Dilarang meng-COPAS SEMUA ARTIKEL yang ada didalam blog ini!!! tolong hargailah kerja keras penulis!!!
Shi Hoo mengangkat Ma Ri yang tergeletak ditanah. tepat ketika itu, Jae Min datang.
Shi Hoo : "Bukankah aku sudah memperingatkanmu? mengatakan padamu untuk tidak bertingkah gegabah ketika itu tidak sesuai denganmu." ucapnya dingin tanpa menatap Jae Min.
Shi Hoo tampak marah karena mengira Ma Ri terluka karena orang suruhan Ayah Jae Min.
Jae Min : "Tidak mungkin.." serunya pelan.
Jae Min teringat akan seseorang yang pernah Shi Hoo ceritakan. seseorang yang membuat Shi Hoo jatuh cinta dan ingin dinikahinya.
Shi Hoo menatap Ma Ri sedangkan Jae Min kaget dan tidak percaya kalau orang yang Shi Hoo ceritakan adalah Ma Ri.
Jae Min : "Tidak mungkin..." serunya lagi.
Jae Min tanya pada Shi Hoo, apakah wanita yang pernah dia maksud adalah Ma Ri?
Shi Hoo diam tak menjawab pertanyaan Jae Min. Ia mengangkat Ma Ri dan membawanya pergi.
Jae Min : "Aku tanya padamu!!!" teriaknya pada Shi Hoo.
Shi Hoo menghentikan langkahnya.
Jae Min : "Seseorang yang membuatmu jatuh cinta.. adalah dia??" tanyanya.
Shi Hoo berbalik menatap Jae Min. Ia bilang pada Jae Min, jika Jae Min tidak bisa melindungi Ma Ri, maka tinggalkan Ma Ri sendirian. sama seperti dirinya. setelah mengatakan itu, Shi Hoo berlalu.
Saat ini Ma Ri sudah berada dirumahnya. Ibu dan Ayah menunggu Ma Ri yang masih belum sadarkan diri.
Istri Beom mengatakan pada Ayah dan Ibu Ma Ri kalau sikap Mari yang keluar malam hari tampak seperti seekor harimau yang merokok sebatang rokok dan seekor gagak yang seperti ayam.
Istri Beom : "Kenapa dia bisa pingsan? ini tidak seperti dia tidak mengkonsumsi darah." ucapnya curiga.
Ayah tahu kalau Ma Ri tidak sadarkan diri karena mendapat tekanan dititik syarafnya yang vital.
Istri Beom yang mendengar itu, langsung bilang, siapa juga yang tahu tentang titik syaraf vital mereka? Ia terdiam lalu berseru, apakah orang yang melukai Ma Ri juga vampir?
Ibu : "Jika Won Sang Gu ada dibelakang ini semua, lalu mengapa yang di inginkannya Ma Ri?" tanyanya heran.
Ayah jadi teringat akan pertengkarannya dengan pemimpin vampir (Won Sang Gu). saat itu Won Sang Gu mengancamnya dengan berkata apa Ayah Ma Ri ingin kehilangan sesuatu yang berharga miliknya.
Ayah: "Won Sang Gu, kau brengs*k!!" gumannya.
Beom sedang bersama tetua (Joong Yi). Ia memanggil Jong Yi lalu menggelitikinya.
Joong Yi : "Kenapa kau bertingkah seperti manusia yang ingin tahu hal yang omong kosong?" tanyanya.
Beom : "Hari ini adalah gerhana bulan total. aku hanya ingin tahu." jawabnya.
Joong Yi : "Ini bukanlah sesuatu yang harus kau pedulikan. kita tidak memiliki hubungan dengan vampir." sahutnya.
tiba-tiba Istri Beom datang dan mengeluh kalau hal yang terjadi pada Ma Ri sangatlah aneh. Beom menyuruh Istrinya untuk diam.
Beom : "Ajae!!" panggilnya.
Joong Yi : "Timur, Barat, Selatan, dan Utara di ibukota. tempat utama dimana semua energi jahat berkumpul adalah Hwasawon."
Di Hwasawon, Won Sang Gu sedang melakukan sebuah ritual untuk memperkuat dirinya yang diambilnya dari gerhana bulan total. tak lama kemudian, mata Won Sang Gu berubah menjadi merah darah.
[Narasi Joong Yi : Energi dari bulan yang kemerahan, menggabungkan dengan pusat energi jahat di Hwasawon, akan membuat sebuah energi yang misterius.]
Beom : "Energi Misterius????" tanyanya.
Joong Yi memberitahu kalau itu akan menjadi kekuatan yang luar biasa untuk vampir. dan akan melemahkan titik kelemahan mereka dan membuat mereka sempurna.
Istri Beom tanya, kekuatan macam apa itu?
Joong Yi : "Sebuah kekuatan yang kuat untuk menekan kekuatan perak." serunya.
Di Hwasawon, setelah selesai melakukan ritualnya, Won Sang Gu memegang perak. tapi dia tetap baik-baik saja.
[Narasi Joong Yi : "Untuk kekalahan seratus hari, mereka akan melapisi baja dengan kekuatan mengerikan dari bulan merah yang kehitaman. dan kekuatan ini tidak bisa ditembus oleh perak.]
Shi Hoo dan Jae Min berbicara berdua diluar. Shi Hoo menatap Jae Min tajam lalu melemparkan pisaunya yang dibawa Ma Ri.
Shi Hoo mengatakan, kalau seseorang menggunakan pisau itu untuk membawa Ma Ri keluar. dan seseorang itu adalah kiriman dari Menteri Pertahanan (Ayah Jae Min). Jae Min yang mengetahui itu terkejut.
Shi Hoo : "Jadi inilah kenapa kau ingin mengambil Ujian Militer?" tanyanya kesal.
Shi Hoo bilang, Jae Min mungkin bisa lulus ujian dengan keterampilan yang dimilikinya, tapi tidak dalam medan pertempuran berdarah.
Shi Hoo : "Strategimu untuk lulus ujian saat ini adalah untuk mendapatkan sisi baik Ayahmu?" tanyanya.
Jae Min : "Ya. itulah rencanaku." sahutnya singkat.
Jae Min bilang, dia akan mencoba aktif untuk mendapatkan sisi baik Ayahnya.
Shi Hoo : "Dan menikah juga? setelah itu, menjadikan gadis itu (Ma Ri) sebagai selirmu untuk membuatnya tetap berada disampingmu?" tanyanya.
Jae Min : "Tidak! kau salah mengenai itu." sahutnya.
Jae Min bilang dia sudah membuat sebuah janji. bahwa dia akan sungguh-sungguh menikahi Ma Ri.
Shi Hoo : "Menikahi seorang tukang daging? kau?" serunya.
Jae Min : "Kau pikir aku tidak bisa melakukannya?" tanyanya.
Shi Hoo : "Membiarkanmu mencobanya! tapi apa kau pikir dia akan aman setelah itu?" tanyanya.
Jae Min diam tak menjawab dan hanya mengenggam erat pisaunya.
Shi Hoo : "Minggir jika kau tidak bisa melindunginya!" teriaknya marah.
Shi Hoo bilang, apakah Jae Min tidak menyadari akibat dari sikapnya yang mengungkapkan perasaannya pada semua orang adalah menempatkan Ma Ri dalam bahaya?
Jae Min : "Lalu bagaimana dengamu? inilah kenapa kau hanya menatapnya?" tanyanya balik.
Jae Min bilang, dia tahu benar kalau Shi Hoo tidak pernah sekalipun tertarik dengan wanita sebelumnya.
Jae Min : "Jika dia adalah orang yang penting bagimu, maka haruskah kau memintaku untuk minggir? kenapa kau tidak bersaing denganku? kenapa kau tidak bertarung denganku? kenapa bertingkah seperti bukan dirimu?" teriaknya marah.
Shi Hoo mencengkram baju Jae Min seraya bilang kalau dia tidak mundur karena Jae Min.
Jae Min dan Shi Hoo saling menatap tajam.
tiba-tiba sebuah panah melesat mengenai pohon yang ada didekat mereka. dipanah itu terikat sebuah pesan.
Shi Hoo mengambil panah itu lalu membaca isi pesan.
Jae Min : "Sang Chun Ru, apa itu?" tanyanya.
Shi Hoo memberitahu Jae Min, kalau dia tidak mundur melainkan tidak bisa mendekati Ma Ri.
Shi Hoo : "Aku sudah menyiapkan satu kakiku di kematian. bagaimana bisa aku melindungi siapapun?" tanyanya.
Jae Min : "Han Shi Hoo!!"
Setelah mengatakan itu, Shi Hoo pergi.
pasukan berdarah perak mulai menyerang penginapan Mapo. Shi Hoo berhasil menghabisi seseorang dan mengambil sebuah buku rahasia.
setelah itu mereka menyergap Putra Ttak dan pengikutnya.
Putra Ttak : "Siapa kalian!!" serunya.
semua prajurit berdarah perak mengacungkan pedang mereka. kemudian menyerang Putra Ttak dan pengikutnya.
ketika Jae Min berjalan disekitar rumahnya, tanpa sengaja Ia melihat ketua pertahan masuk keruang Ayahnya.
Ayah mendapat laporan bahwa pandai besi yang memasok senjata untuk prajurit berdarah perak telah menghilang.
ketua pertahanan mengatakan kalau pandai besi itu ditemukan tewas di Jobsite beberapa waktu lalu. tidak hanya itu, bahan yang digunakan untuk memproduksi senjata juga ikut hilang.
Ayah Jae Min memerintahkan untuk prajurit berdarah perak mundur.
ketua pertahanan memberitahu kalau mereka saat ini sedang berada ditengah-tengah pertempuran. Ayah Jae Min yang mendengar itu terkejut.
ketua pertahanan tanya, haruskan mereka mengirimkan prajurit lain untuk memperkuat penyerangan?
Ayah Jae Min : "Musuhnya bukanlah manusia tapi vampir. kita hanya akan meningkatkan korban dengan mengirimkan penguatan tanpa persiapan yang memadai. jika misi kita terungkap, bagaimana kita akan menenangkan masyarakat?" tanyanya.
Jae Min yang diam-diam menguping pembicaraan Ayahnya dari luar, tampak geram.
prajurit berdarah perak masih melakukan penyerangan terhadap vampir. sebenarnya mereka hampir saja menang, akan tetapi Won Sang Gu dan beberapa pengikutnya tiba-tiba datang dan menyerang prajurit berdarah perak.
Won Sang Gu yang sudah melakukan ritual, benar-benar tidak takluk dengan senjata perak. Ia melepas semua pelindung perak yang dipakai prajurit berdarah perak. setelah itu Ia memerintahkan pengikutnya untuk mulai menyerang.
kemenangan menjadi terbalik. prajurit berdarah perak diserang oleh vampir pengikut Won Sang Gu. banyak prajurit yang terluka karena digigit oleh vampir-vampir itu.
Jae Min sedang menunggangi kudanya menuju ke prajurit berdarah perak yang sedang berperang.
dalam perjalanan menuju tempat penyergapan, Jae Min mengingat semua yang dikatakan oleh Ketua pertahanan. "Prajurit berdarah perak adalah sekelompok tentara yang dibentuk secara rahasia. bahkan jika mereka mendapatkan serangan, aku tidak bisa mengirim pasukan untuk memperkuat."
Jae Min juga mengingat kata terakhir Shi Hoo yang mengatakan bahwa separuh kakinya sudah berada di zona kematian.
beberapa prajurit berdarah merah tewas karena gigitan vampir. Won Sang Gu tiba-tiba menyerang Bum Sung. tapi, ketika Won Sang Gu akan mengigit Bum Sung, Shi Hoo menyerang Won Sang Gu.
Shi Hoo menancapkan pedangnya dan tepat mengenai dada Won Sang Gu. tapi hal itu tidak membuat Won Sang Gu mati. karena kekuatan misterius yang dimilikinya, Won Sang Gu masih bisa bertahan.
Won Sang Gu justru melangkah mendekat pada Shi Hoo seraya tersenyum. kemudian Ia menggigit leher Shi Hoo.
kejadian itu dimanfaatkan Bum Sung dan prajurit berdarah perak yang masih selamat untuk kabur.
[Karena Won Sang Gu telah menerima kekuatan dari gerhana bulan total, Won Sang Gu harus mengkonsumsi darah.]
setelah menghisap setengah darah Shi Hoo, Won Sang Gu melepaskannya. Ia menarik pedang yang menancap ditubuhnya lalu pergi. sedangkan vampir yang lain mengurus sisanya.
Jae Min segera turun dari kudanya setelah melihat beberapa prajurit yang kabur. Ia segera berlari kearah tempat kejadian.
Jae Min juga sempat melihat Bum Sung yang lari terbirit-birit dari tempat penyergapan.
Shi Hoo yang baru saja dihisap darahnya, masih bisa sedikit bertahan. sekarang, beberapa vampir bawahan Won Sang Gu mengelilinginya.
Putra Ttak bilang kalau bau darah Shi Hoo benar-benar menggiurkan. Ia bilang kalau mereka akan menyelesaikan (menghabisi) Shi Hoo dengan cepat.
Shi Hoo : "Aku tidak akan termakan oleh kalian. karena aku akan menumpahkan darahku sampai tetes terakhir dalam pertempuran." ucapnya.
Shi Hoo bilang pada mereka, dia sungguh menginginkan hal semacam ini berakhir.
ketika salah satu vampir akan menyerang Shi Hoo, Jae Min melesatkan pedangnya pada vampir itu.
Jae Min berdiri didepan Shi Hoo untuk melindunginya.
Shi Hoo : "Jung Jae Min, apa yang kau lakukan disini? cepat kembali!" serunya.
Jae Min tidak menghiraukan Shi Hoo.
Jae Min : "Dengarkan baik-baik!! aku adalah padang rumput dan kalian adalah sebuah busur." ucapnya pada Vampir-vampir itu.
Shi Hoo : "Apa kau mau mati? kau bahkan memiliki penyakit." serunya pada Jae Min.
Jae Min bilang, saat ini adalah gerhana bulan total. lagipula, dia tidak bisa melihat dengan baik.
(jadi, mengenai penyakitnya tidak perlu dipermasalahkan)
Jae Min mengulang perkataan yang pernah Ia katakan pada Shi Hoo sewaktu kecil, "Lakukan yang terbaik dengan dirimu sendiri!"
Shi Hoo mengambil panahnya lalu bersiap untuk menembak.
Suara Hati Jae Min : "Aku masih takut darah, tapi.."
Jae Min teringat akan ucapan Ma Ri yang mengatakan kalau ketakutan itu harus ditinggalkan.
Suara Hati Jae Min : "Aku akan meninggalkan ketakutan didalam hatiku. aku tidak akan mencoba terlalu keras untuk menghapus rasa ketakutanku. kita akan melalui ini bersama-sama."
Jae Min dan Shi Hoo bekerja sama menghabisi vampir-vampir yang ada didepan mereka.
setelah semua vampir berhasil diatasi, Shi Hoo langsung jatuh tak sadarkan diri.
Jae Min : "Shi Hoo!! Shi Hoo!!" panggilnya.
Jae Min mulai panik ketika melihat darah. pandangannya mulai kabur dan tubuhnya mulai lemas. tapi Jae Min berusaha menguatkan dirinya untuk membawa Shi Hoo pergi.
dengan kondisi tubuhnya yang tidak sehat, Jae Min membawa Shi Hoo pergi dengan kudanya.
Won Sang Won bertanya pada Jae Hee mengenai Ma Ri. Jae Hee yang gagal membawa Ma Ri, meminta maaf pada pemimpinnya.
Won Sang Won : "Jae Hee! aku memiliki sesuatu untuk dikatakan padamu secara rahasia." ucapnya.
Won Sang Won dan Jae Hee berbicara berdua.
Won Sang Gu : "Setelah penginapan Mapo disergap, Sang Chun Ru mendapatkan penyerangan. itu berarti apa yang kita lakukan di Sang Chun Ru bisa terungkap. jika salah satunya mengatakan kita memberikan suap untuk mendapatkan rahasia militer di perbatasan, maka akan diselidiki. dan setelah itu, Hwasawon bisa menjadi target berikutnya." ucapnya.
Won Sang Gu mengatakan, kalau Hwasawon akan menghentikan operasinya untuk sementara waktu sampai semuanya kembali tenang, dan setiap orang harus tetap aman.
Won Sang Gu : "Mereka mengatakan, Yi Dok Gong Dok (Menggunakan ventom untuk membuat penangkal )." serunya.
Won Sang Gu bilang, dia akan meminjam tangan musuh untuk mengalahkan musuh yang lain.
Jae Hee diam-diam menyelinap kerumah Ma Ri. Ia mencuri pisau milik Ayah Ma Ri. hal ini dilakukan Jae Hee sesuai dengan perintah Won Sang Gu yaitu, mengalihkan penyelidikan pada vampir Klan di Banchon.
Jae Min merawat luka Shi Hoo dikamar. saat ini, Shi Hoo sedang menggigil karena lukanya. Jae Min yang melihat itu, segera memberi Shi Hoo minum.
tapi Shi Hoo masih tetap menggigil. Jae Min yang melihat Shi Hoo seperti itu menjadi sedih. Ia lalu memikirkan sesuatu.
Jae Min mengambil buku vampir milik Shi Hoo lalu mencari obat yang bisa digunakan untuk mengobati luka Shi Hoo. setelah menemukan catatan obatnya, Jae Min menatap Shi Hoo tajam.
Jae Min berdiri diluar rumah menatap bulan.
[Narasi Jae Min : Seseorang yang terkena gigitan vampir tapi tidak mati, orang itu akan menderita haus darah. bukan sebagai manusia juga bukan sebagai vampir, orang itu akan mati kemudian. hanya ada satu cara bagi orang itu untuk bertahan hidup setelah digigit oleh vampir. meminum darah vampir. pasti disuatu tempat disana, ada penghisap darah.]
Suara Hati Jae Min : "Aku pasti akan menemukan mereka."
Jae Min menemui Bum Sung. Ia bilang, dirinya tahu kalau Bum Sung adalah anggota dari Prajurit berdarah perak.
Bum Sung : "Apa yang kau maksud dengan prajurit berdarah perak?" tanyanya pura-pura tak mengerti.
Jae Min : "Aku bicara tentang sekelompok tentara yang dibentuk untuk menekan vampir. malam itu aku juga berada dimedan pertempuran. aku melihatmu disana.
Jae Min memberitahu, kalau dia datang untuk meminta bantuan. dia meminta Bum Sung untuk diam mengenai Shi Hoo yang terluka.
Bum Sung : "Bagaimana keadaannya? apa itu serius?" tanyanya.
Jae Min memberitahu kalau keadaan Shi Hoo sedang kritis. Bum Sung kaget mendengar itu.
Jae Min : "Mulai dari sekarang, sampaikan pesan kepadaku." ucapnya.
Bum Sung : "Apa yang harus aku sampaikan?" tanyanya.
Jae Min : "Untuk Shi Hoo, bahwa aku Jung Jae Min.. akan bergabung dalam penyerangan."
Bum Sung : "Bisakah aku bertanya alasannya?" tanyanya.
Jae Min : "Aku menginginkan vampir.. aku membutuhkan darahnya." jawabnya.
Jae Min duduk disamping Shi Hoo yang sedang berbaring. Shi Hoo masih saja menggigil kesakitan.
Jae Min membenarkan baju Shi Hoo yang berantakan.
Suara Hati Jae Min : "Kumohon.. kumohon bertahan.."
Jae Min memandangi Shi Hoo dengan sedih. Ia jadi teringat akan masa kecilnya.
Shi Hoo menunggui Jae Min yang pingsan. ketika Jae Min sadar, Shi Hoo memberitahu kalau Jae Min sakit setelah dia melihat darah.
Shi Hoo : "Kenapa ikut campur kedalam pertikaian berdarah?" tanyanya kesal.
Jae Min diam tak menjawab, Ia mengalihkan pandangannya dari Shi Hoo.
Shi Hoo : "Kau sekarang.. bukan lagi temanku." serunya.
mendengar itu, Jae Min langsung menatap Shi Hoo.
Shi Hoo : "Mulai dari sekarang Jung Jae Min, kau.."
Shi Hoo tersenyum lalu mengenggam tangan Jae Min.
Shi Hoo : "Kau adalah Hyung-ku!" serunya.
Shi Hoo bilang, dia akan mati tanpa Jae Min. mendengar itu Jae Min tersenyum. lalu Ia menampis tangan Shi Hoo.
Jae Min bilang, Shi Hoo memang seharusnya memanggilnya Hyung. setelah mengatakan itu, Jae Min memanggil Shi Hoo dengan panggilan Saudara Kecil.
Shi Hoo : "Kenapa kau memanggil itu? tentu saja Han Shi Hoo adalah kakak." serunya.
Jae Min : "Apa yang kau katakan, aku adalah Hyung!" sahutnya.
lalu mereka saling memperebutkan menjadi Hyung.
Jae Min mengenggam erat tangan Shi Hoo kemudian berkata kalau dia tidak akan membiarkan Shi Hoo mati. dia benar-benar akan mendapatkan darah vampir.
Jae Min : "Aku akan menyelamatkanmu, Han Shi Hoo." ucapnya.
Jae Min pergi ke batu besar yang biasa dikunjungi Ma Ri. ditempat itu, Jae Min mengingat semua kenangannya saat bersama Ma Ri.
kemudian Jae Min memandangi pisaunya dan teringat akan ucapan Shi Hoo yang menyuruh Jae Min untuk meninggalkan Ma Ri jika Jae Min tidak bisa melindunginya.
tak lama kemudian Ma Ri datang. Ma Ri senang bisa bertemu dengan Jae Min.
Ma Ri memainkan serulingnya sedangkan Jae Min berdiri mendengarkan permainan Ma Ri.
Ma Ri merasa aneh melihat Jae Min yang berdiri membelakanginya dan diam saja. Ma Ri menghentikan permainan sulingnya.
Jae Min : "Ma Ri.. " panggilnya.
Ma Ri : "Ya?"
Jae Min : "Janji yang kukatakan padamu. aku.. kurasa aku tidak bisa menepatinya padamu." ucapnya.
mendengar itu membuat Ma Ri sedih.
Jae Min : "Janji yang kukatakan padamu. hari itu aku bilang padamu bahwa kita akan bersama, janji itu.. aku tidak bisa menepatinya sekarang." ucapnya.
mata Ma Ri langsung berkaca-kaca. Ia menunduk sedih.
Ma Ri : "Baik." ucapnya pelan.
Jae Min juga sama seperti Ma Ri, Ia juga sangat sedih.
Jae Min menyerahkan pisaunya, lalu menyuruh Ma Ri untuk membawanya. Ma Ri kaget melihat itu.
Jae Min menyuruh Ma Ri untuk selalu membawa pisau itu kemanapun dan melarang Ma Ri keluar dimalam hari.
dengan sedih Ma Ri menerima pisau Jae Min.
Jae Min : "Kita tidak akan bertemu satu sama lain lagi." ucapnya.
Ma Ri : "Selamat tinggal, tuan." sahutnya pelan.
Jae Min : "Jaga dirimu." ucapnya kemudian pergi.
sepeninggal Jae Min, Ma Ri menangis.
Ma Ri pergi kesungai dan menangis. tanpa Ia sadari, tangannya terbakar terkena pisau Jae Min yang terbuat dari perak.
(Ya Ampun, dengerin backsoundnya, bikin mewek.. )
Jae Min pergi ke toko buku untuk menanyakan mengenai buku tentang vampir yang dijual.
penjual mengatakan kalau dia baru pertama kali mendengar buku semacam itu.
Jae Min memberitahu kalau pelajar dari Sungkyunkwan memiliki salinannya. dan dia yakin kalau buku itu diperoleh dari toko buku Banchon yang Ia datangi sekarang.
Penjual mengatakan kalau sekarang dia tidak memiliki barang seperti itu. penjual malah menunjukkan buku lain (buku porno) pada Jae Min dan mengatakan buku itu cocok untuk pelajar yang ingin menghilangkan stress dari pelajaran.
Jae Min bilang kalau hal ini sangat penting, dia sedang mencari penulis buku itu.
diam-diam Istri Beom mendengar percakapan Jae Min dan penjual buku.
dirumah, Beom sedang sibuk menulis buku tentang vampir.
Beom : "Dari gerhana bulan total, vampir menjadi semakin kuat dan cerita yang lebih baik.." ucapnya seraya senyum-senyum.
tapi sedetik kemudian Beom sadar, bagaimana bisa dia membuat cerita tentang vampir? bahkan ketika perak sudah tidak mempan.
Beom berpikir sejenak kemudian berseru, "Tunggu! kelelawar.., apakah itu? jika manusia mendapatkan kekuatan seperti kelelawar, memakai topeng dan terbang dalam kegelapan seperti kelelawar. pertarungan antara kelelawar dan vampir." serunya semangat.
kemudian Beom memuji dirinya sendiri yang jenius.
Istri Beom menghampiri Suaminya dengan tergesa-gesa.
Istri Beom : "Kita mendapat masalah besar! gawat!" serunya panik.
Beom : "Berhenti membuat keributan! bahkan aku sudah bilang padamu untuk berjalan dengan hati-hati ketika aku sedang menulis." amuknya.
Istri Beom mengatakan kalau dia baru saja sampai dari toko buku. dan melihat pangeran yang tampan seperti bangsawan datang.
Beom : "Apa maksudmu?" tanyanya.
Istri Beom mengatakan kalau bangsawan itu sedang mencari informasi tentang buku cerita vampir. mendengar itu Beom terkejut dan panik.
Beom : "Apa yang kau maksud dengan mencari?" tanyanya gugup.
Istri Beom menirukan gaya dan cara bicara Jae Min.
Istri Beom : "Siapa yang menerbitkan dan menulis buku?" ucapnya.
Beom dan juga Istrinya kaget ketika melihat Ibu Ma Ri tiba-tiba berdiri dibelakang mereka. Ibu Ma Ri yang mendengar semuanya tampak terlihat marah.
Ibu : "Kalian bilang Cerita Vampir?" tanyanya geram.
sekarang, Beom dan Istrinya menghadap Jong Yi dan Ayah Ma Ri.
Beom meminta mereka untuk tidak mengatakan apapun pada Soel Ba Woo. karena dia bisa saja membunuhnya jika sampai dia tahu.
Ayah : "Apa itu yang kau khawatirkan sekarang?" tanyanya kesal.
dengan kesal Ibu tanya pada mereka, bagaimana bisa mereka menulis tentang vampir?
Beom beralasan kalau dia bosan menulis novel percintaan. dia juga berencana menulis cerita fantasi.
Beom : "Siapa lagi yang bisa menulis tentang vampir lebih baik dibandingkan dengannya didunia ini? dia sendiri adalah seorang vampir. ucapnya.
Jong Yi : "Bagaimanapun juga! bagaimana bisa kau mengungkapkan rahasia? kau sangat ceroboh!" serunya.
Ma Ri masuk untuk menyuguhkan makanan pada mereka. lalu Ia duduk disamping Ibu.
Ayah mengatakan kalau ini sama sekali tidak baik. hari ini, pisaunya hilang. semua yang mendengar itu terkejut.
Jong Yi bertanya-tanya, siapa juga yang memakai pisau tukang daging? Ayah menyahut kalau dia tidak memiliki petunjuk.
Jae Min berdiri diluar rumahnya lagi.
Suara Hati Jae Min : "Vampir dan seseorang yang menulis Cerita Vampir. pasti ada dibelakang ini."
Di Hwasawon, Won Sang Gu sedang berbicara dengan Jae Hee.
Won Sang Gu : "Jo Hyun Joon! yang kita makan adalah adik dari ratu?" tanyanya pada Jae Hee.
Won Sang Gu bilang kalau mereka telah membuat kesalahan dengan menyentuh kerajaan. tapi kemudian Ia berpikir dan berkata kalau itu tidak benar. Ia beranggapan kalau kerajaan bisa dimasukkan sebagai salah satu dari mereka.
Won Sang Gu : "Bukankah Ratu sedang hamil?" tanyanya pada Jae Hee.
Won Sang Gu merencanakan untuk membuat Ratu melahirkan anak keturunan vampir? jika itu terjadi, maka Chosun akan menjadi kepemimpinan dibawah aturan vampir.
Won Sang Gu : "Semua warga di CHosun, akan menjadi makanan yang kita harapkan." ucapnya senang.
mendengar itu, Jae Hee menelan ludahnya.
Jae Hee : "Untuk memerintah bangsa di dunia manusia.."
Won Sang Gu : "Apa perbedaan antara pejabat dan pemerintah. keringat dan darah rakyat mereka dan kita penghisap darah?" tanyanya.
Jae Hee : "Bos, secara realistis, kita tidak memiliki cara untuk mendekati istana." ucapnya.
Won Sang Gu : "Jika kita tidak bisa masuk, maka panggil mereka keluar!" ucapnya dingin.
Ah Ra menemui Won Sang Gu lagi. Ia tanya kenapa Won Sang Gu tidak menepati janjinya?
Won Sang Gu : "Saya minta maaf. kami kehilangan dia." serunya.
mendengar itu Ah Ra tertawa kecut. lalu Ia berseru, "Kehilangan dia??"
Won Sang Gu : "Seseorang telah ikut campur." ucapnya memberitahu.
mendengar itu Ah Ra tampak kesal.
Ah Ra : "Kau bilang kau bisa mengenyahkan gadis tukang daging itu!" serunya marah.
Ah Ra mendekat pada Won Sang Gu lalu menyuruhnya untuk menepati janji. jika tidak, dia tidak akan tinggal diam.
ketika Ah Ra akan pergi, Won Sang Gu mencekik leher Ah Ra. Ah Ra menarik belatinya.
Won Sang Gu : "Baiklah, pergi dan cobalah untuk menikamku." ucapnya.
Ah Ra melepaskan belatinya dan mulai kesakitan karena Won Sang Gu mencekik lehernya.
Ah Ra dan Won Sang Gu berbicara berdua. Won Sang Gu memberikan kesempatan pada Ah Ra untuk hidup.
Won Sang Gu : "Tidak pernah ada seorangpun yang tahu tentang Hwasawon. dan jika seseorang pergi begitu saja setelah mereka mengetahui sesuatu, Hwasawon akan mengurusmu mulai dari sekarang." ucapnya.
Won Sang Gu memngembalikan belati milik Ah Ra seraya bilang, ketika Ah Ra membuat kesepakatan, maka itu akan sulit untuk mengembalikannya ke semula.
Won Sang Gu : "Kekuatan politik yang dibawa oleh malam hanya akan digunakan untukmu dimasa depan. tapi, ada sesuatu yang harus kau lakukan untuk Hwasawon." ucapnya.
mendengar itu, Ah Ra benar-benar tampak ketakutan.
paginya, Ah Ra pergi ke kediaman Ratu untuk memberitahu kalau adiknya telah dibunuh.
Ratu : "Adikku dibunuh!" serunya terkejut.
Ratu menangis sedih mengetahui adiknya tiada, melihat Ratu menangis, Ah Ra memberikan Ratu sapu tangannya.
Ah Ra : "Yang Mulia, saya khawatir dengan kesedihan anda akan dirasakan oleh bayi anda dalam kandungan. pamannya meninggal karena kematian yang mengerikan. silahkan menghukum saya karena membawa kabar tersebut kepada anda." ucapnya.
Ratu : "Tidak! Ini bagus bahwa kau memberitahuku tentang itu, keponakan. jika adikku berenkarnasi karena kematiannya yang malang, dan jika dia ingin hidup melalui bayi ini, maka ini bukanlah sesuatu yang harus saya sedihkan." ucapnya.
Ratu mengatakan, ini semua tentang keamanan kerajaan dan otoritas pemerintah. dia akan memastikan kalau roh adiknya tidak akan merasa tidak adil.
Ah Ra : "Yang Mulia.., saya baru saja pergi ke kuil yang terletak dipinggiran ibu kota. saya bertanya pada biarawan tua. dan dia menunjukkanku jalan." ucapnya.
Ratu percaya begitu saja dengan ucapan Ah Ra karena Ah Ra adalah keponakannya.
setelah menemui ratu, Ah Ra kembali kerumahnya dan menangis dikamar.
Ma Ri baru saja kembali dan berniat untuk membantu Ibunya. tapi tangannya terasa sakit untuk memegang.
Ibu : "Ada apa? berikan tanganmu!" serunya.
Ibu terkejut melihat tangan Ma Ri yang melepuh. Ia tanya, apa Ma Ri menyentuh perak? dimana dia mendapatkan perak? Ma Ri memberitahu Ibunya kalau dia sudah membuangnya.
Ibu mengatakan, Darah dan perak tidak kompatibel. mereka bisa mentolelir perak lebih baik daripada sebelumnya. tapi, itu masih tetap berbahaya.
Ibu : "Kau harus lebih berhati-hati, jika ini terluang lagi, Ibumu akan mati karena stress." ucapnya.
Ma Ri mengangguk mengerti.
Ma Ri duduk dikamar sendirian seraya menatap telapak tangannya yang terluka.
sedangkan Jae Min duduk memandangi Shi Hoo yang masih belum sadarkan diri.
ketika memandangi pisau milik Jae Min, tanpa sadar Ma Ri mulai menangis.
(ternyata Ma Ri berbohong pada Ibunya. Ia belum membuang pisau milik Jae Min)
Jae Min merawat Shi Hoo dengan sungguh-sungguh. Ia membasuh tubuh Shi Hoo dengan handuk basah.
[Narasi Jae Min : "tidak ada apapun yang bisa kuatasi didunia ini. tapi aku memiliki teman yang seperti, segala sesuatu didunia ini atau bahkan lebih dari itu, bagiku.]
malamnya, ketika Jae Min tertidur, Shi Hoo mulai sadar. Shi Hoo menoleh dan memandangi Jae Min yang tidur.
Suara Hati Shi Hoo : "Jangan mencoba terlalu keras, aku akan.. berakhir mati."
tiba-tiba seorang pria mengantarkan sebuah paket pada Jae Min dan bilang kalau seseorang memintanya untuk memberikan bingkisan itu pada Jae Min.
Jae Min membuka bingkisan itu dan melihat rompi perak didalamnya.
melihat rompi perak itu, Jae Min langsung menoleh pada Shi Hoo. Ia baru menyadari kalau Shi Hoo bisa tergigit karena tidak memakai rompi perak itu.
hal itu membuat Jae Min teringat akan Bum Sung. yang tampak baik-baik saja ketika kabur dari tempat penyergapan.
Jae Min menemui Bum Sung dengan marah. ketika Bum Sung keluar, Jae Min langsung mencengkram bajunya. Jae Min juga memeriksa leher Bum Sung.
Bum Sung : "Ada apa dengan tingkah laku kasarmu?" amuknya.
Jae Min : "Ketika pertama kali aku melihatmu, aku berpikir itu aneh. aku tidak tahu apa itu." ucapnya.
Bum Sung tanya, apa maksud perkataan Jae Min?
Jae Min bilang, terdapat tanda doresan dileher Shi Hoo. dan semua mayat dari prajurit berdarah perak yang mati dimedan pertempuran memiliki tanda yang sama dileher mereka.
Jae Min : "Tapi hanya lehermu yang bersih." ucapnya.
Bum Sung tampak terlihat panik.
Jae Min : "Hari ini, aku akhirnya menyadari. luka yang terdapat di prajurit berdarah perak dibuat sebagai jebakan untuk menipu. tapi kau tidak memakai baju besi, lalu dimana jebakannya?" tanyanya.
Jae Min tanya, apakah Bum Sung orang yang mengungkapkan prajurit berdarah perak pada musuh? Jae Min mencengkram baju Bum Sung dan berteriak padanya.
Bum Sung : "Tidak! aku tidak melakukannya!" serunya.
Ah Ra duduk merenung dikamar seraya memandangi meja. Ia kemudian menulis sebuah pesan sambil meneteskan air mata.
[Narasi Wong Sang Gu : Temukan Baek (Ayah Mari) di Banchon dan berikan ini padanya.]
setelah membuat sebuah pesan, Ah Ra memanggil pelayannya. Ia memerintahkan untuk pergi ke Banchon mengantar pesan.
Shi Hoo yang sudah sadar, mencoba bangun dari tidurnya.
seseorang tiba-tiba mengetuk pintu kamar Ma Ri. Ma Ri yang mendengar itu langsung bangun dan membuka pintu kamarnya.
Ma Ri : "Tuan!" serunya terkejut.
Ma Ri sangat terkejut melihat Shi Hoo.
Shi Hoo masuk kekamar Ma Ri lalu terjatuh karena kondisinya yang lemas.
Ma Ri : "Tuan!" serunya panik.
Shi Hoo : "Untuk yang terakhir kali, aku datang, hanya kali ini, untuk melihatmu." ucapnya pelan.
setelah mengatakan itu, Shi Hoo ambruk tak sadarkan diri.
Ma Ri : "Tuan! mengapa anda melakukan ini?" teriaknya panik.
Ma Ri membalik tubuh Shi Hoo lalu mendengarkan detak jantungnya. Ma Ri lebih terkejut ketika melihat tanda bekas gigitan vampir dileher Shi Hoo.
Ma Ri bergegas pergi ke dapur lalu mengambil pisau.
dengan sengaja Ma Ri melukai pergelangan tangannya lalu memberikan darahnya untuk Shi Hoo.
Suara Hati Shi Hoo : "Ah~ ini menyegarkan."
paginya, Shi Hoo mulai sadar. Ia tiba-tiba bangun dan mulai menjadi pribadi yang lain. Ia heran ketika mengetahui luka di lehernya menghilang.
(Shi Hoo sekarang vampir, bukan manusia lagi)
tak lama kemudian Ma Ri masuk ke kamar.
Ma Ri : "Anda sudah bangun?" sapanya.
Shi Hoo : "Kenapa aku seperti ini? aku sudah menjadi apa?" tanyanya.
Ma Ri hanya diam menatap Shi Hoo.
Shi Hoo menerka kalau dia telah menjadi vampir.
Shi Hoo : "Tidak mungkin!" serunya.
Ma Ri menyerahkan darah binatang pada Shi Hoo.
Ma Ri : "Minum ini!" ucapnya.
melihat mangkuk darah, Shi Hoo meneteskan air mata.
Shi Hoo : "Apakah aku.. menjadi seorang vampir?" tanyanya.
Ma Ri : "Anda harus minum ini." ucapnya.
Shi Hoo : "Aku tanya padamu apakah aku menjadi vampir?" teriaknya marah.
dengan kesal Shi Hoo menampis nampan yang dibawa Ma Ri.
Shi Hoo : "Siapa kau?" tanyanya pada Ma Ri.
Ma Ri masih diam tak menjawab.
Shi Hoo : "Kau juga!! kau juga!" serunya.
Ma Ri berbalik dan pergi meninggalkan Shi Hoo.
Ketua pertahanan menemui Ayah Jae Min seraya memberikan buku yang mereka temukan dari salah satu vampir yang berhasil tertangkap.
Ayah terkejut ketika melihat isi buku itu yang membocorkan semua hal rahasia negara.
Ayah Jae Min : "Ini semua salahku. bagaimana bisa kita memiliki seorang prajurit yang menjual informasi rahasia kita?" serunya.
ketua memberitahu, menurut informasi, pertemuan antara vampir diadakan malam ini, apakah mereka harus menambahkan pasukan untuk memperkuat?
Ayah balik bertanya, apakah mungkin untuk prajurit berdarah perak bertempur?
ketua mengatakan kelau korban mereka sudah banyak. tapi mereka membuat senjata lagi.
Ketua : "Saya pikir, membunuh akan menjadi jalan pintas untuk menekan penguatan." ucapnya.
Jae Min pergi kerumah Ah Ra. Ia sangat terkejut ketika melihat bayangan Ah Ra yang akan bunuh diri dari jendela.
Jae Min segera masuk kekamar Ah Ra untuk mencegahnya.
Jae Min : "Nona!!" teriaknya.
Jae Min mencegah Ah Ra yang berniat bunuh diri.
Jae Min : "Kenapa kau melakukan ini?" tanyanya.
Ah Ra : "Tuan muda!" serunya.
Jae Min tanya, melakukan hal yang mengerikan seperti ini? Ah Ra diam tak menjawab, Ia menangis dipelukan Jae Min.
Ah Ra : "Tuan muda! mengapa anda harus melakukannya dengan cara itu? apakah anda harus berpaling dari saya?" isaknya.
Ah Ra bilang, untuk memenangkan hati Jae Min, apakah Jae Min tau apa yang sudah Ia lakukan?
Jae Min meninggalkan rumah Ah Ra dengan lesu. Ah Ra baru saja memberitahu Jae Min kalau Armor perak yang Ia kirim untuk Won Sang Gu di Hwasawon. dan identitas Won Sang Gu adalah kepala vampir.
tiba-tiba sebuah panah dengan pesan melesat tepat didepan Jae Min. Jae Min mencabut panah itu lalu membaca isi pesan.
beberapa prajurit sudah berkumpul didekat goa. mereka sedang menunggu mangsa datang.
tak lama kemudian Ma Ri pergi ke goa itu. Ia tampak terlihat sedang menunggu seseorang.
Ma Ri sangat terkejut ketika beberapa prajurit mengerumuninya. bahkan mereka mengarahkan senjatanya pada Ma Ri.
Jae Min yang melihat Ma Ri, lebih terkejut lagi.
matanya langsung membulat ketika salah satu dari prajurit memberikan aba-aba untuk menembak Ma Ri.
Bersambung..
==== EPISODE 8 ====
Shi Hoo mengangkat Ma Ri yang tergeletak ditanah. tepat ketika itu, Jae Min datang.
Shi Hoo : "Bukankah aku sudah memperingatkanmu? mengatakan padamu untuk tidak bertingkah gegabah ketika itu tidak sesuai denganmu." ucapnya dingin tanpa menatap Jae Min.
Shi Hoo tampak marah karena mengira Ma Ri terluka karena orang suruhan Ayah Jae Min.
Jae Min : "Tidak mungkin.." serunya pelan.
Jae Min teringat akan seseorang yang pernah Shi Hoo ceritakan. seseorang yang membuat Shi Hoo jatuh cinta dan ingin dinikahinya.
Shi Hoo menatap Ma Ri sedangkan Jae Min kaget dan tidak percaya kalau orang yang Shi Hoo ceritakan adalah Ma Ri.
Jae Min : "Tidak mungkin..." serunya lagi.
Jae Min tanya pada Shi Hoo, apakah wanita yang pernah dia maksud adalah Ma Ri?
Shi Hoo diam tak menjawab pertanyaan Jae Min. Ia mengangkat Ma Ri dan membawanya pergi.
Jae Min : "Aku tanya padamu!!!" teriaknya pada Shi Hoo.
Shi Hoo menghentikan langkahnya.
Jae Min : "Seseorang yang membuatmu jatuh cinta.. adalah dia??" tanyanya.
Shi Hoo berbalik menatap Jae Min. Ia bilang pada Jae Min, jika Jae Min tidak bisa melindungi Ma Ri, maka tinggalkan Ma Ri sendirian. sama seperti dirinya. setelah mengatakan itu, Shi Hoo berlalu.
Saat ini Ma Ri sudah berada dirumahnya. Ibu dan Ayah menunggu Ma Ri yang masih belum sadarkan diri.
Istri Beom mengatakan pada Ayah dan Ibu Ma Ri kalau sikap Mari yang keluar malam hari tampak seperti seekor harimau yang merokok sebatang rokok dan seekor gagak yang seperti ayam.
Istri Beom : "Kenapa dia bisa pingsan? ini tidak seperti dia tidak mengkonsumsi darah." ucapnya curiga.
Ayah tahu kalau Ma Ri tidak sadarkan diri karena mendapat tekanan dititik syarafnya yang vital.
Istri Beom yang mendengar itu, langsung bilang, siapa juga yang tahu tentang titik syaraf vital mereka? Ia terdiam lalu berseru, apakah orang yang melukai Ma Ri juga vampir?
Ibu : "Jika Won Sang Gu ada dibelakang ini semua, lalu mengapa yang di inginkannya Ma Ri?" tanyanya heran.
Ayah jadi teringat akan pertengkarannya dengan pemimpin vampir (Won Sang Gu). saat itu Won Sang Gu mengancamnya dengan berkata apa Ayah Ma Ri ingin kehilangan sesuatu yang berharga miliknya.
Ayah: "Won Sang Gu, kau brengs*k!!" gumannya.
Beom sedang bersama tetua (Joong Yi). Ia memanggil Jong Yi lalu menggelitikinya.
Joong Yi : "Kenapa kau bertingkah seperti manusia yang ingin tahu hal yang omong kosong?" tanyanya.
Beom : "Hari ini adalah gerhana bulan total. aku hanya ingin tahu." jawabnya.
Joong Yi : "Ini bukanlah sesuatu yang harus kau pedulikan. kita tidak memiliki hubungan dengan vampir." sahutnya.
tiba-tiba Istri Beom datang dan mengeluh kalau hal yang terjadi pada Ma Ri sangatlah aneh. Beom menyuruh Istrinya untuk diam.
Beom : "Ajae!!" panggilnya.
Joong Yi : "Timur, Barat, Selatan, dan Utara di ibukota. tempat utama dimana semua energi jahat berkumpul adalah Hwasawon."
Di Hwasawon, Won Sang Gu sedang melakukan sebuah ritual untuk memperkuat dirinya yang diambilnya dari gerhana bulan total. tak lama kemudian, mata Won Sang Gu berubah menjadi merah darah.
[Narasi Joong Yi : Energi dari bulan yang kemerahan, menggabungkan dengan pusat energi jahat di Hwasawon, akan membuat sebuah energi yang misterius.]
Beom : "Energi Misterius????" tanyanya.
Joong Yi memberitahu kalau itu akan menjadi kekuatan yang luar biasa untuk vampir. dan akan melemahkan titik kelemahan mereka dan membuat mereka sempurna.
Istri Beom tanya, kekuatan macam apa itu?
Joong Yi : "Sebuah kekuatan yang kuat untuk menekan kekuatan perak." serunya.
[Narasi Joong Yi : "Untuk kekalahan seratus hari, mereka akan melapisi baja dengan kekuatan mengerikan dari bulan merah yang kehitaman. dan kekuatan ini tidak bisa ditembus oleh perak.]
Shi Hoo dan Jae Min berbicara berdua diluar. Shi Hoo menatap Jae Min tajam lalu melemparkan pisaunya yang dibawa Ma Ri.
Shi Hoo mengatakan, kalau seseorang menggunakan pisau itu untuk membawa Ma Ri keluar. dan seseorang itu adalah kiriman dari Menteri Pertahanan (Ayah Jae Min). Jae Min yang mengetahui itu terkejut.
Shi Hoo : "Jadi inilah kenapa kau ingin mengambil Ujian Militer?" tanyanya kesal.
Shi Hoo bilang, Jae Min mungkin bisa lulus ujian dengan keterampilan yang dimilikinya, tapi tidak dalam medan pertempuran berdarah.
Shi Hoo : "Strategimu untuk lulus ujian saat ini adalah untuk mendapatkan sisi baik Ayahmu?" tanyanya.
Jae Min : "Ya. itulah rencanaku." sahutnya singkat.
Jae Min bilang, dia akan mencoba aktif untuk mendapatkan sisi baik Ayahnya.
Shi Hoo : "Dan menikah juga? setelah itu, menjadikan gadis itu (Ma Ri) sebagai selirmu untuk membuatnya tetap berada disampingmu?" tanyanya.
Jae Min : "Tidak! kau salah mengenai itu." sahutnya.
Jae Min bilang dia sudah membuat sebuah janji. bahwa dia akan sungguh-sungguh menikahi Ma Ri.
Shi Hoo : "Menikahi seorang tukang daging? kau?" serunya.
Jae Min : "Kau pikir aku tidak bisa melakukannya?" tanyanya.
Shi Hoo : "Membiarkanmu mencobanya! tapi apa kau pikir dia akan aman setelah itu?" tanyanya.
Jae Min diam tak menjawab dan hanya mengenggam erat pisaunya.
Shi Hoo : "Minggir jika kau tidak bisa melindunginya!" teriaknya marah.
Shi Hoo bilang, apakah Jae Min tidak menyadari akibat dari sikapnya yang mengungkapkan perasaannya pada semua orang adalah menempatkan Ma Ri dalam bahaya?
Jae Min : "Lalu bagaimana dengamu? inilah kenapa kau hanya menatapnya?" tanyanya balik.
Jae Min bilang, dia tahu benar kalau Shi Hoo tidak pernah sekalipun tertarik dengan wanita sebelumnya.
Jae Min : "Jika dia adalah orang yang penting bagimu, maka haruskah kau memintaku untuk minggir? kenapa kau tidak bersaing denganku? kenapa kau tidak bertarung denganku? kenapa bertingkah seperti bukan dirimu?" teriaknya marah.
Shi Hoo mencengkram baju Jae Min seraya bilang kalau dia tidak mundur karena Jae Min.
Jae Min dan Shi Hoo saling menatap tajam.
tiba-tiba sebuah panah melesat mengenai pohon yang ada didekat mereka. dipanah itu terikat sebuah pesan.
Shi Hoo mengambil panah itu lalu membaca isi pesan.
Jae Min : "Sang Chun Ru, apa itu?" tanyanya.
Shi Hoo memberitahu Jae Min, kalau dia tidak mundur melainkan tidak bisa mendekati Ma Ri.
Shi Hoo : "Aku sudah menyiapkan satu kakiku di kematian. bagaimana bisa aku melindungi siapapun?" tanyanya.
Jae Min : "Han Shi Hoo!!"
Setelah mengatakan itu, Shi Hoo pergi.
[Dari hasil penelusuran sebuah catatan yang didapatkan dari tamu di penginapan Mapo, sejumlah uang masuk ke Sang Chun Ru, ruang Geisha. pendukung yang sebenarnya untuk ruang Geisha Sang Chun Ru adalah putra Ttak, kepala Geomgye. kami menyimpulkan setelah menyelidiki Geomgye, yaitu Putra Ttak adalah vampir. malam ini, prajurit berdarah perak akan menyerang organisasi Putra Ttak.]
pasukan berdarah perak mulai menyerang penginapan Mapo. Shi Hoo berhasil menghabisi seseorang dan mengambil sebuah buku rahasia.
setelah itu mereka menyergap Putra Ttak dan pengikutnya.
Putra Ttak : "Siapa kalian!!" serunya.
semua prajurit berdarah perak mengacungkan pedang mereka. kemudian menyerang Putra Ttak dan pengikutnya.
ketika Jae Min berjalan disekitar rumahnya, tanpa sengaja Ia melihat ketua pertahan masuk keruang Ayahnya.
Ayah mendapat laporan bahwa pandai besi yang memasok senjata untuk prajurit berdarah perak telah menghilang.
ketua pertahanan mengatakan kalau pandai besi itu ditemukan tewas di Jobsite beberapa waktu lalu. tidak hanya itu, bahan yang digunakan untuk memproduksi senjata juga ikut hilang.
Ayah Jae Min memerintahkan untuk prajurit berdarah perak mundur.
ketua pertahanan memberitahu kalau mereka saat ini sedang berada ditengah-tengah pertempuran. Ayah Jae Min yang mendengar itu terkejut.
ketua pertahanan tanya, haruskan mereka mengirimkan prajurit lain untuk memperkuat penyerangan?
Ayah Jae Min : "Musuhnya bukanlah manusia tapi vampir. kita hanya akan meningkatkan korban dengan mengirimkan penguatan tanpa persiapan yang memadai. jika misi kita terungkap, bagaimana kita akan menenangkan masyarakat?" tanyanya.
Jae Min yang diam-diam menguping pembicaraan Ayahnya dari luar, tampak geram.
prajurit berdarah perak masih melakukan penyerangan terhadap vampir. sebenarnya mereka hampir saja menang, akan tetapi Won Sang Gu dan beberapa pengikutnya tiba-tiba datang dan menyerang prajurit berdarah perak.
[Untuk kekalahan seratus hari, dan tidak dapat ditembus oleh kekuatan perak. mereka akan dilapisi baja dengan kekuatan mengerikan dari bulan merah yang kehitaman.]
Won Sang Gu yang sudah melakukan ritual, benar-benar tidak takluk dengan senjata perak. Ia melepas semua pelindung perak yang dipakai prajurit berdarah perak. setelah itu Ia memerintahkan pengikutnya untuk mulai menyerang.
kemenangan menjadi terbalik. prajurit berdarah perak diserang oleh vampir pengikut Won Sang Gu. banyak prajurit yang terluka karena digigit oleh vampir-vampir itu.
Jae Min sedang menunggangi kudanya menuju ke prajurit berdarah perak yang sedang berperang.
dalam perjalanan menuju tempat penyergapan, Jae Min mengingat semua yang dikatakan oleh Ketua pertahanan. "Prajurit berdarah perak adalah sekelompok tentara yang dibentuk secara rahasia. bahkan jika mereka mendapatkan serangan, aku tidak bisa mengirim pasukan untuk memperkuat."
Jae Min juga mengingat kata terakhir Shi Hoo yang mengatakan bahwa separuh kakinya sudah berada di zona kematian.
beberapa prajurit berdarah merah tewas karena gigitan vampir. Won Sang Gu tiba-tiba menyerang Bum Sung. tapi, ketika Won Sang Gu akan mengigit Bum Sung, Shi Hoo menyerang Won Sang Gu.
Shi Hoo menancapkan pedangnya dan tepat mengenai dada Won Sang Gu. tapi hal itu tidak membuat Won Sang Gu mati. karena kekuatan misterius yang dimilikinya, Won Sang Gu masih bisa bertahan.
Won Sang Gu justru melangkah mendekat pada Shi Hoo seraya tersenyum. kemudian Ia menggigit leher Shi Hoo.
kejadian itu dimanfaatkan Bum Sung dan prajurit berdarah perak yang masih selamat untuk kabur.
[Karena Won Sang Gu telah menerima kekuatan dari gerhana bulan total, Won Sang Gu harus mengkonsumsi darah.]
setelah menghisap setengah darah Shi Hoo, Won Sang Gu melepaskannya. Ia menarik pedang yang menancap ditubuhnya lalu pergi. sedangkan vampir yang lain mengurus sisanya.
Jae Min segera turun dari kudanya setelah melihat beberapa prajurit yang kabur. Ia segera berlari kearah tempat kejadian.
Jae Min juga sempat melihat Bum Sung yang lari terbirit-birit dari tempat penyergapan.
Shi Hoo yang baru saja dihisap darahnya, masih bisa sedikit bertahan. sekarang, beberapa vampir bawahan Won Sang Gu mengelilinginya.
Putra Ttak bilang kalau bau darah Shi Hoo benar-benar menggiurkan. Ia bilang kalau mereka akan menyelesaikan (menghabisi) Shi Hoo dengan cepat.
Shi Hoo : "Aku tidak akan termakan oleh kalian. karena aku akan menumpahkan darahku sampai tetes terakhir dalam pertempuran." ucapnya.
Shi Hoo bilang pada mereka, dia sungguh menginginkan hal semacam ini berakhir.
ketika salah satu vampir akan menyerang Shi Hoo, Jae Min melesatkan pedangnya pada vampir itu.
Jae Min berdiri didepan Shi Hoo untuk melindunginya.
Shi Hoo : "Jung Jae Min, apa yang kau lakukan disini? cepat kembali!" serunya.
Jae Min tidak menghiraukan Shi Hoo.
Jae Min : "Dengarkan baik-baik!! aku adalah padang rumput dan kalian adalah sebuah busur." ucapnya pada Vampir-vampir itu.
Shi Hoo : "Apa kau mau mati? kau bahkan memiliki penyakit." serunya pada Jae Min.
Jae Min bilang, saat ini adalah gerhana bulan total. lagipula, dia tidak bisa melihat dengan baik.
(jadi, mengenai penyakitnya tidak perlu dipermasalahkan)
Jae Min mengulang perkataan yang pernah Ia katakan pada Shi Hoo sewaktu kecil, "Lakukan yang terbaik dengan dirimu sendiri!"
Shi Hoo mengambil panahnya lalu bersiap untuk menembak.
Suara Hati Jae Min : "Aku masih takut darah, tapi.."
Jae Min teringat akan ucapan Ma Ri yang mengatakan kalau ketakutan itu harus ditinggalkan.
Suara Hati Jae Min : "Aku akan meninggalkan ketakutan didalam hatiku. aku tidak akan mencoba terlalu keras untuk menghapus rasa ketakutanku. kita akan melalui ini bersama-sama."
Jae Min dan Shi Hoo bekerja sama menghabisi vampir-vampir yang ada didepan mereka.
setelah semua vampir berhasil diatasi, Shi Hoo langsung jatuh tak sadarkan diri.
Jae Min : "Shi Hoo!! Shi Hoo!!" panggilnya.
Jae Min mulai panik ketika melihat darah. pandangannya mulai kabur dan tubuhnya mulai lemas. tapi Jae Min berusaha menguatkan dirinya untuk membawa Shi Hoo pergi.
dengan kondisi tubuhnya yang tidak sehat, Jae Min membawa Shi Hoo pergi dengan kudanya.
Won Sang Won bertanya pada Jae Hee mengenai Ma Ri. Jae Hee yang gagal membawa Ma Ri, meminta maaf pada pemimpinnya.
Won Sang Won : "Jae Hee! aku memiliki sesuatu untuk dikatakan padamu secara rahasia." ucapnya.
Won Sang Won dan Jae Hee berbicara berdua.
Won Sang Gu : "Setelah penginapan Mapo disergap, Sang Chun Ru mendapatkan penyerangan. itu berarti apa yang kita lakukan di Sang Chun Ru bisa terungkap. jika salah satunya mengatakan kita memberikan suap untuk mendapatkan rahasia militer di perbatasan, maka akan diselidiki. dan setelah itu, Hwasawon bisa menjadi target berikutnya." ucapnya.
Won Sang Gu mengatakan, kalau Hwasawon akan menghentikan operasinya untuk sementara waktu sampai semuanya kembali tenang, dan setiap orang harus tetap aman.
Won Sang Gu : "Mereka mengatakan, Yi Dok Gong Dok (Menggunakan ventom untuk membuat penangkal )." serunya.
Won Sang Gu bilang, dia akan meminjam tangan musuh untuk mengalahkan musuh yang lain.
Jae Hee diam-diam menyelinap kerumah Ma Ri. Ia mencuri pisau milik Ayah Ma Ri. hal ini dilakukan Jae Hee sesuai dengan perintah Won Sang Gu yaitu, mengalihkan penyelidikan pada vampir Klan di Banchon.
Jae Min merawat luka Shi Hoo dikamar. saat ini, Shi Hoo sedang menggigil karena lukanya. Jae Min yang melihat itu, segera memberi Shi Hoo minum.
tapi Shi Hoo masih tetap menggigil. Jae Min yang melihat Shi Hoo seperti itu menjadi sedih. Ia lalu memikirkan sesuatu.
Jae Min mengambil buku vampir milik Shi Hoo lalu mencari obat yang bisa digunakan untuk mengobati luka Shi Hoo. setelah menemukan catatan obatnya, Jae Min menatap Shi Hoo tajam.
Jae Min berdiri diluar rumah menatap bulan.
[Narasi Jae Min : Seseorang yang terkena gigitan vampir tapi tidak mati, orang itu akan menderita haus darah. bukan sebagai manusia juga bukan sebagai vampir, orang itu akan mati kemudian. hanya ada satu cara bagi orang itu untuk bertahan hidup setelah digigit oleh vampir. meminum darah vampir. pasti disuatu tempat disana, ada penghisap darah.]
Suara Hati Jae Min : "Aku pasti akan menemukan mereka."
Jae Min menemui Bum Sung. Ia bilang, dirinya tahu kalau Bum Sung adalah anggota dari Prajurit berdarah perak.
Bum Sung : "Apa yang kau maksud dengan prajurit berdarah perak?" tanyanya pura-pura tak mengerti.
Jae Min : "Aku bicara tentang sekelompok tentara yang dibentuk untuk menekan vampir. malam itu aku juga berada dimedan pertempuran. aku melihatmu disana.
Jae Min memberitahu, kalau dia datang untuk meminta bantuan. dia meminta Bum Sung untuk diam mengenai Shi Hoo yang terluka.
Bum Sung : "Bagaimana keadaannya? apa itu serius?" tanyanya.
Jae Min memberitahu kalau keadaan Shi Hoo sedang kritis. Bum Sung kaget mendengar itu.
Jae Min : "Mulai dari sekarang, sampaikan pesan kepadaku." ucapnya.
Bum Sung : "Apa yang harus aku sampaikan?" tanyanya.
Jae Min : "Untuk Shi Hoo, bahwa aku Jung Jae Min.. akan bergabung dalam penyerangan."
Bum Sung : "Bisakah aku bertanya alasannya?" tanyanya.
Jae Min : "Aku menginginkan vampir.. aku membutuhkan darahnya." jawabnya.
Jae Min duduk disamping Shi Hoo yang sedang berbaring. Shi Hoo masih saja menggigil kesakitan.
Jae Min membenarkan baju Shi Hoo yang berantakan.
Suara Hati Jae Min : "Kumohon.. kumohon bertahan.."
Jae Min memandangi Shi Hoo dengan sedih. Ia jadi teringat akan masa kecilnya.
== FLASHBACK ==
Shi Hoo menunggui Jae Min yang pingsan. ketika Jae Min sadar, Shi Hoo memberitahu kalau Jae Min sakit setelah dia melihat darah.
Shi Hoo : "Kenapa ikut campur kedalam pertikaian berdarah?" tanyanya kesal.
Jae Min diam tak menjawab, Ia mengalihkan pandangannya dari Shi Hoo.
Shi Hoo : "Kau sekarang.. bukan lagi temanku." serunya.
mendengar itu, Jae Min langsung menatap Shi Hoo.
Shi Hoo : "Mulai dari sekarang Jung Jae Min, kau.."
Shi Hoo tersenyum lalu mengenggam tangan Jae Min.
Shi Hoo : "Kau adalah Hyung-ku!" serunya.
Shi Hoo bilang, dia akan mati tanpa Jae Min. mendengar itu Jae Min tersenyum. lalu Ia menampis tangan Shi Hoo.
Jae Min bilang, Shi Hoo memang seharusnya memanggilnya Hyung. setelah mengatakan itu, Jae Min memanggil Shi Hoo dengan panggilan Saudara Kecil.
Shi Hoo : "Kenapa kau memanggil itu? tentu saja Han Shi Hoo adalah kakak." serunya.
Jae Min : "Apa yang kau katakan, aku adalah Hyung!" sahutnya.
lalu mereka saling memperebutkan menjadi Hyung.
== FLASHBACK END ==
Jae Min mengenggam erat tangan Shi Hoo kemudian berkata kalau dia tidak akan membiarkan Shi Hoo mati. dia benar-benar akan mendapatkan darah vampir.
Jae Min : "Aku akan menyelamatkanmu, Han Shi Hoo." ucapnya.
Jae Min pergi ke batu besar yang biasa dikunjungi Ma Ri. ditempat itu, Jae Min mengingat semua kenangannya saat bersama Ma Ri.
kemudian Jae Min memandangi pisaunya dan teringat akan ucapan Shi Hoo yang menyuruh Jae Min untuk meninggalkan Ma Ri jika Jae Min tidak bisa melindunginya.
tak lama kemudian Ma Ri datang. Ma Ri senang bisa bertemu dengan Jae Min.
Ma Ri memainkan serulingnya sedangkan Jae Min berdiri mendengarkan permainan Ma Ri.
Ma Ri merasa aneh melihat Jae Min yang berdiri membelakanginya dan diam saja. Ma Ri menghentikan permainan sulingnya.
Jae Min : "Ma Ri.. " panggilnya.
Ma Ri : "Ya?"
Jae Min : "Janji yang kukatakan padamu. aku.. kurasa aku tidak bisa menepatinya padamu." ucapnya.
mendengar itu membuat Ma Ri sedih.
Jae Min : "Janji yang kukatakan padamu. hari itu aku bilang padamu bahwa kita akan bersama, janji itu.. aku tidak bisa menepatinya sekarang." ucapnya.
mata Ma Ri langsung berkaca-kaca. Ia menunduk sedih.
Ma Ri : "Baik." ucapnya pelan.
Jae Min juga sama seperti Ma Ri, Ia juga sangat sedih.
Jae Min menyerahkan pisaunya, lalu menyuruh Ma Ri untuk membawanya. Ma Ri kaget melihat itu.
Jae Min menyuruh Ma Ri untuk selalu membawa pisau itu kemanapun dan melarang Ma Ri keluar dimalam hari.
dengan sedih Ma Ri menerima pisau Jae Min.
Jae Min : "Kita tidak akan bertemu satu sama lain lagi." ucapnya.
Ma Ri : "Selamat tinggal, tuan." sahutnya pelan.
Jae Min : "Jaga dirimu." ucapnya kemudian pergi.
sepeninggal Jae Min, Ma Ri menangis.
Ma Ri pergi kesungai dan menangis. tanpa Ia sadari, tangannya terbakar terkena pisau Jae Min yang terbuat dari perak.
(Ya Ampun, dengerin backsoundnya, bikin mewek.. )
Jae Min pergi ke toko buku untuk menanyakan mengenai buku tentang vampir yang dijual.
penjual mengatakan kalau dia baru pertama kali mendengar buku semacam itu.
Jae Min memberitahu kalau pelajar dari Sungkyunkwan memiliki salinannya. dan dia yakin kalau buku itu diperoleh dari toko buku Banchon yang Ia datangi sekarang.
Penjual mengatakan kalau sekarang dia tidak memiliki barang seperti itu. penjual malah menunjukkan buku lain (buku porno) pada Jae Min dan mengatakan buku itu cocok untuk pelajar yang ingin menghilangkan stress dari pelajaran.
Jae Min bilang kalau hal ini sangat penting, dia sedang mencari penulis buku itu.
diam-diam Istri Beom mendengar percakapan Jae Min dan penjual buku.
dirumah, Beom sedang sibuk menulis buku tentang vampir.
Beom : "Dari gerhana bulan total, vampir menjadi semakin kuat dan cerita yang lebih baik.." ucapnya seraya senyum-senyum.
tapi sedetik kemudian Beom sadar, bagaimana bisa dia membuat cerita tentang vampir? bahkan ketika perak sudah tidak mempan.
Beom berpikir sejenak kemudian berseru, "Tunggu! kelelawar.., apakah itu? jika manusia mendapatkan kekuatan seperti kelelawar, memakai topeng dan terbang dalam kegelapan seperti kelelawar. pertarungan antara kelelawar dan vampir." serunya semangat.
kemudian Beom memuji dirinya sendiri yang jenius.
Istri Beom menghampiri Suaminya dengan tergesa-gesa.
Istri Beom : "Kita mendapat masalah besar! gawat!" serunya panik.
Beom : "Berhenti membuat keributan! bahkan aku sudah bilang padamu untuk berjalan dengan hati-hati ketika aku sedang menulis." amuknya.
Istri Beom mengatakan kalau dia baru saja sampai dari toko buku. dan melihat pangeran yang tampan seperti bangsawan datang.
Beom : "Apa maksudmu?" tanyanya.
Istri Beom mengatakan kalau bangsawan itu sedang mencari informasi tentang buku cerita vampir. mendengar itu Beom terkejut dan panik.
Beom : "Apa yang kau maksud dengan mencari?" tanyanya gugup.
Istri Beom menirukan gaya dan cara bicara Jae Min.
Istri Beom : "Siapa yang menerbitkan dan menulis buku?" ucapnya.
Beom dan juga Istrinya kaget ketika melihat Ibu Ma Ri tiba-tiba berdiri dibelakang mereka. Ibu Ma Ri yang mendengar semuanya tampak terlihat marah.
Ibu : "Kalian bilang Cerita Vampir?" tanyanya geram.
sekarang, Beom dan Istrinya menghadap Jong Yi dan Ayah Ma Ri.
Beom meminta mereka untuk tidak mengatakan apapun pada Soel Ba Woo. karena dia bisa saja membunuhnya jika sampai dia tahu.
Ayah : "Apa itu yang kau khawatirkan sekarang?" tanyanya kesal.
dengan kesal Ibu tanya pada mereka, bagaimana bisa mereka menulis tentang vampir?
Beom beralasan kalau dia bosan menulis novel percintaan. dia juga berencana menulis cerita fantasi.
Beom : "Siapa lagi yang bisa menulis tentang vampir lebih baik dibandingkan dengannya didunia ini? dia sendiri adalah seorang vampir. ucapnya.
Jong Yi : "Bagaimanapun juga! bagaimana bisa kau mengungkapkan rahasia? kau sangat ceroboh!" serunya.
Ma Ri masuk untuk menyuguhkan makanan pada mereka. lalu Ia duduk disamping Ibu.
Ayah mengatakan kalau ini sama sekali tidak baik. hari ini, pisaunya hilang. semua yang mendengar itu terkejut.
Jong Yi bertanya-tanya, siapa juga yang memakai pisau tukang daging? Ayah menyahut kalau dia tidak memiliki petunjuk.
Jae Min berdiri diluar rumahnya lagi.
Suara Hati Jae Min : "Vampir dan seseorang yang menulis Cerita Vampir. pasti ada dibelakang ini."
Di Hwasawon, Won Sang Gu sedang berbicara dengan Jae Hee.
Won Sang Gu : "Jo Hyun Joon! yang kita makan adalah adik dari ratu?" tanyanya pada Jae Hee.
Won Sang Gu bilang kalau mereka telah membuat kesalahan dengan menyentuh kerajaan. tapi kemudian Ia berpikir dan berkata kalau itu tidak benar. Ia beranggapan kalau kerajaan bisa dimasukkan sebagai salah satu dari mereka.
Won Sang Gu : "Bukankah Ratu sedang hamil?" tanyanya pada Jae Hee.
Won Sang Gu merencanakan untuk membuat Ratu melahirkan anak keturunan vampir? jika itu terjadi, maka Chosun akan menjadi kepemimpinan dibawah aturan vampir.
Won Sang Gu : "Semua warga di CHosun, akan menjadi makanan yang kita harapkan." ucapnya senang.
mendengar itu, Jae Hee menelan ludahnya.
Jae Hee : "Untuk memerintah bangsa di dunia manusia.."
Won Sang Gu : "Apa perbedaan antara pejabat dan pemerintah. keringat dan darah rakyat mereka dan kita penghisap darah?" tanyanya.
Jae Hee : "Bos, secara realistis, kita tidak memiliki cara untuk mendekati istana." ucapnya.
Won Sang Gu : "Jika kita tidak bisa masuk, maka panggil mereka keluar!" ucapnya dingin.
Ah Ra menemui Won Sang Gu lagi. Ia tanya kenapa Won Sang Gu tidak menepati janjinya?
Won Sang Gu : "Saya minta maaf. kami kehilangan dia." serunya.
mendengar itu Ah Ra tertawa kecut. lalu Ia berseru, "Kehilangan dia??"
Won Sang Gu : "Seseorang telah ikut campur." ucapnya memberitahu.
mendengar itu Ah Ra tampak kesal.
Ah Ra : "Kau bilang kau bisa mengenyahkan gadis tukang daging itu!" serunya marah.
Ah Ra mendekat pada Won Sang Gu lalu menyuruhnya untuk menepati janji. jika tidak, dia tidak akan tinggal diam.
ketika Ah Ra akan pergi, Won Sang Gu mencekik leher Ah Ra. Ah Ra menarik belatinya.
Won Sang Gu : "Baiklah, pergi dan cobalah untuk menikamku." ucapnya.
Ah Ra melepaskan belatinya dan mulai kesakitan karena Won Sang Gu mencekik lehernya.
Ah Ra dan Won Sang Gu berbicara berdua. Won Sang Gu memberikan kesempatan pada Ah Ra untuk hidup.
Won Sang Gu : "Tidak pernah ada seorangpun yang tahu tentang Hwasawon. dan jika seseorang pergi begitu saja setelah mereka mengetahui sesuatu, Hwasawon akan mengurusmu mulai dari sekarang." ucapnya.
Won Sang Gu memngembalikan belati milik Ah Ra seraya bilang, ketika Ah Ra membuat kesepakatan, maka itu akan sulit untuk mengembalikannya ke semula.
Won Sang Gu : "Kekuatan politik yang dibawa oleh malam hanya akan digunakan untukmu dimasa depan. tapi, ada sesuatu yang harus kau lakukan untuk Hwasawon." ucapnya.
mendengar itu, Ah Ra benar-benar tampak ketakutan.
paginya, Ah Ra pergi ke kediaman Ratu untuk memberitahu kalau adiknya telah dibunuh.
Ratu : "Adikku dibunuh!" serunya terkejut.
Ratu menangis sedih mengetahui adiknya tiada, melihat Ratu menangis, Ah Ra memberikan Ratu sapu tangannya.
Ah Ra : "Yang Mulia, saya khawatir dengan kesedihan anda akan dirasakan oleh bayi anda dalam kandungan. pamannya meninggal karena kematian yang mengerikan. silahkan menghukum saya karena membawa kabar tersebut kepada anda." ucapnya.
Ratu : "Tidak! Ini bagus bahwa kau memberitahuku tentang itu, keponakan. jika adikku berenkarnasi karena kematiannya yang malang, dan jika dia ingin hidup melalui bayi ini, maka ini bukanlah sesuatu yang harus saya sedihkan." ucapnya.
Ratu mengatakan, ini semua tentang keamanan kerajaan dan otoritas pemerintah. dia akan memastikan kalau roh adiknya tidak akan merasa tidak adil.
Ah Ra : "Yang Mulia.., saya baru saja pergi ke kuil yang terletak dipinggiran ibu kota. saya bertanya pada biarawan tua. dan dia menunjukkanku jalan." ucapnya.
Ratu percaya begitu saja dengan ucapan Ah Ra karena Ah Ra adalah keponakannya.
setelah menemui ratu, Ah Ra kembali kerumahnya dan menangis dikamar.
Ma Ri baru saja kembali dan berniat untuk membantu Ibunya. tapi tangannya terasa sakit untuk memegang.
Ibu : "Ada apa? berikan tanganmu!" serunya.
Ibu terkejut melihat tangan Ma Ri yang melepuh. Ia tanya, apa Ma Ri menyentuh perak? dimana dia mendapatkan perak? Ma Ri memberitahu Ibunya kalau dia sudah membuangnya.
Ibu mengatakan, Darah dan perak tidak kompatibel. mereka bisa mentolelir perak lebih baik daripada sebelumnya. tapi, itu masih tetap berbahaya.
Ibu : "Kau harus lebih berhati-hati, jika ini terluang lagi, Ibumu akan mati karena stress." ucapnya.
Ma Ri mengangguk mengerti.
Ma Ri duduk dikamar sendirian seraya menatap telapak tangannya yang terluka.
sedangkan Jae Min duduk memandangi Shi Hoo yang masih belum sadarkan diri.
ketika memandangi pisau milik Jae Min, tanpa sadar Ma Ri mulai menangis.
(ternyata Ma Ri berbohong pada Ibunya. Ia belum membuang pisau milik Jae Min)
Jae Min merawat Shi Hoo dengan sungguh-sungguh. Ia membasuh tubuh Shi Hoo dengan handuk basah.
[Narasi Jae Min : "tidak ada apapun yang bisa kuatasi didunia ini. tapi aku memiliki teman yang seperti, segala sesuatu didunia ini atau bahkan lebih dari itu, bagiku.]
malamnya, ketika Jae Min tertidur, Shi Hoo mulai sadar. Shi Hoo menoleh dan memandangi Jae Min yang tidur.
Suara Hati Shi Hoo : "Jangan mencoba terlalu keras, aku akan.. berakhir mati."
tiba-tiba seorang pria mengantarkan sebuah paket pada Jae Min dan bilang kalau seseorang memintanya untuk memberikan bingkisan itu pada Jae Min.
Jae Min membuka bingkisan itu dan melihat rompi perak didalamnya.
melihat rompi perak itu, Jae Min langsung menoleh pada Shi Hoo. Ia baru menyadari kalau Shi Hoo bisa tergigit karena tidak memakai rompi perak itu.
hal itu membuat Jae Min teringat akan Bum Sung. yang tampak baik-baik saja ketika kabur dari tempat penyergapan.
Jae Min menemui Bum Sung dengan marah. ketika Bum Sung keluar, Jae Min langsung mencengkram bajunya. Jae Min juga memeriksa leher Bum Sung.
Bum Sung : "Ada apa dengan tingkah laku kasarmu?" amuknya.
Jae Min : "Ketika pertama kali aku melihatmu, aku berpikir itu aneh. aku tidak tahu apa itu." ucapnya.
Bum Sung tanya, apa maksud perkataan Jae Min?
Jae Min bilang, terdapat tanda doresan dileher Shi Hoo. dan semua mayat dari prajurit berdarah perak yang mati dimedan pertempuran memiliki tanda yang sama dileher mereka.
Jae Min : "Tapi hanya lehermu yang bersih." ucapnya.
Bum Sung tampak terlihat panik.
Jae Min : "Hari ini, aku akhirnya menyadari. luka yang terdapat di prajurit berdarah perak dibuat sebagai jebakan untuk menipu. tapi kau tidak memakai baju besi, lalu dimana jebakannya?" tanyanya.
Jae Min tanya, apakah Bum Sung orang yang mengungkapkan prajurit berdarah perak pada musuh? Jae Min mencengkram baju Bum Sung dan berteriak padanya.
Bum Sung : "Tidak! aku tidak melakukannya!" serunya.
Ah Ra duduk merenung dikamar seraya memandangi meja. Ia kemudian menulis sebuah pesan sambil meneteskan air mata.
[Narasi Wong Sang Gu : Temukan Baek (Ayah Mari) di Banchon dan berikan ini padanya.]
setelah membuat sebuah pesan, Ah Ra memanggil pelayannya. Ia memerintahkan untuk pergi ke Banchon mengantar pesan.
Shi Hoo yang sudah sadar, mencoba bangun dari tidurnya.
seseorang tiba-tiba mengetuk pintu kamar Ma Ri. Ma Ri yang mendengar itu langsung bangun dan membuka pintu kamarnya.
Ma Ri : "Tuan!" serunya terkejut.
Ma Ri sangat terkejut melihat Shi Hoo.
Shi Hoo masuk kekamar Ma Ri lalu terjatuh karena kondisinya yang lemas.
Ma Ri : "Tuan!" serunya panik.
Shi Hoo : "Untuk yang terakhir kali, aku datang, hanya kali ini, untuk melihatmu." ucapnya pelan.
setelah mengatakan itu, Shi Hoo ambruk tak sadarkan diri.
Ma Ri : "Tuan! mengapa anda melakukan ini?" teriaknya panik.
Ma Ri membalik tubuh Shi Hoo lalu mendengarkan detak jantungnya. Ma Ri lebih terkejut ketika melihat tanda bekas gigitan vampir dileher Shi Hoo.
Ma Ri bergegas pergi ke dapur lalu mengambil pisau.
dengan sengaja Ma Ri melukai pergelangan tangannya lalu memberikan darahnya untuk Shi Hoo.
Suara Hati Shi Hoo : "Ah~ ini menyegarkan."
paginya, Shi Hoo mulai sadar. Ia tiba-tiba bangun dan mulai menjadi pribadi yang lain. Ia heran ketika mengetahui luka di lehernya menghilang.
(Shi Hoo sekarang vampir, bukan manusia lagi)
tak lama kemudian Ma Ri masuk ke kamar.
Ma Ri : "Anda sudah bangun?" sapanya.
Shi Hoo : "Kenapa aku seperti ini? aku sudah menjadi apa?" tanyanya.
Ma Ri hanya diam menatap Shi Hoo.
Shi Hoo menerka kalau dia telah menjadi vampir.
Shi Hoo : "Tidak mungkin!" serunya.
Ma Ri menyerahkan darah binatang pada Shi Hoo.
Ma Ri : "Minum ini!" ucapnya.
melihat mangkuk darah, Shi Hoo meneteskan air mata.
Shi Hoo : "Apakah aku.. menjadi seorang vampir?" tanyanya.
Ma Ri : "Anda harus minum ini." ucapnya.
Shi Hoo : "Aku tanya padamu apakah aku menjadi vampir?" teriaknya marah.
dengan kesal Shi Hoo menampis nampan yang dibawa Ma Ri.
Shi Hoo : "Siapa kau?" tanyanya pada Ma Ri.
Ma Ri masih diam tak menjawab.
Shi Hoo : "Kau juga!! kau juga!" serunya.
Ma Ri berbalik dan pergi meninggalkan Shi Hoo.
Ketua pertahanan menemui Ayah Jae Min seraya memberikan buku yang mereka temukan dari salah satu vampir yang berhasil tertangkap.
Ayah terkejut ketika melihat isi buku itu yang membocorkan semua hal rahasia negara.
Ayah Jae Min : "Ini semua salahku. bagaimana bisa kita memiliki seorang prajurit yang menjual informasi rahasia kita?" serunya.
ketua memberitahu, menurut informasi, pertemuan antara vampir diadakan malam ini, apakah mereka harus menambahkan pasukan untuk memperkuat?
Ayah balik bertanya, apakah mungkin untuk prajurit berdarah perak bertempur?
ketua mengatakan kelau korban mereka sudah banyak. tapi mereka membuat senjata lagi.
Ketua : "Saya pikir, membunuh akan menjadi jalan pintas untuk menekan penguatan." ucapnya.
Jae Min pergi kerumah Ah Ra. Ia sangat terkejut ketika melihat bayangan Ah Ra yang akan bunuh diri dari jendela.
Jae Min segera masuk kekamar Ah Ra untuk mencegahnya.
Jae Min : "Nona!!" teriaknya.
Jae Min mencegah Ah Ra yang berniat bunuh diri.
Jae Min : "Kenapa kau melakukan ini?" tanyanya.
Ah Ra : "Tuan muda!" serunya.
Jae Min tanya, melakukan hal yang mengerikan seperti ini? Ah Ra diam tak menjawab, Ia menangis dipelukan Jae Min.
Ah Ra : "Tuan muda! mengapa anda harus melakukannya dengan cara itu? apakah anda harus berpaling dari saya?" isaknya.
Ah Ra bilang, untuk memenangkan hati Jae Min, apakah Jae Min tau apa yang sudah Ia lakukan?
tiba-tiba sebuah panah dengan pesan melesat tepat didepan Jae Min. Jae Min mencabut panah itu lalu membaca isi pesan.
beberapa prajurit sudah berkumpul didekat goa. mereka sedang menunggu mangsa datang.
tak lama kemudian Ma Ri pergi ke goa itu. Ia tampak terlihat sedang menunggu seseorang.
Ma Ri sangat terkejut ketika beberapa prajurit mengerumuninya. bahkan mereka mengarahkan senjatanya pada Ma Ri.
Jae Min yang melihat Ma Ri, lebih terkejut lagi.
matanya langsung membulat ketika salah satu dari prajurit memberikan aba-aba untuk menembak Ma Ri.
Bersambung..
huwaaa mkin seru aja nih :) ditunggu lanjutanya
ReplyDeletehuwaaa mkin seru aja nih :) ditunggu lanjutanya
ReplyDeleteLanjut dong min..
ReplyDeleteDi Korea dramanya masih On Going. tayang setiap hari jum'at.
Deletehuahh daebak. ceritanya semakin seru walau di bbrp episode bikin bingung. penasaran dg kisah selanjutnya. semangat buat sinopsisnya^^
ReplyDeleteterimakasih sudah membaca :)
Delete