April 9, 2015

SINOPSIS THE THOUSANDTH MAN EPISODE 11

Dilarang meng-COPAS SEMUA ARTIKEL yang ada didalam blog ini!!! tolong hargailah kerja keras penulis!!!


==== EPISODE 11 ====

saat masa Dinasti Joseon, seorang Gumiho muda memberikan pengarahan kepada Gumiho yang masih kecil.

Gumiho muda : "Manusia dengan dada yang kuat memiliki hati yang sehat. manusia dengan rusuk yang lemah memiliki hati yang lemah. manusia yang hidup seimbang dengan baik memiliki penempatan hati yang baik. manusia dengan tulang rusuk yang bengkok memiliki penempatan hati yang buruk." ucapnya menjelaskan.

kemudian Ia bertanya kepada para Gumiho muda, apakah mereka semua mengerti yang diucapkannya? semua serempak mengiyakan.


Gumiho muda : "Sekarang, jika kalian bertemu dengan pendaki yang kelelahan di gunung. apa yang akan kalian lakukan?" tanyanya.

seseorang diantara mereka menjawab lantang bahwa dia akan memburunya.

Gumiho muda tanya lagi, apa yang harus dilakukan setelah itu?

seseorang lagi menyahut, dia akan mengambil nyawanya.

Gumiho muda : "Dan bagaimana cara kalian melakukannya?" tanyanya.

Mi Mo : "Dengan melompat di atas kepalanya sebanyak 9 kali." jawabnya.

Gumiho muda memuji Mi Mo yang sangat pintar. Ia lalu tanya pada yang lain, setelah itu apa yang harus mereka lakukan? melihat ekspresi Mi Jin yang gugup, Gumiho bertanya pada Mi Jin apa yang harus dilakukan selanjutnya.

Mi Jin : "Kau meninggalkanku. bagaimana bisa kau meninggalkanku? kesedihanku.." ucapnya.

Gumiho muda berteriak meminta Mi Jin untuk berhenti.

Gumiho muda : "Bukankah itu lagu rakyat tentang kesedihan perpisahan?" amuknya.

Mi Jin mengangguk mengiyakan. Ia lalu mengatakan bahwa dia ingin pendaki itu tetap hidup sehingga dapat mencintainya.

dengan kesal Gumiho Muda bertanya, bagaimana bisa Mi Jin menjadi manusia jika dia terlalu naif? Mi Jin menunduk ketakutan.


Gumiho muda membuka catatan Mi Jin dan kaget mengetahui Mi Jin tidak tahu dimana letak hati. Mi Jin membenarkan hal itu.

Mi Mo : "Aku malu mengakui bahwa kita bersaudara." amuknya pada Mi Jin.

Gumiho muda menyuruh Mi Jin untuk maju kedepan dan mengeluarkan ekornya. Mi Jin merengek dan memohon untuk memaafkannya.

Gumiho muda : "Keluarkan ekormu!" bentaknya.

Mi Jin : "Nyonya, maafkan aku." tangisnya.

Gumiho muda menyuruh Mi Jin untuk memanggil Ibunya sekarang juga. Mi Jin menangis dan merengek untuk dimaafkan atas kesalahannya.


[Episode 11 : Goo Mi Jin Beraksi!]


Ibu dan Mi Jin berbincang dirumah dengan serius. Mi Jin meminta maaf pada Ibunya berkali-kali tentang apa yang dilakukannya bersama Eung Suk.

Ibu : "Kebiasaan lama memang susah dihilangkan. dari dulu kau selalu membuat masalah dan sekarang kau benar-benar lepas kendali." amuknya.

Mi Jin : "Aku hanya merasa bahagia saat bersama dengan Eung Suk." ucapnya membela diri.

Mi Mo yang juga ada disitu, diam-diam kesal pada Mi Jin. Ia menyahut untuk bertanya pada Mi Jin, apa bahagia bisa menjadikannya manusia?

Mi Mo : "Kau hanya punya sisa waktu kurang dari satu bulan. apa kau pikir dia akan memberikan hatinya untukmu? bukankah kau tahu itu mustahil!" serunya kesal.

Mi Jin : "Aku tidak tahu tapi dia berbeda dari pria yang lain. aku merasa seperti dicintai, Bu." ucapnya pada Ibu.

dengan marah Mi Mo tanya, kenapa harus Eung Suk orangnya? kenapa diantara banyak pria, Mi Jin malah memilih pacarnya? bukankah sebelumnya Mi Jin pernah bilang kalau hubungannya dengan Eung Suk hanya sebatas teman?

Mi Mo bilang dia tidak akan pernah menyerah dan diam begitu saja melihat Mi Jin merebut pacarnya.

Mi Jin : "Lalu apa yang harus kulakukan?" tanyanya pada Mi Mo. "Bagaimana mungkin kita bisa menyembunyikan perasaan kita? benar, kan?" tanyanya pada Ibu.

Ibu : "Aku tidak tahu, apa yang kau sukai dari si kurus kering itu." serunya kesal.

Ibu meminta Mi Jin untuk menjawab dengan jujur, apakah Eung Suk akan memberikan hatinya?

Mi Jin menjawab dia tidak peduli akan hal itu. entah Eung Suk akan memberikan hatinya atau tidak, Mi Jin benar-benar tidak peduli. Mi Jin meminta Ibunya untuk tidak memanggil Eung Suk dengan sebutan kurus kering.

Mi Jin : "Apa Ibu suka jika orang-orang memanggilmu kerdil?" tanyanya kesal.

Ibu : "Bagaimana bisa kau bicara seperti itu padaku?" amuknya.


Chef Kyung Suk dan Eung Suk sedang berbicara berdua diRestaurant. Kyung Suk menyerahkan sebuah amplop pada Eung Suk. Eung Suk berpikir kalau itu adalah surat pengunduran diri.

Eung Suk : "Apa itu?" tanyanya.

Kyung Suk : "Eung Suk, kupikir aku ini tidak lebih dari sekedar seorang koki untukmu, Hyung (kakak) dan Dongsaeng (adik)." ucapnya.

Eung Suk : "Lalu?"

Kyung Suk : "Lalu? apa kau tidak tahu kenapa aku melakukan ini?" tanyanya kesal.

Eung Suk : "Tidak." jawabnya polos.

Eung Suk tanya lagi, kenapa Hyungnya itu melakukan hal seperti ini? Kyung Suk menghela nafas panjang.

Kyung Suk : "Aku benar-benar
tidak habis pikir. bagaimana mungkin kau tidak tahu perasaanku?" amuknya.

Eung Suk : "Baiklah, aku memang tidak memperhatikanmu akhir-akhir ini. tapi, jangan berlebihan seperti ini." ucapnya.

dengan kesal Kyung Suk bilang kalau dia tidak berlebihan. itu karena Eung Suk sering meninggalkan restaurant. dia bahkan tidur diluar semalam.

Kyung Suk menyuruh Eung Suk untuk mengaku, siapa orang yang menemaninya semalam? Mi Jin atau Mi Mo? atau jangan-jangan ada wanita lain?

Eung Suk : "Baiklah, aku mengerti.. sebenarnya, aku berniat untuk menceritakannya padamu lain kali.." serunya.

Kyung Suk : "Katakan saja sekarang!" sahutnya.


Eung Suk mengatakan, hal ini tidak seperti yang Kyung Suk pikirkan. dia dan Mi Mo hanya berkencan tapi tanpa ikatan yang pasti. hatinya tidak tertarik pada Mi Mo.

Kyung Suk : "Maksudmu, kau hanya ingin melakukan 'Cinta Satu Malam' dengannya?" tanyanya terkejut.

Eung Suk : "Tentu saja tidak!" serunya.

Kyung Suk : "Lalu apa lagi? siapa yang kau sukai dan bagaimana bisa?" tanyanya kesal.

Eung Suk mengeluh kalau Kyung Suk benar-benar menyudutkannya. Ia tanya, tidak bisakah Hyungnya itu percaya padanya dan menunggu?

Kyung Suk mengangguk dan bilang dia akan menunggu karena Eung Suk memintanya. setelah mengatakan itu, Kyung Suk beranjak untuk pergi.

Eung Suk memanggilnya dan memintanya untuk membawa kembali amplop surat pengunduran dirinya.

Kyung Suk : "Kenapa? itu tagihan pembelian kol. cepat bayar." serunya lalu pergi.

Eung Suk melempar amplop itu dengan kesal. Ia mengira itu adalah surat pengunduran diri Kyung Suk.


Ibu sedang merenung dikantor. Ia sibuk memikirkan masalahnya.

Ibu : "Apa yang harus kulakukan? jika seperti ini terus, aku akan kehilangan putriku." keluhnya.


== FLASHBACK ==

Ibu sedang berada dirumah dan sedang asik menonton bola ditv. pertandingan antara Korea dan Spanyol. saat itu Korea berhasil mencetak gol, tapi sayangnya tidak ada orang lain dirumah yang menyaksikan kemenangan itu selain dirinya.


tak lama kemudian telepon berdering, Mi Mo menelepon Ibu.

Ibu : "Mi Mo! akhirnya Korea masuk semi final!" serunya senang. "Kubilang semi final, bukan manusia!" ucapnya kesal.

Mi Mo memberitahu Ibu lewat telepon, bahwa dia sudah berubah menjadi manusia.

Ibu : "Kau benar-benar sudah berubah menjadi manusia? Mi Mo.., kau selalu membuat Ibu bahagia. bagus.!" ucapnya seraya menangis.

Ibu sedikit lega, karena hanya Mi Jin yang tersisa belum menjadi manusia. Ibu menyuruh Mi Mo untuk segera pulang.


beberapa saat kemudian, Mi Jin pulang kerumah. Ia bersorak gembira pada Ibunya karena Korea bisa masuk ke semi final piala dunia. Ibu berteriak kesal menyuruh Mi Jin untuk berhenti.

Ibu : "Apa yang harus kulakukan untuk membuatmu berubah menjadi manusia? kapan kau akan sadar?" amuknya.

mendengar Ibunya memepermasalahkan hal itu lagi, Mi Jin menjadi kesal. Ia protes karena Ibunya memulai hal seperti itu lagi.

Mi Jin : "Ibu, aku hanya perlu satu hati lagi. dan aku masih punya sisa waktu 10 tahun. aku pasti akan menjadi manusia." omelnya.

Ibu : "Apa kau tahu 10 tahun itu waktu yang singkat? apa kau tahu apa yang baru saja dikatakan Mi Mo di telepon?" serunya.

Mi Jin : "Apa?"

Ibu memberitahu kalau Mi Mo sudah menjadi manusia.

Mi Jin : "Benarkah? itu berita bagus. kita harus merayakannya!" serunya senang.

dengan kesal Ibu tanya, apa Mi Jin sudah gila? hanya tinggal dia saja yang tersisa dan belum menjadi manusia.


Ibu memarahi Mi Jin untuk berhenti mencari cinta dan jadilah manusia.

Mi Jin : "Ibu! yang terpenting bagiku bukanlah menjadi manusia tapi bagaimana aku melakukannya. jangan menilaiku dengan angka. Ibu sudah membesarkan aku selama 990 tahun. apa Ibu masih tidak mengerti bagaimana perasaanku?" ucapnya panjang lebar.

Ibu balik bertanya, apa Mi Jin mengerti bagaimana perasaan ibunya? setiap kali dia melihat ekor Mi Jin keluar saat bulan purnama datang. dan saat Mi Jin memakan daging mentah dengan rakusnya. dia sangat takut, suatu hari Mi Jin akan menghilang dengan tiba-tiba. Ibu mengaku, bahwa dia menangis setiap malam karena memikirkan Mi Jin.

Mi Jin meminta Ibunya untuk tidak khawatir. dia pasti akan menjadi manusia. Mi Jinberjanji tidak akan membuat Ibunya khawatir dan akan menjadi anak yang baik.

Ibu : "Sungguh?" tanyanya.

Mi Jin : "Berhentilah mengkhawatirkanku, mengerti?" serunya.

Mi Jin mengacungkan kelingkingnya untuk membuat janji dengan Ibunya. Mi Jin bahkan meminta Ibunya untuk tidak menangis.


== FLASHBACK END ==

Ibu yang memikirkan nasib Mi Jin benar-benar sudah putus asa. Ia bertanya-tanya, bagaimana bisa Mi Jin tidak bisa mendapatkan satu hati dalam 10 tahun?

Ibu : "Aku tidak punya pilihan lain. ini satu-satunya cara. hanya tinggal 15 hari!" keluhnya.


tak lama kemudian Sec. Park datang, Ibu menayakan apa Sec. Park sudah melakukan hal yang diperintahkannya? Sec. Park mengangguk mengiyakan.

Ibu menyuruh Sec. Park untuk memindahkan barang-barang Mi Jin.

Sec. Park : "Direktur, apa anda benar-benar harus melakukan ini?" tanyanya.

Ibu menyuruh Sec. Park untuk berhenti bertanya dan lakukan saja.

Sec. Park : "Direktur. saya harus mengatakan apa yang seharusnya kukatakan." serunya.

Ibu : "Diam!" sahutnya kesal.

Sec. Park mengangguk lalu segera pergi.


Mi Jin baru saja datang ke kantor, saat Ia berpapasan dengan karyawan di loby, Mi Jin menyapa mereka. tapi anehnya, mereka tidak menghiraukan Mi Jin dan pergi begitu saja.

saat Mi Jin bertanya tentang jadwalnya di receptionist, mereka juga mengacuhkan Mi Jin.


dikantornya, Ibu memerintahkan Mi Mo untuk menggantikan tugas Mi Jin sebagai konsultan.

tak lama kemudian Mi Jin masuk. melihat Ibu dan Mi Mo mengacuhkannya seperti yang lain, Mi Jin sangat kesal. Ia membanting tasnya ke meja.

Mi Jin : "Aku datang.." sapanya.

Ibu dan Mi Mo diam saja dan masih tidak menghiraukan Mi Jin.

Mi Jin : "Ada apa ini? kalian sedang mengabaikanku?" tanyanya kesal.

Mi Mo : "Siapa kau?" tanyanya tanpa melihat Mi Jin.

Mi Jin tertawa dan berkomentar kalau sikap Mi Mo sangat lucu. Ia lalu tanya pada Ibunya, ide siapa ini?

Ibu : "Aku tidak memiliki putri sepertimu. mulai sekarang, jangan muncul lagi di hadapanku." ucapnya.

Mi Jin : "Omo! Ibu, aku tahu kau hanya bercanda. berhenti main-main." serunya.

Ibu : "Apa kau pikir aku sedang bercanda? apa kau pikir hidup itu sangat mudah?" amuknya kemudian pergi.

Mi Jin kaget Ibunya bersikap seperti itu padanya.

saat Mi Jin mencoba bertanya pada Mi Mo apa yang sebenarnya terjadi, Mi Mo juga ikut pergi meninggalkan Mi Jin tanpa mengatakan apapun.


Sec. Park sibuk mengangkut semua barang-barang Mi Jin ke dalam Restaurant LAST. Chef Kyung Suk dan Eung Suk heran dengan sikap Sec. Park itu.

Eung Suk tanya pada Sec. Park, apa maksud dari semua itu?

Sec. Park : "Koper." jawabnya pendek.

Kyung Suk : "Aku tahu itu koper, tapi untuk apa?" tanyanya kesal.

Sec. Park : "Beban yang harus anda pertanggung jawabkan." ucapnya pada Eung Suk.

Kyung Suk semakin kesal. Ia tanya lagi, apa maksudnya Sec. Park? Sec. Park menyuruh Kyung Suk untuk tidak ikut campur.

Kyung Suk : "Apa katamu? aku hyung-nya.." sahutnya marah.

Eung Suk tanya pada Sec. Park, apa itu semua adalah barang-barang milik Mi Jin?

Kyung Suk yang mendengar itu terkejut.

Sec. Park : "Anda tentu lebih tahu mengenai hal ini. saya pamit dulu." ucapnya kemudian pergi.


Kyung Suk mengeluh kesal kenapa Sec. Park selalu menganggu mereka. Eung Suk meminta Hyungnya itu untuk tenang. dia berpikir sejenak.

Kyung Suk : "Hei, Eung Suk! apa kau telah melakukan sesuatu yang harus kau pertanggung jawabkan?" tanyanya curiga.


saat Mi Jin pulang kerumah dan mengetahui kamarnya kosong, Ia kaget.

Mi Jin : "Apa-apa'an ini? apa Ibu memindahkan semua barang-barangku? kenapa dia melakukan hal seperti ini padaku? apa aku melakukan kesalahan fatal?" amuknya.

tak lama kemudian ponselnya berdering, Eung Suk meneleponnya.


Eung Suk dan Mi Jin bertemu di kafe. Eung Suk meminta maaf pada Mi Jin karena semua ini adalah salahnya. Mi Jin menyahut kalau ini bukanlah kesalahan Eung Suk.

Eung Suk menawarkan diri untuk berbicara dengan Ibu Mi Sun. Mi Jin bilang Eung Suk tidak akan pernah bisa membuat alasan ataupun berdebat dengan Ibunya.

Mi Jin : "Semakin aku memikirkannya, semakin membuatku marah. ini semua membuatku gila! memangnya, yang kulakukan itu salah, hah? apa kita tidur bersama? hah? aku tidak akan semarah ini jika kita memang melakukannya. tapi kita tidak melakukan apa-apa! kita bahkan tidak berciuman! anak muda bertemu, saling menyukai kemudian saling jatuh cinta. tidak seharusnya seorang Ibu ikut campur dalam hal seperti ini. menyebalkan sekali!" amuknya kesal.

Eung Suk sangat malu karena Mi Jin marah-marah dan semua pengunjung kafe memperhatikan mereka.

Eung Suk mengatakan, Ibu Mi Sun pasti sudah salah paham. dengan kesal Mi Jin tanya, salah paham apanya?

Eung Suk meminta Mi Jin untuk percaya padanya. dia akan mencoba berbicara dengan Ibu Mi Sun.


Eung Suk pergi kerumah Mi Jin untuk berbicara dengan Ibu Mi Sun. Mi Jin juga ikut menemani Eung Suk.

Eung Suk menceritakan semuanya dan memberitahu bahwa yang dia katakan semuanya benar. Eung Suk bahkan bersumpah demi hidupnya. Ibu diam saja.

Mi Jin : "Ibu. katakan sesuatu." pintanya.

Ibu : "Baiklah! bawa dia bersamamu." ucapnya pada Eung Suk.

Eung Suk : "Nyonya, kenapa anda memperlakukan kami seperti ini? yang kukatakan adalah kenyataan." serunya.

Ibu : "Kenyataan seperti apa? kalau kalian hanya saling bertemu? tidak terjadi apapun malam itu?" tanyanya.

Eung Suk mengangguk mengiyakan. Eung Suk meminta Ibu Mi Sun untuk percaya padanya.

Ibu : "Aku hanya percaya satu hal." sahutnya dingin.

Eung Suk : "Apa itu?" tanyanya.

Ibu : "Selama dia masih bersamamu, dia tidak akan menjadi manusia." ucapnya kesal.

Mi Jin memandang Ibunya dengan kesal.

Eung Suk : "Anda terus mengatakan dia bukan manusia, aku tidak mengerti apa maksudnya. dia orang yang sangat baik. kenapa anda mengatakan hal seperti itu?" tanyanya.

Ibu mengatakan bahwa Mi Jin belum pernah menjadi manusia sekalipun. sekarang dia bukanlah manusia dan selamanya tidak akan pernah menjadi manusia.

Eung Suk memberitahu kalau Mi Jin adalah orang yang paling baik dari semua orang yang pernah Ia temui.

Ibu : "Apa kau tidak mengerti kata-kataku? kesalahannya adalah selalu menemuimu!" amuknya.

Mi Jin : "Ibu, hentikan. aku harus pergi dari rumah, kan? baiklah! kalau begitu aku akan pergi." ucapnya.

setelah mengatakan itu, Mi Jin mengajak Eung Suk untuk pergi. sebelum benar-benar pergi, Mi Jin bilang pada Ibunya kalau dia tidak akan pernah kembali. Ibu hanya bisa menghela nafas panjang.


Mi Mo dan Woo Hyun pergi ke kedai bersama. melihat Mi Mo yang terus-terusan minum, Woo Hyun tanya apa ada masalah? dengan kesal Mi Mo menjawab tidak.

Mi Mo kembali minum dan sedikit mulai menangis. Ia lalu tanya pada Woo Hyun, apa dia sedang sibuk? Woo Hyun bilang tidak.

Mi Mo mulai bertingkah aneh. Ia menunjukkan gelasnya pada Woo Hyun dan bertanya kenapa gelasnya itu bisa kosong? Woo Hyun mengerti apa maksud Mi Mo, Ia memesankan satu botol soju lagi.

Mi Mo : "Kenapa kau menyukaiku?" tanyanya.

Woo Hyun heran melihat sikap Mi Mo yang mendadak menanyakan hal seperti itu. Woo Hyun balik bertanya, apa dia harus mengatakannya?

Mi Mo : "Ya. katakan." serunya.

Woo Hyun : "Hanya.. tidak ada alasan untuk menyukaimu. karena itu kau." ucapnya.

Mi Mo : "Karena aku?" tanyanya tak mengerti.

Mi Mo berpikir lalu Ia mengangguk mengerti.

Mi Mo : "Benar! kau menyukaiku karena diriku. karena kau, bukan yang lain. karena itu kau." ucapnya seraya terisak.

Mi Mo menangis dan mulai minum-minum lagi.


Woo Hyun : "Wow.., jadi seperti ini seorang wanita sedang dicampakkan." ledeknya.

dengan kesal Mi Mo memukul Woo Hyun. Woo Hyun hanya tersenyum.

Woo Hyun melihat kelangit yang sedang hujan dan merasa sangat heran karena bulan terlihat jelas walaupun cuaca sedang hujan.

Mi Mo berkomentar dengan kesal, itu karena sekarang adalah musim kawin rubah.

Woo Hyun : "Rubah?" tanyanya.

Mi Mo : "Hari ini.. musim kawin rubah. musim kawin rubah..." ucapnya seraya menangis.


Eung Suk berbaring disofa untuk tidur, tapi malam ini sepertinya dia tidak bisa tidur.

Eung Suk memikirkan kembali ucapannya. bahwa dia memang tertarik pada Mi Jin. Eung Suk juga teringat akan ucapan Sec. Park yang mengatakan bahwa Mi Jin adalah beban yang harus Ia jaga dan pertanggungjawabkan.

Eung Suk mengehela nafas panjang ketika mengingat ucapan Ibu Mi Sun yang mengatakan, bahwa sebuah kesalahan adalah bertemu dengannya.


berbeda dengan Eung Suk, Mi Jin masih
bisa tertidur pulas di ranjang Eung Suk. bahkan ekor rubahnya sampai keluar.


hari sudah berganti pagi. Eung Suk masih terjaga dari semalaman. ketika Mi Jin sudah terbangun, Ia menghampiri Eung Suk yang melamun.

Eung Suk tanya, apa Mi Jin tidur nyenyak? Mi Jin mengangguk mengiyakan.

Mi Jin : "Kau pasti tidak nyaman karena tidur di sofa, kan?" tanyanya.

Eung Suk mengangguk mengiyakan. Eung Suk bilang semalam dia tidak bisa tidur, tapi itu karena ada orang yang
cantik tidur di tempat tidurnya.

Mi Jin : "Orang yang cantik?" tanyanya.

Eung Suk mengangguk.

Mi Jin : "Pasti maksudmu adalah manusia yang cantik." ucapnya sedih.

melihat ekspresi Mi Jin yang aneh, Eung Suk tanya apa dia mengatakan sesuatu yang salah?

Mi Jin : "Tidak. aku hanya banyak pikiran akhir-akhir ini." jawabnya.

Eung Suk duduk lebih mendekat pada Mi Jin lalu memeluk dari belakang untuk menyemangatinya. ia meminta Mi Jin untuk berhenti berpikir dan cukup beristirahat.


tiba-tiba Chef Kyung Suk datang dan mengejutkan mereka.

Kyung Suk : "Ooh la la!! apa yang kulihat ini? apa ini akhir atau permulaan?" serunya.

Eung Suk : "Bukan seperti itu. ceritanya panjang." sahutnya.

Kyung Suk menyuruh Eung Suk untuk mengatakannya.

Kyung Suk : "Beraninya-beraninya kalian.." amuknya.


Ibu sedang sibuk memilih-milih foto Mi Jin dikantor. tak lama kemudian Mi Mo datang. dengan kesal Ia tanya ada apa? Ia mengeluh kalau sekarang sangat sibuk.

Ibu tanya pada Mi Mo dimana peramal yang pernah dia ceritakan padanya?

Mi Mo : "Apa? peramal terkenal dari Gangnam?" tanyanya balik.

Ibu : "Ya! peramal bernama Hin God." serunya.

Mi Mo : "Bukan Hin God tapi Hip God!" sahutnya membenarkan.


Sec. Park menemui peramal yang dikatakan Mi Mo, yang bernama Hip God. ia berdiri mengantri untuk Ibu.


Eung Suk dan Mi Jin bicara serius dengan Kyung Suk. mereka menceritakan semuanya pada Kyung Suk apa yang terjadi. mendengar cerita yang sebenarnya, Kyung Suk bisa mengerti.

Kyung Suk : "Tapi tidak pernah ada wanita di sini, jadi aku sedikit kebingungan." ucapnya.

Mi Jin : "Aku minta maaf. aku menyebabkan banyak masalah." serunya.

Kyung Suk : "Tidak, tidak. bukan  seperti itu." sahutnya.

Kyung Suk mengatakan pada mereka berdua, bagaimana jika mereka membuat beberapa aturan. Eung Suk dan Mi Jin mengangguk setuju.

Kyung Suk : "Pertama, kalian tidak boleh tidur satu kamar." ucapnya.

Mi Jin mengangguk mengerti.

Kyung Suk : "Kau (Mi Jin) harus minta ijin padaku jika ingin pergi ke dapur. dan jika kalian hanya berduaan, pintu harus selalu terbuka." ucapnya.

Mi Jin mengangguk mengerti sedangkan Eung Suk protes. Ia tanya apa yang sedang Kyung Suk lakukan? dengan tenang Kyung Suk menjawab, bahwa dia sedang membuat peraturan.

Eung Suk protes kalau itu sangat tidak masuk akal. Kyung Suk benar-benar sudah berlebihan.

Kyung Suk : "Hanya engan cara ini, aku bisa menemui Mi Sun tanpa rasa bersalah sedikitpun." ucapnya.

Mi Jin : "Mi Sun? maksud anda ibuku?" tanyanya.

Kyung Suk tersenyum lebar dan mengangguk. Ia meminta Mi Jin untuk menganggapnya sebagai ayahnya mulai sekarang. Ia bahkan menyuruh Mi jin untuk percaya padanya.

Eung Suk : "Appa (ayah) ??" serunya terkejut. "Aigoo.., menggelikan sekali. kau memanfaatkan kesempatan ini, kan?" amuknya.

Kyung Suk membela diri bahwa hal itu bukan sesuatu yang dilarang.

Mi Jin tanya pada Kyung Suk, apa dia dan Ibunya pacaran? Kyung Suk memberitahu bahwa mereka dalam tahap saling mengenal.


Sec. Park masih menunggu antrian. tapi karena seorang pria yang berada didekatnya terus berjoged, Sec. Park mulai terganggu Ia lalu memanggil pria itu.

pria hip hop : "Yoo, Whatssup man?" serunya.

Sec. Park : "Apa kau tidak bisa diam? kupikir aku akan terkena stroke." ucapnya kesal.

pria hip hop : "Ahjussi! Aku hanya bisa meramal kalau aku merasakannya, Yoo.. man!!" serunya.

Sec. Park : "Apakah itu caramu untuk bisa meramal?" tanyanya terkejut.

pria hip hop : "Right!" serunya kesal.

seorang pria hip hop lain bilang kalau Sec. Park datang ke tempat yang salah. pria itu memberitahu bahwa Hip God hanya bisa berhubungan dengan arwah dengan gaya hip hop. pria itu bahkan mengatai Sec. Park tampak terlihat sombong. Sec. Park kesal mendengarnya.

tak lama kemudian seorang pria hip hop lain datang, Ia memanggil urutan nomor 2. mengetahui itu nomor antriannya, Sec. Park segera menelepon Ibu Mi Sun untuk memberitahunya.


Mi Jin sedang sibuk menggeledahi kopernya untuk mencari sesuatu. Ia tampak terlihat panik ketika tidak menemukan yang dicarinya.

Mi Jin : "Apa tidak masalah? malam ini bulan purnama. apa yang harus kulakukan? asih.., sial!" amuknya.


Ibu dan Mi Mo masuk keruang peramal Hip God. peramal itu langsung menyapa Ibu dan Mi Mo.

Hip God : "Hey, whatssup?"

Mi Mo menyuruh Ibu untuk segera mengeluarkan foto Mi Jin.

setelah mengamati foto Mi Jin untuk beberapa saat, Hip God meminta rekannya untuk memainkan irama di G dengan beat box.

setelah irama mulai mengalun, Hip God mulai nge-rap. (haha.. lucu adegannya)

Hip God : "Dewa hip hop God aku memuja. dalam 2 kata, Dewa Hip-God. aku akan marah jika kau tidak mempercayaiku. rasakan Dewa Hip-God. jika kau mengerti, ikuti aku. saat kubilang Hip, kau bilang God." ucapnya seraya nge-rap.

Mi Mo mengangguk-anggukkan kepalanya mengikuti irama. sedangkan Ibu hanya bengong.

Mi Mo dan peramal itu saling sahut menyahut, mengatakan Hip dan God. sedangkan Ibu hanya diam tak mengerti. Ia heran melihat Mi Mo.


melihat Ibu Mi Sun diam saja, peramal Hip God mengeluh kesal. Mi Mo meminta Ibunya untuk mengikuti apa yang peramal Hip God inginkan.

Hip God : "Oke, one more time! saat kubilang Hip. kau bilang God." serunya.

mereka bertiga mulai sahut-menyahut mengatakan Hip dan God. setelah beberapa saat, Hip God mengangguk senang.


Hip God masih menyuruh rekannya untuk terus memainkan iramanya. kemudian Ia beranjak untuk berdiri dan mulai nge-rap lagi sambil dance.

Hip God : "Sekarang dengarkan ramalanku. oke? di Korea itu ada selatan dan utara. Hip hop itu ada timur dan barat. kau manusia dan kau manusia (menunjuk Ibu dan Mi Mo). tapi yang ini entah manusia atau bukan (menunjuk foto Mi Jin). seperti rubah yang menyembunyikan ekornya. seseorang yang bukan manusia tapi mencintai manusia. seperti rubah! Woo!" ucapnya.

Ibu dan Mi Mo benar-benar terkejut mendengar ucapan Hip God karena mengetahui apa yang sebenarnya.

Ibu : "Dia benar-benar luar biasa." serunya.

Mi Mo : "Sangat keren.." serunya kagum.


Ibu bertanya pada Hip God, apa wanita yang difoto itu akan mendapatkan yang inginkan atau tidak?

Hip God mulai memainkan iramanya lagi.

Hip God : "Keajaiban cinta berlangsung selama 1000 tahun. akan menjadi kenyataan setelah 1000 tahun. tapi kenyatan sudah berubah. kenyataan berubah saat jatuh cinta. seorang wanita yang seperti rubah. rubah yang seperti manusia. aku bisa merasakan cintanya. cinta terakhirnya. dia berkorban untuk cinta. tapi kenyataannya tidak mengijinkan dia jatuh cinta. seseorang harus mati agar dia bisa terus hidup. seseorang yang benar-benar dia cintai."


Mi Jin dan Eung Suk pergi ketaman bersama.mereka benar-benar tampak bahagia. tapi diam-diam raut wajah  Mi Jin berubah menjadi sedih ketika melihat seorang Ibu yang sedang menggendong bayi.


saat dirumah dan Eung Suk sudah tertidur lelap di sofa, Mi Jin menghampirinya diam-diam untuk menyelimuti Eung Suk. setelah itu Ia menatap wajah Eung Suk dengan sedih.


Mi Jin berdiri diluar kamar seraya memandangi langit yang sedang bulan puranama. tak lama kemudian Eung Suk menghampiri Mi Jin. Eung Suk memeluk Mi Jin dari belakang dengan sayang.


setelah Hip God selesai meramal, Ibu tanya lagi apa wanita yang difoto itu akan bertemu dengan seorang yang dia cintai atau tidak? Mi Mo ikut bertanya, apa dia akan jadi manusia atau tidak?

tiba-tiba peramal Hip God jatuh pingsan. melihat itu Ibu menyadari bahwa roh Mi Jin terlalu kuat bagi Hip God.

Ibu : "Ini sangat mengejutkan, dia bisa meramal sejauh ini." serunya kesal.

Ibu mengeluh apa Mi Jin melakukannya dengan baik?


Mi Jin berada ditempat tidur. Ia sepertinya sangat kesakitan. Ia bergerak kekanan dan kekiri untuk menahan rasa sakitnya.

Eung Suk memanggil Mi Jin dan menanyakan apakah dia baik-baik saja? Mi Jin menyahut, dia baik-baik saja.

mendengar suara Mi Jin yang kesakitan, Eung Suk tanya lagi apa terjadi sesuatu? Eung Suk melangkah untuk menghampiri Mi Jin.

Mi Jin : "Sekarang tanggal berapa di kalender bulan?" tanyanya.

Eung Suk melihat tanggal di ponselnya lalu memberitahu kalau sekarang tanggal 15.

mengetahui sekarang adalah tanggal 15, tepat bulan purnama, Mi Jin mengeluh kesal.


melihat Mi Jin meringkuk di atas tempat tidur, Eung Suk tanya, apa Mi Jin sedang sakit? mengetahui Eung Suk menghampirinya, Mi Jin memegang erat selimutnya lalu bilang dia baik-baik saja.

Eung Suk : "Maaf. aku hanya khawatir." ucapnya.

Mi Jin : "Memang ada hari dimana aku akan seperti ini. aku tidak apa-apa, kau bisa pergi." serunya.

Eung Suk : "Baiklah, aku mengerti. aku tidak pernah tinggal dengan seorang wanita. kalau begitu aku akan pergi." ucapnya.


Eung Suk melangkah untuk pergi, tapi setelah beberapa langkah, ia berhenti. Mi Jin mengamati Eung Suk dan sedikit ketakutan karena ekornya mulai keluar.

saat Eung Suk menoleh, Mi Jin yang menyadari ekornya keluar, segera menutupinya dengan selimut.

Eung Suk : "Mi Jin. Mi Jin, apa kau sakit?" tanyanya.

Mi Jin semakin menutupi dirinya dengan selimut kemudian meminta maaf pada Eung Suk.

Eung Suk : "Aku hanya khawatir. apa kau mau kupanggilkan dokter?" tanyanya semakin mendekati Mi Jin.

Mi Jin : "Tidak perlu, jangan mendekat. sungguh, aku baik-baik saja." serunya.


Eung Suk mendekat untuk menyentuh Mi Jin, tapi Mi Jin langsung berteriak hingga membuat Eung Suk terkejut. Mi Jin takut kalau sampai Eung Suk mengetahui jati dirinya sebagai rubah.

Mi Jin : "Jangan mendekat!" teriaknya.


Bersambung..

5 comments:

  1. ka,,seru ceritanya,,
    ditunggu lanjutan nya ya chingu,,
    gumawo ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima kasih kunjungannya, pasti dilanjut :)

      Delete
  2. I have waiting for the synopsis

    ReplyDelete
  3. Sinopsis episode 12 kok blm ada ya?

    ReplyDelete
  4. aku search di youtobe tapi carinya susah... punya link bagian episode ini?

    ReplyDelete