Dilarang meng-COPAS SEMUA ARTIKEL yang ada didalam blog ini!!! tolong hargailah kerja keras penulis!!!
Hyun Wook diam dan memandang Se na dari kejauhan. saat Se Na melihat Hyun Wook berdiri disebrang sambil memandanginya, Se Na menjadi heran.
raut wajah Se Na berubah menjadi kesal mengingat semua perbuatan Hyun Wook padanya. dia dipecat juga karena Hyun Wook.
tak lama kemudian bus yang ditunggu Se Na datang. ia segera naik kedalam Bus.
Hyun Wook berlari keseberang untuk menemui Se Na, tapi ia sudah terlambat. Se Na sudah pergi naik Bus.
Hyun Wook ingat kata-kata yang sudah diucapkannya pada Se Na yang berkata kalau Se Na akan dipecat jika terjadi sesuatu pada Dal Bong. bahkan jika Dal Bong ditemukan, Se Na tetap akan dipecat.
Hyun Wook merasa menyesal mengatakan hal seperti itu pada Se Na. ia segera naik taksi untuk mengejar Se Na.
Se Na pergi ke kedai yang berada dipinggir jalan. setelah duduk, Se Na langsung memesan soju.
saat Hyun Wook akan menghampiri Se Na, tiba-tiba saja Joo Hong datang dan duduk disamping Se Na. Hyun Wook segera berbalik, lalu duduk dibelakang mereka berdua.
Joo Hong memberitahu Se Na kalau ada seorang pria yang mencarinya tadi. (yang dimaksud Joo Hong adalah Hyun Wook) Se Na kaget mendengarnya. Joo Hong bilang kalau Se Na tidak perlu khawatir karena dia sudah mengatasinya. Joo Hong memberitahu pria itu kalau mereka sudah tidak
pernah saling menghubungi.
diam-diam Hyun Wook menguping pembicaraan mereka.
Se Na mengeluh dan berkata kalau pria itu mungkin akan datang
mencarinya lagi. apa kali ini dia harus lari lagi.
Joo Hong : "Tapi, dia tampan juga."
saat melihat Se Na membuka botol soju, Joo Hong melarangnya dan bilang kalau mereka tidak akan pernah minum soju walaupun mereka sudah bangkrut.
Se Na : "Baiklah. Pesan apapun yang
kau mau. Aku yang teraktir"
Joo Hong : "Kau sudah gajian, ya?"
Se Na : "Ya. Aku sudah dipecat."
Joo Hong kaget mendengar Se Na dipecat. ia tanya kenapa.
Se Na : "Karena pemilik anjing gila itu. Jika saja aku tak pernah bertemu dengannya. Aku masih bisa bekerja."
Hyun Wook kaget mendengar Se Na memanggilnya gila.
Joo Hong : "Dimanapun kau bekerja, pasti akan ada pelanggan yang menyulitkanmu. Di salon juga ada pelanggan yang seperti itu." keluhnya.
Se Na : "Awalnya kupikir dia orang yang baik. Aku tak tahu akan seperti ini jadinya. Aku bodoh sekali."
Joo Hong : "Minumlah. Minum dan lupakan semuanya. Orang brengs*k seperti dia tidak usah diingat."
Hyun Wook beranjak dari duduknya dan pergi.
Joo Hong lalu tanya bagaimana dengan
Infinite Power, Apa kata mereka mengenai lagu ciptaan Se Na.
Se Na bilang kalau orang seperti dirinya tidak pantas bermain musik. Joo Hong heran kenapa Se Na bicara seperti itu. Joo Hong bilang kalau dia sangat menyukai lagu buatan Se Na.
Se Na tersenyum mendengar Joo Hong bicara seperti itu. ia bilang kalau Joo Hong teman yang paling bisa dia andalkan.
Hyun Wook sudah kembali kehotel. ia melamun dan terlihat sedih. lalu ia mengajak anjingnya bicara.
Hyun Wook : "Kau sudah tahu dia adiknya So Eun, ya?"
keesokan paginya, ketika Se Na pergi kedapur, ia kaget melihat pacar Joo Hong lewat dengan bertelanjang dada. GOng Chan juga kaget melihat Se Na tiba-tiba muncul.
Gong Chan meminta Se Na mengetuk pintu dulu sebelum keluar kamar. Se Na juga meminta Gong Chan untuk memakai baju ketika dirumah.
Gong Chan : "Hei.., apa Hong tidak memberitahumu? Aku ingin menjadi model. Aku harus menjaga tubuhku."
Se Na : "Apa kau mau jadi model telanjang?"
melihat Se Na mengambil timun dari dalam kulkas Gong Chan langsung merebutnya, Gong Chan melarangnya untuk makan timun itu karena itu adalah miliknya.
Gong Chan meminta Se Na untuk tidak memakan ataupun menyentuh makanan yang bukan miliknya.
Se Na : "Pelit sekali!!" omelnya.
Se Na mendapat telepon yang menawarinya pekerjaan.
Se Na pergi kerestaurant yang menerimanya bekerja. pemilik restaurant memberitahu dapurnya pada Se Na.
pemilik restaurant meminta Se Na untuk tidak meremehkan pekerjaannya hanya karena ini adalah lunchbox (kotak makan siang).
Pemilik restaurant : "Harga awalnya adalah 30,000 won. Nanti bisa menjadi 300,000 won. Pelanggan kami adalah selebriti, ahli makanan, dan orang kaya. Pelanggan sering mengeluh
karena memiliki cita rasa tersendiri. Memang sulit, tapi gajinya sangat besar."
Se Na : "Aku akan bekerja keras."
lalu pemilik restaurant bertanya apakah Se Na bisa mengendarai motor. Se Na bilang kalau dia ahli mengendarai motor.
Hyun Wook membeli rumah baru. didepan rumahnya terdapat banyak pohon dan tampak asri dan rimbun. Hyun Wook tanya pada Dal Bong apakah dia menyukai rumah barunya. Dal Bong menjawab dengan gonggonggan.
Sung Jin yang juga membantu Hyun Wook pindah rumah, ia tanya apakah rumah barunya tidak terlalu asri. Sung Jin tanya lagi kenapa Hyun Wook harus membeli rumah itu.
Hyun Wook : "Rumahnya cukup bagus"
Sung Jin : "Tentu saja. Rumahnya memang bagus. Sepertinya serangga akan ada dimana-mana. Bagus sekali. Tapi, kenapa kau tiba- tiba mau beli rumah setelah 3 tahun ini? Apa karena adik So Eun?"
melihat Sung Jin yang terus mengomel dan bertanya, Hyun Wook balik bertanya bukannya dia mau membantunya untuk berkemas.
melihat Hyun Wook mengalihkan pembicaraan, Sung Jin yakin kalau Hyun Wook sudah menemukan adik So Eun.
Sung Jin : "Lalu, bagaimana sekarang?"
Hyun Wook melempar lap pada Sung Jin dan menyuruhnya untuk mengelap meja. Hyun Wook meminta Sung Jin untuk tidak beritahu ayahnya atau Hae Yoon kalau dia tinggal di sini. karena dia ingin hidup tenang.
Sung Jin : "Jangan khawatir! Kau bisa percaya pada mulutku. Aku akan melakukannya."
Se Na mengantar pesanan lunchbox ke kantor ANA. melihat pintu lift yang akan menutup, Se Na berteriak pada orang yang didalam lift untuk menahannya. saat pintu lift terbuka kembali, Se Na kaget melihat Shi Woo. begitupun dengan Shi Woo, ia kaget melihat Se Na.
Se Na mengacuhkan Shi Woo, ia masuk kedalam lift dan tidak memperdulikannya. Shi Woo tanya apakah Se Na itu penguntit. kenapa Se Na terus saja muncul di depannya. dengan ketus Se Na bilang kalau Shi Woolah yang selalu muncul di depannya.
dengan santai Se Na bilang kalau dia harus kepanasan dan juga membawa barang yang berat. dengan kondisi seperti itu haruskah ia menguntit Shi Woo. Se Na memberi Shi Woo kartu nama tempatnya bekerja seraya memberitahu kalau Shi Woo ingin lunchbox, pesan saja.
Shi Woo : "Sepertinya kau sudah tidak menulis lagu lagi dan beralih menjadi pengirim lunchbox? Ah.., atau kau mau memberikan CD-mu bersamaan dengan lunchbox-nya?"
Se Na : "Jika kau seperti ini terus, Aku akan menyebarkan video kejadian yang semalam." ancam Se Na. ia sengaja berbohong agar Shi Woo diam.
Shi Woo : "Lakukan saja. Tidak akan ada yang percaya Karena aku akan mengatasinya."
lalu pintu lift terbuka, dan seorang wanita masuk kedalam lift. Se Na menggunakan kesempatan itu untuk membalas dendam pada Shi Woo.
Se Na : "Ah.., jadi kau akan mengatasinya, Setelah konsermu di L Hotel.."
mendengar Se Na bicara seperti itu, Shi Woo langsung menyahut kalau Lunchbox Se Na rasanya enak sekali.
Shi Woo memberikan kartu nama tempat kerja Se Na pada wanita yang masuk kelift tadi sambil berkata kalau mau pesan lunchbox, dia bisa pesan disitu.
wanita itu mengucapkan terima kasih. ia memuji Shi Woo, yang tampak tampan jika dilihat secara langsung.
Shi Woo : "Ah.. tidak. aku hanya terlihat tampan ketika dilayar."
Se Na menyadari kalau Shi Woo ternyata licik dan bermuka dua.
tak lama kemudian pintu lift terbuka. Se Na dan Shi Woo ternyata menuju lantai yang sama.
setelah keluar dari lift, Shi Woo memanggil Se Na dengan panggilan LunchBox. Shi Woo menyuruh Se Na untuk tidak menerima pesanan dari ANA. Se Na tanya kenapa.
Shi Woo : "Aku hanya ditolak sekali selama hidupku. Dia orang pertama yang menolakku. Jika kau jadi aku, apa tidak akan marah?
Se Na : "Kalau begitu, kau juga tidak usah datang kesini."
saat berbalik dan akan pergi, tanpa sengaja Se Na menabrak seseorang sehingga lunchbox yang dibawanya jatuh kelantai. orang itu memarahi Se Na karena tidak lihat jalan. Se Na segera meminta maaf. melihat kejadian barusan, Shi Woo tertawa sinis pada Se Na. hal itu membuat Se Na semakin kesal pada Shi Woo.
Se Na mengantar pesanan lunchbox ketempat Hyun Wook. saat itu Hyun Wook sedang berdiri didepan rumahnya. sepertinya ia sengaja berdiri disana untuk menunggu Se Na.
ketika melihat Se Na datang dengan membawa lunchbox pesanannya, Hyun Wook segera lari masuk kedalam rumah.
saat masuk kehalaman, Se Na kaget melihat seekor anjing menyambutnya. ia rasa mengenal anjing itu yang sangat mirip dengan Dal Bong.
Se Na : "Bukannya ini anjing yang sama dengan.. Apa mungkin...?"
Hyun Wook keluar rumah dan berseru apakah lunchboxnya sudah datang. ia pura-pura kaget ketika melihat Se Na.
Hyun Wook : "Kau..? Wow.., kebetulan macam apa ini? Aku baru saja pindah dan memesan lunchbox. dan ternyata kau yang mengantarnya."
Se Na yang masih kesal dengan Hyun Wook, diam dan mengacuhkannya. ia menyerahkan lunchbox itu dan memberitahu harganya 30,000 won.
Hyun Wook : "Jadi, kau jasa pengirimnya?"
Se Na : "Ya. Aku dulunya bekerja di Hotel, tapi secara kebetulan aku bertemu dengan seseorang yang brengs*k dan dipecat. Sekarang, aku bekerja di sini. Dan kita bertemu lagi."
mendengar Se Na berkata seperti itu, wajah Hyun Wook yang tadinya tersenyum ceria seketika berubah. melihat ekspresi wajah Hyun Wook, Se Na tanya kenapa. apakah Hyun Wook akan melapor agar dia dipecat lagi.
Hyun Wook bilang kalau dia akan menelepon tempat kerja Se Na. menelepon untuk memesan lunchbox lagi. Hyun Wook bilang kalau dia akan memesan lunchbox setiap hari mulai dari sekarang. ia lalu tanya apakah jasa pengirim diperbolehkan untuk kasar seperti itu.
Se Na : "Lain kali, kau pesan di tempat lain saja."
Hyun Wook : "Sayang sekali. Lunchbox yang paling aku suka, ya ini."
Se Na : "Bukannya kau baru pertama kali memesannya?"
Hyun Wook lagsung terdiam.
Se Na mengadahkan tangannya lalu menyuruh Hyun Wook untuk segera membayar. Hyun Wook menyerahkan uangnya pada Se Na sambil bilang kalau uangnya 50.000 won. Se Na mengambil uang itu dari tangan Hyun Wook dengan kasar, ia lalu memberi uang kembalian pada Hyun Wook dan langsung pergi.
Hyun Wook tertawa melihat tingkah Se Na. Hyun Wook berteriak pada Se Na sampai jumpa lagi besok.
Hyun Wook memberitahu Dal Bong kalau Sepertinya mereka akan sulit menjadi teman.
besoknya, Hyun Wook sengaja menunggu Se Na lewat saat bekerja. melihat Se Na yang berhenti untuk menempelkan selebaran, Hyun Wook masuk ketoko untuk membeli 2 ice cream. setelah itu Hyun Wook berpura-pura terkejut melihat Se Na. sehingga terlihat kalau mereka tidak sengaja bertemu.
Hyun Wook menyapa Se Na, tapi Se Na mengacuhkan Hyun Wook.
Hyun Wook : "Sepertinya, kita sering berjumpa, ya. Hari ini panas sekali."
Hyun Wook menawarkan ice cream pada Se Na, ia bilang kalau dia beli 1 dan gratis 1. dengan dingin Se Na bilang kalau dia tidak suka coklat. setelah mengatakan itu Se Na pergi. (haha, kasian Hyun Wook)
besoknya, Se Na pergi mengantar lunchbox pesanan Hyun Wook dirumahnya. saat itu Hyun Wook sedang duduk dihalaman sambil membaca buku. Hyun Wook berakting bersikap cool, ia menayakan bagaimana pekerjaan Se Na, apa menyulitkan, atau Se Na menikmatinya.
Se Na : "Kau pengangguran, ya? Aku tak pernah melihatmu bekerja dan hanya bersantai saja."
kata-kata Se Na membuat Hyun Wook spechless, ia langsung menutup bukunya. (haha) Se Na mengadahkan tangannya untuk meminta bayaran uang lunchboxnya.
besoknya, Hyun Wook memakai pakaian yang sangat rapi. memakai jas dan juga menggunakan dasi. ia duduk dimobil menunggu Se Na didepan tempat kerjanya.
melihat Se Na pulang dari tempat kerja, Hyun Wook langsung menghampirinya menggunakan mobilnya. Hyun Wook membuka kaca mobilnya, lalu ia memberitahu Se Na kalau dian sudah bekerja seharian ini. Sibuk sekali, dan rasanya mau gila.
Se Na yang saat itu menggunakan headset ditelinganya, tidak mendengar apa yang dikatakan Hyun Wook. ia melepas headsetnya dan tanya tadi Hyun Wook bilang apa. hal itu membuat Hyun Wook kesal. (haha)
Hyun Wook : "Tadi aku bilang, seharian ini aku sibuk sekali bekerja. Ah.., Sudahlah!"
Se Na menatap aneh pada Hyun Wook dan langsung pergi.
besoknya lagi, Hyun Wook sedang piknik ditaman bersama Dal Bong. melihat Se Na datang untuk mengantarkan lunchboxnya, Hyun Wook berpura-pura membaca buku.
Se Na menyapa Dal Bong dengan ceria lalu meletakkan lunchbox yang dibawanya didekat Hyun Wook.
Hyun Wook : "Kenapa kau tidak menyapaku juga?"
Se Na : "Kenapa kau memintaku mengirimnya ke sini? Aku tidak bisa mengendarai motorku disini, sehingga aku harus berjalan." keluhnya.
Hyun Wook : "Jika lelah, istirahatlah dulu sebelum kembali. Suasana di sini enak sekali. Angin dan awannya indah."
Se Na : "Kau tidak melihat ramalan cuaca? Hari ini akan turun hujan."
Hyun Wook : "Jika benar akan hujan, pasti akan menyenangkan."
tiba-tiba awan yang cerah berubah menjadi mendung. lalu hujan turun dengan deras. Hyun Wook dan Se Na sangat terkejut. mereka bingung harus bagaimana. Hyun Wook menyuruh Se Na untuk mengangkat tikar untuk melindungi Dal Bong karena Dal Bong tidak boleh basah dan kehujanan.
Hyun Wook, Se Na dan juga Dal Bong berteduh dibawah pohon.
Se Na : "Karena kau, aku akhirnya basah begini."
Hyun Wook : "Harusnya kau bawa payung jika tahu akan hujan."
ponsel Se Na berdering, bosnya meneleponnya. Se Na bilang pada Hyun Wook kalau dia harus segera pergi.
Hyun Wook memegangi lengan Se Na. Hyun Wook menutupi kepala Se Na menggunakan taplak. Se Na diam dan kaget melihat perlakuan Hyun Wook padanya.
Hyun Wook : "Jika kau sampai demam, kau pasti makin membenciku."
setelah mengikatkan taplak dikepala Se Na, Hyun Wook menyuruh Se Na segera pergi sebelum Se Na memarahinya. lalu Se Na beranjak pergi.
saat Se Na berhenti sejenak menoleh melihat Hyun Wook. ia melihat Hyun Wook juga menutupi kepala Dal Bong menggunakan taplak. Se Na tersenyum lalu pergi.
di ANA, Ayah Hyun Wook sedang mengumpulkan Hae Yoon dan Seo Jae Young. Ayah bilang pada Hae Yoon kalau ia mendengar Hyun Wook akan tinggal di Seoul. Hae Yoon tanya bagaimana Ayah Hyun Wook mengetahui hal itu. Ayah menjawab kalau Sung Jin meneleponnya.
(ih.. Sung Jin gak bisa dijaga mulutnya! padahal kan Hyun Wook udah pesen untuk tidak memberitahu pada Ayah dan juga Hae Yoon. dasar ember..)
Ayah menyuruh Hae Yoon untuk tidak berteman dengan Hyun Wook karena Hyun Wook bukan orang yang baik. ayah memberitahu kalau orang yang paling jahat adalah orang yang pergi dan tidak pernah memberi kabar.
Hae Yoon : "Dia mungkin saja sudah berubah."
Ayah : "Kau harus fokus pada Jae Young. Lihatlah lingkaran hitam matanya, dia terus khawatir tentang judul lagunya."
Ayah tanya pada Jae Young bagaimana dengan schedulenya, apakah Jae Young bisa mengaturnya. Jae Young memberitahu kalau mereka tidak bisa merubah jadwalnya, dengan begitu mereka akan bisa membuat lagunya menjadi hits. Ayah tertawa dan bilang kalau Jae Young sangat percaya diri.
Ayah menyuruh Hae Yoon untuk memikirkan konsepnya dan pergi ke London. Hae Yoon memberitahu kalau dia memang berencana kesana menemui Jamie Scott untuk menanyakan pendapatnya.
Ayah : "Dapatkan konsepnya sebelum SM dan YG. Atasi semuanya."
Hae Yoon tersenyum dan mengangguk.
Ayah : "Aku dengar Rae Hoon dan Ra Eum sering terlihat bersama-sama."
Hae Yoon : "Bagaimana anda bisa tahu?"
Ayah : "Aku sudah bekerja di bisnis ini selama 30 tahun. Peringatkan mereka, pilihannya mati jika ada skandal baru. Katakan pada mereka untuk membuat alasan yang bagus. Jika Shi Woo tahu, bisa jadi masalah."
setelah mengatakan itu, Ayah menyuruh mereka untuk pergi. saat Hae Yoon akan pergi, Ayah memanggilnya. ia memberitahu pada Hae Yoon untuk membelikan Hyun Wook kaktus jika bertemu dengannya.
Ayah : "Dia menyukai kaktus. Mungkin karena dia penuh dengan duri."
Hae Yoon : "Baiklah."
setelah keluar dari kantor Ayah Hyun Wook, Jae Young tanya pada Hae Yoon apakah dia membatalkan makan malam mereka hanya karena Hyun Wook.
Hae Yoon : "Ya. Sung Jin bilang, dia akan mengadakan syukuran rumah. Kenapa? Apa ada rapat penting hari ini?"
Jae Young : "Kalaupun ada, pasti Hyun Wook yang paling penting. Aku juga mau ikut. Kenapa? Dia juga temanku, kan?"
Hyun Wook dan Dal Bong sedang menonton acara anjing ditelevisi. melihat Dal Bong yang tidak menonton televisi, Hyun Wook tanya kenapa. Hyun Wook berpikir kalau Dal Bong bosan.
kemudian Dal Bong pergi. tak lama kemudian ia kembali sambil mengigit brosur lunchbox tempat Se Na bekerja dan memberikannya pada Hyun Wook.
Hyun Wook : "Kau lebih suka Se Na daripada anjing di TV itu? Dal Bong. Kenapa kau suka padanya? Apa karena dia adalah adik So Eun?"
Hyun Wook dan Sung Jin makan bersama Hae Yoon dan Jae Young untuk merayakan rumah baru. Jae Young tanya pada Hyun Wook apakah dia masih akan menulis lagu.
Hyun Wook : "Entahlah. Aku masih belum memikirkannya."
Hae Yoon : "Apa maksudmu? Tentu saja kau harus mulai lagi. Kau adalah Lee Hyun Wook. Mesin pembuat lagu hits."
Jae Young tidak senang melihat Hae Yoon dekat dengan Hyun Wook.
Hyun Wook : "Oh ya, Kudengar lagu Jae Young sedang banyak disukai."
Sung Jin bilang kalau Jae Young memang yang terbaik sekarang. ia lalu memberitahu Hyun Wook jumlah penghasilan yang sudah Jae Young hasilkan sebesar 4.000.000 won.
Jae Young : "Aku beruntung. Album Infinite Power meledak. Aku juga berhasil berkat ayahmu."
Hyun Wook : "Keberhasilanmu itu berkat perusahaan, bukannya karena ayahku.
Sung Jin melihat ketegangan yang terjadi antara Hyun Wook dan Jae Young. ia mengalihkan pembicaraan dengan memberitahu Hyun Wook kalau Jae Young sama sepertinya 3 tahun yang lalu. Lagu-lagunya menguasai semua chart, All kill.
Hae Yoon menyuruh Hyun Wook untuk cepat menulis lagu baru karena dia sudah tidak sabar. Hae Yoon bilang kalau dia sudah tidak sabar mendengar seperti apa lagu yang akan dibuat Hyun Wook. melihat Hae Yoon yang sudah mulai sedikit mabuk, Hyun Wook menyuruhnya untuk minum air.
tiba-tiba Jae Young menantang Hyun Wook untuk menulis lagu balada. kata-kata Jae Young itu membuat Hyun Wook kesal.
Jae Young : "Kau pasti bisa menulis lagu balada yang patah hati. Perasaan sakit saat kau kehilangan kekasihmu."
Hyun Wook : "Seo Jae Young..."
Jae Young : "Bukannya aku benar? Kenapa? Apa kau sudah lupa So Eun?"
mendengar Jae Young bicara seperti itu Sung Jin takut Hyun Wook terluka lagi. ia tanya pada Jae Young apa dia sudah mabuk. Jae Young berteriak pada Sung Jin dan bilang kalau dia tidak mabuk.
Sung Jin : "Kau sudah mabuk. Ayo, berdiri. Ayo pulang. Kau sudah mabuk. Berdiri sekarang!"
Sung Jin bilang pada Hyun Wook dan Hae Yoon kalau dia akan mengurus Jae Young. ia minta pada Hyun Wook dan Hae Yoon untuk membereskan mereka saja. setelah itu Sung Jin mendorong Jae Young keluar.
Hae Yoon meminta maaf pada Hyun Wook karena dia mengajak Jae Young.
Hyun Wook : "Kau mau aku menelepon taksi?"
Hae Yoon : "Ayo jalan- jalan."
Hyun Wook dan Hae Yoon jalan-jalan berdua. Hae Yoon memberitahu Hyun Wook kalau kaktus yang dia belikan untuk Hyun Wook adalah saran dari Ayahnya.
Hae Yoon : "Walaupun dia begitu, dia masih tetap memikirkanmu, kan?"
Hyun Wook : "Aku tidak bisa membaca perasaannya."
Hae Yoon meminta Hyun Wook berbaikan dengan Ayahnya dan tidak keras kepala.
Hae Yoon : "Ah.. Malam yang indah, sambil berjalan-jalan dengan pria yang tampan. Tapi, sayang dia tak mau memegang tanganku."
Hyun Wook : "Makanya, kau harus cari pacar."
Hae Yoon : "Jangan menyuruhku pacaran. Sebaiknya kau bilang, "Kenapa kita tidak pacaran saja?". Jujur saja, bukannya kita
bagusnya kah kita lebih baik pacaran saja? Wajahku cantik, tubuhku indah dan aku juga berbakat. Apa yang kurang?"
Hyun Wook : "Jika kau sudah selesai memuji diri sendiri, ayo jalan."
Hae Yoon memegang lengan Hyun Wook. lalu ia menggerakkan jari telunjukknya dekat wajah Hyun Wook dan bergaya seperti sedang menghipnotisnya.
Hae Yoon : "Lee Hyun Wook. Kau telah terjebak.. terjebak.. Kau tak bisa keluar dari cinta Shin Hae Yoon.."
Hyun Wook membalik telunjuk Hae Yoon pada wajahnya sendiri. lalu ia meniru gaya Hae Yoon yang seperti menghipnotis.
Hyun Wook : "Alkoholnya menghilang.. Menghilang. Pergilah alkohol."
mereka berdua tertawa bersama.
Hae Yoon menghadang taksi yang lewat. sebelum pergi, ia bilang pada Hyun Wook bagaimanapun juga dia senang bisa sering melihat Hyun Wook. setelah itu Hae Yoon pergi.
Se Na masih bekerja sampai malam mengantar makanan. ia terkejut melihat renternir yang selalu mengejarnya muncul dengan tiba-tiba dan menghadangnya. Se Na mencoba kabur dengan motornya, tapi karena ketakutan, ia menjadi tidak seimbang sehingga motornya jatuh. Se Na segera berlari menghindari kedua renternir itu.
tidak jauh dari tempat Se Na dikejar-kejar, Hyun Wook berjalan pulang menuju kerumah. Hyun Wook kaget ketika melihat ada seorang wanita yang sangat mirip dengan So Eun berjalan diseberang jalan. Hyun Wook memfokuskan pandangannya pada wanita itu. saat wanita itu berbalik, Hyun Wook semakin yakin kalau itu adalah So Eun.
Hyun Wook segera berlari mengejar So Eun. tapi Hyun Wook kehilangan jejak So Eun saat masuk dan melewati kedalam gang yang sempit. Hyun Wook memeriksa sekitarnya dan tidak melihat siapapun disana.
tiba-tiba seorang gadis lari terburu-buru dan menabraknya. Hyun Wook kaget melihat gadis itu ternyata adalah Se Na. Se Na juga kaget melihat Hyun Wook ada ditempat itu.
(wah.. sepertinya ini ada campur tangan dari roh So Eun. sepertinya So Eun sengaja menunjukkan dirinya pada Hyun Wook supaya Hyun Wook mengikutinya ke gang yang sempit itu. sehingga Hyun Wook bisa bertemu Se Na dan melihatnya sedang dalam masalah.)
mengingat kalau dirinya sedang dikejar-kejar renternir, Se Na mengacuhkan Hyun Wook dan melanjutkan larinya. Hyun Wook melihat dua orang pria yang terlihat seperti preman, sedang mengejar-ngejar Se Na. Hyun Wook ikut lari mengejar Se Na.
Hyun Wook lari mendahului preman itu untuk menyusul Se Na. melihat Se Na yang berhenti disudut gang karena kelelahan, Hyun Wook segera menariknya untuk lari lagi.
melihat Hyun Wook menariknya, Se Na tanya Hyun Wook mau apa.
Hyun Wook : "Kita bicara nanti saja. Aku kehabisan napas."
tidak jauh dari situ dijalan dengan tanjakan turun, terdapat seorang Ahjussi sedang menyalakan mobilnya. ia heran melihat seorang pria dan wanita lari dan tampak terburu-buru. tidak lama kemudian, renternir yang mengejar Se Na lewat dan menyenggol kaca spion Ahjussi tadi sehingga kacanya pecah dan rusak. Ahjussi itu berteriak kesal dan turun dari mobilnya. Ahjussi itu kaget ketika melihat mobilnya jalan mundur. ia mencoba membuka pintu mobilnya tapi tidak bisa.
Hyun Wook masih terus berlari sambil menggandeng Se Na. ia menarik Se Na berlari kembali kejalan tanjakan tadi. karena sudah kelelahan berlari, Se Na jatuh tepat ditengah jalan tanjakan.
Ahjussi tadi berteriak pada Se Na menyuruhnya untuk minggir. Se Na kaget melihat sebuah mobil menuju kearahnya dengan kencang. begitupun juga Hyun Wook.
melihat mobil itu menuju kearah Se Na, Hyun Wook segera lari menuju Se Na dan memeluknya. tiba-tiba mobil itu terlihat seperti sedang direm, sehingga menabrak Se Na dan Hyun Wook tidak begitu kencang. Hyun Wook dan Se Na terjatuh karena belakang mobil itu sempat menyenggol mereka walaupun tidak begitu keras.
melihat mobilnya yang berhenti dengan sendirinya, Ahjussi pemilik mobil tadi terheran-heran.
(pasti ada campur tangan So Eun nih..)
Se Na bangun, ia panik melihat Hyun Wook yang tak sadarkan diri. Hyun Wook juga terluka dibagian kepalanya. Se Na berteriak memanggil-manggil Hyun Wook.
Se Na berteriak menyuruh seseorang untuk menelepon 911. Ahjussi pemilik mobil tadi segera menelepon 911.
Se Na sangat ketakutan, ia menyuruh Hyun Wook untuk bangun.
dialam bawah sadarnya, Hyun Wook sedang berada disebuah gurun yang dipenuhi ilalang. dari kejauhan, ia melihat So Eun yang tersenyum padanya. lalu So Eun pergi menjauh.
Hyun Wook sudah dibawa kerumah sakit. ketika ia sadar dari pingsannya, ia melihat Se Na berdiri disampingnya. melihat Hyun Wook yang sudah sadarkan diri, Se Na tanya apa Hyun Wook baik-baik saja.
Hyun Wook : "Bagaimana denganmu?"
saat Hyun Wook mencoba untuk bangun, Se Na menahan dan melarangnya untuk tidak bergerak. tanpa disadarinya, ia memegang luka ditangan Hyun Wook sehingga membuatnya merintih kesakitan. Se Na segera meminta maaf.
Se Na : "Kenapa kau tadi melindungiku? Kenapa kau mengurusi urusan orang lain dan terluka seperti ini?"
Hyun Wook : "Aku tidak menganggapmu sebagai orang lain. Tapi, kenapa kau dikejar-kejar mereka? Apa kau punya salah?"
Se Na bilang kalau Hyun Wook tidak perlu tahu. Se Na tanya apakah Hyun Wook menolongnya karena merasa bersalah karena dia dipecat dari hotel.
Hyun Wook : "Tidak juga. Karena memang bukan salahku kau dipecat."
Se Na : "kalau begitu kau tidak perlu khawatir. Ini bukan pertama kalinya bagiku."
Hyun Wook dan Se Na sudah keluar dari rumah sakit. diluar rumah sakit, Hyun Wook bilang kalau dia sudah menyelamatkan Se Na dan juga dia membayar tagihan rumah sakitnya sendiri.
Se Na : "Tidak ada yang memintamu untuk mengikutiku."
Hyun Wook memegangi tangannya yang terluka dan merintih kalau itu sakit sekali. Se Na menatapnya dengan aneh dan berpikir kalau Hyun Wook sedang berakting. melihat tatapan Se Na menatapnya dengan aneh, Hyun Wook bilang kalau dia serius. tangannya memang sakit sekali.
Se Na : "Terima kasih. Ini pertama kalinya seseorang sangat peduli padaku."
Se Na tersenyum lalu menyuruh Hyun Wook untuk segera pulang. Hyun Wook tanya apakah Se Na tidak memberinya tumpangan. bukankah dia sedang sakit sekarang.
Se Na : "bukankah kakimu baik-baik saja?"
Se Na tersenyum lalu pergi meninggalkan Hyun Wook. diam-diam Hyun Wook juga tersenyum.
setelah sampai dirumah, Se Na terlihat sedang bersedih. ia teringat kejadian kecelakaan tadi setelah Hyun Wook pingsan.
= FLASHBACK =
Se Na sangat panik melihat Hyun Wook yang terluka dan tidak sadarkan diri. renternir yang tadi melihatnya datang mendekati Se Na.
renternir itu bilang kalau mereka hari ini melepaskan Se Na. mereka memberi Se Na waktu 10 hari untuk melunasi semua hutang-hutangnya. renternir itu juga memperingatkan Se Na agar tidak mencoba lari lagi. jika sampai Se Na melakukannya dan mereka menemukannya, maka hdup Se Na akan berakhir saat itu juga.
= FLASHBACK END =
bersambung..
tunggu kelanjutannya di part 2 ya!
==== EPISODE 2 Part 1 ====
Hyun Wook diam dan memandang Se na dari kejauhan. saat Se Na melihat Hyun Wook berdiri disebrang sambil memandanginya, Se Na menjadi heran.
raut wajah Se Na berubah menjadi kesal mengingat semua perbuatan Hyun Wook padanya. dia dipecat juga karena Hyun Wook.
tak lama kemudian bus yang ditunggu Se Na datang. ia segera naik kedalam Bus.
Hyun Wook berlari keseberang untuk menemui Se Na, tapi ia sudah terlambat. Se Na sudah pergi naik Bus.
Hyun Wook ingat kata-kata yang sudah diucapkannya pada Se Na yang berkata kalau Se Na akan dipecat jika terjadi sesuatu pada Dal Bong. bahkan jika Dal Bong ditemukan, Se Na tetap akan dipecat.
Hyun Wook merasa menyesal mengatakan hal seperti itu pada Se Na. ia segera naik taksi untuk mengejar Se Na.
Se Na pergi ke kedai yang berada dipinggir jalan. setelah duduk, Se Na langsung memesan soju.
saat Hyun Wook akan menghampiri Se Na, tiba-tiba saja Joo Hong datang dan duduk disamping Se Na. Hyun Wook segera berbalik, lalu duduk dibelakang mereka berdua.
Joo Hong memberitahu Se Na kalau ada seorang pria yang mencarinya tadi. (yang dimaksud Joo Hong adalah Hyun Wook) Se Na kaget mendengarnya. Joo Hong bilang kalau Se Na tidak perlu khawatir karena dia sudah mengatasinya. Joo Hong memberitahu pria itu kalau mereka sudah tidak
pernah saling menghubungi.
diam-diam Hyun Wook menguping pembicaraan mereka.
Se Na mengeluh dan berkata kalau pria itu mungkin akan datang
mencarinya lagi. apa kali ini dia harus lari lagi.
Joo Hong : "Tapi, dia tampan juga."
saat melihat Se Na membuka botol soju, Joo Hong melarangnya dan bilang kalau mereka tidak akan pernah minum soju walaupun mereka sudah bangkrut.
Se Na : "Baiklah. Pesan apapun yang
kau mau. Aku yang teraktir"
Joo Hong : "Kau sudah gajian, ya?"
Se Na : "Ya. Aku sudah dipecat."
Joo Hong kaget mendengar Se Na dipecat. ia tanya kenapa.
Se Na : "Karena pemilik anjing gila itu. Jika saja aku tak pernah bertemu dengannya. Aku masih bisa bekerja."
Hyun Wook kaget mendengar Se Na memanggilnya gila.
Joo Hong : "Dimanapun kau bekerja, pasti akan ada pelanggan yang menyulitkanmu. Di salon juga ada pelanggan yang seperti itu." keluhnya.
Se Na : "Awalnya kupikir dia orang yang baik. Aku tak tahu akan seperti ini jadinya. Aku bodoh sekali."
Joo Hong : "Minumlah. Minum dan lupakan semuanya. Orang brengs*k seperti dia tidak usah diingat."
Hyun Wook beranjak dari duduknya dan pergi.
Joo Hong lalu tanya bagaimana dengan
Infinite Power, Apa kata mereka mengenai lagu ciptaan Se Na.
Se Na bilang kalau orang seperti dirinya tidak pantas bermain musik. Joo Hong heran kenapa Se Na bicara seperti itu. Joo Hong bilang kalau dia sangat menyukai lagu buatan Se Na.
Se Na tersenyum mendengar Joo Hong bicara seperti itu. ia bilang kalau Joo Hong teman yang paling bisa dia andalkan.
Hyun Wook sudah kembali kehotel. ia melamun dan terlihat sedih. lalu ia mengajak anjingnya bicara.
Hyun Wook : "Kau sudah tahu dia adiknya So Eun, ya?"
keesokan paginya, ketika Se Na pergi kedapur, ia kaget melihat pacar Joo Hong lewat dengan bertelanjang dada. GOng Chan juga kaget melihat Se Na tiba-tiba muncul.
Gong Chan meminta Se Na mengetuk pintu dulu sebelum keluar kamar. Se Na juga meminta Gong Chan untuk memakai baju ketika dirumah.
Gong Chan : "Hei.., apa Hong tidak memberitahumu? Aku ingin menjadi model. Aku harus menjaga tubuhku."
Se Na : "Apa kau mau jadi model telanjang?"
melihat Se Na mengambil timun dari dalam kulkas Gong Chan langsung merebutnya, Gong Chan melarangnya untuk makan timun itu karena itu adalah miliknya.
Gong Chan meminta Se Na untuk tidak memakan ataupun menyentuh makanan yang bukan miliknya.
Se Na : "Pelit sekali!!" omelnya.
Se Na mendapat telepon yang menawarinya pekerjaan.
Se Na pergi kerestaurant yang menerimanya bekerja. pemilik restaurant memberitahu dapurnya pada Se Na.
pemilik restaurant meminta Se Na untuk tidak meremehkan pekerjaannya hanya karena ini adalah lunchbox (kotak makan siang).
Pemilik restaurant : "Harga awalnya adalah 30,000 won. Nanti bisa menjadi 300,000 won. Pelanggan kami adalah selebriti, ahli makanan, dan orang kaya. Pelanggan sering mengeluh
karena memiliki cita rasa tersendiri. Memang sulit, tapi gajinya sangat besar."
Se Na : "Aku akan bekerja keras."
lalu pemilik restaurant bertanya apakah Se Na bisa mengendarai motor. Se Na bilang kalau dia ahli mengendarai motor.
Hyun Wook membeli rumah baru. didepan rumahnya terdapat banyak pohon dan tampak asri dan rimbun. Hyun Wook tanya pada Dal Bong apakah dia menyukai rumah barunya. Dal Bong menjawab dengan gonggonggan.
Sung Jin yang juga membantu Hyun Wook pindah rumah, ia tanya apakah rumah barunya tidak terlalu asri. Sung Jin tanya lagi kenapa Hyun Wook harus membeli rumah itu.
Hyun Wook : "Rumahnya cukup bagus"
Sung Jin : "Tentu saja. Rumahnya memang bagus. Sepertinya serangga akan ada dimana-mana. Bagus sekali. Tapi, kenapa kau tiba- tiba mau beli rumah setelah 3 tahun ini? Apa karena adik So Eun?"
melihat Sung Jin yang terus mengomel dan bertanya, Hyun Wook balik bertanya bukannya dia mau membantunya untuk berkemas.
melihat Hyun Wook mengalihkan pembicaraan, Sung Jin yakin kalau Hyun Wook sudah menemukan adik So Eun.
Sung Jin : "Lalu, bagaimana sekarang?"
Hyun Wook melempar lap pada Sung Jin dan menyuruhnya untuk mengelap meja. Hyun Wook meminta Sung Jin untuk tidak beritahu ayahnya atau Hae Yoon kalau dia tinggal di sini. karena dia ingin hidup tenang.
Sung Jin : "Jangan khawatir! Kau bisa percaya pada mulutku. Aku akan melakukannya."
Se Na mengantar pesanan lunchbox ke kantor ANA. melihat pintu lift yang akan menutup, Se Na berteriak pada orang yang didalam lift untuk menahannya. saat pintu lift terbuka kembali, Se Na kaget melihat Shi Woo. begitupun dengan Shi Woo, ia kaget melihat Se Na.
Se Na mengacuhkan Shi Woo, ia masuk kedalam lift dan tidak memperdulikannya. Shi Woo tanya apakah Se Na itu penguntit. kenapa Se Na terus saja muncul di depannya. dengan ketus Se Na bilang kalau Shi Woolah yang selalu muncul di depannya.
dengan santai Se Na bilang kalau dia harus kepanasan dan juga membawa barang yang berat. dengan kondisi seperti itu haruskah ia menguntit Shi Woo. Se Na memberi Shi Woo kartu nama tempatnya bekerja seraya memberitahu kalau Shi Woo ingin lunchbox, pesan saja.
Shi Woo : "Sepertinya kau sudah tidak menulis lagu lagi dan beralih menjadi pengirim lunchbox? Ah.., atau kau mau memberikan CD-mu bersamaan dengan lunchbox-nya?"
Se Na : "Jika kau seperti ini terus, Aku akan menyebarkan video kejadian yang semalam." ancam Se Na. ia sengaja berbohong agar Shi Woo diam.
Shi Woo : "Lakukan saja. Tidak akan ada yang percaya Karena aku akan mengatasinya."
lalu pintu lift terbuka, dan seorang wanita masuk kedalam lift. Se Na menggunakan kesempatan itu untuk membalas dendam pada Shi Woo.
Se Na : "Ah.., jadi kau akan mengatasinya, Setelah konsermu di L Hotel.."
mendengar Se Na bicara seperti itu, Shi Woo langsung menyahut kalau Lunchbox Se Na rasanya enak sekali.
Shi Woo memberikan kartu nama tempat kerja Se Na pada wanita yang masuk kelift tadi sambil berkata kalau mau pesan lunchbox, dia bisa pesan disitu.
wanita itu mengucapkan terima kasih. ia memuji Shi Woo, yang tampak tampan jika dilihat secara langsung.
Shi Woo : "Ah.. tidak. aku hanya terlihat tampan ketika dilayar."
Se Na menyadari kalau Shi Woo ternyata licik dan bermuka dua.
tak lama kemudian pintu lift terbuka. Se Na dan Shi Woo ternyata menuju lantai yang sama.
setelah keluar dari lift, Shi Woo memanggil Se Na dengan panggilan LunchBox. Shi Woo menyuruh Se Na untuk tidak menerima pesanan dari ANA. Se Na tanya kenapa.
Shi Woo : "Aku hanya ditolak sekali selama hidupku. Dia orang pertama yang menolakku. Jika kau jadi aku, apa tidak akan marah?
Se Na : "Kalau begitu, kau juga tidak usah datang kesini."
saat berbalik dan akan pergi, tanpa sengaja Se Na menabrak seseorang sehingga lunchbox yang dibawanya jatuh kelantai. orang itu memarahi Se Na karena tidak lihat jalan. Se Na segera meminta maaf. melihat kejadian barusan, Shi Woo tertawa sinis pada Se Na. hal itu membuat Se Na semakin kesal pada Shi Woo.
Se Na mengantar pesanan lunchbox ketempat Hyun Wook. saat itu Hyun Wook sedang berdiri didepan rumahnya. sepertinya ia sengaja berdiri disana untuk menunggu Se Na.
ketika melihat Se Na datang dengan membawa lunchbox pesanannya, Hyun Wook segera lari masuk kedalam rumah.
saat masuk kehalaman, Se Na kaget melihat seekor anjing menyambutnya. ia rasa mengenal anjing itu yang sangat mirip dengan Dal Bong.
Se Na : "Bukannya ini anjing yang sama dengan.. Apa mungkin...?"
Hyun Wook keluar rumah dan berseru apakah lunchboxnya sudah datang. ia pura-pura kaget ketika melihat Se Na.
Hyun Wook : "Kau..? Wow.., kebetulan macam apa ini? Aku baru saja pindah dan memesan lunchbox. dan ternyata kau yang mengantarnya."
Se Na yang masih kesal dengan Hyun Wook, diam dan mengacuhkannya. ia menyerahkan lunchbox itu dan memberitahu harganya 30,000 won.
Hyun Wook : "Jadi, kau jasa pengirimnya?"
Se Na : "Ya. Aku dulunya bekerja di Hotel, tapi secara kebetulan aku bertemu dengan seseorang yang brengs*k dan dipecat. Sekarang, aku bekerja di sini. Dan kita bertemu lagi."
mendengar Se Na berkata seperti itu, wajah Hyun Wook yang tadinya tersenyum ceria seketika berubah. melihat ekspresi wajah Hyun Wook, Se Na tanya kenapa. apakah Hyun Wook akan melapor agar dia dipecat lagi.
Hyun Wook bilang kalau dia akan menelepon tempat kerja Se Na. menelepon untuk memesan lunchbox lagi. Hyun Wook bilang kalau dia akan memesan lunchbox setiap hari mulai dari sekarang. ia lalu tanya apakah jasa pengirim diperbolehkan untuk kasar seperti itu.
Se Na : "Lain kali, kau pesan di tempat lain saja."
Hyun Wook : "Sayang sekali. Lunchbox yang paling aku suka, ya ini."
Se Na : "Bukannya kau baru pertama kali memesannya?"
Hyun Wook lagsung terdiam.
Se Na mengadahkan tangannya lalu menyuruh Hyun Wook untuk segera membayar. Hyun Wook menyerahkan uangnya pada Se Na sambil bilang kalau uangnya 50.000 won. Se Na mengambil uang itu dari tangan Hyun Wook dengan kasar, ia lalu memberi uang kembalian pada Hyun Wook dan langsung pergi.
Hyun Wook tertawa melihat tingkah Se Na. Hyun Wook berteriak pada Se Na sampai jumpa lagi besok.
Hyun Wook memberitahu Dal Bong kalau Sepertinya mereka akan sulit menjadi teman.
besoknya, Hyun Wook sengaja menunggu Se Na lewat saat bekerja. melihat Se Na yang berhenti untuk menempelkan selebaran, Hyun Wook masuk ketoko untuk membeli 2 ice cream. setelah itu Hyun Wook berpura-pura terkejut melihat Se Na. sehingga terlihat kalau mereka tidak sengaja bertemu.
Hyun Wook menyapa Se Na, tapi Se Na mengacuhkan Hyun Wook.
Hyun Wook : "Sepertinya, kita sering berjumpa, ya. Hari ini panas sekali."
Hyun Wook menawarkan ice cream pada Se Na, ia bilang kalau dia beli 1 dan gratis 1. dengan dingin Se Na bilang kalau dia tidak suka coklat. setelah mengatakan itu Se Na pergi. (haha, kasian Hyun Wook)
besoknya, Se Na pergi mengantar lunchbox pesanan Hyun Wook dirumahnya. saat itu Hyun Wook sedang duduk dihalaman sambil membaca buku. Hyun Wook berakting bersikap cool, ia menayakan bagaimana pekerjaan Se Na, apa menyulitkan, atau Se Na menikmatinya.
Se Na : "Kau pengangguran, ya? Aku tak pernah melihatmu bekerja dan hanya bersantai saja."
kata-kata Se Na membuat Hyun Wook spechless, ia langsung menutup bukunya. (haha) Se Na mengadahkan tangannya untuk meminta bayaran uang lunchboxnya.
besoknya, Hyun Wook memakai pakaian yang sangat rapi. memakai jas dan juga menggunakan dasi. ia duduk dimobil menunggu Se Na didepan tempat kerjanya.
melihat Se Na pulang dari tempat kerja, Hyun Wook langsung menghampirinya menggunakan mobilnya. Hyun Wook membuka kaca mobilnya, lalu ia memberitahu Se Na kalau dian sudah bekerja seharian ini. Sibuk sekali, dan rasanya mau gila.
Se Na yang saat itu menggunakan headset ditelinganya, tidak mendengar apa yang dikatakan Hyun Wook. ia melepas headsetnya dan tanya tadi Hyun Wook bilang apa. hal itu membuat Hyun Wook kesal. (haha)
Hyun Wook : "Tadi aku bilang, seharian ini aku sibuk sekali bekerja. Ah.., Sudahlah!"
Se Na menatap aneh pada Hyun Wook dan langsung pergi.
besoknya lagi, Hyun Wook sedang piknik ditaman bersama Dal Bong. melihat Se Na datang untuk mengantarkan lunchboxnya, Hyun Wook berpura-pura membaca buku.
Se Na menyapa Dal Bong dengan ceria lalu meletakkan lunchbox yang dibawanya didekat Hyun Wook.
Hyun Wook : "Kenapa kau tidak menyapaku juga?"
Se Na : "Kenapa kau memintaku mengirimnya ke sini? Aku tidak bisa mengendarai motorku disini, sehingga aku harus berjalan." keluhnya.
Hyun Wook : "Jika lelah, istirahatlah dulu sebelum kembali. Suasana di sini enak sekali. Angin dan awannya indah."
Se Na : "Kau tidak melihat ramalan cuaca? Hari ini akan turun hujan."
Hyun Wook : "Jika benar akan hujan, pasti akan menyenangkan."
tiba-tiba awan yang cerah berubah menjadi mendung. lalu hujan turun dengan deras. Hyun Wook dan Se Na sangat terkejut. mereka bingung harus bagaimana. Hyun Wook menyuruh Se Na untuk mengangkat tikar untuk melindungi Dal Bong karena Dal Bong tidak boleh basah dan kehujanan.
Hyun Wook, Se Na dan juga Dal Bong berteduh dibawah pohon.
Se Na : "Karena kau, aku akhirnya basah begini."
Hyun Wook : "Harusnya kau bawa payung jika tahu akan hujan."
ponsel Se Na berdering, bosnya meneleponnya. Se Na bilang pada Hyun Wook kalau dia harus segera pergi.
Hyun Wook memegangi lengan Se Na. Hyun Wook menutupi kepala Se Na menggunakan taplak. Se Na diam dan kaget melihat perlakuan Hyun Wook padanya.
Hyun Wook : "Jika kau sampai demam, kau pasti makin membenciku."
setelah mengikatkan taplak dikepala Se Na, Hyun Wook menyuruh Se Na segera pergi sebelum Se Na memarahinya. lalu Se Na beranjak pergi.
saat Se Na berhenti sejenak menoleh melihat Hyun Wook. ia melihat Hyun Wook juga menutupi kepala Dal Bong menggunakan taplak. Se Na tersenyum lalu pergi.
di ANA, Ayah Hyun Wook sedang mengumpulkan Hae Yoon dan Seo Jae Young. Ayah bilang pada Hae Yoon kalau ia mendengar Hyun Wook akan tinggal di Seoul. Hae Yoon tanya bagaimana Ayah Hyun Wook mengetahui hal itu. Ayah menjawab kalau Sung Jin meneleponnya.
(ih.. Sung Jin gak bisa dijaga mulutnya! padahal kan Hyun Wook udah pesen untuk tidak memberitahu pada Ayah dan juga Hae Yoon. dasar ember..)
Ayah menyuruh Hae Yoon untuk tidak berteman dengan Hyun Wook karena Hyun Wook bukan orang yang baik. ayah memberitahu kalau orang yang paling jahat adalah orang yang pergi dan tidak pernah memberi kabar.
Hae Yoon : "Dia mungkin saja sudah berubah."
Ayah : "Kau harus fokus pada Jae Young. Lihatlah lingkaran hitam matanya, dia terus khawatir tentang judul lagunya."
Ayah tanya pada Jae Young bagaimana dengan schedulenya, apakah Jae Young bisa mengaturnya. Jae Young memberitahu kalau mereka tidak bisa merubah jadwalnya, dengan begitu mereka akan bisa membuat lagunya menjadi hits. Ayah tertawa dan bilang kalau Jae Young sangat percaya diri.
Ayah menyuruh Hae Yoon untuk memikirkan konsepnya dan pergi ke London. Hae Yoon memberitahu kalau dia memang berencana kesana menemui Jamie Scott untuk menanyakan pendapatnya.
Ayah : "Dapatkan konsepnya sebelum SM dan YG. Atasi semuanya."
Hae Yoon tersenyum dan mengangguk.
Ayah : "Aku dengar Rae Hoon dan Ra Eum sering terlihat bersama-sama."
Hae Yoon : "Bagaimana anda bisa tahu?"
Ayah : "Aku sudah bekerja di bisnis ini selama 30 tahun. Peringatkan mereka, pilihannya mati jika ada skandal baru. Katakan pada mereka untuk membuat alasan yang bagus. Jika Shi Woo tahu, bisa jadi masalah."
setelah mengatakan itu, Ayah menyuruh mereka untuk pergi. saat Hae Yoon akan pergi, Ayah memanggilnya. ia memberitahu pada Hae Yoon untuk membelikan Hyun Wook kaktus jika bertemu dengannya.
Ayah : "Dia menyukai kaktus. Mungkin karena dia penuh dengan duri."
Hae Yoon : "Baiklah."
setelah keluar dari kantor Ayah Hyun Wook, Jae Young tanya pada Hae Yoon apakah dia membatalkan makan malam mereka hanya karena Hyun Wook.
Hae Yoon : "Ya. Sung Jin bilang, dia akan mengadakan syukuran rumah. Kenapa? Apa ada rapat penting hari ini?"
Jae Young : "Kalaupun ada, pasti Hyun Wook yang paling penting. Aku juga mau ikut. Kenapa? Dia juga temanku, kan?"
Hyun Wook dan Dal Bong sedang menonton acara anjing ditelevisi. melihat Dal Bong yang tidak menonton televisi, Hyun Wook tanya kenapa. Hyun Wook berpikir kalau Dal Bong bosan.
kemudian Dal Bong pergi. tak lama kemudian ia kembali sambil mengigit brosur lunchbox tempat Se Na bekerja dan memberikannya pada Hyun Wook.
Hyun Wook : "Kau lebih suka Se Na daripada anjing di TV itu? Dal Bong. Kenapa kau suka padanya? Apa karena dia adalah adik So Eun?"
Hyun Wook dan Sung Jin makan bersama Hae Yoon dan Jae Young untuk merayakan rumah baru. Jae Young tanya pada Hyun Wook apakah dia masih akan menulis lagu.
Hyun Wook : "Entahlah. Aku masih belum memikirkannya."
Hae Yoon : "Apa maksudmu? Tentu saja kau harus mulai lagi. Kau adalah Lee Hyun Wook. Mesin pembuat lagu hits."
Jae Young tidak senang melihat Hae Yoon dekat dengan Hyun Wook.
Hyun Wook : "Oh ya, Kudengar lagu Jae Young sedang banyak disukai."
Sung Jin bilang kalau Jae Young memang yang terbaik sekarang. ia lalu memberitahu Hyun Wook jumlah penghasilan yang sudah Jae Young hasilkan sebesar 4.000.000 won.
Jae Young : "Aku beruntung. Album Infinite Power meledak. Aku juga berhasil berkat ayahmu."
Hyun Wook : "Keberhasilanmu itu berkat perusahaan, bukannya karena ayahku.
Sung Jin melihat ketegangan yang terjadi antara Hyun Wook dan Jae Young. ia mengalihkan pembicaraan dengan memberitahu Hyun Wook kalau Jae Young sama sepertinya 3 tahun yang lalu. Lagu-lagunya menguasai semua chart, All kill.
Hae Yoon menyuruh Hyun Wook untuk cepat menulis lagu baru karena dia sudah tidak sabar. Hae Yoon bilang kalau dia sudah tidak sabar mendengar seperti apa lagu yang akan dibuat Hyun Wook. melihat Hae Yoon yang sudah mulai sedikit mabuk, Hyun Wook menyuruhnya untuk minum air.
tiba-tiba Jae Young menantang Hyun Wook untuk menulis lagu balada. kata-kata Jae Young itu membuat Hyun Wook kesal.
Jae Young : "Kau pasti bisa menulis lagu balada yang patah hati. Perasaan sakit saat kau kehilangan kekasihmu."
Hyun Wook : "Seo Jae Young..."
Jae Young : "Bukannya aku benar? Kenapa? Apa kau sudah lupa So Eun?"
mendengar Jae Young bicara seperti itu Sung Jin takut Hyun Wook terluka lagi. ia tanya pada Jae Young apa dia sudah mabuk. Jae Young berteriak pada Sung Jin dan bilang kalau dia tidak mabuk.
Sung Jin : "Kau sudah mabuk. Ayo, berdiri. Ayo pulang. Kau sudah mabuk. Berdiri sekarang!"
Sung Jin bilang pada Hyun Wook dan Hae Yoon kalau dia akan mengurus Jae Young. ia minta pada Hyun Wook dan Hae Yoon untuk membereskan mereka saja. setelah itu Sung Jin mendorong Jae Young keluar.
Hae Yoon meminta maaf pada Hyun Wook karena dia mengajak Jae Young.
Hyun Wook : "Kau mau aku menelepon taksi?"
Hae Yoon : "Ayo jalan- jalan."
Hyun Wook dan Hae Yoon jalan-jalan berdua. Hae Yoon memberitahu Hyun Wook kalau kaktus yang dia belikan untuk Hyun Wook adalah saran dari Ayahnya.
Hae Yoon : "Walaupun dia begitu, dia masih tetap memikirkanmu, kan?"
Hyun Wook : "Aku tidak bisa membaca perasaannya."
Hae Yoon meminta Hyun Wook berbaikan dengan Ayahnya dan tidak keras kepala.
Hae Yoon : "Ah.. Malam yang indah, sambil berjalan-jalan dengan pria yang tampan. Tapi, sayang dia tak mau memegang tanganku."
Hyun Wook : "Makanya, kau harus cari pacar."
Hae Yoon : "Jangan menyuruhku pacaran. Sebaiknya kau bilang, "Kenapa kita tidak pacaran saja?". Jujur saja, bukannya kita
bagusnya kah kita lebih baik pacaran saja? Wajahku cantik, tubuhku indah dan aku juga berbakat. Apa yang kurang?"
Hyun Wook : "Jika kau sudah selesai memuji diri sendiri, ayo jalan."
Hae Yoon memegang lengan Hyun Wook. lalu ia menggerakkan jari telunjukknya dekat wajah Hyun Wook dan bergaya seperti sedang menghipnotisnya.
Hae Yoon : "Lee Hyun Wook. Kau telah terjebak.. terjebak.. Kau tak bisa keluar dari cinta Shin Hae Yoon.."
Hyun Wook membalik telunjuk Hae Yoon pada wajahnya sendiri. lalu ia meniru gaya Hae Yoon yang seperti menghipnotis.
Hyun Wook : "Alkoholnya menghilang.. Menghilang. Pergilah alkohol."
mereka berdua tertawa bersama.
Hae Yoon menghadang taksi yang lewat. sebelum pergi, ia bilang pada Hyun Wook bagaimanapun juga dia senang bisa sering melihat Hyun Wook. setelah itu Hae Yoon pergi.
Se Na masih bekerja sampai malam mengantar makanan. ia terkejut melihat renternir yang selalu mengejarnya muncul dengan tiba-tiba dan menghadangnya. Se Na mencoba kabur dengan motornya, tapi karena ketakutan, ia menjadi tidak seimbang sehingga motornya jatuh. Se Na segera berlari menghindari kedua renternir itu.
tidak jauh dari tempat Se Na dikejar-kejar, Hyun Wook berjalan pulang menuju kerumah. Hyun Wook kaget ketika melihat ada seorang wanita yang sangat mirip dengan So Eun berjalan diseberang jalan. Hyun Wook memfokuskan pandangannya pada wanita itu. saat wanita itu berbalik, Hyun Wook semakin yakin kalau itu adalah So Eun.
Hyun Wook segera berlari mengejar So Eun. tapi Hyun Wook kehilangan jejak So Eun saat masuk dan melewati kedalam gang yang sempit. Hyun Wook memeriksa sekitarnya dan tidak melihat siapapun disana.
tiba-tiba seorang gadis lari terburu-buru dan menabraknya. Hyun Wook kaget melihat gadis itu ternyata adalah Se Na. Se Na juga kaget melihat Hyun Wook ada ditempat itu.
(wah.. sepertinya ini ada campur tangan dari roh So Eun. sepertinya So Eun sengaja menunjukkan dirinya pada Hyun Wook supaya Hyun Wook mengikutinya ke gang yang sempit itu. sehingga Hyun Wook bisa bertemu Se Na dan melihatnya sedang dalam masalah.)
mengingat kalau dirinya sedang dikejar-kejar renternir, Se Na mengacuhkan Hyun Wook dan melanjutkan larinya. Hyun Wook melihat dua orang pria yang terlihat seperti preman, sedang mengejar-ngejar Se Na. Hyun Wook ikut lari mengejar Se Na.
Hyun Wook lari mendahului preman itu untuk menyusul Se Na. melihat Se Na yang berhenti disudut gang karena kelelahan, Hyun Wook segera menariknya untuk lari lagi.
melihat Hyun Wook menariknya, Se Na tanya Hyun Wook mau apa.
Hyun Wook : "Kita bicara nanti saja. Aku kehabisan napas."
tidak jauh dari situ dijalan dengan tanjakan turun, terdapat seorang Ahjussi sedang menyalakan mobilnya. ia heran melihat seorang pria dan wanita lari dan tampak terburu-buru. tidak lama kemudian, renternir yang mengejar Se Na lewat dan menyenggol kaca spion Ahjussi tadi sehingga kacanya pecah dan rusak. Ahjussi itu berteriak kesal dan turun dari mobilnya. Ahjussi itu kaget ketika melihat mobilnya jalan mundur. ia mencoba membuka pintu mobilnya tapi tidak bisa.
Hyun Wook masih terus berlari sambil menggandeng Se Na. ia menarik Se Na berlari kembali kejalan tanjakan tadi. karena sudah kelelahan berlari, Se Na jatuh tepat ditengah jalan tanjakan.
Ahjussi tadi berteriak pada Se Na menyuruhnya untuk minggir. Se Na kaget melihat sebuah mobil menuju kearahnya dengan kencang. begitupun juga Hyun Wook.
melihat mobil itu menuju kearah Se Na, Hyun Wook segera lari menuju Se Na dan memeluknya. tiba-tiba mobil itu terlihat seperti sedang direm, sehingga menabrak Se Na dan Hyun Wook tidak begitu kencang. Hyun Wook dan Se Na terjatuh karena belakang mobil itu sempat menyenggol mereka walaupun tidak begitu keras.
melihat mobilnya yang berhenti dengan sendirinya, Ahjussi pemilik mobil tadi terheran-heran.
(pasti ada campur tangan So Eun nih..)
Se Na bangun, ia panik melihat Hyun Wook yang tak sadarkan diri. Hyun Wook juga terluka dibagian kepalanya. Se Na berteriak memanggil-manggil Hyun Wook.
Se Na berteriak menyuruh seseorang untuk menelepon 911. Ahjussi pemilik mobil tadi segera menelepon 911.
Se Na sangat ketakutan, ia menyuruh Hyun Wook untuk bangun.
dialam bawah sadarnya, Hyun Wook sedang berada disebuah gurun yang dipenuhi ilalang. dari kejauhan, ia melihat So Eun yang tersenyum padanya. lalu So Eun pergi menjauh.
Hyun Wook sudah dibawa kerumah sakit. ketika ia sadar dari pingsannya, ia melihat Se Na berdiri disampingnya. melihat Hyun Wook yang sudah sadarkan diri, Se Na tanya apa Hyun Wook baik-baik saja.
Hyun Wook : "Bagaimana denganmu?"
saat Hyun Wook mencoba untuk bangun, Se Na menahan dan melarangnya untuk tidak bergerak. tanpa disadarinya, ia memegang luka ditangan Hyun Wook sehingga membuatnya merintih kesakitan. Se Na segera meminta maaf.
Se Na : "Kenapa kau tadi melindungiku? Kenapa kau mengurusi urusan orang lain dan terluka seperti ini?"
Hyun Wook : "Aku tidak menganggapmu sebagai orang lain. Tapi, kenapa kau dikejar-kejar mereka? Apa kau punya salah?"
Se Na bilang kalau Hyun Wook tidak perlu tahu. Se Na tanya apakah Hyun Wook menolongnya karena merasa bersalah karena dia dipecat dari hotel.
Hyun Wook : "Tidak juga. Karena memang bukan salahku kau dipecat."
Se Na : "kalau begitu kau tidak perlu khawatir. Ini bukan pertama kalinya bagiku."
Hyun Wook dan Se Na sudah keluar dari rumah sakit. diluar rumah sakit, Hyun Wook bilang kalau dia sudah menyelamatkan Se Na dan juga dia membayar tagihan rumah sakitnya sendiri.
Se Na : "Tidak ada yang memintamu untuk mengikutiku."
Hyun Wook memegangi tangannya yang terluka dan merintih kalau itu sakit sekali. Se Na menatapnya dengan aneh dan berpikir kalau Hyun Wook sedang berakting. melihat tatapan Se Na menatapnya dengan aneh, Hyun Wook bilang kalau dia serius. tangannya memang sakit sekali.
Se Na : "Terima kasih. Ini pertama kalinya seseorang sangat peduli padaku."
Se Na tersenyum lalu menyuruh Hyun Wook untuk segera pulang. Hyun Wook tanya apakah Se Na tidak memberinya tumpangan. bukankah dia sedang sakit sekarang.
Se Na : "bukankah kakimu baik-baik saja?"
Se Na tersenyum lalu pergi meninggalkan Hyun Wook. diam-diam Hyun Wook juga tersenyum.
setelah sampai dirumah, Se Na terlihat sedang bersedih. ia teringat kejadian kecelakaan tadi setelah Hyun Wook pingsan.
= FLASHBACK =
Se Na sangat panik melihat Hyun Wook yang terluka dan tidak sadarkan diri. renternir yang tadi melihatnya datang mendekati Se Na.
renternir itu bilang kalau mereka hari ini melepaskan Se Na. mereka memberi Se Na waktu 10 hari untuk melunasi semua hutang-hutangnya. renternir itu juga memperingatkan Se Na agar tidak mencoba lari lagi. jika sampai Se Na melakukannya dan mereka menemukannya, maka hdup Se Na akan berakhir saat itu juga.
= FLASHBACK END =
bersambung..
tunggu kelanjutannya di part 2 ya!
No comments:
Post a Comment