Dilarang meng-COPAS SEMUA ARTIKEL yang ada didalam blog ini!!! tolong hargailah kerja keras penulis!!!
Park Song Ah dan rekan kerja yang lain, sedang mengikuti rapat dengan dipimpin ketua tim baru bernama Kevin.
Kevin memakan stroberi dimeja lalu memuji rasanya yang sangat enak. Ia mempersilahkan yang lain untuk mencobanya juga.
Kevin makan stroberi sambil menatap Song Ah. kemudian Ia berkata, "Rasanya sangat enak, mungkin karena seseorang yang mencucinya?"
Suara Hati Song Ah : "Dia pasti sudah gila. kenapa dia sengaja menerimanya dengan mulut dan memakannya? mungkin, itu kebiasan hidup Amerika?"
Song Ah yang menyadari Kevin terus memperhatikannya, terus menunduk dan diam saja.
Deok Hee yang duduk didepan Song Ah, merasakan sesuatu yang aneh antara Song Ah dan Kevin. hal itu membuatnya kesal.
tanpa diketahui yang lain, diam-diam Deok Hee mencubit kaki Song Ah dengan jari-jari kakinya.
Song Ah melihat Deok Hee lalu mendelik, memberi isyarat. 'Ada apa?'
Deok Hee menggerak-gerakkan tangannya seperti orang bisu, dia memperingatkan Song Ah untuk tidak macam-macam dengan kevin.
setelah rapat selesai, Deok Hee mengomeli Song Ah.
Deok Hee : "Aku melihatmu dan Kevinku saling bertukar pandang diam-diam. aku menghitungnya beberapa kali." amuknya.
Song Ah : "Bertukar pandang? kau tidak masuk akal." serunya membela diri.
Deok Hee : "Aku operasi LASIK, jadi penglihatanku 20/20. kau harus mencoba menipu hantu terlebih dahulu." ucapnya kesal.
(operasi lasik (Laser Assisted in Situ Keratomileusis) = sebuah prosedur bedah mata refaktif untukk memperbaiki miopia, hiperopia dan astigmatisme.)
Deok Hee yakin kalau Kevin tadi sungguh memperhatikan Song Ah.
Song Ah bilang, mungkin hal seperti itu sudah biasa di Amerika. Ia pernah mendengar, etika yang benar disana adalah melihat langsung kemata.
tak lama kemudian yang mereka bicarakan lewat. melihat kevin, membuat Deok Hee terpesona.
Deok Hee : "Ya ampun, lihat sisi punggungnya. dia benar-benar perwujudan dari 'Rasa.'." ocehnya.
Suara Hati Song Ah : "Aku pasti salah. tidak mungkin bos tampan itu tertarik padaku."
hal-hal aneh yang dilakukan Kevin pada Song Ah semakin membuat Song Ah terheran-heran.
seperti...
ketika Song Ah membawa beberapa barang, Kevin segera memnghampiri Song Ah lalu membantunya membawakan barang-barang itu.
Song Ah sedang melewati tangga seraya membawa beberapa dokumen. saat Ia kesulitan membuka pintu, Kevin tiba-tiba muncul entah dari mana dan membantu Song Ah membukakan pintu.
Kevin membawakan beberapa kopi untuk semua rekan kerja.
melihat kopi datang, semuanya berbebut mengambil kopi. tapi, hanya Song Ah yang tidak melakukannya karena Ia sedang sibuk membersihkan wajahnya.
Kevin meletakkan kopi dimeja Song Ah lalu pergi. bahkan dikopi itu, Kevin meninggalkan kartu untuk membeli kopi gratis. di kartu itu tertulis, 'Nona Song Ah, gunakan ini.'
Song Ah pergi ke Coffee Shop untuk membeli kopi. mengingat semua yang dilakukan Kevin padanya, membuat Song Ah berpikir keras.
Song Ah : "Dia mungkin memperhatikanku karena aku yang paling muda di tim." ucapnya sendiri.
Song Ah meminum kopinya lalu berkomentar kalau rasanya enak, Ia mengira-ngira sendiri, mungkin itu karena gratis.
tak lama kemudian raut wajah Song Ah berubah kesal ketika melihat panggilan dari Gook Dae.
Gook Dae menanyakan keberadaan Song Ah sekarang. dengan jutek Song Ah bilang kalau dia akan segera pergi ke Resto.
dengan lesu, Song Ah masuk ke restaurant, Gook Dae langsung mengatakan kalau ada banyak pekerjaan yang harus Song Ah lakukan.
Gook Dae menyuruh Song Ah untuk memrapikan dapur yang berantakan lalu mulai membersihkan semuanya.
Song Ah mulai menaruh panci ke tempat rak. Gook Dae diam-diam menertawai Song Ah ketika melihatnya kesulitan menaruh panci-panci itu.
setelah puas tertawa, Gook Dae berteriak, "Hei!! Hati-hati meletakkannya."
Song Ah diam tak menggubris Gook Dae.
Gook Dae : "Tapi.. apa tinggimu hanya 150 cm?" tanyanya meledek.
Song Ah sangat kesal mendengar itu, Ia bilang tingginya lebih dari yang dikatakan Gook Dae.
Gook Dae : "155?" tebaknya.
Song Ah : "Kubilang, aku lebih tinggi!!" serunya.
Gook Dae : "Oh~ 160cm?" ucapnya.
Song Ah : "Lebih tinggi lagi." sahutnya pelan.
Gook Dae : "163 cm?" tanyanya.
Song Ah diam saja dengan wajah manyun. melihat ekspresi Song Ah, Gook Dae bisa menebak kalau tingginya kurang dari itu.
setelah meledek Song Ah, Gook Dae pergi.
Gook Dae asik membaca buku sambil tiduran disofa. sedangkan Song Ah sibuk membersihkan restaurant sendirian.
hal yang membuat Song Ah kesal adalah Gook Dae terus saja bawel, menyuruh Song Ah membersihkan bagian yang ada disebelah sana dan disebelah sini.
lama-lama Song Ah muak, dengan kesal Ia bilang "Aku juga manusia, kurasa ini sudah cukup untuk menunjukkan kesungguhanku. sudah berapa hari aku di sini?" ucapnya kesal.
Gook Dae : "Kau masih memiliki 76 jam lagi." ucapnya tenang.
Gook Dae bilang, lebih baik Song Ah menyapu dengan cepat.
Suara Hati Song Ah : "Aku ingin menyapumu!!"
Song Ah bertanya dan memohon, apa Gook Dae tidak bisa memberinya waktu untuk istirahat beberapa jam? dengan enteng Gook Dae menjawab tidak.
Song Ah : "Apa kau tahu 'Noblesse Oblige'? kau terlalu berlebihan sebagai orang yang memiliki uang." amuknya.
Gook Dae : "Memangnya kau tetangga yang tidak mampu? panggil aku begitu kau selesai." serunya.
setelah mengatakan itu, Gook Dae pergi.
Song Ah mengeluh kalau dia merasa seperti akan sekarat.
(Noblesse Oblige adalah frasa bahasa prancis yang makna secara umum berarti kekayaan, kekuasaan, dan kehormatan mendatangkan tanggung jawab.)
besoknya, Song Ah menjadi lesu dikantor karena kelelahan. melihat Song Ah, Deok Hee berdecak.
Song Ah : "Eonni, lihatlah lingkar hitam dimataku." ucapnya.
Deok Hee bilang, jika Song Ah tidak memiliki teknik, maka tubuhnya akan menderita.
Deok Hee : "Kau bilang kalau kalian sendirian di malam hari, kan? goda saja dia dengan kecantikanmu." serunya memberi saran.
dengan kesal Song Ah mengatakan kalau cara itu tidak akan berhasil, lagipula, Si brengsek (Gook Dae) itu mencari yang lebih baik darinya.
Deok Hee langdung berseru, kehidupan Song Ah begitu menyedihkan. karena setiap hari dipaksa untuk melakukan 2 pekerjaan.
tepat ketika itu, Gook Dae mengirim pesan pada Song Ah, 'Setelah pekerjaanmu selesai, segera kesini'. Song Ah langsung mendesis kesal.
tak lama kemudian Kevin menghampiri Song Ah. Ia mengetuk meja Song Ah.
melihat Kevin datang, Song Ah langsung beranjak berdiri dan bilang, "Ya, ketua tim?"
melihat Song Ah merespon dengan cepat, Kevin meledeknya.
Kevin : "Kau seperti robot, Park Song Ah." ucapnya.
Kevin memberitahu kalau dia ingin mengajak tim untuk makan malam perusahaan bersama-sama, Ia tanya, Song Ah akan datang juga, kan?
Song Ah : "Makan malam Perusahaan?" tanyanya.
Kevin : "Tolong carikan tempat yang bagus untukku." ucapnya.
Song Ah mengangguk. setelah itu kevin pergi.
Song Ah : "Makan malam Perusahaan? itu bisa jadi alasan.." gumamnya.
saat ini Gook Dae sedang menata buku dirak, tanpa sengaja Ia melihat buku berjudul, 'Chocolate cookies'. buku itu mengingatkannya pada Song Ah.
tak lama kemudian, ponsel Gook Dae bunyi, Song Ah mengiriminyapesan yang berisi, 'Hari ini aku tidak bisa datang karena sibuk dengan pekerjaan. aku akan meneleponmu ketika aku punya waktu.'
mengetahui Song Ah tidak datang, Gook Dae langsung terlihat kesal.
direstaurant, Soo Ri sedang sibuk menggantung rangkaian bunga mistletoe diatas pintu masuk.
Bi Ryeong : "Kau sudah menggunakan trik itu untuk waktu yang lama." ucapnya seraya tersenyum.
Soo Ri memberitahu Bi Ryong bahwa para gadis lemah saat Natal.
Soo Ri : "Selama Natal, orang-orang yang lewat di bawah ini (mistletoe) pasti akan berciuman." ucapnya.
Bi Ryong mengerti apa yang dikatakan Soo Ri.
Soo Ri : "Siapa yang membuat kebiasaan bagus ini?" tanyanya senang.
Bi Ryong tanya, jadi, kapan dia akan menggunakan trik itu pada Suzy?
Soo Ri : "Suzy? Suzy siapa? Choi Suzy atau Park Suzy?" tanyanya.
Bi Ryong : "Aigoo, aigoo anak ini.."
Soo Ri : "Ah, Suzy yang mengambil arlojiku lalu kabur? aku sudah lama putus dengannya. akhir-akhir ini aku memacari Hye Ri." ucapnya seraya tersenyum.
Bi Ryong : "Apa hanya Hye Ri?" tanyanya meledek.
Soo Ri : "Hyung!! aku orang yang setia. hanya saja, kehidupan itu sedikit pendek." ucapnya.
Soo Ri bilang kalau dia seharusnya bertemu Hye Ri malam ini di restaurant. Ia meminta Bi Ryong untuk membantunya.
Bi Ryong : "Kau bisa menggali kuburanmu sendiri." serunya.
Soo Ri terus saja memohon bantuan Bi Ryong. Ia memberitahu Bi Ryong, kalau malam ini mereka seharusnya berkeliling untuk mencicipi menu yang ada direstaurant malam ini.
Soo Ri bilang, dia akan diam-diam pergi meninggalkan Gook Dae, sedangkan Ia meminta Bi Ryong untuk mengajak Gook Dae berkeliling yang lama.
tiba-tiba Gook Dae datang, dan memberitahu mereka untuk membatalkan berkeliling mengunjungi restaurant malam ini.
Bi Ryong : "Apa? bukankah kau mengatakan kalau kau ingin pergi bersama-sama setelah kita selesai karena dekat dengan tempat kerja Song Ah?" tanyanya.
Gook Dae : "Tidak ada alasan. aku hanya kehilangan minat." jawabnya dingin.
Bi Ryong tanya, apa Song Ah nanti datang ke restaurant lagi? dia merasa buruk memanggilnya untuk bekerja padahal tidak ada pekerjaan yang harus dia lakukan.
Gook Dae memberitahu, Song Ah tidak datang hari ini.
Bi Ryong tanya pada Gook Dae, haruskah mereka bekeliling restoran tanpa mengajak Soo Ri? Gook Dae bilang kalau dia ingin pergi sendiri mencoba udon (mie) disalah satu restaurant.
Gook Dae meminta Bi Ryong dan Soo Ri untuk berkemas dan pulang.
setelah Gook Dae pergi, Soo Ri bertanya-tanya, bukankah Gook Dae tampak aneh? dia tidak pernah mempekerjakan wanita sebelumnya, tapi dia sering memanggil Song Ah setiap hari.
Bi Ryong : "Bukankah itu karena Meng Dal tidak ada di sini?" tanyanya.
Soo Ri : "Aku merasakan sesuatu di radarku. Song Ah dan Gook Dae, benar?" serunya.
Song Ah dan seluruh rekan kerjanya termasuk Kevin sedang mengadakan perjamuan makan disalah satu restaurant.
Kevin terus saja memperhatikan Song Ah yang makan dengan lahap.
ketika Deok Hee berniat menyuapi Kevin dengan suapan yang besar, Kevin tanya, haruskah Ia mengambilnya dengan mulutnya?
Deok Hee : "Apa ini terlalu besar? padahal ini seukuranku." ucapnya malu.
melihat Song Ah yang makan dengan lahap, Kevin menyarankan untuk memesan lebih banyak. tapi yang lain bilang, kalau mereka sudah kenyang.
Deok Hee membual kalau dirinya makan lebih sedikit dari yang terlihat.
Kevin : "Ah, kalau begitu Nona Song Ah, makanlah lebih banyak." ucapnya seraya menyodorkan daging pada Song Ah.
melihat apa yang dilakukan Kevin padanya, membuat Song Ah salah paham.
Suara Hati Song Ah : "Apa dia bilang aku makan terlalu banyak? dia tipe orang yang menekan secara halus."
Song Ah sebenarnya ingin makan mie dingin yang pedas.
melihat Song Ah berpikir, Kevin tanya, haruskah mereka makan yang lain?
Song Ah : "Kalau begitu bolehkah aku memesan mie dingin pedas.."
seseorang tiba-tiba menyeletuk untuk mengajak pergi ke putaran kedua. raut wajah Song Ah langsung cemberut.
melihat ekspresi Song Ah yang kecewa, Kevin bilang pada yang lain kalau dia belum selesai makan. lalu Ia memesan mie dingin pedas.
Kevin : "Kupikir ini mungkin terlalu banyak untukku, apa kau ingin memakannya bersama-sama?" tanyanya pada Song Ah.
Song Ah tersenyum seraya mengangguk.
Suara Hati Song Ah : "Hore!!!"
mereka semua melanjutkan putaran kedua direstaurant lain. tidak lupa mereka semua bersulang bersama-sama.
melihat semuanya yang sudah sedikit mabuk, Kevin menyarankan pada semuanya untuk berhenti minum sekarang.
seseorang berseru, "Ketua Tim, anda mungkin tidak tahu ini, tapi anda harus membatasi anggota tim kita. tapi tidak ada 'tangan penguasa' di sini." ucapnya.
Kevin : "Oh benarkah? kau pasti peminum yang baik." ucapnya pada Song Ah.
Song Ah bilang, hanya sedikit.
mereka semua mulai melakukan sebuah permainan. dan serempak berseru, "One Shot" lalu menyuruh Kevin untuk meminum bir satu gelas dalam sekali tegukan.
Song Ah pergi keluar sejenak untuk menyegarkan dirinya. Ia memeriksa ponselnya, dan berseru, "Aku tidak dalam masalah, kan?".
Kevin menghampiri Song Ah dengan menepuk bahunya. lalu Ia menyodorkan ice cream pada Song Ah.
Kevin : "Jika kau memakannya, itu akan membantumu sadar".
Song Ah : "Terima kasih."
Kevin meminta Song Ah untuk tidak minum lagi. Song Ah mengangguk mengerti.
Song Ah mengintip kevin dari luar lalu menatap ice cream itu seraya senyum-senyum sendiri.
semuanya mulai berpamitan. Ia memberitahu Kevin kalau ia pergi ke arah lain. tapi Kevin bilang pada Song Ah untuk pergi bersama-sama.
Kevin : "Aku harus pergi ke arah ini juga." ucapnya.
ditengah-tengah perjalanan, Song Ah meminya Kevin untuk pergi dulu. Ia bilang, dirinya punya kebiasaan makan udon setiap minum alkohol.
Kevin : "Kau mau makan di mana?" tanyanya.
Song Ah menunjukan salah satu restaurant lalu memberitahu kalau tempat itu punya udon terbaik di sini.
Kevin mengajak Song Ah untuk pergi bersama, dia yang akan mentraktir.
Song Ah : "Eh??"
Song Ah dan Kevin makan di salah satu kedai udon di pinggir jalan. Kevin bilang, kalau tempat itu, pasti tempat yang terkenal karena ada banyak pelanggan.
tanpa sengaja, Gook Dae menuju ke kedai itu juga. melihat Gook Dae, Song Ah menjadi panik.
Suara Hati Song Ah : "Bagaimana ini?"
Song Ah menutupi wajahnya dengan tas miliknya.
Gook Dae dari awal sudah mengenali Song Ah, dengan sengaja Ia memesan udon lalu duduk di meja yang sama dengan Song Ah dan Kevin.
Song Ah : "Kenapa kau di sini..." ucapnya canggung pada Gook Dae.
Gook Dae : "Aku di sini untuk makan udon." sahutnya dingin.
Kevin tanya, apa Song Ah mengenalnya? Song Ah diam tak menjawab.
Gook Dae mengeluarkan kartu namanya untuk Kevin seraya memperkenalkan diri. lalu Ia menatap Song Ah tajam.
Kevin : "Oh, Kau seorang Chef? tapi apa hubunganmu dengan Song Ah?" tanyanya.
Song Ah memberitahu kalau dia bekerja paruh waktu di restaurant milik Gook Dae.
setelah mencoba udon yang sudah disajikan, Kevin memuji kalau rasanya sangat enak.
Gook Dae : "Kau pasti minum banyak alkohol." ucapnya menyindir Song Ah.
Kevin menjelaskan kalau mereka baru saja makan bersama untuk menyambutnya.
Kevin : "Bukankah tadi sangat menyenangkan, Song Ah?" tanyanya.
Song Ah mengangguk pelan.
Gook Dae : "Jika kau selesai bersenang-senang, kau harus melakukan pekerjaan malammu." serunya dingin.
Kevin : "Pekerjaan.. malam?" tanyanya terkejut.
Song Ah tertawa lalu menjelaskan pada Kevin kalau dia punya 2 pekerjaan. bukankah tadi dia sudah bilang? Kevin mengangguk mengerti.
Kevin : "Tapi ini sudah terlalu malam, bukankah lebih baik kau pulang untuk hari ini." ucapnya pada Song Ah.
Gook Dae menyeletuk, Ia memberitahu Kevin kalau Park Song Ah berhutang padanya.
Kevin : "Hutang??"
Song Ah : "Itu bukan hutang. tapi, jika kau melihat itu secara luas, itu bukanlah hutang, melainkan ganti rugi secara damai." serunya.
Song Ah bilang kalau dia bekerja di restoran Gook Dae secara gratis sebagai ganti membayar uang.
Gook Dae menaruh uang di meja lalu menyuruh Song Ah untuk cepat pergi sekarang.
Song Ah : "Aku minta maaf, Ketua Tim. aku pergi dulu." ucapnya.
Soo Ri dan pacarnya Hyeri sedang melakukan dinner di restaurant milik Gook Dae.
Soo Ri menuangkan wine ke gelas seraya membual kalau Hyeri adalah gadis pertama yang Ia bawa ke restaurant. mendengar itu, Hyeri sangat senang.
Soo Ri : "Apa kau melihat mistletoe itu? itu adalah cabang pohon yang tertutup salju. itu berasal dari..."
Soo Ri mendekat dan hendak mencium Hyeri.
tapi tiba-tiba lampu menyala dan membuat mereka berdua terkejut.
Gook Dae : "Nam Soo Ri, sudah kubilang jangan membawa pacarmu ke sini, kan?" serunya dingin.
melihat Gook Dae, Hyeri tanya pada Soo Ri, siapa dia? apa dia karyawan Soo Ri? Soo Ri langsung menutup mulut Hyeri.
Soo Ri : "Hyung! aku akan pergi sekarang." serunya lalu segera kabur.
Gook Dae : "Nam Soo Ri!!" teriaknya marah.
setelah kepergian Soo Ri, Song Ah tanya, apa Gook Dae ingin dirinya mengupas bawang putih lagi? Gook Dae bilang tidak, Song Ah harus mencoba sample makanan yang akan dibuatnya.
Song Ah : "Apa??" serunya senang.
Gook Dae : "Aku ingin mengembangkan menu hangover bagi pekerja yang baru pulang dari minum alkohol. dan kondisimu sekarang sangat cocok untuk mencicipinya." ucapnya menyindir.
Gook Dae mulai memasak didapur, sedangkan Song Ah menunggu seraya memperhatikan Gook Dae.
Suara Hati Song Ah : "Aku makan gratis hari ini. ini melegakan."
Song Ah yang bosan menunggu, menghampiri Gook Dae seraya membawa gelas berisi wine milik Soo Ri tadi.
Gook Dae menyuruh Song Ah untuk duduk karena dia tidak bisa berkonsentrasi. mendengar itu, Song Ah mendesis kesal.
tak lama kemudian masakan sudah tersaji. Gook Dae menyuruh Song Ah untuk mengatakan yang sejujurnya mengenai rasa masakannya.
Gook Dae : "Lebih enak udon dari tempat itu atau punyaku." ucapnya.
Song Ah : "Aku tahu tentang itu." sahutnya.
Song Ah mulai mencicipi, Ia memberitahu Gook Dae kalau rasanya sangat lembut, benar-benar kebalikan dari karakter Gook Dae yang kejam.
melihat Song Ah yang makan dengan cepat, Gook Dae sangat terkejut.
Gook Dae : "Hei, gadis kecil sepertimu bisa makan semua itu?" tanyanya heran.
Song Ah : "Aku akan makan banyak dan tumbuh. apa kau puas? aku pergi sekarang." serunya.
ketika melihat mistletoe, Song Ah tanya pada Gook Dae apa itu?
Gook Dae : "Oh, itu disebut mistletoe. Soo Ri yang menggantungnya. selama Natal, orang yang lewat di bawahnya harus berciuman." ucapnya.
Song Ah : "Berciuman??"
Song Ah tanya, apa yang terjadi jika tidak melakukannya? Gook Dae memberitahu kalau Song Ah akan dikutuk.
Gook Dae : "Jika kau penasaran, berjalanlah melewatinya." serunya.
Song Ah : "Itu alasan yang bagus. itu pasti metode baru untuk menggoda. selamat malam kalau begitu." ucapnya.
Song Ah melewati mistletoe begitu saja. sedangkan Gook Dae asik meminum wine.
kemudian Gook Dae menatap mistletoe tajam lalu menuju ke Song Ah.
Gook Dae : "Park Song Ah." panggilnya.
ketika Song Ah menoleh, Gook Dae tiba-tiba menciumnya.
Bersambung..
Gook Dae sedang menuju ke kedai udon. tanpa sengaja Ia melihat Song Ah bersama dengan seorang pria menuju ke kedai udon yang ada diseberang.
Gook Dae segera membatalkan pesanan lalu pergi menuju ke kedai udon yang didatangi Song Ah.
==== EPISODE 4 ====
Kevin memakan stroberi dimeja lalu memuji rasanya yang sangat enak. Ia mempersilahkan yang lain untuk mencobanya juga.
Kevin makan stroberi sambil menatap Song Ah. kemudian Ia berkata, "Rasanya sangat enak, mungkin karena seseorang yang mencucinya?"
Suara Hati Song Ah : "Dia pasti sudah gila. kenapa dia sengaja menerimanya dengan mulut dan memakannya? mungkin, itu kebiasan hidup Amerika?"
Song Ah yang menyadari Kevin terus memperhatikannya, terus menunduk dan diam saja.
Deok Hee yang duduk didepan Song Ah, merasakan sesuatu yang aneh antara Song Ah dan Kevin. hal itu membuatnya kesal.
tanpa diketahui yang lain, diam-diam Deok Hee mencubit kaki Song Ah dengan jari-jari kakinya.
Song Ah melihat Deok Hee lalu mendelik, memberi isyarat. 'Ada apa?'
Deok Hee menggerak-gerakkan tangannya seperti orang bisu, dia memperingatkan Song Ah untuk tidak macam-macam dengan kevin.
setelah rapat selesai, Deok Hee mengomeli Song Ah.
Deok Hee : "Aku melihatmu dan Kevinku saling bertukar pandang diam-diam. aku menghitungnya beberapa kali." amuknya.
Song Ah : "Bertukar pandang? kau tidak masuk akal." serunya membela diri.
Deok Hee : "Aku operasi LASIK, jadi penglihatanku 20/20. kau harus mencoba menipu hantu terlebih dahulu." ucapnya kesal.
(operasi lasik (Laser Assisted in Situ Keratomileusis) = sebuah prosedur bedah mata refaktif untukk memperbaiki miopia, hiperopia dan astigmatisme.)
Deok Hee yakin kalau Kevin tadi sungguh memperhatikan Song Ah.
Song Ah bilang, mungkin hal seperti itu sudah biasa di Amerika. Ia pernah mendengar, etika yang benar disana adalah melihat langsung kemata.
tak lama kemudian yang mereka bicarakan lewat. melihat kevin, membuat Deok Hee terpesona.
Deok Hee : "Ya ampun, lihat sisi punggungnya. dia benar-benar perwujudan dari 'Rasa.'." ocehnya.
Suara Hati Song Ah : "Aku pasti salah. tidak mungkin bos tampan itu tertarik padaku."
hal-hal aneh yang dilakukan Kevin pada Song Ah semakin membuat Song Ah terheran-heran.
seperti...
ketika Song Ah membawa beberapa barang, Kevin segera memnghampiri Song Ah lalu membantunya membawakan barang-barang itu.
Song Ah sedang melewati tangga seraya membawa beberapa dokumen. saat Ia kesulitan membuka pintu, Kevin tiba-tiba muncul entah dari mana dan membantu Song Ah membukakan pintu.
Kevin membawakan beberapa kopi untuk semua rekan kerja.
melihat kopi datang, semuanya berbebut mengambil kopi. tapi, hanya Song Ah yang tidak melakukannya karena Ia sedang sibuk membersihkan wajahnya.
Kevin meletakkan kopi dimeja Song Ah lalu pergi. bahkan dikopi itu, Kevin meninggalkan kartu untuk membeli kopi gratis. di kartu itu tertulis, 'Nona Song Ah, gunakan ini.'
Song Ah pergi ke Coffee Shop untuk membeli kopi. mengingat semua yang dilakukan Kevin padanya, membuat Song Ah berpikir keras.
Song Ah : "Dia mungkin memperhatikanku karena aku yang paling muda di tim." ucapnya sendiri.
Song Ah meminum kopinya lalu berkomentar kalau rasanya enak, Ia mengira-ngira sendiri, mungkin itu karena gratis.
tak lama kemudian raut wajah Song Ah berubah kesal ketika melihat panggilan dari Gook Dae.
Gook Dae menanyakan keberadaan Song Ah sekarang. dengan jutek Song Ah bilang kalau dia akan segera pergi ke Resto.
dengan lesu, Song Ah masuk ke restaurant, Gook Dae langsung mengatakan kalau ada banyak pekerjaan yang harus Song Ah lakukan.
Gook Dae menyuruh Song Ah untuk memrapikan dapur yang berantakan lalu mulai membersihkan semuanya.
Song Ah mulai menaruh panci ke tempat rak. Gook Dae diam-diam menertawai Song Ah ketika melihatnya kesulitan menaruh panci-panci itu.
setelah puas tertawa, Gook Dae berteriak, "Hei!! Hati-hati meletakkannya."
Song Ah diam tak menggubris Gook Dae.
Gook Dae : "Tapi.. apa tinggimu hanya 150 cm?" tanyanya meledek.
Song Ah sangat kesal mendengar itu, Ia bilang tingginya lebih dari yang dikatakan Gook Dae.
Gook Dae : "155?" tebaknya.
Song Ah : "Kubilang, aku lebih tinggi!!" serunya.
Gook Dae : "Oh~ 160cm?" ucapnya.
Song Ah : "Lebih tinggi lagi." sahutnya pelan.
Gook Dae : "163 cm?" tanyanya.
Song Ah diam saja dengan wajah manyun. melihat ekspresi Song Ah, Gook Dae bisa menebak kalau tingginya kurang dari itu.
setelah meledek Song Ah, Gook Dae pergi.
Gook Dae asik membaca buku sambil tiduran disofa. sedangkan Song Ah sibuk membersihkan restaurant sendirian.
hal yang membuat Song Ah kesal adalah Gook Dae terus saja bawel, menyuruh Song Ah membersihkan bagian yang ada disebelah sana dan disebelah sini.
lama-lama Song Ah muak, dengan kesal Ia bilang "Aku juga manusia, kurasa ini sudah cukup untuk menunjukkan kesungguhanku. sudah berapa hari aku di sini?" ucapnya kesal.
Gook Dae : "Kau masih memiliki 76 jam lagi." ucapnya tenang.
Gook Dae bilang, lebih baik Song Ah menyapu dengan cepat.
Suara Hati Song Ah : "Aku ingin menyapumu!!"
Song Ah bertanya dan memohon, apa Gook Dae tidak bisa memberinya waktu untuk istirahat beberapa jam? dengan enteng Gook Dae menjawab tidak.
Song Ah : "Apa kau tahu 'Noblesse Oblige'? kau terlalu berlebihan sebagai orang yang memiliki uang." amuknya.
Gook Dae : "Memangnya kau tetangga yang tidak mampu? panggil aku begitu kau selesai." serunya.
setelah mengatakan itu, Gook Dae pergi.
Song Ah mengeluh kalau dia merasa seperti akan sekarat.
(Noblesse Oblige adalah frasa bahasa prancis yang makna secara umum berarti kekayaan, kekuasaan, dan kehormatan mendatangkan tanggung jawab.)
besoknya, Song Ah menjadi lesu dikantor karena kelelahan. melihat Song Ah, Deok Hee berdecak.
Song Ah : "Eonni, lihatlah lingkar hitam dimataku." ucapnya.
Deok Hee bilang, jika Song Ah tidak memiliki teknik, maka tubuhnya akan menderita.
Deok Hee : "Kau bilang kalau kalian sendirian di malam hari, kan? goda saja dia dengan kecantikanmu." serunya memberi saran.
dengan kesal Song Ah mengatakan kalau cara itu tidak akan berhasil, lagipula, Si brengsek (Gook Dae) itu mencari yang lebih baik darinya.
Deok Hee langdung berseru, kehidupan Song Ah begitu menyedihkan. karena setiap hari dipaksa untuk melakukan 2 pekerjaan.
tepat ketika itu, Gook Dae mengirim pesan pada Song Ah, 'Setelah pekerjaanmu selesai, segera kesini'. Song Ah langsung mendesis kesal.
tak lama kemudian Kevin menghampiri Song Ah. Ia mengetuk meja Song Ah.
melihat Kevin datang, Song Ah langsung beranjak berdiri dan bilang, "Ya, ketua tim?"
melihat Song Ah merespon dengan cepat, Kevin meledeknya.
Kevin : "Kau seperti robot, Park Song Ah." ucapnya.
Kevin memberitahu kalau dia ingin mengajak tim untuk makan malam perusahaan bersama-sama, Ia tanya, Song Ah akan datang juga, kan?
Song Ah : "Makan malam Perusahaan?" tanyanya.
Kevin : "Tolong carikan tempat yang bagus untukku." ucapnya.
Song Ah mengangguk. setelah itu kevin pergi.
Song Ah : "Makan malam Perusahaan? itu bisa jadi alasan.." gumamnya.
saat ini Gook Dae sedang menata buku dirak, tanpa sengaja Ia melihat buku berjudul, 'Chocolate cookies'. buku itu mengingatkannya pada Song Ah.
tak lama kemudian, ponsel Gook Dae bunyi, Song Ah mengiriminyapesan yang berisi, 'Hari ini aku tidak bisa datang karena sibuk dengan pekerjaan. aku akan meneleponmu ketika aku punya waktu.'
mengetahui Song Ah tidak datang, Gook Dae langsung terlihat kesal.
direstaurant, Soo Ri sedang sibuk menggantung rangkaian bunga mistletoe diatas pintu masuk.
Bi Ryeong : "Kau sudah menggunakan trik itu untuk waktu yang lama." ucapnya seraya tersenyum.
Soo Ri memberitahu Bi Ryong bahwa para gadis lemah saat Natal.
Soo Ri : "Selama Natal, orang-orang yang lewat di bawah ini (mistletoe) pasti akan berciuman." ucapnya.
Bi Ryong mengerti apa yang dikatakan Soo Ri.
Soo Ri : "Siapa yang membuat kebiasaan bagus ini?" tanyanya senang.
Bi Ryong tanya, jadi, kapan dia akan menggunakan trik itu pada Suzy?
Soo Ri : "Suzy? Suzy siapa? Choi Suzy atau Park Suzy?" tanyanya.
Bi Ryong : "Aigoo, aigoo anak ini.."
Soo Ri : "Ah, Suzy yang mengambil arlojiku lalu kabur? aku sudah lama putus dengannya. akhir-akhir ini aku memacari Hye Ri." ucapnya seraya tersenyum.
Bi Ryong : "Apa hanya Hye Ri?" tanyanya meledek.
Soo Ri : "Hyung!! aku orang yang setia. hanya saja, kehidupan itu sedikit pendek." ucapnya.
Soo Ri bilang kalau dia seharusnya bertemu Hye Ri malam ini di restaurant. Ia meminta Bi Ryong untuk membantunya.
Bi Ryong : "Kau bisa menggali kuburanmu sendiri." serunya.
Soo Ri terus saja memohon bantuan Bi Ryong. Ia memberitahu Bi Ryong, kalau malam ini mereka seharusnya berkeliling untuk mencicipi menu yang ada direstaurant malam ini.
Soo Ri bilang, dia akan diam-diam pergi meninggalkan Gook Dae, sedangkan Ia meminta Bi Ryong untuk mengajak Gook Dae berkeliling yang lama.
tiba-tiba Gook Dae datang, dan memberitahu mereka untuk membatalkan berkeliling mengunjungi restaurant malam ini.
Bi Ryong : "Apa? bukankah kau mengatakan kalau kau ingin pergi bersama-sama setelah kita selesai karena dekat dengan tempat kerja Song Ah?" tanyanya.
Gook Dae : "Tidak ada alasan. aku hanya kehilangan minat." jawabnya dingin.
Bi Ryong tanya, apa Song Ah nanti datang ke restaurant lagi? dia merasa buruk memanggilnya untuk bekerja padahal tidak ada pekerjaan yang harus dia lakukan.
Gook Dae memberitahu, Song Ah tidak datang hari ini.
Bi Ryong tanya pada Gook Dae, haruskah mereka bekeliling restoran tanpa mengajak Soo Ri? Gook Dae bilang kalau dia ingin pergi sendiri mencoba udon (mie) disalah satu restaurant.
Gook Dae meminta Bi Ryong dan Soo Ri untuk berkemas dan pulang.
setelah Gook Dae pergi, Soo Ri bertanya-tanya, bukankah Gook Dae tampak aneh? dia tidak pernah mempekerjakan wanita sebelumnya, tapi dia sering memanggil Song Ah setiap hari.
Bi Ryong : "Bukankah itu karena Meng Dal tidak ada di sini?" tanyanya.
Soo Ri : "Aku merasakan sesuatu di radarku. Song Ah dan Gook Dae, benar?" serunya.
Song Ah dan seluruh rekan kerjanya termasuk Kevin sedang mengadakan perjamuan makan disalah satu restaurant.
Kevin terus saja memperhatikan Song Ah yang makan dengan lahap.
ketika Deok Hee berniat menyuapi Kevin dengan suapan yang besar, Kevin tanya, haruskah Ia mengambilnya dengan mulutnya?
Deok Hee : "Apa ini terlalu besar? padahal ini seukuranku." ucapnya malu.
melihat Song Ah yang makan dengan lahap, Kevin menyarankan untuk memesan lebih banyak. tapi yang lain bilang, kalau mereka sudah kenyang.
Deok Hee membual kalau dirinya makan lebih sedikit dari yang terlihat.
Kevin : "Ah, kalau begitu Nona Song Ah, makanlah lebih banyak." ucapnya seraya menyodorkan daging pada Song Ah.
melihat apa yang dilakukan Kevin padanya, membuat Song Ah salah paham.
Suara Hati Song Ah : "Apa dia bilang aku makan terlalu banyak? dia tipe orang yang menekan secara halus."
Song Ah sebenarnya ingin makan mie dingin yang pedas.
melihat Song Ah berpikir, Kevin tanya, haruskah mereka makan yang lain?
Song Ah : "Kalau begitu bolehkah aku memesan mie dingin pedas.."
seseorang tiba-tiba menyeletuk untuk mengajak pergi ke putaran kedua. raut wajah Song Ah langsung cemberut.
melihat ekspresi Song Ah yang kecewa, Kevin bilang pada yang lain kalau dia belum selesai makan. lalu Ia memesan mie dingin pedas.
Kevin : "Kupikir ini mungkin terlalu banyak untukku, apa kau ingin memakannya bersama-sama?" tanyanya pada Song Ah.
Song Ah tersenyum seraya mengangguk.
Suara Hati Song Ah : "Hore!!!"
mereka semua melanjutkan putaran kedua direstaurant lain. tidak lupa mereka semua bersulang bersama-sama.
melihat semuanya yang sudah sedikit mabuk, Kevin menyarankan pada semuanya untuk berhenti minum sekarang.
seseorang berseru, "Ketua Tim, anda mungkin tidak tahu ini, tapi anda harus membatasi anggota tim kita. tapi tidak ada 'tangan penguasa' di sini." ucapnya.
Kevin : "Oh benarkah? kau pasti peminum yang baik." ucapnya pada Song Ah.
Song Ah bilang, hanya sedikit.
mereka semua mulai melakukan sebuah permainan. dan serempak berseru, "One Shot" lalu menyuruh Kevin untuk meminum bir satu gelas dalam sekali tegukan.
Song Ah pergi keluar sejenak untuk menyegarkan dirinya. Ia memeriksa ponselnya, dan berseru, "Aku tidak dalam masalah, kan?".
Kevin menghampiri Song Ah dengan menepuk bahunya. lalu Ia menyodorkan ice cream pada Song Ah.
Kevin : "Jika kau memakannya, itu akan membantumu sadar".
Song Ah : "Terima kasih."
Kevin meminta Song Ah untuk tidak minum lagi. Song Ah mengangguk mengerti.
Song Ah mengintip kevin dari luar lalu menatap ice cream itu seraya senyum-senyum sendiri.
semuanya mulai berpamitan. Ia memberitahu Kevin kalau ia pergi ke arah lain. tapi Kevin bilang pada Song Ah untuk pergi bersama-sama.
Kevin : "Aku harus pergi ke arah ini juga." ucapnya.
ditengah-tengah perjalanan, Song Ah meminya Kevin untuk pergi dulu. Ia bilang, dirinya punya kebiasaan makan udon setiap minum alkohol.
Kevin : "Kau mau makan di mana?" tanyanya.
Song Ah menunjukan salah satu restaurant lalu memberitahu kalau tempat itu punya udon terbaik di sini.
Kevin mengajak Song Ah untuk pergi bersama, dia yang akan mentraktir.
Song Ah : "Eh??"
Song Ah dan Kevin makan di salah satu kedai udon di pinggir jalan. Kevin bilang, kalau tempat itu, pasti tempat yang terkenal karena ada banyak pelanggan.
tanpa sengaja, Gook Dae menuju ke kedai itu juga. melihat Gook Dae, Song Ah menjadi panik.
Suara Hati Song Ah : "Bagaimana ini?"
Song Ah menutupi wajahnya dengan tas miliknya.
Gook Dae dari awal sudah mengenali Song Ah, dengan sengaja Ia memesan udon lalu duduk di meja yang sama dengan Song Ah dan Kevin.
Song Ah : "Kenapa kau di sini..." ucapnya canggung pada Gook Dae.
Gook Dae : "Aku di sini untuk makan udon." sahutnya dingin.
Kevin tanya, apa Song Ah mengenalnya? Song Ah diam tak menjawab.
Gook Dae mengeluarkan kartu namanya untuk Kevin seraya memperkenalkan diri. lalu Ia menatap Song Ah tajam.
Kevin : "Oh, Kau seorang Chef? tapi apa hubunganmu dengan Song Ah?" tanyanya.
Song Ah memberitahu kalau dia bekerja paruh waktu di restaurant milik Gook Dae.
setelah mencoba udon yang sudah disajikan, Kevin memuji kalau rasanya sangat enak.
Gook Dae : "Kau pasti minum banyak alkohol." ucapnya menyindir Song Ah.
Kevin menjelaskan kalau mereka baru saja makan bersama untuk menyambutnya.
Kevin : "Bukankah tadi sangat menyenangkan, Song Ah?" tanyanya.
Song Ah mengangguk pelan.
Gook Dae : "Jika kau selesai bersenang-senang, kau harus melakukan pekerjaan malammu." serunya dingin.
Kevin : "Pekerjaan.. malam?" tanyanya terkejut.
Song Ah tertawa lalu menjelaskan pada Kevin kalau dia punya 2 pekerjaan. bukankah tadi dia sudah bilang? Kevin mengangguk mengerti.
Kevin : "Tapi ini sudah terlalu malam, bukankah lebih baik kau pulang untuk hari ini." ucapnya pada Song Ah.
Gook Dae menyeletuk, Ia memberitahu Kevin kalau Park Song Ah berhutang padanya.
Kevin : "Hutang??"
Song Ah : "Itu bukan hutang. tapi, jika kau melihat itu secara luas, itu bukanlah hutang, melainkan ganti rugi secara damai." serunya.
Song Ah bilang kalau dia bekerja di restoran Gook Dae secara gratis sebagai ganti membayar uang.
Gook Dae menaruh uang di meja lalu menyuruh Song Ah untuk cepat pergi sekarang.
Song Ah : "Aku minta maaf, Ketua Tim. aku pergi dulu." ucapnya.
Soo Ri dan pacarnya Hyeri sedang melakukan dinner di restaurant milik Gook Dae.
Soo Ri menuangkan wine ke gelas seraya membual kalau Hyeri adalah gadis pertama yang Ia bawa ke restaurant. mendengar itu, Hyeri sangat senang.
Soo Ri : "Apa kau melihat mistletoe itu? itu adalah cabang pohon yang tertutup salju. itu berasal dari..."
Soo Ri mendekat dan hendak mencium Hyeri.
tapi tiba-tiba lampu menyala dan membuat mereka berdua terkejut.
Gook Dae : "Nam Soo Ri, sudah kubilang jangan membawa pacarmu ke sini, kan?" serunya dingin.
melihat Gook Dae, Hyeri tanya pada Soo Ri, siapa dia? apa dia karyawan Soo Ri? Soo Ri langsung menutup mulut Hyeri.
Soo Ri : "Hyung! aku akan pergi sekarang." serunya lalu segera kabur.
Gook Dae : "Nam Soo Ri!!" teriaknya marah.
setelah kepergian Soo Ri, Song Ah tanya, apa Gook Dae ingin dirinya mengupas bawang putih lagi? Gook Dae bilang tidak, Song Ah harus mencoba sample makanan yang akan dibuatnya.
Song Ah : "Apa??" serunya senang.
Gook Dae : "Aku ingin mengembangkan menu hangover bagi pekerja yang baru pulang dari minum alkohol. dan kondisimu sekarang sangat cocok untuk mencicipinya." ucapnya menyindir.
Gook Dae mulai memasak didapur, sedangkan Song Ah menunggu seraya memperhatikan Gook Dae.
Suara Hati Song Ah : "Aku makan gratis hari ini. ini melegakan."
Song Ah yang bosan menunggu, menghampiri Gook Dae seraya membawa gelas berisi wine milik Soo Ri tadi.
Gook Dae menyuruh Song Ah untuk duduk karena dia tidak bisa berkonsentrasi. mendengar itu, Song Ah mendesis kesal.
tak lama kemudian masakan sudah tersaji. Gook Dae menyuruh Song Ah untuk mengatakan yang sejujurnya mengenai rasa masakannya.
Gook Dae : "Lebih enak udon dari tempat itu atau punyaku." ucapnya.
Song Ah : "Aku tahu tentang itu." sahutnya.
Song Ah mulai mencicipi, Ia memberitahu Gook Dae kalau rasanya sangat lembut, benar-benar kebalikan dari karakter Gook Dae yang kejam.
melihat Song Ah yang makan dengan cepat, Gook Dae sangat terkejut.
Gook Dae : "Hei, gadis kecil sepertimu bisa makan semua itu?" tanyanya heran.
Song Ah : "Aku akan makan banyak dan tumbuh. apa kau puas? aku pergi sekarang." serunya.
ketika melihat mistletoe, Song Ah tanya pada Gook Dae apa itu?
Gook Dae : "Oh, itu disebut mistletoe. Soo Ri yang menggantungnya. selama Natal, orang yang lewat di bawahnya harus berciuman." ucapnya.
Song Ah : "Berciuman??"
Song Ah tanya, apa yang terjadi jika tidak melakukannya? Gook Dae memberitahu kalau Song Ah akan dikutuk.
Gook Dae : "Jika kau penasaran, berjalanlah melewatinya." serunya.
Song Ah : "Itu alasan yang bagus. itu pasti metode baru untuk menggoda. selamat malam kalau begitu." ucapnya.
Song Ah melewati mistletoe begitu saja. sedangkan Gook Dae asik meminum wine.
kemudian Gook Dae menatap mistletoe tajam lalu menuju ke Song Ah.
Gook Dae : "Park Song Ah." panggilnya.
ketika Song Ah menoleh, Gook Dae tiba-tiba menciumnya.
Bersambung..
** ADDES SCENE **
Gook Dae sedang menuju ke kedai udon. tanpa sengaja Ia melihat Song Ah bersama dengan seorang pria menuju ke kedai udon yang ada diseberang.
Gook Dae segera membatalkan pesanan lalu pergi menuju ke kedai udon yang didatangi Song Ah.
Makasih mba...bolak balik ngecek akhirnya ada juga....tetap semangat nulisnya mba...di tunggu klnjutannyaa...
ReplyDeletewaw lanjut lg donk sinopsisnya semangat untuk lanjutin sinopsisnya
ReplyDeleteiya semangat ya mba ,ditunggu klanjutannya klu bsa jngn lma2 ya mba hehehe
ReplyDeleteMakasih mbak udh ngelanjutin sinopsisny... 😃
ReplyDeleteIyahhh sgt ditunggu2!hehehhe, lucu soale,, hwaiting!!!
ReplyDeleteDaebak...!!!!
ReplyDeleteMakasih .....semangat. ...
ReplyDelete