September 16, 2014

SINOPSIS HIMITSU NO AKKO-CHAN [J-MOVIE] Part 3 END

Dilarang meng-COPAS SEMUA ARTIKEL yang ada didalam blog ini!!! tolong hargailah kerja keras penulis!!!



==== PART 3 END ====

Akko dan Hayase pergi ke rumah Tsuruko Ohba untuk meminta bantuannya mengatasi kesulitan yang terjadi diperusahaan Akatsuka.


Tsuruko Ohba memberitahu Hayase dan Akko kalau dirinya tidak menanamkan saham diperusahaan karena hobi.

Tsuruko : "Bila saham Akatsuka akan menjadi tak berharga, maka aku akan mendukung siapa pun yang berniat mencegahnya agar tak terjadi."
Hayase : "Tapi, jika Gold Inc. berencana mengambil alih bisnis kita, maka Akatsuka akan menjadi
perusahaan yang tak memiliki visi."

Tsuruko menyuruh Hayase melupakan tentang visi dan melakukan tindakan untuk mendongkrak harga saham saja.


Akko : "Maaf, Aku sama sekali tidak paham permasalahannya, tapi Manajer Naoto (Hayase) sangat menyukai kosmetik dan peduli dengan Akatsuka, jadi bantulah dia, Tsuruko."

mendegar Akko memanggil namanya saja, Tsuruko berseru kaget. Hayase yang juga kaget melihat Akko yang kurang sopan pada Tsuruko Ohba, menyuruhnya untuk meninggalkannya berdua saja dengan Tsuruko Ohba.

Hayase : "Nona Kagami, bisa tolong tinggalkan kami?"
Akko : "Meninggalkanmu?"

Akko mengira Hayase menyuruhnya menjauh. ia lalu memindah posisi duduknya ditempat duduk yang lain.

Hayase dan Tsuruko menatap aneh pada Akko. Hayase menunjuk pintu keluar dan meminta Akko untuk segera keluar. Akko mengangguk mengerti.

sebelum keluar, Akko memberi hormat pada Tsuruko sambil mengatakan "Kumohon pertimbangkanlah!". setelah itu ia mengambil tasnya lalu pergi.


setelah kepergian Akko, Hayase menunduk pada Tsuruko untuk meminta maaf atas ketidak sopanan yang baru saja terjadi. dengan dingin Tsuruko bilang kalau Akko karyawan yang sungguh unik.

Hayase memberitahu Tsuruko kalau dia sangat mencintai Akatsuka.

Tsuruko : "Baguslah. Tapi sayangnya, suatu perusahaan tak bisa berjalan
hanya dengan rasa kecintaan saja."

Tsuruko beranjak dari duduknya untuk pergi. melihat Tsuruko yang akan pergi, Hayase menghalanginya dengan mengomentari riasan wajah Tsuruko.

Hayase : "Riasan yang Anda gunakan adalah Venus Series Ochre 01, Eyeshadow [celak mata] Blanc Shade 37, Blush [perona pipi] RK Red 08. Lipstik Anda adalah produk terbatas Matte Touch Plus C6."


setelah mendengar apa yang dikatakan Hayase, Tsuruko membuka tasnya dan memeriksa Lipsticknya, ternyata benar, lipstick yang digunakan adalah C6-Matte Touch Plus.

Tsuruko : "C6 adalah hadiah bagi pemegang saham."

kemudian Tsuruko kembali duduk lagi.

Hayase : "Aku mengerti sekarang. Akhirnya aku mengerti. Apa yang ingin kulindungi adalah kosmetik-kosmetik itu."

mendengar Hayase mengatakan hal seperti itu, Tsuruko melihat lipstick yang dipegangnya.

Hayase : "Aku tak ingin kehilangan Akatsuka. Permasalahannya bukanlah mampu tidaknya perusahaan kita bertahan. Bagi kami, para pelanggan dan masyarakatlah yang membuat kami tetap ada." Hayase berdiri lalu merunduk dihadapan Tsuruko "Bu Ohba, kumohon. Berikan kami kesempatan lagi."

dengan sikap yang dingin Tsuruko menyuruh Hayase untuk pergi karena dia janji lainnya.


ketika menunggu Hayase berbicara dengan Tsuruko Ohba, Akko menelepon sahabatnya Moko. ia menelepon dari telepon koin yang berada tidak jauh dari rumah Tsuruko. sepertinya Moko baru saja menjelaskan pengertian modal pada Akko.

Akko : "Aku mengerti sekarang. Jadi maksudnya "Modal" bukan "Kadal". Wawasanmu luas sekali, Moko-chan. Oh ia, dan..."

Akko tidak meneruskan kata-katanya, ia kaget ketika melihat Hayase keluar dari rumah Tsuruko dan berpapasan dengan Atami, Kito dan rombongan.


melihat Hayase keluar dari rumah Tsuruko, Atami terkejut. lalu ia memarahi Hayase.

Atami : "Hayase! Apa yang kamu lakukan di sini? Kamu pikir siapa dirimu?"

Hayase hanya diam saja tak menjawab, ia menatap kecewa pada Aoyama yang juga ikut didalam rombongan Atami.

Kito melangkah mendekati Hayase, kemudian ia menyuruh Hayase untuk minggir. karena Hayase diam saja, pengawal Kito menyeret Hayase minggir dan mendorongnya kejalan. bahakan Hayase juga dipukuli.

Akko dan Aoyama kaget melihat Hayase diperlakukan seperti itu. ketika Akko akan berlari menolong Hayase yang terjatuh dijalan, Aoyama terlebih dahulu berlari menghampiri Hayase. Akko terdiam melihat itu semua.


Atami yang kaget melihat Hayase dipukuli, ia bilang pada Kito kalau dirinya tidak ingin ada keributan dan terjadi masalah nantinya. dengan enteng Kito menyuruh Atami untuk tenang, karena hal yang baru saja terjadi hanyalah insiden kecil.

kemudian Kito mendekat pada Hayase untuk memberitahunya kalau Tsuruko Ohba ada dipihak mereka Begitu juga dengan yang lainnya.

Kito : "Jangan repot-repot membuang waktumu. Lain kali mungkin kamu bisa terluka."

setelah mengatakan itu, Kito mengajak Atami dan rombongan untuk masuk kerumah Tsuruko.


Aoyama membantu Hayase untuk berdiri. ia menanyakan apakah Hayase tidak apa-apa. Hayase mengatakan kalau dia baik-baik saja.

Aoyama : "Pak Hayase, aku minta maaf. Karena aku membantu Pak Atami."
Hayase : "Kupikir ini adalah jalan yang terbaik. Saat ini kami hanya melakukan apa yang kami bisa."

dari kejauhan, Akko hanya bisa memandang Hayase dengan sedih.


keesokan harinya didalam RAPAT ANGGOTA TAHUNAN Ke-102 - PT KOSMETIK AKATSUKA.

Akko berdiri disudut ruang untuk mengikuti jalannya rapat.

kepala rapat memberitahu kalau Agenda rapat selanjutnya yang akan dibahas adalah memilih kembali Direksi perusahaan. ketika akan memulai pidato untuk menjelaskan masa jabatan direksi lama yang akan berakhir, Hayase mengangkat tangannya untuk mengeluarkan argumennya.

Hayase : "Pak Ketua! Aku mengajukan amandemen untuk agenda ini dengan memilih Direksi baru untuk menggantikan Direksi lama yang mengusulkan penambahan modal perusahaan!"

semua kubu yang berada dipihak Hayase bertepuk tangan keras.


orang-orang yang berada dikubu Kito dan Atami menyuruh Hayase untuk menjelaskan Alasannya, mereka bilang kalau Hayase tidak boleh mengeluarkan pendapat dan suaranya jika bukan pemegang saham.

ketua rapat meminta semua yang berada didalam ruangan untuk tenang. dengan percaya diri Hayase menunjukkan kartu saham karyawannya pada kubu yang kontra dengannya.

semua karyawan yang berada dikubu Hayase mengeluarkan saham karyawannya dan menunjukkannya pada Kubu Kito.


Hayase : "Bapak-bapak dan Ibu-ibu sekalian! semenjak didirikan, Akatsuka telah berusaha keras untuk menghasilkan kosmetik berkualitas. Penyebab perusahaan kita tertatih-tatih, karena kita telah mengabaikan tradisi perusahaan dan membuat pelanggan kita kecewa. Selain itu, perusahaan kita hendak dijual kepada perusahaan korup."

Kito sangat kesal dengan apa yang dikatakan Hayase. ia berteriak dan mengatakan keberatan dengan apa yang telah diucapkan Hayase.

Kito : "Ini fitnah! Usir dia keluar!"

kubu Kito dan Hayase saling mendorong sehingga rapat menjadi ricuh. Hayase juga sampai terjatuh.

Bahkan teriakan kepala rapat yang menyuruh semua untuk tenang tidak dihiraukan.

Atami yang duduk didepan ruang rapat diam saja dan sepertinya tidak peduli dengan keributan yang terjadi.


Akko yang sudah tidak tahan lagi melihat keributan didalam ruang rapat, lari menuju kedepan. Akko mengambil mic kemudian berteriak meminta semuanya untuk berhenti.

Akko : "Berhenti berkelahi! Tidakkah kalian pelajari di Sekolah agar mendengarkan orang lain?" teriaknya kesal.

kubu Hayase dan Kito yang ribut, spontan berhenti mendengar teriakan Akko. lalu semua yang berada diruang rapat bertanya-tanya siapa Akko dan terheran-heran.


Akko : "di Sekolah! Pak Sato, Guruku, mengatakan bahwa segala sesuatu memiliki sisi baik dan sisi buruk. Sisi baikku adalah aku bisa berlari dengan cepat sehingga aku bisa makan apa saja, dan juga aku bisa menyapa orang!"

mendengar ocehan Akko, Atami berseru 'hah?' dengan wajah yang aneh. ia tidak tahu maksud dari Akko yang terdengar seperti sedang curhat.

Akko : "Tapi sisi burukku adalah aku cenderung lepas kendali dan berbuat curang untuk menyelesaikan masalah. Aku telah membawa masalah bagi orang-orang di perusahaan ini dan juga bagi orang lain. Jadi aku minta maaf."

pengacara dari pihak Kito berteriak pada Akko dengan bilang kalau ini bukanlah tempat untuk mengungkapkan omong kosong seperti itu. ketika dia akan menjelaskan mengenai undang-undang perusahaan, Akko memotong ucapannya dengan bertanya apakah dia pernah masuk SD. Akko memberitahu kalau tertulis di buku yang dibawanya, "Jangan menyela"!

Akko : "itulah sisi burukmu!!" ledeknya. pengacara Kito langsung diam.


Akko : "Perusahaan memiliki banyak sisi baik dan sisi buruk juga. Ada banyak pekerjaan yang membosankan dan melelahkan. Tapi aku rasa perkerjaan yang seperti itu sesungguhnya adalah sisi paling baiknya. Mereka benar-benar sangat penting. Sehingga aku yakin Pak Atami dan mereka semua juga memiliki sisi baik. (Atami kaget mendengar Akko bicara seperti itu padanya). Tapi menyakiti orang sungguh perbuatan tidak baik. seperti Mendorong orang dengan keras seperti itu! Bagaimanapun juga, mengapa tak tanyakan pada diri kalian mana yang terbaik bagi semua orang dan bergunakah kosmetik itu bagi kalian, lalu memikirkan hal itu kembali dengan pikiran yang jernih?"

semua kubu Hayase berteriak mengatakan kalau apa yang dikatakan Akko benar. mereka meneriakkan kalau itu adalah ide yang bagus. sedangkan kubu Kito berteriak kalau ini bukanlah ruang kelas Sekolah. mereka meminta pak Ketua untuk melakukan tugasnya dan mengikuti agenda rapatnya. mereka berseru kalau Usulan amandennya ditolak.

Hayase : "Tidak, mari kita rundingkan."


lalu Hayase maju kedepan ruang rapat.

Hayase : "Kita semua terjebak dalam masalah tekanan dan kewajiban. Hal mendasar yang kita semua pelajari di Sekolah Dasar Seperti menghormati orang, Saling menolong, Minta maaf ketika menyadari kesalahanmu, Tak putus asa saat menghadapi masalah. Kebangkitan Akatsuka mungkin bergantung pada konsep sederhana seperti itu."

dengan suara pelan, Akko mengucapkan terima kasih pada Hayase, ia bangga Hayase memiliki pemikiran seperti itu.


Kubu Kito masih saja tidak terima, meneriaki Hayase untuk menghentikan omong kosongnya yang menurutnya kekanak-kanakan.

seorang wanita yang duduk di kursi bagian belakang tiba-tiba berteriak sangat keras memanggil pak ketua. semua berbalik kebelakang dan melihat Tsuruko Ohba sedang berdiri dari duduknya.

Tsuruko : "Anda punya hak untuk bicara. Aku Tsuruko Ohba, nomor 8."


kemudian seseorang memberikan Mic pada Tsuruko untuk bicara pada semua yang mengikuti rapat.

Tsuruko : "Dengan ini aku mengajukan amandemen untuk memilih Direksi baru untuk menggantikan Direksi yang lama."

Atami, Hayase, Kito dan semua yang ada diruang rapat terkejut mendengar apa yang dikatakan Tsuruko Ohba.

Tsuruko : "Aku memegang 22% saham Akatsuka yang menjadikanku sebagai pemegang saham mayoritas perusahaan ini. Aku ingin memilih Direktur yang dapat menghasilkan keuntungan bagi perusahaan."
Kito : "Maka dari itu, pilihlah kami, bukan mereka."
Tsuruko : "Visi mereka sangat sederhana. Namun perusahaan tanpa visi tak akan punya masa depan. Aku mendukung mereka yang akan tetap setia pada kebijakan awal bisnis Perusahaan ini. yang memproduksi kosmetik-kosmetik berkualitas."

Hayase tersenyum senang mendengarnya. semua yang ada diruang rapat bertepuk tangan. (kecuali kubu Kito). melihat Hayase yang tersenyum senang, Akko juga ikut tersenyum.


Kito sangat marah, ia meminta pak Ketua untuk mengadakan pemungutan suara karena ini adalah pendapat minoritas.

lalu diadakanlah pemungutan suara terhadap amandemen yang diajukan oleh Tsuruko Ohba untuk memilih Direksi baru yang menggantikan Direksi yang lama.

semua yang berada diruang rapat memasukkan pilihan mereka kekotak suara. dan beberapa saat setelah penghitungan suara, langsung diumumkan hasil perolehan suara saat itu juga.

Persentase suara yang mendukung amanden yang diajukan Tsuruko Ohba sebesar 49%. dan persentase yang menolak sebesar 51%.

Kito dan Atami senang mendengarnya. sedangkan Hayase sangat kesal. Hayase bicara pelan kalau mereka akan kehilangan pekerjaan.

Hayase : "Apa yang terjadi?" keluhnya.


tiba-tiba Pak Satpam yang pernah berbicara dengan Akko datang. ia terengah-engah masuk kedalam ruang rapat dan meminta maaf pada Pak Ketua karena datang telat karena jam piketnya baru saja selesai. Atami beranjak berdiri dari duduknya memarahi Pak Satpam dengan berseru siapa yang peduli dengannya mau telat atau tidak. Atami menyuruh Pak Satpam untuk keluar.

Pak Satpam : "Tidak, aku juga ingin menjadi bagian dalam pemilihan ini." Pak Satpam mengeluarkan kartu saham karyawannya. "Lihat! Aku juga memiliki saham."

Kito menyahut kalau itu mungkin saja teramat kecil untuk mengubah perolehan suaranya. seseorang memberikan sebuah dokumen kecil pada Pak Ketua. setelah melihatnya, ia sedikit terkejut. lalu ia memberitahu semuanya kalau ternyata Pak Satpam memiliki saham yang cukup banyak yang besarnya setara dengan 2% dari jumlah hak suara hari ini. semua yang berada diruang rapat terkejut mendengarnya.

Kito kesal mendengarnya, ia berteriak dan bertanya kenapa satpam bisa memiliki begitu banyak saham.

Pak Satpam : "Aku sebenarnya bisa hidup dengan deviden yang kuterima dari saham yang kutanamkan. Tapi, orang tak seharusnya
mengambil jalan termudah dalam hidup. Aku mencintai perusahaan ini. Aku berharap perusahaan ini tetap membuat kosmetik berkualitas. Dan aku ingin ikut mengawasi dengan menjadi bagian dari perusahaan. Aku memilih mendukung Pak Hayase dan Akko-chan."

Akko tersenyum mendengarnya. ia menatap kagum pada Pak Satpam yang ternyata menyembunyikan jati dirinya.


setelah penghitungan suara ulang, Pak ketua mengumumkan hasil perolehan suara terbaru.

Pak Ketua : "Persentase suara mendukung amandemen yang diajukan Ny. Ohba sebesar 50.02%. Baiklah! Amandemen berhasil diajukan. Direksi baru akan dipilih untuk menggantikan Direksi lama. Investasi dari Gold Inc. menjadi tidak menentu, sehingga alokasi saham pihak ketiga akan ditangguhkan dan akan dipertimbangkan kembali oleh Direksi yang baru."

Hayase senang mendengarnya. semua kubu yang mendukung Hayase bersorak senang. Atami kaget mendengarnya, sedangkan Kito marah, ia langsung meninggalkan ruang rapat.

Akko berteriak mengucapkan selamat karena Hayase menang. ia juga turut bahagia. Hayase tersenyum seraya mengangguk pada Akko.


selesai rapat, Hayase dan semua karyawan divisinya merayakan kemenangan mereka. mereka bersulang bersama-sama. setelah itu mereka pulang.


Akko bilang pada Aoyama kalau dia tidak bisa ikut ke bar karena harus pulang. mendengar itu, Aoyama segera menghampiri Hayase. ia meminta Hayase untuk mengantar Akko pulang.

Aoyama : "Dia telah melakukan pekerjaan yang sangat luar biasa hari ini."

setelah mengatakan itu, Aoyama melangkah pergi. Akko berlari mengejar Aoyama. Aoyama berbalik sebentar untuk menyuruh Akko bersikap baik pada Hayase, kemudian ia pergi.


sekarang dikantor tinggal Akko dan Hayase saja. Akko duduk dikursi dan bermain-main dengan kursi itu. ia berputar-putar dan memberitahu Hayase kalau itu adalah permainan cangkir teh, berputar dan berputar. Hayase diam dan melihat Akko heran.

ketika menoleh keluar jendela, Akko melihat pemandangan menara Tokyo yang bercahaya karena lampu yang sangat indah.

Akko : "Alangkah indahnya! Aku tidak pernah tahu sebelumnya karena aku selalu pulang lebih awal."


Hayase menghampiri Akko, ia berdiri disampingnya. lalu ia menyuruh Akko untuk menutup matanya dan menunggu aba-abanya untuk membuka matanya. Akko menurut, ia menutup matanya. setelah Hayase menghitung dari satu sampai tiga, Akko membuka matanya.

ia kagum melihat menara Tokyo sekarang bercahaya dengan warna yang berbeda.

Akko : "Wah....! Warnanya berubah! Bagaimana caramu melakukannya?"
Hayase : "Warna menara Tokyo sudah diatur agar berubah tepat pada pukul delapan malam."
Akko : "Oh, kamu membuatku kaget. Kukira kamu juga memiliki kekuatan ajaib."
Hayase : "Tidak ada yang memiliki kekuatan ajaib."
Akko : "Kurasa juga begitu."


Hayase sangat senang, Kini dia bisa mengembangkan lipglos yang warnanya bisa berubah seperti halnya menara Tokyo. Akko menyahut kalau Hayase begitu menyukai kosmetik Padahal dia adalah laki-laki. Hayase mengangguk membenarkan.

Hayase : "Pada suatu ketika, terdapat seorang wanita yang sangat miskin. bekerja menjadi penjual barang keliling, jadi kasir, jadi pelayan. dia bekerja dari pagi hingga malam untuk membesarkan kedua anaknya."

Akko tanya apakah itu adalah dongeng, Hayase mengangguk dan berseru Ya.

Hayase : "Saat di rumah, wajahnya tampak lebih tua ketimbang usianya. Tak peduli seletih apapun dirinya, Ia selalu bangun pagi untuk membuat sarapan, lalu di depan cermin ia mengenakan kosmetik. Tiba-tiba.. secara ajaib dia menjadi cantik. Kosmetik itu seperti membantu dia untuk melindungi anak-anaknya, membantu dia menghadapi kejamnya dunia, dan yang paling penting, kosmetik itu selalu menemaninya."

Akko berseru kalau itu adalah kisah yang bagus sekali dan Ibu yang sungguh hebat. Hayase memberitahu Akko kalau itu adalah kisah Ibunya. Akko kaget mendengarnya.


Hayase : "Tentu saja, aku menyayanginya meskipun tanpa riasan. Tapi menjadi seperti sebuah keajaiban, bagaimana cara kosmetik itu membantu orang. Karena itulah aku ingin membuat kosmetik seperti itu. Dan memberikannya pada Ibuku suatu hari nanti. Tapi.. Ibuku meninggal tak lama setelah aku memperoleh pekerjaan. Jadi aku tak akan pernah bisa memberinya kosmetik yang aku buat."

Akko sedih menndengar itu. Hayase bilang kalau dia yakin pasti ada banyak orang seperti Ibunya di Dunia ini. ia memberitahu Akko kalau kosmetik ada bukan karena pabrik, Mereka ada karena para pelanggan. hal itulah yang sudah Akko ingatkan padanya. Ia berterima kasih pada Akko.

Akko : "Tidak apa-apa. Kamu.. Kamu sungguh keren hari ini."
Hayase : "Sungguh?"
Akko : "Ya."

Akko meminta Hayase untuk selalu bersikap optimis seperti itu dan tidak jadi pemalas.


Hayase : "Maukah kamu tetap tinggal.. meskipun liburan musim dinginmu sudah selesai? Aku sangat yakin kalau aku membutuhkanmu di sampingku. Aku mencintaimu."

Akko benar-benar terkejut mendengar Hayase menyatakan cinta padanya. Hayase mendekat pada Akko lalu memeluknya. Akko diam saja karena syok. ia tidak tahu harus melakukan apa.


setelah memeluk Akko, Hayase mendekatkan wajahnya pada Akko untuk menciumnya. Akko memejamkan matanya dan sedikit takut.

tapi tiba-tiba Hayase membuka matanya, ia kaget karena Akko menutupi wajahnya dengan kertas mika.


melihat wajah Akko yang lucu karena menempel Mika, Hayase tertawa.


Akko membuka matanya, dan ikut tersenyum. ia tanya pada Hayase apa yang lucu.

Hayase : "Inilah ciri khas-mu."

Akko menjadi salah tingkah, ia menggosok-gosokkan mika dikepalanya dan bilang kalau dia tahu kalau dirinya hanyalah anak kecil. tak lama kemudian Akko sadar kalau hari sudah larut malam, dia harus segera pulang. ia meletakkan mika yang dipegangnya kekursi dan pergi.


sepeninggal Akko, Hayase tanpa sengaja melihat tulisan yang ada dikertas mika itu. tertulis : Kelas 5-2 Akko Kagami.

Hayase terlihat sedang berpikir dan merasa curiga.


keesokan harinya, Akko kecil berangkat kesekolah dengan lesu. ia sedih karena liburan musim dingin akan segera berakhir.

Akko duduk sendiri di tempat bermain sambil memandang cermin ajaibnya.

Akko : "Jika.. Jika aku tidak kembali ke masa kecilku, akankah aku akan bersama Hayase untuk selamanya?"

ia sedih melihat wajah kecilnya dicermin.


saat bekerja, Akko tidak lagi bersemangat seperti biasa. rekan kerjanya yang lain, melihat Akko dengan heran karena tidak bersemangat seperti biasa.


Hayase menghampiri Akko yang sedang melamun didekat mesin fotocopy. ia biblang ada hal yang ingin ditanyakan pada Akko.


lalu mereka pergi tempat lain untuk berbicara berdua.

Hayase : " Ada yang kamu sembunyikan dariku, kan? Aku tahu kamu berbohong dalam resumemu. Universitas Waseda tak memiliki Jurusan Matematika dan informasi kontakmu tidak benar. Hal ini mengganjal pikiranku. Tapi kurasa kamu akan cerita padaku. Kamu tidak ingin menceritakan rahasiamu padaku?"
Akko : "Maafkan aku. Hal itu harus tetap menjadi rahasia. Aku tak bisa memberitahumu."
Hayase : "Kenapa tidak?"
Akko : "Aku ingin memberitahumu. Aku ingin, tapi..."

Akko bingung harus mengatakan apa, ia meminta Hayase untuk melapakannya saja. Akko berteriak mengatai Hayase bodoh lalu pergi.


Akko pergi ke atap gedung. ia sangat sedih dan juga bingung apa yang harus ia lakukan sekarang.

Akko : "Bila aku mengatakan pada dia yang sebenarnya, maka aku tak bisa lagi bersamanya." Akko menangis sedih.


tanpa sengaja ia mendengar suara dari seseorang yang merencanakan untuk meledakkan bagian produksi karena tidak ingin lipglos yang dapat berubah warna ciptaan Hayase berhasil diproduksi. Akko melihat Atami dan Kito sedang berbicara berdua secara rahasia. Akko sedikit bersembunyi agar tidak ketahuan. ia mengintip dan menguping semua pembicaraan mereka.

Kito : "Sudah kubilang, ada investor asing raksasa yang mendanai kita."

Kito memberitahu Atami kalau invenstor mereka adalah Organisasi penelitian militer Negara Adidaya. Atami terkejut mendengarnya. ia lalu tanya kenapa mereka menginginkan Akatsuka.

Kito : "Untuk mengambil teknologi yang telah dikembangkan oleh Naoto Hayase."

ditempat persembunyiannya, Akko kaget mendengar hal itu.


Kito : "Mengubah warna dengan suhu. Tahukah kamu betapa inovatifnya itu? Dengan menerapkan teknologi itu, sebuah tank dapat berkamuflase di gurun pasir. Sebuah pesawat tempur dapat tidak terlihat di angkasa. Mengelabuhi musuh menjadi mudah."
Atami : "Teknologi itu bisa bernilai lebih dari ratusan miliar yen." serunya terkejut.

Akko yang mendengarnya juga ikut terkejut.

Akko : "Ratusan miliar? Seberapa banyak itu?" tanyanya pada dirinya sendiri.


Kito : "Namun.., karena Akatsuka gagal diakuisisi, teknologi itu mungkin bocor ke Negara seteru. Sehingga bisa berakibat fatal. Jadi untuk mencegahnya, mereka telah memerintahkan kami untuk menghancurkan pabrik itu."
Atami : "Menghancurkan? Maksudmu.. aku telah memudahkanmu mendapatkan teknologi untuk membunuh manusia? Aku tidak setuju. Aku tidak mau bekerja sama denganmu lagi."

ketika Atami akan pergi, Kito mendorongnya ketepi gedung. Akko kaget melihatnya. Kito bilang kalau Atami tidak bisa berhenti sekarang.

Kito : "Menurutmu siapa yang membayar biaya anak buah bodohmu untuk belajar di Amerika? Kita berada di posisi yang sama! Divisi yang membuat produk uji coba Hayase akan meledak dalam tiga puluh menit."


Akko syok mendengarnya, ia segera berlari turun dari gedung. Akko berlari keluar menuju pabrik. karena panik, ia tidak tahu apa yang harus dilakukannya karena tahu ada bom dipabrik dan akan meledak dalam 30 menit.`

sambil berlari, Akko mengeluarkan cermin ajaibnya dan merubah dirinya menjadi pembalap motor.

Akko : "Tekumakumayakon. Tekumakumayakon. Jadikan aku pembalab motor."

seketika Akko berubah menjadi pembalap motor dan segera menuju kepabrik. (haha! lucu :D)


sesampainya dipabrik, Akko segera masuk ketempat produksi, sesampainya disana, ia langsung berteriak meminta semua untuk keluar. tapi ia heran ketika tahu kalau tidak ada siapapun didalam pabrik.

akhirnya Akko memutuskan untuk mencari letak bomnya. ia memeriksa semua mesin untuk mencari letak bom. saat melihat lorong yang penuh dengan pipa, Akko mengeluh karena tidak bisa masuk kedalam untuk memeriksa.

tak lama kemudian Akko punya ide, ia mengambil cermin ajaibnya dan membaca mantra untuk merubahnya menjadi seekor kucing, Shippona!


setelah berubah menjadi kucing, Akko masuk kelorong dan mulai mencari bom lagi. lalu ia menemukan letak bom.


Akko segera berlari keluar dan melewati ruang lab. karyawan yang ada didalam ruang lab, melihat kucing lewat langsung mengejarnya.

Akko menuntun mereka untuk kembali keruang produksi dan memberitahu kalau ada bom disana. tapi, karena Akko berwujud kucing, ia tidak bisa memberitahu Karyawan yang mengikutinya.

seseorang menangkapnya, Akko berusaha memberontak. ia berteriak kalau ada bom yang tersembunyi dan akan meledakkan penelitian Hayase. tapi karyawan tidak bisa tahu yang dikatakan Akko.


saat mereka akan membawa Akko pergi, Hayase datang mengunjungi pabrik untuk memeriksa ruang persediaan barang.

melihat Hayase datang kepabrik, Akko sangat khawatir kalau nanti Hayase akan terkena ledakan jika dia tidak segera bertindak.


Akko berusaha untuk kabur. Akko melompat dari gendongan karyawan yang menangkapnya.

semua karyawan mengelilingi Akko. Hayase heran kenapa ada kucing didalam pabrik.


Akko berencana untuk merubah dirinya menjadi manusia lagi.

Akko : "Jika rahasiaku terbongkar, maka berakhirlah semuanya. Tapi..."

Akko diam sebentar, lalu ia mengibaskan tubuhnya dan kalungnya terlepas hingga cerminnya terjatuh dan terbuka.


Akko mengucapkan selamat tinggal pada cermin riasnya tersayang. setelah itu ia mengucapkan mantra.

Akko : "Tekumakumayakon. Tekumakumayakon. Ini kesempatan terakhirku. Jadikanlah aku Orang yang paling aku inginkan!"

dan cahaya terang muncul dari cermin. Hayase dan karyawan yang ada disitu menutup mata mereka karena silau.


saat cahaya sedikit redup, Hayase dan lainnya melihat kucing tadi berubah menjadi Akko.

cahaya masih menyinari Akko, ia berubah-ubah pakaian. tak lama kemudian, Akko muncul dengan menggunakan pakaian pengantin. ia menatap Hayase dengan sedih.


kemudian Akko memejamkan matanya dan berubah menjadi dirinya seperti semula. (menjadi Akko-dewasa dengan pakaian kerjanya)

Hayase : "Akko. Ternyata kamu?"


Akko melihat dirinya sudah kembali menjadi seperti semula dengan pakaian kerjanya. ia mengambil cerminnya dilantai dan segera memberitahu semuanya kalau ada bom. semua terkejut mendengarnya, lalu Akko menunjukkan letak bom itu.

setelah kepala pabrik memeriksa, ternyata memang benar terdapat bom. ia berteriak untuk mengevakuasi semua orang. semua karyawan langsung berhamburan untuk keluar.

melihat semuanya pergi, dan tidak melakukan apa-apa pada bomnya. Akko memutuskan untuk masuk kelorong dan mengambil bom itu.

Hayase berteriak memanggil Akko. ia tanya apa yang Akko lakukan.


Akko menyemangati dirinya sendiri dengan mengatakan kalau ia mengerti sekarang, dia ingin terus bekerja bersama orang-orang ini. lalu Akko melepas sepatunya dan meraih bom itu. setelah didapatnya, Akko segera keluar dari lorong.

Akko kaget melihat Akko membawa bom. Akko melempar bom itu pada Hayase dan menyuruhnya untuk segera membuangnya.

Hayase : "Ah...Astaga!" keluhnya kesal. ia langsung berlari keluar. Akko mengikuti Hayase dari belakang.


sesampainya diluar, Hayase langsung melemparkan bom itu, dan bom itu langsung meledak hingga membuat Akko dan Hayase terhempas. cermin ajaib milik Akko terlempar dan terjatuh ketanah hingga kacanya retak.


Akko berjalan pulang kerumah dengan wajah yang kotor, tanpa sepatu dan pakaian yang compang-camping. ia tidak memperdulikan setiap orang yang melihatnya dengan pandangan aneh.

ketika melewati toko pakaian pengantin, Akko berhenti dan melihat baju pengantin yang terpajang disana dengan tatapan sedih.

Akko : "Semuanya sudah berakhir sekarang."


setelah itu Akko pergi. ia menuju ketempat bermain anak-anak. Akko mengeluarkan cermin ajaibnya yang kini sudah retak. Akko membaca mantra untuk merubah dirinya menjadi kecil agar dia bisa pulang kerumah. tapi tidak ada yang terjadi pada dirinya setelah ia membaca mantra.

Akko : "Tidak! Mantranya tidak bekerja!" serunya seraya menangis.

Akko mencoba mengulang membaca mantranya berkali-kali.


dirumah, Ibu sedang menunggu Akko. tidak hanya Ibu, Moko dan teman-teman yang lainnya juga berada dirumah menunggu kedatangannya.

Moko : "Maafkan aku."
Ibu : "Moko-chan, ini bukan salahmu."
Moko : "Kelihatannya ada sesuatu yang membuatnya sibuk akhir-akhir ini."
Ibu : "Apa yang Akko lakukan, apa dia bolos sekolah?"

ketika melihat seseorang berdiri diluar rumah, Ibu dan yang lainnya segera keluar. mereka mengira kalau itu adalah Akko.


ketika melihat Akko-dewasa diluar, Ibu yang tidak mengenali Akko bertanya siapa. Akko diam tidak menjawab, ia merasa sedih. Ibu menyuruh Akko-dewasa untuk pergi karena dia sedang sibuk. setelah itu Ibu mengajak yang lain untuk kembali masuk kedalam rumah.

Akko : "Ibu, tunggu!" ketika Ibunya berbalik, Akko segera meralat kata-katanya. "Jangan cemas. Akko baik-baik saja. Dia.. Dia dalam masalah, tapi Dia baik-baik saja. Jadi..."
Moko : "Maaf, tapi kamu siapa?"
Akko : "Lupakan saja!"


Akko berlari pergi. ia kembali ketempat bermain anak-anak. ia menagis sambil memandangi cermin ajaibnya. Akko memanggil Ibunya dan juga sahabatnya Moko.

tiba-tiba terdengar suara seorang pria yang memanggilnya. Akko mencari sumber suara itu dan melihat 'sang jiwa cermin' berdiri menatapnya.


Sang Jiwa Cermin tanya apakah Akko memberitahu seseorang. ia juga tanya apakah Akko menjadi sesuai dengan yang dinginkan.

Akko : "Ya, tapi..."
Jiwa Cermin : "Ada apa?"
Akko : "Bagaimanapun juga, aku tidak bisa. Menjadi orang dewasa sungguhan." ucapnya seraya menangis.
Jiwa Cermin : "Apa itu orang dewasa sungguhan? Apa orang yang bekerja keras? Orang yang merasakan kesedihan? Orang yang mengorbankan dirinya untuk melindungi orang lain? Kalau begitu kamu tak butuh keajaiban. Kamu sudah dewasa, Akko-chan."
Akko : "Aku bukan orang dewasa! Maksudku.. Maksudku, aku tak bisa berhenti menangis! Mama!" teriaknya sedih.


Sang Jiwa Cermin jalan mendekati Akko, ia membelai kepala Akko. lalu ia tanya pada Akko, jika dia dapat lagi menggunakan kekuatan cermin ajaib, untuk yang terakhir kalinya, maka Akko ingin menjadi apa.


Akko diam menunduk dan berfikir, saat dia mengangkat kepalanya, Sang Jiwa Cermin sudah menghilang dari hadapannya. Akko melihat sekitarnya tapi tidak menemuka siapapun. tanpa sengaja Akko melihat cermin ajaibnya tergeletak ditanah.

Akko mengambil cermin itu. saat ia membukanya, cerminnya berubah menjadi bagus lagi dan kacanya tidak retak. Akko mencoba membaca mantra lagi.

Akko : "Tekumakumayakon. Tekumakumayakon. Aku! Jadikan diriku yang asli!"

lalu sebuah cahaya keluar dari cermin dan menyinari Akko, cahaya itu merubah Akko menjadi dirinya lagi yang berusia 10 tahun.


setelah berubah menjadi dirinya yang berusia 10 tahun, Akko berlari kencang menuju kerumah. ia berteriak memanggil Ibunya.


keesokan paginya, Hayase dan seluruh karyawan yang ada didivisinya tampak sibuk dengan produksi baru mereka.

Hayase : "Dengarkan baik-baik! Kita bisa melanjutkan proyek perubahan warna lipgloss! Buat patennya dan mulai memproduksi!"

karyawan Hayase sangat senang mendengar berita gembira itu. dengan semangat mereka segera menyelesaikan rancangan untuk desainnya dan juga mengirimkan contohnya kepabrik.

Hayase meminta Aoyama untuk membuatkannya teh. Aoyama mengangguk senang. Hayase memberitahu kalau mereka akan dipenuhi kesibukan.


Hayase tersenyum memandang dokumen produksi lipglosnya dan melihat gambar bunga yang ditulis Akko.


Akko kembali kesekolah dan menjalani kesibukannya sebagai anak yang berusia 10 tahun.


Hayase pergi ketaman hiburan. seperti biasa, ia naik bianglalasendirian. Hayase membuka surat yang ditinggalkan Akko untuknya.

isi surat :
Pak Naoto Hayase yang terhormat. Naoto, terima kasih untuk semuanya. Aku minta maaf karena sudah membuat banyak masalah. Ada hal yang harus tetap aku rahasiakan darimu. Aku tak bisa menceritakannya pada siapa pun. Pak Naoto Hayase.. Pak Naoto Hayase Suatu hari nanti, ketika aku sudah dewasa, aku ingin menceritakan rahasiaku padamu. sebelum saat itu tiba, aku tak akan pernah menceritakannya pada orang lain. Oh ia. Penelitianmu sungguh luar biasa. Tolong pergunakanlah untuk kebahagiaan banyak orang, dan juga untuk perusahaan. Langitnya sungguh cerah saat ini, dan aku bisa melihat menara Tokyo dengan sangat jelas. Naoto, aku tak akan melupakanmu, sampai nanti aku bertemu denganmu lagi. Sayonara.


ketika berangkat sekolah bersama Moko, Akko berpapasan dengan Hayase. hanya saja ia tidak menyadarinya. Moko yang sempat melihat wajah Hayase bilang pada Akko kalau pria yang lewat tadi sangat tampan.

Akko : "benarkah?"
Moko : "Oh iya, kamu kan tidak suka dengan karyawan. Kamu lebih suka atlit yang kaya, kan?"
Akko : "Sama sekali tidak. Aku suka dengan orang yang bangga dengan apapun pekerjaan yang digelutinya."

mendengar itu, Moko memuji Akko yang sudah dewasa sekarang.


[10 Tahun Kemudian : Akko 20 tahun, Hayase 37 tahun]

Akko sekarang sudah menjadi gadis dewasa. ia merias dirinya menggunakan make-up Akatsuka didepan cermin. ketika membuka laci yang berisi alat-alat make-upnya, Akko tampak kesulitan. ia mengeluh karena tidak ada waktu untuk merapikannya sehingga lacinya sulit dibuka.

karena Akko memaksa dengan keras, laci itu akhirnya bisa terbuka. tapi alat make-up Akko terjatuh kelantai semua. Akko melihat cermin ajaibnya yang sudah lama disimpannya ikut berserakan dilantai. Akko mengambil cermin itu lalu membukanya. ia melihat kacanya masih utuh dan bagus.

terdengar suara Ibu berteriak memanggil Akko dan memberitahunya kalau Akko bisa terlambat nanti.

Akko : "Ya." teriaknya.

Akko kembali melihat kecermin ajaibnya. ia tersenyum lalu menutupnya dan menyimpannya.


Akko pergi untuk interview diperusahaan Akatsuka. tidak hanya Akko saja, banyak peserta lain yang juga mengikuti interview.

Akko sangat senang ketika melihat Hayase juga ada disitu menjadi jurinya. Akko tersenyum melihat Hayase. ia sudah lama merindukan Hayase.


tiba giliran Akko, ia tersenyum dan segera berdiri untuk memperkenalkan diri.

Akko : "Universitas Waseda, Jurusan Matematika!" ucapnya tersenyum.

mendengar itu, Hayase yang tadinya menunduk, lengsung mengangkat wajahnya. ia terkejut ketika melihat Akko.

Akko : "Maaf. Akko Kagami, Fakultas Teknik dan Sains, Universitas Waseda."

kemudian, Akko dan Hayase saling memandang dan tersenyum.


==== THE END ====

komentar  : Akhirnya selesai juga Himitsu No Akko-Channya >_< maaf karena lamaaaaa postingnya.  setelah ini pengennya posting sinopsis film korea yang berjudul Barbie (request dari Isty), tapi sepertinya harus saya tunda karena Dear Galileo dan Love Cliniquenya belum selesai. 

Ayo... go go go semangat untuk menulis ^^

terima kasih sudah membaca ^_^

2 comments: