Dilarang meng-COPAS SEMUA ARTIKEL yang ada didalam blog ini!!! tolong hargailah kerja keras penulis!!!
melihat tingkah Se Ra yang tidur sambil mengigau bermain sulap, membuat Ji Dan tertawa. bahkan Ji Dan sampai bertanya-tanya, bagaimana bisa Se Ra tidur seperti itu?
Ji Dan mengambil ponselnya untuk memfoto Se Ra sebagai bukti.
tapi, ketika akan memfoto Se Ra, tiba-tiba Se Ra bertingkah seperti kesakitan.
Ji Dan : "Ada apa dengannya? apa dia sakit?" tanyanya.
Ji Dan lebih mendekat untuk memeriksa Se Ra, dan tepat ketika itu, Se Ra berbalik sehingga tanpa sengaja membuatnya mencium Ji Dan.
Se Ra langsung membuka matanya terkejut, begitupun dengan Ji Dan.
Se Ra yang terkejut, langsung mendorong Ji Dan hingga terjatuh.
Se Ra : "Apa yang kau lakukan?" tanyanya.
Ji Dan langsung mengelak, Ia bilang ini tidak seperti yang dipikirkan Se Ra.
Se Ra menutup dadanya lalu bertanya, apa Ji Dan sengaja ingin mengambil gambar dengannya? Ji Dan menggelengkan kepala. tapi Se Ra tidak percaya begitu saja.
Se Ra : "Kau diam-diam memfotoku, kan?" tanyanya.
Ji Dan : "Tidak, bukan begitu! tadi kau tertidur dan mengigau, 'Puteri sihir Sera datang' dan juga menggerakan tanganmu, kupikir itu lucu jadi aku ingin memfotomu lalu menunjukannya padamu. itulah yang terjadi. sungguh!" ucapnya berbohong.
Se Ra menatap Ji Dan tajam lalu mendesis pelan kalau Ji Dan memang tahu apa yang disebut cantik.
Ji Dan : "Apa? apa yang kau katakan?" tanyanya.
Se Ra bilang, jika Ji Dan menyukainya, setidaknya Ji Dan mengatakannya.
Ji Dan : "Aish~ aku bisa gila!!" keluhnya.
Se Ra : "Baiklah! aku mengerti! kalau kau ingin foto bersama, kau tinggal bilang saja. kau itu pria tapi pemalu." omelnya.
Ji Dan mencoba menjelaskan, tapi Se Ra keburu menarik tangan Ji Dan dan mengajaknya untuk foto bersama.
Se Ra : "Baiklah, mari foto bersama." serunya.
Ji Dan : "Kenapa kau seperti ini?" sahutnya.
Se Ra dan Ji Dan mulai foto bersama.
tiba-tiba seorang pelanggan datang, Se Ra yang terkejut langsung beranjak dari duduknya. hal itu membuat ponsel Ji Dan jatuh kelantai.
Ji Dan pergi menservis ponselnya yang rusak. pegawai memberitahu Ji Dan kalau dia membutuhkan waktu seminggu untuk memperbaiki ponsel Ji Dan. Ji Dan yang mengetahui itu terkejut.
Ji Dan : "Kudengar, sekarang ini tidak perlu waktu yang lama untuk memperbaiki ponsel." ucapnya.
pegawai memberitahu kalau ponsel Ji Dan termasuk model lama, jadi sulit mendapatkan suku cadangnya. Ji Dan langsung menunduk kesal.
ketika Ji Dan berjaga di karaoke, Ia tampak malas dan lesu. Ia memandangi laptop lalu menutupnya dengan kesal.
Ji Dan : "Tidak ada ponsel dan internet tidak berfungsi. rasanya seperti sedang mengikuti pelatihan untuk menjadi biksu kuil di pegunungan." keluhnya kesal.
Ji Dan jadi teringat akan biksu yang pernah berkunjung dan meramal di tempat karaokenya.
Ji Dan : "Tunggu, celah kecil itu semuanya omong kosong. aah, aku sangat bosan. kuharap akan muncul sesosok hantu." omelnya sendiri.
tanpa sengaja Ji Dan melihat kearah jam yang sudah pukul 12 malam. Ji Dan langsung menepuk pipinya.
Ji Dan : "Apa ini? aku tidak tertidur?" serunya kaget.
Ji Dan senang, kali ini dia bisa menyambut Se Ra dengan semangat.
Jam terus berputar hingga pukul 3 pagi. Se Ra masih belum datang ke karaoke.
Ji Dan mulai lesu lagi menunggu Se Ra yang tak kunjung datang.
Ji Dan : "Apa ini? Dia bahkan tidak menelepon." keluhnya.
3 hari kemudian, Se Ra masih belum masuk kerja. Ji Dan sampai menunggu Se Ra didepan karaoke.
Ji Dan : "Ini sudah 3 hari. apa dia sakit?" tanyanya cemas.
tak lama kemudian Ji Dan tersadar. Ia bertanya-tanya, kenapa dia menunggu Se Ra?
iseng-iseng untuk menghabiskan waktunya, Ji Dan bermain sulap sendirian. beberapa kali mencoba, Ji Dan masih saja gagal.
Ji Dan : "Kenapa aku terus melakukan hal ini?" keluhnya.
Ji Dan melamun, dan tiba-tiba wajah Se Ra bermunculan dimana-mana, mengingat Se Ra membuat Ji Dan senyum-senyum sendiri.
ketika sadar dengan apa yang dipikirkannya, Ji Dan langsung menggelengkan kepalanya. (hahaha)
ilusi Ji Dan tiba-tiba timbul. membuatnya seolah-olah Se Ra berdiri didepannya seraya tersenyum manis. Ji Dan yang melihat hal itu menjadi kaget.
Ji Dan : "Kenapa aku terus memikirkan pesulap itu?" tanyanya heran.
Ji Dan mencoba lagi untuk bermain sulap dan kali ini dia berhasil. Ji Dan benar-benar senang.
Ji Dan mulai giat bekerja. mengepel lantai, mengirim snack dan minuman, dll.
seorang gadis kecil datang kekaraoke seraya menyodorkan brosur pada Ji Dan. gadis kecil itu menanyakan pada Ji Dan kapan pertunjukan sulapnya?
Ji Dan : "Aku tidak tahu, aku sendiri juga ingin melihatnya." ucapnya.
Ji Dan mengatakan, dia sangat ingin melihatnya (Se Ra) dan sangat mencemaskannya.
gadis itu tanya lagi, lebih jelasnya, kapan pertunjukkan sulapnya?
terdengar suara pintu dibuka, Ji Dan yang mengira itu Se Ra, langsung sumringah, tapi ketika mengetahui yang datang adalah Kwang Chul, raut wajah Ji Dan langsung asam. (hahaha)
gadis kecil itu terus menanyakan pada Ji Dan kapan pertunjukan sulapnya. Ji Dan diam saja tak menjawab. hal itu membuat gadis kecil itu kesal dan pergi begitu saja.
Kwang Chul menghampiri Ji Dan lalu menanyakan kenapa wajah Ji Dan mendadak murung padahal tadi dia ceria.
Ji Dan : "Kenapa mendadak kau datang kemari?" tanyanya dingin.
Kwang Chul : "Apa maksudmu mendadak? kenapa kau tidak menjawab teleponku?" tanyanya kesal.
Ji Dan memberitahu kalau layar ponselnya rusak, jadi harus diperbaiki.
Kwang Chul : "Aku sangat bangga padamu. kau sudah tumbuh dewasa." serunya.
Kwang Chul tanya, apa hari ini banyak pelanggan yang datang? dengan cuek Ji Dan menyahut, "Sepertinya begitu..."
Kwang Chul beranjak kedepan pintu lalu mempersilahkan seorang calon pembeli masuk.
calon pembeli mengeluhkan tempat karaoke Kwang Chul yang terlihat tua.
Kwang Chul : "Apa maksud anda? semua tempat karaoke memang seperti ini. jika anda membeli tempat ini, anda hanya tinggal merubah modelnya dan memberikan sedikit sentuhan. sehingga nanti akan jadi berkelip." serunya.
Kwang Chul menawarkan kepada calon pembeli berkeliling untuk melihat-lihat.
Jam menunjukkan pukul 12 malam. mainan komedi putar yang rusak, tiba-tiba berjalan. hal-hal aneh mulai terjadi dikaraoke, seperti lampu berkelip mulai menyala diatap dan juga papan nama yang rusak menyala.
tak lama kemudian Se Ra datang ke karaoke. Se Ra membangunkan Ji Dan yang tengah tertidur dikaraoke.
Se Ra : "Mau kuambilkan selimut untukmu?" tanyanya pada Ji Dan yang sudah bangun.
Ji Dan langsung menunjuk Se Ra dengan telunjuknya. sedangkan Se Ra mengolok Ji Dan yang tidak seharipun dia tidak tidur.
Ji Dan tanya, kenapa Se Ra tidak masuk kerja? bahkan dia juga tidak menelepon. Se Ra bilang, dia sudah menelepon Ji Dan, tapi ponsel Ji Dan tidak aktif.
Ji Dan baru ingat kalau ponselnya sedang diperbaiki karena layarnya rusak. Ji Dan memberitahu kalau itu semua karena Se Ra.
Se Ra : "Oh, begitu rupanya." serunya.
Se Ra bilang pada Ji Dan, Ia tidak masuk karena ada keperluan yang mendadak.
Ji Dan : "Meski begitu, bagaimana bisa kau tidak masuk kerja tanpa menelepon?" keluhnya.
Se Ra tanya, apa Ji Dan mengkhawatirkannya?
Ji Dan : "Tidak, bukan begitu. jika kau tidak masuk kerja, semuanya harus kukerjakan sendiri."
Se Ra tau Ji Dan berbohong, Ia senang Ji Dan setidaknya mengkhawatirkannya. hal itu membuatnya sedikit membaik.
Ji Dan : "Kubilang, bukan begitu!!" serunya.
Se Ra : "Aku minta maaf.., sudah membuatmu cemas. aku juga tidak suka membuat orang lain khawatir." ucapnya.
Ji Dan : "Ya, jangan membuatku cemas. aku mencemaskanmu." sahutnya.
Ji Dan memberitahu kalau tempat karaokenya mungkin akan tutup.
Se Ra : "Tutup?" tanyanya terkejut.
Ji Dan mengiyakan.
Ji Dan : "Ketika orang datang untuk melihat tempat ini, bukannya membeli mereka malah lari. jadi mereka akan menutupnya dan menjadikannya sebagai gudang." ucapnya.
Se Ra : "Kapan?" tanyanya.
Ji Dan : "Mungkin besok atau lusa, aku juga tidak tahu." sahutnya.
Ji Dan bilang pada Se Ra, kalau dia menghubungi Se Ra ketika karaokenya ditutup.
Se Ra : "Tidak perlu, aku juga mau memberitahu, kalau aku tidak bisa datang lagi untuk bekerja mulai besok." ucapnya.
Ji Dan : "Huh? kenapa?" tanyanya terkejut.
Se Ra mengatakan dia tidak akan melakukan hal seperti ini untuk waktu yang lama. dia hanya menghabiskan waktu luang sebelum pergi.
Ji Dan tanya, apa Se Ra mau pergi? Se Ra mengiyakan.
Ji Dan tanya lagi, Se Ra mau pergi kemana?
Se Ra : "Ketempat yang jauh? jika kau bilang jauh, ini akan terlihat jauh, dan jika kau bilang dekat, ini akan tampak dekat." ucapnya.
Ji Dan : "Mana ada tempat yang seperti itu?" tanyanya.
Se Ra bilang, meskipun jaraknya jauh, tapi akan selalu dekat dihati.
Ji Dan : "Apa itu?" tanyanya lagi.
Se Ra memberitahu bahwa lumba-lumba bisa saling berkomunikasi dengan yang lain walaupun jarak mereka berkilo-kilo meter jauhnya. meski melintasi ribuan kilometer, atau lebih jauh lagi, mereka bisa menyampaikan perasaan dengan hati mereka.
Se Ra : "Bukankah bernyanyi juga seperti itu?" tanyanya.
Ji Dan : "Menyampaikan perasaan lewat nyanyian, ke tempat yang jauh?" tanyanya.
Se Ra mengangguk.
Ji Dan : "Di jaman sekarang ini kau tinggal mengirim sms, kenapa harus bernyanyi?" tanyanya.
Se Ra : "Setidaknya ada satu orang di dunia ini yang sedang menunggu Gong Ji Dan bernyanyi. entah mereka dekat atau jauh." ucapnya.
Ji Dan berseru kalau hal itu mustahil.
Se Ra mengangkat tangannya seraya berseru kalau dia juga termasuk hitungan.
Se Ra : "Aku akan selalu menunggu dan mendukungmu!" serunya ceria.
Ji Dan : "Terima kasih." ucapnya seraya tersenyum.
Se Ra : "Lagipula, jika tempat ini ditutup, kau akan mendapat kesulitan. kau tidak bisa bayar hutangmu." ucapnya.
Ji Dan menyahut tidak masalah, yang terpenting dia tidak mati.
Ji Dan : "Tapi.. apa itu namanya.. Maldives? aku ingin mengirim ibuku kesana. sebenarnya, aku ingin mengirim ibuku ke Eropa, dan juga berlibur di Asia Tenggara, jadi dia bisa pamer pada teman-temannya. aku ingin ekali melakukan itu, jadi itu sedikit disayangkan." keluhnya.
Se Ra bisa memahami perasaan Ji Dan.
Ji Dan : "Tapi, ini tetaplah pengalaman yang menyenangkan. menjadi pekerja paruh waktu di karaoke ini." serunya.
Se Ra : "Kau ternyata orang yang baik, Ji Dan Oppa. dan kau juga sangat keren. kurasa.. sekarang, aku sudah mengenalmu." ucapnya pelan.
raut wajah Se Ra tiba-tiba berubah sedih.
Ji Dan : "Tapi, ini masih belum berakhir." serunya.
Ji Dan dan Se Ra saling menatap dan tersenyum.
Ji Dan tiba-tiba mendekat dan mencium Se Ra. dan Se Ra menutup matanya.
Bersambung..
==== EPISODE 6 ====
[AKU AKAN TERUS MENUNGGU]
Ji Dan mengambil ponselnya untuk memfoto Se Ra sebagai bukti.
tapi, ketika akan memfoto Se Ra, tiba-tiba Se Ra bertingkah seperti kesakitan.
Ji Dan : "Ada apa dengannya? apa dia sakit?" tanyanya.
Ji Dan lebih mendekat untuk memeriksa Se Ra, dan tepat ketika itu, Se Ra berbalik sehingga tanpa sengaja membuatnya mencium Ji Dan.
Se Ra langsung membuka matanya terkejut, begitupun dengan Ji Dan.
Se Ra yang terkejut, langsung mendorong Ji Dan hingga terjatuh.
Se Ra : "Apa yang kau lakukan?" tanyanya.
Ji Dan langsung mengelak, Ia bilang ini tidak seperti yang dipikirkan Se Ra.
Se Ra menutup dadanya lalu bertanya, apa Ji Dan sengaja ingin mengambil gambar dengannya? Ji Dan menggelengkan kepala. tapi Se Ra tidak percaya begitu saja.
Se Ra : "Kau diam-diam memfotoku, kan?" tanyanya.
Ji Dan : "Tidak, bukan begitu! tadi kau tertidur dan mengigau, 'Puteri sihir Sera datang' dan juga menggerakan tanganmu, kupikir itu lucu jadi aku ingin memfotomu lalu menunjukannya padamu. itulah yang terjadi. sungguh!" ucapnya berbohong.
Se Ra menatap Ji Dan tajam lalu mendesis pelan kalau Ji Dan memang tahu apa yang disebut cantik.
Ji Dan : "Apa? apa yang kau katakan?" tanyanya.
Se Ra bilang, jika Ji Dan menyukainya, setidaknya Ji Dan mengatakannya.
Ji Dan : "Aish~ aku bisa gila!!" keluhnya.
Se Ra : "Baiklah! aku mengerti! kalau kau ingin foto bersama, kau tinggal bilang saja. kau itu pria tapi pemalu." omelnya.
Ji Dan mencoba menjelaskan, tapi Se Ra keburu menarik tangan Ji Dan dan mengajaknya untuk foto bersama.
Se Ra : "Baiklah, mari foto bersama." serunya.
Ji Dan : "Kenapa kau seperti ini?" sahutnya.
Se Ra dan Ji Dan mulai foto bersama.
tiba-tiba seorang pelanggan datang, Se Ra yang terkejut langsung beranjak dari duduknya. hal itu membuat ponsel Ji Dan jatuh kelantai.
Ji Dan pergi menservis ponselnya yang rusak. pegawai memberitahu Ji Dan kalau dia membutuhkan waktu seminggu untuk memperbaiki ponsel Ji Dan. Ji Dan yang mengetahui itu terkejut.
Ji Dan : "Kudengar, sekarang ini tidak perlu waktu yang lama untuk memperbaiki ponsel." ucapnya.
pegawai memberitahu kalau ponsel Ji Dan termasuk model lama, jadi sulit mendapatkan suku cadangnya. Ji Dan langsung menunduk kesal.
ketika Ji Dan berjaga di karaoke, Ia tampak malas dan lesu. Ia memandangi laptop lalu menutupnya dengan kesal.
Ji Dan : "Tidak ada ponsel dan internet tidak berfungsi. rasanya seperti sedang mengikuti pelatihan untuk menjadi biksu kuil di pegunungan." keluhnya kesal.
Ji Dan jadi teringat akan biksu yang pernah berkunjung dan meramal di tempat karaokenya.
Ji Dan : "Tunggu, celah kecil itu semuanya omong kosong. aah, aku sangat bosan. kuharap akan muncul sesosok hantu." omelnya sendiri.
tanpa sengaja Ji Dan melihat kearah jam yang sudah pukul 12 malam. Ji Dan langsung menepuk pipinya.
Ji Dan : "Apa ini? aku tidak tertidur?" serunya kaget.
Ji Dan senang, kali ini dia bisa menyambut Se Ra dengan semangat.
Jam terus berputar hingga pukul 3 pagi. Se Ra masih belum datang ke karaoke.
Ji Dan mulai lesu lagi menunggu Se Ra yang tak kunjung datang.
Ji Dan : "Apa ini? Dia bahkan tidak menelepon." keluhnya.
3 hari kemudian, Se Ra masih belum masuk kerja. Ji Dan sampai menunggu Se Ra didepan karaoke.
Ji Dan : "Ini sudah 3 hari. apa dia sakit?" tanyanya cemas.
tak lama kemudian Ji Dan tersadar. Ia bertanya-tanya, kenapa dia menunggu Se Ra?
iseng-iseng untuk menghabiskan waktunya, Ji Dan bermain sulap sendirian. beberapa kali mencoba, Ji Dan masih saja gagal.
Ji Dan : "Kenapa aku terus melakukan hal ini?" keluhnya.
Ji Dan melamun, dan tiba-tiba wajah Se Ra bermunculan dimana-mana, mengingat Se Ra membuat Ji Dan senyum-senyum sendiri.
ketika sadar dengan apa yang dipikirkannya, Ji Dan langsung menggelengkan kepalanya. (hahaha)
ilusi Ji Dan tiba-tiba timbul. membuatnya seolah-olah Se Ra berdiri didepannya seraya tersenyum manis. Ji Dan yang melihat hal itu menjadi kaget.
Ji Dan : "Kenapa aku terus memikirkan pesulap itu?" tanyanya heran.
Ji Dan mencoba lagi untuk bermain sulap dan kali ini dia berhasil. Ji Dan benar-benar senang.
Ji Dan mulai giat bekerja. mengepel lantai, mengirim snack dan minuman, dll.
seorang gadis kecil datang kekaraoke seraya menyodorkan brosur pada Ji Dan. gadis kecil itu menanyakan pada Ji Dan kapan pertunjukan sulapnya?
Ji Dan : "Aku tidak tahu, aku sendiri juga ingin melihatnya." ucapnya.
Ji Dan mengatakan, dia sangat ingin melihatnya (Se Ra) dan sangat mencemaskannya.
gadis itu tanya lagi, lebih jelasnya, kapan pertunjukkan sulapnya?
terdengar suara pintu dibuka, Ji Dan yang mengira itu Se Ra, langsung sumringah, tapi ketika mengetahui yang datang adalah Kwang Chul, raut wajah Ji Dan langsung asam. (hahaha)
gadis kecil itu terus menanyakan pada Ji Dan kapan pertunjukan sulapnya. Ji Dan diam saja tak menjawab. hal itu membuat gadis kecil itu kesal dan pergi begitu saja.
Kwang Chul menghampiri Ji Dan lalu menanyakan kenapa wajah Ji Dan mendadak murung padahal tadi dia ceria.
Ji Dan : "Kenapa mendadak kau datang kemari?" tanyanya dingin.
Kwang Chul : "Apa maksudmu mendadak? kenapa kau tidak menjawab teleponku?" tanyanya kesal.
Ji Dan memberitahu kalau layar ponselnya rusak, jadi harus diperbaiki.
Kwang Chul : "Aku sangat bangga padamu. kau sudah tumbuh dewasa." serunya.
Kwang Chul tanya, apa hari ini banyak pelanggan yang datang? dengan cuek Ji Dan menyahut, "Sepertinya begitu..."
Kwang Chul beranjak kedepan pintu lalu mempersilahkan seorang calon pembeli masuk.
calon pembeli mengeluhkan tempat karaoke Kwang Chul yang terlihat tua.
Kwang Chul : "Apa maksud anda? semua tempat karaoke memang seperti ini. jika anda membeli tempat ini, anda hanya tinggal merubah modelnya dan memberikan sedikit sentuhan. sehingga nanti akan jadi berkelip." serunya.
Kwang Chul menawarkan kepada calon pembeli berkeliling untuk melihat-lihat.
Jam menunjukkan pukul 12 malam. mainan komedi putar yang rusak, tiba-tiba berjalan. hal-hal aneh mulai terjadi dikaraoke, seperti lampu berkelip mulai menyala diatap dan juga papan nama yang rusak menyala.
tak lama kemudian Se Ra datang ke karaoke. Se Ra membangunkan Ji Dan yang tengah tertidur dikaraoke.
Se Ra : "Mau kuambilkan selimut untukmu?" tanyanya pada Ji Dan yang sudah bangun.
Ji Dan langsung menunjuk Se Ra dengan telunjuknya. sedangkan Se Ra mengolok Ji Dan yang tidak seharipun dia tidak tidur.
Ji Dan tanya, kenapa Se Ra tidak masuk kerja? bahkan dia juga tidak menelepon. Se Ra bilang, dia sudah menelepon Ji Dan, tapi ponsel Ji Dan tidak aktif.
Ji Dan baru ingat kalau ponselnya sedang diperbaiki karena layarnya rusak. Ji Dan memberitahu kalau itu semua karena Se Ra.
Se Ra : "Oh, begitu rupanya." serunya.
Se Ra bilang pada Ji Dan, Ia tidak masuk karena ada keperluan yang mendadak.
Ji Dan : "Meski begitu, bagaimana bisa kau tidak masuk kerja tanpa menelepon?" keluhnya.
Se Ra tanya, apa Ji Dan mengkhawatirkannya?
Ji Dan : "Tidak, bukan begitu. jika kau tidak masuk kerja, semuanya harus kukerjakan sendiri."
Se Ra tau Ji Dan berbohong, Ia senang Ji Dan setidaknya mengkhawatirkannya. hal itu membuatnya sedikit membaik.
Ji Dan : "Kubilang, bukan begitu!!" serunya.
Se Ra : "Aku minta maaf.., sudah membuatmu cemas. aku juga tidak suka membuat orang lain khawatir." ucapnya.
Ji Dan : "Ya, jangan membuatku cemas. aku mencemaskanmu." sahutnya.
Ji Dan memberitahu kalau tempat karaokenya mungkin akan tutup.
Se Ra : "Tutup?" tanyanya terkejut.
Ji Dan mengiyakan.
Ji Dan : "Ketika orang datang untuk melihat tempat ini, bukannya membeli mereka malah lari. jadi mereka akan menutupnya dan menjadikannya sebagai gudang." ucapnya.
Se Ra : "Kapan?" tanyanya.
Ji Dan : "Mungkin besok atau lusa, aku juga tidak tahu." sahutnya.
Ji Dan bilang pada Se Ra, kalau dia menghubungi Se Ra ketika karaokenya ditutup.
Se Ra : "Tidak perlu, aku juga mau memberitahu, kalau aku tidak bisa datang lagi untuk bekerja mulai besok." ucapnya.
Ji Dan : "Huh? kenapa?" tanyanya terkejut.
Se Ra mengatakan dia tidak akan melakukan hal seperti ini untuk waktu yang lama. dia hanya menghabiskan waktu luang sebelum pergi.
Ji Dan tanya, apa Se Ra mau pergi? Se Ra mengiyakan.
Ji Dan tanya lagi, Se Ra mau pergi kemana?
Se Ra : "Ketempat yang jauh? jika kau bilang jauh, ini akan terlihat jauh, dan jika kau bilang dekat, ini akan tampak dekat." ucapnya.
Ji Dan : "Mana ada tempat yang seperti itu?" tanyanya.
Se Ra bilang, meskipun jaraknya jauh, tapi akan selalu dekat dihati.
Ji Dan : "Apa itu?" tanyanya lagi.
Se Ra memberitahu bahwa lumba-lumba bisa saling berkomunikasi dengan yang lain walaupun jarak mereka berkilo-kilo meter jauhnya. meski melintasi ribuan kilometer, atau lebih jauh lagi, mereka bisa menyampaikan perasaan dengan hati mereka.
Se Ra : "Bukankah bernyanyi juga seperti itu?" tanyanya.
Ji Dan : "Menyampaikan perasaan lewat nyanyian, ke tempat yang jauh?" tanyanya.
Se Ra mengangguk.
Ji Dan : "Di jaman sekarang ini kau tinggal mengirim sms, kenapa harus bernyanyi?" tanyanya.
Se Ra : "Setidaknya ada satu orang di dunia ini yang sedang menunggu Gong Ji Dan bernyanyi. entah mereka dekat atau jauh." ucapnya.
Ji Dan berseru kalau hal itu mustahil.
Se Ra mengangkat tangannya seraya berseru kalau dia juga termasuk hitungan.
Se Ra : "Aku akan selalu menunggu dan mendukungmu!" serunya ceria.
Ji Dan : "Terima kasih." ucapnya seraya tersenyum.
Se Ra : "Lagipula, jika tempat ini ditutup, kau akan mendapat kesulitan. kau tidak bisa bayar hutangmu." ucapnya.
Ji Dan menyahut tidak masalah, yang terpenting dia tidak mati.
Ji Dan : "Tapi.. apa itu namanya.. Maldives? aku ingin mengirim ibuku kesana. sebenarnya, aku ingin mengirim ibuku ke Eropa, dan juga berlibur di Asia Tenggara, jadi dia bisa pamer pada teman-temannya. aku ingin ekali melakukan itu, jadi itu sedikit disayangkan." keluhnya.
Se Ra bisa memahami perasaan Ji Dan.
Ji Dan : "Tapi, ini tetaplah pengalaman yang menyenangkan. menjadi pekerja paruh waktu di karaoke ini." serunya.
Se Ra : "Kau ternyata orang yang baik, Ji Dan Oppa. dan kau juga sangat keren. kurasa.. sekarang, aku sudah mengenalmu." ucapnya pelan.
raut wajah Se Ra tiba-tiba berubah sedih.
Ji Dan : "Tapi, ini masih belum berakhir." serunya.
Ji Dan dan Se Ra saling menatap dan tersenyum.
Ji Dan tiba-tiba mendekat dan mencium Se Ra. dan Se Ra menutup matanya.
Bersambung..
duhh.. kenapa tiap episode jadi ada kissnya sih??
ReplyDelete#cemburu