Dilarang meng-COPAS SEMUA ARTIKEL yang ada didalam blog ini!!! tolong hargailah kerja keras penulis!!!
Eung Suk duduk ditangga dengan pikiran yang kalut seraya melempar-lempar bola keudara. saat bolanya jatuh, Ia mendesis kesal.
Eung Suk : "Kenapa aku melakukan itu?" ucapnya.
Eung Suk mengacak-acak rambutnya karena kesal.
setelah kejadian Eung Suk yang meminta Mi Jin untuk tidak mengejar Min Kyu dan tetap bersamanya.
Mi Jin berpikir kalau Eung Suk mengira dirinya hanya wanita yang selalu mengejar pria.
Mi Jin bilang kalau ini bukanlah seperti yang Eung Suk pikirkan. Mi Jin benar-benar kesal. Ia menghempaskan tangan Eung Suk lalu pergi. Eung Suk memandang kepergian Mi Jin dengan sedih.
Chef Kyung Suk menghampiri Eung Suk lalu menepuk bahunya.
Kyung Suk : "L'amour s'en est alle. Il est trop tard. Cinta telah pergi dan itu sudah terlalu terlambat." ucapnya.
Eung Suk : "Bukan seperti itu." sahutnya.
Kyung Suk : "Non, je ne suis jamais seul. Avec ma solitude. Tidak, aku tidak kesepian. aku bersama dengan kesendirianku." ocehnya.
tanpa Kyung Suk sadari, Eung Suk berlalu pergi. Kyung Suk berkomentar kalau Eung Suk adalah pria yang malang.
sesampainya dirumah, Min Kyu yang tinggal sendirian, langsung melipat pakaian yang sudah kering. diam-diam, Mi Jin mengamati Min Kyu dengan pandangan sedih.
saat dikampus, Dosen memuji makalah yang dibuat Min Kyu sangatlah bagus. Min Kyu menjelaskan kalau dia tidak membuatnya sendirian. dosen lalu tanya, apa pasangan Min Kyu itu terlambat lagi? Min Kyu langsung menoleh ke meja Mi Jin yang kosong.
ketika mata kuliah selesai, Min Kyu tersenyum senang ketika melihat Mi Jin menunggunya diluar kampus. mereka kemudian pergi untuk mengobrol.
Min Kyu : "Kenapa kau tidak masuk kelas?" tanyanya.
Mi Jin bilang kalau hari ini terlalu panas untuk mengikuti kelas. Min Kyu memberitahu kalau dosen memuji makalah yang mereka buat. dosen memberitahu bahwa makalah mereka cukup bagus untuk dipublikasikan.
Mi Jin : "Apa yang akan kau lakukan?" tanyanya.
Min Kyu : "Sekarang?" tanyanya balik.
Mi Jin : "Tidak, di masa depan." ucapnya menjelaskan.
Min Kyu mengatakan dia ingin melakukan hal yang luar biasa. dia bisa membayangkan harapannya di kepalanya.
Min Kyu : "Langit biru, dan bangku putih di kebun. memakan makanan enak bersama dengan keluargaku tercinta dan bermain bersama dan alunan musik yang indah di ruang keluarga. dan juga aroma dari kopi yang sedang diseduh. aku bisa membayangkannya." ucapnya panjang lebar.
Mi Jin tersenyum mendengarnya.
Mi Jin masih mengamati Min Kyu. mengingat semua harapan Min Kyu mengenai masa depannya, Mi Jin merasa iba. matanya mulai berkaca-kaca.
suara hati Mi Jin : "Dia memiliki mimpi yang luar biasa."
tanpa disadari, Mi Jin mulai meneteskan air mata.
ke esokan harinya, Mi Mo sedang sibuk memilih kaca mata milik Mi Jin.
Mi Jin : "Apa yang kau lakukan di kamarku?" tanyanya kesal.
Mi Mo tanya, apa Mi Jin mau ikut bersamanya? Mi Jin balik bertanya, kemana? Mi Mo bilang kalau Mi Jin akan tahu nanti.
Mi Mo memakai salah satu kaca mati Mi Jin dan tanya apa dia terlihat cantik dengan kaca mata itu?
Mi Jin : "Hei! kau punya begitu banyak kacamata sampai aku tidak bisa menghitungnya." serunya.
Mi Mo : "Itulah kenapa kau masih menjadi seekor rubah. itulah kenapa aku memakainya." sahutnya.
Mi Jin : "Kenapa?" tanyanya penasaran.
Mi Mo mengatakan pada Mi Jin, dirinya sudah menjadi manusia. tapi terkadang dia bermimpi menjadi seekor rubah. dia benar-benar membenci hal itu. Mi Mo membayangkan, kalau matanya berubah menjadi mata rubah. karena takut, mi Mo harus menyembunyikannya.
Mi Jin : "Hei! kau lebih terlihat seperti seekor rubah meskipun kau tidak menyembunyikannya." ucapnya meledek.
Mi Mo : "Keterlaluan. apa kau ingin mati?" serunya marah.
dengan kesal, Mi Jin memperingatkan Mi Mo untuk menjaga mulutnya dan berhati-hati jika berbicara.
Ibu sedang bersama Sec. Park. raut wajah Ibu terlihat kesal setelah membaca dokumen yang dibawakan Sec. Park yang salah. Ia memarahi Sec. Park yang salah memberikan stempel.
Sec. Park mengelak bersalah. Ia mengatakan kalau kali ini bukanlah kesalahannya. ini karena rambut rontok milik kepala Kim (Min Kyu).
Ibu kembali memarahi Sec. Park yang mengurusi rambut orang lain. dengan kesal Ibu menyuruh Sec. Park untuk berkeliling dan membersihkan semua baju orang lain jika tingkahnya seperti itu.
Ibu : "Berhenti saja dari pekerjaanmu saat ini dan mulai melakukan itu. mengambil helaian rambut rontok semua orang!" omelnya.
mendengar ucapan Ibu, Sec. Park menjadi sedih. Ia langsung memakai kaca mata hitamnya.
Ibu : "Apa lagi ini? apa kau menangis?" tanyanya kesal.
Sec. Park diam saja kemudian beranjak pergi.
tanpa sengaja, Sec. Park berpapasan dengan Mi Mo yang mau keluar dan memakai kaca mata yang sama.
Mi Mo : "Apa-apa'an ini? ini terlihat sama. kita tidak boleh memakai kacamata yang sama! lepas itu sekarang!" teriaknya marah.
Sec. Park menolak melepas kacamatanya, dengan alasan dia menyukai kacamatanya. mendengar itu, Mi Mo semakin marah. Ia berteriak menyuruh Sec. Park untuk melepas kaca matanya. Sec. Park menggeleng tidak mau lalu kabur. Melihat itu, Mi Mo mengejarnya.
Mi Jin yang baru saja keluar dari kamar, tanya pada Ibu ada apa dengan Mi Mo dan Sec. Park? Ibu hanya mengeluh mereka membuatnya frustasi dan sangat menyebalkan.
menyadari Mi Jin berpakaian rapi, Ibu tanya apa Mi Jin akan pergi? Mi Jin mengiyakan. Mi Jin memberitahu Ibu kalau Mi Mo ingin pergi kesuatu tempat dengannya. Mi Jin bilang, sebenarnya dia tidak ingin pergi.
Ibu : "Oh ya, aku harus mengantarkan stempel ini tapi aku punya janji lain sebelumnya." ucapnya.
Mi Jin senang mendengarnya, Ia mengatakan pada Ibu biar dia saja yang mengantar stempelnya. Mi Jin tidak ingin pergi dengan Mi Mo karena Mi Mo membuatnya malu sebelumnya.
Mi Jin pergi ke kantor untuk menggantikan Ibu menyerahkan stempel pada Min Kyu.
Mi Jin : "Min Kyu!" sapanya.
menyadari dia hanya memanggil nama saja, Mi Jin segera meminta maaf karena berlaku tidak sopan. Min Kyu tersenyum dan bilang tidak apa-apa.
Mi Jin : "Kepala Kim, apa hanya stempel yang anda butuhkan?" tanyanya.
Min Kyu mengangguk, kemudian menyuruh Mi Jin untuk duduk.
Mi Jin memandang Min Kyu dengan tajam seraya mengunyah pulpen. saat Min Kyu menyadari apa yang dilakukan Mi Jin, Ia tersenyum.
tiba-tiba Mi Mo masuk begitu saja seraya memanggil Mi Jin dengan panggilan 'rubah'.
Mi Jin : "Kemana? apa yang kau lakukan?" gerutunya pelan pada Mi Mo.
Mi Mo segeramenarik Mi Jin keluar. setelah kepergian Mi Jin, Min Kyu mengambil pulpen yang tadi dikunyah Mi Jin, dan teringat akan sesuatu.
Min Kyu : "Mi.. Mi Jin?" ucapnya pelan.
Min Kyu kembali teringat akan masa kuliahnya saat bersama dengan Mi Jin.
Min Kyu sedang tiduran di taman yang berada di kampus seraya memandangi pulpen milik Mi Jin yang dipinjamkannya.
tak lama kemudian salah satu teman dari Min Kyu menghampirinya dengan tergesa-gesa. Ia bilang, pada Min Kyu ada berita besar.
Min Kyu : "Ada apa? Minggir.." ucap Min Kyu kesal.
teman Min Kyu memberitahu kalau dia membawa berita tentang gadis yang ada di pesta ulang tahunnya (Mi Jin). mendengar itu, Mi Jin langsung beranjak duduk.
Min Kyu : "Mi Jin?" tanyanya.
teman Min Kyu mengangguk seraya meyakinkan namanya adalah, "Goo Mi Jin."
Min Kyu : "Ada apa dengannya?" tanyanya penasaran.
teman Min Kyu mengatakan kalau Mi Jin memiliki julukan lain, yaitu suka melahap para pria (Playgirl). mendengar itu, Min Kyu sangat kesal, Ia langsung mencengkeram baju temannya dan menyuruhnya berhenti membual.
teman Min Kyu meyakinkan Min Kyu dengan berteriak kalau yang dikatakannya itu benar.
kebetulan Mi Jin baru datang ke kampus bersama dengan seorang pria lain. teman Min Kyu langsung memberitahu Min Kyu. melihat Mi Jin bersama dengan pria lain, Min Kyu tampak kecewa.
Mi Jin melihat Min Kyu duduk ditaman, Ia menyapa Min Kyu seraya memanggilnya, tapi Min Kyu justru membuang muka dari Mi Jin. Mi Jin merasa ada yang aneh dengan Min Kyu, Ia memanggil Min Kyu lagi. bukannya menoleh, Min Kyu malah kabur.
Mi Jin sedang berdiri di depan kantor dan tampak sedang menunggu seseorang. tak lama kemudian Eung Suk datang.
Eung Suk : "Apa kau ingin pergi ke suatu tempat bersamaku?" tanyanya.
Mi Jin : "Ke suatu tempat denganmu?" tanyanya tak mengerti.
Mi Jin tanya pada Eung Suk kapan dia mengatakan hal itu? Eung Suk memberitahu bukankah Mi Jin tadi mengirim pesan padanya? mengetahui itu, Mi Jin segera memeriksa ponselnya.
Mi Jin langsung menyadari kalau ini pasti perbuatan Mi Mo. dan benar saja, tak lama kemudian Mi Mo menghampiri mereka berdua.
Mi Mo : "Tada!!!" serunya ceria.
Mi Mo mengatakan, bahwa dia tidak mempunyai pilihan lain jika dia ingin mengejar Eung Suk.
Eung Suk : "Apa kau juga tukang tipu sekarang?" tanyanya kesal.
Mi Mo : "Ya, menipu dan berbohong. aku akan melakukan apapun sampai kau mau kencan denganku." ucapnya ceria.
Eung Suk : "Aigoo, Tidak bisa dipercaya." sahutnya.
Eung Suk melirik Mi Jin lalu tanya apa Mi Jin juga tahu rencana Mi Mo ini? Mi Jin menggeleng dan bilang dia tidak tahu.
Eung Suk : "Baiklah, kalau begitu aku pergi dulu." ucapnya dingin.
melihat Eung Suk akan pergi, Mi Mo menahannya. Mi Mo meminta Eung Suk untuk pergi dengannya karena dia sudah datang jauh-jauh. dengan kesal Eung Suk meminta Mi Mo untuk melepaskan tangannya. Mi Mo langsung cemberut.
Mi Jin : "Eung Suk.., apa kau sangat tidak menyukai adikku?" tanyanya.
Eung Suk : "Tidak, bukan seperti itu. aku hanya tidak tertarik padanya." ucapnya.
Mi Mo menyahut kalau dia sangat menyukai situasi seperti ini. Ia tahu kalau Eung Suk pasti menyukai Mi Jin. Mi Mo menunjuk ke suatu tempat dan memberitahu Eung Suk tempat favorit Mi Jin. Ia tanya pada Eung Suk apa dia mau melihatnya?
dengan kesal Mi Jin menyuruh Mi Mo untuk menghentikan sikapnya.
Mi Mo : "Kenapa kau tidak pergi dengan kami?" tawarnya pada Eung Suk.
kemudian mereka bertiga pergi ke rumah sakit bersalin. Mi Mo memandangi bayi-bayi yang berada diruang bayi dari luar kaca sedangkan Mi Mo dan Eung Suk mengamatinya.
Mi Mo : "Aneh, kan?" serunya pada Eung Suk.
Eung Suk : "Apa yang dia lakukan?" tanyanya penasaran.
Mi Mo menyuruh Eung Suk untuk menanyakannya sendiri pada Mi Jin.
Eung Suk yang penasaran, menghampiri Mi Jin. saat itu, Mi Jin memandangi bayi-bayi itu sambil menangis. melihat Mi Jin menangis, Eung Suk mengira Mi Jin pernah melahirkan dan bayinya meninggal.
Eung Suk : "Mi Jin.. jangan menangis. kau bisa melahirkan bayi lain. dia sudah ada di tempat yang indah sekarang." ucapnya.
Mi Jin : "Bukan itu." sahutnya seraya terisak.
Eung Suk : "Lalu kenapa?" tanyanya heran.
Mi Jin : "Mereka bisa dengan mudah menjadi manusia. hanya dengan menunggu 9 bulan untuk menjadi manusia. kenapa aku tidak bisa menjadi manusia? aku benar-benar iri dengan bayi-bayi ini. aku benar-benar iri pada mereka. Ibu, aku juga ingin menjadi manusia." ucapnya seraya menangis.
Eung Suk yang mendengar itu heran melihat Mi Jin yang aneh. sedangkan Mi Mo hanya menggeleng-gelengkan kepala.
Mi Mo : "Dia hanya belum dewasa jadi dia mengurangi stresnya dengan cara seperti itu." ucapnya memberitahu Eung Suk.
Mi Mo lalu tanya, apa Eung Suk juga punya tempat spesial seperti Mi Jin? Eung Suk diam tak menjawab.
mereka bertiga kemudian pergi ke toko yang menjual perlengkapan kematian.
Eung Suk memeriksa salah satu peti, dan bertanya pada penjual apa peti mati itu terbuat dari pohon paulownia? penjual mengiyakan. penjual itu bilang pada Eung Suk akhir-akhir ini peti mati dari pohon ginko sangat populer.
Eung Suk : "Tapi, apa kita membutuhkan yang bagus untuk kremasi?" tanyanya lagi.
penjual menunjukkan guci giok yang biasa dipilih pelanggannya. Mi Mo heran melihat Eung Suk, dengan kesal Ia tanya apa ini adalah tempat favoritnya?
Eung Suk : "Bukankah ini lebih baik daripada menangis di depan para bayi yang baru saja lahir? bukankah kau tahu, semua orang akan mati." ucapnya.
Mi Jin malah asik melihat-lihat pakaian kematian. Mi Jin bilang kalau pakaian-pakaian itu sangatlah bagus, dia ingin memakai salah satu. Eung Suk tersenyum geli mendengarnya.
Mi Mo : "Hey, rubah. ada apa denganmu?" amuknya pada Mi Jin.
Mi Jin : "Apa?" serunya polos.
Mi Mo mengingatkan Mi Jin kalau dia akan mati jika dia masih belum bisa menjadi manusia dalam 3 bulan. dengan kesal Mi Jin menyuruh Mi Mo untuk diam.
Mi Mo : "Tidakkah kau ingat, aktris Han Yi Seul menghilang seperti buih?" tanyanya pelan.
diam-diam Eung Suk menguping pembicaraan mereka.
untuk mengalihkan suasana, Mi Jin mengatakan pada Eung Suk kalau dia sangat menyukai tempat ini. Ia tanya apa Eung Suk sering datang?
Eung Suk : "Tidak sering. karena ini bukan seperti taman." ucapnya.
Mi Jin : "Benarkah? jika mereka mengadakan diskon, mari kita melihat baju dan peti mati." serunya bersemangat.
Mi Mo meyuruh Mi Jin untuk berhenti. Ia mengajak mereka berdua untuk pergi ke tempat yang ingin dikunjunginya selanjutnya.
mereka bertiga pergi ke salah satu cafe.
Mi Mo : "Akhirnya, semuanya kembali normal." ucapnya senang.
Mi Mo mengajak mereka berdua untuk bersulang.
Eung Suk : "Minum-minum di siang hari seperti ini?" serunya.
Mi Mo : "Kita baru saja mengunjungi tempat-tempat yang aneh. jadi, mari kita akhiri dengan indah." serunya ceria.
Mi Jin bilang, dia tidak ingin minum. Eung Suk ikut-ikut'an bilang tidak.
Mi Mo : "Apa kalian ingin membuatku tampak seperti pecundang?" tanyanya kesal.
karena tidak ada yang mau minum dengannya, Mi Mo bertingkah aneh seolah-olah Eung Suk dan Mi Jin mau minum bersamanya. tidak hanya itu, Mi Mo bahkan menirukan suara mereka. Mi Jin dan Eung Suk tersenyum geli melihat tingkah Mi Mo.
Mi Jin : "Bagus sekali.., teruskan.." ucapnya.
mereka bertiga tertawa bersama.
Min Kyu berada dirumahnya. Ia membongkar koper yang berisi barang-barang sewaktu kuliahnya dulu. sepertinya Min Kyu mencari sesuatu.
ternyata Min Kyu mencari pulpen milik Mi Jin yang dulu dipinjamkan padanya. kemudian Min Kyu mengeluarkan pulpen lain yang tadi dikunyah oleh Mi Jin dikantor, Min Kyu membandingkan kedua pulpen itu. Ia tampak terkejut ketika melihat hasil kunyahan yang ada dipulpen sama.
Min Kyu : "Mi Jin..." ucapnya pelan.
Min Kyu menaruh kedua pulpen itu didadanya.
Min Kyu yang frustasi setelah melihat Mi Jin bersama pria lain, minum-minum dihalte bus disekitar daerah rumah Mi Jin.
Min Kyu : "Tidak. Mi Jin tidak boleh seperti itu." keluhnya kesal.
Min Kyu melihat jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 5.10. Min Kyu menghela nafas panjang.
beberapa lama kemudian, Min Kyu yang sudah mabuk, tertidur dengan memegang pulpen milik Mi Jin. diam-diam, Mi Jin menghampiri Min Kyu. Ia ingin membangunkan Min Kyu, tapi urung dilakukannya. Ia memilih untuk duduk disamping Min Kyu yang tertidur.
hari sudah berganti malam, Mi Jin masih duduk disamping Min Kyu yang masih tertidur. dengan lembut Mi Jin merapikan poni Min Kyu yang berantakan.
merasa ada seseorang yang menyentuhnya, Min Kyu bangun. Ia kaget melihat Mi Jin ada disampingnya.
Min Kyu : "Mi Jin.." serunya terkejut.
Mi Jin hanya tersenyum pada Min Kyu.
Min Kyu : "Kapan kau datang?" tanyanya.
Mi Jin : "Beberapa waktu yang lalu." jawabnya.
lalu Mi Jin tanya, apa yang membuat Min Kyu berada di daerah sekitar rumahnya?
-Bayangan Min Kyu-
Min Kyu menyerahkan pulpen milik Mi Jin.
Mi Jin : "Kau datang hanya untuk mengembalikan pulpenku? kau bisa mengembalikan padaku di sekolah." ucapnya.
tak lupa Mi Jin berterima kasih pada Min Kyu karena sudah mengembalikan pulpennya.
-Bayangan Min Kyu berakhir-
kembali kepertanyaan Mi Jin yang bertanya pada Min Kyu apa yang membuatnya berada disekitar rumahnya?
Min Kyu : "Aku hanya.. aku hanya ingin kesini. apa aku tidak boleh kesini?" tanyanya kesal.
suara hati Min Kyu : "Aku merindukanmu. Mi Jin, aku sangat ingin melihatmu."
tanpa sepengetahuan Min Kyu, Mi Jin bisa mendengar apa yang Min Kyu katakan.
Mi Jin : "Min Kyu. apa ada yang ingin kau katakan padaku?" tanyanya.
tiba-tiba seorang pria yang pernah mengantar Mi Jin ke kampus, ada didekat mereka.
pria itu tanya pada Mi Jin, pergi kemana saja? dia sudah mencarinya kemana-mana. bahkan dia pergi ke rumah Mi Jin.
Min Kyu kaget mendengar itu. Ia tidak menyangka pria itu sudah tahu dimana rumah Mi Jin.
Mi Jin meminta pria itu untuk menunggu sebentar.
Mi Jin : "Min Kyu.." panggilnya.
Min Kyu yang sudah patah hati, dengan kesal menyuruh Mi Jin untuk menghilang.
Min Kyu duduk dihalte bus seraya melamun.
dilain tempat, Mi Jin dan Eung Suk sedang berada didalam bus menuju ke rumah.
karena khawatir, Eung Suk tanya pada Mi Jin apa Mi Mo akan baik-baik saja? Mi Jin meyakinkan Eung Suk kalau Mi Mo akan baik-baik saja.
Eung Suk : "Kudengar dia mudah mabuk." ucapnya.
Mi Jin : "Dia sering melakukan itu, jadi tidak apa-apa." sahutnya.
kemudian Mi Jin tanya pada Min Kyu kenapa dia mencoba menghentikannya kemarin? Eung Suk meminta mi Jin untuk tidak salah paham.
Eung Suk : "Kau bisa berkencan dengan siapun yang kau inginkan, tapi laki-laki yang sudah menikah..." ucapnya.
Mi Jin : "Dia bukan siapa-siapa." sahutnya memotong ucapan Eung Suk.
Mi Jin memberitahu kalau kepala Kim hanyalah kenalan lama.
Eung Suk : "Tunggu!! Dia pernah bilang kau terlihat mirip dengan cinta pertamanya. tapi itu sudah lebih dari 20 tahun lalu. apakah dia pikir kau adalah dirinya?" tanyanya.
Mi Jin hanya tersenyum. lalu memberitahu Eung Suk kalau dirinya turun dipemberhentian berikutnya.
setelah turun di halte, Mi Jin kaget melihat Min Kyu ada di halte itu juga.
Mi Jin teringat akan kenangannya dulu yang juga melihat Min Kyu berada di halte disekitar rumahnya.
Mi Jin : "Min Kyu.." panggilnya.
Min Kyu : "Mi Jin.." ucapnya seraya menangis.
Mi Jin heran melihat Min Kyu yang menangis.
Min Kyu : "Aku.. aku tahu betapa bodohnya ini, tapi Mi Jin.., aku tidak ingin kehilanganmu lagi." ucapnya seraya terisak.
Mi Jin menduga Min Kyu pasti mabuk.
Min Kyu : "Mi Jin.., aku merindukanmu. aku sangat ingin bertemu denganmu. selama 27 tahun.. aku tidak seharusnya meninggalkanmu seperti itu." ucapnya seraya menangis.
Mi Jin ikut menangis. Ia menepuk bahu Min Kyu untuk menguatkannya.
Mi Jin mengantar Min Kyu pulang ke rumahnya. Ia membaringkan Min Kyu di tempat tidurnya.
Min Kyu : "Maaf, Mi Jin." ucapnya lemah.
Mi Jin : "Apa kau mencintaiku?"
Min Kyu menjawab dengan lemah Ya.
Mi Jin : "Apa kau masih mencintaiku?
Min Kyu mengulurkan tangannya pada Mi Jin. Mi Jin menggenggam erat tangan Min Kyu.
Mi Jin : "Kalau begitu, apa kau rela mati demi aku?" tanyanya lagi.
Min Kyu : "Aku tidak mau kehilanganmu lagi. bahkan jika aku mati." ucapnya pelan.
Mi Jin melepas genggamannya, lalu berubah menjadi gumiho. perlahan Ia mendekat pada Min Kyu yang setengah tak sadarkan diri. Mi Jin benar-benar senang karena berhasil menemukan pria ke seribunya. Ia bersiap untuk melahap hati Min Kyu.
tapi tiba-tiba matanya tertuju pada sebuah foto keluarga milik Min Kyu.
melihat foto keluarga Min Kyu, Mi Jin teringat akan impian Min Kyu mengenai impian Min Kyu dimasa mendatang yang ingin hidup bahagia bersama keluarganya.
Mi Jin duduk disamping Min Kyu dan dirinya sudah berubah tidak menjadi gumiho lagi.
Mi Jin : "Kau punya mimpi yang indah, Min Kyu. tapi, kehidupanmu saat ini, lebih baik. karena keluargamu lebih berharga dibandingkan mimpi." ucapnya pelan.
setelah mengatakan itu, Mi Jin pergi.
Eung Suk kembali duduk ditangga seraya melamun. Chef Kyun Suk yang sedang bersih-bersih, heran melihat Eung Suk yang lagi-lagi melamun.
Kyung Suk menyarankan Eung Suk untuk mengajak berkencan wanita yang ada di pikirannya.
Eung Suk masih saja melamun sambil memutar-mutar ponselnya. tapi tiba-tiba Ia tanya pada Kyung Suk sekarang hari apa?
Kyung Suk bilang, Eung Suk sekarang ini sangat membosankan. dia menanyakan hal yang sama kemarin dan kemarinnya lagi. dengan kesal Ia tanya, apa diponselnya tidak ada tanggalnya? setelah mengatakan itu, Kyung Suk pergi.
Eung Suk : "Apa aku menjadi semakin buruk? ini melebihi dari yang biasanya." ucapnya dalah hati.
Mi Jin sedang sakit. Ia tiduran di tempat tidur, dan Ibu mengompresnya.
Ibu : "Kenapa kau tiba-tiba sakit?" tanyanya heran.
Mi Jin diam saja tak menjawab, Ia melamun. melihat Mi Jin seperti itu, Ibu jadi khawatir, Ia mengajak Mi Jin untuk pergi kerumah sakit. Mi Jin menggeleng dan bilang tidak.
Ibu : "Jangan keras kepala!" amuknya.
Mi Jin bilang, rumah sakit itu bau dan juga berisik. dia sangat benci rumah sakit. mendengar alasan Mi Jin, Ibu kesal, Ia bilang akan menyuruh Sec. Park untuk membeli obat.
Sec. Park pergi ke Rumah Sakit Hewan. dokter di rumah sakit, bilang pada Sec. Park untuk membawa hewannya jika ingin diperiksa dan mengetahui apa penyakitnya.
Sec. Park bilang dia tidak tahu. dia hanya menjalankan perintah.
Dokter : "Aku harus melihatnya untuk memberi diagnosa. ini benar-benar membuatku frustasi." serunya.
Sec. Park : "Aku tahu, berikan saja sesuatu untuk meredakan demam dan kelelahan." ucapnya.
Dokter : "Anjing atau kucing?" tanyanya.
Sec. Park : "Sesuatu seperti kucing. mungkin mamalia." jawabnya tak yakin.
Dokter : "Tunggu sebentar. ada banyak macam-macam mamalia. 7 orde, 22 famili, dan 105 spesies." ucapnya menjelaskan.
dengan kesal Sec. Park menyuruh Dokter untuk berhenti bicara dan mengambilkannya obat. melihat Sec. Park yang kesal, Dokter segera pergi untuk mengambilkan obat.
Dokter pergi untuk mengambilkan obat, sementara Sec. Park duduk menunggu. tanpa disadari, Sec. Park menduduki alas anjing.
suara hati Sec. Park : "Direktur hanya menyuruhku untuk mendapatkan obat. tapi dia mencoba untuk menguliahiku. kenapa aku harus mendengarkannya? aku tidak bisa menerima ini. tidak ada seorang pun yang bisa menyuruhku. tidak ada seorang pun kecuali dia. Mi Sun-ku. baiklah. mari maafkan dia untuk cintaku."
tak lama kemudian Dokter bilang pada Sec. Park dia akan memberinya pil. Sec. Park tersenyum seraya mengangguk.
Dokter : "kau menduduki alas untuk anjing. bajumu akan penuh bulu." ucapnya memberitahu.
mendengar itu, senyum diwajah Sec. Park langsung lenyap. karena Sec. Park ini sangat menyukai kebersihan, Ia langsung beranjak dari duduknya dan menepuk-nepuk pantatnya untuk menghilangkan bulu anjing.
malam harinya, Woo Hyun datang kerumah. Ia membawakan ibu kue.
Ibu : "Apa Ibumu mengepak semua ini?" tanyanya.
Woo Hyun : "Tidak. saya baru saja membelinya." jawabnya.
Mi Mo memuji Woo Hyun.
tak lama kemudian, Mi Jin keluar dari kamarnya. Ibu tanya apa Mi Jin baik-baik saja?
Mi Jin : "Ya. aku sangat berterima kasih untuk dokter hewan itu." ucapnya.
Woo Hyun : "Dokter hewan?" tanyanya heran.
Mi Mo yang tidak ingin Woo Hyun curiga, langsung mengalihkan perhatiannya dengan menyuapinya kue.
Woo Hyun sangat kesal, karena hal itu membuat bibirnya tergigit.
Mi Mo : "Kenapa? apa kau akan melaporkanku ke polisi?" tanyanya.
Woo Hyun : "Tidak. tapi bibirku ini kan milikmu." serunya menggoda.
Mi Mo memukuli Woo Hyun dengan bantal karena kesal.
Ibu memberitahu Mi Jin kalau ada kiriman paket untuknya.
Mi Jin membuka paket dikamarnya. paket itu adalah kiriman dari Min Kyu yang berisi pulpen milik Mi Jin.
Mi Jin pergi ke taman yang terletak di dekat rumahnya seraya memandangi pulpennya.
tidak jauh dari situ, Eung Suk ternyata berniat untuk membesuk Mi Jin dengan membawa sekeranjang buah-buahan.
Mi Jin : "Semoga hidupmu bahagia." ucapnya sendirian.
setelah mengatakan itu, Mi Jin membuang pulpennya.
Eung Suk yang ragu untuk membesuk Mi Jin, memilih untuk pulang. tapi tiba-tiba sebuah pulpen terlempar mengenai kepalanya dan membuatnya kaget.
Mi Jin heran karena mencium bau Eung Suk disekitar rumahnya. Ia pergi untuk mencari asal bau itu.
Eung Suk memungut pulpen yang mengenai kepalanya dan bertanya-tanya siapa yang membuang pulpen itu malam-malam? dengan kesal Eung Suk membanting pulpen itu ke tanah.
tanpa diketahui Eung Suk, Mi Jin memperhatikannya dari atas pohon.
Mi Jin tersenyum melihat Eung Suk yang berniat pergi kerumahnya, tapi berubah menjadi kesal ketika Eung Suk kembali lagi.
Eung Suk benar-benar ragu, untuk datang ke rumah Mi Jin. sampai-sampai dia kelelahan sendiri karena mondar-mandir sedari tadi. tapi akhirnya Eung Suk memutuskan untuk kembali pulang kerumahnya.
Mi Jin turun dari pohon, lalu memungut pulpennya. kemudian Ia memandangi kepergian Eung Suk dan melempar pulpennya dengan kesal.
Bersambung..
=== EPISODE 6 ===
Eung Suk duduk ditangga dengan pikiran yang kalut seraya melempar-lempar bola keudara. saat bolanya jatuh, Ia mendesis kesal.
Eung Suk : "Kenapa aku melakukan itu?" ucapnya.
Eung Suk mengacak-acak rambutnya karena kesal.
== FLASHBACK ==
setelah kejadian Eung Suk yang meminta Mi Jin untuk tidak mengejar Min Kyu dan tetap bersamanya.
Mi Jin berpikir kalau Eung Suk mengira dirinya hanya wanita yang selalu mengejar pria.
Mi Jin bilang kalau ini bukanlah seperti yang Eung Suk pikirkan. Mi Jin benar-benar kesal. Ia menghempaskan tangan Eung Suk lalu pergi. Eung Suk memandang kepergian Mi Jin dengan sedih.
Chef Kyung Suk menghampiri Eung Suk lalu menepuk bahunya.
Kyung Suk : "L'amour s'en est alle. Il est trop tard. Cinta telah pergi dan itu sudah terlalu terlambat." ucapnya.
Eung Suk : "Bukan seperti itu." sahutnya.
Kyung Suk : "Non, je ne suis jamais seul. Avec ma solitude. Tidak, aku tidak kesepian. aku bersama dengan kesendirianku." ocehnya.
tanpa Kyung Suk sadari, Eung Suk berlalu pergi. Kyung Suk berkomentar kalau Eung Suk adalah pria yang malang.
[Episode 6 : Perkenalan cinta : 'Bagian 2']
== FLASHBACK ==
saat dikampus, Dosen memuji makalah yang dibuat Min Kyu sangatlah bagus. Min Kyu menjelaskan kalau dia tidak membuatnya sendirian. dosen lalu tanya, apa pasangan Min Kyu itu terlambat lagi? Min Kyu langsung menoleh ke meja Mi Jin yang kosong.
ketika mata kuliah selesai, Min Kyu tersenyum senang ketika melihat Mi Jin menunggunya diluar kampus. mereka kemudian pergi untuk mengobrol.
Min Kyu : "Kenapa kau tidak masuk kelas?" tanyanya.
Mi Jin bilang kalau hari ini terlalu panas untuk mengikuti kelas. Min Kyu memberitahu kalau dosen memuji makalah yang mereka buat. dosen memberitahu bahwa makalah mereka cukup bagus untuk dipublikasikan.
Mi Jin : "Apa yang akan kau lakukan?" tanyanya.
Min Kyu : "Sekarang?" tanyanya balik.
Mi Jin : "Tidak, di masa depan." ucapnya menjelaskan.
Min Kyu mengatakan dia ingin melakukan hal yang luar biasa. dia bisa membayangkan harapannya di kepalanya.
Min Kyu : "Langit biru, dan bangku putih di kebun. memakan makanan enak bersama dengan keluargaku tercinta dan bermain bersama dan alunan musik yang indah di ruang keluarga. dan juga aroma dari kopi yang sedang diseduh. aku bisa membayangkannya." ucapnya panjang lebar.
Mi Jin tersenyum mendengarnya.
== FLASHBACK END ==
suara hati Mi Jin : "Dia memiliki mimpi yang luar biasa."
tanpa disadari, Mi Jin mulai meneteskan air mata.
ke esokan harinya, Mi Mo sedang sibuk memilih kaca mata milik Mi Jin.
Mi Jin : "Apa yang kau lakukan di kamarku?" tanyanya kesal.
Mi Mo tanya, apa Mi Jin mau ikut bersamanya? Mi Jin balik bertanya, kemana? Mi Mo bilang kalau Mi Jin akan tahu nanti.
Mi Mo memakai salah satu kaca mati Mi Jin dan tanya apa dia terlihat cantik dengan kaca mata itu?
Mi Jin : "Hei! kau punya begitu banyak kacamata sampai aku tidak bisa menghitungnya." serunya.
Mi Mo : "Itulah kenapa kau masih menjadi seekor rubah. itulah kenapa aku memakainya." sahutnya.
Mi Jin : "Kenapa?" tanyanya penasaran.
Mi Mo mengatakan pada Mi Jin, dirinya sudah menjadi manusia. tapi terkadang dia bermimpi menjadi seekor rubah. dia benar-benar membenci hal itu. Mi Mo membayangkan, kalau matanya berubah menjadi mata rubah. karena takut, mi Mo harus menyembunyikannya.
Mi Jin : "Hei! kau lebih terlihat seperti seekor rubah meskipun kau tidak menyembunyikannya." ucapnya meledek.
Mi Mo : "Keterlaluan. apa kau ingin mati?" serunya marah.
dengan kesal, Mi Jin memperingatkan Mi Mo untuk menjaga mulutnya dan berhati-hati jika berbicara.
Ibu sedang bersama Sec. Park. raut wajah Ibu terlihat kesal setelah membaca dokumen yang dibawakan Sec. Park yang salah. Ia memarahi Sec. Park yang salah memberikan stempel.
Sec. Park mengelak bersalah. Ia mengatakan kalau kali ini bukanlah kesalahannya. ini karena rambut rontok milik kepala Kim (Min Kyu).
Ibu kembali memarahi Sec. Park yang mengurusi rambut orang lain. dengan kesal Ibu menyuruh Sec. Park untuk berkeliling dan membersihkan semua baju orang lain jika tingkahnya seperti itu.
Ibu : "Berhenti saja dari pekerjaanmu saat ini dan mulai melakukan itu. mengambil helaian rambut rontok semua orang!" omelnya.
mendengar ucapan Ibu, Sec. Park menjadi sedih. Ia langsung memakai kaca mata hitamnya.
Ibu : "Apa lagi ini? apa kau menangis?" tanyanya kesal.
Sec. Park diam saja kemudian beranjak pergi.
tanpa sengaja, Sec. Park berpapasan dengan Mi Mo yang mau keluar dan memakai kaca mata yang sama.
Mi Mo : "Apa-apa'an ini? ini terlihat sama. kita tidak boleh memakai kacamata yang sama! lepas itu sekarang!" teriaknya marah.
Sec. Park menolak melepas kacamatanya, dengan alasan dia menyukai kacamatanya. mendengar itu, Mi Mo semakin marah. Ia berteriak menyuruh Sec. Park untuk melepas kaca matanya. Sec. Park menggeleng tidak mau lalu kabur. Melihat itu, Mi Mo mengejarnya.
Mi Jin yang baru saja keluar dari kamar, tanya pada Ibu ada apa dengan Mi Mo dan Sec. Park? Ibu hanya mengeluh mereka membuatnya frustasi dan sangat menyebalkan.
menyadari Mi Jin berpakaian rapi, Ibu tanya apa Mi Jin akan pergi? Mi Jin mengiyakan. Mi Jin memberitahu Ibu kalau Mi Mo ingin pergi kesuatu tempat dengannya. Mi Jin bilang, sebenarnya dia tidak ingin pergi.
Ibu : "Oh ya, aku harus mengantarkan stempel ini tapi aku punya janji lain sebelumnya." ucapnya.
Mi Jin senang mendengarnya, Ia mengatakan pada Ibu biar dia saja yang mengantar stempelnya. Mi Jin tidak ingin pergi dengan Mi Mo karena Mi Mo membuatnya malu sebelumnya.
Mi Jin pergi ke kantor untuk menggantikan Ibu menyerahkan stempel pada Min Kyu.
Mi Jin : "Min Kyu!" sapanya.
menyadari dia hanya memanggil nama saja, Mi Jin segera meminta maaf karena berlaku tidak sopan. Min Kyu tersenyum dan bilang tidak apa-apa.
Mi Jin : "Kepala Kim, apa hanya stempel yang anda butuhkan?" tanyanya.
Min Kyu mengangguk, kemudian menyuruh Mi Jin untuk duduk.
Mi Jin memandang Min Kyu dengan tajam seraya mengunyah pulpen. saat Min Kyu menyadari apa yang dilakukan Mi Jin, Ia tersenyum.
tiba-tiba Mi Mo masuk begitu saja seraya memanggil Mi Jin dengan panggilan 'rubah'.
Mi Jin : "Kemana? apa yang kau lakukan?" gerutunya pelan pada Mi Mo.
Mi Mo segeramenarik Mi Jin keluar. setelah kepergian Mi Jin, Min Kyu mengambil pulpen yang tadi dikunyah Mi Jin, dan teringat akan sesuatu.
Min Kyu : "Mi.. Mi Jin?" ucapnya pelan.
Min Kyu kembali teringat akan masa kuliahnya saat bersama dengan Mi Jin.
== FLASHBACK ==
Min Kyu sedang tiduran di taman yang berada di kampus seraya memandangi pulpen milik Mi Jin yang dipinjamkannya.
tak lama kemudian salah satu teman dari Min Kyu menghampirinya dengan tergesa-gesa. Ia bilang, pada Min Kyu ada berita besar.
Min Kyu : "Ada apa? Minggir.." ucap Min Kyu kesal.
teman Min Kyu memberitahu kalau dia membawa berita tentang gadis yang ada di pesta ulang tahunnya (Mi Jin). mendengar itu, Mi Jin langsung beranjak duduk.
Min Kyu : "Mi Jin?" tanyanya.
teman Min Kyu mengangguk seraya meyakinkan namanya adalah, "Goo Mi Jin."
Min Kyu : "Ada apa dengannya?" tanyanya penasaran.
teman Min Kyu mengatakan kalau Mi Jin memiliki julukan lain, yaitu suka melahap para pria (Playgirl). mendengar itu, Min Kyu sangat kesal, Ia langsung mencengkeram baju temannya dan menyuruhnya berhenti membual.
teman Min Kyu meyakinkan Min Kyu dengan berteriak kalau yang dikatakannya itu benar.
Mi Jin melihat Min Kyu duduk ditaman, Ia menyapa Min Kyu seraya memanggilnya, tapi Min Kyu justru membuang muka dari Mi Jin. Mi Jin merasa ada yang aneh dengan Min Kyu, Ia memanggil Min Kyu lagi. bukannya menoleh, Min Kyu malah kabur.
== FLASHBACK END ==
Mi Jin sedang berdiri di depan kantor dan tampak sedang menunggu seseorang. tak lama kemudian Eung Suk datang.
Eung Suk : "Apa kau ingin pergi ke suatu tempat bersamaku?" tanyanya.
Mi Jin : "Ke suatu tempat denganmu?" tanyanya tak mengerti.
Mi Jin tanya pada Eung Suk kapan dia mengatakan hal itu? Eung Suk memberitahu bukankah Mi Jin tadi mengirim pesan padanya? mengetahui itu, Mi Jin segera memeriksa ponselnya.
Mi Jin langsung menyadari kalau ini pasti perbuatan Mi Mo. dan benar saja, tak lama kemudian Mi Mo menghampiri mereka berdua.
Mi Mo : "Tada!!!" serunya ceria.
Mi Mo mengatakan, bahwa dia tidak mempunyai pilihan lain jika dia ingin mengejar Eung Suk.
Eung Suk : "Apa kau juga tukang tipu sekarang?" tanyanya kesal.
Mi Mo : "Ya, menipu dan berbohong. aku akan melakukan apapun sampai kau mau kencan denganku." ucapnya ceria.
Eung Suk : "Aigoo, Tidak bisa dipercaya." sahutnya.
Eung Suk melirik Mi Jin lalu tanya apa Mi Jin juga tahu rencana Mi Mo ini? Mi Jin menggeleng dan bilang dia tidak tahu.
Eung Suk : "Baiklah, kalau begitu aku pergi dulu." ucapnya dingin.
melihat Eung Suk akan pergi, Mi Mo menahannya. Mi Mo meminta Eung Suk untuk pergi dengannya karena dia sudah datang jauh-jauh. dengan kesal Eung Suk meminta Mi Mo untuk melepaskan tangannya. Mi Mo langsung cemberut.
Mi Jin : "Eung Suk.., apa kau sangat tidak menyukai adikku?" tanyanya.
Eung Suk : "Tidak, bukan seperti itu. aku hanya tidak tertarik padanya." ucapnya.
Mi Mo menyahut kalau dia sangat menyukai situasi seperti ini. Ia tahu kalau Eung Suk pasti menyukai Mi Jin. Mi Mo menunjuk ke suatu tempat dan memberitahu Eung Suk tempat favorit Mi Jin. Ia tanya pada Eung Suk apa dia mau melihatnya?
dengan kesal Mi Jin menyuruh Mi Mo untuk menghentikan sikapnya.
Mi Mo : "Kenapa kau tidak pergi dengan kami?" tawarnya pada Eung Suk.
kemudian mereka bertiga pergi ke rumah sakit bersalin. Mi Mo memandangi bayi-bayi yang berada diruang bayi dari luar kaca sedangkan Mi Mo dan Eung Suk mengamatinya.
Mi Mo : "Aneh, kan?" serunya pada Eung Suk.
Eung Suk : "Apa yang dia lakukan?" tanyanya penasaran.
Mi Mo menyuruh Eung Suk untuk menanyakannya sendiri pada Mi Jin.
Eung Suk yang penasaran, menghampiri Mi Jin. saat itu, Mi Jin memandangi bayi-bayi itu sambil menangis. melihat Mi Jin menangis, Eung Suk mengira Mi Jin pernah melahirkan dan bayinya meninggal.
Eung Suk : "Mi Jin.. jangan menangis. kau bisa melahirkan bayi lain. dia sudah ada di tempat yang indah sekarang." ucapnya.
Mi Jin : "Bukan itu." sahutnya seraya terisak.
Eung Suk : "Lalu kenapa?" tanyanya heran.
Mi Jin : "Mereka bisa dengan mudah menjadi manusia. hanya dengan menunggu 9 bulan untuk menjadi manusia. kenapa aku tidak bisa menjadi manusia? aku benar-benar iri dengan bayi-bayi ini. aku benar-benar iri pada mereka. Ibu, aku juga ingin menjadi manusia." ucapnya seraya menangis.
Eung Suk yang mendengar itu heran melihat Mi Jin yang aneh. sedangkan Mi Mo hanya menggeleng-gelengkan kepala.
Mi Mo : "Dia hanya belum dewasa jadi dia mengurangi stresnya dengan cara seperti itu." ucapnya memberitahu Eung Suk.
Mi Mo lalu tanya, apa Eung Suk juga punya tempat spesial seperti Mi Jin? Eung Suk diam tak menjawab.
mereka bertiga kemudian pergi ke toko yang menjual perlengkapan kematian.
Eung Suk memeriksa salah satu peti, dan bertanya pada penjual apa peti mati itu terbuat dari pohon paulownia? penjual mengiyakan. penjual itu bilang pada Eung Suk akhir-akhir ini peti mati dari pohon ginko sangat populer.
Eung Suk : "Tapi, apa kita membutuhkan yang bagus untuk kremasi?" tanyanya lagi.
penjual menunjukkan guci giok yang biasa dipilih pelanggannya. Mi Mo heran melihat Eung Suk, dengan kesal Ia tanya apa ini adalah tempat favoritnya?
Eung Suk : "Bukankah ini lebih baik daripada menangis di depan para bayi yang baru saja lahir? bukankah kau tahu, semua orang akan mati." ucapnya.
Mi Jin malah asik melihat-lihat pakaian kematian. Mi Jin bilang kalau pakaian-pakaian itu sangatlah bagus, dia ingin memakai salah satu. Eung Suk tersenyum geli mendengarnya.
Mi Mo : "Hey, rubah. ada apa denganmu?" amuknya pada Mi Jin.
Mi Jin : "Apa?" serunya polos.
Mi Mo mengingatkan Mi Jin kalau dia akan mati jika dia masih belum bisa menjadi manusia dalam 3 bulan. dengan kesal Mi Jin menyuruh Mi Mo untuk diam.
Mi Mo : "Tidakkah kau ingat, aktris Han Yi Seul menghilang seperti buih?" tanyanya pelan.
diam-diam Eung Suk menguping pembicaraan mereka.
untuk mengalihkan suasana, Mi Jin mengatakan pada Eung Suk kalau dia sangat menyukai tempat ini. Ia tanya apa Eung Suk sering datang?
Eung Suk : "Tidak sering. karena ini bukan seperti taman." ucapnya.
Mi Jin : "Benarkah? jika mereka mengadakan diskon, mari kita melihat baju dan peti mati." serunya bersemangat.
Mi Mo meyuruh Mi Jin untuk berhenti. Ia mengajak mereka berdua untuk pergi ke tempat yang ingin dikunjunginya selanjutnya.
mereka bertiga pergi ke salah satu cafe.
Mi Mo : "Akhirnya, semuanya kembali normal." ucapnya senang.
Mi Mo mengajak mereka berdua untuk bersulang.
Eung Suk : "Minum-minum di siang hari seperti ini?" serunya.
Mi Mo : "Kita baru saja mengunjungi tempat-tempat yang aneh. jadi, mari kita akhiri dengan indah." serunya ceria.
Mi Jin bilang, dia tidak ingin minum. Eung Suk ikut-ikut'an bilang tidak.
Mi Mo : "Apa kalian ingin membuatku tampak seperti pecundang?" tanyanya kesal.
karena tidak ada yang mau minum dengannya, Mi Mo bertingkah aneh seolah-olah Eung Suk dan Mi Jin mau minum bersamanya. tidak hanya itu, Mi Mo bahkan menirukan suara mereka. Mi Jin dan Eung Suk tersenyum geli melihat tingkah Mi Mo.
Mi Jin : "Bagus sekali.., teruskan.." ucapnya.
mereka bertiga tertawa bersama.
Min Kyu berada dirumahnya. Ia membongkar koper yang berisi barang-barang sewaktu kuliahnya dulu. sepertinya Min Kyu mencari sesuatu.
ternyata Min Kyu mencari pulpen milik Mi Jin yang dulu dipinjamkan padanya. kemudian Min Kyu mengeluarkan pulpen lain yang tadi dikunyah oleh Mi Jin dikantor, Min Kyu membandingkan kedua pulpen itu. Ia tampak terkejut ketika melihat hasil kunyahan yang ada dipulpen sama.
Min Kyu : "Mi Jin..." ucapnya pelan.
Min Kyu menaruh kedua pulpen itu didadanya.
== FLASHBACK ==
Min Kyu yang frustasi setelah melihat Mi Jin bersama pria lain, minum-minum dihalte bus disekitar daerah rumah Mi Jin.
Min Kyu : "Tidak. Mi Jin tidak boleh seperti itu." keluhnya kesal.
Min Kyu melihat jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 5.10. Min Kyu menghela nafas panjang.
beberapa lama kemudian, Min Kyu yang sudah mabuk, tertidur dengan memegang pulpen milik Mi Jin. diam-diam, Mi Jin menghampiri Min Kyu. Ia ingin membangunkan Min Kyu, tapi urung dilakukannya. Ia memilih untuk duduk disamping Min Kyu yang tertidur.
hari sudah berganti malam, Mi Jin masih duduk disamping Min Kyu yang masih tertidur. dengan lembut Mi Jin merapikan poni Min Kyu yang berantakan.
merasa ada seseorang yang menyentuhnya, Min Kyu bangun. Ia kaget melihat Mi Jin ada disampingnya.
Min Kyu : "Mi Jin.." serunya terkejut.
Mi Jin hanya tersenyum pada Min Kyu.
Min Kyu : "Kapan kau datang?" tanyanya.
Mi Jin : "Beberapa waktu yang lalu." jawabnya.
lalu Mi Jin tanya, apa yang membuat Min Kyu berada di daerah sekitar rumahnya?
-Bayangan Min Kyu-
Min Kyu menyerahkan pulpen milik Mi Jin.
Mi Jin : "Kau datang hanya untuk mengembalikan pulpenku? kau bisa mengembalikan padaku di sekolah." ucapnya.
tak lupa Mi Jin berterima kasih pada Min Kyu karena sudah mengembalikan pulpennya.
-Bayangan Min Kyu berakhir-
kembali kepertanyaan Mi Jin yang bertanya pada Min Kyu apa yang membuatnya berada disekitar rumahnya?
Min Kyu : "Aku hanya.. aku hanya ingin kesini. apa aku tidak boleh kesini?" tanyanya kesal.
suara hati Min Kyu : "Aku merindukanmu. Mi Jin, aku sangat ingin melihatmu."
tanpa sepengetahuan Min Kyu, Mi Jin bisa mendengar apa yang Min Kyu katakan.
Mi Jin : "Min Kyu. apa ada yang ingin kau katakan padaku?" tanyanya.
tiba-tiba seorang pria yang pernah mengantar Mi Jin ke kampus, ada didekat mereka.
pria itu tanya pada Mi Jin, pergi kemana saja? dia sudah mencarinya kemana-mana. bahkan dia pergi ke rumah Mi Jin.
Min Kyu kaget mendengar itu. Ia tidak menyangka pria itu sudah tahu dimana rumah Mi Jin.
Mi Jin meminta pria itu untuk menunggu sebentar.
Mi Jin : "Min Kyu.." panggilnya.
Min Kyu yang sudah patah hati, dengan kesal menyuruh Mi Jin untuk menghilang.
== FLASHBACK END ==
karena khawatir, Eung Suk tanya pada Mi Jin apa Mi Mo akan baik-baik saja? Mi Jin meyakinkan Eung Suk kalau Mi Mo akan baik-baik saja.
Eung Suk : "Kudengar dia mudah mabuk." ucapnya.
Mi Jin : "Dia sering melakukan itu, jadi tidak apa-apa." sahutnya.
kemudian Mi Jin tanya pada Min Kyu kenapa dia mencoba menghentikannya kemarin? Eung Suk meminta mi Jin untuk tidak salah paham.
Eung Suk : "Kau bisa berkencan dengan siapun yang kau inginkan, tapi laki-laki yang sudah menikah..." ucapnya.
Mi Jin : "Dia bukan siapa-siapa." sahutnya memotong ucapan Eung Suk.
Mi Jin memberitahu kalau kepala Kim hanyalah kenalan lama.
Eung Suk : "Tunggu!! Dia pernah bilang kau terlihat mirip dengan cinta pertamanya. tapi itu sudah lebih dari 20 tahun lalu. apakah dia pikir kau adalah dirinya?" tanyanya.
Mi Jin hanya tersenyum. lalu memberitahu Eung Suk kalau dirinya turun dipemberhentian berikutnya.
setelah turun di halte, Mi Jin kaget melihat Min Kyu ada di halte itu juga.
Mi Jin teringat akan kenangannya dulu yang juga melihat Min Kyu berada di halte disekitar rumahnya.
Mi Jin : "Min Kyu.." panggilnya.
Min Kyu : "Mi Jin.." ucapnya seraya menangis.
Mi Jin heran melihat Min Kyu yang menangis.
Min Kyu : "Aku.. aku tahu betapa bodohnya ini, tapi Mi Jin.., aku tidak ingin kehilanganmu lagi." ucapnya seraya terisak.
Mi Jin menduga Min Kyu pasti mabuk.
Min Kyu : "Mi Jin.., aku merindukanmu. aku sangat ingin bertemu denganmu. selama 27 tahun.. aku tidak seharusnya meninggalkanmu seperti itu." ucapnya seraya menangis.
Mi Jin ikut menangis. Ia menepuk bahu Min Kyu untuk menguatkannya.
Mi Jin mengantar Min Kyu pulang ke rumahnya. Ia membaringkan Min Kyu di tempat tidurnya.
Min Kyu : "Maaf, Mi Jin." ucapnya lemah.
Mi Jin : "Apa kau mencintaiku?"
Min Kyu menjawab dengan lemah Ya.
Mi Jin : "Apa kau masih mencintaiku?
Min Kyu mengulurkan tangannya pada Mi Jin. Mi Jin menggenggam erat tangan Min Kyu.
Mi Jin : "Kalau begitu, apa kau rela mati demi aku?" tanyanya lagi.
Min Kyu : "Aku tidak mau kehilanganmu lagi. bahkan jika aku mati." ucapnya pelan.
Mi Jin melepas genggamannya, lalu berubah menjadi gumiho. perlahan Ia mendekat pada Min Kyu yang setengah tak sadarkan diri. Mi Jin benar-benar senang karena berhasil menemukan pria ke seribunya. Ia bersiap untuk melahap hati Min Kyu.
tapi tiba-tiba matanya tertuju pada sebuah foto keluarga milik Min Kyu.
melihat foto keluarga Min Kyu, Mi Jin teringat akan impian Min Kyu mengenai impian Min Kyu dimasa mendatang yang ingin hidup bahagia bersama keluarganya.
Mi Jin duduk disamping Min Kyu dan dirinya sudah berubah tidak menjadi gumiho lagi.
Mi Jin : "Kau punya mimpi yang indah, Min Kyu. tapi, kehidupanmu saat ini, lebih baik. karena keluargamu lebih berharga dibandingkan mimpi." ucapnya pelan.
setelah mengatakan itu, Mi Jin pergi.
Eung Suk kembali duduk ditangga seraya melamun. Chef Kyun Suk yang sedang bersih-bersih, heran melihat Eung Suk yang lagi-lagi melamun.
Kyung Suk menyarankan Eung Suk untuk mengajak berkencan wanita yang ada di pikirannya.
Eung Suk masih saja melamun sambil memutar-mutar ponselnya. tapi tiba-tiba Ia tanya pada Kyung Suk sekarang hari apa?
Kyung Suk bilang, Eung Suk sekarang ini sangat membosankan. dia menanyakan hal yang sama kemarin dan kemarinnya lagi. dengan kesal Ia tanya, apa diponselnya tidak ada tanggalnya? setelah mengatakan itu, Kyung Suk pergi.
Eung Suk : "Apa aku menjadi semakin buruk? ini melebihi dari yang biasanya." ucapnya dalah hati.
Mi Jin sedang sakit. Ia tiduran di tempat tidur, dan Ibu mengompresnya.
Ibu : "Kenapa kau tiba-tiba sakit?" tanyanya heran.
Mi Jin diam saja tak menjawab, Ia melamun. melihat Mi Jin seperti itu, Ibu jadi khawatir, Ia mengajak Mi Jin untuk pergi kerumah sakit. Mi Jin menggeleng dan bilang tidak.
Ibu : "Jangan keras kepala!" amuknya.
Mi Jin bilang, rumah sakit itu bau dan juga berisik. dia sangat benci rumah sakit. mendengar alasan Mi Jin, Ibu kesal, Ia bilang akan menyuruh Sec. Park untuk membeli obat.
Sec. Park pergi ke Rumah Sakit Hewan. dokter di rumah sakit, bilang pada Sec. Park untuk membawa hewannya jika ingin diperiksa dan mengetahui apa penyakitnya.
Sec. Park bilang dia tidak tahu. dia hanya menjalankan perintah.
Dokter : "Aku harus melihatnya untuk memberi diagnosa. ini benar-benar membuatku frustasi." serunya.
Sec. Park : "Aku tahu, berikan saja sesuatu untuk meredakan demam dan kelelahan." ucapnya.
Dokter : "Anjing atau kucing?" tanyanya.
Sec. Park : "Sesuatu seperti kucing. mungkin mamalia." jawabnya tak yakin.
Dokter : "Tunggu sebentar. ada banyak macam-macam mamalia. 7 orde, 22 famili, dan 105 spesies." ucapnya menjelaskan.
dengan kesal Sec. Park menyuruh Dokter untuk berhenti bicara dan mengambilkannya obat. melihat Sec. Park yang kesal, Dokter segera pergi untuk mengambilkan obat.
Dokter pergi untuk mengambilkan obat, sementara Sec. Park duduk menunggu. tanpa disadari, Sec. Park menduduki alas anjing.
suara hati Sec. Park : "Direktur hanya menyuruhku untuk mendapatkan obat. tapi dia mencoba untuk menguliahiku. kenapa aku harus mendengarkannya? aku tidak bisa menerima ini. tidak ada seorang pun yang bisa menyuruhku. tidak ada seorang pun kecuali dia. Mi Sun-ku. baiklah. mari maafkan dia untuk cintaku."
tak lama kemudian Dokter bilang pada Sec. Park dia akan memberinya pil. Sec. Park tersenyum seraya mengangguk.
Dokter : "kau menduduki alas untuk anjing. bajumu akan penuh bulu." ucapnya memberitahu.
mendengar itu, senyum diwajah Sec. Park langsung lenyap. karena Sec. Park ini sangat menyukai kebersihan, Ia langsung beranjak dari duduknya dan menepuk-nepuk pantatnya untuk menghilangkan bulu anjing.
malam harinya, Woo Hyun datang kerumah. Ia membawakan ibu kue.
Ibu : "Apa Ibumu mengepak semua ini?" tanyanya.
Woo Hyun : "Tidak. saya baru saja membelinya." jawabnya.
Mi Mo memuji Woo Hyun.
tak lama kemudian, Mi Jin keluar dari kamarnya. Ibu tanya apa Mi Jin baik-baik saja?
Mi Jin : "Ya. aku sangat berterima kasih untuk dokter hewan itu." ucapnya.
Woo Hyun : "Dokter hewan?" tanyanya heran.
Mi Mo yang tidak ingin Woo Hyun curiga, langsung mengalihkan perhatiannya dengan menyuapinya kue.
Woo Hyun sangat kesal, karena hal itu membuat bibirnya tergigit.
Mi Mo : "Kenapa? apa kau akan melaporkanku ke polisi?" tanyanya.
Woo Hyun : "Tidak. tapi bibirku ini kan milikmu." serunya menggoda.
Mi Mo memukuli Woo Hyun dengan bantal karena kesal.
Ibu memberitahu Mi Jin kalau ada kiriman paket untuknya.
Mi Jin membuka paket dikamarnya. paket itu adalah kiriman dari Min Kyu yang berisi pulpen milik Mi Jin.
Mi Jin pergi ke taman yang terletak di dekat rumahnya seraya memandangi pulpennya.
tidak jauh dari situ, Eung Suk ternyata berniat untuk membesuk Mi Jin dengan membawa sekeranjang buah-buahan.
Mi Jin : "Semoga hidupmu bahagia." ucapnya sendirian.
setelah mengatakan itu, Mi Jin membuang pulpennya.
Eung Suk yang ragu untuk membesuk Mi Jin, memilih untuk pulang. tapi tiba-tiba sebuah pulpen terlempar mengenai kepalanya dan membuatnya kaget.
Mi Jin heran karena mencium bau Eung Suk disekitar rumahnya. Ia pergi untuk mencari asal bau itu.
Eung Suk memungut pulpen yang mengenai kepalanya dan bertanya-tanya siapa yang membuang pulpen itu malam-malam? dengan kesal Eung Suk membanting pulpen itu ke tanah.
tanpa diketahui Eung Suk, Mi Jin memperhatikannya dari atas pohon.
Mi Jin tersenyum melihat Eung Suk yang berniat pergi kerumahnya, tapi berubah menjadi kesal ketika Eung Suk kembali lagi.
Eung Suk benar-benar ragu, untuk datang ke rumah Mi Jin. sampai-sampai dia kelelahan sendiri karena mondar-mandir sedari tadi. tapi akhirnya Eung Suk memutuskan untuk kembali pulang kerumahnya.
Mi Jin turun dari pohon, lalu memungut pulpennya. kemudian Ia memandangi kepergian Eung Suk dan melempar pulpennya dengan kesal.
Bersambung..
Pengen liat film ny... Dmn dmn dmn mbk??????
ReplyDeleteini link nya, http://www.dailymotion.com/video/xt5m1e_the-thousandth-man-episode-1-vostfr_music
Deletetapi bukan Indo sub ya.. :)