March 18, 2015

SINOPSIS THE THOUSANDTH MAN EPISODE 4

Dilarang meng-COPAS SEMUA ARTIKEL yang ada didalam blog ini!!! tolong hargailah kerja keras penulis!!!


=== EPISODE 4 ===

Mi Jin mengajak Jae Won pergi ke restaurant untuk bertemu dengan Hye Young.

Jae Won sangat terkejut melihat Hye Young. sedangkan Mi Jin memasang wajah benci ketika menatap Hye Young. begitupun Hye Young, sepertinya dia tidak suka melihat Mi Jin.

suara hati Mi Jin : "Aku benar-benar ingin merobek wanita ini menjadi dua. omo, ada apa denganku?"

tubuh Mi Jin menjadi tak terkendali. Gumiho yang ada didirinya sepertinya akan muncul. melihat tingkah Mi Jin, Hye Young memandangi Mi Jin dengan aneh.


Ibu dan Sec. Park ternyata memperhatikan Mi Jin dari luar restaurant. mereka bersembunyi di dalam mobil.

Ibu : "Sekretaris Park, apa yang akan binatang lakukan jika dia melihat pesaingnya?" tanyanya.

Sec. Park : "kemungkinan besar binatang itu akan mencoba untuk menakut-nakuti mangsanya." jawabnya.

Ibu : "Benarkah? kalau begitu, bagaimana jika pesaingnya tidak membalas?" tanyanya lagi.

Sec Park : "Jauhkan pesaingnya, atau
makan mangsanya terlebih dulu." jawabnya.

Ibu : "Yap, bingo! Dia akan segera menjadi manusia." serunya senang.

Sec. Park tak mengerti dengan ucapan Ibu Mi Sun. Ibu segera menyuruh Sec. Park untuk pergi dari situ.


mereka bertiga ngobrol bersama di restaurant. Jae Won tanya pada Hye Young, bagaimana dia bisa melakukan hal itu padanya (meninggalkannya)? Jae Won bilang dia benar-benar ingin bertemu dengan Hye Young sampai menderita. dia hampir saja mati.

Hye Young : "Hei! Berhentilah untuk mengatakan mati! Oh, Aigoo...! sepertinya aku sudah cukup mendengar kata itu sebelumnya. ini membuatku kesal." amuknya.

Jae Won menundukkan kepalanya lalu meminta maaf pada Hye Young. Hye Young langsung menyahut, terserah sajalah apa yang dilakukan Jae Won, yang jelas dia tidak mau tahu.

Hye Young : "Apa kau orang yang menyelamatkannya?" tanyanya pada Mi Jin.

Mi Ji : "Ya.." sahutnya.

Hye Young tanya pada Mi Jin kenapa dia meminta bertemu dengannya? apa Mi Jin ingin dia membawa kembali Jae Won? Hye Young meminta Mi Jin untuk tidak pernah berpikir tentang hal itu.

Mi Jin : "Tidak, bukan seperti itu. aku hanya ingin menanyakan sesuatu." ucapnya.

Hye Young : "Cepat katakan." sahutnya kesal.

Mi Jin : "Sebenarnya, apa tidak masalah jika kami berkencan?" tanyanya.


Jae Won dan Hye Young terkejut mendengar apa yang dikatakan Mi Jin.


[Episode 4 : Cara untuk menangani cinta yang rapuh]

mendengar ucapan Mi Jin yang meminta persetujuan untuk berkencan dengan Jae Won, Hye Young tanya apa Mi Jin begitu kesepian sampai mau berkencan dengan orang yang baru dicampakkan?

Mi Jin bilang bukannya dia kesepian, itu karena dia sudah tidak punya waktu lagi.

Hye Young : "Kau kelihatan baik-baik saja dari luar." ucapnya sedikit meledek.

Mi Jin : "Tidak, aku sama sekali tidak baik-baik saja." sahutnya.

dengan bodohnya Mi Jin bilang dia lebih tua dari yang terlihat dan juga sangat berbulu. yang paling penting, dia bukanlah seorang manusia. dia bahkan tidak bisa dibandingkan dengan Hye Young yang lebih muda dan memiliki bulu yang lebih sedikit.

Hye Young tertawa meledek mendengar ucapan Mi Jin yang aneh. sedangkan Jae Won benar-benar merasa frustasi.

Hye Young : "Aku tahu hari ini akan datang, tapi tidak ada wanita lain yang akan mengakui hal itu, tapi kau pandai menilai orang lain." ucapnya meledek.

Mi Jin : "Jadi, apa kau memberiku izin?" tanyanya.


Jae Won : "Tunggu!!" ucapnya memotong pembicaraan. "tidak ada seorang pun yang tanya pendapatku." amuknya.

Jae Won tanya pada Hye Young apa yang harus dilakukannya?

Hye Young : "Apa? kau selalu saja.. itulah masalahmu. kau selalu bertanya apa yang harus kau lakukan, kau pakai, atau katakan. kau tidak punya keputusan untuk dirimu sendiri. apa aku Ibumu? orang lain akan benar-benar berpikir kalau aku ini Ibumu. bagaimanapun juga, aku bukan Ibumu. kau ini benar-benar!" amuknya marah.

Jae Won : "Hye Young.. lalu apa yang harus kulakukan sekarang?" rengeknya.

Hye Young : "Ya Ampun, lihat itu.." ucapnya kesal.

Hye Young berteriak pada Jae Won karena benar-benar jengkel.

Hye Young : "Aku merasa seperti sedang berbicara dengan dinding. silakan saja kau berkencan dengannya. sekarang juga!" ucapnya pada Mi Jin.

Jae Won sangat sedih, Ia menangis.

Hye Young menyuruh Jae Won untuk tidak pernah mengeluh di depannya lagi. mendengar Jae Won merengek
membuatnya ingin mati. Hye Young langsung meralat ucapannya, bukannya dia ingin mati melainkan membuatnya ingin membunuh Jae Won. Hye Young mengancam Jae Won untuk tidak meneleponnya lagi. setelah memaki Jae Won, Hye Young pergi.

Jae Won menangis melihat sikap Hye Young. Mi Jin menepuk bahunya.



Kyung Suk sedang beres-beres di restaurant. melihat Eung Suk memakai tas, Ia tanya apa Eung Suk akan pergi? Eung Suk diam tak menjawab. Ia hanya tersenyum.

Kyung Suk : "Ini aneh! kau selalu berada di rumah atau di restaurant." ucapnya.

Eung Suk : "Tiba-tiba aku ingin melakukan sesuatu yang berarti." ucapnya.

Kyung Suk : "Apa itu?" tanyanya penasaran.

Eung Suk : "Aku tidak akan memberitahumu." ucapnya kemudian pergi.

setelah Eung Suk pergi, telepon direstaurant berdering. ternyata yang menelepon adalah Ibu Mi Sun. sepertinya Ibu memesan tempat untuk makan malam.


Eung Suk baru saja keluar dari restaurant. tiba-tiba Mi Mo menepuk punggungnya dari belakang.

Mi Mo : "Sudah kubilang aku akan mengikutimu selama 2 jam setiap hari. sekarang jam 2, jadi aku akan mengikutimu sampai jam 4." serunya.

Eung Suk : "Apa kau tidak mendengarku? kubilang jangan lakukan ini." ucapnya kesal.

Mi Mo : "Apa kau tidak mendengarku? aku sangat suka saat pria itu sulit untuk didapatkan." ucapnya ceria.

Eung Suk : "Sebenarnya, wanita macam apa kau ini.. apa kau tidak punya harga diri?" tanyanya heran.

Mi Mo : "Harga diri?" ucapnya seraya berpikir.


tepat ketika itu sebuah truk pengangkut barang lewat. tiba-tiba Mi Mo melempar tasnya ke truk itu.

Eung Suk kaget lalu bertanya apa yang Mi Mo lakukan?

Mi Mo : "Orang-orang bilang, tas adalah harga diri dari seorang wanita. Aku baru saja membuang tasku seharga 5.000 won (harga diri). itu sudah cukup, kan?" tanyanya.

Eung Suk bengong melihat tingkah Mi Mo yang aneh.


Mi Jin dan Jae Won pergi kedesa. mereka jalan-jalan di persawahan. Jae Won bertanya pada Mi Jin apa yang akan mereka lakukan di sini? Mi Jin bilang mereka akan berkencan.

Jae Won : "Jadi, kau sungguh-sungguh saat kau mengajakku untuk berkencan tadi?" tanyanya.

Mi Jin : "Tentu saja.." sahutnya.

Mi Jin balik tanya, enaknya mereka melakukan apa sekarang?

Jae Won : "Kenapa kau bertanya padaku? Aku jadi bingung." serunya.

Mi Jin : "Aku sering melakukan hal ini. apa pendapatmu tentang ini?" ucapnya.

Jae Won : "Apa itu?" tanyanya.

Mi Jin mengambil jarak dengan Jae Won lalu berkata, "Tangkap aku kalau kau bisa." setelah mengatakan itu, Mi Jin lari dari Jae Won. Jae Won langsung mengejar Mi Jin.


karena Mi Jin adalah rubah, jadi larinya sangat cepat dibandingkan dengan Jae Won. Jae Won benar-benar tak sanggup mengejar Mi Jin, sampai-sampai Ia terjatuh karena kelelahan.

Jae Won masih berusaha untuk menangkap Mi Jin. tapi saat Ia menuju ke tempat Mi Jin berada, tiba-tiba saja Mi Jin sudah ada di tempat lain. Jae Won sampai bingung.

dengan cerianya, Mi Jin melompat-lompat dari pohon ke pohon lain. sedangkan Jae Won sudah terkapar diatas rerumputan. Mi Jin menggunakan kesempatan itu untuk kabur.

menyadari Mi Jin menghilang, Jae Won berteriak memanggil Mi Jin.

Jae Won : "Mi Jin, aku sangat takut. kau pergi kemana?" rengeknya.


Eung Suk pergi kesebuah sekolah dasar disebuah desa. Mi Mo masih saja mengikuti Eung Suk.

Mi Mo : "Kenapa kita di sini?" tanyanya penasaran.

Eung Suk mengacuhkan Mi Mo dan melangkah pergi.

Mi Mo : "Apa kau tidak lapar?" teriaknya.


Eung Suk masuk ke salah satu kelas. Ia tampak terlihat senang. sepertinya itu dulu adalah kelas Eung Suk saat masih di sekolah dasar.

Eung Suk duduk di kursinya yang dulu dan memandangi sekitar kelas.

Ia beranjak berdiri untuk memfoto seluruh kelas. tapi tiba-tiba Mi Mo muncul tepat didepan kamera Eung Suk.

Mi Mo : "Aku mengerti sekarang.. ini adalah sekolahmu dulu, kan?" tanyanya.

Mi Mo memuji kalau sekolahnya sangat bagus. Mi Mo terus saja berbicara tapi Eung Suk mengabaikan Mi Mo dan pergi meninggalkan kelas.


Mi Jin kembali kekantor, Ia menemui Ibu. mengetahui Mi Jin meninggalkan Jae Won sendirian, dengan kesal Ibu memarahi Mi Jin apa dia sudah gila?

Ibu : "Kau berkencan dengannya dan meninggalkannya di sana?" tanyanya marah.

Mi Jin : "Ah, ibu. sekarang ini, setiap wanita harus bersikap jual mahal. apa ibu tidak tahu tentang itu?" serunya.

Ibu : "Kau ini bodoh atau apa. itu bukanlah jual mahal. itu menyiksanya." ucapnya kesal.

Mi Jin meyakinkan Ibunya kalau Jae Won akan kembali jika dia menyukainya.

Ibu : "Ya, benar. dia akan datang untuk balas dendam padamu." sahutnya kesal.

Mi Jin yakin kalau Jae Won pasti akan datang menemuinya. mengetahui sifat Mi Jin yang aneh, Ibu sampai bingung harus melakukan apa pada Mi Jin.

setelah Mi Jin pergi, Ibu segera memanggil Sec. Park.


Eung Suk jalan-jalan di kampung yang berada didekat sekolahan. Ia terkejut melihat tempat makan yang dulu sering di datanginya sewaktu kecil masih ada. Eung Suk segera masuk kedalam kedai. Mi Mo mengikutinya.

sesampainya didalam, Eung Suk berkomentar kalau tempat itu masih bagus.

Eung Suk berteriak kepada pemilik kedai untuk memesan satu porsi kue beras pedas.

seorang wanita keluar, namanya adalah Sam Rae. dia adalah teman sekolah Eung Suk sewaktu SD.

Eung Suk yang masih mengingat Sam Rae langsung menyapanya. sedangkan Sam Rae tidak mengingat Eung Suk.

Eung Suk : "Ini aku, Kim Eung Suk, teman sekelasmu di kelas 6 SD." ucapnya mengingatkan.

Sam Rae akhirnya mengingat Eung Suk. Ia tidak menyangka bisa bertemu dengan Eung Suk yang dulunya adlah murid yang polos.


melihat Eung Suk datang dengan seorang wanita, Sam Rae bertanya siapa? Eung Suk langsung menyahut kalau dia tidak kenal, Ia menyuruh Sam Rae untuk mengabaikan saja dan tidak usah dipedulikan.

Mi Mo kesal mendengarnya. Ia melampiaskan kemarahannya pada beberapa orang murid yang baru saja datang untuk membeli kue beras. Mi Mo berteriak pada murid-murid itu kalau mereka tidak menjual kue beras.

Sam Rae : "Kenapa kau mengusir pelangganku?" tanyanya kesal.

Mi Mo bilang dia akan membeli semua yang ada di kedai itu. Ia menyuruh Sam Rae untuk menyajikan semua makanan yang ada.


Sam Rae menyajikan banyak makanan di meja. Ia juga mengobrol dengan Eung Suk.

Sam Rae : "Aku dengar kau belajar
di Perancis. apa yang kau lakukan disini sekarang?" tanyanya.

Eung Suk memberitahu kalau dia memiliki sebuah kedai kecil disekitar. Eung Suk bilang dia seharusnya sering datang ke kedai untuk bertemu dengan Sam Rae.

Mi Mo yang diacuhkan, sedikit kesal karena tak dianggap oleh mereka.

Sam Rae tersenyum dan meminta Eung Suk untuk berhenti bercanda. Eung Suk bilang kalau dia serius. Ia dulu pernah menyukai Sam Rae. Eung Suk juga bilang dirinya sangat senang bisa bertemu seseorang yang dulu ia sukai.

Mi Mo : "Ditambah lagi orang yang kau suka juga ada di sini." sahutnya.

Eung Suk : "Aish.., kau ini sangat keras kepala. kapan kau akan berhenti mengikutiku?" teriaknya kesal.

Mi Mo langsung melihat jam. Ia baru saja sadar kalau ini sudah jam 4. Mi Mo beranjak berdiri dan pamit pergi.

Sam Rae : "Kau tidak bisa pergi." serunya pada Mi Mo.

Mi Mo : "Kenapa?" tanyanya heran.

Sam Rae bilang kalau Mi Mo harus membayar makanannya. Mi Mo ingat, ia lalu menanyakan berapa total semuanya. Sam Rae memberitahu total semuanya adalah 130 Won. Mi Mo mengangguk mengerti.

saat akan membayar, Ia terkejut kalau dompetnya sudah tidak ada. Ia teringat kalau tadi Ia melempar tasnya ke truk pengangkut saat didepan restaurant LAST. Mi Mo memasang wajah memelas pada Eung Suk untuk meminta pertolongan.

Eung Suk tersenyum seraya mengucapkan terima kasih pada Mi Mo untuk jamuan makanannya. kemudian Ia pamit pergi.


melihat Eung Suk pergi meninggalkannya, Mi Mo panik. Ia ingin pergi juga tapi Sam Rae menahannya untuk membayar makanan lebih dulu.

Mi Mo mengatakan kalau dia akan menelepon, tapi Sam Rae tidak percaya. ia memegang tangan Mi Mo dan menyuruhnya untuk membayar terlebih dulu. Sam Rae bilang kalau Ia merasa Mi Mo tidak bisa membayar.

Mi Mo : "Apa kau mengatakan aku ini terlihat seperti pencuri? aku punya banyak uang. Aku akan membayar." serunya kesal.

diam-diam, Eung Suk memotret pertikaian mereka.


Jae Won berada digedung perawatan milik Ibu Mi Sun. kakinya sedang dipijit. Ibu menghampiri Jae Won dan kaget melihat kondisi Jae Won yang amburadul. saat itu, Jae Won tertidur karena kelelahan.

Ibu : "Kemana dia pergi setelah menyakiti seseorang seperti ini?" keluhnya.


tak lama kemudian Sec. park datang untuk memberitahu Ibu bahwa Chef dari restaurant LAST ada disini. Ibu kaget mendengarnya.

Ibu langsung menanyakan penampilannya pada Sec. Park, apa bagus? Sec. Park diam tak menjawab Ia hanya menunduk sedih.

Ibu : "Lupakan saja." serunya kemudian pergi.


Mi Jin datang ke tempat Mi Mo berada untuk membayar semua tagihan Mi Mo. setelah melunasi semuanya, Mi Jin melirik Mi Mo kesal.

Sam Rae meneriaki mereka untuk menyerahkan sisa makanan. dengan kesal Mi Mo berteriak untuk memberikan sisa makanan kepada murid-murid yang tadi.

Mi Jin : "Kenapa kau membuang tasmu di truk itu?" tanyanya kesal.

Mi Mo bilang tidak tahu. Ia sangat marah pada Eung Suk karena meninggalkannya begitu saja seperti ini. Mi Mo bilang dia tidak akan pernah menyerah.

Mi Jin : "Kemana dia pergi?" tanyanya.

Mi Mo : "Kau seharusnya lebih tahu. cium saja baunya." sahutnya.

Mi Jin mulai mengendus udara untuk mencari keberadaan Eung Suk. tak lama kemudian Mi Jin memberitahu Mi Mo kalau Eung Suk tidak pergi jauh. dia masih berada di sekitar sini.

Mi Mo meminta uang pada Mi Jin untuk pulang. Ia tidak ingin berada di tempat itu lebih lama lagi.

Mi Jin bilang dia tidak punya uang. mendengar itu, Mi Mo beralih meminta dompet Mi Jin.


Ibu dan Chef Kyung Suk sedang berada didapur. mereka akan memasak bersama.

Ibu bilang, dia selalu berpikir kalau seragam koki sangatlah bagus.

Kyung Suk bilang itu tidak benar. seragam koki hanya akan terlihat bagus ketika makanan yang disajikan itu enak.

Ibu : "Kalau begitu, apa aku bisa mencicipi masakan enakmu hari ini?" tanyanya.

Kyung Suk : "Tentu saja. hidangan hari ini akan sama elegannya dan seksinya seperti Anda, Nyonya Goo." ucapnya.

Ibu : "Omo, kau benar-benar manis sekali." serunya senang.

diam-diam, Sec. Park mengintip mereka berdua. Ia tampak tidak senang melihat keakraban Ibu Mi Sun dengan Chef.


Chef Kyung Suk bilang pada Ibu, mungkin dia butuh bantuan untuk menyiapkan semua makanan ini. Ia bertanya apa ada seseorang yang bisa membantunya?

Ibu : "Kau membutuhkan asisten?" tanyanya.

Kyung Suk : "Ya." sahutnya.

Ibu : "Oh, tentu saja. Sec Park." serunya,

Kyung Suk : "Sekretaris Park? C'est qui (siapa)?" tanyanya.

Sec. Park salah mengartikan C'est Qui yang berarti siapa. Ia mengira artinya adalah pecundang.

Sec. Park : "Pecundang???" teriaknya marah.

Ibu dan Kyung Suk kaget melihat Sec. Park yang tiba-tiba muncul dan berteriak. Ibu tanya kapan Sec. Park datang. Sec. Park bilang dia sudah berada disini sedari tadi.

Sec. Park menghampiri Kyung Suk seraya bertanya dia baru saja memanggilnya pecundang, kan?

Kyung Suk : "Ah, bukan itu.. itu artinya 'siapa' dalam bahasa Prancis. C'est qui artinya 'siapa'?" ucapnya menjelaskan.

Ibu mengatakan pada Kyung Suk kalau Sec. Park perlu berada di level mereka untuk bisa mengerti. mereka berdua kemudian tertawa.


diam-diam di toilet Sec. Park menelepon kedutaan Perancis untuk menanyakan sesuatu. Ia bilang kalau ini mengenai hidup dan matinya, jadi dia membutuhkan jawaban yang akurat. Ia tanya apa artinya 'C'est qui' dalam bahasa Prancis?  'siapa itu'?

setelah mengetahui jawabannya memanglah berarti 'Siapa itu?' Sec. Park langsung lemas. Sec. Park merasa direndahkan, Ia benar-benar malu dan juga kesal.

Kyung Suk mengetuk pintu toilet meminta Sec. Park untuk cepat karena dia membutuhkan bantuan.


Mi Jin pergi untuk mencari Eung Suk. sedangkan Mi Mo sudah kembali pulang. dengan cepat Mi Jin bisa menemukan Eung Suk yang sedang bersantai menikmati pemandangan seraya meminum kopi.

melihat itu, Mi Jin teringat akan kejadian masa lalunya.


== FLASHBACK ==

dimasa lalu, dan ditempat yang sama, suami Mi Jin (Jenderal) sedang bersantai, seraya mencuci muka di sungai.

tiba-tiba sebuah batu jatuh tepat disampingnya sepertinya batu itu sengaja dilempar oleh seseorang.

Jenderal melihat sekitar tapi tidak melihat siapapun. lagi-lagi sebuah batu jatuh disampingnya.

Jenderal : "Siapa itu? berhenti bercanda dan tunjukkan dirimu." teriaknya.

sebuah batu terlempar lagi didekat Jenderal. dan itu membuatnya marah.

Jenderal : "Siapa itu? jika kau menunjukkan dirimu sekarang, aku akan memaafkanmu. lelucon macam apa ini?" teriaknya marah.

tampak seseorang diam-diam mengangkat sebuah batu yang besar. seseorang itu berjalan mengendap-endap dibelakang Jenderal dan tampak seperti akan memukulnya dengan batu yang dipegangnya.

Jenderal berbalik, dan sangat terkejut melihat ada orang berdiri dibelakangnya. hal itu membuatnya terjatuh disungai sehingga basah kuyup.

ternyata seseorang itu adalah Mi Jin. Mi Jin sengaja menakut-nakutinya. dengan wajah tersenyum dan tak bersalah, Mi Jin tanya pada Jenderal apa dia takut?

Jenderal tertawa melihat Mi Jin, Ia merasa lega kalau itu hanya Mi Jin. Mi Jin melempar batu dipegangnya didekat Jenderal dan membuat Jenderal lagi-lagi basah karena cipratan air.

Jenderal : "Kenapa seorang wanita dewasa sepertimu bercanda seperti anak kecil?" tanyanya.

Mi Jin : "Aku selalu agresif. Kau tidak tahu?" tanyanya balik.

Jenderal tertawa mendengar ucapan Mi Jin.


lalu Mi Jin mengulurkan tangannya untuk membantu Jenderal berdiri. tapi yang ada, Jenderal membalas sikap Mi Jin tadi dengan menariknya agar jatuh juga ke sungai. mereka berdua jadi bermain air bersama di sungai.


== FLASHBACK END ==

Eung Suk terkejut melihat Mi Jin yang tiba-tiba berdiri dibelakangnya. Ia tanya pada Mi Jin bagaimana dia bisa ke tempat ini?

Mi Jin : "Kupikir aku melihat seseorang yang terlihat
sepertimu setelah aku membayar tagihan Mi Mo." serunya.

Mi Jin tanya, apa Eung Suk tidak keberatan jika dia bergabung dengannya? Eung Suk mempersilahkan Mi Jin untuk duduk.

Eung Suk memberitahu dia juga baru saja memikirkan Mi Jin. Mi Jin kaget mendengarnya, Ia tanya kenapa?

Eung Suk : "Seseorang memberitahuku bahwa mencari pasangan adalah hal yang sangat penting. aku memikirkan tentang hal itu. apa hal yang penting dalam hidupku? hal yang penting itu adalah mengatur kenanganku." ucapnya seraya menunjukkan kamera yang dipegangnya.

Eung Suk mengatakan dia ingin menyimpan semua kenangannya yang indah.

Mi Jin : "Kau baru berusia 30 tahun." ucapnya.

Eung Suk tidak mengerti apa maksud dari ucapan Mi Jin.

Mi Jin : "Kenapa kau bertingkah seperti besok kau akan mati? sepertinya kau mempunyai lebih banyak kenangan untuk dilakukan mulai sekarang." serunya menebak.

Eung Suk tersenyum lalu mengangguk.

Mi Jin melihat sekitar kemudian bertanya apa ini adalah tempat Eung Suk yang penuh dengan kenangan indah?

Eung Suk mengiyakan. walaupun banyak yang sudah berubah, tapi jalan disebelah itu masih sama.

Eung Suk menunjuk sebuah rumah lalu memberitahu Mi Jin, kalau rumah di sana adalah tempat dimana dulu dia tinggal. anak-anak sering datang bermain di lahan kosong di depan rumah. tapi sekarang ada sebuah bangunan di sana.

Mi Jin bilang, dulu disana banyak ditanam mulberry. tadinya adalah kebun Mulberry.

Eung Suk : "Bagaimana kau tahu? ayahku juga mengatakannya padaku." tanyanya heran.

Mi Jin : "Tanah di sana sangat subur jika ditanami mulberry daripada buah yang lain." ucapnya dengan polos.

Eung Suk heran karena Mi Jin bisa tahu mengenai itu.

Mi Jin : "Selama invasi Jepang, kumpulan penganut agama Budha Kusan dan pasukan Kiyoshi meninggal di sana. dan dulu ada sungai yang alirannya deras di sana. ada banyak batu yang besar." serunya semangat.

Eung Suk : "Batu besar?" tanyanya heran.

Mi Jin hanya mengangguk menyadari dirinya sudah bicara kelewatan.

Eung Suk : "Jadi mulberry tumbuh dengan baik di sana?" tanyanya.

Mi Jin hanya mengangguk.

Eung Suk : "Hey.. yang benar saja.." serunya.

Eung Suk kemudian tertawa. Ia berpikir Mi Jin bicara asal-asalan. Mi Jin langsung menyahut dia tadi hanya bercanda.


Mi Jin dan Eung Suk kembali kerestaurant. Eung Suk heran karena tidak melihat Chef Kyung Suk dimanapn. Ia bertanya-tanya, pergi kemana Kyung Suk selarut ini?

sebenarnya, Mi Jin berniat memesan tempat untuk mengajak Won Jae makan di LAST.

Mi Jin mengatakan kalau hari ini sepertinya juga tidak akan berjalan lancar.

Eung Suk : "Aku merasa tidak enak sudah mengusirnya keluar, kemarin. katakan padanya untuk datang lagi." ucapnya pada Mi Jin.

Eung Suk menelepon Kyung Suk untuk menanyakan dimana dirinya selarut ini?

Mi Jin juga sedang menelepon rumahnya.

mereka berdua terkejut mengetahui kalau Kyung Suk ternyata ada dirumah Mi Jin.


dirumah Mi Jin, Kyung Suk masih sibuk memasak. Ia meminta piring untuk sajian hidangan pada Sec. Park yang menjadi asisten sementaranya.

dengan kesal, Sec. Park mengambil piring dan melemparnya dengan kasar didepan Kyung Suk.

melihat piring yang dimintanya salah, Kyung Suk bilang kalau bukan itu piringnya, hidangan yang dia buat besarnya dua kali lipat dari piring yang diambil Sec. Park. Ia menyuruh Sec. Park untuk mengambilkan yang besar.

Sec. Park memejamkan matanya untuk menahan kekesalannya. kemudian Ia mengambilkan piring yang besar.

tak lama kemudian Kyung Suk berteriak menyuruh Sec. Park untuk mengambil asparagus.

melihat Sec. Park menyerahkan brokoli, Kyung Suk memberitahu kalau itu adalah brokoli. dia minta asparagus. Kyung Suk bahkan mengeja katanya, as-para-gus...

Sec. Park sangat kesal. Ia membanting brokoli kewadah lalu menyerahkan semua sayuran pada Kyung Suk dan mempersilahkannya untuk mengambil sendiri.


lagi-lagi Kyung Suk menyuruh Sec. Park untuk mengambilkan saus tartar. Sec. Park bingung memilih karena begitu banyak botol saus dan dia tidak tahu saus tartar itu seperti apa.

Sec. Park mengambil salah satu botol berwarna merah lalu menyerahkannya pada Kyung Suk.

Kyung Suk : "Ada apa denganmu? Itu saus tomat. ambilkan saus tartar. tartar, tartar, oke? seharusnya tanya padaku jika kau tidak tahu." teriaknya kesal.

Sec. Park yang sudah habis kesabarannya, menggenggam botol tomat sampai isinya meluber keluar.

Sec. Park : "Tidak ada seorang pun di dunia ini yang bisa memerintahku apa kau mau kubuat seperti ini? jangan memerintahku lagi. mengerti??" teriaknya marah.

Kyung Suk sampai takut melihat Sec. Park.


tiba-tiba Ibu Mi Sun datang. dengan kesal, Ia menyuruh Sec. Park untuk duduk. mendengar perintah dari Ibu, Sec. Park langsung duduk.

Ibu : "Cari saus tartarnya." ucapnya tegas.

Sec. Park : "Ya." serunya.

Sec. Park beranjak dari duduknya lalu segera mencari saus tartar. Kyung Suk heran melihat sikap Sec. Park yang sangat tunduk pada Ibu Mi Sun. Ibu Mi Sun tersenyum manis saat melihat Kyung Suk.


Mi Jin pulang kerumah dan Eung Suk ikut dengannya karena Ia mau menjemput Kyung Suk. sesampainya didepan rumah Mi Jin, Eung Suk mencoba untuk menelepon Kyung Suk lagi, tapi sayangnya ponselnya mati.

Mi Jin bilang Chef sepertinya ada dirumahnya, Ia tanya apa Eung Suk mau masuk? Eung Suk menolak untuk masuk. Ia minta tolong pada Mi Jin untuk memanggilkan dia saja.

Eung Suk tak habis pikir, bagaimana bisa Kyung Suk mematikan ponselnya. Mi Jin meminta Eung Suk untuk menunggu sebentar.


saat akan masuk kedalam rumah, Mi Mo yang baru saja pulang, memanggilnya dengan panggilan, rubah. dibelakang Mi Mo, ada Woo Hyun.

Mi Mo : "Apa yang kalian berdua lakukan di sini?" tanyanya penasaran.

Mi Jin : "Oh.., kami bertemu di depan rumah." ucapnya gugup.

Mi Mo : "Hei, rubah! Kenapa kau
menggoda pacarku?" tanyanya marah.


Eung Suk yang mendengar itu, memarahi Mi Mo balik.

Eung Suk : "Apa? Pacar? kenapa kau mengatakan.." serunya terpotong.

tiba-tiba Eung Suk merasakan kepalanya sakit.

Mi Jin tanya ada apa? apa Eung Suk baik-baik saja? Eung Suk tak menjawab, Ia mengangkat tangannya pertanda dirinya tak apa. kemudian Eung Suk beranjak pergi.

Mi Jin dan Mi Mo merasakan hal aneh pada Eung Suk. mereka berdua terus saja memandangi kepergian Eung Suk.

Woo Hyun yang merasa diabaikan, diam-diam pergi.


Eung Suk jalan menuju kerumah dengan terseok-seok karena kepalanya benar-benar sakit. tak lama kemudian Eung Suk jatuh kejalan dan pingsan.

Mi Jin yang ternyata diam-diam mengikuti Eung Suk, terkejut melihat Eung Suk tak sadarkan diri. Ia langsung menghampiri Eung Suk.

Mi Jin : "Eung Suk, kau tidak apa-apa? Eung Suk!" teriaknya.

Mi Jin bingung dengan apa yang harus dilakukannya. Ia merubah dirinya menjadi Gumiho untuk lebih mudah menganggkat Eung Suk.


dengan kekuatan Gumiho, Mi Jin mengantar Eung Suk pulang. saat mereka baru sampai atap rumah, Eung Suk mengingau karena kesakitan.

Mi Jin yang melihat itu menjadi tak tega. Ia akhirnya mencium Eung Suk untuk meredakan rasa sakitnya.


beberapa lama kemudian, Eung Suk yang baru sadar, terkejut ketika mengetahui Ia tiduran ditaman di depan orang mabuk.

Eung Suk merasa kalau dirinya tadi berciuman, Ia langsung memegang bibirnya.

Eung Suk : "Ciuman.. Apa Anda yang melakukannya?" tanyanya pada orang mabuk itu.

orang mabuk itu bingung dengan apa yang dikatakan Eung Suk.


ke esokan paginya, Mi Jin menemui Ibunya dikantor. Ia mengatakan ingin melakukan perjalanan mendaki di Gunung Jiri bersama Won Jae. Mi Jin bilang dia ingin mengakhirinya lebih cepat. Ibu sangat senang mendengar keputusan Mi Jin. Ia memuji Mi Jin kalau itu adalah pemikiran yang bagus.

Ibu : "Terakhir kali, bahkan setelah
kejadian itu, dia terus mencarimu." ucapnya memberitahu.

Mi Jin : "Apa kali ini aku benar-benar bisa menjadi seorang manusia?" tanyanya pesimis.


Mi Jin dan Won Jae mendaki Gunung Jiri bersama. Won Jae benar-benar payah, belum-belum dia sudah kelelahan dan berteriak menyuruh Mi Jin untuk pelan-pelan.

Won Jae : "Aku lebih suka danau dan laut. kupikir ini tidak cocok untukku. kurasa aku terkena dehidrasi." keluhnya sambil ngos-ngosan.

Mi Jin meminum air dibotolnya lalu membaginya dengan Won Jae.

Won Jae : "Orang-orang mengatakan untuk tidak berbagi minuman pada saat di pegunungan." serunya seraya tertawa.

setelah meminum air milik Mi Jin, Won Jae berkata kalau dirinya jauh lebih baik.

Won Jae : "Tapi, kenapa kita ke sini?" tanyanya.

Mi Jin : "Sudah kubilang, aku di sini
untuk mencari tanaman herbal." ucapnya.

Won Jae : "Lalu apa yang akan kita lakukan sekarang?" tanyanya.

Mi Jin yang sangat kesal, menyuruh Won Jae untuk berhenti bertanya. hanya dia yang boleh bertanya. Won Jae mengangguk mengerti.


Mi Jin : "Jangan-jangan, kalau kita putus, apa kau akan mencoba untuk bunuh diri lagi?" tanyanya.

Won Jae : "Hentikan. aku merasa seperti aku akan mati. setiap kali aku mendengar hal seperti itu." serunya.

Mi Jin menunjuk ke tebing seraya memberitahu Won Jae. lalu Ia bilang pada Won Jae kalau itu adalah tempat yang bagus untuk melompat.

kemudian Mi Jin menunjuk kesebuah pohon yang tinggi. Mi Jin memberitahu kalau pohon itu sangat cocok untuk gantung diri. Won Jae akan mati dalam sekejap.

setelah itu Mi Jin mengambil suatu tanaman. Mi Jin bilang jika Won Jae makan tanaman itu, Ia akan langsung mati dalam sekejap. itu adalah tanaman beracun.

Won Jae : "Kenapa kau menakut-nakuti aku? aku ingin pergi." serunya ketakutan.

Won Jae melangkah untuk pergi karena ketakutan tapi tiba-tiba Ia terjatuh karena tersandung. Won Jae berteriak kalau kakinya terasa sakit.

Mi Jin : "Apa kau baik-baik saja?" tanyanya.

Won Jae berteriak kalau kakinya sakit. Mi Jin mencoba membantu, tapi Won Jae malah memarahinya karena kakinya jadi terasa semakin sakit.

Mi Jin : "Apa mungkin kakimu terkilir?" tanyanya.

Won Jae : "Aku benar-benar bernasib sial." rengeknya.


suara hati Mi Jin yang jahat : "Aku bisa menjadi manusia jika dia mati di sini. benar, dan bagaimanapun juga dia sudah pasti akan mati untukku."

suara hati Mi Jin yang baik : "tidak, ini bukan gayaku."

suara hati Mi Jin yang jahat : "Habisi dia." serunya dengan mata rubahnya.

suara hati Mi Jin yang baik : "Tidak."

Mi Jin tampak bimbang, kedua sisi baik dan buruknya mulai berdebat.

mata Gumiho Mi Jin muncul. dan Ia mencoba mendekati Won Jae untuk menerkamnya. Won Jae yang melihat mata Mi Jin berubah seperti monster, sangat terkejut dan ketakutan.


Eung Suk dan Chef Kyung Suk mengobrol di atap restaurant. Eung Suk tanya pada Kyung Suk apa yang terjadi kemarin?

Kyung Suk : "Itu.. Eung Suk.. jadi Mi Sun.."

Eung Suk : "Ini pasti sebuah ciuman." serunya memotong.

Kyung Suk : "Tidak, aku tidak menciumnya. Sungguh." sahutnya.

Eung Suk : "Maksudku, aku." serunya lagi.

Kyung Suk kaget mendengarnya. tapi Ia tidak mengerti apa maksud Eung Suk.

Eung Suk mengatakan dirinya sepertinya melakukannya (ciuman). tapi menurutnya ini sangat aneh. bagaimana bisa dia tiba-tiba ada di atap dan mendapat ciuman?

Eung Suk merasa sangat frustasi karna ingatannya tidak menghilang sebagian. sedangkan Kyung Suk senang mendengarnya. Ia bahkan sampai tertawa.

Kyung Suk : "Aigoo.. kau selalu menjaga jarak dari para wanita. nalurimu kini sudah keluar. itu mungkin ciuman yang ada di dalam mimpimu." serunya.

Eung Suk : "Mimpi?" tanyanya tak mengerti.

Kyung Suk : "Ya, itu mimpi." sahutnya.

Eung Suk masih belum yakin apa itu benar-benar mimpi.


Mi Jin ternyata masih belum juga memakan hati Won Jae. Ia malah menggendong Won Jae yang tidak bisa jalan karena cedera.

Won Jae bilang kalau Mi Jin tampak terlihat sangat menakutkan tadi. Ia pikir tadi dirinya akan mati.

Mi Jin : "Berhentilah mengatakan kau akan mati. aku tidak ingin mendengarnya lagi." serunya kesal.

Mi Jin mengeluhkan Won Jae yang sangat berat sekali. dengan tidak merubah dirinya, Mi Jin benar-benar merasa kelelahan.

Won Jae bercerita kalau dia dulu pernah menyukai wanita sebelum Hye Young. tapi mereka putus begitu saja.

Won Jae : "Saat ini, hanya melihat wanita saja membuatku sangat ketakutan." ucapnya.

Mi Jin tanya, kenapa Won Jae putus begitu mudah? itu karena Won Jae adalah orang yang mudah diputuskan.

Mi Jin yang sudah benar-benar kelelahan, menurunkan Won Jae. Won Jae tanya apa Mi Jin baik-baik saja? Mi Jin menepuk bahunya seraya bilang dia baik-baik saja. Ia balik bertanya apa Won Jae juga baik-baik saja?

Won Jae : "Tapi ekspresimu tadi.. benar-benar.. sangat menakutkan! kupikir kau akan meninggalkanku seperti terakhir kali. sehingga membuatku berpikir, siapa pun bisa saja meninggalkanku, dan aku hanya diam tidak melakukan apa-apa untuk mempertahankan itu." ucapnya.

Mi Jin : "Apa maksudmu?"

Won Jae : "Seharusnya aku bertahan. aku tidak boleh menyerah. jika aku ingin berhasil dalam cinta, aku seharusnya menjadi orang yang lebih kuat." serunya yakin.

Mi Jin : "Jadi, apa kau akan menjadi lebih kuat?"

Won Jae : "Apa terima kasih adalah jawabannya?" tanyanya.

Mi Jin hanya diam saja. setelah mengatakan hal yang tadi, Won Jae beranjak pergi meninggalkan Mi Jin sendirian.


Won Jae kembali menjalin hubungan dengan Hye Young. mereka pergi ke restaurant berdua dan bermesra-mesra'an.

Sec. Park diam-diam mengintai mereka kemudian melaporkannya pada Ibu Mi Sun. Sec. Park bilang kalau Won Jae sangat bahagia sekali sekarang ini.

Won Jae memeluk Hye Young seraya berkata dia tidak mau kehilangan Hye Young lagi.


Eung Suk duduk merenung dikamarnya. Ia masih memikirkan perihal ciuman itu.

Eung Suk : "Ada apa denganku?" tanyanya heran.


malam harinya saat Eung Suk tidur, sebuah bayangan tampak sedang memperhatikan Eung Sung.

Eung Suk yang merasakan kehadiran seseorang, langsung terbangun dari tidurnya. tapi ketika Ia tidak melihat siapapun, Eung Suk kembali tidur lagi.

ternyata Mi Jin sedang memperhatikan Eung Suk dengan diam-diam dengan tatapan tajam. Ia tampak seperti akan menyergap Eung Suk.


Bersambung..

No comments:

Post a Comment