Dilarang meng-COPAS SEMUA ARTIKEL yang ada didalam blog ini!!! tolong hargailah kerja keras penulis!!!
Episode 10 diawali dengan adegan, ketika Jae Min tenggelam kedalam laut. Ma Ri ikut menyelam untuk menolong Jae Min.
Bayangan di era joseon mulai muncul dibenak Jae Min.
Jae Min sedang menjalani terapi pengobatan untuk memulihkan ingatannya yang hilang. (seperti pengobatan hipnotis).
Dokter bertanya, apa yang dimaksud Jae Min dengan 'lewat?'. bisakah dia menceritakannya lebih detail?
Jae Min : "Itu.. tampaknya seperti sesuatu dari masa lalu.. aku tidak begitu yakin." ucapnya.
Dokter : "Bagaimana rasanya?" tanyanya lagi.
Jae Min : "Terasa menyedihkan." jawabnya.
Dokter : "Terasa sedih, kau bilang?"
Jae Min mengangguk mengiyakan.
Jae Min : "Seperti.. sesuatu yang tidak bisa kuatasi." ucapnya.
Dokter tanya, apa Jae Min merasakan sedih seperti itu hari ini? Jae Min menjawab, tidak semuanya.
Jae Min : "Tapi Dokter, kadang-kadang aku melihat.. sesuatu yang aneh." ucapnya.
Dokter tanya, apa yang Jae Min lihat?
Jae Min : "Pohon." jawabnya.
disekolah, Jae Min berdiri memandangi pohon yang Ia katakan pada Dokter.
(di era joseon ini adalah tempat dimana dirinya mengubur kotak hadiah untuk Ma Ri / batu besar)
tak lama kemudian, beberapa murid perempuan menghampiri Jae Min. mereka memberikan hadiah untuk Jae Min.
salah satu dari mereka menanyakan keadaan Jae Min. mereka sebenarnya ingin mengunjungi Jae Min dirumah sakit, tapi kunjungan mereka tidak diperbolehkan. mereka memohon pada Jae Min untuk tidak jatuh sakit lagi.
Jae Min : "Oke, terima kasih. aku merasa lebih baik." ucapnya seraya tersenyum.
setelah menyerahkan hadiahnya, murid perempuan itu pergi.
Jae Min melirik pohon itu, lalu mengeluh kalau dia tidak bisa mengingat apa-apa lagi.
tapi ketika Jae Min akan pergi, bayangan masa lalu tiba-tiba saja muncul hingga membuatnya terkejut. seakan-akan dalam pandangannya sekarang, pohon itu tumbuh besar dihadapannya. Jae Min mulai berhalusinasi.
Jae Min : "Aku melihatnya lagi. pohon ini..." serunya.
diam-diam dari kejauhan Pak Han mengamati Jae Min. lalu Ia mengingat semua yang dikatakan istrinya (Ibu Jae Min).
Ibu Jae Min memberitahu Pak Han, menurut dokter, hal yang terjadi pada Jae Min adalah kasus klasik dari kehilangan memori (ingatan) sementara. jika memori kesulitan untuk menangani itu, maka tidak mengingatnya seperti sekarang mungkin lebih baik.
Ibu : "Kupikir seperti itu, tapi.. Jae Min mulai berhalusinasi. jika dia mendapatkan kembali ingatannya empat bulan yang lalu, akankah halusinasinya hilang?" ucapnya dengan sedih.
Ma Ri sedang berada diruang isolasi di VCS. disekelilingnya tampak gelap. dan Ma Ri terlihat sedang tidak sadar.
Suara Hati Ma Ri : "Ini terasa mencekik.. ini terlalu dingin.. aku merindukanmu Jae Min.."
disebuah tempat yang dinamakan VCS (Sistem Pengendalian Vampir). mereka sedang membuat komunikasi langsung dengan pemerintahan negara.
seorang pria mengatakan, hari ini pada tahun 2017, jika mereka menyimpulkan putaran pertama perjanjian damai, mereka secara alami bisa datang ke putaran kedua perjanjian damai.
mereka sedang membuat kesepakatan dengan manusia untuk mengakui hak yang sama antara vampir dan manusia.
Perdana Menteri memberitahu bahwa masyarakat tidak bisa menerima hal itu dengan mudah. jadi, apa gunanya merevisi undang-undang?
Perdana Menteri mengatakan, "Jika kau menuangkan air tanpa wadah untuk menangkapnya, maka kau hanya akan membuat sebuah lumpur."
seorang pria yang berada di VCS berkata : "Sama seperti yang anda kata Menteri. saya akan membuat wadah untuk menampung air." ucapnya.
pria itu kemudian menekan sebuah tombol dikomputer lalu mengatakan, "Ini disebut Proyek Koeksistensi (Proyek hidup berdampingan).
Ma Ri masih diruang isolasi, tapi sekarang dia sudar. pria yang tadi berkomunikasi dengan Perdana Menteri, menawarkan proyek baru VCS pada Ma Ri.
Ma Ri : "Aku akan melakukannya.. aku akan melakukannya.."
kemudian Pria itu membuka data mengenai Jae Min lalu berkata pada Ma Ri, "Kau telah menggunakan kemampuan vampirmu untuk menyelamatkan orang ini. hal ini memutuskan bahwa kau adalah subjek pertama yang diampuni. kau dibebaskan Nomor 36."
pria itu kemudian berkata, kalau saran yang dikatakannya mengenai Proyek Koeksistensi hanyalah sebuah saran.
Ma Ri : "Saya tahu itu." ucapnya.
Ma Ri kemudian bilang, dia ingin menjadi relawan untuk Proyek Koeksistensi.
Pria itu bilang, "Karena kita tidak memiliki Preseden, tidak ada yang bisa memprediksi apa yang akan terjadi." ucapnya.
(Preseden = hal yg telah terjadi lebih dahulu dan dapat dipakai sebagai contoh)
Ma Ri bilang itu tidak apa-apa.
lalu pria itu tanya, apakah Ma Ri tidak takut?
Ma Ri : "Aku bisa menanggungnya. aku memiliki alasan untuk menanggungnya." ucapnya.
alasan Ma Ri adalah dia ingin bersekolah ditempat yang sama disekolahnya yang sebelumnya, dan dengan nama yang sama juga.
Ma Ri sudah berada dirumahnya, Ia berdandan didepan cermin dan bersiap untuk pergi kesekolah. bahkan Ia memakai name tag dengan nama Baek Ma Ri.
Ma Ri tersenyum pada pantulannya dicermin lalu berseru, "Baek Ma Ri, fighting!!"
saat melihat Jae Min duduk disudut kereta, Ma Ri tersenyum senang. Ia duduk disamping Jae Min kemudian menyapanya.
Ma Ri : "Jung Jae Min, kau berada di sekolah kami, kan?" tanyanya.
melihat Ma Ri, halusinasi Jae Min mulai bekerja. seakan-akan tampilan Ma Ri berubah seperti bayangannya di era joseon.
hal itu membuat Jae Min terheran-heran dan juga bingung. sedangkan Ma Ri tersenyum pada Jae Min.
Jae Min dan Ma Ri berjalan menuju kesekolah bersama. Jae Min meminta maaf karena tidak bisa mengenali Ma Ri. Ma Ri bilang, Ia tidak mempermasalahkan hal itu.
Jae Min memberitahu Ma Ri kalau dia mengalami kecelakaan selama liburan sekolah. dia bahkan tidak mengingat kejadian saat Ma Ri baru pindah.
Ma Ri : "Itulah kenapa aku dipindahkan kembali untuk membantumu mengingat. aku berada ditanganmu Jung Jae Min." ucapnya.
Jae Min tersenyum mendengar ucapan Ma Ri.
Bum Sung tanpa sengaja melihat Jung Jae Min sedang bersama Ma Ri. Ia sangat kaget.
Bum Sung : "Bukankah itu Baek Ma Ri? kenapa dia dengan Jae Min?" tanyanya heran.
beberapa murid yang melihat Ma Ri kembali kesekolah mulai berbisik-bisik membicarakan Ma Ri. mereka terlihat sangat tidak menyukai Ma Ri, terlebih lagi Ma Ri bersama dengan Jae Min.
Jae Min yang mengetahui itu terlihat sedikit heran.
Jae Min : "Apa yang salah dengan mereka?" tanyanya heran.
Ma Ri : "Ini karena aku." jawabnya.
Jae Min : "Apa????"
Ma Ri : "Mereka menghindariku." ucapnya menjelaskan.
Jae Min bertanya, kenapa? Ma Ri memberitahu Jae Min, itu karena dia adalah Vampir.
Jae Min menatap Ma Ri dan seakan tidak percaya.
dikejauhan Ah Ra dan yang lain juga melihat Ma Ri bersama Jae Min. Ah Ra tampak terlihat kesal.
Ibu Guru memperkenalkan Ma Ri sebagai Vampir pada teman-teman sekelas.
Bu Guru : "Kalian sudah melihat berita bukan? mulai hari ini ada sepuluh vampir yang mengungkapkan identitas mereka. salah satunya adalah Baek Ma Ri yang dipindahkan ke sekolah ini. kuharap kalian memperlakukannya tanpa prasangka. Vampir juga termasuk bagian dari masyarakat kita juga." ucapnya.
Bu Guru meminta semuanya untuk berteman dengan Ma Ri karena dia sudah menjadi anggota dikelas.
Bu Guru menyuruh Ma Ri untuk duduk meja kosong tepat disebelah Soo Ri. melihat itu, Soo Ri langsung mengangkat tangannya (pertanda protes tak setuju).
Ma Ri tersenyum lalu melangkah kebangkunya tanpa memperdulikan Soo Ri.
setelah Bu Guru pergi, semua murid dikelas mulai ribut. mereka menggeser meja mereka masing-masing menjauh dari Ma Ri.
Para guru berkumpul diatap membicarakan keributan yang terjadi pada murid-murid karena masalah Vampir yang pindah kesekolah mereka.
Guru yang tadi memperkenalkan Ma Ri, bilang kalau dia merasa canggung. dia tadi menyuruh murid-murid untuk memperlakukan Ma Ri tanpa prasangka.
guru-guru mempermasalahkan vampir yang bersekolah disekolah mereka, apakah benar tidak membahayakan murid yang lain?
tiba-tiba Pak Han menghampiri mereka seraya berkata, "Perlakukan dia seperti yang lain."
Pak Han mengatakan, seorang Vampir juga sama seperti murid yang lain.
Ma Ri duduk dipojokan kelas menyendiri. beberapa murid dari kelas lan mengintip memperhatikan Ma Ri. ini karena mereka baru pertama kali melihat vampir.
seorang murid menyeletuk, "Dia cantik, tapi vampir? aku merasa buruk untuknya."
Pak Han datang, Ia segera menyuruh murid-murid yang berkumpul diepan kelas bubar.
Pak Han masuk kekelas lalu bertanya pada murid-murid, apa yang sedang mereka lakukan sekaran? apa mereka tidak akan kembali ketempat semula?
teman Ah Ra protes, kalau Ma Ri adalah vampir.
Pak Han : "Hal itu sudah dijelaskan oleh VCS minggu lalu. Ini sudah diberitakan terus-menerus. apakah kau tidak melihat beritanya?" tanyanya kesal.
murid yang lain ikut protes, kenapa harus ada disekolahnya? murid-murid mengeluhkan undang-undang yang dirubah.
Pak Han : "Pertama, semua orang kembali ke tempat masing-masing. apakah kalian akan tetap masih seperti itu?" teriaknya marah.
Jae Min tiba-tiba menyeletuk, "Guru harus baik-baik saja dengan vampir, tapi kita tidak baik-baik saja. ini adalah pilihan kami.. jika vampir tetap diantara kita." ucapnya.
semua murid setuju dengan pendapat Jae Min. diam-diam raut wajah Ma Ri terlihat sedih. sedangkah Ah Ra tersenyum senang.
Ma Ri beranjak berdiri lalu bertanya pada Pak Han, bagaimana jika dia duduk dibarisan depan mulai dari sekarang? jika dia berada dibelakang dan membuat semua teman dikelas tidak nyaman, maka dia harus ada didepan.
Pak Han mulai mengajar. Ia melirik kearah Ma Ri dengan iba.
sekarang ini, semua murid kembali keposisinya masing-masing, sedangkan Ma Ri, duduk didepan sendirian dibarisan meja guru.
diam-diam Jae Min memperhatikan Ma Ri. lalu tiba-tiba saja kepalanya terasa sakit.
ketika istirahat, Ma Ri mendatangi ruang Band Sekolah.
Ma Ri : "Aku tidak menyangka, aku akan kembali." ucapnya seraya tersenyum.
ketika Ma Ri membuka pintu, didalam sudah terdapat Jae Min.
melihat kedatangan Ma Ri, Jae Min bilang dia akan pergi.
Ma Ri : "Jae Min..."
Jae Min : "Jangan panggil namaku seolah-olah kita dekat. apakah kau dekat denganku?" tanyanya dingin.
Ma Ri hanya diam saja.
Jae Min : "Kita tidak dekat, kan? kudengar kau dipindahkan selama beberapa bulan disini dan itu karena kau diketahui sebagai vampir." ucapnya.
Ma Ri tersenyum kecil, Ia menyuruh Jae Min untuk tidak perlu cemas. dia tidak memiliki kenangan dengan Jae Min.
Jae Min : "Itu melegakan." serunya.
Jae Min bilang, dimasa depan, tidak masalah jika Ma Ri berada dikelas yang sama dengannya, hanya saja tidak usah mendekat padanya.
Ma Ri : "Aku tidak setuju dengan itu." sahutnya.
Jae Min : "Apa???"
Ma Ri menjelaskan kalau dia tidak berusia 20 tahun. tidak dapat dipungkiri bahwa Jae Min akan menghindarinya karena dia adalah vampir, tapi dia tidak akan menghindari Jae Min.
setelah mengatakan itu, Ma Ri meminta maaf, karena sudah tidak setuju dengan pendapat Jae Min.
ketika Ma Ri akan pergi, Ia menyempatkan untuk bertanya pada Jae Min, kenapa dia ada diruang band pada waktu makan siang?
Ma Ri : "Makanlah sesuatu, kau akan sakit nanti." ucapnya.
ketika Jae Min akan memarahi Ma Ri karena peduli dengannya, Ma Ri pergi begitu saja.
Ma Ri pergi ketoilet untuk minum darah hewan. raut wajahnya terlihat sangat sedih. sebenarnya, Ma Ri menyembunyikan kesedihannya.
Ma Ri : "Ini tidak apa-apa. kau melakukannya dengan baik. kau melakukannya dengan baik, Baek Ma Ri." gumamnya pelan.
Shi Hoo sedang terbaring diruang isolasi VCS. dibeberapa bagian tubuhnya, terpasang infus darah.
dua orang pria sedang mengamati Shi Hoo dibalik kaca.
salah satu dari mereka berkata, "Kemampuan Vampir untuk meregenerasi sendiri sangat luar biasa." ucapnya seraya mengamati Shi Hoo.
seorang pria anggota VCS mengatakan, jika mereka tiba sedikit terlambat ditempat kejadian untuk menyelamatkan Shi Hoo, kemungkinan Shi Hoo tidak bisa bergenerasi.
pria yang diduga pemimpin VCS berkata : "Satu dari keempat tubuhnya terbakar. dan tidak ada pengobatan yang bisa memulihkan. tapi, hanya dengan transfusi darah (manusia), dia bisa pulih seperti itu." ucapnya.
ketika pulang sekolah, seseorang meneriakkan nama Ma Ri. murid-murid yang melihat Ma Ri langsung menghindar dan memberinya jalan.
murid-murid mulai membicarakan hal-hal yang aneh mengenai Ma Ri.
Ma Ri menghentikan langkahnya lalu mengeluarkan headset disakunya. Ma Ri berniat untuk memakainya agar tidak mendengar omongan yang tidak ingin didengarnya. tapi entah kenapa, Ma Ri urung melakukannya.
Ma Ri : "Aku harus terus maju. tidak boleh menghindarinya." gumamnya pelan.
setelah mengatakan itu, Ma Ri melangkah pergi.
Jae Min berdiri dikejauhan dan melihat semuanya.
ketika Bum Sung mengajak Jae Min untuk pergi, Jae Min malah mengajak Bum Sung untuk pergi ke kafe internet sekalian makan ramen. Jae Min mengaku tadi dia melewatkan jam makan siang.
Bum Sung mengeluhkan perilaku Jae Min yang hanya memakan ramen saja disana dan tidak pernah bermain game sekalipun.
Jae Min hanya tersenyum mendengar amukan Bum Sung.
Ayah menunggu Ma Ri pulang sekolah. Ia sangat senang ketika melihat Ma Ri datang.
Ayah : "Bagaimana hari ini?" tanyanya cemas.
Ma Ri : "Lebih baik daripada yang kupikirkan." ucapnya berbohong.
Ayah : "Hei!!! "Lebih baik daripada yang kau pikirkan" seberapa banyak itu?" tanyanya cemas.
Ma Ri tersenyum lalu mengajak Ayahnya untuk merayakannya bersama.
Ayah mengajak Ma Ri untuk pergi kesuatu tempat bersamanya selama 1 menit.
Ma Ri : "Kemana?" tanyanya.
Ayah : "Kau akan tahu setelah kita sampai disana." jawabnya.
ternyata Ayah mengajak Ma Ri pergi ke toko yang menjual aksesoris. Ayah meminta Ma Ri memilih salah satu yang cantik yang disukainya, dia akan membelikannya untuk Ma Ri.
Ma Ri sangat senang, ia mengangguk mengerti.
Ma Ri mengambil dua jepit rambut, lalu memilih antara keduanya.
Ayah : "Itu sulit, kan?" tanyanya tiba-tiba.
Ma Ri : "Bagaimanapun, aku menyukainya." ucapnya seraya tersenyum.
Ma Ri bilang pada Ayah, dia tidak perlu berbohong lagi bahwa dia sebenarnya bukan manusia. setelah mengatakan itu, Ma Ri menunjukkan pada Ayahnya jepit yang Ia pilih.
Ayah : "Apakah itu yang kau sukai?" tanyanya.
Ma Ri bilang, itu bukan untuknya, dia memilih untuk Ibu. karena Ibu memiliki beberapa hari yang sulit.
Ayah : "Seperti yang diharapkan, Ma Ri kami adalah yang terbaik." serunya.
kemudian Ayah memaksa Ma Ri untuk memilih satu lagi untuk dirinya sendiri.
sebuah kabar diberita sedang menyiarkan tentang proyek Koeksistensi. pertama adalah mengakui kebebasan untuk mengungkapkan identitas. sampai saat ini, ketika identitas vampir terungkap, vampir itu, dipaksa untuk pindah dengan identitas baru. tapi, mulai dari sekarang, vampir itu sendiri yang dapat memutuskan, mengungkapkan identitasnya atau tidak. dan ada sepuluh vampir dalam percobaan mengungkapkan identitas mereka.
Pak Han menonton siaran berita itu dirumahnya.
tak lama kemudian Istrinya menelepon.
Pak Han : "Apakah kau sudah makan malam?" tanyanya.
Ibu Jae Min memberitahu dia baru saja menandatangani kontrak untuk sebuah toko dilokasi yang bagus. tokonya juga terlihat cantik.
Pak Han senang mendengarnya, ia mengajak Istrinya untuk pergi kesana bersama. Pak Han bahkan merekomendasikan pada Istrinya seseorang untuk dijadikan karyawan.
Jae Min dan Bum Sung pergi ke kafe internet. Jae Min sedang sibuk memakan ramen.
tak lama kemudian ponsel Jae Min dan Bum Sung berdering. mereka menerima obrolan di grup yang beranggotakan teman-temannya disekolah.
mereka membicarakan kebencian mereka dengan vampir (Ma Ri). terlebih lagi harus melihat vampir setiap hari. benar-benar menakutkan dan menjengkelkan.
mereka merencanakan untuk mengerjai Ma Ri sampai Ma Ri pindah dari sekolah mereka.
Jae Min tersenyum membaca komentar dari teman-temannya, sepertinya dia terlihat setuju.
Bum Sung berkomentar kalau Ma Ri benar-benar vampir pembunuh. Jae Min tidak menghiraukan ucapan Bum Sung, Ia asik memakan ramennya.
Bum Sung tanya pada Jae Min, apa dia baik-baik saja?
Jae Min : "tentang apa?" tanyanya balik.
Bum Sung bingung menjawab apa. lalu Ia menyuruh Jae Min cepat makan ramennya.
keesokannya disekolah, Ma Ri terkejut melihat fotonya tertempel dimading depan sekolah. bahkan foto Ma Ri dicorat-coret dan tertulis hinaan untuk dirinya.
Ma Ri berdiri memandangi mading dengan sedih. tepat ketika itu Jae Min lewat.
Jae Min : "Apakah dia tidak takut atau tidak memiliki pengalaman? dia benar-benar aneh." gerutunya sendiri.
ketika Ma Ri masuk kedalam kelas, Ia tertegun ketika melihat mejanya kotor karena seseorang mengolesi saos.
Jae Min : "Apa itu? begitu kekanak-kanakan." gerutunya pelan.
Ma Ri tersenyum pada teman-temannya, lalu berkata, "Aku akan menganggap ini sebagai salam selamat datang. aku mengharapkan yang lebih banyak. tapi biarkan aku menjelaskan pada kalian sesuatu. aku memanglah vampir. tapi aku tidak berbahaya bagi kalian. tidak apa-apa jika kalian tidak menyukaiku, tapi jangan takut padaku." ucapnya.
teman-teman Ah Ra menertawai ocehan Ma Ri. mereka menyuruh Ma Ri untuk pindah jika dia tidak suka.
Jae Min diam dan memandangi Ma Ri yang sedang membersihkan mejanya sendiri.
tiba-tiba kepala Jae Min terasa sakit, Ia merasa seperti mendengar suara seruling.
Ayah duduk sendiri mencemaskan Ma Ri. Ibu menghampiri Ayah dan tanya, apa Ayah mengkhawatirkan Ma Ri?
Ayah : "Tidak..." serunya berbohong.
kemudian Ayah pergi begitu saja.
diam-diam Ayah pergi kesekolah Ma Ri. Ia benar-benar terpukul ketika melihat foto putrinya ditempel dimading dan dipenuhi coretan.
Ayah mendekat kemading lalu mencabut semua foto Ma Ri yang tertempel. petugas yang sedang membersihkan mading berterima kasih pada ayah karena sudah membantunya.
petugas yang tidak tahu pria yang berdiri didepannya adalah Ayah Ma Ri, mengatakan kalau disekolah ada murid pindahan seorang vampir yang membuat murid-murid lain jadi menggila seperti ini.
petugas itu mengambil salah satu foto Ma Ri lalu menyalahkan kedua orang tua Ma Ri yang sudah melahirkannya.
Ayah : "Karena mempunyai orang tua yang salah, anak jadi memiliki kehidupan yang berat." ucapnya dengan sedih.
Ayah pergi meninggalkan sekolah dengan gontai.
Ma Ri dan murid-murid yang lain sedang mengikuti kelas memasak. mereka sedang membuat kue untuk camilan.
setiap murid berpasang-pasangan, dan hanya Ma Ri yang melakukannya sendirian..
ketika Ah Ra akan mengambil kuenya dari dalam oven, tanpa sengaja Ia akan menjatuhkannya dan hampir mengenai Soo Ri yang duduk dibawah Ah Ra. untung saja Ma Ri datang dengan cepat dan membantu Ah Ra.
Ah Ra sangat terkejut ketika melihat tangan Ma Ri yang tidak memakai sarung tangan padahal dia sedang memegang loyang panas.
dengan mudahnya, Ma Ri membawa loyang itu dan menaruhnya didepan oven.
Ah Ra dan Soo Ri benar-benar terkejut dengan apa yang dilihatnya.
Ma Ri berdiri sendirian seraya memandangi tangannya yang tadi memegang loyang panas.
tak lama kemudian Soo Ri menghampiri Ma Ri. Ia tanya, apakah Ma Ri baik-baik saja?
Soo Ri sangat kaget ketika melihat tangan Ma Ri yang melepuh tiba-tiba sembuh dan kembali normal dalam waktu sekejap.
Ma Ri : "Jangan terkejut Soo Ri, kami seperti itu juga pada awalnya." ucapnya.
Soo Ri yang sedikit ketakutan, pergi meninggalkan Ma Ri begitu saja.
tiba-tiba terdengar suara Pak Han memanggil Ma Ri.
Pak Han dan Ma Ri bicara berdua. Pak Han bilang, dia juga kaget mendengar keputusan seperti ini dari VCS.
Pak Han : "Ini sulit, bukan?" tanyanya pada Ma Ri.
Ma Ri hanya diam saja.
Pak Han : "Kudengar kalau kau meminta perlindungan fisik, VCS bisa melakukannya untukmu." ucapnya.
Ma Ri bilang, kalau dia baik-baik saja. murid-murid lain tidak dekat dengannya itu mungkin karena mereka takut. lagipula, dia tidak suka menjadi istimewa.
Ma Ri : "Saya memulai ini untuk menjadi normal. dan saya baru saja memulainya." ucapnya.
murid-murid kembali kekelas memasak. kelompok Soo Ri, mencampur beberapa bahan dan berencana untuk mengerjai Ma Ri.
Jae Min diam-diam mengamati mereka. Ah Ra yang melihat ekspresi Jae Min, menggunakan kesempatan itu untuk mencari muka.
Ah Ra menghampiri kelompok Soo Ri dan menanyakan apa mereka tidak terlalu berlebihan?
Ah Ra : "Apakah kalian tidak merasa buruk bahkan jika dia adalah vampir?" tanyanya.
mereka tidak memperdulikan itu, mereka hanya ingin tahu seberapa kuat Ma Ri bertahan.
Ma Ri berjalan sendirian dilorong sekolah. Ia mengingat ucapan Pak Han yang menyuruhnya untuk memberitahunya jika Ma Ri berada dititik dimana dia sudah tidak dapat bertahan lagi.
setelah ujian, Ma Ri bisa pindah kesekolah lain dan bisa menyembunyikan identitasnya sebagai vampir.
Suara Hati Ma Ri : "Tidak, aku tidak akan menyembunyikannya lagi."
Ma Ri kembali keruang masak. ketika dia akan mengambil tasnya, Jae Min menghalangi Ma Ri dengan mendorongnya.
Jae Min : "Sudah kubilang padamu untuk tidak berada lama-lama disekitarku." ucapnya dingin.
Ma Ri : "Aku mengerti. aku akan menghilang dari pandanganmu segera." sahutnya.
Jae Min mengambil gunting lalu memotong tali tas Ma Ri.
melihat itu, Ma Ri dan semua murid terkejut melihat apa yang dilakukan Jae Min.
Ma Ri : "Apa yang kau lakukan???" tanyanya.
Jae Min tidak menghiraukan Ma Ri, Ia pergi begitu saja.
teman-teman Ah Ra terlihat kesal dengan apa yang dilakukan Jae Min.
Ma Ri melihat ke tasnya, dan terkejut ketika melihat sebuah kaitan tali yang terikat di tasnya terhubung dengan panci yang terletak diatas rak.
Ma Ri baru menyadari kalau Jae Min tadi ternyata membantunya lolos dari jebakan yang dilakukan teman-teman sekelas.
Ma Ri berjalan dilorong dengan lesu seraya mengenggam erat tasnya. Ia mengingat kejadian-kejadian setelah Ia mengaku seorang vampir pada Jae Min.
Ma Ri memandangi tasnya lalu tersenyum. "Jae Min.. terima kasih."
Jae Min bertanya-tanya sendiri mengenai apa yang baru saja dilakukannya.
Jae Min : "Kupikir aku tidak normal hari ini." keluhnya.
tiba-tiba langkah Jae Min terhenti. halusinasinya muncul dan Ia melihat seseorang (Ma Ri) sedang bermain seruling disebuah batu besar.
Jae Min melangkah mendekat ke pohon, ketika Ma Ri akan menoleh pada Jae Min, terdengar teriakan dari Bum Sung yang membuyarkan halusinasinya.
Bum Sung menanyakan perbuatan yang dilakukan Jae Min tadi pada Ma Ri.
Bum Sung : "Apa mungkin kau..."
Jae Min : "Apa yang kau bayangkan?? aku tidak terlihat seperti kesatria hitam, kan?" serunya.
Jae Min bilang, dia melakukan itu hanya karena ide teman-teman yang kekanakan. jika memang mereka menginginkan Ma Ri pindah, seharusnya melakukan sesuatu yang lebih kreatif.
Bum Sung tertawa dan bilang kalau dia dan Jae Min memiliki pemikiran yang sama. dia juga merasakan yang sama ketika menyaksikan kejadian tadi.
Jae Min melakukan pengobatan lagi. Ia menceritakan semua yang dialaminya pada Dokter.
Dokter : "Kau mendengar suara seruling?" tanyanya heran.
Jae Min menggiyakan.
Dokter : "Bagaimana perasaanmu saat itu?" tanyanya lagi.
Jae Min : "Aku merasa... suara itu menarikku ke suatu tempat. tapi.. itu sangat aneh." ucapnya.
Jae Min menjelaskan kalau suara seruling itu terdengar sangat menyedihkan. tapi semakin dekat dia sampai ke sana, anehnya hatinya berdebar-debar.
selesai berobat, Jae Min pulang kerumah bersama Ibunya.
Jae Min : "Ibu tidak perlu menemaniku setiap kali aku mengunjungi rumah sakit. aku bukan anak kecil." ucapnya.
Ibu : "Aku menggunakan itu sebagai sebagai alasan untuk bersama dengan anakku." ucapnya.
langkah Jae Min terhenti ketika melihat toko yang menjual tas. Ia bertanya pada Ibunya, bisakah dia meminta bantuan?
Jae Min dan Ibunya masuk kedalam toko untuk membeli tas. Jae Min berniat membeli tas untuk mengganti tas Ma Ri yang dirusaknya.
Jae Min : "Bisakah Ibu memilihkan tas untukku? dengan satu tali panjang di bahu." ucapnya.
Ibu : "Bukankah ini untuk wanita?" tanyanya heran.
dengan sedikit malu Jae Min bilang, memang tas untuk wanita.
Jae Min : "Aku tidak tahu banyak tentang hal ini, jadi silahkan Ibu memilih satu untukku. aku akan menunggu disana." ucapnya kemudian pergi.
setelah Jae Min pergi, Ibu berkata sendiri, "Apakah itu sangat memalukan bagimu untuk mengatakan itu adalah hadiah untuk Ibumu?"
Ibu Jae Min terlihat senang, Ia berpikir Jae Min mengingat hari ulang tahunnya.
Ibu : "Mana yang harus kupilih?" serunya.
lalu Ibu memilih sebuah tas yang terlihat cantik.
Jae Min membayar sendiri tas yang dipilih Ibunya. Ibu menggoda Jae Min dengan berkata kalau Jae Min memiliki banyak uang.
Jae Min mengatakan, dia menyimpan semua biaya hidupnya dan juga uang tunjangan.
Ibu : "Dia sudah dewasa sekarang." ucapnya seraya tersenyum.
Ma Ri sedang berada dikamarnya, bermain gitar.
(Backsoundnya sedih.. bangeet...)
sesampainya dirumah, Jae Min langsung masuk kedalam kamar begitu saja. Ibu yang semula mengira tas yang dibeli Jae Min untuknya, sampai terheran-heran.
saat ini, Ma Ri sedang memandangi tasnya yang rusak sambil tersenyum senang.
Jae Min sedang belajar dikamar. Ia terlihat tidak bisa berkosentrasi dan terus memandangi tas yang dibelinya untuk Ma Ri.
Ayah sedang duduk dan melamun. tak lama kemudian Ibu datangseraya membawakan Bir dan Ayam goreng untuk Ayah.
Ayah : "Kenapa kau menghabiskan uang untuk sesuatu yang kita bahkan tidak bisa makan?" tanyanya.
Ibu : "Sayang! kau kan suka bermain menjadi manusia. bukankah kau bilang hatimu berdebar ketika kau melihat ayam?" serunya.
Ayah : "Kupikir semua ayam dihatiku sudah meninggal. itu tidak berdebar lagi." ucapnya dingin.
Ibu kesal melihat ekspresi Ayah yang lesu tidak bersemangat.
Ibu masuk kekamar Ma Ri untuk meletakkan baju seragam yang sudah dicuci.
kemudian Ibu duduk disamping Ma Ri yang sudah tertidur. Ibu membelai lembut rambut Ma Ri.
Ibu : "Kau harus menderita, putriku." ucapnya sedih.
Ayah Masih saja duduk meringkuk dikursi. Ibu yang baru saja keluar dari kamar Ma Ri, tanya, apakah Ayah tidak menonton sepak bola? Ayah bahkan memiliki ayam dan bir!
Ayah : "Apa pendapatmu tentang mengungkapkan identitas kita juga." ucapnya.
Ibu : "Apa yang kau bicarakan?" tanyanya kaget.
Ayah : "Mari kita melakukannya juga, mengungkapkan identitas. mereka mengatakan vampirpun dapat mengungkapkannya jika ingin." serunya.
Ibu tanya, apakah Ayah sidah berpikir dengan benar? jika mereka mengungkapkan identitas, siapa nanti yang akan mencari uang? mereka hanya menemukan sebuah kafe dimana mereka bisa bekerja. jika mereka mengungkapkan identitas, apakah Ayah berpikir mereka masih bisa bekerja?
Ayah bilang, mereka cukup memiliki Ma Ri.
Ayah : "Bahkan jika satu vampir terungkap didunia ini.."
Ibu : "Mereka mengatakan hukum telah berubah." ucapnya memotong.
Ibu bilang, hatinya juga sangat sakit ketika Ia memikirkan tentang Ma Ri. tapi, bagaimanapun juga, mereka harus percaya pada pilihan Ma Ri. Ibu mengajak Ayah untuk berpikiran yang realistis.
seorang pria sedang menonton video penampilan Band Orange Marmalade. pria terlihat suka.
kemudian Pria itu memanggil seorang wanita bernama Lee (Kepala Tim Lee), dan menugaskannya untuk mencari anggota Band Orange Marmalade.
Ma Ri pergi ketoilet untuk makan siang. tapi ia terhenti didepan pintu ketika mendengar Ah Ra dan genk-nya sedang membicarakannya.
mereka sedang membahas mengenai darah pengganti yang dimakan Ma Ri. Ah Ra bahkan mengeluhkan jika Ma Ri sampai makan dengan diam-diam ditoilet.
setelah mendengar itu, Ma Ri tidak jadi masuk ketoilet, ia memilih untuk pergi.
Ma Ri pergi kebelakang sekolah untuk memakan jus darahnya.
sebentar-sebentar Ia menoleh kebelakang, untuk memeriksa barangkali ada yang melihatnya.
tak lama kemudian, tiba-tiba terdengar suara teriakan, "Seorang vampir yang meminum darah!"
Ma Ri menoleh kebelakang, dilihatnya murid-murid berkerumun dijendela memperhatikannya. bahkan murid-murid berdiri mengelilinginya.
Ma Ri beranjak dari duduknya dan berniat untuk pergi, akan tetapi murid-murid satu sekolah memperhatikannya.
dengan gugup Ma Ri kembali duduk lagi ditempatnya dan melanjutkan meminum jus darahnya.
Jae Min bahkan ada disitu ikut memperhatikan Ma Ri.
teman Ah Ra berniat mengambil foto Ma Ri kemudian menguploadnya secara online. Ia berpikir, hal itu pasti sangatlah menarik.
ketika teman Ah Ra akan mengambil foto Ma Ri, Jae Min melarang teman Ah Ra untuk melakukan hal itu.
Bum Sung ikut menyeletuk, "Jika kau mengambil gambar dan meng-uploadnya, kau akan ditangkap karena hak potret." serunya.
tiba-tiba seorang pria menghampiri Ma Ri, dia adalah Han Shi Hoo.
Bum Sung : "Siapa itu?" tanyanya penasaran.
Ma Ri terkejut melihat Shi Hoo berdiri didepannya sekarang ini.
semua murid berseru ketika melihat Shi Hoo menarik Ma Ri pergi.
Ah Ra : "Bukankah itu Han Shi Hoo?" serunya.
murid-murid baru menyadari kalau pria itu ternyata adalah Han Shi Hoo.
Jae Min : "Han Shi Hoo." ucapnya pelan.
Shi Hoo dan Ma Ri bicara berdua di gedung olah raga.
Shi Hoo : "Hei, Vampir!! kau sangat bodoh. apakah kau akan tetap seperti itu?" tanyanya kesal.
Ma Ri : "Shi Hoo. kau adalah Shi Hoo, kan?" tanyanya.
Shi Hoo diam dan tersenyum.
Ma Ri : "Aku.. kau.. saat itu.."
Shi Hoo : "Bukankah aku sudah mengatakan untuk lulus tanpa tertangkap (diketahui)? sebaliknya, kau justru membongkar semuanya. kerja bagus! keberanian macam apa itu?" ucapnya kesal.
Ma Ri : "Kenapa kau di sini..."
ucapan Ma Ri terhenti ketika melihat name tag Shi Hoo.
Ma Ri : "Kau juga?" tanyanya terkejut.
Shi Hoo memberitahu kalau VCS juga menawarkan padanya, tawaran yang diajukan pada Ma Ri.
Ma Ri : "Lalu, kau datang kembali ke sekolah?" tanyanya senang.
Shi Hoo : "Ya, tapi sebagai kesatria hitammu." jawabnya.
Shi Hoo mengatakan pada Ma Ri, VCS memintanya untuk bekerja sama membantu Ma Ri untuk beradaptasi dengan kehidupan sekolah dan tidak mengekspos diri untuk sementara. sekarang ini, itu adalah misinya.
Shi Hoo : "Sesuatu seperti Proyek Hidup Berdampingan atau apa pun itu, pasrahkan saja pada manusia." ucapnya.
Ma Ri : "Shi Hoo...." panggilnya.
Ma Ri tampak terharu dengan apa yang dilakukan Shi Hoo.
Shi Hoo : "Tapi, apakah kau gila? meminum darah seperti itu didepan mereka? haruskan seperti itu?" tanyanya.
Shi Hoo bilang, apakah Ma Ri tidak berpikir dia harus menjadi lebih tertutup sedikit?
Ma Ri : "Kau mengeluh padaku sebelumnya (karena tertutup). sekarang kau mengeluh karena aku tidak tertutup?" serunya kesal.
Shi Hoo : "Benar, aku mengeluh!" serunya.
Shi Hoo bilang, dia memiliki banyak keluhan mengenai Ma Ri. dia merasa tidak puas dengan segala sesuatu tentang Ma Ri bahkan tidak meninggalkan setetes air pun.
mendengar ucapan Shi Hoo Ma Ri tertawa.
Ma Ri : "Tidak melihatmu dalam waktu lama, kau terlihat seperti anak sekolah dasar." ledeknya.
Shi Hoo tersenyum lalu mengacak rambut Ma Ri denan sayang.
semua murid kembali didalam kelas, dan bersiap mengikuti pelajaran. tak lama kemudian Shi Hoo masuk kekelas.
ketika Shi Hoo menutup pintu, semua murid memandangnya.
Shi Hoo : "Lama tidak bertemu, jangan terlalu bersemangat." ucapnya pada semua murid dikelas.
Ma Ri diam-diam tersenyum melihat kehadiran Shi Hoo.
Shi Hoo duduk dibangku paling belakang didekat pintu.
teman-teman Ah Ra, membicarakan Shi Hoo. mereka berpendapat, Shi Hoo adalah terbaik.
Ah Ra menoleh pada Shi Hoo dengan pandangan sedikit curiga.
diam-diam Shi Hoo memandangi Ma Ri yang duduk didepan sendirian. Shi Hoo merasa sedih. lalu Shi Hoo menatap Jae Min dengan pandangan kesal.
ketika sekolah selesai, Ma Ri yang sedang mengemasi bukunya kedalam tas, melihat sebuah pesan yang tertempel disalah satu bukunya.
[Setelah kelas selesai, datang ke ruang klub band]
Ma Ri tahu, kalau itu adalah dari Jae Min.
Ma Ri datang keruang Band, didalam sudah terdapat Jae Min.
Jae Min menyerahkan bingkisan berisi tas pada Ma Ri.
Ma Ri : "Apa itu?" tanyanya.
Jae Min : "Hari itu.. pakaian yang kau pakai seperti..."
(yang dimaksud Jae Min adalah pakaian yang dipakai Ma Ri yang muncul dihalusinasinya)
tapi Jae Min segera tersadar, dan langsung berkata, itu untuk mengganti tas Ma Ri yang rusak karenanya.
Jae Min : "Ambillah, cepat!!" serunya.
Ma Ri tersenyum lalu menerima pemberian dari Jae Min.
Ma Ri : "Aku tahu. kau membantuku." ucapnya.
Jae Min : "Aku hanya melakukannya karena aku tidak menyukai apa yang dilakukan anak-anak. jadi jangan salah paham." serunya.
Ma Ri tersenyum mendengar ucapan Jae Min.
Jae Min : "Seseorang... ah, kau bukan orang!" ucapnya.
Jae Min memberitahu Ma Ri, rencana anak-anak adalah mengerjai Ma Ri untuk membuatnya pindah.
Ma Ri : "Jangan khawatir. orang yang bisa membuatku keluar dari sekolah ini, hanya kau." ucapnya.
Jae Min : "Apa????"
Ma Ri : "Kau bilang, "Tidak apa-apa untuk berada dikelas yang sama tetapi tidak mendekat padaku." kata-kata itu membuatku bahagia. bagiku, berada disekolah dan kelas yang sama sudah cukup." ucapnya.
Ma Ri menjelaskan, kalau dia tidak akan mendekat pada Jae Min.
setelah mengatakan itu, Ma Ri berterima kasih. lalu melangkah pergi.
tapi tiba-tiba Jae Min memanggilnya.
Jae Min : "Kau.. apa alasanmu untuk keluar?" tanyanya.
(yang dimaksud Jae Min adalah mengungkapkan jati diri Ma Ri ke publik)
Ma Ri tanya, kenapa Jae Min ingin tahu hal itu?
Jae Min : "Karena aku akan menuntutmu. untuk menuntutmu." serunya.
Ma Ri diam dan terlihat bingung.
Jae Min : "Proyek Koeksistensi? kudengar mereka adalah Vampir sukarela." ucapnya.
Ma Ri mengangguk membenarkan, Ia memberitahu Jae Min, bahwa dirinya mengajukan diri.
Jae Min bilang, karena Ma Ri seluruh sekolah menjadi berisik. Ia tanya, berapa lama lagi Ma Ri bisa menahan intimidasi dari teman-teman?
Shi Hoo tiba-tiba masuk, sepertinya Ia mendengar semua percakapan. dengan kesal Shi Hoo tanya pada Jae Min, apakah Jae Min bertanya karena dia tidak tahu?
Jae Min : "Murid pindahan, apa memang cirimu menganggu percakapan?" tanyanya kesal.
Shi Hoo : "Apa yang kau bilang? kita tidak memerlukan bajing*n sepertimu." serunya.
Jae Min : "Hei, kudengar kau kembali kesekolah setelah bosan bermain-main dirumah selama beberapa bulan. karena kau baru saja datang, apakah menyenangkan melihat ada vampir dikelas kita?" ucapnya.
mendengar itu Shi Hoo sangat kesal.
dengan dingin Jae Min bilang, dia belum selesai bicara dengan Ma Ri.
Shi Hoo : "Aish,, serius.. bajing*n ini sudah gila!!" serunya kesal.
dengan marah Shi Hoo tanya, apa Jae Min tidak tahu, kenapa Ma Ri kembali kesekolah?
Shi Hoo maju dan akan menghajar Jae Min, tapi Ma Ri menghentikannya.
Jae Min : "Apakah kau selalu dekat dengan siswa itu?" tanyanya pada Shi Hoo seraya menatap Ma Ri.
Ma Ri kaget Jae Min memanggilnya seperti itu.
Jae Min meledek Shi Hoo memiliki loyalitas. dan bahkan mungkin Shi Hoo bisa mengatasi apapun dengan loyalitasnya.
Jae Min : "Baek Ma Ri, Proyek Koeksistensi atau apapun itu, lanjutkan." ucapnya kemudian pergi.
Shi Hoo : "Brengsek itu..." gerutunya kesal.
ketika Jae Min akan pergi meninggalkan sekolah Ia berpapasan dengan Ketua Tim Lee.
Ketua Lee : "Jung Jae Min." panggilnya.
Jae Min menoleh dan merasa tak mengenal Ketua Lee.
Ketua Lee : "Kau Jung Jae Min, pemimpin dari Orange Marmalade, kan?" tanyanya.
Jae Min : "Apa? Orange Marmalade?" tanyanya.
Jae Min duduk dipohon dibelakang sekolah seraya menonton video penampilannya bersama Band Orange Marmalade diponsel.
Jae Min terheran-heran mengetahui dia bergabung di sebuah Band.
Jae Min : "Bersama dengan Baek Ma Ri dan Han Shi Hoo????"
ketika Jae Min akan pergi, tiba-tiba halusinasinya pada era Joseon muncul.
Ia melihat seorang wanita sedang memainkan seruling dibatu besar. ketika wanita itu menoleh, Jae Min sangat terkejut ketika melihat wanita itu adalah Ma Ri.
Jae Min : "Baek Ma Ri.. kenapa kau.. ada didalam ilusiku? siapa kau.. siapa sebenarnya kau??" tanyanya.
Jae Min langsung menelepon Pak han.
Jae Min : "Pak Han Yoon Jae, aya memiliki sesuatu yang ingin saya ketahui. karena anda juga seorang Vampir, kau bisa memberitahuku, kan?" serunya.
Ma Ri dan Shi Hoo pulang bersama. tiba-tiba Shi Hoo menghentikan langkah Ma Ri dengan menghadangnya.
kemudian Shi Hoo menampis tangan Ma Ri yang sedang memeluk tas pemberian Jae Min sehingga jatuh ketanah.
Ma Ri : "Hei!!" teriaknya kesal.
ketika Ma Ri akan mengambil tas itu, Shi Hoo melarang Ma Ri.
Shi Hoo : "Kau bilang Jae Min tidak bisa mengingat." serunya kesal.
lalu Shi Hoo menendang tas pemberian Jae Min ditanah.
Shi Hoo : "Tapi kenapa kau memegangnya seperti itu adalah harta berharga?" tanyanya kesal.
Ma Ri : "Han Shi Hoo, apa yang salah denganmu?" tanyanya heran.
Ma Ri bilang, bagaimana itu tidak penting? bahkan jika Jae Min tidak mengenalinya, dia masih tetap ingat Jae Min.
Shi Hoo : "Kau tidak tahu seberapa besar dia membenci vampir?" tanyanya marah.
dengan sedih Ma Ri bilang, dia tahu hal itu.
Shi Hoo : "Jika kau tahu.. kau bodoh!" serunya.
Ma Ri : "Ini semua karenaku. Jae Min menghapusku dari pikirannya. ini karena aku." ucapnya.
Ma Ri bilang, ini karena dia memberi Jae Min terlalu banyak kenangan yang menyakitkan, yang tidak bisa hilang dalam sekejap. karena bekas luka yang terlalu dalam, sampai ketitik yang tidak bisa hilang. Ma Ri berjanji dia akan terus melindungi Jae Min.
Shi Hoo : "Jadi?"
Ma Ri : "Aku memberikan rasa sakit padanya. aku.. karena aku menyembunyikan kebenaran bahwa aku adalah seorang Vampir." ucapnya.
Shi Hoo tanya, apakah Ma Ri tidak berpikir ini akan menyakiti dirinya sendiri dengan melakukan hal semacam ini untuk orang brengsek seperti Jae Min.
dengan kesal Ma Ri tanya, apa sebenarnya yang Shi Hoo harapkan?
Shi Hoo : "Aku tidak mengharapkan apapun!" serunya.
Ma Ri : "Hanya saja sekarang.. aku tidak mau berbohong lagi. aku ingin berdiri didepan Jae Min sebagai diriku sendiri. itu saja. aku tidak mengharapkan hal lain". ucapnya dengan sedih.
Shi Hoo tanya, apakah ini sebabnya Ma Ri memutuskan untuk menjadi bagian dari proyek VCS? Ma Ri membenarkan hal itu. Ma Ri bilang, dia ingin tetap menjadi sisi Jae Min.
dengan kesal Shi Hoo bilang, apa Ma Ri tidak tahu dia bisa saja menyebabkan kekacauan? Ma Ri menyahut dia tidak memperdulikan hal itu.
Shi Hoo bilang ini tidak akan berubah walaupun Ma Ri melakukannya.
Ma Ri : "Aku tahu.." serunya.
Shi Hoo :"Jae Min bajing*n itu tidak memperlakukanmu dengan baik!!" teriaknya marah.
Ma Ri mulai menangis.
Shi Hoo tanya, apakah Ma Ri terlalu menyukai brengsek (Jae Min) itu? Ma Ri mengangguk membenarkan.
Ma Ri : "Aku menyukai Jung Jae Min. aku sangat menyukainya. karena aku menyukainya... karena aku sangat menyukainya.." ucapnya seraya terisak.
tepat ketika itu, Jae Min yang berniat menemui Ma Ri dirumahnya, melihat Ma Ri yang saat itu sedang bersama Shi Hoo.
Shi Hoo yang melihat kedatangan Jae Min, langsung memeluk Ma Ri erat.
Bersambung...
==== EPISODE 10 ====
Episode 10 diawali dengan adegan, ketika Jae Min tenggelam kedalam laut. Ma Ri ikut menyelam untuk menolong Jae Min.
[Narasi Jae Min : "Aku tiba-tiba teringat apa yang terjadi kemarin. ini sangat jelas. sepertinya seseorang menarik tanganku ketika aku masih berada didalam air. pada saat itu, sesuatu lewat didepan mataku dengan cepat.]
Bayangan di era joseon mulai muncul dibenak Jae Min.
[Narasi Jae Min : "Aku yakin melihatnya, tapi aku tidak tahu apa yang kulihat..
bagaimanapun, pada saat itu, kepalaku hanya diselimuti bayangan putih."]
Jae Min sedang menjalani terapi pengobatan untuk memulihkan ingatannya yang hilang. (seperti pengobatan hipnotis).
Dokter bertanya, apa yang dimaksud Jae Min dengan 'lewat?'. bisakah dia menceritakannya lebih detail?
Jae Min : "Itu.. tampaknya seperti sesuatu dari masa lalu.. aku tidak begitu yakin." ucapnya.
Dokter : "Bagaimana rasanya?" tanyanya lagi.
Jae Min : "Terasa menyedihkan." jawabnya.
Dokter : "Terasa sedih, kau bilang?"
Jae Min mengangguk mengiyakan.
Jae Min : "Seperti.. sesuatu yang tidak bisa kuatasi." ucapnya.
Dokter tanya, apa Jae Min merasakan sedih seperti itu hari ini? Jae Min menjawab, tidak semuanya.
Jae Min : "Tapi Dokter, kadang-kadang aku melihat.. sesuatu yang aneh." ucapnya.
Dokter tanya, apa yang Jae Min lihat?
Jae Min : "Pohon." jawabnya.
disekolah, Jae Min berdiri memandangi pohon yang Ia katakan pada Dokter.
(di era joseon ini adalah tempat dimana dirinya mengubur kotak hadiah untuk Ma Ri / batu besar)
tak lama kemudian, beberapa murid perempuan menghampiri Jae Min. mereka memberikan hadiah untuk Jae Min.
salah satu dari mereka menanyakan keadaan Jae Min. mereka sebenarnya ingin mengunjungi Jae Min dirumah sakit, tapi kunjungan mereka tidak diperbolehkan. mereka memohon pada Jae Min untuk tidak jatuh sakit lagi.
Jae Min : "Oke, terima kasih. aku merasa lebih baik." ucapnya seraya tersenyum.
setelah menyerahkan hadiahnya, murid perempuan itu pergi.
Jae Min melirik pohon itu, lalu mengeluh kalau dia tidak bisa mengingat apa-apa lagi.
tapi ketika Jae Min akan pergi, bayangan masa lalu tiba-tiba saja muncul hingga membuatnya terkejut. seakan-akan dalam pandangannya sekarang, pohon itu tumbuh besar dihadapannya. Jae Min mulai berhalusinasi.
Jae Min : "Aku melihatnya lagi. pohon ini..." serunya.
diam-diam dari kejauhan Pak Han mengamati Jae Min. lalu Ia mengingat semua yang dikatakan istrinya (Ibu Jae Min).
== FLASHBACK ==
Ibu : "Kupikir seperti itu, tapi.. Jae Min mulai berhalusinasi. jika dia mendapatkan kembali ingatannya empat bulan yang lalu, akankah halusinasinya hilang?" ucapnya dengan sedih.
== FLASHBACK END ==
Ma Ri sedang berada diruang isolasi di VCS. disekelilingnya tampak gelap. dan Ma Ri terlihat sedang tidak sadar.
Suara Hati Ma Ri : "Ini terasa mencekik.. ini terlalu dingin.. aku merindukanmu Jae Min.."
disebuah tempat yang dinamakan VCS (Sistem Pengendalian Vampir). mereka sedang membuat komunikasi langsung dengan pemerintahan negara.
seorang pria mengatakan, hari ini pada tahun 2017, jika mereka menyimpulkan putaran pertama perjanjian damai, mereka secara alami bisa datang ke putaran kedua perjanjian damai.
mereka sedang membuat kesepakatan dengan manusia untuk mengakui hak yang sama antara vampir dan manusia.
Perdana Menteri memberitahu bahwa masyarakat tidak bisa menerima hal itu dengan mudah. jadi, apa gunanya merevisi undang-undang?
Perdana Menteri mengatakan, "Jika kau menuangkan air tanpa wadah untuk menangkapnya, maka kau hanya akan membuat sebuah lumpur."
seorang pria yang berada di VCS berkata : "Sama seperti yang anda kata Menteri. saya akan membuat wadah untuk menampung air." ucapnya.
pria itu kemudian menekan sebuah tombol dikomputer lalu mengatakan, "Ini disebut Proyek Koeksistensi (Proyek hidup berdampingan).
Ma Ri masih diruang isolasi, tapi sekarang dia sudar. pria yang tadi berkomunikasi dengan Perdana Menteri, menawarkan proyek baru VCS pada Ma Ri.
Ma Ri : "Aku akan melakukannya.. aku akan melakukannya.."
kemudian Pria itu membuka data mengenai Jae Min lalu berkata pada Ma Ri, "Kau telah menggunakan kemampuan vampirmu untuk menyelamatkan orang ini. hal ini memutuskan bahwa kau adalah subjek pertama yang diampuni. kau dibebaskan Nomor 36."
pria itu kemudian berkata, kalau saran yang dikatakannya mengenai Proyek Koeksistensi hanyalah sebuah saran.
Ma Ri : "Saya tahu itu." ucapnya.
Ma Ri kemudian bilang, dia ingin menjadi relawan untuk Proyek Koeksistensi.
Pria itu bilang, "Karena kita tidak memiliki Preseden, tidak ada yang bisa memprediksi apa yang akan terjadi." ucapnya.
(Preseden = hal yg telah terjadi lebih dahulu dan dapat dipakai sebagai contoh)
Ma Ri bilang itu tidak apa-apa.
lalu pria itu tanya, apakah Ma Ri tidak takut?
Ma Ri : "Aku bisa menanggungnya. aku memiliki alasan untuk menanggungnya." ucapnya.
alasan Ma Ri adalah dia ingin bersekolah ditempat yang sama disekolahnya yang sebelumnya, dan dengan nama yang sama juga.
Ma Ri sudah berada dirumahnya, Ia berdandan didepan cermin dan bersiap untuk pergi kesekolah. bahkan Ia memakai name tag dengan nama Baek Ma Ri.
Ma Ri tersenyum pada pantulannya dicermin lalu berseru, "Baek Ma Ri, fighting!!"
saat melihat Jae Min duduk disudut kereta, Ma Ri tersenyum senang. Ia duduk disamping Jae Min kemudian menyapanya.
Ma Ri : "Jung Jae Min, kau berada di sekolah kami, kan?" tanyanya.
melihat Ma Ri, halusinasi Jae Min mulai bekerja. seakan-akan tampilan Ma Ri berubah seperti bayangannya di era joseon.
hal itu membuat Jae Min terheran-heran dan juga bingung. sedangkan Ma Ri tersenyum pada Jae Min.
Jae Min dan Ma Ri berjalan menuju kesekolah bersama. Jae Min meminta maaf karena tidak bisa mengenali Ma Ri. Ma Ri bilang, Ia tidak mempermasalahkan hal itu.
Jae Min memberitahu Ma Ri kalau dia mengalami kecelakaan selama liburan sekolah. dia bahkan tidak mengingat kejadian saat Ma Ri baru pindah.
Ma Ri : "Itulah kenapa aku dipindahkan kembali untuk membantumu mengingat. aku berada ditanganmu Jung Jae Min." ucapnya.
Jae Min tersenyum mendengar ucapan Ma Ri.
Bum Sung tanpa sengaja melihat Jung Jae Min sedang bersama Ma Ri. Ia sangat kaget.
Bum Sung : "Bukankah itu Baek Ma Ri? kenapa dia dengan Jae Min?" tanyanya heran.
beberapa murid yang melihat Ma Ri kembali kesekolah mulai berbisik-bisik membicarakan Ma Ri. mereka terlihat sangat tidak menyukai Ma Ri, terlebih lagi Ma Ri bersama dengan Jae Min.
Jae Min yang mengetahui itu terlihat sedikit heran.
Jae Min : "Apa yang salah dengan mereka?" tanyanya heran.
Ma Ri : "Ini karena aku." jawabnya.
Jae Min : "Apa????"
Ma Ri : "Mereka menghindariku." ucapnya menjelaskan.
Jae Min bertanya, kenapa? Ma Ri memberitahu Jae Min, itu karena dia adalah Vampir.
Jae Min menatap Ma Ri dan seakan tidak percaya.
dikejauhan Ah Ra dan yang lain juga melihat Ma Ri bersama Jae Min. Ah Ra tampak terlihat kesal.
Ibu Guru memperkenalkan Ma Ri sebagai Vampir pada teman-teman sekelas.
Bu Guru : "Kalian sudah melihat berita bukan? mulai hari ini ada sepuluh vampir yang mengungkapkan identitas mereka. salah satunya adalah Baek Ma Ri yang dipindahkan ke sekolah ini. kuharap kalian memperlakukannya tanpa prasangka. Vampir juga termasuk bagian dari masyarakat kita juga." ucapnya.
Bu Guru meminta semuanya untuk berteman dengan Ma Ri karena dia sudah menjadi anggota dikelas.
Bu Guru menyuruh Ma Ri untuk duduk meja kosong tepat disebelah Soo Ri. melihat itu, Soo Ri langsung mengangkat tangannya (pertanda protes tak setuju).
Ma Ri tersenyum lalu melangkah kebangkunya tanpa memperdulikan Soo Ri.
setelah Bu Guru pergi, semua murid dikelas mulai ribut. mereka menggeser meja mereka masing-masing menjauh dari Ma Ri.
Para guru berkumpul diatap membicarakan keributan yang terjadi pada murid-murid karena masalah Vampir yang pindah kesekolah mereka.
Guru yang tadi memperkenalkan Ma Ri, bilang kalau dia merasa canggung. dia tadi menyuruh murid-murid untuk memperlakukan Ma Ri tanpa prasangka.
guru-guru mempermasalahkan vampir yang bersekolah disekolah mereka, apakah benar tidak membahayakan murid yang lain?
tiba-tiba Pak Han menghampiri mereka seraya berkata, "Perlakukan dia seperti yang lain."
Pak Han mengatakan, seorang Vampir juga sama seperti murid yang lain.
Ma Ri duduk dipojokan kelas menyendiri. beberapa murid dari kelas lan mengintip memperhatikan Ma Ri. ini karena mereka baru pertama kali melihat vampir.
seorang murid menyeletuk, "Dia cantik, tapi vampir? aku merasa buruk untuknya."
Pak Han datang, Ia segera menyuruh murid-murid yang berkumpul diepan kelas bubar.
Pak Han masuk kekelas lalu bertanya pada murid-murid, apa yang sedang mereka lakukan sekaran? apa mereka tidak akan kembali ketempat semula?
teman Ah Ra protes, kalau Ma Ri adalah vampir.
Pak Han : "Hal itu sudah dijelaskan oleh VCS minggu lalu. Ini sudah diberitakan terus-menerus. apakah kau tidak melihat beritanya?" tanyanya kesal.
murid yang lain ikut protes, kenapa harus ada disekolahnya? murid-murid mengeluhkan undang-undang yang dirubah.
Pak Han : "Pertama, semua orang kembali ke tempat masing-masing. apakah kalian akan tetap masih seperti itu?" teriaknya marah.
Jae Min tiba-tiba menyeletuk, "Guru harus baik-baik saja dengan vampir, tapi kita tidak baik-baik saja. ini adalah pilihan kami.. jika vampir tetap diantara kita." ucapnya.
semua murid setuju dengan pendapat Jae Min. diam-diam raut wajah Ma Ri terlihat sedih. sedangkah Ah Ra tersenyum senang.
Ma Ri beranjak berdiri lalu bertanya pada Pak Han, bagaimana jika dia duduk dibarisan depan mulai dari sekarang? jika dia berada dibelakang dan membuat semua teman dikelas tidak nyaman, maka dia harus ada didepan.
Pak Han mulai mengajar. Ia melirik kearah Ma Ri dengan iba.
sekarang ini, semua murid kembali keposisinya masing-masing, sedangkan Ma Ri, duduk didepan sendirian dibarisan meja guru.
diam-diam Jae Min memperhatikan Ma Ri. lalu tiba-tiba saja kepalanya terasa sakit.
ketika istirahat, Ma Ri mendatangi ruang Band Sekolah.
Ma Ri : "Aku tidak menyangka, aku akan kembali." ucapnya seraya tersenyum.
ketika Ma Ri membuka pintu, didalam sudah terdapat Jae Min.
melihat kedatangan Ma Ri, Jae Min bilang dia akan pergi.
Ma Ri : "Jae Min..."
Jae Min : "Jangan panggil namaku seolah-olah kita dekat. apakah kau dekat denganku?" tanyanya dingin.
Ma Ri hanya diam saja.
Jae Min : "Kita tidak dekat, kan? kudengar kau dipindahkan selama beberapa bulan disini dan itu karena kau diketahui sebagai vampir." ucapnya.
Ma Ri tersenyum kecil, Ia menyuruh Jae Min untuk tidak perlu cemas. dia tidak memiliki kenangan dengan Jae Min.
Jae Min : "Itu melegakan." serunya.
Jae Min bilang, dimasa depan, tidak masalah jika Ma Ri berada dikelas yang sama dengannya, hanya saja tidak usah mendekat padanya.
Ma Ri : "Aku tidak setuju dengan itu." sahutnya.
Jae Min : "Apa???"
Ma Ri menjelaskan kalau dia tidak berusia 20 tahun. tidak dapat dipungkiri bahwa Jae Min akan menghindarinya karena dia adalah vampir, tapi dia tidak akan menghindari Jae Min.
setelah mengatakan itu, Ma Ri meminta maaf, karena sudah tidak setuju dengan pendapat Jae Min.
ketika Ma Ri akan pergi, Ia menyempatkan untuk bertanya pada Jae Min, kenapa dia ada diruang band pada waktu makan siang?
Ma Ri : "Makanlah sesuatu, kau akan sakit nanti." ucapnya.
ketika Jae Min akan memarahi Ma Ri karena peduli dengannya, Ma Ri pergi begitu saja.
Ma Ri pergi ketoilet untuk minum darah hewan. raut wajahnya terlihat sangat sedih. sebenarnya, Ma Ri menyembunyikan kesedihannya.
Ma Ri : "Ini tidak apa-apa. kau melakukannya dengan baik. kau melakukannya dengan baik, Baek Ma Ri." gumamnya pelan.
Shi Hoo sedang terbaring diruang isolasi VCS. dibeberapa bagian tubuhnya, terpasang infus darah.
dua orang pria sedang mengamati Shi Hoo dibalik kaca.
salah satu dari mereka berkata, "Kemampuan Vampir untuk meregenerasi sendiri sangat luar biasa." ucapnya seraya mengamati Shi Hoo.
seorang pria anggota VCS mengatakan, jika mereka tiba sedikit terlambat ditempat kejadian untuk menyelamatkan Shi Hoo, kemungkinan Shi Hoo tidak bisa bergenerasi.
pria yang diduga pemimpin VCS berkata : "Satu dari keempat tubuhnya terbakar. dan tidak ada pengobatan yang bisa memulihkan. tapi, hanya dengan transfusi darah (manusia), dia bisa pulih seperti itu." ucapnya.
ketika pulang sekolah, seseorang meneriakkan nama Ma Ri. murid-murid yang melihat Ma Ri langsung menghindar dan memberinya jalan.
murid-murid mulai membicarakan hal-hal yang aneh mengenai Ma Ri.
Ma Ri menghentikan langkahnya lalu mengeluarkan headset disakunya. Ma Ri berniat untuk memakainya agar tidak mendengar omongan yang tidak ingin didengarnya. tapi entah kenapa, Ma Ri urung melakukannya.
Ma Ri : "Aku harus terus maju. tidak boleh menghindarinya." gumamnya pelan.
setelah mengatakan itu, Ma Ri melangkah pergi.
Jae Min berdiri dikejauhan dan melihat semuanya.
ketika Bum Sung mengajak Jae Min untuk pergi, Jae Min malah mengajak Bum Sung untuk pergi ke kafe internet sekalian makan ramen. Jae Min mengaku tadi dia melewatkan jam makan siang.
Bum Sung mengeluhkan perilaku Jae Min yang hanya memakan ramen saja disana dan tidak pernah bermain game sekalipun.
Jae Min hanya tersenyum mendengar amukan Bum Sung.
Ayah menunggu Ma Ri pulang sekolah. Ia sangat senang ketika melihat Ma Ri datang.
Ayah : "Bagaimana hari ini?" tanyanya cemas.
Ma Ri : "Lebih baik daripada yang kupikirkan." ucapnya berbohong.
Ayah : "Hei!!! "Lebih baik daripada yang kau pikirkan" seberapa banyak itu?" tanyanya cemas.
Ma Ri tersenyum lalu mengajak Ayahnya untuk merayakannya bersama.
Ayah mengajak Ma Ri untuk pergi kesuatu tempat bersamanya selama 1 menit.
Ma Ri : "Kemana?" tanyanya.
Ayah : "Kau akan tahu setelah kita sampai disana." jawabnya.
ternyata Ayah mengajak Ma Ri pergi ke toko yang menjual aksesoris. Ayah meminta Ma Ri memilih salah satu yang cantik yang disukainya, dia akan membelikannya untuk Ma Ri.
Ma Ri sangat senang, ia mengangguk mengerti.
Ma Ri mengambil dua jepit rambut, lalu memilih antara keduanya.
Ayah : "Itu sulit, kan?" tanyanya tiba-tiba.
Ma Ri : "Bagaimanapun, aku menyukainya." ucapnya seraya tersenyum.
Ma Ri bilang pada Ayah, dia tidak perlu berbohong lagi bahwa dia sebenarnya bukan manusia. setelah mengatakan itu, Ma Ri menunjukkan pada Ayahnya jepit yang Ia pilih.
Ayah : "Apakah itu yang kau sukai?" tanyanya.
Ma Ri bilang, itu bukan untuknya, dia memilih untuk Ibu. karena Ibu memiliki beberapa hari yang sulit.
Ayah : "Seperti yang diharapkan, Ma Ri kami adalah yang terbaik." serunya.
kemudian Ayah memaksa Ma Ri untuk memilih satu lagi untuk dirinya sendiri.
sebuah kabar diberita sedang menyiarkan tentang proyek Koeksistensi. pertama adalah mengakui kebebasan untuk mengungkapkan identitas. sampai saat ini, ketika identitas vampir terungkap, vampir itu, dipaksa untuk pindah dengan identitas baru. tapi, mulai dari sekarang, vampir itu sendiri yang dapat memutuskan, mengungkapkan identitasnya atau tidak. dan ada sepuluh vampir dalam percobaan mengungkapkan identitas mereka.
Pak Han menonton siaran berita itu dirumahnya.
tak lama kemudian Istrinya menelepon.
Pak Han : "Apakah kau sudah makan malam?" tanyanya.
Ibu Jae Min memberitahu dia baru saja menandatangani kontrak untuk sebuah toko dilokasi yang bagus. tokonya juga terlihat cantik.
Pak Han senang mendengarnya, ia mengajak Istrinya untuk pergi kesana bersama. Pak Han bahkan merekomendasikan pada Istrinya seseorang untuk dijadikan karyawan.
Jae Min dan Bum Sung pergi ke kafe internet. Jae Min sedang sibuk memakan ramen.
tak lama kemudian ponsel Jae Min dan Bum Sung berdering. mereka menerima obrolan di grup yang beranggotakan teman-temannya disekolah.
mereka membicarakan kebencian mereka dengan vampir (Ma Ri). terlebih lagi harus melihat vampir setiap hari. benar-benar menakutkan dan menjengkelkan.
mereka merencanakan untuk mengerjai Ma Ri sampai Ma Ri pindah dari sekolah mereka.
Jae Min tersenyum membaca komentar dari teman-temannya, sepertinya dia terlihat setuju.
Bum Sung berkomentar kalau Ma Ri benar-benar vampir pembunuh. Jae Min tidak menghiraukan ucapan Bum Sung, Ia asik memakan ramennya.
Bum Sung tanya pada Jae Min, apa dia baik-baik saja?
Jae Min : "tentang apa?" tanyanya balik.
Bum Sung bingung menjawab apa. lalu Ia menyuruh Jae Min cepat makan ramennya.
keesokannya disekolah, Ma Ri terkejut melihat fotonya tertempel dimading depan sekolah. bahkan foto Ma Ri dicorat-coret dan tertulis hinaan untuk dirinya.
Ma Ri berdiri memandangi mading dengan sedih. tepat ketika itu Jae Min lewat.
Jae Min : "Apakah dia tidak takut atau tidak memiliki pengalaman? dia benar-benar aneh." gerutunya sendiri.
ketika Ma Ri masuk kedalam kelas, Ia tertegun ketika melihat mejanya kotor karena seseorang mengolesi saos.
Jae Min : "Apa itu? begitu kekanak-kanakan." gerutunya pelan.
Ma Ri tersenyum pada teman-temannya, lalu berkata, "Aku akan menganggap ini sebagai salam selamat datang. aku mengharapkan yang lebih banyak. tapi biarkan aku menjelaskan pada kalian sesuatu. aku memanglah vampir. tapi aku tidak berbahaya bagi kalian. tidak apa-apa jika kalian tidak menyukaiku, tapi jangan takut padaku." ucapnya.
teman-teman Ah Ra menertawai ocehan Ma Ri. mereka menyuruh Ma Ri untuk pindah jika dia tidak suka.
Jae Min diam dan memandangi Ma Ri yang sedang membersihkan mejanya sendiri.
tiba-tiba kepala Jae Min terasa sakit, Ia merasa seperti mendengar suara seruling.
Ayah duduk sendiri mencemaskan Ma Ri. Ibu menghampiri Ayah dan tanya, apa Ayah mengkhawatirkan Ma Ri?
Ayah : "Tidak..." serunya berbohong.
kemudian Ayah pergi begitu saja.
diam-diam Ayah pergi kesekolah Ma Ri. Ia benar-benar terpukul ketika melihat foto putrinya ditempel dimading dan dipenuhi coretan.
Ayah mendekat kemading lalu mencabut semua foto Ma Ri yang tertempel. petugas yang sedang membersihkan mading berterima kasih pada ayah karena sudah membantunya.
petugas yang tidak tahu pria yang berdiri didepannya adalah Ayah Ma Ri, mengatakan kalau disekolah ada murid pindahan seorang vampir yang membuat murid-murid lain jadi menggila seperti ini.
petugas itu mengambil salah satu foto Ma Ri lalu menyalahkan kedua orang tua Ma Ri yang sudah melahirkannya.
Ayah : "Karena mempunyai orang tua yang salah, anak jadi memiliki kehidupan yang berat." ucapnya dengan sedih.
Ayah pergi meninggalkan sekolah dengan gontai.
Ma Ri dan murid-murid yang lain sedang mengikuti kelas memasak. mereka sedang membuat kue untuk camilan.
setiap murid berpasang-pasangan, dan hanya Ma Ri yang melakukannya sendirian..
ketika Ah Ra akan mengambil kuenya dari dalam oven, tanpa sengaja Ia akan menjatuhkannya dan hampir mengenai Soo Ri yang duduk dibawah Ah Ra. untung saja Ma Ri datang dengan cepat dan membantu Ah Ra.
Ah Ra sangat terkejut ketika melihat tangan Ma Ri yang tidak memakai sarung tangan padahal dia sedang memegang loyang panas.
dengan mudahnya, Ma Ri membawa loyang itu dan menaruhnya didepan oven.
Ah Ra dan Soo Ri benar-benar terkejut dengan apa yang dilihatnya.
Ma Ri berdiri sendirian seraya memandangi tangannya yang tadi memegang loyang panas.
tak lama kemudian Soo Ri menghampiri Ma Ri. Ia tanya, apakah Ma Ri baik-baik saja?
Soo Ri sangat kaget ketika melihat tangan Ma Ri yang melepuh tiba-tiba sembuh dan kembali normal dalam waktu sekejap.
Ma Ri : "Jangan terkejut Soo Ri, kami seperti itu juga pada awalnya." ucapnya.
Soo Ri yang sedikit ketakutan, pergi meninggalkan Ma Ri begitu saja.
tiba-tiba terdengar suara Pak Han memanggil Ma Ri.
Pak Han dan Ma Ri bicara berdua. Pak Han bilang, dia juga kaget mendengar keputusan seperti ini dari VCS.
Pak Han : "Ini sulit, bukan?" tanyanya pada Ma Ri.
Ma Ri hanya diam saja.
Pak Han : "Kudengar kalau kau meminta perlindungan fisik, VCS bisa melakukannya untukmu." ucapnya.
Ma Ri bilang, kalau dia baik-baik saja. murid-murid lain tidak dekat dengannya itu mungkin karena mereka takut. lagipula, dia tidak suka menjadi istimewa.
Ma Ri : "Saya memulai ini untuk menjadi normal. dan saya baru saja memulainya." ucapnya.
murid-murid kembali kekelas memasak. kelompok Soo Ri, mencampur beberapa bahan dan berencana untuk mengerjai Ma Ri.
Jae Min diam-diam mengamati mereka. Ah Ra yang melihat ekspresi Jae Min, menggunakan kesempatan itu untuk mencari muka.
Ah Ra menghampiri kelompok Soo Ri dan menanyakan apa mereka tidak terlalu berlebihan?
Ah Ra : "Apakah kalian tidak merasa buruk bahkan jika dia adalah vampir?" tanyanya.
mereka tidak memperdulikan itu, mereka hanya ingin tahu seberapa kuat Ma Ri bertahan.
Ma Ri berjalan sendirian dilorong sekolah. Ia mengingat ucapan Pak Han yang menyuruhnya untuk memberitahunya jika Ma Ri berada dititik dimana dia sudah tidak dapat bertahan lagi.
setelah ujian, Ma Ri bisa pindah kesekolah lain dan bisa menyembunyikan identitasnya sebagai vampir.
Suara Hati Ma Ri : "Tidak, aku tidak akan menyembunyikannya lagi."
Ma Ri kembali keruang masak. ketika dia akan mengambil tasnya, Jae Min menghalangi Ma Ri dengan mendorongnya.
Jae Min : "Sudah kubilang padamu untuk tidak berada lama-lama disekitarku." ucapnya dingin.
Ma Ri : "Aku mengerti. aku akan menghilang dari pandanganmu segera." sahutnya.
Jae Min mengambil gunting lalu memotong tali tas Ma Ri.
melihat itu, Ma Ri dan semua murid terkejut melihat apa yang dilakukan Jae Min.
Ma Ri : "Apa yang kau lakukan???" tanyanya.
Jae Min tidak menghiraukan Ma Ri, Ia pergi begitu saja.
teman-teman Ah Ra terlihat kesal dengan apa yang dilakukan Jae Min.
Ma Ri melihat ke tasnya, dan terkejut ketika melihat sebuah kaitan tali yang terikat di tasnya terhubung dengan panci yang terletak diatas rak.
Ma Ri baru menyadari kalau Jae Min tadi ternyata membantunya lolos dari jebakan yang dilakukan teman-teman sekelas.
Ma Ri berjalan dilorong dengan lesu seraya mengenggam erat tasnya. Ia mengingat kejadian-kejadian setelah Ia mengaku seorang vampir pada Jae Min.
Ma Ri memandangi tasnya lalu tersenyum. "Jae Min.. terima kasih."
Jae Min bertanya-tanya sendiri mengenai apa yang baru saja dilakukannya.
Jae Min : "Kupikir aku tidak normal hari ini." keluhnya.
tiba-tiba langkah Jae Min terhenti. halusinasinya muncul dan Ia melihat seseorang (Ma Ri) sedang bermain seruling disebuah batu besar.
Jae Min melangkah mendekat ke pohon, ketika Ma Ri akan menoleh pada Jae Min, terdengar teriakan dari Bum Sung yang membuyarkan halusinasinya.
Bum Sung menanyakan perbuatan yang dilakukan Jae Min tadi pada Ma Ri.
Bum Sung : "Apa mungkin kau..."
Jae Min : "Apa yang kau bayangkan?? aku tidak terlihat seperti kesatria hitam, kan?" serunya.
Jae Min bilang, dia melakukan itu hanya karena ide teman-teman yang kekanakan. jika memang mereka menginginkan Ma Ri pindah, seharusnya melakukan sesuatu yang lebih kreatif.
Bum Sung tertawa dan bilang kalau dia dan Jae Min memiliki pemikiran yang sama. dia juga merasakan yang sama ketika menyaksikan kejadian tadi.
Jae Min melakukan pengobatan lagi. Ia menceritakan semua yang dialaminya pada Dokter.
Dokter : "Kau mendengar suara seruling?" tanyanya heran.
Jae Min menggiyakan.
Dokter : "Bagaimana perasaanmu saat itu?" tanyanya lagi.
Jae Min : "Aku merasa... suara itu menarikku ke suatu tempat. tapi.. itu sangat aneh." ucapnya.
Jae Min menjelaskan kalau suara seruling itu terdengar sangat menyedihkan. tapi semakin dekat dia sampai ke sana, anehnya hatinya berdebar-debar.
selesai berobat, Jae Min pulang kerumah bersama Ibunya.
Jae Min : "Ibu tidak perlu menemaniku setiap kali aku mengunjungi rumah sakit. aku bukan anak kecil." ucapnya.
Ibu : "Aku menggunakan itu sebagai sebagai alasan untuk bersama dengan anakku." ucapnya.
langkah Jae Min terhenti ketika melihat toko yang menjual tas. Ia bertanya pada Ibunya, bisakah dia meminta bantuan?
Jae Min dan Ibunya masuk kedalam toko untuk membeli tas. Jae Min berniat membeli tas untuk mengganti tas Ma Ri yang dirusaknya.
Jae Min : "Bisakah Ibu memilihkan tas untukku? dengan satu tali panjang di bahu." ucapnya.
Ibu : "Bukankah ini untuk wanita?" tanyanya heran.
dengan sedikit malu Jae Min bilang, memang tas untuk wanita.
Jae Min : "Aku tidak tahu banyak tentang hal ini, jadi silahkan Ibu memilih satu untukku. aku akan menunggu disana." ucapnya kemudian pergi.
setelah Jae Min pergi, Ibu berkata sendiri, "Apakah itu sangat memalukan bagimu untuk mengatakan itu adalah hadiah untuk Ibumu?"
Ibu Jae Min terlihat senang, Ia berpikir Jae Min mengingat hari ulang tahunnya.
Ibu : "Mana yang harus kupilih?" serunya.
lalu Ibu memilih sebuah tas yang terlihat cantik.
Jae Min membayar sendiri tas yang dipilih Ibunya. Ibu menggoda Jae Min dengan berkata kalau Jae Min memiliki banyak uang.
Jae Min mengatakan, dia menyimpan semua biaya hidupnya dan juga uang tunjangan.
Ibu : "Dia sudah dewasa sekarang." ucapnya seraya tersenyum.
Ma Ri sedang berada dikamarnya, bermain gitar.
(Backsoundnya sedih.. bangeet...)
sesampainya dirumah, Jae Min langsung masuk kedalam kamar begitu saja. Ibu yang semula mengira tas yang dibeli Jae Min untuknya, sampai terheran-heran.
saat ini, Ma Ri sedang memandangi tasnya yang rusak sambil tersenyum senang.
Jae Min sedang belajar dikamar. Ia terlihat tidak bisa berkosentrasi dan terus memandangi tas yang dibelinya untuk Ma Ri.
Ayah sedang duduk dan melamun. tak lama kemudian Ibu datangseraya membawakan Bir dan Ayam goreng untuk Ayah.
Ayah : "Kenapa kau menghabiskan uang untuk sesuatu yang kita bahkan tidak bisa makan?" tanyanya.
Ibu : "Sayang! kau kan suka bermain menjadi manusia. bukankah kau bilang hatimu berdebar ketika kau melihat ayam?" serunya.
Ayah : "Kupikir semua ayam dihatiku sudah meninggal. itu tidak berdebar lagi." ucapnya dingin.
Ibu kesal melihat ekspresi Ayah yang lesu tidak bersemangat.
Ibu masuk kekamar Ma Ri untuk meletakkan baju seragam yang sudah dicuci.
kemudian Ibu duduk disamping Ma Ri yang sudah tertidur. Ibu membelai lembut rambut Ma Ri.
Ibu : "Kau harus menderita, putriku." ucapnya sedih.
Ayah Masih saja duduk meringkuk dikursi. Ibu yang baru saja keluar dari kamar Ma Ri, tanya, apakah Ayah tidak menonton sepak bola? Ayah bahkan memiliki ayam dan bir!
Ayah : "Apa pendapatmu tentang mengungkapkan identitas kita juga." ucapnya.
Ibu : "Apa yang kau bicarakan?" tanyanya kaget.
Ayah : "Mari kita melakukannya juga, mengungkapkan identitas. mereka mengatakan vampirpun dapat mengungkapkannya jika ingin." serunya.
Ibu tanya, apakah Ayah sidah berpikir dengan benar? jika mereka mengungkapkan identitas, siapa nanti yang akan mencari uang? mereka hanya menemukan sebuah kafe dimana mereka bisa bekerja. jika mereka mengungkapkan identitas, apakah Ayah berpikir mereka masih bisa bekerja?
Ayah bilang, mereka cukup memiliki Ma Ri.
Ayah : "Bahkan jika satu vampir terungkap didunia ini.."
Ibu : "Mereka mengatakan hukum telah berubah." ucapnya memotong.
Ibu bilang, hatinya juga sangat sakit ketika Ia memikirkan tentang Ma Ri. tapi, bagaimanapun juga, mereka harus percaya pada pilihan Ma Ri. Ibu mengajak Ayah untuk berpikiran yang realistis.
seorang pria sedang menonton video penampilan Band Orange Marmalade. pria terlihat suka.
kemudian Pria itu memanggil seorang wanita bernama Lee (Kepala Tim Lee), dan menugaskannya untuk mencari anggota Band Orange Marmalade.
Ma Ri pergi ketoilet untuk makan siang. tapi ia terhenti didepan pintu ketika mendengar Ah Ra dan genk-nya sedang membicarakannya.
mereka sedang membahas mengenai darah pengganti yang dimakan Ma Ri. Ah Ra bahkan mengeluhkan jika Ma Ri sampai makan dengan diam-diam ditoilet.
setelah mendengar itu, Ma Ri tidak jadi masuk ketoilet, ia memilih untuk pergi.
Ma Ri pergi kebelakang sekolah untuk memakan jus darahnya.
sebentar-sebentar Ia menoleh kebelakang, untuk memeriksa barangkali ada yang melihatnya.
tak lama kemudian, tiba-tiba terdengar suara teriakan, "Seorang vampir yang meminum darah!"
Ma Ri menoleh kebelakang, dilihatnya murid-murid berkerumun dijendela memperhatikannya. bahkan murid-murid berdiri mengelilinginya.
Ma Ri beranjak dari duduknya dan berniat untuk pergi, akan tetapi murid-murid satu sekolah memperhatikannya.
dengan gugup Ma Ri kembali duduk lagi ditempatnya dan melanjutkan meminum jus darahnya.
Jae Min bahkan ada disitu ikut memperhatikan Ma Ri.
teman Ah Ra berniat mengambil foto Ma Ri kemudian menguploadnya secara online. Ia berpikir, hal itu pasti sangatlah menarik.
ketika teman Ah Ra akan mengambil foto Ma Ri, Jae Min melarang teman Ah Ra untuk melakukan hal itu.
Bum Sung ikut menyeletuk, "Jika kau mengambil gambar dan meng-uploadnya, kau akan ditangkap karena hak potret." serunya.
tiba-tiba seorang pria menghampiri Ma Ri, dia adalah Han Shi Hoo.
Bum Sung : "Siapa itu?" tanyanya penasaran.
Ma Ri terkejut melihat Shi Hoo berdiri didepannya sekarang ini.
semua murid berseru ketika melihat Shi Hoo menarik Ma Ri pergi.
Ah Ra : "Bukankah itu Han Shi Hoo?" serunya.
murid-murid baru menyadari kalau pria itu ternyata adalah Han Shi Hoo.
Jae Min : "Han Shi Hoo." ucapnya pelan.
Shi Hoo dan Ma Ri bicara berdua di gedung olah raga.
Shi Hoo : "Hei, Vampir!! kau sangat bodoh. apakah kau akan tetap seperti itu?" tanyanya kesal.
Ma Ri : "Shi Hoo. kau adalah Shi Hoo, kan?" tanyanya.
Shi Hoo diam dan tersenyum.
Ma Ri : "Aku.. kau.. saat itu.."
Shi Hoo : "Bukankah aku sudah mengatakan untuk lulus tanpa tertangkap (diketahui)? sebaliknya, kau justru membongkar semuanya. kerja bagus! keberanian macam apa itu?" ucapnya kesal.
Ma Ri : "Kenapa kau di sini..."
ucapan Ma Ri terhenti ketika melihat name tag Shi Hoo.
Ma Ri : "Kau juga?" tanyanya terkejut.
Shi Hoo memberitahu kalau VCS juga menawarkan padanya, tawaran yang diajukan pada Ma Ri.
Ma Ri : "Lalu, kau datang kembali ke sekolah?" tanyanya senang.
Shi Hoo : "Ya, tapi sebagai kesatria hitammu." jawabnya.
Shi Hoo mengatakan pada Ma Ri, VCS memintanya untuk bekerja sama membantu Ma Ri untuk beradaptasi dengan kehidupan sekolah dan tidak mengekspos diri untuk sementara. sekarang ini, itu adalah misinya.
Shi Hoo : "Sesuatu seperti Proyek Hidup Berdampingan atau apa pun itu, pasrahkan saja pada manusia." ucapnya.
Ma Ri : "Shi Hoo...." panggilnya.
Ma Ri tampak terharu dengan apa yang dilakukan Shi Hoo.
Shi Hoo : "Tapi, apakah kau gila? meminum darah seperti itu didepan mereka? haruskan seperti itu?" tanyanya.
Shi Hoo bilang, apakah Ma Ri tidak berpikir dia harus menjadi lebih tertutup sedikit?
Ma Ri : "Kau mengeluh padaku sebelumnya (karena tertutup). sekarang kau mengeluh karena aku tidak tertutup?" serunya kesal.
Shi Hoo : "Benar, aku mengeluh!" serunya.
Shi Hoo bilang, dia memiliki banyak keluhan mengenai Ma Ri. dia merasa tidak puas dengan segala sesuatu tentang Ma Ri bahkan tidak meninggalkan setetes air pun.
mendengar ucapan Shi Hoo Ma Ri tertawa.
Ma Ri : "Tidak melihatmu dalam waktu lama, kau terlihat seperti anak sekolah dasar." ledeknya.
Shi Hoo tersenyum lalu mengacak rambut Ma Ri denan sayang.
semua murid kembali didalam kelas, dan bersiap mengikuti pelajaran. tak lama kemudian Shi Hoo masuk kekelas.
ketika Shi Hoo menutup pintu, semua murid memandangnya.
Shi Hoo : "Lama tidak bertemu, jangan terlalu bersemangat." ucapnya pada semua murid dikelas.
Ma Ri diam-diam tersenyum melihat kehadiran Shi Hoo.
Shi Hoo duduk dibangku paling belakang didekat pintu.
teman-teman Ah Ra, membicarakan Shi Hoo. mereka berpendapat, Shi Hoo adalah terbaik.
Ah Ra menoleh pada Shi Hoo dengan pandangan sedikit curiga.
diam-diam Shi Hoo memandangi Ma Ri yang duduk didepan sendirian. Shi Hoo merasa sedih. lalu Shi Hoo menatap Jae Min dengan pandangan kesal.
ketika sekolah selesai, Ma Ri yang sedang mengemasi bukunya kedalam tas, melihat sebuah pesan yang tertempel disalah satu bukunya.
[Setelah kelas selesai, datang ke ruang klub band]
Ma Ri tahu, kalau itu adalah dari Jae Min.
Ma Ri datang keruang Band, didalam sudah terdapat Jae Min.
Jae Min menyerahkan bingkisan berisi tas pada Ma Ri.
Ma Ri : "Apa itu?" tanyanya.
Jae Min : "Hari itu.. pakaian yang kau pakai seperti..."
(yang dimaksud Jae Min adalah pakaian yang dipakai Ma Ri yang muncul dihalusinasinya)
tapi Jae Min segera tersadar, dan langsung berkata, itu untuk mengganti tas Ma Ri yang rusak karenanya.
Jae Min : "Ambillah, cepat!!" serunya.
Ma Ri tersenyum lalu menerima pemberian dari Jae Min.
Ma Ri : "Aku tahu. kau membantuku." ucapnya.
Jae Min : "Aku hanya melakukannya karena aku tidak menyukai apa yang dilakukan anak-anak. jadi jangan salah paham." serunya.
Ma Ri tersenyum mendengar ucapan Jae Min.
Jae Min : "Seseorang... ah, kau bukan orang!" ucapnya.
Jae Min memberitahu Ma Ri, rencana anak-anak adalah mengerjai Ma Ri untuk membuatnya pindah.
Ma Ri : "Jangan khawatir. orang yang bisa membuatku keluar dari sekolah ini, hanya kau." ucapnya.
Jae Min : "Apa????"
Ma Ri : "Kau bilang, "Tidak apa-apa untuk berada dikelas yang sama tetapi tidak mendekat padaku." kata-kata itu membuatku bahagia. bagiku, berada disekolah dan kelas yang sama sudah cukup." ucapnya.
Ma Ri menjelaskan, kalau dia tidak akan mendekat pada Jae Min.
setelah mengatakan itu, Ma Ri berterima kasih. lalu melangkah pergi.
tapi tiba-tiba Jae Min memanggilnya.
Jae Min : "Kau.. apa alasanmu untuk keluar?" tanyanya.
(yang dimaksud Jae Min adalah mengungkapkan jati diri Ma Ri ke publik)
Ma Ri tanya, kenapa Jae Min ingin tahu hal itu?
Jae Min : "Karena aku akan menuntutmu. untuk menuntutmu." serunya.
Ma Ri diam dan terlihat bingung.
Jae Min : "Proyek Koeksistensi? kudengar mereka adalah Vampir sukarela." ucapnya.
Ma Ri mengangguk membenarkan, Ia memberitahu Jae Min, bahwa dirinya mengajukan diri.
Jae Min bilang, karena Ma Ri seluruh sekolah menjadi berisik. Ia tanya, berapa lama lagi Ma Ri bisa menahan intimidasi dari teman-teman?
Shi Hoo tiba-tiba masuk, sepertinya Ia mendengar semua percakapan. dengan kesal Shi Hoo tanya pada Jae Min, apakah Jae Min bertanya karena dia tidak tahu?
Jae Min : "Murid pindahan, apa memang cirimu menganggu percakapan?" tanyanya kesal.
Shi Hoo : "Apa yang kau bilang? kita tidak memerlukan bajing*n sepertimu." serunya.
Jae Min : "Hei, kudengar kau kembali kesekolah setelah bosan bermain-main dirumah selama beberapa bulan. karena kau baru saja datang, apakah menyenangkan melihat ada vampir dikelas kita?" ucapnya.
mendengar itu Shi Hoo sangat kesal.
dengan dingin Jae Min bilang, dia belum selesai bicara dengan Ma Ri.
Shi Hoo : "Aish,, serius.. bajing*n ini sudah gila!!" serunya kesal.
dengan marah Shi Hoo tanya, apa Jae Min tidak tahu, kenapa Ma Ri kembali kesekolah?
Shi Hoo maju dan akan menghajar Jae Min, tapi Ma Ri menghentikannya.
Jae Min : "Apakah kau selalu dekat dengan siswa itu?" tanyanya pada Shi Hoo seraya menatap Ma Ri.
Ma Ri kaget Jae Min memanggilnya seperti itu.
Jae Min meledek Shi Hoo memiliki loyalitas. dan bahkan mungkin Shi Hoo bisa mengatasi apapun dengan loyalitasnya.
Jae Min : "Baek Ma Ri, Proyek Koeksistensi atau apapun itu, lanjutkan." ucapnya kemudian pergi.
Shi Hoo : "Brengsek itu..." gerutunya kesal.
ketika Jae Min akan pergi meninggalkan sekolah Ia berpapasan dengan Ketua Tim Lee.
Ketua Lee : "Jung Jae Min." panggilnya.
Jae Min menoleh dan merasa tak mengenal Ketua Lee.
Ketua Lee : "Kau Jung Jae Min, pemimpin dari Orange Marmalade, kan?" tanyanya.
Jae Min : "Apa? Orange Marmalade?" tanyanya.
Jae Min duduk dipohon dibelakang sekolah seraya menonton video penampilannya bersama Band Orange Marmalade diponsel.
Jae Min terheran-heran mengetahui dia bergabung di sebuah Band.
Jae Min : "Bersama dengan Baek Ma Ri dan Han Shi Hoo????"
ketika Jae Min akan pergi, tiba-tiba halusinasinya pada era Joseon muncul.
Ia melihat seorang wanita sedang memainkan seruling dibatu besar. ketika wanita itu menoleh, Jae Min sangat terkejut ketika melihat wanita itu adalah Ma Ri.
Jae Min : "Baek Ma Ri.. kenapa kau.. ada didalam ilusiku? siapa kau.. siapa sebenarnya kau??" tanyanya.
Jae Min langsung menelepon Pak han.
Jae Min : "Pak Han Yoon Jae, aya memiliki sesuatu yang ingin saya ketahui. karena anda juga seorang Vampir, kau bisa memberitahuku, kan?" serunya.
Ma Ri dan Shi Hoo pulang bersama. tiba-tiba Shi Hoo menghentikan langkah Ma Ri dengan menghadangnya.
kemudian Shi Hoo menampis tangan Ma Ri yang sedang memeluk tas pemberian Jae Min sehingga jatuh ketanah.
Ma Ri : "Hei!!" teriaknya kesal.
ketika Ma Ri akan mengambil tas itu, Shi Hoo melarang Ma Ri.
Shi Hoo : "Kau bilang Jae Min tidak bisa mengingat." serunya kesal.
lalu Shi Hoo menendang tas pemberian Jae Min ditanah.
Shi Hoo : "Tapi kenapa kau memegangnya seperti itu adalah harta berharga?" tanyanya kesal.
Ma Ri : "Han Shi Hoo, apa yang salah denganmu?" tanyanya heran.
Ma Ri bilang, bagaimana itu tidak penting? bahkan jika Jae Min tidak mengenalinya, dia masih tetap ingat Jae Min.
Shi Hoo : "Kau tidak tahu seberapa besar dia membenci vampir?" tanyanya marah.
dengan sedih Ma Ri bilang, dia tahu hal itu.
Shi Hoo : "Jika kau tahu.. kau bodoh!" serunya.
Ma Ri : "Ini semua karenaku. Jae Min menghapusku dari pikirannya. ini karena aku." ucapnya.
Ma Ri bilang, ini karena dia memberi Jae Min terlalu banyak kenangan yang menyakitkan, yang tidak bisa hilang dalam sekejap. karena bekas luka yang terlalu dalam, sampai ketitik yang tidak bisa hilang. Ma Ri berjanji dia akan terus melindungi Jae Min.
Shi Hoo : "Jadi?"
Ma Ri : "Aku memberikan rasa sakit padanya. aku.. karena aku menyembunyikan kebenaran bahwa aku adalah seorang Vampir." ucapnya.
Shi Hoo tanya, apakah Ma Ri tidak berpikir ini akan menyakiti dirinya sendiri dengan melakukan hal semacam ini untuk orang brengsek seperti Jae Min.
dengan kesal Ma Ri tanya, apa sebenarnya yang Shi Hoo harapkan?
Shi Hoo : "Aku tidak mengharapkan apapun!" serunya.
Ma Ri : "Hanya saja sekarang.. aku tidak mau berbohong lagi. aku ingin berdiri didepan Jae Min sebagai diriku sendiri. itu saja. aku tidak mengharapkan hal lain". ucapnya dengan sedih.
Shi Hoo tanya, apakah ini sebabnya Ma Ri memutuskan untuk menjadi bagian dari proyek VCS? Ma Ri membenarkan hal itu. Ma Ri bilang, dia ingin tetap menjadi sisi Jae Min.
dengan kesal Shi Hoo bilang, apa Ma Ri tidak tahu dia bisa saja menyebabkan kekacauan? Ma Ri menyahut dia tidak memperdulikan hal itu.
Shi Hoo bilang ini tidak akan berubah walaupun Ma Ri melakukannya.
Ma Ri : "Aku tahu.." serunya.
Shi Hoo :"Jae Min bajing*n itu tidak memperlakukanmu dengan baik!!" teriaknya marah.
Ma Ri mulai menangis.
Shi Hoo tanya, apakah Ma Ri terlalu menyukai brengsek (Jae Min) itu? Ma Ri mengangguk membenarkan.
Ma Ri : "Aku menyukai Jung Jae Min. aku sangat menyukainya. karena aku menyukainya... karena aku sangat menyukainya.." ucapnya seraya terisak.
tepat ketika itu, Jae Min yang berniat menemui Ma Ri dirumahnya, melihat Ma Ri yang saat itu sedang bersama Shi Hoo.
Shi Hoo yang melihat kedatangan Jae Min, langsung memeluk Ma Ri erat.
Bersambung...
Gomawo sinopsisnya..
ReplyDeleteMaaf selama ini jadi silent leader..^^
Semangat terus yaa..hwaiting..!!
sama-sama, terima kasih juga sudah berkunjung :)
DeleteHwaiting!! Smngt trus ya,, ^^
ReplyDeleteterima kasih :)
DeleteMin, mau nanya nih.. Bukannya kmrin di akhir episode 9 ada preview klo di episode 10 ini ada perjanjian antara ayah Ma Ri dg raja di zaman joseon ya? Kok gak ada ya min? -_-"
ReplyDeleteKalo menurut aku itu sih bukan preview ep selanjutnya, itu tuh semacam closer/cuplikan akhir, jadi ngejelasin bahwa pada akhirnya dibuatlah perjanjian damai antara vampir dengan manusia...
DeleteDIana, itu Addes Scene. bener kata Rahayu, cuplikan Akhir :)
DeleteOh gtu ya -_-" soalnya agak bingung sama alur cerita film ini, hehe
Deleteitu epilog.epilog adalah tayangan di akhir drama yang menampilkan kejadian yang belum kita ketahui di episode itu
DeleteFighting kaka!! Ditunggu lanjutannya
ReplyDeleteDi tunggu lanjutannya :D
ReplyDeleteSemangat miin... ditunggu terus lanjutannya. Agak bingung sama episode ini. Kok seragam mereka ganti ya, kirain aku awalnya mereka udah kuliah gitu jadi seragamnya beda. Eh ternyata masih sekolah yang sama.
ReplyDeleteHan Shi Hoo balik lagi, dan jadi lebih ganteng hehe...
-Ayu
terima kasih sudah berkunjung ayu.
Deletesama seperti km, pertama kali ngira mereka udah kuliah atau beda sekolah karena seragam yang beda :D
yah.. Shi Hoo tetep no. 1 :P
biasanya itu seragamnya ada musim dingin sama musim semi gitu kayaknya sih haha
Deletedi tunggu ya sinop episode selanjutnya ..fighting
ReplyDeleteGomawo....
ReplyDeleteSuka banget sma sinopsis nya....
Ditunggu eps selanjutnya kaka
Hwaiting!!!!
Mian selama ni jdi silent reader...😊
Ga sabar nunggu kelanjutan nya.....
ReplyDeletekeren :)
ReplyDelete