August 11, 2015

SINOPSIS I ORDER YOU EPISODE 11

Dilarang meng-COPAS SEMUA ARTIKEL yang ada didalam blog ini!!! tolong hargailah kerja keras penulis!!!


==== EPISODE 11 ====

Ketika Song Ah tidur, Ia memimpikan kejadian kecelakaan yang menewaskan Ibunya.


tak lama kemudian Song Ah terbangun dan tampak ketakutan.


karena mimpi semalam, paginya Song Ah menjadi lesu. melihat sikap Song Ah, Song Joo yang merasa heran, bertanya ada apa dengan Song Ah.

Song Joo : "Kenapa kau begitu suram di pagi hari?" tanyanya.

Song Ah : "Aku bermimpi tentang Ibu." jawabnya.

Song Joo mengingatkan kakaknya, kalau kejadian yang membuat Ibunya tiada bukanlah kesalahannya. dengan kesal Song Joo tanya, berapa kali lagi dia harus mengatakan itu? Song Ah mengangguk mengerti.

Song Joo menyuruh Song Ah untuk melupakan kejadian itu. Ia menasehati bahwa manusia harus melupakan masa lalunya demi melanjutkan hidupnya.


sebelum Song Joo beranjak pergi untuk bekerja, Ia bertanya apa Song Ah sedang berkencan?

Song Ah : "Siapa yang berkencan?" elaknya.

Song Joo : "Sudah jelas, sangat jelas sekali. itu tertulis di seluruh wajahmu. kemarin berawan dan hari ini bersinar. apa dia Gyeong Joo?" serunya.

Song Ah : "Bukan." sahutnya.

Song Joo : "Kalau begitu, apa dia adalah pemilik FLada." ucapnya.

Song Ah diam tak menjawab.

Song Joo menyuruh Song Ah untuk mengatakan pada kekasihnya bahwa dia harus memiliki pertemuan (pernikahan) antara keluarga nanti.

Song Ah : "Berhenti bermain-main." teriaknya kesal.

Song Joo tertawa lalu meninggalkan Song Ah.


Song Ah kembali mengingat ucapan Da Hwa yang mengatakan kalau nama FLada diambil dari namanya. wajahnya langsung cemberut.


Song Ah dan Kevin ngobrol berdua didekat kantor. Kevin menanyakan hubungan Song Ah dan Gook Dae, apakah berjalan lancar? tapi sedetik kemudian Kevin meminta Song Ah untuk tidak menjawab pertanyaannya, Ia bilang tidak mau tahu. melihat tingkah Kevin, Song Ah tersenyum.

Kevin : "Aku sangat marah. apa yang tidak bisa ku lakukan selama dua puluh tahun, dia bisa melakukannya dalam sekejap." serunya.

lalu Kevin memberitahu kalau Song Joo meneleponnya.

Song Ah : "Song Joo???"

Kevin : "Dia menanyakan banyak pertanyaan mendetail tentang Yeo Gook Dae." ucapnya.

Song Ah : "Apa?? Park Song Joo, benar-benar.. apa yang Song Joo katakan?" serunya.

Kevin : "Apa kepribadiannya baik, apa dia berguna.. dan apa dia punya penghasilan yang baik." sahutnya.

mendengar itu, Song Ah tertawa kecut. Kevin memberitahu kalau dia hanya mengatakan sedikit, hanya sedikit bahwa Gook Dae lebih baik daripada dirinya.

Song Ah : "Apa lagi yang dia katakan?" tanyanya.

Kevin : "Jangan khawatir, aku bilang kalau dia orang yang baik." jawabnya.

Song Ah mengucapkan terima kasih pada Kevin. dan Kevin membalas dengan senyuman.


tak lama kemudian ponsel Song Ah berdering, Gook Dae meneleponnya.

dengan nada kesal, Gook Dae tanya, apa Song Ah sedang syuting Drama? Song Ah tidak mengerti dengan pertanyaan Gook Dae.

Gook Dae : "Apa kau tidak mau menjauh darinya?" tanyanya marah.

Song Ah melihat ke sekeliling dan menemukan Gook Dae berdiri tidak jauh darinya. Gook Dae menatap kesal pada Song Ah.


Song Ah tanya, kenapa Gook Dae datang ke kantornya? Gook Dae diam tak menjawab, Ia hanya menyerahkan kotak makanan pada Song Ah.

Gook Dae : "Kita sering bertemu satu sama lain." sapanya pada Kevin.

Kevin : "Kau benar." ucapnya seraya tersenyum pada Song Ah.

Gook Dae yang cemburu, langsung bertanya pada Kevin apa yang sedang mereka lakukan? apakah dia harus salah paham pada situasi ini?

Kevin memberitahu kalau dia hanya memberi Song Ah nasehat agar tidak perlu khawatir.

Gook Dae : "Ah, nasehat..." serunya dingin.

Song Ah menjelaskan, kalau ini karena adiknya, Song Joo.

Gook Dae menggunakan kesempatan untuk memanas-manasi Kevin.

Gook Dae : "Adik ipar? ada apa dengan dia?" tanyanya.

Song Ah : "Adik ipar?" serunya terkejut.

Kevin tertawa melihat tingkah Gook Dae. Ia lalu berseru, "Sepertinya aku harus menelepon Song Joo untuk mengucapkan selamat padanya dan bilang kalau dia punya kakak-ipar sekarang. dia pasti akan sangat bahagia sehingga dia akan berlari keluar bertelanjang kaki."

setelah mengatakan itu, Kevin pergi.


Gook Dae mendekat pada Song Ah, Ia menanyakan ada apa sebenarnya dengan Kevin? apa dia akwab dengan adik iparnya?


Song Ah dan Gook Dae bicara berdua. Gook Dae masih cemburu dengan kedekatan Song Ah dan kevin tadi.

Gook Dae : "Kau menggodanya, bahkan ketika aku berusaha membuat kotak makan siangmu dengan tanganku yang terluka. kau asik menggoda pria lain." amuknya.

Song Ah : "Apa mungkin kau marah?" tanyanya.

Gook Dae : "Tidak!! Ini berbeda dari itu, Aku yang menakjubkan ini, saat ini sedang cemburu." jawabnya.

Song Ah langsung tertawa.

Gook Dae membuka kotak makan siang yang dibawanya, sebagai hukuman, Ia menyuruh Song Ah untuk menghabiskan semuanya tanpa ada yang tersisa.

mendengar itu, Ia bilang suka dengan hukuman dari Gook Dae.


Song Ah mulai makan, lalu memberi komentar kalau rasanya sangat lezat. Gook Dae tersenyum senang.

Gook Dae : "Kapan aku bisa makan makanan yang dimasak oleh Park Song Ah?" tanyanya.

Song Ah : "Haruskah aku membiarkanmu mencicipi neraka?" tanyanya balik.

Gook Dae langsung menggeleng. tapi kemudian Ia tersenyum.

kemudian Gook Dae tanya, ada apa dengan Song Joo? Song Ah memberitahu kalau adiknya meminta untuk bertemu. Song Ah juga mengatakan kalau Song Joo menganggapnya seperti saudara laki-lakinya.

Gook Dae : "Entah kenapa, kedengarannya seperti sebuah deklarasi perang." ucapnya cemas.

Song Ah hanya tersenyum.


melihat tangan Gook Dae, Song Ah bertanya mengenai keadaannya. Gook Dae bilang, ini lebih baik dari yang Ia pikirkan.

Gook Dae berkata, kalau Ia sudah bisa membuka restoran hari rabu. mengetahui itu, Song Ah merasa lega.

Gook Dae : "Park Song Ah. aku ada permintaan untukmu. nama dari toko itu.. bisakah kau membuatkan satu nama yang baru untukku?" ucapnya.

Song Ah : "Kenapa begitu tiba-tiba?" tanyanya.

Gook Dae : "Sebenarnya...."

Song Ah langsung memotong, kalau dia akan memikirkan tentang itu. Gook Dae tersenyum seraya berterima kasih.


setelah kembali ke meja kantornya, Song Ah langsung memikirkan nama yang bagus untuk restaurant baru Gook Dae.

banyak nama yang dipikirkan Song Ah, seperti : Gook dan Bab, Cook dan Gook, kotak makan siang Selera Mama.

Song Ah : "Kotak makan siang Gook Ga Dae Pyo (atlit nasional Korea)?" serunya.

Song Ah langsung mendesis kebingungan. Ia mengeluh kalau tidak ada satupun nama yang bagus terpikirkan olehnya.


kemudian Song Ah mengirim pesan pada Gook Dae bahwa dia akan datang ke restoran setelah pulang kerja, ada sesuatu yang ingin Ia bicarakan.


sepulang kerja, Song Ah tidak langsung masuk kedalam restoran, Ia malah berdiri didepan papan nama FLada.

Song Ah : "Hei! kau pikir aku membiarkanmu tetap ada karena aku suka padamu? ini tidak seperti masa lalu akan terhapus kalau nama berubah atau apa. baik! aku akui, aku seorang wanita yang dingin. ada apa dengan ini?" omelnya sendirian pada papan itu.


kemudian Song Ah memukuli bahkan menendang papan nama FLada, untuk melampiaskan kekesalannya.


setelah itu, Song Ah masuk kedalam. tapi Ia heran karena tidak melihat seorang pun di dalam?

tapi tiba-tiba Ia mendengar percakapan antara Bi Ryong dan Da Hwa disamping restoran.

Da Hwa : "Di mana Gook Dae? apa dia mengabaikanku?" tanyanya marah.

Bi Ryong memberitahu kalau Gook Dae sedang pergi ke RS.

Da Hwa : "Bagaimana bisa dia melakukan itu? kenapa dia ingin mengubah nama restoran?" amuknya.

Bi Ryong : "Da Hwa.."

Da Hwa : "Tolong bicara dengannya untukku, Bi Ryong. FLada sangat berarti untukku juga! kenangan yang ku punya di sini adalah satu-satunya yang paling bahagia dari hidupku. jangan sampai Gook Dae melakukan hal sejauh itu."

Bi Ryong bilang, dia sudah mencoba bicara pada Gook Dae, tapi Gook Dae terlalu keras kepala.

Da Hwa : "Kalau dia menggantinya, aku merasa sekarat." serunya.


saat Da Hwa akan pergi, Ia melihat Song Ah. kemarahannya semakin memuncak. dengan kesal ia tanya, apa Song Ah, orang yang menyuruh Gook Dae untuk mengganti nama restoran?

Song Ah : "Aku...."

Da Hwa : "Jika kau melakukan hal seperti ini untuk membuatku cemburu, segera hentikan." amuknya.

Song Ah : "Ah Da Hwa, aku tidak pernah melakukan itu." ucapnya menjelaskan.

Da Hwa : "Kau masih anak-anak. kau egois, bodoh dan tidak dewasa. kau benar-benar yang paling buruk." ejeknya.

Bi Ryong memanggil Da Hwa untuk menghentikan ucapannya.

dengan kesal Da Hwa tanya, apa Song Ah tahu, arti dari mengganti nama restoran? jika itu terjadi, itu berarti Gook Dae harus memulainya lagi dari awal. dan itu akan membuat karirnya hancur.

Da Hwa : "Upaya yang dilakukan untuk membangun FLada selama lima tahun terakhir hanya akan sia-sia." amuknya.


dengan kesal Bi Ryong meminta Da Hwa untuk tenang.

Da Hwa tanya pada Bi Ryong, apa restoran itu hanya milik Gook Dae?


Bi Ryong merasa tidak enak pada Song Ah, Ia mengabaikan Da Hwa dan meminta maaf pada Song Ah.

Bi Ryong mengatakan kalau dulu Ia menentang penggunaan nama FLada, dan dia sebenarnya juga menentang untuk penggantian nama.

Song Ah : "Tidak ada yang perlu diubah, Bi Ryong." ucapnya menenangkan Bi Ryong.


Song Ah menatap Da Hwa tajam lalu berkata, "Aku sudah memutuskan untuk tidak terobsesi atas sebuah nama restoran. aku datang untuk mengatakan itu."

Da Hwa : "Kau berpikir dengan baik. terima kasih." ucapnya seraya tersenyum sinis.

Song Ah : "Tidak perlu berterima kasih padaku. lagipula, aku tidak melakukan ini untukmu." ucapnya dingin.

mendengar ucapan Song Ah, Da Hwa sangat kesal.

lalu Bi Ryong pamit pergi untuk mengambil kunci mobil, dia bilang akan mengantar Da Hwa.


setelah Bi Ryong pergi, Da Hwa tanya, apa alasan sebenarnya Song Ah membiarkan nama restoran tidak berubah?

Song Ah : "Karena restoran itu sendiri berharga. direktur (Gook Dae) memutuskan untuk tidak mengubah nama itu sampai sekarang. aku memutuskan untuk memahami bahwa dia memiliki sebuah alasan untuk melakukannya." ucapnya.

Da Hwa tanya, sejauh mana Song Ah bisa memahami? Ia bilang, orang yang lemah seperti Song Ah, tidak akan pernah bisa menahan keberadaan yang datang dengan Gook Dae. pada Akhirnya, Song Ah akan merasa lelah dan pergi lalu dilupakan.

Song Ah : "Apa kau berpikir ini masih panjang untuk mengakhiri perang? aku yakin pemenangnya sudah jelas." ucapnya dingin.

Da Hwa : "Di sudut paling kiri dari gudang anggur, ada peti kayu. aku membukanya sekali dan Gook Dae menjadi sangat marah." ucapnya.

Song Ah : "Hentikan!! aku bahkan tidak tertarik." sahutnya.

Da Hwa tanya, apa Song Ah benar-benar tidak ingin tahu apa yang ada di dalamnya? apakah dia yang harus memberitahu Song Ah apa isi didalamnya?

Song Ah : "Tidak!!" serunya.

Da Hwa memberitahu bahwa ada foto seorang wanita di dalammya. dia sudah mengalahkan wanita yang ada di dalam foto. Ia berharap Song Ah bisa mengalahkannya juga.

Da Hwa : "Entah kenapa, sepertinya kau dan wanita itu terlihat mirip. bukankah itu alasan kenapa Gook Dae memilihmu?" ucapnya.

saat Bi Ryong datang, Da Hwa pamit pergi.


saat Gook Dae datang dari RS, Ia panik ketika melihat kepulan asap berasal dari dalam restorannya.


Gook Dae masuk kedalam dan melihat Song Ah sedang berada didapur.

Gook Dae : "Park Song Ah, apa yang terjadi? apa kau baik-baik saja?" tanyanya cemas.

Song Ah : "Aku baik-baik saja." sahutnya seraya tersenyum.

tapi kemudian Song Ah terbatuk-batuk karena asap yang terlalu banyak.

Gook Dae tanya, apa yang sedang Song Ah lakukan? Song Ah menunjukkan wajan dengan masakan yang gosong. Ia memberitahu Gook Dae kalau dirinya sedang memasak.

Gook Dae melihat sekeliling dapur yang berantakan. melihat Song Ah sedang memasak dan tidak terluka, Gook Dae sangat lega.


Gook Dae menghukum Song Ah yang sudah membuat kekacauan didapurnya. Song Ah mendapat tugas untuk membersihkan semuanya dengan benar.

Song Ah : "Kenapa kau marah mengenai hal ini?" ucapnya kesal.

Gook Dae : "Park Song Ah. apa kau akan terus mengeluh seperti anak kecil?" tanyanya.

Song Ah : "Tentang apa?" tanyanya balik.

Gook Dae : "Sekarang ini aku sedang tidak bercanda, aku sedang memarahimu. bagaimana bisa kau berpikir tentang menyentuh dapur orang lain? ini bukan taman bermainmu, ini adalah tempat kerjaku." ucapnya.


dengan kesal Song Ah bilang kalau dia tidak datang untuk bermain. Ia bilang, selalu menerima makanan dari Gook Dae, jadi dia juga ingin melakukan sesuatu juga.

Song Ah menghela nafas panjang lalu berseru, "Aku salah..."

melihat tingkah Song Ah, Gook Dae menahan senyumnya. Ia bilang, jika Song Ah seperti itu, maka dia tidak bisa memarahinya.

Gook Dae : "Mulai sekarang, mari kita sepakat untuk tidak mencampuri bidang keahlian kita satu sama lain. aku akan memasak, jadi kau pergi ke sebelah sana dan duduk dengan manis, agar aku bisa melihatmu dan bahagia." ucapnya.


Gook Dae sedang memasak untuk Song Ah, sedangkan Song Ah duduk diam saja dibelakang, memperhatikan Gook Dae yang sedang memasak.

tak lama kemudian, Gook Dae menghampiri Song Ah. Song Ah mengira Gook Dae akan memeluk atau menciumnya, tapi ternyata Gook Dae hanya ingin mengambil bumbu yang terletak di rak belakang Song Ah.

melihat Gook Dae tidak memperhatikannya, Song Ah mulai merasa bosan.

Song Ah : "Direktur." panggilnya.


Gook Dae tanya, apa Song Ah akan terus memanggilnya seperti itu? Song Ah terdiam lalu mengahampiri Gook Dae.

Song Ah : "Kalau begitu aku harus memanggilmu apa?" tanyanya.

Gook Dae : "Sayang, kekasihku atau manisku. ada banyak pilihan." jawabnya.

Song Ah : "Bagaimana dengan Gook Dae? gaya Amerika?" tanyanya.

Gook Dae : "Gaya Amerika bagus. Honey, Baby." serunya.

Gook Dae dan Song Ah tertawa.

Gook Dae tanya, kenapa Song Ah memanggilnya? apa ada yang ingin dia katakan?

Song Ah : "Direktur..."

mendengar itu, Gook Dae langsung berseru, "Gook Dae bagus. Gook Dae."

Song Ah memangil Gook Dae dengan namanya. Ia tanya, apa Gook Dae tidak melihatnya saat dia sedang memasak?

Gook Dae : "Apa maksudmu?"

Song Ah : "Apa aku orang yang tidak terlihat? kau tidak melihatku, tersenyum padaku, atau melihat ke dalam mataku, sepertinya kau tidak melihatku sama sekali." ucapnya.

Gook Dae : "Kenapa aku harus menjadi satu-satunya yang harus melakukan itu?" tanyanya.

Song Ah : "Apa???"


Gook Dae mendekat dan bilang kalau Song Ah juga bisa melakukan itu padanya.

Song Ah : "Ya, kau benar. kalau begitu aku akan melakukannya." serunya.


tanpa basa-basi, Song Ah memeluk Gook Dae dari belakang. Gook Dae mengingatkan Song Ah kalau dapur adalah tempat yang sangat berbahaya. Song Ah meminta Gook Dae untuk diam saja dan tidak terlalu banyak protes.

Gook Dae : "Kau tidak tahu seberapa besar situasi berbahayanya kau sekarang." ucapnya.


Gook Dae berbalik dan mendekatkan wajahnya pada Song Ah. Ia bilang, jika Song Ah terus melakukan hal seperti itu, dia tidak akan bisa pulang ke rumah.

Song Ah : "Apa kau menggodaku? aku tidak akan tergoda olehmu." ucapnya.


setelah mengatakan itu, Song Ah melangkah pergi. tapi Gook Dae tiba-tiba menariknya lebih mendekat padanya.

Gook Dae : "Jika aku melakukan ini, apa kau tidak akan tergoda?" tanyanya.

mereka berdua saling menatap. beberapa saat kemudian Gook Dae menjadi canggung sendiri.


Ia menjauh dari Song Ah dan berkata, "Sekarang aku mengerti kenapa lagu kebangsaan memiliki empat ayat. bahaya.. wanita yang sedemikian berbahaya." ucapnya.

sedangkan Song Ah hanya diam keheranan.

Gook Dae pergi seraya menyanyikan lagu kebangsaan korea selatan. wkwkwk....


selesai memasak, Gook Dae menghidangkan di meja untuk Song Ah. melihat masakan kreasi dari Gook Dae, Song Ah sangat kagum.

seperti biasa, Song Ah mencicipi dan memuji rasanya yang sangat lezat. mendengar itu, Gook Dae bilang kalau dia bisa gila.

Song Ah : "Apa??"

Gook Dae : "Apa yang bisa aku lakukan jika kau makan begitu cantik?" tanyanya.

Song Ah kembali menggoda Gook Dae dengan ekspresi makan dengan gaya yang imut.

Gook Dae tertawa lalu bilang kalau Song Ah terus seperti itu, dia bisa menikahinya.

Song Ah : "Kalau aku membuatmu tersenyum dua kali, apa kita akan berce..." (bercerai)

dengan spontan Song Ah langsung terdiam dan meminta maa pada Gook Dae. Gook Dae menyahut, dia yang seharusnya minta maaf.


Song Ah : "Bolehkah aku bertanya padamu? tentang kenapa kau dan Ah Da Hwa berpisah?" tanyanya.

mendengar pertanyaan Song Ah, Gook Dae menatap Song Ah tajam.

Song Ah bilang kalau dia hanya ingin tahu.

Gook Dae memberitahu kalau dia sendiri juga tidak tahu. sebenarnya mereka tidak berpisah. Da Hwa yang meninggalkannya.


== FLASHBACK ==

sebelum berpisah, Gook Dae dan Da Hwa sempat bertemu dan bicara berdua.

Gook Dae meminta Da Hwa untuk mengatakan padanya mengenai alasannya ingin berpisah.

Da Hwa bilang, dia tidak mau Gook Dae tahu. dia tidak akan bilang pada Gook Dae, tidak peduli apapun.

Gook Dae : "Kenapa?" tanyanya.

Da Hwa : "Karena aku tidak ingin kau terluka. aku akan menjadi satu-satunya yang terluka. aku ingin kau tetap bahagia." jawabnya.


dengan marah Gook Dae tanya, apa dia terlihat bahagia saat ini? setelah melihat pengantin wanita melarikan diri dari gedung pernikahan, dan muncul enam bulan kemudian?

Gook Dae : "Apa alasan sebenarnya?" teriaknya marah.

Da Hwa diam saja tak menjawab. Gook Dae berteriak marah.


== FLASHBACK END ==

Gook Dae memberitahu Song Ah kalau sampai akhir, Da Hwa tidak pernah memberitahunya. seolah-olah Da HWa akan menderita sendiri karena alasan dia pergi selama sisa hidupnya.

Song Ah tanya, apa sekarang Gook Dae tidak ingin tahu (menanyakan) alasannya?

Gook Dae menggeleng dan bilang kalau sekarang, itu tidak lagi penting.

Song Ah : "Kenapa?" tanyanya.

Gook Dae : "Karena aku memilikimu." jawabnya.


Song Ah tersenyum dan bilang itu sangat bagus.

Gook Dae : "apanya??"

Song Ah : "Nama restorannya." ucapnya.

Gook Dae kaget Song Ah sudah tahu mengenai nama restorannya.

Song Ah : "Pertama kali, aku marah karena aku pikir kau tidak bisa melupakan tentang Ah Da Hwa. tapi kemudian aku berpikir kita tidak perlu mengubahnya. karena itu bukan berarti merubah tanda akan menghapus masa lalu atau membuat Ah Da Hwa menghilang. sebaliknya, aku akan berusaha mengubah masa depan. Direktur!! maksudku, Gook Dae dan masa depanku." ucapnya.

Gook Dae kagum mendengar apa yang Song Ah katakan. Song Ah memberi alasan, Ia melakukannya karena mereka sedang berpacaran.


Gook Dae meminta Song Ah untuk memberitahunya, jika suatu hari Song Ah sudah tidak menyukainya. Song Ah mengangguk mengerti.

Gook Dae : "Kau mudah sekali menjawabnya. seperti kau mengatakan, kau mungkin akan tidak menyukaiku suatu hari nanti." ucapnya kecewa.

Song Ah : "Kau marah lagi? haruskah aku menulis sebuah kontrak untukmu?" tanyanya menggoda.

Gook Dae : "Katakan padaku kau tidak akan membuangku." serunya.

dengan cepat Song Ah bilang kalau dia tidak akan membuang Gook Dae.

Gook Dae : "Tidak peduli apa yang terjadi?" tanyanya.

Song Ah : "Tidak peduli apa yang terjadi." serunya.

Gook Dae senang mendengarnya.

Song Ah bilang, sekarang dia ingin bersulang untuk masa depan mereka. Ia tanya, apa Gook Dae punya anggur? Gook Dae menunjukkan arahnya pada Song Ah.

Song Ah : "Aku akan mengambilnya. untuk menghormati yang lebih tua." serunya meledek.


Song Ah menuju ke ruang penyimpanan. setelah menemukan anggur, dan akan pergi, tanpa sengaja Song Ah teringat akan ucapan Da Hwa mengenai kotak peti yang terletak di sudut paling kiri.

Song Ah mendekat pada kotak itu dan membuka isinya. dilihatnya sebuah kotak didalam peti itu. saat Song Ah membuka kotak itu, ternata isina hanyalah beberapa bungkus makanan.

Song Ah : "Si pembohong itu..." keluhnya.


tapi saat akan pergi, Song Ah melihat kotak peti yang lain. ucapan Da Hwa kembali terngiang di benak Song Ah.

Song Ah mendekat dan membuka kotak itu. didalamnya terdapat sebuah kotak kecil.

belum sempat Song Ah membuka kotak kecil itu, Gook Dae datang menghentikan Song Ah. Ia merebut kotak itu dan tampak sangat marah.

Gook Dae : "Apa yang kau lakukan, Park Song Ah? itu bukan barang yang bisa seenaknya kau sentuh. ayo kita keluar." amuknya.


Song Ah menolak ajakan Gook Dae untuk pergi. Ia tanya, siapa wanita didalam kotak itu?

Gook Dae : "BUkankah kau sudah melihatnya." serunya.

Song Ah : "Beri tahu aku, aku harus tahu." sahutnya.

Gook Dae : "Haruskah kau seperti ini?" tanyanya.

Song Ah : "Ya. persisnya berapa banyak wanita yang sudah kau sembunyikan? berapa banyak wanita yang belum mendengar..."

Gook Dae memotong ucapan Song Ah, Ia bilang foto wanita didalam kotak itu sudah meninggal. seorang wanita yang meninggal karenanya.

mendengar itu, Song Ah terkejut.


Bersambung..

9 comments:

  1. q menunggu eps 12 min. lanjutin sinopnya ya. ttep semangat!!!!

    ReplyDelete
  2. kurang suka jg ama sikapnya Bi Ryong. sebenarnya dia tu di pihak sp sich? sok baik sama Da Hwa. yg sok brkuasa itu. klo dulu dy prgi 3th, ya salah nya sndiri klo Geok Dae move on dr Da Hwa. 😡

    ReplyDelete
  3. Foto wanita itu mgkn ibunya song ah(da hwa blg wajahnya mirip song ah). Brarti yg nabrak geok dae ya....
    Ooooo...
    Hancur hatiku

    ReplyDelete
  4. penasaran sich knp da hwa ninggalin geok dae dan kayaknya yg di peti itu foto ibunya song ah

    ReplyDelete
  5. Kaya ny foto ibu ny song ah dehhhhh...gmna jadi by hub mereka. ?

    ReplyDelete
  6. Hadirrrrrrrrrrrrrrr......mba kanaya....
    Makasih mba....tetep semangat yah mba nulisnya......lanjut.....

    ReplyDelete
  7. Hello mate great blog posst

    ReplyDelete