Dilarang meng-COPAS SEMUA ARTIKEL yang ada didalam blog ini!!! tolong hargailah kerja keras penulis!!!
Semalam, setelah lelah berpikir masakan apa yang pernah Ia buat untuk raja, Mi Jin akhirnya ketiduran juga sampai pagi.
ketika baru saja terbangun, Mi Jin langsung mulai berpikir lagi mengenai masakan untuk raja.
Mi Jin : "Itu udang kukus atau panci gosong? aigo.. aku tidak ingat." keluhnya kesal.
didapur, Eung Suk sedang sibuk memasak. tak lama kemudian Mi Jin datang kedapur seraya memuji kalau masakan Eung Suk baunya sangat enak.
melihat makanan yang dibuat Eung Suk hanya menu vegetarian, Mi Jin tanya, itu bukan menu untuk sarapan, kan? Eung Suk membenarkan kalau itu adalah menu sarapan.
Mi Jin : "Kau tidak bercanda? aku ingin sarapan dengan daging. tidak ada sapi, babi atau ayam?" ucapnya sedikit kesal.
Eung Suk menyahut, saat sarapan, Mi Jin tidak memerlukan daging.
Mi Jin : "Kenapa tidak? daging untuk sarapan sangat penting." serunya.
Eung Suk : "Roti panggang dan segelas susu. itu adalah menu hari ini." ucapnya menjelaskan.
mendengar itu Mi Jin langsung protes.
Eung Suk bilang, kalau mereka perlu menyediakan ruangan (ruangan kosong diperut) untuk hidangan raja.
mendengar ucapan Eung Suk, Mi Jin langsung menunduk kesal.
Eung Suk : "Kenapa? Jang Geum tidak mengajarimu?" tanyanya.
Mi Jin : "Baik!! lihat saja nanti." serunya kesal.
Mi Mo sedang jogging pagi. tiba-tiba Woo Hyun muncul dan ikut joging disamping Mi Mo.
Woo Hyun : "Bukankah kau janji akan lari bersamaku?" serunya.
Mi Mo yang memakai earphone tidak mendengar ocehan Woo Hyun. Ia hanya berseru, "Apa???"
Woo Hyun tanya pada Mi Mo kenapa dia pergi dan lari sendirian? Mi Mo mendesis kesal. lalu Ia melepas earphonenya.
Mi Mo : "Apa yang kau katakan?" tanyanya kesal.
Woo Hyun protes pada Mi Mo dan mengatainya tidak adil, padahal mereka sudah membuat janji untuk joging bersama.
Woo Hyun : "Kau bahkan tidak bisa menepati janji sekecil ini?" amuknya.
Mi Mo : "Kalau begitu, kau tidak mau lari? lalu pergilah!" sahutnya dingin.
Mi Mo kembali memakai earphonenya. kesabaran Woo Hyun sudah habis menghadapi sikap Mi Mo yang selalu dingin padanya. Woo Hyun melepas earphone Mi Mo begitu saja hingga membuat Mi Mo terkejut.
Mi Mo : "Apa yang kau lakukan?" tanyanya kesal.
Mi Jin berdiri disuatu tempat dibalik pohon. dia sedang menunggu Mi Mo lewat. Mi Jin bahkan menggunakan hidungnya untuk mengendus bau Mi Mo.
Mi Jin : "Bukankah dia sedang lari pagi?" tanyanya sendiri.
saat menengok kesana-kemari mencari sosok Mi Mo, akhirnya Mi Jin menemukan Mi Mo juga yang sedang bersama Woo Hyun. Mi Jin bergegas menghampiri Mi Mo.
saat ini Woo Hyun dan Mi Mo sedang berdebat. dengan kesal Woo Hyun tanya pada Mi Mo, apa dirinya memiliki arti di mata Mi Mo? bukannya menjawab, Mi Mo malah balik bertanya, apa Woo Hyun marah padanya?
Mi Mo : "Hei, aku tidak pernah memintamu untuk menyukaiku. kau sendiri yang menyukaiku....."
Woo Hyun : "Apa itu masih belum cukup?" tanyanya memotong ucapan Mi Mo. "Apa lagi yang harus kulakukan untukmu?" tanyanya.
Mi Mo : "Korbankan hidupmu..untukku. sehingga akhirnya aku akan menyadari bahwa itu adalah cinta sejati." ucapnya.
Woo Hyun tanya pada Mi Mo, apa dia harus mati? Mi Mo tidak menjawab pertanyaan Woo Hyun. dia hanya menyuruh Woo Hyun untuk kembali lagi padanya ketika Woo Hyun sudah yakin.
setelah mengatakan itu, Mi Mo mengambil earphonenya dari tangan Woo Hyun lalu pergi.
Woo Hyun terdiam merenungkan apa yang dikatakan Mi Mo padanya.
tak lama Mi Mopergi dari Woo Hyun, sekarang Mi Jin yang melepas earphone Mi Mo dengan tiba-tiba. dengan kesal Mi Mo tanya, kenapa Mi Jin ada ditempat seperti ini?
Mi Mo dan Mi Jin bicara berdua. Mi Jin menceritakan semuanya pada Mi Mo perihal janjinya pada Eung Suk yang akan memasak makanan raja.
dengan kesal Mi Mo tanya pada Mi Jin kenapa dia membuat janji seperti itu? Mi Jin membela diri dengan berkata itu karena Eung Suk tidak percaya dengan apa yang dikatakannya.
Mi Jin memaksa Mi Mo untuk mencoba mengingat resep yang pernah mereka masak untuk raja.
Mi Jin : "Itu udang kukus atau panci gosong?" tanyanya.
Mi Mo : "Hei, bagaimana kau bisa lupa? kau melakukannya dengan baik sedangkan aku benar-benar payah." ucapnya.
Mi Jin memberitahu Jang Geum kalau dia sudah menyiapkan semua bahan. Jang Geum menyuruh Mi Jin dan Mi Mo untuk membuat udang kukus.
mendengar apa yang diperintahkan Jang Geum, Mi Mo kaget, Ia bilang kalau mereka belum pernah memasak hidangan itu sebelumnya.
Jang Geum menyahut, karena itulah dia meminta mereka untuk memasak hidangan itu. dia meminta Mi Jin dan Mi Mo untuk mengambil semua bahan yang menurut mereka cocok dengan udang.
tak lama kemudian Mi Jin kembali dengan membawa rebung. sedangkan Mi Mo membawa tauge.
Jang Geum menumpahkan semua tauge yang dibawa Mi Mo lalu menatapnya tajam. jelas terlihat Jang Geum tidak suka dengan apa yang dibawa Mi Mo.
ketika Mi Jin kembali dengan membawa mentimun, Jang Geum langsung menerimanya. tapi, saat Mi Mo menyerahkan daun bawang, lagi-lagi Jang Geum menumpahkannya ketanah. mata Mi Mo langsung membulat karena terkejut.
yang terakhir, Mi Jin menyerahkan daging pada Jang Geum. reaksi Jang Geum saat itu langsung ceria dan ramah pada Mi Jin. dia langsung memuji Mi Jin yang sudah melakukan tugasnya dengan baik karena membawa semua bahan yang cocok dengan udang.
Mi Mo : "Jang Geum eonni! ini curang. dia melihat meja Raja lalu menyalinnya." protesnya pada Jang Geum.
dengan dingin Jang Geum menyuruh Mi Mo untuk diam. Mi Mo kaget melihat reaksi Jang Geum yang tak adil padanya.
Jang Geum : "Aku heran bagaimana kau bisa masuk istana. mulai sekarang pekerjaanmu membersihkan ruangan." ucapnya tegas.
Mendengar itu Mi Mo langsung kesal. Mi Jin bilang pada Jang Geum kalau yang dikatakan Mi Mo sebenarnya adalah benar.
Jang Geum : "Benarkah?" tanyanya.
akhirnya, Jang Geum menyuruh Mi Jin untuk membuat kuahnya. karena Mi Jin tidak akan tahu caranya jika hanya dengan melihat.
Mi Jin menuruti apa yang diperintahkan Jang Geum. dia segera menuju kedapur untuk memasak.
Mi Jin sedang memasak didapur. Chef Kyung Suk dan Eung Suk juga ada didapur memperhatikan Mi Jin yang sedang memasak.
diam-diam Kyung Suk menggerakkan tangannya untuk mencoba mencicipi masakan yang dibuat Mi Jin. Mi Jin yang melihat apa yang akan dilakukan Kyung Suk, dengan cepat mencegahnya.
Mi Jin : "Jangan mencicipinya dulu." serunya.
Kyung Suk : "Kenapa?" tanyanya.
Mi Jin : "Pokoknya tidak boleh." sahutnya.
Kyung Suk mengangguk mengerti.
Eung Suk bilang pada Kyung Suk kalau Jang Geum eonni yang mengajari Mi Jin resepnya.
Kyung Suk : "Apa maksudmu?" tanyanya pada Eung Suk.
Saat Mi Jin sedang memasak didapur dan akan mencicipi masakannya, tiba-tiba terdengar suara Jang Geum yang melarang Mi Jin untuk mencicipi.
Mi Jin yang penasaran tanya pada Jang Geum, kenapa tidak boleh? Jang Geum bilang mencicipi makanan yang sedang dimasak bisa merusak cita rasa makanan. Jang Geum menuruh Mi Jin untuk percaya saja dengan jarinya. hal itulah yang harus Mi Jin ingat.
Mi Jin : "Tapi.."
Jang Geum : "Mi Jin.., percayalah pada dirimu sendiri. percaya pada kemampuan jarimu. percaya..." serunya.
Mi Jin : "Baik." sahutnya.
Mi Jin masih berkonsentrasi dengan masakannya didapur.
Kyung Suk : "Bukannya mencicipi, tapi percaya pada jari?" tanyanya tak mengerti.
Kyung Suk mengatakan, hal seperti itu hanya bisa dilakukan oleh seorang koki yang sudah ahli. tidak banyak orang yang bisa melakukannya.
Mi Jin diam saja. dia masih fokus dengan masakannya.
tak lama kemudian masakan Mi Jin sudah jadi. dia menyajikannya pada Eung Suk dan Kyung Suk.
tanpa basa basi, Mi Jin meminta mereka berdua untuk mencoba masakannya.
Eung Suk mencoba makanan Mi Jin pertama kali, setelah mencoba, Eung Suk langsung diam. melihat reaksi Eung Suk, Chef Kyung Suk memarahinya karena sikapnya tidak sopan.
(Eung Suk diam karena lidahnya tidak bisa merasakan apapun ini karena penyakitnya yang membuat lidahnya mati rasa)
Kyung Suk : "Hargailah sedikit, dia memasaknya untukmu." serunya.
setelah mengatakan itu, Kyung Suk gantian mencoba masakan Mi Jin.
setelah mencoba, Kyung Suk justru langsung menangis.
Kyung Suk : "C'est tres tres bon. ini benar-benar enak!!" serunya.
Mi Jin : "Benarkah?" tanyanya senang.
Kyung Suk sangat bersemangat memakan masakan Mi Jin.
Mi Jin tanya pada Eung Suk, apa masakan udangnya tidak sesuai dengan seleranya? Eung Suk langsung mengelak dan bilang kalau masakan Mi Jin enak sekali.
Eung Suk : "Karena sangat enak sampai
aku tidak bisa bicara." ucapnya.
melihat ekspresi Eung Suk, Mi Jin yakin kalau Eung Suk sedang berbohong. Mi Jin tahu kalau Eung Suk sedang mengidap suatu penyakit, hanya saja dia tidak tahu apa itu. karena Mi Jin tidak bisa melihat apa penyakit Eung Suk.
Eung Suk pergi menemui dokter pribadinya. dia menanyakan mengenai penyakit yang di idap oleh Mi Jin.
Dokter : "Apa? seorang pasien yang
membutuhkan seorang pria?" tanyanya tak mengerti.
Eung Suk mengiyakan. dia bilang pada dokter kalau orang itu (Mi Jin) selalu mengatakan hal seperti itu. bahwa dia membutuhkan pria untuk bisa hidup. dia juga pernah mengatakan, kalau dia hidup dari kematian.
Doktor : "Dia mengatakan dia membutuhkan seorang pria, mungkin juga berarti mekanisme pertahanan dirinya? kemungkinan dia sakit parah. jadi dia berpikir tentang kenangan indahnya. atau bisa jadi putus asa." ucapnya.
Dokter mengatakan depresi adalah sesuatu yang umum bagi seorang pasien yang mengidap penyakit parah.
Eung Suk bilang pada dokternya kalau dia (Mi Jin) prang yang sangat serius dan acuh tak acuh.
Dokter : "Eung Suk.., kau sendiri sedang sakit. kau bahkan tidak tahu apa yang akan terjadi padamu." serunya.
dokter sebenarnya ingin meminta Eung Suk untuk memperhatikan dirinya sendiri, bukannya memperhatikan kesehatan orang lain.
Eung Suk : "Ngomong-ngomong.., berapa lama lagi aku bisa bertahan?" tanyanya.
Dokter : "Kau tahu, kau tidak pernah menanyakan hal ini sebelumnya?" sahutnya.
Eung Suk : "Benarkah?" tanyanya terkejut.
Dokter : "Ya. kau sangat tenang. bahkan ketika kau didiagnosa mengidap tumor ganas di otak." serunya.
Eung Suk bilang, kalau sekarang ini mungkin, dia ingin hidup. dokter bilang pada Eung Suk kalau dia tidak bisa menjanjikan apapun. raut wajah Eung Suk langsung berubah sedih.
Ibu dan Mi Mo sedang berbicara berdua dikantor. melihat keadaan Mi Jin, Ibu hanya bisa pasrah. Ia bilang pada Mi Mo, bahwa dirinya percaya pada keajaiban.
Mi Mo : "Ibu, keajaiban adalah ketika seorang pasien yang mengidap tumor otak bertemu dengan orang yang dicintainya lalu tumornya menghilang begitu saja." serunya.
Ibu langsung menatap Mi Mo dengan kesal.
Mi Mo bilang pada Ibu kalau Mi Jin hanya memerlukan 1 hati lagi. Ibu mengangguk membenarkan.
Ibu : "Dan hati tidak jatuh dari langit. dan Mi Jin tidak akan pernah melanggar prinsipnya." keluhnya.
Mi Mo : "Ibu. apa Ibu mengenal seseorang yang bisa memberikan hatinya untuk Ibu?" tanyanya.
Ibu : "Pria yang akan memberikan hatinya?" tanyanya tak mengerti.
Mi Mo mengangguk. Ibu berpikir sejenak lalu bilang, "Tentu saja!!"
Mi Mo meledek, Ibunya sudah menjelang tua. Ibu langsung kesal mendengarnya. dengan semangat, Mi Mo mengajak Ibunya untuk bertaruh.
Ibu : "Siapa yang mau memberikan hatinya untukmu? mereka pasti hanya bermain-main denganmu. dan kenapa kau membicarakan hal ini disaat situasi seperti ini?" amuknya.
Mi Mo mengeluh kalau Ibunya hanya terlalu khawatir pada Mi Jin. Mi Mo bilang Mi Jin pasti akan memakan hati siapapun saat waktunya akan habis.
Ibu : "Kau ini..." omelnya.
Mi Jin dan Chef Kyung Suk duduk berdua di kebun. Kyung Suk memuji Mi Jin yang sudah membuatnya terkesan. Kyung Suk bilang, dia belum pernah mencicipi udang seenak masakan Mi Jin.
Mi Jin : "Tentu saja. dulu itu adalah hidangan untuk raja." sahutnya.
Kyung Suk : "Ah~ benar.. aku tahu itu. kau melihatnya dari buku resep kerajaan, kan?" serunya.
Mi Jin : "Buku resep kerajaan?" tanyanya.
Kyung Suk mengaku pada Mi Jin kalau dia secara tidak sengaja melihat buku resep kerajaan dikamar. Kyung Suk bilang, Mi Jin memiliki banyak dokumen kuno.
Mi Jin merasa cemas, Ia tanya, apa Kyung Suk tahu apa isinya? Kyung Suk menjawab, dia hanya tau itu adalah sebuah jurnal atau catatan (diary).
Mi Jin : "Kau biang, kau belajar memaak di Perancis, jadi bagaimana kau tahu semua itu?" tanyanya.
Kyung Suk : "Ada isu mengenai kembalinya dokumen kuno yang dicuri oleh Perancis dari Kang Hwa Do. dan kau telah menjadi relawan ketika kau pergi keluar negeri." ucapnya.
raut wajah Mi Jin seketika berubah menjadi tak senang.
Kyung Suk : "Aku sangat marah. aku ingin tahu apa yang mereka curi, jadi aku mempelajari sejarah Korea. meskipun aku bukan ahli." ucapnya memberitahu.
Mi Jin : "Dengar. jangan mengintip barang milik orang lain lagi." ucapnya dingin.
Kyung Suk : "Maksudku.., aku hanya tak sengaja melihatnya di sana." serunya membela diri.
melihat ekspresi Mi Jin yangtak senang, Kyung Suk segera meminta maaf.
Mi Jin : "Sudah seharusnya kau minta maaf." sahutnya dingin.
setelah mengatakan itu Mi Jin pergi.
Eung Suk yang berpapasan dengan Mi Jin, langsung heran melihat Mi Jin yang tampak marah bahkan mengacuhkannya.
Eung Suk : "Hyung, ada apa dengan Mi Jin? apa kau melakukan sesuatu yang salah?" tanyanya pada Kyung Suk.
Kyuk Suk bilang, dia tidak pernah melihat Mi Jin semarah itu. Eung Suk tanya lagi apa yang sebenarnya terjadi.
Kyung Suk mengaku kalau dia tidak sengaja melihat barang milik Mi Jin yang ada di kamar. Kyung Suk bilang, itu benar-benar tidak disengaja.
Eung Suk : "Jadi ini salahmu." ucapnya.
Kyung Suk : "Benar. ini salahku." sahutnya menyesal.
Ibu memanggil Sec. Park kekantornya. Ibu bilang pada Sec. Park kalau dia ingin menemui dokter. Ibu menyuruh Sec. Park untuk segera menyiapkan mobil.
Sec. Park : "Apa anda sakit?" tanyanya cemas.
Ibu : "Jangan khawatir. ini tidak serius. hanya sakit biasa." sahutnya.
Sec. Park : "Saya akan bergegas menyiapkan mobil." serunya kemudian melangkah pergi.
Ibu : "Tunggu!" serunya tiba-tiba.
Sec. Park langsung menghadap Ibu Mi Sun lagi.
Ibu : "Tidak. tidak apa-apa." ucapnya.
Sec. Park : "Apa anda membutuhkan hal lainnya? katakan saja." ucapnya.
Ibu : "Kau tahu kan..."
Sec. park : "Ya.."
Ibu : "Sekretaris Park, kau akan melakukan apapun yang kukatakan, kan?" tanyanya.
ditempat lain, Mi Mo sedang bersama dengan Woo Hyun. Mi Mo mendekat pada Woo Hyun lalu menanyakan hal yang sama.
Mi Mo : "Kau akan melakukan apapun untukku, kan?" tanyanya.
Sec. Park bilang pada Ibu Mi Sun bahwa dia akan melakukan apapun yang Ibu minta. bukankah Ibu Mi Sun sudah tahu bagaimana perasaannya. Ibu sangat senang mendengarnya.
Ibu : "Kalau begitu, apa kau bisa memberikan hatimu untukku?" tanyanya.
Woo Hyun terkejut mendengar Mi Mo menanyakan padanya apa dirinya mau memberikan hatinya untuk Mi Mo.
Mi Mo : "Jika aku membutuhkan hati, maukah kau memberikan hatimu padaku?" tanyanya.
dikantor, Ibu sangat senang mendengar Sec. Park mau memberikan hatinya.
Sec. Park : "Hati, ginjal, jantung, kantung empedu, semuanya." ucapnya dengan yakin.
Ibu : "Sungguh? oh, terima kasih. terima kasih banyak." serunya senang.
Sec. Park : "Jadi, anda sakit liver?" tanyanya.
Ibu tak mengerti apa yang dikatakan Sec. Park.
dengan sedih Sec. park tanya pada Ibu, kenapa Ibu Mi Sun menderita sendiri tanpa memberitahunya? Ibu Mi Sun bengong mendengar ucapan Sec. park.
Sec. Park : "Saya tahu hari seperti ini akan datang." ucapnya.
Ibu : "Apa maksudmu?" tanyanya tak mengerti.
Sec. Park tiba-tiba bilang pada Ibu, bahwa dialah yang harus disalahkan. Ibu yang masih tak mengerti apa maksud dari perkataan Sec. Park tanya, disalahkan dalam hal apa?
dengan sedih Sec. Park memberitahu Ibu kalau hasil kesehatan hatinya menunjukkan kandungan lemak yang sangat tinggi. itulah kenapa Sec. Park sedih.
Sec. Park : "Lihatlah kulit saya yang gelap. bahkan jika saya memberikan hati ini, itu akan sia-sia." ucapnya sedih.
(wkwk Sec. Park ini salah paham. dikira Ibu ingin Sec. Park mendonorkan hatinya)
dirumah, Woo Hyun yang sedang bersama Mi Mo, tanya kenapa dia perlu memberikan hatinya untuk Mi Mo.
Woo Hyun : "Jika aku memberikan hatiku, apa kau akan berikan hatimu (cinta) padaku?" tanyanya.
Mi Mo yang mendengar itu langsung terkejut.
Mi Mo : "Apa???" serunya kesal.
Mi Mo merengek pada Woo Hyun kalau dia hanya membutuhkan hati Woo Hyun. hanya hati.
Ibu yang mendengar pengakuan Sec. Park mengenai hatinya, dengan kesal tanya, Sec Park mau memberikan hatinya atau tidak? dengan tegas Sec. Park menjawab dia tidak bisa memberikan hatinya.
Sec. Park : "Harga diri saya tidak akan mengijinkan. tapi saya akan berusaha untuk membuat hati anda sehat kembali, jadi tolong anda bertahan." ucapnya dengan sedih.
Ibu : "Terserah. aku tidak membutuhkannya. keluar!" teriaknya marah.
Mi Jin sedang merenung dikamar. Ia tampak terlihat cemas memikirkan seberapa banyak yang diketahui Kyung Suk tentang dirinya. Mi Jin benar-benar frustasi.
Mi Jin membuka catatan kuno yang berisi diarinya. Mi Jin memeriksa kembali apa isi diarinya itu.
Mi Jin : "Aku menulis ini untuk ibu saat aku bersama Sa Im Dang eonni." ucapnya seraya melihat kesebuah catatan.
Mi Jin mengambil sebuah buku lalu bilang dengan cemas, "Aku menulis ini saat Jenderal pemerintahan jepang
diangkat."
Mi Jin kembali mengeluh lalu memukuli kepalanya lagi.
tiba-tiba terdengar suara Eung Suk yang memanggil Mi Jin. Eung Suk berteriak dari bawah menanyakan apakah Mi Jin memperbolehkannya nasik ke kamar?
Mi Jin segera membereskan dokumen kunonya. setelah itu memngijinkan Eung Suk untuk naik ke kamar.
Eung Suk datang dengan membawakan secangkir kopi untuk Mi Jin.
Eung Suk : "Aku tahu Kyung Suk membuatmu marah. aku minta maaf." ucapnya.
Mi Jin : "Tidak, aku tidak marah." sahutnya.
Eung Suk : "Kurasa dia malu. seorang koki akan cemburu ketika mereka melihat hidangan yang lebih baik daripada buatannya." ucapnya.
Eung Suk mengatakan masakan udang kukus Mi Jin enak sekali.
Mi Jin memberitahu kalau Kyung Suk tidak cemburu dengannya. Eung Suk lega mendengar hal itu.
kemudian Eung Suk minta ijin pada Mi Jin untuk mengambil sesuatu dikamarnya. Mi Jin mengangguk mengerti.
(Eung Suk ternyata mengambil obatnya yang disimpan dilaci kamar)
saat Mi Jin tanpa sengaja melihat dirinya dicermin, Ia sangat terkejut melihat matanya yang sebelah tiba-tiba berubah menjadi mata gumiho. Mi Jin segera menutupi matanya dengan tangan.
saat Mi Jin melihat jari tangannya, kukunya tiba-tiba memanjang. Mi Jin benar-benar panik. Ia segera mengenakan penutup kepala.
Eung Suk yang melihat tingkah aneh dari Mi Jin, merasa heran. Ia lalu bertanya, "Ada apa?"
Mi Jin : "Tidak, bukan apa-apa." ucapnya gugup.
Eung Suk menghampiri Mi Jin dan tanya lagi, apa yang terjadi? Mi Jin langsung menjawab tidak ada apa-apa, dia baik-baik saja.
Mi Jin : "Bisakah kau tinggalkan
aku sendiri?" tanyanya.
Eung Suk : "Tentu." jawabnya.
Mi Jin : "Aku minta maaf." ucapnya.
Eung Suk meninggalkan Mi Jin sendirian dengan perasaan heran.
setelah melihat Eung Suk pergi, Mi Jin menatap cermin lagi dan semakin panik melihat dirinya berubah menjadi setengah rubah.
Mi Jin : "Bagaimana ini??" rengeknya.
dibawah, Kyung Suk sedang menunggu Eung Suk. saat melihat Eung Suk turun, Ia segera bertanya bagaimana dengan Mi Jin? apa dia masih marah? Eung Suk memberitahu kalau Mi Jin saat ini ingin sendirian.
Eung Suk : "Hyung. wanita paling benci pada seseorang yang membaca buku diary mereka." ucapnya.
Kyung Suk membela diri kalau bukunya terbuka begitu saja. Ia juga bilang kalau Mi Jin punya banyak dokumen kuno.
Eung Suk : "Dokumen kuno?" tanyanya.
Kyung Suk : "Ya. seperti yang kau tahu, aku sedikit bingung. kupikir dia punya hobi yang sama denganku. aku bersumpah tidak menyentuh apa-apa." serunya.
Eung Suk semakin penasaran mengetahui Mi Jin memiliki hobi yang sama dengan Kyung Suk. suka membaca buku-buku tua.
kemudian Eung Suk pergi. tepat ketika itu, tanpa sengaja Kyung Suk melihat sekelebatan orang lewat dengan cepat. Kyung Suk tidak yakin apa yang dilihatnya baru saja karena lewat begitu saja dengan cepat.
(Yang dilihat Kyung Suk adalah Mi Jin yang menggunakan kekuatan rubahnya untuk kabur)
dirumah, Ibu dan Mi Mo sedang bersiap makan malam. Mi Mo mengeluh pada Ibunya, sesuatu sedan membuatnya frustasi.
Ibu : "Sekarang apa lagi?" tanyanya.
Mi Mo bilang pada Ibunya kalau dia sangat tidak berharap, Mi Jin bisa mendapatkan hati dari Woo Hyun.
Ibu : "Bagaimana dengan dia?" tanyanya.
Mi Mo memberitahu Ibunya kalau dia sudah meminta Woo Hyun untuk memberikan hatinya, dan Woo Hyun langsung pergi begitu saja.
Mi Mo menebak kalau Ibunya pasti juga tidak bisa mendapatkan hati Sec. park. Ibu berbohong pada Mi Mo kalau itu tidak mungkin.
Ibu terdiam dan berubah menjadi kesal ketika mengingat Sec. Park yang tidak mau memberikan hatinya.
Mi Mo : "Kupikir, jaman sekarang sangat sulit untuk mendapat hati. bukankah kita seharusnya bangga
pada rubah?" tanyanya.
Ibu : "Ya. dia putriku, tapi aku tidak bisa memahaminya." keluhnya.
tiba-tiba terdengar teriakan Mi Jin yang memanggil Ibunya dengan suara keras.
Mi Mo : "Bukankah itu rubah?" tanyanya. "Bicara tentang rubah..." serunya heran.
Ibu : "Ada apa lagi sekarang?" tanyanya heran.
mendengar rengekan Mi Jin, Ibu mengeluh sama sekali tidak bisa makan.
Mi Jin masuk kedalam rumah dengan panik. Ia menutup kepalanya, lalu mengenakkan kacamata seraya memakai sarung tangan.
Mi Jin menghampiri Ibunya dan dengan panik bertanya apa yang harus diakukannya? Mi Jin meminta Ibunya dan Mi Mo untuk tidak terkejut ketika melihatnya.
Mi Jin membuka kacamatanya lalu menunjukkannya pada Ibu dan Mi Mo. Ibu dan Mi Mo terkejut melihat mata Mi Jin berubah menjadi setengah rubah.
Mi Jin : "Bagaimana ini, bu?" rengeknya.
Mi Jin juga menunjukkan kuku rubahnya yang tiba-tiba muncul. Ibu dan Mi Mo semakin terkejut.
Mi Jin : "Apa yang harus kulakukan?" tanyanya panik.
Mi Jin bilang dia sangat takut sekarang. Ia tanya lagi, apa yang akan terjadi setelah ini?
Ibu yang panik dan juga takut, bilang dia sendiri juga tidak tahu. karena sebelumnya dia belum pernah melihat hal seperti yang dialami Mi Jin.
Ibu : "Apa mungkin, kau baru saja makan hati?" tanyanya.
Mi Jin menggeleng seraya bilang tidak. dia memberitahu Ibu, dia tadi berada dirumah, tapi tiba-tiba berubah menjadi seperti ini.
Mi Mo : "Tunggu! waktunya hanya tersisa kurang dari 2 minggu, kan?" tanyanya pada Mi Jin.
Mi Jin : "Kurasa iya.." jawabnya tak yakin.
Mi Mo bilang pada Ibunya, mungkin saja karena waktu yang dimiliki Mi Jin semakin dekat.
Mi Mo : "Apa dia akan berubah menjadi rubah dan menguap di udara?" tanyanya pada Ibu.
dengan kesal Ibu memukul Mi Mo karena ucapannya yang menakutkan.
Ibu lalu teringat akan Mi Ja. saat ini Mi Ja juga mengalami situasi yang sama dengan Mi Jin. sama-sama akan kehabisan waktu.
Mi Jin baru ingat kalau Mi Ja memiliki waktu yang lebih sedikit dibanding dirinya. Mi Jin meminta Ibunya untuk segera menelepon Mi Ja.
Di LAST, Kyung Suk berpamitan pada Eung Suk kalau dia akan pergi.
Kyung Suk : "Sebenarnya, aku resah meninggalkan kalian berdua saja tapi kalian berdua sudah dewasa." ucapnya.
Eung Suk : "Aku tidak hanya dewasa, aku orang suci." candanya.
Kyung Suk : "Jika kau ingin membuat lelucon, setidaknya harus lucu." ledeknya.
Kyung Suk berteriak pada Mi Jin untuk berpamitan. tapi tidak terdengar suara Mi Jin dari kamar.
Kyung Suk : "Kau bilang dia ada di atas?" tanyanya pada Eung Suk.
Eung Suk bilang, mungkin Mi Jin sedang di kamar mandi.
Eung Suk beranjak untuk naik keatas mencari Mi Jin.
Eung Suk heran tidak melihat Mi Jin dikamar ataupun ditoilet. padahal dia tidak melihat Mi Jin keluar.
Kyung Suk ikut naik ke kamar. Ia tanya pada Eung Suk, apa Mi Jin tidak ada? Eung Suk mengiyakan.
Eung Suk bilang, padahal tadi dia melihatnya di sini.
Kyung Suk : "Kemana perginya?" tanyanya heran.
Kyung Suk yang baru ingat, lapor pada Eung Suk kalau dia tadi melihat ada sesuatu yang melintas pergi. Eung Suk langsung berseru kalau itu tidak mungkin Mi jin. karena jika Mi Jin melompat dari kamar itu pasti mustahil karena atapnya terlalu tinggi.
Eung Suk segera pergi dari kamar untuk memastikan apa Mi Jin ada diluar.
Kyung Suk yang masih berada dikamar, tanpa sengaja melihat kotak peti milik Mi Jin. melihat kotak itu, rasa penasaran Kyung Suk mengenai barang-barang kuno yang dimiliki Mi Jin semakin meninggi.
diam-diam, Kyung Suk membuka kotak itu lalu mengambil beberapa dokumen kuno milik Mi Jin dan memasukkan kedalam tasnya.
Eung Suk memanggil Kyung Suk dari luar. Kyung Suk bergegas keluar untuk melihat kenapa Eung Suk memanggilnya.
Kyung Suk : "Ada apa?" tanyanya.
Eung Suk : "Dia tidak ada disini. dia juga tidak mengangkat teleponnya. apa kita harus melapor kepolisi?" serunya.
Kyung Suk : "Benarkah? kalau begitu aku akan telepon polisi. kau terus coba menghubungi dia." sahutnya.
Eung Suk : "Baiklah.." serunya.
Saat ini Mi Jin sedang berkumpul dengan Ibu, Mi Mo dan juga Mi Ja. ponsel Mi Jin terus berdering karena Eung Suk terus-terusan meneleponnya. Mi Jin segera melepas baterai ponselnya agar Eung Suk tidak bisa meneleponnya.
Ibu bertanya pada Mi Ja, kenapa dia terlihat baik-baik saja? bagaimana bisa Mi Ja terlihat normal? Mi Ja memberitahu bahwa pada awalnya dia tampak seperti Mi Jin. ketika waktu semakin dekat, dia akan berubah seperti rubah.
Mi Mo yang penasaran tanya, tapi kenapa Mi Ja sekarang tampak baik-baik saja? Mi Jin juga ikut bertanya bagaimana Mi Ja mengembalikan tubuhnya ke normal?
Mi Ja : "Bisakah kalian tinggalkan kami berdua?" tanyanya pada Ibu dan Mi Mo.
Ibu : "Baik." sahutnya.
Ibu dan Mi Mo segera keluar kamar.
bukannya sepenuhnya pergi, Ibu dan Mi Mo mengintip Mi Jin dan Mi Ja dari celah-celah pintu yang terbuka.
Mi Ja bilang pada Mi Jin dia ingin melihat mata Mi Jin, awalnya Mi Jin enggan menunjukkannya tapi Mi Ja bilang tidak apa-apa sehingga Mi Jin mau menunjukkannya.
Mi Ja melepas kacamata Mi Jin lalu menatapnya dengan iba. dengan sedih Mi Jin tanya pada Mi Ja, apa yang harus dilakukannya?
Mi Ja tidak menjawab apapun. Ia tersenyum pada Mi Jin lalu merentangkan tangannya untuk memeluk Mi Jin.
Mi Ja memeluk Mi Jin dengan sayang lalu memintanya untuk memikirkan saat-saat yang bahagia.
Mi Jin terdiam lalu memikirkan Suaminya yang terdahulu yang mirip dengan Eung Suk.
mereka bertemu disuatu tempat yang terang yang hanya terdapat mereka berdua.
Mi Jin benar-benar senang bisa bertemu dengan suaminya itu. dengan kasih sayang suami Mi Jin memeluknya.
perlahan-lahan, kuku rubah Mi Jin mulai menghilang. bahkan matanya juga mulai berubah ke normal.
Mi Mo dan Ibu yang mengintip dari balik pintu terkejut menyaksikan perubahan Mi Jin yang sangat cepat.
Mi Jin yang baru menyadari perubahan dalam dirinya jadi terkejut.
Mi Jin : "Oh~ Eonni!! sudah hilang. apa yang terjadi?" tanyanya pada Mi Ja.
Mi Ja : "Apa yang kau pikirkan?" tanyanya balik.
Mi Jin : "Hanya.., seseorang yang dulu mencintaiku." jawabnya.
Mi Ja : "Mi Jin, ingat itu. jika kau merasa gugup dan berpikiran buruk tentang kehabisan waktu dan mati sebagai rubah, kau akan berubah
menjadi seperti rubah. kau akan tetap
dalam wujud manusiamu jika kau memikirkan kenangan manismu." ucapnya.
Mi Jin mengangguk mengerti.
Ibu : "Mi Jin. tolong sadarlah dan
berubahlah menjadi manusia!" ucapnya cemas.
Mi Mo : "Dia tidak bisa!" sahutnya.
Mi Jin yang mendengar percakapan mereka langsung menoleh kesal pada Ibu dan Mi Mo yang mengintip dari luar dengan mata rubahnya.
Mi Mo : "Lihat matanya berubah lagi." serunya pada Ibu.
Ibu dan Mi Mo langsung menutup pintu karena takut pada Mi Jin.
Mi Ja memanggil Mi Jin dengan ramah, begitu Mi Jin melihat Mi Ja, mata rubahnya kembali menghilang dan normal.
Bersambung..
==== EPISODE 13 ====
Semalam, setelah lelah berpikir masakan apa yang pernah Ia buat untuk raja, Mi Jin akhirnya ketiduran juga sampai pagi.
ketika baru saja terbangun, Mi Jin langsung mulai berpikir lagi mengenai masakan untuk raja.
Mi Jin : "Itu udang kukus atau panci gosong? aigo.. aku tidak ingat." keluhnya kesal.
didapur, Eung Suk sedang sibuk memasak. tak lama kemudian Mi Jin datang kedapur seraya memuji kalau masakan Eung Suk baunya sangat enak.
melihat makanan yang dibuat Eung Suk hanya menu vegetarian, Mi Jin tanya, itu bukan menu untuk sarapan, kan? Eung Suk membenarkan kalau itu adalah menu sarapan.
Mi Jin : "Kau tidak bercanda? aku ingin sarapan dengan daging. tidak ada sapi, babi atau ayam?" ucapnya sedikit kesal.
Eung Suk menyahut, saat sarapan, Mi Jin tidak memerlukan daging.
Mi Jin : "Kenapa tidak? daging untuk sarapan sangat penting." serunya.
Eung Suk : "Roti panggang dan segelas susu. itu adalah menu hari ini." ucapnya menjelaskan.
mendengar itu Mi Jin langsung protes.
Eung Suk bilang, kalau mereka perlu menyediakan ruangan (ruangan kosong diperut) untuk hidangan raja.
mendengar ucapan Eung Suk, Mi Jin langsung menunduk kesal.
Eung Suk : "Kenapa? Jang Geum tidak mengajarimu?" tanyanya.
Mi Jin : "Baik!! lihat saja nanti." serunya kesal.
[Episode 13 : Apa Kau Bahagia Karena Kau Rubah?]
Mi Mo sedang jogging pagi. tiba-tiba Woo Hyun muncul dan ikut joging disamping Mi Mo.
Woo Hyun : "Bukankah kau janji akan lari bersamaku?" serunya.
Mi Mo yang memakai earphone tidak mendengar ocehan Woo Hyun. Ia hanya berseru, "Apa???"
Woo Hyun tanya pada Mi Mo kenapa dia pergi dan lari sendirian? Mi Mo mendesis kesal. lalu Ia melepas earphonenya.
Mi Mo : "Apa yang kau katakan?" tanyanya kesal.
Woo Hyun protes pada Mi Mo dan mengatainya tidak adil, padahal mereka sudah membuat janji untuk joging bersama.
Woo Hyun : "Kau bahkan tidak bisa menepati janji sekecil ini?" amuknya.
Mi Mo : "Kalau begitu, kau tidak mau lari? lalu pergilah!" sahutnya dingin.
Mi Mo kembali memakai earphonenya. kesabaran Woo Hyun sudah habis menghadapi sikap Mi Mo yang selalu dingin padanya. Woo Hyun melepas earphone Mi Mo begitu saja hingga membuat Mi Mo terkejut.
Mi Mo : "Apa yang kau lakukan?" tanyanya kesal.
Mi Jin berdiri disuatu tempat dibalik pohon. dia sedang menunggu Mi Mo lewat. Mi Jin bahkan menggunakan hidungnya untuk mengendus bau Mi Mo.
Mi Jin : "Bukankah dia sedang lari pagi?" tanyanya sendiri.
saat menengok kesana-kemari mencari sosok Mi Mo, akhirnya Mi Jin menemukan Mi Mo juga yang sedang bersama Woo Hyun. Mi Jin bergegas menghampiri Mi Mo.
saat ini Woo Hyun dan Mi Mo sedang berdebat. dengan kesal Woo Hyun tanya pada Mi Mo, apa dirinya memiliki arti di mata Mi Mo? bukannya menjawab, Mi Mo malah balik bertanya, apa Woo Hyun marah padanya?
Mi Mo : "Hei, aku tidak pernah memintamu untuk menyukaiku. kau sendiri yang menyukaiku....."
Woo Hyun : "Apa itu masih belum cukup?" tanyanya memotong ucapan Mi Mo. "Apa lagi yang harus kulakukan untukmu?" tanyanya.
Mi Mo : "Korbankan hidupmu..untukku. sehingga akhirnya aku akan menyadari bahwa itu adalah cinta sejati." ucapnya.
Woo Hyun tanya pada Mi Mo, apa dia harus mati? Mi Mo tidak menjawab pertanyaan Woo Hyun. dia hanya menyuruh Woo Hyun untuk kembali lagi padanya ketika Woo Hyun sudah yakin.
setelah mengatakan itu, Mi Mo mengambil earphonenya dari tangan Woo Hyun lalu pergi.
Woo Hyun terdiam merenungkan apa yang dikatakan Mi Mo padanya.
tak lama Mi Mopergi dari Woo Hyun, sekarang Mi Jin yang melepas earphone Mi Mo dengan tiba-tiba. dengan kesal Mi Mo tanya, kenapa Mi Jin ada ditempat seperti ini?
Mi Mo dan Mi Jin bicara berdua. Mi Jin menceritakan semuanya pada Mi Mo perihal janjinya pada Eung Suk yang akan memasak makanan raja.
dengan kesal Mi Mo tanya pada Mi Jin kenapa dia membuat janji seperti itu? Mi Jin membela diri dengan berkata itu karena Eung Suk tidak percaya dengan apa yang dikatakannya.
Mi Jin memaksa Mi Mo untuk mencoba mengingat resep yang pernah mereka masak untuk raja.
Mi Jin : "Itu udang kukus atau panci gosong?" tanyanya.
Mi Mo : "Hei, bagaimana kau bisa lupa? kau melakukannya dengan baik sedangkan aku benar-benar payah." ucapnya.
== FLASHBACK ==
mendengar apa yang diperintahkan Jang Geum, Mi Mo kaget, Ia bilang kalau mereka belum pernah memasak hidangan itu sebelumnya.
Jang Geum menyahut, karena itulah dia meminta mereka untuk memasak hidangan itu. dia meminta Mi Jin dan Mi Mo untuk mengambil semua bahan yang menurut mereka cocok dengan udang.
tak lama kemudian Mi Jin kembali dengan membawa rebung. sedangkan Mi Mo membawa tauge.
Jang Geum menumpahkan semua tauge yang dibawa Mi Mo lalu menatapnya tajam. jelas terlihat Jang Geum tidak suka dengan apa yang dibawa Mi Mo.
ketika Mi Jin kembali dengan membawa mentimun, Jang Geum langsung menerimanya. tapi, saat Mi Mo menyerahkan daun bawang, lagi-lagi Jang Geum menumpahkannya ketanah. mata Mi Mo langsung membulat karena terkejut.
yang terakhir, Mi Jin menyerahkan daging pada Jang Geum. reaksi Jang Geum saat itu langsung ceria dan ramah pada Mi Jin. dia langsung memuji Mi Jin yang sudah melakukan tugasnya dengan baik karena membawa semua bahan yang cocok dengan udang.
Mi Mo : "Jang Geum eonni! ini curang. dia melihat meja Raja lalu menyalinnya." protesnya pada Jang Geum.
dengan dingin Jang Geum menyuruh Mi Mo untuk diam. Mi Mo kaget melihat reaksi Jang Geum yang tak adil padanya.
Jang Geum : "Aku heran bagaimana kau bisa masuk istana. mulai sekarang pekerjaanmu membersihkan ruangan." ucapnya tegas.
Mendengar itu Mi Mo langsung kesal. Mi Jin bilang pada Jang Geum kalau yang dikatakan Mi Mo sebenarnya adalah benar.
Jang Geum : "Benarkah?" tanyanya.
akhirnya, Jang Geum menyuruh Mi Jin untuk membuat kuahnya. karena Mi Jin tidak akan tahu caranya jika hanya dengan melihat.
Mi Jin menuruti apa yang diperintahkan Jang Geum. dia segera menuju kedapur untuk memasak.
== FLASHBACK END ==
Mi Jin sedang memasak didapur. Chef Kyung Suk dan Eung Suk juga ada didapur memperhatikan Mi Jin yang sedang memasak.
diam-diam Kyung Suk menggerakkan tangannya untuk mencoba mencicipi masakan yang dibuat Mi Jin. Mi Jin yang melihat apa yang akan dilakukan Kyung Suk, dengan cepat mencegahnya.
Mi Jin : "Jangan mencicipinya dulu." serunya.
Kyung Suk : "Kenapa?" tanyanya.
Mi Jin : "Pokoknya tidak boleh." sahutnya.
Kyung Suk mengangguk mengerti.
Eung Suk bilang pada Kyung Suk kalau Jang Geum eonni yang mengajari Mi Jin resepnya.
Kyung Suk : "Apa maksudmu?" tanyanya pada Eung Suk.
== FLASHBACK ==
Saat Mi Jin sedang memasak didapur dan akan mencicipi masakannya, tiba-tiba terdengar suara Jang Geum yang melarang Mi Jin untuk mencicipi.
Mi Jin yang penasaran tanya pada Jang Geum, kenapa tidak boleh? Jang Geum bilang mencicipi makanan yang sedang dimasak bisa merusak cita rasa makanan. Jang Geum menuruh Mi Jin untuk percaya saja dengan jarinya. hal itulah yang harus Mi Jin ingat.
Mi Jin : "Tapi.."
Jang Geum : "Mi Jin.., percayalah pada dirimu sendiri. percaya pada kemampuan jarimu. percaya..." serunya.
Mi Jin : "Baik." sahutnya.
== FLASHBACK END ==
Mi Jin masih berkonsentrasi dengan masakannya didapur.
Kyung Suk : "Bukannya mencicipi, tapi percaya pada jari?" tanyanya tak mengerti.
Kyung Suk mengatakan, hal seperti itu hanya bisa dilakukan oleh seorang koki yang sudah ahli. tidak banyak orang yang bisa melakukannya.
Mi Jin diam saja. dia masih fokus dengan masakannya.
tak lama kemudian masakan Mi Jin sudah jadi. dia menyajikannya pada Eung Suk dan Kyung Suk.
tanpa basa basi, Mi Jin meminta mereka berdua untuk mencoba masakannya.
Eung Suk mencoba makanan Mi Jin pertama kali, setelah mencoba, Eung Suk langsung diam. melihat reaksi Eung Suk, Chef Kyung Suk memarahinya karena sikapnya tidak sopan.
(Eung Suk diam karena lidahnya tidak bisa merasakan apapun ini karena penyakitnya yang membuat lidahnya mati rasa)
Kyung Suk : "Hargailah sedikit, dia memasaknya untukmu." serunya.
setelah mengatakan itu, Kyung Suk gantian mencoba masakan Mi Jin.
setelah mencoba, Kyung Suk justru langsung menangis.
Kyung Suk : "C'est tres tres bon. ini benar-benar enak!!" serunya.
Mi Jin : "Benarkah?" tanyanya senang.
Kyung Suk sangat bersemangat memakan masakan Mi Jin.
Mi Jin tanya pada Eung Suk, apa masakan udangnya tidak sesuai dengan seleranya? Eung Suk langsung mengelak dan bilang kalau masakan Mi Jin enak sekali.
Eung Suk : "Karena sangat enak sampai
aku tidak bisa bicara." ucapnya.
melihat ekspresi Eung Suk, Mi Jin yakin kalau Eung Suk sedang berbohong. Mi Jin tahu kalau Eung Suk sedang mengidap suatu penyakit, hanya saja dia tidak tahu apa itu. karena Mi Jin tidak bisa melihat apa penyakit Eung Suk.
Eung Suk pergi menemui dokter pribadinya. dia menanyakan mengenai penyakit yang di idap oleh Mi Jin.
Dokter : "Apa? seorang pasien yang
membutuhkan seorang pria?" tanyanya tak mengerti.
Eung Suk mengiyakan. dia bilang pada dokter kalau orang itu (Mi Jin) selalu mengatakan hal seperti itu. bahwa dia membutuhkan pria untuk bisa hidup. dia juga pernah mengatakan, kalau dia hidup dari kematian.
Doktor : "Dia mengatakan dia membutuhkan seorang pria, mungkin juga berarti mekanisme pertahanan dirinya? kemungkinan dia sakit parah. jadi dia berpikir tentang kenangan indahnya. atau bisa jadi putus asa." ucapnya.
Dokter mengatakan depresi adalah sesuatu yang umum bagi seorang pasien yang mengidap penyakit parah.
Eung Suk bilang pada dokternya kalau dia (Mi Jin) prang yang sangat serius dan acuh tak acuh.
Dokter : "Eung Suk.., kau sendiri sedang sakit. kau bahkan tidak tahu apa yang akan terjadi padamu." serunya.
dokter sebenarnya ingin meminta Eung Suk untuk memperhatikan dirinya sendiri, bukannya memperhatikan kesehatan orang lain.
Eung Suk : "Ngomong-ngomong.., berapa lama lagi aku bisa bertahan?" tanyanya.
Dokter : "Kau tahu, kau tidak pernah menanyakan hal ini sebelumnya?" sahutnya.
Eung Suk : "Benarkah?" tanyanya terkejut.
Dokter : "Ya. kau sangat tenang. bahkan ketika kau didiagnosa mengidap tumor ganas di otak." serunya.
Eung Suk bilang, kalau sekarang ini mungkin, dia ingin hidup. dokter bilang pada Eung Suk kalau dia tidak bisa menjanjikan apapun. raut wajah Eung Suk langsung berubah sedih.
Ibu dan Mi Mo sedang berbicara berdua dikantor. melihat keadaan Mi Jin, Ibu hanya bisa pasrah. Ia bilang pada Mi Mo, bahwa dirinya percaya pada keajaiban.
Mi Mo : "Ibu, keajaiban adalah ketika seorang pasien yang mengidap tumor otak bertemu dengan orang yang dicintainya lalu tumornya menghilang begitu saja." serunya.
Ibu langsung menatap Mi Mo dengan kesal.
Mi Mo bilang pada Ibu kalau Mi Jin hanya memerlukan 1 hati lagi. Ibu mengangguk membenarkan.
Ibu : "Dan hati tidak jatuh dari langit. dan Mi Jin tidak akan pernah melanggar prinsipnya." keluhnya.
Mi Mo : "Ibu. apa Ibu mengenal seseorang yang bisa memberikan hatinya untuk Ibu?" tanyanya.
Ibu : "Pria yang akan memberikan hatinya?" tanyanya tak mengerti.
Mi Mo mengangguk. Ibu berpikir sejenak lalu bilang, "Tentu saja!!"
Mi Mo meledek, Ibunya sudah menjelang tua. Ibu langsung kesal mendengarnya. dengan semangat, Mi Mo mengajak Ibunya untuk bertaruh.
Ibu : "Siapa yang mau memberikan hatinya untukmu? mereka pasti hanya bermain-main denganmu. dan kenapa kau membicarakan hal ini disaat situasi seperti ini?" amuknya.
Mi Mo mengeluh kalau Ibunya hanya terlalu khawatir pada Mi Jin. Mi Mo bilang Mi Jin pasti akan memakan hati siapapun saat waktunya akan habis.
Ibu : "Kau ini..." omelnya.
Mi Jin dan Chef Kyung Suk duduk berdua di kebun. Kyung Suk memuji Mi Jin yang sudah membuatnya terkesan. Kyung Suk bilang, dia belum pernah mencicipi udang seenak masakan Mi Jin.
Mi Jin : "Tentu saja. dulu itu adalah hidangan untuk raja." sahutnya.
Kyung Suk : "Ah~ benar.. aku tahu itu. kau melihatnya dari buku resep kerajaan, kan?" serunya.
Mi Jin : "Buku resep kerajaan?" tanyanya.
Kyung Suk mengaku pada Mi Jin kalau dia secara tidak sengaja melihat buku resep kerajaan dikamar. Kyung Suk bilang, Mi Jin memiliki banyak dokumen kuno.
Mi Jin merasa cemas, Ia tanya, apa Kyung Suk tahu apa isinya? Kyung Suk menjawab, dia hanya tau itu adalah sebuah jurnal atau catatan (diary).
Mi Jin : "Kau biang, kau belajar memaak di Perancis, jadi bagaimana kau tahu semua itu?" tanyanya.
Kyung Suk : "Ada isu mengenai kembalinya dokumen kuno yang dicuri oleh Perancis dari Kang Hwa Do. dan kau telah menjadi relawan ketika kau pergi keluar negeri." ucapnya.
raut wajah Mi Jin seketika berubah menjadi tak senang.
Kyung Suk : "Aku sangat marah. aku ingin tahu apa yang mereka curi, jadi aku mempelajari sejarah Korea. meskipun aku bukan ahli." ucapnya memberitahu.
Mi Jin : "Dengar. jangan mengintip barang milik orang lain lagi." ucapnya dingin.
Kyung Suk : "Maksudku.., aku hanya tak sengaja melihatnya di sana." serunya membela diri.
melihat ekspresi Mi Jin yangtak senang, Kyung Suk segera meminta maaf.
Mi Jin : "Sudah seharusnya kau minta maaf." sahutnya dingin.
setelah mengatakan itu Mi Jin pergi.
Eung Suk yang berpapasan dengan Mi Jin, langsung heran melihat Mi Jin yang tampak marah bahkan mengacuhkannya.
Eung Suk : "Hyung, ada apa dengan Mi Jin? apa kau melakukan sesuatu yang salah?" tanyanya pada Kyung Suk.
Kyuk Suk bilang, dia tidak pernah melihat Mi Jin semarah itu. Eung Suk tanya lagi apa yang sebenarnya terjadi.
Kyung Suk mengaku kalau dia tidak sengaja melihat barang milik Mi Jin yang ada di kamar. Kyung Suk bilang, itu benar-benar tidak disengaja.
Eung Suk : "Jadi ini salahmu." ucapnya.
Kyung Suk : "Benar. ini salahku." sahutnya menyesal.
Ibu memanggil Sec. Park kekantornya. Ibu bilang pada Sec. Park kalau dia ingin menemui dokter. Ibu menyuruh Sec. Park untuk segera menyiapkan mobil.
Sec. Park : "Apa anda sakit?" tanyanya cemas.
Ibu : "Jangan khawatir. ini tidak serius. hanya sakit biasa." sahutnya.
Sec. Park : "Saya akan bergegas menyiapkan mobil." serunya kemudian melangkah pergi.
Ibu : "Tunggu!" serunya tiba-tiba.
Sec. Park langsung menghadap Ibu Mi Sun lagi.
Ibu : "Tidak. tidak apa-apa." ucapnya.
Sec. Park : "Apa anda membutuhkan hal lainnya? katakan saja." ucapnya.
Ibu : "Kau tahu kan..."
Sec. park : "Ya.."
Ibu : "Sekretaris Park, kau akan melakukan apapun yang kukatakan, kan?" tanyanya.
ditempat lain, Mi Mo sedang bersama dengan Woo Hyun. Mi Mo mendekat pada Woo Hyun lalu menanyakan hal yang sama.
Mi Mo : "Kau akan melakukan apapun untukku, kan?" tanyanya.
Ibu : "Kalau begitu, apa kau bisa memberikan hatimu untukku?" tanyanya.
Woo Hyun terkejut mendengar Mi Mo menanyakan padanya apa dirinya mau memberikan hatinya untuk Mi Mo.
Mi Mo : "Jika aku membutuhkan hati, maukah kau memberikan hatimu padaku?" tanyanya.
dikantor, Ibu sangat senang mendengar Sec. Park mau memberikan hatinya.
Sec. Park : "Hati, ginjal, jantung, kantung empedu, semuanya." ucapnya dengan yakin.
Ibu : "Sungguh? oh, terima kasih. terima kasih banyak." serunya senang.
Sec. Park : "Jadi, anda sakit liver?" tanyanya.
Ibu tak mengerti apa yang dikatakan Sec. Park.
dengan sedih Sec. park tanya pada Ibu, kenapa Ibu Mi Sun menderita sendiri tanpa memberitahunya? Ibu Mi Sun bengong mendengar ucapan Sec. park.
Sec. Park : "Saya tahu hari seperti ini akan datang." ucapnya.
Ibu : "Apa maksudmu?" tanyanya tak mengerti.
Sec. Park tiba-tiba bilang pada Ibu, bahwa dialah yang harus disalahkan. Ibu yang masih tak mengerti apa maksud dari perkataan Sec. Park tanya, disalahkan dalam hal apa?
dengan sedih Sec. Park memberitahu Ibu kalau hasil kesehatan hatinya menunjukkan kandungan lemak yang sangat tinggi. itulah kenapa Sec. Park sedih.
Sec. Park : "Lihatlah kulit saya yang gelap. bahkan jika saya memberikan hati ini, itu akan sia-sia." ucapnya sedih.
(wkwk Sec. Park ini salah paham. dikira Ibu ingin Sec. Park mendonorkan hatinya)
dirumah, Woo Hyun yang sedang bersama Mi Mo, tanya kenapa dia perlu memberikan hatinya untuk Mi Mo.
Woo Hyun : "Jika aku memberikan hatiku, apa kau akan berikan hatimu (cinta) padaku?" tanyanya.
Mi Mo yang mendengar itu langsung terkejut.
Mi Mo : "Apa???" serunya kesal.
Mi Mo merengek pada Woo Hyun kalau dia hanya membutuhkan hati Woo Hyun. hanya hati.
Ibu yang mendengar pengakuan Sec. Park mengenai hatinya, dengan kesal tanya, Sec Park mau memberikan hatinya atau tidak? dengan tegas Sec. Park menjawab dia tidak bisa memberikan hatinya.
Sec. Park : "Harga diri saya tidak akan mengijinkan. tapi saya akan berusaha untuk membuat hati anda sehat kembali, jadi tolong anda bertahan." ucapnya dengan sedih.
Ibu : "Terserah. aku tidak membutuhkannya. keluar!" teriaknya marah.
Mi Jin sedang merenung dikamar. Ia tampak terlihat cemas memikirkan seberapa banyak yang diketahui Kyung Suk tentang dirinya. Mi Jin benar-benar frustasi.
Mi Jin membuka catatan kuno yang berisi diarinya. Mi Jin memeriksa kembali apa isi diarinya itu.
Mi Jin : "Aku menulis ini untuk ibu saat aku bersama Sa Im Dang eonni." ucapnya seraya melihat kesebuah catatan.
Mi Jin mengambil sebuah buku lalu bilang dengan cemas, "Aku menulis ini saat Jenderal pemerintahan jepang
diangkat."
Mi Jin kembali mengeluh lalu memukuli kepalanya lagi.
Mi Jin segera membereskan dokumen kunonya. setelah itu memngijinkan Eung Suk untuk naik ke kamar.
Eung Suk datang dengan membawakan secangkir kopi untuk Mi Jin.
Eung Suk : "Aku tahu Kyung Suk membuatmu marah. aku minta maaf." ucapnya.
Mi Jin : "Tidak, aku tidak marah." sahutnya.
Eung Suk : "Kurasa dia malu. seorang koki akan cemburu ketika mereka melihat hidangan yang lebih baik daripada buatannya." ucapnya.
Eung Suk mengatakan masakan udang kukus Mi Jin enak sekali.
Mi Jin memberitahu kalau Kyung Suk tidak cemburu dengannya. Eung Suk lega mendengar hal itu.
kemudian Eung Suk minta ijin pada Mi Jin untuk mengambil sesuatu dikamarnya. Mi Jin mengangguk mengerti.
(Eung Suk ternyata mengambil obatnya yang disimpan dilaci kamar)
saat Mi Jin tanpa sengaja melihat dirinya dicermin, Ia sangat terkejut melihat matanya yang sebelah tiba-tiba berubah menjadi mata gumiho. Mi Jin segera menutupi matanya dengan tangan.
saat Mi Jin melihat jari tangannya, kukunya tiba-tiba memanjang. Mi Jin benar-benar panik. Ia segera mengenakan penutup kepala.
Eung Suk yang melihat tingkah aneh dari Mi Jin, merasa heran. Ia lalu bertanya, "Ada apa?"
Mi Jin : "Tidak, bukan apa-apa." ucapnya gugup.
Eung Suk menghampiri Mi Jin dan tanya lagi, apa yang terjadi? Mi Jin langsung menjawab tidak ada apa-apa, dia baik-baik saja.
Mi Jin : "Bisakah kau tinggalkan
aku sendiri?" tanyanya.
Eung Suk : "Tentu." jawabnya.
Mi Jin : "Aku minta maaf." ucapnya.
Eung Suk meninggalkan Mi Jin sendirian dengan perasaan heran.
setelah melihat Eung Suk pergi, Mi Jin menatap cermin lagi dan semakin panik melihat dirinya berubah menjadi setengah rubah.
Mi Jin : "Bagaimana ini??" rengeknya.
dibawah, Kyung Suk sedang menunggu Eung Suk. saat melihat Eung Suk turun, Ia segera bertanya bagaimana dengan Mi Jin? apa dia masih marah? Eung Suk memberitahu kalau Mi Jin saat ini ingin sendirian.
Eung Suk : "Hyung. wanita paling benci pada seseorang yang membaca buku diary mereka." ucapnya.
Kyung Suk membela diri kalau bukunya terbuka begitu saja. Ia juga bilang kalau Mi Jin punya banyak dokumen kuno.
Eung Suk : "Dokumen kuno?" tanyanya.
Kyung Suk : "Ya. seperti yang kau tahu, aku sedikit bingung. kupikir dia punya hobi yang sama denganku. aku bersumpah tidak menyentuh apa-apa." serunya.
Eung Suk semakin penasaran mengetahui Mi Jin memiliki hobi yang sama dengan Kyung Suk. suka membaca buku-buku tua.
kemudian Eung Suk pergi. tepat ketika itu, tanpa sengaja Kyung Suk melihat sekelebatan orang lewat dengan cepat. Kyung Suk tidak yakin apa yang dilihatnya baru saja karena lewat begitu saja dengan cepat.
(Yang dilihat Kyung Suk adalah Mi Jin yang menggunakan kekuatan rubahnya untuk kabur)
dirumah, Ibu dan Mi Mo sedang bersiap makan malam. Mi Mo mengeluh pada Ibunya, sesuatu sedan membuatnya frustasi.
Ibu : "Sekarang apa lagi?" tanyanya.
Mi Mo bilang pada Ibunya kalau dia sangat tidak berharap, Mi Jin bisa mendapatkan hati dari Woo Hyun.
Ibu : "Bagaimana dengan dia?" tanyanya.
Mi Mo memberitahu Ibunya kalau dia sudah meminta Woo Hyun untuk memberikan hatinya, dan Woo Hyun langsung pergi begitu saja.
Mi Mo menebak kalau Ibunya pasti juga tidak bisa mendapatkan hati Sec. park. Ibu berbohong pada Mi Mo kalau itu tidak mungkin.
Ibu terdiam dan berubah menjadi kesal ketika mengingat Sec. Park yang tidak mau memberikan hatinya.
Mi Mo : "Kupikir, jaman sekarang sangat sulit untuk mendapat hati. bukankah kita seharusnya bangga
pada rubah?" tanyanya.
Ibu : "Ya. dia putriku, tapi aku tidak bisa memahaminya." keluhnya.
tiba-tiba terdengar teriakan Mi Jin yang memanggil Ibunya dengan suara keras.
Mi Mo : "Bukankah itu rubah?" tanyanya. "Bicara tentang rubah..." serunya heran.
Ibu : "Ada apa lagi sekarang?" tanyanya heran.
mendengar rengekan Mi Jin, Ibu mengeluh sama sekali tidak bisa makan.
Mi Jin menghampiri Ibunya dan dengan panik bertanya apa yang harus diakukannya? Mi Jin meminta Ibunya dan Mi Mo untuk tidak terkejut ketika melihatnya.
Mi Jin membuka kacamatanya lalu menunjukkannya pada Ibu dan Mi Mo. Ibu dan Mi Mo terkejut melihat mata Mi Jin berubah menjadi setengah rubah.
Mi Jin : "Bagaimana ini, bu?" rengeknya.
Mi Jin juga menunjukkan kuku rubahnya yang tiba-tiba muncul. Ibu dan Mi Mo semakin terkejut.
Mi Jin : "Apa yang harus kulakukan?" tanyanya panik.
Mi Jin bilang dia sangat takut sekarang. Ia tanya lagi, apa yang akan terjadi setelah ini?
Ibu yang panik dan juga takut, bilang dia sendiri juga tidak tahu. karena sebelumnya dia belum pernah melihat hal seperti yang dialami Mi Jin.
Ibu : "Apa mungkin, kau baru saja makan hati?" tanyanya.
Mi Jin menggeleng seraya bilang tidak. dia memberitahu Ibu, dia tadi berada dirumah, tapi tiba-tiba berubah menjadi seperti ini.
Mi Mo : "Tunggu! waktunya hanya tersisa kurang dari 2 minggu, kan?" tanyanya pada Mi Jin.
Mi Jin : "Kurasa iya.." jawabnya tak yakin.
Mi Mo bilang pada Ibunya, mungkin saja karena waktu yang dimiliki Mi Jin semakin dekat.
Mi Mo : "Apa dia akan berubah menjadi rubah dan menguap di udara?" tanyanya pada Ibu.
dengan kesal Ibu memukul Mi Mo karena ucapannya yang menakutkan.
Ibu lalu teringat akan Mi Ja. saat ini Mi Ja juga mengalami situasi yang sama dengan Mi Jin. sama-sama akan kehabisan waktu.
Mi Jin baru ingat kalau Mi Ja memiliki waktu yang lebih sedikit dibanding dirinya. Mi Jin meminta Ibunya untuk segera menelepon Mi Ja.
Di LAST, Kyung Suk berpamitan pada Eung Suk kalau dia akan pergi.
Kyung Suk : "Sebenarnya, aku resah meninggalkan kalian berdua saja tapi kalian berdua sudah dewasa." ucapnya.
Eung Suk : "Aku tidak hanya dewasa, aku orang suci." candanya.
Kyung Suk : "Jika kau ingin membuat lelucon, setidaknya harus lucu." ledeknya.
Kyung Suk berteriak pada Mi Jin untuk berpamitan. tapi tidak terdengar suara Mi Jin dari kamar.
Kyung Suk : "Kau bilang dia ada di atas?" tanyanya pada Eung Suk.
Eung Suk bilang, mungkin Mi Jin sedang di kamar mandi.
Eung Suk beranjak untuk naik keatas mencari Mi Jin.
Eung Suk heran tidak melihat Mi Jin dikamar ataupun ditoilet. padahal dia tidak melihat Mi Jin keluar.
Kyung Suk ikut naik ke kamar. Ia tanya pada Eung Suk, apa Mi Jin tidak ada? Eung Suk mengiyakan.
Eung Suk bilang, padahal tadi dia melihatnya di sini.
Kyung Suk : "Kemana perginya?" tanyanya heran.
Kyung Suk yang baru ingat, lapor pada Eung Suk kalau dia tadi melihat ada sesuatu yang melintas pergi. Eung Suk langsung berseru kalau itu tidak mungkin Mi jin. karena jika Mi Jin melompat dari kamar itu pasti mustahil karena atapnya terlalu tinggi.
Eung Suk segera pergi dari kamar untuk memastikan apa Mi Jin ada diluar.
Kyung Suk yang masih berada dikamar, tanpa sengaja melihat kotak peti milik Mi Jin. melihat kotak itu, rasa penasaran Kyung Suk mengenai barang-barang kuno yang dimiliki Mi Jin semakin meninggi.
diam-diam, Kyung Suk membuka kotak itu lalu mengambil beberapa dokumen kuno milik Mi Jin dan memasukkan kedalam tasnya.
Eung Suk memanggil Kyung Suk dari luar. Kyung Suk bergegas keluar untuk melihat kenapa Eung Suk memanggilnya.
Kyung Suk : "Ada apa?" tanyanya.
Eung Suk : "Dia tidak ada disini. dia juga tidak mengangkat teleponnya. apa kita harus melapor kepolisi?" serunya.
Kyung Suk : "Benarkah? kalau begitu aku akan telepon polisi. kau terus coba menghubungi dia." sahutnya.
Eung Suk : "Baiklah.." serunya.
Saat ini Mi Jin sedang berkumpul dengan Ibu, Mi Mo dan juga Mi Ja. ponsel Mi Jin terus berdering karena Eung Suk terus-terusan meneleponnya. Mi Jin segera melepas baterai ponselnya agar Eung Suk tidak bisa meneleponnya.
Ibu bertanya pada Mi Ja, kenapa dia terlihat baik-baik saja? bagaimana bisa Mi Ja terlihat normal? Mi Ja memberitahu bahwa pada awalnya dia tampak seperti Mi Jin. ketika waktu semakin dekat, dia akan berubah seperti rubah.
Mi Mo yang penasaran tanya, tapi kenapa Mi Ja sekarang tampak baik-baik saja? Mi Jin juga ikut bertanya bagaimana Mi Ja mengembalikan tubuhnya ke normal?
Mi Ja : "Bisakah kalian tinggalkan kami berdua?" tanyanya pada Ibu dan Mi Mo.
Ibu : "Baik." sahutnya.
Ibu dan Mi Mo segera keluar kamar.
bukannya sepenuhnya pergi, Ibu dan Mi Mo mengintip Mi Jin dan Mi Ja dari celah-celah pintu yang terbuka.
Mi Ja bilang pada Mi Jin dia ingin melihat mata Mi Jin, awalnya Mi Jin enggan menunjukkannya tapi Mi Ja bilang tidak apa-apa sehingga Mi Jin mau menunjukkannya.
Mi Ja melepas kacamata Mi Jin lalu menatapnya dengan iba. dengan sedih Mi Jin tanya pada Mi Ja, apa yang harus dilakukannya?
Mi Ja tidak menjawab apapun. Ia tersenyum pada Mi Jin lalu merentangkan tangannya untuk memeluk Mi Jin.
Mi Ja memeluk Mi Jin dengan sayang lalu memintanya untuk memikirkan saat-saat yang bahagia.
Mi Jin terdiam lalu memikirkan Suaminya yang terdahulu yang mirip dengan Eung Suk.
mereka bertemu disuatu tempat yang terang yang hanya terdapat mereka berdua.
Mi Jin benar-benar senang bisa bertemu dengan suaminya itu. dengan kasih sayang suami Mi Jin memeluknya.
perlahan-lahan, kuku rubah Mi Jin mulai menghilang. bahkan matanya juga mulai berubah ke normal.
Mi Mo dan Ibu yang mengintip dari balik pintu terkejut menyaksikan perubahan Mi Jin yang sangat cepat.
Mi Jin yang baru menyadari perubahan dalam dirinya jadi terkejut.
Mi Jin : "Oh~ Eonni!! sudah hilang. apa yang terjadi?" tanyanya pada Mi Ja.
Mi Ja : "Apa yang kau pikirkan?" tanyanya balik.
Mi Jin : "Hanya.., seseorang yang dulu mencintaiku." jawabnya.
Mi Ja : "Mi Jin, ingat itu. jika kau merasa gugup dan berpikiran buruk tentang kehabisan waktu dan mati sebagai rubah, kau akan berubah
menjadi seperti rubah. kau akan tetap
dalam wujud manusiamu jika kau memikirkan kenangan manismu." ucapnya.
Mi Jin mengangguk mengerti.
Ibu : "Mi Jin. tolong sadarlah dan
berubahlah menjadi manusia!" ucapnya cemas.
Mi Mo : "Dia tidak bisa!" sahutnya.
Mi Jin yang mendengar percakapan mereka langsung menoleh kesal pada Ibu dan Mi Mo yang mengintip dari luar dengan mata rubahnya.
Mi Mo : "Lihat matanya berubah lagi." serunya pada Ibu.
Ibu dan Mi Mo langsung menutup pintu karena takut pada Mi Jin.
Mi Ja memanggil Mi Jin dengan ramah, begitu Mi Jin melihat Mi Ja, mata rubahnya kembali menghilang dan normal.
Bersambung..
Waaaaaaa seneng seneng seneng
ReplyDeleteAd kelanjutanny
Tiap hari aq nunggguin mbk
Makasih y mbk
Episode 14, 15 , 16 Kpan????????
ReplyDelete:D
Mbk,lanjutin dong sinopsisx!!!
ReplyDeleteQ nungguin trus lho..
Mbk,lanjutin donk sinopsisx??please....
ReplyDeleteQ pnsaran banget sm endingx (^_^)\/fighting
pasti dilanjut, ditunggu ya :)
Deletedilanjut ya eonni...ditunggu 😊
ReplyDeletedilanjut ya eonni...ditunggu 😊
ReplyDeletepasti dilanjut :)
DeleteKa, mana lanjutannya? Penasaran bgt sm endingnya.. lanjutin ya ka..
ReplyDeletedi tunggu aja ya :)
DeleteKoq blm dlnjut sih, Kanaya?
ReplyDeleteMsh sibuk ngerjain sinop yg lain ya?
Dlanjut ampe slesai ya..nanggung.
Smangat..
Di tunggu ya kelanjutannya. Semangat jangan lama" udah penasaran sm endingnya 😀
ReplyDeleteDi tunggu ya kelanjutannya. Semangat jangan lama" udah penasaran sm endingnya 😀
ReplyDelete