdua kejar-kejaran, Ki Soo bilang pada Sung Yeol Bukankah itu yang seharusnya dilakukan pasangan.
Woo Hyun dan Seul Bi baru saja keluar dari suatu tempat. (sepertinya bank). Woo Hyun mengeluh dia benar-benar bangkrut sekarang. Seul Bi bilang selalu ada cara untuk mendapatkan uang.
Woo Hyun : "Gaji minimumnya 5,210 Won. Akan butuh waktu lama."
Seul Bi : "Para preman jahat itu
tidak kembali kesini, kan?"
Seul Bi : "Untuk sementara tidak.
Apa aku harus lempar uang tunai ke muka mereka?"
Seul Bi mengadahkan tangannya pada Woo Hyun dan bilang kalau dia bisa melempar uang tunai ke wajahnya.
Woo Hyun : "Kau sudah mulai suka uang?" tanyanya seraya tertawa.
Seul Bi tanya, apa mereka tidak bisa melanjutkan membuka kedai.
Woo Hyun dan Seul Bi sudah sampai dirumah. Woo Hyun menatap kedai Nenek dengan sedih. Seul Bi tanya, apa Woo Hyun tidak menyesal melepaskan kedai.
Seul Bi : "Tapi setidaknya kita bisa dapatkan rumahnya."
Woo Hyun : "Untuk sementara kita bisa buka kedai. Ayo kerja keras dan dapatkan kembali tempat ini."
Seul Bi : "Baiklah. Tapi.."
Woo Hyun bisa menebak Seul Bi akan mengatakan apa. Ia langsung melarang Seul Bi berbicara soal orang tuanya.
Seul Bi : "Kau bisa membaca pikiranku?"
Woo Hyun : "Kelihatan jelas dari mukamu."
Seul Bi : "Ayo kita cari orang tuamu. Aku yakin kita bisa temukan mereka."
dengan kesal Woo Hyun bilang kalau dia tidak membutuhkan mereka. karena Mereka-lah yang pergi meninggalkannya.Woo Hyun bilang dia tidak mau melihat orang tuanya. dengan mudah Seul Bi bisa tahu kalau Woo Hyun berbohong dari nada bicaranya.
Seul Bi : "Bohong."
Woo Hyun : "Aku tidak akan pernah mencari mereka."
Seul Bi : "Kenapa kau terus berbohong?"
Woo Hyun heran Seul Bi bisa tahu isi hatinya. Ia lalu mengetes Seul Bi dengan bilang kalau yang dia butuhkan hanyalah Seul Bi. Seul Bi diam saja karena tahu kali ini Woo Hyun tidak berbohong.
Woo Hyun : "Lihat kan? Kebenaran yang berbicara."
tak lama kemudian, telepon berbunyi. Seul Bi terkejut ketika menerima pesanan 100 paket. Ia menerima pesanan itu dan sangat senang.
Woo Hyun : "Hei! Barusan apa yang kau lakukan?" protes Woo Hyun.
Seul Bi dan Woo Hyun bersama-sama memasak kue beras dengan meniru resep Nenek. Ki Soo ikut membantu membungkus kedalam wadah.
Woo Hyun meminta Seul Bi untuk berhenti membuat masalah lain kali. Woo Hyun sedikit kesal karena Seul Bi menerima pesanan banyak tanpa berpikir dulu.
Ki Soo : "Kita pasti bisa. Woo Hyun bisa diandalkan."
Ki Soo tanya apa Seul Bi ikut program belajar non formal. Seul Bi tidak mengerti apa maksud dari perkataan Ki Soo. Ki Soo tanya lagi, apa Seul Bi belajar di luar negeri. Seul Bi diam saja. Ki Soo heran karena Seul Bi masih belum mengerti ucapannya.
Ki Soo : "Bagaimana bisa kau dapat peringkat bagus? aneh sekali!"
Woo Hyun : "Anak seperti dia tidak pintar dalam praktek."
Ki Soo : "Benar juga. Itulah yang membuat mereka mudah disukai."
Ki Soo lalu bilang kalau rasa kue beras buatan Seul Bi sama persis seperti buatan Nenek. Woo Hyun memberitahu kalau Nenek meninggalkan resep untuknya. mengingat Nenek, Ki Soo bilang kalau dia merindukannya. Seul Bi mengetuk wadah dengan sendok menyadarkan Ki Soo, karena disitu ada Woo Hyun. Seul Bi takut Woo Hyun sedih lagi. Woo Hyun bilang kalau kerinduannya terhadap Nenek lebih besar lagi.
Seul Bi : "Tentu saja, kau terbaik dalam segala hal."
melihat pesanan mereka banyak sekali, Woo Hyun tanya pada Ki Soo apa dia bisa mengantarkannya sendiri. tak lama kemudian Sung Yeol datang. dengan kesal Woo Hyun tanya kenapa Sung Yeol datang. Seul Bi bilang kalau dia menelepon Sung Yeol memintanya untuk membantu.
Woo Hyun : "Kenapa dia?" tanyanya kesal pada Seul Bi.
Sung Yeol : "Kenapa kau?" tanyanya ikut kesal pada Woo Hyun.
Ki Soo bilang kalau Woo Hyun dan SUng Yeol seperti Tom and Jerry. Seul Bi tertawa. Ki Soo mengajak mereka untuk pergi mengantarkan pesanan itu sebelum menjadi dingin.
Woo Hyun kembali heran melihat Joo Ah dan Chun Sik datang kekedai.
mereka semua mengantar pesanan kesebuah taman. tapi mereka heran dan bingung ketika melihat tidak ada siapapun disana.
Ki Soo : "Ada yang pesan ddeokbokki?" teriaknya.
tidak ada seorangpun yang menjawab.
tak lama kemudian Jae Suk dan genknya datang. Woo Hyun bisa menebak apa yang sebenarnya terjadi. begitupun dengan Sung Yeol. mereka tahu ini pasti ulah Jae Suk dan genknya. Ki Soo memaki Jae Suk kesal.
Jae Suk : "Sedang apa kalian di sini?" tanyanya pura-pura tak mengerti.
Woo Hyun : "Kau yang telah menelpon kedai." ucapnya kesal.
TaeHo : "Memangnya kita tidak boleh menelepon? Harusnya kau bilang kami."
Woo Hyun sangat kesal, Ia menjatuhkan kue beras yang dibawanya dan melangkah untuk menghajar mereka. tapi Seul Bi menghalanginya dan mengingatkan kalau Nenek melarangnya untuk berkelahi.
Jae Suk : "Kau bisa dihukum karena membuang makanan. Kau akan dapat banyak hukuman."
Woo Hyun : "Kau yang akan dihukum. Aku tidak akan membuangnya."
Byung Wook : "Kau pikir akan dapat untung besar, kerugian besar yang akan kau dapatkan. Aku merasa sangat kasihan."
Woo Hyun : "Aku kasihan padamu, karena kau bercanda seperti pengecut."
Jae Suk kesal mendengarnya. Ia mencengkram baju Woo Hyun. Jae Suk tanya apa Woo Hyun ingin merasakan penyesalan.
tiba-tiba Chun Sik melemparkan kue beras pada mereka sehingga mengenai Tae Ho dan Byung Wook. Chun Sik memberanikan dirinya dengan bilang kalau mereka sudah sangat kelewatan.
ketika Jae Suk akan menghampiri Chun Sik, Woo Hyun dan Sung Yeol menghalanginya. Seul Bi juga ikut-ikutan.
Jae Suk : "Minggir atau kau mau mati?" ucapnya pada Seul Bi.
Seul Bi : "Jae Suk, kau.." Seul Bi menunjukkan tangannya pada Jae Suk.
Woo Hyun segera menarik Seul Bi pergi. Jae Suk berteriak kesal memanggil Seul Bi. Sung Yeol bilang apa Jae Suk tidak malu karena selalu kalah. setelah mengatakan itu Sung Yeol dan yang lain pergi.
setelah mereka pergi, Tae Ho mengeluh kenapa genknya selalu kalah. Ia juga mengeluh karena bajunya bau.
Jae Suk semakin kesal mendengar keluhan Tae Ho. Ia langsung menonjokknya setelah itu pergi.
Tae Ho tanya pada Byung Wook apa dia barusan ditonjok, Byung Wook menjawab dia rasa begitu.
Woo Hyun dan Chun Sik membagi-bagikan kue beras kepada orang yang lewat disekitar taman. tidak lupa Woo Hyun berpesan kepada mereka untuk mampir kekedai kue beras Nyonya Gong lain kali.
Woo Hyun sangat senang Chun Sik membantunya, Ia mengucapkan terima kasih pada Chun Sik.
Chun Sik : "Aku juga terima kasih!"
Woo Hyun : "Kau sungguh sudah dewasa. Kau bahkan membantuku."
lalu Woo Hyun melihat kesekitar dan mencari Seul Bi.
Seul Bi juga membagikan kue beras kepada orang lewat. Ia dibantu Joo Ah.
Seul Bi : "terima kasih!"
Joo Ah : "Aku membayar hutang karena kau selalu membersihkan kelas sendirian."
Seul Bi : "Kau teman yang baik."
Joo Ah kemudian pamit untuk membagikan kue beras disebelah yang lain.
tanpa sengaja Seul Bi melihat Sung Yeol yang sedang dikerubuni banyak gadis sekolah ketika membagikan kue beras. murid-murid sekolah itu terpesona ketampanan wajah Sung Yeol. ketika Sung Yeol melihat kearahnya, Seul Bi tersenyum.
tidak jauh dari situ, Young Eun dan Ye Na sedang berbicara berdua. Ye Na tanya kenapa Young Eun melakukan semua ini padanya.
Young Eun : "Kenapa kulakukan ini padamu? Karena kau memanfaatkanku."
Ye Na : "Setelah semua yang kulakukan untukmu? Kau mengkhianatiku hanya karena itu.."
Young Eun : "Hanya karena itu? Aku jadi dibenci Sung Yeol, itu karenamu! Kau pikir hanya kau saja
yang ingin membuat seseorang terkesan? Aku juga ingin! sudahlah. Lupakan saja."
Young Eun bilang pada Ye Na untuk sekali saja mencoba dalam hidupnya tidak menghitung tindakannya. ketika akan pergi, Ye Na tanya, apa Young Eun tahu, seberapa banyak yang sudah dia lakukan untuk Young Eun. dan apa dia tahu berapa banyak yang sudah Ia habiskan. Young Eun kesal mendengar itu. Ia marah dan menyuruh Ye Na mengatakannya sekali lagi.
Ye Na : "Apa yang akan kau makan
tanpaku sekarang?"
Young Eun : "Kau anggap aku ini apa? Gelandangan?"
ketika Young Eun akan memukul Ye Na, tiba-tiba Sung Yeol dan Seul Bi datang. Sung Yeol berteriak menyuruh Young Eun berhenti.
Young Eun terkejut melihat Sung Yeol ada ditempat itu.
Seul Bi tanya apa Ye Na baik-baik saja. Ye Na terlihat kesal, Ia langsung pergi tanpa mengatakan apapun.
Sung Yeol : "Kau benar-benar lebih jahat dari yang kukira." ucapnya pada Young Eun.
setelah itu Sung Yeol mengajak Seul Bi pergi. Young Eun menangis sedih.
Ki Soo sedang duduk disebelah toko dan makan kue beras. tak lama kemudian Ia melihat seorang anak kecil yang berdiri didepan toko dengan lesu. sepertinya anak kecil itu terlihat kelaparan. kemudian anak kecil itu duduk disebelah Ki Soo.
Ki Soo : "Kau cantik. Berapa umurmu?" sapa Ki Soo pada anak kecil itu.
anak kecil itu diam dan menatap aneh pada Ki Soo.
Ki Soo : "Oppa bukan orang jahat." ucapnya.
anak kecil itu melihat kue beras yang dimakan Ki Soo. Ki Soo mencicipi kue beras yang dimakannya pada anak kecil itu. setelah mencoba memakan kue beras pemberian Ki Soo, anak kecil itu tersenyum dan bilang rasanya enak.
Ki Soo : "Oppa juga punya adik seumuranmu. Apa kau menunggu seseorang?"
anak kecil itu bilang dia sedang menunggu Eonnienya.
Ki Soo : "Eonniemu pasti cantik sepertimu. Dia kelas berapa?"
Anak kecil itu menjawab kalau kakaknya SMA. Ki Soo bilang kalau dia dan kakaknya ternyata seumuran. Ki Soo meminta anak kecil itu untuk datang kekedai Nyonya Gong bersama kakaknya.
tiba-tiba seseorang berteriak memanggil anak kecil itu dari belakang. dia adalah Young Eun.
Young Eun : "Na Ye Eun!" teriaknya.
suara teriakan itu terdengar familiar ditelinga Ki Soo, ketika menoleh Ki Soo kaget melihat Young Eun. dengan ketakutan Ki Soo tanya Young Eun sedang apa disitu. adik Young Eun memberitahu kalau Ki Soo memberinya kue beras (ddeokbokki).
Young Eun : "Sudah kubilang jangan terima apapun dari orang asing."
Ye Eun : "Tapi aku lapar! Aku ingin makan. Tidak masalah kan kalau makan."
Ki Soo memuji adik Young Eun sangat pintar. melihat mata Young Eun, Ki Soo tanya apa Young Eun menangis. Young Eun menyuruh Ki Soo untuk diam. Ia lalu menarik adiknya pergi. Ki Soo sangat yakin kalau tadi Young Eun terlihat menangis.
Woo Hyun menghampiri Seul Bi yang sedang belajar. Ia membawa kalender dan melingkarinya ditanggal 11. Ia lalu tanya kapan ulang tahun Seul Bi. Seul Bi bilang kalau dia tidak ingat.
Woo Hyun : "Kalau begitu anggap saja hari saat kamu datang ke sini sebagai ultahmu. Kita ingat tanggal itu untuk dirayakan di sini."
Seul Bi : "Kenapa?"
Woo Hyun : "Aku ingin mencatat setiap kejadian. Kejadian-kejadian itu akan jadi kenangan."
Seul Bi : "Kenangan?"
Woo Hyun menyuruh Seul Bi untuk memberitahunya jika dia merasa tidak enak badan. Seul Bi mengangguk mengerti. Woo Hyun menyuruh Seul Bi berhenti belajar dan pergi beristirahat. lagipula Seul Bi akan tetap menjadi peringkat satu. Seul Bi merasa Woo Hyun sangat aneh.
Woo Hyun diam-diam pergi kekamar Seul Bi. Ia membuka lemari baju dan mencari baju yang dipakai Seul Bi pertama kali ketika bertemu dengannya. (baju malaikat Seul Bi). Seul Bi masuk kekamar, tapi Woo Hyun sudah menemukan baju itu, Ia segera menyembunyikannya dibalik punggungnya.
Seul Bi : "Apa Kau mau ambil selimut? Aku bisa mengambilkannya untukmu."
Woo Hyun : "Iya, aku khawatir kau kelelahan. Kau bekerja begitu keras. Istirahatlah."
Woo Hyun pergi keluar kamar dengan aneh. melihat sikap Woo Hyun yang aneh, Seul Bi bertanya-tanya sendiri apa Woo Hyun mengetahui identitasnya. (aku jawab ya.. Woo Hyun sudah tahu tuh..!)
Seul Bi : "Apa aku harus bilang saja padanya?" tanyanya ragu pada dirinya sendiri.
Woo Hyun kembali kekamarnya. Ia menyimpan baju Seul Bi dikotak mainannya.
Woo Hyun : "kemungkinan dia tidak akan bisa kembali jika dia tidak memakai ini. Aku tidak tahu apa-apa. Hanya kau yang kutahu. Jadi jangan pergi." ucapnya sedih.
paginya, Sung Yeol sedang memandangi ponselnya dikamar. Ia mendapat pesan dari ibunya yang akan menikah hari ini. Ibunya bilang dia ingin sekali Sung Yeol merestuinya.
Woo Jin datang kekamar Sung Yeol. Ia memberitahu kalau Ibu kandung Sung Yeol akan menikah. Woo Jin mengajak Sung Yeol untuk pergi kepernikahan memberikannya selamat. Sung Yeol terlihat marah mendengar itu.
Sung Yeol : "Kurasa mudah bagi Ayah, karena Ayah melakukan hal yang sama."
Woo Jin : "Seong Yeol. Maafkan aku.."
Sung Yeol : "Masalah orang tua. Jadi aku harus urusi masalahku sendiri Begitu?"
Woo Jin : "Bukan begitu maksudku, kau tahu kan."
dengan kesal Sung Yeol bilang kalau dia tidak akan hidup seperti Ayah ataupun Ibunya. kemudian Sung Yeol beranjak pergi. Woo Jin menahan air matanya, Ia merasa sedih karena Sung Yeol.
Sung Yeol pergi kepernikahan Ibunya. tapi Ia tidak masuk kedalam, Sung Yeol berdiri didepan gedung dan memandang undangan pernikahan Ibunya yang terpajang didepan pintu masuk.
suara hati Sung Yeol : "Aku tak bisa memberi Ibu ucapan selamat. Ibu jangan minta restuku. Tapi aku masih ingin Ibu bahagia."
Sung Yeol pergi dengan menahan kekesalannya.
Woo Hyun dan Seul Bi baru saja pulang dari suatu tempat. mereka berpapasan dengan Sung Yeol. melihat Sung Yeol yang lesu, Seul Bi tanya apa telah terjadi sesuatu. Sung Yeol menjawab tidak.
Seul Bi : "Kau sakit?"
Sung Yeol : "Tidak."
Woo Hyun : "Kau merindukanku? Kenapa aku sering melihatmu?"
Sung Yeol : "Aku sedang tidak mood bercanda."
tanpa sengaja Seul Bi melihat banner perlombaan makan Jjangmyeon. dan pemenangnya akan mendapatkan uang 200.000 Won. Seul Bi mengajak Woo Hyun dan Sung Yeol untuk ikutan.
dan akhirnya mereka bertiga mengikuti lomba. dan bisa ditebak, pemenangnya adalah Seul Bi.
dirumah, Seul Bi sangat senang menjadi pemenang. Ia menghitung uang hadiah lomba dengan semangat. Seul Bi berharap ada lomba seperti itu setiap hari.
Seul Bi : "Dengan begitu kan aku bisa makan sekaligus dapat uang!"
Sung Yeol : "Kau benar-benar unik. karena kebanyakan perempuan hanya melihat."
Woo Hyun bilang kalau Seul Bi sangat suka jjangmmyeon. lalu Ia menyanyikan lagu favorit Seul Bi mengenai Jjangmyeon. Seul Bi tanya kenapa Woo Hyun tadi tidak banyak makan, padahal rasanya sangat enak. Woo Hyun berseru kalau dia lebih suka makanan yang dibawa Sung Yeol.
kemudian Woo Hyun tanya apa Sung Yeol makan makanan yang seperti ini setiap hari. Woo Hyun memuji Ibu Sung Yeol pandai memasak.
Seul Bi menghampiri Woo Hyun dan tanya apa masakannya benar-benar enak. ketika Ia akan mencoba mencicipi, Woo Hyun memukul tangannya.
Woo Hyun : "Tadi kan kau sudah makan jjangmyeon. Ini punyaku! Semua ini punyaku!"
malam harinya, ketika masuk kedalam kamarnya, Woo Hyun melihat Sung Yeol duduk bersantai diatas tempat tidurnya, Woo Hyun menyindir Sung Yeol dengan berkata kalau dia salah kamar. Sung Yeol diam dan mengacuhkan Woo Hyun.
Woo Hyun : "Kubiarkan kau tidur di ranjangku. Harusnya kau merasa tersanjung." ucapnya sambil menata tempat tidur dilantai. "Jika kau tidak punya tempat untuk tidur, kau seharusnya pergi ke tempat lain. Oh ya, Kau kan tidak punya teman. Kecuali aku. Sebetulnya ada apa? Kenapa kau kabur dari rumah?"
Sung Yeol bilang kalau dia hanya menghabiskan malam di luar rumah Bukan kabur. Woo Hyun tanya apa Sung Yeol sudah menghubungi orang tuanya.
Sung Yeol : "Yang mana? Ayah? Atau Ayah tiri? Ibu? atau Ibu tiri? Aku tidak tahu mesti menghubungi siapa."
Woo Hyun : "Kau bahkan punya banyak Ayah dan Ibu. sedangkan Aku tidak punya satupun.
Sung Yeol : "Kau hanya tidak bisa menghubungi mereka."
Woo Hyun : "Ada 300 lebih nomor di ponselku, tapi bukan nomor orang tuaku. Mereka seperti tak ada di dunia ini."
Woo Hyun mengeluarkan ponselnya dan melemparkannya pada Sung Yeol. Ia menyuruh Sung Yeol untuk menghubungi orang tuanya, jika tidak Sung Yeol lebih baik pulang.
Sung Yeol : "Aku ingin membuat mereka menunggu sekali saja. Karena selama ini aku yang selalu menunggu. Aku yang selalu menunggu. Aku."
Woo Hyun : "kenapa kau menjadi serius begini?"
Sung Yeol : "Hari ini Ibuku menikah lagi." ucapnya sedih.
Sung Yeol menyuruh Woo Hyun untuk mematikan lampu. Woo Hyun mematikan lampu kemudian Ia keluar kamar.
Woo Hyun memasukkan kembali kotak makanan Sung Yeol kedalam tas. Ia mengeluh mengingat pesan neneknya yang pernah berkata kalau tidak boleh mengembalikan hantaran kosong.
Woo Hyun pergi kekantor polisi untuk menemui Woo Jin. Ia mengembalikan kotak makan itu pada Woo Jin.
Woo Hyun : "Tolong berikan pada Ibunya Sung Yeol. Sampaikan rasa terima kasihku. Dan ini ddeokbokki yang kubuat. Silakan bawa sekalian." ucapnya seraya memberikan kue beras buatannya.
Woo Jin : "Terima kasih. Sung Yeol.."
Woo Hyun : "Dia bermalam di rumahku. Kurasa akan lebih baik untuknya."
Woo Jin : "Baiklah. Tolong jaga dia ya."
dirumah, Sung Yeol tampak terlihat kesakitan. Ia memukuli dadanya. Seul Bi membantu mengobati Sung Yeol. Ia memijit tangan Sung Yeol kemudian menusukkan jarum kejarinya.
Sung Yeol : "Seperti metode kuno saja!"
Seul Bi : "Aku sudah hidup lama.."
Seul Bi terdiam tidak meneruskan kata-katanya. Ia sadar kalau barusan dia salah bicara. Seul Bi segera mengalihkan pembicaraan, Ia meminta Sung Yeol untuk percaya padanya.
Seul Bi : "Maaf. Gara-gara aku memintamu makan jjangmyeon denganku. Jangan sakit."
Sung Yeol : "Aku harus sakit lebih lama."
Seul Bi : "Jangan!"
Sung Yeol : "Saat aku sakit, kau memperhatikanku."
Seul Bi diam dan terlihat canggung.
Sung Yeol : "Seul Bi. Akankah kau memperhatikanku saat waktumu habis? Aku tertidur setelah tanpa lelah menunggu orang tuaku tiap malam. Aku juga menunggu Ibu hingga hari ini. Aku lumayan bagus untuk urusan tunggu-menungu."
Seul Bi beranjak berdiri dan berniat pergi. tapi Sung Yeol menahannya dengan memegang tangannya.
Sung Yeol : "Aku berusaha tidak tersenyum, meski kau tersenyum padaku. Aku berusaha tidak menjawab ketika kau bicara padaku. Selalu kukatakan pada diri sendiri untuk melakukan hal itu. Tapi.. Tidak pernah kulakukan meski hanya satu kali. Jadi.. Aku akan menunggumu."
Seul Bi diam tak menjawab. Ia tidak tahu harus mengatakan apa. wajahnya terlihat bingung.
Seul Bi berdiri didepan rumah. Ia berjalan mondar-mandir. tak lama kemudian Woo Hyun datang.
Woo Hyun : "Raut wajahmu mengatakan kalau kau menungguku."
Seul Bi mengangguk. Lalu Ia tanya pada Woo Hyun apakah menunggu itu bagus.
Woo Hyun : "Sulit menunggu seseorang yang tidak akan pernah kembali. Namun menunggu seseorang yang akan datang untukmu pasti menyenangkan. Kenapa?"
Seul Bi diam dan tampak berpikir. dalam hati, Woo Hyun bilang kalau dia akan menunggu Seul Bi.
Seul Bi : "Sudahlah. Bukan apa-apa."
dirumah, Ji Hye membuka makanan pemberian Woo Hyun. Ia membaca pesan yang ditinggalkan Woo Hyun.
isi pesan : [Terima kasih! Kekuatanku telah kembali. Ibunya Sung Yeol, Anda koki paling hebat!]
Ji Hye : "Ibunya Sung Yeol.. Woo Hyun.., Kalau bisa, biarlah kita hidup tanpa saling mengenal. Maafkan aku. Maafkan aku." ucapnya seraya menangis.
keesokan paginya, Woo Hyun dan Sung Yeol terlihat sedang tidur bersama (tanpa mengenakkan baju). mereka juga saling berpelukan. Woo Hyun yang bangun terlebih dahulu, kaget melihat Sung Yeol tidur disampingnya. Ia berteriak terkejut. Sung Yeol membuka matanya dan ikutan kaget. mereka berdua berteriak bersamaan.
Seul Bi datang kekamar Woo Hyun, Ia kaget mendengar teriakanmereka berdua. Seul Bi tanya ada apa. melihat Seul Bi datang kekamar, Woo Hyun dan Sung Yeol saling berebut selimut untuk menutupi tubuh mereka yang tidak memakai baju.
dan kemudian, terjadi ketegangan antara Woo Hyun dan Sung Yeol dimeja makan.
Woo Hyun : "Kau boleh tidur di ranjangku tapi bukan tubuhku!"
Sung Yeol : "Kau pasti yang menarikku!"
Woo Hyun : "Harusnya kau cukup tidur saja. Kenapa menyentuhku segala?" ucapnya seraya menutup tubuhnya. (haha)
Seul Bi datang, Ia manyajikan kue beras dimeja. lalu Ia tanya apa tadi malam terjadi sesuatu pada mereka berdua. Sung Yeol dan Woo Hyun saling membuang muka. Sung Yeol mengatakan tidak.
Woo Hyun tanya Kenapa Sung Yeol dan Seul Bi terlihat canggung satu sama lain. Sung Yeol mengalihkan pembicaraan. Ia mengeluh menu sarapannya Ddeokbokki lagi.
Woo Hyun : "Kita makan ddeokbokki 3 kali sehari. kau tidak tahu? Sudah makan saja yang kuberi. Jangan menyentuhku."
tanpa ba-bi-bu, Sung Yeol menutup mulut Woo Hyun dengan menyuapinya kue beras.
Seul Bi : "Kalian berdua imut kalau bersama."
Woo Hyun & Sung Yeol : "Yeekkss!!"
Seul Bi : "Apa ini yang dikatakan orang sahabat sejati?"
Woo Hyun & Sung Yeol : "Yeekkss!!"
Seul Bi mengajak mereka berdua pergi jalan-jalan saat akhir pekan. karena ada tempat yang ingin dia datangi.
saat akhir pekan tiba, mereka bertiga pergi kesauna. ketika berada diruang ganti, tanpa sengaja Sung Yeol melihat kalung Woo Hyun. yang ia tahu, kalaung itu adalah milik Seul Bi.
Sung Yeol : "Kalung itu..."
Woo Hyun : "Kalung? Bagus kan? Kau boleh minta apa saja dariku. Kecuali kalung ini dan Seul Bi. Karena hanya ada satu di dunia."
Sung Yeol : "Kapan kau akan membiarkan Seul Bi pulang ke tempat asalnya?"
Woo Hyun : "Apapun yang dia ingin lakukan, kupersilakan."
Sung Yeol : "Kau ingin Ayahku menyelidikinya?"
Woo Hyun : "Tidak perlu. Sudah kuselidiki. Orang tuanya meninggal. Sepertinya dia memiliki masa kecil yang sulit. Lebih baik di sini." ucapnya berbohong.
mereka bertiga duduk diruang panas. Seul Bi mengadakan lomba. Yang kalah harus beli nasi, minum dan telur. setelah Seul Bi selesai memberikan aba-aba, tidak perlu menunggu waktu lama, Woo Hyun dan Sung Yeol langsung berlari keluar karena kepanasan. Seul menatap mereka berdua dengan tatapan aneh.
mereka bertiga duduk ditempat istirahat. Woo Hyun membuatkan Seul Bi penutup kepala dari handuk. Seul Bi bilang kalau dia sering melihat tempat Sauna didrama yang ditontonnya. dan ternyata sangat Keren, ramai, besar dan bagus.
Sung Yeol tanya apa Seul Bi baru pertama kali datang kesauna. Seul Bi mengangguk. Woo Hyun meledek kalau Seul Bi pasti suka karena makanannya. Seul Bi mengambil telur rebus, lalu memukulkannya pada kepala Woo Hyun dan Sung Yeol. Woo Hyun dan Sung Yeol mengeluh sakit.
Seul Bi : "Kalian harus menggunakan kepala untuk memecah kulit telurnya."
Woo Hyun : "Kepalamu juga harus melakukan pekerjaan yang bagus. Ayo sini. Sini. Coba kulihat." ucapnya kesal.
Seul Bi bersembunyi dibelakang Sung Yeol. Sung Yeol tiba-tiba memukulkan telur rebus kedahi Woo Hyun. kemudian Ia dan Seul Bi kabur.
tanpa sengaja, Sung Yeol menabrak seseorang ketika sedang berlari. Ia terkejut ketika melihat orang yng Ia tabrak adalah Ayahnya dan Ibu tirinya. Seul Bi dan Woo Hyun juga kaget melihat Ji Hye bisa bersama dengan Woo Jin.
Sung Yeol berniat akan pergi, tapi Woo Jin menahannya. Woo Jin mengenalkan pada Woo Hyun dan Seul Bi kalau Ji Hye adalah Ibu Sung Yeol. Sung Yeol langsung menatap Ayahnya tajam.
Seul Bi : "Ibu? Guru Etika?"
Woo Hyun : "Anda Ibunya Sung Yeol?"
Ji Hye bingung harus mengatakan apa. Sung Yeol tanya sedang apa mereka berdua ada ditempat itu. Woo Jin bilang kalau mereka datang untuk spa. karena Ji Hye kelelahan.
Woo Jin : "Woo Hyun terima kasih sudah menjaga Sung Yeol. Akhirnya dia bertingkah seperti manusia setelah bertemu denganmu. Mulai sekarang rawat dia baik-baik."
Woo Hyun : "Serahkan pada saya. (ucapnya pada Woo Jin) Hutangmu menumpuk. (serunya pada Sung Yeol)"
Woo Jin tanya apa mereka ingin makan sesuatu, Woo Jin menyuruh mereka untuk mengatakan saja, dia yang akan mentraktir.
Seul Bi : "Benarkah? Aku mau makan sup rumput laut. Tonkatsu, semangkuk mie dingin.."
Woo Hyun & Sung Yeol : "Semuanya?"
Seul Bi mengangguk senang.
Woo Hyun dan Seul Bi sedang berada disebuah ruangan berdua. Seul Bi mengintip Sung Yeol yang sedang bersama keluarganya dari jendela. Woo Hyun tanya Seul Bi sedang lihat apa. Seul Bi bilang kalau Sung Yeol tampak bahagia. kemudian Seul Bi duduk disamping Woo Hyun.
Seul Bi : "Guru Etika adalah Ibunya? Kenapa dia tidak bilang pada kita?"
Woo Hyun : "Dia tidak suka kikuk."
Seul Bi : "Dia benci kikuk. kau benci hal yang membosankan.
Woo Hyun : "Tidaklah wajar kalau ada yang bilang, 'Oh ya, itu mamaku'."
Seul Bi memandang Woo Hyun dengan Iba. Woo Hyun tanya kenapa dengan wajah Seul Bi. Seul Bi bilang pada Woo Hyun, alangkah bagusnya jika mempunyai sebuah keluarga. Woo Hyun menyahut, itu tergantung keluarga yang seperti apa.
Seul Bi : "Ayahmu.. apa kau pernah mendapat telepon darinya?"
Woo Hyun : "Aku tidak punya Ayah!"
Seul Bi : "Bukannya kau ingin mencari Ibumu?"
Woo Hyun : "Aku juga tidak punya Ibu."
Seul Bi terlihat sedih melihat Woo Hyun. sedangkan Woo Hyun sibuk memainkan permen karet dimulutnya. Ia sebenarnya juga menyembunyikan kesedihannya.
Seul Bi : "Kau tahu Woo Hyun.. Aku.."
Woo Hyun menoleh Seul Bi dan merapikan penutup kepalanya. Woo Hyun bilang kalau Seul Bi terlihat seperti mau membuat pengakuan cinta padanya.
Seul Bi : "Ada yang belum sempat kukatakan padamu. Kau akan percaya padaku entah apapun yang kukatakan, ataupun yang kulakukan, begitu kan? Kau tahu aku.."
Seul Bi tidak bisa melanjutkan kata-katanya karena Woo Hyun dengan tiba-tiba meniup permen karetnya dan menempelkannya kemulut Seul Bi. mata Seul Bi membulat dan terkejut melihat apa yang dilakukan Woo Hyun.
Woo Hyun menutup matanya dan mencium Seul Bi.
suara hati Woo Hyun : "Jangan bilang apa-apa. Aku tak peduli siapa dirimu dan dari mana kau. Tetaplah di sisiku."
tanpa mereka sadari, Sung Yeol berdiri diluar dan melihat mereka sedang berciuman dari jendela. Sung Yeol terlihat terkejut.
bersambung..
===== EPISODE 10 ===
Episode 10 diawali dengan scene Woo Hyun yang sedang mengobati tangan Seul Bi yang terluka akibat menolongnya sewaktu Woo Hyun akan kejatuhan pot yang tiba-tiba melayang diatasnya.
Seul Bi bilang dia sangat bersyukur karena Woo Hyun tidak terluka.
Woo Hyun : "Apa Kau tidak lihat bahwa kau terluka?"
Seul Bi : "Aku senang kau tidak terluka."
Woo Hyun : "Apakah kau yakin kita tidak perlu pergi kerumah sakit?"
Seul Bi tersenyum dan mengangguk. Woo Hyun melarang Seul Bi tersenyum karena seharusnya Seul Bi tidak tersenyum.
Seul Bi : "Aku merasa hidup sekarang karena akhirnya kau mau bicara padaku."
Woo Hyun berniat akan membahas mengenai kejadian pot yang tiba-tibaterjatuh tepat diatasnya. tapi Ia diam dan tidak melanjutkan kata-katanya. Ia menyuruh Seul Bi untuk segera beristirahat.
setelah Woo Hyun pergi, Seul Bi memikirkan kejadian tadi.
FLASHBACK
ternyata, ketika Woo Hyun menyenggol Seul Bi hingga terjatuh didepan kedai, saat itu Byung Chul (Senior Seul Bi) melihat.
Byung Chul marah melihat Woo Hyun memperlakukan Seul Bi dengan kasar.
maka dari itu Byung Chul menggunakan kekuatannya untuk melayangkan pot tepat diatas Woo Hyun dan berniat menjatuhkannya.
tapi rencananya gagal karena Seul Bi menyelamatkan Woo Hyun. hal itu membuat Byung Chul semakin kesal.
Byung Chul segera menghilang agar Seul Bi tidak melihatnya.
FLASHBACK END
Seul Bi bertanya-tanya, apakah yang melakukan itu semua adalah Sunbaenya. tapi Seul Bi segera menggelengkan kepalanya dan berseru kalau Sunbaenya tidak mungkin melakukan hal seperti itu.
dikamarnya, Woo Hyun juga sedang memikirkan insiden tadi. Ia bicara sendiri dan tanya pada dirinya apakah Ia sedang bermimpi. tapi Ia yakin karena melihat sendiri potnya tiba-tiba terjatuh dan seul Bi juga mengalami luka karena itu.
Woo Hyun : "Apakah hantu?"
Woo Hyun tiba-tiba ketakutan sendiri. (ingat, Woo Hyun kan takut hantu :D)
[EPISODE 10 : Cinta tak berbalas? Saat Kau Memakasakan Diri Untuk Berpaling!]
Sung Yeol sedang berkumpul bersama keluarganya. Ia menunjukkan pada Ayahnya dan Ji Hye proposal Investasi Proposisi untuk kedai Nenek Gong.
Sung Yeol : "Ini riset pemasaran untuk pelanggan dan persaingan. Kedainya sudah lama berdiri, pelanggannya pasti banyak. Aku yakin bisa menghasilkan lebih banyak dari bunga bank."
Woo Jin bilang kalau itu lumayan juga. Ia lalu tanya kapan Sung Yeol membuat proposal itu.
Sung Yeol : "Jadi serius kalau masalah uang, karena tak ada yang mau kehilangan uang."
Woo Jin : "Tapi Sung Yeol.., Ayah sekarang tidak punya uang."
Sung Yeol sedikit kecewa mendengar itu. Ialalu tanya apa tidak ada jalan keluar yang lain. Woo Jin menjawab entahlah. dengan sedih Sung Yeol bilang dia segera pergi.
setelah Sung Yeol pergi, Woo Jin mengatakan kalau Sung Yeol lucu sekali. Ia lalu bertanya-tanya sendiri, apa mungkin Sung Yeol akan berhutang untuk membantu masalah temannya. tapi Woo Jin berpikir, jika iya, maka Ia harap itu akan bisa membantu.
Woo Jin : "Menjalankan kedainya pasti akan.. Mereka masih terlalu muda untuk mencari uang. Bagaimana ya. Tidak bisa membantu bukan berarti kita boleh diam saja." ucapnya pada Hye Jin.
Hye Jin hanya diam saja.
ketika Seul Bi akan berangkat kesekolah, Ia mendengar suara gaduh dari dapur. Seul Bi diam-diam menuju kedapur untuk memeriksa.
Seul Bi lega ketika melihat Woo Hyun yang ternyata berada didapur. Woo Hyun mengeluh melihat dapur berantakan dan itu membuatnya tidak bisa beristirahat.
Seul Bi langsung menghampiri Woo Hyun, Ia menggenggam tangan Woo Hyun dan berseru senang karena Woo Hyun sudah kembali seperti semula.
Woo Hyun : "Aku sudah bilang padamu kalau tanganku sangat mahal."
Woo Hyun mencium sesuatu yang aneh pada Seul Bi. Ia meledek Seul Bi yang bau koyo dan juga kotak kardus. Seul Bi kesal mendengarnya, Ia lalu mengancam Woo Hyun apa mau ditonjok. Seul Bi bilang kalau dia sangat ingin menonjok Woo Hyun.
Woo Hyun menundukkan kepalanya mendekat pada Seul Bi. Ia mempersilahkan Seul Bi untuk menonjoknya. bukannya menonjok Woo Hyun, Seul Bi malahmengelus rambutnya. Seul Bi meminta Woo Hyun untuk bersemangat dan juga berkerja keras sekarang. Woo Hyun tersenyum.
Seul Bi : "Sudah lama aku tak melihatmu tersenyum. Apa yang akan kau lakukan dengan kedainya?"
Woo Hyun : "Kita akan cari jalan keluarnya."
Seul Bi : "Tidak akan sulit jika kita lakukan bersama."
Woo Hyun : "Kau yakin? Pasti akan sulit." ledek Woo Hyun.
Seul Bi : "kau benar-benar ingin dtonjok?"
Woo Hyun bilang kalau Seul Bi terus saja menyela dan mengambil kesempatan. Seul Bi tidak mengerti maksud Woo Hyun, Ia tanya kesempatan apa.
Woo Hyun : "Kesempatan untuk melindungimu. Aku tak bisa berbuat apa-apa untukmu."
Seul Bi : "Siapa yang peduli kalau aku melindungimu."
Woo Hyun : "Kau tidak bisa mengerti pria! ketika si pria tidak bisa melindungi wanitanya.."
Woo Hyun tidak meneruskankata-katanya. mereka berdua tiba-tiba menjadi canggung, Woo Hyun mengalihkan suasana dengan mengajak Seul Bi untuk berangkat kesekolah.
disekolah, Chun Sik baru saja terlihat keluar dari ruang guru. Ye Na menghampiri Chun Sik dan tanya apa Chun Sik baru saja bilang pada Pak Guru kalau dia yang meletakkan hapenya di tasnya Seul Bi. Ye Na marah, Ia tanya apa Chun Sik sudah gila, apa Chun Sik melaporkan dirinya juga terlibat. Chun Sik bilang dia hanya bilang pada Pak Guru dirinya saja. jadi Ye Na bisa mengaku mengenai keterlibatannya sendiri.
Ye Na : "Kau tidak takut pada Jae Suk?"
Chun Sik : "Takut."
Ye Na : "Terus?"
Chun Sik : "Aku tidak mau jadi pengecut."
kemudian Chun Sik pergi.
ketika masuk kedalam kelas, teman-teman dikelas senang melihat kedatangan Woo Hyun dan Seul Bi kesekolah. Seul Bi menoleh pada Sung Yeol dan melambaikan tangannya. Sung Yeol sedih ketika melihat lengan Seul Bi yang diperban.
ketika Ye Na akan menyapa Woo Hyun, Ia kecewa karena Woo Hyun mengabaikannya. Ye Na mengambil ponselnya lalu berencana untuk mengirimkan pesan pada Woo Hyun pengakuannya. tapi tiba-tiba Young Eun merebut ponselnya dan bertanya dengan kesal apa yang sedang Ye Na lakukan. apa Ye Na mau mati, ancamnya.
Pak Yoon datang kekelas. ketika Pak Yoon akan memulai pelajaran, Young Eun tiba-tiba berdiri dari duduknya dan bilang pada Pak Yoon yang memasukkan ponsel di tasnya Seul Bi sebenarnya adalah Lee Ye Na. Ye Na terkejut melihat Young Eun mengatakan itu dikelas. semua murid kaget mendengar itu.
Young Eun : "Ye Na melakukannya untuk menjebak Seul Bi. Saya ingin melepaskan beban yang menyesakkan dada."
semua murid dikelas menjadi ribut.
Pak Yoon berteriak menyuruh semua murid untuk menaruh tasnya diatas meja. Pak Yoon berniat memindah tempat duduk mereka.
dan jadinya, Woo Hyun duduk dengan Ye Na. Seul Bi duduk dengan Sung Yeol. Young Eun duduk dengan Ki Soo, Tae Ho duduk dengan Joo Ah, dan Jae Suk duduk dengan Da Yool.
Pak Yoon : "tidak ada yang boleh pacaran dikelas. Kupasangkan semuanya dengan seseorang yang nantinya mereka tidak akan putus. Banyak yang harus kulakukan untuk mewujudkan rencana ini."
Sung Yeol memperhatikan lengan Seul Bi yang diperban dan tanya kenapa. Seul Bi bilang dia jatuh.
Sung Yeol : "Kau harus berhati-hati."
Seul Bi : "Ya."
Woo Hyun melihat kedekatan mereka dengan kesal kearah Seul Bi dan Sung Yeol. lalu Pak Yoon berteriak menyuruh Ye Na pergi keruang guru.
Ye Na menghadap Pak Yoon diruang Bp. Ye Na terlihat ketakutan. dengan mata berkaca-kaca Ye Na mengaku dia salah. Pak Yoon bicara dengan bahasa inggris, Ia bilang, dia akan memberi Ye Na tugas. tapi Ye Na tidak mengerti maksud Pak Yoon.
Pak Yoon berteriak kesal Duty!! harus dilaksanakan! Pak Yoon menyuruh Ye Na untuk Belajar Bahasa Inggris! Pak Yoon menyuruh Ye Na untuk mendekat, dia akan membisikkan sesuatu.
Sung Yeol berada ditoilet, Woo Hyun juga ketoilet, melihat Sung Yeol ada disana,Woo Hyun menyapanya. Sung Yeol tanya kenapa Seul Bi terluka. Sung Yeol kesal karena Woo Hyun tidak bisa menjaga Seul Bidan melindunginya.
Woo Hyun : "Kenapa kau peduli? Dia milikku."
Sung Yeol : "Aku sudah bilang, bisa jadi kalau kau tak bisa melindunginya? Kau baru saja bangkit dan aku menunggu awal yang adil untuk kita berdua."
Woo Hyun : "Apa maksudnya?"
Sung Yeol : "Aku akan mengejar Seul Bi." ucapnya kemudian pergi.
Woo Hyun tampak kesal mendengar ucapan Sung Yeol.
Seul Bi bersama dengan Young Eun, Da Yool dan juga teman yang lainnya dilorong sekolah. mereka membicarakan Ye Na mengenai insiden ponsel.
Sung Yeol melihat Seul Bi dilorong, Ia langsung memanggilnya.
Sung Yeol : "Lee Seul Bi!"
Woo Hyun juga datang, ia juga memanggil Seul Bi.
Woo Hyun : "Seul Bi!"
Seul Bi dan teman yang lain bingung dan heran melihat tingkah mereka berdua.
Woo Hyun menoleh pada Sung Yeol dan bilang Inilah bedanya. Sung Yeol memanggil Lee Seul Bi, sedangkan dia memanggilnya Seul Bi. Ia lalu bilang, rebut saja jika Sung Yeol bisa.
Woo Hyun menghampiri Seul Bi dan bilang kalau waktu mereka sudah habis. Seul Bi bingung dan bertanya waktu apa yang dimaksud Woo Hyun
Woo Hyun : "Waktunya melihat wajahku."
semua yang ada disitu tertawa geli melihat kelucuan Woo Hyun. Woo Hyun menarik Seul Bi pergi.
Sung Yeol lewat, Young Eun memperhatikannya. Ia ingin mengatakan sesuatu tapi Sung Yeol mengacuhkan Young Eun.
tak lama kemudian Ye Na datang. Ia tanya pada teman-temannya apa mereka mau pergi kekantin, dia yang akan mentraktir. seseorang dari mereka menyindir, supaya Ye Na bisa menaruh ponselnya ditas mereka.
Ye Na : "Bukan begitu.."
Da Yool : "Aku tahu, kau dibutakan oleh cinta. Tapi tindakanmu itu bodoh!"
Young Eun kemudian mengajak yang lain pergi, dia yang akan mentraktir. Ye Na sedih karena teman-teman menjauhinya.
ketika Chun Sik membeli minuman, Jae Suk dan genknya datang. mereka merebut minuman yang dibeli Chun Sik. saat Tae Ho tanya apa Chun Sik tidak mau membeli minuman lagi, Chun Sik memberanikan dirinya menyuruh mereka untuk membayar sendiri.
Jae Suk : "Kurasa aku salah dengar."
Byung Wook bilang mereka tidak punya uang jadi Chun Sik yang harus bayar. Chun Sik memberanikan dirinya bilang menyuruh mereka tidak minum jika tidak bisa beli. kemudian Ia pergi.
Jae Suk kesal, Ia memarahi Tae Ho, bukankah dia sudah menyuruhnya untuk mengurus Chun Sik.
Tae Ho: "Soal itu.. Kurasa dia melakukan perlawanan."
Jae Suk memukul kepala Tae Hoo dan juga Byung Wook menyuruh mereka untuk sadar.
dari kejauhan, Pak Yoon memergoki mereka, Pak Yoon langsung lari menghampiri mereka.
saat pelajaran, Seul Bi tertidur dengan kepala menghadap ke Sung Yeol. melihat wajah Seul Bi yang terkena sinar matahari, Sung Yeol mencoba menghalangi cahaya dengan tangannya. tapi Seul Bi malah membalikkan wajahnya dan kini menghadap ke Woo Hyun. saat itu, Woo Hyun juga sedang tidur.
suara hati sung Yeol : "Dia menyakitimu setiap hari, apa yang kau suka darinyai? Jika aku membuatmu terluka juga, apa kau akan menyukaiku?"
(hiks..Poor Sung Yeol)
ketika Woo Hyun membuka matanya, Ia tersenyum melihat Seul Bi yang tertidur.
Jae Suk dan genknya beralih membully teman sebangku Chun Sik. Jae Suk juga mengambil seluruh uang yang ada didompetnya.
pria yang dibully tadi marah pada Chun Sik dikelas. Ia menyalahkan ini semua gara-gara Chun Sik. melihat wajah teman sebangkunya babak belur, Chun Sik menduga kalau itu adalah perbuatan Jae Suk dan genknya. pria itu bilang pada Chun Sik, jika dia tidak keluar sekolah, maka hal ini akan menimpa siapa saja di kelas. Ia lalu tanya sekarang apa yang akan Chun Sik lakukan.
Joo Ah mengampiri Seul Bi diloker. Ia mengucapkan selamat untuk pemulihan nama baik Seul Bi. Seul Bi mengembalikan buku yang dipinjamkan Joo Ah padanya. Seul Bi berterimakasih dan bilang buku itu mengatakan kebenaran.
Joo Ah : "Kau suka buku ini?"
Seul Bi : "Semua yang tertulis benar adanya."
Joo Ah bilang kalau Seul Bi sedikit aneh. dia terlihat berbeda. Joo Ah bilang kalau Seul Bi seolah-olah muncul dari buku.
Seul Bi tidak mengerti arti dari kata muncul yang diucapakan Joo Ah, Ia mengira itu adalah makanan.
Joo Ah : seperti kau entah berasal dari mana. apa kau tidak tahu peribahasa itu?"
Seul Bi : "Tentu saja aku pernah dengar. Tapi kenapa anak jaman sekarang bicara seperti itu?"
Joo Ah menjelaskan karena tidak ada waktu berbicara dengan bahasa yang benar.
Seul Bi : "Kau benar. tidak ada waktu. Aku pergi dulu ya."
Seul Bi menutup lokernya kemudian berlari pergi.
Seul Bi peri keperpustakaan, Ia sedang mencari-cari sebuah buku. Seul Bi menemukan satu buku yang berjudul 'Semua hal tentang malaikat yang telah jadi manusia'. tapi Seul Bi kesusahan mengambilnya karena buku itu berada diatas. Woo Hyun tiba-tiba muncul dan menolong Seul Bi mengambil buku itu. Woo Hyun membaca judul buku itu lalu memberikannya pada Seul Bi.
Woo Hyun tanya kenapa Seul Bi selalu tertawa dan gembira dikelas. Seul Bi tanya kapan. Woo Hyun bilang kalau Seul Bi selalu tersenyum setiap kali melihat Sung Yeol. Woo Hyun mbilang Seul Bi terlihat jelek seperti itu.
Seul Bi : "Kau cemburu ya?"
Woo Hyun : "Apa? Cemburu? Itu terjadi jika aku kalah. Aku menang dari segala aspek."
Seul Bi : "Menang juga cemburu."
Woo Hyun : "jika kau ketawa-ketiwi di dekat Sung Yeol lagi.."
Seul Bi kaget melihat buku yang ada dirak tepat diatas Woo Hyun bergerak dengan sendirinya. Seul Bi segera menarik Woo Hyun supaya tidak terkena reruntuhan buku itu.
Woo Hyun menoleh dan heran melihat buku dirak jatuh dengan sendirinya. Ia juga terkejut.
Seul Bi tahu kalau ini adalah ulah dari Sunbaenya, Ia segera berlari keluar mencari Byung Chul. Woo Hyun juga berlari mengikuti Seul Bi.
Seul Bi menemukan Byung Chul diluar sekolah, Ia segera menghampirinya. Seul Bi tanya sebenarnya ada apa. Ia bertanya mengenai pot yang terjatuh itu apa Byung Chul yang melakukannya. Byung Chul Bilang Seul Bi selalu terluka saat menyelamatkan Woo Hyun.
Byung Chul : "Kau yang kenapa?"
Seul Bi : "Menyelamatkan manusia adalah tugas malaikat."
Byung Chul : "Kau salah! Kau bukan lagi malaikat."
Seul Bi : "Sunbae juga tidak pantas menjadi malaikat. Malaikat macam apa yang mencelakakan manusia?"
Byung Chul kesal mendengar ucapan Seul Bi, Ia langsung menghilang dari hadapan Seul Bi. ternyata diam-diam Woo Hyun mengintip Seul Bi. Ia juga mendengar semua yang diucapakan Seul Bi.
Woo Hyun : "Malaikat?"
Woo Hyun kembali keperpustakaan, Ia mengambil buku yang dipilih Seul Bi dan membacanya. Byung Chul ternyata kembali keperpustakaan, Ia mengamati Woo Hyun dari kejauhan.
(Byung Chul ini sepertinya ingin menunjukkan pada Woo Hyun kalau Seul Bi adalah malaikat. dengan begitu, Seul Bi akan menjauh dari Woo Hyun)
Woo Hyun kembali mengingat pertemuannya pertama kali dengan Seul Bi. ketika Seul Bi menyelamatkannya saat terjatuh dari atap gedung.
Woo Hyun juga teringat ketika Seul Bi melambaikan tangan kelangit dan tampak terlihat sedang berbicara pada seseorang.
Woo Hyun membaca buku dan tertulis : mereka (malaikat) akan pergi (menghilang) saatu ketahuan kalau mereka adalah malaikat.
Woo Hyun : "Apa maksudnya aku harus berpura-pura tidak tahu?" tanyanya kebingungan.
Sung Gook tiba-tiba muncul diperpustakaan, Ia dengan sengajamenjatuhkan beberapa buku yang dibawanya didekat Woo Hyun.
(hore.. Sung Gook muncul :D heran deh, Sung Gook ini muncul dimana-mana, hahaha!)
Woo Hyun melihat judul buku yang dijatuhkan Sung Gook 'buku malaikat'.
Sung Gook memberi isyarat pada Woo Hyun untuk diam dengan menutup mulutnya dengan telunjuknya.
Sung Gook : "Diammu akan melindungi kekasihmu."
sebuah buku tiba-tiba jatuh mengenai kepala Sung Gook. itu adalah perbuatan dari Byung Chul.
Sung Gook segera berbalik menghampiri Byung Chul dan memegang tangannya untuk mengentikannya menggunakan kekuatannya. Byung Chul kaget melihat Sung Gook bisa melihatnya.
Woo Hyun menatap Sung Gook aneh dari kejauhan karena bicara sendirian.
Sung Gook : "Aku akan membiarkannya. Kau dalam masalah. Ikut denganku."
Sung Gook menarik Byung Chul pergi. sedangkan Woo Hyun dibuat bingung dengan buku-buku yang dijatuhkan Sung Gook, semuanya bercerita tentang malaikat.
Sung Gook membawa Byung Chul keatap sekolah. Ia langsung memperkenalkan dirinya pada Byung Chul.
Sung Gook : "Aku malaikat pertama yang menjadi manusia. Namaku Choi Sung Gook. Aku yakin kau pernah mendengar namaku, aku lumayan terkenal di sini. Kau tidak mendengar? Apa aku harus ceritakan pengalamanku?"
Byung Chul : "Tidak usah. Maaf tak mengenali Anda."
Byung Chul langsung memberi hormat pada Sung Gook.
Sung Gook : "Oke. Langsung ke pokok masalah. Apa kau mau menjadi manusia? Kalau begitu jadilah pria sejati!"
Byung CHul bilang dia tidak tertarik menjadi manusia rendahan.
Sung Gook : "Oh ya? Kau tahu bagaimana malaikat harus kembali begitu indentitasnya terungkap? bukankah kau mau menggunakan cara itu? Apa kau tidak tahu itu murahan? Aku tahu kau sangat merindukan Seul Bi."
Byung Chul : "Malaikat tidak merindukan manusia."
melihat ekspresi wajah Byung Chul, Sung Gookbisa tahu kalau Byung Chul kecewa pada Seul Bi.
Sung Gook : "Kau kecewa, merindukannya, kau cemburu dan kau ingin melihatnya. Semua ini. Adalah perasaan manusia. Kenapa kau memilikinya? Bahaya."
Byung Chul menyangkal. Ia bilang dirinya tidak pernah memiliki perasaan seperti itu.
Sung Gook : "Dan sekarang kau bahkan berbohong seperti manusia."
Sung Gook bilang kalau Byung Chul pantas dijepret. Sung Gook mengambil karet, kemudian Ia menyuruh Byung Chul menunjukkan dahinya.
Sung Gook : "Dalam sekejap, kau akan terkena jepret. Menghindar kau kena jepret lagi. Tersentak, kau kena jepret lagi. Kulihat setan berwujud malaikat hari ini. Dan aku harus meluruskanya. Satu, dua.."
ketika akan menjepret Byung Chul, Sung Gook malah menjepret dirinya sendiri. (hahaha)
Sung Gook menunjuk wajahnya yang terkena jepretan pada Byung Chul.
Sung Gook : "Merah kan? Ini yang namanya sakit. Akan kurasakan sakitnya. seperti itulah yang namanya cinta."
lalu Sung Gook memberikan karet itu pada Byung Chul. kemudian Ia beranjak pergi.
Young Eun dan yang lain sedang berada dikelas. merekasedang memakai krim tangan keluaran terbaru. Ye Na datang dan tanya pada mereka apa dia juga boleh mencobanya. Young Eun menyahut dengan sinis kalau tidak ada sisa untuk Ye Na.
Da Yool berteriak memanggil Seul Bi. Ia tanya apa Seul Bi juga mau mencobanya.
Seul Bi kemudian mencoba krim itu dan memakainya untuk wajahnya. Seul Bi bilang kalau krimnya sangat menyegarkan. yang lain melihat Seul Bi dengan tatapan aneh. mereka lalu memberitahu Seul Bi kalau itu bukan untuk wajah. Seul Bi terlihat malu.
Young Eun menyahut, mungkin saja Seul Bi ingin tampil cantik didepan seseorang. Seul Bi lalu tanya, apa krim itu bisa membuatnya cantik.
ketika Seul Bi akan memberikan krim itu pada Ye Na, Young Eun menyahutnya terlebih dahulu.
Ye Na : "Berapa harganya? aku akan membelikan kalian juga."
Young Eun menoleh pada Ye Na dan menumpahkan krim ditangan Ye Na banyak sekali.
Young Eun : "Pakai yang banyak untuk membersihkan pikiranmu."
Ye Na sedih Young Eun berbuat seperti itu padanya. Seul Bi melihat iba pada Ye Na.
Pak Yoon masuk kedalam kelas. Ia memberitahu kalau peringkat kelas sudah keluar.
Suk Hoon kesal ketika mengetahui peringkatnya turun.
Pak Yoon memberitahu kalau Sung Yeol Peringkat dua.
Seul Bi tidak percaya ketika Pak Yoon bilang dirinya menjadi peringkat pertama dikelas. Suk Hoon menatap Seul Bi dengan benci. sedangkan Woo Hyun, terlihat heran.
ketika pulang sekolah, Woo Hyun bertanya-tanya sendiri mengenai Seul Bi yang menjadi peringkat pertama.
Woo Hyun : "Dia benar pandai atau karena kemampuan malaikatnya?"
Seul Bi berteriak menyuruh Woo Hyun untuk cepat.
Woo Hyun, Seul Bi, Sung Yeol dan Ki Soo pulang bersama. Ki Soo tanya seberapa besar kepintaran Seul Bi. Ki Soo bilang Seul Bi tampak misterius.
Woo Hyun menyahut kalau Seul Bi tidak misterius. itu hanya karena Seul Bi sedang beruntung saja.
Sung Yeol : "Meski hanya beruntung
kau tetap harus pandai." ucapnya pada Woo Hyun.
Seul Bi : "Aku punya keduanya. Woo Hyunlah yang butuh keberuntungan."
Woo Hyun kesal mendengar ucapan Seul Bi, Ia segera mengejar Seul Bi yang kabur.
melihat mereka berdua kejar-kejaran, Ki Soo bilang pada Sung Yeol Bukankah itu yang seharusnya dilakukan pasangan.
Woo Hyun dan Seul Bi baru saja keluar dari suatu tempat. (sepertinya bank). Woo Hyun mengeluh dia benar-benar bangkrut sekarang. Seul Bi bilang selalu ada cara untuk mendapatkan uang.
Woo Hyun : "Gaji minimumnya 5,210 Won. Akan butuh waktu lama."
Seul Bi : "Para preman jahat itu
tidak kembali kesini, kan?"
Seul Bi : "Untuk sementara tidak.
Apa aku harus lempar uang tunai ke muka mereka?"
Seul Bi mengadahkan tangannya pada Woo Hyun dan bilang kalau dia bisa melempar uang tunai ke wajahnya.
Woo Hyun : "Kau sudah mulai suka uang?" tanyanya seraya tertawa.
Seul Bi tanya, apa mereka tidak bisa melanjutkan membuka kedai.
Woo Hyun dan Seul Bi sudah sampai dirumah. Woo Hyun menatap kedai Nenek dengan sedih. Seul Bi tanya, apa Woo Hyun tidak menyesal melepaskan kedai.
Seul Bi : "Tapi setidaknya kita bisa dapatkan rumahnya."
Woo Hyun : "Untuk sementara kita bisa buka kedai. Ayo kerja keras dan dapatkan kembali tempat ini."
Seul Bi : "Baiklah. Tapi.."
Woo Hyun bisa menebak Seul Bi akan mengatakan apa. Ia langsung melarang Seul Bi berbicara soal orang tuanya.
Seul Bi : "Kau bisa membaca pikiranku?"
Woo Hyun : "Kelihatan jelas dari mukamu."
Seul Bi : "Ayo kita cari orang tuamu. Aku yakin kita bisa temukan mereka."
dengan kesal Woo Hyun bilang kalau dia tidak membutuhkan mereka. karena Mereka-lah yang pergi meninggalkannya.Woo Hyun bilang dia tidak mau melihat orang tuanya. dengan mudah Seul Bi bisa tahu kalau Woo Hyun berbohong dari nada bicaranya.
Seul Bi : "Bohong."
Woo Hyun : "Aku tidak akan pernah mencari mereka."
Seul Bi : "Kenapa kau terus berbohong?"
Woo Hyun heran Seul Bi bisa tahu isi hatinya. Ia lalu mengetes Seul Bi dengan bilang kalau yang dia butuhkan hanyalah Seul Bi. Seul Bi diam saja karena tahu kali ini Woo Hyun tidak berbohong.
Woo Hyun : "Lihat kan? Kebenaran yang berbicara."
tak lama kemudian, telepon berbunyi. Seul Bi terkejut ketika menerima pesanan 100 paket. Ia menerima pesanan itu dan sangat senang.
Woo Hyun : "Hei! Barusan apa yang kau lakukan?" protes Woo Hyun.
Seul Bi dan Woo Hyun bersama-sama memasak kue beras dengan meniru resep Nenek. Ki Soo ikut membantu membungkus kedalam wadah.
Woo Hyun meminta Seul Bi untuk berhenti membuat masalah lain kali. Woo Hyun sedikit kesal karena Seul Bi menerima pesanan banyak tanpa berpikir dulu.
Ki Soo : "Kita pasti bisa. Woo Hyun bisa diandalkan."
Ki Soo tanya apa Seul Bi ikut program belajar non formal. Seul Bi tidak mengerti apa maksud dari perkataan Ki Soo. Ki Soo tanya lagi, apa Seul Bi belajar di luar negeri. Seul Bi diam saja. Ki Soo heran karena Seul Bi masih belum mengerti ucapannya.
Ki Soo : "Bagaimana bisa kau dapat peringkat bagus? aneh sekali!"
Woo Hyun : "Anak seperti dia tidak pintar dalam praktek."
Ki Soo : "Benar juga. Itulah yang membuat mereka mudah disukai."
Ki Soo lalu bilang kalau rasa kue beras buatan Seul Bi sama persis seperti buatan Nenek. Woo Hyun memberitahu kalau Nenek meninggalkan resep untuknya. mengingat Nenek, Ki Soo bilang kalau dia merindukannya. Seul Bi mengetuk wadah dengan sendok menyadarkan Ki Soo, karena disitu ada Woo Hyun. Seul Bi takut Woo Hyun sedih lagi. Woo Hyun bilang kalau kerinduannya terhadap Nenek lebih besar lagi.
Seul Bi : "Tentu saja, kau terbaik dalam segala hal."
melihat pesanan mereka banyak sekali, Woo Hyun tanya pada Ki Soo apa dia bisa mengantarkannya sendiri. tak lama kemudian Sung Yeol datang. dengan kesal Woo Hyun tanya kenapa Sung Yeol datang. Seul Bi bilang kalau dia menelepon Sung Yeol memintanya untuk membantu.
Woo Hyun : "Kenapa dia?" tanyanya kesal pada Seul Bi.
Sung Yeol : "Kenapa kau?" tanyanya ikut kesal pada Woo Hyun.
Ki Soo bilang kalau Woo Hyun dan SUng Yeol seperti Tom and Jerry. Seul Bi tertawa. Ki Soo mengajak mereka untuk pergi mengantarkan pesanan itu sebelum menjadi dingin.
Woo Hyun kembali heran melihat Joo Ah dan Chun Sik datang kekedai.
mereka semua mengantar pesanan kesebuah taman. tapi mereka heran dan bingung ketika melihat tidak ada siapapun disana.
Ki Soo : "Ada yang pesan ddeokbokki?" teriaknya.
tidak ada seorangpun yang menjawab.
tak lama kemudian Jae Suk dan genknya datang. Woo Hyun bisa menebak apa yang sebenarnya terjadi. begitupun dengan Sung Yeol. mereka tahu ini pasti ulah Jae Suk dan genknya. Ki Soo memaki Jae Suk kesal.
Jae Suk : "Sedang apa kalian di sini?" tanyanya pura-pura tak mengerti.
Woo Hyun : "Kau yang telah menelpon kedai." ucapnya kesal.
TaeHo : "Memangnya kita tidak boleh menelepon? Harusnya kau bilang kami."
Woo Hyun sangat kesal, Ia menjatuhkan kue beras yang dibawanya dan melangkah untuk menghajar mereka. tapi Seul Bi menghalanginya dan mengingatkan kalau Nenek melarangnya untuk berkelahi.
Jae Suk : "Kau bisa dihukum karena membuang makanan. Kau akan dapat banyak hukuman."
Woo Hyun : "Kau yang akan dihukum. Aku tidak akan membuangnya."
Byung Wook : "Kau pikir akan dapat untung besar, kerugian besar yang akan kau dapatkan. Aku merasa sangat kasihan."
Woo Hyun : "Aku kasihan padamu, karena kau bercanda seperti pengecut."
Jae Suk kesal mendengarnya. Ia mencengkram baju Woo Hyun. Jae Suk tanya apa Woo Hyun ingin merasakan penyesalan.
tiba-tiba Chun Sik melemparkan kue beras pada mereka sehingga mengenai Tae Ho dan Byung Wook. Chun Sik memberanikan dirinya dengan bilang kalau mereka sudah sangat kelewatan.
ketika Jae Suk akan menghampiri Chun Sik, Woo Hyun dan Sung Yeol menghalanginya. Seul Bi juga ikut-ikutan.
Jae Suk : "Minggir atau kau mau mati?" ucapnya pada Seul Bi.
Seul Bi : "Jae Suk, kau.." Seul Bi menunjukkan tangannya pada Jae Suk.
Woo Hyun segera menarik Seul Bi pergi. Jae Suk berteriak kesal memanggil Seul Bi. Sung Yeol bilang apa Jae Suk tidak malu karena selalu kalah. setelah mengatakan itu Sung Yeol dan yang lain pergi.
setelah mereka pergi, Tae Ho mengeluh kenapa genknya selalu kalah. Ia juga mengeluh karena bajunya bau.
Jae Suk semakin kesal mendengar keluhan Tae Ho. Ia langsung menonjokknya setelah itu pergi.
Tae Ho tanya pada Byung Wook apa dia barusan ditonjok, Byung Wook menjawab dia rasa begitu.
Woo Hyun dan Chun Sik membagi-bagikan kue beras kepada orang yang lewat disekitar taman. tidak lupa Woo Hyun berpesan kepada mereka untuk mampir kekedai kue beras Nyonya Gong lain kali.
Woo Hyun sangat senang Chun Sik membantunya, Ia mengucapkan terima kasih pada Chun Sik.
Chun Sik : "Aku juga terima kasih!"
Woo Hyun : "Kau sungguh sudah dewasa. Kau bahkan membantuku."
lalu Woo Hyun melihat kesekitar dan mencari Seul Bi.
Seul Bi juga membagikan kue beras kepada orang lewat. Ia dibantu Joo Ah.
Seul Bi : "terima kasih!"
Joo Ah : "Aku membayar hutang karena kau selalu membersihkan kelas sendirian."
Seul Bi : "Kau teman yang baik."
Joo Ah kemudian pamit untuk membagikan kue beras disebelah yang lain.
tanpa sengaja Seul Bi melihat Sung Yeol yang sedang dikerubuni banyak gadis sekolah ketika membagikan kue beras. murid-murid sekolah itu terpesona ketampanan wajah Sung Yeol. ketika Sung Yeol melihat kearahnya, Seul Bi tersenyum.
tidak jauh dari situ, Young Eun dan Ye Na sedang berbicara berdua. Ye Na tanya kenapa Young Eun melakukan semua ini padanya.
Young Eun : "Kenapa kulakukan ini padamu? Karena kau memanfaatkanku."
Ye Na : "Setelah semua yang kulakukan untukmu? Kau mengkhianatiku hanya karena itu.."
Young Eun : "Hanya karena itu? Aku jadi dibenci Sung Yeol, itu karenamu! Kau pikir hanya kau saja
yang ingin membuat seseorang terkesan? Aku juga ingin! sudahlah. Lupakan saja."
Young Eun bilang pada Ye Na untuk sekali saja mencoba dalam hidupnya tidak menghitung tindakannya. ketika akan pergi, Ye Na tanya, apa Young Eun tahu, seberapa banyak yang sudah dia lakukan untuk Young Eun. dan apa dia tahu berapa banyak yang sudah Ia habiskan. Young Eun kesal mendengar itu. Ia marah dan menyuruh Ye Na mengatakannya sekali lagi.
Ye Na : "Apa yang akan kau makan
tanpaku sekarang?"
Young Eun : "Kau anggap aku ini apa? Gelandangan?"
ketika Young Eun akan memukul Ye Na, tiba-tiba Sung Yeol dan Seul Bi datang. Sung Yeol berteriak menyuruh Young Eun berhenti.
Young Eun terkejut melihat Sung Yeol ada ditempat itu.
Seul Bi tanya apa Ye Na baik-baik saja. Ye Na terlihat kesal, Ia langsung pergi tanpa mengatakan apapun.
Sung Yeol : "Kau benar-benar lebih jahat dari yang kukira." ucapnya pada Young Eun.
setelah itu Sung Yeol mengajak Seul Bi pergi. Young Eun menangis sedih.
Ki Soo sedang duduk disebelah toko dan makan kue beras. tak lama kemudian Ia melihat seorang anak kecil yang berdiri didepan toko dengan lesu. sepertinya anak kecil itu terlihat kelaparan. kemudian anak kecil itu duduk disebelah Ki Soo.
Ki Soo : "Kau cantik. Berapa umurmu?" sapa Ki Soo pada anak kecil itu.
anak kecil itu diam dan menatap aneh pada Ki Soo.
Ki Soo : "Oppa bukan orang jahat." ucapnya.
anak kecil itu melihat kue beras yang dimakan Ki Soo. Ki Soo mencicipi kue beras yang dimakannya pada anak kecil itu. setelah mencoba memakan kue beras pemberian Ki Soo, anak kecil itu tersenyum dan bilang rasanya enak.
Ki Soo : "Oppa juga punya adik seumuranmu. Apa kau menunggu seseorang?"
anak kecil itu bilang dia sedang menunggu Eonnienya.
Ki Soo : "Eonniemu pasti cantik sepertimu. Dia kelas berapa?"
Anak kecil itu menjawab kalau kakaknya SMA. Ki Soo bilang kalau dia dan kakaknya ternyata seumuran. Ki Soo meminta anak kecil itu untuk datang kekedai Nyonya Gong bersama kakaknya.
tiba-tiba seseorang berteriak memanggil anak kecil itu dari belakang. dia adalah Young Eun.
Young Eun : "Na Ye Eun!" teriaknya.
suara teriakan itu terdengar familiar ditelinga Ki Soo, ketika menoleh Ki Soo kaget melihat Young Eun. dengan ketakutan Ki Soo tanya Young Eun sedang apa disitu. adik Young Eun memberitahu kalau Ki Soo memberinya kue beras (ddeokbokki).
Young Eun : "Sudah kubilang jangan terima apapun dari orang asing."
Ye Eun : "Tapi aku lapar! Aku ingin makan. Tidak masalah kan kalau makan."
Ki Soo memuji adik Young Eun sangat pintar. melihat mata Young Eun, Ki Soo tanya apa Young Eun menangis. Young Eun menyuruh Ki Soo untuk diam. Ia lalu menarik adiknya pergi. Ki Soo sangat yakin kalau tadi Young Eun terlihat menangis.
Woo Hyun menghampiri Seul Bi yang sedang belajar. Ia membawa kalender dan melingkarinya ditanggal 11. Ia lalu tanya kapan ulang tahun Seul Bi. Seul Bi bilang kalau dia tidak ingat.
Woo Hyun : "Kalau begitu anggap saja hari saat kamu datang ke sini sebagai ultahmu. Kita ingat tanggal itu untuk dirayakan di sini."
Seul Bi : "Kenapa?"
Woo Hyun : "Aku ingin mencatat setiap kejadian. Kejadian-kejadian itu akan jadi kenangan."
Seul Bi : "Kenangan?"
Woo Hyun menyuruh Seul Bi untuk memberitahunya jika dia merasa tidak enak badan. Seul Bi mengangguk mengerti. Woo Hyun menyuruh Seul Bi berhenti belajar dan pergi beristirahat. lagipula Seul Bi akan tetap menjadi peringkat satu. Seul Bi merasa Woo Hyun sangat aneh.
Woo Hyun diam-diam pergi kekamar Seul Bi. Ia membuka lemari baju dan mencari baju yang dipakai Seul Bi pertama kali ketika bertemu dengannya. (baju malaikat Seul Bi). Seul Bi masuk kekamar, tapi Woo Hyun sudah menemukan baju itu, Ia segera menyembunyikannya dibalik punggungnya.
Seul Bi : "Apa Kau mau ambil selimut? Aku bisa mengambilkannya untukmu."
Woo Hyun : "Iya, aku khawatir kau kelelahan. Kau bekerja begitu keras. Istirahatlah."
Woo Hyun pergi keluar kamar dengan aneh. melihat sikap Woo Hyun yang aneh, Seul Bi bertanya-tanya sendiri apa Woo Hyun mengetahui identitasnya. (aku jawab ya.. Woo Hyun sudah tahu tuh..!)
Seul Bi : "Apa aku harus bilang saja padanya?" tanyanya ragu pada dirinya sendiri.
Woo Hyun kembali kekamarnya. Ia menyimpan baju Seul Bi dikotak mainannya.
Woo Hyun : "kemungkinan dia tidak akan bisa kembali jika dia tidak memakai ini. Aku tidak tahu apa-apa. Hanya kau yang kutahu. Jadi jangan pergi." ucapnya sedih.
paginya, Sung Yeol sedang memandangi ponselnya dikamar. Ia mendapat pesan dari ibunya yang akan menikah hari ini. Ibunya bilang dia ingin sekali Sung Yeol merestuinya.
Woo Jin datang kekamar Sung Yeol. Ia memberitahu kalau Ibu kandung Sung Yeol akan menikah. Woo Jin mengajak Sung Yeol untuk pergi kepernikahan memberikannya selamat. Sung Yeol terlihat marah mendengar itu.
Sung Yeol : "Kurasa mudah bagi Ayah, karena Ayah melakukan hal yang sama."
Woo Jin : "Seong Yeol. Maafkan aku.."
Sung Yeol : "Masalah orang tua. Jadi aku harus urusi masalahku sendiri Begitu?"
Woo Jin : "Bukan begitu maksudku, kau tahu kan."
dengan kesal Sung Yeol bilang kalau dia tidak akan hidup seperti Ayah ataupun Ibunya. kemudian Sung Yeol beranjak pergi. Woo Jin menahan air matanya, Ia merasa sedih karena Sung Yeol.
Sung Yeol pergi kepernikahan Ibunya. tapi Ia tidak masuk kedalam, Sung Yeol berdiri didepan gedung dan memandang undangan pernikahan Ibunya yang terpajang didepan pintu masuk.
suara hati Sung Yeol : "Aku tak bisa memberi Ibu ucapan selamat. Ibu jangan minta restuku. Tapi aku masih ingin Ibu bahagia."
Sung Yeol pergi dengan menahan kekesalannya.
Woo Hyun dan Seul Bi baru saja pulang dari suatu tempat. mereka berpapasan dengan Sung Yeol. melihat Sung Yeol yang lesu, Seul Bi tanya apa telah terjadi sesuatu. Sung Yeol menjawab tidak.
Seul Bi : "Kau sakit?"
Sung Yeol : "Tidak."
Woo Hyun : "Kau merindukanku? Kenapa aku sering melihatmu?"
Sung Yeol : "Aku sedang tidak mood bercanda."
tanpa sengaja Seul Bi melihat banner perlombaan makan Jjangmyeon. dan pemenangnya akan mendapatkan uang 200.000 Won. Seul Bi mengajak Woo Hyun dan Sung Yeol untuk ikutan.
dan akhirnya mereka bertiga mengikuti lomba. dan bisa ditebak, pemenangnya adalah Seul Bi.
dirumah, Seul Bi sangat senang menjadi pemenang. Ia menghitung uang hadiah lomba dengan semangat. Seul Bi berharap ada lomba seperti itu setiap hari.
Seul Bi : "Dengan begitu kan aku bisa makan sekaligus dapat uang!"
Sung Yeol : "Kau benar-benar unik. karena kebanyakan perempuan hanya melihat."
Woo Hyun bilang kalau Seul Bi sangat suka jjangmmyeon. lalu Ia menyanyikan lagu favorit Seul Bi mengenai Jjangmyeon. Seul Bi tanya kenapa Woo Hyun tadi tidak banyak makan, padahal rasanya sangat enak. Woo Hyun berseru kalau dia lebih suka makanan yang dibawa Sung Yeol.
kemudian Woo Hyun tanya apa Sung Yeol makan makanan yang seperti ini setiap hari. Woo Hyun memuji Ibu Sung Yeol pandai memasak.
Seul Bi menghampiri Woo Hyun dan tanya apa masakannya benar-benar enak. ketika Ia akan mencoba mencicipi, Woo Hyun memukul tangannya.
Woo Hyun : "Tadi kan kau sudah makan jjangmyeon. Ini punyaku! Semua ini punyaku!"
malam harinya, ketika masuk kedalam kamarnya, Woo Hyun melihat Sung Yeol duduk bersantai diatas tempat tidurnya, Woo Hyun menyindir Sung Yeol dengan berkata kalau dia salah kamar. Sung Yeol diam dan mengacuhkan Woo Hyun.
Woo Hyun : "Kubiarkan kau tidur di ranjangku. Harusnya kau merasa tersanjung." ucapnya sambil menata tempat tidur dilantai. "Jika kau tidak punya tempat untuk tidur, kau seharusnya pergi ke tempat lain. Oh ya, Kau kan tidak punya teman. Kecuali aku. Sebetulnya ada apa? Kenapa kau kabur dari rumah?"
Sung Yeol bilang kalau dia hanya menghabiskan malam di luar rumah Bukan kabur. Woo Hyun tanya apa Sung Yeol sudah menghubungi orang tuanya.
Sung Yeol : "Yang mana? Ayah? Atau Ayah tiri? Ibu? atau Ibu tiri? Aku tidak tahu mesti menghubungi siapa."
Woo Hyun : "Kau bahkan punya banyak Ayah dan Ibu. sedangkan Aku tidak punya satupun.
Sung Yeol : "Kau hanya tidak bisa menghubungi mereka."
Woo Hyun : "Ada 300 lebih nomor di ponselku, tapi bukan nomor orang tuaku. Mereka seperti tak ada di dunia ini."
Woo Hyun mengeluarkan ponselnya dan melemparkannya pada Sung Yeol. Ia menyuruh Sung Yeol untuk menghubungi orang tuanya, jika tidak Sung Yeol lebih baik pulang.
Sung Yeol : "Aku ingin membuat mereka menunggu sekali saja. Karena selama ini aku yang selalu menunggu. Aku yang selalu menunggu. Aku."
Woo Hyun : "kenapa kau menjadi serius begini?"
Sung Yeol : "Hari ini Ibuku menikah lagi." ucapnya sedih.
Sung Yeol menyuruh Woo Hyun untuk mematikan lampu. Woo Hyun mematikan lampu kemudian Ia keluar kamar.
Woo Hyun memasukkan kembali kotak makanan Sung Yeol kedalam tas. Ia mengeluh mengingat pesan neneknya yang pernah berkata kalau tidak boleh mengembalikan hantaran kosong.
Woo Hyun pergi kekantor polisi untuk menemui Woo Jin. Ia mengembalikan kotak makan itu pada Woo Jin.
Woo Hyun : "Tolong berikan pada Ibunya Sung Yeol. Sampaikan rasa terima kasihku. Dan ini ddeokbokki yang kubuat. Silakan bawa sekalian." ucapnya seraya memberikan kue beras buatannya.
Woo Jin : "Terima kasih. Sung Yeol.."
Woo Hyun : "Dia bermalam di rumahku. Kurasa akan lebih baik untuknya."
Woo Jin : "Baiklah. Tolong jaga dia ya."
dirumah, Sung Yeol tampak terlihat kesakitan. Ia memukuli dadanya. Seul Bi membantu mengobati Sung Yeol. Ia memijit tangan Sung Yeol kemudian menusukkan jarum kejarinya.
Sung Yeol : "Seperti metode kuno saja!"
Seul Bi : "Aku sudah hidup lama.."
Seul Bi terdiam tidak meneruskan kata-katanya. Ia sadar kalau barusan dia salah bicara. Seul Bi segera mengalihkan pembicaraan, Ia meminta Sung Yeol untuk percaya padanya.
Seul Bi : "Maaf. Gara-gara aku memintamu makan jjangmyeon denganku. Jangan sakit."
Sung Yeol : "Aku harus sakit lebih lama."
Seul Bi : "Jangan!"
Sung Yeol : "Saat aku sakit, kau memperhatikanku."
Seul Bi diam dan terlihat canggung.
Sung Yeol : "Seul Bi. Akankah kau memperhatikanku saat waktumu habis? Aku tertidur setelah tanpa lelah menunggu orang tuaku tiap malam. Aku juga menunggu Ibu hingga hari ini. Aku lumayan bagus untuk urusan tunggu-menungu."
Seul Bi beranjak berdiri dan berniat pergi. tapi Sung Yeol menahannya dengan memegang tangannya.
Sung Yeol : "Aku berusaha tidak tersenyum, meski kau tersenyum padaku. Aku berusaha tidak menjawab ketika kau bicara padaku. Selalu kukatakan pada diri sendiri untuk melakukan hal itu. Tapi.. Tidak pernah kulakukan meski hanya satu kali. Jadi.. Aku akan menunggumu."
Seul Bi diam tak menjawab. Ia tidak tahu harus mengatakan apa. wajahnya terlihat bingung.
Seul Bi berdiri didepan rumah. Ia berjalan mondar-mandir. tak lama kemudian Woo Hyun datang.
Woo Hyun : "Raut wajahmu mengatakan kalau kau menungguku."
Seul Bi mengangguk. Lalu Ia tanya pada Woo Hyun apakah menunggu itu bagus.
Woo Hyun : "Sulit menunggu seseorang yang tidak akan pernah kembali. Namun menunggu seseorang yang akan datang untukmu pasti menyenangkan. Kenapa?"
Seul Bi diam dan tampak berpikir. dalam hati, Woo Hyun bilang kalau dia akan menunggu Seul Bi.
Seul Bi : "Sudahlah. Bukan apa-apa."
dirumah, Ji Hye membuka makanan pemberian Woo Hyun. Ia membaca pesan yang ditinggalkan Woo Hyun.
isi pesan : [Terima kasih! Kekuatanku telah kembali. Ibunya Sung Yeol, Anda koki paling hebat!]
Ji Hye : "Ibunya Sung Yeol.. Woo Hyun.., Kalau bisa, biarlah kita hidup tanpa saling mengenal. Maafkan aku. Maafkan aku." ucapnya seraya menangis.
keesokan paginya, Woo Hyun dan Sung Yeol terlihat sedang tidur bersama (tanpa mengenakkan baju). mereka juga saling berpelukan. Woo Hyun yang bangun terlebih dahulu, kaget melihat Sung Yeol tidur disampingnya. Ia berteriak terkejut. Sung Yeol membuka matanya dan ikutan kaget. mereka berdua berteriak bersamaan.
Seul Bi datang kekamar Woo Hyun, Ia kaget mendengar teriakanmereka berdua. Seul Bi tanya ada apa. melihat Seul Bi datang kekamar, Woo Hyun dan Sung Yeol saling berebut selimut untuk menutupi tubuh mereka yang tidak memakai baju.
dan kemudian, terjadi ketegangan antara Woo Hyun dan Sung Yeol dimeja makan.
Woo Hyun : "Kau boleh tidur di ranjangku tapi bukan tubuhku!"
Sung Yeol : "Kau pasti yang menarikku!"
Woo Hyun : "Harusnya kau cukup tidur saja. Kenapa menyentuhku segala?" ucapnya seraya menutup tubuhnya. (haha)
Seul Bi datang, Ia manyajikan kue beras dimeja. lalu Ia tanya apa tadi malam terjadi sesuatu pada mereka berdua. Sung Yeol dan Woo Hyun saling membuang muka. Sung Yeol mengatakan tidak.
Woo Hyun tanya Kenapa Sung Yeol dan Seul Bi terlihat canggung satu sama lain. Sung Yeol mengalihkan pembicaraan. Ia mengeluh menu sarapannya Ddeokbokki lagi.
Woo Hyun : "Kita makan ddeokbokki 3 kali sehari. kau tidak tahu? Sudah makan saja yang kuberi. Jangan menyentuhku."
tanpa ba-bi-bu, Sung Yeol menutup mulut Woo Hyun dengan menyuapinya kue beras.
Seul Bi : "Kalian berdua imut kalau bersama."
Woo Hyun & Sung Yeol : "Yeekkss!!"
Seul Bi : "Apa ini yang dikatakan orang sahabat sejati?"
Woo Hyun & Sung Yeol : "Yeekkss!!"
Seul Bi mengajak mereka berdua pergi jalan-jalan saat akhir pekan. karena ada tempat yang ingin dia datangi.
saat akhir pekan tiba, mereka bertiga pergi kesauna. ketika berada diruang ganti, tanpa sengaja Sung Yeol melihat kalung Woo Hyun. yang ia tahu, kalaung itu adalah milik Seul Bi.
Sung Yeol : "Kalung itu..."
Woo Hyun : "Kalung? Bagus kan? Kau boleh minta apa saja dariku. Kecuali kalung ini dan Seul Bi. Karena hanya ada satu di dunia."
Sung Yeol : "Kapan kau akan membiarkan Seul Bi pulang ke tempat asalnya?"
Woo Hyun : "Apapun yang dia ingin lakukan, kupersilakan."
Sung Yeol : "Kau ingin Ayahku menyelidikinya?"
Woo Hyun : "Tidak perlu. Sudah kuselidiki. Orang tuanya meninggal. Sepertinya dia memiliki masa kecil yang sulit. Lebih baik di sini." ucapnya berbohong.
mereka bertiga duduk diruang panas. Seul Bi mengadakan lomba. Yang kalah harus beli nasi, minum dan telur. setelah Seul Bi selesai memberikan aba-aba, tidak perlu menunggu waktu lama, Woo Hyun dan Sung Yeol langsung berlari keluar karena kepanasan. Seul menatap mereka berdua dengan tatapan aneh.
mereka bertiga duduk ditempat istirahat. Woo Hyun membuatkan Seul Bi penutup kepala dari handuk. Seul Bi bilang kalau dia sering melihat tempat Sauna didrama yang ditontonnya. dan ternyata sangat Keren, ramai, besar dan bagus.
Sung Yeol tanya apa Seul Bi baru pertama kali datang kesauna. Seul Bi mengangguk. Woo Hyun meledek kalau Seul Bi pasti suka karena makanannya. Seul Bi mengambil telur rebus, lalu memukulkannya pada kepala Woo Hyun dan Sung Yeol. Woo Hyun dan Sung Yeol mengeluh sakit.
Seul Bi : "Kalian harus menggunakan kepala untuk memecah kulit telurnya."
Woo Hyun : "Kepalamu juga harus melakukan pekerjaan yang bagus. Ayo sini. Sini. Coba kulihat." ucapnya kesal.
Seul Bi bersembunyi dibelakang Sung Yeol. Sung Yeol tiba-tiba memukulkan telur rebus kedahi Woo Hyun. kemudian Ia dan Seul Bi kabur.
tanpa sengaja, Sung Yeol menabrak seseorang ketika sedang berlari. Ia terkejut ketika melihat orang yng Ia tabrak adalah Ayahnya dan Ibu tirinya. Seul Bi dan Woo Hyun juga kaget melihat Ji Hye bisa bersama dengan Woo Jin.
Sung Yeol berniat akan pergi, tapi Woo Jin menahannya. Woo Jin mengenalkan pada Woo Hyun dan Seul Bi kalau Ji Hye adalah Ibu Sung Yeol. Sung Yeol langsung menatap Ayahnya tajam.
Seul Bi : "Ibu? Guru Etika?"
Woo Hyun : "Anda Ibunya Sung Yeol?"
Ji Hye bingung harus mengatakan apa. Sung Yeol tanya sedang apa mereka berdua ada ditempat itu. Woo Jin bilang kalau mereka datang untuk spa. karena Ji Hye kelelahan.
Woo Jin : "Woo Hyun terima kasih sudah menjaga Sung Yeol. Akhirnya dia bertingkah seperti manusia setelah bertemu denganmu. Mulai sekarang rawat dia baik-baik."
Woo Hyun : "Serahkan pada saya. (ucapnya pada Woo Jin) Hutangmu menumpuk. (serunya pada Sung Yeol)"
Woo Jin tanya apa mereka ingin makan sesuatu, Woo Jin menyuruh mereka untuk mengatakan saja, dia yang akan mentraktir.
Seul Bi : "Benarkah? Aku mau makan sup rumput laut. Tonkatsu, semangkuk mie dingin.."
Woo Hyun & Sung Yeol : "Semuanya?"
Seul Bi mengangguk senang.
Woo Hyun dan Seul Bi sedang berada disebuah ruangan berdua. Seul Bi mengintip Sung Yeol yang sedang bersama keluarganya dari jendela. Woo Hyun tanya Seul Bi sedang lihat apa. Seul Bi bilang kalau Sung Yeol tampak bahagia. kemudian Seul Bi duduk disamping Woo Hyun.
Seul Bi : "Guru Etika adalah Ibunya? Kenapa dia tidak bilang pada kita?"
Woo Hyun : "Dia tidak suka kikuk."
Seul Bi : "Dia benci kikuk. kau benci hal yang membosankan.
Woo Hyun : "Tidaklah wajar kalau ada yang bilang, 'Oh ya, itu mamaku'."
Seul Bi memandang Woo Hyun dengan Iba. Woo Hyun tanya kenapa dengan wajah Seul Bi. Seul Bi bilang pada Woo Hyun, alangkah bagusnya jika mempunyai sebuah keluarga. Woo Hyun menyahut, itu tergantung keluarga yang seperti apa.
Seul Bi : "Ayahmu.. apa kau pernah mendapat telepon darinya?"
Woo Hyun : "Aku tidak punya Ayah!"
Seul Bi : "Bukannya kau ingin mencari Ibumu?"
Woo Hyun : "Aku juga tidak punya Ibu."
Seul Bi terlihat sedih melihat Woo Hyun. sedangkan Woo Hyun sibuk memainkan permen karet dimulutnya. Ia sebenarnya juga menyembunyikan kesedihannya.
Seul Bi : "Kau tahu Woo Hyun.. Aku.."
Woo Hyun menoleh Seul Bi dan merapikan penutup kepalanya. Woo Hyun bilang kalau Seul Bi terlihat seperti mau membuat pengakuan cinta padanya.
Seul Bi : "Ada yang belum sempat kukatakan padamu. Kau akan percaya padaku entah apapun yang kukatakan, ataupun yang kulakukan, begitu kan? Kau tahu aku.."
Seul Bi tidak bisa melanjutkan kata-katanya karena Woo Hyun dengan tiba-tiba meniup permen karetnya dan menempelkannya kemulut Seul Bi. mata Seul Bi membulat dan terkejut melihat apa yang dilakukan Woo Hyun.
Woo Hyun menutup matanya dan mencium Seul Bi.
suara hati Woo Hyun : "Jangan bilang apa-apa. Aku tak peduli siapa dirimu dan dari mana kau. Tetaplah di sisiku."
tanpa mereka sadari, Sung Yeol berdiri diluar dan melihat mereka sedang berciuman dari jendela. Sung Yeol terlihat terkejut.
bersambung..
Yeeaayyy *^^* akhirnya mereka kiss juga! Jadi ikut seneng
ReplyDeleteSung Yeol, apakah hatimu sakit?? Sini aku sembuhin XD
ReplyDeletehehehe :D
Deleteditunggu sinopsis episode 11nya... ^_^ semangaaat... ada yang rajin baca tulisannya ni.. :D
ReplyDeletemakasih ^_^
DeleteAwwwwww tidddaaakkk... akhrya ad jg kisssnyaaaaa
ReplyDeleteuwaw... woohyun keren
ReplyDeletetetep semangat nulisnya :D