May 5, 2015

SINOPSIS THE THOUSANDTH MAN EPISODE 12

Dilarang meng-COPAS SEMUA ARTIKEL yang ada didalam blog ini!!! tolong hargailah kerja keras penulis!!!


==== EPISODE 12 ====

Mi Jin bersembunyi didalam selimut untuk menutupi perubahannya sebagai rubah.

Ekornya sudah mulai keluar. bahkan matanya sudah berubah menjadi mata rubah.

Eung Suk merasa khawatir melihat Mi Jin yang tampak sakit. Ia memegang Mi Jin untuk mengajaknya ke dokter. tapi Mi Jin malah berteriak sehingga mengejutkannya.

Eung Suk : "Aku tidak bermaksud apa-apa. aku hanya ingin membawamu ke rumah sakit." ucapnya menjelaskan.

Mi Jin diam saja, menahan rasa sakit ditubuhnya.

Eung Suk : "Mi Jin. kau mengerti maksudku, kan?" tanyanya.

Mi Jin : "Aku minta maaf. tolong tinggalkan aku sendirian. maaf." sahutnya gemetar.

mendengar permintaan Mi Jin, Eung Suk segera pergi meninggalkan Mi Jin.


ke esokan paginya, Ibu yang berada didapur, berteriak memanggil Mi Mo berkali-kali. Ibu meneriakinya untuk segera bangun.

dengan malas-malasan, Mi Mo pergi kedapur. Ia tanya pada Ibu dengan nada kesal karena membangunkannya pagi-pagi. padahal hari ini dia libur bekerja.

Ibu menyuruh Mi Mo untuk pergi mengantarkan makanan untuk Mi Jin.

Mi Mo : "Apa itu?" tanyanya.

Ibu memberitahu, itu adalah makanan kesukaan Mi Jin. itu karena di LAST pasti Mi Jin jarang makan makanan yang disukainya.

Mi Mo : "Apa ini? bukankah Ibu yang menyuruhnya pergi?" tanyanya.

Ibu : "Kau tidak akan pernah tahu bagaimana cinta seorang ibu." sahutnya kesal.

Mi Mo : "Ibu selalu saja memperhatikannya." gerutunya.

mencium aroma lezat dari makanan yang akan diberikan untuk Mi Jin, Mi Mo penasaran. Ia mencoba untuk melihat apa isinya.

melihat apa yang akan dilakukan Mi Mo, Ibu memarahinya dan memintanya untuk berhenti. Ibu juga menyuruh Mi Mo untuk segera bersiap.

Bagaimana bisa dia tidak berubah sedikit pun?" keluhnya.


Eung Suk sedang sibuk memasak untuk Mi Jin. dia membuat berbagai macam makanan.

tak lama kemudian, Mi Jin pergi ke dapur. Ia bilang aroma makanan yang dimasak Eung Suk sangat lezat.

melihat Mi Jin sudah bisa keluar kamar, Eung Suk menanyakan ke adaanya, apa baik-baik saja?

Mi Jin mengatakan, dia hanya sedikit merasa aneh. Ia juga minta maaf pada Eung Suk untuk sikapnya tadi.

Mi Jin : "Kondisiku berubah dengan cepat. tapi sekarang aku baik-baik saja." ucapnya menjelaskan.

Eung Suk memberitahu Mi Jin, dia telah membuat steak dan salad bunga mawar untuk meningkatkan energi Mi Jin.

Mi Jin tersenyum dan mengangguk. Eung Suk bilang, dia akan menyiapkannya untuk Mi Jin, dan meminta Mi Jin untuk menunggu.


saat melihat Eung Suk mengelap pisau, Mi Jin teringat akan suaminya terdahulu yang mirip dengan Eung Suk.


== FLASHBACK ==

Mi Jin sedang menjahit baju, sedangkan suaminya sang Jenderal sedang mengelap pedangnya.

melihat suaminya belum tidur, Mi Jin meminta suaminya itu untuk tidur, karena suaminya pasti lelah.

Jenderal meminta Istrinya untuk tidak mengkhawatirkannya, dan menyuruhnya untuk tidur duluan.

saat melihat pedang suaminya yang tajam dan mengkilap, Mi Jin bergidik ngeri.


tiba-tiba Jenderal bilang, dia ada satu pertanyaan untuk Mi Jin.

Mi Jin : "Apa itu?" tanyanya.

Jenderal : "Apa maksudnya, kau hidup dari kematian?" tanyanya.

Mi Jin : "Ya?" serunya terkejut mendengar pertanyaan dari suaminya.

== FLASHBACK END ==

Mi Jin masih melamun seraya memandangi pisau yang dipegang Eung Suk.

tiba-tiba Eung Suk menanyakan sesuatu yang sama pada Mi Jin.

Eung Suk : "Apa maksudnya, kau hidup dari kematian?" tanyanya.

Mi Jin : "Apa aku pernah mengatakan itu?" tanyanya balik.

Eung Suk mengangguk mengiyakan.


[Episode 12 : Wanita Yang Tidak Dikenal]


Mi Jin diam dan mengingat kembali apa yang dulu pernah dia katakan pada Eung Suk. dia baru ingat, bahwa dia memang pernah mengatakan pada Eung Suk bahwa dia adalah wanita yang hidup dari kematian.

Eung Suk : "Kupikir aku mengerti." serunya membuyarkan lamunan Mi Jin.

Mi Jin : "Kau mengerti maksudnya?" tanyanya.

Eung Suk : "Kau bicara tentang rubah, kan?" tanyanya balik.

Mi Jin mengangguk mengiyakan. raut wajahnya tampak gugup.

Eung Suk : "Tinggal bersamamu, membuatku menyadari sesuatu." serunya.

Mi Jin : "Menyadari apa?" tanyanya gugup.

Eung Suk : "Saat rubah merasa sakit, mereka akan menyembunyikan dirinya. pasti sangat mengerikan mengatakan kau hidup dari kematian. dan aku tidak pernah sekalipun
melihatmu meminum obat." ucapnya.

Mi Jin : "Obat?" tanyanya.


Eung Suk memegang kedua tangan Mi Jin dan memandangnya lekat-lekat. setelah itu, Eung Suk bilang pada Mi Jin, kalau dia tidak sendirian lagi. mungkin tidak akan lama, tapi dia akan selalu menemani Mi Jin.

Mi Jin : "Jadi menurutmu aku menderita seperti rubah tanpa meminum obat karena aku lebih memilih untuk mati. apa kau berpikir aku seperti itu?" tanyanya.

Eung Suk mengangguk mengiyakan. Mi Jin menghela nafas lega mengetahui Eung Suk ternyata tidak mengetahui dirinya yang sebenarnya.

Eung Suk : "Aku mengerti apa yang kau rasakan melebihi siapa pun." ucapnya sedih.

Mi Jin segera mengganti topik dengan berseru pada Eung Suk kalau dia sudah lapar. Ia tanya pada Eung Suk, steak yang dimasaknya, mentah, medium atau matang? Eung Suk menjawab medium (setengah matang).

Mi Jin minta Eung Suk untuk membuat steak lagi, tapi yang mendekati mentah.

Eung Suk : "Apa kau sudah lapar?" tanyanya.

Mi Jin : "Ya.." serunya.

Eung Suk : "Tapi, kenapa kau mendadak mengganti topik pembicaraan." keluhnya pelan.

Mi Jin pura-pura tidak mendengar keluhan Eung Suk. dia justru bertanya lagi pada Eung Suk apa mereka juga minum wine nanti?

Eung Suk : "Wine?" tanyanya.

Mi Jin : "Ya."

Eung Suk mengangguk setuju.


Mi Mo baru saja akan pergi dari rumah untuk mengantar makanan pada Mi Jin. tiba-tiba Woo Hyun menghampiri Mi Mo dengan motornya.

Woo Hyun membuka helmnya, lalu menyuruh Mi Mo untuk naik. Mi Mo curiga dengan perintah Woo Hyun.

Woo Hyun : "Kau sekarang milikku, jadi naiklah!" serunya.

Mi Mo : "Yang benar saja!" omelnya kesal.

Woo Hyun : "Bahkan Tuan Kim Duk Pal yang tinggal di Jun Book tahu tentang ini." ucapnya.

Mi Mo memarahi Woo Hyun untuk tidak main-main dengannya.


akhirnya Mi Mo pergi bersama Woo Hyun naik motor. rambut Mi Mo yang panjang, terombang-ambing terkena angin sehingga mengganggunya.

Woo Hyun bisa melihat Mi Mo yang tidak nyaman dari kaca spion. Ia lalu meminggirkan motornya.

Mi Mo heran dan bertanya pada Woo Hyun, kenapa dia menghentikan motornya? Mi Mo semakin bingung ketika Woo Hyun melepas helmnya.

Woo Hyun diam saja tidak menghiraukan ocehan Mi Mo, dia berdiri dibelakang Mi Mo untuk mengikat rambut Mi Mo.

setelah selesai, Woo Hyun, memakaikan helm pada Mi Mo lagi. saat meng-gas motornya, Woo Hyun sengaja membuat Mi Mo kaget, sehingga Mi Mo berpegangan pada Woo Hyun. tidak hanya itu saja, Mi Mo bahkan memeluk Woo Hyun karena takut terjatuh.


Mi Jin dan Eung Suk pergi mendaki gunung. seperti sebelumnya, Mi Jin tampak baik-baik saja mendaki gunung sedangkan Eung Suk terlihat sangat kelelahan.

Eung Suk : "Mi Jin, mari kita istirahat dulu.." seru Eung Suk.

Mi Jin : "Sekarang?" tanyanya.

Eung Suk mengangguk lemah. nafasnya sudah ngos-ngosan.


mereka berdua beristirahat ditepi sungai. Eung Suk membilas wajahnya dengan air sedangkan Mi Jin duduk memperhatikannya.

melihat Eung Suk, Mi Jin jadi teringat akan suaminya terdahulu.

Mi Jin : "Kau benar-benar mirip dengannya." ucapnya.

Eung Suk : "Apa maksudmu?" tanyanya tak mengerti.

Mi Jin : "Eung Suk, kau.., sangat mirip dengan orang yang dulu pernah kukenal." ucapnya memberitahu.

Eung Suk bilang kalau Mi Jin juga pernah mengatakan hal seperti itu sebelumnya saat Mi Jin memeluknya didalam pesawat.

Mi Jin mengelak kalau dia tidak memeluk Eung Suk sama sekali. Eung Suk balik bertanya, sejak kapan Mi Jin menyadari kalau dia mirip sekali dengan orang yang pernah dikenalnya?


Mi Mo pergi kerestaurant dan Chef Kyung Suk yang menemui Mi Mo. Kyung Suk memberitahu kalau Mi Jin pergi mendaki gunung bersama Eung Suk.

Mi Mo : "Mendaki gunung? mereka pasti sedang bersenang-senang, kan?" keluhnya kesal.

Kyung Suk tertawa lalu bilang pada Mi Mo itu karena dia merawat Mi Jin dengan baik seperti ayahnya. Kyung Suk meminta Mi Mo untuk bilang pada Ibunya tidak perlu khawatir, dia akan menjaga Mi Jin seperti Ayahnya sendiri.

Mi Mo : "Ayah apanya! kau saja masih memakai popok saat aku di Vietnam." omelnya pelan.

Kyung Suk : "Apa?" serunya.

Mi Mo : "Bukan apa-apa." sahutnya. "Tolong berikan ini pada Rubah! Eh bukan, maksudku Mi Jin." serunya seraya menyodorkan kotak makanan.

Kyung Suk tanya, apa Ibu Mi Sun membuatnya sendiri? Mi Mo mengangguk mengiyakan.

Kyung Suk : "A bientot. sampai jumpa.." serunya pada Mi Mo.

setelah Mi Mo pergi, Kyung Suk yang penasaran, membuka kotak bekal itu.


kembali ke Mi Jin dan Eung Suk yang masih berada dipinggir sungai.

Mi Jin bingung harus mengatakan apa pada Eung Suk. dia bilang kalau hal itu sudah lama sekali terjadi. Eung Suk bertanya, kapan tepatnya? tahun berapa? apa 10 tahun yang lalu?

Mi Jin bilang, kalau Eung Suk tidak akan percaya padanya jika dia memberitahu.

Eung Suk : "Kau membuatku sedih. apa kau meremehkanku? aku akan percaya padamu, walaupun tidak ada seorang pun yang percaya. jadi beritahu aku." ucapnya.

Mi Jin : "Benarkah?" tanyanya.

Eung Suk : "Tentu saja. cepat katakan." sahutnya.

Mi Jin : "Kau tahu..."

Eung Suk : "Ya."

Mi Jin : "Saat di era Raja Gong Min pada dinasti Goryeo." ucapnya.

Eung Suk : "Apa kau bercanda? kenapa kebohonganmu ini berlebihan?" omelnya seraya tertawa.

Mi Jin : "Lihat? sudah kubilang kau tidak akan percaya padaku. aku tidak berbohong." ucapnya kecewa.

Eung Suk menyahut, bagaimana bisa dia mempercayai hal itu? Eung Suk akhirnya mengangguk mengerti. tidak seharusnya dia bertanya tentang masa lalu seorang wanita. Eung Suk meminta maaf pada Mi Jin.

Mi Jin bilang, dia hanya mencoba mengatakan hal yang sebenarnya, untuk memberitahu Eung Suk semua hal tentangnya. tapi yang terjadi, Eung Suk tidak mempercayainya.

Eung Suk : "Baiklah, lalu apa kau bisa membuktikannya? dengan foto misalnya? tidak, dulu mereka tidak punya foto, jadi bagaimana dengan lukisan?" ucapnya.

Mi Jin bilang dia memiliki bukti.

Eung Suk : "Apa itu?" tanyanya penasaran.

Mi Jin : "Apa kau mau lihat?" tanyanya.


direstaurant, Chef Kyung Suk benar-benar terkejut melihat isi bekal untuk Mi Jin, bahkan dia sampai berteriak histeris.


sedangkan Mi Jin, menunjukkan foto-foto saat dinasti Goryeo pada Eung Suk diponselnya. Eung Suk tertawa melihat bukti itu. Mi Jin bilang, mereka adalah orang yang sama yang ada di TV. Mi Jin menyuruh Eung Suk untuk melihat semuanya dia memiliki banyak gambar. Eung Suk malah tertawa.

Mi Jin : "Apa kau menemukan sesuatu yang lucu?" tanyanya pada Eung Suk.

Eung Suk bilang, kalau foto-foto seperti itu juga pernah diunggah diInternet. Eung Suk bilang, itu bukanlah bukti.

Mi Jin : "Eung Suk. bagi orang
yang hidup 1.000 tahun, dia pasti bertemu dengan banyak orang terkenal. bukan hanya orang terkenal, tapi banyak orang. apa kau mengerti maksudku?" tanyanya.

Eung Suk mengangguk dan bilang dia mengerti.

Eung Suk : "Kau terlihat seperti kau sudah hidup selama 1.000 tahun." ucapnya seraya tertawa.

Mi Jin : "Lihatlah! kau tidak mempercayai apapun yang kukatakan. pikiranmu sudah tertutup. membuatku frustasi." amuknya lalu pergi.


dikantor, Ibu sedang mengomeli Sec. Park yang sedang menangis.

Ibu : "Sekarang apa lagi?" teriaknya marah.

Sec Park bilang, dia tidak bisa memaafkan apa yang baru saja Mi Mo katakan.

Mi Mo : "Memangnya apa yang kukatakan?" omelnya pada Sec. Park.

Sec. Park : "Apa anda yakin Chef Seo (Kyung Suk) bilang dia akan merawat Mi Jin seperti ayahnya?" tanyanya.

Mi Mo mengangguk mengiyakan. mendengar itu, Sec. Park langsung memakai kacamata hitamnya, lalu bergegas pergi. Ibu yang melihat kelakukan Sec. Park hanya bisa menghela nafas dan mengeleng-gelengkan kepala.


Mi Mo : "Ada apa dengannya?" tanyanya heran.

Ibu : "Apa lagi? inilah dampak popularitasku!" keluhnya.

Mi Mo tak percaya dengan apa yang baru saja dikatakan Ibunya.


sepulangnya dari mendaki gunung, Eung Suk duduk direstaurant sambil menggerutu sendiri. apa yang dilakukan Mi Jin tadi, membingungkan sekali. Chef Kyung Suk yang melihat kegalauan Eung Suk, bertanya ada apa?

Eung Suk bercerita, kalau Mi Jin memberitahu semuanya padanya. tapi itu semua terdengar seperti kebohongan. sedangkan Mi Jin bersikeras bahwa itu benar. lalu akan marah kalau dia tidak mempercayainya.

Kyung Suk menyahut, kalau Mi Jin sepertinya memiliki gangguan kepribadian.

Eung Suk : "Gangguan kepribadian?" tanyanya tak mengerti.

Kyung Suk mengiyakan. Ia menjelaskan pada Eung Suk bahwa orang yang mengidap penyakit itu akan melebih-lebihkan perasaan untuk menarik perhatian. dan juga, mood mereka bisa mendadak berubah hanya karena masalah kecil.

Eung Suk : "Ya, itu benar!" serunya.

Kyung Suk : "Benarkah?" tanyanya terkejut.

Eung Suk mengiyakan. Kyung Suk lalu bilang kalau seperti ini, sangat buruk sekali, karena itu adalah kepribadian yang sangat buruk. Kyung Suk juga bilang kalau selera Mi Jin juga aneh.

mendengar itu, Eung Suk heran karena Kyung Suk tiba-tiba berbicara tentang selera makan.

Kyung Suk memberitahu Eung Suk, bahwa Ibu Mi Sun mengirimkan kotak makanan yang berisi makanan favorit Mi Jin. Kyung Suk meminta Eung Suk untuk melihat sendiri isinya.

Eung Suk : "Apa isinya?" tanyanya penasaran.

Kyung Suk : "Kau mau melihatnya? akan kubawa kesini!" serunya.

setelah mengatakan itu, Kyung Suk bergegas pergi mengambil kotak makanan Mi Jin.


Mi Jin sedang merenung dikamarnya. Mi Jin masih sedikit marah mengenai kejadian tadi saat digunung.

Suara Hati Mi Jin : "Apa aku harus menunjukkan padanya pisau itu dan mengatakan yang sebenarnya?"

Mi Jin beranjak untuk membuka kotak harta karunnya. dan panik ketika melihat pisaunya tidak ada didalam kotak.

Mi Jin ingat kalau suaminya terdahulu memberikan pisau kesayangannya pada Mi Jin. Mi Jin benar-benar merasa kesal karena berpikir Ibunya pasti menghilangkannya. Mi Jin segera pergi menuju kerumahnya dengan kekuatan rubahnya.


Chef Kyung Suk membawa kotak makanan untuk Mi Jin dari Ibu Mi Sun dihadapan Eung Suk. saat Eung Suk membuka kotak makanan itu, Ia berteriak terkejut ketika melihat isinya.

Eung Suk : "Apa.. apa ini?" tanyanya terbata-bata.

Kyung Suk : "Darah beku, hati sapi, usus mentah dan otak ayam." ucapnya menjelaskan.

tidak hanya sampai situ, Kyung Suk juga menunjukkan isi kotak bagian bawah. Eung Suk lagi-lagi terkejut.

Kyung Suk : "Hati mentah." ucapnya menjelaskan.

Eung Suk merasa miris melihatnya.

Kyung Suk : "Ini bagian utamanya." ucapnya kemudian.

Kyung Suk membuka kotak terakhir. lalu mereka berdua berteriak bersamaan.

Kyung Suk : "Lidah sapi." ucapnya seraya bergidik ngeri.

Eung Suk : "Kalau darah beku, usus sapi, dan hati masih tidak masalah. tapi otak dan lidah sapi?" serunya gemetar.

Kyung Suk bilang, dia saja hampir pingsan saat pertama kali melihatnya.

Kyung Suk bertanya pada Eung Suk, bukankah hal ini aneh?

Eung Suk : "Apa ini benar-benar makanan favoritnya?" tanyanya heran.

Kyung Suk menyarankan untuk bertanya langsung pada Mi Jin. Eung Suk mengangguk setuju.

Kyung Suk berteriak memanggil-manggil Mi Jin, tapi tidak ada jawaban. Kyung Suk jadi bertanya-tanya, apa Mi Ji sidah tidur? Ia lalu naik keatas untuk memeriksa.


dirumah, Ibu sedang menatap pisau milik Mi Jin dengan sedih. tak lama kemudian terdengar suara Mi Jin yang meminta pisaunya dikembalikan. mendengar suara Mi Jin dengan tiba-tiba, membuat Ibu terkejut.

Ibu : "Sudah kubilang jangan pulang." serunya.

Ibu menyembunyikan pisau milik Mi Jin dibalik tubuhnya.

Ibu : "Apa maksudmu?" tanyanya pura-pura tak mengerti.

Mi Jin : "Pisauku." jawabnya dingin.

Ibu : "Ini?" tanyanya seraya menunjukkan pisau milik Mi Jin.

dengan kesal Mi Jin tanya, kenapa ibu mengambil pisau miliknya? Ibu balik bertanya, apa dia tidak boleh menyimpannya untuk Mi Jin?

Mi Jin : "Dari semuanya, kenapa Ibu mengambil yang itu? itu dari suamiku di Dinasti Goryeo yang mirip dengan Eung Suk." ucapnya kesal.

Ibu terkejut mendengarnya. Ia lalu tanya, benarkah mirip dengan Eung Suk? Mi Jin mengiyakan.

Ibu : "Lalu, apa pria yang mirip dengan Eung Suk itu, memberikan hatinya atau tidak?" tanyanya.

pertanyaan Ibu membuat Mi Jin mengingat masa lalunya yang menyedihkan bersama Jenderal. saat Jenderal lebih memilih mati untuk melindungi Mi Jin.

Ibu mengatakan, dia akan mengembalikan pedang itu pada Mi Jin, asalkan Mi Jin menjawab pertanyaannya.

Ibu : "Dia memberikan hatinya atau tidak?" tanyanya.

Mi Jin : "Tidak." ucapnya dengan mata berkaca-kaca.


Chef Kyung Suk pergi kekamar untuk mencari Mi Jin. dia heran tidak menemukan Mi Jin didalam kamar.

Kyung Suk : "Sejak tadi aku ada di lantai bawah. dia keluar lewat mana?" tanyanya heran.

tanpa sengaja, Kyung Suk melihat kotak milik Mi Jin. Kyung Suk melihat-lihat isi didalam kotak itu dan sedikit heran.

Kyung Suk : "Kenapa dia menyimpan
benda-benda tua ini?" tanyanya.


dibawah, Eung Suk memanggil-manggil Mi Jin yang belum turun juga. dia juga memanggil Kyung Suk.

Eung Suk : "Kenapa kalian belum turun?" teriaknya.


tak lama kemudian Sec. Park datang. Eung Suk kaget melihat Sec. park. dengan wajah geram, Sec. Park menanyakan Chef Kyung Suk. Eung Suk menunjukkan tangannya keatas keberadaan Kyung Suk.


Sec. Park dan Kyung Suk berbicara berdua.

Sec. Park : "Aku akan bertanya satu kali. apa benar kalau kau menganggap dirimu sebagai Ayahnya?" tanyanya dingin.

Kyung Suk : "Apa? Ayah?" tanyanya tak mengerti.

Sec. park : "Apa kau bilang bahwa kau merawat Mi Jin seperti Ayahnya?" amuknya.

Kyung Suk : "Memangnya kenapa jika aku bicara seperti itu? apa yang akan kau lakukan?" tanyanya.

Sec Park : "Ayah..." ucapnya geram.

Sec. Park menatap Chef Kyung Suk tajam. Ia lalu melepas jas nya dan juga dasinya.

Sec. Park membuat kuda-kuda dan bersiap menghajar Kyung Suk.


didalam restaurant, Eung Suk bertanya-tanya, haruskah dia memisahkan mereka berdua? kali ini Sec. park tampak serius sekali.


Sec. Park : "Ayah???" teriaknya seraya berlari kearah Kyung Suk.

saat Sec. Park akan menendang Kyung Suk dengan kakinya, dengan cepat Kyung Suk menghindar sehingga membuat Sec. park terkejut.

(lucunya, Scene ini dibikin Slow motion)

Kyung Suk : "Aku menarik kembali ucapanku." ucapnya pada Sec. Park.


dan..

Byurr....!!!!

Sec. Park jatuh kedalam kolam.

tak lama kemudian, Sec. Park berdiri diatas kolam lalu menatap Sec Park dengan senyum diwajahnya.

Sec. Park : "Aku akan memaafkanmu." serunya.

Kyung Suk menghela nafas lega lalu bilang, dia menerima maaf Sec. park.


Mi Jin turun dari kamar, Eung Suk yang melihat Mi Jin baru saja turun, heran.

Eung Suk : "Kau di atas?" tanyanya.

Mi Jin : "Ya, kenapa?" tanyanya balik.

Eung Suk : "Apa kau tadi tidak melihat Kyung Suk?" tanyanya.

Mi Jin segera membuat alasan kalau dia tadi pergi kekamar mandi. Mi Jin bilang dia malu, jadi tidak membuka pintu.

Eung Suk : "Ah~ Aku mengkhawatirkan sesuatu." serunya.


tak lama kemudian Kyung Suk datang. melihat Kyung Suk yang lemas dan lesu bahkan wajahnya tampak ketakutan. Eung Suk bertanya ada apa dengannya? Mi Jin ikut tanya, apa terjadi sesuatu?

Kyung Suk : "Tidak, tidak ada apa-apa." serunya.

setelah mengatakan itu, Kyung Suk pergi.

Mi Jin tanya pada Eung Suk ada apa? Eung Suk memberitahu kalau telah terjadi sesuatu antara Kyung Suk dan Sec. Park.


Eung Suk menunjukkan pada Mi Jin kotak makanan dari Ibu Mi Sun. raut wajah Mi Jin tampak panik. dengan gugup Ia bilang pada Eung Suk kalau itu benar, itu adalah makanan favoritnya.

Eung Suk : "Benarkah?" tanyanya terkejut.

Mi Jin mengiyakan.

Mi Jin : "Gumpalan darah baik untuk anemia. hati dan usus baik untuk anemia dan kesehatan otak. lidah sapi baik untuk paru-paru. otak ayam sangat enak jika dibuat sup. ini juga makanan favorit orang China. jadi bukan hanya aku saja yang suka..." ucapnya.

Eung Suk : "Mi Jin, apa kau pernah belajar masak? pengetahuanmu seperti
Jang Geum, koki kerajaan." serunya.

Mi Jin : "Jang Geum Eonni?" tanyanya.

Eung Suk : "Ah, benar-benar.. kau memanggil Hwang Ji Ni dengan panggilan Eonni. bagaimana bisa dia itu Eonni-mu?" tanyanya.

Mi Jin menyahut kalau dia sangat mengenalnya. mereka berdua sangat dekat. Mi Jin memberitahu bahwa mereka berdua belajar masaka dan memasak bersama di dapur kerajaan. mendengar itu, wajah Eung Suk langsung berubah kecut karena mengira Mi Jin membual lagi.

Mi Jin : "Kau tidak percaya padaku, kan?" tanyanya.

Eung Suk : "Jangan mulai lagi. aku hanya akan berpikir bahwa kau memiliki imajinasi yang hidup." sahutnya.

Mi Jin : "Baiklah! ada makanan yang dulu pernah kubuat untuk raja. akan kubuatkan untukmu besok. apa kau mau?" serunya.

Eung Suk : "Makanan untuk raja?" tanyanya.

Mi Jin mengiyakan.


malam harinya, Eung Suk tidak bisa tidur memikirkan hal mengenai Mi Jin.

Eung Suk : "Dia aneh sekali..." gerutunya pelan.

Eung Suk mengingat kata-kata Mi Jin saat mereka mendaki digunung, mengingat hal itu Eung Suk semakin bingung.

Eung Suk : "Jika yang dia katakan itu benar, apa dia vampir? drakula? atau gumiho?" tanyanya penasaran. "Ah~ kenapa denganku?" keluhnya kesal.


dikamar, Mi Jin juga tidak bisa tidur sama seperti Eung Suk. Mi Jin tidak bisa tidur karena perasaan kesalnya terhadap Eung Suk yang tidak mempercayainya.

Mi Jin : "Bagaimana aku bisa mengatakan yang sebenarnya jika dia tidak mempercayaiku?" keluhnya kesal.

lalu Mi Jin bertanya-tanya sendiri mengingat masakan apa yang pernah Jang Geum Eonni ajarkan padanya. Mi Jin ingat kalau saat itu dia belajar bersama Mi Mo.


== FLASHBACK ==

Mi Jin dan Mi Mo sedang belajar memasak bersama.

Mi Mo mengeluh pada Mi Jin karena tidak melihat satupun pria disitu padahal sebelumnya Mi Jin bilang disitu banyak terdapat pria.

Mi Jin : "Tidak! jelas-jelas Nyonya Pa Ju mengatakannya padaku." sahutnya.

Mi Mo : "Pa Ju?" tanyanya.

Mi Jin mengangguk. Mi Mo tanya pada Mi Jin, Nyonya Pa Ju sudah menjadi manusia apa belum? dengan ragu, Mi Jin menjawab mungkin saja belum.

Mi Mo : "AKu bisa menebaknya!" serunya kesal. "Bagaimana bisa kau mempercayai seseorang yang belum menjadi manusia?" amuknya kesal.

Mi Mo mengeluh bahwa hal yang dilakukannya sangat membosankan. dia lalu bilang pada Mi Jin akan pergi dulu.

Mi Jin : "Jangan, tunggulah sebentar lagi." serunya.

Mi Jin bilang, disini tidak ada orang satupun karena mereka berada didapur. Mi Jin bilang, sebentar lagi Mi Mo akan melihat banyak pria. jadi tunggu saja.

Mi Mo : "Ini membosankan. ini bukan pekerjaan Gumiho." keluhnya.

Mi Jin : "Diamlah!!" omelnya.

Mi Mo kemudian menertawai Mi Jin yang bekerja lebih buruk darinya. Mi Mo meledek, kalau dia saja bahkan bisa melakukan yang lebih baik dengan jari kakinya.


tak lama kemudian seseorang datang, Mi Jin dan Mi Mo kaget melihat orang itu.


Bersambung..

1 comment: