April 15, 2015

SINOPSIS Dr. Ian EPISODE 6

Dilarang meng-COPAS SEMUA ARTIKEL yang ada didalam blog ini!!! tolong hargailah kerja keras penulis!!!




==== EPISODE 6 ====

So Dam selesai menjalankan misinya untuk menemui Tae Soo, saat berada dimobil, So Dam menangis tersedu-sedu diiringi sebuah musik sedih seraya mengingat apa yang sudah dilakukannya pada Tae Soo.

setelah selesai menangis, So Dam mengambil nafas panjang, dan berusaha menenangkan dirinya. kemudian Ia bilang, dirinya baik baik-baik saja sekarang.


Ian ternyata menunggu So Dam yang menangis dengan tiduran di jok mobilnya.

Ian mematikan musik dimobilnya dan tanya, apa So Dam benar-benar baik-baik saja sekarang? So Dam mengangguk mengiyakan. dia juga mengucapkan terima kasih.

So Dam : "Sebenarnya, ini adalah pertama kalinya aku tak bisa mengontrol kemarahanku dan membiarkan semuanya keluar, memilah perasaanku dengan kecepatan LTE." ucapnya.

Ian tersenyum seraya mengangguk mengerti.


So Dam bilang pada Ian, bahwa dia selalu berpikir kecepatan tercepat yang bisa dia tempuh adalah 2G, tapi ternyata dugaannya salah. dia kembali berterima kasih pada Ian.

Ian : "Itu bukan apa-apa. akulah yang seharusnya berterima kasih padamu. seperti yang sudah pernah kukatakan, hal yang tidak bisa kulakukan selama 2 tahun, kau melakukannya dalam waktu 10 menit, So Dam-ssi." ucapnya.

Ian kemudian bertanya pada So Dam, bahwa cinta itu selalu sepihak, bukankah begitu? dua orang memulainya bersama tapi sulit bagi keduanya untuk mengakhirinya bersama. seseorang yang perasaannya masih tertinggal, tidak bisa keluar dari kenangan itu.

raut wajah Ian tiba-tiba berubah menjadi sedih. melihat wajah Ian seperti itu, So Dam merasa iba.


So Dam : "Siapa yang meninggalkanmu dalam kenangan yang tidak bisa kau tinggalkan selama 2 tahun?" tanyanya.

mendengar pertanyaan So Dam, bukannya menjawab Ian malah tertawa. Ian berkomentar, sepertinya mereka menjadi akrab dalam waktu singkat.

Ian : "Aku adalah dokter tapi aku selalu memberitahumu hal-hal yang tidak berguna. Aku terlalu banyak mengoceh...." serunya.

So Dam memotong pembicaraan Ian kemudian meminta maaf, karena sudah menanyakan hal yang tidak seharusnya ditanyakan.

Ian : "Tidak, bukan itu masalahnya." sahutnya.

So Dam : "Aku yang terbaik dalam hal memaksakan diriku untuk tersenyum. jadi aku bisa mengetahuinya hanya dengan melihat wajahmu." ucapnya.

lalu, mereka berdua saling tersenyum.


saat kembali menuju kekantor, dalam perjalanan, So Dam merenungkan apa yang telah dikatakan Ian padanya mengenai kondisinya.

Ian, sedang mengelilingi komedi putar dengan pandangan yang melamun.

narasi Ian : [Kau memiliki beberapa gejala gangguan kecemasan sosial. 
kau punya rasa rendah diri dan takut akan penolakan. 
kau akan memilih berteman dengan seseorang yang tidak akan menolakmu. 
dan seseorang yang akan mendengarkan apa yang kau katakan]


So Dam berjalan mondar mandir dilorong kantornya sembari memikirkan sesuatu. sedangkan Ian menoleh kearah dimana So Dam pernah membuang albumnya, bayangan So Dam tampak terlihat jelas dimata Ian.

narasi So Dam : [Itu terdengar seperti aku ini seseorang yang mencintai secara sepihak dan tidak dapat dihentikan. 
aku tahu orang itu tidak bisa jujur dan hatinya telah berubah. 
tapi aku tetap memikirkan bahwa dia mungkin akan merubah hatinya jika aku memperlakukannya dengan sepenuh hati.


narasi Ian : [Di sisi lain. kau adalah seseorang yang tahu bagaimana menilai orang, So Dam-ssi. 
kau lebih mengetahui tentang masalahmu, berterima kasihlah pada masalahmu dengan Jung Tae Soo. 
kau juga memutuskan untuk menyelesaikan masalah itu. 
sehingga kau akan menjadi lebih baik dimasa depan]


narasi So Dam : [Dapatkah orang sepertiku mencintai seseorang sepenuh hati sekali lagi? 
aku hanya tertinggal dengan ketakutan]


narasi Ian : [Akan sia-sia jika kau mundur hanya karena sebuah ketakutan. 
karena kau adalah seseorang yang bersinar. 
mungkin hanya kau yang tidak sadar akan hal itu]

So Dam menghidupkan lampu kerjanya, dan beberapa saat memandang wajahnya lewat cermin didepannya.


sedangkan Ian, duduk sendirian didalam kamar seraya memandangi kaca mata hitamnya.

narasi So Dam : [Kalau begitu, dengan bantuanmu.., 
yang mengubahku menjadi seseorang yang layak untuk dicintai. 
aku bisa memulai untuk jatuh cinta lagi.]

narasi Ian : [Itu benar, itu hanya tergantung pada berapa banyak usaha 
yang kau lakukan di dalam hubunganmu. 
seseorang yang mencintaimu dengan sepenuh hati pasti akan muncul]


keesokan harinya, So Dam pergi kekantor dengan penampilan yang berbeda. sebagian rambutnya dikuncir.

awalnya So Dam tampak tidak percaya diri, Ia menghela nafas panjang untuk meyakinkan dirinya. kemudian Ia melangkah dengan yakin memasuki kantor.


semua rekan kerja So Dam memperhatikan penampilan baru So Dam. mereka semua heran melihat So Dam yang lebih percaya diri dari yang sebelumnya.

So Dam duduk dimejanya, dan mengingat semua yang pernah Ian ucapkan padanya.

[Jika kau mendengar suara Jung Tae Soo lagi, lakukan seperti yang kita praktekkan dan tutup matamu. fokuskan nafasmu, dan tahan suaranya dengan suara dari hatimu. kau bisa melakukannya So Dam-ssi. karena kau seseorang yang sudah mendaki dan menuruni sebuah gunung.]

So Dam mempraktekkan apa yang dikatakan Ian. setelah itu So Dam mengerjakan pekerjaannya dengan ceria tidak seperti biasanya yang lesu.

diam-diam, Ketua Young memperhatikan So Dam yang berbeda dari biasanya, dari balik dinding.


Tae Soo baru saja datang kekantor. Ia sangat terkejut ketika mendapat kiriman video dari seseorang tentang pertengkarannya dengan So Dam kemarin.

[Video Top minggu ini - Pria tukang selingkuh mendapatkan pukulan dengan album foto]

Tae Soo : "Orang ini hanya tahu bagaimana menggunakan kemampuannya melaporkan sesuatu. menggunakan hubungan gelap rekannya sebagai berita. mereka pasti iri karena aku cerdas." amuknya.


saat memperhatikan video dengan seksama, Tae Soo kaget saat melihat Ian juga ada didalam video itu.

Tae Soo : "Bukankah itu Mo Ian? pria itu.. benar-benar.." gerutunya kesal.


tanpa sengaja Tae Soo berpapasan dengan Jae Hee diloby. mereka saling memendam kebencian.

Jae Hee : "Sudah lama tidak berjumpa, reporter Jung." sapanya dingin.

Tae Soo : "Aku mengerti sekarang, aku hanya menulis sedikit artikel tentangmu, dan kau mendatangkan Dr. Mo Ian untuk mengancamku, sembari membawa mantan pacarku bersamanya. kau pikir aku akan membiarkannya tak jelas?" serunya.

Jae Hee : "Aku tidak mengerti apa yang kau bicarakan." ucapnya tersenyum lalu melangkah pergi.

Tae Soo : "Apa rahasiamu?" tanyanya menghentikan langkah Jae Hee.

Tae Soo : "Kau memanfaatkan cintanya sejak 2 tahun lalu, kemudian membuatnya jatuh kedalam lubang. apa kau ingin memanfaatkannya lagi? aku menantikannya." serunya.

Tae Soo mendekat pada Jae Hee dan mengatakan bahwa targetnya adalah bintang top Jung Jae Hee bukan lagi Shin Hye Soo. Tae Soo mengancam, dia akan memiliki artikel eksklusif yang akan terbit. setelah mengatakan semua itu, Tae Soo pergi.


saat berada diparkiran mobil, Jae Hee sedang menelepon seseorang. seseorang itu ternyata adalah Heung Yeol. mereka berdua ternyata bersekongkol.

Jae Hee : "Aku tak bisa melakukan ini lagi. itu akan membuat Ian dalam bahaya."

Heung Yeol menyuruh Jae Hee untuk tetap fokus pada rencana mereka.

Jae Hee : "Jung Tae Soo tidak akan pernah berhenti mengganggu sekarang. bagaimana jika ini seperti yang terjadi terakhir kali dan Ian akan mengorbankan dirinya lagi." ucapnya cemas.

Heung Yeol menyuruh Jae Hee melakukan saja apa yang dia katakan. jika rencana mereka tidak berjalan dengan baik, Ian tidak hanya akan menjadi korban, tapi Jae Hee juga yang akan menanggungnya.

mendengar apa yang dikatakan Heung Yeol, Jae Hee menutup matanya frustasi.

Heung Yeol : "Pengorbanan yang Mo Ian lakukan, tidak akan sesederhana seperti sebelumnya." ucapnya.

Jae Hee : "tolong, lepaskan dia. dia akan tetap menolongmu. Kenapa..." amuknya kesal.


Heung Yeol menutup teleponnya begitu saja tanpa menghiraukan ocehan Jae Hee.

Heung Yeol mengikat Ian supaya Ian tetap bersamanya dan tidak pergi.

Heung Yeol ternyata berada diruang praktek Ian. diam-diam tanpa sepengetahuan Ian, dia meletakkan pengintai berupa perekam dibawah lampu meja.


Ian sedang menunggu So Dam didepan kantor So Dam. sambil menunggu So Dam, dia memlihat artikel yang meliput salah satu pasiennya (di eps 1)


tiba-tiba Jae Hee menelepon Ian, tepat ketika itu, So Dam keluar dari kantor dan menyapa Ian.

Ian tidak mengangkat telepon Jae Hee. Ian lebih memilih untuk menyapa So Dam.

Ian : "Kau mengikat rambutmu." serunya.

So Dam : "Ya, setengahnya." ucapnya seraya tersenyum.

Ian melepas kacamatanya dan bilang bahwa dia senang bisa bertemu So Dam lagi. So Dam senang mendengarnya.

kemudian Ian membukakan pintu mobil untuk So Dam. mereka kemudian pergi bersama.


ternyata, tidak jauh dari situ, Tae Soo memperhatikan mereka secara diam-diam.

Tae Soo : "Dasar laki-laki yang menyebalkan. tunggu! di satu sisi dia baik pada Jung Jae Hee dan di sisi lain dia memanfaatkan Lee So Dam." ucapnya menerka.


Ian mengajak So Dam mendatangi tempat prakteknya. So Dam heran melihat klinik Ian terletak di sbuah bangunan tua yang belum jadi.

So Dam : "Kenapa di tempat seperti ini?" tanyanya penasaran.

Ian : "Aku melanggar undang-undang pengobatan dan izinku dicabut. karena rahasia pasienku terungkap. aku tidak dapat memulai bisnis kemanapun aku pergi. psikiatris yang mengungkapkan rahasia pasiennya, tidak ada seorangpun yang akan berkonsultasi. tapi aku punya seorang teman yang baik. yang menemukan tempat ini dan menjadikannya sebagai ruang perawatan." ucapnya.


Ian memberitahu So Dam. ditempat itulah dia mulai beroperasi untuk mengobati pasien tertentu. dia telah bekerja di tempat itu selama setahun.

Ian : "Tapi sesungguhnya aku.., telah mempertaruhkan hidupku untuk awal yang baru. di samping itu, aku butuh pasien yang jujur padaku. sehingga tidak masalah bagiku, jika aku kembali ke awal lagi. juga tidak mengapa bagiku, jika kau menerima konsultasi dari psikiatris yang lain." ucapnya.


So Dam mengelenggkan kepalanya, pertanda dia tidak akan mencari dokter lain selain Ian.

So Dam : "Bukankah sekarang waktunya untuk misimu. aku akan berada disampingmu sebagaimana kau berada disampingku." ucapnya.


Bersambung..

Indo sub by LDK Team

6 comments:

  1. Waaaaaa ternyata ad udang dbalik bakwan
    sahabat yg menusuk

    ReplyDelete
  2. chingu tau g, lagu yg di play di mobil pas so dam nangis :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalau gak salah lagunya Cold Cherry - 착하지 않아서. Mian, kalau salah.

      Delete
  3. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  4. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  5. blog lu bagus banget. sinopsisnya juga singkat n rapih. lanjut terus yaa

    ReplyDelete