June 15, 2013

SINOPSIS FIRST KISS [THAI MOVIE] Part 2


Dilarang meng-COPAS SEMUA ARTIKEL yang ada didalam blog ini!!! tolong hargailah kerja keras penulis!!!

==== PART 2 ====

Sa dan Bass bermain basket disekolah Bass. mereka menghabiskan waktu mereka bersenang-senang. Bass menunjukkan pada Sa kalau membolos itu mengasikkan. (yg masih sekolah, g boleh ditiru lho ya!!).


Bass mengantar Sa kembali keruang Sains untuk mengambil dompet Sa.

Bass menyuruh Sa untuk masuk dan mencari sendiri sedangkan dia akan menunggu diluar.

"Hey, tunggu, temani aku!!" pinta Sa.
"tidak mau!! cari saja sendiri!!" seru Bass.

Bass mengembalikan ponsel Sa lalu mendorong Sa kedalam ruang sains.

"apapun yg terjadi, jangan telepon aku!! sebaiknya kau memanggil pengusir setan!!" seru Bass lalu menutup pintu.


Sa berjalan mengendap-endap mencari dompetnya, dia sedikit ketakutan sebenarnya.

ponselnya berdering dan itu membuatnya kaget. Bass menelepon menanyakan apa sudah ketemu dompet Sa. Sa meminta Bass membantu mencari jika ingin lebih cepat.


"kau bilang kau suka lab sains?" tanya Bass.
"aku suka pemandangan dari lab sains sekolahku, bukan disini!!" jawab Sa kesal.
"apa kau tidak ingin tau, jika kau melihat dari jendela, apa yg akan kau lihat?" ucap Bass.

Sa menuju kejendela, ia membuka tirai sedikit dan mengintip keluar.

ternyata dibawah Bass sedang memberi kejutan pada Sa dengan berdiri dilapangan sambil membawa gitar dan menyanyikan sebuah lagu cinta untuk Sa.


apakah kau mau mencintaiku jika kau tak punya yg lain?
kumohon bukalah hatimu untukku..
aku bersumpah tak akan pernah mengecewakanmu..
maukah kau mencintaiku?
aku tak ingin orang lain memilikimu
bagaimana aku bisa hidup tanpamu disisiku?


setelah Bass selesai bernyanyi, tiba-tiba lampu diruan sains mati. Sa sedikit taku, tapi pada saat dia melihat keatas, lampu warna-warni menyala menerangi ruang. Sa sungguh kagum karena lampunya sangat indah.

ternyata itu perbuatan Art dan Win atas perintah Bass. mereka sudah mengatur semua ini.

Win dan Art sembunyi dibawah meja. dan Win memgang remote control pengendali lampu.


Sa tersenyum senang, ia keluar dari ruang sains dan akan pergi menemui Bass. Sa berpapasan dengan Bass ditangga.

"aku tidak mau membandingkan diriku dengan Ohm, aku mau kau melupakannya." ucap Bass
"itu saja?" tanya Sa
"aku ingin jadi pacarmu. aku ingin memperhatikanmu" ucap Bass.
"teman juga bisa memperhatikan temannya". ucap Sa.
"aku tidak mau jadi sekedar teman." seru Bass.

Bass mendekatkan tubuhnya pada Sa. Bass mencium Sa. Sa hanya diam terpaku menatap Bass.


apakah aku sudah bilang, kalau cinta itu seperti menunggu bus? itu bukan hanya tentang menunggu. aku belajar bahwa, saat bus mu tiba, kau harus memutuskan untuk naik atau tidak.

 keesokan harinya, Sa dan Bass bersama-sama menungggu bus dihalte. mereka saling berpegangan tangan dan tersenyum. saat bus sudah tiba, mereka masuk kedalam bus dan tidak melepas genggaman tangan mereka.


Mham memuji Sa yg memakai make-up dan tampak berbunga-bunga.

"apa kau mau bersaing denganku?" celoteh Mham.
"kau tidak bisa.. dia jauh lebih cantik." seru Jane.

ponsel Sa berdering, Ohm menelop Sa. Jane merebut ponsel Sa dan mengatakan Sa tidak usah mengangkat panggilan itu. (ceile.. Jane ketularan Bass ini ceritanya... :D)


Sa melewati hari-harinya yg bahagia dengan Bass.

Saat Sa sedang kerja lembur, Bass datang mengantarkan kopi untuk Sa. Bass meminta bayaran cium pada Sa untuk kopi yg dia bawa dipipinya. tapi yg ada, Sa memberinya bertumpuk-tumpuk dokumen. wkwkwk...


Bass menelepon Sa dan menyanyikan lagu cinta untuk Sa. Sa mendengar nyanyian Bass dengan senang.


Saat disekolah, gadis-gadis berteriak histeris sambil membawa setangkai bunga mawar. Art mendekati gadis-gadis itu, tapi gadis-gadis itu berlari menabrak Art menuju ke Bass. sedangkan Bass, berjalan menuju ke Sa yg membawakannya roti dan minuman. Sa melirik penuh kemenangan pada gadis-gadis fans Bass. wkwkwk....


Sa mengantar Bass untuk mengikuti BIMBEL. Sa menunggu diluar sedangkan Bass masuk kedalam.
"kau mengantar adikmu? manis sekali...." celoteh seorang ibu-ibu. Sa hanya tersenyum pahit. (wkwkwk disangka emaknya..)


Bass dan Sa naik bus bersama-sama. Bass merangkul Sa. Bass mencoba mendekatkan wajahnya pada Sa pura-pura melihat keluar, tapi Sa tanpa sengaja memukul wajah bass dengan dokumen yg dibawanya.

Bass memijit bahu dan kepala Sa saat Sa kerja lembur, Bahkan ia menyanyikan sebuah lagu saat makan malam dipinggir jalan.


Bass datang kekantor Sa dengan memakai baju seragam sekolah. Sa memberi isyarat pada Bass mengenai pakain yg dikenakkan. Mham melihat Sa bertingkah aneh, Sa pura-pura sedan menggaruk lengannya.


Sa dan Bass pergi bersama Mham dan Jane naik mobil. dijalan mobil mereka diberhentikan polisi. Sa beralasan pada polisi kalau Bass lupa membawa dompetnya.


Sa menari didepan Bass dan kedua teman Bass untuk lagu mereka. Bass dan teman-temannya melonggo melihat Sa berjoget anhe. tapi akhirnya mereka berjoget bersama-sama.


Sa membuat sebuah bola bintang dari kertas.ia menggabungkan bintang buatannya dan bintang pemberian Bass kedalam wadah kaca.


Hingga suatu hari, kejadian yg tidak diinginkan terjadi. saat Sa sedang asik memandangi memo dari Bass yg bertuliskan 'cintai aku', Jane mengejutkan Sa, megatakan kalau dia sudah mengetahui siapa sebenarnya Bass yg notabene adalah seorang anak sekolah menengah. Jane mengetahuinya dari teman Bass yg menjadi teman facebooknya.

"apa kau serius dengan hubungan ini?" tanya Mham.
"dia bagus dalam banyak hal, yg penting, kalian berdua menyukainya" seru Sa.
"tidak ada pria SMA yg serius dengan percintaan" ucap Mham menasehati.
"ini serius!! walaupun kau tidak peduli apapun, setidaknya kau harus peduli tentang moral." ucap Jane.
"kita berusia 26 tahun. kita harus berpikir tentang pernikahan. akan bertahun-tahun sebelum pacarmu lulus kuliah. tidakkah kau berpikir dia akan bertemu wanita yg lebih muda dan lebih cantik darimu?" ucap Mham.
"kemungkinan perlu 10 tahun sebelum dia siap menikah. dan 10 tahun dari sekarang. rahimmu mungkin sudah tidak berfungsi lagi." seru Jane. (wkwkwk)

Sa mulai goyah, ia memikirkan semua yg dikatakan kedua temannya, kemungkinan besar ada benarnya.


Sa duduk dihalte sendirian menunggu Bus. Bass datang dan duduk disebelah Sa. Bass menawarkan membawa tas Sa, tapi Sa menolak tawaran Bass tanpa berkata satupun kata. kali ini Sa bersikap tak bersemangat tidak seperti biasanya.

"sekarang temanku tau bahwa kau siswa SMA" ucap Sa tak bersemangat.
"lalu kenapa?" tanya Bass.
"mereka bilang, aku seharusnya lebih memikirkan masa depan dan kenyataan." ucap Sa pelan.
"apa maksudmu?" tanya bass lagi tak mengerti.
"beda usia kita terlalu jauh, pola pikir kita juga berbeda. aku tidak yakin dengan apa yg kita lakukan apakah bisa untuk mempertahankan hubungan kita. karena mungkin kau belum memikirkan masa depanmu." ucap Sa sedikit terisak.
"kurasa kita bisa memikirkannya bersama. aku sudah memikirkan tentang masa depan kita." ucap Bassmeyakinkan Sa. Sa menatap tajam Bass. "masa depan kita, setelah aku lulus kuliah, aku akan mengambil alih bisnis ayahku. lalu kita menikah dan punya dua orang anak. saat itu aku berusia 28 tahun dan kau 36. tapi tidak akan ada yg peduli saat masa itu tiba." lanjut Bass seraya tersenyum.

Sa menganggukkan kepalanya, dan ikut tersenyum. air matanya mulai menggantung diwajahnya. Bass menggenggam tangan Sa erat.

"Sa.., kau tau, dalam hidupku.. aku memilih segala sesuatu sendiri. hanya beberapa yg tidak bisa kupilih. aku tidak bisa memilih kapan aku lahir. tapi sekarang aku memilih untuk seumur hidupku aku akan bersamamu selamanya. setiap pagi sebelum aku berangkat kerja... aku mau kau mengikatkan dasiku." ucap Bass.

Sa tidak kuat menahan air matanya mendengar ucapan Bass. ia menangis tapi juga tersenyum senang.

"kenapa kau menangis? apa kau tidak suka dengan rencana masa depanku?" tanya Bass.

Sa tidak dapat mengatakan apapun, dia hanya bisa menangis.


Sa dan Bass berjalan bersama untuk pulang. Bass menawarkan pada Sa untuk mampir kerumahnya untuk membasuh wajah Sa sembab akibat menangis td. Sa tidak mengatakan apapun. Bass menariknya masuk kedalam rumah.

Bass mempunyai rumah yg besar dan mewah. saat Bass masuk kedalam rumah, ayahnya sudah menunggunya ditemani dua orang bodyguard.


ayah tampak sangat marah melihat Bass. seketika ia menampar wajah Bass. dua orang bodyguard ayahnya menahan tangan Bass agar tidak melawan. ayah Bass kembali menampar wajah bass yg sebelah lagi. Sa bingung dengan apa yg terjadi. ia mengambil payung yg ada dirumah Bass dan akan memukulkannya pada ayah Bass.

"hentikan!! apa yg kau lakukan??" seru salah seorang bodyguard pada Sa.
"aku mau memukul kepalanya!! lepaskan aku!!" teriak Sa kesal.

akhirnya Sa menghentikan tingkahnya.


"Sa.. ini ayahku!!" ucap Bass.

Sa terkejut mendengarnya. ia lalu memberi hormat pada ayah Bass.

"halo pak, maafkan aku.. untuk perkenalan yg ekstrim ini." ucap Sa pelan. (wkwkwk camer mau di gethok pake payung?? haduh... berat..!!)

ayah bass menanyakan pada anaknya siapa Sa. Bass dan Sa saling menatap, lalu Bass mengatakan kalau Sa adalah temannya.


ayah Bass marah besar karena mendapat kabar kalau Bass latihan band dan akan tampil di pub. ayah Bass tidak suka kalau anaknya bermain musik. ayah Bass meminta anaknya untuk masuk kekamar. Bass mengatakan akan mengantar Sa pulang terlebih dahulu. ayah Bass tampak geram, ia berlalu pergi meninggalkan Bass dan Sa.

Sa melihat bibir Bass berdarah akibat tamparan td. Sa mengambil sapu tangan didalam tasnya untuk membersihkan luka dibibir Bass.

"aku tidak apa-apa!! ngomong-ngomong, kau hebat. jika tidak ada yg menghentikanmu tadi, ayahku pasti sudah terkapar" seru Bass.

Sa memberikan saputangannya pada Bass. tanpa sengaja ia melihat banyak lebam ditangan Bass.

"tunggu sebentar, jangan bilang kalau kau....."

belum selesai Sa berbicara, Bass menganggukkan kepalanya pelan. Sa menatap Bass dengan iba. (kasihan ini Bass, kelihatannya dia sering dipukul sama ayahnya).


Sa dan Bass dudu didepan apartement Sa. Sa mengobati luka Bass menggunakan obat merah. Bass menolak perawatan Sa.


"akan aku obati sendiri saat aku pulang. akan kulakukan sekaligus" ucap Bass.
"kenapa ayahmu melakukan ini padamu?" tanya Sa.
"dia selalu marah padaku sejak ibuku meninggal. semua kegiatan yg aku lakukan saat ibuku masih hidup, sekarang tidak bisa kulakukan lagi. ayahku hanya ingin aku dirumah saja. tapi saat aku dirumah, dia selalu bersama wanita lain. itu sebabnya aku keluar rumah dan berlatih band dengan temanku. ada yg meminta bandku tampil dipub." ucap Bass.
"benarkah? setahuku kau masih dibawah umur. lalu... bagaimana dengan ayahmu nanti?" seru Sa.
"usia bukan masalah. masalah ayahku.. lupakan saja! baginya, aku selalu saja berbuat salah." seru Bass.

Bass pamit pulang pada Sa. dia khawatir ayahmya menunggunya terlalu lama. Sa menatap Bass dengan berat. dia kasihan dengan Bass.


besok paginya, saat sa akan pergi berangkat kerja, ia melihat seseorang pria sedang tidur dikursi depan apartemennya. ia terkejut saat melihat kalau orang itu adalah Bass.


Sa mengajak Bass masuk keapartementnya. Bass melihat kamar apartement Sa mengatakan kalau kamar Sa sangat nyaman.

Sa sedang mengambil beberapa obat di kotak obat. Bass yg melihat foto dua orang pria langsung kesal dan menanyakan pada Sa foto siapa itu.

"adik-adikku. tie dan tik. sikembar yg suka ribut. kerjanya cuma berdebat siapa yg lahir duluan." ucap Sa menjelaskan.


Sa menarik Bass untuk duduk diatas tempat tidur agar dia mudah mengobati luka Bass.

"tinggal sendiri, apa kau tidak kesepian?" tanya Bass. sa menggelengkan kepalanya.

Sa mulai mengobati luka Bass.

"bagaimana kau bisa kesekolah seperti ini? kurasa sebaiknya kau istirahat saja disini. jika kau lapar, ada makanan dikulkas. dan besok pagi... aku akan memsaka untukmu" ucap Sa. Bass tersenyum senang.

Sa kemudian ijin untuk berangkat kerja. Bass membaringkan tubuhnya diatas tempat tidur Sa.


Bass sedang tidur nyenyak saat Sa pulang kerja. Sa pulang dan menutup pintu dengan hati-hati agar bass tidak terbangun. Sa juga sudah membeli beberapa bungkus makanan untuk makan malam.



Bass dengan lahap memakan makanan yg dibelikan Sa. Sa tersenyum melihat Bass yg makan dengan lahapnya.

"enak?" tanya Sa.
"kau mau yg bohongan apa yg sesungguhnya?" tanya Bass menggoda. Sa kesal mendengarnya. (wkwkwk)
"kau kabur dari rumah seperti ini, dimana kau akan tinggal?" tanya Sa.
"bolehkah aku tinggal disini? kumohon...cuma sementara. aku akan pindah jika aku menemukan tempat baru" ucap bass seraya bergaya seperti seorang anak anjing. Sa tersenyum geli. (wkwkwk)
"kumohon.. kumohon.. kumohon.." pinta Bass.
"baiklah..." seru Sa.

Sa menyuruh Bass mandi, ia melemparkan handuk pada Bass.



Saat Bass mandi, Sa menata tempat tidur untuk Bass dibawah tempat tidurnya.

Sa menunggu Bass mandi dengan was-was karena Bass mandi cukup lama.



Sa segera menyuruh Bass untuk pergi tidur setelah keluar dari kamar mandi.

"kau harus pergi kesekolah besok!" ucap Sa mengingatkan.
"PR ku belum selesai!!" seru Bass.

Sa langsung berpikiran negatif pada Bass saat mendengar kata pekerjaan rumah. ia menutupi tubuhnya dengan bantal.

"dasar mesum!!" teriak Sa.
"mesum apa? maksudku PR dari tugas sekolah. kau kira apa?" seru Bass.



Sa malu dengan sikapnya yg sudah negatif thinking.

Sa menawarkan diri untuk membantu Bass mengerjakan PR.

"apa itu?" tanya Sa tidak paham dengan PR Bass.
"kau tidak tau? ini tentang deferensial." jawab bass.
"diferensial? apa itu diferensial?" tanya Sa lagi. Bass kesal melihat Sa karena tidak tau.

Bass menjelaskan pada Sa apa itu diferensial.



"apa kau sudah mengerti?" tanya Bass. Sa menggelengkan kepalanya. "mengapa kau bisa sebodoh ini?" keluh Bass seraya memukul kepala Sa dengan pensilnya.
"aku jurusan bahasa, bukan IPA" ucap Sa membela diri.

Bass tidak percaya dengan apa yg dikatakan Sa. dia masih saja mengatai Sa bodoh. Sa kesal dengan sikap bass padanya. Sa memukuli Bass dengan bonekanya. Bass tanpa sengaja menarik Sa hingga Sa jatuh keatas tubuhnya.

mereka saling bertatapan.

"pergilah tidur sana" seru Bass memecahkan suasana canggung.


namun pada kenyataannya, Sa dan Bass sama-sama tidak bisa tidur..


keesokan harinya, Bass kekantor Sa. Sa memberikan kunci rumahnya pada bass.



sesampainya dikantor, Jane dan Mham meng-interogasi Sa.

"kunci apa yg kau berikan padanya?" tanya Jane pada Sa.
"kunci kamarku" jawab Sa. jane dan Mham terkejut mendengarnya.
"kau melakukannya dengan anak itu ya? sekarang kau kotor" tanya Mham.
"apa kau gila? hah? dia kabur dari rumah" seru Sa.
"kau mengajaknya tinggal bersamamu? dasar perawan genit!!! kau menghancurkan masa depannya" seru Jane. (wkwkwk)
"omong kosong!! aku tidak menghancurkan masa depannya!! kita bahkan merencanakan masa depan kita bersama." ucap Sa.

Sa menceritakan rencana masa depan yg sudah dijanjikan Bass pada kedua temannya.

"jika dia akan mengambil alih bisnis keluarga, kenapa dia tinggal diapartementmu? dimana logikamu?" tanya Mham.

Jane memberi saran kepada Sa untuk kembali pada Ohm. Sa tidak mau karena Ohm sudah menikah. Jane dan Mham memberikan nasehat untuk kembali pada Ohm dan meninggalkan Bass.


Sa duduk termenung didepan meja makan. tak berapa lama Bass datang. Bass benar-benar berantakan. dia menaruh sepatu seenaknya, membuang topi seenaknya.



Bass langsung duduk untuk makan. dia melahap makanan seperti orang kelaparan. Bass menanyakan keadaan Sa yg sedari tadi hanya diam.

"bagaimana pekerjaanmu hari ini?" tanya Bass sambil terus menyantap makanan dimeja.
"rapat dengan klien hari ini membuatku sangat lelah. mereka selalu mengganti rencana. saat aku bilang tidak bisa menyelesaikannya dalam caturwulan terakhir, bosku bilang, temukan kontrak tambahan untuk mengejar sisa waktu. jika aku tidak bisa menyelesaikan proyek ini, aku tidak akan dapat bonus tahun ini. apa yg harus aku lakukan?" ucap Sa panjang lebar.

Bass berhenti makan. ia memikirkan sesuatu.
"aku serius... apa itu 'caturwulan terakhir'?" tanya Bass. (wkwkwk)

Sa bengong mendengar pertanyaan Bass. sepertinya dunianya dan Bass benar-benar berbeda seperti apa yg telah dikatakan Mham.



Sa mengganti topik pembicaraan dengan menanyakan apa yg dikatakan ayah Bass mengenai dirinya yg kabur dari rumah. Bass menjawab kalau ayahnya belum tau tentang keberadaannya.

"berapa lama kau mau kabur?" tanya Sa.
"aku tidak akan kembali" jawab Bass tenang.
"apa??" seru Sa tidak percaya.
"tapi jangan khawatir tentang rencana masa depan kita, aku punya rencana B" seru Bass santai. "aku akan bekerja sebagai musisi pub. dengan penghasilan 5000-6000 baht sebulan. aku akan mampu menafkahimu." ucap Bass percaya diri.

Sa hanya mengangguk mendengar kata Bass. dia tersenyum kecut.



Sa tampak sibuk mengerjakan pekerjaanya sambil menerima telepon. dia benar-benar lelah dengan pekerjaanya yg sepertinya mengejar-ngejar dia.

"bagaimana bisa aku menyelesaikan semua pekerjaan ini?" keluh Sa yg sudah stress.


"sewa beberapa karyawan sewaan untuk melakukannya." ucap Ohm yg berdiri dibelakang Sa secara tiba-tiba. "kurasa kontrak tambahan cukup layak diinvestasikan. dan kau akan mampu menyelesaikan proyek sebelum tenggat waktu caturwulan terakhir. bagaimana menurutmu?" lanjut Ohm memberikan Sa solusi atas pekerjaannya. 

Sa terkejut malihat Ohm ada dikantornya. Ohm menawarkan Sa untuk memberikan daftar kontak karyawan sewaan.

"aku sudah menyelesaikan masalahku, mulai sekarang, aku bisa menjagamu." seru Ohm pada Sa.


Sa dan Ohm berbicara berdua disuatu tempat.

"kau kembali padaku.. apakah Pam tidak keberatan sama sekali?" tanya Sa.
"dia tidak peduli padaku. kami menikah... karena dia hamil duluan.. kita tidak benar-benar saling mencintai.. orang yg kucintai.. adalah kau." ucap Ohm. Sa melihat Ohm. "walaupun aku bersama Pam, aku selalu memikirkan dirimu. Pam dan aku tidak sejalan. aku berpikir kita serasi, bukankah begitu?" lanjut Ohm. Sa hanya menghela nafas.


Sa berdiri mematung di toilet. dia memandangi ponselnya. lalu memilih memberitahu pada Bass kalau Ohm kembali padanya melalu sms.


apa yg akan terjadi selanjutnya? apakah Sa akan kembali pada Ohm atau tetap memilih untuk bersama Bass??

lanjut ke part 3 ya...

No comments:

Post a Comment