April 15, 2015

SINOPSIS Dr. Ian EPISODE 5

Dilarang meng-COPAS SEMUA ARTIKEL yang ada didalam blog ini!!! tolong hargailah kerja keras penulis!!!


==== EPISODE 5 ====

Ian dan So Dam pergi kesuatu tempat berdua. Ian mengembalikan album milik So Dam yang ditinggalkannya di taman bermain.

Ian : "Kau meninggalkan album ini kemarin. itu terlihat penting. apa kau tidak ingin memeriksanya?" tanyanya.


melihat album itu, membuat So Dam menangis. menyadari Ian berdiri disampingnya, So Dam berencana untuk menyembunyikan wajahnya yang sedang menangis. tapi Ian justru mencegah apa yang dilakukan So Dam.

Ian : "Menangislah dengan nyaman, jangan menyembunyikannya seperti itu." ucapnya.

So Dam : "Lepaskan!" sahutnya.

Ian diam saja tak bergeming, dan masih menggenggam erat tangan So Dam.


So Dam : "Lepaskan aku!" teriaknya. "Lepaskan aku! serius, kenapa kau jadi seperti ini?" amuknya seraya menampis tangan Ian.

Ian : "Menangislah dengan nyaman!" teriaknya balik.

So Dam kaget Ian berteriak padanya. Ian melepas kacamatanya, lalu berkata kalau tidak cukup jika hanya menyuruh pacar So Dam (Tae Soo) untuk bergegas minta maaf. So Dam bahkan tidak melakukan kesalahan. jadi, kenapa So Dam ingin menangis dan menyembunyikan wajahnya?

Ian : "Bukankah kau bilang bahwa semua yang kau berikan padanya adalah seluruh ketulusanmu?" tanyanya.

So Dam : "Itu benar! aku tidak melakukan kesalahan. semua yang kulakukan hanyalah jatuh cinta. benar bagiku untuk menerima permintaan maafnya juga. tapi apa yang bisa kulakukan? aku tidak dapat melakukan hal yang benar bahkan jika aku mati." ucapnya seraya menangis.

Ian : "Kenapa tidak bisa?" tanyanya.

So Dam : "Aku hanya..  terlalu bodoh dan lemah. aku sangat lemah dan begitu bodoh bila dibandingkan dengan yang lainnya. aku bahkan terus-menerus mendengar suaranya. dari sudut pandangnya aku tidak bisa memusatkan perhatian pada pekerjaanku. bahkan jika ini tak bisa menutupi suaranya (menunjuk penutup kepalanya)." ucapnya frustasi.

So Dam juga kesal karena Ian bahkan tidak mengijinkannya memakai penutup kepalanya. jadi apa yang harus dilakukannya?


Ian : "Bukankah kau orang yang menumpahkan salad ke kepalanya kemarin, Lee So Dam-ssi? orang yang pergi ke taman bermain di pagi hari buta untuk membuang album itu, bukankah itu kau Lee Soo Dam-ssi?" tanyanya kesal.

Ian mengatakan, bukankah So Dam bilang selalu mendengarkan suara pacarnya itu. tidak peduli siapapun yang menerima pukulan seperti itu, pasti juga akan jatuh tanpa ragu. Ian menyuruh So Dam untuk memikirkan tentang hal itu.

Ian : "Setelah berjuang menghabiskan waktu 500 hari di gunung, jika kau turun begitu saja tanpa sedikitpun halangan, bukankah itu aneh? kau sendiri mungkin tak mengetahuinya. tapi turun dari gunung secara perlahan, adalah pilihan yang tepat. karena itu, jangan terus menyembunyikan wajahmu. tapi hadapilah dengan sifatmu yang sebenarnya. jika kau tidak bisa mencintai dirimu sendiri. meskipun kau sampai di bawah setelah 500 hari itu, kau tidak akan mampu mendaki gunung yang lain." ucapnya.

setelah mengatakan itu semua, Ian meminta maaf pada So Dam jika telah membuatnya bingung. Ian mengaku kalau dia sebenarnya adalah seorang psikiater. dia terlalu banyak bicara pada So Dam, hanya karena dia sudah tidak dapat menahannya.

Ian kemudian pergi setelah memberikan penjelasan pada So Dam.


So Dam memandangi kepergian Ian. Ia tampak memikirkan sesuatu.

Ian sudah siap pergi dengan mobilnya, tapi saat akan memakai kacamatanya, Ian terdiam lalu membanting kaca matanya dengan kesal.

(sebenarnya Ian sama seperti So Dam, yang selalu menyembunyikan dirinya didepan orang lain. jika So Dam selalu menyembunyikan wajahnya saat kalut, Ian menutupi wajahnya dengan memakai kaca mata hitam. itulah kenapa Ian selalu memakai kaca mata hitam.)


So Dam menghampiri Ian dimobil, lalu bilang kalau dia ingin mecobanya.

So Dam : "Aku juga tidak ingin memakai ini (penutup) saat menuruni gunung. bagaimana jika aku tak ingin seperti itu. bukankah kau tadi bilang bahwa kau adalah psikiater? aku pikir, aku sungguh memerlukan bantuanmu, dokter." ucapnya.

Ian : "Benar, aku adalah seorang dokter. tapi ijinku secara resmi dicabut." jelasnya.

So Dam : "Kalau begitu, bagaimana dengan pengobatan tidak resmi, bisa kan?" tanyanya.

Ian bingung harus bagaimana. tapi Ia memberitahu So Dam bahwa dia tidak menerima pasien biasa, dia punya ketentuan sendiri.

So Dam : "Tolonglah, dokter!" serunya memohon. "Beruang menyembunyikan dirinya sendiri di dalam lubang selama 100 hari. dan hanya memakan rumput. jika dia bisa bertahan selama 100 hari dia bisa jadi manusia. aku tak ingin hidup kesakitan karena laki-laki itu, aku juga tidak bisa makan sayuran. jadi, kumohon tolong aku. kau bisa, kan?" serunya.

Ian berpikir sejenak lalu meminta maaf, kemudian pergi dengan mobilnya.


melihat Ian yang tidak mau membantunya, So Dam merasa sedih.

tapi tiba-tiba Ian menghentikan mobilnya. So Dam yang melihat itu, menjadi heran.

Ian turun dari mobilnya kemudian menghampiri So Dam.

Ian : "Jika sekarang aku memberimu beberapa misi, apa kau yakin akan menyelesaikannya dengan baik?" tanyanya.

mendengar penawaran Ian, So Dam langsung mengangguk menyanggupi. dia bilang akan melakukan apapun yang diminta Ian.

Ian : "Jika kau bisa menyelesaikan misinya, konsultasimu akan menjadi tanggung jawabku. tapi mulai sekarang, kau harus percaya padaku dan mengikutiku. kau bisa melakukannya?" tanyanya lagi.

So Dam tersenyum seraya mengangguk mengiyakan.

Ian : "Kalau begitu mari kita mulai sekarang." serunya.

So Dam lagi-lagi mengangguk senang.


mereka berdua pergi kekantor dimana Tae Soo bekerja. ketika diloby, Ian memberikan pengarahan untuk So Dam.

Ian : "Terapi pasang naik adalah dimana kita membawa pasien ke dalam situasi yang paling ditakutinya. setelah itu, kita bisa melanjutkan pengobatan. awalnya kau mungkin merasa gelisah, tapi setelah beberapa saat, kegelisahan itu akan hilang. ini mungkin akan berbahaya. bagaimanapun juga, ini cara terbaik untuk mengobati situasimu sekarang." ucapnya panjang lebar.

setelah menjelaskan semuanya, Ian tanya pada So Dam, apa dia bisa melakukannya?

saat Ian berbalik untuk melihat So Dam, Ian kaget melihat So Dam masih tetap berdiri ketakutan dipintu loby.

So Dam : "Aku tak bisa melakukannya." ucapnya ketakutan.

Ian menghela nafas lalu menghampiri So Dam.


So Dam lagi-lagi bersikap aneh, terus menerus menggelengkan kepala untuk menghilangkan pikirannya yang terus dipenuhi bayangan Tae Soo.

Ian : "Aku tak bisa melakukannya jika kau ingin penyembuhan berkecepatan LTE. ini adalah jalan yang harus kau tempuh. ayo pergi!" serunya.

So Dam : "Jika jalannya seperti ini, aku akan mengubah kecepatan penyembuhanku menjadi 2G. aku sangat takut, bahkan sampai sekarang." ucapnya tak bersemangat.

Ian : "Lee So Dam-ssi, bukankah kau merasa bersalah? satu-satunya orang yang bersalah adalah alien (Tae Soo) itu sendirian. ada begitu banyak memori diantara kalian berdua yang harus kau selesaikan sendiri. karena itulah, jangan menyelesaikannya sendirian, kalian berdualah yang harus menyelesaikannya bersama." ucapnya menjelaskan.

Ian berjanji akan bertanggung jawab atas sebab-akibat mengenai perasaan yang akan timbul setelah So Dam menyelesaikan semuanya. dia akan memberikan yang terbaik sebagai layanan gratis. Ian meminta So Dam untuk percaya padanya.

merasa dilindungi, So Dam mengangguk pada Ian. walaupun dia tidak sepenuhnya yakin.


Tae Soo sedang berada dikantornya, menghadap komputer dimejanya. Ia sibuk melihat sebuah artikel di internet.

Tae Soo : "Orang-orang ini benar-benar ingin membuatku sakit. pengalamanku ribuan kali berkencan, bahkan lebih baik dari ini. kenapa mereka tidak mempublikasikannya? orang-orang ini, mereka benar-benar tahu cara menghilangkan selera orang lain. selera dari pembaca." omelnya sendirian.


saat Tae Soo berbalik, Ia terkejut melihat So Dam berdiri disampingnya secara tiba-tiba.

Tae Soo menghela nafas dan mengeluh hatinya sakit, benar-benar sakit karena So Dam mengejutkannya.

semua karyawan yang ada diruangan itu, memperhatikan mereka.


Tae Soo beranjak dari duduknya, lalu tanya apa yang So Dam lakukan dikantornya? tidak ada seorangpun yang boleh datang sembarangan dikantornya.

beberapa saat berpikir, Tae Soo menyadari kalau satpam sudah mengenali So Dam. itulah kenapa So Dam bisa masuk dengan mudah.

So Dam menatap Tae Soo tajam lalu membanting album kenangan mereka berdua ke meja.

So Dam : "Selesaikan sampah ini bersama-sama. ini tidak seperti hanya aku yang sedang jatuh cinta. ini jelas-jelas kenangan kita berdua, ini tidak adil. apa yang harus dilakukan? kau ingin membuangnya atau membawanya bersamamu?" serunya dingin.

Tae Soo bingung dengan apa yang dilakukan So Dam.

So Dam bilang dia sangat marah sampai-sampai ingin memberikan album itu untuk makanan binatang di gunung.

Tae Soo : "Binatang di gunung?" tanyanya dengan suara pelan.

So Dam : "Apa yang ingin kau lakukan dengan itu?" tanyanya.

Tae Soo tersenyum lalu bilang, kalau mereka harus membuangnya.

So Dam menghela nafas kecewa, Ia lalu mengangguk. mengerti


So Dam membuka album itu lalu merobeknya dengan membabi-buta. bahkan So Dam juga menangis melampiaskan kemarahan dan kesedihannya.

Tae Soo : "Sulit untuk merobeknya seperti itu." serunya.

So Dam menoleh dan menatap Tae Soo dengan tatapan benci.

So Dam : "Kau terlihat sangat nyaman dengan ini. wajahmu bahkan bersinar cerah." ucapnya dingin.

Tae Soo : "Benarkah?" tanyanya.

dengan cerianya Tae Soo mengambil kaca lalu bilang bahwa dia memakaikan BB Krim diwajahnya. BB krimnya sangat mahal, sepertinya berhasil dengan baik.

So Dam : "Maaf, tapi aku sedang tidak ingin bercanda sekarang." sahutnya.

senyum diwajah Tae Soo langsung lenyap. Ia mengangguk mengerti.


So Dam bilang, dia sudah menyelesaikan setengahnya. untuk sisanya, Tae Soo yang harus menyelesaikannya.

Tae Soo : "Haruskah?" tanyanya.

Tae Soo merobek album itu dengan tenang tidak seperti So Dam.

karena album yang belum terobek masih banyak, dan tidak mudah merobeknya begitu saja, Tae Soo memberikan penawarannya pada So Dam.

Tae Soo : "Bukankah lebih efisien seperti ini, karena kita merobeknya dan kemudian membuangnya,  kita hanya perlu menutupnya dan membuangnya ketempat sampah." ucapnya memberitahu.

So Dam : "Apa?" teriaknya.

So Dam meraih album itu lalu memukuli Tae Soo dengan album. So Dam bahkan memakinya bajing*n dan brengs*k.

beberapa orang yang melihat pertikaian mereka, merekamnya dengan ponsel.


Tae Soo : "Apa yang salah?" tanyanya heran.

So Dam : "Kau lebih baik minta maaf padaku sekarang. aku tak melakukan kesalahan sama sekali. selingkuh dariku, kaulah yang bersalah. minta maaf padaku, cepat!" amuknya seraya memukuli Tae Soo dengan album.

Tae Soo : "Maafkan aku, maafkan aku." serunya seraya memegangi lengannya yang kesakitan.

So Dam : "Kau tidak punya hak untuk menyimpan atau membuang kenangan itu. jadi jangan bilang padaku kalau  kau punya pilihan yang lain. sebelum kau mati, kau harus hidup dengan perasaan bersalah. mengerti?" teriaknya.

So Dam membanting album itu kemeja lalu beranjak pergi.


Tae Soo mengerutui apa yang dilakukan So Dam padanya, karena lengannya sakit terus-menerus dipukuli So Dam.

mengetahui orang-orang di seluruh ruangan memperhatikannya, bahkan merekamnya, Tae Soo memarahi mereka.

Tae Soo : "Ada apa dengan kalian? turunkan kameranya. apa yang kalian lihat?" teriaknya kesal.


So Dam melangkah perlahan meninggalkan kantor Tae Soo dengan lesu. kemudian dia melihat Ian yang berdiri menunggunya.

So Dam tersenyum pada Ian karena berhasil menyelesaikan misinya. Ian juga tersenyum pada So Dam.


saat Ian akan menghampiri So Dam, seorang pria tiba-tiba menghampirinya dan bertanya apakah dirinya adalah Dr. Mo yang terkenal, mantan konsultan pribadi Shin Hye Soo?

Ian tidak memperdulikan pria itu, matanya terus tertuju pada So Dam.


mengetahui kehadiran Ian dikantor, beberapa orang ikut mengerumuni Ian. mereka berebut menghampiri Ian.

tanpa sengaja, So Dam tersenggol kekanan dan kekiri oleh orang-orang yang berlari menuju ke arah Ian.

Ian yang sedari tadi hanya terfokus pada So Dam, khawatir melihat So Dam yang terus terkoyak kesana-kemari.

Ian melangkah pergi menghampiri So Dam. Ia tidak menghiraukan beberapa reporter yang mengerumuninya.


Ian tersenyum pada So Dam lalu memeriksa jam tangannya.

Ian : "Setelah berjuang menghabiskan 500 hari di gunung, kau hanya perlu 10 menit untuk sampai di bawah. kalau begitu, sekarang adalah giliranku." ucapnya seraya tersenyum.


Ian memakaikan kaca mata pada So Dam, setelah itu Ian merangkulnya dan mengajaknya pergi.


Bersambung..

Note : 
Terima kasih untuk subtitlenya :)
Indo sub by LDK Team dan Eng Sub by dsw13xo

5 comments:

  1. Keren keren keren

    Btw ini drama baru ap lama ya????

    ReplyDelete
  2. suka suka..
    apalagi ada sandara park..

    ReplyDelete
  3. Keren, berharap punya pacar kayak dr. Ian >.<

    ReplyDelete