June 24, 2013

SINOPSIS FABULOUS 30 [THAI-MOVIE] Part 2 end

Dilarang meng-COPAS SEMUA ARTIKEL yang ada didalam blog ini!!! tolong hargailah kerja keras penulis!!!




==== PART 2 ====

Ja berjalan menuju rumah, dibelakangnya, Por mengikutinya. saat sampai dirumah, ia terkejut melihat Nop yg berdiri didepan rumah menunggunya. melihat kedatangan Ja, Nop tersenyum senang.


melihat Ja yg sedang bersama Por, Nop menanyakannya.

"siapa dia Ja?" tanya Nop.
"anak tetangga sebelah" jawab Ja dengan berat hati.

mendengar itu, Por sangat kecewa pada Ja. ia benar-benar berharap Ja tidak mengatakan itu. ia lalu berjalan masuk kerumah meninggalkan Ja dan Nop dengan sedih.


Por duduk didapur, ia tampak sangat frustasi. Por mengingat percakapannya dengan Ja.

Por : "bagaimana jika kau ingin bertemu dengan orang yang tercinta, sedangkan kau tidak tahu dimana dia berada didunia ini. apa yang akan kau lakukan?"
Ja : "aku akan menunggu!! jika dia merindukanku, dia pasti kembali".
Por : "bagaimana kalau dia tidak akan kembali?"
Ja : "dia pasti akan kembali. bila dia sudah tahu dimana hatinya berada".


Ja dan Nop bicara berdua disebuah restaurant. Ja tampak melamun tidak menghiraukan Nop. semua pikirannya tertuju pada Por.

"apa yang sedang kau pikirkan? masa lalu?" tanya Nop. Ja tidak menjawab. "pernahkah kau merindukan aku?" tanya Nop lagi. kali ini Ja menatapnya dengan kesal. "andai aku bisa kembali pada waktu itu, aku tidak akan pernah mengucapkan hal itu padamu. hari itu, kau tanya apakah aku mencintaimu? dan aku tidak bisa langsung menjawabnya. tapi hari ini aku akan bilang padamu... aku ingin bilang padamu... bahwa aku mencintaimu!! aku sangat mencintaimu!! tolong beri aku kesempatan lagi." ucap Nop.


Ja diam dan merenung. ia sangat bingung dengan kondisinya kini. lalu Ponselnya berdering, itu adalah panggilan dari Por. Ja meng-silent ponselnya agar tidak mengganggu pikirannya.

Por terus-menerus menghubungi Ja. Nop sedikit terganggu begitu juga dengan Ja, ia tidak mau pikirannya semakin kacau. akhirnya, Ja membalik ponselnya dengan berat hati.

dirumah, Por menangis karena Ja tidak menjawab teleponnya. ia terus-menerus mencoba menghubungi Ja.


besoknya, Ja berangkat kerja dengan lesu. begitu juga dengan Por yg tampak lesu saat mengikuti pelatihan.

Ja dan Por tidak saling menghubungi. mereka saling sibuk dengan urusan mereka masing-masing.

dalam sehari-harinya mereka menjalaninya dengan tidak semangat.


Ja membaringkan tubuhnya yg lelah diatas tempat tidur. kemudian, sahabatnya Ba meneleponnya.

"Ja, aku sudah mau melahirkan!!" seru Ba.
"dimana kak Tape, suamimu?" tanya Ja panik.
"dia pergi keluar beli gas dan baterai handponenya drop. jangan banyak tanya lagi!!" teriak Ba.
"aku segera datang, oke?" seru Ja.

Lalu, Ja bergegas pergi.


Ja dan Ba bersama sahabat yg lain sudah berada dirumah sakit menyambut kelahiran Bayi Ba. mereka memuji bayi Ba yang lucu dan menggemaskan.

"melihatnya, aku jadi ingin bikin malam ini atau besok!!" seru Yui. yang lain tertawa mendengarnya.

salah satu sahabat Ja menanyakan Por, kenapa Ja tidak mengajak Por.

"kami tidak saling bicara belakangan ini!" ucap Ja.
"apa yang terjadi?" tanya Yui.
"Nop sudah kembali seminggu ini." jawab Ja. yang lain kaget mendengarnya.


Ba dan suaminya mengantar sahabat-sahabatnya pulang.

"Nop meminta memulai semuanya dari awal lagi. bagaimana menurut kalian?" tanya Ja pada sahabat-sahabatnya.
"kalau aku sih bilang tidak!! kau pernah pacaran dengannya 7 tahun dan dia bisa bilang 'kita istirahat dulu'. apa yg akan kau lakukan kalau sudah 10 tahun dan dia bilang 'kita istirahat lagi' ?" seru Yui.
"ada baiknya juga, mungkin 'istirahat' ini membuatnya sadar siapa tambatan hatinya. melihat dia mengajakmu balikan, membuktikan kalau dia sekarang mengerti betapa berharganya kau!! bagaimana menurutmu?" ucap sahabat Ja yg lain.
"aku cuma mau bilang.... kau MENGINJAK SELANG INFUSKU!!!!" teriak Ba kesal karena selang infusnya terinjak.

Ba lalu merengek manja pada suaminya karena kesakitan. suaminya cemas dan bergegas memanggil perawat.


sepeninggal suaminya, Ba kembali bersikap normal. ternyata itu tadi hanyalah aktingnya.

"aku bilang... aku memilih seseorang yang terbaik. seseorang yang mencintaiku, tidak brengsek dan tidak egois. seseorang yang mendukungku saat kondisi seperti ini." ucap Ba pada Ja. "yang terpenting, dia harus menjadi ayah yang baik untuk anakku. Ja, berhenti menggunakan otakmu untuk berpikir. simpan hanya untuk urusan pekerjaan saja. tanyalah kesini (Ba menepuk dadanya), perasaanmu akan menjawabnya. tanyakan hatimu, lihatlah bagaimana responnya nanti. biarkan hatimu yang memutuskan". lanjut Ba menasehati Ja.

Ja diam dan mencoba memikirkan apa yg baru saja dikatakan Ba. karena semua itu ada benarnya juga.


hari berikutnya, seperti biasa Ja pergi ketaman untuk memberi makan anjing. saat ia tiba ditaman betapa terkejutnya Ja saat melihat anjing yg biasa ia beri makan tergeletak tidak bernyawa, mulut anjing itu juga mengeluarkan busa.


Ja berteriak meminta anjing itu untuk membuka matanya.

"bagaimana ini bisa terjadi? aku membawakanmu baso!! siapa yang melakukan ini? bangun dan makanlah basonya!! aku belikan ini hanya untukmu!!" rengek Ja sedih.

Ja mengelus badan anjing itu sambil menangis. dengan sedih Ja menaruh baso yg sudah dibelinya didekat anjing itu. Ja berharap kalau anjing itu nantinya akan terbangun dan memakan basonya.

(waaaaa...... aku gak suka scene ini!! gak tega liatnya kalau harus ada scene yang nampilin hewan meninggal....bikin down aja T_T)


dengan berat hati Ja berjalan meninggalkan anjing itu. tanpa sengaja, Por juga berada ditaman dan Ja yg sedang menangis melihat anjing kesayangannya itu tergeletak dijalan.

"aku sudah bilang untuk memberinya rantai dileher!! dan memberi nama untuknya. dia akan merasa ada yang memilikinya!! jadi, orang tidak akan meracuninya seperti ini!! dengan membawakannya baso setiap hari seperti ini, dia sudah jatuh cinta padamu!! dan dia selalu menunggu kapan pemiliknya datang untuk menemuinya... untuk mengelus kepalanya lagi!! aku pun begitu. aku bukan sekedar anjing dijalanan yg bisa kau pelihara disaat kau sedang bosan saja!! kau bermain-main disaat kau menginginkannya. tapi pada akhirnya, aku hanya bisa menjadi anak idiot tetangga sebelah?" amuk Por kesal. Ja menagis tersedu-sedu.
"kalau kau bukan anak tetangga sebelah, lantas siapa kau?" tanya Ja kesal.


Por maju dan mendekati Ja lalu menciumnya. Ja mendorong Por dan berteriak kesal.


"puas?? kalau kau sudah puas, kau harus berhenti bermimpi sekarang!! anggaplah ini seolah-olah tidak pernah terjadi di antara kta!!" teriak Ja dan berjalan pergi. namun, Por menarik tangan Ja.
"jika kau ingin melupakan, terserah. tapi aku tidak ingin melupakannya!! seperti anjing ini yang tidak bisamelupakanmu." seru Por.
"kau bukan satu-satunya bagiku!! dan, kau memang bukanlah satu-satunya!!" seru Ja.
"apakah orang itu yang kau maksud?" tanya Por pada Ja mengenai Nop.
"aku ini sudah tua, aku harus menemukan seseorang yang tepat dan cocok untukku." ucap Ja.
"kau tidak menjawab pertanyaanku. tolong jawab pertanyaanku sekali lagi!!" seru Por.
"tidak ada yang harus dijawab!!" teriak Ja.
"itu dia!! apa kau sudah bertanya pada hatimu sendiri?" tanya Por.

Ja merasa terpojok. ia takut Por mengetahui perasaanya yg sebenarnya padanya, Ja mengusir Por.

"pergi!! pergi jauh-jauh!! aku tidak mau bertemu denganmu lagi!! orang gila!! PERGI!!!!" teriak Ja kesal.

Ja mendorong Por. Por hanya diam dan menatap Ja sedih.

Ja beranjak meninggalkan Por dengan hati yang kacau. sedangkan Por, ia menggendong anjing itu pergi dari taman ketempat yang layak.


Ja sedang bersama Zen. mereka pergi minum bersama.

"sudah kubilang padamu, kau tidak percaya aku... sana, cari seseorang yang lebih sesuai denganmu!! sangat mudah jika mempunyai wajah sepertimu." ucap Zen menghibur.
"sangat sulit bagi hatiku untuk menerimanya!! aku sudah terlanjur jatuh cinta padanya." ucap Por.
"aku... aku sudah terbiasa... aku pernah melewati saat-saat sepertimu ini. terima sajalah. toh pacarnya sudah kembali. kenapa dipikirkan?" seru Zen yg sedikit mabuk.

Por minum sangat banyak hinga membuatnya mabuk. Zen menyuruh Por untuk berhenti minum karena dia sudah benar-benar mabuk.


Ja duduk merenung dirumahnya. pikirannya sungguh kacau. ia teringat percakapannya dengan Nop.  Ja protes pada Nop karena mereka jarang sekali bertemu, sehingga mereka tidak mirip seperti seorang yg sedang berpacaran. Nop tidak merespon protes Ja ia hanya meminta Ja untuk tidak banyak berpikir, ia mencium kening Ja lalu pergi kerja.


Ja mengambil ponselnya ia melihat Nop mengirimkan sebuah pesan padanya yg mengatakan kalau beberapa hari ini ia berada dirumah, tapi sayangnya ia tidak dapat bertemu dengan Ja. sambil menangis, Ja mengirim pesan pada Nop untuk memintanya bertemu besok karena ada sesuatu yang ingin ia katakan pada Nop.


melihat Por sedang menangis, Zen heran dan bertanya pada Por.

"matamu kemasukan sesuatu? atau kau memang menangis?" tanya Zen.
"menurutku, mataku sedang kemasukan sesuatu... dia tidak pernah memandang layak pada diriku." jawab Por.
"iyalah, kau kan lebih muda 7 tahun darinya..." seru Zen.
"bukannya lebih baik kalau aku lebih muda? disaat dia sudah beranjak tua, aku masih tetap bisa merawatnya.. 50 tahun dari sekarang, usianya 81 tahun. sedangkan aku 74 tahun. aku masih bisa merawatnya!!" ucap Por. Zen tertawa mendengarnya.
"kau hebat!! sudah mabuk tapi masih bisa berhitung.." seru Zen.


Ja sedan makan dirumahnya. ia makan sambil melamunkan sesuatu. tiba-tiba ia mendengar ocehan Por didepan pintunya.


Ja tidak membuka pintu, ia hanya berdiri didekat pintu mendengarkan ocehan Por.

"aku mau bicara, Ja!! aku cuma ingin bilang, aku akan pergi pelatihan besok!! aku akan kembali 10 hari lagi. aku akan kembali untuk menanyakannya lagi. kalau jawabanmu tetap sama, aku tidak akan mengganggumu lagi. apa kau dngar? aku tidak akan kembali lagi." oceh Por yang mabuk.

Ja diam tidak berkata apapun, ia bersandar pada pintu seraya meneteskan air mata.

"Ja!! aku mencintaimu Ja, apa kau dengar aku? aku cinta kau, Ja!!" oceh Por lagi.

Ja semakin sedih mendengarnya...


paginya, Ja bertemu Por didepan rumah. Por tersenyum pada Ja. tidak lama kemudian, Nop membunyikan klakson mobilnya mengisyaratkan pada Ja kalau ia sudah datang untuk menjemput Ja. Nop terlihat kesal dengan kedekatan Ja dan Por.

Ja meninggalkan Por masuk kedalam mobil tanpa mengucapkan sepatah katapun. Por hanya menatap Ja dengan pandangan sedih.


Ja dan Nop berada disebuah rumah yg telah mereka beli bersama.

"kenapa kau mengajakku kesini?" tanya Nop.
"aku ingin konsultasi denganmu, aku mau menjual rumah ini. membiarkannya seperti ini jadi tidak terawat." ucap Ja.
"apa kau yakin cuma itu alasannya?" tanya Nop lagi.
"kenapa, apa kau pikir kita membeli ini untuk berumah tangga nanti? kalau kau berpikir begitu, ayo kita menikah!!" ucap Ja.

Nop hanya diam, ia tidak mampu mengatakan apapun pada Ja.

"tanggal 5 bulan ini, jam 11 siang. kalau kau memang ingin menikah, datanglah padaku!! " seru Ja. Nop menelan ludahnya.


Por sedang sibuk menjalani pelatihan kerja dihari terakhir. ketua, memberi pengumuman pada semua pekerja yang mengikuti pelatihan kalau mereka bisa pulang selama 10 hari lalu melapor kembali kesini.


Ja memberi intruksi pada semua staff event pernikahan yg telah diselenggarakan.

"konfirmasikan semuanya sudah siap. ini adalah klien temanku, jangan sampai merusak citranya." ucap Ja mengingatkan.

Ja meminta Zen untuk bermain musik sebagus mungkin, ia juga berpesan pada Zen untuk tidak memutar musiknya.

semua kembali bekerja pada tugas masing-masing. acara event pun dimulai.

banyak pasangan pengantin yg berfoto bersama dengan gembira. Zen menyapa semua pasangan dan memutar musik.

Ja berdiri dengan cemas menunggu kedatangan Nop. salah satu sahabat Ja yg saat itu menjadi partner kerjanya, menghampirinya dan mengatakan kalau ada seorang tamu yang ingin berfoto bersama Ja sebagai pasangan pengantin. Ja menyetujui permintaan tamu itu.

lalu kemudian, Por datang mendekati Ja. ia sudah menggenakkan baju pengantin pria berwarna putih.

Por tersenyum pada Ja. Ja terkejut melihat kehadiran Por.


mereka akhirnya foto bersama.

Por menggunakan kesempatan itu untuk berdekatan dengan Ja. sedangkan Ja sedikit kesal pada Por yg terus menempel padanya.

ia berusaha mengalihkan tangan Por saat Por menaruh tangannya dibahunya. Por tersenyum melihat tingkah Ja. bahkan Ja sempat memukul kepala Por yang bergaya seperti akan menciumnya.


"suatu saat nanti jika kau menikah, aku akan memajang foto kita dipesta pernikahanmu... untuk menunjukkan kalau kau pernah menikah palsu. ini ilegal." bisik Por pada Ja.
"tidak lucu!!" seru Ja kesal.

tukang foto, meminta Por untuk berdiri dibelakang Ja dan memeluk Ja. Por dengan senang hati melakukannya. Ja tegang hingga tidak dapat berbuat apapun.

"suara jantungmu berdetak sangat kencang. begitupun denganku. saat dekat denganmu, jantungku juga berdetak kencang!!" bisik Por.

Ja kesal mendengar itu. ia tidak ingin Por membaca apa yg ia rasakan saat itu.

setelah pemotretan selesai, Ja beranjak pergi meninggalkan Por.


tepat pukul satu, Nop baru datang ketempat event Ja. ia mencari-cari keberadaan Ja. Nop bertanya tentang Ja pada sahabat Ja yg bernama Yai. Yai menunjuk Ja yang sedang berjalan kearahnya.

merekapun akhirnya berbicara berdua.

"kau mau mengetesku kan? soal menikah itu?" tanya Nop.
"iya! dan kau tidak datang!!" jawab Ja.
"kalau ada perkataanku yang menyakitimu, aku minta maaf. tapi aku datang hari ini... untuk mengatakan padamu kalau aku belum siap menikah. aku masih ingin berkarier, masih senang saat melihat tempat baru, orang baru..." ucap Nop.
"juga wanita baru..." lanjut Ja menerka.

Nop hanya diam. Ja tersenyum kecut melihat ekspresi Nop yg terlihat mengiyakan terkaanya.


"maafkan aku, jika aku selalu membuatmu menderita." ucap Nop menyesal.
"terima kasih telah bersikap jujur." seru Ja.
"kitatetap berteman kan?" tanya Nop penuh harap.

Ja menjawabnya dengan anggukan dan senyum kecil dibibirnya. Nop memeluk Ja sebagai tanda perpisahan. tidak jauh dari mereka, Por berdiri mengamati Ja dan Nop.


Ja duduk sendiri disebuah bangku taman yang menghadap kesungai. Por berjalan mendekati Ja.

"siapa yang kau rindukan?" tanya Por menggoda.
"mengagetkan saja!! kau mncul dari manapun, kau ini detektif, fans berat, atau insinyur?" seru Ja kesal.
"aku seperti virus yang mengikutimu!!" seru Por.
"sudah, cukup! jangan menambah masalah.. aku capek!!" ucap Ja.
"maaf, aku tidak bermaksud membuat masalah.. aku datang sekarang karena aku mau bilang aku akan pergi besok lusa. bolehkah aku meminta sesuatu padamu?" ucap Por.
"kalau aku bisa..." seru Ja.
"bisakah kau mengantarkan aku menuju kantor baruku?" tanya Por.
"aku bukan pengawal yang menjagamu dan harus melapor kekantormu!!" jawab Ja.
"kumohon!! aku hanya minta kesempatan bersamamu disaat terakhir..." seru Por memohon.


besoknya, Por berpamitan dengan neneknya. nenek memeluk Por dengan hangat. Por meminta pada neneknya untuk menjaga diri saat dirinya tidak disampingnya. ia juga berpesan agar nenek rutin meminum obatnya. 

Zen datang dan memberikan kunci mobilnya pada Por. ia menitipkan neneknya pada Zen untuk dijaga. Zen mengatakan kalau Por tidak perlu mencemaskan itu. setelah itu, Por dan Ja masuk kedalam mobil dan berangkat.

dalam perjalanan, Ja merasa sedih Por akan meninggalkannya. mobil mereka menuju kesebuah pantai.


"aku tidak menyangka kantormu akan sejauh ini." ucap Ja.
"kita bahkan belum sampai setengah perjalanan. tempat dimana kau mengantarku, ini baru awalnya. kantorku ada ditengah laut, disebelah sana. kalau kau merindukanku, datanglah kesini." ucap Por.
"bagaimana caranya kau bisa sampai kesana?" tanya Ja.
"ada orang yang menjemputku. aku akan pergi untuk waktu yang cukup lama. apakah ada sesuatu yang ingin kau katakan?" ucap Por. Ja terdiam memandang Por. "menurut statistik, pria meninggal 7 tahun lebih dulu dibandingkan wanita. dan kau lebih tua 7 tahun dariku. kalau kita menikah dan mengikuti statistik itu, kita akan meninggal diwaktu yang sama. bukankah itu bagus? kita tidak perlu bersedih karena ditinggal lebih dulu." kanjut Por.
"jangan membicarakan hal yang romantis, aku tidak tersentuh!!" seru Ja berbohong.
"bertahanlah sedikit lagi. aku pergi cuma sebentar!" ucap Por yg bisa membaca hati Ja. "aku mau bilang, kalau aku selalu ingin mengatakan... jangan memandang wajahku!! jangan lihat badanku!! tapi lihatlah kedalam hatiku!! kumohon percaya padaku.. percayalah padaku bahwa aku adalah orang spesial untukmu. dan kau pasti tidak masalah dengan usiaku. maukah kau jadi pacarku Ja?" ucap Por.
"maafkan aku..." seru Ja seraya memanlingkan wajahnya.


Por mendapat telepon dari atasannya yg menanyakan apakah Por sudah siap untuk berangkat. Por berpamitan pada Ja kalau dirinya akan pergi sekarang.

Por berjalan menju ke helikopter yg sudah menjemputya. Ja tampak bingung dan resah dengan apa yg ia rasakan. ia tidak tahu harus melakukan apa saat ini.

Ja lalu memanggil Por. Ja berlari memeluk Por. mereka saling berpelukan. Ja menagis sedih dalam pelukan Por.

"terima kasih... atas perhatianmu selama ini..." ucap Ja terisak.

Por menghapus air mata Ja yg menetes dipipi. lalu Por meninggalkan Ja yg masih menangis. Ja menangis tersedu-sedu melihat kepergian Por.


==== 1 TAHUN KEMUDIAN ====

sahabat-sahabat Ja merayakan ulang tahun Ja yang ke 32 disebuah restaurant. Zen juga hadir di acara itu.

"seharusnya kita merayakan dirumah saja, tidak perlu direstaurant mahal!!" protes Ja.
"ganti suasana dong!!" seru Ba. 
"aku punya uang, aku yang traktir..." seru Yiu.

Ja berdoa dulu setelah itu meniup lilinnya. Ja mengambil lilin ulang tahunnya yang berangka 32 sambil membuat wajah sedih. 


"jadi ingat tahun lalu, ada anak virus itu yang entah darimana tiba-tiba saja muncul..." ucap Yiu.
"apa yang dilakukannya sekarang ya?" tanya yg lain.
"Ja, kau tidak tahu? Porrasit sudah pulang! sudah beberapa hari yang lalu. kau tidak tahu?" ucap Zen pada Ja. Ja terkejut mendengar kabar kalau Por sudah kembali.
"aku tidak tahu..." seru Ja.
"apa anak itu sudah amnesia?" seru Yui kesal.
"namanya juga anak-anak! main, bosan, terus pergi!!" seru Ba ikut kesal.

Zen mengatakan kalau Ja pasti sudah melupakan Por. Ja tersenyum dan mengangguk setuju dengan apa yg dikatakan Zen.


sesampainya dirumah, Ja berdiri dibalkonnya dan diam-diam mengintip kamar Por. Ja hanya melihat bayangan Por dari luar. lalu, lampu kamar Por mati. Ja sedikit kecewa.


Pagi harinya, Ja terlihat malas menjalani hari-harinya. ia duduk dengan pikiran yg kosong. sesaat ia mendengar suara diluar. Ja berjalan kepintunya dan mengintip dari dalam. diluar, sebelum pergi bekerja, Por berpamitan dengan neneknya.


Ja menutup pintu, ia duduk di meja makan lalu membuka iPadnya. Ja mendapat satu pesan dari Por.

Por mengirimkan sebuah video selamat ulang tahun pada Ja. 


isi dari percakapan yg ada di video yang dikirimkan Por: 

selamat ulang tahun yang ke-32!! saya Porrasit, melapor!! umur 32, kau wanita dewasa sekarang! aku bercanda, maksudku kau tambah cantik sekarang!


dari dulu sampai sekarang!! mulai dari sekarang, Saya, Porrasit tidak bercanda lagi. aku akan bicara serius, mohon dengar dan diperhatikan. aku ingin tahu... apakah aku masih belum bisa bersamamu?

(di video yang dikirimkan Por, muncul icon yang bertuliskan YA atau TIDAK )


tidak apa-apa, tidak usah buru-buru menjawabnya. aku juga ingin tahu yang lain. apakah kau sudah bertanya-tanya? mengapa aku merasa kau tidak terlalu tua untukku? oke, aku akan menceritakannya padamu.

(lalu muncul beberapa foto Por saat menjadi sukarela anak-anak cacat. disitu juga terdapat Ja.)

7 tahun yang lalu, aku bertemu orang ini disana. waktu itu saat aku menjadi tenaga sukarela. dia sudah 24 tahun, sedangkan aku masih 17 tahun. orangnya cantik, dan hatinya juga baik. aku tidak mengerti kenapa aku bisa disana...




hari itu, dan aku tidak tahu bagaimana mulanya bisa datang kerumah tetangga sebelah itu. dan aku tidak tahu kenapa hatiku langsung jatuh cinta padanya.

(muncul adegan saat Por bersama dengan Ja, dan pada saat ia mengatakan cintanya untuk yang pertama kali pada Ja.)






ingatkah kau pertama kali saat aku menyatakan cinta? lalu yang kedua, aku menyatakannya dari dalam laut. aku tahu, kau tersipu malu.


saat yang ini, adalah saat yang terbaik bagiku.


tapi kemudian....

(muncul scene saat Por mencium Ja ditaman dan Ja memarahi Por habis-habisan "puas?? kalau kau sudah puas, kau harus berhenti bermimpi sekarang!!")

itulah saat dimana hatiku sangat terluka. dan pada akhirnya... setiap saat aku berharap kau mau menjawab YA! tapi kau tidak pernah mengatakannya. sekalipun tidak pernah kau jawab.


aku percaya, tidak jadi masalah apabila aku harus terus menunggumu... karena waktu bukan yang terpenting buatku. duniaku sudah berhenti berputar sejak 7 tahun lalu... sejak mulai pertama aku melihatmu hingga mulai sekarang. duniamu mungkin akan berputar lagi... tanpa diriku. jika jawabanmu, aku bukanlah untukmu... aku mungkin akan...

Video yg dikirim Por ternyata tidak terkirim sepenuhnya, Ja tidak tau apa kata terakhir yang dikatakan Por.

Ja menangis merasa frustasi. ia mengingat kata-kata Ba yg mengatakan untuk meminta Ja menanyakan pada hatinya mengenai perasaannya. 

Ja mengingat semua kenangannya bersama Por. dari awal ia bertemu hingga sekarang.

Ja memantapkan hatinya, ia mengakui pada dirinya sendiri kalau ia sebenarnya juga sangat mencintai Por.


Ja berlari keluar rumah mengejar Por. dengan nafas yang terenggah-enggah, ia memanggil Por yang masih menunggu taksi.


Por melihat Jam ditangan, lalu berjalan mendekati Ja.

"kau menyusulku hanya untuk bilang tidak lagi, kan?" tanya Por.
"kau tidak pernah cerita sebelumnya. kalau aku bilang kau bukan untukku, apa yang akan kau katakan?" tanya Ja balik.
"aku akan berkata... aku akan mencoba memulai semuanya dari awal lagi." jawab Por seraya tersenyum manja.
"dan kalau aku bilang... kau memang untukku?" tanya Ja lagi.


Por tersenyum senang. ia langsung memeluk Ja erat-erat. Ja juga tersenyum gembira.

"aku akan meninggalkan hatiku padamu dan pergi bekerja.jangan takut kalau aku meninggalkanmu" seru Por.
"aku sudah pernah mengalaminya, apa yang harus kutakutkan?" tanya Ja seraya tersenyum.


Por memeluk Ja lagi sebelum berangkat ia juga mencium pipi Ja kanan dan kiri. karena terlalu senang, Por terus melambai kan tangan pada Ja sambil jalan kebelakang. karena tidak melihat jalan, ia jatuh tersandung. Ja tertawa melihat tingkah kekasihnya itu.


Ja tersenyum senang. dia merasa lega. hatinya pun juga merasa tenang. 

==== SELESAI ====

1 comment:

  1. Gambarnya manaaaaaaaaa.... Koq g ada satuun gambarnyaaaaaaaaaaa

    ReplyDelete