July 19, 2013

SINOPSIS HANA YORI DANGO SEASION 1 Episode 3

Dilarang meng-COPAS SEMUA ARTIKEL yang ada didalam blog ini!!! tolong hargailah kerja keras penulis!!!



==== EPISODE 3 ====

Episode 3 diawali ditempat kerja Makino. Makino menceritakan pada sahabatnya Yuki mengenai kejadian dipesta penyambutan kedatangan Shizuka. dipesta itu, tanpa sengaja ia mendorong Domyouji yang akan memukul Rui. Domyouji dan Makino terjatuh, mereka berdua tanpa sengaja jatuh dalam posisi berciuman.

"kau menciumnya?" tanya Yuki terkejut.

Makino yang sedang makan menjadi tersedak mendengar kata 'ciuman'.

"pelankan suaramu!!" seru Makino pada Yuki.
"itu bagus, Tsukushi!!" sahut Yuki.
"itu tidak bagus sama sekali! itu hal buruk yang pernah terjadi!" ucap Makino kesal.
"tapi bukankah kau sudah mengalami rasanya dicium karena orang itu? bukankah kau berciuman dengan Hanazawa Rui?" tanya Yuki.
"ini sungguh buruk.." ucap Makino lirih.

"tapi kenapa? kenapa orang yang kau anggap sebagai musuh menciummu?" tanya Yuki lagi penasaran.


Domyouji sedang bermain mahjong bersama Akira dan Soujiroh dirumahnya. mereka juga sedang membahas kejadian dipesta penyambutan Shizuka yang menimpa Domyouji dan Makino.

"aku sama sekali tidak menyukainya!!" teriak Domyouji pada Akiran Dan Soujiroh.
"tapi. tidakkah kau berpikir kalau dia memang ingin menciumnya?" ucap Soujiroh pada Akira. ia menggoda Domyouji.
"jangan mempengaruhinya! itu tidak terlihat seperti itu!!" sahut Domyouji pada Soujiroh.
"ini adalah mengenai bibirmu yang sudah mengenai bibirnya. ini bukan adegan seperti dalam khayalan, kau tahu?" ucap Akira ikut menggoda Domyouji.
"jadi, yang kau maksud adalah aku sengaja mencium gadis miskin itu?!!" teriak Domyouji kesal pada Akira.


Okami yang diam-diam mendengar semua yang dikatakan Makino dan Yuki, ikut berkomentar. ia tidak dapat mempercayai apa yang didengarnya. Makino dan Yuki terkejut melihat kehadiran Okami yang tiba-tiba muncul.

Okami berpendapat pada Makino, kalau ciuman pertama yang jatuh dengan orang yang kita benci, akan menyebabkan trauma seumur hidup. Makino tak mengerti apa yang dikatakan Okami.

"ciuman pertamamu yang sudah dicuri... dengan seseorang yang paling kau benci didunia ini. seharusnya ciuman pertamamu itu untuk orang yang paling kau cintai." ucap Okami. ia lalu tertawa terbahak-bahak.

Makino termenung sedih mendengar itu. ia merasa kalau ucapan Okami ada benarnya juga.

"kenapa kau mencoba untuk menyudutkan Tsukushi seperti itu!!" seru Yuki kesal pada Okami.


Domyouji sedang bermain Dart. ia melempar panah dengan kesal. sepertinya Akira dan Soujiroh masih mengusilinya.

"itu BUKAN ciuman pertamaku!!" seru DOmyouji kesal.
"tapi, yang kutahu, itu adalah ciuman pertamamu!" ucap Soujiroh.
"kau salah!!" sahut Domyouji.

AKira dan Soujiroh tidak percaya dengan pembelaan yang dilakukan Domyouji. itu karena mereka tahu kalau selama ini Domyouji tidak pernah dekat dengan wanita manapun.

"kalian semua tidak tahu segalanya tentangku!!" seru Domyouji membela dirinya.
"kalau begitu, kapan kau melakukan itu (ciuman)?" tanya Soujiroh.
"apa?" seru Domyouji terkejut mendengar pertanyaan Soujiroh.
"jika kemarin bukanlah ciuman pertamamu, lalu kapan kau melakukan ciuman pertama?" tanya Soujiroh lagi dengan jelas.

Domyouji gugup, ia tidak tahu harus menjawab apa. karena sebenarnya ciumannya bersama Makino memang ciuman pertamanya, tapi ia tidak bisa mengatakannya pada temannya itu. biasa... dia kan jaim.

"biarkan aku berpikir..." seru Domyouji kesal. "2 hari yang lalu!!" lanjut Domyouji gugup.


Makino dan Yuki sepulang kerja berdiri diatas jembatan penyebrangan. Makino menghela nafas dan memandangi sapu tangan milik Rui. ia malu bertemu dengan Rui setelah kejadian malam itu. padahal dia ingin mengembalikan sapu tangan milik Rui dan berterima kasih.


Yuki mengatakan pada Makino, mungkin ini adalah waktu yang tepat untuk berterus terang pada Rui. Makino kaget mendengarnya.

"apapun yang sudah terjadi.. aku masih tetap menyukaimu.. aku hanya melihatmu seorang!" ucap Yuki memperagakan kata-kata yang harusnya dikatakan Makino pada Rui.
"aku tidak bisa mengatakan itu!!" sahut Makino. "disampingnya, hanya ada Shizuka-san!" ucap Makino sedih.
"jika kau tidak menyampaikan perasaanmu, dan kau menyerah begitu saja... apa kau membiarkan cintamu hanya seperti itu?" tanya Yuki.
"iya... tapi..." ucap Makino. ia tidak melanjutkan kata-katanya.

Makino menatap sedih ke sapu tangan milik Rui. Makino teringat ketika Rui tanpa pamrih memberikan sapu tangan miliknya pada Makino. Makino merasa kalau suara Rui selalu ada dikepalanya. Makino kembali teringat saat Rui memuji Makino yang terlihat cantik.

"kau terlihat cantik." ucap Makino meniru apa yang dikatakan Rui padanya. "itu yang dikatakannya!" ucap Makino seraya tersenyum senang.
"huh?" seru Yuki tidak paham.
"Hanazawa Rui... setelah didandani dan ia melihatku, ia mengatakan kalau aku cantik." ucap Makino memberitahu Yuki.
"serius?" tanya yuki tak percaya. Makino mengangguk. "pangeran yang kau idam-idamkan mengatakan itu?" tanya Yuki lagi. Makino kembali mengangguk. "Hanazawa Rui mengatakan itu?" seru Yuki terkejut. Makino tersenyum dan mengangguk dengan yakin.


Domyouji beserta Akira dan Soujiroh berada dimobil. mereka sepertinya menuju kesuatu tempat. Domyouji mengatakan pada Akira dan Soujiroh kalau dia tidak mau berbicara dengan Rui.

"jangan mengatakan hal seperti itu, sudah maafkan saja dia." ucap Soujiroh pada Domyouji.

Domyouji bilang, kalau Rui meminta maaf lebih dulu padanya, maka ia akan memaafkan Rui.

"jadi, yang kau maksud, kita tidak bisa melakukan apapun meskipun kau kesepian tanpa Rui." ucap Akira.
"tidak ada yang harus dilakukan!! aku tidak peduli Rui ada disini atau tidak!" sahut Domyouji.


Rui sedang berbincang dengan Shizuka dirumah Shizuka. mereka berdua juga sedang membicarakan masalah pertengkaran Domyouji dengan Rui.

Shizuka membujuk Rui untuk tidak mengambil serius kejadian dipesta kemarin, ia meyuruh Rui untuk berdamai dengan Domyouji.

Rui tidak mau, karena menurutnya, akhir-akhir ini Domyouji sedikit keterlaluan. Rui kesal karena DOmyouji sudah bertindak tidak sopan pada Shizuka, itulah yang membuatnya sangat kesal pada Domyouji.

"ketika Tsukushi dan Tsukasa berciuman... bukankah seharusnya kau marah pada Tsukasa?" tanya Shizuka heran.

(Shizuka berpikir kalau Rui menyukai Makino. ini karena baru pertama kali ia melihat Rui peduli dengan wanita lain selain dirinya. padahal sebelum-sebelumnya Rui tidak pernah seperti itu.)

"apa?" seru Rui.
"aku tahu kalau kau tertarik dengan gadis itu.." ucap Shizuka.

Shizuka berpendapat kalau Makino adalah gadis yang baik juga tegar. ia memiliki mata yang jujur. itulah yang menjadi bagian dari daya tariknya.


Makino mengucapkan sampai jumpa pada Yuki. rumah mereka berjauhan. seusai bekerja, mereka pulang bersama hanya sampai jembatan penyebrangan saja, setelah itu mereka berpisah dan pulang sendiri-sendiri. Makino pulang kerumah dengan ceria.

ketiga anggota F4 masih berada dimobil. mobil mereka melintasi daerah dimana Makino berada sekarang. Akira dan Soujiroh yang melihat Makino sedang melintas didekat mobil mereka, memberi tahu pada Domyouji. Domyouji melekat melihat Makino.

"apa kau ingin turun, Tsukasa?" tanya Akira menggoda Domyouji.

Domyouji menyuruh Akira dan Soujiroh berhenti mengatakan hal-hal yang menjijikkan. diam-diam, Domyouji memperhatikan Makino yang melintas disamping mobilnya.


ditengah perjalanan menuju kerumah, Makino kebingungan karena tiba-tiba saja hujan deras.

"buatlah dia menjadi orang yang terpenting dalam hidupmu, sekarang kau sudah menyempurnakan hidupmu. hiduplah dengan jalan yang kau pilih sendiri tanpa campur tangan orang lain." ucap Shizuka pada Rui.
"aku tidak suka berterus terang." sahut Rui.
"apa?" seru Shizuka tak mengerti.
"kau tahu apa yang sedang kurasakan... tapi kau mengatakan kata-kata hanya untuk mempermainkanku." ucap Rui sedih.
"Rui....." ucap Shizuka lirih.

Rui sedikit terisak. ia berdiri dari duduknya.

"apa kau tahu! apa yang dimaksud dengan hidup tanpa [hesistation]? aku tidak tahu apa itu artinya." ucap Rui.

setelah mengatakan itu semua, Rui beranjak pergi dari rumah Shizuka. Shizuka mengejar Rui. walaupun sudah tahu kalau sedang hujan, Rui tidak memperdulikannya, ia terus berjalan menerjang hujan.


Makino yang juga kehujanan, ia mencari tempat unutk berteduh. Makino berteduh disebuah gang kecil. tanpa sengaja, ia mendengar suara Shizuka yang berteriak memanggil nama Rui. saat Makino melihat kearah suara tersebut, ia terkejut melihat Rui yang berjalan kearahnya. Makino segera menyembunyikan dirinya, ditempatnya ia berteduh.


Rui sedikit berlari menghindari Shizuka. Shizuka mengejar Rui dan mencoba untuk menghentikannya dengan memanggil nama Rui.

"tunggu Rui!! apa kau tahu, aku akan segera kembali ke Prancis." teriak Shizuka pada Rui.

mendengar hal itu, Rui menghentikan langkahnya. Makino yang berdiri tidak jauh dari Rui dan Shizuka, juga mendengarnya, ia sedikit terkejut.

"dalam hal menjalankan hidup, kau harus bertumpu pada kakimu dan dirimu sendiri. itulah kenapa aku memutuskan untuk pergi ke prancis." ucap Shizuka. Rui membalikkan badan perlahan untuk menatap Shizuka. "demi mewujudkan mimpiku untuk menjadi seorang pengacara international, aku mengorbankan perusahaan Toudou, bukan untuk menjadi seorang putri dari Toudou Financial. tetapi sebagai manusia biasa... aku ingin memulai hidupku dari awal di prancis." ucap Shizuka melanjutkan kata-katanya.

Makino yang mendengar semuanya, melihat Rui dengan iba.


saat makan malam, Makino melamun. ia memikirkan kejadian tadi. ibu, ayah dan adik Makino sedang bermain game ditengah-tengah makan malam. mereka bermain tebak kata.

Makino yang masih melamun, dengan tak sadar mendengar kan apa yang sedang dikatakan ibunya. ibu Makino sedang menjelaskan sebuah penjelasan pada Susumu dan suaminya.

"itu berarti, tidak hanya bertemu sekali seumur hidup, jadi kau mempunyai kesempatan yang sempurna. sebagai contoh, ada orang yang sangat.. sangat.. kau sukai, tapi tidak ada hal yang bisa kau lakukan untuknya.. ketika kekasihnya tiba-tiba meminta untuk berpisah dan dia menjadi kesepian." ucap ibu pada ayah dan susumu.

Makino menyambung-nyambungkan apa yang dikatakan ibu dengan dirinya-Rui-Shizuka. Makino beranjak dari duduknya, ia mengatakan pada keluarganya kalau dia sudah selesai makan.


ibu merasakan ada keanehan yang terjadi pada putrinya akhir-akhir ini. ibu mengatakan pada ayah dan Susumu, mungkin saja Makino sedang jatuh cinta saat ini. ayah dan susumu kaget.

ibu bilang, semenjak Makino pergi kepesta, putri kesayangannya itu nampak aneh. ibu berpikir mungkin saja sesuatu telah terjadi dipesta kemarin. Susumu berpendapat kalau kakaknya mungkin saja jatuh cinta denga salah satu pemilik perusahaan yang hadir dipesta itu. ayah khawatir, mungkin saja Makino cemas dengan perbedaan status sosialnya.

"apa ini serius? apa dia sedang jatuh cinta dengan seorang ahli waris?" ucap ibu pelan.

ayah, ibu dan Susumu semakin bersemangat. mereka merasa senang jika Makino bisa menikah dengan orang kaya, hal itu akan mengangkat status sosial mereka dan merubah kehidupan mereka menjadi lebih baik.


didalam kamar, Makino sedang serius memandangi sapu tangan milik Rui. Makino tiba-tiba tersenyum-senyum sendiri memikirkan sesuatu. Makino mencuci sapu tangan milik Rui dengan pelan dan hati-hati. bahkan, ia juga menetrika sapu tangan Rui.


keesokannya disekolah, Makino dengan semangat 45 pergi ke tangga area Rui berada. ia berencana untuk mengembalikan sapu tangan milik Rui. tetapi ternyata Rui tidak ada disitu, seketika Makino memurungkan wajahnya. ia memandangi Sapu tangan Rui dan menghela nafas panjang.


dikantin, Makino memandangi sapu tangan Rui dan melamun. ia menghela nafas dan meminum tehnya. kemudian trio kwek-kwek dan murid lain datang dan menganggu ketenangan Makino. mereka merubung Makino dengan gaya arogant mereka.

trio kwek-kwek mengatakan pada Makino kalau hari ini Sakurako tidak datang kesekolah, dan bagaimana bisa Makino datang kesekolah, apa Makino sudah tidak mempunyai malu lagi. Makino tak mengerti apa yang dimaksud trio kwek-kwek.

trio kwek-kwek menjelaskan pada Makino kalau mungkin saja Sakurako berhenti dari sekolah setelah kejadian yaang menimpanya disekolah. Makino terkejut dengan perkataan trio kwek-kwek.

trio kwek-kwek menyalahkan Makino atas semua yang terjadi pada Sakurako. mereka mengejek Makino yang tidak mempunyai hati, sudah tau apa yang menimpa Sakurako, tapi Makino masih berani untuk datang kesekolah.


Makino segera berlari meninggalkan sekolah. ia pergi kerumah Sakurako. dirumahnya, Sakurako sedang berbaring diatas ranjangnya. ia tampak kurang sehat. Sakurako mengatakan pada Makino kalau dirinya sungguh-sungguh tidak ingin kembali bersekolah.

"aku minta maaf.. ini semua kesalahanku!" ucap Makino menyesal.
"tidak apa-apa!" sahut Sakurako.

Sakurako mendengar kabar kalau dipesta penyambutan Shizuka, Makino telah berciuman dengan Domyouji. Sakurako menanyakan kebenaran akan kabar itu pada Makino.

"ciuman itu terjadi karena kecelakaan!!" ucap Makino.


Sakurako tiba-tiba menyembunyikan dirinya didalam selimut, membuat Makino bingung dan merasa bersalah. ia mengatakan pada Sakurako kalau hal itu sudah terlewat dan tidak menjadi masalah. ia juga mengatakan pada Sakurako kalau sekarang mereka tidak lagi akan dibully disekolah. Sakurako diam dan masih bersembunyi didalam selimut.

"Sakurako... aku akan selalu ada dibelakangmu. jika kau merasa kesepian, kau bisa meneleponku kapanpun." ucap Makino.

Sakurako masih menyembunyikan dirinya. Makino pamit untuk pergi, ia akan kembali kesekolah. sepeninggal Makino, Sakurako keluar dari balik selimut. raut mukanya terlihat kesal, marah dan penuh kebencian pada Makino.


Makino lari terburu-buru menuju sekolah. ia ketakutan dan merasa sudah terlambat. tiba-tiba saja sebuah mobil berhenti menghalanginya. kaca mobil terbuka dan didalamnya terdapat Domyouji. Makino meringis kesal. Domyouji merubah sikapnya didepan Makino. ia kini bersikap baik pada Makino, dan juga menyapa makino. Makino berasa ada keanehan pada Domyouji. ia curiga dan sedikit waspada Domyouji merencanakan suatu hal padanya.

"kau berhenti disini, akan mengganggu pengguna pejalan kaki!" seru Makino kesal.


Domyouji keluar dari mobilnya. Makino mundur dan sedikit takut. Domyouji tanya, kenapa Makino membolos hari ini.

"itu tidak ada hubungannya denganmu!!" sahut Makino.
"hah?" seru Domyouji.
"kaulah orang yang membuatku jadi membolos..." ucap Makino kesal.
"aku akan pergi sekarang!" sahut Domyouji.

(secara tidak langsung, sebenarnya Domyouji ingin memberikan tumpangan pada Makino. tapi karena ia menjujung tinggi harga dirinya, jadi ia tidak mau mengatakannya langsung).

"oh, jadi begitu, baiklah, aku juga akan pergi." seru Makino.


setelah mengatakan itu, Makino jalan cepat pergi menjauhi Domyouji. melihat Makino menjauhinya, Domyouji memanggil Makino.

"waktu itu.. ketika kau menciumku. kau sudah merencanakannya, bukan?" ucap Domyouji.
"APAA???!" teriak Makino kesal. "apa kau bodoh? aku tidak memahami sama sekali!!" ucap Makino marah.
"masuklah!!" sahut Domyouji, ia menyuruh Makino masuk kemobilnya.
"apa?" tanya Makino.
"aku akan membawamu ke penjara sekolah. masuklah!" ucap Domyouji. ia berjalan mendekati Makino.

Domyouji menarik tangan Makino dan menyeretnya untuk masuk kemobilnya. Makino berusaha melepaskan tangannya.

"tidak dapat dipercaya!!" teriak Makino. setelah itu ia berlari menjauhi Domyouji.
"apa yang kau katakan??!!" teriak Domyouji marah. ia berlari mengejar Makino.


dan mereka berlari kejar-kejaran. sebuah mobil dengan kecepatan tinggi melintas. mobil itu tiba-tiba saja memutar haluannya. Domyouji kesal karena Makino larinya sangat cepat. Makino terus berlari dari kejaran Domyouji. ia berbelok ditikungan. ketika Domyouji berlari ditikungan, tiba-tiba saja seorang wanita berteriak dan meninju wajahnya. Makino menghentikan larinya dan menoleh kebelakang, untuk melihat Domyouji.

Domyouji jatuh terlempar akibat pukulan itu. Makino juga terkejut melihatnya. Domyouji mencoba untuk berdiri lagi, tapi wanita itu menendang wajahnya. setelah itu, wanita misterius itu berjalan mendekat pada Makino.

"apa yang kau inginkan?" ucap Makino ketakutan.


Makino membuat kuda-kuda dan siap memukul wanita itu jika berbuat sesuatu padanya. Wanita itu terus mendekat pada Makino dengan santainya.

"aaapa yang kau inginkan??" tanya Makino gemetaran.
"kakak, ini sakit sekali!!!!" teriak Domyouji pada wanita itu.

menyadari wanita itu adalah kakak dari Domyouji, Makino kaget.

"kakak??" seru Makino tak percaya.

Tsubaki (Kakak Domyouji) membuka kaca matanya, ia tersenyum manis pada Makino.

"aku siap melayanimu!" ucap Tsubaki ramah.

Makino yang terpesona dengan kecantikan Tsubaki, ia hanya bisa menganggukkan kepalanya.


Tsubaki  mengantar Makino menuju kesekolah. semua murid berkumpul untuk melihat Tsubaki. trio kwek-kwek yang melihat Makino ada dimobil Tsubaki, sangat kesal sekali.

"kenapa Tsukushi bisa bersama dengan Tsubaki?" seru mereka.

Tsubaki memberi kartu namanya pada Makino. ia mengatakan kalau Makino bisa menghubunginya kapanpun dan dimanapun. Makino mengangguk dan menerima kartu nama itu.

"apa?? Los Angeles?" seru Makino terkejut saat melihat tempat tinggal Tsubaki di kartu nama itu.
"jika aku menerima pesanmu, aku akan terbang kesini dengan cepat." ucap Tsubaki.
"terbang kesini?" sahut Makino tidak paham.
"menggunakan jet pribadiku!" sahut Tsubaki.
"apa kau akan benar-benar terbang kesini dengan cepat?" ucap Makino tidak yakin.
"aku hanya sebentar berada dijepang. jadi, mari kita pergi dan makan bersama selagi aku ada disini." ucap Tsubaki.


Makino tanya, kenapa Tsubaki mau melakukan hal seperti itu untuknya.

"karena ini terlihat jelas kalau adikku yang bodoh sedang membuat masalah. kemungkinan besar, kau mempunyai bau yang sama." ucap Tsubaki menjelaskan.
"apa?" seru Makino bingung.
"bau yang sama sepertiku." ucap Tsubaki.

Makino yang polos, tak mengerti apa yang dimaksud Tsubaki. ia mengendud-endus mencium bau apa yang dikeluarkan dirinya. Tsubaki tertawa melihat kepolosan Makino. semua murid ikut tertawa melihat kebodohan Makino.

"kau mempunyai sikap yang sama seperti yang kulakukan pada Tsukasa. aku berpendapat kalau dia sedang jatuh cinta padamu Tsukushi." ucap Tsubaki.

Makino terkejut dengan ucapan Tsubaki. kemudian, Tsubaki pamit pergi. sebelum pergi, Makino sempat mengucapkan terima kasih. Makino benar-benar mengagumi Tsubaki yang tampak sangat keren.


ibu Domyouji baru sampai di perusahaan miliknya. ia datang keperusahaan untuk menghadiri rapat penting. lalu seorang pria datang mendekatinya untuk memberi tahu kalau putrinya Tsubaki datang kejepang.

ibu Domyouji kesal, dan berburuk sangka pada pria itu. ia berpendapat kalau pria itu sudah menyelidiki latar belakang dan urusan pribadinya. sekertaris ibu Domyouji lalu menyuruh beberapa pengawal untuk membawa pria itu menjauh dari ibu Domyouji.


dirumah, Tsubaki sedang membaca koran yang didalamnya sedang membahas ibunya dan perusahaan. Tsubaki berkomentar, kalau ibunya selalu mempunyai cara tersendiri untuk menyelesaikan masalah yang menimpa perusahaannya.

sedangkan Domyouji marah karena kemunculan kakaknya yang tiba-tiba tanpa pemberitahuan padanya terlebih dulu. Tsubaki tersenyum dan meminta maaf tidak memberitahu sebelumnya pada Domyouji.

"ngomong-ngomong, kenapa kau pulang kerumah?" tanya Domyouji.

Tsubaki menjawab kalau suaminya yang mempersilahkannya. Domyouji terlihat tidak suka dengan suami dari kakaknya itu. Domyouji memanggil suami dari kakaknya itu dengan panggilan orang yang picik. Tsubaki meminta adiknya untuk tidak memanggil suaminya seperti itu.

"jangan membela orang yang tidak kau cintai." seru Domyouji.
"aku bahagia sekarang. dengan caraku sendiri." ucap Tsubaki.
"setelah kau menikah, kau menjadi segan." sahut Domyouji.
"oh.. jadi begitu..." seru Tsubaki. "jika aku bercerai, apa kau ingin aku kembali kesini? apa kau ingin aku kembali kerumah?" tanya Tsubaki.
"jangan mengatakan hal yang seperti itu." sahut Domyouji.


Domyouji tanya kakaknya ada dijepang untuk berapa lama. Tsubaki menjawab dengan tak yakin, mungkin saja ia dijepang hanya seminggu. mendengar itu, raut muka Domyouji sedikit kecewa. Tsubaki tersenyum melihat adiknya itu. ia pindah duduk didekat Domyouji dan merangkulnya.

"jangan membuat wajah sedih seperti itu, aku akan segera kembali." ucap Tsubaki.
"aku tidak peduli jika kau kembali.." sahut Domyouji dengan jutek.
"eh, Tsukasa.. Tsukasa.., apa kau menyukai wanita itu?" tanya Tsubaki.
"apa?" seru Domyouji tak mengerti.
"ingat? Tsukushi-chan yang kau kejar-kejar hari ini." ucap Tsubaki.
"apa yang sedang kau bicarakan? itu tidak terlihat seperti itu" seru Domyouji.

Tsubaki tersenyum dan menganggukkan kepala, ia tahu kalau sebenarnya Domyouji telah berbohong. Domyouji kesal melihat kakaknya yang aneh.

"jika kau tidak bersikap manis padanya, dia akan berjalan menjauhimu" ucap Tsubaki menasehati.
"aku tidak mengerti maksudmu. lagipula, ini tidak ada hubungannya denganmu." sahut Domyouji.
"jika kau mempunyai permasalahan dengan cinta, kau bisa bertanya untuk meminta nasehat padaku kapanpun." ucap Tsubaki.

ketika Domyouji akan menanyakan sesuatu, Tsubaki tiba-tiba menunjukkan foto Shizuka yang ada didalam sebuah majalah. Tsubaki berpendapat kalau Shizuka pasti tidak bisa sukses dijepang sehingga ia memutuskan untuk belajar diluar negeri. Domyouji diam dan merenung.


Makino dirumah sedang berdiri didekat jendela kamarnya. ia memandangi langit yang cerah dan dipenuhi bintang-bintang. tidak berapa lama, Makino melihat ada bintang jatuh. Makino segera membuat keinginan, ia berharap besok bisa bertemu dengan Rui disekolah.


Domyouji dikamarnya juga sedang berdiri didekat jendela dan menatap langit. tapi saat nampak bintang jatuh, ia tidak sempat melihat, karena ia membalikkan badan merasa kedinginan. kebetulan angin diluar sedang kencang. Domyouji segera menutup jendela kamarnya.


Keesokannya saat disekolah. Makino berdiri memandangi sapu tangan milik Rui. ia berencana pergi ke atap tangga untuk mengembalikan sapu tangan itu pada Rui. tanpa diketahui Makino, ternyata Domyouji berdiri dibelakang Makino, ia penasaran apa yang sedang dilakukan Makino disitu.


setelah sampai ditangga atap, ternyata Rui tidak ada disana. Makino kesal dan kecewa. ia heran kenapa beberapa hari ini Rui tidak ada ditempat itu.

"AKU INGIN SEKALI MELIHATNYA!!!" teriak Makino kemudian.

lalu seseorang datang ke situ. Makino terkejut dan berbalik untuk melihat siapa yang datang. ternyata benar, yang datang adalah Rui. Makino menjadi salah tingkah dan bingung harus bagaimana bersikap.

"um.. siapa yang ingin kau lihat?" tanya Rui kemudian. 

Makino gugup tidak bisa menjawab pertanyaan Rui. ia mengalihkan pembicaraan dengan mengembalikan sapu tangan milik Rui. tiba-tiba saja Rui membicarakan Shizuka pada Makino. ia mengatakan kalau Shizuka akan kembali ke prancis.


"apa dia benar-benar akan kembali ke prancis?" tanya Makino. Rui hanya diam saja. Makino mencemaskan keadaan Rui.
"dia tidak akan menyerah ketika memutuskan sesuatu untuk kebaikannya." ucap Rui. 

Makino melihat raut muka Rui berubah menjadi sayu dan terlihat sedih. Makino jadi ikut sedih. tanpa mereka sadari, Domyouji ternyata ada disitu, ia melihat dan mendengar apa yang mereka bicarakan. Domyouji kesal melihat Makino yang terlihat sangat peduli pada Rui. ia lalu pergi dengan kesal.


"tapi.. jika dia pergi..  maka kau tidak akan bisa melihatnya lagi?" tanya Makino dengan bodohnya pada Rui.
"mau mengunjunginya?" tanya Rui balik.
"hah?" seru Makino.
"apa kau mau bertemu Shizuka lagi?" tanya Rui.
"ah.. tidak.." jawab Makino.
"bukankah tadi kau bilang 'aku ingin sekali melihatnya'. Shizuka adalah orang yang ingin kau lihat, bukan?" tanya Rui.

Makino mengangguk dan tersenyum lega, ia baru sadar kalau Rui ternyata tidak mengerti apa yang dia maksud sebenarnya. Makino setuju untuk bertemu dengan Shizuka agar Rui tidak curiga. 

"kau pernah mengatakan padaku kalau kau mengagumi Shizuka." seru Rui kemudian pergi.


malamnya, Rui dan Makino berkunjung kerumah Shizuka. melihat kedatangan Makino, Shizuka tersenyum senang. Makino menyapa Shizuka dengan sopan dan malu. Rui mengatakan pada Shizuka kalau Makino ingin mengucapkan terima kasih padanya atas semua yang sudah dilakukan Shizuka saat di pesta.


Rui memberi kesempatan pada Makino untuk berdua bersama Shizuka, sedangkan ia akan pergi menemui kakek Shizuka yang terlihat marah karena kepergian Shizuka ke prancis.

Shizuka mengajak Makino kekamarnya. dikamar, Shizuka tampak sedang membereskan barang-barangnya untuk kepindahannya ke prancis. 

"apa kau sedang bersih-bersih untuk kepindahanmu nanti?" tanya Makino.
"tidak. aku masih mempunyai waktu seminggu lagi. aku hanya mengirimkan sebagian barang lebih dulu." ucap Shizuka.
"satu minggu lagi?" tanya Makino terkejut.

Makino yang melihat Shizuka sudah mempersiapkan semuanya dan juga sudah memantapkan hatinya untuk meninggalkan jepang, bertanya apakah Shizuka tidak akan kembali lagi. Shizuka menjawab dengan singkat, kalau kemungkinan besar dia tidak akan kembali, semua sudah direncanakannya.

Makino membulatkan matanya saat melihat foto masa kecil Shizuka bersama F4. saat itu mereka semua sangat lucu dan imut. Shizuka juga mempunyai foto berdua saja bersama Rui.

"aku tidak pernah melihatya tersenyum seperti ini diwajahnya." ucap makino pelan. 


Makino teringat raut muka sedih Rui terakhir kali ia melihatnya. Makino menyadari kalau Rui menyembunyikan perasaanya pada Shizuka hingga saat ini. hal itu membuat Makino menjadi kasihan pada Rui.

"kumohon jangan pergi ke prancis." seru Makino pada Shizuka.

Shizuka heran kenapa Makino tiba-tiba bersikap seperti itu. Makino mengatakan kalau semua ini demi Hanazawa Rui. setelah Makino mengatakan itu, Rui masuk kekamar Shizuka. Rui berdiri didekat pintu dan mendengarkan semua percakapan Makino dan Shizuka. Makino dan Shizuka tidak menyadari kehadiran Rui.

"aku ingin kau tetap tinggal di jepang. aku selalu melihatnya di tangga darurat sekolah. semua waktunya, dihabiskan hanya untuk menantimu kembali. ketika dia membicarakan dirimu, wajahnya tersenyum ceria, tapi, ketika kau memutuskan untuk kembali ke prancis, dia tidak pernah datang ke tangga darurat. dan saat aku melihatnya lagi disana, dia terlihat sedih. walaupun begitu, dia memiliki sebuah senyuman. jika kau kembali ke prancis, aku mempunyai firasat, Hanazawa Rui.... akan berubah menjadi seseorang yang berbeda. jadi tolong... aku sedang memohon padamu. kumohon tinggallah dijepang." ucap Makino sedih.
"maafkan aku!" sahut Shizuka seraya tersenyum. "aku tidak bisa mengabulkan permintaanmu!" lanjut Shizuka.


mendengar itu, Makino segera berlutut didepan Shizuka. melihat Makino melakukan hal seperti itu, Shizuka terkejut. Makino terus memohon pada Shizuka untuk tetap tinggal di jepang.

"aku tahu ini tidak mungkin, aku tahu apa yang kulakukan ini adalah menyebalkan." seru Makino.

Shizuka menyuruh Makino untuk berdiri. Rui terlihat kesal, ia pergi keluar dari kamar Shizuka.


Shizuka ikut berlutut didepan Makino. Shizuka bilang, saat memutuskan segalanya, baginya ini seperti berbelanja diluar negeri. 

"jika aku belum selesai berbelanja, dan kembali ke jepang, maka itu berarti aku tidak bisa mendapatkan barang-barang yang kuinginkan. aku berpendapat kalau ini normal terjadi pada setiap manusia... untuk hidup dan memikirkan diri sendiri. 'ah, seandainya aku memilih kesempatan saat itu' tapi.. bagiku.. itu adalah hal yang tidak kusukai. aku ingin menyesuaikan diri dengan kemampuanku. aku ingin menjadi diriku sendiri, untuk hidup dijalan yang kuinginkan. apa kau bisa memahamiku?" ucap Shizuka pada Makino.
"aku mengerti" ucap Makino dengan berat hati.

Makino meminta maaf karena sudah membuat masalah untuk Shizuka. Shizuka tersenyum  dan mengatakan kalau Makino tidak menimbulkan masalah baginya. Shizuka bilang pada Makino untuk perhatian dan peduli pada Rui. Makino merasa tak enak hati, ia mengatakan maaf sekali lagi lalu berlari pergi.


ternyata Rui sudah berdiri menunggu Makino didepan rumah Shizuka. ketika melihat Makino keluar, Rui bertanya apa yang sedang dilakukan Makino tadi. Makino tersenyum kecut dan mengatakan tidak ada yang dilakukannya. Rui berjalan mendekati Makino.

"kenapa kau mengatakan hal seperti itu? aku tidak membawamu kesini untuk mengatakan hal yang seperti itu. apa yang kau maksud 'demi aku'? apa itu sebenarnya? itu tidak ada gunanya!" ucap Rui.
"tidak ada gunanya?" seru Makino.
"apa yang sudah kau pikir? berlutut seperti itu..." ucap Rui kesal.
"aku...." ucap Makino mencoba menjelaskan.
"bagaimana bisa kau melakukan hal seperti itu? aku tidak bisa mempercayainya!" sahut Rui memotong ucapan Makino.

Rui tampak kesal dengan apa yang Makino lakukan untuk memohon Shizuka tetap tinggal dijepang. Rui sedikit terisak sedih.

"melihatmu yang terlihat kesakitan.. kau mungkin tidak akan bisa melihatnya lagi!" ucap Makino.
"itu tidak ada sangkut-pautnya denganmu! pulanglah!" seru Rui. Makino tertegun dengan ucapan Rui yang sedikit kasar padanya. "pergi!!" bentak Rui pada Makino.


Makino terkejut Rui membentaknya. Makino berkaca-kaca, dan ingin sekali menangis. Makino berlari pergi dan tak mampu menahan tangisnya.
setelah kepergian Makino, Rui duduk berlutut. ia menyadari kekasarannya pada Makino.

Makino berlari kencang menuju rumahnya sambil menangis. ia menghentikan langkahnya dan jatuh terduduk ditanah. Makino menangis kencang. 


Rui duduk dipinggir jalan dimana terdapat foto Shizuka yang menjadi wallpapper dinding. Rui menatap foto Shizuka dengan tajam dan pandangan sedih.


Domyouji datang kesebuah bar. didalam bar itu, ia membuat keributan dengan memukuli orang-orang yang berdiri dekat dengannya. Domyouji mengajar mereka satu-persatu hingga terkapar tak berdaya. setelah itu, ia berteriak kesal. sepertinya, Domyouji sedang melampiaskan kekesalannya.


hari kepergian Shizuka ke prancis sudah tiba. anggota F4 (tanpa Rui) mengantar Shizuka ke bandara. Domyouji mendekat pada Shizuka, ia ingin mengatakan maaf pada Shizuka mengenai kejadian di pesta waktu itu. sebelum Domyouji mengatakannya, Shizuka tersenyum dan dia bilang sudah tahu apa yang mau dikatakan Domyouji.


tak berapa lama, pesawat yang ditumpangi Shizuka sudah mau berangkat. Shizuka berpamitan dengan ke-3 anggota F4 dan beberapa teman yang mengantar kepergiannya. Makino datang ke bandara secara tergesa-gesa.  

"Shizuka-san!!" teriak Makino memanggil Shizuka. semua melihat pada Makino.
"kau juga datang..." seru Shizuka mendekat pada Makino.

Makino meminta maaf sudah datang terlambat. Makino melihat sekeliling untuk mencari Rui.

"dimana Hanazawa Rui?" tanya Makino.
"dia tidak datang!" jawab Shizuka. "dia sungguh-sungguh kekenakan!" lanjut Shizuka.

Shizuka memberikan sebuah sepatu pada Makino. itu adalah sepatu yang dipakai makino saat dipesta penyambutan Shizuka. Shizuka meminta Makino untuk memakai sepatu itu.

"sepatu ini sangat cocok denganmu!" ucap Shizuka.
"tapi...." seru Makino.
"mulai sekarang, pakailai ini dan pergilah ketempat yang bagus." ucap Shizuka memotong ucapan Makino. ia menyerahkan sepatu itu pada Makino. "aku akan melakukan yang terbaik! sampai jumpa" lanjut Shizuka. Makino tersenyum dan mengangguk.


semuanya melambaikan tangan pada Shizuka. Makino tersenyum manis pada Shizuka. setelah kepergian Shizuka, Akira tiba-tiba meneriakkan nama Rui. Makino dan Domyouji menoleh kebelakang. Rui berdiri bersandar dibelakang mereka.

Akira dan SOujiroh bertanya kapan Rui datang. Rui mengatakan kalau dia datang beberapa jam yang lalu lebih awal. Makino sangat kesal dengan Rui. ternyata tadi Rui sengaja bersembunyi dari Shizuka.

"apa kau bodoh?" teriak Makino marah. Makino mendekati Rui dengan kesal. "datang setelah dia pergi! jika kau mencintainya, kau seharusnya mengejarnya dimanapun dia berada! apa kau merasa puas hanya dengan melihat melihatnya dalam mimpimu? dan kau menyebut dirimu sendiri adalah laki-laki?" teriak Makino marah.
"aku juga pergi!" sahut Rui.
"apa?" tanya Makino.
"aku juga pergi ke prancis." jawab Rui. ia menunjukkan tiket penerbangannya.


Makino dan ke-3 F4 terkejut. Rui berjalan mendekat pada Makino. 

"Makino... aku... sangat menyukai segala sesuatu yang ada dalam dirimu. aku tidak memiliki keberanian seperti itu... dan itu menyakitiku. tidak ada maaf untuk ini. terima kasih..." ucap Rui. kemudian ia mencium kening Makino. Domyouji cemburu melihatnya. Makino tampak gugup dengan sikap Rui. setelah itu, Rui pergi menuju pesawatnya.


Rui berjalan melewati Domyouji tanpa mengatakan kata sepatahpun. Domyouji tampak kesal. ia berteriak menyuruh Rui untuk menghentikan langkahnya.

"apa kau benar-benar akan pergi?" tanya Domyouji.
"iya!" jawab Rui. tanpa melihat Domyouji.
"apa-apaan ini? kenapa kau tidak memberitahuku?" teriak DOmyouji marah.
"aku minta maaf..." sahut Rui.

DOmyouji mendekati Rui dan membalik badan Rui menghadapnya.

"sampai saat ini, kita selalu bersama-sama, dan sekarang kita tiba-tiba terpisah. ada apa denganmu?" teriak Domyouji kesal.

Akira dan Soujiroh yang melihat keduanya, saling metatap. mereka memikirkan sesuatu lalu beranjak pergi.

"ini terlalu mendadak!!" teriak Domyouji marah. ia mendorong Rui dengan kesal.
"Tsukasa.. saat di pesta itu..." Rui mencoba mengingat kan apa yang sudah Domyouji katakan padanya, kalau Domyouji mengatakan mereka sudah tidak berteman lagi.
"siapa yang peduli dengan itu!!" teriak Domyouji marah.

Domyouji bertanya sekali lagi pada Rui, apakah Rui benar-benar akan pergi. 

"hey Rui, jangan makan denganku!! saat kau ada disana, kita tidak ada didekatmu, apa kau akan baik-baik saja? hah, Rui?" teriak Domyouji berkaca-kaca.
"jagalah dirimu sendri, Tsukasa" ucap Rui dengan mata berkaca-kaca.
"di paris.. saat di paris.. jika seseorang mengganggumu, katakan padaku. kita bertiga akan terbang kesana dengan cepat. oke? kau mengerti?" ucap Domyouji.
"terima kasih. aku akan pergi sekarang" ucap Rui seraya tersenyum.


sebelum pergi, Rui melihat Makino dan tersenyum. Akira dan Soujiroh ternyata mengambil sebuah apel untuk Domyouji. Akira memberikan apel itu pada Domyouji. Domyouji memanggil Rui lalu melemparkan apel itu padanya. Rui tersenyum menerima apel itu.

(disini diceritakan kalau Domyouji suka sekali memakan apel ketika ia sedang marah.)

Makino beserta ke-3 anggota F4 melihat keberangkatan pesawat Rui. Domyouji berteriak serta melambaikan tangan pada pesawat Rui. sikapnya tampak seperti anak kecil. Makino memperhatikan Domyouji yang terlihat kekanak-kanakan, dan itu merubah sedikit pemikirannya mengenai Domyouji sekarang.


ditempat kerja, Makino menceritakan semuanya pada Yuki. Okami mengatakan pada Makino, kalau Domyouji secara tak disangka-sangka terlihat seperti orang yang baik. 


beberapa hari kemudian...

Domyouji tampak terlihat sibuk menulis surat untuk Rui dikamarnya. ia menulis surat dengan serius dan sepenuh hati. tiba-tiba Domyouji teringat saat Rui mencium kening Makino. ia berniat menanyakannya pada Rui, apa Rui menyukai Makino.

secara mendadak Tsubaki datang melihat apa yang sedang dilakukan adiknya itu. Domyouji berusaha menutupi suratnya. 

"apa yang sedang kau tulis? apa mungkin, itu surat cinta?" tanya Tsubaki penasaran.
"tidak! jangan datang tiba-tiba dan mencampuri urusanku!!" teriak Domyouji kesal.

Tsubaki merebut surat yang ditulis adiknya itu, ia berusa membacanya. 

"untuk Kazu?" tanya Tsubaki tak mengerti.

(Domyouji menulis surat pada Rui dengan tulisan Kanji. dan Kazu adalah nama Rui dalam huruf kanji)


"bodoh! maksudnya Rui" seru Domyouji seraya merebut suratnya. "kau masih belum bisa membaca kanji?" ejek Domyouji.

Tsubaki menawarkan untuk menuliskan surat Domyouji untuk Rui. Domyouji tidak memerlukan bantuan kakaknya, karena kakaknya tidak akan mengetahui perasaan dan apa yang akan dia tulis.

Domyouji memberitahu pada kakaknya itu, kalau Rui mengikuti Shizuka pergi keprancis. Tsubaki sekarang mengerti kenapa Domyouji menulis surat untuk Rui. dan Tsubaki juga mendukung keputusan Rui untuk mengejar cintanya. Domyouji tidak sependapat dengan kakaknya. karena Rui memilih untuk meninggalkan teman-temannya.

Tsubaki menceritakan cerita yang mirip dengan kisah Rui. didalam novel Hemingway.

"ketika kau jatuh cinta, kau harus meyakinkannya. kau harus siap berkorban untuk melayaninya." ucap Tsubaki pada Domyouji.
"apa?" tanya Domyouji tak mengerti.
"itu adalah salah satu kutipan dari novel Hemingway" jawab Tsubaki. "jika kau sungguh-sungguh mencintai seseorang, dari dalam lubuk hatimu... kau akan mengerti hal itu. tapi apa kau tahu Tsukasa, kau terlalu keras, jadi hati-hati. kesabaran itu adalah hal yang baik. oleh karena itu, kau tidak bisa membeli cinta seseorang dengan uang. kau harus mencintai untuk dicintai. kau mengerti?" ucap Tsubaki. Domyouji merenungkan semua yang dikatakan kakaknya.

Domyouji menyadari apa yang telah dirasakannya selama ini. perasaan aneh yang sudah menimpanya. ia mengatakan pada kakaknya kalau akhir-akhir ini ia seperti jalan ditempat yang sangat bercahaya.

Tsubaki tertawa mendengar apa yang dikatakan adiknya itu. ia mengatakan mungkin saat itu Domyouji salah jalan. Domyouji berterima kasih pada kakaknya sudah mengatakan hal seperti itu padanya. dan itu membuatnya mengerti apa yang dia rasakan sekarang. DOmyouji mengatakan pada kakakya, ketika kakakknya kembali lagi kejepang, dia akan menunjukkan seseorang padanya.


Makino sedang berada dikantin sekolah. ia membuka bentonya, dan sangat senang dengan bekal yang dipersiapkan ibunya. trio kwek-kwek datang mendekat dan menganggu ketenangan Makino. Makino sangat kesal, ia berdiri dan menggebrak meja. Makino mengatakan pada ketiganya untuk menemuinya lain hari saja, karena saat ini a sedang tidak bersemangat dengan mereka.


Domyouji datang tiba-tiba, ia mendorong ketua trio kwek-kwek hingga terjatuh.

"apa-apaan itu..." ucap Makino pelan. Domyouji membuat gerakan mendadak yang membuat Makino kaget, ia menjadi waspada.


Domyouji ingat akan perkataan kakaknya kalau kesabaran itu sangat penting dalam hal percintaan. Domyouji segera merubah sikapnya didepan Makino menjadi lebih kalem.

"hari minggu, di Ebisu garden, dekat Town Square, jam 1." ucap Domyouji. 

Domyouji lalu beranjak pergi setelah mengatakan itu semua. Makino hanya melongo tak mengerti. trio kwek-kwek yang melihat dan mendegar apa yang dikatakan Domyouji, mereka menangis tidak bisa menerima kalau Domyouji mengajak Makino berkencan.


Makino segera mengejar Domyouji. Makino melihat Domyouji berjalan kelorong sekolah, ia kemudian memanggil Domyouji.

"permisi.... " seru Makino menghentikan Domyouji.
"huh?" seru Domyouji.
"apa ini? sekarang ini apa?" tanya Makino. ia curiga Domyouji merencanakan sesuatu padanya.
"apa ini? kau tidak tahu? dasar bodoh!! bagaimanapun juga, ini adalah Humingway". ucap Domyouji.
"Humingway?" tanya Makino tak mengerti. Domyouji tertawa.
"baca buku..." suruh Domyouji. setelah itu ia beranjak pergi.

Makino masih tak mengerti, ia hanya melongo dan bengong.


hari munggu yang dinanti Domyouji sudah tiba. Domyouji tampak sangat rapi. sepertinya ia sudah memperisapkan dirinya. Domyouji mengatakan pada dirinya sendiri, ia memberi Makino waktu selama lima menit, jika dalam waktu lima menit Makino tidak datang, maka ia akan membunuh Makino. 


ditempat lain, Makino sedang bersama Yuki. mereka sedang berbelanja dan jalan-jalan bersama. Yuki menanyakan pada Makino bukankah sekarang hari janjiannya dengan Domyouji, apakah Makino tidak masalah jika tidak pergi. 

"kenapa kau merasa terganggu jika aku tidak menemuinya? dan kenapa aku harus menemuinya pada hari minggu!" ucap Makino.
"tapi, jika kau tidak datang, dia akan membalas dendam." ucap Yuki.
"itu benar" sahut Makino kesal. 

diam-diam Makino melihat kearah jam tangannya. sebenarnya ia merasa khawatir pada Domyouji.


Domyouji duduk menunggu ditempat yang sudah dijanjikannya. jam 1 lebih, Makino belum juga datang.

"aku akan menghajarnya!" ucap Domyouji kesal.


ditempat lain, Makino sedang bersenang-senang bersama Yuki. 

pukul 5, tiba-tiba cuaca sedang hujan. Makino memikirkan Domyouji. ia merasa kalau Domyouji menunggunya ditempat yang sudah dijanjikan.

Makino memutuskan untuk pergi menemui Domyouji. Makino berlari dengan cepat menuju Ebisu garden dengan memakai payung. 

Makino benar-benar tak habis pikir, Domyouji mengajaknya untuk berkencan. sesampainya di Ebisu garden. Makino melihat kesekitar untuk mencari Domyouji dengan nafas ngos-ngosan. 

Makino terkejut saat melihat Domyouji yang berdiri kehujanan dan masih menunggunya.


"tidak mungkin.... kenapa?" tanya Makino pada dirinya sendiri.

bersambung :)

3 comments:

  1. Kok gambarnya ga muncul ya?

    ReplyDelete
  2. gambarnya knpa segitiga tanda hati-hati kyk dorama jepang yg lama (2000-an) ya?

    ReplyDelete