Dilarang meng-COPAS SEMUA ARTIKEL yang ada didalam blog ini!!! tolong hargailah kerja keras penulis!!!
Prajurit berdarah perak sudah siaga didalam goa menunggu kedatangan pemimpin vampir.
tak lama kemudian seorang wanita datang ke goa. dia adalah Ma Ri, bukannya Won Sang Gu.
ketika melihat seseorang mendekat ke goa, prajurit berdarah perak mulai menyiapkan senjatanya untuk menyerang. setelah itu, mereka meyergap Ma Ri.
Ma Ri yang tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, benar-benar terkejut. terlebih lagi Jae Min, Ia juga terkejut melihat orang yang Ia sergap adalah Ma Ri.
ketika para Prajurit menyerukan untuk menembak Ma Ri, dengan cepat Jae Min berlari untuk menyelamatkan Ma Ri. Ia menebas semua panah yang mengarah pada Ma Ri.
Jae Min : "Berhenti.." serunya kepada Prajurit berdarah merah.
dirumah Ma Ri, Shi Hoo tanpa sengaja membaca surat yang tergeletak dikamar. surat yang dibaca Shi Hoo adalah surat yang ditulis Ah Ra. setelah membaca isi surat itu, Shi Hoo terlihat kaget.
salah satu Prajurit menyuruh Jae Min untuk menyingkir.
Jae Min mencoba menjelaskan kalau wanita itu (Ma Ri) bukanlah vampir. pasti ada kekeliruan mengenai hal ini.
Bum Sung : "Meskipun dia terlihat seperti seorang wanita, dia pasti pemimpin vampir." serunya.
Ma Ri : "Tidak seperti itu. saya..." ucapnya pelan.
salah satu Prajurit mengambil kaca dari sakunya lalu menghadapkannya pada Ma Ri. Jae Min sangat terkejut ketika pantulan Ma Ri tidak ada dicermin.
Ma Ri menoleh kearah Jae Min dengan pandangan sedih.
Bum Sung mengatakan kalau mereka harus segera menyingkirkan Ma Ri. Ia meminta Jae Min untuk minggir.
dengan gemetar Jae Min bilang kalau dia tidak bisa melakukannya.
mendengar itu, Bum Sung mengacungkan pedangnya pada Jae Min.
Bum Sung : "Apakah kau menentang perintah militer?" tanyanya.
Jae Min : "Bagaimana bisa seorang Prajurit Joseon membunuh orang yang tidak bersalah?" tanyanya balik.
Bum Sung : "Apakah kau benar-benar menentang perintah untuk membasmi vampir?" tanyanya marah.
Jae Min : "Tidak ada vampir di sini!!!" teriaknya.
Jae Min yang kesal mengacungkan pedangnya pada Bum Sung. hal itu membuat prajurit yang lain mengangkat busurnya ke arah Jae Min.
tiba-tiba Shi Hoo muncul begitu saja dibelakang Ma Ri. Shi Hoo menurunkan tangan Jae Min yang mengacungkan pedangnya pada Bum Sung.
Shi Hoo memberitahu Prajurit berdarah perak kalau hal ini adalah sebuah perangkap. ini salah satu strategi Won Sang Gu. mendengar itu, Prajurit berdarah perak menurunkan senjata mereka.
Shi Hoo menoleh pada Jae Min dan memintanya untuk tidak menganggu Ma Ri.
Jae Min : "Shi Hoo..."
Shi Hoo menyuruh Prajurit berdarah perak untuk menyerangnya karena dia adalah vampir.
mendengar itu Jae Min dan yang lain terkejut, sedangkan Ma Ri terlihat sedih.
Shi Hoo : "Kalian tidak percaya padaku?" tanyanya.
Shi Hoo mengangkat tangannya. lalu menunjukkan kuku vampirnya. melihat itu, Prajurit berdarah perak langsung mengangkat senjatanya ke arah Shi Hoo.
Shi Hoo menoleh pada Jae Min lalu berkata, "Kubilang, lari!!!"
Bum Sung memberi aba-aba untuk menyerang mereka.
tapi belum sempat Prajurit berdarah perak menyerang, sebuah kepulan asap hitam menyerang mereka. dan membuat semua Prajurit berdarah perak jatuh tak sadarkan diri.
setelah itu, Tetua (Joong Yi) dan Ayah Ma Ri, datang.
ternyata kepulan asap hitam itu berasal dari mata Joong Yi.
Jae Min langsung mengarahkan pedangnya pada Joong Yi seraya berteriak, "Apa yang kau lakukan?" tanyanya.
Joong Yi menutup matanya lalu bilang kalau mereka akan segera bangun. Ia mengatakan, dirinya memiliki kekuatan tidak untuk menyakiti orang. sifat seperti itu tidak ada didalam dirinya.
Ayah Ma Ri menjelaskan kalau Joong Yi memberikan halusinogen untuk menghapus ingatan mereka. sehingga Prajurit berdarah perak tidak akan ingat apa yang terjadi tadi.
Jae Min : "Kalian semua.. apa identitas kalian sebenarnya? apakah kalian benar-benar.. vampir?" tanyanya lemas.
mendengar pertanyaan Jae Min, membuat Ma Ri sedih.
Ayah Ma Ri : "Kami adalah klan vampir. kami tidak minum darah manusia. kami hanya ingin hidup dengan manusia." ucapnya.
mendengar pernyataan itu, membuat Jae Min lemas. Ia lalu menatap Ma Ri dengan pandangan kecewa. setelah itu, Jae Min pergi.
Ratu pergi kejembatan tempat dimana adiknya meninggal secara diam-diam.
Ratu : "Adikku tersayang, Joon Young. karena kakakmu sedang hamil, mereka tidak mau mengambil resiko yang membahayakan. jadi mereka belum mengadakan syukuran sebelum pemakaman. kau pasti merasa sangat bersalah, bukan? maafkan aku.. jangan merasa bersalah dan.." ucapnya seraya terisak.
tiba-tiba saja beberapa orang (bawahan Won Sang Gu) mengepung Ratu. bahkan pengawal Ratu juga dibungkam. Ratu menoleh dan benar-benar terkejut dengan apa yang dilihatnya. Jae Hee memerintahkan untuk mengawal Ratu.
Jae Min sedang berada di gubuk persembunyian Shi Hoo. Ia sedang berlatih memanah sendirian.
tak lama kemudian, Shi Hoo berdiri didepan bidikan panah Jae Min.
Shi Hoo menyuruh Jae Min untuk menembaknya, karena sekarang dirinya bukan lagi manusia.
Jae Min menatap Shi Hoo tajam lalu menurunkan busurnya.
Jae Min : "Kau minum darah vampir dan hidup kembali?" tanyanya.
Jae Min bilang, kenapa Shi Hoo tidak menggunakan kelebihannya untuk menghidupkan manusia (yang menjadi korban vampir) dan merubahnya menjadi vampir?
Jae Min : "Pergilah Han Shi Hoo.. kumohon.. menyingkir dari pandanganku.." serunya.
Shi Hoo : "Jung Jae Min.., tembak!!" serunya. "Bagaimana cara menghancurkan vampir, kau tahu itu dengan baik. hancurkan.. aku.." ucapnya.
Jae Min mengangkat busurnya kearah Shi Hoo. kemudian Ia melepaskan panahnya.
Panah Jae Min meluncur tepat disebelah wajah Shi Hoo dan hanya menggores pipinya.
tapi, karena Shi Hoo adalah vampir, luka goresan dipipinya dengan cepat menghilang.
Shi Hoo mulai menangis, sedangkan Jae Min pergi meninggalkan Shi Hoo dengan lunglai.
Jae Min pergi kebatu besar sendirian. ditempat itu, Jae Min menangis. Ia mengingat ucapan Ma Ri yang pernah bilang padanya kalau Ma Ri bukanlah manusia. Ia baru menyadari kalau saat itu, Ma Ri mengatakan hal yang benar.
Ma Ri sedang duduk didapur dengan menghadap perapian. Ma Ri juga sedang menagis.
diam-diam Shi Hoo berdiri dibalik pintu mengamati Ma Ri.
hari sudah berganti pagi, Jae Min masih berada di batu besar, dan duduk melamun.
tak lama kemudian Ma Ri datang, Ia menghampiri Jae Min.
Ma Ri : "Saya berharap pada anda, untuk dimaafkan." ucapnya pelan dengan sedih.
Ma Ri menunduk pada Jae Min, setelah itu berniat untuk pergi.
Jae Min : "Jadi, kau seorang monster?" tanyanya menghentikan langkah Ma Ri.
Jae Min bilang, ketika dia melihat Ma Ri pertama kali, Ia pikir Ma Ri adalah peri hutan. tapi ternyata dia adalah Vampir.
Jae Min : "Kau monster pemakan darah?" serunya.
mendengar ucapan Jae Min, Ma Ri bertambah sedih. matanya mulai berkaca-kaca.
Ma Ri : "Orang-orang memangil kami monster." ucapnya.
mendengar itu, Jae min terlihat marah. ia langsung beranjak dari duduknya dan menghampiri Ma Ri.
Jae Min : "Izinkan aku mengajukan satu hal. apakah kau yang menghidupkan Shi Hoo menjadi vampir? apakah kau memberinya makan darahmu?" tanyanya dengan tatapan tajam.
Ma Ri hanya diam saja.
Jae Min : "Kenapa???" teriaknya marah.
Ma Ri : "Karena saya tidak bisa membiarkan dia mati!" sahutnya menjelaskan.
Ma Ri mengatakan, seseorang yang digigit vampir akan mati kecuali mereka diberikan darah vampir.
Jae Min menyahut, kalau dia melihat catatan di buku cerita vampir. disitu dikatakan kalau darah vampir bisa menghidupkan kembali seseorang (yang terkena gigitan vampir) kembali menjadi manusia atau mengubah orang itu menjadi vampir.
mendengar itu, Ma Ri tampak panik.
Jae Min : "Gadis Vampir! apakah memang rencanamu mengubah sahabatku menjadi monster sepertimu?" tanyanya dengan kesal.
Ma Ri semakin sedih mendengar tuduhan Jae Min padanya. padahal Ia hanya berniat menyelamatkan Shi Hoo saja, tidak lebih.
dengan gontai Ma Ri berbalik untuk pergi. tapi Jae Min menarik tangan Ma Ri dengan kasar.
Jae Min : "Jika itu aku!! jika itu aku.. aku lebih memilih mati. aku tidak akan sanggup, bahkan untuk sesaat melanjutkan hidupku sebagai vampir." ucapnya marah.
Ma Ri : "Apa yang saya lakukan salah?" tanyanya kesal.
Jae Min : "Kenapa kau hidup layaknya manusia ketika kau terus hidup dengan mengisap darah. kau sangat terampil..." ucapnya.
dengan kesal Ma Ri mengatakan kalau klan-nya hanya minum darah hewan untuk makan.
Ma Ri : "Manusia.., bisa membunuh bebas setiap binatang yang hidup di bumi, bukan? kalian manusia, kalian memberikan status dan memperlakukan mereka secara berbeda, bukan? anda menyakiti dan bahkan menginjak-injak!! tapi kami tidak pernah menyakiti siapapun." ucapnya dengan mata berkaca-kaca.
Jae Min diam menatap Ma Ri. Ia tidak bisa bicara apapun lagi.
Ma Ri : "Tuan, anda tidak bisa mengingat saat pertama kali anda melihat sinar matahari. bisakah anda?" tanyanya.
Ma Ri mengatakan, dirinya bisa mengingat saat itu.
ketika pertama kali Ma Ri bisa keluar rumah di siang hari, ia sangat senang. Ibu mengajaknya untuk melihat-lihat sekeliling diluar rumah.
Ma Ri : "Karena hari demi hari, aku bisa melihat sinar matahari." ucapnya seraya menangis.
Ma Ri bilang, dia tidak pernah menginginkan menjadi manusia. tapi setelah Ia bertemu dengan Jae Min, hal itu menyulitkan dirinya untuk hidup sebagai anggota dari klan vampir.
Ma Ri : "Saya.. tidak seperti diriku lagi." ucapnya seraya terisak.
setelah mengatakan itu, Ma Ri menarik tangannya dari genggaman tangan Jae Min.
dengan sedih Ma Ri mengatakan, itulah sebabnya dia menarik dirinya dari Jae Min dan meninggalkannya. setelah itu Ma Ri pergi meninggalkan Jae Min.
pernyataan Ma Ri membuat Jae Min semakin gelisah dan membuatnya lemas.
Shi Hoo duduk merenung didalam kamar Ma Ri.
tak lama kemudian terdengar panggilan Ma Ri dari luar. Shi Hoo mempersilahkan Ma Ri untuk masuk.
Ma Ri menemui Shi Hoo untuk memberinya darah dan juga minuman agar Shi Hoo bisa tahan dari sinar matahari.
Shi Hoo tanya pada Ma Ri, kenapa dia memberikan darahnya?
Ma Ri : "Saya pikir, anda harus tetap hidup." jawabnya.
Shi Hoo : "Terima kasih untuk membuatku tetap hidup." ucapnya.
Ma Ri tanya, apakah Shi Hoo benar-benar berpikir seperti itu? apakah Shi Hoo tidak menyalahkannya?
Shi Hoo tidak menjawab pertanyaan Ma Ri, Ia malah berseru, "Haruskah kucoba makan ini?" tanyanya.
Shi Hoo mengangkat mangkuknya dan bersiap untuk meminum darah.
Suara Hati Shi Hoo : "Kita sama, layaknya kau menghiburku, setidaknya untuk saat ini."
Shi Hoo mulai meneguk mangkuk yang berisi darah.
Shi Hoo pergi ke toko danging Ayah Ma Ri.
Ayah Ma Ri memberitahu Shi Hoo kalau vampir yang minum darah manusia, tidak bisa melihat cahaya. jadi mereka berhenti minum darah manusia, dan minum obat rahasia untuk mentolelir sinar matahari.
Ayah Ma Ri : "Jadi, kita memulai hidup baru, hidup sebagai klan vampir." ucapnya.
Shi Hoo tanya, apakah ini berarti dia juga harus hidup dengan obat rahasia itu, juga sekarang?
Ayah Ma Ri : "Rasa harus ditoleransi setelah Anda terbiasa dengan darah hewan." ucapnya.
Raja benar-benar terkejut mendengar kabar bahwa Ratu menghilang. Ia menuju ke kediaman Ratu dan tidak melihat Ratu.
Raja : "Bagaimana ini bisa terjadi di istana?" tanyanya marah.
penjaga istana meminta maaf, Ia meminta Raja untuk membunuh mereka atas kelalaian ini.
Raja tanya, apa tidak ada yang tahu Ratu pergi kemana?
Raja segera memberikan perintah untuk menemukan Ratu.
Ayah Jae Min mendapat laporan kalau semua pejabat dan pemerintahan sudah dikerahkan untuk mencari Ratu, tapi sampai saat ini belum ada kabar bagus.
Ayah Jae Min : "Pencarian dari pemerintahan dan poster tidak banyak membantu dengan baik." ucapnya.
hal yang dikhawatirkan dari kejadian ini adalah kenyataan bahwa Ratu sedang hamil sekarang.
Ayah Jae Min : "Ini dalah bencana!" serunya.
permasalahan Ratu yang menghilang, membuat tangguhan untuk memberantas vampir saat ini dihentikan.
Ayah Jae Min mendapat laporan kalau pemimpin vampir tidak muncul di goa. dan sebuah bukti selanjutnya yang mereka miliki adalah pisau tukang daging. untuk mengetahui siapa pemilik pisau itu, dibutuhkan waktu yang cukup lama.
Ayah Ma Ri sedang mengasah pisaunya. Shi Hoo mengatakan, pasti ada sebuah rencana jahat yang digunakan sebagai umpan untuk memikat Ma Ri dari melihat kasus hilangnya pisau daging milik Ayah Ma Ri.
Ayah Ma Ri : "Wanita bangsawan yang mengirim surat itu, anda bilang tahu siapa dia, kan?" tanyanya.
Ayah menduga kalau orang itu adalah salah satu koneksi ke Hwasawon.
Shi Hoo : "Apa yang kau maksud Hwasawon?" tanyanya.
Jae Min sedang merenung di gubuk persembunyian Shi Hoo seraya memegangi baju perak milik Prajurit Berdarah Perak.
Jae Min mengingat kata-kata Ah Ra kalau orang yang menjadi Armor Perak adalah Won Sang Gu dari Hwasawon dan identitasnya adalah pemimpin vampir.
Jae Min : "Apa itu vampir, dan semacamnya.." serunya dingin.
Jae Min mulai mengingat semua perkataan Ma Ri dibatu besar. hal itu membuatnya gelisah.
seperti biasa, Ma Ri hendak akan pergi kehutan. tapi ditengah-tengah perjalanan, Ah Ra menghadangnya.
Ma Ri : "Apa yang membawa anda kemari?" tanyanya.
Ah Ra bilang, dia datang untuk memastikan keadaan Ma Ri. Ia mengaku pada Ma Ri, kalau surat yang membuat Ma Ri datang ke Goa, dialah yang mengirimnya.
Ma Ri : "Saya tidak tahu alasan kenapa anda melakukannya, tapi tolong kembalikan pisau ayahku." ucapnya sedikit kesal.
Ah Ra bilang, dia tidak tahu mengenai pisau itu.
Ah Ra menyuruh Ma Ri berhati-hati karena seseorang bernama Won Sang Gu di Myeon Rae bang sepertinya memiliki dendam pada keluarga Ma Ri.
Ah Ra memberitahu kalau orang-orang di Hwasawon, sangat menakutkan dari yang Ma Ri bayangkan.
Ma Ri tanya, apakah Ah Ra sedang berniat untuk memberitahunya?
Ah Ra : "Maafkan aku.. aku dimanfaatkan untuk membencimu. sebelumnya, aku tidak pernah membenci orang seperti ini. aku membencimu tidak lebih karena kau adalah tukang daging rendahan." ucapnya.
Ah Ra sangat menyesali perbuatannya pada Ma Ri. karena semua hal yang dilakukannya, ia merasa dirinya lebih dari tukang daging dan merasa lebih rendah dari Ma Ri berkali-kali lipat.
Mungkin bagi Ma Ri hanyalah memiliki hati seseorang, tapi baginya, Ma Ri sudah mengambil segala sesuatunya darinya.
Ma Ri : "Nona..."
Ah Ra : "Jika aku kehilangan kesempatan untuk menikah dengan Tuan Muda (Jae Min), aku merasa aku tidak bisa melanjutkan hidup. ketika aku membuat keputusan untuk mengakhiri hidupku, hanya berpikir aku sudah menghancurkanmu, itu membuatku ketakutan. sekarang aku ingin menata diriku kembali." ucapnya.
Di Hwasawon, Won Sang Gu sedang mengamati apa yang sedang dilakukan Jae Hee dari mata gagaknya.
(nih gagak udah kayak CCTV aja :D hahaha)
saat ini, Jae Hee sedang menemui Dayang Yang Pyong.
setelah menemui Dayang Yang Pyong, Jae Hee menemui Won Sang Gu untuk melaporkan bahwa dia sudah membawa Ratu ke ruang rahasia seperti yang sudah diperintahkan.
Won Sang Gu : "Jae! diantara budak Menteri Pertahanan Jung Byung Gwon (Ayah Jae Min), ada pengasuh bernama Yang Pyong." ucapnya.
Won Sang Gu memerintahkan Jae Hee untuk membunuh Dayang Yang Pyong. Jae Hee kaget mendengar itu.
Jae Hee : "Untuk alasan apa.."
Won Sang Gu : "Sejak kapan kau menanyakan alasanku?" tanyanya.
Won Sang Gu mendekat pada Jae Hee lalu berkata, "Energi es dingin dimatamu, menghilang hari ini." ucapnya tajam.
Won Sang Gu menemui Ratu di tempat rahasia. setelah ada di hadapan Ratu, Won Sang Gu memberi hormat.
Ratu : "Siapa kau? kenapa kau membawaku kesini?" tanyanya.
Won Sang Gu bilang, dia akan segera membawa Ratu kembali ke istana. Ia menyuruh Ratu untuk tenang.
Ratu : "Jika kau menyakiti bayiku sebelum kelahiran, aku tidak akan memaafkanmu bahkan dalam kematianku." ucapnya marah.
Won Sang Gu : "Apa yang anda maksud menyakiti? Bayi anda akan menjadi keluarga kami." ucapnya tenang.
Ratu heran dan tak mengerti dengan apa yang dikatakan Won Sang Gu.
Won Sang Gu menjelaskan kalau ditempat ini, penuh dengan orang-orang yang menginginkan darah Ratu.
Won Sang Gu : "Saya akan membawa seorang hamba untuk membantu anda melahirkan bayi anda dengan segera. saya harap anda nanti melahirkan seorang pewaris tahta." ucapnya.
ketika Ah Ra pulang menuju kerumah, tiba-tiba orang bawahan Won Sang Gu menghadangnya. mereka bilang akan mengantar Ah Ra ke Hwasawon.
dengan tegas, Ah Ra bilang kalau dia tidak akan pergi ke sana lagi. tapi orang suruhan Won Sang Gu bersih keras akan mengantar Ah Ra ke sana.
ketika orang bawahan Won Sang Gu akan mendekat pada Ah Ra, tiba-tiba Ma Ri datang dan menyerang mereka. Ma Ri menyuruh Ah Ra untuk lari melarikan diri. Ah Ra sangat kaget melihat kemunculan Ma Ri.
orang bawahan Won Sang Gu tanya, apa Ma Ri anggota dari klan vampir?
Ma Ri diam saja tak menjawab. Ia terus menghajar orang bawahan Won Sang Gu.
Ma Ri : "Cepat pergilah!" serunya pada Ah Ra.
Ah Ra : "Ma Ri..."
Ma Ri : "Anda adalah tunangannya sehingga anda harus melindungi posisi anda untuk berada disampingnya. saya datang untuk memberitahukan anda itu." ucapnya.
Ma Ri kembali menyerang orang bawahan Won Sang Gu. dengan cepat Ah Ra melarikan diri dari situ.
tapi tak lama kemudian, Ma Ri berhasil dilumpuhkan. saat ini Ma Ri terjatuh ketanah.
Jae Hee kembali ke kediaman Dayang Yang Pyong untuk melaksanakan perintah Won Sang Gu.
Jae Hee masuk begitu saja lalu mengacungkan pedangnya ke arah Dayang Yang Pyong. hal itu membuat Dayang Yang Pyong terkejut.
Jae Hee : "Kau harus mati." ucapnya.
Dayang Yang Pyong hanya diam menatap Jae Hee.
Jae Hee : "Kenapa kau tidak takut?" tanyanya.
Dayang Yang Pyong tersenyum lalu berkata, dari pertama kali Ia melihat Jae Hee, sorot mata Jae hee adalah jenis orang yang tidak akan menyakiti dirinya.
Jae Hee : "Aku... membenci manusia!" ucapnya.
Ah Ra terus berlari menjauh. tapi kemudian Ia berhenti dan berkata, "Tidak, ini tidak bisa seperti ini!"
Ma Ri dibawa ke tempat rahasia yang terdapat Ratu. Won Sang Gu tanya, apakah dia adalah putri dari Baek si tukang daging? Ma Ri diam tak menjawab.
Won Sang Gu : "Apakah kau tahu apa tempat ini?" tanyanya.
Ma Ri : "Aku tahu ini sebagai tempat makan untuk vampir." ucapnya dingin.
Won Sang Gu : "Kau cukup kurang ajar untuk seusiamu." sahutnya.
Ma Ri tanya, apa Won Sang Gu berencana untuk bertarung dengan klan vampir?
Won Sang Gu : "Aku hanya berubah pikiran." serunya.
Ma Ri : "Kalau begitu lepaskan aku." sahutnya.
Won Sang Gu menolak hal itu. Ia menyuruh Ma Ri untuk membantu melahirkan bayi Ratu.
Ma Ri kaget mendengar itu, Ia langsung menoleh pada Ratu yang duduk cemas dibelakangnya.
Won Sang Gu : "Karenamu, klan vampir memainkan bagian dalam sejarah kami. jadi, mereka tidak akan berani mengganggu di masa depan." ucapnya.
setelah mengatakan itu, Won Sang Gu pergi.
Ma Ri mencoba untuk keluar, tapi pintu keluar sudah diberi mantra.
Ah Ra pergi kerumah Jae Min untuk memberitahu semuanya. ia menggedor pintu dengan keras.
tepat ketika itu, Jae Min yang baru saja pulang menghampiri Ah Ra dan bertanya apa yang membuat Ah Ra datang ketempatnya.
Ah Ra : "Tuan muda, Ma Ri berada dalam bahaya! vampir dari Hwasawon menyerang dan membawanya." ucapnya menjelaskan.
Jae Min yang mendengar itu terkejut.
Jae Hee melemparkan sebuah tombak yang terdapat pesan ke rumah Ma Ri.
Shi Hoo sedang jalan-jalan sendirian. Ia melompat ke genting lalu turun lagi. Ia mulai sedikit menikmati kekuatannya sebagai vampir.
Shi Hoo : "Hwasawon di Myeong Rae Bang. sebuah tempat persembunyian untuk vampir." ucapnya sendiri.
Jae Min memakai pakaian Prajurit berdarah perak. ia bersiap pergi ke Hwasawon. tapi, Ia tidak memakai rompi perak.
Jae Min melumpuhkan pengawal dan hanya menyisakan satu. Ia menyuruh bawahan Won Sang Gu untuk mengantarnya kepemimpinnya.
ketika Jae Min mulai masuk kedalam Hwasawon, Jae Hee dan tentara yang lain menghadangnya.
Jae Hee : "Beraninya kau? apakah kau datang sendirian?" tanyanya.
Jae Min mengancam akan melukai bawahan Won Sang Gu yang disanderanya, dan menyuruh Jae Hee menyingkir memberinya jalan.
Jae Hee : "Kau takut, kan?" tanyanya.
Jae Hee menutup matanya lalu tiba-tiba menyerang semua bawahan Won Sang Gu. Jae Min yang melihat hal itu kaget dan heran.
tak lama kemudian Shi Hoo datang, Jae Min lebih terkejut lagi.
Shi Hoo : "Ini bukan pertemuan pertama kita. kita bertemu di Bansoo, bukan?" serunya pada Jae Hee.
Jae Hee : "Kau masih hidup!" serunya seraya tersenyum.
Shi Hoo bilang, dia datang untuk memata-matai karena dirinya mendengar tempat ini adalah tempat persembunyian vampir. tapi ternyata Ia melihat wajah lain.
Shi Hoo tanya, apakah Jae Hee seorang vampir juga?
Jae Hee : "Aku tidak punya waktu untuk menjelaskan. mereka akan segera mencium bau darah dan berkumpul di sini." serunya.
Jae min segera tanya dimana Ma Ri? Jae Hee memberitahu, Ma Ri mungkin sedang bersama Ratu di ruang rahasia di markas vampir.
Jae Hee juga memberitahu kalau Won Sang Gu memiliki rencana untuk mengubah Ratu dan bayi yang belum lahir menjadi vampir. sehingga dia bisa memerintah Joseon.
Jae Min dan Shi Hoo yang mendengar itu terkejut. mereka kemudian saling memandang.
Jae Min bergegas masuk ke dalam Hwasawon.
Ma Ri duduk disebelah ratu. Ia mengelap keringat dingin yang keluar dari wajah Ratu. saat ini, Ratu terlihat kesakitan.
Ma Ri : "Yang Mulia, kumohon, bertahanlah. saya pasti akan melindungi Anda." ucapnya.
semua bawahan Won Sang Gu yang diserang Jae Hee, mulai bangun. mereka tanya, apa Jae Hee bermaksud mengkhianati Hwasawon?
dengan tenang Jae Hee bilang, hal itu bisa mereka sebut dengan pengkhianatan.
Jae Hee : "Aku muak merasakan haus darah manusia. aku tinggal terlalu lama dengan kebencian." ucapnya.
setelah mengatakan itu, Jae Hee memberitahu Shi Hoo kalau petarungan vampir akan berakhir ketika salah satu meninggal. Ia menyuruh Shi Hoo untuk segera pergi.
Shi Hoo bilang dia tidak bisa berdiam diri dan pergi setelah mendengar Won Sang Gu telah menculik Ratu dan Ma Ri.
tak lama kemudian beberapa orang bawahan Won Sang Gu datang mengepung Jae Hee dan Shi Hoo.
Ayah Ma Ri berkumpul dengan anggota klan vampir. mereka membaca pesan yang dikirimkan Jae Hee.
semua kaget mengetahui kalau Yang Mulia Ratu telah diculik begitupun juga dengan Ma Ri.
Ayah ma Ri : "Sebuah jalan rahasia ke ruang meditasi di Hwasawon yang tertulis di sini." ucapnya seraya menunjukkan pesan yang dikirimkan Jae Hee.
Joong Yi mengatakan kalau mereka harus segera menghentikan Won Sang Gu.
Ayah Ma Ri mengatakan bahwa hidup berdampingan dengan vampir (selain klan vampir) sudah tidak mungkin lagi.
Ah Ra menemui Bum Sung untuk memerintahkan menyerang Hwasawon sekarang juga.
Bum Sung : "Puteri..."
Ah Ra : "Kami tidak punya waktu! Putra Menteri Pertahanan mungkin ada disana sekarang." serunya.
Bum Sung kaget mendengar itu.
Ah Ra : "Seperti yang kau duga, aku sudah memberikan baju besi perak pada vampir." ucapnya.
Ah Ra mempersilahkan Bum Sung untuk menanyakan perbuatannya yang salah setelah dia menyerang Hwasawon.
Ayah Jae Min juga mendapat laporan kalau Hwasawon adalah vampir persembunyian utama. Ayah Jae Min mengatakan dirinya akan memimpin Prajurit berdarah perak kesana. dan ini akan menjadi pertempuran terakhir.
Ayah Jae Min : "Apakah kau tidak tahu, aku adalah orang yang berdosa? aku berencana untuk mengundurkan diri setelah membasmi vampir." ucapnya.
Ayah Jae Min mengatakan, memiliki mata-mata yang menjual informasi rahasia kepada musuh dalam organisasinya, itu berarti kesalahannya.
Ayah Jae Min berencana untuk meninggalkan hidupnya di medan pertempuran untuk menghapus rasa malunya. Ia kemudian memberikan perintah untuk mengumpulkan Prajurit berdarah perak dan juga memanggil pasukan di ibukota untuk meyerbu Hwasawon.
Jae Min pergi keruang rahasia untuk menyelamatkan Ma Ri dan Ratu, tapi Won Sang Gu menghadangnya.
Jae Min mulai menyerang Won Sang Gu. ketika Jae Min menunjukkan pedang peraknya, Won Sang Gu melarikan diri.
Won Sang Gu akhirnya bisa melarikan diri kepintu yang tidak bisa ditembus oleh Jae Min karena sudah diberi mantra.
diluar, Jae Hee dan Shi Hoo bekerja sama melumpuhkan orang bawahan Won Sang Gu.
tapi ketika Jae Hee mencoba untukmelindungi Shi Hoo yang akan diserang, justru tubuhnya yang mendapat serangan. disaat-saat kesakitan itu, Jae Hee hanya bisa mengingat Dayang Yang Pyong.
saat ini, Dayang Yang Pyong sedang berdiri diluar rumah menatap langit.
tak lama kemudian Jae Hee jatuh tergeletak, Shi Hoo memegang Jae Hee.
Jae Min mencoba membuka pintu yang dimasuki Won Sang Gu, tapi tidak bisa.
tak lama kemudian Ayah Ma Ri dan kelompok klan vampir muncul dari belakang Jae Min.
di tempat persembunyian, Ma Ri mencoba membuka pintu dengan kekuatan vampirnya. tapi tidak bisa.
Ayah Ma Ri dan seluruh anggota klan vampir menggabungkan kekutan mereka untuk membuka pintu.
ketika semua pintu terbuka, Jae Min segera berlari masuk.
Ma Ri yang berada ditempat persembunyian, heran ketika melihat mantra di pintu hilang dan pintu bisa dibuka. Ratu yang melihat itu kaget.
Ratu : "Apa yang terjadi?" tanyanya.
Ma Ri menghampiri Ratu dan mengatakan kalau sepertinya mantranya menghilang. Ma Ri segera membantu Ratu untuk berdiri dan membawanya pergi.
tak lama setelah Jae Hee tergeletak, Ayah Jae Min dan prajurit berdarah perak datang. mereka segera menumpas vampir bawahan Won Sang Gu.
Ayah Ma Ri menyerukan kepada kelompoknya kalau mereka harus tetap kuat dan bertahan. karena, jika pintu sampai menutup, Won Sang Gu yang berada didalam akan semakin kuat. jika hal itu sampai terjadi, maka tidak akan ada yang bisa menghentikannya.
Jae Min masuk kedalam dan mulai menyerang Won Sang Gu.
tak lama setelah bertarung, Won Sang Gu bisa menaklukkan Jae Min dengan mencekiknya.
Ma Ri dan Ratu yang lewat dan melihat Won Sang Gu menyerang Jae Min sangat terkejut.
Ma Ri segera menghampiri Won Sang Gu dan menyerangnya untuk membantu Jae Min. tapi dengan mudah Ma Ri dilempar oleh Won Sang Gu. untung Jae Min menangkapnya.
tapi tiba-tiba Won Sang Gu menggigit leher Jae Min.
Ma Ri : "Tuan!!" teriaknya.
dengan menahan sakitnya, Jae Min menarik panah peraknya lalu menusukkannya pada Won Sang Gu.
Won Sang Gu mencoba menghilang, tapi bayangannya tedapat dicermin.
dengan kekuatan yang tersisa, Jae Min melesatkan panahnya tepat kecermin itu. hal itu membuat Won Sang Gu musnah.
hal itu membuat mantra yang berada dibeberapa pintu, menghilang. Ayah segera masuk kedalam.
begitupun dengan orang bawahan Won Sang Gu yang tiba-tiba menghilang.
Jae Min yang sudah lemas, jatuh terduduk dilantai. Ma Ri menahannya.
Ma Ri : "Tuan..."
Jae Min : "Ma Ri.. apa kau baik baik saja?" tanyanya gemetar.
Ma Ri : "Tuan.. saya baik-baik saja." jawabnya.
Jae Min membelai lembut wajah Ma Ri dengan sedih. Ia meyakinkan Ma Ri kalau dirinya baik-baik saja.
tak lama kemudian Ayah Ma Ri datang. Ia mengajak Ma Ri untuk segera pergi karena sebentar lagi manusia akan datang.
walaupun berat hati, Ma Ri harus pergi meninggalkan Jae Min demi keselamatannya.
Jae Min : "Aku lega, karena kau aman..." ucapnya terbata-bata.
kemudian Jae Min menoleh pada Ratu yang berdiri menatapnya.
diluar, Ayah Jae Min meneriakkan nama Ratu.
Jae Min sudah tergeletak tak sadarkan diri. Ratu duduk disamping Jae Min, Ia bingung tidak tahu harus melakukan apa.
Ratu : "Prajurit Jung kumohon, tetap sadar prajurit Jung!!" serunya pada Jae Min seraya menangis.
tak lama kemudian Ayah Jae Min datang. ia segera berlutut didepan Ratu.
Ayah Jae Min : "Saya adalah Menteri Pertahanan, Jung Byung Gwon. Saya akan mengantar Anda ke istana." ucapnya.
Ratu : "Terima kasih sudah datang Menteri Pertahanan!" sahutnya.
Ratu menyuruh mereka untuk segera menyelamatkan Jae Min.
kemudian, Ratu segera dikawal menuju ke istana.
ketika Ayah Jae Min menoleh, Ia sangat terkejut melihat putranya tergeletak ditanah.
Ayah Jae Min menangisi Jae Min seraya memeluknya.
karena gigitan dari Won Sang Gu, Jae Min harus merasakan sakit seperti yang pernah dirasakan Shi Hoo.
diam-diam Ma Ri melihat Jae Min. Ia merasa sangat sedih.
Ma Ri menemui Beom dikamarnya.
Ma Ri : "Anda menulis buku tentang vampir, kan?" tanyanya.
Ma Ri tanya pada Beom, apa yang harus dilakukan untuk memulihkan kembali manusia yang digigit vampir? Beom memberitahu kalau dia mendengar hal itu dari Joong Yi.
Ma Ri akhirnya menemui Joong Yi. Ia menanyakan cara untuk memulihkan manusia yang digigit vampir.
Joong Yi : "Ma Ri.. kau tidak bisa melakukan itu." ucapnya.
dengan sedih, Ma Ri memohon pada Joong Yi.
Joong Yi : "Kubilang tidak ada hal seperti itu! bahkan jika ada, kau tidak mungkin bisa melakukan." ucapnya.
mendengar itu, Ma Ri menunduk sedih.
malam harinya, sesuai dengan informasi yang dikatakan Beom, saat malam hari, Ma Ri diam-diam menyelinap ke kamar Joong Yi untuk mengambil buku yang disimpan dibawah tikar yang biasa diduduki Joon Yi.
Ma Ri membuka buku catatan Joong Yi untuk mencari cara memulihkan Jae Min.
Ayah Jae Min berdiri diluar. Dayang Yang Pyong menghampirinya dan mengingatkannya kalau Ayah Jae Min belum tidur dengan baik hari ini. itu bisa saja membuat Ayah Jae Min sakit.
Ayah Jae Min : "Setiap kali aku melihat Prajurit mati di medan pertempuran, aku selalu berpikir mereka seorang anak yang berharga, juga. hati Ayah dan ibu mereka pasti juga akan tercabik-cabik. karena anakku sendiri memiliki penyakit sehingga aku tidak bisa mengirimnya keperang. aku merasa dihina jadi aku selalu marah. tapi di sudut hatiku, aku merasa lega. mungkin karena aku khawatir dianggap sebagai pengecut, jadi aku memperlakukan anakku dengan kasar." ucapnya dengan sedih.
Ayah dan Ibu Ma Ri pergi kehutan untuk mencari Ma Ri yang menghilang. bahkan Shi Hoo juga ikut mencari Ma Ri.
Ayah dan Ibu Ma Ri duduk dengan lesu dan pasrah. mereka sepertinya sudah tahu apa yang sedang dilakukan Ma Ri. begitupun dengan Joong Yi.
Ma Ri ternyata pergi kebatu besar. ia memainkan serulingnya seraya memakai pita dirambutnya hadiah dari Jae Min.
tak lama kemudian Shi Hoo datang menghampiri Ma Ri dengan langkah yang gontai dan mata berkaca-kaca.
Ma Ri : "Saya tahu anda akan datang." ucapnya.
melihat Ma Ri yang pucat, Shi Ho cemas.
Shi Hoo : "Kenapa kau berkeringat?" tanyanya heran.
Ma Ri : "Saya dengar, jika klan vampir berhenti meminum darah, dia menjadi sedikit sama seperti dengan kondisi manusia sebelum meninggal." ucapnya.
Ma Ri mengatakan, hanya darahnya yang mendekati kematian, yang bisa menyelamatkan Jae Min.
Ma Ri meminta Shi Hoo untuk membawanya ke Jae Min. mengetahui apa yang dilakukan Ma Ri, mata Shi Hoo berkaca-kaca.
Shi Hoo : "Apakah kau.., harus melakukan ini?" tanyanya seraya menahan tangis.
Ma Ri mengangguk pelan.
Shi Hoo menggendong Ma Ri menuju ke kediaman Jae Min.
Shi Hoo bahkan melepaskan sepatu Ma Ri dan menatanya dengan rapi.
(Oh Tuhan.. Backsoundnya gak nguatin.. bikin mata meleleh...)
Ma Ri duduk disamping Jae Min yang terbaring. Ia menyentuh wajah Jae Min perlahan dengan sayang.
setelah memandangi Jae Min beberapa lama, Ma Ri mengiris pergelangan tangannya dengan pisau milik Jae Min yang diberikan padanya.
kemudian Ma Ri meneteskan darahnya pada Jae Min.
diluar, Shi Hoo menaruh sepatu Ma Ri tepat disamping sepatu Jae Min. Ia kemudian menagis.
(huaa... aku juga ikut nangis nih..)
keesokan paginya, Jae Min mulai tersadar. Ia sangat terkejut ketika melihat Ma Ri berbaring disampingnya.
Jae Min segera mengangkat Ma Ri kepangkuannya.
Jae Min : "Ma Ri.. Ma Ri...!!" panggilnya.
Ma Ri akhirnya terbangun. tapi kondisinya saat ini sangat lemas.
Ma Ri : "Tuan..." panggilnya lemah.
Jae Min : "Kenapa kau di sini?" tanyanya heran.
Ma Ri : "Saya ingin menunjukkan pada anda memakai pita itu cantik." ucapnya lirih.
Jae Min : "Kau sangat cantik." ucapnya seraya berkaca-kaca.
Jae Min menyuruh Ma Ri untuk menunjukkan padanya yang lama.
Ma Ri : "Tuan.." panggilnya pelan.
Jae Min heran melihat tubuh Ma Ri yang sangat dingin. Ia tanya, apa Ma Ri sakit?
Ma Ri : "Tuan.. saya berbohong pada anda sebelumnya. saya tidak pernah meninggalkan anda. karena saya bertemu dengan anda, saya sangat merasa senang. setelah saya bertemu anda, lusa, dan seterusnya, aku merasa senang. sebanyak ketika aku melihat sinar matahari." ucapnya terbata-bata.
Jae Min : "Ma Ri.." panggilnya seraya menangis.
Ma Ri meminta Jae Min untuk menjaga dirinya baik-baik.
Jae Min : "Ma Ri, kenapa kau seperti ini?" tanyanya seraya menangis.
Ma Ri : "Dalam kehidupan berikutnya, apa pun itu, anda harus tetap sama seperti anda yang sekarang..." ucapnya lirih.
setelah mengatakan itu, Ma Ri memejamkan matanya.
melihat Ma Ri tiada, Jae Min menangis seraya memanggil nama Ma Ri. ia memeluk Ma Ri erat.
beberapa hari kemudian, Jae Min duduk dibatu besar seraya memandangi kotak hadiahnya untuk Ma Ri.
Suara Hati Jae Min : "Ma Ri.. meskipun aku tidak bisa menepati janji kita, tapi aku akan tetap setia. aku akan menunggumu."
Jae Min kemudian menatap langit.
beberapa tahun berlalu.. sekarang kembali kemasa sekarang.
Jae Min berdiri disebuah batang pohon yang sudah ditebang disekolah.
(tempat dimana dulu semasa era joseon, Jae Min mengubur kotak hadiahnya untuk Ma Ri)
Bersambung..
Ayah Ma Ri menemui Raja. Raja ternyata memanggil Ayah Ma Ri untuk membuat perjanjian antara manusia dan klan Vampir.
Raja : "Saat ini aku adalah pemimpin manusia, dan kau adalah pemimpin klan vampir." ucapnya.
Jae Min dan Ratu yang saat itu menyaksikan, tersenyum senang.
Raja mendekat pada Ayah Ma Ri lalu menggenggam tangannya.
Raja : "Terima kasih untuk mengatakan bahwa kau ingin menjadi warga negaraku. dan juga, kau menyelamatkan hidup anakku. aku tidak akan melupakan itu." ucapnya.
Ratu memohon pada Raja untuk meminta orang yang mengawalnya sekarang adalah vampir perempuan yang cantik (Ma Ri).
mendengar itu, raut wajah Ayah Ma Ri dan Jae Min menjadi sedih.
==== EPISODE 9 ====
Prajurit berdarah perak sudah siaga didalam goa menunggu kedatangan pemimpin vampir.
tak lama kemudian seorang wanita datang ke goa. dia adalah Ma Ri, bukannya Won Sang Gu.
ketika melihat seseorang mendekat ke goa, prajurit berdarah perak mulai menyiapkan senjatanya untuk menyerang. setelah itu, mereka meyergap Ma Ri.
Ma Ri yang tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, benar-benar terkejut. terlebih lagi Jae Min, Ia juga terkejut melihat orang yang Ia sergap adalah Ma Ri.
ketika para Prajurit menyerukan untuk menembak Ma Ri, dengan cepat Jae Min berlari untuk menyelamatkan Ma Ri. Ia menebas semua panah yang mengarah pada Ma Ri.
Jae Min : "Berhenti.." serunya kepada Prajurit berdarah merah.
dirumah Ma Ri, Shi Hoo tanpa sengaja membaca surat yang tergeletak dikamar. surat yang dibaca Shi Hoo adalah surat yang ditulis Ah Ra. setelah membaca isi surat itu, Shi Hoo terlihat kaget.
salah satu Prajurit menyuruh Jae Min untuk menyingkir.
Jae Min mencoba menjelaskan kalau wanita itu (Ma Ri) bukanlah vampir. pasti ada kekeliruan mengenai hal ini.
Bum Sung : "Meskipun dia terlihat seperti seorang wanita, dia pasti pemimpin vampir." serunya.
Ma Ri : "Tidak seperti itu. saya..." ucapnya pelan.
salah satu Prajurit mengambil kaca dari sakunya lalu menghadapkannya pada Ma Ri. Jae Min sangat terkejut ketika pantulan Ma Ri tidak ada dicermin.
Ma Ri menoleh kearah Jae Min dengan pandangan sedih.
Bum Sung mengatakan kalau mereka harus segera menyingkirkan Ma Ri. Ia meminta Jae Min untuk minggir.
dengan gemetar Jae Min bilang kalau dia tidak bisa melakukannya.
mendengar itu, Bum Sung mengacungkan pedangnya pada Jae Min.
Bum Sung : "Apakah kau menentang perintah militer?" tanyanya.
Jae Min : "Bagaimana bisa seorang Prajurit Joseon membunuh orang yang tidak bersalah?" tanyanya balik.
Bum Sung : "Apakah kau benar-benar menentang perintah untuk membasmi vampir?" tanyanya marah.
Jae Min : "Tidak ada vampir di sini!!!" teriaknya.
Jae Min yang kesal mengacungkan pedangnya pada Bum Sung. hal itu membuat prajurit yang lain mengangkat busurnya ke arah Jae Min.
tiba-tiba Shi Hoo muncul begitu saja dibelakang Ma Ri. Shi Hoo menurunkan tangan Jae Min yang mengacungkan pedangnya pada Bum Sung.
Shi Hoo memberitahu Prajurit berdarah perak kalau hal ini adalah sebuah perangkap. ini salah satu strategi Won Sang Gu. mendengar itu, Prajurit berdarah perak menurunkan senjata mereka.
Shi Hoo menoleh pada Jae Min dan memintanya untuk tidak menganggu Ma Ri.
Jae Min : "Shi Hoo..."
Shi Hoo menyuruh Prajurit berdarah perak untuk menyerangnya karena dia adalah vampir.
mendengar itu Jae Min dan yang lain terkejut, sedangkan Ma Ri terlihat sedih.
Shi Hoo : "Kalian tidak percaya padaku?" tanyanya.
Shi Hoo mengangkat tangannya. lalu menunjukkan kuku vampirnya. melihat itu, Prajurit berdarah perak langsung mengangkat senjatanya ke arah Shi Hoo.
Shi Hoo menoleh pada Jae Min lalu berkata, "Kubilang, lari!!!"
Bum Sung memberi aba-aba untuk menyerang mereka.
tapi belum sempat Prajurit berdarah perak menyerang, sebuah kepulan asap hitam menyerang mereka. dan membuat semua Prajurit berdarah perak jatuh tak sadarkan diri.
setelah itu, Tetua (Joong Yi) dan Ayah Ma Ri, datang.
ternyata kepulan asap hitam itu berasal dari mata Joong Yi.
Jae Min langsung mengarahkan pedangnya pada Joong Yi seraya berteriak, "Apa yang kau lakukan?" tanyanya.
Joong Yi menutup matanya lalu bilang kalau mereka akan segera bangun. Ia mengatakan, dirinya memiliki kekuatan tidak untuk menyakiti orang. sifat seperti itu tidak ada didalam dirinya.
Ayah Ma Ri menjelaskan kalau Joong Yi memberikan halusinogen untuk menghapus ingatan mereka. sehingga Prajurit berdarah perak tidak akan ingat apa yang terjadi tadi.
Jae Min : "Kalian semua.. apa identitas kalian sebenarnya? apakah kalian benar-benar.. vampir?" tanyanya lemas.
mendengar pertanyaan Jae Min, membuat Ma Ri sedih.
Ayah Ma Ri : "Kami adalah klan vampir. kami tidak minum darah manusia. kami hanya ingin hidup dengan manusia." ucapnya.
mendengar pernyataan itu, membuat Jae Min lemas. Ia lalu menatap Ma Ri dengan pandangan kecewa. setelah itu, Jae Min pergi.
Ratu pergi kejembatan tempat dimana adiknya meninggal secara diam-diam.
Ratu : "Adikku tersayang, Joon Young. karena kakakmu sedang hamil, mereka tidak mau mengambil resiko yang membahayakan. jadi mereka belum mengadakan syukuran sebelum pemakaman. kau pasti merasa sangat bersalah, bukan? maafkan aku.. jangan merasa bersalah dan.." ucapnya seraya terisak.
tiba-tiba saja beberapa orang (bawahan Won Sang Gu) mengepung Ratu. bahkan pengawal Ratu juga dibungkam. Ratu menoleh dan benar-benar terkejut dengan apa yang dilihatnya. Jae Hee memerintahkan untuk mengawal Ratu.
Jae Min sedang berada di gubuk persembunyian Shi Hoo. Ia sedang berlatih memanah sendirian.
tak lama kemudian, Shi Hoo berdiri didepan bidikan panah Jae Min.
Shi Hoo menyuruh Jae Min untuk menembaknya, karena sekarang dirinya bukan lagi manusia.
Jae Min menatap Shi Hoo tajam lalu menurunkan busurnya.
Jae Min : "Kau minum darah vampir dan hidup kembali?" tanyanya.
Jae Min bilang, kenapa Shi Hoo tidak menggunakan kelebihannya untuk menghidupkan manusia (yang menjadi korban vampir) dan merubahnya menjadi vampir?
Jae Min : "Pergilah Han Shi Hoo.. kumohon.. menyingkir dari pandanganku.." serunya.
Shi Hoo : "Jung Jae Min.., tembak!!" serunya. "Bagaimana cara menghancurkan vampir, kau tahu itu dengan baik. hancurkan.. aku.." ucapnya.
Jae Min mengangkat busurnya kearah Shi Hoo. kemudian Ia melepaskan panahnya.
Panah Jae Min meluncur tepat disebelah wajah Shi Hoo dan hanya menggores pipinya.
tapi, karena Shi Hoo adalah vampir, luka goresan dipipinya dengan cepat menghilang.
Shi Hoo mulai menangis, sedangkan Jae Min pergi meninggalkan Shi Hoo dengan lunglai.
Jae Min pergi kebatu besar sendirian. ditempat itu, Jae Min menangis. Ia mengingat ucapan Ma Ri yang pernah bilang padanya kalau Ma Ri bukanlah manusia. Ia baru menyadari kalau saat itu, Ma Ri mengatakan hal yang benar.
Ma Ri sedang duduk didapur dengan menghadap perapian. Ma Ri juga sedang menagis.
diam-diam Shi Hoo berdiri dibalik pintu mengamati Ma Ri.
hari sudah berganti pagi, Jae Min masih berada di batu besar, dan duduk melamun.
tak lama kemudian Ma Ri datang, Ia menghampiri Jae Min.
Ma Ri : "Saya berharap pada anda, untuk dimaafkan." ucapnya pelan dengan sedih.
Ma Ri menunduk pada Jae Min, setelah itu berniat untuk pergi.
Jae Min : "Jadi, kau seorang monster?" tanyanya menghentikan langkah Ma Ri.
Jae Min bilang, ketika dia melihat Ma Ri pertama kali, Ia pikir Ma Ri adalah peri hutan. tapi ternyata dia adalah Vampir.
Jae Min : "Kau monster pemakan darah?" serunya.
mendengar ucapan Jae Min, Ma Ri bertambah sedih. matanya mulai berkaca-kaca.
Ma Ri : "Orang-orang memangil kami monster." ucapnya.
mendengar itu, Jae min terlihat marah. ia langsung beranjak dari duduknya dan menghampiri Ma Ri.
Jae Min : "Izinkan aku mengajukan satu hal. apakah kau yang menghidupkan Shi Hoo menjadi vampir? apakah kau memberinya makan darahmu?" tanyanya dengan tatapan tajam.
Ma Ri hanya diam saja.
Jae Min : "Kenapa???" teriaknya marah.
Ma Ri : "Karena saya tidak bisa membiarkan dia mati!" sahutnya menjelaskan.
Ma Ri mengatakan, seseorang yang digigit vampir akan mati kecuali mereka diberikan darah vampir.
Jae Min menyahut, kalau dia melihat catatan di buku cerita vampir. disitu dikatakan kalau darah vampir bisa menghidupkan kembali seseorang (yang terkena gigitan vampir) kembali menjadi manusia atau mengubah orang itu menjadi vampir.
mendengar itu, Ma Ri tampak panik.
Jae Min : "Gadis Vampir! apakah memang rencanamu mengubah sahabatku menjadi monster sepertimu?" tanyanya dengan kesal.
Ma Ri semakin sedih mendengar tuduhan Jae Min padanya. padahal Ia hanya berniat menyelamatkan Shi Hoo saja, tidak lebih.
dengan gontai Ma Ri berbalik untuk pergi. tapi Jae Min menarik tangan Ma Ri dengan kasar.
Jae Min : "Jika itu aku!! jika itu aku.. aku lebih memilih mati. aku tidak akan sanggup, bahkan untuk sesaat melanjutkan hidupku sebagai vampir." ucapnya marah.
Ma Ri : "Apa yang saya lakukan salah?" tanyanya kesal.
Jae Min : "Kenapa kau hidup layaknya manusia ketika kau terus hidup dengan mengisap darah. kau sangat terampil..." ucapnya.
dengan kesal Ma Ri mengatakan kalau klan-nya hanya minum darah hewan untuk makan.
Ma Ri : "Manusia.., bisa membunuh bebas setiap binatang yang hidup di bumi, bukan? kalian manusia, kalian memberikan status dan memperlakukan mereka secara berbeda, bukan? anda menyakiti dan bahkan menginjak-injak!! tapi kami tidak pernah menyakiti siapapun." ucapnya dengan mata berkaca-kaca.
Jae Min diam menatap Ma Ri. Ia tidak bisa bicara apapun lagi.
Ma Ri : "Tuan, anda tidak bisa mengingat saat pertama kali anda melihat sinar matahari. bisakah anda?" tanyanya.
Ma Ri mengatakan, dirinya bisa mengingat saat itu.
== FLASHBACK ==
ketika pertama kali Ma Ri bisa keluar rumah di siang hari, ia sangat senang. Ibu mengajaknya untuk melihat-lihat sekeliling diluar rumah.
[Menjadi klan vampir, saya ingat saat dimana saya melihat dunia yang terang.
itulah, mengapa saya selalu mensyukuri kehidupan.]
== FLASHBACK END ==
Ma Ri : "Karena hari demi hari, aku bisa melihat sinar matahari." ucapnya seraya menangis.
Ma Ri bilang, dia tidak pernah menginginkan menjadi manusia. tapi setelah Ia bertemu dengan Jae Min, hal itu menyulitkan dirinya untuk hidup sebagai anggota dari klan vampir.
Ma Ri : "Saya.. tidak seperti diriku lagi." ucapnya seraya terisak.
setelah mengatakan itu, Ma Ri menarik tangannya dari genggaman tangan Jae Min.
dengan sedih Ma Ri mengatakan, itulah sebabnya dia menarik dirinya dari Jae Min dan meninggalkannya. setelah itu Ma Ri pergi meninggalkan Jae Min.
pernyataan Ma Ri membuat Jae Min semakin gelisah dan membuatnya lemas.
Shi Hoo duduk merenung didalam kamar Ma Ri.
tak lama kemudian terdengar panggilan Ma Ri dari luar. Shi Hoo mempersilahkan Ma Ri untuk masuk.
Ma Ri menemui Shi Hoo untuk memberinya darah dan juga minuman agar Shi Hoo bisa tahan dari sinar matahari.
Shi Hoo tanya pada Ma Ri, kenapa dia memberikan darahnya?
Ma Ri : "Saya pikir, anda harus tetap hidup." jawabnya.
Shi Hoo : "Terima kasih untuk membuatku tetap hidup." ucapnya.
Ma Ri tanya, apakah Shi Hoo benar-benar berpikir seperti itu? apakah Shi Hoo tidak menyalahkannya?
Shi Hoo tidak menjawab pertanyaan Ma Ri, Ia malah berseru, "Haruskah kucoba makan ini?" tanyanya.
Shi Hoo mengangkat mangkuknya dan bersiap untuk meminum darah.
Suara Hati Shi Hoo : "Kita sama, layaknya kau menghiburku, setidaknya untuk saat ini."
Shi Hoo mulai meneguk mangkuk yang berisi darah.
Shi Hoo pergi ke toko danging Ayah Ma Ri.
Ayah Ma Ri memberitahu Shi Hoo kalau vampir yang minum darah manusia, tidak bisa melihat cahaya. jadi mereka berhenti minum darah manusia, dan minum obat rahasia untuk mentolelir sinar matahari.
Ayah Ma Ri : "Jadi, kita memulai hidup baru, hidup sebagai klan vampir." ucapnya.
Shi Hoo tanya, apakah ini berarti dia juga harus hidup dengan obat rahasia itu, juga sekarang?
Ayah Ma Ri : "Rasa harus ditoleransi setelah Anda terbiasa dengan darah hewan." ucapnya.
Raja benar-benar terkejut mendengar kabar bahwa Ratu menghilang. Ia menuju ke kediaman Ratu dan tidak melihat Ratu.
Raja : "Bagaimana ini bisa terjadi di istana?" tanyanya marah.
penjaga istana meminta maaf, Ia meminta Raja untuk membunuh mereka atas kelalaian ini.
Raja tanya, apa tidak ada yang tahu Ratu pergi kemana?
Raja segera memberikan perintah untuk menemukan Ratu.
Ayah Jae Min mendapat laporan kalau semua pejabat dan pemerintahan sudah dikerahkan untuk mencari Ratu, tapi sampai saat ini belum ada kabar bagus.
Ayah Jae Min : "Pencarian dari pemerintahan dan poster tidak banyak membantu dengan baik." ucapnya.
hal yang dikhawatirkan dari kejadian ini adalah kenyataan bahwa Ratu sedang hamil sekarang.
Ayah Jae Min : "Ini dalah bencana!" serunya.
permasalahan Ratu yang menghilang, membuat tangguhan untuk memberantas vampir saat ini dihentikan.
Ayah Jae Min mendapat laporan kalau pemimpin vampir tidak muncul di goa. dan sebuah bukti selanjutnya yang mereka miliki adalah pisau tukang daging. untuk mengetahui siapa pemilik pisau itu, dibutuhkan waktu yang cukup lama.
Ayah Ma Ri sedang mengasah pisaunya. Shi Hoo mengatakan, pasti ada sebuah rencana jahat yang digunakan sebagai umpan untuk memikat Ma Ri dari melihat kasus hilangnya pisau daging milik Ayah Ma Ri.
Ayah Ma Ri : "Wanita bangsawan yang mengirim surat itu, anda bilang tahu siapa dia, kan?" tanyanya.
Ayah menduga kalau orang itu adalah salah satu koneksi ke Hwasawon.
Shi Hoo : "Apa yang kau maksud Hwasawon?" tanyanya.
Jae Min sedang merenung di gubuk persembunyian Shi Hoo seraya memegangi baju perak milik Prajurit Berdarah Perak.
Jae Min mengingat kata-kata Ah Ra kalau orang yang menjadi Armor Perak adalah Won Sang Gu dari Hwasawon dan identitasnya adalah pemimpin vampir.
Jae Min : "Apa itu vampir, dan semacamnya.." serunya dingin.
Jae Min mulai mengingat semua perkataan Ma Ri dibatu besar. hal itu membuatnya gelisah.
seperti biasa, Ma Ri hendak akan pergi kehutan. tapi ditengah-tengah perjalanan, Ah Ra menghadangnya.
Ma Ri : "Apa yang membawa anda kemari?" tanyanya.
Ah Ra bilang, dia datang untuk memastikan keadaan Ma Ri. Ia mengaku pada Ma Ri, kalau surat yang membuat Ma Ri datang ke Goa, dialah yang mengirimnya.
Ma Ri : "Saya tidak tahu alasan kenapa anda melakukannya, tapi tolong kembalikan pisau ayahku." ucapnya sedikit kesal.
Ah Ra bilang, dia tidak tahu mengenai pisau itu.
Ah Ra menyuruh Ma Ri berhati-hati karena seseorang bernama Won Sang Gu di Myeon Rae bang sepertinya memiliki dendam pada keluarga Ma Ri.
Ah Ra memberitahu kalau orang-orang di Hwasawon, sangat menakutkan dari yang Ma Ri bayangkan.
Ma Ri tanya, apakah Ah Ra sedang berniat untuk memberitahunya?
Ah Ra : "Maafkan aku.. aku dimanfaatkan untuk membencimu. sebelumnya, aku tidak pernah membenci orang seperti ini. aku membencimu tidak lebih karena kau adalah tukang daging rendahan." ucapnya.
Ah Ra sangat menyesali perbuatannya pada Ma Ri. karena semua hal yang dilakukannya, ia merasa dirinya lebih dari tukang daging dan merasa lebih rendah dari Ma Ri berkali-kali lipat.
Mungkin bagi Ma Ri hanyalah memiliki hati seseorang, tapi baginya, Ma Ri sudah mengambil segala sesuatunya darinya.
Ma Ri : "Nona..."
Ah Ra : "Jika aku kehilangan kesempatan untuk menikah dengan Tuan Muda (Jae Min), aku merasa aku tidak bisa melanjutkan hidup. ketika aku membuat keputusan untuk mengakhiri hidupku, hanya berpikir aku sudah menghancurkanmu, itu membuatku ketakutan. sekarang aku ingin menata diriku kembali." ucapnya.
Di Hwasawon, Won Sang Gu sedang mengamati apa yang sedang dilakukan Jae Hee dari mata gagaknya.
(nih gagak udah kayak CCTV aja :D hahaha)
saat ini, Jae Hee sedang menemui Dayang Yang Pyong.
Won Sang Gu : "Jae! diantara budak Menteri Pertahanan Jung Byung Gwon (Ayah Jae Min), ada pengasuh bernama Yang Pyong." ucapnya.
Won Sang Gu memerintahkan Jae Hee untuk membunuh Dayang Yang Pyong. Jae Hee kaget mendengar itu.
Jae Hee : "Untuk alasan apa.."
Won Sang Gu : "Sejak kapan kau menanyakan alasanku?" tanyanya.
Won Sang Gu mendekat pada Jae Hee lalu berkata, "Energi es dingin dimatamu, menghilang hari ini." ucapnya tajam.
Won Sang Gu menemui Ratu di tempat rahasia. setelah ada di hadapan Ratu, Won Sang Gu memberi hormat.
Ratu : "Siapa kau? kenapa kau membawaku kesini?" tanyanya.
Won Sang Gu bilang, dia akan segera membawa Ratu kembali ke istana. Ia menyuruh Ratu untuk tenang.
Ratu : "Jika kau menyakiti bayiku sebelum kelahiran, aku tidak akan memaafkanmu bahkan dalam kematianku." ucapnya marah.
Won Sang Gu : "Apa yang anda maksud menyakiti? Bayi anda akan menjadi keluarga kami." ucapnya tenang.
Ratu heran dan tak mengerti dengan apa yang dikatakan Won Sang Gu.
Won Sang Gu menjelaskan kalau ditempat ini, penuh dengan orang-orang yang menginginkan darah Ratu.
Won Sang Gu : "Saya akan membawa seorang hamba untuk membantu anda melahirkan bayi anda dengan segera. saya harap anda nanti melahirkan seorang pewaris tahta." ucapnya.
ketika Ah Ra pulang menuju kerumah, tiba-tiba orang bawahan Won Sang Gu menghadangnya. mereka bilang akan mengantar Ah Ra ke Hwasawon.
dengan tegas, Ah Ra bilang kalau dia tidak akan pergi ke sana lagi. tapi orang suruhan Won Sang Gu bersih keras akan mengantar Ah Ra ke sana.
ketika orang bawahan Won Sang Gu akan mendekat pada Ah Ra, tiba-tiba Ma Ri datang dan menyerang mereka. Ma Ri menyuruh Ah Ra untuk lari melarikan diri. Ah Ra sangat kaget melihat kemunculan Ma Ri.
orang bawahan Won Sang Gu tanya, apa Ma Ri anggota dari klan vampir?
Ma Ri diam saja tak menjawab. Ia terus menghajar orang bawahan Won Sang Gu.
Ma Ri : "Cepat pergilah!" serunya pada Ah Ra.
Ah Ra : "Ma Ri..."
Ma Ri : "Anda adalah tunangannya sehingga anda harus melindungi posisi anda untuk berada disampingnya. saya datang untuk memberitahukan anda itu." ucapnya.
Ma Ri kembali menyerang orang bawahan Won Sang Gu. dengan cepat Ah Ra melarikan diri dari situ.
tapi tak lama kemudian, Ma Ri berhasil dilumpuhkan. saat ini Ma Ri terjatuh ketanah.
Jae Hee kembali ke kediaman Dayang Yang Pyong untuk melaksanakan perintah Won Sang Gu.
Jae Hee masuk begitu saja lalu mengacungkan pedangnya ke arah Dayang Yang Pyong. hal itu membuat Dayang Yang Pyong terkejut.
Jae Hee : "Kau harus mati." ucapnya.
Dayang Yang Pyong hanya diam menatap Jae Hee.
Jae Hee : "Kenapa kau tidak takut?" tanyanya.
Dayang Yang Pyong tersenyum lalu berkata, dari pertama kali Ia melihat Jae Hee, sorot mata Jae hee adalah jenis orang yang tidak akan menyakiti dirinya.
Jae Hee : "Aku... membenci manusia!" ucapnya.
Ah Ra terus berlari menjauh. tapi kemudian Ia berhenti dan berkata, "Tidak, ini tidak bisa seperti ini!"
Ma Ri dibawa ke tempat rahasia yang terdapat Ratu. Won Sang Gu tanya, apakah dia adalah putri dari Baek si tukang daging? Ma Ri diam tak menjawab.
Won Sang Gu : "Apakah kau tahu apa tempat ini?" tanyanya.
Ma Ri : "Aku tahu ini sebagai tempat makan untuk vampir." ucapnya dingin.
Won Sang Gu : "Kau cukup kurang ajar untuk seusiamu." sahutnya.
Ma Ri tanya, apa Won Sang Gu berencana untuk bertarung dengan klan vampir?
Won Sang Gu : "Aku hanya berubah pikiran." serunya.
Ma Ri : "Kalau begitu lepaskan aku." sahutnya.
Won Sang Gu menolak hal itu. Ia menyuruh Ma Ri untuk membantu melahirkan bayi Ratu.
Ma Ri kaget mendengar itu, Ia langsung menoleh pada Ratu yang duduk cemas dibelakangnya.
Won Sang Gu : "Karenamu, klan vampir memainkan bagian dalam sejarah kami. jadi, mereka tidak akan berani mengganggu di masa depan." ucapnya.
setelah mengatakan itu, Won Sang Gu pergi.
Ma Ri mencoba untuk keluar, tapi pintu keluar sudah diberi mantra.
Ah Ra pergi kerumah Jae Min untuk memberitahu semuanya. ia menggedor pintu dengan keras.
tepat ketika itu, Jae Min yang baru saja pulang menghampiri Ah Ra dan bertanya apa yang membuat Ah Ra datang ketempatnya.
Ah Ra : "Tuan muda, Ma Ri berada dalam bahaya! vampir dari Hwasawon menyerang dan membawanya." ucapnya menjelaskan.
Jae Min yang mendengar itu terkejut.
Jae Hee melemparkan sebuah tombak yang terdapat pesan ke rumah Ma Ri.
Shi Hoo sedang jalan-jalan sendirian. Ia melompat ke genting lalu turun lagi. Ia mulai sedikit menikmati kekuatannya sebagai vampir.
Shi Hoo : "Hwasawon di Myeong Rae Bang. sebuah tempat persembunyian untuk vampir." ucapnya sendiri.
Jae Min memakai pakaian Prajurit berdarah perak. ia bersiap pergi ke Hwasawon. tapi, Ia tidak memakai rompi perak.
Jae Min melumpuhkan pengawal dan hanya menyisakan satu. Ia menyuruh bawahan Won Sang Gu untuk mengantarnya kepemimpinnya.
ketika Jae Min mulai masuk kedalam Hwasawon, Jae Hee dan tentara yang lain menghadangnya.
Jae Hee : "Beraninya kau? apakah kau datang sendirian?" tanyanya.
Jae Min mengancam akan melukai bawahan Won Sang Gu yang disanderanya, dan menyuruh Jae Hee menyingkir memberinya jalan.
Jae Hee : "Kau takut, kan?" tanyanya.
Jae Hee menutup matanya lalu tiba-tiba menyerang semua bawahan Won Sang Gu. Jae Min yang melihat hal itu kaget dan heran.
tak lama kemudian Shi Hoo datang, Jae Min lebih terkejut lagi.
Shi Hoo : "Ini bukan pertemuan pertama kita. kita bertemu di Bansoo, bukan?" serunya pada Jae Hee.
Jae Hee : "Kau masih hidup!" serunya seraya tersenyum.
Shi Hoo bilang, dia datang untuk memata-matai karena dirinya mendengar tempat ini adalah tempat persembunyian vampir. tapi ternyata Ia melihat wajah lain.
Shi Hoo tanya, apakah Jae Hee seorang vampir juga?
Jae Hee : "Aku tidak punya waktu untuk menjelaskan. mereka akan segera mencium bau darah dan berkumpul di sini." serunya.
Jae min segera tanya dimana Ma Ri? Jae Hee memberitahu, Ma Ri mungkin sedang bersama Ratu di ruang rahasia di markas vampir.
Jae Hee juga memberitahu kalau Won Sang Gu memiliki rencana untuk mengubah Ratu dan bayi yang belum lahir menjadi vampir. sehingga dia bisa memerintah Joseon.
Jae Min dan Shi Hoo yang mendengar itu terkejut. mereka kemudian saling memandang.
Jae Min bergegas masuk ke dalam Hwasawon.
Ma Ri duduk disebelah ratu. Ia mengelap keringat dingin yang keluar dari wajah Ratu. saat ini, Ratu terlihat kesakitan.
Ma Ri : "Yang Mulia, kumohon, bertahanlah. saya pasti akan melindungi Anda." ucapnya.
semua bawahan Won Sang Gu yang diserang Jae Hee, mulai bangun. mereka tanya, apa Jae Hee bermaksud mengkhianati Hwasawon?
dengan tenang Jae Hee bilang, hal itu bisa mereka sebut dengan pengkhianatan.
Jae Hee : "Aku muak merasakan haus darah manusia. aku tinggal terlalu lama dengan kebencian." ucapnya.
setelah mengatakan itu, Jae Hee memberitahu Shi Hoo kalau petarungan vampir akan berakhir ketika salah satu meninggal. Ia menyuruh Shi Hoo untuk segera pergi.
Shi Hoo bilang dia tidak bisa berdiam diri dan pergi setelah mendengar Won Sang Gu telah menculik Ratu dan Ma Ri.
tak lama kemudian beberapa orang bawahan Won Sang Gu datang mengepung Jae Hee dan Shi Hoo.
Ayah Ma Ri berkumpul dengan anggota klan vampir. mereka membaca pesan yang dikirimkan Jae Hee.
semua kaget mengetahui kalau Yang Mulia Ratu telah diculik begitupun juga dengan Ma Ri.
Ayah ma Ri : "Sebuah jalan rahasia ke ruang meditasi di Hwasawon yang tertulis di sini." ucapnya seraya menunjukkan pesan yang dikirimkan Jae Hee.
Joong Yi mengatakan kalau mereka harus segera menghentikan Won Sang Gu.
Ayah Ma Ri mengatakan bahwa hidup berdampingan dengan vampir (selain klan vampir) sudah tidak mungkin lagi.
Ah Ra menemui Bum Sung untuk memerintahkan menyerang Hwasawon sekarang juga.
Bum Sung : "Puteri..."
Ah Ra : "Kami tidak punya waktu! Putra Menteri Pertahanan mungkin ada disana sekarang." serunya.
Bum Sung kaget mendengar itu.
Ah Ra : "Seperti yang kau duga, aku sudah memberikan baju besi perak pada vampir." ucapnya.
Ah Ra mempersilahkan Bum Sung untuk menanyakan perbuatannya yang salah setelah dia menyerang Hwasawon.
Ayah Jae Min juga mendapat laporan kalau Hwasawon adalah vampir persembunyian utama. Ayah Jae Min mengatakan dirinya akan memimpin Prajurit berdarah perak kesana. dan ini akan menjadi pertempuran terakhir.
Ayah Jae Min : "Apakah kau tidak tahu, aku adalah orang yang berdosa? aku berencana untuk mengundurkan diri setelah membasmi vampir." ucapnya.
Ayah Jae Min mengatakan, memiliki mata-mata yang menjual informasi rahasia kepada musuh dalam organisasinya, itu berarti kesalahannya.
Ayah Jae Min berencana untuk meninggalkan hidupnya di medan pertempuran untuk menghapus rasa malunya. Ia kemudian memberikan perintah untuk mengumpulkan Prajurit berdarah perak dan juga memanggil pasukan di ibukota untuk meyerbu Hwasawon.
Jae Min pergi keruang rahasia untuk menyelamatkan Ma Ri dan Ratu, tapi Won Sang Gu menghadangnya.
Jae Min mulai menyerang Won Sang Gu. ketika Jae Min menunjukkan pedang peraknya, Won Sang Gu melarikan diri.
[Narasi Won Sang Gu : "Kalian mencurangiku. kalian manusia mencurangiku saat aku sedang tidak dilindungi oleh kekuatan gerhana bulan total."]
Won Sang Gu akhirnya bisa melarikan diri kepintu yang tidak bisa ditembus oleh Jae Min karena sudah diberi mantra.
diluar, Jae Hee dan Shi Hoo bekerja sama melumpuhkan orang bawahan Won Sang Gu.
tapi ketika Jae Hee mencoba untukmelindungi Shi Hoo yang akan diserang, justru tubuhnya yang mendapat serangan. disaat-saat kesakitan itu, Jae Hee hanya bisa mengingat Dayang Yang Pyong.
saat ini, Dayang Yang Pyong sedang berdiri diluar rumah menatap langit.
[Narasi Jae Hee : "Kau orang yang seperti air jernih. aku berterima kasih padamu. kebencian dihatiku telah hancur dengan mudah. terima kasih."]
tak lama kemudian Jae Hee jatuh tergeletak, Shi Hoo memegang Jae Hee.
Jae Min mencoba membuka pintu yang dimasuki Won Sang Gu, tapi tidak bisa.
tak lama kemudian Ayah Ma Ri dan kelompok klan vampir muncul dari belakang Jae Min.
di tempat persembunyian, Ma Ri mencoba membuka pintu dengan kekuatan vampirnya. tapi tidak bisa.
Ayah Ma Ri dan seluruh anggota klan vampir menggabungkan kekutan mereka untuk membuka pintu.
ketika semua pintu terbuka, Jae Min segera berlari masuk.
Ma Ri yang berada ditempat persembunyian, heran ketika melihat mantra di pintu hilang dan pintu bisa dibuka. Ratu yang melihat itu kaget.
Ratu : "Apa yang terjadi?" tanyanya.
Ma Ri menghampiri Ratu dan mengatakan kalau sepertinya mantranya menghilang. Ma Ri segera membantu Ratu untuk berdiri dan membawanya pergi.
tak lama setelah Jae Hee tergeletak, Ayah Jae Min dan prajurit berdarah perak datang. mereka segera menumpas vampir bawahan Won Sang Gu.
Ayah Ma Ri menyerukan kepada kelompoknya kalau mereka harus tetap kuat dan bertahan. karena, jika pintu sampai menutup, Won Sang Gu yang berada didalam akan semakin kuat. jika hal itu sampai terjadi, maka tidak akan ada yang bisa menghentikannya.
Jae Min masuk kedalam dan mulai menyerang Won Sang Gu.
tak lama setelah bertarung, Won Sang Gu bisa menaklukkan Jae Min dengan mencekiknya.
Ma Ri dan Ratu yang lewat dan melihat Won Sang Gu menyerang Jae Min sangat terkejut.
Ma Ri segera menghampiri Won Sang Gu dan menyerangnya untuk membantu Jae Min. tapi dengan mudah Ma Ri dilempar oleh Won Sang Gu. untung Jae Min menangkapnya.
tapi tiba-tiba Won Sang Gu menggigit leher Jae Min.
Ma Ri : "Tuan!!" teriaknya.
dengan menahan sakitnya, Jae Min menarik panah peraknya lalu menusukkannya pada Won Sang Gu.
Won Sang Gu mencoba menghilang, tapi bayangannya tedapat dicermin.
dengan kekuatan yang tersisa, Jae Min melesatkan panahnya tepat kecermin itu. hal itu membuat Won Sang Gu musnah.
hal itu membuat mantra yang berada dibeberapa pintu, menghilang. Ayah segera masuk kedalam.
begitupun dengan orang bawahan Won Sang Gu yang tiba-tiba menghilang.
Jae Min yang sudah lemas, jatuh terduduk dilantai. Ma Ri menahannya.
Ma Ri : "Tuan..."
Jae Min : "Ma Ri.. apa kau baik baik saja?" tanyanya gemetar.
Ma Ri : "Tuan.. saya baik-baik saja." jawabnya.
Jae Min membelai lembut wajah Ma Ri dengan sedih. Ia meyakinkan Ma Ri kalau dirinya baik-baik saja.
tak lama kemudian Ayah Ma Ri datang. Ia mengajak Ma Ri untuk segera pergi karena sebentar lagi manusia akan datang.
walaupun berat hati, Ma Ri harus pergi meninggalkan Jae Min demi keselamatannya.
Jae Min : "Aku lega, karena kau aman..." ucapnya terbata-bata.
kemudian Jae Min menoleh pada Ratu yang berdiri menatapnya.
diluar, Ayah Jae Min meneriakkan nama Ratu.
Jae Min sudah tergeletak tak sadarkan diri. Ratu duduk disamping Jae Min, Ia bingung tidak tahu harus melakukan apa.
Ratu : "Prajurit Jung kumohon, tetap sadar prajurit Jung!!" serunya pada Jae Min seraya menangis.
tak lama kemudian Ayah Jae Min datang. ia segera berlutut didepan Ratu.
Ayah Jae Min : "Saya adalah Menteri Pertahanan, Jung Byung Gwon. Saya akan mengantar Anda ke istana." ucapnya.
Ratu : "Terima kasih sudah datang Menteri Pertahanan!" sahutnya.
Ratu menyuruh mereka untuk segera menyelamatkan Jae Min.
kemudian, Ratu segera dikawal menuju ke istana.
ketika Ayah Jae Min menoleh, Ia sangat terkejut melihat putranya tergeletak ditanah.
Ayah Jae Min menangisi Jae Min seraya memeluknya.
karena gigitan dari Won Sang Gu, Jae Min harus merasakan sakit seperti yang pernah dirasakan Shi Hoo.
diam-diam Ma Ri melihat Jae Min. Ia merasa sangat sedih.
Ma Ri menemui Beom dikamarnya.
Ma Ri : "Anda menulis buku tentang vampir, kan?" tanyanya.
Ma Ri tanya pada Beom, apa yang harus dilakukan untuk memulihkan kembali manusia yang digigit vampir? Beom memberitahu kalau dia mendengar hal itu dari Joong Yi.
Ma Ri akhirnya menemui Joong Yi. Ia menanyakan cara untuk memulihkan manusia yang digigit vampir.
Joong Yi : "Ma Ri.. kau tidak bisa melakukan itu." ucapnya.
dengan sedih, Ma Ri memohon pada Joong Yi.
Joong Yi : "Kubilang tidak ada hal seperti itu! bahkan jika ada, kau tidak mungkin bisa melakukan." ucapnya.
mendengar itu, Ma Ri menunduk sedih.
malam harinya, sesuai dengan informasi yang dikatakan Beom, saat malam hari, Ma Ri diam-diam menyelinap ke kamar Joong Yi untuk mengambil buku yang disimpan dibawah tikar yang biasa diduduki Joon Yi.
Ma Ri membuka buku catatan Joong Yi untuk mencari cara memulihkan Jae Min.
Ayah Jae Min berdiri diluar. Dayang Yang Pyong menghampirinya dan mengingatkannya kalau Ayah Jae Min belum tidur dengan baik hari ini. itu bisa saja membuat Ayah Jae Min sakit.
Ayah Jae Min : "Setiap kali aku melihat Prajurit mati di medan pertempuran, aku selalu berpikir mereka seorang anak yang berharga, juga. hati Ayah dan ibu mereka pasti juga akan tercabik-cabik. karena anakku sendiri memiliki penyakit sehingga aku tidak bisa mengirimnya keperang. aku merasa dihina jadi aku selalu marah. tapi di sudut hatiku, aku merasa lega. mungkin karena aku khawatir dianggap sebagai pengecut, jadi aku memperlakukan anakku dengan kasar." ucapnya dengan sedih.
Ayah dan Ibu Ma Ri pergi kehutan untuk mencari Ma Ri yang menghilang. bahkan Shi Hoo juga ikut mencari Ma Ri.
Ayah dan Ibu Ma Ri duduk dengan lesu dan pasrah. mereka sepertinya sudah tahu apa yang sedang dilakukan Ma Ri. begitupun dengan Joong Yi.
Ma Ri ternyata pergi kebatu besar. ia memainkan serulingnya seraya memakai pita dirambutnya hadiah dari Jae Min.
tak lama kemudian Shi Hoo datang menghampiri Ma Ri dengan langkah yang gontai dan mata berkaca-kaca.
Ma Ri : "Saya tahu anda akan datang." ucapnya.
melihat Ma Ri yang pucat, Shi Ho cemas.
Shi Hoo : "Kenapa kau berkeringat?" tanyanya heran.
Ma Ri : "Saya dengar, jika klan vampir berhenti meminum darah, dia menjadi sedikit sama seperti dengan kondisi manusia sebelum meninggal." ucapnya.
Ma Ri mengatakan, hanya darahnya yang mendekati kematian, yang bisa menyelamatkan Jae Min.
Ma Ri meminta Shi Hoo untuk membawanya ke Jae Min. mengetahui apa yang dilakukan Ma Ri, mata Shi Hoo berkaca-kaca.
Shi Hoo : "Apakah kau.., harus melakukan ini?" tanyanya seraya menahan tangis.
Ma Ri mengangguk pelan.
Shi Hoo menggendong Ma Ri menuju ke kediaman Jae Min.
Shi Hoo bahkan melepaskan sepatu Ma Ri dan menatanya dengan rapi.
(Oh Tuhan.. Backsoundnya gak nguatin.. bikin mata meleleh...)
Ma Ri duduk disamping Jae Min yang terbaring. Ia menyentuh wajah Jae Min perlahan dengan sayang.
setelah memandangi Jae Min beberapa lama, Ma Ri mengiris pergelangan tangannya dengan pisau milik Jae Min yang diberikan padanya.
kemudian Ma Ri meneteskan darahnya pada Jae Min.
diluar, Shi Hoo menaruh sepatu Ma Ri tepat disamping sepatu Jae Min. Ia kemudian menagis.
(huaa... aku juga ikut nangis nih..)
keesokan paginya, Jae Min mulai tersadar. Ia sangat terkejut ketika melihat Ma Ri berbaring disampingnya.
Jae Min segera mengangkat Ma Ri kepangkuannya.
Jae Min : "Ma Ri.. Ma Ri...!!" panggilnya.
Ma Ri akhirnya terbangun. tapi kondisinya saat ini sangat lemas.
Ma Ri : "Tuan..." panggilnya lemah.
Jae Min : "Kenapa kau di sini?" tanyanya heran.
Ma Ri : "Saya ingin menunjukkan pada anda memakai pita itu cantik." ucapnya lirih.
Jae Min : "Kau sangat cantik." ucapnya seraya berkaca-kaca.
Jae Min menyuruh Ma Ri untuk menunjukkan padanya yang lama.
Ma Ri : "Tuan.." panggilnya pelan.
Jae Min heran melihat tubuh Ma Ri yang sangat dingin. Ia tanya, apa Ma Ri sakit?
Ma Ri : "Tuan.. saya berbohong pada anda sebelumnya. saya tidak pernah meninggalkan anda. karena saya bertemu dengan anda, saya sangat merasa senang. setelah saya bertemu anda, lusa, dan seterusnya, aku merasa senang. sebanyak ketika aku melihat sinar matahari." ucapnya terbata-bata.
Jae Min : "Ma Ri.." panggilnya seraya menangis.
Ma Ri meminta Jae Min untuk menjaga dirinya baik-baik.
Jae Min : "Ma Ri, kenapa kau seperti ini?" tanyanya seraya menangis.
Ma Ri : "Dalam kehidupan berikutnya, apa pun itu, anda harus tetap sama seperti anda yang sekarang..." ucapnya lirih.
setelah mengatakan itu, Ma Ri memejamkan matanya.
melihat Ma Ri tiada, Jae Min menangis seraya memanggil nama Ma Ri. ia memeluk Ma Ri erat.
beberapa hari kemudian, Jae Min duduk dibatu besar seraya memandangi kotak hadiahnya untuk Ma Ri.
Suara Hati Jae Min : "Ma Ri.. meskipun aku tidak bisa menepati janji kita, tapi aku akan tetap setia. aku akan menunggumu."
Jae Min kemudian menatap langit.
beberapa tahun berlalu.. sekarang kembali kemasa sekarang.
Jae Min berdiri disebuah batang pohon yang sudah ditebang disekolah.
(tempat dimana dulu semasa era joseon, Jae Min mengubur kotak hadiahnya untuk Ma Ri)
Bersambung..
[Cuplikan Akhir]
Ayah Ma Ri menemui Raja. Raja ternyata memanggil Ayah Ma Ri untuk membuat perjanjian antara manusia dan klan Vampir.
Raja : "Saat ini aku adalah pemimpin manusia, dan kau adalah pemimpin klan vampir." ucapnya.
Jae Min dan Ratu yang saat itu menyaksikan, tersenyum senang.
Raja mendekat pada Ayah Ma Ri lalu menggenggam tangannya.
Raja : "Terima kasih untuk mengatakan bahwa kau ingin menjadi warga negaraku. dan juga, kau menyelamatkan hidup anakku. aku tidak akan melupakan itu." ucapnya.
Ratu memohon pada Raja untuk meminta orang yang mengawalnya sekarang adalah vampir perempuan yang cantik (Ma Ri).
mendengar itu, raut wajah Ayah Ma Ri dan Jae Min menjadi sedih.
Note : Akhirnya selesai juga jaman Joseon-nya :D semangat untuk episode jum'at depan !!!!
oh iya min mau nanya,katanya kan orange marmalade ep 1-4 jaman sekarang. ep 5-8 jaman joseon. ep 9-12 balik lagi ke jaman sekarang,tapi iniudah episode 9 kok masih jaman joseon? apa jadi jaman joseon sampe tamat?
ReplyDeleteyang dijaman Joseon, episode 5 - 9 :)
DeleteOh terimakasih min,semangat ya min buat sinopsis episode selanjutnya
Deleteterima kasih untuk semangatnya :)
DeleteSemangat min !!!
ReplyDeletemakasih Virgi Belinda :)
DeleteThanks min buat sinopsisnya, always stay on this blog hehehe
ReplyDeleteGak sabar nunggu jum'at depan😊
makasih kunjungannya :)
Deletemin boleh nanyak sesuatu?. waktu mari memberikan darahnya kepada jaemin,knp jaemin ga jadi vampir?mari kan vampir,kenapa dia bisa mati?apakah jaemin dan han shi hoo mati atau terlahir kembali?.
ReplyDeleteJae Min gak jadi vampir karena Ma Ri memberikan darahnya saat dia dalam keadaan sekarat (karena Ma Ri gak minum darah sama sekali).
Deleteudah dijelasin juga sama Ma Ri, 'Hanya darah yang mendekati kematian yang bisa menyelamatkan Jae Min.'
min, habis jatuh dari mercusuar kan jae min hilang ingatan, terus flashback ke masa joseon yg jg ada jae min sm ma ri. Hubungannya Jae Min masa skrg sm Jae Min masa joseon apa min?
ReplyDeleteditunggu aja diepisode 10, nanti pasti jelas semuanya :)
Deletewahhh.. akhirnya keliatan juga sejarahnya,
ReplyDeletemakin penasaran ama masa kini nih, lanjutin ya min
Semangat!
trimakasih ya sinopsisnys ...semangatt,akhirnya
ReplyDeleteditunggu ya sinopsis episod selanjutnya...., semangat buat nulis.semoga sehat slalu:D:D:D
ReplyDeleteAamiin.. makasih doanya :)
DeleteKalo menurut aku kok lebih seruan di jaman joseon ya, mbak setuju gak? Yah akhirnya sekarang kejawab kenapa di episode 4 akhir dulu Jae Min ngeliat Ma Ri pake baju joseon di kereta. Mudah-mudahan aja sisa 3 episode di jaman sekarang bisa memberikan ending yang memuaskan...
ReplyDeleteiya setuju. memang lebih seru di era Joseon ketimbang yang masa sekarang :)
DeleteSampe skrg msh ga ngerti kenapa tibatiba Ada jaman jeseon nya.
ReplyDeletesempat ga tertarik sama ini drama. karena stok drama abis terpaksa aku tonton, eh ujung-ujungnya malah jadi penasaran gara2 cuma pny 8 episode....
ReplyDeletemakasih ya sinopsisnya jadi sangat membantu sbg obat rasa penasaranku. Akhirnya, kembali ke masa sekarang, itu yg aku tunggu2 :D