August 15, 2014

SINOPSIS HIGH KICK 3 (THE REVENGE OF THE SHORT LEGGED) EPISODE 2

Dilarang meng-COPAS SEMUA ARTIKEL yang ada didalam blog ini!!! tolong hargailah kerja keras penulis!!!


==== EPISODE 2 ====

Episode sebelumnya...

Nae Sang merencanakan menghidupkan sebuah petasan  untuk memeriahkan ulang tahun isterinya sebagai pengganti lilin. Ia menemukan sebuah petasan jumbo yang berbentuk roket didalam mobil. putrinya Soo Jung yg ceroboh tanpa sengaja menyalakan petasan tsb. petasan itu menyala menerjang Nae Sang dan membawanya terbang kelangit.

*Episode 2* 

Seorang anak kecil yang kebetulan melihat Nae Sang terbang mengira kalau itu adalah UFO lewat. (hahaha)

petasan itu membuat Nae Sang terbang meluncur layaknya nenek sihir. Nae Sang terus berteriak kencang. kemudian petasan itu meluncur kebawah membuat Nae Sang jatuh terhempas ke tanah dan itu adalah akhir yang sangat indah :D

Nae Sang jatuh terhempas di lumpur (itu lumpur apa kotoran ya :D)


"ayah, apa kau baik-baik saja??" teriak Jong Suk. (ya pasti sudah jelas gak baik lah... :D kekekeke...)


Nae Sang dan keluarganya kembali ke mobil. Nae Sang mengelap wajahnya dengan sapu tangan. (daun-daun sampe nyangsang dirambutnya :D)

Soo Jung : "ayah, apa benar kau baik-baik saja? apa kita perlu pergi kerumah sakit?" tanya Soo Jung khawatir dan merasa bersalah. 
Nae Sang : "tidak masalah, jangan khawatir."

kemudian ayah dan anak itu melakukan tos versi mereka :D

Nae Sang mengajak mereka untuk pergi dari situ, namun mobilnya susah dihidupkan dan dengan wajah kalem Nae Sang meminta Isteri dan anaknya untuk mendorong mobil lagi. (apesnya beruntun :D)


"kita akan pergi kemana?" tanya Yoo Sun sedikit kesal.
"hah?" gumam Nae Sang yg tak sadar istrinya bertanya padanya.
"aku bertanya, kemana kita akan pergi?" tanya Yoo Sun mengulangi pertanyaannya.

Nae Sang diam dan mencoba berfikir akan pergi kemana, karena mereka tidak mempunyai tujuan. Yoo Sun mendengus kesal. 


Yoo Sun memberikan ide untuk pergi ke rumah Gye Sang dan akan tinggal untuk sementara waktu. tapi Nae Sang menolak dan berkata mereka akan pergi kerumah pamannya.  

"kenapa kita pergi kerumah pamanmu?" protes Yoo Sun. "sebaiknya pergi ke rumah Gye Sang!" bentaknya. 
"rumah paman!! lebih baik untuk meminta bantuan di rumah pamanku." ucap Nae Sang meyakinkan.
"apakah didunia yang seperti ini pamanmu akan membantumu?" tanya Yoo Sun makin kesal.
"siapa Tangshu? cinta pertama ayah?" tanya Soo Jung penasaran. 

Ia salah mengartikan nama dalam bahasa korea yang berarti paman. nah Soo Jung mengira bahwa itu adalah nama seseorang.

Jong Suk langsung menyumbat mulut Soo Jung menggunakan biskuit coklat agar diam.


Yoo Sun berteriak dan membentak Nae Sang agar pergi ke rumah adiknya saja Gye Sang. Nae Sang kesal Isterinya berteriak padanya. 

"biarkan aku istirahat, aku akan gila!" ucap Nae Sang kesal.
"aku salah satunya yang sudah gila!! sekarang siapa yang akan biacara?" teriak Yoo Sun.
"tutup mulutmu!" teriak Nae Sang lantang sehingga membuat Yoo Sun terkejut.
"KAU MASIH BERANI MENINGGIKAN SUARAMU???" teriak Yoo Sun "jika kau peduli, kau hanya harus berhenti dirumah seseorang untuk tinggal, kau tidak bisa melakukan apa-apa tapi kau masih mengeraskan suaramu?" teriak Yoo Sun marah.
"siapa yang lebih dulu berteriak? kau terus berteriak setiap saat!! anak-anak!! kalian menjadi saksinya!! aku sudah bertahan sepanjang waktu. satu-satunya orang yang menyebalkan adalah kau!" Teriak Nae Sang sangat kesal.
"ayah, tapi sekarang kau juga berbicara dengan berteriak!! ayah adalah orang yg berteriak paling lama" ucap Soo Jung menggerutu. (hahaha)

Jong Suk spontan menyumbat lagi mulut Soo jung dengan biskuit agar tidak menambah keruh suasana. Jong Suk meminta kedua orang tuanya untuk tidak bertengkar lagi. 

Yoo Sun juga sudah lelah beradu mulut dengan suaminya. Ia meminta cepat untuk pergi kerumah gye Sang saja namun Nae Sang membantah bahwa mereka akan pergi kerumah Tangshu, pamannya.

Yoo Sun marah dan meminta suaminya untuk putar balik. ia mencoba merebut kemudi stir dan membelokkannya. mobil menjadi bergerak kearah kiri dan kanan. 


Gye Sang sedang sibuk di meja kerjanya, sesaat kemudian dia mendengar suara ribut dan teriakan dari Ji Seok. 

"apa yg terjadi?" tanya Gye Sang. Ji Suk tidak menggubris Gye Sang. ia memegang tangannya seraya marah-marah pada sebuah palu yg tergeletak dilantai. 

"apa kau berbicara dengan palu? apa palu itu anakmu?" tanya Gye Sang. (hahaha...)
"palu itu punya siapa? aku akan membuangnya!!" seru Ji Suk kesal.
"daripada membuangnya, kenapa kita tidak menyuruh Yijin untuk mengambilnya?" ucap Gye Sang.


Ji Suk setuju dengan usul Gye Sang, tapi ia kembali kesal mengingat kalau Yijin sedang tidak ada dirumah.

Ji Suk mengambil palu itu, dengan kesal ia memukul palu yg telah melukai jarinya. namun, karena tidak berhati-hati, ia malah memukul kakinya sendiri dengan palu. Ji Suk berteriak kencang. (hahahaha!)


Park Ha yg rumahnya berada disebelah rumah Gye Sang juga mendengar teriakan Ji Suk yg amat kencang. Park Ha takut mendengar suara teriakan itu.

"dari mana suara teriakan itu?" gumam Park Ha ngeri.
"kurasa, itu dari tetangga sebelah!" seru Ji Won.


Ji Won menakut-nakuti kakaknya yg penakut. ia meminta Park Ha untuk segera tidur saja lalu ia beranjak masuk kekamar. Park Ha masih celingukan ketakutan gara-gara suara teriakan Ji Suk tadi.

Ji Won menakuti Park Ha dengan mematikan lampu secara tiba-tiba dan berteriak. dan itu berhasil membuat Park Ha ketakutan hingga terjatuh dilantai. Ji Won menyalakan lampu lagi dan tertawa puas ia segera masuk kedalam kamar. sedangkan Park Ha sangat kesal dengan sikap Ji Won yg usil.


Park Ha mendapat telepon dari temannya Jin Hee yg memberitahu mengenai reuni yg diadakan besok. Park Ha senang mendengarnya.


Nae Sang sedang serius menelepon seseorang. setelah selesai menelepon, istrinya menanyakan ada apa. Nae Sang memberitahu kalau ia dikatakan sebagai penjahat penipuan. Yoo Sun syok dengan apa yg didengarnya. ia sudah tidak bisa berkata apa-apa lagi.


Hujan deras mulai turun. Yoo Sun khawatir karena hujannya sangat deras sekali. tiba-tiba saja kaca depan mobil mereka pecah dan hujan membasahi Nae Sang dan Yoo Sun yang duduk didepan.

Yoo Sun berteriak histeris, ia beranjak dari tempat duduknya lalu pindah kebelakang. 

"enak saja kau pindah kebelakang! aku basah kuyup karena hujan!!" teriak Nae Sang marah. "berikan aku payung sekarang!!" teriak Nae Sang lagi.

Soo Jung mengambil sebuah payung lalu membukanya tepat di depan ayahnya. ayahnya berteriak karena payungnya menutupi jalan. (wkwk repot...!!) payung mereka jatuh karena hujan menerjang begitu deras. 


Jin Hee keluar dari kamarnya, ia berpapasan dengan pemilik rumah. pemilik rumah menanyakan mengenai biaya sewa pada Jin Hee. dengan rasa menyesal Jin hee mengatakan dia belum bisa membayar uang sewa karena belum menerima gaji dari kerja part timenya. 

"kau bisa membayar setengah dulu padaku, jika tidak, kau harus keluar dari kamarmu!" ucap ibu pemilik rumah.
"aku minta maaf.. aku berusaha untuk secepatnya melunasi.." seru Jin hee.


Jin hee makan sambil menatapi buku rekening tabungannya yg tinggal 32.587.500 Won. ia menutup sebagian angka dan hanya terlihat 500 Won saja.  


dua orang pria yg juga penghuni kost sama seperti Jin Hee, sedang ribut mengenai makanannya yg hilang. mereka saling ribut dan sedikit beradu mulut.

"siapa ini? yang memakan makananku?" ucap pria berpakaian warna biru sambil memegang makanannya. "siapa pelakunya? siapa didunia ini yang melakukannya? jika kau terpaksa, kau akan melakukannya!" lanjutnya menuduh pria berpakaian warna merah.

pria yang berpakaian merah meminta temannya itu untuk tenang sedikit dan menyuruhnya untuk tidak marah hanya karena hal sekecil itu.


"apakah ini masalah kecil?" tanya pria berpakaian warna biru marah.
"tuan 1007, sepertinya ada kesalah pahaman dengan makananmu." sahut Jin Hee.
"ya benar! ini memang dikatakan salah. siapa orang yang salah telah memakan makananku? jika orang itu tertangkap, aku tidak akan memaafkannya!" amuk pria berpakaian warna biru.

pria berpakaian warna merah tanya apa yang begitu membuat temannya itu marah. pria berpakaian warna biru mengatakan pada pria berpakaian warna merah, jika dia menjadi dirinya, apakah dia tidak akan marah.

"ini adalah daging kalengan, daging sapi!" seru pria berpakaian warna biru.
"wow.. danging sapi kalengan sangat mahal. seperapa banyak yang hilang?" sahut Jin Hee.
"lebih dari setengah." seru pria berpakaian warna biru.


pria berpakaian warna biru menatap Jin Hee lalu mencurigai sesuatu. ia mendekat pada Jin Hee dan menanyakan ada sesuatu dibajunya dan apa itu.

"noda kotoran ini? apa ini? huh?" tanya Jin Hee.
"maaf, ini sepertinya terkena noda makanan kaleng..., kau, diam sebentar!" ucap pria berpakaian warna biru. ia kemudian mencium noda dibaju Jin Hee.

Jin Hee berteriak pada pria berpakaian warna biru apa yang sedang ia lakukan. pria berpakaian warna merah menarik temannya itu menjauh dari Jin Hee. pria berpakaian warna biru mengatakan kalau noda dibaju Jin Hee seperti noda yang terkena daging kaleng. Jin Hee marah dan mengatakan kalau pria berpakaian warna biru sudah keterlaluan menuduhnya. mereka berdua jadi sedikit beradu mulut.

"apakah hidungmu adalah hidung anjing?" tanya Jin Hee mengejek.
"ya benar. hidungku adalah hidung anjing. aku sudah tinggal selama 10 tahun. dan hidungku adalah satu-satunya hal yang berharga yang kupunya." sahut pria berpakaian warna biru kesal.

mereka kembali beradu mulut, sampai penghuni lain berteriak meminta mereka untuk diam dan tidak berisik. Jin Hee dan pria berpakaian warna biru saling menatap tajam dan sinis.


Nae Sang dan keluarganya telah sampai ditempat keluarga Nae Sang. Soo Jung tanya apakah mereka sudah sampai dirumahnya Tangshu. Jong Suk memberitahu adiknya kalau bukan Tangshu tetapi paman. Soo Jung memukul keras Jong Suk dan mereka kembali bertengkar.

Nae Sang meminta mereka semua untuk keluar dari mobil. Nae Sang melihat wajah anak dan istrinya sangat berantakan dan mengatai mereka satu set wajah hantu. (hahaha) Nae Sang tersenyum lalu meminta mereka untuk menunggu saja dimobil setelah itu ia akan memberitahu kalau akan masuk.

Nae Sang turun dan memanggil-manggil pamannya tapi tidak ada jawaban. 

"paman, aku Nae Sang, aku disini!" panggil Nae Sang.

(sekarang kita panggil Nae Sang = ayah ya,ribet nulis namanya hehe)

ibu, Jong Suk dan Soo Jung mengamati dari dalam mobil. Soo Jung mengomentari kalau terlihat tidak ada satupun orang dirumah itu. 

tampak Ayah sedang berbicara dengan seorang Ahjussi. tak lama kemudian, Ayah nampak terlihat putus asa dan sedih juga kecewa.


Ayah, Ibu dan juga anak-anak pergi ke tempat peristrirahatan (kuburan). ternyata paman sudah meninggal musim semi ini. dan tidak ada satupun keluarga yang tinggal dirumah itu.


setelah memberi hormat pada paman, mereka berempat duduk menghadap kesawah dengan putus asa. Ibu bertanya pada Ayah apa yang harus dilakukan sekarang.

"paman yang kau percayai sudah tidak ada disini. kantormu, rumahmu, semuanya sudah pergi. uang Krystal (Soo Jung) sebanyak 20 US dollar hanya harapan terakhir kita sekarang. lalu apa yang harus kita lakukan sekarang?" amuk Ibu pada Ayah.

Ayah hanya diam saja dengan pandangan yang kosong. Soo Jung mengeluh kalau perutnya tengah kelaparan.

"apakah disini tidak ada burger atau sesuatu?" rengek Soo Jung.

Ibu berteriak pada Ayah dan bertanya lagi apa yang harus mereka lakukan sekarang. dan mereka harus pergi kemana.


Ayah tiba-tiba berdiri lalu berlari menuju kesawah. Ibu dan Soo Jung berteriak tanya Ayah mau pergi kemana.

"apakah kau pergi untuk membeli hamburger? dompetnya disini!" teriak Soo Jung.

Jong Suk mengamati arah kemana Ayahnya pergi, kemudian matanya membulat dan berteriak memanggil Ayahnya. 


ternyata Ayah lari menuju kepantai untuk bunuh diri dengan cara menenggelamkan diri. Jong Suk mengejar Ayah diikuti Ibu dan Soo Jung. Jong Suk berhasil menarik Ayahnya untuk sedikit menepi. 

"Ayah, apa yang kau lakukan?" tanya Jong Suk.
"biarkan aku mati!" seru Ayah.
"jangan seperti ini! apa yang kau lakukan!" ucap Jong Suk kesal.

Ibu, Soo Jung dan Jong Suk memegangi Ayah dan menariknya ketepi.

"apa yang kau coba lakukan? kita harus kuat sekarang. jika kau mati, lalu apa yang harus kami lakukan?" teriak Ibu seraya menangis.
"aku tidak memiliki ide sekarang!" sahut Ayah putus asa. "kalian semua tidak beruntung. tidak beruntung.." lanjut Ayah ikut menangis.

Jong Suk mengatakan pada Ayah kalau hal seperti ini tidak perlu dilakukan. mereka kemudian menangis bersama sambil berpelukan.


ditempat lain, Gye Sang (adik Yon Sun) dan rekannya sedang mengobati pasien disebuah rumah. setelah selesai, mereka pulang bersama.

ketika disekolah, Ji Won membantu temannya yang sedang dikerjain oleh teman pria sekelas. kedua pria yang usil itu kesal dan menghampiri Ji Won. mereka berdua memaki Ji Won tapi Ji Won bisa membalas makian mereka dan berhasil membuat kedua pria usil itu kesal.

ketika Ji Won akan pergi, salah satu dari pria usil itu menjegal Ji Won hingga terjatuh dan membuat pria usil itu bisa melihat celana dalam yang dipakai Ji Won. mereka berdua menertawai Ji Won. Ji Won bangkit dan mendekat pada kedua pria usil itu.

"apa kalian senang karena bisa melihat celana dalam?" tanya Ji Won.
"tentu saja senang. sangat super duper!" jawab mereka.
"karena kalian suka melihatnya, besok aku akan membiarkan kalian melihat semua keseluruhan, oke?" ucap Ji Won.
"apa???"

Ji Won lebih mendekat pada mereka dan membisikkan kalau besok dia akan memakai celana dalam dengan pola beruang. dan juga mengatakan kalau dirinya sangat cute memakainya. setelah itu Ji Won pergi. kedua pria usil itu sangat senang. 


ketika kedua pria usil itu keluar kelas dan berteriak hingga membuat keributan, Ji Suk memergoki dan memarahi mereka. Ji Suk mendengar kedua pria usil itu meneriakkan kata celana dalam.

"apa? menunjukkan pada kita celana dalammu?" tanya Ji Suk.

Ji Suk memarahi mereka habis-habisan bahkan ia menjambak rambut kedua pria yang usil itu.


tiba-tiba seorang pria bule datang (Jullien). Jullien menyapa Ji Suk yang sedang menghukum murid usil itu.

"hai..!!" sapa Jullien.
"hai, I'm fine, and you?" sahut Ji Suk salting. (hahaha, gak nyambung!)

Jullien melihat Ji Suk dengan tatapan aneh. ia lalu berbicara dengan bahasa korea dan tanya apa yang dikatakan Ji Suk. Jullien tanya pada Ji Suk dimana ruang guru.

"ruang guru? ah.., ruang guru!" seru Ji Suk mengerti.


kembali ke penderitaan keluarga Nae Sang...

Ayah dan keluarganya kembali kemobil. kini baju mereka basah kuyup semua. Ibu mengeluh karena mereka tidak punya pakaian ganti sekarang. Soo Jung berseru kalau dia punya. Soo Jung membuka bagasi dan mengambil kopernya.

Ibu mengatakan pada Ayah dan Jong Suk untuk mengenakkan pakaian milik Soo Jung untuk sementara. Jong Suk tampak kesal mendengarnya. Ibu mengatakan hanya cukup memilih satu saja pakaian milik Soo Jung. 

"bagaimana jika kau kedinginan dan terkena virus H1N1? sekarang adalah saatnya untukmu memilih mana pakaian akan kau pakai." ucap Ibu.
"apa yang terjadi pada kita sekarang?" tanya Ayah dengan frustasi.


setelah beberapa saat, mereka telah mengganti pakaian mereka. Soo Jung keluar mobil kemudian meminta Ibunya untuk keluar. Ibu keluar dengan pakaian Soo Jung yang panjang. 


setelah itu, Ayah keluar dari mobil. Soo Jung tertawa melihat penampilan Ayahnya. 

dan begini penampakannya... (hahaha ngakak lihatnya, celananya sih gpp, tapi bajunya yang bikin gak nahan :D)


lalu giliran Jong Suk keluar, ia mengenakan celana hitam ketat dan kaos berwarna pink yang sangat kecil hingga pusarnya terlihat. 


Soo Jung tertawa keras melihat kakaknya yang tampak aneh. bahkan Ibu dan Ayah juga menertawai Jong Suk. dan, mereka berempat tertawa bersama.



disekolah, kepala sekolah memperkenalkan kepada semua guru mengenai guru baru mereka yang bernama Jullien. 

"hallo semuanya, saya Julllien. kembali dari Amerika karena saya sangat menyukai makanan korea. saya belajar berbahasa korea dengan sangat keras. saya suka kimchi jjigae. dan saya sangat pintar dalam membuat fermentasi kimchi. senang berkenalan dengan kalian." sapa Jullien. 

(Kimchi Jjigae = sejenis hidangan sup yang dibuat dari kimchi dan bahan-bahan campuran lainnya. sedangkan )


semua guru memberi tepuk tangan dan mengucapkan selamat datang pada Jullien. Julien mendekat pada bu guru Ji Sun dan menyapanya.

"mohon bimbingannya.." ucap Jullien.
"me too!" sahut Ji Sun tanpa melihat Jullien. (hahaha)


kepala sekolah tanya pada Ji Suk apakah dia telah menarik siswa. Ji Suk tidak mengerti apa yang dikatakan kepala sekolah.

"menarik? maksudnya?" tanya Ji Suk.
"apakah kau melakukan ini?" tanya kepala sekolah seraya menjambak sendiri rambutnya. 
"ya! kenapa?" tanya Ji Suk santai.
"ah kau selalu seperti itu! orang tua mereka komplain mengenai hal itu! sekarang sudah generasi baru. kau masih menggunakan hukuman fisik! jika mereka menuntut pada dinas pendidikan, kita akan selesai!" omel pak kepala sekolah.
"jika mereka tidak menerima hukuman, mereka tidak akan belajar pelajaran apapun." ucap Ji Suk membela diri.
"pergilah! kau tidak perlu repot-repot tentang hal itu!" sahut kepala sekolah kesal.


Ji Suk mengatakan kalau begitu caranya, bagaimana bisa seorang guru menegur muridnya yang salah. pak kepala sekolah marah mendengar ucapan Ji Suk yang terkesan mengguruinya.

"apa yang kau katakan? kita hanya harus mengajarkan mereka pelajaran." seru kepala sekolah.
"apakah yang kukatakan salah?" sahut Ji Suk kesal.  
"apa kau mencoba melawanku? aku mengatakan semua ini untuk kebijakan departement pendidikan." seru kepala sekolah.

kepala sekolah berteriak pada Ji Suk untuk berhenti menghukum mereka dengan tidak menggunakan hukuman fisik.

"ya. aku tau, ya"! teriak Ji Suk kesal.


Ji Suk yang sedang kesal, pergi kekelas untuk mencari murid usil yang dihukumnya kemarin. setelah itu Ji Suk meminta maaf kemudian menyuruh murid itu untuk balas menjambaknya. murid itu diam saja ketakutan. Ji Suk meraih tangan murid itu dan meletakkan kekepalanya.

"kenapa kau menjadi seperti ini?" tanya Ji Suk. "aku membolehkanmu untuk menjambakku, cepat!" lanjutnya.

murid sekolah itu diam ketakutan.


"tidak mau menjambakkku? kalau begitu aku akan menjambak diriku sendiri untukmu!" seru Ji Suk lalu menjambak rambutnya sendiri.

ketika itu Park Ha datang kekelas untuk mengajar. ia melihat tingkah Ji Suk yang sangat aneh. tak lama kemudian Ji Suk keluar kelas dengan meneriakkan yel-yel untuk negaranya Korea. Park Ha mengatai Ji Suk sudah sangat berlebihan.


ketika akan mengajar, Park Ha mendapatkan kiriman pesan yang memberitahu kalau acara kumpul bersama teman-temannya nanti pada pukul 8 dan berkumpul ditempat seperti biasa.

acara gathering Park Ha dan teman-temannya sudah mulai. semua yang berkumpul terdiam ketika melihat Jin Hee sedang makan. Jin Hee makan dengan porsi yang sangat banyak dan sangat cepat.

"kenapa kau makan dengan sangat cepat?" tanya Park Ha. 

Park Ha memberitahu Jin Hee bukankah sebagian makanan belum disajikan. mendengar itu Jin Hee malu, ia meminta maaf pada Park Ha.


"sudah lama aku tidak makan daging, jadi aku sedikit bersemangat. sudah lebih dari enam bulan sejak terakhir kali aku makan daging." ucap Jin Hee.
"enam bulan?" tanya Park Ha terkejut.
"ya, karena kondisi keluarga, kita tidak bisa selalu makan daging." jawab Jin Hee. Park Ha menatapnya iba.

Jin Hee memberitahu Park Ha kalau dirinya sekarang adalah pekerja keras. 

"ya, kau sekarang sudah lulus" ucap Park Ha.
"ya! lulus tapi masih belum bekerja. aku sungguh-sungguh, aku pekerja keras. aku pernah mendapatkan beasiswa sekali. tapi orang lain mendapatkan 3 kali." ucap Jin Hee sedih. "aku tidak peduli dengan diriku sendiri, aku sudah membagikan brosur 200 kali, mencuci piring 50 kali, ah.. aku benar-benar akan gila!" rengek Jin Hee.

Jin Hee sangat frustasi dengan nasibnya yang kurang beruntung mendapatkan pekerjaan. ia minum soju sangat banyak hingga membuatnya mabuk. didalam mabuknya, Jin Hee menceritakan semua penderitaanya pada Park Ha. 

Jin Hee mengatakan kalau dirinya ingin membantu ibunya melunasi hutang. karena hutang ibunya, ia benar-benar ingin sekali untuk melarikan diri. Park Ha menatap iba pada Jin Hee.


Jin Hee pulang ketempat kostnya dalam keadaan setengah mabuk. ketika akan masuk kekamar, dipintu tertempel sebuah pesan dari ibu pemilik kamar yang memintanya untuk segera membayar atau jika tidak maka Jin hee harus pergi dari tempat itu.

didalam kamarnya, Jin Hee mengecek tabungannya yang tinggal 220 won saja. ia semakin sedih dengan kondisinya sekarang.

ketika akan merebahkan diri ketempat tidur, kepalanya membentur tembok sehingga mengeluarkan suara keras dan penghuni sebelah kamarnya mengetuk tembok memberi tanda untuk tidak ribut.

sebuah kertas yang tertembel ditembok Jin Hee jatuh terlepas kelantai. Jin Hee melamun dan matanya mulai berkaca-kaca.


hari sudah malam, keluarga Nae Sang tidur didalam mobil. saat itu, hanya Ayah yang belum tertidur. ia menatap satu-persatu istri dan anaknya dengan sedih. Ayah berusaha menahan kesedihannya dan mencoba untuk memejamkan matanya.


pagi harinya disekolah, kedua murid yang usil itu dengan semangat pergi menuju kekelas Ji Won untuk menagih janji pada Ji Won yang katanya akan memperlihatkan celana dalamnya pada mereka hari ini.

"kau tidak lupa kan janjimu untuk menunjukkan kepada kita celana dalammu hari ini?" tanya murid usil itu.
"apa yang kalian lakukan?" tanya Ji Won cuek.
"bagaimana bisa kau tidak memenuhi janjimu? kau harus melakukan apa yang sudah kau katakan." seru murid usil.

seorang teman Ji Won meminta Ji Won melakukannya hingga tidak membuat keributan dikelas karena mengganggunya yang sedang belajar.

murid perempuan yang lain mengancam pada kedua murid usil itu akan dilaporkan kepada guru, tapi mereka mengatakan tidak takut.

"lakukanlah! karena semenjak dia menghukum kita, dia datang sendiri dan meminta maaf pada kami, kau tidak tahu?" seru murid usil itu.

seorang murid perempuan baru saja masuk kekelas dan tersandung, ia jatuh dan murid yang usil menertawai celana dalam murid yang terjatuh itu.

karena tidak tahan dengan keusilan murid itu, Ji Won berdiri dari duduknya dan mengatakan kalau dia akan menepati janjinya. Ji Won mengajak mereka untuk keluar kelas.


diluar kelas, murid yang usil tanya apakah mereka bisa memotretnya, Ji Won menjawab mereka bisa melakukannya.

kedua murid usil itu berjongkok untuk bersiap mengintip Ji Won. Ji Won membuka sedikit roknya dan kemudian dengan cepat Ji Won menendang wajah mereka hingga terjungkal.

"apakah kalian melihat beruang kecil?" tanya Ji Won. "aku sudah melakukan apa yang aku janjikan." ucap Ji Won lalu pergi.


ditempat kost Jin Hee, terdengar bunyi ketukan dikamarnya, ketika ia membuka pintu, ternyata Pria yang berpakaian warna biru kemarin yang berdebat dengan Jin Hee. pria itu meminta Jin Hee untuk keluar sebentar.

pria berpakaian warna biru itu mengajak Jin Hee untuk melihat rekaman CCTV ditempat kost. 

"kemarin malam, ada seseorang yang memakan kimchi dan minum susuku, dan akhirnya aku bisa menemukan orang itu." ucap pria berpakaian warna biru.
"oh.., tapi itu bukan urusanku." seru Jin Hee.


pria berpakaian warna biru itu meminta Jin Hee untuk melihat rekaman CCTV itu. Jin Hee sangat syok melihat dirinya ada direkaman CCTV itu. Jin Hee memakan semua makanan dan minuman milik pria berpakaian warna biru. Jin Hee sendiri kaget melihat dirinya seperti itu.


pria berpakaian warna biru mengajak Jin Hee untuk pergi kekantor polisi.

"tunggu sebentar, itu memang aku, tapi aku sunguh-sungguh tidak melakukannya.!" seru Jin Hee ketakutan.
"kau minum tapi tidak mengakuinya. tanpa suatu alasan, kau tidak akan mencuri sesuatu. kau mengatai dirimu bukan pencuri?" sahut pria berpakaian warna biru itu dengan marah.
"sebenarnya, aku berjalan dalam tidur. lain kali ini tak akan terjadi lagi." seru Jin Hee memohon.
"kenapa kau tidak bisa sedikit kreatif ketika kau mencoba untuk berbohong?" ucap pria berpakaian warna biru tidak percaya dengan ucapan Jin Hee.
"ini yang sebenarnya, aku tidur sambil berjalan." seru Jin Hee.


pria berpakaian warna biru itu tidak mau peduli lagi. ia ingin menyelesaikan ini dikantor polisi. pria berpakaian warna biru itu menarik paksa Jin Hee untuk pergi kekantor polisi.

bersambung...

1 comment: