Dilarang meng-COPAS SEMUA ARTIKEL yang ada didalam blog ini!!! tolong hargailah kerja keras penulis!!!
===== EPISODE 2 =====
Lee Seul Bi berdiri ditepi jalan. ia memikirkan bagaimana caranya supaya dia bisa kembali. ia mendapatkan ide untuk bisa kembali setelah melihat sebuah mobil yang lewat.
dari kejauhan tampak sebuah truk yang akan lewat. Seul Bi memeluk boneka yang ia temukan dengan erat.
Seul Bi menaruh payungnya dijalan lalu ia melangkah ketengah jalan. truk semakin mendekat dan membunyikan klaksonnya. Seul Bi diam dan menutup matanya.
saat truk hampir menabraknya, seseorang menariknya dengan tiba-tiba.
Seul Bi menoleh dan ternyata yang menyelamatkannya adalah Woo Hyun.
Woo Hyun mendorong Seul Bi dan memarahinya.
Woo Hyun : "hei! apa kau sudah gila? apa kau ingin mati atau apa?"
Seul Bi : "kau merusaknya!"
Woo Hyun : "apa?"
Seul Bi : "kau merusak semuanya!! kau bilang padaku untuk pergi, dan berhenti mengikutimu. kau bilang, kau tidak peduli lagi!" teriaknya kesal.
Woo Hyun : "ayo kita pergi!"
Woo Hyun beranjak pergi, akan tetapi Seul Bi diam tidak mengikutinya. Woo Hyun menghentikan langkahnya dan berbalik melihat Seul Bi.
Woo Hyun : "ada apa?"
Seul Bi : "kau menyuruhku untuk berhenti mengikutimu."
Woo Hyun mendengus kesal. ia kembali lalu mendorong Seul Bi untuk jalan duluan didepannya sehingga Woo Hyunlah yang mengikutinya. Seul Bi tersenyum senang. ia mengambil payung dan bonekannya yang tergeletak dijalan.
EPISODE 2 : TAKDIR? KEBETULAN YANG MISTERIUS!
Ji Hye sedang mendengarkan musik klasik dirumahnya sambil menelepon temannya. ia memamerkan pada temannya kehidupannya yang bahagia. tepat ketika Sung Yeol pergi kedapur untuk mengambil minum. Sung Yeol mendengar semua percakapan ibu tirinya ditelepon.
Ji Hye : "aku tahu, suamiku adalah orang yang baik. anakku?"
Sung Yeol menatap ibunya, begitu pula dengan Ji Hye.
Ji Hye : "dia orang yang selalu bilang sekolah itu mudah. ya, ia mendapat nilai yang bagus. dia baik dirumah. tentu saja."
Sung Yeol berdiri sedikit mendekat pada Ji Hye. ia dengan sengaja menjatuhkan gelas yang dibawanya. sehingga gelas itu pecah dan berserakan dilantai. Sung Yeol menatap benci pada Ji Hye. Ji Hye yang melihat itu segera menutup teleponnya dan menghampiri Sung Yeol.
Ji Hye : "bersihkan!!"
Sung Yeol tidak menuruti perintah Ji Hye, ia malah beranjak pergi ke kamar. tapi Ji Hye menahannya dengan menarik lengannya.
Ji Hye : "bersihkan agar tidak ada yang terluka!"
Sung Yeol : "bukankah seharusnya 'apa kau baik-baik saja?' itu respon yang normal."
Ji Hye : "ya, aku tidak normal. kau sudah tahu itu."
Sung Yeol : "aku tidak ingat 'caranya bersikap baik padamu'. ah.., aku kira ini yang terbaik."
Sung Yeol menghempaskan tangan Ji Hye yang memegang lengannya sehingga membuat Ji Hye terjatuh kelantai. setelah itu Sung Yeol pergi kekamar.
Ji Hye kaget dengan apa yang dilakukan Sung Yeol terhadapnya. ia melihat tanggannya yang terluka akibat pecahan kaca.
ponsel Woo Hyun berdering. ia mendapat panggilan dari Jin Young. Seul Bi mengambil ponsel Woo Hyun dan melihatnya. Seul Bi memutuskan untuk memberikan ponsel itu pada Woo Hyun.
ternyata Woo Hyun sedang berada dikamar mandi. Seul Bi membuka pintu kamar mandi begitu saja untuk memberikan ponsel Woo Hyun yang berdering. melihat Seul Bi masuk tanpa mengetuk, Woo Hyun berteriak kaget dan langsung bersembunyi dibalik tirai kamar mandi. Woo Hyun menyuruh Seul Bi untuk keluar dari kamar mandi. tapi Seul Bi malah tersenyum sambil tangannya mengulurkan ponsel Woo Hyun.
diruang tamu, Woo Hyun jalan mondar-mandir dengan kesal mengingat Seul Bi tadi masuk kekamar mandi begitu saja ketika ia sedang mandi.
Seul Bi : "aku tidak melihat apa-apa! aku tidak melihat pemandangan yang bagus!" (hahaha)
Woo Hyun : "pemandangan yang bagus?"
Seul Bi : "kau tidak pernah bilang padaku kalau aku tidak boleh melihat itu.., ini tidak adil!" (jiah.., hahaha)
Woo Hyun : "tidak adil? aku juga akan melihatnya saat kau sedang mandi! apa sekarang itu adil? dasar mesum!!"
Seul Bi hanya diam. ia malah memperhatikan tubuh Woo Hyun. Woo Hyun segera menutupi tubuhnya menggunakan tangannya.
Woo Hyun : "apa yang kau lihat? berpalinglah!"
Seul Bi : "kau juga punya itu? aku yakin aku pernah melihat itu. perut coklat, aku melihatnya di tv. biarkan aku melihatnya sekali lagi..!!"
Woo Hyun kesal mendengar perkataan Seul Bi. ia melemparkan handuknya keseul Bi tepat ketika nenek sedang lewat sehingga mengenainya.
Nenek : "apa yang kau lakukan?"
Woo Hyun : "nenek!! dia menghampiriku saat sedang mandi! lalu dia melihatku. ini sangat menjengkelkan! kita membutuhkan CCTV dikamar mandi sekarang!"
nenek justru tertawa mendengar ocehan Woo Hyun. ia tertawa sembari menepuk-nepuk bahu cucu kesayangannya itu. Woo Hyun bilang kalau membawa Seul Bi kembali kerumah adalah kesalahan. ia mengatakan pada neneknya untuk mengusirnya keluar besok pagi.
Seul Bi : "itu masalah kecil! aku tidak melihatnya! mulai sekarang aku tidak akan melihatnya lagi!! hanya saja, jangan mengusirku keluar."
karena lapar, perut Seul Bi tiba-tiba mengeluarkan suara. Seul Bi kaget dan langsung memegang perutnya.
Seul Bi : "omo!! aku bisa membuat suara seperti itu?"
Woo Hyun : "kau ini benar-benar sempurna!" ejeknya.
Nenek memarahi Seul Bi, bagaimana bisa Seul Bi tidak makan apa-apa. Seul Bi memukul perutnya karena sering merasa lapar.
Seul Bi : "siapa sih yang membuat aturan makan 3 kali sehari?" omelnya lalu pergi. (hahaha)
Woo Hyun merasa stress kali ini. ia menggerutu, bagaimana bisa ia hidup bersama Seul Bi. bahkan Woo Hyun memanggil Seul Bi dengan panggilan cabul.
Woo Hyun : "ini berbahaya!!" teriaknya seraya mengacak-acak rambutnya.
Woo Hyun dan Seul Bi sedang makan malam. Woo Hyun memperhatikan Seul Bi yang kesulitan mengambil kacang hitam dengan sumpit. setelah mencoba sedikit lama, Seul Bi akhirnya bisa. ia bersorak senang.
Seul Bi : "ini benar-benar enak! aku harap sunbae juga bisa makan ini."
Woo Hyun : "sunbae? siapa dia? apa kau ingat seseorang?"
Seul Bi : "hanya.., aku merasa bersalah kalau memakannya sendirian."
Woo Hyun : "siapa dia? beritahu aku jika kau ingat seseorang. aku akan menemukannya!"
Seul Bi : "kau tidak bisa melihatnya! dia bukan manusia!"
Woo Hyun : "apa kau melihat hantu?"
Woo Hyun melihat kebelakang memastikan apa Seul Bi melihat hantu. saat menghadap kedepan, Seul Bi mengejutkannya dengan bergaya seperti sadako membuat Woo Hyun kaget.
Seul Bi : "kau takut ya?"
Woo Hyun menjadi kesal dengan ulah Seul Bi.
selesai makan, Woo Hyun mengambil baju seragamnya digantungan baju, kemudian menuju ketempat sampah. Woo Hyun mengambil baju Seul Bi yang dibuangnya ketempat sampah dan berganti membuang seragam sekolahnya.
Woo Hyun mendengar suara Nenek dan Seul Bi dari kamar. Woo Hyun penasaran dan melihat apa yang sedang dilakukan Nenek dan Seul Bi. ternyata Seul Bi sedang memijit Nenek.
Seul Bi : "tidak sakit? apa benar-benar enak? Nenek, bisakah kau melakukannya untukku juga?"
Nenek : "apa kau benar-benar perlu meminta seorang wanita tua untuk memijatmu?"
Nenek kemudian memijit Seul Bi. Seul Bi berteriak kesakitan. Woo Hyun diam-diam tertawa melihat mereka berdua lalu pergi.
Nenek : "ini enak, kan?"
Seul Bi : "tidak enak!!"
keesokan paginya...
Seul Bi memakai seragam yang semalam dibuang Woo Hyun ketempat sampah dan menyapa Nenek dan Woo Hyun.
Woo Hyun : "hei! lepaskan itu! kenapa kau mengambil barang yang sudah aku buang?"
Seul Bi : "aku yang menemukannya jadi ini milikku!"
Seul Bi bersembunyi dibelakang Nenek.
Nenek memarahi Woo Hyun dan Seul Bi karena pagi-pagi sudah ribut.
Woo Hyun : "aku membuangnya ditempat sampah, bukan untuk kau pungut! berikan!!"
Nenek : "kau sudah memutuskan untuk pindah? kau tidak harus melakukannya jika itu sulit."
Woo Hyun mengatakan kalau dia tidak ingin menyusahkan Neneknya. Nenek tersenyum.
Woo Hyun menyuruh Seul Bi mendekat padanya. Seul Bi berusaha menghindar.
Seul Bi : "tapi ini lebih baik daripada pakaian Nenek."
Woo Hyun : "itu pakaian laki-laki. kau bahkan tidak bisa memakai dasi! aku akan memperbaikinya. ayo kesini!"
Seul Bi : "sungguh?"
Seul Bi mendekat pada Woo Hyun. Woo Hyun menarik dasi yang dipakai Seul Bi. Seul Bi menatap Woo Hyun lekat, wajah mereka berdekatan sekarang.
Woo Hyun mencoba membenarkan dasi yang dipakai Seul Bi. tapi tiba-tiba ia mengepit kepala Seul Bi dengan tangannya. Woo Hyun menyuruh Seul Bi untuk melepaskan bajunya, Seul Bi memberontak tidak mau melepasnya.
Nenek : "bisakah kalian berhenti?" teriaknya.
Nenek memberi Woo Hyun uang untuk membelikan Seul Bi pakaian baru ketika Woo Hyun membeli seragam barunya. dengan cepat Seul Bi merampas uang itu dari tangan Nenek.
Seul Bi : "kau benar-benar baik manusia perempuan tua."
Nenek : "apa kau bilang aku sudah tua?"
Woo Hyun menyuruh Seul Bi untuk membuang seragamnya dan mengancam Seul Bi kalau ia tidak akan membelikan pakaian baru. Seul Bi bertanya kenapa Woo Hyun ingin membuang seragamnya itu, padahal jika dibuang akan menjadi limbah.
Woo Hyun : "lalu pakai saja itu terus. sekarang sudah banyak gadis yang memakai baju musim panas. mereka tampak seperti malaikat!"
Seul Bi : "malaikat? benarkah?"
Woo Hyun dan Seul Bi pergi untuk membeli pakaian. Seul Bi memperhatikan gadis yang lewat didekatnya memakai seragam sekolah. Woo Hyun sibuk memilihkan baju yang pantas untuk Seul Bi.
Woo Hyun : "bagaimana ini?" seraya menunjukkan baju berwarna kuning.
Seul Bi : "terlihat seperti nanas!" ucapnya sambil menggelengkan kepala.
Woo Hyun mengambil baju yang lain bermotif kotak-kotak kehijauan.
Woo Hyun : "lalu bagaimana dengan ini?"
Seul Bi : "sebuah semangka!"
Woo Hyun kesal dengan komentar Seul Bi. ia mengambil baju berwarna kuning dan ungu.
Woo Hyun : "ini jeruk dan ini terong? lakukan apapun yang kau inginkan! kau sendiri saja tidak bisa berpakaian!"
Woo Hyun pergi ke toko khusus yang menjual seragam sekolah. ia keluar dari kamar ganti dan mencoba satu seragam yang pas untuknya. pelayan toko mengatakan kalau seragam itu tampak bagus oleh Woo Hyun.
Seul Bi : "wah.. ini terlihat sangat cocok untukmu!"
Pelayan : "pacarmu sangat lucu!"
Woo Hyun : "dia bukan pacarku!"
Woo Hyun menyuruh Seul Bi untuk menjauh darinya. Seul Bi menunjuk ke seragam sekolah perempuan dan meminta Woo Hyun membelikan satu untuknya. pelayan mengatakan kalau itu adalah model baru.
Woo Hyun tidak mau membelikan seragam untuk Seul Bi, ia akan membelikannya pakaian yang lain. Seul bi memaksa dan mengatakan kalau ia ingin seragam sekolah. ia memegang lengan Woo Hyun dan mengancamnya.
Seul Bi : "aku akan terus memegangmu sampai kau membelikannya untukku."
pelayan mengambil seragam itu lalu menyuruh Seul Bi untuk mencobanya. Seul Bi senang dan masuk keruang ganti.
beberapa menit kemudian, Seul Bi keluar dari ruang ganti. Woo Hyun menoleh dan terpesona melihat Seul Bi yang cantik ketika memakai seragam sekolah.
Seul Bi : "aku ingin yang ini" ucapnya seraya memegang lengan Woo Hyun.
Woo Hyun : "kau sudah mencobanya. mari kita pergi untuk beli yang lain."
Seul Bi : "tapi aku ingin yang ini!" rengeknya.
Woo Hyun : "kau bahkan tidak pergi kesekolah. kenapa mau membeli seragam?"
Seul Bi : "coba pikirkan! kau tidak perlu pergi kesekolah hanya untuk memakainya! barangkali nanti aku juga akan sekolah.."
Woo Hyun : "gila!!"
Sung Yeol sedang berada disebuah restaurant bersama ayah dan ibu tirinya. hari ini mereka merayakan ulang tahun Sung Yeol.
Woo Jin : "aku rasa besok aku tidak sempat meluangkan waktu. jadi mari kita merayakannya sekarang. selamat ulang tahun, nak!"
Sung Yeol : "aku juga tidak punya waktu besok. aku punya janji dengan ibu."
Woo Jin merasa tak enak dan menoleh pada istrinya. Ji Hye hanya tersenyum.
Ji Hye : "aku sebenarnya ingin memberikanmu hadiah, tapi aku putuskan tidak memberikanmu hadiah, takutnya kau tidak suka. tidak apa-apa kan?"
Woo Jin : "tentu saja! yang kita butuhkan hanyalah pergi bersama! kau tahu kan dia cukup pilih-pilih?"
Sung Yeol memalingkan wajah keluar jendela, ia merasa muak. Woo Jin akan mengajaknya bicara tapi Ji Hye melarang.
Woo Hyun dan Seul Bi selesai membeli seragam. mereka lewat didepan restauran dimana Sung Yeol dan keluarganya berada.
tanpa sengaja, Seul Bi berhenti dan mengaca dikaca restaurant tepat didepan Sung Yeol duduk. Seul Bi merapikan rambut dan pakaiannya, Sung Yeol menatapnya.
melihat Seul Bi memakai seragam sekolah disekolahnya mengajar, Ji Hye segera memalingkan mukanya supaya tidak ketahuan.
Woo Jin : "dia bersekolah disekolahmu. apa dia temanmu?" tanyanya pada Sung Yeol.
Sung Yeol diam tidak menjawab. Woo Hyun merangkul Seul Bi dan menariknya pergi. Woo Jin yang menyadari istrinya sembunyi, menanyakan haruskah mereka mencari restaurant lain.
Woo Jin : "aku tidak kepikiran ini akan membuatmu tidak nyaman dengan semua siswa disekitar sini." ucapnya pada Ji Hye.
Sung Yeol : "aku akan lebih tidak nyaman. jika mereka tahu kalau aku makan malam dengan seorang guru. aku akan membeli hadiahku sendiri. urus saja pembayarannya. aku akan pergi duluan"
Sung Yeol pamit pada ayahnya dan mengatakan kalau ia dan ji Hye tidak ingin anak-anak disekolahnya melihatnya sedang bersama. setelah mengatakan itu, Sung Yeol pergi. Ji Hye bilang pada suaminya untuk membayar makanan lalu pergi sementara ia menyusul Sung Yeol.
dipintu keluar, Ji Hye memegang lengan Sung Yeol. ia mengatakan kalau siapa yang peduli jika murid-murid disekolah melihat mereka sedang bersama. dan mengatakan kalau hal ini tidak perlu disembunyikan.
Sung Yeol : "tentu saja ada yang kita sembunyikan!"
tiba-tiba seorang pria dengan cepat merampas tas milik Ji Hye hingga Ji Hye terjatuh lalu berlari pergi.
Ji Hye : "tasku!" teriaknya
Woo Jin keluar dan menanyakan apa yang terjadi. Ji Hye mengatakan tasnya dicuri. Woo Jin menyuruh Sung Yeol untuk menjaga Ji Hye sementara ia akan mengejar penjambret itu.
jambret itu menabrak Woo Hyun yang ternyata masih tidak jauh dari restaurant. Woo Jin berteriak memberitahu semua orang kalau pria yang berlari itu adalah penjambret.
Seul Bi yang tahu kalau lelaki itu penjambret, berlari mengejar penjambret itu diikuti Woo Hyun.
penjambret lari kencang sampai ia berbelok dijalan yang buntu dan Woo Hyun menemukannya.
dan terjadi perkelahian antara Woo Hyun dan penjambret. penjambret mengambil sebuah kayu yang ada didekatnya dan akan memukul Woo Hyun tepat disaat Seul bi sampai ditempat kejadian.
Woo Hyun : "tunggu! santailah dulu. ada sesuatu yang harus kulakukan."
penjambret: "aku akan membunuhmu!"
Seul Bi menelunjukkan jarinya mencoba membuang kayu yang dipegang penjambret menggunakan kekuatannya. Seul Bi berkonsentrasi dan berhasil membuang kayu itu dari tangan penjambret.
Woo Hyun dan penjambret kaget melihat kayu itu terlempar dengan sendirinya. melihat penjambret yang lengah, Woo Hyun segera menangkap penjambret itu.
setelah menggunakan kekuatannya Seul Bi merasa pusing dan lemas ia bersandar pada dinding. Woo jin datang dan membantu Woo Hyun membereskan penjambret itu.
Sung Yeol yang baru datang ketempat jadian, kaget melihat Seul Bi yang akan terjatuh. Sung Yeol segera menangkap Seul Bi.
Sung Yeol : "hei.."
Seul Bi : "payung..." ucapnya mengenali wajah Sung Yeol.
Woo Jin memuji Woo Hyun yang menangkap penjambret itu. Woo Hyun menoleh pada Seul Bi dan ia kaget ketiga melihat Seul Bi yang pingsan.
Woo Hyun memanggil-manggil Seul Bi mencoba menyadarkannya.
Seul Bi : "aku benar-benar lelah.."
Woo Jin pergi ketempat istrinya yang sedang menunggu. ia menanyakan keadaan Ji Hye yang tampak ketakutan. Sung Yeol datang dengan membawa tasmilik Ji Hye. Ji Hye senang tasnya sudah kembali. ia memeriksa isi tasnya.
Woo Jin : "apakah ada sesuatu yang hilang?"
Ji Hye menggelengkan kepalanya. ia mengucapkan terima kasih pada Sung Yeol karena sudah mendapatkan tasnya kembali. belum sempat Sung Yeol menjawab, Woo Jin menyela lebih dulu.
Woo Jin : "itu sangat berani, nak. kau menirunya dariku!"
Sung Yeol sedikit mengangguk dan tidak mengucapkan apapun.
Woo Hyun menggendong Seul Bi dipunggungnya. Woo Hyun bilang kalau Seul Bi ternyata bisa tidur dimana saja.
Woo Hyun : "kau punya bakat untuk menakut-nakuti orang! kenapa kau ingin terlibat kalau kau akan dalam bahaya? orang yang ku tahu lari dari ketidak adilan dan menyakiti orang lain untuk melindungi diri. tapi kau berbeda dari kebanyakan orang yang kutahu. aku pasti menjadi jenis terburuk dari manusia yang kau kenal. aku selalu menyuruhmu untuk pergi dan membuang barang-barangmu."
Seul Bi : "jadi jangan tinggalkan aku. aku tidak punya tempat untuk pergi selain dirimu."
Woo Hyun tersenyum mendengarnya. tapi ia menurunkan Seul Bi dari pungunggnya. Seul Bi mengeluh dia masih pusing dan kakinya lelah. Woo Hyun kembali menggendong Seul Bi. Seul Bi tertawa menang.
Woo Hyun : "apa kau akan berhenti makan?" keluhnya karena Seul Bi berat.
Seul Bi : "kenapa kau terus memanggil nenekmu 'Nyonya Gong?'. apa dia belum menikah?"
Woo Hyun : "apa kau bodoh? ayahku adalah anaknya!"
Seul Bi : "lalu mengapa dipanggil Nyonya Gong? kedainya juga bernama Nyonya Gong."
wajah Woo Hyun berubah menjadi sedih.
Woo Hyun : "bukankah dia akan hidup lama kalau kupanggil Nyonya?"
Seul Bi : "dia akan hidup lama!"
Woo Hyun : "kau jangan sampai berliur dipungunggku!"
Seul Bi : "iya!"
sungguh beruntung bahwa itu kau, yang bertemu denganku pertama kali setelah aku menjadi manusia
Seul Bi menjemur baju malaikatnya dan bonekanya. setelah itu ia tiduran dibawah jemuran.
sunbaenya datang menemuinya.
Sunbae : "apa yang kau lakukan disini kalau kau tidak perlu mengisi energi lagi?"
Seul Bi : "apa yang membuatmu begitu lama? aku sudah menantikanmu!"
Sunbae : "tidak ada yang terjadi kan?"
Seul Bi : "ini agak aneh. kekuatanku kembali. tapi aku tidak bisa menggunakannya sesuka hati."
Sunbae : "apa yang terjadi setelah kau menggunakan kekuatanmu?"
Seul Bi : "aku merasa lelah dan mengantuk. aku baru bisa bangun setelah beristirahat sebentar."
Sunbae menasehati Seul Bi untuk tidak menggunakan kekuatannya lagi untuk menolong manusia. Seul Bi mengangguk mengerti. Sunbae memberi sebuah dokumen pada Seul Bi.
Sunbae : "kau akan membutuhkan dokumen-dokumen ini untuk hidup sebagai manusia. kau memiliki nomor jaminan sosial. kau harus baik-baik saja untuk sementara waktu."
Seul Bi : "terima kasih. tapi mengapa ada begitu banyak (lembar dokumennya)?"
Sunbae terdiam dan tidak menjawab pertanyaan Seul Bi. ia malah menanyakan Woo Hyun.
Seul Bi : "kau tidak tahu, dia selalu merendahkanku! dan dia selalu jahat. dia mengomel dan mengolok-olokku. hal ini terjadi saat menyelamatkannya. aku pikir mencari tahu tentang dia akan memberikan aku jawaban."
Sunbae : "beritahu aku jika menemukan sesuatu."
Seul Bi tanya apa Sunbaenya akan pergi.
Sunbae : "aku tidak punya waktu untuk 'hang out' dengan manusia!"
setelah mengatakan itu, Sunbae menghilang.
Seul Bi : "apa dia menyebutku manusia?"
Nenek sedang meminum obat. ia segera membereskan dan menyembunyikan obatnya ketika Seul Bi datang. Nenek menyetrika baju seragam Woo Hyun. Seul Bi tanya kenapa nenek menyetrika seragam Woo Hyun.
Nenek : "aku ingin dia bersekolah dengan baik seperti layaknya pakaian yang lurus."
setelah itu Seul Bi pergi mengambil seragamnya lalu kembali dan memberikannya kepada Nenek. ia meminta Nenek untuk menyetrika seragamnya juga. Nenek heran dan tanya pada Seul Bi kenapa ia membeli seragam sekolah.
Nenek : "apa kau ingin bersekolah?"
Seul Bi : "biar sama seperti Woo Hyun."
Nenek : "kalau kau bersungguh-sungguh, aku yakin disitu ada jalan. tapi, apakah kau menyukai (mencintai) Woo Hyun?"
Seul Bi : "tidak..., itu karena..."
Seul Bi akan mengatakan yang sebenarnya, tapi kemudian ia mengurungkan niatnya karena Nenek pasti tidak akan percaya padanya. Seul Bi akhirnya mengatakan Ya.
Nenek salah paham, mengira Seul Bi mencintai Woo Hyun. tanpa sengaja, Woo Hyun mendengar percakapan Nenek dan Seul Bi. Nenek bilang pada Woo Hyun kalau ia adalah pria yang beruntung.
Woo Hyun : "Nyonya Gong! aku tidaklah semudah itu." ia kemudian melihat Seul Bi "apa itu tadi pengakuan? jadi aku akan bilang 'tidak' dengan sopan. apa yang membuatmu bisa..."
Seul Bi kemudian membuat tanda V dengan jarinya didepan matanya.
Woo Hyun : "apa itu?"
Seul Bi : "psiko!" ucapnya seraya tertawa.
Sung Yeol sedang bermain drum dikamar. ia tiba-tiba teringat dengan Seul Bi yang pingsan saat kejadian tadi siang. ketika itu, Seul Bi sempat memanggilnya payung.
keesokan harinya...
Woo Hyun telah bersiap-siap pergi kesekolah dengan seragam barunya. Seul Bi dan Nenek sudah menunggunya untuk sarapan dikedai. Woo Hyun menanyakan apa yang sedang dipeluk Seul Bi itu. saat itu Seul Bi memeluk boneka yang dia temukan ditempat sampah.
Seul Bi : "adikku!" jawabnya. (hahaha)
Woo Hyun : "jangan mulai lagi!"
Nenek memberi tugas pada Seul Bi. untuk membersihkan kedai setelah sarapan, memotong kubis dan bawang, kemudian menempatkan pasta cabai kedalam air.
Seul Bi : "bersih-bersih, kubis, bawang, dan pasta cabai. oke!"
Woo Hyun : "woah.. Nyonya Gong! kau seperti ibu tirinya Cinderella."
Woo Hyun : "makanlah dan perg" kesekolah! ini hari pertamamu!
Woo Hyun melihat kearah jam dan mengatakan kalau masih ada banyak waktu. Seul Bi melihat kearah jam yang rusak.
Seul Bi : "burung pelatuk terus saja bersuara, jadi aku memukulnya! sehingga dia tidak bisa membuat suara lagi" (hahaha)
Nenek dan Woo Hyun memarahi Seul Bi kenapa baru memberitahu kalau dirinya telah merusak jam.
Woo Hyun berlarian menuju kesekolahnya supaya tidak terlambat. saat melihat guru olahraga yang menghukum murid-murid yang terlambat didepan sekolah, Woo Hyun segera merapikan pakaiannya. Woo Hyun sangat kesal dan memaki Seul Bi.
Woo Hyun : "aish.. si cabul gila itu! benar-benar...! apa dia tidak membiarkanku pergi karena ini hari pertamaku?"
pak guru menyuruh murid pria untuk push-up. Woo Hyun berjalan dengan santai masuk kedalam sekolah melewati pak guru.
pak guru menepuk punggung Woo Hyun dengan tongkat yang dibawanya.
Pak Kwang Sik : "siapa kau?"
Woo Hyun : "aku siswa pindahan."
pak guru : "ah, siswa pindahan?"
Woo Hyun : "ya pak."
lalu pak guru memeluk Woo Hyun dan tertawa.
Woo Hyun ikut tertawa, setelah itu ia mencoba masuk. pak guru meneriakinya menyuruh Woo Hyun push-up. Woo Hyun kesal karena dikiranya ia selamat dari hukuman.
Woo Hyun : "ini hari pertamaku!" keluhnya
pak guru : "kau terlambat pada hari pertamamu? hah?"
Woo Hyun akhirnya ikut berbaris dengan murid yang lain untuk push-up. ia menoleh dan menyadari ada Ki Soo disebelahnya. mereka kemudian tertawa.
Woo Hyun melihat murid pria yang ada dibarisan paling ujung (Choi Jae Suk). Jae Suk juga menatap Woo Hyun saat itu.
Ki Soo menyuruh Woo Hyun untuk tidak membuat kontak mata dengan Jae Suk. Ki Soo memberitahu Woo Hyun kalau Jae Suk adalah murid pria terkuat disekolah.
Woo Hyun : "aku sudah melakukannya!"
Ki Soo : "apa kau serius? kalau begitu, aku tidak mengenalmu mulai sekarang! siapa kau?"
Ki Soo bergeser menjauh dari Woo Hyun. Woo Hyun mendekat dan menyenggol Ki Soo hingga ia terjatuh menindih temannya begitu semuanya juga ikut terjatuh. Woo Hyun tertawa menang.
pak guru marah dan tanya apa yang sedang dilakukan para murid. pak guru menghukum mereka untuk lari 100 kali. Jae Suk menatap Woo Hyun dengan kesal.
semua murid lari mengelilingi lapangan kecuali Woo Hyun. pak guru tanya mengapa Woo Hyun tidak ikut lari.
Woo Hyun : "aku siswa pindahan!"
pak guru : "oh yah.."
mereka berdua tertawa kemudian berpelukan.
pak guru : "bergerak!! cepat lari" teriaknya kemudian.
Sung Yeol duduk paling belakang dikelasnya. ia memakai ear phone ditelinganya dan menatap kosong keluar jendela.
Jae Suk bersama gangnya masuk kedalam kelas. mereka selesai menjalani hukuman berlari 100 kali.
murid perempuan (Na Young Eun) yang duduk didepan Sung Yeol, diam-diam memfoto Sung Yeol dengan ponselnya.
Young Eun : "dia begitu indah!"
pak guru (Kim Kwang Sik) masuk kedalam kelas diikuti Woo Hyun. Sung Yeol melepas ear phonenya. pak guru mengenalkan pada murid dikelas Woo Hyun adalah murid baru. pak guru menyuruh Woo hyun untuk memperkenalkan dirinya.
Woo Hyun : "senang bertemu kalian! aku akan lebih keren dari Won Bin, Hyun Bin, Lee Seung Ki, Song Joong Ki dan Kim Woo Bin. aku Shin Woo Hyun. mari kita menjadi teman."
Semua murid dikelas memberi tepuk tangan untuk Woo Hyun.
tiba-tiba murid perempuan yang duduk disebelah Young Eun bernama Lee Ye Na berdiri dari duduknya dan meneriakkan "puji tuhan!". ia begitu terpesona dengan Woo Hyun. Young Eun menariknya untuk duduk.
Young Eun : "apa yang kau lakukan?"
salah satu dari mereka meneriakkan kata 'perayaan pertama'. seluruh murid dikelas akhirnya ikut menyerukannya. mereka meminta Woo Hyun untuk bernyanyi. pak guru meminta semua murid dikelas untuk diam lalu menyuruh Woo Hyun untuk bernyanyi.
Semua murid dikelas diam dan Woo Hyun mulai bernyanyi. mendengar nyanyian Woo Hyun, Sung Yeol memasang kembali ear phonenya. pak guru dan semua murid terpesona dengan kemerduan suara Woo Hyun. Ki Soo senang dan mengacungkan jempolnya.
Ye Na yang dari awal sudah mengagumi Woo Hyun segera menulis pesan diakunnya [Shin Woo Hyun. 176 cm. langsing. kulit coklat. suamiku dimasa depan. tidak ada yang boleh menyentuhnya atau melihatnya. aku akan membunuhmu!!]
Jae Suk tampak kesal melihat murid perempuan yang disukainya menatap Woo Hyun dengan serius.
murid dikelas memberikan tepuk tangan ketika Woo Hyun selesai bernyanyi. setelah itu, pak guru menyuruh Woo Hyun untuk duduk disebelah Ko Chun Shik.
saat akan duduk, Woo Hyun mencoba menyapa Chun Shik dan mengajaknya high five, tapi Chun Shik tidak menghiraukan Woo Hyun. ia menunduk dan terlihat ketakutan.
pak guru memberikan hitungan aba-aba dan mulai bernyanyi dan diikuti oleh seluruh siswa.
pak guru : "tidak mengerjakan tugas hari ini..."
semua murid : "membuat kita menangis besok!"
pak guru : "pintu keperguruan tinggi sangat kecil, dan kau..."
semua murid : "tipis.."
Woo Hyun menatap heran pada teman-teman barunya yang terlihat aneh. setelah mengajak bernyanyi, pak guru meninggalkan kelas. Ye Na menghampiri Woo Hyun.
Ye Na : "kau benar-benar disini!!" ia menyentuh Woo Hyun menggunakan jarinya lalu tertawa. "kau disini!!"
murid perempuan yang bernama Lee Da Yool (perempuan yang disukai Jae Suk) berdiri dari duduknya lalu memberikan gaya untuk Woo Hyun seakan-akan mengiriminya ciuman.
Jae Suk kesal dan menghentakkan meja lalu ia pergi meninggalkan kelas. Park Byung Wook (teman segang Jae Suk) memeluk Chun Shik dan mengajaknya pergi kekamar mandi.
Ye Na : "lagi? dia lagi?"
Woo Hyun tanya pada Ki Soo yang duduk didepannya apa yang terjadi.
Ki Soo : "orientasi murid baru. disekolah ini, orang yang duduk disebelah siswa baru harus melakukan orientasi."
Woo Hyun : "itu benar-benar keputusan yang baik!"
Byung Wook memasukkan Chun Shik kesalah satu toilet dan menyuruhnya untuk diam. Sung Yeol keluar dari salah satu toilet dan berjalan kewastafel untuk mencuci tangannya.
Byung Wook berkata kalau sekarang ini dia sangat senang karena seseorang telah duduk disampingnya. Chun Shik terlihat ketakutan didalam toilet.
Jae Suk : "jika aku memilih pilihan yang tepat, kau tidak akan pernah melupakan hari ini."
Chun Shik yang ketakutan berjongkok diatas toilet. Jae Suk menendang pintu toilet satu-satu dan pura-pura menebak keberadaan Chun Shik.
Byung Wook : "dimana menurutmu Chun Shik?"
Byung Wook menyuruh Chun Shik untuk memberikan tanda untuk Jae Suk seperti batuk atau yang lainnya. Chun Shik yang ketakutan segera menutup mulutnya. Jae Suk menendang pintu toilet tempat Chun Shik bersembunyi.
Jae Suk : "jika kau keluar sendiri, aku hanya akan mengambil uangmu! tapi kalau aku menemukanmu, aku akan mengambil uangmu dan kehidupanmu."
Sung Yeol yang masih disitu tampak tidak senang dengan perlakuan Jae Suk dan genknya. tapi ia tidak berbuat apa-apa.
teman segenk Jae Suk menyiram air ke pintu toilet dimana Chun Shik bersembunyi. kemudian ia berakting kalau ia sedang buang air kecil.
Jae Suk : "berjalanlah di air kencingku, dan aku akan membiarkanmu pergi."
Jae Suk menendang pintu toilet karena Chun Shik diam saja.
Jae Suk : "apa kau tidak akan keluar?" teriaknya!
Chun Shik akhirnya pasrah, ia berdiri dan membuka kunci pintu toilet. setelah pintu tidak terkunci, Woo Hyun tiba-tiba menerobos masuk kedalam toilet dan menguncinya lagi.
Jae Suk dan Gengnya kaget melihat itu. Chun Shik juga kaget melihat Woo Hyun masuk kedalam toilet bersamanya.
Woo Hyun memberi tanda untuk diam pada Chun Shik. Chun Shik akhirnya mengerti.
Woo Hyun membuat suara kentut dengan tangannya. dan berhasil membuat Jae Suk dan genknya merasa jijik.
Byung Wook menyuruh mereka untuk keluar dari toilet. Sung Yeol masih memperhatikan mereka.
Byung Wook : "keluar!!!" teriaknya seraya menendang pintu.
Woo Hyun : "ah... sangat melegakan!"
Jae Suk : "hentikan omong kosongmu dan keluar!"
Sung Yeol menyuruh Jae Suk dan genknya untuk menghentikan ulah mereka dan kembali kekelas. Byung Wook mengatai Sung Yeol dengan kata Brengs*k.
Sung Yeol : "sekarang kelas ETIKA. jika kau melewatkan kelas ini lagi, orang tuamu akan dipanggil kesekolah. bukankah orang tuamu sibuk?"
Jae Sung terlihat kesal dengan Sung Yeol. ia berjalan mendekati Sung Yeol dan memegang bahunya.
Jae Suk : "terima kasih atas infonya!"
setelah itu Jae Suk dan genknya pergi. Byung Wook mengatai mereka kalau kali ini ETIKA telah menyelamatkan mereka.
Woo Hyun dan Chun Shik keluar dari toilet. Woo Hyun mengenali Sung Yeol. Sung Yeol hanya diam melihat Woo Hyun lalu ia pergi.
Woo Hyun : "siapa sibodoh itu, yang tidak bisa ingat penampilan superriorku?" tanyanya pada Chun Shik.
Chun Shik : "anak tercedas dikelas kami."
Woo Hyun mengajak Chun Shik untuk kembali kekelas, tidak lupa Chun Shik berterima kasih pada Woo Hyun karena sudah menyelamatkannya.
Ji Hye masuk kedalam kelas. murid dikelas langsung membenarkan duduk mereka. Ji Hye adalah guru Etika disekolah Sung Yeol.
Ji Hye : "jika kau mempelajari mata pelajaran lain dikelasku, nilaimu akan hancur. kau bisa menyimpannya untuk sisa hidupmu."
murid-murid akhirnya menyimpan buku mata pelajaran lain dengan kesal. Ji Hye mengajar dengan cara mendengarkan pada murid dikelas rekaman pelajaran menggunakan suaranya yang diputar lewat laptop.
Ji Hye melihat bangku Sung Yeol yang kosong. tak berapa lama Chun Shik masuk dan meminta maaf datang terlambat.
Woo Hyun melihat Sung Yeol yang berjalan dikoridor sendirian menuju kekelas. Woo Hyun merangkulnya dari belakang dan mengajaknya untuk masuk kekelas bersama agar tidak tampak memalukan.
Sung Yeol : "pergi denganmu bahkan lebih memalukan"
Sung Yeol melepaskan pelukan Woo Hyun.
Woo Hyun : "tentu saja. wajahku lebih bersinar darimu! luangkan waktumu nanti."
Woo Hyun berjalan lebih dulu menuju kelas. Sung Yeol menatap aneh pada Woo Hyun.
ponsel Sung Yeol berbunyi. Sung Yeol mendapatkan pesan dari ibu kandungnya.
isi pesan : [anakku! aku tidak bisa menjaga kata-kataku untukmu karena sesuatu hal terjadi. aku sangat menyesal. aku akan mentransfer uang kerekeningmu. belilah makanan yang enak untuk dimakan bersama temanmu.]
Sung Yeol menghela nafas kesal setelah membaca pesan itu.
Woo Hyun masuk kedalam kelas dan meminta maaf atas keterlambatannya. Woo Hyun terdiam melihat wajah Ji Hye, sepertinya ia pernah melihat tapi Woo Hyun lupa. tak berapa lama, Sung Yeol masuk kedalam kelas lalu duduk begitu saja dibangkunya. Ji Hye melihat kearah jamnya.
Ji Hye bertanya apa yang sedang dilakukan Woo Hyun sehingga datang terlambat. Woo Hyun menjelaskan kalau kamar mandinya sedang penuh. Ji Hye menyuruh Woo Hyun dan Sung Yeol keluar kelas. ia menghukum keduanya untuk berdiri didepan kelas.
Woo Hyun : "dimana aku melihatnya?" gumamnya.
Jae Suk menyuruh Byung Wook untuk mendapatkan profil dari Woo Hyun.
diluar kelas, Woo Hyun memperhatikan cara Ji Hye mengajar dari kaca jendela. ia memuji Ji Hye yang pintar karena tidak perlu banyak bicara untuk mengajar.
Woo Hyun : "ada apa dengannya? apa dia seorang penyanyi? apa itu seperti lip sync?" tanyanya pada Sung Yeol.
Sung Yeol diam tidak menjawab. Woo Hyun menyenggolnya dan menanyakan apakah Sung Yeol sudah mengembalikan tas pada pemiliknya.
Sung Yeol : "maaf, tapi kau perlu untuk menerima pukulan dariku."
Sung Yeol yang merasa kesal karena masalah dalam hidupnya, melampiaskannya dengan memukul Woo Hyun. saat memukul Woo Hyun, pandangannya tertuju pada Ji Hye.
Woo Hyun berseru kaget menerima perlakuan Sung Yeol yang seperti itu.
Sung Yeol : "maafkan aku, satu kali lagi!" ucapnya lalu memukul Woo Hyun lagi.
tepat ketika pukulan kedua, Ji Hye melihat mereka. Woo Hyun terluka dibagian bibirnya. Ji Hye keluar kelas disaat Woo Hyun akan memukul Sung Yeol.
Ji Hye : "apa yang kau lakukan? lepaskan dia!!" teriaknya pada Woo Hyun.
Woo Hyun : "apa kau sudah tidak waras? aku tidak ingin mencari keributan!"
Ji Hye meminta mereka untuk berhenti berkelahi. Woo Hyun memegang bibirnya yang berdarah. Ji Hye tahu kalau Sung Yeol yang memulainya duluan.
Ji Hye : "apa kau tahu apa yang terjadi kalau kau berkelahi disekolah?"
Sung yeol : "haruskah aku membawa ibuku? ibuku sibuk. kapan itu? apa dia perlu datang kesini?"
Ji Hye kesal dengan ucapan Sung Yeol, ia lalu menampar Sung Yeol. Woo Hyun kaget melihatnya. Sung Yeol menatap benci pada Ji Hye.
Woo Hyun dan Sung Yeol dihukum untuk berlari mengitari lapangan. sambil terus berlari, Woo Hyun bertanya pada Sung Yeol apa tidak ada sesuatu untuk dikatakan kepadanya.
Sung Yeol : "maafkan aku."
Woo Hyun : "itu tidak akan menyelesaikan masalah ini. lihat wajahku!"
Sung Yeol menghentikan larinya. ia menyuruh Woo Hyun untuk memukulnya.
Woo Hyun : "apa?"
Sung yeol : "kau bisa memukulku juga."
Woo Hyun memukul Sung Yeol dengan keras.
Woo Hyun : "aku akan menyimpan pukulan satunya. aku akan menggunakannya kalau sedang berminat." mendengar itu, Sung Yeol tertawa. "itu lucu? kau tidak akan bisa tertawa lagi nanti. kau bahkan tidak akan punya waktu untuk terkejut."
Sung Yeol kembali berlari, diikuti Woo Hyun. Woo Hyun tanya apakah Woo Hyun sedang menyukai seorang guru atau apa. Sung Yeol tidak menjawab ia malah bertanya apa dia tadi memukul Woo Hyun terlalu keras.
Woo Hyun : "aku rasa aku tidak memukul mu dengan keras. aku tidak memukuli orang yang meminta padaku dengan tulus."
Sung Yeol menanyakan keadaan Seul Bi, apakah dia baik-baik saja.
Woo Hyun : "siapa? oh si mesum gila itu? kenapa?"
Sung Yeol : "dia tidak terlihat baik-baik saja."
Woo Hyun : "ini bukan masalah kesehatan fisiknya. fisinya baik. ini masalah kesehatan mentalnya!" (hahaha)
Woo Hyun tanya, apakah Sung Yeol tertarik pada Seul Bi. Sung Yeol diam tidak menjawab. ia mempercepat larinya.
Woo Hyun : "apa? dia tiba-tiba menjadi naif."
selesai menjalani hukuman berlari mengitari lapangan, Woo Hyun dan Sung Yeol merebahkan tubuhnya dilapangan.
Woo Hyun mengangkat kakinya lalu menindih kaki Sung Yeol. Sung Yeol berganti mengangkat kakinya dan menindih kaki Woo Hyun. mereka kemudian berlomba saling menindih kaki. setelah itu mereka tertawa bersama. tidak jauh dari situ, Jae Suk dan genknya sedang memperhatikan.
murid-murid yang berada diruang istirahat segera keluar begitu Ji Hye masuk. ia merasa menyesal telah menampar Sung Yeol. Ji Hye merebahkan dirinya ditempat tidur.
Seul Bi sedang membantu Nenek melayani pelanggan yang datang untuk makan dikedai. ia mengenakkan seragam sekolah dan melayani pelanggan yang kebanyakan adalah murid sekolah disekolah Woo Hyun.
Ye Na yang sedang makan disitu bersama Young Eun memperhatikan Seul Bi yang baru kali ini ia lihat. Ye Na tanya kepada nenek apa yang dilakukan Seul Bi dikedainya. Ye Na memanggil Seul Bi dengan panggilan Jelly. Seul Bi kesal dengan Ye Na yang memanggilnya seperti itu.
Ye Na : "apa dia bersekolah disekolahku?"
Nenek : "dia pekerja paruh waktu. jangan kuatir tentangnya dan makanlah makananmu."
ketika Seul Bi mengantarkan makanan kemeja Ye Na, ia mengancamnya untuk tidak menggoda atau mendekati Woo Hyun. jika iya, maka ia akan membunuh Seul Bi. Seul Bi diam saja tidak menggubris Ye Na.
Seul bi berhasil menebak semua pertanyaan yang disiarkan di tv. Nenek, Ye Na dan Young Eun yang melihat jawaban Seul Bi benar semua, tercenggang tidak percaya. Nenek bertanya apakah Seul Bi itu pintar.
Seul Bi : "aku tidak tahu. aku tidak pernah belajar." jawabnya.
Ye Na menyahut kalau Seul Bi hanya beruntung saja bisa menebak semua jawaban dengan benar.
Ye Na menarik Seul Bi untuk duduk lalu memberikan sebuah buku pelajaran pada Seul Bi.
Young Eun : "satu dulu sekarang, besok akan menjadi dua." ucapnya mengejek Ye Na.
Young Eun tahu maksud dari Ye Na yang memanfaatkan Seul bi untuk mengerjakan tugas sekolahnya.
Seul Bi menjawab semua soal dengan cepat. Ye Na mengeluarkan kunci jawaban dan mencocokkannya. ternyata jawaban Seul Bi benar semua.
Woo Hyun datang dan menyapa neneknya. Ki Soo menunduk dan menyapa Young Eun. melihat Woo Hyun ada disitu, Ye Na berakting memarahi Seul Bi kenapa mengerjakan tugas sekolahnya.
Seul Bi : "aku hampir menyelesaikannya"
Ye Na mengemasi bukunya lalu beranjak pergi. Young Eun memberikan buku pelajarannya pada Seul Bi dan memintanya untuk menyelesaikannya besok.
Nenek menarik Woo Hyun dan mengajaknya untuk bicara didalam. ia memberitahu Woo Hyun kalau ia sudah memeriksa laporan orang hilang dan tidak ada laporan kehilangan dari keluarga Seul Bi. Nenek mengatakan pada Woo Hyun kalau mungkin saja Seul Bi berasal dari suatu tempat yang jauh. dan nama Seul Bi itu terlalu umum.
Woo Hyun : "apa dia yakin tentang namanya? sepertinya dia tidak terlalu mengingatnya!"
Nenek : "menurut polisi, dia perlu memasukkan intuisi dan menerima perawatan profesional."
Woo Hyun berseru kalau jika mereka melakukan itu maka akan menyebabkan terlalu banyak masalah (pengeluaran).
Woo Hyun : "dia tidak perlu berbuat apa-apa sekarang. ingatannya sepertinya sudah mulai kembali. tunggu saja. dia tampaknya akan ingat. dia mungkin bisa ingat semuanya besok."
Nenek : "aku harap begitu..., tapi apa tidak seharusnya dia bersekolah?"
Woo Hyun : "sekolah? dimana?"
Nenek : "disekolahmu!"
Woo Hyun menyahut kalau itu bukanlah ide yang bagus. dan itu terlalu berlebihan.
Nenek : "dia memiliki seragam. dia tampaknya juga pintar! dia mungkin mendapatkan ingatannya kembali lebih cepat jika dia bersekolah. dia perlu menggunakan otaknya terus."
Woo Hyun : "itu hanya akan membuatnya lebih buruk. tidakkah lututmu lebih sakit jika kau menggunakannya berlebihan? itu hanya akan memperburuk. kirim saja dia kesekolah lainnya jangan kesekolahku!"
dirumah, Ji Hye memandang sebuah kalung pasangan. ia tersenyum pada kalung itu. (kalung itu berpasangan dengan kalung yang selama ini dipakai Woo Hyun). Ji Hye ini adalah ibu kandung dari Woo Hyun.
Ji Hye melihat kue tart yang diatas meja riasnya. ia berkata kalau ulang tahunnya sebentar lagi.
Sung Yeol sedang membaca buku dikamarnya. Ji Hye mengetuk pintu lalu masuk. ia membawa kue tart kedalam kamar Sung Yeol. hari ini adalah hari ulang tahun Sung Yeol.
Ji Hye : "ayahmu akan datang terlambat. mari kita rayakan ini berdua saja."
Ji Hye memberi Sung Yeol sebuah kado yang berisi ear phone.
Ji Hye : "earphone mu tampaknya rusak. jadi aku membelikanmu yang baru. terima kasih sudah mendapatkan tasku kembali."
Sung Yeol : "jangan salah paham. ayah ku mempertaruhkan hidupnya untuk sesuatu yang begitu bodoh. dan aku hanya mengkhawatirkannya."
Ji Hye : "ada sesuatu yang sangat penting bagiku didalam tas itu."
Sung Yeol : "foto mantan suamimu?"
Ji Hye menghela nafas mendegar ucapan Sung Yeol. Ji Hye meminta pada Sung Yeol untuk tidak membuat keributan disekolah jika tak ingin ayahnya dipanggil kekantor.
Sung Yeol membuka pintu kamarnya. ia menyuruh Ji Hye keluar juga kue tart yang dibawanya. Ji Hye mengambil kue itu lalu keluar. Sung Yeol langsung membanting pintunya. Ji Hye hanya bisa menghela nafas melihat perlakuan Sung Yeol padanya. ia meniup lilin diatas kue tart itu sendiri.
paginya disekolah, Da Yool duduk diatas meja Woo Hyun. ia mengajak Woo Hyun untuk bergabung dengan klub musiknya. Jae Suk yang mendengar itu mejadi marah.
Woo Hyun : "aku tidak mau! terutama jika begini caramu merekrut anggota baru."
Da Yool : "apa kau tidak tahu? aku bisa membuat sekolahmu seperti surga atau neraka."
Woo Hyun : "ini sudah cukup seperti dineraka."
Da Yool menatap Jae Suk. sebelum pergi, ia mengatakan pada Woo Hyun kalau dia akan bergabung dengan klubnya.
Woo Hyun : "hidup melemparkanku kebola kurva!!"
diruang ganti olah raga, tanpa sengaja Woo Hyun mendengar perbincangan Jae Suk yang sedang berteleponan dengan seseorang.
Jae Suk sepertinya marah dengan orang yang ditelepon. ia membanting pintu lemari dan beranjak pergi. tapi ketika melihat Woo Hyun sedang menatapnya, ia berjalan menghampiri Woo Hyun.
Jae Suk : "berapa lama kau menguping?"
Woo Hyun : "aku tidak menguping. aku hanya punya telinga."
setelah mengatakan itu, Woo Hyun pergi. Jae Suk menatap Woo Hyun kesal.
pak guru sedang memberikan pemanasan kepada murid pria sebelum berenang. setelah selesai, ia menyuruh Sung Yeol untuk memberikan contoh kepada yang lain gaya bebas berenang 50 m.
semua berbaris menunggu giliran untuk berenang. Ki Soo tanya pada Woo Hyun kenapa dirinya takut dengan air.
Woo Hyun : "ini dingin. aku kan anjing laut dikolam hangat."
Jae Suk mendengarkan pembicaraan mereka. Woo Hyun dan Jae Suk saling memandang.
ketika gilirannya untuk berenang. Woo Hyun diam dan tidak berenang. ia berakting batuk-batuk. pak guru tanya apa yang dilakukan Woo Hyun.
Woo Hyun: "aku demam. aku tidak yakin bisa melakukannya."
Pak guru : "benarkah? kalau begitu kau bisa bersih-bersih disini setelah pelajarannya selesai."
Jae Suk menertawai Woo Hyun. ia tahu kalau sebenarnya Woo Hyun tidak pandai berenang.
diruang ganti, Jae Suk memberi kode kepada genknya untuk melakukan sesuatu. mereka mengambil seragam sekolah milik Woo Hyun lalu menaruhnya diwastafel dan membasahinya dengan menyalakan kran. setelah melakukan itu semua, mereka pergi.
Woo Hyun baru masuk keruang ganti. ia membuka lokernya dan tidak menemukan seragamnya. Woo Hyun melihat kearah wastafel yang menyala airnya dan terdapat seragamnya yang basah disitu.
Nenek sedang marah ditelepon. karena seseorang terus menelepon dan menutupnya lagi berkali-kali.
Nenek : "aku sibuk, sehingga aku merasa sekarat!"
Seul Bi yang mendengar nenek mengucapkan kata sekarat menjadi kesal.
Seul Bi : "mengapa manusia menyalahgunakan kata itu?"
Seul Bi berteriak pada nenek untuk tidak menggunakan kata itu lagi.
telepon kembali berdering, Seul Bi mengangkatnya.
Seul Bi : "siapa kau?"
Woo Hyun : "hei! mengapa kau menjawab telepon seperti layaknya film horor? ambilkan aku beberapa pakaian dari kamarku tanpa sepengetahuan nenek! ya, kekolam renang sekolah!"
setelah menelepon Seul Bi, Woo Hyun memakai kalungnya. ia berucap kalau dirinya tidak boleh dipermainkan disekolah ini.
Seul Bi keluar untuk mengantarkan pakaian Woo Hyun. ia melihat sepeda yang diparkir didepan kedai. Seul Bi menaikinya dan mengayuh sepeda agar bisa cepat kesekolah.
sepeda tidak jalan karena Seul Bi tidak membenarkan alat parkir sepeda walaupun ia mengayuh dengan cepat. Seul Bi heran kenapa sepedanya tidak mau jalan.
Seul Bi : "kenapa sih? ini tampak begitu mudah di tv. Shin Woo Hyun! dia begitu merepotkan!"
Seul Bi menjadi kesal. ia turun dari sepeda itu.
melihat seseorang yang bersepeda lewat didekatnya, Seul Bi mengejarnya.
Seul Bi berlari disamping orang yang bersepeda itu. melihat Seul Bi yang aneh, orang itu menambah kecepatan bersepedanya. Seul Bi kembali mengejar orang itu. terjadi kejar-kejaran diantara mereka.
Woo Hyun melihat kolam renang yang berantakan. ia mulai membersihkan kolam renang sekolah. Jae Suk datang mendekati Woo Hyun yang sedang membersihkan kolam renang.
Jae Suk : "kau perlu bantuan, anak baru?"
Woo Hyun tidak menjawab, ia hanya menatap kesal pada Jae Suk.
Jae Suk : "kau tahu aku tidak bisa hidup dengan hutang. perasaanku bilang kalau aku akan menilai dirimu itu buruk."
Woo Hyun : "jadi jangan mencampuri urusan kita masing-masing. keluarlah, agar aku bisa mengunci pintu."
Jae Suk tertawa mendegar ucapan Woo Hyun. ketika melihat Woo hyun berjongkok dipinggir kolam, Jae Suk menendang Woo Hyun hingga tercebur kekolam.
FLASHBACK
saat kecil, Woo Hyun pernah tenggelam saat berenang. ibunya yang sedang menerima telepon tidak melihatnya yang berusaha untuk tidak tenggelam.
FLASHBACK END
Woo Hyun berusaha untuk tidak tenggelam dengan mencoba untuk berenang. Jae Suk tertawa melihat Woo Hyun yang kesusahan berenang. ia kemudian pergi meninggalkan Woo Hyun yang tenggelam kemudian.
Bersambung...
ada yg tw gk judul lagu ringtone nya hp shin wo hyun?
ReplyDeletejudulnya Hall of Fame by The Script
DeleteLagu yang dinyanyiin woohyun yg dikelas itu apa judulnya?
ReplyDeletecalled old love by Lee Moon Sae
Delete