July 22, 2015

SINOPSIS ORANGE MARMALADE EPISODE 11

Dilarang meng-COPAS SEMUA ARTIKEL yang ada didalam blog ini!!! tolong hargailah kerja keras penulis!!!


==== EPISODE 11 ====

Ma Ri mengatakan pada Shi Hoo bahwa dia tidak ingin berbohong lagi.

Shi Hoo : "Karena itukah kau memutuskan menjadi bagian dari Proyek Koeksistensi?" tanyanya.

Ma Ri mengangguk membenarkan. Ia bilang, itu semua karena Jae Min. karena dia ingin berada disisi Jae Min.

Shi Hoo bilang, Ma Ri akan banyak menderita karena Jae Min. Ma Ri menyahut, dia tidak memperdulikan hal itu.

Shi Hoo : "Dia mungkin tak akan berubah hanya karena kau bersabar." ucapnya kesal.

Ma Ri : "Aku tahu." sahutnya.

dengan marah Shi Hoo mengingatkan bahwa Jae Min brengs*k itu memperlakukan Ma Ri seperti monster.

Ma Ri mulai berkaca-kaca.

Shi Hoo : "Jadi, kau menyukai brengs*k itu?" tanyanya.

Ma Ri : "Benar. aku menyukai Jung Jae Min. aku sangat menyukainya. karena aku menyukainya... karena aku sangat menyukainya.." ucapnya seraya terisak.


tanpa Ma Ri sadari, tepat ketika itu Jae Min yang sengaja datang kerumah Ma Ri, melihat Ma Ri sedang bersama Shi Hoo.

Shi Hoo yang mengetahui kedatangan Jae Min, dengan sengaja memeluk Ma Ri. hal itu membuat Jae Min kaget.

Shi Hoo : "Aku akan membantumu, sebentar saja, tetaplah seperti ini." ucapnya pelan pada Ma Ri.


dengan kesal Ma Ri mendorong Shi Hoo menjauh darinya. Ia tanya ada apa dengan Shi Hoo?

melihat sorot mata Shi Hoo yang menatap sesuatu, Ma Ri segera berbalik. Ia sangat kaget ketika melihat Jae Min berdiri dibelakangnya.

Jae Min yang merasa kesal, langsung beranjak pergi.


Ma Ri menatap Shi Hoo dengan kesal. tapi Ia menahan amarahnya. Ia memungut tas pemberian Jae Min lalu melangkah pergi.

tapi Shi Hoo menghentikan Ma Ri dengan mengenggam erat lengannya.

Shi Hoo : "Apa kau tidak mengucapkan terima kasih? aku akan membantumu." tanyanya.


sesampainya Ma Ri dirumah, Ia duduk dengan lesu seraya mengingat semua yang dikatakan Shi Hoo tadi padanya.

[Aku hanya mencoba melempar kunyuk itu dengan batu untuk melihat apa dia terkena atau terluka, atau apa dia baik-baik saja. aku ingin dia bisa merasakan hal itu. tadi, kau melihat ekspresinya?]


Jae Min pergi ke tempat Bum Sung berada. melihat Jae Min memanggilnya disaat dia sedang belajar, Bum Sung ngomel-ngomel.

Jae Min menunjukkan video penampilan Band Orange Marmalade lalu berseru, "Kau! kenapa kau tak bilang padaku soal ini?"

Bum Sung kaget Jae Min tahu hal itu, Ia malah balik bertanya, bagaimana Jae Min bisa tahu?


Bum Sung bilang, saat Jae Min berada dirumah sakit, kondisinya tidak membaik. sehingga dokter menyuruhnya untuk tidak mengatakan apapun selama liburan. hal itu dilakukan agar Jae Min bisa mengingat secara perlahan dan alami.

Jae Min : "Benarkah aku dekat dengan Baek Ma Ri? sampai membentuk sebuah band?" tanyanya penasaran.

Bum Sung : "Kalau itu.. aku tidak tahu. kau tidak pernah memberitahuku, ketika aku bertanya, kau malah tertawa. sebenarnya aku juga penasaran mengenai hal itu." ucapnya.

Jae Min bilang pada Bum Sung kalau dia akan mencari tahu sendiri. dia akan mengingatnya sendiri dan memikirkannya.

kemudian Jae Min meminta maaf karena menganggu Bum Sung yang sedang belajar. setelah itu Jae Min pergi.


Ma Ri pergi ke taman menemui Jae Min yang sudah menunggunya.

Jae Min : "Baek Ma Ri. aku kemari mengirimmu permohonan." ucapnya.


Jae Min dan Ma Ri duduk untuk berbincang.

Jae Min menceritakan semua yang dialaminya pada Ma Ri.

Jae Min : "Awalnya, kupikir hal itu hanya mimpi. tapi, setelah beberapa waktu, saat tubuhku melemah, aku terus melihat hal-hal itu." ucapnya.

Ma Ri tanya, apa Jae Min ingat sesuatu? Jae Min bilang tidak.

Jae Min mengatakan, dia tidak bisa menceritakan dengan lebih rinci. meskipun hal yang dialaminya mungkin sulit untuk dipercaya. tapi, sekarang dia harus mencari tahu kenapa Ma Ri ada di dalam halusinasiku. dia harus memastikan apa yang ada di dalam pikirannya.

Jae Min : "Aku hanya ingin memastikannya. tapi, untuk melakukan hal itu, aku membutuhkanmu." ucapnya.

Jae Min bilang, dia akan membantu proyek Koeksistensi yang dijalani Ma Ri jika permohonannya diterima.

Jae Min : "Maksudku jika tujuanmu tetap ingin bersekolah, aku akan membantumu." ucapnya menjelaskan.

Ma Ri : "Baiklah." sahutnya.

Jae Min : "Sampai aku dinyatakan normal (ingatanku kembali), bekerja sama-lah denganku." ucapnya.

Ma Ri tanya, bagaimana caranya membantumu Jae Min?

Jae Min mengatakan, pertama kali yang harus mereka lakukan adalah mencoba untuk bersama-sama.


Shi Hoo sedang duduk merenung dirumahnya mengingat apa yang terjadi ketika Ia berada di ruang isolasi VCS.


== FLASHBACK ==

seseorang bilang pada Shi Hoo bahwa dia terkesan dengan wawancara Shi Hoo di stasiun TV.

saat itu Shi Hoo tanya apa yang dilakukan manusia untuk bisa hidup berdampingan. hal itu menjadikan kesepakatan pertama untuk membuktikan aman atau tidaknya vampir hidup dengan manusia. dan kesepakatan kedua akan secara serius memasuki tahapan kehidupan berdampingan.


Jika perkembangan Proyek Koeksistensi
berjalan lancar, akan ada pengadilan kembali dan pemberian amnesti bagi semua vampir yang saat ini sedang menjalani hukuman maksimal.

Shi Hoo sebenarnya, mau melakukan hal ini untuk membebaskan orang tuanya yang sedang ditahan.

== FLASHBACK END ==

Shi Hoo : "Benar. cukup untukku." ucapnya pelan dengan sedih.

lalu Ia mengamati foto orang tuanya yang ada di kalung.


ke esokan paginya disekolah, salah satu teman Ah Ra berteriak senang. Ia memberitahu murid yang lain bahwa beberapa wali murid datang kesekolah.

Ah Ra : "Kenapa?" tanyanya.

teman Ah Ra langsung melirik pada Ma Ri.

teman Ah Ra yang lain juga bilang bahwa dia sudah memberitahu Ibunya. saat ini kantor guru ribut karena semua menanyakan kenapa sekolah mereka menerima murid vampir.

Ma Ri yang mendengar semua itu, diam saja.

diam-diam Soo Ri merasa iba pada Ma Ri.

tak lama kemudian Jae Min beranjak dari duduknya lalu pergi.


dikantor, Ibu-Ibu wali murid sedang melakukan protes pada kepala sekolah. mengenai vampir yang bresekolah disekolah anak-anak mereka.

ketika Pak Kepala Sekolah akan menjelaskan, seorang guru masuk di ikuti Jae Min.

Jae Min : "Halo. saya murid kelas 2, Jung Jae Min." ucapnya memperkenalkan diri.

guru wali kelas Jae Min memberitahu pada Wali murid bahwa Jae Min adalah ketua kelas. dia datang karena ada sesuatu yang ingin dikatakannya.

Jae Min membenarkan bahwa ada seorang murid vampir yang masuk ke kelas mereka. dia sebenarnya juga menolak dan membenci vampir.

Jae Min meminta semua Wali murid untu berpikir, walaupun vampir itu mengungkapkan jati diri mereka, kenyataan sebelumnya, mereka diam-diam sudah hidup diantara masyarakat.

Jae Min bilang, jika vampir sungguh-sungguh berbahaya, maka mereka tidak akan bisa hidup berdampingan dengan manusia.

Jae Min memberitahu bahwa Ma Ri sebelumnya pernah bersekolah disekolah mereka (sebelum mengungkapkan jati dirinya) dan hal itu tidak menimbulkan masalah. Jae Min menyarankan pada semuanya, bagaimana jika mereka menunggu saja apa yang akan terjadi nanti?


Bum Sung mengangkat mejanya pindah ke tempat lain. sedangkan tempatnya yang lama ditempati oleh Ma Ri.

Jae Min : "Mulai sekarang, aku akan jadi teman sebangkunya dan bertanggung jawab mengawasinya. masuk kelas-lah dengan tenang." ucapnya pada teman-teman sekelas.

Shi Hoo menatap Jae Min dengan kesal.

Jae Min menyuruh teman-teman sekelas untuk rajin belajar daripada kelelahan memperdulikan vampir. lagipula sebentar lagi ada ujian.


setelah mengatakan itu, Jae Min dan Ma Ri duduk. diam-diam Ma Ri tersenyum senang. bahkan Soo Ri juga terlihat senang.

Shi Hoo : "Sekarang dia (Ma Ri) tidak butuh kesatria hitam." gumamnya pelan.


saat jam istirahat, teman Ah Ra menyindir Ma Ri terang-terangan dengan berkata, "Kemarin, setelah melihatnya minum darah, setiap kali aku melihatnya, selera makanku hilang."

Ma Ri diam saja tidak menghiraukan teman Ah Ra.


tanpa menoleh pada Ma Ri, Jae Min tanya Ma Ri mau makan siang dimana? mendengar pertanyaan Jae Min, Ma Ri kaget.


Ma Ri duduk di tangga belakang sekolah untuk makan siang. Jae Min juga duduk disebelah Ma Ri, untuk menemaninya.

seluruh murid disekolah memperhatikan mereka berdua.


Bum Sung yang melihat kejadian itu, benar-benar tidak percaya bahwa yang dikatakan Jae Min tentang dia akan bersama dengan vampir ternyata benar.

Bum Sung : "Sesuai dengan status sebagai ketua kelas. Jae Min memang bukan anak sembarangan. 'Aku berniat mengorbankan diri demi kebaikan sekolahku'." ucapnya.

Bum Sung memuji Jae Min yang benar-benar sudah dewasa. Ibunya saja bahkan tidak mengkhawatirkan Jae Min saat dia pergi. dan hanya meminta Jae Min bisa menjaga dirinya sendiri.


Ma Ri melirik Jae Min yang duduk disampingnya, kemudian Ia tersenyum senang.


Ayah Ma Ri mengantar istrinya ke restaurant milik Ibu Jae Min untuk mengatakan segalanya.

mereka berdua juga merubah penampilan mereka. Ibu memakai jepit pilihan Ma Ri.

Ibu merasa cemas, Ia tanya pada suaminya, apakah benar tidak apa-apa? melihat penampilan Ayah yang rapi, Ibu memuji Ayah yang terlihat tampan.

Ibu : "Itu-lah sebabnya aku menikahimu." ucapnya seraya tersenyum.

Ayah : "Apa sekarang kau baru tahu?" serunya.

Ibu bilang pada Ayah, baginya, Ayah seperti Lee Soon Shin.

(Lee Soon Shin = Laksamana Lee Soon Shin - pejuang terkenal Korea)

Ayah menyahut, baginya Ibu seperti kapal perang kura-kuranya. mereka berdua tertawa bersama.


Ibu dan Ayah berbincang dengan Ibu Jae Min. mereka berdua sangat terkejut mengetahui Ibu Jae Min tidak mempermasalahkan status mereka dan membiarkan Ibu untuk bekerja direstaurant.

Ibu Ma Ri: "Begini, kami adalah vampir. apa tidak masalah?" tanyanya cemas.

Ibu Jae Min : "Apa menurutmu semua orang membenci vampir? tidak semua orang sama. aku yakin setiap orang berbeda. ada juga orang yang tidak seperti itu." ucapnya.

Ibu Jae Min bilang, mereka berdua pasti mengumpulkan banyak keberanian untuk bisa terbuka seperti ini.

Ibu Jae Min mengatakan kalau orang yang memperkalkan mereka padanya adalah Pak Guru Han Yoon Jae, Suaminya. Ibu dan Ayah Ma Ri kaget mendengar itu.


Bu Guru wali kelas sedang memberitahu murid-murid dikelas bahwa sekolah mengadakan donor darah.

mendengar hal itu, semua murid dikelas menoleh pada Ma Ri.

Bu Guru : "Bus donor darah akan datang. darah semua orang bisa menyelamatkan nyawa orang lain." ucapnya.

melihat murid-murid dikelas tidak memperhatikannya, justru memperhatikan Ma Ri, mengetuk meja dengan buku.

Bu Guru menjelaskan kalau mereka semua harus membawa surat persetujuan dari orang tua.


dirumah, Ma Ri kembali menulis lagu.

sesaat Ia terdiam dan mengingat kejadian dengan Jae Min dikereta sewaktu pulang sekolah.


== FLASHBACK ==

Ma Ri tanya pada Jae Min, apakah hari ini tidak ada yang Jae Min ingat?

dengan dingin Jae Min bilang tidak.

Jae Min : "Jika sekarang kita berduaan, aoa aku akan bisa mengingat sesuatu?" serunya.


== FLASHBACK END ==

Ma Ri senyum-senyum sendiri mengingat kejadian itu.

Ma Ri : "Kuharap dia tidak pernah mengingat mimpi atau apalah yang dia sebut." ucapnya lirih.

Ma Ri kembali melanjutkan menulis lagu.


paginya, saat Ma Ri akan berangkat kesekolah. Ia melihat Han Shi Hoo berdiri menunggunya.

Shi Hoo saat ini tidak memakai seragam sekolah. Ia membawa gitar dan mengajak Ma Ri untuk membolos sekolah hari ini.

Ma Ri : "Kenapa?" tanyanya.

Shi Hoo : "Cuacanya bagus." ucapnya berbohong.

(sebenarnya Shi Hoo ingin melindungi Ma Ri dari ejekan teman-teman disekolah. karena hari ini adalah hari donor darah)

Shi Hoo bilang pada Ma Ri, setelah dipikir-pikir, dia terlalu rajin masuk sekolah.

Ma Ri tersenyum mendengar itu. Ia bilang, Shi Hoo hanya masuk beberapa hari. Ia mengajak Shi Hoo untuk cepat karena mereka bisa telat nanti.


Shi Hoo : "Hei, dumb-pire!" panggilnya menghentikan langkah Ma Ri.

(Dumb-pire : vampir bodoh. plesetan dari dumb-vampire)

Shi Hoo tanya, kenapa Ma Ri benar-benar bodoh? apa dia tidak dengar kalau hari ini ada donor darah disekolah?

Ma Ri : "Lalu?"

Shi Hoo : "Apa maksudmu bilang, 'Lalu'? donor darah. mereka akan mengambil darah." serunya.

Shi Hoo menyuruh Ma Ri untuk memikirkan berapa banyak murid-murid yang akan pingsan nanti karena melihat Ma Ri seharian?

dengan kesal Shi Hoo mendorong dahi Ma Ri dan memintanya untuk segera sadar.

Ma Ri kembali melangkah seraya bilang dia akan berangkat ke sekolah. lagipula tidak ada gunanya menghindari hal itu.

Shi Hoo : "Kau terlalu percaya diri. apa karena Jung Jae Min?" tanyanya.

Shi Hoo menyuruh Ma Ri untuk tidak terlalu berharap. karena Ma Ri akan sangat terluka nanti jika sampai dia kecewa.

Ma Ri : "Tidak ada yang harus dikecewakan. aku sudah melangkah sejauh ini. sekarang aku ada didekat Jae Min, meskipun sebagai vampir." ucapnya seraya tersenyum.

Ma Ri bilang, meskipun seperti itu, tidak apa-apa. walaupun hanya menjadi teman, tidak masalah.

Ma Ri : "Orang yang ada di dekatku, orang yang tidak jauh dariku. kuanggap sebagai teman." ucapnya.

setelah mengatakan itu, Ia meminta Shi Hoo untuk kembali kerumah dan berganti seragam. Ia bilang, jika Shi Hoo sering bolos sekolah, nanti akan menjadi kebiasaan buruk. setelah itu, Ma Ri pergi.

Shi Hoo : "Dasar dumb-pire, yang sok pintar." gerutunya.


dikereta, Ma Ri tersenyum senang ketika melihat Jae Min duduk disudut. Ia kemudian duduk disamping Jae Min.

ketika Jae Min menoleh, Ma Ri bilang dia melakukannya untuk membantu Jae Min cepat ingat.

Jae Min : "Baiklah." serunya.


tiba-tiba Jae Min teringat akan sesuatu, kenangannya yang terlupakan. saat ketika Ma Ri menghisap leher Jae Min dikereta. hanya saja Jae Min samar melihat hal itu.

Jae Min menoleh pada Ma Ri dan terlihat sedikit cemas.


beberapa murid membicarakan Ma Ri yang seorang vampir. Jae Min yang juga mendengar ocehan murid-murid yang membicarakan Ma Ri, meminta Ma Ri untuk berdiri sekarang juga. Ia mengajak Ma Ri untuk bolos sekolah. Ma Ri tersenyum senang.


hari ini, yang tidak masuk sekolah ada 3 orang, Ma Ri, Shi Hoo dan Jae Min.

Ah Ra yang melihat Jae Min dan Ma Ri tidak masuk sekolah, tampak kesal.

melihat Ah Ra mengemasi semua barang-barangnya kedalam tas, temannya tanya Ah Ra mau kemana.

Ah Ra berbohong dia sedang tidak enak badan, jadi dia akan pulang.


tanpa sengaja Ah Ra melihat Shi Hoo sedang bermain gitar dipinggir jalan. Ah Ra berdiri tidak jauh dari Shi Hoo dan mendengarkan permainan musik Shi Hoo.

tak lama kemudian Shi Hoo menyadari kalau Ah Ra berdiri tidak jauh darinya.


setelah permainan Shi Hoo selesai, Ah Ra berbalik dan akan pergi. tapi Shi Hoo memanggilnya.

Shi Hoo : "Kalau kau selesai mendengarkan musikku, kau harus memberiku uang sebelum pergi." ucapnya.


Shi Hoo kembali bermain gitar dan menyanyi, dan Ah Ra berdiri didepan Shi Hoo menyaksikan penampilannya.


Jae Min dan Ma Ri berdiri melihat air mancur. Jae Min tanya pada Ma Ri, apakah dia mau membuat harapan? Ma Ri diam tak menjawab.

tiba-tiba ingatan masa lalu Jae Min muncul sekilas.

Jae Min : "Hei, apa kita pernah berada didalam situasi seperti ini?" tanyanya.

Ma Ri tidak mengerti apa yang dimaksud Jae Min.

Jae Min tanya, sebelumnya apa Ma Ri pernah datang ke tempat yang mereka datangi sekarang? Ma Ri menggeleng dan bilang belum.


lalu Jae Min mengeluarkan sebuah koin dari sakunya kemudian melemparkannya ke kolam tepat di wadah air mancur. dia bahkan memberikan koin lain untuk Ma Ri. Ma Ri ikut-ikutan melemparkan koin ke kolam. tapi sayangnya koin Ma Ri jatuh meleset tidak masuk kedalam wadah air mancur. hal itu membuat Ma Ri kecewa.

melihat ekspresi Ma Ri yang sedih setelah melempar koin, Jae Min tanya, harapan seperti apa yang Ma Ri inginkan?

Ma Ri : "Vampir tidak tertarik pada harapan." ucapnya.

Jae Min : "Benar juga. tapi kenapa kau terlihat murung setelah melempar?" tanyanya.

Ma Ri tersenyum lalu bilang kalau dia tidak sedang murung. Jae Min menghela nafas karena tau Ma Ri berbohong dengan memaksa tersenyum.


tiba-tiba Jae Min menyerahkan tasnya pada Ma Ri lalu melangkah masuk kedalam kolam untuk mengambil koinnya yang dilempar Ma Ri.

kemudian Ia menunjukkan koin itu pada Ma Ri lalu melemparnya lagi masuk kedalam wadah air mancur untuk Ma Ri. hal itu membuat Ma Ri terkejut.

Jae Min : "Lihat, kan? sepertinya akan jadi kenyataan. harapan vampir." ucapnya.

Ma Ri merasa terharu dengan apa yang dilakukan Jae Min untuknya.


tapi melihat Jae Min yang basah kuyup, Ma Ri sangat cemas. dengan dingin, Jae Min bilang, kalau membuat harapan itu tidak mudah.

tiba-tiba hujan turun. Jae Min hendak menggandeng Ma Ri untuk mengajaknya pergi, tapi dia urung melakukannya.

Jae Min : "Kenapa diam saja?" serunya.

Jae Min segera berlari pergi dan di ikuti Ma Ri. mereka berteduh didepan sebuah toko.


Shi Hoo dan Ah Ra pergi ke toko aksesoris bersama.

ketika melihat Ah Ra mencoba salah satu jepit, Shi Hoo langsung bilang dia akan membelikannya untuk Ah Ra.

melihat niat Shi Hoo membelikannya jepit, Ah Ra merasa curiga.

Shi Hoo : "Baik-baiklah pada Baek Ma Ri, maka dari itu, aku menyuapmu dengan jepit ini." ucapnya.

Shi Hoo meminta Ah Ra melakukan itu karena murid-murid wanita di kelas hanya mau mendengarkan apa yang dikatakan Ah Ra.


Ah Ra : "Kau juga suka dia?" tanyanya.

Shi Hoo : "Kenapa aku harus menyukai anak bodoh itu?" tanyanya balik.

Ah Ra : "Beberapa waktu lalu, insiden jus tomat yang ada di seragam olahragaku, bukan kau yang melakukannya, kan?" tanyanya lagi.

Shi Hoo : "Tentu saja bukan. kau sendiri yang melakukannya, kan? bukankah semua itu rencanamu?" sahutnya.


Ah Ra ingat saat itu Shi Hoo juga membawa jus tomat yang sama dengan Ma Ri. Ia kemudian tanya, apa mungkin Shi Hoo juga seorang vampir?

Shi Hoo diam tak mrnjawab, tapi ia meraih tangan Ah Ra lalu menatapnya. kemudian Shi Hoo mengelus urat nadi Ah Ra.

Shi Hoo : "Jo Ah Ra, kau... bahkan pembunuh darahmu terlihat cantik." ucapnya.


setelah mengatakan itu, Shi Hoo mencium tangan Ah Ra. melihat apa yang dilakukan Shi Hoo, Ah Ra tercenggang.

Shi Hoo : "Bernafaslah. kau takut?" serunya.

Ah Ra : "Tidak. tidak setakut yang kupikirkan." ucapnya.

Shi Hoo meminta Ah Ra untuk tidak takut. kaum mereka (vampir) tidak mengisap darah manusia.

Ah Ra langsung menarik tangannya dan merasa malu. Shi Hoo tersenyum melihat tingkah Ah Ra.


Jae Min menyuruh Ma Ri untuk segera ganti baju nanti agar tidak terkena flu. Ma Ri meminta Jae Min untuk tidak mengkhawatirkannya, karena vampir tidak akan terkena flu.

Jae Min : "Itu bagus." serunya.

melihat Jae Min yang batuk-batuk, Ma Ri menduga Jae Min terserang flu. Ma Ri sangat cemas.

Jae Min : "Jika terkena flu, ya flu.." serunya dingin.

melihat Ma Ri tidak memakai tas yang dibelikannya, Jae Min tanya, apa Ma Ri tidak menyukainya.

Ma Ri : "Apa?" tanyanya.

Jae Min bilang, Ia tidak melihat Ma Ri memakainya.

Ma Ri : "Ah~ tas itu? kusimpan baik-baik. untuk kupakai di hari yang indah. hari yang sangat indah." ucapnya seraya tersenyum.


tak lama kemudian ponsel Jae Min berdering. Ibunya menelepon menanyakan keberadaan Jae Min yang sedang membolos sekolah. Ibu juga mengingatkan kalau hari ini Jae Min harus pergi terapi. Jae Min bilang pada Ibunya dia akan segera ke rumah sakit.

Ma Ri yang mendengar percakapan Jae Min ditelepon, terlihat kaget.

Ma Ri : "Apa kau masih berobat ke rumah sakit?" tanyanya.

Jae Min mengangguk membenarkan.

Jae Min : "Kau beruntung, tidak pernah terserang flu. jadi kau tidak perlu alasan ke rumah sakit." ucapnya.

Ma Ri : "Kau masih sakit?" tanyanya.

Jae Min bilang, yang pasti dirinya masih sakit, hanya saja dia tidak tahu dimana letak sakitnya. itulah sebabnya dia mengirim permohonan darurat pada Ma Ri dan berharap bisa menemukan petunjuk. dia sungguh ingin tahu hal yang sebenarnya.


ketika Shi Hoo dan Ah Ra akan pergi dari toko aksesoris, pemilik toko tiba-tiba memanggil mereka.

pemilik toko menawarkan kerja part time pada Shi Hoo karena dia cocok dengan konsep tokonya.

Shi Hoo : "Tunggu, aku harus dapat ijin dari pacarku dulu." ucapnya.


Shi Hoo mendekat pada Ah Ra lalu berkata, "Katakan padanya kalau aku vampir."

Ah Ra tersenyum seraya bilang, "Kerja sambilan-lah dan dapatkan uang. kau bilang, kau akan membelikanku jus tomat. kau tidak ingat?"


Dokter yang memberikan terapi pengobatan pada Jae Min menceritakan semua pada Ibu Jae Min apa yang dirasakan Jae Min selama ini.

Ibu Jae Min : "Suara seruling, apa maksud anda?" tanyanya.

Dokter bilang, mendengar sesuatu juga merupakan suatu gejala gangguan stres paska trauma setelah mengalami kecelakaan yang disertai amnesia dan halusinasi.

Dokter : "Jika hal itu adalah halusinasi yang disimbolkan kejadian yang traumatik, maka memulihkan ingatan tersebut sangat diperlukan untuk menyembuhkannya. sampai saat ini, aku ingin tahu bagaimana kalau kita melakukan aktivitas fisik yang bisa dia lakukan seperti pengobatan tingkah laku pada saat yang bersamaan." ucapnya.

Ibu Jae Min : "Aktivitas fisik?" tanyanya cemas.


ketika Jae Min akan pergi meninggalkan rumah sakit, tanpa sengaja Ia melihat istri dari dokter yang mengobatinya mengantarkan bekal makan siang.

tiba-tiba Jae Min teringat akan perkataan yang pernah dikatakan oleh Joong Yi.

[Setelah waktu telah lama berlalu, meskipun keabadian menghilang.. 
takdir.. 
hingga kau bertemu lagi..]


sebelum pulang kerumah, Ma Ri menyempatkan mampir ke sebuah apotek membeli vitamin untuk Jae Min.


sedangkan Jae Min sedang merenung di perpustakaan.

tiba-tiba Bum Sung datang mengejutkan Jae Min dengan memakai masker perawatan wajah.

Jae Min : "Kau sedang apa?" tanyanya.

Bum Sung : "Karena di ruang belajar terasa panas, aku merawat kulitku. lihat-lah para pria idol. walaupun mereka pria, tapi kulitnya lebih bagus dari wanita. semua itu terjadi karena mereka merawat kulit mereka dengan baik." ucapnya.

Jae Min : "Memangnya kau idol?" tanyanya.

Bum Sung : "Apa kau sedang meledekku? kau ingin aku melakukan sesuatu padamu, Jae Min?" amuknya.

Jae Min tertawa mendengar ocehan Bum Sung.

Bum Sung membual kalau dirinya, sebenarnya tidak perlu melakukan apa-apa, karena tampangnya sudah High Class. bahkan sangat-sangat tampan.

Bum Sung : "Kau harus memoles apa yang kau miliki sejak lahir. harus sedia banyak pemembab." ocehnya.


sebelum pulang, Jae Min mampir ke toko yang menjual perawatan kulit. Jae Min bilang pada karyawan toko kalau dia ingin mencari kado untuk Ibunya.


dirumah, Ayah menemain Joseph melipat origami pesawat. Ayah yang kelelahan, membanting kertas ke meja.

tak lama kemudian Ma Ri datang. Ayah sangat senang melihat kedatangan Ma Ri.

Ayah : "Joseph, main sama Noona (kakak), oke!" serunya pada Joseph.

melihat banyak kertas berserakan dimeja, Ma Ri sangat heran. Ia tanya pada Ayahnya, apa semua itu?

Ayah : "Sudah 3 jam, 3 jam! Joseph ingin membuatnya sampai 100 biji. itulah putraku! penuh dengan semangat dan kerja keras." rengeknya.

Ayah membentuk love dengan tangannya seraya bilang kalau dia sampai tidak bisa berhenti membuat hati dengan jarinya.

Ma Ri tertawa melihat Ayahnya.


Ayah sadar Ma Ri belum makan, Ia menyuruh Ma Ri untuk menunggu sebentar. sebelum menyiapkan makanan, Ayah menyuruh Joseph untuk bermain dengan Ma Ri.

Ma Ri : "Joseph, ajari Noona membuat itu juga!" serunya pada Joseph.

Joseph yang belum bisa bicara hanya tersenyum.


Ma Ri mengemas vitamin yang dibelinya untuk Jae Min dengan origami berbentuk hati.

Ma Ri : "Jangan sampai terkena flu, Jae Min." ucapnya sendiri.


dirumah, Jae Min membersihkan wajahnya kemudian memakai masker perawatan wajah seperti yang dilakukan Bum Sung.

Jae Min tertidur di meja belajar. tepat ketika itu, Ibunya masuk mengantar kue.

ketika Ibu Jae Min melihat bungkus masker wajah dimeja, Ia terlihat heran tapi kemudian Ia tersenyum.

(disini namanya power-pack/penghilang komedo)


Ibu Jae Min : "Jae Min..." panggilnya pelan.

setelah Jae Min bangun, Ibu tanya, kenapa Jae Min tidak bergabung lagi dengan band-nya yang dulu? Jae Min diam tak menjawab.

Ibu Jae Min : "Ibu tidak tahu apa yang kau pikirkan, tapi selama beberapa bulan sebelumnya, kau bermain gitar lafi. hari ini, dokter juga bilang kalau aktifitas semacam itu bisa membantumu. Ibu hanya ingin tahu, mungkin kau harus mempertimbangkannya." ucapnya.

setelah mengatakan itu, Ibu Jae Min meledek, jika Jae Min terus merawat wajahnya yang tampan, maka nanti wajahnya akan semakin bersinar dan membuatnya tidak bisa melihatnya lagi nanti.

(dengan artian, Jae Mi akan memiliki pacar sehingga perhatiannya akan teralihkan)

setelah meledek Jae Min, Ibu pergi seraya tersenyum. sedangkan Jae Min yang baru sadar dirinya memakai masker langsung melepas maskernya dengan kesal karena merasa malu.


seorang pria yang tertarik dengan band Orange Marmalade kaget ketika mengetahui band-nya tidak aktif lagi.

Ketua Tim Lee : "Beberapa waktu yang lalu mereka tampil bagus dan kemudian berhenti." ucapnya menjelaskan.

pria yang tertarik dengan band Jae Min merasa heran. band baru terbentuk 2 bulan tapi sudah sebagus itu, menurutnya, dalam 1 tahun, mereka akan sangat hebat.

Ketua Tim Lee : "Yang pasti, mereka memiliki bakat jadi bintang. belum lama video mereka diunggah, tapi orang-orang.."

pria yang tertarik dengan band Orange Marmalade menyahut kalau mereka semua memiliki potensi.


ketika berada dikereta, Ma Ri berniat menyerahkan obat flu yang dibelinya untuk Jae Min. tapi Ia urung melakukannya karena takut.

Suara Hati Ma Ri : "Ini tidak akan berhasil."

Ma Ri kembali memasukkan obat itu kedalam tas.


dikelas, Ma Ri mengganti kemasan obatnya ke kertas biasa. padahal sebelumnya, Ma Ri membungkusnya rapi dalam kemasan berbentuk hati.

diam-diam Ma Ri memberikan obat itu pada Jae Min tanpa sepengetahuan yang lain.

Jae Min : "Apa ini?" tanyanya.

Ma Ri : "Supaya kau tidak terkena flu. berhubung aku tidak bisa meminumnya, jadi kuberikan padamu." ucapnya.


tak lama kemudian Bum Sung masuk kekelas dan tergesa-gesa. Ia menghampiri Jae Min menyuruhnya untuk menebak siapa yang datang kesekolah.


Band Orange Marmalade berkumpul diruang Band. mereka bertemu dengan orang-orang yang tertarik dengan band mereka.

mereka kaget setelah mengetahui vokalisnya adalah seorang vampir. karena mengorbitkan vampir sebagai penyanyi berat untuk mereka, mereka akhirnya menyarankan untuk mengganti vokalisnya sedangkan anggota lainnya tetap.

mereka berjanji atas nama perusahaan akan memberi dukungan yang penuh dengan tujuan merilis album tahun ini. dan Band Orang Marmalade akan dapatkan tim produksi terbaik, juga rekaman.


mereka menanyakan bagaimana pendapat Jae Min sebagai ketua dari Band.

Jae Min : "Daripada pendapatku, pendapat anggota yang lain mungkin lebih penting.
Tapi menurutku.. tanpa Baek Ma Ri, kami tidak bisa." ucapnya.

Ma Ri yang mendengar itu terkejut.

Soo Ri bilang, pendapatnya juga sama dengan Jae Min, tanpa Ma Ri dia tidak mau melakukannya.


Ma Ri : "Maaf. seperti yang anda katakan, dengan mengganti vokalisnya, dan membuat band Orange Marmalade debut pastilah yang terbaik." ucapnya.

Ma Ri bilang kalau Soo Ri juga bagus dalam hal menyanyi.

Shi Hoo tiba-tiba menyeletuk, "Hei. dumb-pire. apa kau tidak bisa melihat situasinya?" serunya.

Shi Hoo : "Kami pertegas saja, supaya band ini bisa lanjut, anda harus mengeluarkan anggota yang lain dan vokalisnya. yaitu Basis-nya. karena aku juga vampir." ucapnya.

Jae Min, Soo Ri dan Bum Sung yang mendengar itu terkejut. sedangkan Ah Ra tersenyum melihat apa yang dilakukan Shi Hoo.


Jae Min dan Shi Hoo bicara berdua.

Jae Min bilang pada Shi Hoo kalau mereka (dirinya, Ah Ra, Soo Ri dan Bum Sung) memutuskan tetap merahasiakan status vampir Shi Hoo dari murid yang lain. Ia menyuruh Shi Hoo untuk tutup mulut.

Shi Hoo : "Kenapa?" tanyanya dingin.

Jae Min : "Kau tanya karena kau tidak tahu?" tanyanya kesal.

Jae Min bilang hal itu nanti tidak akan bisa diatasi. Shi Hoo bisa saja tidak diperbolehkan masuk sekolah.

Shi Hoo : "Tiba-tiba saja kau baik pada vampir. kenapa jadi seperti itu?" tanyanya curiga.

Jae Min : "Jangan salah paham. jika orang sepertimu mengaku menjadi vampir juga, sekolah akan gempar." serunya.

Shi Hoo : "Pasti akan menarik." sahutnya seraya tersenyum sinis.

Jae Min : "Jangan berlebihan. jika tidak, aku tidak bisa membantumu. aku juga sangat membencimu hingga membuatku menggigil. Proyek Koeksistensi atau apalah itu, aku janji akan bekerja sama. jadi, tutup mulutmu. Baek Ma Ri saja sudah cukup." serunya.

Shi Hoo menepuk bahu Jae Min lalu pergi.


tanpa mereka sadari salah satu teman Ah Ra mendengar hal itu. dia benar-benar sangat terkejut.


dirumah, Ibu Jae Min sangat senang menerima kado dari Jae Min yang diletakkan diatas meja.

Ibu : "Betapa bahagianya mendapat ucapan selamat ulang tahun dari putraku." ucapnya senang.


Ibu mencoba pelembab yang dibelikan Jae Min sebagai hadiah ulang tahunnya.

Ibu : "Hmm...lembutnya! Jae Min, Ibu menjadi semakin cantik." ucapnya ceria.

tapi Ibu tiba-tiba teringat mengenai tas yang dibeli Jae Min. Ia bertanya-tanya, kemana tas itu?


Jae Min dan Ma Ri bicara berdua di pohon belakang sekolah. Jae Min bilang pada Ma Ri kalau dirinya tidak tertarik dengan debut.

Jae Min : "Band-nya.. kalau harus bergabung lagi akan kupertimbangkan. karena hal itu kulakukan sebelum aku tidak bisa mengingat. dokter juga bilang begitu." ucapnya.

Ma Ri : "Apa hal itu membantu pengobatanmu?" tanyanya.

Jae Min memberitahu Ma Ri kalau dia jatuh dari mercusuar. dia tersengat listrik dan kemudian jatuh ke laut.

Jae Min : "Tapi belum terlalu lama, sebenarnya.. pohon ini, aku terus saja melihat sesuatu. dan juga.. ada kau disana." ucapnya.

mendengar itu Ma Ri terkejut. Ia memberitahu Jae Min, dia baru pertama kali aku lihat pohon itu.

Jae Min : "Jadi begitu. aku yakin kalau aku hanya berhalusinasi." sahutnya.

Jae Min mengatakan, didalam halusinasinya, Ma Ri terlihat seperti orang yang berbeda dari dirinya yang sekarang. dia juga mendengar dan melihat hal yang tidak bisa ia pahami.

Jae Min : "Sepertinya otakku terpecah menjadi ribuan kepingan seperti puzzle dan tidak bisa disatukan." ucapnya.

Jae Min sangat penasaran, bagaimana bisa dia mulai bermain gitar lagi. jika saja dia bisa menyatukan bagian-bagian dari kepingan ingatannya..


Pak Han membeli kue ulang tahun untuk istrinya. mereka merayakannya bersama.

Pak Han : "Alangkah membahagiakan makan kue ulang tahun bersama walaupun hanya satu kali. aku ingin tahu rasanya." ucapnya.

Ibu Jae Min : "Alangkah lebih bagus lagi jika aku bisa berbagi darah di hari uang tahunku." sahutnya.


ketika Jae Min baru sampai depan rumah, Ia melihat Pak Han keluar dari rumahnya dengan diantar Ibunya.

Pak Han : "Sampai jumpa minggu depan." ucapnya pada Istrinya.

Ibu Jae Min : "Maaf." serunya.

Pak Han : "Jangan bilang begitu. memangnya apa yang lebih penting dari kesembuhan Jae Min?" sahutnya.


Ibu bilang, pasti sudah ditakdirkan kalau mereka saling bertemu di akhir pekan.

Pak Han bilang, dia masih bisa seperti ini setelah dia berhenti mengajar disekolah. sekarang ini, dia merasa cemas, apa dia bisa tetap berada disekolah.

Pak Han memberitahu Istrinya kalau ada vampir yang mengungkap identitas mereka  dan mencoba sekuat tenaga untuk hidup penuh percaya diri. (yang dimaksud adalah Ma Ri)

Ibu Jae Min : "Apa bisa aku seperti itu?" tanyanya.

Ibu Jae Min bilang, murid itu pasti bisa mengumpulkan kekuatan karena kehadiran Suaminya (Pak Han) di sekolah. Ibu yakin bahwa Suaminya bisa membantunya.

Ibu Jae Min mengenggam erat tangan suaminya dan memintanya untuk tidak sampai lelah.

Pak Han : "Ulang tahunmu, ku ucapkan selamat sekali lagi." serunya seraya memeluk Ibu Jae Min.


ketika mereka berdua akan berciuman, Jae Min datang.

Ibu Jae Min langsung memanggil Jae Min.

Jae Min masuk begitu saja kedalam rumah dan mengacuhkan mereka.


sesampainya didalam, Jae Min langsung mengguyur dirinya dengan air dishower.

Jae Min : "Kenapa vampir? kenapa?" amuknya.

Jae Min mengadahkan kepalanya lalu menutup matanya.


dirumah, Ma Ri teringat akan pertanyaan Jae Min kenapa dia mulai bermain gitar lagi.

Ma Ri juga mengingat perkataan yang dulu pernah dikatakan Jae Min sebelum Jae Min hilang ingatan.

[Akan kulakukan apa yang ingin kulakukan. aku akan menyukai apa yang ingin kusukai. 
mulai sekarang, akan kulakukan seperti ini. 
aku akan memulai segalanya dari awal, kau bagaimana? 
Baek Ma Ri, kau mau melakukannya bersama-sama?]

Ma Ri : "Jae Min, bisakah aku membantumu
menyatukan kepingan puzzle di kepalamu?" ucapnya sendiri.


Jae Min masih berdiri dibawah guyuran air dari shower. tiba-tiba hal yang aneh terjadi. air dishower tiba-tiba berubah warna menjadi merah seperti darah.

ketika Jae Min sadar, dia sangat terkejut dan panik. ilusinya tentang Ma Ri yang menghisap lehernya dikereta mulai menghantuinya dan membuatnya ketakutan.


Jae Min langsung memegang lehernya dan menghadap kecermin, tapi bayangan darah yang membasahi tubuhnya hilang. ternyata itu semua hanya halusinasi Jae Min.


Ma Ri berdandan rapi dan memakai tas yang dibelikan Jae Min. Ia menatap dirinya dicermin lalu berkata, "Hari ini pasti hari yang indah." kemudian Ma Ri tersenyum.

setelah itu, Ma Ri mengambil gitarnya lalu pergi.


Pak Han membicarakan masalah Shi Hoo dan teman-temannya yang sudah menolak tawaran dari perusahaan entertaiment untuk debut.

Pak Han : "Perusahaan itu bukan salah satu perusahaan 3 besar tanpa bersusah payah. mata mereka jeli." serunya.

Pak Han kemudian menyerahkan sesuatu pada Shi Hoo. yaitu CD penampilan band Orange Marmalade.

Shi Hoo : "Apa ini?" tanyanya.

Pak Han : "Rekaman penampilan band-mu." jawabnya.

Shi Hoo kemudian beranjak pergi. Pak Han tanya, Shi Hoo mau kemana? Shi Hoo bilang dia hanya ingin jalan-jalan.


Jae Min sedang jalan-jalan sendirian, tak lama kemudian ponselnya berdering, Ma Ri meneleponnya.

Ma Ri : "Aku ingin tahu apa aku bisa membantumu memecahkan puzzlenya. sebetulnya, ada musik yang ingin kau dengarkan." ucapnya.

tanpa sengaja mereka berpapasan dijalan.


Jae Min menghampiri Ma Ri dengan pandangan yang berbeda dari sebelumnya.

Jae Min : "Katakan yang sebenarnya. kau.. pernahkah bibirmu menyentuh leherku?" tanyanya.

Ma Ri terkejut mendengar pertanyaan Jae Min, Ia langsung menunduk.

Jae Min : "Baek Ma Ri. kau tidak berani menatapku. kenapa? apa karena darahku?" tanyanya.

Ma Ri : "Pernah." ucapnya pelan.

Jae Min : "Apa??"

Suara Hati Ma Ri : "Aku tidak akan pernah berbohong lagi padamu."

Ma Ri bilang, darah Jae Min manis, itulah sebabnya Ia melakukan hal itu. hal itu terjadi dan dilakukannya tanpa Ia sadari.

Ma Ri : "Jae Min, tapi..."

Jae Min : "Sudah hentikan. kau tidak perlu menyelesaikan puzzle dikepalaku." ucapnya dingin.

Jae Min menyuruh Ma Ri untuk tidak berada didekatnya lagi.

Jae Min : "Pergi dari hadapanku. karena aku takut kalau sekarang aku teringat kembali." serunya.

Jae Min bahkan menyuruh Ma Ri untuk pindah sekolah.

setelah mengatakan itu, Jae Min pergi.


tanpa Ma Ri sadari, Shi Hoo melihat semua apa yang terjadi.


Jae Min duduk menyendiri dihalte. tak lama kemudian Shi Hoo menghampirinya.

Shi Hoo : "Jung Jae Min. kau bilang akan merahasiakan kalau aku vampir, kan? itu.. apa demi kebaikanku?" tanyanya.

Jae Min diam dan hanya menoleh pada Shi Hoo. Shi Hoo bisa menebak kalau Jae Min melakukan hal itu karena Baek Ma Ri.

Shi Hoo : "Kalau masalah vampir jadi perdebatan lagi gara-gara aku, dan kau khawatir dia akan terluka. bukankah begitu? apa yang sebetulnya kau pikirkan?" serunya.

Jae Min masih diam saja.

Shi Hoo : "Bukankah karena itu Ma Ri mengungkap kalau dirinya adalah vampir? karena kau, brengs*k. karena dia tidak ingin berbohong padamu. meskipun orang lain tidak tahu, dia tahu kau membencinya. kau pikir alasan kenapa dia di sisimu karena tertarik dengan darahmu?" ucapnya.

Jae Min : "Diam!!"

Shi Hoo memberitahu, hanya dengan berada di dekat Jae Min, Ma Ri merasa bahagia. karena Ma Ri suka pada Jae Min.

Shi Hoo : "Karena wanita bodoh itu sangat menyukaimu hingga dia rela mati." ucapnya kesal.

setelah mengatakan itu, Shi Hoo melempar CD yang diberikan Pak Han pada Jae Min. kemudian Ia pergi.


dirumah, Ma Ri menatap tali tas miliknya yang rusak karena Jae Min memotongnya.

Suara Hati Ma Ri : "Kau selalu memotong beban hatiku. aku hanya membuatmu tersiksa. aku tak bisa mengakhiri semuanya untukmu."


ke esokannya, Ma Ri mengemasi semua barang-barangnya dan akan pindah sekolah.

semua murid dikelas membicarakan rencana Ma Ri pindah sekolah.

Shi Hoo menatap Jae Min dari bangkunya dengan kesal.

Jae Min beranjak dari duduknya lalu pergi meninggalkan kelas.


Jae Min pergi ke ruang band sekolah. Ia melihat sekeliling dan entah kenapa merasa hampa.


== FLASHBACK ==

semalam, sesampainya Jae Min dirumah, Ia menonton CD yang diberikan Shi Hoo padanya.

Jae Min menonton sambutan yang dikatakan Ma Ri ketika selesai tampil diacara yang diadakan disekolah Ibunya dulu mengajar.


[Kuharap seperti itulah band kami jika kami melakukan hal yang sama. tidak untuk mendiskriminasi karena ada perbedaan, tapi untuk membuat karya musik seperti selai jeruk. namun membuat ruang bagi mereka yang bilang kalau mereka tak berguna. Band kami bisa bekerja sama
untuk membuat karya musik seperti selai jeruk. itulah yang kuharapkan.]

== FLASHBACK END ==

ketika Jae Min akan pergi, Ia melihat spanduk bandnya dirak. tanpa sengaja, Jae Min juga melihat catatan buku lagu milik Ma Ri.

disitu terdapat tempelan kertas yang ditaruh Ma Ri untuk Jae Min. 'Jae Min, maafkan aku.'

ketika Jae Min melihat pemilik buku, Ia baru menyadari buku itu ternyata milik Ma Ri.


Jae Min mengambil gitar lalu memainkan lagu yang diciptakan Ma Ri.

perlahan ingatan Jae Min mulai muncul. kali ini Jae Min bisa mengingat semua ingatannya yang hilang dengan jelas.


Ma Ri perlahan mulai melangkah meninggalkan sekolah.


Jae Min benar-benar terkejut ketika semua ingatannya yang hilang mulai muncul. bahkan ingatannya di era Joseon, Jae Min juga bisa mengingatnya dengan sangat jelas.

Suara Hati Jae Min : "Untuk pertama kalinya kusadari. yang bisa menghentikan waktuku. dan dalam waktu yang terhenti itu, hanya ada satu sensasi. Merasakan desah nafas satu orang. itu.. dirimu."

Jae Min langsung lemas sehingga gitarnya terjatuh.


Jae Min beranjak dari duduknya dan segera berlari menuju kepohon yang ada dibelakang sekolah.

Jae Min menggali sesuatu yang ada didalam ingatannya. Ia sangat terkejut ketika melihat sesuatu pernah dikubur disitu. sesuatu yang pernah dikuburnya saat di era joseon.


ketika Jae Min menoleh, ia melihat Ma Ri berdiri disampingnya.

Ma Ri : "Aku.. pohon ini.. aku hanya ingin melihatnya untuk terakhir kalinya." ucapnya.

Jae Min : "Khayalanku ternyata benar (nyata)." gumamnya pelan.


kemudian Jae Min menatap Ma Ri lekat-lekat.

Suara hati Jae Min : "Selalu.. selalu.. dirimu."


Bersambung..

Note : Maaf sinopsisnya sangat-sangat terlambat.. dan baru diposting :) semoga tidak mengecewakan.

16 comments:

  1. iya gpp :)
    tapi keren banget suka bngt sma jae min hehehe ,so sweet bngt sma ma ri nya :D

    ReplyDelete
  2. Terimakasih minn,, penasaran dg sinopsis nya sampai bulak balik terus ke blog ini ..

    ReplyDelete
  3. gumawo....di tunggu sinopnya ....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Min.... Hubungan kehidupan di era jeoson sama era modern apa ya min ??? Kok jaemin mau balik sama ma ri gara" flasgback kejadian dia di joeson ?

      Delete
  4. iya min terlambat banget.. setiap hari ke blog ini kok gak ada ada... btw gomawo

    ReplyDelete
  5. sekarang mulai tau apa maksud era joseon itu teryata ada hubungannya sama ilang ingatannya jae min... jadi penasaran eps 12...

    eh tiba2 aku kya punya harapan klo ah ra berubah jdi suka sama shi hoo dan mereka jadi couple..

    ah kebiasaan deh aku mah klo nton drama malah lebih penasaran sama kisah cinta pasangan yg bukan pemeran utama contohnya nonton dream high aja lebih suka pasangan jason dan pilsuk

    ReplyDelete
  6. Gomawo mbak sinopsisnya ^^
    Ini tinggal 1 ep lagi ya?

    ReplyDelete
  7. baru sempet baca lagi, ga nyangka alurnya jadi kaya gini.. wkwk.. btw makasih banget lho min atas kerja kerasnya ({}) ^-^
    aku suka kesel kenapa coba shi hoo yang baik dan justru selalu ada pas ma ri butuh ga bisa mendapatkan apa yang dia inginkan.. haha dasar drama.. apa ah ra suka sama shi hoo?? dan yang aneh apa iya kalo orang bisa nginget sampe sejauh itu?? samppe ke era joseon?? wkwk lol...

    ReplyDelete
  8. Lebih ngerti yang comicnya dibanding dramanya, yang drama membingungkan.
    bene kata mimin aneh kalo orang bjsa inget sampe ke era joseon.
    tapi belum nonton sih dramanya cuma baca dari sinopsisnya.
    Makasih mba buat sinopsisnya, semangat lanjut terus.

    ReplyDelete
  9. Yaaaah, kenapa aku lebih suka shi hoo ya? Jaemin nya kadang kurang greget... Hehe

    ReplyDelete
  10. Drama sama comicnya ceritanya sama apa beda? Penasaran

    ReplyDelete
  11. Jadi pengen baca versi komik'a,,
    yg aku denger versi komiknya lebih seruu

    ReplyDelete
  12. aku pengen lagu pas shi woo ngamen... suara gitarnya itu.. ada yg tau dimna downloadnya?

    ReplyDelete
  13. mimin terimakasih sudah menulis drama ini. saya suka mimin menceritakan dari sudut pandang mimin. lanjutkan menulis min di tunggu tulisan yang lain (y)

    ReplyDelete
  14. Makasih uda buatin Sinopsinyaa...Suka banget. Sama Dramanya :) :)

    ReplyDelete