August 5, 2015

SINOPSIS I ORDER YOU EPISODE 7

Dilarang meng-COPAS SEMUA ARTIKEL yang ada didalam blog ini!!! tolong hargailah kerja keras penulis!!!


==== EPISODE 7 ====

Song Ah pergi keluar ruang rawat untuk memastikan apakah ada seseorang yang baru saja masuk kekamarnya.

saat melihat Kevin berdiri didepan lift, Song Ah kaget, Ia bergumam pelan, "Apa itu kau?"

sedangkan Kevin, entah apa yang dilihatnya, dia tampak terkejut dan juga tidak senang.


beberapa hari kemudian, Song Ah sudah mulai masuk kerja. Ia masih memikirkan masalah kemarin saat di RS.

Suara Hati Song Ah : "Apa itu benar-benar Gyeong Joo? tidak.. itu pasti mimpi. mimpi yang bodoh!"


saat Song Ah menunggu lift, Kevin meneleponnya. bukannya segera mengangkat panggilan Kevin, Song Ah malah menolaknya.

ketika pintu lift terbuka, Song Ah terkejut ketika melihat Kevin berada didalam lift.


Song Ah dan Kevin bicara berdua diatap. Kevin memberi Song Ah minuman sehat seraya menyuruhnya untuk berhenti minum kopi.

melihat Kevin justru meminum kopi, Song Ah menyindirnya. Kevin hanya tersenyum.

Kevin menjelaskan, tadi dia menelepon karena ingin bertanya mengenai keadaan Song Ah, tapi sepertinya Song Ah tampak baik-baik saja.

Song Ah mengangguk membenarkan. Ia bilang sudah beristirahat selama akhir pekan, jadi sekarang merasa lebih baik.

Song Ah : "Hei, Gyeong Joo, apa yang terjadi baru saja.."

Kevin : "Apa yang kau maksud? bagaimana bisa kau menghindari teleponku?" tanyanya.

Song Ah mengatakan, dia tidak mencoba untuk menghindar, hanya saja dia merasa sedikit tidak nyaman.


Song Ah tahu kalau Kevin baik padanya sebagai seorang teman, tapi mereka ada di Korea. kenyataan bahwa mereka bicara berdua di kantor adalah sesuatu yang bisa membuat orang menjadi salah paham.

dengan tenang, Kevin menyahut, kalau dia ingin disalahpahami.

Song Ah : "Apa?"

Kevin : "Bagiku kau bukanlah teman. kau hanya Park Song Ah. Park Song Ah, yang aku suka." ucapnya.

mendengar itu, Song Ah langsung tertegun dan tidak bisa bicara apa-apa.

melihat ekspresi wajah Song Ah, Kevin tersenyum lalu berseru, "Jadi seperti itu ekspresi wajahmu.. aku selalu bertanya-tanya, bagaimana kau akan bereaksi jika aku mengatakan padamu kalau aku menyukaimu." ucapnya.

Song Ah : "Apa mungkin kau? di rumah sakit.. didahiku.. maksudku, seseorang menyeka air mataku dari wajahku saat aku tidur. apa itu kau?" tanyanya.

Kevin : "Jika itu adalah aku, apa itu akan merubah apapun tentang kita?" tanyanya.

Song Ah diam tak menjawab. melihat itu, Kevin bisa menebak kalau Song Ah pasti berharap itu bukanlah dirinya.

Song Ah : "Tidak, bukan itu.."

Kevin : "Itu bukan aku, lupakanlah. itu mungkin sebuah mimpi. ayo kita pergi. kita akan terlambat untuk rapat." serunya kemudian pergi.


Kevin mulai memimpin rapat untuk membahas presentasi keseluruhan PT yang diarahkan untuk Direktur.

Song Ah mengajukan pendapat, bagaimana jika mereka merencanakan pertunjukkan untuk para pengiklan di hari presentasi. jadi mereka bisa membuat beberapa hidangan kecil yang tidak terlalu mahal dan menyimpannya sebagai contoh rasa.

Deok Hee tanya, apa yang dimaksud Song Ah seperti kotak bekal makan siang Yang diisi dengan hidangan daging sapi?

Deok Hee : "Kau bisa menghubungi tempat bekal makan siang itu, bukan? Fl-ada." ucapnya.

mendengar itu, Kevin terlihat tidak senang, Ia menyuruh untuk mencari tempat lain.

Kevin : "Jika kita akan melakukan ini, kita harus mendapatkan koki yang profesional." serunya.

Song Ah mengangguk mengerti.


Deok Hee menatap Song Ah lalu berkata, "Bang!! aku akan berusaha meletakkan jembatan untuk kalian berdua. kau, Yeo Gok Dae." ucapnya membaca isi hati Kevin.

Song Ah : "Kenapa kau seperti ini?" bisiknya pelan.


Gook Dae dan yang lain sedang sibuk memasak. jelas terlihat kalau Gook Dae tidak berkonsentrasi. dia memasukkan cuka ke salad yang akan dibuatnya.

setelah mencicipi, Gook Dae baru menyadari kalau tadi dia memasukkan cuka. melihat ekspresi Gook Dae, Bi Ryong tanya kenapa? Gook Dae memberitahu kalau dia baru saja memasukkan cuka.

Bi Ryong : "Cuka?"

Soo Ri : "Heol.. neraka pasti sudah membeku, Gook Dae Hyung baru saja melakukan kesalahan." serunya.


Soo Ri berbisik pada Bi Ryong, kalau dia merasakan hal yang aneh. Ia merasa Gook Dae tampak seperti sedang melampiaskan kemarahannya. Bi Ryong mengangguk membenarkan ucapan Soo Ri.


Soo Ri mengatakan, makanan di restaurant kemarin yang Ia datangi benar-benar enak rasanya. Ia tanya pada Gook Dae, kenapa waktu itu dia tidak datang?

Gook Dae diam saja tidak menghiraukan pertanyaan Soo Ri. Ia malah mengomentari rasa makanan yang sedang Soo Ri masak. dengan dingin, Gook Dae menyuruh Soo Ri untuk membuatnya lagi dengan alasan aromanya lemah.

Bi Ryong mencoba memeriksa dan mengakui yang dikatakan Gook Dae terhadap makanan yang dimasak Soo Ri memang terlalu lemah aromanya.


tapi Soo Ri tidak menggubris apa yang Gook Dae pinta, Ia malah membahas perihal restaurant yang didatanginya kemarin.

Soo Ri : "Kau tahu kami bertemu siapa di sana? kami bertemu Song Ah dengan tidak sengaja..."

Bi Ryong segera menutup mulut Soo Ri sambil memarahinya kalau ludahnya bisa saja mengenai makanan karena terus mengoceh. Bi Ryong menyuruh Soo Ri untuk memasak saja. Soo Ri langsung cemberut.


setelah mendengar ucapan Soo Ri, raut wajah Gook Dae berubah. tak lama kemudian, Ia bilang akan pergi untuk mengantar pesanan.

Soo Ri : "Heol.. apa neraka benar-benar membeku?" tanyanya terkejut.

Soo Ri memeriksa alamat pengiriman dan heran ketika membaca, 'Komunikasi Andeut'.


dikantor, seluruh rekan kerja sedang bersih-bersih dan merapikan ruang kantor untuk menyambut kedatangan tamu penting.

Song Ah juga sibuk membersihkan mejanya sama seperti yang lain.

Deok Hee menghampiri Song Ah untuk memastikan, apa mereka benar-benar harus melakukan hal seperti ini? Song Ah menyahut, mau bagaimana lagi? mereka harus menurut jika tidak mau dipecat.

tiba-tiba Song Ah mendapat perintah untuk pergi ke ruang administrasi mengambil peralatan.


dalam perjalanan menuju keruang administrasi, Song Ah memikirkan kembali apa yang dikatakan Kevin saat berada diatap. bahwa Kevin menyukainya.

Suara Hati Song Ah : "Apakah itu sebuah pengakuan?"


saat Song Ah menuju ke lift, tanpa sengaja Ia melihat Gook Dae keluar dari lift. melihat Gook Dae berada dikantornya, Song Ah sangat terkejut. secara reflek, Ia langsung bersembunyi dari Gook Dae.

Song Ah : "Apa yang membawa dia ke sini? apa dia datang untuk pengiriman? apa yang Bi Ryong lakukan?" keluhnya.


Gook Dae terus melangkah ketempat dimana Song Ah sembunyi. (disini Gook Dae belum melihat Song Ah).

mau tak mau, Song Ah kembali bersembunyi ke tempat lain.

Song Ah : "Aish! kenapa aku melarikan diri dari dia? kenapa?" keluhnya kesal.

tapi Song Ah masih saja berpindah tempat persembunyiannya.


Song Ah kembali kemejanya dengan nafas yang memburu. Ia bergumam hampir saja tertangkap.

tiba-tiba ponselnya berdering dan membuatnya terkejut.

Song Ah : "Oh ya ampun! mengejutkanku! jantungku.."

ternyata yang menelepon adalah Song Joo, adik Song Ah.

Song Ah : "Hei, Park Song Joo! kau membuatku terkejut.." amuknya.

entah apa yang dikatakan Song Joo, hal itu membuat Song Ah semakin terkejut.

Deok Hee menghampiri Song Ah dan memberitahu kalau Direktur sudah ada di sini, Deok Hee menyuruh Song Ah untuk bersiap.

ternyata Song Joo memberitahu kalau dia memesan bekal makan siang yang spesial untuk Song Ah.

Song Ah : "Tidak mungkin... FL-ada???" tanyanya.


seluruh karyawan berbaris rapi didekat pintu masuk untuk menyambut Direktur. saat Gook Dae masuk, semua serempak memberi hormat dan mengucapkan selamat datang. hal itu membuat Gook Dae heran.

setelah menyadari yang datang bukanlah Direktur, semua kaget.

Deok Hee : "Siapa kau...." tanyanya.

Gook Dae : "Aku datang untuk mengantar kotak makan siang. untuk Nona Park Song Ah." ucapnya.


mendengar namanya disebut, Song Ah menoleh dan panik ketika melihat Gook Dae. karena tidak ada cara lain untuk kabur, Song Ah menggunakan cara dengan pura-pura tidur.

Deok Hee menunjukkan pada Gook Dae tempat kerja Song Ah.

melihat Song Ah tidur diatas meja, Gook Dae tersenyum. kemudian Ia menghampiri Song Ah.


Gook Dae meletakkan bekal makan siang dimeja Song Ah lalu memperhatikannya.

Suara Hati Song Ah : "Pergi!! tolong pergi saja! pergilah!"

bukannya langsung pergi, Gook Dae menggoyang-goyang Song Ah supaya bangun.

Suara Hati Song Ah : "Jangan memanggilku! Pergi saja!"

Gook Dae : "Apa dia tidur?" ucapnya lirih.

Suara Hati Song Ah "Itu benar! aku sedang tidur. pergi saja!"


tiba-tiba ponsel Song Ah berdering, Song Joo meneleponnya lagi.

mendengar suara dering telepon, seluruh karyawan kebingungan dan memeriksa ponsel mereka masing-masing.

wakil ketua berteriak menyuruh untuk mematikan ponsel karena Direktur akan datang.

Deok Hee : "Oh, suara itu seperti nada dering Song Ah." ucapnya.


Deok Hee menghampiri Song Ah, dengan kesal Ia mengomel, "Apa yang kau lakukan?" amuknya pada Song Ah.

Suara Hati Song Ah : "Haruskah aku bangun sekarang? ya ampun.. aku bisa gila, benar-benar!"

Gook Dae menraih ponsel Song Ah lalu menolak panggilan Song Joo. diam-diam Song Ah mengintip apa yang dilakukan Gook Dae.


seseorang datang, seraya berteriak untuk memberitahu bahwa Direktur sudah tiba.

mendengar itu, Song Ah langsung bangun, "Direktur???"


tak lama kemudian, Direktur masuk kedalam ruangan bersama Kevin. semua membungkuk untuk memberi hormat, kecuali Gook Dae.

melihat seseorang yang berdiri diam saja memandanginya tanpa memberi hormat, Direktur tanya pada Kevin siapa orang itu? Kevin kaget ketika melihat Gook Dae.

hal itu membuat Direktur menghampiri Song Ah dan Gook Dae.

Song Ah : "Kenapa kau tidak memberi salam pada dia?" bisiknya kesal pada Gook Dae.

Gook Dae : "Kenapa aku harus melakukannya?" tanyanya balik.

Song Ah memberitahu kalau itu adalah Direkturnya, Ia memohon pada Gook Dae untuk memberi hormat.


Gook Dae membungkuk lalu memberi hormat.

Direktur: "Apa kau anggota di sini?" tanyanya.

Gook Dae : "Ah, itu.. aku..."

Song Ah menyahut, dan memberitahu Direktur bahwa Gook Dae adalah pemilik dari toko kotak bekal makan siang.

Direktur : "Pemilik?? tapi kenapa kau ada di sini saat jam bekerja?" tanyanya heran.

Direktur yang curiga, bertanya, apa Song Ah dan Gook Dae, mereka berdua saling mengenal?

Song Ah : "Tidak, tidak! kami tidak saling mengenal. itu.. dia adalah direktur dari bisnis yang kami sedang bekerja sama untuk PT mendatang." ucapnya.

Gook Dae : "Kerja sama???" tanyanya terkejut.

Kevin membantu dengan membenarkan ucapan Song Ah. Ia mengatakan mereka sedang memikirkan untuk menawarkan contoh masakan yang dibuat dari daging sapi Korea untuk diiklankan saat hari presentasi.

Kevin : "Aku pikir, jika kita mempertimbangkan efektifitas visual, kita akan memiliki kesempatan untuk menang." ucapnya.

Direktur : "Begitukah?" serunya.


kemudian Direktur mengulurkan tangan untuk berjabat tangan dengan Gook Dae.

Direktur : "Tolong jaga kami dengan baik." ucapnya.

Gook Dae melirik Song Ah dengan kesal karena masuk dalam bualannya.

dengan mata memohon, Song Ah meminta Gook Dae untuk melakukannya.

Gook Dae menjabat tangan Direktur seraya tersenyum. setelah itu, Direktur pergi.

jelas terlihat dari wajah Kevin, bahwa dia sangat kesal. tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa agar tidak menimbulkan masalah.


Gook Dae dan Song Ah pergi keluar kantor untuk bicara.

Song Ah : "Apa-apaan ini, semua ini salahmu." serunya kesal.

Gook Dae : "Kenapa jadi salahku? apa kau mengatakan sesuatu yang berbeda sekarang, karena aku sudah menyelamatkanmu?" sahutnya.

Song Ah : "Siapa kau yang datang ke kantorku setiap kali kau mau?" tanyanya kesal.

Gook Dae : "Aku datang untuk pengiriman. Jika kau mau menyalahkan orang, salahkan saja Park Song Joo." jawabnya tenang.

Song Ah : "Setidaknya kau harus meneleponku." omelnya.

dengan jujur, Gook Dae mengatakan kalau dia sudah menghapus nomor Song Ah. mendengar itu, Song Ah terkejut.

Song Ah : "Baiklah, kalau begitu. ini tidak seperti kita berada dalam hubungan yang akan bertukar nomor telepon. bagaimanapun, kita mungkin tidak akan punya alasan untuk saling bertemu lagi!" ucapnya dingin.


Gook Dae tanya, apa yang akan Song Ah lakukan tentang kolaborasi itu? bukankah itu sesuatu yang cukup mendesak?

Song Ah : "Kau mau melakukannya?" tanyanya.

Gook Dae : "Kau yang mengusulkan itu." sahutnya.

Song Ah : "Kau benar-benar akan melakukannya? dengan tulus?" tanyanya tak percaya.

engna jutek, Song Ah menyuruh Gook Dae untuk mengatakan saja pada mereka kalau dia tidak akan melakukannya.

Gook Dae bilang, dia tidak punya alasan untuk tidak melakukannya.

dengan kesal, Song Ah mengatakan bahwa dia tidak pernah ingin terlibat dengan Gook Dae sama sekali.

Gook Dae : "Kau masih bersikap kekanak-kanakan, Park Song Ah. berhentilah merengek dan pikirkan hal ini diatas kepentinganmu sendiri." ucapnya.

Song Ah : "Apa kau bilang???"

Gook Dae : "Jika kau tidak mau, maka kau pergi dan katakan pada Direktur itu sendiri. aku tidak punya niat untuk menjadi perisai." serunya kemudian pergi.

melihat sikap Gook Dae, Song Ah mendesis kesal.


dikantor, semua rekan kerja Song Ah membuka bekal makan siang milik Song Ah diatas meja. melihat penampilannya semuanya menjadi kagum. mereka memuji, benar-benar karya yang hebat.

Deok Hee : "Park Song Ah beruntung. dia mendapatkan pekerjaan dan sekaligus cintanya. dia (Gook Dae) tampak lezat." ucapnya.

mendengar itu, semuanya memandangi Deok Hee. Deok Hee langsung menjelaskan, maksudnya adalah paket makan siang itu.

mereka menebak, kalau Song Ah sudah mempersiapkan ini dari awal untuk menarik perhatian Direktur dan Ketua tim (Kevin).

salah seorang berkata, "Dia rubah yang sedikit licik. dia juga tersenyum pada Ketua Tim dengan matanya." serunya.

Deok Hee mati-matian membela Song Ah. tapi semuanya tetap mencurigai Song Ah sebagai rubah.


ketika Deok Hee menoleh, Ia terkejut ketika melihat Song Ah. menyadari Song Ah berdiri dibelakang mereka saat mereka sedang membicarakannya. semua menjadi canggung.


Deok Hee menenangkan Song Ah dengan mengatakan kalau mereka semua hanya iri pada Song Ah.


kejadian tadi membuat Song Ah kesal.

Song Ah : "Mereka iri? pada siapa? aku hanya tidak mau melakukannya! aku tidak mau!" omelnya sendirian.


Song Ah berencana pergi keruang Direktur untuk membatalkan semuanya. tapi ketika didepan pintu ruangan Direktur, Song Ah teringat akan semua yang pernah dialaminya bersama Gook Dae.

Song Ah : "Baiklah. aku akan mengakhirinya dengan tanganku sendiri." ucapnya.

Song Ah mengetuk ruangan Direktur lalu kemudian masuk.

Suara Hati Song Ah : "Selamat tinggal, Yeo Gook Dae."


Gook Dae sedang membuat biskuit coklat direstaurant. tak lama kemudian seseorang datang. dia adalah Kevin.

Kevin : "Kita bertemu lagi." sapanya.

Gook Dae : "Apa yang membawamu ke sini?" tanyanya. "Kalau ini tentang kolaborasi itu,  aku sangat menghargai jika kau akan menghubungiku terlebih dahulu." lanjutnya.

Kevin bilang, dia datang bukan karena itu. dia ingin bertanya pada Gook Dae secara pribadi. dan juga Ia ingin tahu mengenai sesuatu.

Kevin : "Aku akan langsung bertanya padamu. Song Ah. apa kau menyukainya?" tanyanya.

Gook Dae diam dan tersenyum. kemudian Ia mengomentari Kevin yang cukup kasar.

Gook Dae : "Aku tidak berpikir bahwa aku punya alasan kenapa aku harus menjawab pertanyaanmu." ucapnya dingin.

Kevin : "Karena aku menyukainya. aku pikir itu alasan yang cukup bagus." sahutnya.

Gook Dae : "Park Song Ah menyukaiku." ucapnya dingin.

mendengar itu, raut wajah Kevin berubah. Ia berusaha menahan kekesalannya.

Kevin : "Bagaimana denganmu?" tanyanya.

Gook Dae : "Itu, aku sendiri yang akan mengatakannya pada Park Song Ah." jawabnya.


Kevin bilang kalau Gook Dae tidak akan punya kesempatan untuk melakukan itu. karena dia datang untuk memesan kotak lamaran makan siang. mendengar itu, Gook Dae terkejut.

tapi Gook Dae tertawa kemudian bilang kalau Kevin sangat lucu karena memintanya untuk membuat itu.

Gook Dae : "Apa kau tidak berpikir itu sedikit pengecut?" tanyanya.

Kevin : "Aku percaya bahwa kaulah yang lebih dulu ditipu." sahutnya dingin.

Gook Dae : "Apa sebenarnya yang ingin kau katakan?" tanyanya.


== FLASHBACK ==

tanpa sengaja, saat Kevin akan kembali keruang Song Ah dirawat, Ia melihat Gook Dae berada didalam lift.


hal itu membuat Kevin terkejut. itulah kenapa Kevin berdiri didepan lift lama.

== FLASHBACK END ==

Kevin : "Hari itu, saat di rumah sakit.  kau yang melakukan itu pada Song Ah, bukan?" tanyanya.

Gook Dae diam menatap Kevin tajam.


Bersambung...

**ADDES SCENE**

Saat Song Ah terbaring dirumah sakit, Song Ah sedang mengingau memanggil-manggil Ibunya.

diam-diam Gook Dae duduk disamping Song Ah dan membelai lembut kepala Song Ah.


melihat Song Ah kesakitan, membuat Gook Dae merasa sedih.

melihat Song Ah terus mengingau, Gook Dae mencium dahi Song Ah dengan sayang.

3 comments: